rancang bangun sistem informasi manajemen … · dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan...

235
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DENGAN METODE THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK (TOGAF) ABDUL AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: vuongbao

Post on 06-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DENGAN METODE THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK

(TOGAF)

ABDUL AZIZ

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Januari 2011

Abdul Aziz NIM G651080061

Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

ABDUL AZIZ. The Design and development of Human Resources Management System using The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Under direction of MEUTHIA RACHMANIAH and HARI AGUNG ADRIANTO.

ABSTRACT

The personnel administration process for functional staff follow bureaucratic procedures that is time consuming and often difficult to monitor. Further, the process will be prolonged if the process is handled manually. These conditions are often limit staff managers at unit level, technical implementation unit (UPT), or functional staff who need the information timely in a precise and accurate format. Manual

handling cannot support the information speed, because staff have to manually track file(s) or documents in the chain of bureaucracy that is complex and tedious. Delays in the process of obtaining such information could lead to adverse consequences in financial terms if for instance the termination in functional status and monthly salary occurred. One solution to this problem is to develop an online personnel information system (SIMPEG) to accelerate personnel information services. The Design of the online SIMPEG development utilized the method of open group architecture framework (TOGAF) while the system development implemented prototype method. Further the prototype is tested using developed questionnaires. In general the results of this study contribute to personnel information service acceleration. The promotions process (KP) was accelerated to 66.67% i.e. from 11-12 months to 4-3 months. Personnel time off and personnel reinstated (ABK) also accelerated by 66.67% that is previously taken 5-6 months to 2 months. While the process of scholarship approval was accelerated by 50% compared to the old system which was 3-4 months to 2 months.

Keywords: Design and development of system, Simpeg, enterprise architecture, TOGAF

Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

RINGKASAN

ABDUL AZIZ. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan HARI AGUNG ADRIANTO.

Proses pengurusan administrasi kepegawaian di pemerintahan mengikuti prosedur birokrasi sesuai peraturan yang berlaku dan melibatkan banyak unit instansi terkait sehingga memerlukan waktu yang cukup lama serta sering mengalami kesulitan untuk memantaunya, dengan penanganan secara manual. Kondisi ini sering kali menjadi kendala yang dihadapi oleh para pengelola kepegawaian di tingkat unit kerja (UK), unit pelaksana teknis (UPT), ataupun para pejabat fungsional bersangkutan yang menginginkan informasi secara mudah, cepat dan tepat. Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu antara 11 sampai 12 bulan. Sedangkan proses tugas belajar bagi pegawai dari mulai usulan sampai dengan pengumuman hasil seleksi memakan waktu sekitar 3 sampai 4 bulan.

Berdasarkan kenyataan tersebut, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka perlu adanya rancang bangun sistem informasi yang cerdas dan terpadu serta mampu mengolah data terdistribusi pada jaringan komputer yang luas dengan dukungan teknologi. Dalam penelitian ini, diusulkan implementasi dari suatu konsep tools berbasis komputer untuk menangani perancangan arsitektur dan analisis sistem informasi pegawai di Badan Litbang Pertanian yang dapat dilakukan secara online berbasis web sehingga diharapkan mampu menghasilkan informasi penting yang diperlukan dalam pengambilan keputusan dan pembinaan jabatan fungsional.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang digunakan. Metode untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Metode yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Sedangkan dalam pengujian sistem dilakukan juga dengan metode kuesioner.

Landasan dasar dalam perancangan arsitektur enterprise diperoleh dengan mempelajari pustaka dan literatur terkait untuk menunjang pengembangan arsitektur enterprise diantaranya adalah profil organisasi, landasan organisasi (visi dan misi organisasi), struktur organisasi, tujuan dan sasaran organisasi, strategi dan kebijakan teknologi informasi, serta peraturan yang terkait dengan proses bisnis kepegawaian. Wawancara dilakukan terhadap pejabat struktural dan staf di lingkungan Badan Litbang Pertanian. Pendistribusian kuesioner dilakukan kepada pengelola kepegawaian dan peneliti di beberapa unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian di Bandung, Semarang, Malang, Pekanbaru, Manado, Makassar, dan Denpasar. Hasil dari pengumpulan data diperoleh waktu

Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

penyelesaian administrasi kepegawaian yang rata-rata mencapai 4 – 12 bulan. Untuk proses kenaikan pangkat fungsional mencapai 11 -12 bulan, pembebasan sementara dan aktif bekerja kembali mencapai 5 -6 bulan, dan untuk proses tugas belajar mencapai waktu 3 – 4 bulan.

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan hasil kuesioner, ketersediaan perangkat keras (hardware) di unit kerja (UK) dan UPT sudah cukup memadai. Rata-rata komputer yang dimiliki oleh pengelola kepegawaian UK dan UPT adalah jenis komputer Pentium 4 yang berjumlah antara 2 – 4 komputer. Semua unit kerja dan UPT sudah terhubung dengan jaringan internet. Untuk mendukung jaringan tersebut, di Sekretariat Badan Litbang Pertanian telah dikembangkan suatu Local Area Network (LAN) yang dilengkapi dengan tiga buah server yaitu proxy server, web server, dan email server. Sedangkan perangkat lunak yang tersedia sebagian besar hanya untuk kebutuhan perkantoran saja diantaranya adalah Mincrosoft Excel, Word, dan Power Point dan perangkat lunak bahasa pemrograman yaitu Visual FoxPro, Microsoft Access, dan PHP untuk membuat web. Pengelolaan database pegawai telah dilakukan di masing-masing UPT lingkup Badan Litbang Pertanian dengan menggunakan aplikasi SIMPEG versi Windows. Aplikasi tersebut telah dibangun sejak tahun 1995 dan telah mengalami beberapa perubahan. Secara berjenjang data pegawai tersebut digabung menjadi satu database di tingkat Badan Litbang Pertanian. Adapun SDM yang menangani database dimaksud pada setiap UPT berjumlah 1 orang, sehingga harus bergantung pada orang tersebut.

Rancangan dan analisis sistem dilakukan berdasarkan hasil proses bisnis di Badan Litbang Pertanian yang berkaitan dengan pengelolaan kepegawaian. Hasil dari rancangan tersebut bahwa adanya kebutuhan sistem yang dapat memproses administrasi kepegawaian secara cepat yaitu dengan sistem online. Disamping itu juga untuk kelengkapan berkas dapat disampaikan dengan menggunakan sistem online. Namun demikian, mengingat proses administrasi kepegawaian di luar Badan Litbang Pertanian masih memerlukan fisik berkas usulan, maka proses pengusulan dan pengiriman berkas administrasi kepegawaian secara manual masih diperlukan.

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 87,84 % responden menginginkan adanya sistem monitoring proses administrasi kepegawaian terutama yang berkaitan dengan jabatan fungsional. Sistem monitoring ini akan bermanfaat dalam menelusuri proses usulan administrasi kepegawaian yang diajukan. Selain itu juga dapat mempercepat informasi terhadap status usulan administrasi kepegawaian dan berkas yang diajukan. Sedangkan untuk model aplikasi yang diinginkan, 87,84% responden menginginkan sistem aplikasi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja yaitu sistem aplikasi yang online. Hal ini disebabkan responden ingin dapat secara langsung memonitor proses usulan administrasi kepegawaian.

Arsitektur aplikasi dibuat berdasarkan kebutuhan fungsi bisnis. Berdasarkan fungsi bisnis yang telah ditetapkan, maka diperoleh 1 (satu) kandidat aplikasi yang terdiri dari 4 area fungsional utama yaitu proses kenaikan pangkat,

Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

pembebasan sementara, aktif bekerja kembali,dan tugas belajar. Masing-masing area fungsional utama terdiri dari 4 sub area yaitu usulan pegawai, berkas pegawai, verifikasi berkas, dan monitoring berkas.

Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan kandidat teknologi yang akan digunakan. Dalam menganalisis arsitektur teknologi perlu adanya identifikasi prinsip-prinsip platform teknologi yang mendasari pemilihan suatu platform. Pada penelitian ini diperoleh identifikasi prinsip platform teknologi dengan menggunakan 7 (tujuh) area agar identifikasi lebih fokus. Ketujuh area tersebut adalah sistem operasi, manajemen data, aplikasi, perangkat keras, komunikasi, komputasi pemakai, dan keamanan. Hasil ketujuh area tersebut selanjutnya dihubungkan satu sama lainnya sehingga terbentuk suatu arsitektur teknologi.

Hasil pengujian fungsional sistem secara keseluruhan sebagian besar responden menyatakan fungsi yang ada pada Simpeg online dapat dioperasikan dengan baik dan lancar. Hasil pengujian terhadap percepatan layanan informasi kepegawaian dapat mempercepat layanan informasi kepegawaian di Badan Litbang Pertanian antara 50% - 66,67%. Pada proses usulan kenaikan pangkat, pembebasan sementara fungsional, dan aktif bekerja kembali ternyata dapat mempercepat 66,67% layanan informasi kepegawaian. Sedangkan pada proses usulan tugas belajar layanan informasi kepegawaian dapat dipercepat menjadi 50%. Secara umum evaluasi dan pengujian yang dilakukan terhadap analisis dan perancangan arsitektur sistem dengan metode TOGAF dapat diandalkan dan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu juga sudah memenuhi kriteria reasoned, cohesive, adaptable, technology independent, domain neutral, dan scalable. Namun hanya satu kriteria yang tidak terpenuhi pada SIMPEG online yaitu kriteria vendor independent. Hal ini dikarenakan Badan Litbang Pertanian saat ini mempunyai unit kerja dan UPT sejumlah 63 instansi sehingga perlu dilakukan koordinasi yang baik termasuk dalam hal pengembangan sistem. Kata kunci : perancangan dan pengembangan sistem, Simpeg, arsitektur

enterprise, TOGAF

Page 7: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 8: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DENGAN METODE THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK

(TOGAF)

ABDUL AZIZ

Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Komputer

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 9: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Sony Hartono Wijaya, S.Kom., M.Kom.

Page 10: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

Judul Tesis : Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

Nama : Abdul Aziz NRP : G651080061

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Ketua Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc.

Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si., M.Kom.

Tanggal Ujian : 22 Desember 2010 Tanggal Lulus:

Anggota Hari Agung Adrianto, S.Kom., M.Si.

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S

Page 11: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

PRAKATA

Hanya kebesaran-Nya lah laporan hasil penelitian saya yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) ini tertulis. Setepat dan sebenar hasil penelitian ini dilakukan, penulis menyadari banyak keterbatasan dalam pengungkapan dan penyimpulan. Atas jasa Ibu Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc. sebagai ketua pembimbing dan Bapak Hari Agung Adrianto, S.Kom., M.Si. sebagai anggota pembimbing, penulis merasa yakin tulisan ini dapat diuji kelayakannnya sebagai laporan hasil penelitian.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya dan hormat penulis kepada Bapak Dr. Agus Buono, M.Si., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Strata Dua (S2) Ilmu Komputer IPB. Tidak kurang berperannya selama lebih kurang 2 tahun penulis mengikuti berbagai mata kuliah Program S2, di Program Studi Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor dari tahun 2008 – 2010. Tidak lupa penulis menghaturkan penghormatan sedalam-dalamnya kepada Bapak dan Ibu Dosen dalam membina dan memberikan ilmu kepada penulis.

Disamping itu penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada kedua orang tua yaitu Bapak H. Harun (Alm) dan Ibu Latifah (Almh.). Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asri Harun, Ibu Rosliani, Rossa Yunita, Ahista, dan Aghnia selaku orang tua, istri, dan putri penulis serta seluruh keluarga yang telah membantu, memberikan semangat dan doa, serta kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi. Kepada seluruh pimpinan dan teman di Badan Litbang Pertanian (Ibu Siti Nurjayanti, Mba Lita, Johan, Bapak Irawan, Uni Evi, Mba Leli, Dhani, Agus, Nuning) serta teman kepegawaian lainnya, penulis ucapkan terima kasih juga atas bantuan dan doanya. Teman-teman kuliah (Aris, Altin, Toto, Rosi, Deff, dan Muklis) penulis ucapkan terima kasih atas bantuan dan persahabatan yang terus terjalin.

Penulis mengharapkan para pembaca laporan hasil penelitian ini dapat memahami dan memaklumi jika masih menjumpai kesalahan di dalam penulisan dan pengungkapan keilmiahan bidang ilmu komputer. Hal tersebut adalah kesalahan dan kekhilafan penulis serta dengan tangan terbuka penulis menyerahkan penyempurnaan laporan hasil penelitian ini kepada pembaca demi kemajuan dan perkembangan Ilmu Komputer terutama di Indonesia, terima kasih.

Tidak ada kata yang lebih tepat penulis ucapkan, bahwa laporan hasil penelitian ini adalah sedikit tulisan bidang Komputer jika dibandingkan dengan laporan-laporan penelitian dan karya-karya lain yang ada di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Dan terakhir sebagai kata penutup penulis, “ Ilmu tanpa amal bagaikan pohon yang tidak berbuah “

Bogor, Januari 2011

Abdul Aziz

Page 12: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegal pada tanggal 10 Mei 1976 dari Bapak H. Harun (Alm.) dan Ibu Latifah (Almh.). penulis merupakan putra ketiga dari empat bersaudara.

Tahun 1994 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Slawi dan pada tahun yang sama lulus seleksi D3 Pengelolaan Informasi Pertanian IPB. Tahun 1999 penulis menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian sampai sekarang. Pada tahun 2004 penulis telah menyelesaikan pendidikan jenjang strata 1 (S1) di Universitas Padjadjaran (UNPAD) pada jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Kesempatan untuk melanjutkan ke program pascasarjana pada program studi Ilmu Komputer IPB diperoleh pada tahun 2008. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Page 13: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

i

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... ix

1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 7

2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 9

2.1 Penelitian Sebelumnya .................................................................................. 9

2.2 Arsitektur Enterprise ..................................................................................... 9

2.3 Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise ......................................................... 11

2.3.1 Kerangka Kerja Zachman .................................................................... 12

2.3.2 Kerangka Kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) 14

2.3.3 Kerangka Kerja Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) . 17

2.3.4 Pemilihan Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise ................................. 19

2.4 Perencanaan Arsitektur Enterprise .............................................................. 20

2.5 Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia .................................. 21

2.5.1 Jenjang karier pegawai ......................................................................... 22

2.5.2 Proses monitoring pengurusan administrasi pegawai ........................... 23

2.6 E-Government ............................................................................................. 24

2.7 Internetworking ........................................................................................... 25

2.8 Implementasi Metode Prototipe .................................................................. 26

2.9 Alat Pemodelan Proses Bisnis ..................................................................... 29

2.9.1 Business Process Modeling Notation (BPMN) .................................... 30

2.9.2 IDEF ..................................................................................................... 31

2.9.3 Unified Modeling Language (UML) .................................................... 33

2.10 Pengukuran Hasil ...................................................................................... 36

Page 14: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

ii 3 METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 39

3.1 Kerangka Permasalahan .............................................................................. 39

3.1.1 Permasalahan SIMPEG ........................................................................ 39

3.2 Kerangka Penelitian .................................................................................... 40

3. 3 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 41

3.3.1 Studi Pustaka dan Perumusan Masalah ................................................ 41

3.3.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 42

3.3.3 Investigasi Sistem ................................................................................. 42

3.3.4 Analisis dan Rancangan Konseptual SIMPEG ..................................... 42

3.3.5 Implementasi dengan metode prototipe ................................................ 45

3.3.6 Evaluasi Hasil ....................................................................................... 45

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 46

4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 47

4.1 Studi Pustaka dan Perumusan Masalah ....................................................... 47

4.1.1 Profil Organisasi ................................................................................... 47

4.1.2 Peraturan Pengelolaan Kepegawaian .................................................... 50

4.2 Pengumpulan Data ...................................................................................... 52

4.2.1 Proses Pengelolaan Kepegawaian ........................................................ 54

4.2.2 Dukungan Sistem Informasi Manajemen (SIM) ................................... 55

4.3 Investigasi Sistem ........................................................................................ 56

4.3.1 Aspek Organisasi .................................................................................. 56

4.3.2 Aspek Teknis (brainware, dataware, hardware, software, dan

netware) ................................................................................................ 58

4.3.3 Aspek Operasional ................................................................................ 62

4.3.4 Aspek Ekonomi .................................................................................... 63

4.3.5 Aspek Kebutuhan Pengguna ................................................................. 64

4.4 Analisis dan Rancangan Konseptual ........................................................... 67

4.4.1 Analisis Architecture Vision ................................................................. 67

4.4.2 Analisis Business Architecture ............................................................. 71

4.4.2.1 Kondisi saat ini ............................................................................... 72

4.4.2.2 Hasil Analisis Business Architecture ............................................. 88

4.4.3 Information System Architecture ........................................................ 104

Page 15: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

iii

4.4.3.1 Kondisi saat ini ............................................................................. 104

4.4.3.2 Analisis Sistem Informasi ............................................................ 107

4.4.3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem .................................................... 107

4.4.3.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem ................................. 111

4.4.3.2.3 Identifikasi kebutuhan data dan informasi ............................ 113

4.4.3.2.4 Perancangan Sistem ............................................................... 114

4.4.4 Technology Architecture ..................................................................... 120

4.4.4.1 Kondisi saat ini ............................................................................. 121

4.4.4.2 Analisis Arsitektur Teknologi ...................................................... 124

4.4.4.2.1 Sistem operasi ........................................................................ 124

4.4.4.2.2 Manajemen data .................................................................... 125

4.4.4.2.3 Aplikasi .................................................................................. 125

4.4.4.2.4 Perangkat keras ...................................................................... 125

4.4.4.2.5 Komunikasi ............................................................................ 126

4.4.4.2.6 Komputasi pemakai ............................................................... 126

4.4.4.2.7 Keamanan .............................................................................. 127

4.5 Implementasi Prototipe ............................................................................. 128

4.5.1 Implementasi database ....................................................................... 129

4.5.2 Implementasi sistem ........................................................................... 129

4.5.2.1 Implementasi sistem usulan pegawai ........................................... 130

4.5.2.2 Implementasi sistem berkas pegawai ........................................... 131

4.5.2.3 Implementasi sistem verifikasi berkas pegawai ........................... 133

4.5.2.4 Implementasi sistem monitoring pegawai .................................... 135

4.6 Pengujian sistem dan evaluasi hasil .......................................................... 136

4.6.1 Pengujian fungsional sistem pada aplikasi Simpeg online ................. 136

4.6.2 Pengujian terhadap percepatan layanan informasi kepegawaian ........ 139

4.6.3 Pengujian terhadap analisis dan perancangan sistem ......................... 144

5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 149

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 149

5.2 Saran .......................................................................................................... 150

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 151

LAMPIRAN ........................................................................................................ 154

Page 16: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

iv

Page 17: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

v

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Perbandingan kerangka kerja arsitektur enterprise .......................................... 19

2 Rekapitulasi jumlah responden dari pengelola kepegawaian yang mengumpulkan kuesioner ................................................................................. 53

3 Rekapitulasi jumlah responden dari pejabat fungsional peneliti yang mengumpulkan kuesioner ................................................................................. 54

4 Rekapitulasi jumlah pegawai di UPT lokasi penelitian berdasarkan jabatan .. 58

5 Jumlah pengelola kepegawaian di UPT lokasi penelitian ................................ 59

6 Jumlah komputer dan UPT yang terhubung dengan jaringan Internet ............ 60

7 Penguasaan pengelola kepegawaian terhadap sistem aplikasi yang digunakan .......................................................................................................... 63

8 Kebutuhan responden terhadap sistem informasi monitoring proses usulan administrasi kepegawaian ................................................................................. 66

9 Kebutuhan informasi sistem monitoring proses kepegawaian ......................... 67

10 Komposisi tenaga fungsional Badan Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian 2009) ............................................................................................... 77

11 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis KP ............................... 88

12 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis pembebasan sementara ........................................................................................................ 93

13 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis ABK ............................ 97

14 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis tugas belajar .............. 101

15 Daftar tabel pada aplikasi SIMPEG saat ini .................................................. 106

16 Daftar kebutuhan fungsional sistem .............................................................. 112

17 Jenis sistem informasi yang terdapat di Badan Litbang Pertanian (Hendriana, 2004) ......................................................................................... 122

18 Jumlah komputer yang tersedia pada bagian kepegawaian di UPT lokasi penelitian ....................................................................................................... 123

19 Hasil kuesioner pengujian fungsional sistem untuk pengguna umum ........... 137

20 Hasil kuesioner pengujian fungsional sistem untuk administrator (pengelola kepegawaian) ............................................................................... 138

Page 18: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

vi 21 Perkiraan selesainya proses administrasi kepegawaian dengan

menggunakan Simpeg online di Badan Litbang Pertanian ........................... 142

22 Perbandingan lamanya waktu proses usulan administrasi kepegawaian ...... 143

23 Hasil pengujian terhadap analisis dan perancangan Simpeg online .............. 144

Page 19: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Arsitektur kerangka kerja Zachman (Kozina 2006). .......................................... 13

2 Proses pengembangan TOGAF ADM (Lankhorst & Drunen Hans van 2007). 16

3 Struktur komponen FEAF (CIO Council 2001). ............................................... 18

4 Matriks arsitektur FEAF (CIO Council 2001). ................................................. 18

5 Pengembangan prototipe jenis I (McLeod & Schell 2007). ............................... 28

6 Pengembangan prototipe jenis II (McLeod & Schell 2007). ....................... 29

7 Diagram proses bisnis BPMN (Owen & Jog Raj 2003). .................................. 30

8 Notasi pada model IDEF (Jeong, et al. 2009). .................................................. 32

9 Unifikasi berbagai metode pengembangan objek ke dalam UML (Quatrani 1999). .............................................................................................................. 33

10 Langkah-langkah penelitian. ........................................................................... 41

11 Struktur organisasi Badan Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian 2009). .............................................................................................................. 49

12 Hasil investigasi prosedur proses pengusulan kenaikan pangkat pejabat fungsional peneliti. .......................................................................................... 74

13 Work flow diagram proses usulan kenaikan pangkat pejabat fungsional. ...... 76

14 Proses bisnis pembebasan sementara dari jabatan fungsional (Sekretariat Badan Litbang Pertanian, 2007). ..................................................................... 79

15 Work flow diagram proses usulan pembebasan sementara jabatan fungsional peneliti. ............................................................................................................ 80

16 Mekanisme pengusulan ABK (Sekretariat Badan Litbang Pertanian 2007). .............................................................................................................. 82

17 Work flow diagram proses aktif bekerja kembali pejabat fungsional. ............ 83

18 Mekanisme proses usulan calon petugas belajar lingkup Badan Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian, 2007). ................................................... 86

19 Work flow diagram proses usulan tugas belajar. ............................................. 87

20 Rancangan proses bisnis sistem kenaikan pangkat pejabat fungsional. .......... 90

Page 20: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

viii 21 Hasil analisis rancangan sistem usulan pembebasan sementara jabatan

fungsional. ....................................................................................................... 95

22 Analisis rancangan sistem aktif bekerja kembali. ........................................... 98

23 Hasil analisis rancangan sistem usulan tugas belajar. ................................... 102

24 Rancangan use case diagram untuk user umum pada pengembangan Simpeg online Badan Litbang Pertanian ....................................................... 115

25 Rancangan use case diagram untuk Administrator pada pengembangan Simpeg online Badan Litbang Pertanian. ...................................................... 116

26 Actor yang terlibat dalam sistem. .................................................................. 117

27 Rancangan Class diagram. ........................................................................... 119

28 Activity diagram pada proses usulan administrasi kepegawaian. ................. 120

29 Prinsip dan platform SI/TI (Setiawan, 2009b). ............................................. 124

30 Rancangan aritektur teknologi pada sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian Badan Litbang Pertanian. ........................................................ 128

31 Tampilan halaman menu sistem. ................................................................... 129

32 Contoh implementasi untuk Login. ............................................................... 129

33 Contoh tampilan daftar pegawai yang diusulkan. ......................................... 130

34 Implementasi masukan tambah data usulan pegawai. ................................... 131

35 Hasil unduh data usulan pegawai ke dalam bentuk excel. ............................ 131

36 Tampilan halaman pada sistem berkas pegawai. .......................................... 132

37 Tampilan untuk mengunggah file berkas usulan pegawai. ........................... 133

38 Tampilan untuk mengunduh file berkas usulan pegawai. ............................. 133

39 Tampilan halaman verifikasi berkas untuk pencarian dan daftar nama pegawai. ........................................................................................................ 134

40 Contoh tampilan halaman untuk verifikasi berkas. ....................................... 134

41 Contoh tampilan daftar pegawai yang akan dimonitor. ................................ 135

42 Tampilan proses monitoring berkas usulan. ................................................. 135

43 Workflow diagram percepatan proses usulan administrasi kepegawaian. ... 141

Page 21: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Nama singkatan dan kepanjangan unit kerja lingkup Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian ................................................................................ 157

2 Hasil observasi dan wawancara dengan responden (2 narasumber, pejabat, dan pegawai terkait) .............................................................................................. 159

3 Kuesioner tahap I dalam rangka pengumpulan data (baseline tahap I) ......... 164

4 Hasil kuesioner (baseline 1) yang terkait dengan proses bisnis administrasi kepegawaian, sistem informasi, dan teknologi informasi ............................... 183

5 Implementasi database Simpeg online Badan Litbang Pertanian ................... 200

6 Kuesioner pengujian sistem dan evaluasi hasil ............................................... 203

Page 22: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dirasakan semakin cepat

dan pesat sehingga menjadikan suatu organisasi harus bersiap diri dalam

menghadapi persaingan. Persaingan bisnis dalam era informasi telah mencapai

tahapan kompetisi yang ketat, dimana sistem pengelolaan bisnis secara

konvensional tidak lagi memadai (Marimin et al. 2006).

Setiap organisasi pasti mempunyai sumber daya manusia (SDM) atau

pegawai yang berfungsi mengelola organisasi tersebut secara baik (McLeod &

Schell 2007). Pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari

suatu organisasi sehingga sistem kepegawaian perlu dikelola sebaik mungkin

dengan menggunakan teknologi informasi yang sesuai dengan sistemnya. Di

samping itu, pegawai juga merupakan salah satu aset organisasi yang menjadi

tulang punggung suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya dan sangat

berpengaruh terhadap kinerja dan kemajuan organisasi. Pegawai juga sebagai

penentu dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, dengan demikian kinerja

organisasi akan sangat tergantung pada individu karyawan sebagai pekerja. Oleh

sebab itu diperlukan suatu perancangan dan analisis sistem informasi pengelolaan

pegawai yang bertujuan memberikan dan menyiapkan informasi tentang pegawai

kepada penentu kebijakan secara cepat, tepat, akurat, dan lengkap (Marimin et al.

2006).

Pengelolaan pegawai tersebut perlu dilakukan untuk menunjang

pengambilan keputusan bagi pimpinan. Oleh karena itu perlu adanya Sistem

Informasi Manajemen di bidang kepegawaian. Sistem Informasi Manajemen

(SIM) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi

melalui sistem proses transaksi dan menghasilkan laporan-laporan bagi beberapa

pemakai sesuai dengan kebutuhan untuk merencanakan dan mengontrol bisnis

proses suatu instansi (Satzinger et al. 2007). SIM juga merupakan salah satu hal

yang pokok dalam sistem informasi yang berbasis komputer dan mempunyai

tujuan menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh semua pimpinan dalam

Page 23: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

2 suatu perusahaan. Sedangkan sistem informasi SDM adalah konsep sistem

informasi yang digunakan untuk mengelola SDM (McLeod & Schell 2007).

Riset yang telah dilakukan Kim dan Everest (1994) mengusulkan adanya

kebijakan dalam konteks kerangka kerja (framework) arsitektur sistem informasi

(SI) yang didasarkan dari Zachman framework. Disamping itu juga menghasilkan

beberapa keuntungan dan kendala dalam pengembangan arsitektur SI yang

dilakukannya. Menurut Zachman (1997) pengembangan dan pemeliharaan

arsitektur enterprise perlu dilakukan karena akan menghasilkan suatu informasi

yang berkualitas dan perusahaan yang berkualitas juga.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian)

merupakan institusi pemerintah yang memiliki tugas pokok melaksanakan

penelitian dan pengembangan (litbang) di bidang pertanian dengan fungsi

merumuskan kebijakan dan program kegiatan, melaksanakan kegiatan penelitian,

mengembangkan dan mengevaluasi pelaksanaan litbang teknologi tinggi dan

tujuan strategis di bidang pertanian, serta melaksanakan administrasi Badan

Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian 2005). Untuk mendukung kelancaran

manajemen administrasi pegawai Badan Litbang Pertanian, saat ini Badan Litbang

Pertanian telah menerapkan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG)

secara komputerisasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pegawai dan telah

diimplementasikan di seluruh Unit Kerja (UK) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

lingkup Badan Litbang Pertanian. SIMPEG tersebut juga sejalan dengan program

pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance)

yaitu melalui e-government. Sistem informasi ini berfungsi untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan internal secara elektronis.

SIMPEG Badan Litbang Pertanian merupakan salah satu modal dasar dalam

menghasilkan kebijakan yang dilakukan pimpinan di bidang pertanian. Dengan

menggunakan SIMPEG dapat menghasilkan informasi tentang pelaku penelitian

sebagai penggerak penelitian yang berkualitas di Badan Litbang Pertanian.

SIMPEG juga sebagai pendukung sistem administrasi untuk memotivasi para

peneliti dalam menghasilkan karya-karya ilmiah. Dengan adanya SIMPEG,

pengurusan administrasi peneliti seperti kenaikan pangkat atau kenaikan jabatan

Page 24: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

3 fungsional dapat dilakukan secara otomatis walaupun masih ada beberapa hal

yang dilakukan secara manual.

Meskipun demikian, masih terdapat permasalahan yang dihadapi oleh

SIMPEG Badan Litbang Pertanian diantaranya yaitu pada saat ini pengelolaan

SIMPEG masih bersifat konvensional atau stand alone. Kemudian adanya data

yang tersebar di setiap simpul pengelola kepegawaian atau berbasis file, sehingga

informasi yang diperoleh sering mengalami keterlambatan dan ketidaktepatan.

Proses pengurusan administrasi pejabat fungsional mengikuti prosedur

birokrasi sesuai peraturan yang berlaku yang melibatkan banyak unit instansi

terkait sehingga memerlukan waktu yang cukup lama serta sering mengalami

kesulitan untuk memantaunya, dengan penanganan secara manual. Kondisi ini

sering kali menjadi kendala yang dihadapi oleh para pengelola kepegawaian di

tingkat unit kerja, unit pelaksana teknis, ataupun para pejabat fungsional

bersangkutan yang menginginkan informasi secara akurat, cepat dan tepat.

Dengan sistem secara manual, untuk mendapatkan informasi tersebut harus

melakukan pelacakan berkas, file atau dokumen pada rantai birokrasi yang rumit

dan memerlukan waktu lama. Dalam berbagai kasus, karena kelambatan proses

dan memperoleh informasi tersebut bisa menimbulkan konsekuensi merugikan

secara finansial apabila menyangkut harus dihentikannya status jabatan dan

tunjangan fungsional.

Proses pengajuan dan pemrosesan administrasi kepegawaian bagi pejabat

fungsional selama ini prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Waktu

yang diperlukan untuk pengajuan dan proses administrasi kepegawaian tersebut

sampai selesainya Surat Keputusan (SK) adalah antara 2 sampai dengan 10 bulan

(Sekretariat Badan Litbang 2007). Hal ini disebabkan adanya proses usulan dan

pengumpulan kelengkapan berkas usulan dilakukan secara manual. Namun dalam

kenyataannya pemrosesan administrasi kepegawaian tersebut memakan waktu

lebih dari 2 sampai 10 bulan. Untuk proses KP fungsional kenyataannya

memerlukan waktu 11 – 12 bulan sampai terbitnya SK. Proses usulan pembebasan

sementara dan aktif bekerja kembali dari jabatan fungsional memakan waktu 5 – 6

bulan sampai terbit SK. Sedangkan untuk proses usulan tugas belajar

membutuhkan waktu antara 3 – 4 bulan.

Page 25: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

4

SIMPEG yang ada sekarang ini belum bisa memperlihatkan secara

transparan proses administrasi kepegawaian bagi pejabat fungsional. Data yang

terekam hanya sebatas data pegawai dan data riwayat pegawai. Sedangkan

kebutuhan data yang berkaitan dengan infomasi proses administrasi kepegawaian

seperti kenaikan pangkat fungsional, pendidikan bagi tenaga peneliti, pembebasan

sementara, dan aktif bekerja kembali dari jabatan fungsional belum terdapat pada

aplikasi SIMPEG yang tersedia. Hal ini akan menjadi pertanyaan bagi peneliti

dalam memperoleh informasi, sudah sejauh mana proses berkas usulan

administrasi kepegawaian yang telah dikirimkan ke pengelola kepegawaian.

Karena selama ini proses-proses administrasi kepegawaian memakan waktu yang

cukup lama. Oleh sebab itu perlu adanya aplikasi SIMPEG online yang mencakup

informasi proses administrasi kepegawaian terutama proses kenaikan pangkat,

pendidikan atau tugas belajar bagi peneliti, pembebasan sementara, dan aktif

bekerja kembali dari jabatan fungsional.

Penerapan pengembangan aplikasi SIMPEG online ini selanjutnya

memerlukan adanya upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi tersebut.

Selama ini banyak aplikasi yang dikembangkan namun pengguna tidak

memanfaatkan aplikasi yang telah dikembangkan dengan baik, karena kurang

adanya penjelasan dan pendekatan kepada pengguna untuk memanfaatkan aplikasi

yang telah dikembangkan. Dengan demikian perlu dilakukan adanya stategi dan

upaya-upaya agar aplikasi ini dapat dioperasionalkan dengan baik.

Berdasarkan kenyataan tersebut, untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan, maka perlu adanya rancang bangun sistem informasi yang cerdas dan

terpadu serta mampu mengolah data terdistribusi namun terintegrasi pada jaringan

komputer yang luas dengan dukungan teknologi. Pada penelitian ini, dilakukan

implementasi dari suatu konsep tools berbasis komputer untuk menangani

perancangan arsitektur dan analisis sistem informasi pegawai di Badan Litbang

Pertanian yang dapat dilakukan secara online berbasis web sehingga diharapkan

mampu menghasilkan informasi penting yang diperlukan dalam pengambilan

kebijaksanaan dan pembinaan jabatan fungsional. Untuk menghasilkan rancangan

arsitektur sistem informasi yang baik, maka perlu adanya suatu kerangka kerja

Page 26: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

5 (framework) yang digunakan. Salah satu framework dalam enterprise

architecture adalah the open group architecture framework (TOGAF).

Pengolahan secara online dirancang sebagai aplikasi terpusat (centralized

application) yang akan diakses dari UK/UPT sehingga data dapat terintegrasi.

Dengan adanya sistem secara online, memungkinkan setiap pegawai untuk dapat

mengakses informasi secara fleksibel, tanpa terbatas waktu dan tempat. Pegawai

juga dapat memonitor proses usulan administrasi kepegawaiannya sehingga dapat

diketahui status perkembangan usulan administrasi kepegawaian tersebut, dan

mempercepat serta mempermudah proses usulan administrasi kepegawaian.

SIMPEG secara online ini juga diharapkan dapat mempercepat dan

mempermudah proses pengusulan administrasi kepegawaian. Pengusulan dan

proses usulan Kenaikan Pangkat (KP) fungsional dapat dilakukan secara

elektronik dengan memasukkan data usulan tersebut ke database SIMPEG online

dari UK/UPT. Begitu juga dengan proses usulan tugas belajar, pembebasan

sementara, dan aktif bekerja kembali pejabat fungsional yang dapat dilakukan

dengan menggunakan SIMPEG online tersebut. Dengan demikian diharapkan

waktu pengusulan dan pemrosesan yang biasanya memakan waktu yang cukup

lama dapat dipercepat lagi.

Berkas usulan administrasi kepegawaian diharapkan sudah diaplikasikan

secara elektronik atau paperless. Dalam pengumpulan berkas usulan KP

fungsional, tugas belajar, pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali

pejabat fungsional diharapkan sudah dapat dikirim melalui database SIMPEG

online ini sehingga pengumpulan berkas akan lebih efektif dan efisien.

1.2 Perumusan Masalah

Proses pengurusan kenaikan pangkat jabatan fungsional, pembebasan

sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar mengikuti prosedur yang

berlaku dengan rantai birokrasi yang panjang. Sehingga membutuhkan waktu

yang lama dalam proses tersebut. Para pengelola kepegawaian di tingkat UK/UPT

dan pegawai yang bersangkutan sering mengalami kesulitan dalam memantau

proses usulan secara manual, sehingga informasi yang diperoleh sangat lambat.

Dengan sistem secara manual, untuk mendapatkan informasi tersebut harus

Page 27: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

6 melakukan pelacakan berkas, file atau dokumen pada rantai birokrasi yang rumit

dan memerlukan waktu lama.

Selain itu lambatnya memperoleh informasi pembebasan sementara dan

aktif bekerja kembali karena kembali dari tugas belajar, tidak memenuhi angka

kredit fungsional, dan tugas perbantuan bagi para pegawai atau pejabat

fungsional. Dalam beberapa kasus bahkan para pejabat fungsional dapat

dikenakan sanksi tuntutan ganti rugi (TGR) negara karena terlanjur menerima

tunjangan jabatan yang bukan haknya dan harus menyetor ke kas negara.

Pada penelitian ini dirumuskan permasalahan utama yang harus diselesaikan

untuk dapat mencapai tujuan yaitu :

“Bagaimana cara menganalisis dan merancang arsitektur untuk pengembangan

sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Litbang Pertanian secara

online berbasis web yang berfungsi mempermudah pegawai UK dan UPT serta

mempercepat layanan informasi kepegawaian Badan Litbang Pertanian dalam

melakukan administrasi kepegawaian di masing-masing unit kerja dan UPT

dengan menggunakan metode pengembangan prototipe”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis dan merancang arsitektur pengembangan sistem informasi

manajemen pegawai di Badan Litbang Pertanian dengan metode The Open

Group Architecture Framework (TOGAF).

2. Membuat blue print (cetak biru) dari SIMPEG online berbasis web.

3. Membuat pengembangan SIMPEG dengan metode prototipe.

4. Mengevaluasi hasil cetak biru dan pengembangan SIMPEG online.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mencapai sasaran ketepatan, kecepatan, serta

kemudahan monitoring dalam mengurus proses administrasi kepegawaian yang

merupakan tuntutan penerapan administrasi modern. Penelitian ini juga

diharapkan mampu menghasilkan informasi yang penting dalam pengambilan

kebijakan manajemen dan pembinaan jabatan fungsional di Badan Litbang

Pertanian.

Page 28: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

7

Diharapkan dalam jangka panjang dapat terciptanya manajemen sumber

daya manusia di Badan Litbang Pertanian secara khusus dan di Indonesia secara

umum yang interaktif, transparan, responsif, akuntabel, dan partisipatif. Di

samping itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

penerapan e-goverment di Indonesia dan dapat digunakan sebagai percontohan

pengembangan sistem informasi di lingkungan Departemen Pertanian.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Supaya penelitian ini lebih fokus, penelitian dibatasi dengan cakupan

sebagai berikut :

1. Selain di Jakarta dan Bogor, lokasi penelitian dilakukan di Balai Penelitian dan

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) lingkup Badan Litbang

Pertanian yang berada di 7 provinsi yaitu Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

2. Proses administrasi kepegawaian yang diteliti adalah proses pengusulan

kenaikan pangkat fungsional, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali,

dan tugas belajar.

3. Untuk membuat rancangan arsitektur pengembangan SIMPEG secara online

berbasis web digunakan kerangka kerja The Open Group Architecture

Framework (TOGAF).

4. Analisis dan pembuatan rancangan arsitektur sistem informasi secara online

berbasis web di Badan Litbang Pertanian dibatasi hanya pada pembuatan

prototipe sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG). Prototipe

SIMPEG online ini lebih ditekankan pada proses usulan kenaikan pangkat

jabatan fungsional, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali dan tugas

belajar.

Page 29: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

8

Page 30: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

9

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai arsitektur sistem informasi telah menarik perhatian

baik untuk lingkungan perguruan tinggi (PT) maupun pemerintahan daerah

(Pemda). Mutyarini dan Sembiring (2006) telah melakukan penelitian tentang

arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi di Indonesia. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menghasilkan model kerangka dasar arsitektur sistem

informasi untuk institusi perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan perpaduan prinsip-prinsip dalam metode TOGAF ADM dan

Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT). Hasil dari

penelitian ini berupa rancangan kerangka dasar sistem informasi untuk institusi

perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian tersebut merupakan konsep awal

sehingga perlu dilakukan pengukuran hasilnya.

Selain itu Priantoto (2008) menjelaskan tentang cetak biru data, aplikasi

dan teknologi yang dilakukan di pemerintahan Kabupaten Barito Utara untuk

pelayanan perizinan. Hasil dari penelitian tersebut yaitu adanya perencanaan

arsitektur enterprise yang berupa panduan lengkap dalam membuat cetak biru

pengembangan e-government untuk data, aplikasi dan teknologi bagi pelayanan

perizinan terpadu. Namun dari penelitian yang dilakukan belum terdapat metode

untuk seberapa baik dalam mengukur kualitas cetak biru yang dihasilkan.

Dari penelitian tersebut, peneliti ingin mengembangkan perencanaan

arsitektur enterprise pada pelaksanaan SDM yang sekaligus mampu mengukur

kualitas dari cetak biru dan prototipe yang dihasilkan. Dengan demikian yang

membedakan dalam penelitian ini adalah obyek penelitian (SDM di Badan

Litbang Pertanian), adanya implementasi dengan metode pengembangan

prototipe, serta pengukuran terhadap hasil cetak biru dan prototipe.

2.2 Arsitektur Enterprise

Kata arsitektur enterprise terdiri dari dua kata yaitu arsitektur dan

enterprise. Arsitektur merupakan perancangan dari suatu benda atau

merepresentasikan suatu gambaran yang sesuai dengan suatu obyek sehingga

dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas (Zachman

Page 31: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

10 1997). Sedangkan menurut CIO Council (2001) arsitektur enterprise adalah

struktur dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, serta terdapat prinsip dan aturan-aturan dalam merancang yang

berkembang dari waktu ke waktu. Definisi lain menyatakan arsitektur adalah

pengorganisasian mendasar dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang

saling berhubungan dan prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedoman dalam

merancang dan mengembangkan suatu sistem. Arsitektur juga merupakan suatu

komponen yang penting dalam keberhasilan pengembangan dan evolusi dari suatu

sistem perangkat lunak (Hilliard 2000). Dari definisi tersebut maka dapat

digambarkan bahwa arsitektur merupakan suatu rancangan dari obyek yang terdiri

dari komponen-komponen yang saling berhubungan dalam bentuk cetak biru

untuk dijadikan dasar dalam mewujudkan suatu hasil yang nyata. Arsitektur juga

menyiratkan suatu perencanaan yang diwujudkan dengan model dan gambar dari

komponen dari sesuatu dengan berbagai sudut pandang (Surendro 2009).

Sedangkan definisi dari enterprise adalah suatu informasi strategis

berdasarkan aset yang mendefinisikan misi, kebutuhan informasi untuk

melakukan misi, dan proses peralihan untuk mengimplementasikan teknologi baru

dalam merespon kebutuhan perubahan misi. Arsitektur enterprise meliputi

gambaran dasar arsitektur, arsitektur target, dan rencana berkelanjutan (Rumapea

& Surendro 2007).

Dari definisi di atas, arsitektur enterprise merupakan basis aset informasi

strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknologi

baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi (CIO council 2001).

Sedangkan menurut Mutyarini dan Sembiring (2006) arsitektur enterprise

merupakan suatu pengorganisasian data yang diperoleh dan digunakan oleh suatu

organisasi untuk mencapai tujuan proses bisnis. Dengan memahami definisi

arsitektur, enterprise, dan arsitektur enterprise, maka dapat dinyatakan arsitektur

enterprise merupakan suatu pengorganisasian dari suatu model, prinsip dan

metode yang mempunyai logika sehingga dapat digunakan dalam merancang dan

menyatakan struktur organisasi enterprise, proses bisnis, sistem informasi dan

infrastrukturnya (Surendro 2009).

Page 32: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

11

Sama seperti arsitektur yang lain, hasil dari arsitektur enterprise ini terdiri

dari dokumen-dokumen seperti gambar, diagram, model, dokumen dalam bentuk

teks. Keseluruhan dokumen tersebut akan menjelaskan seperti apa sistem

informasi yang akan dibutuhkan oleh suatu organisasi. Kemudian dalam

mengembangkan sistem informasi tersebut, arsitektur enterprise akan dijadikan

suatu acuan atau pedoman bagi pengembang sistem informasi.

2.3 Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise

Kerangka kerja merupakan suatu ide, pemikiran, dan konsep yang

digunakan untuk membuat pemikiran lain yang lebih spesifik dalam suatu obyek.

Kerangka kerja juga dapat digunakan untuk mengelompokkan suatu organisasi

yang penting bagi manajemen organisasi tersebut dan digunakan juga dalam

pengembangan sistem perusahaan yang akan datang (Zachman 1996).

Kerangka kerja arsitektur enterprise memiliki beberapa kegunaan

diantaranya adalah dapat mengidentifikasikan suatu jenis informasi yang

dibutuhkan organisasi untuk menggambarkan arsitektur enterprise. Kerangka

kerja arsitektur enterprise juga dapat mengelompokkan jenis informasi dalam

struktur yang logis, dan menggambarkan hubungan antara jenis informasi tersebut

(Setiawan 2009a).

Dalam mengembangkan suatu arsitektur enterprise, perlu dilakukan

penerapan atau pengembangan kerangka kerja arsitektur enterprise, karena

kerangka kerja tersebut dapat membantu arsitek untuk memotret arsitektur

organisasi dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga diperoleh gambaran

struktur organisasi secara utuh.

Dalam pengembangan sebuah arsitektur enterprise akan lebih baik dan

lebih mudah jika mengikuti sebuah kerangka berpikir tertentu. Kerangka berpikir

tersebut dikenal dengan istilah enterprise architecture (EA) framework. Menurut

CIO Council (2001) sebuah architecture framework adalah suatu alat yang bisa

digunakan untuk mengembangkan cakupan luas dari arsitektur-arsitektur yang

berbeda. Architecture framework harus mendeskripsikan sebuah metode untuk

merancang sistem informasi dalam term kumpulan building block dan

memperlihatkan bagaimana building block tersebut sesuai antara satu dengan yang

lainnya. Penggunaan EA framework akan mempercepat dan menyederhanakan

Page 33: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

12 pengembangan arsitektur, memastikan cakupan yang lengkap dari solusi desain

dan memastikan arsitektur yang terpilih akan memungkinkan pengembangan di

masa depan sebagai respon terhadap kebutuhan binis (Setiawan 2009a).

Pada saat ini terdapat beberapa kerangka kerja arsitektur enterprise

diantaranya adalah kerangka kerja Zachman, federal enterprise architecture

framework (FEAF), dan the open group architectural framework (TOGAF).

Ketiga kerangka kerja tersebut menurut hasil survei yang dilakukan oleh Institute

for Enterprise Architecture Development (IFEAD 2005) merupakan kerangka

kerja yang paling banyak digunakan di perusahaan atau pemerintahan selain

kerangka kerja yang dibuat sendiri. Selanjutnya menurut hasil survei yang

dilakukan oleh Institute for Enterprise Architecture Development (IFEAD 2005)

menyatakan bahwa dari beberapa framework tersebut, yang paling banyak

digunakan di perusahaan atau pemerintahan selain framework sendiri adalah

Zachman (25%), TOGAF (11%), dan FEAF (9%).

