rancangan makalah analisa gas darah(2003)

15
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN Defisi tujuan II. PEMBAHASAN A. Fungsi B. Prinsip kerja Prosedur pengambilan gass darah alat tekhnik ukuran-ukuran pengambilan gas darah arteri factor-faktor g mempengaruhi pemeriksaan AGD hal-hal yg perlu diperhatikan persiapan pasien persiapan alat prosedur kerja gambar pgambilan BGA III. PENUTUP

Upload: maisyah-al-khansa-thufannissyah

Post on 01-Jan-2016

105 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN Defisi tujuan

II. PEMBAHASANA. FungsiB. Prinsip kerjaProsedur pengambilan gass darah

alat tekhnik

ukuran-ukuran pengambilan gas darah arteri

factor-faktor g mempengaruhi pemeriksaan AGD

hal-hal yg perlu diperhatikan

persiapan pasien persiapan alat prosedur kerja gambar pgambilan BGA

III. PENUTUP

DEFINISI

Page 2: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

Analisis gas darah, juga disebut gas darah arteri (ABG) analisis, adalah tes yang mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah, serta keasaman (pH) darah.

Analisa gas darah arteri berguna untuk mengkaji status oksigenasi klien (tekanan oksigen arterial [PaO2]), ventilasi alveolar (tekanan karbondioksida arterial [PaCO2]), dan juga untuk menilai keseimbangan asam basa. Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan penatalaksanaan oksigenasi klien, therapy oksigen, dan untuk mengevaluasi respon tubuh klien terhadap tindakan dan therapy misalnya pada saat klien menjalani weaning dari penggunaan ventilator. Sampel darah yang diambil digunakan untuk mengukur komponen gas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai yang diperoleh mereflekasikan kualitas ventilasi dan perfusi jaringan.

Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran pH (dan juga keseimbangan asam basa),

oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau

kekurangan basa. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai

pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun.

Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang

dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas

darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit,

pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya.

Pada dasarnya pH atau derajat keasaman darah tergantung pada konsentrasi ion H+ dan dapat

dipertahankan dalam batas normal melalui 3 faktor, yaitu:

    Mekanisme dapar kimia

Terdapat 4 macam dapar kimia dalam tubuh, yaitu:

1.      Sistem dapar bikarbonat-asam karbonat

2.      Sistem dapar fosfat

3.      Sistem dapar protein

4.      Sistem dapar hemoglobin

    Mekanisme pernafasan

Page 3: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

    Mekanisme ginjal

Mekanismenya terdiri dari:

1.     Reabsorpsi  ion HCO3-

2.     Asidifikasi dari garam-garam dapar

3.     Sekresi ammonia

PEMBAHASAN

A. TUJUAN

Sebuah analisis ABG bertujuan untuk :

Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa Mengetahui kondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler

Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh

mengevaluasi seberapa efektif paru-paru yang memberikan oksigen ke darah. menunjukkan seberapa baik paru-paru dan ginjal yang berinteraksi untuk

menjaga pH darah normal (keseimbangan asam-basa). menilai penyakit khususnya pernapasan dan kondisi lain yang dapat

mempengaruhi paru-paru, dan sebagai pengelolaan pasien untuk terapi oksigen (terapi pernapasan).

komponen asam-basa dari uji tes dapat memberikan informasi tentang fungsi ginjal.

B. PRINSIP KERJA

Page 4: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

PROSEDUR PENGAMBILAN GAS DARAH ARTERI

A. Alat

- Spuit gelas atau plastik 5 atau 10 ml

- Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml (dosis-multi)

- Jarum nomor 22 atau 25

- Penutup udara dari karet

- Kapas alcohol

- Wadah berisi es (baskom atau kantung plastik)

- Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi:

a. Nama, tanggal dan waktu

b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa banyak dan dengan rute apa

f. Suhu

 B. Tekhnik

1. Arteri radialis umumnya dipakai meskipun brakhialis juga dapat digunakan 2. Bila menggunakan pendekatan arteri radialis lakukan tes Allen’s. Secara terus menerus

bendung arteri radialis dan ulnaris. Tangan akan putih kemudian pucat. Lepaskan aliran arteri ulnaris. Tes allen’s positif bila tangan kembali menjadi berwarna merah muda. Ini meyakinkan aliran arteri bila aliran arteri radialis tidal paten