2.3.1 Kerangka Kerja Zachman

Kerangka kerja Zachman merupakan salah satu kerangka kerja yang

digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise yang telah diperkenalkan

oleh Zachman sejak tahun 1987. Kerangka kerja Zachman merupakan suatu alat

bantu yang dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai

sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh

(Setiawan 2009a). Menurut Zachman (2009), kerangka kerja Zachman adalah

suatu skema yang merupakan pertemuan antara dua klasifikasi yang telah

digunakan selama ribuan tahun. Pertama adalah dasar-dasar komunikasi yang

ditemukan di dalam pertanyaan-pertanyaan klasik seperti What, How, When, Who,

Where dan Why. Pertanyaan-pertanyaan ini mengintegrasikan jawaban dari

pertanyaan yang komprehensif dan gambaran dari ide yang kompleks. Kedua

adalah berasal dari reification, yaitu transformasi dari ide abstrak menjadi sesuatu

yang instantiation dimana telah didalilkan oleh filosof Yunani kuno dan

dilabelkan pada framework Zachman sebagai identifikasi, definisi, representasi,

spesifikasi, konfigurasi dan instansiasi. Sedangkan Kozina (2006) menyatakan

bahwa konsep Zachman merupakan suatu framework yang digunakan untuk

Page 34: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

13 pemodelan, evaluasi, optimisasi, manajemen, dan pendokumentasian pada sistem

bisnis.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa framework Zachman

merupakan suatu alat bantu berfikir bagi arsitek atau manajer dalam memetakan

permasalahan atau memotret arsitektur yang terdapat di suatu organisasi sehingga

didapatkan gambaran organisasi yang lebih sederhana dan utuh. Framework

Zachman untuk arsitektur enterprise yang terdiri dari 6 baris dan 6 kolom dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Arsitektur kerangka kerja Zachman (Kozina 2006).

Framework Zachman bukan suatu metodologi untuk membuat

implementasi dari suatu obyek, namun framework ini merupakan ontologi untuk

menggambarkan arsitektur enterprise. Ontologi merupakan suatu struktur

sedangkan metodologi adalah suatu proses. Jadi framework Zachman adalah suatu

struktur bukan merupakan suatu proses. Suatu struktur akan membentuk suatu

definisi sedangkan proses akan menyajikan transformasi.

Setiap framework yang digunakan untuk arsitektur enterprise mempunyai

karakteristik yang berbeda. Pada kerangka kerja Zachman terdapat beberapa

karakteristik diantaranya yaitu dapat mengkategorikan deliverables dari enterprise

architecture (EA), kegunaan EA sangat terbatas, banyak diadopsi di seluruh

Page 35: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

14 dunia, perspektif view kurang menyeluruh dan merupakan suatu alat untuk

perencanaan (Setiawan 2009a).

Selain karakteristik, terdapat juga kelebihan dan kelemahan dari

framework Zachman. Menurut Mutyarini dan Sembiring (2006), kelebihan dari

kerangka kerja ini adalah :

• Merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasi artefak (objek atau

deskripsi penyajian arsitektural) arsitektur enterprise.

• Struktur logical untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif

manajemen.

• Menggambarkan secara paralel baik dari sisi rekayasa yang sudah sangat

dimengerti maupun paradigma konstruksi.

• Dikenal secara luas sebagai alat manajemen untuk memeriksa kelengkapan

arsitektur dan maturity level.

Sedangkan kelemahannya adalah :

• Tidak terdapat proses untuk tahap implementasi.

• Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.

• Tidak terdapat contoh maupun checklist yang siap secara utuh.

• Perluasan cakupan sel-sel tidak jelas.

2.3.2 Kerangka Kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

TOGAF merupakan kerangka kerja arsitektur enteprise yang

dikembangkan oleh The Open Group’s Architecture Framework pada tahun 1995

yang digunakan untuk mengembangkan arsitektur perusahaan. Pada mulanya

TOGAF digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, namun pada

perkembangannya banyak digunakan pada berbagai bidang seperti industri

manufaktur, perbankan, pendidikan, dan lain sebagainya. TOGAF digunakan

untuk mengembangkan arsitektur enterprise, dimana terdapat metode dan alat

yang detail untuk mengimplementasikannya. Hal inilah yang membedakan

dengan kerangka kerja arsitektur enterprise yang lain. Salah satu kelebihan dari

kerangka kerja ini adalah sifatnya yang fleksibel dan open source (Setiawan

2009a). TOGAF mendeskripsikan 4 subset arsitektur enterprise, yaitu :

• Business architecture, yaitu mendeskripsikan tentang bagaimana proses

bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Page 36: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

15

Data architecture, adalah penggambaran bagaimana penyimpanan,

pengelolaan, dan pengaksesan data pada perusahaan.

Application architecture, merupakan pendeskripsian bagaimana suatu

aplikasi dirancang dan bagaimana interaksi dengan aplikasi lain.

Technology architecture, yaitu gambaran infrastruktur perangkat lunak dan

perangkat keras yang mendukung aplikasi dan bagaimana interaksinya

dengan aplikasi yang lain.

TOGAF adalah salah satu metode yang paling banyak diterima untuk

mengembangkan arsitektur perusahaan. TOGAF merupakan suatu kerangka kerja

yang praktis, pasti dan dibuktikan dengan adanya tahapan-tahapan metode untuk

mengembangkan dan mempertahankan arsitektur enterprise (Ugavina 2009).

1.

Secara umum TOGAF memiliki struktur dan komponen-komponen, yaitu :

2.

Architecture Development Method (ADM). ADM merupakan bagian utama

dari TOGAF yang menjelaskan bagaimana menentukan sebuah arsitektur

enterprise secara khusus sesuai dengan kebutuhan.

3.

Foundation Architecture (Enterprise Continuum). Foundation architecture

merupakan sebuah “framework-within-a-framework” yang menyajikan

gambaran hubungan bagi pengumpulan arsitektur yang relevan dan

menyediakan bantuan petunjuk pada waktu terjadi perpindahan abstraksi

level yang berbeda. Di dalam foundation architecture terdapat tiga bagian

yaitu technical reference model, standard information, dan building block

information base.

Resource Base. Pada bagian ini memberikan informasi berupa guidelines,

templates, checklist, latar belakang informasi dan detail material pendukung

yang membantu arsitek dalam penggunaan ADM.

TOGAF mewujudkan konsep enterprise continuum untuk mencerminkan

tingkat abstraksi yang berbeda dalam sebuah proses pembangunan arsitektur.

Dengan cara ini TOGAF memfasilitasi pemahaman dan kerjasama antara aktor

pada tingkat yang berbeda. TOGAF menyediakan konteks bagi penggunaan dari

beberapa kerangka kerja, model, dan aset arsitektur dalam hubungannya dengan

TOGAF ADM. Dengan cara enterprise continuum, arsitek didorong untuk

memanfaatkan semua sumber daya arsitektur lain yang relevan dan aset-aset.

Page 37: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

16 Selain itu TOGAF sebagai dasar arsitektur dalam mengembangkan teknologi

informasi di suatu organisasi.

TOGAF terdiri atas 8 (delapan) fase yang berbentuk siklus (cycle). Pada

fase ke-4 difokuskan pengembangan arsitektur teknologi. Fase-fase dalam metode

TOGAF dapat dilihat pada Gambar 2.

Dalam kerangka kerja ini terdapat kelebihan dan kelemahan. Menurut

Mutyarini dan Sembiring (2006) menyebutkan bahwa kelebihan TOGAF adalah

sebagai berikut:

Fokus pada siklus implementasi (ADM) dan proses

Terdapat banyak area teknis arsitektur

Resource base menyediakan banyak material referensi

H Architecture

Change Management

G Implementation

Governance

F Migration Planning E

Opportunities and Solutions

D Technology Architecture

C Information

Systems Architecture

B Business

Architecture

A Architecture

Vision

Requirements Management

Prelim: Framework

and Principles

Gambar 2 Proses pengembangan TOGAF ADM (Lankhorst & Drunen Hans van 2007).

Page 38: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

17

• Tidak terdapat templates standar untuk seluruh domain seperti dalam

membuat blok diagram tidak terdapat template yang baku.

Sedangkan kelemahan dari TOGAF adalah sebagai berikut:

• Tidak terdapat artefak yang dapat digunakan ulang (ready made)

2.3.3 Kerangka Kerja Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)

FEAF merupakan suatu kerangka kerja yang ditujukan untuk

mengembangkan arsitektur enterprise dalam sistem yang mempunyai multiple

inter-agency (Setiawan 2009a). FEAF juga merupakan suatu kerangka kerja yang

telah diperkenalkan sejak tahun 1999 oleh Federal CIO Council. FEAF

menyediakan petunjuk untuk mengembangkan, merawat, dan memfasilitasi

arsitektur enterprise di dalam pemerintahan pusat atau melewati batas multiple

inter-agency (CIO Council 2001). FEAF menyediakan suatu standar untuk

mengembangkan dan mendokumentasikan gambaran arsitektur pada area yang

menjadi prioritas.

FEAF membagi arsitektur ke dalam empat hal yaitu area bisnis, data,

aplikasi, dan arsitektur teknologi (Gambar 3). Pada saat ini FEAF memasukkan

tiga kolom pertama dari kerangka kerja Zachman dan metodologi perencanaan EA

oleh Spewak.

Arsitektur ini bertindak sebagai nilai acuan (reference point) untuk

memfasilitasi koordinasi yang efisien dan efektif pada proses bisnis secara umum,

penempatan teknologi, alur informasi, sistem, dan investasi antar agen pusat

(federal agencies). FEAF menyajikan suatu struktur untuk mengembangkan,

memelihara, dan mengimplementasikan lingkungan operasional pada tingkat atas

dan mendukung implementasi pada sistem teknologi informasi (TI). Seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 4, FEAF merupakan representasi yang nyata sebagai

matriks 3 x 5 dengan tipe-tipe arsitektur pada sumbu mendatar adalah data,

aplikasi dan teknologi dan perspektif pada sumbu yang lainnya yaitu planner,

owner, designer, builder, dan subcontractor. Hubungan antara produk EA

terdapat pada kolom dari matriks.

Page 39: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

18

Data Architecture Application Architecture

Technology Architecture

Planner Perspective

List of Business Objects

List of Business Processes

List of Business Locations

Owner Perspective Semantic Model Business Process

Model Business Logistics

System

Designer Perspective Logical Data Model Application

Architecture

System Geographic Deployment Architecture

Builder Perspective

Physical Data Model System Design Technology

Architecture Subcontractor Perspective Data Dictionary Programs Network

Architecture

Gambar 4 Matriks arsitektur FEAF (CIO Council 2001).

Pada kerangka kerja ini terdapat karakteristik-karakteristik yang menjadi

ciri dari FEAF, yaitu :

• Merupakan arsitektur enterprise yang mereferensikan model

• Merupakan standar yang digunakan oleh pemerintahan Amerika Serikat

• Menampilkan perspektif view yang menyeluruh

• Merupakan alat untuk perencanaan dan komunikasi

Gambar 3 Struktur komponen FEAF (CIO Council 2001).

Page 40: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

19 2.3.4 Pemilihan Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise

Menurut Setiawan (2009a) dalam pemilihan sebuah kerangka kerja

arsitektur enterprise terdapat beberapa kriteria berbeda yang dapat dijadikan

sebagai acuan, seperti :

a. Tujuan dari arsitektur enterprise dengan cara melihat bagaimana definisi dari

setiap arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan

sehingga mudah untuk diikuti, serta dukungan terhadap evolusi arsitektur.

b. Input untuk aktivitas arsitektur enterprise seperti pendorong bisnis dan input

teknologi.

c. Output dari aktivitas arsitektur enterprise seperti model bisnis dan desain

transisional untuk evolusi dan perubahan.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka kerangka kerja yang telah

diuraikan di atas dapat dipetakan dan hasil pemetaan ditunjukkan pada Tabel 1

(Setiawan 2009a).

Tabel 1 Perbandingan kerangka kerja arsitektur enterprise

Zachman FEAF TOGAF

Definisi arsitektur dan pemahamannya Parsial Ya

Ya, pada tahap persiapan

Proses arsitektur yang detail Ya Tidak

Ya, ADM dengan 9 tahap yang detail

Dukungan terhadap evolusi arsitektur Tidak Ya

Ya, ada tahap perencanaan migrasi

Standardisasi Tidak Tidak

Ya, menyediakan Technical Reference Model (TRM), informasi yang standar

Architecture Knowledge Base Tidak Ya Ya

Pendorong bisnis Parsial Ya Ya Input teknologi Tidak Ya Ya Model bisnis Ya Ya Ya

Desain transisional Tidak Ya

Ya, hasil dari tahap perencanaan migrasi

Page 41: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

20

Zachman FEAF TOGAF

Kenetralan (neutrality) Ya Tidak Ya

Menyediakan prinsip arsitektur

Tidak Tidak, hanya untuk karakteristik FEAF

Ya

Dari hasil pemetaan kriteria tersebut disimpulkan bahwa untuk studi kasus

enterprise yang belum memiliki arsitektur enterprise dan memerlukan

pengembangan arsitektur enterprise yang mudah dan jelas, maka kerangka kerja

yang cocok digunakan adalah TOGAF.

2.4 Perencanaan Arsitektur Enterprise

Perencanaan arsitektur enterprise (PAE) merupakan proses

mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan informasi yang mendukung bisnis

dan juga mencakup rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut

(Surendro 2009). Dari definisi tersebut, terdapat tiga hal yang menjadi kata kunci

1. Mendefinisikan

yaitu :

Perencanaan arsitektur enterprise mendefinisikan bisnis dan arsitekturnya,

bukan merancang, sehingga dalam pelaksanaannya tidak dilakukan kegiatan

merancang sistem, basis data, atau jaringan. Pekerjaan merancang dan

implementasi sistem dilakukan setelah proses pendefinisian perencanaan

arsitektur enterprise selesai.

2. Arsitektur

Terdapat tiga jenis arsitektur dalam perencanaannya yaitu arsitektur data,

aplikasi, dan teknologi. Arsitektur di sini sama dengan blueprint, gambar,

dokumen, atau model. Dalam perencanaannya, arsitektur mendefinisikan dan

menggambarkan data, aplikasi, dan teknologi yang diperlukan untuk

mendukung proses bisnis suatu perusahaan.

3. Rencana

Beberapa arsitektur mendefinisikan apa yang diperlukan, dan rencana

pendukung mendefinisikan kapan arsitektur akan diimplementasikan.

Page 42: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

21 2.5 Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan sumber

daya manusia pada suatu organisasi berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan

dalam mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia

merupakan tulang punggung dari suatu perusahaan dan sangat berfungsi dalam

membantu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Menurut

McLeod dan Schell (2007), dalam menjalankan kegiatannya, sumber daya

manusia mempunyai empat fungsi yaitu :

1. Perekrutan dan penerimaan (recruiting and hiring) yaitu sumber daya

manusia dapat membantu mencari pegawai baru dan memosisikan pegawai

tersebut. Disamping itu sumber daya manusia juga dapat mempengaruhi,

menasehati, serta menetapkan pegawai dalam suatu kondisi tertentu sesuai

dengan kebijakan yang tepat.

2. Pendidikan dan pelatihan (educating and training). Sumber daya manusia

dapat mengurus program kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan

untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan pegawai.

3. Manajemen data pegawai (managing employee related data) merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan oleh sumber daya manusia dalam memelihara

dan mengelola database pegawai dan memproses data tersebut untuk

pengguna yang membutuhkan informasi.

4. Administrasi penghentian dan tunjangan (termination and benefit

administration), yaitu suatu proses pemberian tunjangan kepada pegawai

yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Namun hal ini sangat

menyulitkan bagi pengelola administrasi karena ketika seorang pegawai

berhenti dari pekerjaannya, pengelola administrasi harus memproses

administrasinya dan melakukan wawancara terhadap pegawai yang

bersangkutan. Wawancara tersebut bertujuan untuk mendapatkan

pembelajaran bagaimana perusahaan dapat melayani pegawai lebih baik lagi

di masa yang akan datang.

Setiap perusahaan mempunyai suatu sistem untuk mengumpulkan dan

memelihara data pegawai, mentransfer data tersebut menjadi informasi, dan

melaporkan informasi tersebut kepada pengguna. Sistem ini yang sering disebut

Page 43: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

22 sebagai sistem informasi manajemen sumberdaya manusia (SIMSDM/HRIS)

(McLeod & Schell 2007).

SIMSDM juga merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara

bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi.

Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya

mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM

seperti dalam hal perencanaan, serta menyusun sistem pemrosesan data dalam

serangkaian langkah-langkah yang terstandardisasi dan terangkum dalam aplikasi

perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara

keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh

dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat

universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui

satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang

membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya,

menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-

aturannya.

2.5.1 Jenjang karier pegawai

Setiap pegawai mengharapkan adanya karir yang meningkat dalam

pekerjaan atau jabatan yang ditanganinya. Karier merupakan semua pekerjaan

atau jabatan yang ditangani atau diemban selama masih bekerja dalam kehidupan

seseorang (Handoko 2000). Dengan demikian karir merupakan pengembangan

kinerja pegawai dalam bekerja sehingga diharapkan adanya kemajuan dan

peningkatan dalam jabatan atau pangkat pada suatu organisasi.

Menurut Irianto (2001) terdapat dua cara pendekatan untuk memahami

makna karir. Pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (a

property) dan jabatan dalam organisasi, dimana karir dilihat sebagai jalan

keberhasilan seseorang dalam organisasi. Pendekatan kedua memandang karir

sebagai suatu kualitas seorang pegawai dalam organisasi. Setelah setiap pegawai

mengakumulasi serangkaian jabatan, posisi, dan pengalaman tertentu pendekatan

ini mengakui kemajuan karir yang telah dicapai seseorang.

Pola dasar pengembangan karir berdasarkan PP 100 Tahun 2000

mencakup unsur-unsur (LNRI, 2000) antara lain:

Page 44: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

23 1. Pendidikan yang meliputi pendidikan dasar (SD, SLTP), pendidikan umum

(SMU) dan perguruan tinggi.

2. Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan yang meliputi pendidikan dan

pelatihan kepemimpinan.

3. Usia

4. Masa kerja yaitu lamanya pegawai dalam bekerja.

5. Pangkat atau golongan.

6. Jabatan yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,

wewenang, dan hak seorang pegawai.

7. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang meliputi kesetiaan,

prestasi kerja, ketaatan, tanggungjawab, kejujuran, kerjasama, dan praktek

kepemimpinan.

8. Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai yang lebih tinggi urutan dan

kepangkatannya diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menduduki jabatan

yang lowong.

2.5.2 Proses monitoring pengurusan administrasi pegawai

Monitoring merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengawasi

atau memantau proses dan perkembangan pelaksanaan program dengan fokus

untuk mendapatkan informasi mengenai proses pelaksanaan program tersebut

(BPS 2004). Begitu juga dalam proses pengurusan administrasi pegawai yang

rantai birokrasinya panjang sehingga disamping pengelola administrasi, pegawai

yang bersangkutan juga perlu memonitor proses pengurusan proses

administrasinya. Dengan adanya proses monitoring pengurusan administrasi ini

diharapkan pegawai yang bersangkutan mengetahui sudah sejauh mana posisi

berkas proses pengurusan administrasinya dan dapat memperkirakan lamanya

proses pengurusan administrasi yang bersangkutan dari mulai pengusulan sampai

menerima hasilnya.

Tujuan dilakukannya proses monitoring adalah untuk pemantauan proses

pelaksanaan program dan sedapat mungkin petugas memberikan saran untuk

mengatasi masalah yang terjadi. Hasil monitoring digunakan sebagai umpan balik

untuk penyempurnaan pelaksanaan program (BPS 2004).

Page 45: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

24 2.6 E-Government

Dalam rangka penerapan e-government untuk menuju good governance

maka konsep e-government harus diterapkan di setiap lembaga pemerintah tingkat

pusat dan daerah. Model penerapan e-government di setiap lembaga akan sangat

tergantung kepada tugas, fungsi, dan wewenang yang diemban oleh setiap

lembaga pemerintah. Hal ini akan menentukan struktur data dan model bisnis

yang mendasari model layanan dan arsitektur sistem informasi yang akan

dikembangkan. Penerapan e-government di setiap lembaga pemerintah harus

mengacu kepada kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government

sesuai dengan instruksi presiden (INPRES) No. 3 Tahun 2003 (Menkominfo

2003).

Definisi e-government di setiap negara berbeda-beda, tergantung pada

pandangan dan tujuan dari negara tersebut terhadap teknologi informasi. Menurut

Setiyadi (2001) dalam konteks makro, e-government mencakup penggunaan

telematika (ICT) secara efektif dan efisien guna menunjang pelaksanaan tugas dan

tata laksana pemerintah dalam misinya sebagai pengemban amanat menuju

masyarakat demokratis, adil, makmur dan sejahtera. Sedangkan dalam konteks

mikro, e-government adalah pelayanan publik yang dilaksanakan oleh semua

instansi pemerintah yang terkoordinasi atau dengan lainnya secara optimal dengan

menggunakan teknologi telematika. e-government diartikan sebagai rujukan yang

ditujukan pada penggunaan teknologi informasi (TI) oleh lembaga di

pemerintahan seperti Wide Area Networks, internet, dan komputer yang

mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, bisnis, dan

lembaga pemerintahan yang lain. Teknologi ini dapat melayani berbagai macam

tujuan akhir yang berbeda seperti pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang

akan lebih baik, meningkatkan hubungan bisnis dan industri, atau menjadikan

manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Keuntungan yang dihasilkan adalah

dapat mengecilkan kecurangan, meningkatkan transparansi, lebih nyaman,

meningkatkan pendapatan, dan mengurangi biaya (Bank Dunia 2009).

Tujuan e-government harus dilihat dalam konteks good governance, yang

merupakan suatu prasyarat untuk dapat bersaing dalam pasar global. Birokrasi

pemerintah harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya tidak saja kepada

Page 46: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

25 atasan langsung, tetapi juga kepada masyarakat. Adapun tujuan implementasi e-

government menurut (Depkominfo 2004) adalah sebagai berikut :

• Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam

proses penyelenggaraan pemerintahan.

• Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu

menjawab tuntutan perubahan secara efektif.

• Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan.

Sasaran pembangunan yang ingin dicapai oleh pemerintah dalam

implementasi e-government (Depkominfo 2004) adalah :

• Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang

berkualitas dan terjangkau.

• Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan

dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan

persaingan perdagangan internasional.

• Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta

penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses

kepemerintahan.

• Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien

serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah.

Meskipun tidak berorientasi laba, lembaga-lembaga pemerintahan perlu

terus meningkatkan layanannya kepada masyarakat sebagai konsumennya.

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, lembaga-

lembaga pemerintahan dapat menerapkan e-government untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas operasionalnya serta untuk meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat (Hendriana 2004).

Konsep pengembangan e-government mempunyai fokus terhadap tiga hal

yaitu pemerintah ke masyarakat (G2C), pemerintah ke bisnis (G2B), dan

pemerintah ke pemerintah (G2G), selain internal lembaga pemerintahan itu sendiri

seperti pemerintah ke pegawai (G2E) (Bank Dunia 2009).

2.7 Internetworking

Internetworking merupakan suatu abstraksi yang kuat dalam pembahasan

kompleksitas dari teknologi komunikasi yang beragam dengan cara

Page 47: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

26 menyembunyikan detail setiap perangkat keras jaringan dan menyediakan suatu

lingkungan komunikasi tingkat tinggi (Wiryana 2009). Tujuan utama dari

internetworking adalah interoperabilitas yang maksimun, yaitu memaksimalkan

kemampuan program pada sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan

yang berbeda untuk berkomunikasi secara handal dan efisien. Ini akan menunjang

ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik

perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut.

Pada era teknologi saat ini informasi yang cepat dan mudah didapat sangat

diperlukan sekali. Penggunaan Internet juga didukung oleh saluran komunikasi

yang sudah memadai dimana hampir setiap rumah mempunyai saluran

komunikasi telepon sampai dengan perusahaan yang sudah menggunakan saluran

komunikasi yang khusus. Hal lain yang timbul di Indonesia saat ini adalah mulai

banyaknya Internet Services Provider (penyedia layanan Internet) yang

menyediakan fasilitas Internet kepada para pelanggannya.

2.8 Implementasi Metode Prototipe

Pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan pendekatan

prototipe. Prototipe merupakan pembuatan model sistem informasi yang

pengembangannya dilakukan dengan cepat (Marimin et al. 2006). Prototipe

memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem

akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya (McLeod & Schell 2007).

Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, desain

cepat, pembentukan prototipe, evaluasi pelanggan terhadap prototipe, perbaikan

prototipe dan produk akhir. Pengembang dan pengguna bertemu dan

mendefinisikan obyek keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala

kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar yang merupakan keharusan dan

kemudian dilakukan perancangan lagi secara cepat. Perancangan cepat ini akan

membuat suatu prototipe yang selanjutnya dievaluasi oleh pengguna dan

digunakan untuk kebutuhan pengembangan software. Pada pendekatan ini terjadi

iterasi yaitu pada saat prototipe di kerjakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna,

dan pada saat yang sama pengembang melakukan pemahaman terhadap apa yang

harus dilakukan sehingga prototipe akan lebih baik (Suyanto 2005).

Page 48: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

27

McLeod dan Schell (2007) mengemukakan bahwa pengembangan

prototipe terdiri dari 2 jenis. Prototipe jenis I atau yang disebut sebagai prototipe

evolutionary yang akan menjadi suatu sistem operasional. Prototipe jenis II

(requirement prototype) merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak

biru bagi sistem operasional, dimana pada langkah pertama sampai dengan ketiga

sama seperti untuk prototipe jenis I.

Tahapan yang terdapat pada prototipe jenis I dapat dilihat pada Gambar 5.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analis sistem

mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang

diinginkan pemakai terhadap sistem.

2. Mengembangkan prototipe. Analis sistem dapat bekerja sama dengan

spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototyping

untuk mengembangkan sebuah prototipe.

3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Analis mendidik pemakai

dalam penggunaan prototipe dan memberikan kesempatan kepada pemakai

untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai memberikan masukan bagi

analis apakah prototipe memuaskan atau tidak. Jika ya, langkah berikutnya

akan diambil dan jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulangi langkah 1

sampai 3 dengan pengertian yang lebih baik mengenai kebutuhan pemakai.

4. Menggunakan prototipe. Prototipe yang akan menjadi sistem operasional.

Penggunaan prototipe dalam pengembangan sistem informasi mempunyai

beberapa keuntungan, diantaranya :

• Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan.

• Pengguna dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih dalam

bentuk prototipe.

• Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena

fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah diketahui dengan baik.

Page 49: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

28

Reaksi awal dari pengguna, diawali dengan menampilkan sebuah prototipe

sistem informasi, kemudian melihat reaksi dari pengguna saat bekerja dengan

prototipe apakah fitur-fitur sistem pada prototipe tersebut sudah sesuai dengan

kebutuhannya. Reaksi tersebut dikumpulkan dalam lembar observasi, wawancara

dan kuesioner.

Pengembangan prototipe jenis II dapat dilihat pada Gambar 6. Tiga

langkah pertama sama seperti untuk prototipe jenis I. langkah-langkah selanjutnya

adalah sebagai berikut :

4. Mengkodekan sistem operasional. Programer menggunakan prototipe sebagai

dasar untuk pengkodean (coding) sistem operasional.

5. Menguji sistem operasional. Programer menguji sistem.

6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Pengguna memberikan

masukan pada analis apakah sistem dapat diterima. Jika ya, langkah 7

dilakukan dan jika tidak, langkah 4 dan 5 diulangi.

7. Menggunakan sistem operasional.

Pendekatan ini diikuti jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk memiliki

penampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat

semua elemen penting.

Gambar 5 Pengembangan prototipe jenis I (McLeod & Schell 2007).

Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

Mengembangkan prototipe

Gunakan Prototipe

Prototipe dapat

diterima?

1.

2.

3.

4.

Ya

Tidak

Page 50: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

29

2.9 Alat Pemodelan Proses Bisnis

Proses merupakan sekumpulan aktivitas yang memanfaatkan masukan

untuk diberi nilai tambah sehingga dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Sedangkan bisnis merupakan upaya untuk menghasilkan nilai tertentu dalam

memenuhi kebutuhan. Dari pengertian tersebut proses bisnis merupakan aktivitas

yang merespon kejadian pada organisasi (business event) dan pekerjaan yang

dilakukan oleh suatu sistem untuk mentransformasi sebuah input menjadi output

yang sesuai dengan keinginan pengguna (Wijaya et al. 2009).

Pada pembuatan model proses bisnis, terdapat beberapa alat yang umum

digunakan yaitu Business Process Modelling Notation (BPMN), Integration

Definition for Function Modeling (IDEF), dan Unified Modelling Language

(UML). BPMN merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemodelan proses

bisnis yang dikembangkan berbasis flowchart sehingga mudah dipahami (Wijaya

et al. 2009). IDEF merupakan sebuah standar yang dibangun berdasarkan

Structured Analysis and Design Technique (SADT) dan kemudian diadopsi

sebagai Federal Information Processing Standard (FIPS) (Syaiful & Permadi

2005). Sedangkan UML adalah suatu ‘bahasa’ yang menjadi standar dalam

industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat

lunak (Dharwiyanti & Wahono 2003).

Gambar 6 Pengembangan prototipe jenis II (McLeod & Schell 2007).

Ya

Mengkodekan sistem operasional

Menguji sistem operasional

Menggunakan sistem operasional

Sistem dapat

diterima?

4.

5.

6.

7.

Tidak

Page 51: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

30 2.9.1 Business Process Modeling Notation (BPMN)

Business Process Modeling Notation (BPMN) yaitu suatu metodologi baru

yang dikembangkan oleh Business Process Modeling Initiative sebagai suatu

standard baru pada pemodelan proses bisnis. BPMN juga sebagai alat desain pada

sistem yang kompleks berbasis pesan (message-based). Tujuan utama dari BPMN

adalah menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa dimengerti oleh

semua orang yang terlibat dalam bisnis, yang meliputi bisnis analis yang

memodelkan proses bisnis, pengembang teknik yang membangun sistem yang

melaksanakan bisnis, dan berbagai tingkatan manajemen yang harus dapat

membaca dan memahami proses diagram dengan cepat sehingga dapat membantu

dalam pengambilan keputusan (Rosmala & Falahah 2007).

Notasi BPMN yang baru juga dirancang untuk sifat sistem berbasis

layanan web. BPMN dapat memodelkan pesan kompleks yang dilewatkan

diantara pelaku bisnis atau bagian dari pelaku bisnis, kejadian yang menyebabkan

pesan dilewatkan, dan aturan bisnis yang membatasi kejadian tersebut. BPMN

memungkinkan proses bisnis dipetakan ke bahasa eksekusi bisnis berbasis XML

seperti Business Process Execution Language for Web Service (BPEL4WS) dan

Business Process Modeling Language (BPML). Informasi pada bahasa eksekusi

bisnis ini dapat divisualisasikan dengan notasi umum. Contoh penerapan notasi

BPMN pada sistem berbasis layanan web adalah seperti pada Gambar 7.

Smar

t Sel

lB

idde

r Read Item Description

Item of Interest Found

Contact Seller For Further Information

Read Sellers Feedback

Buy Item NowDeal with Seller?

Contact Seller

Review Seller’s Credentials

No

Yes

No Bid

Verify Bidder Credentials

Close Auction

End of Auction

Item Sold Subject to Payment

Message Flow

Sequence Flow

Pools

Gambar 7 Diagram proses bisnis BPMN (Owen & Jog Raj 2003).

Page 52: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

31

Salah satu kelebihan diagram BPMN adalah kemampuan memodelkan

aliran pesan. Diagram bisnis proses tradisional mampu memodelkan aliran proses

secara sekuensial, dari kejadian awal sampai hasil akhir. Dalam lingkungan e-

commerce, tentunya, orang mengirim pesan kepada yang lain sebagai bagian dari

aliran proses. Pesan ini menuntun pada penggambaran dan pemahaman proses

business to business dan business to customer (Rosmala & Falahah 2007).

2.9.2 IDEF

Model IDEF dibuat berdasarkan pada analisis struktur dan teknik

perencanaan SADT yang telah disempurnakan oleh Integrated Computer Aided

Manufacturing (ICAM) tahun 1993. IDEF digunakan untuk mengembangkan

representasi grafis terstruktur dari sebuah sistem atau perusahaan (Syaiful &

Permadi 2005). Model IDEF

1. Input yaitu sesuatu yang ditransformasikan oleh suatu aktivitas.

digambarkan dengan persegi panjang dan empat

jenis arah panah di sekitar persegi panjang. Persegi panjang merupakan fungsi

atau kegiatan yang dijelaskan dalam ungkapan verbal. Anak panah yang masuk

dari sebelah kiri mewakili input, dari kiri ke kanan menggambarkan output, dari

atas ke bawah menunjukan pengawasan (control), dan anak panah bawah adalah

mekanisme (Mechanism) yang mengimplimentasikan suatu dukungan terhadap

aktivitas (Jeong et al. 2009).

IDEF tersusun dari sebuah building blocks, yang terdiri dari 2 macam,

yaitu aktifitas dan ICOM. Aktivitas adalah komponen suatu sistem yang

menjalankan atau melakukan suatu tindakan. Sedangkan ICOM yaitu komponen

suatu sistem yang digunakan oleh suatu aktivitas. ICOM terdiri dari :

2. Control yaitu sesuatu yang menentukan bagaimana suatu aktivitas terjadi

tetapi tidak ditransformasikan.

3. Output yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh aktivitas.

4. Mechanism yaitu antara lain orang, fasilitas, dan mesin yang menjalankan

aktivitas (Syaiful & Permadi 2005).

Elemen dari IDEF yaitu suatu persegi panjang (untuk aktifitas kotak

syntax) dan arah anak panah yang didefinisikan. Elemen tersebut digunakan untuk

Page 53: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

32 membuat gambar dan gambar tersebut disusun untuk pembentukan model IDEF.

Elemen-elemen tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

Function (Phrase starting with Verb)

Control (noun)

Input (noun) Output (noun)

Mechanism (noun)

Gambar 8 Notasi pada model IDEF (Jeong, et al. 2009).

Dalam model IDEF ada tiga elemen utama yaitu konsep, bahasa, dan

pragmatik. Konsep dasar terdiri dari tujuh langkah yang harus diikuti yaitu (1)

harus secara tepat menggambarkan kawasan masalah, yaitu suatu model grafik

dari sistem harus dikembangkan sehingga elemen-elemen sistem tersebut serta

interaksi-interaksinya dapat didefenisikan, didokumentasikan, dibahas, dan

dianalisis secara efektif; (2) model harus memiliki suatu struktur atas bawah,

modular dan hirarki. Model harus menggambarkan atas bawah sistem melalui

pendefinisian elemen-elemen sistem modular yang berintegrasi untuk membentuk

suatu hirarki; (3) model harus memisahkan fungsi dari rancangan sistem. Fungsi

dasar dapat diubah dan rencana baru dapat dibuat untuk keperluan fungsi yang

baru tersebut; (4) model harus mencerminkan objek atau tindakan-tindakan dan

kasus yang terjadi, yaitu kaedah pemodelan harus mampu menggambarkan

seluruh bentuk proses dan kasus-kasus yang terjadi; (5) bentuk model harus

grafik. Bentuk model harus tercatat dalam grafik bukan matematik ataupun teks

yang dapat berkomunikasi secara ringkas dan tepat yang mencerminkan fungsi-

fungsi nyata serta proses; (6) model harus produk bagi kelompok kerja yang

disiplin dan terkoordinasi serta sesuai untuk membangunkan sebuah model dan

untuk mendapatkan persetujuan bersama; (7) model harus menampilkan seluruh

informasi dalam teks (Rita et al. 2010).

Page 54: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

33

Bahasa ditulis dalam bentuk simbol dan kotak, serta panah grafik dalam

bentuk skema yang terstruktur guna menghasilkan model IDEF. Bahasa

digunakan untuk menuangkan maksud para penganalisa, pembaca, dan pekerja.

Pragmatik IDEF

2.9.3 Unified Modeling Language (UML)

menyiapkan cadangan bagi pengguna IDEF. Dalam banyak hal,

pragmatik begitu dekat dengan konsep dan bahasa dimana hal tersebut tidak dapat

dipisahkan, sehingga dengan pragmatik pengguna dapat menggunakan model

IDEF.

Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu (tool) untuk

pemodelan sistem, “UML adalah bahasa yang dapat digunakan untuk spesifikasi,

visualisasi, dan dokumentasi sistem object-oriented software pada fase

pengembangan. UML merupakan unifikasi dari metode Booch, Object Modelling

Technique (OMT), dan notasi objectory, serta ide-ide terbaik metodologi lainnya

seperti terlihat pada Gambar 9. Dengan menyatukan notasi metode-metode objek

oriented tersebut, UML merupakan standar dasar dalam bidang analisis dan desain

berorientasi-objek. (Nurokhim & Rohmah 2002).

UML

RumbaughJacobson

MeyerPre-and Post-

conditions

HarelState charts

Wirfs-BrockResponsibilities

FusionOperation descriptions, message numbering

EmblySingleton classes

Gamma et al.Frameworks, patterns, notes

Shlaer-MellorObject life cycles

OdellClassification

Booch

Gambar 9 Unifikasi berbagai metode pengembangan objek ke dalam UML (Quatrani 1999).

Menurut Dharwiyanti dan Wahono (2003) konsep dasar dari UML adalah

mendefinisikan beberapa diagram. Diagram tersebut antara lain use case diagram,

Page 55: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

34 class diagram, statechart diagram, acvtivity diagram, sequence diagram,

collaboration diagram, component diagram, dan deployment diagram.

Use case diagram, yaitu menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. Suatu use case merepresentasikan sebuah interaksi antara

aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, diantaranya

adalah login ke sistem, dan membuat sebuah daftar belanja. Seorang/sebuah aktor

adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk

melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat membantu

untuk menyusun kebutuhan (requirement) sebuah sistem, mengkomunikasikan

rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada

pada sistem.

Class diagram, yaitu suatu diagram yang menggambarkan struktur dan

deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu dan yang lainnya seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class mempunyai tiga area pokok

yaitu nama class, atribut, dan metoda.

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

- Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

- Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-

anak yang mewarisinya.

- Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Statechart diagram, menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari

satu state ke state yang lain) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli

yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu

(satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

Activity diagram, menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang

mungkin terjadi, dan bagaimana aktivitas berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak

menggambarkan perilaku internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)

Page 56: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

35 secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use

case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use

case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan

aktivitas.

Sequence diagram, menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram

biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah

yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas tersebut, proses dan

perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase

desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali

dengan diterimanya sebuah message.

Collaboration diagram, merupakan salah satu cara untuk menggambarkan

skenario dari sistem yang akan dirancang. Diagram ini juga menggambarkan

interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada

peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap

message memiliki sequence number. Messages dari level yang sama memiliki

prefiks yang sama.

Component diagram, menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada

compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari

beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang

lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang

disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Page 57: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

36

Deployment diagram, menggambarkan detail bagaimana komponen

didistribusikan dalam infrastruktur sistem (di mana komponen akan terletak pada

mesin, server atau piranti keras apa). Kemudian menunjukkan bagaimana

kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang

bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain

yang digunakan untuk mendistribusikan komponen dalam lingkungan sebenarnya.

Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga

didefinisikan dalam diagram ini.

2.10 Pengukuran Hasil

Framework merupakan sebuah bagian penting dalam pendesainan EA, oleh

sebab itu diperlukan suatu kriteria untuk pengukuran framework tersebut.

Demikian juga dalam mendesain suatu sistem harus memiliki rancangan sistem

yang teruji. Menurut Setiawan (2009a) kriteria yang seharusnya dimiliki oleh

suatu framework adalah sebagai berikut:

a. Reasoned.

Merupakan framework yang masuk akal yang dapat memungkinkan pembuatan

arsitektur yang bersifat deterministik ketika terjadi perubahan batasan dalam

mendesain suatu sistem. Framework juga harus tetap menjaga integritasnya

walalupun menghadapi perubahan bisnis dan teknologi serta demand yang tak

terduga.

b. Cohesive.

Framework yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan seimbang

dalam cara pandang dan cakupannya.

c. Adaptable.

Framework haruslah bisa beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin sangat

sering terjadi dalam organisasi.

d. Vendor-independent.

Framework haruslah tidak tergantung pada vendor tertentu untuk benar-benar

memaksimalkan manfaat bagi organisasi.

e. Technology-independent.

Framework tidak harus tergantung pada suatu teknologi tertentu, namun harus

dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi.

Page 58: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

37 f. Domain-neutral.

Adalah atribut penting bagi framework agar memiliki peranan dalam

pemeliharaan tujuan organisasi. Framework harus mudah dimengerti oleh semua

user agar tujuan organisasi dapat tercapai dan terpelihara.

g. Scalable.

Framework haruslah beroperasi secara efektif pada level departemen, unit bisnis,

pemerintahan dan level korporat tanpa kehilangan fokus dan kemampuan untuk

dapat diaplikasikan.

Page 59: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

38

Page 60: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

39

III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Permasalahan

Dukungan SIMPEG yang berkualitas bagi Badan Litbang Pertanian

merupakan suatu keharusan agar mampu menghasilkan informasi yang

bermanfaat bagi stakeholder. Kondisi saat ini mengharuskan Badan Litbang

Pertanian untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SIMPEG melalui

perancangan arsitektur SIMPEG yang lebih baik.

Tahun 2007 pengembangan SIMPEG dilakukan dengan teknologi intranet.

Namun dalam pelaksanaannya masih banyak kendala karena yang masuk dalam

jaringan intranet hanya instansi yang berada di wilayah Jakarta yaitu di Ragunan

dan Pasarminggu, sedangkan untuk instansi di daerah (UPT) atau yang berada di

sekitar Jakarta (Bogor, Serpong, Sukamandi) belum dapat dijangkau oleh intranet.

Kemudian teknologi ini masih banyak kendala yang perlu diperbaiki seperti dalam

mengkonversi dari SIMPEG versi Windows ke intranet tidak bisa dilakukan untuk

semua data dalam satu operasi, namun harus satu per satu setiap pegawai di

konversi.

Sampai saat ini SIMPEG versi Windows masih tetap diterapkan di seluruh

unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian namun berjalan lambat. Banyak

keluaran SIMPEG yang belum maksimal dimanfaatkan oleh pimpinan dalam

pengambilan keputusan karena ada beberapa informasi yang diinginkan oleh

pimpinan namun tidak terpenuhi oleh SIMPEG atau belum memenuhi kebutuhan

pengguna. Keterlambatan juga dikarenakan terdapatnya UK dan UPT di daerah

sehingga pengiriman data SIMPEG tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

3.1.1 Permasalahan SIMPEG

Pengembangan SIMPEG perlu ditindak lanjuti dengan upaya pemeliharaan

database, peningkatan software SIMPEG, dan evaluasi kinerja SIMPEG, serta

pemanfaatan SIMPEG dalam menunjang perumusan kebijakan manajemen di

lingkungan Badan Litbang Pertanian. Pemeliharaan database dapat dilakukan

dengan pemutakhiran dan validasi data. Peningkatan software SIMPEG harus

Page 61: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

40 disesuaikan dengan sistem yang ada, kebutuhan pengguna, dan perkembangan

teknologi yang semakin cepat perubahannya serta evaluasi kinerja SIMPEG.

Upaya pengembangan SIMPEG di Badan Litbang Pertanian masih

menghadapi beberapa kendala dan permasalahan, diantaranya :

- Aplikasi SIMPEG yang digunakan masih dilakukan dengan desktop atau

stand alone sehingga tidak aman jika terjadi perubahan organisasi di Badan

Litbang Pertanian.

- Adanya data di setiap simpul pengelola kepegawaian (unit kerja/UPT)

sehingga jika dibutuhkan di tingkat pusat akan berjalan lambat. Selain itu

juga akan menimbulkan adanya redudancy dan inkonsistensi data.

- Masih terasa sulit dalam menelusuri informasi tentang status berkas proses

pengusulan administrasi pegawai seperti proses kenaikan pangkat,

pembebasan sementara dan aktif bekerja kembali (Priyono & Harun 2003).

Sementara petugas pengelola kepegawaian atau pegawai yang bersangkutan

mengalami kesulitan dalam memantau proses tersebut.

- Sulitnya menentukan pegawai yang akan mendapat pendidikan dan pelatihan

untuk mendukung kinerja Badan Litbang Pertanian. Selama ini proses usulan

dilakukan secara manual dengan mengirimkan data pegawai yang diusulkan

dari unit kerja/UPT ke kantor pusat Badan Litbang Pertanian sehingga

memakan waktu yang cukup lama.

3.2 Kerangka Penelitian

Dalam mengembangkan sistem informasi, keseluruhan proses yang dilalui

harus melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi perencanaan sistem

yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, analisis sistem, perancangan sistem,

implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Keluaran dari perencanaan sistem

dihasilkan persyaratan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Analisis dan

perancangan sistem menghasilkan spesifikasi perancangan logik dan teknis.dari

implementasi sistem dihasilkan perangkat lunak yang dapat digunakan, serta dari

pemeliharaan sistem dihasilkan aplikasi yang sudah teruji dan siap

dioperasionalkan (Priyono & Harun 2003).

Pada penelitian ini, langkah yang dilakukan berdasarkan kerangka penelitian

yang dapat dilihat dalam bentuk diagram alir pada Gambar 10 berikut ini :

Page 62: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

41

3. 3 Prosedur Penelitian

Berdasarkan langkah-langkah penelitian pada Gambar 10, maka tahapan

penelitian yang dilakukan pada setiap langkah adalah :

3.3.1 Studi Pustaka dan Perumusan Masalah

Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman komprehensif

tentang kerangka kerja TOGAF, konsep dan tahapan pengembangan sistem

informasi, pengetahuan dalam e-government serta pembuatan cetak biru e-

Ya

Selesai

Mulai

Studi Pustaka dan perumusan masalah Struktur organisasi, peraturan kepegawaian

Pengumpulan Data Proses pengelolaan kepegawaian, dukungan SIM dan SDM yang ada

Investigasi Sistem Studi kelayakan organisasi, teknis (brainware, dataware, hardware, software, dan netware), operasional, dan identifikasi kebutuhan user

Analisis dan Rancangan konseptual SIMPEG (mengadopsi metode TOGAF)

Evaluasi hasil

Alur Proses

Business Architecture

Information System Architecture Technology Architecture

Tidak

Data Architecture

Application Architecture

Implementasi (prototipe)

Prototipe Sesuai?

Architecture vision

Gambar 10 Langkah-langkah penelitian.

Page 63: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

42 government yang berkaitan dengan pelayanan prima administrasi kepegawaian.

Selain itu juga untuk mengetahui struktur dan profil organisasi Badan Litbang

Pertanian serta memahami proses pengelolaan kepegawaian sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan :

a. Pengamatan langsung atau observasi terhadap organisasi yang terkait dengan

mempelajari dokumentasi, tujuan dan struktur organisasi, proses bisnis dan

kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada instansi Badan Litbang

Pertanian.

b. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian.

c. Melakukan survei terhadap organisasi terkait yang bertujuan untuk

memperoleh gambaran umum tentang obyek yang diteliti, menjelaskan

hubungan dari beberapa variabel, menguji hipotesis untuk memperkuat atau

menolak teori dan membuat prediksi.

d. Kuesioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan

alat bantu berupa daftar pertanyaan kepada pihak-pihak terkait dari instansi

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.3.3 Investigasi Sistem

Agar SIM yang akan dikembangkan dapat berjalan dan berfungsi dengan

baik, maka dilakukan investigasi sistem yang mencakup aspek organisasi, teknis,

operasional, ekonomi, dan kebutuhan pengguna. Tahapan ini bertujuan untuk

memperoleh gambaran dari permasalahan, penyebabnya, dan tujuan serta ruang

lingkup pengembangan sistem. Hasil investigasi sistem berupa suatu studi

kelayakan yang berfungsi sebagai arahan dan bahan pertimbangan dalam

mengembangkan sistem yang baru.

3.3.4 Analisis dan Rancangan Konseptual SIMPEG

Analisis dan rancangan sistem bertujuan untuk memperoleh gambaran

logika dari sistem yang diinginkan secara detail, dan lebih menjelaskan kepada

pengguna bagaimana fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika akan

bekerja. Dalam hal ini, sistem baru yang dikehendaki dapat membantu manajemen

dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan administrasi SDM.

Page 64: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

43

Tahap analisis dan rancangan konseptual ini mengadopsi metode TOGAF.

Analisis ini merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh TOGAF,

dimana tahapannya terdiri dari 1 (satu) tahap persiapan dan 8 (delapan) tahapan

secara siklus. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap 4 (empat)

tahapan yaitu architecture vision, business architecture, information system

architecture yang meliputi data architecture dan application architecture, serta

technology architecture. Sedangkan tahapan selanjutnya (opportunities and

solutions, migration planning, implementation governance, dan architecture

change management) tidak dilakukan karena dalam penelitian ini implementasi

sistem yang akan dilakukan dengan menggunakan model prototipe sehingga

belum dapat diketahui apakah akan dilakukan migrasi aplikasi atau tidak.

Kemudian apakah akan diimplementasikan di organisasi terkait atau tidak, dan

apakah akan ada perubahan system manajemen atau tidak.

a. Architecture vision

Pada tahapan ini mendefinisikan ruang lingkup dan visi misi organisasi serta

memetakan semua strategi yang akan dilakukan. Tahapan ini juga menentukan

kebutuhan untuk perancangan sistem informasi seperti pendefinisian visi dan misi,

tujuan organisasi, sasaran organisasi, dan proses bisnis organisasi. Inputan pada

tahap ini berupa adanya permintaan untuk pembuatan arsitektur, prinsip arsitektur

dan enterprise continuum. Sedangkan keluaran pada tahap ini adalah adanya

pernyataan persetujuan pengerjaan arsitektur yang meliputi scope dan constrain

serta rencana pengerjaan arsitektur, prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis dan

architecture vision.

b. Business Architecture

Dalam tahap ini melakukan pendefinisian kondisi awal arsitektur bisnis.

Selanjutnya menentukan model atau aktivitas bisnis yang diinginkan sesuai

dengan skenario bisnis. Analisis dilakukan pada proses bisnis yang terdapat pada

organisasi khususnya bidang SDM.

Fungsi dari tahap ini adalah untuk mengetahui kondisi aktivitas yang

dilakukan oleh organisasi dalam mengelola SDM. Dengan mengetahui proses

bisnis organisasi maka dapat digunakan sebagai bahan rancangan dalam membuat

sistem baru.

Page 65: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

44

Tujuan pada tahap ini adalah untuk memilih pandangan terhadap arsitektur

yang sesuai dengan proses bisnis dan memilih teknik serta tools yang sesuai dan

tepat. Kemudian untuk mendeskripsikan arsitektur bisnis eksisting dan target

pengembangannya serta analisis gap antara keduanya.

Pada tahap ini tools dan metode yang dapat digunakan untuk membangun

model yang diperlukan adalah seperti Business Process Modeling Notation

(BPMN), Integration Definition for Function Modeling (IDEF), dan Unified

Modeling Language (UML).

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan UML sebagai tools dan

metode karena UML merupakan suatu bahasa yang dapat digunakan dalam

pembuatan model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak. Dimana aplikasi

perangkat lunak tersebut dapat dioperasikan pada berbagai jenis perangkat keras,

sistem operasi, dan jaringan apapun, serta dapat ditulis dalam berbagai bahasa

pemrograman.

c. Information System Architecture

Pada tahap ini lebih menekankan pada bagaimana arsitektur sistem

informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahap

ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh

organisasi.

Arsitektur data lebih fokus pada bagaimana data digunakan untuk keperluan

fungsi bisnis, proses, dan layanan. Teknik yang dapat digunakan dalam membuat

arsitektur data adalah dengan ER-Diagram, Class Diagram, dan Object Diagram.

Arsitektur data dibuat melalui identifikasi entitas fungsi bisnis dan entitas

organisasi. Hasil identifikasi dipetakan ke dalam diagram kelas (class diagram)

atau dengan menggunakan matrik fungsional data sehingga tergambar hubungan

proses bisnis dengan entitas data. Tujuan pada arsitektur data misalkan untuk

menentukan tipe dan sumber data yang diperlukan untuk mendukung binis dengan

cara yang dimengerti oleh stakeholder. Sedangkan pada arsitektur aplikasi lebih

difokuskan pada bagaimana kebutuhan aplikasi yang akan direncanakan.

d. Technology Architecture

Tahapan arsitektur teknologi dilakukan untuk memfokuskan pada

pembangunan arsitektur teknologi yang dibutuhkan. Tahapan ini dimulai dari

Page 66: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

45 penentuan jenis kandidat teknologi yang dibutuhkan yang meliputi perangkat

lunak dan perangkat keras. Pada tahap ini juga dilakukan pertimbangan beberapa

alternatif yang dibutuhkan dalam pemilihan teknologi.

Teknik yang akan digunakan adalah dengan mengidentifikasi prinsip

platform teknologi. Prinsip platform tersebut terdiri dari 7 (tujuh) area yang

meliputi sistem operasi, manajemen data, aplikasi, perangkat keras, komunikasi,

komputasi pemakai, dan keamanan. Teknik ini dapat memberikan gambaran

tentang jaringan yang terdapat pada suatu organisasi.

3.3.5 Implementasi dengan metode prototipe

Dalam pengembangan sistem dilakukan implementasi hasil dari rancang

bangun sistem. Pada penelitian ini akan dilakukan implementasi dengan

menggunakan metode prototipe jenis I. Model ini dimulai dengan

mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan prototipe, evaluasi pengguna

apakah prototipe dapat diterima atau tidak, dan terakhir penggunaan prototipe.

Dalam membuat rancangan prototipe sistem tersebut, penulis akan

menggunakan pengembangan aplikasi yang berbasis object oriented, yaitu UML.

UML akan digunakan sebagai tools dan metode karena UML merupakan suatu

bahasa yang dapat digunakan dalam pembuatan model untuk semua jenis aplikasi

perangkat lunak. Disamping itu, pendekatan pengembangan aplikasi ini lebih

scalable dimana obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang

lebih besar dan komplek. Selain itu juga UML merupakan alat dan metode

pemodelan yang dinamis (dynamic modeling).

3.3.6 Evaluasi Hasil

Hasil analisis dan rancangan konseptual sistem selanjutnya dievaluasi atau

diujikan dengan menggunakan kriteria reasoned, cohesive, adaptable, vendor-

independent, technology-independent, domain-neutral, dan scalable. Tahap ini

dilakukan untuk memperoleh konsep atau cetak biru dari suatu sistem yang baik

sehingga dapat diaplikasikan di tempat yang berbeda. Apabila hasil evaluasi

belum sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka akan dilakukan ulang yang

dimulai dari proses pengumpulan data. Namun apabila hasil rancangan sudah

sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka proses selesai. Sedangkan pengujian

fungsional sistem terhadap prototipe dilakukan dengan menggunakan black-box

Page 67: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

46 testing dan kuesioner yang dibagikan kepada pengguna. Test case ini untuk

menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Input dan output

apakah sudah sesuai yang diharapkan dan informasi yang tersimpan apakah selalu

dijaga kemutakhirannya.

Pengukuran percepatan layanan informasi kepegawaian dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan 2 (dua)

tahap. Tahap pertama dilakukan pembagian kuesioner kepada pengguna untuk

memperoleh informasi kebutuhan pengguna dan lamanya proses administrasi

kepegawaian yang sedang berjalan (saat ini). Tahap kedua akan dilakukan

pengukuran hasil penelitian dengan membagikan kuesioner kepada pengguna.

Kuesioner tahap 2 ini dilakukan untuk memperoleh informasi lamanya waktu

dalam memproses usulan kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja

kembali, dan tugas belajar setelah diujicobakan Simpeg online dimaksud kepada

pengguna.

Pegukuran juga dilakukan untuk pengujian terhadap rancangan dan analisis

sistem. Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh apakah metode yang digunakan

dalam penelitian ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau tidak.

Disamping itu juga untuk memperoleh kehandalan dari metode yang digunakan

dalam sistem ini.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan April sampai Desember 2010. Penelitian ini

dilaksanakan di Badan Litbang Pertanian serta UK dan UPT di 7 (tujuh) provinsi

yaitu Riau (BPTP Riau), Jawa Barat (Balai Penelitian Tanaman Sayuran dan

BPTP Jawa Barat), Jawa Tengah (BPTP Jawa Tengah), Jawa Timur (BPTP Jawa

Timur, Balai Penelitian Tanaman Serat, Balai Penelitian Tanaman Kacang-

kacangan dan Umbi-umbian), Sulawesi Selatan (Balai Penelitian Tanaman

Serealia dan BPTP Sulawesi Selatan), Sulawesi Utara (Balai Penelitian Tanaman

Kelapa dan Palma Lain, BPTP Sulawesi Utara), dan Bali (BPTP Bali). Selain itu

proses pengolahan, analisa, dan pembuatan laporan penelitian ini dilakukan di Lab

Software Engenering and Information System (SEIS), Kampus Darmaga dan lab

pascasarjana ilmu komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Institut

Pertanian Bogor, Kampus Baranangsiang.

Page 68: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

47

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Studi Pustaka dan Perumusan Masalah

Pemahaman terhadap suatu konsep dan tahapan pengembangan sistem

informasi merupakan suatu hal yang sangat penting karena tahap ini dilakukan

untuk mempersiapkan kegiatan pembuatan arsitektur dalam rancang bangun

SIMPEG di Badan Litbang Pertanian. Begitu juga dengan kerangka kerja yang

akan digunakan harus dapat memenuhi kebutuhan sistem yang akan

dikembangkan. Untuk mengetahui permasalahan maka perlu dilakukan

pengkajian dan pemahaman terhadap struktur dan profil organisasi serta aturan-

aturan yang menjadi rujukan Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan

kepegawaian.

4.1.1 Profil Organisasi

Keberhasilan dalam penelitian dan pengembangan pertanian merupakan

bagian dari keberhasilan dalam pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya

yang ada. Demikian pula organisasi Badan Litbang Pertanian disempurnakan

sesuai dengan perubahan dan tuntutan yang ada.

Fakta memperlihatkan bahwa perubahan organisasi dan kelembagaan

penelitian pertanian secara langsung terkait dengan perubahan susunan kabinet

dan organisasi departemen terkait. Setelah jawatan penyelidikan Departemen

Pertanian dihapus pada tahun 1962, lembaga-lembaga penelitian pertanian

dikoordinasikan oleh masing-masing Direktorat pada setiap Departemen.

Pada tahun 1967 terjadi reorganisasi lembaga-lembaga penelitian

pertanian yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pertanian (Tanaman Pangan)

dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian. Pada kabinet

Ampera semua lembaga penelitian di bawah Direktorat Jenderal Pertanian

difusikan menjadi Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3), sedangkan

lembaga-lembaga penelitian di bawah Direktorat Jenderal Perkebunan Rakyat

difusikan menjadi Lembaga Penelitian Tanaman Industri (LPTI). Menyusul

terbentuknya Kabinet Pembangunan I, terjadi reorganisasi lagi pada Departemen

Pertanian, atas dasar Keppres No.15/1969 unit-unit pelaksana penelitian pertanian

berjumlah 19 unit.

Page 69: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

48

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44 dan 45 tahun 1974

dibentuk Badan Litbang Pertanian sebagai unit eselon I di Departemen Pertanian.

Seiring dengan waktu, pada tahun 2005 Badan Litbang Pertanian mengalami

evolusi organisasi dan kelembagaan. Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 9

dan 10 Tahun 2005 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No.

299/Kpts/OT.140/7/2005, Badan Litbang Pertanian terdiri dari satu Sekretariat

Badan dan empat pusat penelitian dan pengembangan (Puslitbang). Disamping

itu, melalui Permentan No. 328/Kpts/OT.220/6/2005, Badan Litbang Pertanian

membina Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Kemudian

dengan terbitnya Permentan No. 329/Kpts/OT.220/6/2005, Pusat Perpustakaan

dan Penyebaran Teknologi Pertanian dibina sepenuhnya oleh Badan Litbang

Pertanian.

Selanjutnya berdasarkan Permentan No. 300/Kpts/OT.140/7/2005 telah

dibentuk pula Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan

Pertanian (BBSDLP) sebagai perubahan dari Puslitbang Tanah dan Agroklimat.

BBSDLP ini mengkoordinasikan kegiatan litbang yang bersifat lintas sumberdaya

di bidang tanah, agroklimat dan hidrologi, lahan rawa, serta pencemaran

lingkungan. Sedangkan Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

berubah menjadi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

(BBP2TP) berdasarkan Permentan No. 301/Kpts/OT.140/7/2005. Tugas dari

BBP2TP adalah mengkoordinasikan kegiatan pengkajian dan pengembangan

teknologi pertanian yang bersifat spesifik lokasi di 28 UPT (BPTP).

Tahun 2006 Badan Litbang Pertanian melakukan penataan organisasi UPT

yang meliputi peningkatan status eselon dari eselon III-a menjadi eselon II-b. UPT

yang mengalami perubahan eselon adalah Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

dan Balai Besar Penelitian Veteriner. Sedangkan peningkatan status eselon IV-a

menjadi eselon III-a adalah Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik,

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, dan Balai

Penelitian Lingkungan Pertanian.

Disamping itu, pada tahun 2006 juga terjadi perubahan nomenklatur pada

beberapa UPT serta pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Gorontalo dan Maluku Utara. Selanjutnya pada tahun 2007 terjadi penambahan

Page 70: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

49 dua UPT eselon III yaitu Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP)

dan BPTP Papua Barat.

Hingga tahun 2008, organisasi Badan Litbang Pertanian terdiri dari

Sekretariat Badan, 4 Puslitbang, 7 Balai Besar, 15 Balai Penelitian, 1 Balai PATP,

31 Balai Pengkajian, dan 3 Loka Penelitian. Struktur organisasi Badan Litbang

Pertanian tahun 2008 terlihat pada Gambar 11.

Puslitbangtan

Puslitbanghorti

Puslitbangbun

Puslitbangnak

PSEKP

PUSTAKA

LRPI

Badan Litbang Pertanian

Sekretariat

Badan

BBSDLP

Balai Besar Pengkajian

BBP Mektan

BB Biogen

BB Pascapanen

BB Padi

Balitkabi

Balit Sereal

Lolit Tungro

Balitsa

Balitbu Tropika

Balithi

Balit Jestro

Balittro

Balittas

Balitka

Balittri

BBalitvet

Balitnak

Lolit Sapi

Lolit Kambing

Balittra

Balit Tanah

Balitklimat

Balingtan

31 BPTP

Puslit Karet

Puslit Kopi dan Kakau

Puslit Gula

Puslit Teh dan Kina

Puslit Kelapa Sawit

Balai PATP

Gambar 11 Struktur organisasi Badan Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian 2009).

Keterangan Gambar 11 :

• Garis solid ( ) menunjukkan bahwa pengelolaan institusi yang terkait,

dilakukan secara penuh dan menyeluruh.

• Garis putus-putus (----) merupakan garis koordinasi yang menunjukkan

pengelolaan institusi yang terkait tidak dilakukan secara penuh. Dana yang

Page 71: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

50

dianggarkan pada institusi dimaksud bersumber pada anggaran Badan Litbang

Pertanian, namun pengelolaan administrasi dilakukan pada organisasi

induknya yang berada di luar Badan Litbang Pertanian atau eselon I yang lain.

• Kepanjangan nama unit kerja dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1.2 Peraturan Pengelolaan Kepegawaian

Dalam memahami proses bisnis dan permasalahan yang terdapat pada

pengelolaan kepegawaian Badan Litbang Pertanian, maka perlu dilakukan

pembelajaran terhadap literatur dan aturan-aturan yang ada. Peraturan yang

digunakan dalam pengelolaan kepegawaian di Badan Litbang Pertanian mengacu

pada peraturan pemerintah (PP) Republik Indonesia, keputusan presiden (kepres),

instruksi presiden (inpres), peraturan kepala lembaga terkait, peraturan menteri

pertanian, keputusan lembaga terkait, dan keputusan kepala Badan Litbang

Pertanian. Adapun peraturan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2002 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS).

2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

3. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor

06/E/2009 menjelaskan tentang petunjuk teknis jabatan fungsional peneliti

yang termasuk didalamnya membahas pembebasan sementara dari jabatan

fungsional peneliti.

4. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil.

5. Peraturan bersama Menteri Pertanian Nomor 54/Permentan/OT.210/11/2008

dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 A Tahun 2008 mengatur

tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional penyuluh pertanian dan

angka kreditnya yang termasuk di dalamnya membahas pembebasan

sementara dari jabatan fungsional penyuluh pertanian.

Page 72: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

51 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 236/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di Departemen Pertanian.

7. Pembebasan sementara jabatan fungsional teknisi litkayasa dijelaskan dalam

keputusan kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor

147/Kp/BPPT/V/2007 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional teknisi

penelitian dan perekayasaan (litkayasa) dan angka kreditnya.

8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

132/KEP/M.PAN/12/2002 dan keputusan bersama Kepala Perpustakaan

Nasional RI Nomor 23 Tahun 2003 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 21 Tahun 2003 membahas tentang jabatan fungsional pustakawan dan

angka kreditnya.

9. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor

17.1/Kpts/KP.410/J/1/2007 tentang petunjuk pelaksanaan program tugas

belajar jangka panjang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

10. Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun

2009-2014.

11. Pedoman ringkas administrasi jabatan fungsional peneliti Badan Litbang

Pertanian Tahun 2007.

Berdasarkan struktur dan profil Badan Litbang Pertanian serta aturan

kepegawaian, maka saat ini proses administrasi kepegawaian dilakukan secara

manual dan berjenjang. Pengusulan dilakukan mulai dari pegawai yang

bersangkutan ke pengelola kepegawaian di UPT masing-masing. Selanjutnya

usulan dan berkas dikirim secara berjenjang ke unit eselon II, eselon I (Badan

Litbang Pertanian), kementerian pertanian, Badan Kepegawaian Negara (BKN),

dan sampai ke Sekretaris Negara (Setneg). Proses seperti ini dapat memakan

waktu yang cukup lama, oleh sebab itu perlu dilakukan pengembangan sistem

yang mudah, cepat, tepat, dan transparan.

Pengelolaan SDM secara komputerisasi merupakan suatu hal yang mutlak

diperlukan di Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya proses

administrasi kepegawaian yang baik. Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan

Page 73: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

52 pengguna. Untuk menghasilkan sistem komputerisasi yang mudah, cepat, tepat,

dan transparan maka harus dikembangkan SIMPEG online berbasis web.

4.2 Pengumpulan Data

Untuk memperoleh gambaran pengelolaan proses kepegawaian dan

kebijakan teknologi informasi yang digunakan dalam mendukung proses

administrasi kepegawaian maka perlu dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan

data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, survei, dan kuesioner. Hasil

wawancara dapat dilihat pada Lampiran 2. Observasi dan survei dilakukan untuk

mendapat gambaran tentang bagaimana proses pengelolaan kepegawaian yang

sedang berjalan saat ini dan mengetahui obyek yang diteliti secara umum.

Pendistribusian kuesioner ditujukan untuk pengelola kepegawaian dan

tenaga fungsional peneliti. Pengisian kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan proses bisnis kenaikan pangkat (KP) pegawai,

pembebasan sementara, aktif bekerja kembali dari jabatan fungsional, dan usulan

tugas belajar yang ada pada saat ini. Selain itu, kuesioner ini untuk mengetahui

sistem informasi dan teknologi informasi yang tersedia. Pengelola kepegawaian

merupakan salah satu responden yang dapat merepresentasikan sebagai pengguna

sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) yang akan dikembangkan

dan sebagai orang yang mengerjakan proses bisnis tersebut di atas. Tenaga

fungsional peneliti dipilih sebagai responden karena tenaga peneliti merupakan

sebagai unsur utama penggerak kegiatan penelitian di Badan Litbang Pertanian.

Contoh kuesioner untuk masing-masing kelompok responden dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Pendistribusian kuesioner dilakukan di beberapa unit pelaksana teknis

(UPT) di beberapa wilayah lingkup Badan Litbang Pertanian, yaitu Balai

Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang, Balai Penelitian Tanaman

Tembakau dan Serat (Balittas) Malang, Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan

Palma lain (Balitka) Manado, Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balit Serealia)

Maros, Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi)

Malang, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau, BPTP Jawa Barat,

BPTP Jawa Tengah, BPTP Jawa Timur, BPTP Bali, BPTP Sulawesi Selatan, dan

BPTP Sulawesi Utara. Pemilihan lokasi untuk pendistribusian kuesioner tersebut

Page 74: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

53 berdasarkan masing-masing eselon II yang mempunyai UPT dan

merepresentasikan pembagian wilayah barat, jawa, dan timur. Hasil dari kuesioner

ini juga akan dijadikan dasar dalam menganalisis sistem informasi kepegawaian di

Badan Litbang Pertanian.

Pembagian kuesioner ke responden dilakukan sebagai baseline untuk

mendapatkan informasi proses bisnis kegiatan pengelolaan administrasi

kepegawaian, dukungan sistem informasi dan teknologi informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna. Kuesioner baseline dibagikan kepada 216 responden

yang terdiri dari 36 responden pengelola kepegawaian dan 180 responden pejabat

fungsional peneliti. Dari 216 kuesioner yang terkumpul hanya 178 kuesioner atau

82,4% yang terdiri dari 30 responden pengelola kepegawaian dan 148 responden

pejabat fungsional peneliti. Rekapitulasi jumlah kuesioner yang terkumpul dari

responden pengelola kepegawaian dan pejabat fungsional peneliti dapat dilihat

pada Tabel 2 dan 3. Contoh kuesioner baseline dapat dilihat pada Lampiran 3 dan

hasil kuesioner secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 2 Rekapitulasi jumlah responden dari pengelola kepegawaian yang mengumpulkan kuesioner

No. Unit Kerja Jenis kelamin Jumlah L P

1 BPTP Jawa Barat 2 1 3 2 Balitka Manado 2 0 2 3 Balit Serealia 3 0 3 4 BPTP Jawa Timur 2 1 3 5 Balitsa Lembang 1 2 3 6 BPTP Sulut 1 2 3 7 BPTP Bali 2 0 2 8 BPTP Sulsel 2 1 3 9 Balittas 2 1 3 10 BPTP Riau 1 0 1 11 BPTP Jawa Tengah 1 2 3 12 Balitkabi Malang 1 0 1 Jumlah 20 10 30

Berdasarkan Tabel 2 di atas, maka jumlah kuesioner yang terkumpul dari

pengelola kepegawaian sejumlah 30 responden atau sekitar 83,3%. Dari jumlah

tersebut hanya 6 kuesioner yang tidak dikembalikan. Hal ini disebabkan terdapat

pengelola kepegawaian yang sedang sakit, cuti, dan dinas ke luar kota.

Page 75: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

54 Perbandingan jenis kelamin responden pengelola kepegawaian adalah 1 banding

2, artinya responden laki-laki lebih banyak 2 kali lipat dibanding responden

perempuan atau sekitar 66,7% laki-laki dan 33,3% perempuan.

Tabel 3 terlihat bahwa terdapat 148 atau 82,2% responden dari pejabat

fungsional peneliti yang mengumpulkan kuesioner. Dari 148 responden terdapat

88 (59,5%) responden berjenis kelamin laki-laki dan 60 (40,5%) responden

berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada dominasi

terhadap suatu gender tertentu, karena untuk mengetahui apakah ada pengaruh

kecepatan proses terhadap jenis kelamin tertentu atau tidak .

Tabel 3 Rekapitulasi jumlah responden dari pejabat fungsional peneliti yang mengumpulkan kuesioner

No. Unit Kerja Jenis kelamin Jumlah L P

1 BPTP Jawa Barat 8 7 15

2 Balitka Manado 6 4 10

3 Balit Serealia 9 6 15 4 BPTP Jawa Timur 5 4 9 5 Balitsa Lembang 10 5 15 6 BPTP Sulut 10 5 15 7 BPTP Bali 4 4 8 8 BPTP Sulsel 8 7 15 9 Balittas 9 5 14 10 BPTP Riau 6 4 10 11 BPTP Jawa Tengah 10 5 15 12 Balitkabi Malang 3 4 7 Jumlah 88 60 148

4.2.1 Proses Pengelolaan Kepegawaian

Badan Litbang Pertanian merupakan lembaga pemerintah yang

mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan

di bidang pertanian. Dalam mengembangkan kapasitas institusi, Badan Litbang

Pertanian sangat menyadari bahwa aspek sumber daya manusia (SDM)

merupakan aset yang paling penting dan sangat menentukan kapabilitas dan

kompetensi suatu lembaga litbang. Oleh karena itu pelayanan administrasi yang

prima sangatlah penting termasuk pengelolaan dan evaluasinya.

Page 76: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

55

Salah satu pelayanan administrasi yang dilakukan adalah proses

kepegawaian bagi pejabat fungsional diantaranya adalah proses KP fungsional,

pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali. Selain itu adalah proses usulan

tugas belajar bagi pegawai Badan Litbang Pertanian. Proses tersebut dilakukan

rutin setiap tahun.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, survei, dan kuesioner, maka

diperoleh proses pengelolaan kepegawaian yang dilakukan secara manual dan

berjenjang. Sebelum melakukan proses pengusulan administrasi kepegawaian,

sebagian dari responden (50,6%) menyatakan bahwa untuk proses KP fungsional

dan pembebasan sementara, pengelola kepegawaian di UPT masing-masing

menginformasikan kepada yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan sudah

dapat mengusulkan KP fungsional atau pembebasan sementara. Selanjutnya

pejabat fungsional yang bersangkutan mengajukan usulan administrasi

kepegawaian ke pengelola kepegawaian di instansi masing-masing. Kemudian

sekitar 52% responden menyatakan bahwa pengusulan ke unit kerja eselon II

masing-masing dilakukan oleh pengelola kepegawaian UPT masing-masing

setelah mendapat persetujuan dari pimpinan. Berdasarkan hasil kuesioner rata-rata

responden (45%) mengemukakan bahwa yang menyiapkan berkas usulan adalah

pejabat fungsional yang bersangkutan. Hal ini karena sebagian kelengkapan

berkas terdapat pada masing-masing pejabat fungsional. Kemudian dari unit

eselon II mengusulkan dan mengirim kelengkapan berkas usulan ke Badan

Litbang Pertanian yang selanjutnya diteruskan ke kementerian pertanian.

4.2.2 Dukungan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Secara keseluruhan, Badan Litbang Pertanian memiliki sumberdaya

manusia yang cukup banyak. Pada tahun 2009, jumlah pegawai di seluruh unit

Badan Litbang Pertanian mencapai 8.124 orang (Badan Litbang Pertanian, 2009).

Untuk mengelola pegawai dan mendukung penyajian data serta informasi

di bidang kepegawaian, maka Badan Litbang Pertanian telah mengembangkan

aplikasi pengolahan dan penyajian data kepegawaian yang disebut SIMPEG.

SIMPEG yang dikembangkan Badan Litbang Pertanian dilakukan sejak tahun

1987. Seiring dengan kemajuan teknologi, SIMPEG dikembangkan oleh Pusat

Data dan Informasi Departemen Pertanian (Pusdatin) pada tahun anggaran

Page 77: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

56 1994/1995. SIMPEG yang dikembangkan berbasis pada operating sistem DOS

dan telah diterapkan oleh berbagai unit pengelola kepegawaian baik di pusat

maupun wilayah (UPT) termasuk Badan Litbang Pertanian.

Sejalan dengan perkembangannya, SIMPEG mengalami perubahan-perubahan,

dan telah dikembangkan dengan menggunakan operating sistem Windows dengan

menggunakan perangkat lunak Visual Foxpro 7.0. Pengembangan SIMPEG ini dilakukan

pada tahun 2000 sampai sekarang.

Tahun 2003, Menteri Pertanian mengeluarkan peraturan yaitu Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 236/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di Departemen Pertanian. Dalam peraturan ini

menekankan bahwa seluruh organisasi atau unit di bawah Departemen Pertanian

baik di pusat maupun di UPT harus menerapkan dan menggunakan SIMPEG yang

telah dikembangkan oleh Pusdatin. SIMPEG bertujuan untuk mengolah data

kepegawaian menjadi suatu informasi yang dapat digunakan pimpinan dalam

menentukan kebijakan.

Berdasarkan hasil kuesioner, 75% dari responden menyatakan bahwa rata-

rata UPT di lingkup Badan Litbang Pertanian sudah menerapkan SIMPEG

Departemen Pertanian. Namun sebagian besar responden (52,03%) belum pernah

melihat SIMPEG Departemen Pertanian dan 89,86% dari responden menyatakan

belum pernah mengoperasikannya.

4.3 Investigasi Sistem

Pengambilan data di lapangan, telah dilakukan dengan cara pengamatan

langsung atau observasi dan survei terhadap organisasi terkait. Investigasi sistem

juga dilakukan dengan metode wawancara dan membagikan kuesioner terhadap

beberapa responden. Wawancara dilakukan terhadap pejabat struktural di

lingkungan Badan Litbang Pertanian yang berjumlah 6 orang. Selain terhadap

pejabat struktural, penulis juga mewawancarai pegawai pengelola kepegawaian

yang berjumlah 2 orang.

4.3.1 Aspek Organisasi

Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia

dalam jumlah lebih kurang 8.124 pegawai. Sepertiganya atau sekitar 2.590

pegawai (31,9%) adalah tenaga fungional yang terdiri dari peneliti, pustakawan,

perekayasa, pranata komputer, arsiparis, teknisi litkayasa, statistisi, penyuluh,

Page 78: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

57 analis kepegawaian, perencana, dan pranata humas (Badan Litbang Pertanian

2009).

Sebagai organisasi pemerintahan yang mempunyai tenaga relatif besar.

Badan Litbang Pertanian terdiri dari banyak eselon yang secara hierarki

melakukan proses administrasi kepegawaian. Unit kerja eselon II yang dimiliki

Badan Litbang Pertanian sejumlah 14 unit dan jumlah unit kerja eselon III

berjumlah 47 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam mengelola SDM, Badan Litbang Pertanian selalu berhubungan dan

bekerjasama dengan instansi lain baik di dalam maupun luar Badan Litbang

Pertanian. Instansi di dalam Badan Litbang Pertanian terdiri dari unit kerja eselon

II dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, sedangkan instansi di luar Badan

Litbang adalah Biro Kepegawaian Deptan, BKN, LIPI, dan Setneg.

Berdasarkan jumlah unit kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

dan banyaknya instansi yang menangani proses administrasi pegawai, maka

semakin panjang rantai birokrasi yang harus dilalui. Oleh karena itu proses

monitoring usulan administrasi pegawai perlu ditingkatkan. Untuk mempermudah

dan mempercepat proses monitoring tersebut, diperlukan pengembangan sistem

informasi pegawai berbasis teknologi yang dapat diakses oleh semua pegawai

Badan Litbang Pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal inilah

yang menjadi suatu alasan mengapa perlu dikembangkan SIMPEG online, yang

dapat menunjang dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat di

era globalisasi ini.

Salah satu kegiatan Badan Litbang Pertanian adalah pengembangan

kelembagaan yang mencakup pengembangan budaya kerja inovatif berorientasi

bisnis, pengembangan sumber daya Litbang (SDM, sarana dan prasarana) diikuti

pengembangan standardisasi dan akreditasi lembaga serta pranata Litbang. Guna

memicu tercapainya output yang optimal, maka diperlukan pengembangan

manajemen teknologi informasi dan sistem informasi serta koordinasi jaringan

kerja sama penelitian dan pengkajian, penyempurnaan sistem perencanaan, penda-

naan, monitoring dan evaluasi.

Dari kegiatan tersebut di atas, Badan Litbang Pertanian mempunyai

keseriusan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Salah satunya adalah

Page 79: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

58 dengan mengembangkan sistem informasi dan teknologi manajemen kepegawaian

agar pelayanan prima terhadap pegawai dapat dilakukan dengan baik. Sehingga

diharapkan para pegawai terutama tenaga fungsional akan fokus dan professional

dalam bidangnya karena tidak lagi disibukkan dengan urusan administrasi

birokrasi.

4.3.2 Aspek Teknis (brainware, dataware, hardware, software, dan netware)

Dari hasil wawancara, obervasi, dan survei di lokasi penelitian, diperoleh

rekap jumlah pegawai di masing-masing UPT lokasi penelitian seperti yang

ditunjukkan pada Tabel 4. Pada Tabel 4 terlihat perbandingan jumlah tenaga

administrasi dan fungsional. Secara keseluruhan perbandingan tenaga administrasi

lebih banyak dari pada tenaga fungsional. Tenaga administrasi berjumlah 1179

orang atau 57,4% dan tenaga fungsional berjumlah 876 atau sekitar 42,6%. Hal ini

menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga administrasi lebih

banyak dan rumit karena harus melayani banyak pegawai. Oleh sebab itu

diperlukan suatu sistem yang dapat memproses administrasi kepegawaian secara

mudah, cepat, tepat, dan transparan.

Tabel 4 Rekapitulasi jumlah pegawai di UPT lokasi penelitian berdasarkan jabatan

No. Unit Kerja Jabatan Jumlah Administrasi Fungsional

1 Balit Serealia, Maros 162 76 238 2 Balitkabi, Malang 179 70 249 3 Balitsa, Lembang 96 112 208 4 Balittas, Malang 110 86 196 5 Balitka, Manado 74 46 120 6 BPTP Riau 42 40 82 7 BPTP Jawa Barat 83 61 144 8 BPTP Jawa Tengah 108 89 197 9 BPTP Jawa Timur 76 140 216 10 BPTP Bali 33 46 79 11 BPTP Sulawesi Selatan 149 79 228 12 BPTP Sulawesi Utara 67 31 98

Total 1179 876 2055

Jumlah tenaga administrasi yang terlihat pada Tabel 4, tersebar di

beberapa bidang pekerjaan diantaranya adalah bidang sumberdaya manusia atau

Page 80: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

59 kepegawaian. Setiap UPT mempunyai sub bagian yang menangani kepegawaian

dan jumlah pegawainya berbeda-beda seperti yang terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah pengelola kepegawaian di UPT lokasi penelitian

No. Unit Kerja Pengelola Kepegawaian Jumlah Administrasi Operator SIMPEG

1 Balit Serealia, Maros 3 2 5 2 Balitkabi, Malang 4 1 5 3 Balitsa, Lembang 4 1 5 4 Balittas, Malang 4 1 5 5 Balitka, Manado 1 1 2 6 BPTP Riau 4 1 5 7 BPTP Jawa Barat 4 1 5 8 BPTP Jawa Tengah 3 1 4 9 BPTP Jawa Timur 4 1 5 10 BPTP Bali 2 1 3 11 BPTP Sulawesi Selatan 4 1 5 12 BPTP Sulawesi Utara 4 1 5

Total 41 13 54

Dari Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata di setiap UPT lokasi

penelitian mempunyai 2 sampai 5 orang yang bertugas melayani pegawai. Dari

kelima pengelola kepegawaian tersebut, rata-rata hanya 1 orang yang bertugas

menangani SIMPEG atau sebagai operator SIMPEG dan selebihnya bertugas

memproses usulan kepegawaian di UPT masing-masing. Namun demikian

operator SIMPEG tersebut terkadang harus membantu pegawai lainnya dalam

memproses usulan kepegawaian.

Jika dibandingkan dengan jumlah pegawai yang terdapat di setiap UPT

lokasi penelitian, maka setiap 1 pegawai pengelola kepegawaian harus melayani

banyak pegawai. Rata-rata setiap 1 pegawai pengelola kepegawaian harus

melayani antara 16 – 60 pegawai yang mencakup semua urusan kepegawaian dan

rumah tangga. Hal ini yang menyebabkan banyaknya pekerjaan yang harus

diselesaikan oleh pengelola kepegawaian sehingga terkadang dapat

memperlambat proses usulan kepegawaian. Oleh sebab itu perlu dilakukan

perancangan sistem yang mudah, cepat, dan transparan dalam memproses usulan

kepegawaian.

Page 81: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

60

Dalam proses usulan kepegawaian, data berasal dari setiap UPT lingkup

Badan Litbang Pertanian. Data kepegawaian masih tersebar di setiap simpul,

sehingga pada saat mengusulkan administrasi kepegawaian dilakukan pengiriman

data dengan menggunakan media seperti Compact Disk (CD), dan e-mail. Hal ini

yang menyebabkan kesulitan pada saat menggabungkan data di tingkat eselon II

dan di Badan Litbang Pertanian karena adanya format data yang berbeda seperti

excel dan word office. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu database yang terpusat

agar dapat mempermudah dalam penggabungan data dan tidak terjadi redundancy

data.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara serta kuesioner,

ketersediaan perangkat keras (hardware) di unit kerja dan UPT sudah cukup

memadai. Semua unit kerja dan UPT yang peneliti amati sudah mempunyai

komputer yang memadai tidak terkecuali bagian pengelola kepegawaian. Rata-rata

komputer yang dimiliki oleh unit kerja dan UPT adalah jenis komputer Pentium 4

walaupun masih terdapat beberpa jenis komputer Pentium 3. Hampir di setiap

pengelola kepegawaian unit kerja dan UPT rata-rata memiliki sejumlah perangkat

komputer yang mencukupi. Semua unit kerja dan UPT sudah terhubung dengan

jaringan internet. Internet sangat dibutuhkan bagi semua pegawai di unit kerja dan

UPT khususnya bagi tenaga fungsional untuk mencari informasi, literatur, dan

berkomunikasi dengan pihak lain yang mendukung bidang keahlian pegawai.

Jumlah perangkat keras komputer dan UPT yang sudah terhubung jaringan

internet dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah komputer dan UPT yang terhubung dengan jaringan Internet

No. Unit Kerja/UPT Jumlah komputer

Spesifikasi Jaringan Internet

Keterangan

1. Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Litbang

13 Pentium 4 Sudah Ada • Dari 13 komputer, 1 komputer khusus untuk SIMPEG

2. Puslitbang Tanaman Pangan

3 • Semuanya Pentium 4, RAM : 512, HD : 40 GB

Sudah Ada

Page 82: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

61 No. Unit Kerja/UPT Jumlah

komputer Spesifikasi Jaringan

Internet Keterangan

3. Balit Serealia 1 • Pentium 4 Sudah Ada

4. Balitkabi, Malang 2 • Pentium 4 Sudah Ada

5. Puslitbang Hortikultura

2 • Pentium 4 Sudah Ada

6. Balitsa, Lembang 2 • Pentium 4 Sudah Ada

7. Puslitbang Perkebunan

4 + 1 laptop

• Semuanya Pentium 4

Sudah Ada • Dari 4 komputer, 1 komputer khusus untuk SIMPEG

8. Balitka, Manado 2 • Pentium 4 Sudah Ada

9. Balittas, Malang 2 • Pentium 4 Sudah Ada

10. Puslitbang Peternakan

4 • 3 Pentium 4 dan 1 pentium 3

Sudah Ada

11. BBP2TP 7 • 6 komputer mempunyai processor Pentium 4, RAM : 512, HD : 40 GB

• 1 komputer Pentium 3

Sudah Ada • Dari 7 komputer, 1 komputer khusus untuk SIMPEG

12. BPTP Riau 1 + 1 laptop

Pentium 4 Sudah Ada

13. BPTP Jabar 2 Pentium 4 Sudah Ada

14. BPTP Jateng 1 Pentium 4 Sudah Ada

15. BPTP Jatim 2 Pentium 4 Sudah Ada

16. BPTP Sulut 2 Pentium 4 Sudah Ada

17. BPTP Sulsel 2 Pentium 4 Sudah Ada

18. BPTP Bali 3 Pentium 4 Sudah Ada

Perangkat lunak yang tersedia sebagian besar hanya untuk kebutuhan

perkantoran saja diantaranya adalah Mincrosoft Excel, Word Office, dan Power

Point. Disamping itu hanya beberapa unit kerja yang menerapkan perangkat lunak

Page 83: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

62 bahasa pemprograman untuk mendukung SIMPEG yang ada sekarang. Bahasa

pemrograman yang digunakan oleh sebagian unit kerja dan UPT adalah Visual

FoxPro dan Microsoft Access. Namun sebagian besar semua unit kerja dan UPT

sudah mengenal bahasa pemrograman PHP yaitu suatu bahasa pemrograman yang

digunakan untuk membuat web. Sedangkan di pengelola kepegawaian unit

kerja/UPT belum ada yang menerapkan bahasa pemrograman yang berkaitan

dengan pengembangan SIMPEG online berbasis web seperti PHP, Java, dsb.

4.3.3 Aspek Operasional

Sampai saat ini masih terdapat beberapa kendala utama dalam pengelolaan

dan pengolahan data serta informasi kepegawaian, yaitu kualitas SDM yang

kurang profesional. Operator SIMPEG terkadang tidak segera memutakhirkan

data pegawai jika ada suatu perubahan pada pegawai tertentu. Pemutakhiran data

pegawai yang dilakukan sebagian besar hanya pada saat adanya kenaikan pangkat

saja yaitu pada bulan April dan Oktober. Sedangkan perubahan data pegawai

sangat dinamis, tidak hanya data KP saja tetapi data yang lainpun perlu

dimutakhirkan juga diantaranya yaitu data training jangka pendek dan jangka

panjang, jenjang jabatan fungsional, dan bidang keahlian.

Selain itu SDM yang menangani SIMPEG masih terlalu sedikit. Rata-rata

di setiap unit kerja dan UPT yang menangani SIMPEG hanya 1 (satu) operator

sehingga jika operator tersebut tidak ada maka pegawai lain tidak bisa

mengoperasikan. Sedangkan kebutuhan data pegawai sering dibutuhkan oleh

pimpinan dalam pengambilan kebijakan. Kendala lain adalah jika operator

SIMPEG sudah mulai mahir dalam mengoperasionalkan SIMPEG dan sedikit

demi sedikit sudah mengerti tentang pemrograman, yang terjadi adalah operator

SIMPEG tersebut dipindahkan tugasnya ke bagian lain. Sehingga bagian

kepegawaian harus membina kader baru dari awal lagi.

Dari hasil wawancara, survei, observasi, dan kuesioner sebagian

responden dapat mengoperasikan komputer. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang

dilakukan responden dituntut selalu menggunakan komputer seperti surat

menyurat dan pengolahan data kepegawaian. Aplikasi yang sering digunakan oleh

responden terlihat pada Tabel 7.

Page 84: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

63 Tabel 7 Penguasaan pengelola kepegawaian terhadap sistem aplikasi yang

digunakan

No. Unit Kerja Jumlah Penguasaan Sistem Aplikasi

Pengelola Kepegawaian Word Excel Power

Point Access

1 Balit Serealia, Maros 5 5 5 2 1 2 Balitkabi, Malang 5 4 3 3 0 3 Balitsa, Lembang 5 5 5 3 1 4 Balittas, Malang 5 5 5 2 1 5 Balitka, Manado 2 2 2 1 0 6 BPTP Riau 5 5 5 4 0 7 BPTP Jawa Barat 5 5 5 2 1 8 BPTP Jawa Tengah 4 4 4 1 1 9 BPTP Jawa Timur 5 5 5 2 0 10 BPTP Bali 3 3 3 2 1 11 BPTP Sulawesi

Selatan 5 5 5 4 0

12 BPTP Sulawesi Utara 5 3 3 2 1 Total 54 51 50 28 7

Dati Tabel 7 di atas, secara umum sebagian besar responden dapat

mengoperasikan sistem aplikasi terutama yang mendukung dalam pekerjaannya.

94,4% dari total jumlah pengelola kepegawaian sudah dapat mengoperasikan

aplikasi Word Office dan 92,6% dapat mengoperasikan Excel. Hal ini disebabkan

dalam bekerja pengelola kepegawaian dituntut harus dapat menggunakan aplikasi

tersebut sehingga file dokumen yang telah dibuat dapat disimpan secara

elektronik. Sedangkan penggunaan sistem aplikasi Power Point dan Microsoft

Access jarang digunakan oleh pengelola kepegawaian. Hanya 51,9% dan 13% dari

jumlah total pengelola kepegawaian yang dapat mengoperasikannya karena sistem

aplikasi ini digunakan sewaktu-waktu jika ada kebutuhan saja. Sistem aplikasi

Power Point digunakan jika ada permintaan presentasi saja dan Microsoft Access

digunakan jika ada permintaan pengolahan data kepegawaian.

4.3.4 Aspek Ekonomi

Dalam pengembangan SIMPEG online, pemilihan teknologi harus

bijaksana, sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya. Responden

mengungkapkan sebaiknya sumber daya yang ada sekarang harus dapat

Page 85: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

64 dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya

untuk peralatan yang digunakan dalam pengembangan SIMPEG online kecuali

kalau memang harus dilakukan pengadaan alat yang terkait. Misalkan jika di suatu

unit kerja dan UPT belum terhubung dengan jaringan internet maka harus

dilakukan pengadaan alat yang terkait dengan jaringan internet.

Selain itu, responden mengungkapkan bahwa dengan adanya

pengembangan SIMPEG online, diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman

surat dan berkas usulan. Selama ini surat dan berkas usulan dikirim melalui jasa

pengiriman atau diantar langsung dari UPT daerah ke pusat, sehingga memakan

biaya yang cukup tinggi. Jika SIMPEG online sudah berjalan dan kebijakan

paperless sudah diterapkan, hal ini akan mengurangi biaya pengiriman surat dan

berkas usulan administrasi pegawai.

4.3.5 Aspek Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan wawancara dengan responden, responden menilai

pengembangan SIMPEG online merupakan suatu hal yang baik dan langkah

kemajuan teknologi informasi di bidang kepegawaian. Pengembangan SIMPEG

online ini melibatkan pengguna yang berasal dari unit kerja dan UPT lingkup

Badan Litbang Pertanian sehingga diharapkan SIMPEG online nantinya dapat

menghasilkan informasi yang benar dan baik. Hal ini dikarenakan adanya

sinkronisasi data kepegawaian antara unit kerja pusat eselon I yaitu Badan

Litbang Pertanian dengan unit kerja eselon II dan UPT.

Berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna, dihasilkan beberapa hal

yang dibutuhkan oleh pengguna. Menurut responden keluaran informasi yang

dihasilkan SIMPEG saat ini sudah cukup baik. Namun responden menginginkan

informasi yang dihasilkan SIMPEG adalah cash and carry, artinya apabila

pimpinan membutuhkan data pegawai dalam format apapun baik rekap maupun

daftar akan segera terpenuhi melalui SIMPEG. Selama ini masih terdapat

informasi yang dibutuhkan pengguna tetapi tidak tersedia di SIMPEG. Terkait

dengan reformasi birokrasi, percepatan dalam memproses administrasi pegawai

dapat dilakukan semaksimal mungkin dan lebih transparan.

Proses monitoring usulan administrasi pegawai saat ini dilakukan secara

manual. Pejabat fungsional yang bersangkutan atau pengelola kepegawaian

Page 86: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

65 melakukan monitoring usulan administrasi pegawai dengan cara menghubungi

dan menanyakan kepada pengelola kepegawaian baik di UPT, unit kerja eselon II,

Badan Litbang Pertanian, dan terus menerus secara berjenjang. Menurut

responden pengembangan SIMPEG online yang termasuk didalamnya terdapat

proses monitoring usulan administrasi pegawai secara elektronik, akan sangat

membantu pengelola kepegawaian dan pegawai lain dalam memonitor berkas

usulan administrasi pegawai. Disamping itu, dengan sistem online ini proses

monitoring dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar responden

menginginkan adanya sistem proses monitoring usulan administrasi kepegawaian.

Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 8, bahwa 85,4% atau sekitar 152 responden

menyatakan perlunya adanya sistem informasi monitoring usulan adminsitrasi

kepegawaian. Hal ini disebabkan untuk mempermudah pengelola kepegawaian

dalam menelusuri informasi yang berkaitan dengan proses usulan administrasi

kepegawaian. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi proses usulan

kepegawaian secara cepat, tepat, dan transparan. Sedangkan yang menyatakan

tidak perlu dikembangkan sistem monitoring usulan kepegawaian sejumlah 10

responden atau 5,6% dan yang abstain atau tidak menjawab hanya 16 responden

(9%).

Model sistem monitoring yang diinginkan responden adalah secara

elektronik. Dari Tabel 8 terlihat bahwa 86,5% atau 154 responden meyatakan

model aplikasi sistem informasi monitoring dilakukan secara online. Hal ini

dikarenakan responden menginginkan aplikasi yang dapat diakses dimana saja

dan kapan saja sehingga responden dapat memonitor sendiri secara langsung.

Sedangkan 11,2% atau 20 responden menyatakan bahwa pengembangan sistem

informasi monitoring proses usulan kepegawaian tidak perlu secara online namun

cukup dengan menggunakan model stand alone saja. Hal ini disebabkan di

beberapa UPT lokasi penelitian fasilitas yang mendukung untuk sistem online

sering mengalami gangguan dan perlu perbaikan dalam waktu yang cukup lama.

Kemudian dengan menggunakan stand alone proses backup data akan lebih

mudah dilakukan di setiap UPT.