3. Pergelangan tangan dihiperekstensikan dan tangan dirotasi keluar

a. Penting sekali untuk melakukan hiperekstensi pergelangan tangan

biasanya menggunakan gulungan handuk untuk melakukan ini

b. Untuk pungsi arteri brakialis, siku dihiperekstensikan setelah

Meletakkan handuk di bawah siku

Page 5: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

1. 1 ml heparin diaspirasi kedalam spuit, sehingga dasar spuit basah dengan heparin, dan kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum, dilakukan perlahan sehingga pangkal jarum penuh dengan heparin dan tak ada gelembung udara

2. Arteri brakialis atau radialis dilokalisasi dengan palpasi dengan jari tengah dan jari telunjuk, dan titik maksimum denyut ditemukan. Bersihkan tempat tersebut dengan kapas alcohol

3. Jarum dimasukkan dengan perlahan kedalam area yang mempunyai pulsasi penuh. Ini akan paling mudah dengan memasukkan jarum dan spuit kurang lebih 45-90 derajat terhadap kulit

4. Seringkali jarum masuk menembus pembuluh arteri dan hanya dengan jarum ditarik perlahan darah akan masuk ke spuit

5. Indikasi satu-satunya bahwa darah tersebut darah arteri adalah adanya pemompaan darah kedalam spuit dengan kekuatannya sendiri

Bila kita harus mengaspirasi darah dengan menarik plunger spuit ini kadang-kadang diperlukan pada spuit plastik yang terlalu keras sehingga tak mungkin darah tersebut positif dari arteri.Hasil gas darah tidak memungkinkan kita untuk menentukan apakah darah dari arteri atau dari vena

1. Setelah darah 5 ml diambil, jarum dilepaskan dan petugas yang lain menekan area yang di pungsi selama sedikitnya 5 menit (10 menit untuk pasien yang mendapat antikoagulan)

2. Gelembung udara harus dibuang keluar spuit. Lepaskan jarum dan tempatkan penutup udara pada spuit. Putar spuit diantara telapak tangan untuk mencampurkan heparin

3. Spuit diberi label dan segera tempatkan dalam es atau air es, kemudian dibawa kelaboratorium

Langkah-langkah untuk menilai gas darah:

1.      Pertama-tama perhatikan pH (jika menurun klien mengalami asidemia, dengan dua sebab

asidosis metabolik atau asidosis respiratorik; jika meningkat klien mengalami alkalemia dengan

dua sebab alkalosis metabolik atau alkalosis respiratorik; ingatlah bahwa kompensasi ginjal dan

pernafasan jarang memulihkan pH kembali normal, sehingga jika ditemukan pH yang normal

meskipun ada perubahan dalam PaCO2 dan HCO3 mungkin ada gangguan campuran)

2.      Perhatikan variable pernafasan (PaCO2 ) dan metabolik (HCO3) yang berhubungan dengan

pH untuk mencoba mengetahui apakah gangguan primer bersifat respiratorik, metabolik atau

campuran (PaCO2 normal, meningkat atau menurun; HCO3 normal, meningkat atau menurun;

pada gangguan asam basa sederhana, PaCO2 dan HCO3 selalu berubah dalam arah yang sama;

Page 6: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

penyimpangan dari HCO3 dan PaCO2 dalam arah yang berlawanan menunjukkan adanya

gangguan asam basa campuran).

3.      Langkah berikutnya mencakup menentukan apakah kompensasi telah terjadi (hal ini

dilakukan dengan melihat nilai selain gangguan primer, jika nilai bergerak yang sama dengan

nilai primer, kompensasi sedang berjalan).

4.      Buat penafsiran tahap akhir (gangguan asam basa sederhana, gangguan asam basa campuran)

         Rentang nilai normal

pH             : 7, 35-7, 45                                         TCO2               : 23-27 mmol/L

PCO2         : 35-45 mmHg                                      BE                   : 0 ± 2 mEq/L

PO2            : 80-100 mmHg                                    saturasi O2        : 95 % atau lebih

HCO3        : 22-26 mEq/L

UKURAN-UKURAN PENGAMBILAN GAS DARAH ARTERI

- PH normal 7,35-7,45

- Pa CO2 normal 35-45 mmHg

- Pa O2 normal 80-100 mmHg

- Total CO2 dalam plasma normal 24-31 mEq/l

- HCO3 normal 21-30 mEq/l

- Base Ekses normal -2,4 s.d +2,3

- Saturasi O2 lebih dari 90%.