Page 87: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

66 Tabel 8 Kebutuhan responden terhadap sistem informasi monitoring proses

usulan administrasi kepegawaian

No. Uraian Jawaban Jumlah Persentase (%) 1 Apakah perlu sistem monitoring Ya : 152 85,4 usulan administrasi kepegawaian Tidak : 10 5,6 Abstain : 16 9,0

2 Model aplikasi administrasi kepegawaian yang diinginkan Online : 154 86,5

respoden Stand alone : 20 11,2

Abstain : 4 2,3

Setelah mengetahui kebutuhan sistem dan model sistem yang akan

dikembangkan, maka perlu mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan oleh

pengguna. Kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menginginkan

adanya informasi monitoring usulan kepegawaian diantaranya pada proses usulan

kenaikan pangkat pegawai, proses usulan yang terkait dengan jabatan fungsional,

proses usulan pendidikan dan pelatihan, serta proses monitoring administrasi

kepegawaian yang dilakukan secara transparan. Hasil kuesioner menunjukkan

bahwa 157 atau 88,2% responden menyatakan bahwa perlu adanya proses

monitoring usulan kenaikan pangkat pegawai. Kemudian 89,9% atau 160

responden menyatakan perlu adanya informasi yang terkait dengan proses usulan

jabatan fungsional termasuk proses usulan pembebasan sementara dan aktif

bekerja kembali. Selanjutnya pada proses pendidikan dan pelatihan (training)

pegawai, sebagian responden (62,4%) menyatakan perlu informasi yang terkait

dengan proses usulan training tersebut diantaranya adalah usulan tugas belajar dan

training jangka pendek. Semua proses tersebut yang terdapat pada Tabel 9

dibutuhkan oleh responden, hal ini dikarenakan pada saat ini proses usulan

administrasi kepegawaian memakan waktu yang cukup lama sehingga perlu

dilakukan pemantauan atau monitoring usulan dan berkas usulan administrasi

kepegawaian agar dapat diketahui secara transparan oleh pengelola kepegawaian

dan pegawai yang bersangkutan.

Page 88: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

67 Tabel 9 Kebutuhan informasi sistem monitoring proses kepegawaian

No. Uraian Jawaban Jumlah Persentase (%) 1 Informasi apa saja

yang dibutuhkan • Kenaikan pangkat

pegawai : 157 88,2

dalam proses usulan administrasi kepegawaian

• Proses yang terkait jabatan fungsional (bebas sementara dan aktif bekerja kembali)

: 160 89,9

• Training (Tugas Belajar) : 111 62,4 • Monitoring usulan : 127 71,4 • Daftar riwayat hidup : 51 28,7 • Tawaran penelitian : 1 0,6 • Kenaikan gaji berkala : 4 2,3 • Pensiun : 1 0,6 • Mutasi : 1 0,6

• Proses penilaian angka

kredit : 1 0,6

• DP3 : 3 1,7

• Aturan Kepegawaian

terbaru : 1 0,6

Pada Tabel 9 di atas, terdapat 4 (empat) kebutuhan informasi terbesar. Hal

ini yang mendasari penulis dalam melakukan penelitian fokus pada 4 hal tersebut

yaitu proses kenaikan pangkat pegawai, pembebasan sementara dan aktif bekerja

kembali dari jabatan fungsional, serta tugas belajar.

4.4 Analisis dan Rancangan Konseptual

4.4.1 Analisis Architecture Vision

Visi dan Misi Organisasi

Sebagai lembaga penelitian, Badan Litbang Pertanian telah menetapkan

visi dan misi dalam jangka waktu 5 tahun ke depan (2010 – 2014). Visi Badan

Litbang Pertanian adalah “Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan

pengembangan pertanian berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan

inovasi teknologi pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul

berkelanjutan berbasis sumber daya lokal”.

Misi Badan Litbang Pertanian merupakan pernyataan mengenai garis besar

kiprah utama Badan Litbang Pertanian dalam mewujudkan visi tersebut di atas.

Maka Badan Litbang Pertanian menetapkan misi sebagai berikut :

Page 89: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

68 a. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan inovasi teknologi

serta rekomendasi kebijakan di bidang pertanian yang berwawasan

lingkungan dan berbasis sumber daya lokal guna mendukung terwujudnya

pertanian industrial unggul berkelanjutan.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya penelitian pertanian serta efisiensi dan

efektivitas pemanfaatannya.

c. Mengembangkan jaringan kerja sama nasional dan internasional dalam

rangka penguasaan Iptek dan peningkatan peran Badan Litbang Pertanian

dalam pembangunan pertanian (Badan Litbang Pertanian 2010).

Tujuan Organisasi

a. Mendukung pemenuhan kebutuhan pengguna input dan permintaan pasar

output (domestik dan internasional) dengan menghasilkan dan

mengembangkan teknologi benih, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian,

pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan ternak, serta

teknologi pascapanen dalam rangka mendukung peningkatan produksi, nilai

tambah, daya saing dan ekspor.

b. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi lembaga (capacity building) untuk

menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi berbasis

sumberdaya lokal dalam penyediaan dan perbanyakan benih, bibit, pupuk,

obat-obatan dan alat mesin pertanian, teknologi pascapanen, serta

bioteknologi.

c. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi mutakhir

terutama bioteknologi bidang pangan yang mampu mengantisipasi

perubahan iklim global, gangguan OPT, serta preferensi pengguna teknologi

dalam rangka peningkatan produksi, diversifikasi pangan, nilai tambah dan

daya saing.

d. Meningkatkan efektifitas berbagai metode dan media diseminasi inovasi

teknologi pertanian kepada petani dalam rangka mendukung pengembangan

sistem pertanian industrial.

e. Mengkaji dan mengembangkan berbagai model kerja sama kelembagaan

antar pelaku usaha untuk mendiseminasikan hasil inovasi dan kelembagaan

Page 90: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

69

kepada petani dan pengguna secara proporsional untuk mendukung

pengembangan sistem pertanian industrial.

f. Menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian yang bersifat

antisipatif dan responsif untuk mendukung pengembangan sistem pertanian

industrial.

Sasaran Organisasi

Sasaran Internal

Sebagai lembaga penelitian dan pengembangan yang berkelas dunia,

sasaran internal yang harus dicapai:

a. Meningkatnya inovasi teknologi, metode penelitian/perekayasaan, sistem

diseminasi dan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan Badan Litbang

Petanian yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan keilmuan

(science contribution).

b. Meningkatnya tingkat adopsi (>50%) hasil inovasi teknologi dan

rekomendasi kebijakan pertanian yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian

pada pembangunan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan.

c. Berkembangnya kompetensi personil dan kelembagaan penelitian serta

sistem koordinasinya baik secara horizontal dan vertikal lingkup Badan

Litbang Pertanian.

d. Meningkatnya jejaring kerjasama nasional dan internasional minimal 50%

dari kondisi 2005-2009.

e. Meningkatnya hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal ilmiah internasional

minimal 50% dari kondisi 2005-2009 dan diterbitkannya satu jurnal ilmiah

internasional; dan

f. Meningkatnya inovasi teknologi dengan pengakuan hak kekayaan

intelektual (HAKI) secara internasional minimal 50% dari kondisi 2005-

2009.

Sasaran Eksternal

Sasaran Badan Litbang Pertanian terkait dengan sasaran Kementerian

Pertanian meliputi:

Page 91: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

70 a. Tersedianya benih, bibit, pupuk, alat dan mesin (alsin) untuk komoditas

unggulan tanaman dan ternak dalam rangka peningkatan produksi dan

produktivitas

b. Tersedianya teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian dalam

rangka peningkatan nilai tambah produk, pengembangan industri hilir,

sertifikasi sanitary and phytosanitary (SPS) produk pertanian, pemenuhan

Standar Nasional Indonesia (SNI) dan substitusi impor (khusus tepung dan

susu)

c. Terselenggaranya pendampingan (pengawalan) penerapan teknologi, peta

dan strategi adaptasi perubahan iklim, diversifikasi pangan berbasis

sumberdaya lokal dalam rangka ketahanan pangan

d. Tersedianya teknologi budidaya tanaman termasuk panen dalam rangka

peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB)

e. Tersedianya peta produk, daya saing dan akses pasar produk pertanian di

pasar internasional.

f. Tersedianya peta investasi pertanian dan industri pengolahan hasil pertanian

dalam rangka penyerapan tenaga kerja, dan

g. Tersedianya model pengembangan kelembagaan dan kebijakan

tataniaga/pemasaran dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani.

Berdasarkan visi dan misi Badan Litbang Pertanian tersebut di atas, maka

untuk menjadi suatu lembaga penelitian yang berkelas dunia perlu adanya

dukungan manajemen Badan Litbang Pertanian yang modern. Salah satu tata

kelola manajemen Badan Litbang Pertanian adalah manajemen sumber daya

manusia (SDM). SDM Badan Litbang Pertanian juga harus dapat bersaing dengan

negara lain.

Strategi untuk mendukung manajemen yang modern adalah dengan

mengikuti perkembangan teknologi informasi. Teknologi Informasi dimanfaatkan

untuk pengembangan SIMPEG secara integrasi dan komprehensif antar UK dan

UPT. Untuk memperlancar akses pengguna kepada sumber informasi SDM Badan

Litbang Pertanian, perlu dilakukan pengembangan informasi kepegawaian secara

online melalui website dan interconnected network (internet) (Badan Litbang

Pertanian 2010).

Page 92: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

71

Untuk mengimplementasikan visi dan misi tersebut, pada tahun 2010

Badan Litbang Pertanian akan melakukan kegiatan pengembangan SIMPEG

berbasis web. Selain meningkatkan kualitas data, kegiatan ini bertujuan untuk

membuat manajemen sumber daya manusia di Badan Litbang Pertanian

terintegrasi, terpadu, dan realible. Disamping itu juga untuk pengembangan

webdatabase SIMPEG di Badan Litbang Pertanian (Sekretariat Litbang Pertanian

2010).

Dari hasil wawancara dengan beberapa responden, semua responden

menerima rencana pengembangan SIMPEG online berbasis web. Hal ini

dikarenakan akan mempermudah dan mempercepat proses usulan administrasi

kepegawaian serta akan lebih efektif dan efisien. Efektif berarti waktu yang

diperlukan dalam usulan proses kepegawaian diharapkan akan lebih cepat dari

proses yang ada sekarang. Sedangkan efisien yaitu berkas-berkas yang semula

dikirim melalui jasa pengiriman akan dipermudah dengan menggunakan

elektronik (paperless) sehingga akan mengurangi biaya pengiriman. Dalam

pengembangan SIMPEG berbasis web ini, akan difokuskan dalam hal proses

monitoring berkas usulan administrasi kepegawaian. Proses monitoring tersebut

dibatasi pada proses kenaikan pangkat pilihan (fungsional), pemberhentian

sementara, aktif bekerja kembali dan tugas belajar.

4.4.2 Analisis Business Architecture

Arsitektur proses bisnis merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan

setiap hari secara sistematis berdasarkan visi dan misi organisasi. Analisis

arsitektur proses bisnis dilakukan untuk mengetahui proses bisnis di dalam bidang

kepegawaian. Analisis ini dilakukan dengan cara studi literatur dan mempelajari

peraturan perundang-undangan yang ada, wawancara serta diskusi dengan pihak

terkait. Analisis ini dilakukan terhadap proses kenaikan pangkat fungsional,

pembebasan sementara jabatan fungsional, aktif bekerja kembali, dan tugas

belajar.

Disamping melakukan studi literatur dan wawancara, penulis juga

membagikan kuesioner dalam menganalisis dan merancang sistem. Kuesioner ini

ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Hasil

kuesioner juga digunakan dalam menganalisis proses ini.

Page 93: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

72 4.4.2.1 Kondisi saat ini

Pemahaman akan kondisi proses bisnis saat ini dilakukan dengan cara

pengamatan langsung pada enterprise atau unit kerja lingkup Badan Litbang

Pertanian yang berkaitan dengan pelayanan kepegawaian. Pengamatan dilakukan

dengan cara mengidentifikasi alur kerja pengelolaan administrasi kepegawaian di

Badan Litbang Pertanian. Proses bisnis yang diamati sesuai dengan kebutuhan

pengguna yaitu pada proses usulan kenaikan pangkat pilihan atau fungsional,

pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan usulan tugas belajar.

Proses Bisnis Kenaikan Pangkat Pilihan

Dalam PP Nomor 12 Tahun 2002 menyebutkan bahwa yang dimaksud

dengan kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang

diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.

Sedangkan jabatan fungsional merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka

menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk

mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan PP Nomor 12 Tahun 2002, dalam melakukan usul KP

fungsional, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya yaitu :

1. Salinan/fotocopy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir.

2. Salinan/fotocopy sah keputusan dalam pangkat terakhir.

3. Fotocopy daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.

4. Asli penetapan angka kredit bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki

jabatan fungsional tertentu.

Berdasarkan observasi, wawancara, dan kuesioner, prosedur sistem yang

berjalan untuk proses pengusulan KP fungsional, dapat dilihat pada Gambar 12.

Alur birokrasi yang terlihat dalam Gambar 12 terdapat dua bagian. Bagian

pertama adalah internal process yaitu proses-proses yang dilakukan di dalam

instansi lingkup Badan Litbang Pertanian seperti dari UPT ke unit kerja eselon II,

kemudian dilanjutkan ke Badan Litbang Pertanian (Eselon I). Bagian kedua

adalah external process yaitu proses-proses yang dilakukan di luar instansi

lingkup Badan Litbang Pertanian seperti Biro Kepegawaian Kementerian

Page 94: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

73 Pertanian (Kementan), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Sekretariat

Negara (Setneg).

Pada Gambar 12 dapat dilihat urutan pengusulan kenaikan pangkat

fungsional yang dimulai dari BKN sebagai instansi external process. BKN

membuat surat permintaan kepada semua instansi pusat dan daerah yang ditujukan

kepada pejabat pengelola kepegawaian instansi pusat dan daerah termasuk juga

Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal ini adalah Menteri Pertanian

(Mentan). Selanjutnya Mentan mendisposisikan ke Biro OK Kementan melalui

Sekretaris Jenderal (Setjen) Kementan. Selanjutnya Biro OK Kementan

menindaklanjuti surat permintaan dari BKN dengan membuat surat permintaan

usulan KP ke semua instansi eselon I lingkup Kementerian Pertanian diantaranya

adalah Badan Litbang Pertanian. Surat tersebut ditujukannya kepada Kepala

Bagian yang menangani pengelolaan kepegawaian di setiap instansi eselon I.

Kemudian Bagian Kepegawaian di Badan Litbang Pertanian menindaklanjuti

surat dari Biro OK Kementan dengan membuat surat permintaan kepada Kepala

Bagian yang menangani kepegawaian di unit kerja eselon II lingkup Badan

Litbang Pertanian. Unit kerja eselon II kemudian menindaklanjuti dengan

membuat surat permintaan usulan KP dari Badan Litbang Pertanian kepada

Kepala UPT lingkup unit kerja eselon II masing-masing yang selanjutnya

disampaikan kepada pengelola kepegawaian di UPT dan diinformasikan kepada

tenaga fungsional terkait.

Setelah mendapat informasi dari pengelola kepegawaian di UPT masing-

masing, pejabat fungsional yang bersangkutan mengajukan usulan KP ke

pengelola kepegawaian di unit kerja dan UPT masing-masing. Namun ada

beberapa responden yang menyatakan bahwa pengusulan KP fungsional

dilakukan oleh instansi pejabat fungsional di UPT. Hal ini dikarenakan bahwa

pengelola kepegawaian di UPT sudah dapat mengetahui pejabat fungsional yang

akan naik pangkat melalui penilaian angka kredit (PAK) terakhir. Kemudian

pengelola kepegawaian memberikan informasi KP kepada pejabat fungsional di

UPT masing-masing. Keseluruhan proses KP memakan waktu yang cukup lama

yaitu lebih kurang 11 sampai 12 bulan.

Page 95: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

74

(5 –14 hari)

(3 hari – 2 minggu)

(3 hari – 1 minggu)

(1)

(2)

(4)

(5) (6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(Menginformasikan ke yang bersangkutan)

(1 –7 hari)

Pengajuan berkas usulan KP dimulai dari pejabat fungsional yang

mengusulkan KP ke pengelola kepegawaian UPT. Kemudian diverifikasi oleh

petugas kepegawian di UPT. Apabila ada kekurangan berkas, petugas

kepegawaian UPT menginformasikan kepada pejabat fungsional terkait untuk

segera melengkapi berkas usulan KP tersebut. Setelah berkas usulan KP sudah

lengkap kemudian berkas dikirimkan ke unit kerja eselon II dengan persetujuan

dari pimpinan UPT. Sebagian besar responden menjawab bahwa proses

penyiapan, verifikasi, pengiriman, dan melengkapi kekurangan berkas di UPT

memakan waktu 20 hari bahkan ada yang sampai 30 hari.

Pengelola kepegawaian unit kerja eselon II selanjutnya menerima berkas

usulan KP dari UPT. Berkas tersebut diverifikasi kelengkapannya. Responden di

unit kerja eselon II menyatakan bahwa proses verifikasi berkas di unit kerja eselon

II memakan waktu 3 hari sampai 1 minggu. Apabila ternyata terdapat kekurangan

berkas, pengelola kepegawaian unit kerja eselon II menginformasikan ke UPT

External process Pengelola

Kepegawaian Pusat (Eselon II)

Pengelola Kepegawaian UPT

Pengelola Kepegawaian Badan Litbang Pertanian (Eselon I)

Pengelola Biro Kepegawaian Kementerian Pertanian

Badan Kepegawaian Negara(BKN)

Pejabat Fungsional

(3)

Sekretariat Negara (Setneg)

Melakukan verifikasi berkas usulan

Melakukan verifikasi berkas usulan

Internal process

Gambar 12 Hasil investigasi prosedur proses pengusulan kenaikan pangkat pejabat fungsional peneliti.

Page 96: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

75 yang bersangkutan untuk melengkapi kekurangannya melalui telpon dan surat,

sehingga memakan waktu lagi lebih kurang 1 minggu. Setelah semua berkas

usulan KP dari UPT sudah lengkap, selanjutnya berkas dikirim ke Badan Litbang

Pertanian.

Berkas usulan KP kemudian diterima di Badan Litbang Pertanian. Proses

selanjutnya adalah petugas kepegawaian di Badan Litbang Pertanian

memverifikasi berkas yang diusulkan dari semua unit kerja eselon II lingkup

Badan Litbang Pertanian. Jika terdapat kekurangan kelengkapan berkas, maka

berkas dikembalikan ke unit kerja eselon II masing-masing. Dari unit kerja eselon

II kemudian kekurangan berkas tersebut disampaikan ke UPT dan ke yang

bersangkutan secara berjenjang. Namun apabila berkas sudah lengkap, maka

langkah selanjutnya Badan Litbang Pertanian melakukan pengetikan nota

persetujuan BKN dan membuat surat pengantar pengiriman berkas usulan KP ke

Biro OK Kementan dengan persetujuan dari pimpinan Badan Litbang Pertanian.

Waktu pengiriman berkas usulan dari Badan Litbang Pertanian ke Biro OK

Kementan memakan waktu 3 hari sampai dengan 1 minggu dengan catatan berkas

sudah lengkap semua. Apabila masih terdapat kekurangan kelengkapan berkas,

maka waktu yang dibutuhkan untuk memproses bertambah lagi.

Biro OK Kementan akan meverifikasi berkas dan nota persetujuan BKN

yang dikirim dari Badan Litbang Pertanian. Setelah berkas sudah lengkap

selanjutnya Biro OK Kementan mengirim berkas ke BKN beserta nota

persetujuan dari BKN untuk semua golongan. Setelah nota persetujuan disetujui

oleh BKN, maka nota persetujuan KP sampai golongan III/b dikirim ke Biro OK

Kementan oleh BKN. Biro OK Kementan selanjutnya mengirim nota persetujuan

BKN sampai golongan III/b ke unit kerja eselon I dalam hal ini Badan Litbang

Pertanian untuk dibuatkan SK KP yang ditandatangani oleh Kepala Badan

Litbang Pertanian, sedangkan untuk golongan III/c sampai IV/b langsung

dibuatkan SK KP oleh Biro OK Kementan setelah mendapat persetujuan dari

BKN dan selanjutnya disampaikan ke Badan Litbang Pertanian. Badan Litbang

Pertanian kemudian menyampaikan SK KP yang sudah terbit ke unit kerja eselon

II, UPT dan yang bersangkutan secara berjenjang. Untuk usulan KP golongan

IV/c ke atas, disamping nota persetujuan BKN, BKN juga membuat nota

Page 97: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

76 pertimbangan untuk disampaikan ke presiden melalui Setneg. Setelah nota

pertimbangan disetujui oleh Presiden, selanjutnya Setneg membuat SK KP

golongan IV/c ke atas yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia (RI).

Dari mekanisme pengusulan kenaikan pangkat fungsional di atas dan hasil

investigasi, maka dapat dibuat suatu work flow diagram yang menggambarkan

kondisi saat ini dalam mengusulkan kenaikan pangkat fungsional. Work flow

diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 13 berikut:

Gambar 13 Work flow diagram proses usulan kenaikan pangkat pejabat

fungsional.

Page 98: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

77 Proses Bisnis Pembebasan Sementara Jabatan Fungsional

Pembebasan sementara merupakan pembebasan seorang PNS dari jabatan

fungsional yang diembannya selama jangka waktu tertentu. Dengan adanya

pembebasan sementara berarti yang bersangkutan kehilangan hak atas tunjangan

fungsional, namun angka kredit terakhir yang dimilikinya masih tetap berlaku.

Sedangkan hak atas gaji dan tunjangan yang lainnya selain tunjangan fungsional

tetap dibayarkan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Badan Litbang Pertanian saat ini mempunyai tenaga fungsional sejumlah

2.581 orang sebagai penggerak utama dalam penelitian dan pengembangan

pertanian. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Litbang Pertanian, sampai

saat ini jumlah tenaga fungsional yang terbesar adalah peneliti yaitu sejumlah

1.634 orang. Kemudian diikuti oleh tenaga fungsional teknisi penelitian dan

perekayasaan (litkayasa), penyuluh, pustakawan, perekayasa, arsiparis, pranata

komputer, analis kepegawaian, pranata kehumasan, statistisi, dan perencana. Oleh

sebab itu dalam penelitian ini yang akan diambil sebagai sampel adalah pejabat

fungsional peneliti, karena memiliki jumlah tenaga yang cukup besar dan sebagai

penggerak utama dalam penelitian di bidang pertanian. Komposisi jumlah tenaga

fungsional di Badan Litbang Pertanian dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Komposisi tenaga fungsional Badan Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian 2009)

No. Nama Jabatan Fungsional Jumlah Persentase (%) 1. Peneliti 1.634 63,31% 2. Teknisi Litkayasa 571 22,12% 3. Penyuluh Pertanian 206 7,98% 4. Pustakawan 86 3,33% 5. Perekayasa 32 1,24% 6. Arsiparis 25 0,97% 7. Pranata Komputer 9 0,35% 8. Analis Kepegawaian 5 0,19% 9. Pranata Kehumasan 9 0,35% 10. Statistisi 3 0,12% 11. Perencana 1 0,04%

Jumlah 2.581 100%

Page 99: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

78

Dalam memproses pembebasan sementara dari jabatan fungsional, tidak

terlepas dari aturan-aturan yang terkait. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor 06/E/2009 menjelaskan tentang petunjuk

teknis jabatan fungsional peneliti yang termasuk didalamnya membahas

pembebasan sementara dari jabatan fungsional peneliti. Pembebasan sementara

jabatan fungsional teknisi litkayasa dijelaskan dalam keputusan kepala Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007 tentang

petunjuk teknis jabatan fungsional teknisi penelitian dan perekayasaan (litkayasa)

dan angka kreditnya. Selain itu peraturan bersama Menteri Pertanian Nomor

54/Permentan/OT.210/11/2008 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor

23 A Tahun 2008 yang mengatur tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional

penyuluh pertanian dan angka kreditnya yang termasuk didalamnya membahas

pembebasan sementara dari jabatan fungsional penyuluh pertanian. Kemudian

keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 132

/KEP/M.PAN/12/2002 dan keputusan bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI

Nomor 23 Tahun 2003 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun

2003 membahas tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya.

Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut di atas, secara umum pejabat

fungsional dapat dibebaskan sementara dari jabatannya apabila tidak memenuhi

ketentuan yang berlaku. Ketentuan tersebut diantaranya adalah :

1. Kurang angka kredit.

2. Dijatuhi hukuman disiplin PNS.

3. Cuti diluar tanggungan negara.

4. Sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan.

5. Ditugaskan diluar jabatan fungsional dan satuan organisasi penelitian dan

pengembangan.

6. Ditugaskan sebagai pejabat struktural.

Di dalam pedoman ringkas administrasi jabatan fungsional peneliti Badan

Litbang Pertanian tahun 2007, untuk mengajukan usulan pembebasan sementara,

diperlukan beberapa persyaratan. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah :

1. Surat pengantar dari unit kerja Eselon II.

Page 100: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

79

(1) (2) (3) (4)

(5)

2. Foto copy SK jabatan fungsional terakhir yang dilegalisir oleh kepala unit

kerja Eselon II.

3. Foto copy SK pangkat terakhir dan dilegalisir oleh kepala unit kerja Eselon II.

4. Foto copy penetapan angka kredit (PAK) terakhir yang telah dilegalisir oleh

kepala unit kerja Eselon II.

5. Foto copy surat yang menyebabkan diberhentikan sementara, diantaranya

adalah surat teguran kurang angka kredit, surat tugas belajar, surat

pengangkatan dalam jabatan struktural, dan surat cuti diluar tanggungan

negara.

Secara umum manajemen proses pembebasan sementara jabatan

fungsional dapat dilihat seperti Gambar 14.

Keterangan :

(1) Waktu yang diperlukan dalam penyiapan, verifikasi, pengiriman, dan

melengkapi kekurangan berkas adalah 10 hari.

(2) Waktu yang diperlukan dalam verifikasi dan pengiriman berkas usulan dari

unit kerja eselon II ke Badan Litbang Pertanian adalah 1 – 2 minggu.

(3) Usulan disampaikan dari Badan Litbang Pertanian ke Kementerian Pertanian

(Kementan) sekitar 2 minggu.

(4) Usulan dari Kementan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk

mendapat persetujuan sekitar 2 bulan.

(5) Proses usulan dari BKN ke Sekretariat Negara (Setneg) sekitar 2 bulan.

Unit Kerja (UPT)

Unit Kerja (Eselon II)

Badan Litbang Pertanian

Kementan

BKN

Setneg

= Proses pengusulan pembebasan sementara = Proses permintaan kelengkapan berkas dan pengiriman SK pembebasan sementara

Gambar 14 Proses bisnis pembebasan sementara dari jabatan fungsional (Sekretariat Badan Litbang Pertanian, 2007).

Page 101: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

80

Berdasarkan keterangan Gambar 14 di atas, maka proses pengusulan

pembebasan sementara dari jabatan fungsional memakan waktu cukup lama yaitu

antara 5 sampai dengan 6 bulan. Waktu tersebut belum termasuk proses

pengiriman kembali SK pembebasan sementara jabatan fungsional yang sudah

terbit sehingga secara keseluruhan dapat mencapai lebih dari 6 bulan.

Dari mekanisme pengusulan pembebasan sementara di atas dan hasil

investigasi, maka dapat dibuat suatu work flow diagram yang menggambarkan

kondisi saat ini dalam mengusulkan pembebasan sementara. Work flow diagram

tersebut dapat dilihat pada Gambar 15 berikut:

Gambar 15 Work flow diagram proses usulan pembebasan sementara jabatan

fungsional peneliti.

Page 102: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

81 Proses Bisnis Aktif Bekerja Kembali

Ketentuan tentang keputusan Aktif Bekerja Kembali (ABK) diterbitkan

oleh pejabat eselon I dalam hal ini Menteri Pertanian (Mentan) atau pejabat yang

diberi kewenangan untuk hal tersebut. SK ABK akan diterbitkan apabila pejabat

fungsional tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Telah menjalani masa hukuman disiplin PNS.

2. Telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara.

3. Telah selesai tugas belajar.

4. Telah selesai menjabat struktural baik di dalam maupun di luar satuan

organisasi Badan Litbang Pertanian.

5. Telah kembali tugas dalam satuan organisasi penelitian dan pengembangan.

Dalam pengusulan ABK terdapat beberapa persyaratan. Persyaratan yang

diperlukan antara lain :

1. Surat pengantar dari unit kerja eselon II atau UPT.

2. Foto copy SK pangkat terakhir yang telah dilegalisir.

3. Foto copy SK jabatan fungsional terakhir dilegalisir.

4. Foto copy SK tugas belajar/jabatan struktural/cuti diluar tanggungan negara

dan lain-lain yang menyebabkan dibebaskan sementara (dilegalisir).

5. Foto copy ijazah yang dilegalisir asli/basah, apabila yang bersangkutan tugas

belajar.

6. Penilaian Angka Kredit (PAK) terakhir yang telah dilegalisir (Sekretaiat

Badan Litbang 2007).

SK ABK mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah untuk

mencairkan kembali tunjangan fungsional sesuai jabatan fungsional terakhir.

Selain itu juga digunakan sebagai kelengkapan berkas untuk usulan SK aktif dari

jabatan fungsional.

Dalam mengusulkan ABK harus melalui beberapa prosedur. Prosedur

mekanisme usulan ABK dapat dilihat pada Gambar 16. Berdasarkan alur

pengusulan ABK tersebut, maka SK ABK dapat diterbitkan dalam jangka waktu

sekitar 5 s/d 6 bulan bahkan lebih.

Page 103: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

82

Keterangan :

(1) Waktu pengumpulan dan pengiriman berkas dari UPT ke unit kerja eselon II

memakan waktu 10 hari.

(2) Proses dari unit kerja eselon II ke Badan Litbang Pertanian sekitar 1 – 2

minggu.

(3) Dari Badan Litbang Pertanian ke Kementan sekitar 2 minggu.

(4) Dari Kementan kembali ke Badan Litbang Pertanian sekitar 2 – 6 bulan

(Sekretariat Badan Litbang Pertanian 2007).

Dari mekanisme pengusulan aktif bekerja kembali di atas, maka dapat

dibuat suatu work flow diagram yang menggambarkan kondisi saat ini dalam

mengusulkan ABK. Work flow diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 17.

Work flow diagram pada Gambar 16 memperlihatkan bahwa urutan proses

pengusulan ABK dilakukan hanya sampai di Biro OK Kementan. Hal ini

dikarenakan adanya kewenangan Menteri Pertanian (Mentan) dalam

pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

dituangkan dalam Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2003. Namun

walaupun Mentan mempunyai kewenangan dalam hal tersebut di atas, pertinggal

(tembusan) SK ABK tetap disampaikan kepada instansi terkait diantaranya adalah

BKN. Pertinggal SK ABK ke BKN dimaksudkan untuk menginformasikan

kepada BKN bahwa yang bersangkutan sudah diaktifkan kembali dalam bekerja,

Unit Kerja (UPT)

Unit Kerja (Eselon II)

Badan Litbang Pertanian

Kementan

(1) (4) (2) (3)

= proses pengusulan ABK pejabat fungsional

= proses pengiriman SK ABK pejabat fungsional yang sudah terbit

Gambar 16 Mekanisme pengusulan ABK (Sekretariat Badan Litbang Pertanian 2007).

Page 104: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

83 sehingga apabila yang bersangkutan mengajukan proses administrasi kepegawaian

yang lain BKN tidak akan mempermasalahkannya.

Proses ABK merupakan suatu proses pengaktifan kembali bagi seorang

pegawai dalam bekerja setelah dibebaskan dari jabatannya. Pengaktifan yang

dimaksud adalah aktif dalam bekerja, bukan aktif dalam jabatan fungsionalnya.

Oleh karena itu proses pengaktifan dalam bekerja bagi pegawai dilakukan oleh

pembina kepegawaian pusat di instansi terkait dalam hal ini adalah Menteri

Pertanian.

SK ABK ini digunakan untuk mencairkan atau mengaktifkan kembali

tunjangan fungsional. Setelah yang bersangkutan mendapat SK ABK, maka

tenaga fungsional tersebut mengajukan ke pengelola kepegawaian UPT untuk

mengaktifkan tunjangan fungsionalnya ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara (KPPN). KPPN kemudian memproses berdasarkan SK ABK dimaksud.

Gambar 17 Work flow diagram proses aktif bekerja kembali pejabat fungsional.

Page 105: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

84 Proses Bisnis Pengusulan Tugas Belajar

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai penghasil inovasi

pendorong pembangunan pertanian nasional, Badan Litbang Pertanian perlu

didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang bermutu. Peningkatan mutu

SDM tersebut dilakukan melalui pelatihan jangka panjang dan jangka pendek

secara terencana, konsisten, dan terus menerus dengan mempertimbangkan

dinamika perubahan lingkungan strategis pembangunan nasional.

Pengertian tugas belajar di dalam Badan Litbang Pertanian merupakan

suatu tugas yang diberikan oleh Badan Litbang Pertanian kepada PNS di UK dan

UPT lingkup Badan Litbang Pertanian untuk menuntut ilmu, mendapatkan

pendidikan atau keahlian di dalam atau luar negeri yang ditempuh paling sedikit

dalam waktu 1 tahun. Program ini diwujudkan dalam bentuk program Doktor

(S3), Master (S2), Sarjana (S1), Diploma 3 (D3), atau Diploma 2 (D2) (Badan

Litbang Pertanian 2007).

Tujuan dari program ini adalah selain untuk meningkatkan kemampuan

dan keterampilan pegawai, juga untuk meningkatkan dedikasi, motivasi, dan

kreativitas. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan penalaran ilmu,

teknologi, dan manajemen. Program tugas belajar juga sebagai media pemberian

penghargaan kepada pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian yang berprestasi.

Dalam mengusulkan tugas belajar harus sesuai dengan tata cara atau

persyaratan yang berlaku. Namun dalam kondisi khusus, calon yang tidak

memenuhi persyaratan dapat diusulkan dengan justifikasi yang kuat dari kepala

UK/UPT. Persyaratan yang terdapat di Badan Litbang Pertanian terdiri dari 2

(dua) hal yaitu persyaratan umum dan persyaratan khusus. Persyaratan calon

petugas belajar yang bersifat umum adalah :

a. PNS yang mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sejak

diangkat sebagai pegawai negeri penuh.

b. Menyerahkan salinan ijazah dan transkrip yang telah disahkan oleh instansi

yang berwenang.

c. Menyerahkan salinan SK pengangkatan sebagai PNS.

d. Menyerahkan daftar riwayat hidup (DRH).

e. Mendapat rekomendasi dari pimpinan UK atau UPT yang bersangkutan.

Page 106: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

85 f. Menyerahkan surat perjanjian tugas belajar yang menyebutkan kesediaannya

untuk kembali ke UK semula atau ditempatkan di UK lain lingkup Badan

Litbang Pertanian.

g. Tidak dalam proses pemeriksaan dalam rangka pelaksanaan peraturan disiplin

pegawai.

Selain persyaratan umum, terdapat juga peraturan khusus. Persyaratan

khusus tersebut untuk masing-masing jenjang pendidikan berbeda-beda, yaitu :

a. Untuk program D2 dan D3 :

1) Minimal berijazah SLTA atau yang sederajat,

2) Berumur maksimal 35 tahun pada hari ulang tahun terakhir.

b. Untuk program S1 :

1) Program ini hanya untuk pejabat fungsional terampil dan staf manajemen.

2) Minimal berijazah D2 atau D3 atau sedang mengikuti program S1 di

semester 5.

3) Berumur maksimal 35 tahun pada hari ulang tahun terakhir.

c. Untuk program S2 :

1) Minimal berijazah S1 dari perguruan tinggi yang terakreditasi B.

2) Berumur maksimal 40 tahun pada hari ulang tahun terakhir.

3) Telah memiliki jabatan fungsional peneliti.

4) Khusus untuk calon peneliti harus mempunyai karya ilmiah yang sudah

diterbitkan pada jurnal terakreditasi.

5) Untuk jabatan fungsional lain, persyaratan khusus disesuaikan dengan

bidang tugasnya.

d. Untuk program S3

1) Minimal berijazah S2 dari perguruan tinggi yang terakreditasi B.

2) Berumur maksimal 45 tahun pada hari ulang tahun terakhir.

3) Telah memiliki jabatan fungsional peneliti.

4) Untuk jabatan fungsional lain, persyaratan khusus disesuaikan dengan

bidang tugasnya (Badan Litbang Pertanian 2007).

Dalam mengusulkan calon petugas belajar terdapat mekanisme yang harus

dilalui. Mekanisme tersebut dapat dilihat pada Gambar 18 berikut :

Page 107: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

86

Keterangan Gambar 18:

(1) Badan Litbang Pertanian membuat surat pendaftaran calon petugas belajar

kepada unit kerja eselon II.

(2) Unit kerja eselon II menindaklanjuti surat dari Badan Litbang Pertanian ke

UPT.

(3) UPT mengirimkan daftar calon peserta yang telah diseleksi kepada unit

kerja eselon II yang bersangkutan.

(4) Unit kerja eselon II merekap, dan menyeleksi semua usulan dari UPT dan

mengirimkan calon peserta yang telah diseleksi kepada Badan Litbang

Pertanian (Sekretaris Badan/Ketua Komisi Pembinaan Tenaga (KPT)).

(5) Setelah diolah dan diseleksi di Badan Litbang Pertanian oleh tim KPT, hasil

seleksi calon petugas belajar dikirimkan ke unit kerja eselon II.

(6) Unit kerja eselon II menindaklanjuti hasil seleksi calon petugas belajar

kepada UPT.

Dalam menyeleksi calon petugas belajar, tim KPT mempunyai beberapa

kriteria penyeleksian, diantaranya adalah :

1. Kondisi UK, dilihat dari kinerja, program, dan SDM yang tersedia.

2. Prioritas diberikan pada disiplin-disiplin ilmu penting yang diperlukan tetapi

sedikit peminatnya.

3. Nilai Mutu Rata-rata (NMR). Untuk program S2 NMR yang diperlukan paling

sedikit 2,75 (skala 0-4) dan 6,25 (skala 1-10). Sedangkan untuk program S3

Unit Kerja (UPT)

Unit Kerja (Eselon II)

Badan Litbang Pertanian

(1) (2)

(3) (4)

(5) (6)

= Proses pengusulan tugas belajar dari UPT dan unit kerja eselon II

= Proses pengiriman SK tugas belajar yang sudah selesai

= Permintaan surat usulan tugas belajar ke UPT dan Unit Kerja (UK)

Gambar 18 Mekanisme proses usulan calon petugas belajar lingkup Badan Litbang Pertanian (Badan Litbang Pertanian, 2007).

Page 108: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

87

NMR yang diperlukan adalah 3,25. Besarnya angka NMR ini disesuaikan

dengan persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi penyelenggara.

4. Bagi calon peserta program tugas belajar di luar negeri memiliki nilai TOEFL

serendah-rendahnya 500.

Dari alur kerja usulan tugas belajar di atas dan hasil investigasi, maka

dapat dibuat suatu work flow diagram yang menggambarkan kondisi saat ini

dalam mengusulkan calon petugas belajar. Work flow diagram tersebut dapat

dilihat pada Gambar 19 berikut:

Gambar 19 Work flow diagram proses usulan tugas belajar.

Page 109: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

88 4.4.2.2 Hasil Analisis Business Architecture

Hasil Analisis Proses Bisnis Usulan Kenaikan Pangkat

Pada proses bisnis yang ada sekarang membutuhkan waktu cukup lama

dari tahap pengumpulan kelengkapan berkas usulan hingga hasil Surat Keputusan

(SK) kenaikan pangkat (KP). Dari hasil kuesioner menyatakan bahwa secara

keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengusulan KP adalah 11

sampai 12 bulan. Berdasarkan hasil survei dan kuesioner dari responden, proses

bisnis kenaikan pangkat yang diinginkan adalah proses kenaikan pangkat

fungsional yang cepat, efektif dan efisien. Responden menginginkan adanya

sistem dapat memantau secara langsung proses yang sedang berjalan sebagaimana

yang terlihat dalam Tabel 11.

Tabel 11 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis KP

No. Uraian Jawaban Jumlah Persentase (%)

1 Apakah mengikuti proses Ya : 151 84,83 monitoring usulan KP Tidak : 24 13,48 Fungsional Abstain : 3 1,69

2 Jika Ya, bagaimana cara Manual : 109 61,24 memonitornya Datang ke instansi : 24 13,48 Secara elektronik : 39 21,91 Abstain : 6 3,37

3 Jika Tidak, apa yang Menunggu hasil : 25 14,04 dilakukan Membiarkan saja : 6 3,37 Abstain : 147 82,58

4 Apakah perlu sistem Ya : 168 94,38 monitoring usulan KP Tidak : 3 1,69 online Abstain : 7 3,39

5 Jika Ya, apakah fisik Ya : 141 79,21 berkas masih perlu dikirim Tidak : 20 11,24 Abstain : 17 9,55

6 Waktu keseluruhan dalam 1-2 bulan : 4 2,25 proses KP fungsional 3-4 bulan : 17 9,55 5-6 bulan : 31 17,42 7-8 bulan : 15 8,43 9-10 bulan : 10 5,62 11-12 bulan : 59 33,15

12-24 bulan : 3 1,69 > 1 th : 20 11,24 20 bulan : 1 0,56 15 bulan : 1 0,56

Page 110: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

89

No. Uraian Jawaban Jumlah Persentase (%)

24 bulan/2 tahun : 7 3,93 6-12 bulan : 1 0,56 12 - 18 bulan : 1 0,56 Tidak tentu : 4 2,25 Tidak tahu : 1 0,56 Abstain : 3 1,69

Dari Tabel 11 di atas, sebagian besar responden yaitu 84,83% mengikuti

proses monitoring proses usulan KP. Namun 61,24% dari responden masih

menggunakan sistem manual dalam memonitor proses usulan KP yaitu dengan

menanyakan ke pengelola kepegawaian secara berjenjang. Salah satu cara untuk

menangani hal tersebut adalah dengan membuat suatu sistem informasi usulan

dan monitoring administrasi kepegawaian secara online yang dapat

mengakomodir kebutuhan responden. Hal ini sesuai dengan keinginan responden

yaitu 94,38% menyatakan bahwa perlu adanya sistem informasi monitoring proses

usulan KP secara online sehingga diharapkan responden dapat mengetahui

langsung dan dapat mempercepat proses usulan KP yang diajukan.

Sebagian besar responden (79,21%) menyatakan bahwa untuk

kelengkapan berkas disamping dapat dikirim secara elektronik, berkas juga tetap

dikirim secara manual. Hal ini dikarenakan kelengkapan berkas yang dikirim

untuk proses administrasi kepegawaian harus dilegalisir dan ditandatangani secara

sah atau asli oleh pejabat yang berwenang. Disamping itu fisik berkas juga

digunakan sebagai bukti keabsahan dokumen yang dikirim.

Berdasarkan keinginan responden tersebut, maka perlu dirancang proses

usulan dan monitoring KP secara online. Adapun alur proses bisnis yang akan

dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 20.

Pada Gambar 20, terlihat bahwa proses pengusulan kenaikan pangkat

pejabat fungsional dimulai dari pejabat fungsional yang bersangkutan dengan

mengusulkan ke pengelola kepegawaian di UPT atau unit kerja (UK) eselon II

masing-masing. Kemudian dari pengelola kepegawaian di UPT atau UK eselon II

memasukan data usulan kenaikan pangkat ke sistem SIMPEG online.

Page 111: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

90

Bersamaan dengan proses input data usulan KP fungsional, maka

dilakukan proses pengiriman berkas usulan KP fungsional secara elektronik dan

manual. Proses pengiriman secara elektronik yaitu pengiriman berkas usulan KP

fungsional yang dilakukan melalui sistem informasi usulan dan monitoring

administrasi kepegawaian atau SIMPEG online. Pengelola kepegawaian di UPT

dan UK eselon II dapat mengunggah berkas usulan KP fungsional ke dalam

sistem dengan format file pdf atau jpeg. Sistem tersebut akan mengatur

pengiriman berkas secara otomatis. Berkas yang dikirim secara elektronik harus

ke UK eselon II masing-masing, tidak boleh langsung ke Badan Litbang

Pertanian. Hal ini dikarenakan pada UK eselon II akan dilakukan verifikasi berkas

sebelum dilanjutkan ke Badan Litbang Pertanian. Selanjutnya dari UK eselon II

dapat mengunduh file yang telah dikirim.

Gambar 20 Rancangan proses bisnis sistem kenaikan pangkat pejabat fungsional.

Page 112: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

91

Proses pengiriman secara manual yaitu pengiriman fisik berkas usulan KP

fungsional yang dilakukan melalui jasa pengiriman atau diantar langsung oleh

petugas kepegawaian ke UK eselon II atau ke Badan Litbang Pertanian.

Pengiriman fisik berkas tetap dilakukan karena sementara ini rantai birokrasi

eksternal Badan Litbang Pertanian masih menggunakan fisik berkas yang sah

(yang telah dilegalisir). Sehingga pada saat ini kegunaan dari sistem elektronik

adalah apabila UK dan Badan Litbang Pertanian membutuhkan kekurangan

kelengkapan berkas usulan, maka tidak perlu meminta lagi ke UPT tetapi

langsung mengakses ke web database untuk mencetak kekurangan kelengkapan

berkas usulan tersebut.

Proses selanjutnya adalah usulan dan berkas usulan KP fungsional

diterima oleh UK eselon II yang kemudian dilakukan varifikasi berkas oleh

pengelola kepegawaian di UK eselon II. Verifikasi berkas dilakukan dengan

mencocokkan berkas yang dikirim secara elektronik dan manual dengan

persyaratan yang berlaku. Apabila berkas yang dikirim tidak lengkap, maka akan

dimintakan kekurangan kelengkapan berkas usulan KP fungsional ke UPT.

Apabila kelengkapan berkas sudah lengkap, maka dapat diusulkan lebih lanjut ke

Badan Litbang Pertanian. Kemudian berkas yang dikirim secara manual di

cocokkan dengan berkas yang dikirim secara elektronik. Jika pada salah satu ada

yang kurang diharapkan dapat saling melengkapi.

Pengumpulan kelengkapan berkas dan pengusulan kenaikan pangkat

pejabat fungsional diharapkan dapat dilakukan oleh pengelola kepegawaian UPT

dan unit kerja eselon II. Sehingga pejabat fungsional yang bersangkutan tidak lagi

dibebankan dengan urusan administrasi kepegawaian. Proses pengusulan

dilakukan menggunakan web database ke masing-masing UK (eselon II).

Selanjutnya masing-masing UK (eselon II) memverifikasi kelengkapan

berkas usulan. Apabila terjadi kekurangan kelengkapan, maka pengelola

kepegawaian eselon II dapat memasukkan kekurangan kelengkapan berkas

tersebut ke web database yang tujuannya agar semua pegawai dan pengelola

kepegawaian di lingkup UK (eselon II) dan UPT masing-masing dapat

mengetahui kekurangan berkas yang harus dilengkapi pada waktu kapan saja dan

dimana saja. Jika kelengkapan berkas sudah lengkap, proses selanjutnya adalah

Page 113: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

92 setiap eselon II mengkompilasi usulan dari UPT masing-masing dan mengirimkan

usulan dan berkas usulan tersebut ke Badan Litbang Pertanian baik melalui web

database maupun secara manual.

Begitu juga di Badan Litbang Pertanian (eselon I), setelah menerima

usulan dan kelengkapan berkas, dilakukan verifikasi oleh Badan Litbang

Pertanian. Kemudian setelah lengkap, berkas dikirimkan ke Biro Organisasi dan

Kepegawaian, Kementerian Pertanian (Kementan). Namun apabila terdapat

kekurangan kelengkapan berkas, maka pengelola kepegawaian Badan Litbang

Pertanian mengecek berkas yang dikirim secara elektronik. Apabila tidak ada pada

berkas elektronik maka langsung memberitahukan ke semua instansi baik UK

(eselon II) maupun UPT melalui web database. Hal ini bertujuan agar semua

pengelola kepegawaian dan pegawai yang bersangkutan mengetahui kekurangan

kelengkapan berkas proses usulan administrasi kepegawaian tersebut.

Pada sistem yang baru, proses pengusulan kelengkapan berkas

administrasi kepegawaian dapat dipersingkat. Pengelola kepegawaian di eselon I

dan II apabila pada saat memverifikasi berkas terdapat kekurangan, maka dapat

langsung mengakses dan mencetak kekurangan berkas tersebut melalui web

database dengan menggunakan program yang telah dibuat. Program akan secara

otomatis membuat laporan siapa yang sedang mengusulkan proses administrasi

kepegawaian dan menampilkan status berkas saat ini dari hasil input yang

dilakukan oleh pengelola kepegawaian. Oleh karena itu pimpinan dan semua

pegawai dapat langsung melihat hasil proses usulan administrasi kepegawaian

tanpa waktu yang lama. Setelah alur kerja dapat didefinisikan, selanjutnya adalah

menentukan fungsi apa saja yang terdapat pada program proses usulan

administrasi kepegawaian yang akan dibuat.

Hasil Analisis Proses Bisnis Usulan Pembebasan Sementara

Berdasarkan hasil survei, wawancara, dan kuesioner bahwa pada proses

bisnis usulan pembebasan sementara yang tersedia, memakan waktu cukup lama

yaitu 5 sampai 6 bulan dari tahap penyiapan kelengkapan berkas usulan hingga

hasil Surat Keputusan (SK) pembebasan sementara dari jabatan fungsional, seperti

yang dapat dilihat pada Tabel 12. Sebagian besar responden (32,02%) mengikuti

proses monitoring usulan pembebasan sementara. namun proses monitoring

Page 114: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

93 dimaksud dilakukan secara manual oleh sebab itu responden menginginkan

adanya sistem monitoring secara online (52,81%). Responden juga menginginkan

adanya proses pembebasan sementara jabatan fungsional yang cepat, efektif dan

efisien serta dapat memantau secara langsung proses yang sedang berjalan. Salah

satu cara untuk menangani hal tersebut adalah dengan membuat suatu

pengembangan SIMPEG yaitu melalui membuat racangan sistem informasi usulan

dan monitoring administrasi kepegawaian secara online yang dapat

mengakomodir kebutuhan responden.

Tabel 12 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis pembebasan sementara

No. Uraian Jawaban Jml Persentase (%)

1 Apakah mengikuti proses Ya : 57 32,02

monitoring pembebasan Tidak : 45 25,28 Sementara Abstain : 76 42,70

2 Jika Ya, bagaimana cara Manual : 48 26,97 memonitornya Datang ke instansi terkait : 6 3,37 Elektronik : 4 2,25 Abstain : 120 67,42

3 Jika Tidak, apa yg dilakukan Menunggu hasil : 37 20,79 Membiarkan : 12 6,74 Abstain : 129 72,47

4 Apakah perlu ada sistem Ya : 94 52,81 monitoring pembebasan Tidak : 2 1,12 sementara secara online Abstain : 82 46,07

5 Apakah berkas fisik masih Ya : 72 40,45 diperlukan Tidak : 17 9,55 Abstain : 89 50

6 Waktu yang dibutuhkan untuk 1-2 bulan : 10 5,62 keseluruhan proses 3-4 bulan : 21 11,80 Pembebasan Sementara 5-6 bulan : 33 18,54 7-8 bulan : 7 3,93 9-10 bulan : 2 1,12 11-12 bulan : 16 8,99 > 1 tahun : 3 1,69 > 4 tahun : 1 0,56 > 6 bulan : 1 0,56

Tidak ada batas waktu : 2 1,12 Tidak tahu : 3 1,69 Abstain : 79 44,38

Page 115: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

94

Berdasarkan kebutuhan responden, maka perlu dirancang sistem

monitoring proses usulan dan pengiriman berkas usulan pembebasan sementara

secara online. Adapun alur proses bisnis yang akan dikembangkan adalah seperti

yang dapat dilihat pada Gambar 21.

Pada Gambar 21, proses pengusulan pembebasan sementara pejabat

fungsional dimulai dari pejabat fungsional yang bersangkutan dengan

mengusulkan ke pengelola kepegawaian di UPT atau unit kerja (UK) eselon II

masing-masing. Kemudian dari pengelola kepegawaian di UPT atau UK eselon II

menginput data usulan kenaikan pangkat ke sistem informasi usulan dan

monitoring administrasi kepegawaian yang berbasis web database.

Bersamaan dengan proses input data usulan pembebasan sementara

fungsional, maka dilakukan proses pengiriman berkas usulan pembebasan

sementara fungsional secara elektronik dan manual. Proses pengiriman secara

elektronik yaitu pengiriman berkas usulan pembebasan sementara fungsional yang

dilakukan secara komputerisasi melalui sistem informasi usulan dan monitoring

administrasi kepegawaian. Pengelola kepegawaian di UPT dan UK eselon II dapat

mengunggah (upload) berkas usulan pembebasan sementara fungsional ke dalam

sistem dalam format file pdf dan jpeg. Sistem tersebut akan mengatur pengiriman

berkas secara otomatis. Berkas yang dikirim secara elektronik harus ke UK eselon

II masing-masing, tidak boleh langsung ke Badan Litbang Pertanian. Hal ini

dikarenakan pada UK eselon II akan dilakukan verifikasi berkas sebelum

dilanjutkan ke Badan Litbang Pertanian. UK eselon II dan Badan Litbang

Pertanian dapat mengunduh (download) file yang telah dikirim dari UPT lingkup

UK eselon II masing-masing. Sedangkan proses pengiriman secara manual yaitu

pengiriman fisik berkas usulan pembebasan sementara fungsional yang dilakukan

melalui jasa pengiriman atau diantar langsung oleh petugas kepegawaian ke UK

eselon II atau ke Badan Litbang Pertanian.

Proses selanjutnya adalah usulan dan berkas usulan pembebasan sementara

fungsional diterima oleh UK eselon II yang kemudian dilakukan varifikasi berkas

oleh pengelola kepegawaian di UK eselon II. Verifikasi berkas dilakukan dengan

mencocokkan berkas yang dikirim secara elektronik dan manual dengan

persyaratan yang berlaku. Apabila secara elektronik dan manual berkas yang

Page 116: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

95 dikirim tidak lengkap, maka akan dimintakan kekurangan kelengkapan berkas

usulan pembebasan sementara fungsional ke UPT masing-masing. Apabila

kelengkapan berkas sudah lengkap, maka dapat diusulkan lebih lanjut ke Badan

Litbang Pertanian. Kemudian apabila berkas yang dikirim manual tidak lengkap,

sedangkan yang dikirim secara elektronik sudah lengkap, maka kekurangan

kelengkapan berkas tersebut dapat diambil secara elektronik dengan

menggunakan aplikasi Simpeg online. Kemudian berkas yang dikirim secara

manual di cocokkan dengan berkas yang dikirim secara elektronik. Jika pada salah

satu ada yang kurang diharapkan dapat saling melengkapi.

Gambar 21 Hasil analisis rancangan sistem usulan pembebasan sementara jabatan fungsional.

Page 117: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

96

Pengumpulan kelengkapan berkas dan pengusulan pembebasan sementara

pejabat fungsional diharapkan dapat dilakukan oleh pengelola kepegawaian UPT

dan unit kerja eselon II. Sehingga pejabat fungsional yang bersangkutan tidak lagi

dibebankan dengan urusan administrasi kepegawaian.

Di tingkat Badan Litbang Pertanian (eselon I), setelah menerima usulan

dan kelengkapan berkas, dilakukan verifikasi oleh Badan Litbang Pertanian.

Kemudian setelah lengkap, berkas dikirimkan ke Biro Kepegawaian Kementan.

Namun apabila terdapat kekurangan kelengkapan berkas, maka pengelola

kepegawaian Badan Litbang Pertanian langsung memberitahukan ke semua

instansi baik UK (eselon II) maupun UPT melalui web database. Hal ini bertujuan

agar semua pengelola kepegawaian dan pegawai yang bersangkutan mengetahui

kekurangan kelengkapan berkas tersebut.

Pada sistem yang baru, proses pengusulan kelengkapan berkas

administrasi kepegawaian dapat dipersingkat. Pengelola kepegawaian di eselon I

dan II apabila pada saat memverifikasi berkas terdapat kekurangan, maka dapat

langsung mengakses dan mencetak kekurangan berkas tersebut melalui web

database dengan menggunakan program yang telah dibuat. Program akan secara

otomatis membuat laporan siapa yang sedang mengusulkan proses administrasi

kepegawaian dan menampilkan status berkas saat ini dari inputan pengelola

kepegawaian. Oleh karena itu pimpinan dan semua pegawai dapat langsung

melihat hasil proses usulan administrasi kepegawaian tanpa waktu yang lama.

Hasil Analisis Proses Bisnis Usulan Aktif Bekerja Kembali (ABK)

Dalam analisis proses bisnis usulan ABK hampir sama dengan proses

bisnis sebelumnya yaitu KP dan pembebasan sementara. Yang membedakan

adalah batasan rantai birokrasi yang mengelola proses tersebut yaitu hanya sampai

di tingkat Kementan.

Berdasarkan hasil survei, wawancara, dan kuesioner 16,85% responden

menyatakan bahwa pada proses bisnis usulan ABK saat ini, memakan waktu

cukup lama yaitu antara 5 sampai dengan 6 bulan dari tahap penyiapan

kelengkapan berkas usulan hingga yang bersangkutan menerima hasil Surat

Keputusan (SK) ABK, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 13. Kemudian

responden (57,87%) menginginkan adanya proses ABK yang cepat, efektif dan

Page 118: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

97 efisien serta dapat memantau secara langsung proses yang sedang berjalan. Salah

satu cara untuk menangani hal tersebut adalah dengan membuat suatu

pengembangan SIMPEG yaitu melalui membuat racangan sistem informasi usulan

dan monitoring administrasi kepegawaian yang dapat mengakomodir kebutuhan

responden. Adapun alur proses bisnis yang akan dikembangkan adalah seperti

yang disajikan pada Gambar 22.

Tabel 13 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis ABK

No. Uraian Jawaban Jml Persentase (%)

1 Apakah mengikuti proses Ya : 85 47,75 monitoring usulan ABK Tidak : 28 15,73 Abstain : 65 36,52

2 Jika Ya, bagaimana cara Manual : 68 38,20 memonitornya Datang ke instansi

terkait : 10 5,62

Elektronik : 14 7,87 Abstain : 86 48,31

3 Jika Tidak, apa yg dilakukan Menunggu hasil : 24 13,48 Membiarkan saja : 8 4,49 Abstain : 146 82,02

4 Apakah perlu ada sistem Ya : 103 57,87

monitoring berkas usulan ABK Tidak : 4 2,25 secara online Abstain : 71 39,89

5 Apakah fisik berkas perlu dikirim Ya : 85 47,75 Tidak : 15 8,43 Abstain : 78 43,82

6 Waktu yang dibutuhkan untuk 1-2 bulan : 5 2,81 keseluruhan proses ABK 3-4 bulan : 26 14,61 5-6 bulan : 30 16,85 7-8 bual : 7 3,93 9-10 bulan : 3 1,69 11-12 bulan : 28 15,73 24 bulan : 1 0,56 >2 tahun : 1 0,56

> 1 tahun : 5 2,81 Tidak ada batas waktu : 2 1,12 Tidak tahu : 2 1,12 Abstain : 68 38,20

Berdasarkan Gambar 22, dapat dilihat bahwa proses pengusulan ABK

dapat dilakukan dengan sistem online yaitu pengelola kepegawaian dapat

mengusulkan proses ABK dengan menginput usulan ke sistem online tersebut.

Page 119: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

98 Namun disamping pengusulan secara online, berdasarkan hasil kuesioner

responden menginginkan berkas fisik usulan juga dapat disampaikan ke unit kerja

eselon II dan seterusnya yang memproses usulan ABK. Hal ini dikarenakan

karena rantai birokrasi di luar Badan Litbang Pertanian masih menggunakan

sistem manual yaitu dengan melihat berkas secara langsung yang sudah dilegalisir

oleh atasan sebagai bukti otentik.

Proses pengusulan ABK dapat dimulai dari pejabat fungsional yang

bersangkutan dengan mengusulkan ke pengelola kepegawaian di UPT atau unit

kerja (UK) eselon II masing-masing. Kemudian dari pengelola kepegawaian di

UPT atau UK eselon II memasukkan data usulan ABK ke sistem yang berbasis

web database.

Gambar 22 Analisis rancangan sistem aktif bekerja kembali.

Page 120: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

99

Bersamaan dengan proses pemasukan data usulan ABK, maka dilakukan

proses pengiriman berkas usulan ABK secara elektronik dan manual. Pengelola

kepegawaian di UPT dan UK eselon II dapat mengunggah berkas usulan ABK ke

dalam sistem dalam format file pdf atau jpeg. Sistem tersebut akan mengatur

pengiriman berkas secara otomatis. Berkas yang dikirim secara elektronik harus

ke UK eselon II masing-masing, tidak boleh langsung ke Badan Litbang

Pertanian. Hal ini dikarenakan pada UK eselon II akan dilakukan verifikasi berkas

sebelum dilanjutkan ke Badan Litbang Pertanian. Selanjutnya dari UK eselon II

atau Badan Litbang Pertanian dapat mengunduh file dokumen elektronik yang

telah dikirim dari UPT lingkup UK eselon II masing-masing. Sedangkan proses

pengiriman secara manual dilakukan melalui jasa pengiriman atau diantar

langsung oleh petugas kepegawaian ke instansi yang menaunginya.

Proses selanjutnya adalah usulan dan berkas usulan ABK diterima oleh

UK eselon II yang kemudian dilakukan varifikasi berkas oleh pengelola

kepegawaian di UK eselon II. Verifikasi berkas dilakukan dengan mencocokkan

berkas yang dikirim secara elektronik dan manual dengan persyaratan yang

berlaku. Apabila berkas yang dikirim tidak lengkap, maka akan dimintakan

kekurangan kelengkapan berkas usulan ABK ke UPT. Apabila kelengkapan

berkas sudah lengkap, maka dapat diusulkan lebih lanjut ke Badan Litbang

Pertanian. Kemudian berkas yang dikirim secara manual di cocokkan dengan

berkas yang dikirim secara elektronik. Jika pada salah satu ada yang kurang

diharapkan dapat saling melengkapi.

Pengumpulan kelengkapan berkas dan pengusulan ABK diharapkan dapat

dilakukan oleh pengelola kepegawaian UPT dan unit kerja eselon II. Sehingga

pejabat fungsional yang bersangkutan tidak lagi dibebankan dengan urusan

administrasi kepegawaian. Kemudian proses pengusulan dilakukan menggunakan

web database ke masing-masing UK (eselon II). Namun pada proses pengiriman

berkas dilakukan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur elektronik dan fisik berkas.

Pengiriman melalui elektronik yaitu semua dokumen pejabat fungsional yang

terkait dimasukkan ke dalam web database sehingga akan mempercepat waktu

pengiriman dan lebih ekonomis. Sedangkan pengiriman fisik berkas tetap

dilakukan karena sementara ini rantai birokrasi eksternal Badan Litbang Pertanian

Page 121: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

100 masih menggunakan fisik berkas yang sah (yang telah dilegalisir). Sehingga pada

saat ini kegunaan dari sistem elektronik adalah apabila UK eselon II dan Badan

Litbang Pertanian membutuhkan kekurangan kelengkapan berkas usulan, maka

tidak perlu meminta lagi ke UPT tetapi langsung mengakses ke web database

untuk mencetak kekurangan kelengkapan berkas usulan ABK tersebut.

Setelah menerima usulan dan kelengkapan berkas dari UK eselon II,

selanjutnya dilakukan verifikasi oleh Badan Litbang Pertanian. Kemudian setelah

lengkap, berkas dikirimkan ke Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan.

Namun apabila terdapat kekurangan kelengkapan berkas, maka pengelola

kepegawaian Badan Litbang Pertanian langsung memberitahukan ke semua

instansi baik UK (eselon II) maupun UPT melalui web database. Hal ini bertujuan

agar semua pengelola kepegawaian dan pegawai yang bersangkutan mengetahui

kekurangan kelengkapan berkas tersebut.

Pada sistem yang baru, proses pengusulan kelengkapan berkas

administrasi kepegawaian dapat dipersingkat. Pengelola kepegawaian di eselon I

dan II apabila pada saat memverifikasi berkas terdapat kekurangan, maka dapat

langsung mengakses dan mencetak kekurangan berkas tersebut melalui web

database dengan menggunakan program yang telah dibuat. Program akan secara

otomatis membuat laporan siapa yang sedang mengusulkan proses administrasi

kepegawaian dan menampilkan status berkas saat ini dari inputan pengelola

kepegawaian. Oleh karena itu pimpinan dan semua pegawai dapat langsung

melihat hasil proses usulan administrasi kepegawaian tanpa waktu yang lama.

Hasil Analisis Proses Bisnis Usulan Tugas Belajar

Dari kuesioner yang disebar, dihasilkan bahwa sebagian besar responden

menjawab bahwa proses usulan tugas belajar harus menunggu surat permintaan

usulan dari Badan Litbang Pertanian. Sedangkan untuk ketiga proses sebelumnya

tidak harus menunggu permintaan usulan dari Badan Litbang Pertanian atau unit

eselon II masing-masing. Artinya usulan KP fungsional, pembebasan sementara,

dan ABK dapat dilakukan setiap saat asal sudah memenuhi syarat yang telah

ditentukan. Namun khusus untuk proses KP fungsional pengusulan dilakukan 2

(dua) periode yaitu April dan Oktober sehingga untuk pejabat fungsional yang

akan naik pangkat dapat mengajukan usulan sebelum April dan Oktober.

Page 122: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

101

Berdasarkan hasil survei, wawancara, dan hasil kuesioner seperti yang

dapat dilihat pada Tabel 14 bahwa pada proses bisnis usulan tugas belajar saat ini,

memakan waktu 3 sampai 4 bulan dari tahap penyiapan kelengkapan berkas

usulan hingga pengumuman hasil seleksi petugas belajar Badan Litbang

Pertanian. Selama ini sebagian besar responden (50%) mengikuti proses

monitoring usulan tugas belajar secara manual yaitu dengan menanyakan kepada

pengelola kepegawaian secara berjenjang baik melalui telepon maupun email.

Kemudian 64,04% dari responden menginginkan adanya proses tugas belajar yang

cepat, efektif dan efisien serta dapat memantau secara langsung proses yang

sedang berjalan. Salah satu cara untuk menangani hal tersebut adalah dengan

membuat suatu pengembangan SIMPEG yaitu melalui membuat rancangan sistem

informasi usulan dan monitoring administrasi kepegawaian tugas belajar yang

dapat mengakomodir kebutuhan responden.

Tabel 14 Hasil kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis tugas belajar

No. Uraian Jawaban Jml Persentase (%)

1 Apakah mengikuti proses Ya : 89 50 memonitor berkas Tidak : 35 19,66 Abstain : 54 30,34

2 Jika Ya, bagaimana cara Manual : 73 41,01 Memonitornya Datang ke instansi terkait : 9 5,06 Elektronik : 10 5,62 Abstain : 86 48,31

3 Jika Tidak, apa yang dilakukan Menunggu hasil : 28 15,73 Membiarkan saja : 12 6,74 Abstain : 138 77,53

4 Apakah perlu sistem Ya : 114 64,04 monitoring berkas tugas Tidak : 5 2,81 belajar secara online Abstain : 59 33,15

5 Apakah berkas fisik masih Ya : 99 55,62 perlu dikirim Tidak : 12 6,74 Abstain : 67 37,64

6 Waktu yang dibutuhkan untuk 1-2 bulan : 21 11,80 keseluruhan proses Tugas 3-4 bulan : 31 17,42 Belajar 5-6 bulan : 18 10,11

7-8 bulan : 10 5,62 9-10 bulan : 5 2,81

Page 123: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

102

No. Uraian Jawaban Jml Persentase (%)

11-12 bulan : 23 12,92 > 1 tahun : 4 2,25 Tidak tahu : 2 1,12 Tdk ada batas waktu : 2 1,12 > 3 bulan : 1 0,56

> 2 tahun : 1 0,56 1 - 2 tahun : 1 0,56 Tidak ingat : 1 0,56 Abstain : 58 32,58

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, perlu dilakukan perancangan sistem

proses usulan tugas belajar secara online. Adapun alur proses bisnis yang akan

dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 23 berikut:

Gambar 23 Hasil analisis rancangan sistem usulan tugas belajar.

Page 124: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

103

Berdasarkan Gambar 23, proses pengusulan tugas belajar dilakukan oleh

pimpinan atau kepala UPT atau unit eselon II setelah mendapat informasi

permintaan pengusulan tugas belajar dari unit kerja eselon II masing-masing dan

Badan Litbang Pertanian. Proses pengusulan calon petugas belajar diseleksi oleh

pimpinan UPT masing-masing sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang

berlaku. Kemudian pimpinan UPT memberikan daftar calon petugas belajar ke

pengelola kepegawaian untuk dilakukan pemasukan data usulan tugas belajar

secara elektronik ke sistem online tersebut. Setelah itu, pengelola kepegawaian

UPT menginformasikan kepada pegawai yang telah diseleksi oleh pimpinan UPT

bahwa yang bersangkutan diusulkan untuk tugas belajar serta memberitahukan

untuk segera melengkapi kelengkapan persyaratan berkas yang telah ditentukan.

Setelah berkas sudah lengkap kemudian pengelola kepegawaian UPT

memverifikasi berkas tersebut dan mengirim berkas tersebut baik secara fisik

maupun elektronik ke unit kerja eselon II masing-masing. Berdasarkan hasil

kuesioner, responden menjawab rata-rata waktu yang butuhkan untuk

menyiapkan, memverifikasi, mengirim, dan melengkapi kekurangan berkas usulan

tugas belajar rata-rata 20 hari.

Setelah dikirim ke unit kerja eselon II, kemudian pengelola kepegawaian

unit kerja eselon II akan menerima pesan di sistem online tersebut bahwa UPT

XYZ telah mengusulkan dan mengirim berkas usulan tugas belajar. Selanjutnya

kemudian memverifikasi berkas usulan tugas belajar yang telah masuk ke unit

eselon II. Jika terjadi kekurangan kelengkapan berkas, maka pengelola

kepegawaian unit eselon II akan memberikan pesan kepada UPT dan pegawai

terkait melalui sistem online sehingga diharapkan pengelola kepegawaian UPT

dan pejabat fungsional terkait dapat mengetahui kekurangan berkas tersebut

secara cepat setiap saat. Setelah berkas lengkap semua langkah selanjutnya adalah

pengelola kepegawaian unit kerja eselon II mengirim berkas usulan tugas belajar

ke tingkat Badan Litbang Pertanian baik secara elektronik maupun secara fisik.

Waktu yang dibutuhkan untuk memverifikasi dan mengirim berkas ke Badan

Litbang Pertanian adalah 7 hari.

Di tingkat Badan Litbang Pertanian proses usulan berkas tugas belajar

hampir sama dengan di unit kerja eselon II. Pengelola kepegawaian tingkat Badan

Page 125: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

104 Litbang Pertanian akan menerima pesan melalui sistem online bahwa unit kerja

eselon II XYZ telah mengirimkan usulan dan berkas tugas belajar. Selanjutnya

pengelola kepegawaian Badan Litbang Pertanian mendownload berkas yang telah

dikirim yang kemudian dilakukan juga verifikasi berkas. Jika masih terdapat

kekurangan berkas maka dimintakan kekurangannya tersebut ke unit kerja eselon

II melalui sistem online tersebut.

Apabila sudah lengkap langkah selanjutnya adalah pengelola kepegawaian

Badan Litbang Pertanian mengkompilasi dan membuat daftar serta rekap semua

usulan calon petugas belajar. Daftar dan rekap tersebut kemudian diserahkan

kepada tim komisi pembinaan tenaga (KPT) untuk diseleksi. Hasil seleksi tersebut

kemudian direkomendasikan kepada pimpinan Badan Litbang Pertanian untuk

mendapat persetujuan. Setelah disetujui oleh pimpinan Badan Litbang Pertanian,

pengelola kepegawaian kemudian membuat surat pengantar ke Menteri Pertanian

untuk dapat dibuatkan surat keputusan (SK) tugas belajar dari Badan Litbang

Pertanian oleh Menteri Pertanian.

4.4.3 Information System Architecture Dalam menjalankan proses bisnis yang telah diuraikan di atas, maka

diperlukan adanya sistem informasi. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai

sistem informasi kepegawaian yang ada di Badan Litbang Pertanian, termasuk

kebutuhan aplikasi ke depan di lingkup Badan Litbang Pertanian. Disamping

sistem informasi kepegawaian juga akan dibahas sistem informasi yang terkait

dengan SIMPEG.

Arsitektur sistem informasi terdiri dari 2 (dua) arsitektur. Pertama adalah

arsitektur aplikasi, dimana arsitektur ini akan membahas tentang aplikasi yang ada

saat ini dan aplikasi yang akan dirancang. Kedua yaitu arsitektur data, dimana

arsitektur ini digunakan untuk merancang database yang akan digunakan dalam

membuat rancangan Simpeg online dimaksud.

4.4.3.1 Kondisi saat ini

Aplikasi SIMPEG

Dalam rangka mendukung penyajian data dan informasi di bidang

kepegawaian, maka dikembangkan aplikasi pengolahan dan penyajian data

kepegawaian yang disebut SIMPEG. SIMPEG sebagai alat bantu dalam penyajian

data dan informasi kepegawaian telah dikembangkan oleh Badan Litbang

Page 126: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

105 Pertanian sejak tahun 1986 yang berbasis pada operating sistem DOS. Untuk

keseragaman di seluruh instansi lingkup Deptan, kemudian pada tahun anggaran

1994/1995 pengembangan SIMPEG dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi

Deptan (Pusdatin) dan telah diterapkan oleh berbagai unit pengelola kepegawaian

baik di pusat maupun wilayah (UPT). Pengembangan SIMPEG disesuaikan

dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan jenis dan bentuk informasi serta

peraturan yang berlaku di bidang kepegawaian, sehingga SIMPEG telah

mengalami perubahan-perubahan, dan telah dikembangkan dengan menggunakan

operating sistem Windows dan perangkat lunak Visual Foxpro 7.0.

Berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara, SIMPEG saat ini

belum memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memanfaatkan informasi

yang ada, sehingga perlu dikembangkan suatu sistem yang memberikan

kemudahan bagi pengambil kebijakan sebagai bahan pengambil keputusan. Pada

saat ini SIMPEG yang ada juga belum sepenuhnya user friendly karena hanya

mudah digunakan oleh pengelola SIMPEG saja sedangkan untuk menampilkan

data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna lain tidak dengan mudah dapat

dilakukan. Selain itu apabila terdapat permintaan data dan informasi yang tidak

terdapat dalam aplikasi SIMPEG, sebagian besar pengelola SIMPEG mengolah

kembali data tersebut secara manual dengan menggunakan aplikasi pengolah data

yang lain seperti Excel dan Access.

Dalam proses pengurusan administrasi kepegawaian dilakukan sesuai

prosedur birokrasi yang berlaku yang melibatkan banyak instansi sehingga

pengelola kepegawaian merasa kesulitan untuk dapat memantau berkas usulan.

Selama ini proses pemantauan (monitoring) berkas dilakukan secara manual yaitu

dengan menggunakan alat komunikasi dan mendatangi langsung ke instansi yang

terkait secara berjenjang. SIMPEG yang ada saat ini seharusnya dapat

memberikan fasilitas monitoring berkas usulan administrasi, namun sampai

sekarang belum terdapat proses monitoring tersebut. Dengan adanya sistem

monitoring diharapkan dapat mempermudah pengelola kepegawaian dan semua

pegawai di Badan Litbang Pertanian dalam memantau status berkas usulan yang

sedang diproses pada setiap saat dan dimanapun pegawai yang bersangkutan

berada.

Page 127: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

106

Disamping itu, karena sifat data kepegawaian sangat dinamis, sehingga

data dapat berubah setiap saat. Untuk itu diperlukan sistem yang memberikan

kemudahan kepada pengelola kepegawaian dan pengguna lain sehingga dapat

langsung melakukan pembaruan data pada setiap saat dan dimanapun berada.

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di lingkungan

Badan Litbang Pertanian dimaksudkan untuk mendukung penerapan manajemen

modern, khususnya dalam penyediaan informasi yang diperlukan dalam

menunjang menajemen penelitian. Selain itu juga untuk membuat manajemen

sumber daya manusia di Badan Litbang Pertanian menjadi terintegrasi, terpadu,

reliable. Selanjutnya pengembangan SIMPEG saat ini dilaksanakan dengan

pemeliharaan database kepegawaian, peningkatan software SIMPEG, serta

evaluasi performansi SIMPEG dan pemanfaatannya dalam menunjang perumusan

kebijaksanaan menajemen di lingkungan Badan Litbang Pertanian.

Database SIMPEG

Dalam aplikasi SIMPEG yang sedang berjalan, terdapat 25 tabel yang

terdiri dari 1 tabel data dasar dan 24 tabel penunjang lainnya. Daftar nama-nama

table dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Daftar tabel pada aplikasi SIMPEG saat ini

No. Nama Tabel Keterangan

1. DTDASAR.DBF : File data dasar pegawai

2. FORMAL.DBF : File data riwayat pendidikan formal

3. INFORMAL.DBF : File data riwayat pendidikan informal

4. JENJANG.DBF : File data riwayat diklat penjenjangan

5. PANGKAT.DBF : File data riwayat kepangkatan

6. JABAT.DBF : File data riwayat jabatan

7. ISTRI.DBF : File data istri/suami

8. DATANAK.DBF : File data anak

9. JASA.DBF : File data tanda jasa

10. DATADP3.DBF : File data riwayat DP3

11. LKKARYA.DBF : File data seminar, lokakarya, symposium

Page 128: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

107

No. Nama Tabel Keterangan

12. HUKUM.DBF : File data riwayat hukuman disiplin

13. ORGANISA.DBF : File data riwayat organisasi

14. KELUARGA.DBF : File data keluarga

15. NILPAK.DBF : File data penilaian angka kredit fungsional

16. BELAJAR.DBF : File data tugas/ijin belajar

17. PENSIUN.DBF : File data pegawai yang telah pensiun

18. TABUNKER.DBF : File tabel rujukan untuk unit kerja

19. TABFUNG.DBF : File tabel rujukan fungsional

20. TABPROP.DBF : File tabel rujukan propinsi

21. TABAHLI.DBF : File tabel rujukan keahlian

22. TABKOM.DBF : File tabel rujukan keahlian

23. TABFAKUL.DBF : File tabel rujukan fakultas/jurusan

24. TABKALA.DBF : File tabel rujukan gaji berkala

25. TABFUNGUMUM.DBF : File table fungsional umum

4.4.3.2 Analisis Sistem Informasi 4.4.3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sebelum menentukan sistem aplikasi yang akan dibuat perlu dilakukan

terlebih dahulu analisis kebutuhan sistem. Analisis ini bertujuan untuk

memperoleh sistem seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh user.

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 87,84 % responden menginginkan

adanya sistem monitoring proses administrasi kepegawaian terutama yang

berkaitan dengan jabatan fungsional. Responden mengungkapkan bahwa sistem

monitoring ini akan bermanfaat dalam menelusuri proses usulan administrasi

kepegawaian yang diajukan. Selain itu juga dapat mempercepat informasi

terhadap status usulan administrasi kepegawaian dan berkas yang diajukan.

Sedangkan untuk model aplikasi yang diinginkan, 87,84% responden

menginginkan sistem aplikasi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja

yaitu sistem aplikasi yang online. Hal ini disebabkan responden ingin dapat secara

langsung memonitor proses usulan administrasi kepegawaian sehingga dalam

Page 129: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

108 memonitor tidak harus menelepon petugas pengelola kepegawaian. Disamping itu

yang terpenting adalah sistem online dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Apabila responden sedang bekerja di lapangan, maka mereka dapat memperoleh

informasi di tempat mereka berada dan pada saat kapan saja.

Namun demikian responden mengungkapkan bahwa selain sistem

monitoring proses administrasi kepegawaian secara online, berkas fisik untuk

kelengkapan usulan harus tetap dikirim secara manual. Hal ini disebabkan selain

untuk backup dokumen dan arsip juga untuk legalitas dari suatu dokumen karena

sampai saat ini proses administrasi kepegawaian di luar rantai birokrasi Badan

Litbang Pertanian masih membutuhkan legalitas dokumen yang harus

ditandatangani atau dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

Berdasarkan investigasi sitsem, maka diperoleh beberapa pengguna sistem

informasi manajemen usulan administrasi kepegawaian diantaranya user dan

administrator. User yang dimaksud adalah pengguna umum yang dapat melihat

informasi pada sistem proses pengusulan administrasi kepegawaian yaitu

pimpinan di lingkup Badan Litbang Pertanian dan pejabat fungsional. Sedangkan

administrator adalah pegawai yang memiliki hak akses dalam mengelola proses

usulan administrasi kepegawaian seperti memasukkan, merubah, menghapus, dan

menambah data usulan administrasi kepegawaian. Administrator dibai menjadi 6

yaitu pertama sysadministrator yang berada di kantor Badan Litbang Pertanian

dan mempunyai hak akses penuh serta bertanggungjawab pada perawatan sistem.

Kedua adalah superadministrator I yang mempunyai hak akses penuh dalam hal

pengelolaan proses kenaikan pengkat pegawai. Ketiga adalah superadministrator

II yang mempunyai hak akses penuh dalam mengelola proses usulan tugas belajar.

Keempat yaitu superadministrator III yang mempunyai hak akses penuh dalam

pengelolaan proses usulan administrasi pembebasan sementara dan aktif bekerja

kembali dari jabatan fungsional. Kelima adalah administrator tingkat unit kerja

eselon II yang mempunyai hak akses pengelolaan administrasi kepegawaian

terhadap unit kerja eselon II maing-masing dan UPT yang dibawahinya. Dan

keenam adalah administrator tingkat UPT yaitu bertanggungjawab dan

mempunyai hak akses terhadap UPT masing-masing dan tidak dapat mengakses

UPT yang lain serta eselon II yang membawahinya.

Page 130: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

109

Pengguna sistem yang pertama adalah user sebagai pejabat fungsional.

Analisis kebutuhan untuk pejabat fungsional adalah sebagai berikut:

1. Dapat melihat biodata diri, tetapi tidak dapat merubah data dasar pegawai

sendiri. Apabila ingin merubah biodata harus menginformasikan ke pengelola

kepegawaian dan pengelola kepegawaian yang akan merubahnya,

2. Dapat melihat pengiriman jejak berkas fisik,

3. Dapat melihat hasil verifikasi kelengkapan berkas.

Pengguna sistem yang kedua adalah user sebagai pimpinan di Badan

Litbang Pertanian. Analisis kebutuhan untuk Pemimpin adalah sebagai berikut:

1. Dapat melihat biodata diri, namun tidak dapat merubah biodata dirinya.

Apabila ingin merubah biodata, harus menginformasikan ke pengelola

kepegawaian dan pengelola kepegawaian yang akan merubah biodata yang

bersangkutan,

2. Dapat melihat pengiriman jejak berkas fisik,

3. Dapat melihat hasil verifikasi kelengkapan berkas,

4. Dapat melihat daftar pegawai yang diusulkan dalam usulan kepegawaian.

Pengguna sistem yang ketiga adalah sysadministrator. Analisis kebutuhan

untuk sysadministrator adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengelola seluruh data usulan kepegawaian untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas

Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

5. Dapat mengelola data pegawai khususnya pejabat fungsional Badan Litbang

Pertanian,

6. Dapat menambah pengguna khususnya untuk administrator,

7. Dapat mengusulkan Pejabat Fungsional untuk dibebaskan sementara yang

dilihat dari nilai angka kredit,

8. Dapat mencari data pegawai.

Page 131: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

110

Pengguna sistem yang keempat adalah superadministratorI. Analisis

kebutuhan untuk superadministratorI adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengelola data usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,

2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,

3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan

Pangkat,

4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan Pangkat,

5. Dapat mencari data pegawai.

Pengguna sistem yang kelima adalah superadministratorII. Analisis

kebutuhan untuk superadministratorII adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengelola data usulan kepegawaian untuk Tugas Belajar,

2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Tugas Belajar,

3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Tugas Belajar,

4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Tugas Belajar,

5. Dapat mencari data pegawai.

Pengguna sistem yang keenam adalah superadministratorIII. Analisis

kebutuhan untuk superadministratorIII adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengelola data usulan kepegawaian untuk Pembebasan Sementara dan

Aktif Bekerja Kembali,

2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Pembebasan Sementara

dan Aktif Bekerja Kembali,

3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Pembebasan

Sementara dan Aktif Bekerja Kembali,

4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Pembebasan

Sementara dan Aktif Bekerja Kembali,

5. Dapat mengusulkan Pejabat Fungsional untuk dibebaskan sementara yang

dilihat dari nilai angka kredit,

6. Dapat mencari data pegawai.

Pengguna sistem yang ketujuh adalah administrator Unit Kerja. Analisis

kebutuhan untuk administrator Unit Kerja adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengelola seluruh data usulan kepegawaian untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali.

Page 132: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

111 2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas

Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali.

3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali.

4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali.

5. Dapat mengelola data pegawai khususnya pejabat fungsional di UK.

6. Dapat mencari data pegawai.

Pengguna sistem yang kedelapan adalah administrator Unit Pelaksanaan

Teknis. Analisis kebutuhan untuk administrator Unit Pelaksanaan Teknis adalah

sebagai berikut :

1. Dapat mengelola seluruh data usulan kepegawaian untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas

Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan

Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,

5. Dapat mengelola data pegawai khususnya pejabat fungsional di UPT.

6. Dapat mencari data pegawai.

4.4.3.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem

Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai

fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna

berdasarkan analisis kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis proses

bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dianalisis juga beberapa

fungsi yang harus tersedia di dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang

diusulkan diberi kode sehingga dapat mempermudah identifikasi pada saat

implementasi dan penyusunan dokumen. Daftar kebutuhan fungsional sistem yang

diusulkan dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 133: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

112 Tabel 16 Daftar kebutuhan fungsional sistem

No. Kode Nama Fungsi Deskripsi

1. SIMPEG001 Login Mendapatkan hak akses

2. SIMPEG002 Lihat data pejabat fungsional

Melihat daftar pejabat fungsional yang masuk ke dalam sistem

3. SIMPEG003 Lihat data usulan administrasi kepegawaian

Melihat data pejabat fungsional yang mengusulkan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar

4. SIMPEG004 Lihat status berkas usulan administrasi kepegawaian

Melihat status atau posisi berkas usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar

5. SIMPEG005 Lihat pesan notifikasi Melihat pesan notifikasi yang dikirim oleh operator

6. SIMPEG006 Mengirim pesan notifikasi

Membuat dan mengirim pesan notifikasi bahwa berkas telah dikirim

7. SIMPEG007 Tambah data usulan administrasi kepegawaian

Menambah atau memasukkan data usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi pejabat fungsional

8. SIMPEG008 Edit data usulan administrasi kepegawaian

Mengubah data usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi pejabat fungsional

9. SIMPEG009 Simpan data usulan administrasi kepegawaian

Menyimpan data usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi pejabat fungsional

10. SIMPEG010 Hapus data usulan administrasi kepegawaian

Menghapus data usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi pejabat fungsional

11. SIMPEG011 Upload berkas Mengunggah dokumen kelengkapan berkas usulan secara elektronik

Page 134: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

113

No. Kode Nama Fungsi Deskripsi

12. SIMPEG012 Download berkas Mengunduh dokumen kelengkapan berkas usulan secara elektronik

13. SIMPEG013 Verifikasi berkas Mengecek berkas usulan administrasi kepegawaian yang telah dikirim

14. SIMPEG014 Buat Laporan Membuat laporan usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi pejabat fungsional

15. SIMPEG015 Logout Keluar dari hak akses sistem

4.4.3.2.3 Identifikasi kebutuhan data dan informasi

Pengembangan SIMPEG online berbasis web dibangun sebagai alat untuk

mempermudah pengelola kepegawaian dan pegawai dalam memantau status

berkas usulan administrasi kepegawaian. Untuk itu diperlukan data dan informasi

yang mendukung dalam pengembangan SIMPEG online. Hasil kuesioner

menunjukkan bahwa responden menginginkan proses administrasi kepegawaian

yang cepat dan transparan terutama yang berkaitan dengan KP, pembebasan

sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar. Oleh sebab itu diperlukan data

terkait diantaranya adalah :

• Biodata pegawai, merupakan data yang berisikan data dasar atau data umum

pegawai baik yang PNS maupun CPNS. Isi dari data ini diantaranya adalah

Nama pegawai, NIP, tanggal lahir, tempat lahir, dan jenis kelamin.

• Data kepangkatan dan golongan, yaitu untuk mencatat seluruh informasi yang

berhubungan dengan pangkat dan golongan yang dicapai oleh pegawai.

• Data jabatan fungsional, yaitu data yang berfungsi untuk merekam semua

informasi yang berkaitan dengan jenjang jabatan fungsional pegawai termasuk

jumlah angka kredit yang dicapai.

• Data pendidikan pegawai, mencatat semua informasi yang berhubungan

dengan pendidikan pegawai dari mulai SD sampai pendidikan terakhir yang

dimiliki. Selain itu juga untuk memproses usulan tugas belajar bagi pegawai

yang berkompeten sesuai dengan aturan yang berlaku.

Page 135: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

114

• Data jurusan, merupakan data yang memuat jurusan bagi pegawai dalam

menempuh pendidikan.

• Data unit kerja, yaitu data yang berisikan unit kerja lingkup Badan Litbang

Pertanian.

• Data pembebasan sementara, merupakan data yang berfungsi untuk

menyimpan informasi tentang usulan pembebasan sementara.

• Data aktif bekerja kembali, yaitu data yang digunakan untuk mencatat usulan

aktif bekerja kembali.

• Data tugas belajar, yang berfungsi untuk merekam usulan tugas belajar

pegawai Badan Litbang Pertanian.

Dari hasil observasi, wawancara, studi literatur, dan hasil kuesioner, telah

diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan data dan informasi.

Dalam sistem yang berjalan, pengurusan administrasi kenaikan pangkat

fungsional, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar yang

melibatkan rantai birokrasi cukup panjang, dapat menimbulkan berbagai

permasalahan antara lain :

1. Sulitnya menelusuri informasi tentang status berkas admnistrasi kepegawaian

yang telah diajukan.

2. Lamanya proses administrasi kepegawaian sampai terbitnya SK. Dari hasil

kuesioner diperoleh bahwa sebagian besar menjawab lamanya proses kenaikan

pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar

memakan waktu 1 (satu) tahun. Sementara petugas pengelola kepegawaian

dan pejabat fungsional mengalami kesulitan dalam memantau proses tersebut.

3. Lambatnya memperoleh informasi administrasi kepegawaian bagi pejabat

fungsional.

4.4.3.2.4 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan upaya untuk membentuk model yang

bersifat konsep. Perancangan sistem pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari

perancangan use case, actor, class diagram, dan activity diagram. UML

merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam

memodelkan sistem besar dan kompleks.

Page 136: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

115 Use case

Pemodelan fungsional dari sistem dapat dilihat pada usecase diagram

yang merupakan gambaran dari fungsionalitas yang dapat dilakukan oleh user dan

administrator pada sistem. Pada Gambar 24 dapat dilihat gambaran usecase

diagram untuk user umum, dan usecase diagram untuk administrator secara

umum dapat dilihat pada Gambar 25. Fungsionalitas yang digambarkan pada

usesace diagram diasumsikan telah login terlebih dahulu.

Rancangan use case diagram bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan

sistem dan untuk memahami bagaimana seharusnya sistem bekerja. Use case

diagram ini menunjukkan fungsionalitas sistem aplikasi yang akan diterapkan.

Pejabat Fungsional

Login

Melihat Beranda

Melihat BiodataPribadi

Melihat Perkembangan Usulan Pribadi

Mengganti Password

Melihat daftarpegawai yang diusulkan

Logout

Pimpinan

Gambar 24 Rancangan use case diagram untuk user umum pada pengembangan

Simpeg online Badan Litbang Pertanian.

Page 137: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

116

System Administrator

Login

Mengelola datapegawai

Memproses usulankenaikan pangkat

Memproses usulanpembebasan sementara

Memproses usulanaktif bekerja kembali

Memproses usulantugas belajar

Logout

Administrator unit kerja

Super Administrator II

Super Administrator I

Super Administrator III

Administrator unit pelaksana teknis (UPT)

Menyeleksi pegawaiyang harus dibebaskan

Actor

Actor dapat menggambarkan peran yang dimainkan oleh seseorang atau

sesuatu yang dapat berinteraksi dalam suatu bisnis tertentu. Dalam penelitian ini

actor utama adalah pengusul proses administrasi kepegawaian yaitu pejabat

fungsional, pimpinan lingkup Badan Litbang Pertanian, petugas pengelola

kepegawaian pada tingkat UPT (administrator UPT), petugas pengelola

kepegawaian pada tingkat unit kerja eselon II (administrator UK), petugas

Gambar 25 Rancangan use case diagram untuk Administrator pada pengembangan Simpeg online Badan Litbang Pertanian.

Page 138: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

117 pengelola kepegawaian pada tingkat Badan Litbang Pertanian (administrator

Litbang) yang terdiri dari System administrator, superadministrator I,

superadministrator II, dan superadministrator III. Actor yang terlibat dapat dilihat

pada Gambar 26 berikut.

Dari kedelapan actor tersebut dibagi menjadi lima tingkatan pengguna

sistem. Kelima tingkatan tersebut terdiri dari administrator tingkat Badan

Litbang Pertanian (Admin Litbang), administrator tingkat unit kerja eselon II

(Admin UK), administrator tingkat UPT (Admin UPT), dan pengguna biasa atau

umum yang terdiri dari pejabat fungsional serta pimpinan.

Masing-masing tingkatan mempunyai kewenangannya sendiri. Pengguna

biasa hanya dapat membuka sistem dan melihat data serta laporan yang tersedia

dalam sistem. Pengguna biasa dimaksud adalah pejabat fungsional peneliti dan

pimpinan. Pengguna biasa tidak dapat mengedit atau mengubah data pribadi

mereka sendiri, namun hanya dapat melihat data pribadi dan status proses usulan

administrasi kepegawaiannya. Administrator tingkat UPT selain dapat melihat

juga dapat menambah, mengubah, menyimpan, menghapus, dan mencetak serta

bertanggung jawab di lingkup UPT masing-masing. Sedangkan administrator

tingkat unit kerja eselon II mempunyai hak akses melihat, memodifikasi dan

bertanggung jawab pada lingkup unit kerja eselon II dan UPT yang terkait. Selain

itu juga dapat menambah, mengubah, menyimpan, menghapus, dan mencetak data

lingkup unit kerja eselon II termasuk UPT yang dibawahnya. Kemudian

Administrator III

Administrator Unit Kerja (UK)

Administrator Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Pejabat Fungsional Pimpinan System Administrator

Administrator I

Administrator II

Gambar 26 Actor yang terlibat dalam sistem.

Page 139: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

118 administrator tingkat Badan Litbang Pertanian dibagi menjadi tiga yaitu

administrator yang mengelola proses KP (administrator I), administrator yang

mengelola proses tugas belajar (administrator II), dan administrator yang

mengelola proses pembebasan sementara serta aktif bekerja kembali

(administrator III). Dari ketiga administrator mempunyai hak akses yang sama

yaitu dapat melihat dan memodifikasi seluruh data serta dapat menambah,

mengubah, menyimpan, menghapus, dan mencetak serta bertanggung jawab

terhadap semua data lingkup Badan Litbang Pertanian yaitu dari mulai UPT, unit

kerja eselon II, dan Badan Litbang Pertanian.

Class Diagram

Class diagram dapat mendeskripsikan beberapa jenis obyek dalam suatu

sistem dan menggambarkan berbagai macam hubungan statis yang terjadi. Class

diagram juga dapat menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan

yang terdapat dalam hubungan dengan obyek. Class diagram merupakan suatu

alat yang baik dalam mengembangan perancangan perangkat lunak. Class

diagram dapat membantu penulis dalam mendapatkan struktur sistem dan

menghasilkan rancangan sistem.

Rancangan class diagram dalam penelitian ini terdiri dari beberapa class.

Class diagram tersebut yaitu class pegawai, class petugas UPT, class petugas UK

eselon II, dan class petugas Litbang. Disamping itu juga terdapat class usulan

proses administrasi yang terdiri dari proses kenaikan pangkat, pembebasan

sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar.

Pada proses yang berkaitan dengan kelengkapan berkas, dibuat beberapa

class yaitu class berkas, verifikasi berkas, dan monitoring berkas. Class berkas

untuk melakukan proses berkas usulan seperti mengunggah dan mengunduh

kelengkapan berkas. Class verifikasi berkas berfungsi untuk mengetahui apakah

kelengkapan berkas sudah lengkap atau belum. Sedangkan class monitoring

berkas untuk mengetahui posisi berkas yang diusulkan. Hasil perancangan class

diagram yang terdapat pada sistem monitoring proses administrasi kepegawaian

dapat dilihat pada Gambar 27.