Page 7: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

factor-faktor g mempengaruhi pemeriksaan AGD

Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan AGD

   Gelembung udara : Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam

sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga bila tekanan oksigen sampel

darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan meningkat.

   Antikoagulan : Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian

heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena

efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin.

   Metabolisme : Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia

membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel diperiksa

dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan

dalam kamar pendingin beberapa jam.

   Suhu : Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya PO2 dan

PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.

Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis sedangkan nilai PCO2 yang

abnormal terjadi pada keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan antara tekanan dan saturasi

oksigen merupakan faktor yang penting pada nilai oksigenasi darah.

H. Hal-hal yang perlu diperhatikan

         Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih

         Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin untuk

mencegah darah membeku

         Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan anestesi

lokal

Page 8: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

         Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui  kepatenan arteri

         Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah yang keluar,

apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah  arteri

         Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata dan

tidak membeku

         Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih deras daripada

vena)

         Keluarkan  udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung jarum

dengan karet atau gabus

         Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil

         Segera kirim ke laboratorium ( sito )

I.  Persiapan pasien

         Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan

         Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan akan menimbulkan rasa sakit

         Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul

         Jelaskan tentang allen’s test

J.      Persiapan alat

         Spuit  2 ml atau 3ml  dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak-anak) dan nomor 20 atau

21 untuk dewasa

         Heparin

         Yodium-povidin

Page 9: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

         Penutup jarum (gabus atau karet)

         Kasa steril

         Kapas alkohol

         Plester dan gunting

         Pengalas

         Handuk kecil

         Sarung tangan sekali pakai

         Obat anestesi lokal jika dibutuhkan

         Wadah berisi es

         Kertas label untuk nama

         Thermometer

         Bengkok

K. Prosedur kerja

1.      Baca  status dan data klien untuk memastikan pengambilan AGD

2.      Cek alat-alat yang akan digunakan

3.      Cuci tangan

4.      Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya

5.      Perkenalkan nama perawat

6.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien

Page 10: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

7.      Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan

8.      Beri kesempatan pada klien untuk bertanya

9.      Tanyakan keluhan klien saat ini

10.  Jaga privasi klien

11.  Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien

12.  Posisikan klien dengan nyaman

13.  Pakai sarung tangan sekali pakai

14.  Palpasi arteri radialis

15.  Lakukan allen’s test

16.  Hiperekstensikan pergelangan tangan klien di atas gulungan handuk

17.  Raba kembali arteri radialis dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan menggunakan jari

telunjuk dan jari tengah

18.  Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan yodium-povidin, kemudian diusap dengan

kapas alkohol

19.  Berikan anestesi lokal jika perlu

20.  Bilas spuit ukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan kemudian kosongkan spuit,

biarkan heparin berada dalam jarum dan spuit

21.  Sambil mempalpasi arteri, masukkan jarum dengan sudut 45 ° sambil menstabilkan arteri

klien dengan tangan yang lain

22.  Observasi adanya pulsasi (denyutan) aliran darah masuk spuit (apabila darah tidak bisa naik

sendiri, kemungkinan pungsi mengenai vena)

Page 11: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)

23.  Ambil darah 1 sampai 2 ml

24.  Tarik spuit dari arteri, tekan bekas pungsi dengan menggunakan kasa 5-10 menit

25.  Buang udara yang berada dalam spuit, sumbat spuit dengan gabus atau karet

26.  Putar-putar spuit sehingga darah bercampur dengan heparin

27.  Tempatkan spuit di antara es yang sudah dipecah

28.  Ukur suhu dan  pernafasan klien

29.  Beri label pada spesimen yang berisi nama, suhu, konsentrasi oksigen yang digunakan,klien

jika kilen menggunakan terapi oksigen

30.  Kirim segera darah ke laboratorium

31.  Beri plester dan kasa jika area bekas tusukan sudah tidak mengeluarkan darah (untuk) klien

yang mendapat terapi antikoagulan, penekanan membutuhkan waktu yang lama)

32.  Bereskan alat yang telah digunakan, lepas sarung tangan

33.  Cuci tangan

34.  Kaji respon klien setelah pengambilan AGD

35.  Berikan reinforcement positif pada klien

36.  Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya

37.  Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

38.  Dokumentasikan di dalam catatan keperawatan waktu pemeriksaan AGD, dari sebelah mana

darah diambil dan respon klien

Page 12: Rancangan Makalah Analisa Gas Darah(2003)