Page 140: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

119

+Cari()+Lihat()+Edit data pribadi()+Simpan data pribadi()

-nip-nama-tmp_lahir-tgl_lahir-jenis_kel-agama-gol_akhir-tmt_gol_akhir-jabfung-tmt_jabfung-bid_pakar-komoditas-unit kerja-pend_akhir-Jurusan_akhir-Universitas-Kota univ.-IPK

Pegawai

+Tambah()+Edit()+Hapus()+Simpan()+Update()+Check()+Lihat()

-nip-nama-password-unit kerja

Petugas UPT

+Tambah()+Edit()+Hapus()+Simpan()+Update()+Check()+Lihat()

-nip-nama-password-unit kerja

Petugas UK Eselon II

+Tambah()+Edit()+Hapus()+Simpan()+Update()+Check()+Lihat()

-nip-nama-password-unit kerja

Petugas Litbang

-id_usul-jenis_usul

Usul Proses Administrasi

-id_berkas-nip-jabfung-dokumen

Berkas

+Tambah()+Simpan()+Check()

-id_verifikasi-nip-nama-jabfung-unit kerja-tgl_verifikasi-Keterangan

Verifikasi Berkas

+Tambah()+Simpan()+Check()

-id_monitoring-nip-nama-jabfung-unit kerja-tgl_monitoring-status_berkas-keterangan

Monitoring Berkas

+Tambah()+Simpan()+Update()+cetak()

-id_usul_kp-no_agenda-nip-nama-jabfung-unit kerja-tgl_usul-periode_usul-gol_usul

Kenaikan Pangkat

+Tambah()+Edit()+Simpan()+Cetak()

-id_usul_bebas-no_agenda-nip-nama-jabfung-jenis_bebas-unit kerja-tgl_usul

Bebas Sementara

+Tambah()+Edit()+Simpan()+Cetak()

-id_usul_ABK-no_agenda-nip-nama-jabfung-unit kerja-tgl_usul

Aktif Bekerja Kembali

+Tambah()+Edit()+Simpan()+Cetak()

-id_usul_TB-no_agenda-nip-pend_usul-jurusan_usul-univ_usul-kota univ_usul-unit kerja

Tugas Belajar

1

1...*

+login()+logout()+lupapassword()

-nip-nm_petugas-password

Login

1

1..*

1

1..*

1

1..*1

1..*1

1

1

1

-id_jejakverif-nip+tgl_verif+nm_verifikator+stat_berkas

Jejak Verifikasi

-id_history-nip+stat_monitoring+tgl_monitor

history monitoring

1

1

1

1

1

1

1

1

Gambar 27 Rancangan Class diagram.

Activity Diagram

Berdasarkan alur kerja (workflow) di atas, secara keseluruhan proses

usulan administrasi kepegawaian dapat dibuat urutan aktivitas dalam suatu proses.

Urutan aktivitas tersebut disebut activity diagram yang dapat dilihat pada Gambar

28berikut:

Page 141: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

120

PimpinanSystem Administrator

Administrator Unit Kerja

Administrator Unit Pelaksana Teknis

Pejabat Fungsional (Peneliti)

Mengajukan usulan administrasi

Menerima usulan

Kirim berkas melalui sistem

Mengajukan usulan

Kirim berkas manual

Menerima usulan & berkas

Memverifikasi berkas

Mengusulkan lingkup UK

Kirim berkas ke sistem

Kirim berkas manual

Menerima usulan & berkas

Memverifikasi berkas

Pengetikan nota BKN

Menandatangani surat pengantar

Membuat surat pengantar ke Deptan

Kirim berkas ke Deptan

Lengkap

Menyiapkan berkas

Entri usulan ke sistem

Tidak Lengkap

Tidak Lengkap

Lengkap

Gambar 28 Activity diagram pada proses usulan administrasi kepegawaian.

4.4.4 Technology Architecture

Arsitektur teknologi adalah definisi yang dibutuhkan untuk perencanaan

agar kebutuhan data dan sistem informasi dapat direalisasikan dan ditingkatkan

infrastrukturnya. Dengan adanya teknologi yang dibutuhkan dapat

menghubungkan satu unit organisasi dengan yang lainnya untuk efektivitas

Page 142: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

121 pelaksanaan fungsi bisnis serta mendukung penyediaan dan penyimpanan data.

Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan teknologi yang diperlukan untuk

pengelolaan data.

Pada bagian ini akan dibahas arsitektur teknologi di Badan Litbang

Pertanian. Setelah data dan aplikasi didefinisikan, maka dilakukan untuk

mendefinisikan jenis teknologi utama yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan lingkungan berbagai data dan aplikasi di Badan Litbang

Pertanian.

4.4.4.1 Kondisi saat ini

Pada saat ini teknologi merupakan suatu sarana infrastruktur yang tidak

dapat dipisahkan dalam kegiatan suatu unit organisasi. Suatu organisasi dalam

menjalankan bisnisnya harus didukung dengan teknologi yang ada. Infrastruktur

teknologi tersebut diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan proses bisnis

yang tersedia.

Badan Litbang Pertanian sebagai organisasi pemerintah yang mempunyai

mandat melakukan penelitian dan pengembangan bidang pertanian, perlu

didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai. Dalam pengembangan

sistem informasi perlu adanya infrastruktur teknologi diantaranya adalah

perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan sumberdaya jaringan

(netware).

Perangkat lunak (Software)

Untuk menjalankan fungsinya, saat ini Badan Litbang Pertanian sebagian

besar menggunakan sistem operasi Windows dan LINUX. Windows digunakan

untuk mengolah kata dengan word office dan excel. Pengolahan kata yang

dilakukan antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan

laporan keuangan. Disamping itu untuk pembuatan database dan pemrograman

dilakukan dengan menggunakan aplikasi visual foxpro, microsoft access, visual

basic, postgres dan PHP.

Sedangkan untuk saat ini Badan Litbang Pertanian telah mempunyai

aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) baik yang dikembangkan sendiri

maupun dari luar Badan Litbang Pertanian. Sistem informasi tersebut dapat dilihat

pada Tabel 17.

Page 143: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

122 Tabel 17 Jenis sistem informasi yang terdapat di Badan Litbang Pertanian

(Hendriana, 2004)

No. Jenis SIM Kegunaan Pengelola

1. SIM Program Penelitian (SIMPROG)

Untuk membantu kelancaran pengelolaan administrasi perencanaan program penelitian

Sekretariat Badan

2. SIM Kepegawaian (SIMPEG)

Untuk membantu kelancaran pengelolaan administrasi kepegawaian

Sekretariat Badan

3. SIM Keuangan (SIMKEU)

Untuk membantu kelancaran pengelolaan administrasi keuangan kegiatan penelitian

Sekretariat Badan

4. SIM Fasilitas (SIMFAS)

Untuk membantu kelancaran pengelolaan administrasi inventarsi barang (fasilitas)

Sekretariat Badan

5. SIM Proyek (SIMPROY)

Untuk membantu kelancaran pengelolaan administrasi proyek

Sekretariat Badan

6. SIM Kerjasama (SIJAMA)

Untuk membantu kelancaran pengelolaan administrasi dan inventarisasi kerjasama yang sedang dan telah dilakukan

Sekretariat Badan

7. Sistem Informasi Sumber Daya Lahan

Untuk membuat informasi dan data tentang sumber daya lahan di Indonesia

Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian

8. Sistem Informasi Sains dan Teknologi Pertanian

Untuk menyajikan berbagai informasi teknologi hasil penelitian dan pengembangan bidang pertanian dan menyajikan literatur terkait dengan biologi dan pertanian

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Informasi Pertanian

Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras merupakan suatu sarana dan prasarana untuk mendukung

kelancaran kegiatan di Badan Litbang Pertanian. Software yang telah ada di

Badan Litbang Pertanian harus didukung dengan menggunakan perangkat keras

Page 144: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

123 antara lain komputer dan laptop. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner,

terdapat jumlah komputer dan jaringan internet yang tersedia pada bagian

kepegawaian di beberapa instansi lingkup Badan Litbang Pertanian. Rata-rata

jumlah komputer di bagian kepegawaian UPT adalah 2 sampai 3 komputer dan

mempunyai prosesor Pentium 4. Sedangkan jumlah komputer dan spesifikasi

perangkat keras dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Jumlah komputer yang tersedia pada bagian kepegawaian di UPT lokasi penelitian

No. Unit Kerja/UPT Jumlah komputer Spesifikasi

1. Balit Serealia 1 Pentium 4

2. Balitkabi, Malang 2 Pentium 4

3. Balitsa, Lembang 2 Pentium 4

4. Balitka, Manado 2 Pentium 4 dan Pentium 3

5. Balittas, Malang 2 Pentium 4

6. BPTP Riau 1 + 1 laptop Pentium 4

7. BPTP Jabar 2 Pentium 4

8. BPTP Jateng 1 Pentium 4

9. BPTP Jatim 2 Pentium 4

10. BPTP Sulut 2 Pentium 4

11. BPTP Sulsel 2 Pentium 4

12. BPTP Bali 3 Pentium 4 dan 1 Pentium 3

Sumberdaya Jaringan (Netware)

Sejak tahun 1989, Badan Litbang telah membangun suatu infrastruktur

yang disebut jaringan IAARD (IAARDNet). Jaringan tersebut dimaksudkan untuk

“mempersatukan” seluruh unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mendukung jaringan tersebut, di Sekretariat Badan Litbang

Pertanian telah dikembangkan suatu Local Area Network (LAN) yang dilengkapi

Page 145: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

124 dengan tiga buah server yaitu proxy server, web server, dan email server

(Hendriana 2004). Selain Sekretariat Badan Litbang Pertanian, pada umumnya

semua unit kerja dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian telah terhubung

dengan LAN dan jaringan internet. Bahkan berdasarkan hasil kuesioner, 62,07%

instansi di lingkup Badan Litbang Pertanian telah mengelola web server sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan di semua instansi lingkup Badan Litbang

Pertanian untuk mengadopsi dan menjalankan sistem informasi monitoring usulan

administrasi kepegawaian yang akan dibuat.

4.4.4.2 Analisis Arsitektur Teknologi

Dalam menganalisis arsitektur teknologi perlu adanya identifikasi prinsip-

prinsip platform teknologi yang mendasari pemilihan suatu platform. Pada

penelitian ini akan dilakukan identifikasi prinsip platform teknologi dengan

menggunakan 7 (tujuh) area agar identifikasi lebih fokus. Ketujuh area tersebut

adalah seperti yang terlihat pada Gambar 29.

Arsitektur Teknologi

Sist

em O

pera

si

Man

ajem

en D

ata

Apl

ikas

i

Pera

ngka

t Ker

as

Kom

unik

asi

Kom

puta

si P

emak

ai

Kea

man

an

Gambar 29 Prinsip dan platform SI/TI (Setiawan, 2009b).

4.4.4.2.1 Sistem operasi

Berdasarkan kebutuhan sistem informasi yang dianalisis, maka diusulkan

dalam pengembangan aplikasi sistem monitoring usulan administrasi

kepegawaian menggunakan sistem operasi open source. Salah satu dari sistem

operasi open source adalah LINUX. Keunggulan dari LINUX adalah software

tersebut dapat diperoleh dengan mudah dan murah dibanding sistem operasi yang

mempunyai lisensi.

Page 146: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

125 4.4.4.2.2 Manajemen data

Rancangan manajemen data yang diusulkan mengacu pada sistem

sentralisasi data yaitu semua data pegawai yang terekam dikelola secara terpusat

di Badan Litbang Pertanian. Hal ini untuk menjaga keseragaman data antara di

Badan Litbang Pertanian dengan unit kerja eselon II dan UPT.

4.4.4.2.3 Aplikasi

Kebutuhan aplikasi dalam sistem monitoring usulan administrasi

kepegawaian dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah aplikasi yang dibutuhkan

pada saat proses pembuatan sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian,

dan kedua yaitu aplikasi pada saat menggunakan sistem monitoring usulan

administrasi kepegawaian.

Sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dibuat dengan

menggunakan perangkat lunak yang bersifat open source. Hal ini dikarenakan

aplikasi open source dapat diperoleh secara gratis sehingga tidak perlu ada biaya

tambahan untuk lisensi.

Sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dibuat dengan

menggunakan teknologi internet sehingga perlu dibuat dengan basis web. Oleh

sebab itu perlu adanya web server dan database server serta bahasa pemrograman

berbasis web. Aplikasi yang dibutuhkan pada saat pembuatan sistem monitoring

usulan administrasi kepegawaian adalah :

1. Sistem operasi yang bersifat open source.

2. Bahasa pemrograman PHP berbasis framework

3. Sistem manajemen basis data MySQL sebagai database server

4. Web server Apache

5. Web browser yang dapat digunakan oleh sistem operasi LINUX, seperti

Mozilla Firefox.

4.4.4.2.4 Perangkat keras

Dengan adanya rencana pengembangan sistem dibuat berbasis web dan

teknologi internet, maka diperlukan perangkat keras untuk menjalankan sistem

monitoring usulan administrasi kepegawaian tersebut. Perangkat keras yang

diperlukan adalah sebagai berikut:

Page 147: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

126 1. Komputer yang digunakan sebagai web server di kantor Badan Litbang

Pertanian

2. Komputer yang digunakan sebagai database server di kantor Badan Litbang

Pertanian

3. Komputer yang digunakan untuk administrator di kantor Badan Litbang

Pertanian

4. Komputer yang digunakan sebagai administrator di setiap unit kerja eselon II

5. Komputer yang digunakan sebagai administrator di setiap UPT

6. Kabel untuk menghubungkan web server dan database server

7. Kabel fiber optic yang membentuk dedicated line antara kantor Badan Litbang

Pertanian dengan ISP penyedia jasa internet.

8. Telepon, saluran telepon, modem, kabel, dan konektor RJ-11 bagi setiap unit

kerja dan UPT yang masih menggunakan dial-up untuk koneksi ke internet.

4.4.4.2.5 Komunikasi

Rancangan komunikasi yang diusulkan adalah dengan menggunakan

internet. Internet merupakan penggunaan infrastruktur jaringan publik. Pemillihan

internet disebabkan pada saat ini penggunaan internet sudah semakin luas dan

merupakan jaringan publik yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.

Disamping itu berdasarkan hasil kuesioner hampir semua unit kerja dan UPT

sudah terhubung dengan internet sehingga lebih mudah untuk berkomunikasi

melalui internet.

4.4.4.2.6 Komputasi pemakai

Sebagai lembaga pemerintahan yang dituntut untuk menghasilkan kinerja

yang baik, Badan Litbang Pertanian sampai saat ini selalu mengikuti

perkembangan teknologi yang semakin pesat. Ketersediaan komputer yang sudah

terhubung dengan jaringan internet ialah sebanyak 85 unit komputer (Hendriana,

2004). Diantara komputer tersebut rata-rata sudah mempunyai spesifikasi Pentium

4 walaupun masih ada yang menggunakan di bawah Pentium 4. Oleh karena itu

bagi pengguna internet baik di UPT, unit kerja eselon II, maupun di Badan

Litbang Pertanian komputer dan internet merupakan suatu hal yang dianggap

sebagai kebutuhan dalam bekerja. Dalam bekerja sehari-hari pegawai selalu

menggantungkan pada perangkat keras komputer bahkan apabila tidak ada

Page 148: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

127 komputer atau adanya gangguan teknis lain, maka pegawai tidak dapat

beraktivitas.

4.4.4.2.7 Keamanan

Penggunaan firewall merupakan suatu keharusan pada pengamanan

jaringan di Badan Litbang Pertanian. Firewall merupakan pengaman yang

memisahkan jaringan internal Badan Litbang Pertanian dengan jaringan di luar

Badan Litbang Pertanian (internet).

Firewall yang diusulkan adalah dengan menggunakan dual firewall

dengan menciptakan suatu wilayah yang disebut demilitarized zone (DMZ). DMZ

atau biasa disebut sebagai perimeter network merupakan wilayah jaringan yang

berada diantara jaringan internal dan jaringan eksternal. Konfigurasi dari firewall

yang pertama dikonfigurasi mengijinkan koneksi atau akses yang berasal dari

jaringan internal dan eksternal. Sedangkan firewall kedua, dikonfigurasi sehingga

hanya koneksi atau akses yang berasal dari DMZ yang menuju ke jaringan

internal diijinkan. Firewall yang pertama harus dapat mengatasi trafik yang lebih

besar dari pada firewall yang kedua.

Disamping itu untuk melindungi pada semua infrastruktur SI/TI dari virus,

spam, dan malware, disarankan untuk menggunakan kombinasi instalasi terhadap

anti-virus, anti-spam, dan anti-malware baik pada server sendiri, maupun pada

setiap client. Disarankan untuk menggunakan anti-virus yang bersifat client/server

atau server manageable, sehingga workstation hanya perlu meperbaharui melalui

server, tidak perlu melalui internet. Selain itu anti-virus client/server lebih

memudahkan administrator jaringan untuk menginstalasi maupun mengelolanya

secara remote.

Dari ketujuh area di atas maka dapat dibuatkan suatu konfigurasi teknologi

konseptual. Konfigurasi teknologi tersebut akan memberikan pedoman bagaimana

konfigurasi teknologi yang diharapkan dalam pemanfaatan teknologi. Konfigurasi

teknologi pada sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dapat dilihat

pada Gambar 30.

Page 149: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

128

Gambar 30 Rancangan aritektur teknologi pada sistem monitoring usulan

administrasi kepegawaian Badan Litbang Pertanian.

4.5 Implementasi Prototipe

Pengertian implementasi dalam penelitian ini adalah implementasi sistem

dengan menggunakan model prototipe. Implementasi dibagi menjadi menjadi 2

(dua) yaitu implementasi database dan implementasi sistem. Implementasi sistem

terdiri dari 4 (empat) yaitu implementasi sistem kenaikan pangkat, implementasi

sistem pembebasan sementara, implementasi sistem aktif bekerja kembali, dan

implementasi sistem tugas belajar. Dari keempat sistem tersebut masing-masing

terdiri dari 4 (empat) proses yaitu usulan pegawai, berkas pegawai, verifikasi

pegawai, dan monitoring berkas pegawai. Tampilan untuk menu tersebut dapat

lihat pada Gambar 31 berikut:

Page 150: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

129

Gambar 31 Tampilan halaman menu sistem.

4.5.1 Implementasi database

Pembuatan database diimplementasikan dengan menggunakan perangkat

lunak sistem manajemen database MySQL. Nama setiap tabel database yang

dibuat disesuaikan dengan nama yang telah dirancang sebelumnya. Hasil

implementasi database Simpeg online dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.5.2 Implementasi sistem Implementasi sistem di setiap menu terdiri dari 4 (empat) hal yaitu usulan

pegawai, berkas pegawai, verifikasi berkas pegawai, dan monitoring berkas

pegawai. Sebelum melakukan proses, maka pengguna terlebih dahulu harus Login

seperti yang terlihat pada Gambar 32 berikut:

Gambar 32 Contoh implementasi untuk Login.

Page 151: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

130 4.5.2.1 Implementasi sistem usulan pegawai

Setelah melakukan Login, kemudian pada setiap menu kenaikan pangkat

terdapat sub menu usulan pegawai. Sub menu ini dibuat untuk mengusulkan

pegawai yang akan naik pangkat. Dalam sub menu ini terdapat proses pencarian

nama pegawai dan daftar pegawai yang diusulkan untuk naik pangkat. Daftar ini

diurutkan berdasarkan tanggal usulan. Adapun contoh dari hasil implementasi sub

menu usulan pegawai dapat dilihat pada Gambar 33.

Pada Gambar 33, terdapat fungsi ubah dan hapus. Fungsi ubah digunakan

untuk mengubah data usulan pegawai jika terjadi suatu kesalahan data. Sedangkan

fungsi hapus digunakan untuk menghapus data usulan pegawai. Pada kedua fungsi

ini yang berhak mengakses adalah admin di UPT, admin di unit kerja, dan admin

di Badan Litbang Pertanian. Sedangkan untuk pengguna umum tidak dapat

mengakses fungsi ini.

Pada halaman sub menu usulan pegawai, terdapat 2 (dua) proses yaitu

tambah data dan unduh data. Tambah data merupakan implementasi sistem untuk

mengusulkan pegawai yang akan diproses. Contoh halaman untuk tambah data

dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 33 Contoh tampilan daftar pegawai yang diusulkan.

Page 152: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

131

Gambar 34 Implementasi masukan tambah data usulan pegawai.

Sedangkan unduh data merupakan implementasi sistem usulan pegawai

untuk mengunduh data usulan yang telah dimasukkan ke dalam bentuk excel.

Adapun contoh hasil dari unduh data dapat dilihat pada Gambar 35 berikut:

Gambar 35 Hasil unduh data usulan pegawai ke dalam bentuk excel.

4.5.2.2 Implementasi sistem berkas pegawai

Implementasi sistem berkas pegawai merupakan suatu sistem yang

digunakan untuk mengirim berkas usulan pegawai secara elektronik. Dalam

Page 153: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

132 sistem berkas ini, terdapat daftar nama pegawai yang diusulkan suatu proses baik

KP, pembebasan sementara, ABK, maupun tugas belajar. Selain itu juga terdapat

fasilitas untuk proses pencarian nama pegawai. Berkas kelengkapan usulan

terlebih dahulu dibaca dalam bentuk file pdf atau jpeg. Kemudian file tersebut

diupload atau diunggah oleh admin ke dalam sistem. Admin yang mengupload

adalah admin yang mengusulkan. Selain diunggah file tersebut juga dapat

didownload atau diunduh oleh admin yang membutuhkan seperti pada admin unit

kerja atau Badan Litbang Pertanian. Adapun contoh halaman untuk proses sistem

berkas dapat dilihat pada Gambar 36.

Gambar 36 Tampilan halaman pada sistem berkas pegawai.

Dalam aplikasi ini terdapat fasilitas untuk upload dan download

kelengkapan berkas usulan. Upload merupakan fasilitas untuk mengunggah

kelengkapan berkas usulan dan download digunakan untuk mengunduh

kelengkapan berkas usulan administrasi kepegawaian. Gambar 37 dan 38 berikut

ini adalah tampilan untuk mengunggah (upload) dan mengunduh (download)

berkas usulan pegawai.

Page 154: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

133

Gambar 37 Tampilan untuk mengunggah file berkas usulan pegawai.

Gambar 38 Tampilan untuk mengunduh file berkas usulan pegawai.

4.5.2.3 Implementasi sistem verifikasi berkas pegawai

Dalam implementasi sistem verifikasi berkas akan dilakukan pengecekan

berkas yang sudah dikirim. Dalam sistem ini terdapat pencarian berdasarkan nama

pegawai yang diusulkan. Disamping itu, terdapat juga daftar usulan nama pegawai

yang akan diproses dan dengan mengklik “verifikasi” yang terlihat pada

Page 155: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

134 Gambar 39 di bawah ini maka akan keluar halaman untuk memverifikasi berkas

usulan yang dapat dilihat pada Gambar 40.

Gambar 39 Tampilan halaman verifikasi berkas untuk pencarian dan daftar nama

pegawai.

Gambar 40 Contoh tampilan halaman untuk verifikasi berkas.

Page 156: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

135 4.5.2.4 Implementasi sistem monitoring pegawai

Proses monitoring merupakan proses untuk memonitor atau mengetahui

status berkas yang telah dikirim. Pengguna dapat mengetahui posisi berkas usulan

yang telah dikirim. Dalam sistem ini juga terdapat daftar dan fasilitas untuk

pencarian nama pegawai seperti yang dilihat pada Gambar 41. Kemudian jika

meng-click “monitoring” yang berada dalam daftar nama pegawai, maka akan

muncul halaman untuk mengetahui posisi berkas berada seperti yang dapat dilihat

pada Gambar 42.

Gambar 41 Contoh tampilan daftar pegawai yang akan dimonitor.

Gambar 42 Tampilan proses monitoring berkas usulan.

Page 157: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

136 4.6 Pengujian sistem dan evaluasi hasil

Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai pengujian terhadap fungsional

sistem pada aplikasi Simpeg online, percepatan layanan informasi, dan rancangan

serta analisis sistem. Pengujian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada

responden dalam hal ini pengelola kepegawaian, tenaga fungsional, dan pimpinan

unit kerja (Lampiran 6). Kuesioner dibagikan kepada 70 responden, namun yang

merespon hanya 41 responden. Lokasi pengujian dilakukan di 6 (enam) lokasi

yaitu Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) di Lembang, Balai Penelitian

Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) di Malang, Balai Penelitian Tanaman

Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) di Malang, Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, BPTP Jawa Tengah, dan BPTP Timur.

4.6.1 Pengujian fungsional sistem pada aplikasi Simpeg online

Pengujian fungsional sistem dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner kepada responden. Sebelum responden mengisi kuesioner, terlebih

dahulu penulis mempresentasikan cara mengoperasikan Simpeg online dan

membagikan panduan penggunaan Simpeg online kepada responden. Penulis

mengunjungi langsung ke lokasi penelitian yang akan dilakukan pengujian sistem

ini. Setelah memperhatikan dan mengetahui cara mengoperasikan Simpeg online

ini, kemudian responden diberi kesempatan untuk mencoba langsung

menggunakan Simpeg online dimaksud. Pada saat uji coba sebagian besar

responden mencoba dari ruang kerja masing-masing karena di ruangan pada saat

penulis melakukan presentasi Simpeg online ini, sebagian besar fasilitas internet

yang terhubung adalah dengan menggunakan kabel. Sehingga responden tidak

semua dapat menggunakan internet yang terhubung dengan kabel.

Uji coba yang dilakukan oleh responden, diperoleh hasil pengujian

terhadap fungsional sistem. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

semua fungsi yang terdapat pada Simpeg online ini sudah dapat dioperasikan

dengan baik atau belum. Pengujian fungsional sistem ditujukan kepada pengguna

umum dan administrator. Jumlah kuesioner yang berhasil terkumpul yaitu 41

kuesioner dari 70 kuesioner yang didistribusikan ke responden. Hasil pengujian

fungsional sistem untuk pengguna umum dan administrator dapat dilihat pada

Tabel 19 dan 20.

Page 158: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

137 Tabel 19 Hasil kuesioner pengujian fungsional sistem untuk pengguna umum

No Nama Bagian Kelas Uji Butir Uji Hasil (%)

Hasil Akhir

1 Login Login Memasukkan username dan password 95,45 OK

2 Data Pegawai Biodata pegawai Melihat biodata pegawai 90,91 OK Mengubah data tertentu 90,91 OK Menyimpan perubahan 95,45 OK

3 Proses Usulan Pegawai Usulan KP Pegawai Melihat usulan KP

pegawai 95,45 OK

Proses kembali ke beranda 100 OK

Usulan Pembebasan Sementara Pegawai

Melihat usulan pembebasan sementara pegawai

94,45 OK

Proses kembali ke beranda 100 OK

Usulan Aktif Bekerja Kembali Pegawai

Melihat usulan aktif bekerja kembali pegawai 94,45 OK

Proses kembali ke beranda 100 OK

Usulan Tugas Belajar Pegawai

Melihat usulan tugas belajar pegawai 94,45 OK

Proses kembali ke beranda 100 OK

4 Ganti Password Ganti Password Mengganti password

pegawai 100 OK

Simpan password baru 100 OK Proses kembali ke beranda 100 OK 5 Logout Logout Proses keluar sistem 100 OK

Dari hasil kuesioner yang terlihat pada Tabel 19 di atas, sebagian besar

responden menyatakan bahwa fungsi-fungsi yang terdapat pada prototipe Simpeg

online sudah dapat dijalankan dengan baik. Hanya beberapa responden yang

belum berhasil menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem Simpeg

online dimaksud. Hal ini disebabkan pegawai yang bersangkutan belum

dimasukkan oleh administrator ke dalam data usulan proses administrasi sehingga

tidak dapat melihat proses usulan administrasi kepegawaian yang bersangkutan.

Pada saat melakukan presentasi uji coba prototipe Simpeg online,

responden melakukan diskusi dan memberi masukan kepada penulis, diantaranya

adalah bahwa responden menginginkan biodata masing-masing pegawai tidak

dapat diubah oleh pengguna umum. Hal ini dikarenakan untuk menjaga terjadinya

perubahan data yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Namun

Page 159: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

138 jika terdapat kesalahan data pegawai, maka pegawai dapat memberikan pesan

perbaikan data kepada administrator untuk dapat diperbaiki data dimaksud.

Pengujian fungsional sistem yang kedua dilakukan oleh administrator,

dalam hal ini pengelola kepegawaian. Sebelum dilakukan uji coba prototipe

Simpeg online ini, penulis juga mempresentasikan cara mengoperasikan prototipe

Simpeg online tersebut. Selanjutnya dilakukan diskusi dan uji coba prototipe

Simpeg online dimaksud. Hasil uji coba untuk administrator dapat dilihat pada

Tabel 20.

Tabel 20 Hasil kuesioner pengujian fungsional sistem untuk administrator (pengelola kepegawaian)

No Nama Bagian Kelas Uji Butir Uji Hasil (%)

Hasil Akhir

1. Login Login Memasukkan username dan password 100 OK

2. Proses Administrasi Kepegawaian

Usulan Pegawai Input data usulan 94,74 OK

Simpan data usulan 94,74 OK Pencarian data usulan 94,74 OK

Proses kembali ke menu utama 94,74 OK

Unduh data usulan ke dalam excel 89,47 OK

Update data usulan 95 OK Hapus data usulan 95 OK Berkas pegawai Mengunggah berkas 78,95 OK Mengunduh berkas 89,47 OK Verifikasi Berkas Proses pencarian data 95 OK Proses verifikasi berkas 94,74 OK

Proses kembali ke menu utama 95 OK

Monitoring Berkas Proses pencarian data 84,21 OK

Menjalankan fungsi monitoring 100 OK

Menyimpan data monitoring 89,47 OK

Proses kembali ke menu utama 84,21 OK

3. Data Pegawai Data Pegawai Tambah data pegawai 84,21 OK

Menyimpan data pegawai yang telah diinput 84,21 OK

Page 160: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

139

No Nama Bagian Kelas Uji Butir Uji Hasil (%)

Hasil Akhir

Proses kembali ke menu utama 94,74 OK

Update data pegawai 84,21 OK Hapus data pegawai 84,21 OK 4. Logout Logout Proses keluar sistem 88,24 OK

Berdasarkan Tabel 20 tersebut di atas, secara keseluruhan responden

menyatakan bahwa aplikasi prototipe Simpeg online ini dapat berjalan dengan

baik. Namun terdapat beberapa responden yang tidak menjawab beberapa

pertanyaan di kuesioner dan belum dapat menjalankan beberapa fungsi sistem.

Hal ini disebabkan pengetahuan dan pengalaman responden terhadap teknologi

informasi beragam sehingga pada saat dilakukan uji coba di ruangan masing-

masing ada yang berhasil dan belum berhasil. Selain itu juga terdapat beberapa

instansi yang mengalami gangguan jaringan internet diantaranya adalah di BPTP

Jawa Tengah dan Balai Penelitian Tanaman Serat di Malang.

4.6.2 Pengujian terhadap percepatan layanan informasi kepegawaian

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil apakah Simpeg online

ini dapat mempercepat 30% layanan informasi kepegawaian atau tidak.

Berdasarkan kuesioner tersebut diperoleh alur pengusulan (workflow) yang sama

untuk semua proses administrasi kepegawaian yaitu KP, pembebasan sementara,

ABK, dan tugas belajar berikut waktu yang diperlukan untuk kegiatan dimaksud.

Workflow tersebut dapat dilihat pada Gambar 43.

Keterangan Gambar 43 (sesuai nomor urut pada Gambar 43):

1 Menginformasikan kepada pejabat fungsional bahwa yang bersangkutan sudah

dapat naik pangkat dan golongannya.

2 Pejabat fungsional melengkapi berkas usulan administrasi kepegawaian yang

selanjutnya diserahkan kepada pengelola kepegawaian di UPT. Lama waktu

untuk melengkapi berkas usulan adalah 1 – 7 hari.

3 Pengelola kepegawaian di UPT memverifikasi berkas usulan administrasi

kepegawaian dan memakan waktu 1 – 3 hari.

Page 161: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

140 4 Pengelola kepegawaian membuat usulan administrasi kepegawaian bagi

pejabat fungsional yang sudah memenuhi syarat melalu Simpeg online. Proses

ini memerlukan waktu 1 hari.

5a. Mengirim kelengkapan berkas usulan administrasi kepegawaian secara

elektronik melalui Simpeg online. Waktu yang dibutuhkan adalah 1 hari.

5b Mengirim fisik berkas usulan administrasi kepegawaian ke unit kerja eselon II

yang menaunginya. Waktu yang diperlukan pada nomor 5a dan 5b adalah 2 –

3 hari.

6 Pengelola kepegawaian unit kerja eselon II melakukan verifikasi berkas

usulan administrasi kepegawaian dari UPT dan membutuhkan waktu 1–3 hari.

7 Pengelola kepegawaian unit kerja eselon II membuat usulan administrasi

kepegawaian untuk semua pegawai yang diusulkan dari UPT lingkup unit

kerja eselon II masing-masing. Waktu yang diperlukan yaitu 1 – 2 hari.

8 Fisik berkas usulan administrasi kepegawaian lingkup unit kerja eselon II

masing-masing dikirim oleh pengelola kepegawaian unit kerja eselon II ke

Badan Litbang Pertanian. Waktu yang diperlukan adalah 1 – 3 hari.

9 Pengelola Kepegawaian di Badan Litbang Pertanian memverifikasi berkas

usulan administrasi kepegawaian yang dikirim dari unit kerja eselon II, dan

membutuhkan waktu 1 – 2 hari.

10 Apabila terdapat kekurangan berkas usulan administrasi kepegawaian,

pengelola kepegawaian di Badan Litbang Pertanian dapat mengunduh berkas

dimaksud pada Simpeg online.

11 Setelah lengkap semua, berkas usulan administrasi kepegawaian dikirim ke

Biro Organisasi dan Kepegawaian (Biro OK) Kementerian Pertanian

(Kementan). Waktu yang dibutuhkan adalah 1 – 2 hari.

12 Dari Biro OK Kementan selanjutnya fisik berkas dikirim ke BKN bersama

nota persetujuan dari BKN.

13 Bagi pejabat fungsional yang akan naik pangkat ke golongan 4C ke atas, fisik

berkas selanjutnya dikirim oleh pengelola di BKN ke Sekretariat Negara

(Setneg) untuk diproses lebih lanjut.

Berdasarkan Gambar 43, maka dapat diketahui perkiraan lamanya proses

usulan administrasi kepegawaian (KP, pembebasan sementara, ABK, dan tugas

Page 162: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

141 belajar) yaitu sekitar 27 hari. Sehingga proses usulan administrasi sampai SK

selesai diperkirakan memakan waktu 2 – 3 bulan. Namun berdasarkan dari hasil

kuesioner, responden menyatakan bahwa secara keseluruhan dengan

menggunakan Simpeg online dapat mempercepat layanan informasi kepegawaian

seperti yang terlihat pada Tabel 21. Hal ini berbeda dengan proses usulan

administrasi kepegawaian KP dan aktif bekerja kembali yang saat ini berjalan

yaitu memakan waktu 11 – 12 bulan. Untuk proses pembebasan sementara saat ini

membutuhkan waktu 5 – 6 bulan serta untuk proses tugas belajar membutuhkan

waktu 3 – 4 bulan. Perbandingan waktu proses usulan antara saat ini dan dengan

menggunakan Simpeg online dapat dilihat pada Tabel 22.

Gambar 43 Workflow diagram percepatan proses usulan administrasi kepegawaian.

Page 163: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

142 Tabel 21 Perkiraan selesainya proses administrasi kepegawaian dengan

menggunakan Simpeg online di Badan Litbang Pertanian

No. Uraian Jawaban Jumlah Persentase

(%) Responden

1 Perkiraan waktu selesainya proses usulan KP fungsional

1 - 2 bulan : 13 31,71 3 - 4 bulan : 24 58,54 5 - 6 bulan : 3 7,32 7 - 8 bulan : 0 0,00 Abstain : 1 2,44

2 Perkiraan waktu selesainya proses usulan pembebasan sementara

1 bulan : 7 17,07 2 bulan : 19 46,34 3 bulan : 11 26,83 4 bulan : 0 0,00 Abstain : 4 9,76

3 Perkiraan waktu selesainya proses usulan ABK

1 bulan : 8 19,51 2 bulan : 17 41,46 3 bulan : 11 26,83 4 bulan : 2 4,88 Abstain : 3 7,32

4 Perkiraan waktu selesainya proses usulan tugas belajar

1 bulan : 11 26,83 2 bulan : 15 36,59 3 bulan : 12 29,27

4 bulan : 1 2,44 Abstain : 2 4,88

Dari Tabel 21 di atas terlihat bahwa untuk proses usulan kenaikan pangkat

dengan menggunakan Simpeg online sampai diterimanya SK kenaikan pangkat

oleh pejabat fungsional yang bersangkutan memakan waktu 3 – 4 bulan.

Sedangkan untuk proses pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas

belajar rata- rata responden menjawab Simpeg online ini dapat memproses usulan

administrasi kepegawaian tersebut dengan cepat dan membutuhkan waktu 2

bulan. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden berpendapat bahwa apabila

suatu sistem dilakukan dengan menggunakan elektronik dan teknologi informasi

maka sudah dipastikan hasilnya harus lebih cepat, tepat, dan akurat dari pada

sistem yang masih menggunakan manual.

Page 164: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

143

Tabel 22 memperlihatkan perbandingan waktu yang dibutuhkan dalam

memproses administrasi kepegawaian. Secara umum proses administrasi

kepegawaian dengan menggunakan Simpeg online dapat lebih cepat dari pada

sistem yang lama. Pada proses usulan KP ternyata dengan menggunakan Simpeg

online dapat mempercepat layanan informasi 66,67% yaitu dari 11 – 12 bulan

menjadi 3 – 4 bulan. Sedangkan pada proses usulan pembebasan sementara

dengan menggunakan Simpeg online dapat mempercepat 66,67% layanan

informasi kepegawaian yaitu dari 5 – 6 bulan menjadi 2 bulan. Kemudian pada

proses usulan aktif bekerja kembali ternyata dapat mempercepat 66,67 % layanan

informasi yang sebelumnya proses usulan dimaksud dapat mencapai 11 – 12

bulan, maka dengan adanya Simpeg online perkiraan selesai proses usulan

menjadi 2 bulan. Begitu juga dengan proses usulan tugas belajar yang dapat

mempercepat 50% layanan informasi kepegawaian dari 3 – 4 bulan diperkirakan

dapat selesai menjadi 2 bulan. Hal ini disebabkan adanya pemotongan tahapan

yaitu pada sistem yang lama jika terjadi kekurangan kelengkapan berkas KP

pengelola kepegawaian di Badan Litbang Pertanian harus meminta kembali ke

unit kerja eselon II dan seterusnya secara berjenjang. Kemudian dari UPT

mengirimkan kembali kekurangan kelengkapan berkas tersebut ke unit kerja

eselon II sampai ke tingkat Badan Litbang Pertanian. Namun pada Simpeg online

ini, apabila terjadi kekurangan kelengkapan berkas usulan KP maka pengelola

kepegawaian baik di unit kerja eselon II maupun di Badan Litbang Pertanian

secara langsung dapat mengunduh file kekurangan berkas dimaksud.

Tabel 22 Perbandingan lamanya waktu proses usulan administrasi kepegawaian

No. Uraian Kuesioner I (proses saat ini)

Kuesioner II (Setelah

menggunakan Simpeg onlie)

Percepatan

Waktu %

1 Perkiraan waktu selesainya proses usulan KP fungsional

11 - 12 bulan 3 - 4 bulan 8 bulan 66,67

2 Perkiraan waktu selesainya proses usulan pembebasan sementara

5 - 6 bulan 2 bulan 4 bulan 66,67

Page 165: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

144

No. Uraian Kuesioner I (proses saat ini)

Kuesioner II (Setelah

menggunakan Simpeg onlie)

Percepatan

Waktu %

3 Perkiraan waktu selesainya proses usulan ABK

5 - 6 bulan 2 bulan 4 bulan 66,67

4 Perkiraan waktu selesainya proses usulan tugas belajar

3 - 4 bulan 2 bulan 2 bulan 50

4.6.3 Pengujian terhadap analisis dan perancangan sistem

Pada tahapan pengujian dan evaluasi hasil juga dilakukan pengujian

terhadap analisis dan rancangan sistem. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk

mendapatkan hasil apakah sistem yang dianalisis dan dirancang dengan metode

TOGAF dapat menjadi suatu sistem yang handal atau tidak. Selain itu juga untuk

memperoleh cetak biru dari suatu sistem yang baik dan dapat diaplikasikan di

tempat yang berbeda.

Pengujian ini dilakukan dengan beberapa kriteria diantaranya adalah

reasoned, cohesive, adaptable, vendor-independent, technology-independent,

domain-neutral, dan scalable. Pengujian dengan kriteria tersebut

diimplementasikan ke dalam bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami oleh

pengguna. Hasil pengujian ini adalah seperti yang terlihat pada Tabel 23.

Tabel 23 Hasil pengujian terhadap analisis dan perancangan Simpeg online

No. Uraian Jawaban Jumlah Responden %

1 Prototipe Simpeg online secara umum dapat digunakan oleh pengguna

Ya : 40 97,56 Tidak : 0 0 Abstain : 1 2,44 2 Sarana dan prasarana yang mendukung

tersedia di instansi Ya : 30 73,17

Tidak : 11 26,83

3 Aplikasi Simpeg online ini dibutuhkan oleh user

Ya : 40 97,56 Tidak : 1 2,44

4 Simpeg online ini, sudah memenuhi

kebutuhan user Ya : 39 95,12

Tidak : 2 4,88

Page 166: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

145

No. Uraian Jawaban Jumlah Responden %

5 Aplikasi ini dapat digunakan terus menerus walaupun ada perubahan

Ya : 40 97,56 Tidak : 0 0 Abstain : 1 2,44 6 Jika terdapat perubahan persyaratan,

Simpeg online masih dapat digunakan Ya : 38 92,68

Tidak : 2 4,88 Abstain : 1 2,44 7 Proses penyempurnaan aplikasi ini

tergantung pada vendor Ya : 34 82,93

Tidak : 7 17,07 8 Simpeg online ini, dapat diaplikasikan ke

semua jenis komputer Ya : 33 80,49

Tidak : 7 17,07 Abstain : 1 2,44 9 Sistem prototipe ini dapat memberi

gambaran tentang kualitas tenaga fungsional

Ya : 40 97,56 Tidak : 0 0

Abstain : 1 2,44 10 Simpeg online ini dapat diaplikasikan

secara efektif Ya : 40 97,56

Tidak : 1 2,44

Secara umum analisis dan perancangan Simpeg online dengan metode

TOGAF dapat dilakukan dengan baik. Untuk melihat Simpeg online ini sudah

memenuhi kriteria reasoned (sesuai kebutuhan pengguna) atau belum dapat

dilihat pada pernyataan responden dari nomor 1 sampai 4. Sebagian besar

responden (97,56%) menyatakan dapat digunakan oleh pengguna, berarti Simpeg

online ini reasoned yaitu dapat diterima oleh pengguna dengan baik. Pada saat

penulis berdiskusi dengan responden, sebagian besar responden sangat

mendukung sistem ini karena dapat mempermudah dan mempercepat proses

administrasi kepegawaian.

Untuk menjawab Simpeg online ini sudah terpadu (cohesive) atau belum,

dapat dilihat pada pernyataan responden nomor 5. Semua responden (97,56%)

menyatakan bahwa Simpeg online ini dapat digunakan secara terus menerus untuk

proses administrasi kepegawaian walaupun nantinya terdapat perubahan peraturan

dan persyaratan yang berlaku. Hal ini karena dalam menganalisis dan merancang

Simpeg online dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan melihat

pernyataan responden tersebut berarti Simpeg online ini dianalisis dan dirancang

secara terpadu (cohesive).

Page 167: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

146

Simpeg online ini juga harus mudah beradaptasi dengan pengguna

(adaptable). Untuk mengetahui Simpeg online ini adaptable atau tidak dapat

dilihat pada Tabel 23 nomor 6. Pada Tabel 23 di atas, sebagian besar responden

(92,68%) menyatakan bahwa jika terjadi suatu perubahan persyaratan untuk

proses administrasi kepegawaian maka Simpeg online ini masih dapat digunakan.

Artinya Simpeg online dapat digunakan oleh pengguna dengan mudah walaupun

pada saat yang akan datang terjadi perubahan baik persyaratan administrasi

kepegawaian maupun sistem yang berlaku.

Kriteria yang lain adalah ketergantungan terhadap pengembang sistem

(vendor independent). Suatu rancangan sistem yang baik adalah yang tidak selalu

tergantung pada salah satu pengembang saja namun dapat disempurnakan lagi

oleh pengembang yang lain (Setiawan 2009a). Dalam hal ini pada Tabel 23

pertanyaan nomor 7, sebagian besar responden (82,93%) menyatakan bahwa

ternyata rancangan Simpeg online ini masih tergantung pada pengembang sistem

dimaksud. Hal ini dikarenakan Badan Litbang Pertanian saat ini mempunyai unit

kerja dan UPT sejumlah 63 instansi sehingga perlu dilakukan koordinasi yang

baik termasuk dalam hal pengembangan sistem. Oleh karena itu perlu adanya

keseragaman rancangan sistem dimaksud. Jika rancangan sistem tersebut tidak

seragam maka sistem proses administrasi kepegawaian secara online ini tidak

dapat berjalan dengan baik karena masing-masing unit kerja dan UPT dapat

mengembangkan dan mengubah rancangan Simpeg online dimaksud. Disamping

itu pada saat penulis berdiskusi dengan responden, mereka menginginkan adanya

keseragaman Simpeg online ini untuk diaplikasikan di semua unit kerja dan UPT

lingkup Badan Litbang Pertanian.

Kemudian keberhasilan suatu rancangan sistem dapat diukur dengan

menggunakan kriteria tidak tergantung terhadap salah satu teknologi saja

(technology independent) namun sistem dapat diaplikasikan sesuai dengan

perkembangan teknologi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 23 nomor 8, yaitu

bahwa 80,49% dari responden menyatakan bahwa Simpeg online ini dapat

diaplikasikan di semua jenis komputer. Artinya bahwa Simpeg online ini dapat

diakses oleh pengguna kapan saja, dimana saja, dan dapat diaplikasikan sesuai

dengan perkembangan teknologi yang ada. Simpeg online dapat diakses dengan

Page 168: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

147 menggunakan jenis komputer apa saja diantaranya adalah jenis komputer Pentium

2, Pentium 3, Pentium 4, dual core, dan core 2 duo.

Kriteria selanjutnya adalah bahwa suatu rancangan sistem harus domain

neutral, artinya sistem yang dirancang harus mempunyai peranan dalam

memelihara tujuan organisasi. Dalam hal ini pada Tabel 23 pertanyaan nomor 9

dijabarkan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh pengguna

yaitu apakah Simpeg online ini dapat menggambarkan kualitas tenaga fungsional

di Badan Litbang Pertanian atau tidak. Dimana salah satu tujuan dari Bagian

Kepegawaian Badan Litbang Pertanian adalah mewujudkan sumberdaya manusia

(SDM) Badan Litbang Pertanian yang professional. Hasil kuesioner

memperlihatkan bahwa 97,56% dari responden menyatakan Simpeg online dapat

memberikan gambaran tentang kualitas tenaga fungsional di Badan Litbang

Pertanian. Artinya sistem ini dapat mengetahui kualitas SDM terutama tenaga

fungsional di Badan Litbang Pertanian. Hal ini disebabkan dengan menggunakan

Simpeg online ini maka dapat diketahui rata-rata jangka waktu kenaikan pangkat

dan golongan tenaga fungsional di Badan Litbang Pertanian. Dengan mengetahui

rata-rata jangka waktu kenaikan pangkat dan golongan maka dapat diketahui juga

tenaga fungsional yang produktif dan tidak produktif.

Pengukuran kehandalan rancangan sistem yang terakhir adalah dengan

menggunakan kriteria scalable. Artinya bahwa suatu rancangan sistem harus

dapat beroperasi secara efektif baik di tingkat Badan Litbang Pertanian, unit kerja,

maupun di tingkat UPT. Dalam Tabel 23 pertanyaan nomor 10, semua responden

(97,56%) menyatakan bahwa Simpeg online ini dapat diaplikasikan di unit kerja

dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian secara efektif. Hal ini dikarenakan

selama ini dalam mengusulkan proses administrasi kepegawaian pengguna tidak

diketahui secara transparan sehingga setelah mengusulkan proses administrasi

kepegawaian, pengguna hanya menunggu proses selesai yang memakan waktu

cukup lama. Namun dengan adanya Simpeg online, semua proses usulan

administrasi kepegawaian dapat diketahui secara transparan oleh pengguna

sehingga pengguna dapat memperkirakan selesainya proses usulan administrasi

kepegawaian dimaksud.

Page 169: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

148

Page 170: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

149

V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

SIMPEG online telah dirancang dan dibangun berbasis teknologi web.

Perancangan arsitektur SIMPEG online secara bertahap dan terstruktur dapat

dilakukan dengan menggunakan metode TOGAF. Rancangan SIMPEG online

tersebut telah menghasilkan cetak biru (blue print) berbasis web. Blue print

SIMPEG online tersebut telah diimplementasikan dengan metode pengembangan

prototipe. Prototipe SIMPEG online juga telah diuji dan menghasilkan semua

fungsi dapat berjalan dengan baik.

SIMPEG online ini menyimpan data proses usulan administrasi

kepegawaian (kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali,

dan tugas belajar) beserta kelengkapan berkas proses tersebut. Oleh sebab itu

dapat diketahui secara transparan status keberadaan kelengkapan berkas,

kekurangan kelengkapan berkas, dan kecepatan proses usulan administrasi

kepegawaian.

Dengan SIMPEG online ini, dapat mempercepat layanan informasi

kepegawaian di Badan Litbang Pertanian. Pada proses usulan kenaikan pangkat,

pembebasan sementara fungsional, dan aktif bekerja kembali ternyata dapat

mempercepat 66,67% layanan informasi kepegawaian. Sedangkan pada proses

usulan tugas belajar layanan informasi kepegawaian dapat dipercepat menjadi

50%. Proses usulan kenaikan pangkat fungsional dapat dipercepat dari 11 – 12

bulan menjadi 3 – 4 bulan, proses usulan pembebasan sementara dan aktif bekerja

kembali yang sebelumnya membutuhkan waktu 5 – 6 bulan dapat dipercepat

menjadi 2 bulan, dan untuk proses usulan tugas belajar dari 3 – 4 bulan dapat

dipercepat menjadi 2 bulan.

Secara umum evaluasi yang dilakukan terhadap analisis dan perancangan

arsitektur sistem dengan metode TOGAF dapat diandalkan dan sudah sesuai

dengan kebutuhan pengguna. Dengan membagikan kuesioner ke responden,

ternyata SIMPEG online ini sudah memenuhi kriteria reasoned, cohesive,

adaptable, technology independent, domain neutral, dan scalable. Namun hanya

satu kriteria yang tidak terpenuhi pada SIMPEG online yaitu kriteria vendor

Page 171: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

150 independent, artinya SIMPEG online ini dalam pengembangan selanjutnya masih

tergantung pada pengembang sistem (vendor).

5.2 Saran

Penelitian ini baru dilaksanakan satu tahun, oleh karena itu hasil yang

diperoleh belum dapat diterapkan atau dimanfaatkan secara langsung oleh

pengguna. Namun hasil yang diperoleh dari tahun satu justru memotivasi peneliti

untuk bisa terus melanjutkan penelitian ini. Mengingat kegiatan penelitian ini

dibatasi hanya sampai tingkat Badan Litbang Pertanian, maka perlu dilakukan

penelitian lanjutan sampai ke tingkat Biro Organisasi dan Kepegawaian

Kementerian Pertanian, Badan Kepegawaian Negara, dan Sekretariat Negara agar

semua proses usulan kepegawaian berjalan lebih transparan.

Pengembangan Simpeg online ini masih dalam bentuk prototipe, sehingga

perlu dilakukan penyempurnaan sistem. Penyempurnaan sistem ini dapat

dilakukan dengan mewujudkan aplikasi Simpeg online secara menyeluruh.

Kemudian setelah menjadi suatu aplikasi yang utuh maka agar pengguna dapat

memanfaatkan aplikasi dimaksud perlu dilakukan sosialisasi ke seluruh pengguna

di Badan Litbang Pertanian.

Page 172: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

151

DAFTAR PUSTAKA

[Badan Litbang Pertanian] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Petunjuk Pelaksanaan Program Tugas Belajar Jangka Panjang Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta: Badan Litbang Pertanian.

[Badan Litbang Pertanian] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2009. Statistik Badan Litbang Pertanian 2009: sumberdaya, program dan hasil penelitian. Jakarta: Badan Litbang Pertanian.

[Badan Litbang Pertanian] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010-2014. Jakarta: Badan Litbang Pertanian.

Bank Dunia. 2009. E-Government: a definition of e-Government. http:// web. worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS/EXTINFORMATIONANDCOMMUNICATIONANDTECHNOLOGIES/EXTEGOVERNMENT/0,,contentMDK:20507153~menuPK:702592~pagePK:148956~piPK:216618~theSitePK:702586,00.html

Lankhorst M, Drunen Hans van. 2007. Enterprise Architecture Development and Modelling: combining TOGAF and archimate.

[25 Desember 2009]. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Fungsional Penjejangan Pranata Komputer. Jakarta: BPS. [CIO Council] Chief Information Officer Council. 2001. A Practical Guide to

Federal Enterprise Architechture version 1.0. Boston: Springfield. [Depkominfo] Departemen Komunikasi dan Informatika. 2004. Blue Print Sistem

Aplikasi e-Government. Jakarta: Depkominfo. Dharwiyanti S, Wahono RS. 2003. Pengantar Unified Modeling Language

(UML). Jakarta: IlmuKomputer.com. Handoko TH. 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Yogyakarta: BPFE. Hendriana N. 2004. Pemberdayaan Jaringan IAARD untuk Mendukung

Manajemen Pengetahuan di Badan Litbang Pertanian [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia

Hilliard R. 2000. Recommended Practice for Architectural Description of Software-Intensive System. IEEE Std 1471.

[IFEAD] Institute For Enterprise Architecture Developments. 2005. Trends in Enterprise Architecture 2005: how are organizations progressing. Netherland: IFEAD.

Irianto Y. 2001. Tema-tema Pokok Manajemen Sumberdaya Manusia. Surabaya: Insan Cendekia.

Jeong KY, Wu L, Hong JD. 2009. IDEF method-based simulation model design and development. Journal of Industrial Engineering and Management 2(2):337-359.

Kim YG, Everest GC. 1994. Building an IS architecture: Collective wisdom from the field. Information & Management 26:1-11.

Kozina M. 2006. Evaluation of ARIS and Zachman Frameworks as Enterprise Architectures. Journal of Information and Organizational Science 30:115-136.

www.via-nova-architectuea.org [Januari 2010].

Page 173: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

152 [LNRI] Lembaga Negara Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesi Nomor 1000 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural. Jakarta: LNRI

Marimin, Tanjung H, Prabowo H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

McLeod RJ, Schell G. 2007. Management Information System. Ed ke-10. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

[Menkominfo] Kementrian Komunikasi dan Informasi. 2003. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government (Inpres No. 3 Tahun 2003): panduan penyusunan rencana induk pengembangan e-Government lembaga, versi 1.0. Jakarta : Menkominfo.

Mutyarini K, Sembiring J. 2006. Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia. Di dalam: Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia; Bandung, 3-4 Mei 2006. Bandung: ITB. Hlm 102-107.

Nurokhim, Rohmah RN. 2002. Case Tool Pengembangan Perangkat Lunak Berorientasi-objek menggunakan Unified Modeling Language (UML). Jurnal Teknik Elektro Emitor 2:39-42

Owen M, Raj J. 2003. BPMN and Business Process Management: introduction to the new business process modeling standard. Popkin Software.

Priantoto W. 2008. Perencanaan Arsitektur Enterprise untuk Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kabupaten Barito Utara. Studi Kasus :Pelayanan Perizinan [Tesis]. Bogor : Pascasarjana IPB.

Priyono, Harun AA. 2003. Perancangan Sistem Informasi Jabatan Fungsional Badan Litbang Pertanian. Jurnal Informatika Pertanian 12:31-44.

Quatrani T. 1999. Visual Modeling with Rational Rose 2000 and UML. Ed ke-2. Canada: Addison Wesley Longman.

Rita E, Carlo N, Mohammed AH, Abd Majid MZ. 2010. Pembangunan Budaya Mutu dengan Model IDEF0. http://www.fab.utm.my/download/ ConferenceSemiar/ICCI2006S1PP11.pdf [4 Maret 2010].

Rosmala D, Falahah. 2007. Pemodelan Proses Bisnis B2B dengan BPMN (Studi Kasus Pengadaan Barang pada Divisi Logistik). Di dalam: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi; Yogyakarta, 16 Juni 2007.

Rumapea SA, Surendro K. 2007. Perencanaan Arsitektur Enterprise Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Usulan : Dinas Perijinan). Di dalam: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi; Yogyakarta, 16 Juni 2007.

Satzinger J, Jackson R, Burd S. 2007. System Analysis And Design in a Changing World. Ed ke-4. Canada: Thomson Course Technology, Massachusetts.

[Sekretariat Badan Litbang Pertanian] Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Pedoman Ringkas Administrasi Jabatan Fungsional Peneliti Badan Litbang Pertanian. Jakarta: Sekretariat Badan Litbang Pertanian.

[Sekretariat Badan Litbang Pertanian] Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Proposal Kegiatan SIMPEG Tahun 2010. Jakarta: Sekretariat Badan Litbang Pertanian.

Setiawan EB. 2009a. Pemilihan EA Framework. Di dalam: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi; Yogyakarta, 20 Juni 2009. Hlm 114-118.

Page 174: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

153 Setiawan EB. 2009b. Perancangan Strategis Sistem Informasi IT TELKOM untuk

menuju World Class University. Di dalam: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi; Yogyakarta, 20 Juni 2009. Hlm 97-101.

Setiyadi MWR. 2001. Faktor Sukses Implementasi e-Government. Country Advocate GIPI-IMLPC.

Surendro K. 2009. Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi. Bandung: Informatika.

Suyanto AH. 2005. Review Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak. http:// www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Artikel/RPL/RPL.pdf

Wijaya SW, Wibowo A, Rumapea SA. 2009. Pemodelan Proses Bisnis Perusahaan Distribusi dengan Menggunakan Business Process Modeling Notation Version 1.0 (studi kasus PT XYZ)

[25 Desember 2009]. Syaiful, Permadi D. 2005. Aplikasi IDEF0 dan IDEF3 dalam Memperbaiki Proses

Bisnis dan Sistem Informasi dalam Penanganan Order dan Supplier (Studi Kasus PT. STU). Jurnal Information Technology 4:37-41.

Ugavina N. 2009. MDG Technology for TOGAF User Guide. Creswick, Victoria: Sparx System.

http://www.usd.ac.id/06/ publ_dosen/wisnu_ti/pemodelan.pdf [30 Desember 2009]

Wiryana IM. 2009. Internetworking sebagai suatu Infrastruktur Pembangun Information Superhighway. http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/~made/old_stuff/ art_int/ [25 Desember 2009].

Zachman JA. 1996. The Framework for Enterprise Architecture: background, description, and utility. Canada: Zachman International, Inc.

Zachman JA. 1997. Enterprise Architecture: the issue of the century, database programming and design. Canada: Zachman International, Inc.

Zachman JA. 2009. The Zachman Framework: the official concise definition. http://www.zachmaninternational.com/index.php/the-zachman -framework [22 Desember 2009].

Page 175: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

154

LAMPIRAN

Page 176: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

155

Page 177: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

156

Page 178: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

157 Lampiran 1 Nama singkatan dan kepanjangan unit kerja lingkup Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian

No. Nama Singkatan Unit

Kerja

Nama Kepanjangan Unit Kerja

1. Sekretariat Badan : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

2. Puslitbangtan : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

3. BB Padi : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

4. Balitkabi : Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

5. Balit Sereal : Balai Penelitian Tanaman Serealia

6. Lolit Tungro : Loka Penelitian Penyakit Tungro

7. Puslitbanghorti : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikultura

8. Balitsa : Balai Penelitian Tanaman Sayuran

9. Balitbu Tropika : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

10. Balithi : Balai Penelitian Tanaman Hias

11. Balit Jestro : Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

12. Puslitbangbun : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan

13. Balittro : Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

14. Balittas : Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

15. Balitka : Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain

16. Balittri : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri

17. Puslitbangnak : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

18. Bbalitvet : Balai Besar Penelitian Veteriner

19. Balitnak : Balai Penelitian Ternak

20. Lolit Sapi : Loka Penelitian Sapi Potong

21. Lolit Kambing : Loka Penelitian Kambing Potong

22. BBSDL : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Page 179: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

158 No. Nama Singkatan Unit

Kerja

Nama Kepanjangan Unit Kerja

Sumberdaya Lahan Pertanian

23. Balittra : Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa

24. Balittanah : Balai Penelitian Tanah

25. Balitklimat : Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

26. Balingtan : Balai Penelitian Lingkungan Pertanian

27. BB Pengkajian : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

28. BPTP : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

29. BBP Mektan : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

30. BB Biogen : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

31. BB Pascapanen : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian

32. PSEKP : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

33. PUSTAKA : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

34. LRPI : Lembaga Riset Perkebunan Indonesia

35. Puslit Karet : Pusat Penelitian Karet

36. Puslit Kopi dan Kakao : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao

37. Puslit Teh dan Kina : Pusat Penelitian Teh dan Kina

38. Puslit Gula : Pusat Penelitian Gula

39. Puslit Kelapa Sawit : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

40. Balai PATP : Balai Pengelola Alih Teknologi

Page 180: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

159 Lampiran 2 Hasil observasi dan wawancara dengan responden (2 narasumber,

pejabat, dan pegawai terkait)

No Nama Responden Tgl. Jabatan Lokasi 1. Dr. Haryono, M.Sc.

(narasumber 1) 16 Juni 2010

Sekretaris Badan Litbang Pertanian

Jakarta

Hasil Wawancara : • SIMPEG yang ada saat ini belum berjalan dengan baik karena ada dua faktor

yang mempengaruhi yaitu : Faktor eksternal

Pengembang SIMPEG (Pusdatin Deptan tidak memahami betul sistem informasi yang ada di Badan Litbang Pertanian.

Faktor internal Badan Litbang Pertanian sebagai user tidak mempunyai waktu banyak untuk memberikan input ke pihak pengembang.

• Agar SIMPEG di Badan Litbang Pertanian berjalan dengan baik, maka harus ada kebijakan dari Deptan untuk memberi kewenangan penuh ke Badan Litbang Pertanian dalam mengembangkan sistem informasi sendiri.

• Dalam mengembangkan sistem harus mengikuti apa yang diinginkan oleh pengguna. Tidak dikembangkan oleh keinginan pengembang seendiri

• Salah satu tehnik dalam pengembangan sistem yaitu dengan System Development Life Cycle (SDLC)

• Salah satu point dalam good governance adalah paperless, namun untuk penerapan di instansi pemerintah (PNS) belum dapat diterapkan karena struktur organisasi yang berhierarki dan birokrasi yang panjang akan menyulitkan implementasi paperless.

Yang perlu diperhatikan dalam pengembangkan sistem adalah dalam melakukan penentuan data dan analisis data serta sistem yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. Drs. Djoko Purnomo, MPS. (narasumber 2)

18 Juni 2010

Kepala Bagian Kepegawaian

Jakarta

Hasil Wawancara : • Dalam menganalisis data dan sistem, harus melihat output dan input apa yang

diinginkan oleh pengguna • Seharusnya pengembangan sistem lebih diarahkan terhadap pelayanan prima

terutama bagi peneliti yang menjadi core dari Badan Litbang Pertanian. • Sistem yang akan dikembangkan diharapkan dapat membuat output yang lebih

informatif dan dapat disajikan dalam bentuk softcopy (excel atau word) • Diharapkan sistem yang akan dikembangkan dapat lebih realtime atau uptodate,

lebih memudahkan UPT dan Unit Kerja (UK) untuk dapat memperbaiki data, dan akan lebih efektif dan efisien.

• Permasalah yang dihadapi adalah : Dalam SIMPEG yang berjalan saat ini output tidak dapat dalam bentuk

softcopy (excel atau word) sehingga apabila pimpinan meminta softcopy laporan SIMPEG tidak dapat terpenuhi.

Selain itu adanya pemutakhiran data yang tidak maksimal. Sering terjadi pegawai yang sudah pensiun/meninggal namun datanya belum diperbaiki, karena menunggu proses SK pensiun/meninggal selesai.

Kebijakan dalam entri data tergantung pada selesainya SK. Jika naik pangkat periode April, data belum dapat dientri sebelum SK selesai. Sedangkan proses

Page 181: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

160

No Nama Responden Tgl. Jabatan Lokasi SK sampai selesai memakan waktu cukup lama.

3. Ir. Hardono, M.Sc. 28 April 2010

Kepala Bagian Tata Usaha Puslitbang Tanaman Pangan

Bogor

Hasil Wawancara : • SIMPEG sangat diperlukan karena data SIMPEG digunakan untuk menyusun

renstra, laporan tahunan, dan melihat status SDM saat ini, yang lalu dan yang akan datang

• Proses usulan dan pengiriman berkas administrasi kepegawaian dilakukan secara berjenjang oleh UPT yang kemudian disampaikan ke UK dan diteruskan ke Badan Litbang Pertanian. Waktu yang diperlukan dalam proses ini rata-rata memakan waktu 2 – 3 bulan

• Pengembangan SIMPEG ke arah web (online) sangat baik dan diperlukan, namun harus memperhatikan keamanan data SIMPEG.

• Proses pengiriman surat dan berkas secara elektronik (paperless) sudah pernah mendengar, namun belum dilaksanakan. Hal ini disebabkan masih banyak pegawai yang belum menguasai teknologi informasi. Jika paperless ini ingin tercapai maka harus ada suatu pemaksaan terhadap semua instansi di Badan Litbang Pertanian.

• Kebutuhan data pegawai dalam SIMPEG harus cash and carry artinya jika user memerlukan suatu informasi, maka SIMPEG harus dapat memenuhinya pada saat itu dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4. Ir. Etty Herawati, MS. 27 April 2010

Kepala Bagian Tata Usaha Puslitbang Perkebunan

Bogor

Hasil Wawancara : • SIMPEG masih dibutuhkan karena SIMPEG digunakan untuk memudahkan

dalam menentukan kebijakan • Proses usulan administrasi kepegawaian secara umum dilakukan berjenjang

dari UPT ke UK yang kemudian disampaikan ke Badan Litbang Pertanian. Namun untuk usulan KP fungsional, pembebasan sementara dan aktif bekerja kembali yang melakukan pengusulannya adalah pejabat fungsional yang bersangkutan karena mereka yang mengetahui kapan bisa naik pangkat dengan melihat nilai angka kreditnya. Begitu juga dalam menyiapkan berkas usulan sebagian dilakukan oleh pejabat fungsional yang bersangkutan.

• Waktu yang diperlukan dalam proses usulan administrasi kepegawaian rata-rata 1 bulan

• Pengembangan SIMPEG online berbasis web sangat bagus, namun perlu didukung dengan tenaga yang handal. Selain itu dengan adanya sistem online ini perlu diperhatikan hierarki organisasi di Badan Litbang Pertanian jangan sampai menghilangkan salah satu fungsi organisasi.

5. Drs. Anang Sumarna 19 Mei 2010

Kepala Sub Bagian Kepegawaian & Rumah Tangga Puslitbang Perkebunan

Bogor

Hasil Wawancara : • Pengusulan KP, pembebasan sementara fungsional, aktif bekerja kembali

dilakukan dari pengelola kepegawaian menginformasikan ke pejabat fungsional. Kemudian pejabat fungsional melengkapi sebagian berkas usulan yang belum ada di pengelola kepegawaian.

Page 182: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

161

No Nama Responden Tgl. Jabatan Lokasi • Proses pembebasan sementara untuk semua fungsional mempunyai aturan yang

sama yaitu 5 + 1, artinya jika sudah 5 tahun terhitung dari SK jabatan terakhir tidak dapat memenuhi angka kredit maka sudah dapat dibebaskan jabatan fungsionalnya. Kemudian diberi kesempatan 1 tahun untuk memenuhi angka kredit, jika tidak dapat memenuhinya maka diberhentikan dari jabatan fungsional.

• Proses pembuatan SK fungsional untuk Peneliti Muda ke bawah hanya sampai ke Biro Organisasi & Kepegawaian Deptan, sedangkan untuk Peneliti Madya ke atas prosesnya sampai ke BKN

• Proses monitoring berkas usulan administrasi kepegawaian secara online diperlukan, karena selama ini dilakukan secara manual yaitu melalui telpon dan mendatangi langsung instansi terkait.

• Proses usulan administrasi kepegawaian dari UPT ke UK memakan waktu 3 minggu.

• Komputer yang tersedia di kepegawaian 4 unit komputer pentium 4 dan 1 laptop. Dari 4 komputer, 1 komputer khusus buat SIMPEG. Kemudian di kepegawaian sudah terhubung internet dimana selama ini informasi kepegawaian sudah diupload ke internet dengan menggunakan Excel.

6. Nurul Ilman, SE. 20 Mei 2010

Kepala Sub Bagian Kepegawaian & Rumah Tangga Puslitbang Peternakan

Bogor

Hasil Wawancara : • Proses monitoring yang dilakukan saat ini secara manual yaitu dengan

mendatangi langsung ke instanisi terkait dan telepon. Namun untuk mendata usulan administrasi kepegawaian sudah dilakukan dengan aplikasi yang dibuat sendiri dengan menggunakan Microsoft Access.

• Proses pengusulan administrasi kepegawaian dilakukan oleh UPT yang selanjutnya disampaikan ke UK dan diteruskan ke Badan Litbang Pertanian.

• Untuk mengetahui pejabat fungsional akan naik pangkat dapat dilihat dari penilaian angka kredit (PAK) terakhir.

• Pengembangan SIMPEG dengan dilakukannya proses usulan dan monitoring administrasi kepegawaian secara online sangat bagus dan mendukung, karena akan membantu pengelola kepegawaian dan pegawai untuk mengetahui status berkas usulan sudah sampai dimana. Oleh sebab itu dapat dianalisa rata-rata penyelesaian SK dan di tingkat mana yang prosesnya lama. Namun demikian perlu dipertimbangkan aspek fungsionalitas dari UK (eselon II) karena bisa jadi berkas dari UPT langsung dikirim ke Badan Litbang Pertanian sehingga fungsi UK tidak ada lagi.

• Sarana komputer sudah cukup memadai dengan 4 buah komputer. 3 diantaranya jenis pentium 4 dan 1 pentium 3. selain itu di kepegawaian sudah terhubung dengan internet.

7. Bekti Subagja, M.Si. 12 Mei 2010

Kepala Sub Bagian Kepegawaian & Rumah Tangga BBP2TP

Bogor

Hasil Wawancara : • SIMPEG sangat penting karena dapat mengeluarkan laporan-laporan yang

diinginkan oleh pengguna • Kondisi SIMPEG sekarang belum optimal karena masih banyak kebutuhan

Page 183: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

162

No Nama Responden Tgl. Jabatan Lokasi pengguna yang belum terpenuhi.

• SIMPEG belum dapat mengakomodir kebutuhan data dan informasi secara online. Oleh sebab itu Badan Litbang harus menganggap hal itu adalah penting.

• Kebijakan paperless sudah dimulai secara bertahap dengan menggunakan e-mail dan fax. Untuk meningkatkan penggunakan paperless ini harus ada pengarahan secara hierarki dari Badan Litbang sampai ke UPT.

• SIMPEG online sangat penting dan perlu karena akan memudahkan dan mempercepat pengguna dalam pengiriman surat serta berkas usulan. Disamping itu juga akan lebih hemat/ekonomis. Oleh sebab itu harus ada implementasinya (tidak hanya wacana)

• Proses usulan dan kelengkapan berkas administrasi kepegawaian dari UPT ke UK memakan waktu 2 – 3 minggu. Sedangkan pengiriman usulan dan berkas dari UK ke Badan Litbang memakan waktu 3 hari – 1 minggu. Namun secara keseluruhan proses usulan administrasi kepegawaian (KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar) sampai selesai memakan waktu 2 – 3 bulan.

• Untuk kelancaran proses kepegawaian perlu adanya komitmen dari pihak manajemen tingkat atas sampai yang terendah untuk tidak memandang sebelah mata terhadap proses administrasi kepegawaian. Selain itu juga harus ada persamaan persepsi antara pihak manajemen dengan tingkat operasional.

• Dalam pengiriman berkas secara online perlu diperhatikan keabsahan berkas karena selama ini berkas harus ada legalisasinya dengan tanda tangan dan stempel kepala instansi. Oleh sebab itu saat ini masih diperlukan fisik berkas secara manual disamping dilakukan secara elektronik.

8. Agussalim Simanjuntak, SPt. 30 April 2010

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTP Riau

Riau

Hasil Wawancara : • SIMPEG sangat penting dan sudah cukup bagus, namun masih banyak yang

harus disempurnakan. Karena keluaran yang ada tidak semua sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga jika ada permintaan data yang tidak terdapat dalam SIMPEG harus dilakukan dengan manual.

• Proses usulan administrasi kepegawaian dilakukan oleh pengelola kepegawaian UPT. Pengelola kepegawaian memberikan informasi ke yang bersangkutan untuk proses administrasinya. Kemudian pengelola kepegawaian UPT dan yang bersangkutan saling melengkapi berkas usulan. Berkas yang belum ada di pengelola kepegawaian dilengkapi oleh yang bersangkutan.

• Proses untuk usulan dan melengkapi berkas memakan waktu 2 minggu yang kemudian dikirim melalui jasa pengiriman atau jika mendesak langsung diantar ke UK (eselon II).

• Secara keseluruhan proses usulan administrasi kepegawaian sampai selesai memakan waktu 2 – 4 bulan.

• Kebijakan paperless belum ada, namun fasilitas yang mendukung sudah cukup tersedia seperti komputer, jaringan, scanner, dan internet sudah ada.

• Selama ini proses monitoring usulan administrasi kepegawaian dilakukan secara manual dengan menggunakan telepon atau mendatangi langsung instansi yang terkait. Sehingga untuk mempermudah pengelola kepegawaian perlu adanya sistem yang dapat memonitor usulan administrasi secara otomatis yaitu dengan sistem online berbasis web.

• Proses usulan dan pengiriman berkas secara online sangat baik dan mendukung kegiatan tersebut. Namun perlu diperhatikan juga keamanan datanya karena

Page 184: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

163

No Nama Responden Tgl. Jabatan Lokasi data pegawai ada yang bersifat rahasia. Selain itu juga akan lebih ekonomis, tidak mengeluarkan biaya pengiriman, transportasi, dsb. Kemudian karena sampai saat ini proses kelengkapan berkas masih menggunakan sistem legalisasi dari pimpinan instansi, apakah sistem online ini akan melegalkan semua berkas?maka perlu dipertimbangkan juga legalitasnya. Sehingga jika perlu proses usulan dan kelengkapan berkas secara fisik atau manual tetap dilakukan disamping proses secara online dan elektronik.

Page 185: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

164 Lampiran 3 Kuesioner tahap I dalam rangka pengumpulan data (baseline tahap I)

KUESIONER

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DENGAN METODE TOGAF UNTUK MEMPERCEPAT 30 % LAYANAN INFORMASI KEPEGAWAIAN

Nama Instansi :

Tanggal :

Jabatan :

Page 186: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

165 Latar Belakang

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Litbang Pertanian telah dilakukan beberapa dekade. Tujuan SIMPEG tersebut adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam menentukan kebijakan manajerial kepegawaian. Namun dalam kenyataannya keterlambatan dan lamanya proses administrasi pegawai masih sering terjadi. Oleh sebab itu perlu adanya SIMPEG yang dapat mempercepat layanan informasi kepegawaian, yaitu dengan mengembangkan SIMPEG online berbasis web.

Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan studi pascasarjana (S2) Program Studi Ilmu Komputer di Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai karya ilmiah (tesis) penulis untuk menyelesaikan studi di IPB. Pada penelitian ini akan difokuskan pada proses Kenaikan Pangkat (KP) pilihan (pejabat fungsional), pembebasan sementara, aktif bekerja kembali (ABK) dan proses usulan tugas belajar.

Kuesioner ini disusun sebagai salah satu metodologi yang digunakan oleh penulis dalam melakukan rancang bangun sistem informasi manajemen kepegawaian Badan Litbang Pertanian dengan metode the open groups architecture framework (TOGAF) untuk mempercepat 30 % layanan informasi kepegawaian. Kuesioner ini juga untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan proses bisnis KP pilihan, pembebasan sementara, ABK, dan usulan tugas belajar. Selain itu juga untuk mengetahui sistem informasi yang berkaitan dengan proses bisnis, dan teknologi informasi yang tersedia.

Petunjuk Pengisian

Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan tanda contreng ( √ ) pada tempat yang telah disediakan. Kuesioner

I. Arsitektur Proses Bisnis

1. Dalam memproses usulan Kenaikan Pangkat (KP) pilihan, apakah menunggu permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak Belum pernah memproses usulan KP

2. Dalam memproses usulan pembebasan sementara fungsional, apakah menunggu permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak Belum pernah memproses usulan Pembebasan Sementara

3. Dalam memproses usulan aktif bekerja kembali (ABK), apakah menunggu permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak Belum pernah memproses usulan ABK

4. Dalam memproses usulan Tugas Belajar, apakah menunggu permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak Belum pernah memproses usulan Tugas Belajar

Page 187: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

166

Jika jawaban no 1, 2, 3, atau 4 Tidak atau belum pernah memproses , lanjutkan ke pertanyaan nomor 8.

5. Jika jawaban no. 1 Ya, bagaimana proses selanjutnya? (sejak menerima surat permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Langsung membuat surat usulan dari instansi Bapak/Ibu Melanjutkan dan memberikan informasi tersebut ke UPT/pegawai yang

bersangkutan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

6. Jika jawaban no. 2 dan 3 Ya, bagaimana proses selanjutnya? (sejak menerima surat permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Langsung membuat surat usulan dari instansi Bapak/Ibu Melanjutkan dan memberikan informasi tersebut ke UPT/pegawai yang

bersangkutan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

7. Jika jawaban no. 4 Ya, bagaimana proses selanjutnya? (sejak menerima surat permintaan usulan dari unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Langsung membuat surat usulan dari instansi Bapak/Ibu Melanjutkan dan memberikan informasi tersebut ke UPT/pegawai Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

8. Dalam mengusulkan KP pilihan/fungsional siapa yang mengusulkan proses tersebut? Pejabat fungsional yang bersangkutan

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

9. Jika yang mengusulkan dari instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian), bagaimana pengelola kepegawaian dapat mengetahui bahwa yang bersangkutan (pejabat fungsional) akan naik pangkat? Dilihat dari Penilaian Angka Kredit (PAK) terakhir

Dilihat dari penetapan SK KP terakhir Lainnya,

jelaskan……………………………………………………………………………….

10. Berapa lama instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) menyiapkan kelengkapan berkas usulan KP fungsional? 1 – 7 hari 7 – 15 hari 16 – 30 hari Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

11. Dalam mengusulkan pembebasan sementara, siapa yang mengusulkan proses tersebut? Pejabat fungsional yang bersangkutan

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

12. Bagaimana Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) dapat mengetahui bahwa yang bersangkutan akan dibebaskan sementara?

Page 188: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

167

Dilihat secara otomatis dari aplikasi SIMPEG Dilihat dari PAK terakhir secara manual Lainnya,

sebutkan………………………………………………………………………..

13. Berapa lama instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) dapat menyiapkan berkas usulan pembebasan sementara? 1 – 5 hari 5 – 10 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

14. Dalam mengusulkan aktif bekerja kembali, siapa yang mengusulkan proses tersebut? Pegawai yang bersangkutan

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………

15. Berapa lama instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) dapat menyiapkan berkas usulan aktif bekerja kembali? 1 – 3 hari 3 – 7 hari 7 – 15 hari Lainnya. Sebutkan ……………………………………………………………

16. Berapa lama keseluruhan proses usulan KP dilakukan (sejak diusulkan sampai instansi Bapak/Ibu menerima Surat Keputusan (SK) KP)? 1 – 7 hari 7 – 15 hari 1 bulan Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………

17. Dalam mengusulkan tugas belajar siapa yang mengusulkan proses tersebut? Pegawai sendiri (Bapak/Ibu yang bersangkutan)

Instansi Bapak/Ibu Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

18. Bagaimana instansi Bapak/Ibu mengusulkan pegawai yang akan tugas belajar? Sesuai dengan persyaratan yang berlaku

Berdasarkan urutan pegawai yang tertua terlebih dahulu Sesuai dengan keinginan pimpinan

Lainnya, jelaskan…………………………………………………………………………..

19. Berapa lama instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) dapat melengkapi berkas usulan tugas belajar? 1 – 5 hari 5 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

Page 189: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

168 20. Secara keseluruhan, berapa lama proses usulan tugas belajar dilakukan (sejak

diusulkan sampai instansi Bapak/Ibu menerima Surat Keputusan (SK) tugas belajar )? 1 – 7 hari 7 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

21. Kepada siapa proses-proses usulan tersebut (KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar) disampaikan? Unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu Instansi lain (bukan unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

22. Setelah melengkapi berkas usulan-usulan tersebut, siapa yang mengirim berkas tersebut lebih lanjut? Pejabat fungsional/pegawai yang bersangkutan

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

23. Melalui apa berkas usulan tersebut dikirim? Jasa pengiriman

Diantar langsung oleh pegawai yang bersangkutan Diantar sendiri oleh instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

24. Berapa lama berkas usulan tersebut sampai ke instansi yang meminta berkas usulan? 1 – 5 hari 5 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

25. Apakah di instansi Bapak/Ibu melakukan verifikasi berkas usulan? Ya Tidak

26. Dalam proses-proses usulan tersebut, kemungkinan akan terjadi kekurangan berkas usulan. Siapa yang menginformasikan kekurangan berkas tersebut ke instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian)? Pegawai yang bersangkutan Unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu Instansi lain (bukan unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

27. Melalui apa proses menginformasikan kekurangan berkas tersebut ke instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian)? (jawaban boleh lebih dari 1) Surat Telepon & fax e-mail aplikasi SIMPEG Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

28. Kepada siapa kelengkapan kekurangan berkas tersebut dapat disampaikan?

Page 190: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

169

Unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu Instansi lain (bukan unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

29. Berapa lama instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) dapat melengkapi kekurangan berkas tersebut? 1 – 5 hari 5 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

30. Berapa lama keseluruhan proses usulan pembebasan sementara dilakukan (sejak diusulkan sampai instansi Bapak/Ibu menerima SK)? 1 – 7 hari 7 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

31. Berapa lama keseluruhan proses usulan aktif bekerja kembali dilakukan (sejak diusulkan sampai instansi Bapak/Ibu menerima SK)? 1 – 5 hari 5 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

32. Selama ini apakah instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) selalu mengikuti proses perkembangan status berkas usulan yang diusulkan oleh instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak

33. Jika Ya, bagaimana instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) dapat memonitor status berkas usulan tersebut? Secara manual (langsung menanyakan ke unit eselon yang menaungi instansi

Bapak/Ibu). Langung mendatangi instansi-instansi yang terkait.

Secara elektronik dengan menggunakan aplikasi atau software. Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………

34. Jika Tidak, apa yang dilakukan instansi Bapak/Ibu? Menunggu hasil SK . Membiarkan saja proses tersebut berjalan sampai selesai. Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………

II. Arsitektur Sistem Informasi

1. Apakah Bapak/Ibu pernah melihat aplikasi SIMPEG Deptan? Ya Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengoperasikan aplikasi SIMPEG Deptan? Ya Tidak

3. Apakah di unit kerja Bapak/Ibu, sudah menerapkan SIMPEG Deptan?

Page 191: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

170

Ya Tidak Jika jawaban no 1, 2, dan 3 Tidak, lanjutkan ke pertanyaan no. 5.

4. Jika jawaban no 1, 2, atau 3 Ya, bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang SIMPEG Deptan? Sangat baik dan sudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan Cukup baik dan informasi yang diinginkan sudah terpenuhi Kurang baik dan kurang memenuhi kebutuhan pengguna Lainnya, jelaskan ……………………………………………………………

5. Dalam memenuhi kebutuhan manajemen yang berkaitan dengan SDM, apakah data yang digunakan selalu bersumber dari SIMPEG? Ya Tidak Tidak Tahu

6. Untuk mengolah data SDM yang dibutuhkan, apakah selalu menggunakan fasilitas SIMPEG? Ya Tidak Kombinasi Tidak Tahu Kalau Tidak, apa alasannya ………………………………………….…………… Kalau Kombinasi, jelaskan ………………………………………………………

7. Data apa yang sering dibutuhkan oleh pimpinan dan stakeholder yang lain? Kenaikan Pangkat Pegawai Tenaga Fungsional Semua data yang ada di SIMPEG Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

8. Dalam proses KP pilihan (fungsional), data apa saja yang diperlukan? (jawaban boleh lebih dari 1) Data pegawai Data fungsional Data kepangkatan dan golongan Semua data yang terdapat dalam SIMPEG Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

9. Dalam proses pembebasan sementara dan aktif bekerja kembali, data apa saja yang diperlukan? (jawaban boleh lebih dari 1) Data pegawai Data fungsional Data kepangkatan dan golongan Semua data yang terdapat dalam SIMPEG Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

10. Dalam proses tugas belajar, data apa saja yang diperlukan? (jawaban boleh lebih dari 1) Data pegawai Data fungsional Data kepangkatan dan golongan Semua data yang terdapat dalam SIMPEG Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

Page 192: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

171 11. Apabila ada permintaan data pegawai, namun output data tersebut tidak terdapat

dalam SIMPEG, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Membuat secara manual dengan menggunakan Excel/Word Mencoba dengan aplikasi database dan pemrograman yang lain Tidak dibuat Lainnya,………………………………………………………………….

12. Aplikasi SIMPEG yang ada saat ini, apakah sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Bapak/Ibu? (termasuk output/keluaran SIMPEG) Ya Tidak Kalau Tidak, apa alasannya ………………………………………………………

13. Selain SIMPEG, apakah ada Sistem Informasi lain yang dikembangkan oleh instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak Jika Tidak, langsung ke No. 15. Jika Ya, sebutkan nama dan keterkaitan dengan aplikasi yang ada: a.

b.

c.

d.

e.

14. Apabila pertanyaan no. 13, jawabannya Ya, bahasa pemrograman apa yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi tersebut? MS Access Visual FoxPro Visual Basic PHP Java Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………. Jelaskan alasan pemilihan bahasa pemrograman tersebut …………………………….

15. Model aplikasi SIMPEG apa yang dikehendaki oleh Bapak/Ibu saat ini? Online (web) Portable (Windows) / stand alone Lainnya, Sebutkan ………………………………………………………………... Jelaskan alasannya ……………………………………………………………………..

16. Untuk melihat siapa yang akan naik pangkat pilihan (fungsional), apakah ada output/keluaran dari SIMPEG yang dapat digunakan untuk proses KP pilihan secara otomatis? Ya Tidak

17. Jika jawaban no 16 Tidak, bagaimana cara mengusulkan KP pilihan (fungsional)? Instansi Bapak/Ibu mendata secara manual pejabat fungsional yang sudah

memenuhi syarat KP. Yang bersangkutan melaporkan ke instansi untuk dapat diproses usul KP. Lainnya. Sebutkan ……………………………………………………………….

Page 193: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

172 18. Dalam memilih pegawai yang akan tugas belajar, apakah sudah dilakukan melalui

SIMPEG? Ya Tidak

19. Apakah di dalam SIMPEG saat ini tersedia fasilitas untuk mengetahui pegawai yang harus aktif bekerja kembali? Ya Tidak

20. Apakah di dalam SIMPEG saat ini tersedia fasilitas untuk mengetahui pegawai yang harus dibebaskan sementara? Ya Tidak

21. Apakah di dalam SIMPEG saat ini tersedia fasilitas untuk mengetahui proses monitoring status berkas usulan administrasi kepegawaian Bapak/Ibu? Ya Tidak

22. Jika Tidak, apakah perlu dikembangkan sistem informasi untuk memonitor berkas usulan administrasi kepegawaian? Ya Tidak

Jika Ya, jelaskan alasannya ……………………………………………………………

23. Informasi apa yang Bapak/Ibu butuhkan dalam SIMPEG? (jawaban boleh lebih dari 1) Monitoring status berkas usulan Daftar Riwayat Hidup Profil pegawai Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………..

24. Dalam proses administrasi di instansi Bapak/Ibu, apakah sudah ada kebijakan paperless (proses administrasi secara elektronik)? Ya Tidak

Jika Tidak, langsung ke no. 26.

25. Jika Ya, apakah sudah dilaksanakan? Sudah Belum

26. Apakah perlu dilakukan proses pengiriman berkas secara elektronik? Ya Tidak Jelaskan alasannya …………………………………………………………………….

III. Arsitektur Teknologi

1. Dalam mengelola kepegawaian di intansi Bapak/Ibu, berapa jumlah perangkat komputer yang tersedia? 1 komputer 2 komputer 3 komputer Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………..

2. Apakah ada komputer yang khusus digunakan untuk kegiatan SIMPEG? Ya Tidak

3. Apa spesifikasi komputer di pengelola kepegawaian instansi Bapak/Ibu?

Page 194: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

173

Processor Pentium 3, memory 64 MB, hardisk 1 GB, monitor SVGA Processor Pentium 4, memory 256 MB, hardisk 40 GB, monitor SVGA Processor Core 2 Duo, memory 1 GB, hardisk 160 GB, monitor SVGA Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………..

4. Apakah di instansi Bapak/Ibu tersedia akses internet? Ya Tidak

5. Jenis akses internet apa yang digunakan di instansi Bapak/Ibu? ADSL (Telkom) Dial up (Telkomnet instan) Langganan dengan ISP (Internet Service Provider) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

6. Akses internet di instansi Bapak/Ibu digunakan untuk apa saja (pilihan boleh lebih dari satu) E-mail Searching Browsing Sharing data dengan instansi lain Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

7. Apakah Bapak/Ibu mempunyai alamat e-mail? Ya Tidak Jika Ya, sebutkan alamat emailnya ……………………………………………………

8. Berapa kali Bapak/Ibu menggunakan e-mail? Setiap hari 2 X seminggu Jika ada keperluan saja Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

9. Berapa kali Bapak/Ibu menggunakan browsing internet? Setiap hari 2 X seminggu Jika ada keperluan saja Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

10. Browser apa yang sering digunakan? Internet Explorer Firefox Opera Chrome Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

11. Situs web yang paling sering diakses oleh Bapak/Ibu adalah Badan Litbang Pertanian Yahoo Google Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

Page 195: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

174 12. Dimana Bapak/Ibu dapat mengakses internet?

Di ruangan sendiri Di perpustakaan Di lab komputer di ruangan lain, sebutkan ………………………………………………………

13. Apakah di instansi Bapak/Ibu sudah tersedia jaringan komputer (LAN) Ya Tidak

14. Apakah di instansi Bapak/Ibu mengelola server? Ya Tidak Jika Ya, sebutkan ……………………………………………………………………

15. Untuk web dan email server, bagaimana pengelolaannya? Dikelola sendiri Hosting ISP. Sebutkan dimana ………………………………………………… Lainnya. Sebutkan dimana ……………………………………………………

16. Platform server yang digunakan adalah : Windows Linux (open source) Campuran Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

- TERIMA KASIH -

Page 196: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

175

KUESIONER

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DENGAN METODE TOGAF UNTUK MEMPERCEPAT 30 % LAYANAN

INFORMASI KEPEGAWAIAN

Nama Instansi :

Tanggal :

Jabatan :

untuk Peneliti

Page 197: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

176 Latar Belakang

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Litbang Pertanian telah dilakukan beberapa dekade. Tujuan SIMPEG tersebut adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam menentukan kebijakan manajerial kepegawaian. Namun dalam kenyataannya keterlambatan dan lamanya proses administrasi pegawai masih sering terjadi. Oleh sebab itu perlu adanya SIMPEG yang dapat mempercepat layanan informasi kepegawaian, yaitu dengan mengembangkan SIMPEG online berbasis web.

Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan studi pascasarjana (S2) program studi ilmu komputer di Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai karya ilmiah (tesis) penulis untuk menyelesaikan studi di IPB. Pada penelitian ini akan difokuskan pada proses Kenaikan Pangkat (KP) pilihan (pejabat fungsional), pembebasan sementara, aktif bekerja kembali (ABK) dan proses usulan tugas belajar.

Kuesioner ini disusun sebagai salah satu metodologi yang digunakan oleh penulis dalam melakukan rancang bangun sistem informasi manajemen kepegawaian Badan Litbang Pertanian dengan metode the open groups architecture framework (TOGAF) untuk mempercepat 30 % layanan informasi kepegawaian. Kuesioner ini juga untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan proses bisnis KP pilihan, pembebasan sementara, ABK, dan usulan tugas belajar. Selain itu juga untuk mengetahui sistem informasi yang berkaitan dengan proses bisnis, dan teknologi informasi yang tersedia.

Petunjuk Pengisian

Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan tanda contreng ( √ ) pada tempat yang telah disediakan. Kuesioner

Arsitektur Proses Bisnis

1. Dalam proses usulan KP pilihan/fungsional, siapa yang menginformasikan ke Bapak/Ibu bahwa Bapak/Ibu akan naik pangkat? Bapak/Ibu sudah tahu dengan sendirinya

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

2. Dalam mengusulkan KP pilihan/fungsional siapa yang mengusulkan proses tersebut? Bapak/Ibu sendiri

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

3. Apakah Bapak/Ibu mengetahui persyaratan untuk KP pilihan/fungsional? Ya Tidak

4. Persyaratan apa yang perlu disiapkan untuk proses KP pilihan/fungsional Bapak/Ibu? (jawaban boleh lebih dari 1)

Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir

Page 198: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

177

Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir Asli penetapan angka kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional Salinan/foto copy keputusan pengangkatan CPNS Daftar riwayat hidup Lainnya, sebutkan …………………………………………………………………

5. Untuk memenuhi beberapa persyaratan tersebut, siapa yang menyiapkan kelengkapan berkas usulan KP Bapak/Ibu? Bapak/Ibu sendiri

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Sebagian dari Bapak/Ibu dan sebagian lagi dari instansi (pengelola kepegawaian)

Lainnya, sebutkan …………………………………………………………………

6. Jika yang menyiapkan berkas dari Bapak/Ibu, berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan kelengkapan KP fungsional? (Jika yang menyiapkan berkas dari instansi, langsung ke pertanyaan no. 7) 1 – 5 hari 5 – 10 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

7. Apakah Bapak/Ibu pernah memproses pembebasan sementara? Ya Tidak Jika Tidak, langsung ke pertanyaan no 13.

8. Jika Ya, dalam mengusulkan pembebasan sementara, siapa yang mengusulkan proses tersebut? Bapak/Ibu sendiri

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

9. Siapa yang menyiapkan kelengkapan berkas usulan pembebasan sementara Bapak/Ibu? Bapak/Ibu sendiri Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Sebagian dari Bapak/Ibu dan sebagian lagi dari instansi (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

10. Jika yang menyiapkan berkas adalah Bapak/Ibu sendiri, berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan berkas tersebut? 1 – 5 hari 5 – 10 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

11. Dalam mengusulkan aktif bekerja kembali, siapa yang mengusulkan proses tersebut? Bapak/Ibu sendiri

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

12. Berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan berkas usulan aktif bekerja kembali? 1 – 3 hari 3 – 7 hari 7 – 15 hari

Page 199: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

178

Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………

13. Sebagai pejabat fungsional, Bapak/Ibu harus mengetahui semua aturan yang terkait. Dalam usulan proses pembebasan sementara, persyaratan apa yang harus dipenuhi? (jawaban boleh lebih dari 1)

Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir Salinan/foto copy sah penetapan angka kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional Salinan/foto copy surat yang menyebabkan diberhentikan sementara (surat teguran, SK tugas belajar, SK pengangkatan jabatan struktural, surat cuti diluar tanggungan negara, dll.) Daftar riwayat hidup Lainnya, sebutkan …………………………………………………………………

14. Apa yang menyebabkan Bapak/Ibu dibebaskan sementara dari jabatan fungsional? (jawaban boleh lebih dari 1) Tidak memenuhi angka kredit yang telah ditetapkan

Sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan Diangkat sebagai pejabat struktural (pejabat negara) Dijatuhi hukuman disiplin PNS tingkat sedang dan berat Cuti di luar tanggungan negara Ditugaskan secara penuh diluar jabatan peneliti atau diluar satuan organisasi penelitian dan pengembangan Lainnya, sebutkan…………………………………………………………………

15. Dalam mengusulkan aktif bekerja kembali, persyaratan apa yang harus dilengkapi oleh Bapak/Ibu?

Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir Salinan/foto copy sah penetapan angka kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional Salinan/foto copy surat yang menyebabkan diberhentikan sementara (surat teguran, SK tugas belajar, SK pengangkatan jabatan struktural, surat cuti diluar tanggungan negara, dll penyebab dibebaskan sementara) Foto copy ijazah legalisir asli/basah bila yang bersangkutan tuga belajar Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

16. Dalam mengusulkan tugas belajar siapa yang mengusulkan proses tersebut? Bapak/Ibu sendiri

Instansi Bapak/Ibu Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

17. Bagaimana instansi Bapak/Ibu mengusulkan pegawai yang akan tugas belajar? Sesuai dengan persyaratan yang berlaku

Berdasarkan urutan pegawai yang tertua terlebih dahulu Sesuai dengan keinginan pimpinan

Lainnya, jelaskan…………………………………………………………………………

18. Berapa lama Bapak/Ibu dapat melengkapi berkas usulan tugas belajar?

Page 200: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

179

1 – 5 hari 5 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

19. Setelah melengkapi berkas usulan-usulan tersebut, siapa yang mengirim berkas tersebut lebih lanjut? Bapak/Ibu sendiri

Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

20. Melalui apa berkas usulan tersebut dikirim? Jasa pengiriman

Diantar oleh pengelola kepegawaian Diantar sendiri oleh Bapak/Ibu Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

21. Dalam proses-proses usulan tersebut, kemungkinan akan terjadi kekurangan berkas usulan. Siapa yang menginformasikan kekurangan berkas tersebut ke Bapak/Ibu? Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu Instansi lain (bukan unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

22. Melalui apa proses menginformasikan kekurangan berkas tersebut ke instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian)? (jawaban boleh lebih dari 1) Surat Telepon & fax e-mail Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

23. Kepada siapa kelengkapan kekurangan berkas tersebut dapat disampaikan? Instansi Bapak/Ibu (pengelola kepegawaian) Unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu

Instansi lain (bukan unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu) Lainnya, sebutkan …………………………………………………………………

24. Berapa lama Bapak/Ibu dapat melengkapi kekurangan berkas tersebut? 1 – 5 hari 5 – 15 hari 1 bulan Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

25. Selama ini apakah Bapak/Ibu selalu mengikuti proses perkembangan (monitoring) status berkas usulan? Ya Tidak

26. Jika Ya, bagaimana Bapak/Ibu dapat memonitor status berkas usulan tersebut? Secara manual (langsung menanyakan ke instansi Bapak/Ibu). Langung mendatangi instansi-instansi yang terkait.

Secara elektronik dengan menggunakan aplikasi atau software. Lainnya. sebutkan ………………………………………………………………

27. Jika Tidak, apa yang dilakukan oleh Bapak/Ibu?

Page 201: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

180

Menunggu hasil SK . Membiarkan saja proses tersebut berjalan sampai selesai. Lainnya. Sebutkan ………………………………………………………………

28. Apakah perlu adanya suatu sistem yang dapat memonitor berkas usulan kepegawaian Bapak/Ibu secara otomatis/elektronik? Ya Tidak Sebutkan alasannya …………………………………………………………………

Arsitektur Sistem Informasi

1. Apakah Bapak/Ibu pernah melihat aplikasi SIMPEG Deptan? Ya Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengoperasikan aplikasi SIMPEG Deptan? Ya Tidak

3. Apakah di unit kerja Bapak/Ibu, sudah menerapkan SIMPEG Deptan? Ya Tidak Jika jawaban no 1, 2, dan 3 Tidak, langsung ke no. 5.

4. Jika jawaban no 1, 2, atau 3 Ya, bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang SIMPEG Deptan? Sangat baik dan sudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan Cukup baik dan informasi yang diinginkan sudah terpenuhi Kurang baik dan kurang memenuhi kebutuhan pengguna Lainnya, jelaskan ……………………………………………………………

5. Informasi apa saja yang sering dibutuhkan oleh Bapak/Ibu dalam hal kepegawaian? (jawaban boleh lebih dari 1) Kenaikan Pangkat Pegawai Jabatan Fungsional Training pegawai Status berkas usulan administrasi kepegawaian Bapak/Ibu Daftar riwayat hidup Semua data yang ada di kepegawaian Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

6. Apakah data-data di kepegawaian sangat membantu Bapak/Ibu dalam kelancaran proses-proses fungsional Bapak/Ibu? Ya Tidak

7. Selain SIMPEG, apakah ada Sistem Informasi lain yang dikembangkan oleh instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak Jika Tidak, langsung ke No. 7. Jika Ya, sebutkan nama dan keterkaitan dengan aplikasi yang ada: f.

g.

h.

i.

8. Model aplikasi SIMPEG apa yang dikehendaki oleh Bapak/Ibu saat ini?

Page 202: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

181

Online (web) Portable (Windows) Lainnya, Sebutkan ……………………………………………………………… Jelaskan alasannya …………………………………………………………………

9. Apakah Bapak/Ibu memerlukan fasilitas untuk mengetahui proses monitoring status berkas usulan administrasi kepegawaian Bapak/Ibu? Ya Tidak

Jika Ya, jelaskan alasannya …………………………………………………………

10. Dalam proses administrasi di instansi Bapak/Ibu, apakah sudah ada kebijakan paperless (proses administrasi secara elektronik)? Ya Tidak

11. Jika Ya, apakah sudah dilaksanakan? Sudah Belum

12. Jika Tidak/belum, apakah perlu dilakukan proses pengiriman berkas secara elektronik? Ya Tidak Jelaskan alasannya ………………………………………………………………….

13. Apa manfaatnya jika pengiriman berkas usulan administrasi kepegawaian dilakukan secara elektronik? Proses administrasi akan lebih cepat Terhindar dari kehilangan berkas Tidak ada manfaatnya Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………….

Arsitektur Teknologi

1. Apakah di instansi Bapak/Ibu tersedia akses internet? Ya Tidak

2. Akses internet di instansi Bapak/Ibu digunakan untuk apa saja (pilihan boleh lebih dari satu) E-mail Searching Browsing Sharing data dengan instansi lain Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………...

3. Apakah Bapak/Ibu mempunyai alamat e-mail? Ya Tidak Jika Ya, sebutkan alamat emailnya ……………………………………………………

4. Berapa kali Bapak/Ibu menggunakan e-mail? Setiap hari 2 X seminggu Jika ada keperluan saja Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

5. Berapa kali Bapak/Ibu menggunakan browsing internet? Setiap hari 2 X seminggu Jika ada keperluan saja

Page 203: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

182

Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

6. Browser apa yang sering digunakan? Internet Explorer Firefox Opera Chrome Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

7. Situs web apa yang paling sering diakses oleh Bapak/Ibu? Badan Litbang Pertanian Yahoo Google Lainnya, sebutkan ………………………………………………………………

8. Dimana Bapak/Ibu dapat mengakses internet? Di ruangan sendiri Di perpustakaan Di lab komputer di ruangan lain, sebutkan …………………………………………………………

9. Apakah di instansi Bapak/Ibu sudah tersedia jaringan komputer (LAN)? Ya Tidak

10. Apakah di ruangan Bapak/Ibu sudah terhubung dengan LAN? Ya Tidak

- TERIMA KASIH -

Page 204: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

183 Lampiran 4 Hasil kuesioner (baseline 1) yang terkait dengan proses bisnis

administrasi kepegawaian, sistem informasi, dan teknologi informasi

PROSES BISNIS KENAIKAN PANGKAT

No. Uraian Jawaban Jml %

1 Apakah pernah melakukan KP fungsional Ya : 124 83,78

Tidak : 25 16,89

2 Jika Ya, siapa yang menginformasikan KP Peneliti/Ybs : 51 34,46

Instansi : 75 50,68

Lainnya

Website LIPI : 1 0,68 3 Siapa yang mengusulkan Peneliti/Ybs : 45 30,41

Instansi : 78 52,70

Lainnya :

4 Apakah mengetahui persyaratan KP Ya : 129 87,16

Tidak : 15 10,14

5 Jika Ya, apa syarat2nya copy SK Jabfung : 121 81,76

copy SK KP : 123 83,11

copy DP3 2 th : 122 82,43

PAK Asli : 117 79,05

copy CPNS : 100 67,57

DRH : 86 58,11

Lainnya

SK Bebas Semntr : 1 0,68

KGB : 4 2,70

Srt Pengantar : 4 2,70

DP3 : 2 1,35

Karya tulis : 3 2,03

Ijazah : 5 3,38

KARPEG : 8 5,41

Riwayat Pekerjan : 1 0,68

Rekomendasi atsn : 3 2,03

NIP baru : 3 2,03

Karis : 1 0,68

PAK Inpassing : 3 2,03

Copy PAK 1 0,68

6 Siapa yang menyiapkan usulan berkas KP Peneliti/Ybs : 68 45,95

Instansi : 14 9,46

Sebagian dr ybs : 65 43,92

Lainnya :

Page 205: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

184 No. Uraian Jawaban Jml % 7 Waktu yang dibutuhkan untuk

menyiapkan kelengkapan berkas (dari Ybs)

1-7 hari : 72 48,65

8-14 hari : 37 25,00

15-21 ari : 16 10,81

22-30 hari : 11 7,43

lainnya

> 1 bln : 3 2,03

3 hari : 1 0,68

90 hari (3 bln) : 2 1,35

8 Kelengkapan berkas disampaikan kepada instansi ybs : 119 80,41

instansi lain : 24 16,22

lainnya :

9 yang mengirim berkas ke UK yang menaunginya Ybs : 52 35,14

Instansi : 96 65,54

Lainnya :

10 Berkas dikirim melalui Jasa pengiriman : 109 73,65

Diantar pengelola : 43 29,05

diantar ybs : 17 11,49 11 waktu yang dibutuhkan untuk

mengirim berkas sampai ke tempat tujuan

1-3 hari : 91 61,49

4-7 hari : 42 28,38

8-11 hari : 4 2,70

12-15 hari : 0 0,00

Lainnya :

1 hari : 1 0,68

Tidak tahu : 4 2,70

Tidak pernah mntr : 1 0,68

12 Apakah ybs mengikuti proses monitoring usulan Ya : 151 84,83

KP fungsional Tidak : 24 13,48

13 Jika Ya, cara memonitornya Manual : 109 61,24

datang ke instansi : 24 13,48

secara elektronik : 25 14,04

Lainnya :

Telp. : 13 8,78

sms : 1 0,68

14 Jika Tidak, yang dilakukan Ybs Menunggu hasil : 25 14,04

Membiarkan saja : 6 3,37

15 Apakah perlu sistem monitoring usulan KP Ya : 168 94,38

Tidak : 3 1,69

Alasan Ya Proses lebih cepat : 37 20,79

Page 206: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

185 No. Uraian Jawaban Jml %

Mudah memonitor : 53 29,78

Mempercepat info : 8 4,49

dpt diakses lngsg : 5 2,81

Lebih hemat : 1 0,56

akan fokus ke job : 1 0,56

mengingatkan ybs : 1 0,56

meningkatkan fungsi kepeg : 1 0,56

terhindar hilang berkas : 2 1,12

efektif : 3 1,69

Praktis & efisien : 4 2,25

mengetahui kekurangan berkas : 1 0,56

SIMPEG akan lebih baik 1 0,56

16 Jika Ya, apakah fisik berkas perlu dikirim Ya : 141 79,21

Tidak : 20 11,24

Alasan Ya : Melengkapi kurang

berkas : 4 2,25

brks hrs dlegalisir -

(utk keabsahan) : 25 14,04

Dpt mengthui brks : 7 3,93

Mengatasi ganggu-

an elektronik : 2 1,12

Buat arsip/backup : 15 8,43

Sbg. Pembanding -

(cross check) : 2 1,12

Terhindar dr hilang : 5 2,81

Sbg persyaratan : 1 0,56

sbg bukti sah : 17 9,55

data lebih akurat : 1 0,56

Berkas msh sbg syarat : 2 1,12

Alasan Tidak : dok sdh ada di inst : 3 1,69

dok. Sdh ada di file : 1 0,56

Hemat biaya : 2 1,12

Jk simpeg bagus : 1 0,56

Perkamb TI sdh maju : 1 0,56

Legalitas cukp di UPT : 1 0,56

memudahkan monitoring : 1 0,56

Memperjelas instansi pengusul : 1 0,56

lebih cepat : 1 0,56

agar tdk keliru : 1 0,56 Yg dikirim softcopy saja : 1 0,56

Page 207: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

186 No. Uraian Jawaban Jml % 17 Waktu keseluruhan dalam proses KP

fungsional 1-2 bulan : 4 2,25

3-4 bulan : 17 9,55

5-6 bulan : 31 17,42 7-8 bulan : 15 8,43

9-10 bulan : 10 5,62

11-12 bulan : 59 33,15

Lainnya

12-24 bulan : 3 1,69

> 1 th : 20 11,24

20 bulan : 1 0,56

15 bulan : 1 0,56

24 bulan/2 tahun : 7 3,93

6-12 bulan : 1 0,56

12 - 18 bulan : 1 0,56

Tdk ada batas wkt : 2 1,12

Tidak tentu : 2 1,12

Tidak tahu : 1 0,56 PROSES BISNIS PEMBEBASAN SEMENTARA

No. Uraian Jawaban Jml % 1 Apakah pernah memproses PS Ya : 74 50 Tidak : 73 49,32 2 Jk Ya, apa yang menyebabkab PS AK : 25 16,89 TB : 46 31,08 pejabat negara : 3 2,03 hukuman : 0 0 cuti DLTN : 0 0 tgs diluar penel : 0 0 3 Siapa yang menginfokan ke ybs Ybs : 13 8,78 Instansi : 59 39,86 Lainnya Ybs & instansi : 2 1,35 4 Siapa yang mengusulkan PS Ybs : 6 4,05 Instansi : 64 43,24 Lainnya unit eselon II : 1 0,68 5 Siapa yang menyiapkan berkas Ybs : 19 12,84 Instansi : 38 25,68 Sebagian dr ybs : 16 10,81 Lainnya unit eselon II : 1 0,68

Page 208: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

187

No. Uraian Jawaban Jml %

6 Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan kelengkapan berkas 1-7 hari : 29 19,59

8-14 hari : 11 7,43 15-21 hari : 1 0,68 22-30 hari : 2 1,35 7 berkas dari ybs disampaikan kepada instansi : 34 22,97 instani lain : 15 10,14 8 Apa persyaratan PS copy SK Jabfung : 57 38,51 copy SK KP : 50 33,78 copy PAK akhir : 54 36,49 copy surat PS : 52 35,14 DRH : 17 11,49 Lainnya : SK Tgs belajar : 4 2,70 9 Yang mengirim berkas ke UK di atasnya Ybs : 6 4,05 instansi : 65 43,92 Lainnya unit eselon II : 1 0,68 10 Berkas dikirim melalui Jasa pengiriman : 53 35,81 diantar petugas : 18 12,16 diantar sendiri : 2 1,35 Lainnya Tidak tahu : 1 0,68

11 waktu yang dibutuhkan untuk mengirim berkas sampai ke tempat tujuan 1-3 hari : 35 23,65

4-7 hari : 14 9,46 8-11 hari : 4 2,70 12-15 hari : 4 2,70 Lainnya 2 bulan : 2 1,35 > 1 bulan : 1 0,68 Tidak tahu : 6 4,05 12 Apakah ybs mengikuti proses monitoring Ya : 57 32,02 Tidak : 45 25,28 13 Jk Ya, bgm cara memonitornya manual : 48 26,97 datang ke Tujuan : 6 3,37 elektronik : 4 2,25 14 Jk Tidak, apa yg dilakukan Ybs Menunggu hsl : 37 20,79 membiarkan : 12 6,74 15 Apa perlu ada sistem monitoring Ya : 94 52,81 Tidak : 2 1,12 Alasan Ya : Proses cepat & lcr : 17 9,55 Cepat infor : 5 2,81

Page 209: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

188

No. Uraian Jawaban Jml % Mudah monitor : 25 14,04 Mudah proses : 4 2,25 terhindar hilng bks : 1 0,56 Lebih transparan : 1 0,56 Mengingatkan ybs : 2 1,12 Agar tdk ada TGR : 2 1,12 Sbg arsip : 1 0,56

Proses dpt dilakukan mandiri : 1 0,56

Alasan Tidak : Sdh tahu prosesya : 1 0,56 16 Apakah berkas fisik masih diperlukan Ya : 72 40,45 Tidak : 17 9,55 Alasan Ya : Sbg cros check : 1 0,56 brks hrs dlegalisir - (utk keabsahan) : 22 12,36 Sbg arsip dok : 4 2,25 bukti fisik : 12 6,74 loyalitas d UPT : 1 0,56 Memudah proses : 1 0,56 Sbg informasi : 1 0,56 Proses manual hrs ada : 1 0,56 dikirm softcopy saja : 1 0,56 Alasan Tidak : Dok sdh d instsi : 2 1,12 Hemat kertas : 1 0,56 Berkas tdk bnyk : 1 0,56 Jk Simpeg bagus : 1 0,56 Otomatis : 1 0,56 Proses lama : 2 1,12 Cukup di UPT : 1 0,56

17 Waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses Pembebasan Sementara

1-2 bulan : 10 5,62

3-4 bulan : 21 11,80 5-6 bulan : 33 18,54 7-8 bulan : 7 3,93 9-10 bulan : 2 1,12 11-12 bulan : 16 8,99 Lainnya : > 1 tahun 3 1,69 > 4 tahun 1 0,56 > 6 bulan 1 0,56 Tdk ada batas wkt 2 1,12 Tdk tahu 3 1,69

Page 210: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

189 PROSES BISNIS AKTIF BEKERJA KEMBALI

No. Uraian Jawaban Jml % 1 Apakah pernah usul ABK Ya : 83 56,08 Tidak : 63 42,57 2 Jika Ya, siapa yang mengusulkan Ybs : 23 15,54 Instansi : 64 43,24 3 Persyaratan ABK copy SK Jabfung : 65 43,92 copy SK KP terakhir : 65 43,92 copy PAK terakhir : 60 40,54 copy surat sebab PS : 75 50,68 copy iajzah : 71 47,97 Lainnya SK Pembebasan Smntr : 1 0,68 DRH : 1 0,68 4 Siapa yang menyiapkan berkas ABK Ybs : 35 23,65 Instansi : 24 16,22 sebagian dari ybs : 27 18,24

5 Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan kelengkapan berkas (dari ybs)

1-7 hari : 49 33,11

8-14 hari : 21 14,19 15-21 hari : 5 3,38 22-30 hari : 1 0,68 Lainnya : 1 tahun : 3 2,03 6 berkas dari ybs disampaikan kepada instansi : 62 41,89 UK eselon di atasnya : 22 14,86 instansi lain : 1 0,68

7 Yang mengirim berkas ke UK eselon diatasya Ybs : 15 10,14

instansi : 69 46,62 8 Berkas dikirim melalui Jasa pengiriman : 64 43,24 diantar petugas : 17 11,49 diantar ybs : 2 1,35 Lainnya : Tidak tahu : 1 0,68

9 waktu yang dibutuhkan untuk mengirim berkas sampai ke tempat tujuan 1-3 hari : 43 29,05

4-7 hari : 18 12,16 8-11 hari : 10 6,76 12-15 hari : 2 1,35 Lainnya Kurang jelas : 1 0,68 Tidak dimonitor : 1 0,68 Tidak tahu : 5 3,38

Page 211: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

190

No. Uraian Jawaban Jml % 10 Apakah ikut monitoring usulan ABK Ya : 85 47,75 Tidak : 28 15,73 11 Jk Ya, cara memonitornya manual : 68 38,20 dtg di lokasi terkait : 10 5,62 elektronik : 7 3,93 Lainnya Telp. : 7 3,93 12 Jk Tidak, apa yg dilakukan Ybs Menunggu hasil : 24 13,48 membiarkan saja : 8 4,49 13 Apa perlu ada sistem monitoring berkas Ya : 103 57,87 Tidak : 4 2,25 Alasannya Ya: Proses cepat & lancar : 25 14,04 Informasi cepat : 10 5,62 Memudahkan proses : 17 9,55 Dapat memonitor brks : 8 4,49 Lebih praktis & efisien : 3 1,69 Dpt diakses dmana saja : 2 1,12 Aman dan nyaman : 1 0,56 SIMPEG lebih baik 1 0,56 14 Apa fisik berkas perlu dikirim Ya : 85 47,75 Tidak : 15 8,43 Alasannya Ya: Utk cross check : 2 1,12 brks hrs dlegalisir - (utk keabsahan) : 18 10,11 Antisipasi gangguan elktr : 2 1,12 Memudahkan monitorng : 1 0,56 Backup data/arsip : 9 5,06 Bukti fisik (otentik) : 9 5,06 sbg kelengkapan KPN : 1 0,56 Instansi lain perlu berkas 1 0,56 Alasan Tidak : Dok. Sdh ada di instnsi : 2 1,12 Legalitas cukup di UPT : 2 1,12 Berkas tidak banyak : 1 0,56 Tidak praktis : 1 0,56 dikirm softcopy saja : 1 0,56

15 Waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses ABK 1-2 bulan : 5 2,81

3-4 bulan : 26 14,61 5-6 bulan : 30 16,85 7-8 bual : 7 3,93 9-10 bulan : 3 1,69 11-12 bulan : 28 15,73 Lainnya

Page 212: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

191

No. Uraian Jawaban Jml % 24 bulan : 1 0,56 >2 tahun : 1 0,56 > 1 tahun : 5 2,81 Tidak ada batas waktu : 2 1,12 Tidak tahu : 2 1,12

PROSES BISNIS TUGAS BELAJAR

No. Uraian Jawaban Jml % 1 Apakah pernah tugas belajar Ya : 95 64,19 Tidak : 52 35,14 2 Jika Ya, siapa yang mengusulkan Ybs : 7 4,73 instansi : 89 60,14 Lainnya Proyek kerjasama : 1 0,68 3 Bgm instansi mengusulkan TB sesuai persyaratan : 87 58,78 urut pegawai yg tua : 9 6,08 sesuai dg pimpinan : 9 6,08 Lainnya : Ada permintaan : 1 0,68 Tergantung dana yg ada : 1 0,68 4 Apakah mengetahui persyaratan TB Ya : 88 59,46 Tidak : 9 6,08 5 Jk Ya, apa persyaratannya PNS 2 th : 76 51,35 copy ijazah & transkrip : 86 58,11 copy SK PNS : 82 55,41 DRH : 71 47,97 Lainnya Rekomendasi : 9 6,08 IPK : 3 2,03 TOEFL : 1 0,68 Summary proposal : 1 0,68 Usia : 1 0,68 English competency : 1 0,68 SK fungsional : 1 0,68 Persetujuan : 1 0,68 6 Siapa yg menyiapkan berkas usulan TB Ybs : 69 46,62 Instansi : 21 14,19 Lainnya : Ybs & Instansi : 8 5,41 7 Waktu untuk melengkapi berkas 1-7 hari : 44 29,73 8-14 hari : 25 16,89 15-21 hari : 6 4,05

Page 213: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

192

No. Uraian Jawaban Jml % 22-30 hari : 4 2,70 Lainnya : > 1 bulan : 1 0,68

8 yang mengirim berkas ke eselon lebih tinggi Ybs : 19 12,84

Instansi : 79 53,38 9 Berkas dikirim melalui Jasa pengiriman : 75 50,68 diantar petugas : 18 12,16 diantar sendiri ybs : 5 3,38 Lainnya : Tidak tahu : 1 0,68

10 waktu yang dibutuhkan untuk mengirim berkas sampai ke tempat tujuan 1-3 hari : 45 30,41

4-7 hari : 32 21,62 8-11 hari : 2 1,35 12-15 hari : 7 4,73 > 2 minggu : 1 0,68 1 - 2 bulan : 1 0,68 1 bulan : 1 0,68 > 1 bulan : 1 0,68 Tidak dmonitor : 1 0,68 Tidak tahu : 4 2,70 11 Apakah ikut memonitor berkas Ya : 89 50,00 Tidak : 35 19,66 12 Jk Ya, bgm cara memonitornya manual : 73 41,01 dtg k lokasi terkait : 9 5,06 elektronik : 5 2,81 Lainnya Telpon : 4 2,25 e-mail : 1 0,56 13 Jk Tidak, apa yang dilakukan ybs Menunggu hasil : 28 15,73 Membiarkan saja : 12 6,74 14 Apakah perlu sistem monitoring berkas Ya : 114 64,04 Tidak : 5 2,81 Alasannya Ya: Mempercepat proses : 16 8,99 Memudahkan monitorng : 27 15,17 Mempercepat informasi : 12 6,74 Mempermudah proses : 4 2,25 Lebih transparan : 3 1,69 Murah dan cepat : 2 1,12 Lebih pasti & yakin : 2 1,12 Lebih praktis & cepat : 2 1,12 utk mempersiapkan diri : 1 0,56

Page 214: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

193

No. Uraian Jawaban Jml % 15 Apakah berkas fisik masih perlu dikirim Ya : 99 55,62 Tidak : 12 6,74 Alasan Ya : Untuk cross check : 4 2,25 brks hrs dlegalisir untuk - keabsahan : 15 8,43 Sbg cadangan berkas : 3 1,69 Untuk arsip/backup : 10 5,62 Antisipasi gangguan elktr : 1 0,56 Sbg bukti fisik : 11 6,18

Proses msh mensyaratkan berkas : 1 0,56

Berkas sudah sampai atau belum 3 1,69

Alasan Tidak : Dok sdh ada di instansi : 1 0,56 Hemat kertas : 1 0,56 Jk simpeg bagus, tdk pe rlu : 1 0,56 Lebih mudah : 1 0,56 Legalitas cukup di UPT : 1 0,56 yang dikirim softcopy saja : 1 0,56

16 Waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses Tugas Belajar 1-2 bulan : 21 11,80

3-4 bulan : 31 17,42 5-6 bulan : 18 10,11 7-8 bulan : 10 5,62 9-10 bulan : 5 2,81 11-12 bulan : 23 12,92 Lainnya > 1 tahun : 4 2,25 Tidak tahu : 1 0,56 Tidak jelas : 1 0,56 Tdk ada batas waktu : 2 1,12 > 3 bulan : 1 0,56 > 2 tahun : 1 0,56 1 - 2 tahun : 1 0,56 Tidak ingat : 1 0,56

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI No. Uraian Jawaban Jml %

1 Apakah pernah melihat SIMPEG Ya : 60 40,54 Tidak : 77 52,03 Tidak tahu SIMPEG : 6 4,05 2 Apakah pernah mengoperasikan

SIMPEG Ya : 6 4,05

Tidak : 133 89,86

Page 215: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

194 No. Uraian Jawaban Jml %

Tidak tahu SIMPEG : 4 2,70 3 Apakah sudah menerapkan SIMPEG Ya : 111 75,00 Tidak : 2 1,35 Tidak tahu : 31 20,95 4 Penilaian terhadap SIMPEG Sangat Baik : 9 6,08 Cukup Baik : 63 42,57 Kurang Baik : 8 5,41 Tidak tahu : 5 3,38 5 Informasi apa yang dibutuhkan dalam

kepegawaian KP pegawai : 132 89,19

Jabfung : 137 92,57 Training (TB) : 89 60,14 Monitoring usulan : 101 68,24 DRH : 51 34,46 Lainnya : 0 Tawaran penelitian : 1 0,68 Berkala : 2 1,35 Pensiun : 1 0,68 Mutasi : 1 0,68 Proses PAK : 1 0,68 DP3 : 3 2,03 Aturan Kepeg. Terbaru : 1 0,68 6 Apakah data di kepeg membantu Ya : 133 89,86 Tidak : 5 3,38 Tidak Tahu : 6 4,05

7 Apakah ada sistem lain selain SIMPEG

Ya : 50 33,78

Tidak : 14 9,46 Tidak Tahu : 77 52,03 Sistem yang ada : SIMONEV : 19 12,84 SIMPROG : 26 17,57 SIMFAS : 3 2,03 SIMKEU : 18 12,16 SAI : 5 3,38 SIMAK : 5 3,38 RKA-KL : 2 1,35 Kendaraan : 1 0,68 Barang : 1 0,68 Kebun Percobaan : 1 0,68 Perjln dinas : 1 0,68 SPM : 1 0,68 UAW : 2 1,35

Rancang Bngun Induk Global : 1 0,68

Perpustakaan : 1 0,68

Page 216: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

195 No. Uraian Jawaban Jml %

Info Teknologi : 1 0,68 8 Model aplikasi SIMPEG yg diinginkan Online : 130 87,84 stand alone : 15 10,14 Lainnya : Alasan Online: Dpt memonitor lgsng : 10 6,76 Dpt diakses dimana sj : 36 24,32 Mdhkan & percpt proses : 6 4,05 Mempercepat informasi : 6 4,05 Sdh terhubung internet : 1 0,68 Lebih akurat : 1 0,68 Praktis, simpel, cepat : 3 2,03 selalu uptodate : 1 0,68 tidak tahu : 3 2,03 Alasan Stand alone : Internet sring mati : 1 0,68 Mudah dicopy : 1 0,68 9 Apakah perlu sistem monitoring Ya : 130 87,84 Tidak : 8 5,41 Alasan Ya : Mudah memonitor : 39 26,35 Mempercepat informasi : 17 11,49 Mempercepat proses : 6 4,05 Lebih transparan : 3 2,03 Berkas mudh didapat : 4 2,70 Internet sudah ada d ktr : 1 0,68 Memudahkan admnistrsi : 2 1,35 Labih praktis : 1 0,68 Supaya tahu prosesnya : 3 2,03 Memperlancar proses : 1 0,68 utk memotivasi kinerja : 1 0,68

Mengetahui karir 7 peluang : 1 0,68

Berkas diterima yg berwenang : 1 0,68

Berkas tdk tercecer : 1 0,68 Efisien : 2 1,35 Alasan Tidak : Fasilitas terbatas : 1 0,68 10 Apakah ada kebijakan paperless Ya : 39 26,35 Tidak : 95 64,19 Tidak tahu : 1 0,68 11 Jk Ya, sudah silakukan Ya : 19 12,84 Tidak : 18 12,16 Tidak tahu : 1 0,68 12 Jk Tidak, apakah perlu paperless Ya : 116 78,38 Tidak : 10 6,76 Alasan Ya : Hemat & cepat sampai : 9 6,08 Mempercepat proses : 26 17,57

Page 217: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

196 No. Uraian Jawaban Jml %

Mempermudah proses : 9 6,08 Efektif & efisien : 6 4,05 Mudah memperoleh data : 1 0,68 Praktis dan murah : 2 1,35 Terhindar hilang berkas : 1 0,68

Yakin bhw berkas sdh dikirim : 1 0,68

Mengetahui tahapan proses : 2 1,35

Dapat memonitor : 1 0,68 Tepat waktu : 1 0,68 Lebih baik : 1 0,68

Praktis & tidak boros berkas : 1 0,68

Lebih fleksibel waktu : 1 0,68

Alasan Tidak : Krn berkas msh tetap dikirim : 1 0,68

Sulit dilacak : 1 0,68 13 Manfaat kirim berkas elektronik proses cepat : 127 85,81 terhindar hilang bks : 99 66,89 tidak ada manfaat : 1 0,68 Lainnya Dpt diakses dimana saja : 2 1,35 Dpt langsung memonitor : 1 0,68 Lebih efisien : 2 1,35 Lebih transparan : 1 0,68 Hemat biaya : 2 1,35 14 Apakah masih perlu fisik berkas Ya : 102 68,92 Tidak : 38 25,68 Alasan Ya : Untuk cross check : 6 4,05

Dok perlu dttd asli pimpinan -

untuk keabsahan : 16 10,81 Sbg backup berkas/arsip : 19 12,84

Terhindar kehilangan berkas : 2 1,35

Menghindari pemalsuan dok : 2 1,35

Mempercepat & mdh proses : 3 2,03

Menghindari gangguan elektr : 5 3,38

Mnghindar kesalahan simpan : 1 0,68

Mngetahui/memonitor berkas : 1 0,68

Page 218: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

197 No. Uraian Jawaban Jml %

Bukti fisik (otentik) : 11 7,43 Supaya jelas : 1 0,68 lebih aman : 1 0,68

Tdk semua berkas dikirim online : 1 0,68

Mudah dilacak 1 0,68 Alasan Tidak : Proses lambat : 1 0,68 Legalitas cukup di UPT : 2 1,35

Tdk semua dok dpt elektronik : 1 0,68

Tidak efisien : 5 3,38 Tidak praktis : 3 2,03 Hemat biaya : 1 0,68 Mahal & menyampah : 1 0,68 Berkas sering hilang : 1 0,68

ARSITEKTUR TEKNOLOGI

No. Uraian Jawaban Jml %

1 Kesediaan internet di instansi Ya : 148 100 Tidak : 0 Tidak Tahu : 0 2 Penggunaan internet untuk apa Email : 140 94,59 Searching : 114 77,03 Browsing : 122 82,43 Sharing data : 88 59,46 Lainnya Chating : 1 0,68 Kerjasama penel. : 1 0,68 3 Apakah ybs punya email Ya : 117 79,05 Tidak : 28 18,92 Almat email yg ada : 79 53,38 4 Berapa kali menggunakan email Setiap hari : 50 33,78 2 x seminggu : 10 6,76 Jika ada perlu : 61 41,22 Lainnya Klo internet conect : 1 0,68 3 x seminggu : 1 0,68 5 Apakah pernah browsing Ya : 124 83,78 Tidak : 21 14,19 Tidak Tahu : 0 6 Waktu penggunaan browsing Setiap hari : 33 22,30 2 x seminggu : 12 8,11 Jika ada perlu : 76 51,35

Page 219: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

198 No. Uraian Jawaban Jml %

Lainnya : 3 kali seminggu : 1 0,68 7 Browser yang digunakan IE : 79 53,38 Firefox : 87 58,78 Opera : 13 8,78 Chrome : 5 3,38 8 Apakah pernah membuka situs web Ya : 136 91,89 Tidak : 9 6,08 Tidak Tahu : 0 9 Situs yang sering digunakan Badan Litbang : 95 64,19 Yahoo : 93 62,84 Google : 118 79,73 lainnya LIPI : 3 2,03 APCC : 1 0,68 Bioversity : 1 0,68 Cogent : 1 0,68 Deptan : 1 0,68 BPS : 2 1,35 Pustaka : 1 0,68 Pemda : 1 0,68 FAO : 1 0,68 Universitas : 1 0,68 Hotmail : 1 0,68 detik.com : 1 0,68 AAEJ : 1 0,68 PSEKP : 1 0,68 BPTP Sulut : 1 0,68 Stanford : 1 0,68 hariankomentar : 1 0,68 ipb.ac.id : 1 0,68 e-journal : 1 0,68 unimeet : 1 0,68 Lembaga penel LN : 1 0,68 journal LN : 1 0,68 IOBC : 1 0,68 OIC : 1 0,68 Kompas : 1 0,68 Jurnal penelitian pert. : 1 0,68 10 Tempat mengakses internet Ruangan sendiri : 103 69,59 Perpustakaan : 60 40,54 Lab Komputer : 7 4,73 lainnya Warnet : 1 0,68

Page 220: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

199 No. Uraian Jawaban Jml %

di ruangan lain : 3 2,03 di rumah : 10 6,76 ruang pertemuan : 1 0,68 dimana saja : 1 0,68 11 Apakah ada jaringan LAN Ya : 117 79,05 Tidak : 25 16,89 12 Apakah di ruangan ybs terhubung Ya : 83 56,08 dengan LAN Tidak : 56 37,84 Tidak tahu : 13 Jenis LAN LAN kabel cat 5 : 28 18,92 LAN kabel cat 6 : 12 8,11 LAN wireless : 56 37,84 lainnya Tidak tahu : 4 2,70

Page 221: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

200 Lampiran 5 Implementasi database Simpeg online Badan Litbang Pertanian

Page 222: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

201

Page 223: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

202

Page 224: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

203 Lampiran 6 Kuesioner pengujian sistem dan evaluasi hasil

KUESIONER

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DENGAN METODE TOGAF UNTUK MEMPERCEPAT 30% LAYANAN INFORMASI KEPEGAWAIAN

( Pengujian dan Evaluasi Hasil )

Nama Instansi :

Lokasi :

Tanggal :

Jenis Kelamin :

Usia :

Jabatan :

Page 225: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

204

Pada tahap sebelumnya, penulis telah membuat dan mendistribusikan kuesioner yang berkaitan dengan proses bisnis kenaikan pangkat (KP), pembebasan sementara, aktif bekerja kembali (ABK), dan tugas belajar dengan menggunakan metode the open groups architecture framework (TOGAF). Hasil dari kuesioner tersebut telah diolah dan menghasilkan analisis dan rancangan pengembangan prototipe Simpeg online berbasis web serta implementasi rancangan sistem tersebut. Implementasi rancangan sistem tersebut berbentuk prototipe aplikasi Simpeg Online.

Menindaklanjuti hasil penelitian ini, penulis ingin melakukan pengujian dan evaluasi hasil penelitian terhadap sistem dan prototipe aplikasi Simpeg online ini. Pengujian dilakukan terhadap fungsional sistem, percepatan layanan informasi, dan hasil analisis serta rancangan sistem. Kuesioner ini dilakukan untuk melihat kemampuan prototipe aplikasi yang dibuat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pengguna. Selain itu juga untuk mendapatkan keandalan analisis dan rancangan sistem yang dibuat dengan metode TOGAF.

Pengisian kuesioner ini dilakukan dengan memberikan tanda contreng (√) pada tempat yang telah disediakan.

Beri tanda (√) pada bagian yang Bapak/Ibu isi

I. Pengujian Fungsional Sistem

Pengguna Umum (Pejabat Fungsional dan Pimpinan)………………… 2

Administrator (Pengelola Kepegawaian)……………………………… 3

II. Pengujian terhadap Percepatan Layanan Informasi (untuk semua pengguna)

Proses Kenaikan Pangkat (KP) Pilihan/Fungsional…………………... 5

Proses Pembebasan Sementara………………………………………... 7

Proses Aktif Bekerja Kembali………………………………………… 9

Proses Tugas Belajar………………………………………………….. 10

III. Pengujian terhadap Hasil Analisis dan Perancangan Sistem (untuk semua pengguna)……………………………………………….... 12

Latar Belakang

Petunjuk Pengisian

Kuesioner

Page 226: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

205

I. Pengujian Fungsional Sistem

A. Pengguna Umum (Pejabat Fungsional dan Pimpinan Unit Kerja)

1. Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan Login sebagai pengguna umum pada prototipe aplikasi Simpeg online yang telah disosialisasikan? Ya Tidak

2. Bagi pengguna umum (pejabat fungsional dan pimpinan), apakah dapat melihat biodata Bapak/Ibu (dengan cara meng-click) menu biodata? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul ……………

3. Jika Ya, apakah Bapak/Ibu dapat merubah data-data tertentu diantaranya unit kerja, bidang pakar dan komoditas? Ya Tidak

4. Apakah Bapak/Ibu dapat menyimpan perubahan pada menu biodata (dengan cara meng-click) tombol simpan? Ya Tidak

5. Apakah Bapak/Ibu dapat melihat usulan pribadi pegawai untuk masing-masing proses usulan (Kenaikan Pangkat, Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, Aktif Bekerja Kembali)? Ya Tidak

6. Pada menu utama terdapat menu ganti password. Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan pergantian password? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul pada menu dimaksud …

7. Jika Ya, apakah pergantian password tersebut dapat disimpan (dengan cara meng-click) tombol simpan? Ya Tidak

8. Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan Logout (dengan cara meng-click) tomobol Logout pada menu utama? Ya Tidak

B. Administrator (Pengelola Kepegawaian)

9. Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan Login sebagai administrator pada prototipe aplikasi Simpeg online yang telah disosialisasikan? Ya Tidak

Page 227: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

206 10. Apakah Bapak/Ibu dapat memilih menu-menu utama pada prototipe Simpeg

online (Menu Kenaikan Pangkat, Menu Tugas Belajar, Menu Pembebasan Sementara, Menu Aktif Bekerja Kembali, dan Menu Data Pegawai)? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan menu utama yang tidak dapat dijalankan………………

11. Jika Ya, dalam menu utama Data Pegawai terdapat tombol tambah data, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan penambahan data? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul pada sub menu ini………

12. Jika Ya dapat melakukan penambahan data, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan penyimpanan data pegawai yang telah diinput (dengan cara meng-click) tombol simpan? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan kesalahan pada saat penyimpanan data pegawai ……….

13. Apakah fungsi Kembali pada penambahan data dapat dijalankan? Ya Tidak

14. Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan fungsi update dan hapus data usulan? Ya Tidak

15. Dalam setiap menu utama (kecuali menu utama Data Pegawai) terdapat sub menu, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan pemilihan sub menu (dengan cara meng-click) Usulan Pegawai, Berkas Pegawai, Verifikasi Berkas, dan Monitoring Berkas? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan sub menu yang tidak dapat dijalankan…………………

16. Pada sub menu usulan pegawai, terdapat tombol tambah data, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan penambahan data usulan pegawai? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul pada saat penambahan data usulan pegawai …………………

17. Apakah fungsi Simpan dan Kembali pada tambah data usulan di setiap menu utama dapat dijalankan? Ya Tidak

18. Kemudian pada sub menu usulan pegawai, tersedia juga form untuk pencarian pegawai, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan pencarian pegawai pada setiap menu utama? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul pada saat pencarian data usulan pegawai …………………

Page 228: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

207 19. Pada sub menu usulan pegawai juga tersedia fasilitas untuk mengunduh

data usulan dalam bentuk excel pada setiap menu utama, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan fungsi tersebut? Ya Tidak

20. Apakah fungsi ubah dan hapus pada sub menu usulan pegawai dapat dijalankan? Ya Tidak

21. Setiap menu utama terdapat sub menu berkas pegawai. Pada sub menu berkas pegawai terdapat fungsi untuk mengunggah (upload) berkas atau dokumen. Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan unggah dokumen tersebut? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul pada saat mengunggah berkas …………………

22. Selain fungsi unggah, terdapat juga fungsi untuk mengunduh (download) berkas atau dokumen (dalam bentuk file pdf atau jpeg). Apakah Bapak/Ibu dapat melakukan fungsi unduh tersebut? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan kesalahan pada saat mengunduh berkas …………………

23. Sub menu verifikasi berkas, menyediakan fungsi untuk pencarian data, apakah fungsi tersebut dapat dijalankan? Ya Tidak Jika Tidak, sebutkan pesan kesalahan yang muncul pada saat pencarian data …………………

24. Apakah Bapak/Ibu dapat menjalankan fungsi Verifikasi Berkas (dengan cara meng-click) tombol verifikasi? Ya Tidak

25. Apakah fungsi Kembali pada sub menu verifikasi berkas dapat dijalankan ? Ya Tidak

26. Pada sub menu Monitoring Berkas, terdapat fungsi Pencarian Data, apakah fungsi tersebut dapat dijalankan? Ya Tidak

27. Apakah fungsi Monitoring dapat dijalankan (dengan cara meng-click) tombol monitoring? Ya Tidak

28. Apakah fungsi Simpan dalam sub menu Monitoring dapat dijalankan? Ya Tidak

Page 229: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

208 29. Apakah fungsi Kembali dalam sub menu Monitoring dapat dijalankan? Ya Tidak

30. Dalam setiap halaman, terdapat fungsi Logout, apakah Bapak/Ibu dapat melakukan fungsi Logout? Ya Tidak

II. Pengujian terhadap Percepatan Layanan Informasi

A. Proses Kenaikan Pangkat (KP) Pilihan/Fungsional

1. Dengan adanya prototipe aplikasi Simpeg online ini, apakah pengelola kepegawaian (administrator) perlu menginformasikan kepada pejabat fungsional yang akan naik pangkat? Ya Tidak

2. Setelah adanya prototipe aplikasi Simpeg online, diperkirakan berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan kelengkapan berkas usulan KP fungsional (termasuk proses scan dokumen untuk diunggah dan persetujuan dari pimpinan) ? 1 – 7 hari 8 – 14 hari 15 – 21 hari 22 – 30 hari Lainnya, sebutkan …………………….

3. Apabila berkas usulan sudah lengkap, selanjutnya adalah melakukan usulan KP fungsional. Dengan menggunakan prototipe Simpeg online, berapa perkiraan lama waktu yang diperlukan pengelola kepegawaian untuk membuat usulan KP fungsional? 1 hari 2 – 5 hari 6 – 9 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

4. Dengan menggunakan aplikasi Simpeg online ini, berapa perkiraan lama pengiriman berkas elektronik dan manual untuk usulan KP fungsional ke unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

5. Apakah pengelola kepegawaian masih melakukan verifikasi berkas usulan KP fungsional?

Page 230: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

209 Ya Tidak Jika Tidak, lanjutkan pertanyaan nomor 7.

6. Jika Ya, berapa lama proses verifikasi berkas usulan KP fungsional? 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 11 hari 12 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

7. Dengan adanya prototipe Simpeg online ini, jika terjadi kekurangan berkas usulan KP fungsional, apakah pengelola kepegawaian perlu menginformasikan kekurangan berkas usulan KP tersebut kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi? Ya Tidak Jika Tidak, beri alasannya …………..

8. Jika Ya, berapa lama perkiraan proses pengiriman kembali kekurangan berkas tersebut? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

9. Dengan menggunakan prototipe Simpeg online ini, berapa lama perkiraan proses usulan KP fungsional dapat selesai? (sejak proses pengusulan sampai Bapak/Ibu menerima Surat Keputusan (SK) KP)? 1 – 2 bulan 3 – 4 bulan 5 – 6 bulan 7 – 8 bulan Lainnya, sebutkan …………………….

B. Proses Pembebasan Sementara 10. Dengan adanya prototipe aplikasi Simpeg online ini, apakah pengelola

kepegawaian (administrator) perlu menginformasikan kepada pejabat fungsional yang akan pembebasan sementara? Ya Tidak

11. Setelah adanya prototipe aplikasi Simpeg online, diperkirakan berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan kelengkapan berkas usulan pembebasan sementara (termasuk proses scan dokumen untuk diunggah dan persetujuan dari pimpinan) ? 1 – 7 hari 8 – 14 hari 15 – 21 hari 22 – 30 hari

Page 231: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

210 Lainnya, sebutkan …………………….

12. Apabila berkas usulan sudah lengkap, selanjutnya adalah melakukan usulan pembebasan sementara. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama perkiraan waktu yang diperlukan administrator untuk membuat usulan pembebasan sementara? 1 hari 2 – 5 hari 6 – 9 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

13. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama perkiraan pengiriman berkas elektronik dan manual untuk usulan pembebasan sementara ke unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

14. Apakah administrator masih tetap melakukan verifikasi berkas usulan pembebasan sementara? Ya Tidak Jika Tidak, lanjutkan pertanyaan nomor 16.

15. Jika Ya, berapa lama proses verifikasi berkas usulan pembebasan sementara? 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 11 hari 12 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

16. Dengan adanya prototipe Simpeg online ini, jika terjadi kekurangan berkas usulan pembebasan sementara, apakah administrator perlu menginformasikan kekurangan berkas usulan pembebasan sementara tersebut kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi? Ya Tidak Jika Tidak, beri alasannya …………..

17. Jika Ya, berapa lama perkiraan proses pengiriman kembali kekurangan berkas pembebasan sementara tersebut? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

18. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama perkiraan proses usulan pembebasan sementara dapat selesai? (sejak proses

Page 232: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

211

pengusulan sampai Bapak/Ibu menerima Surat Keputusan (SK) pembebasan sementara)? 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan Lainnya, sebutkan …………………….

C. Proses Aktif Bekerja Kembali (ABK) 19. Dengan adanya prototipe aplikasi Simpeg online ini, apakah pengelola

kepegawaian (administrator) perlu menginformasikan kepada pejabat fungsional yang akan aktif bekerja kembali (ABK)? Ya Tidak

20. Setelah adanya aplikasi Simpeg online, diperkirakan berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan kelengkapan berkas usulan ABK (termasuk proses scan dokumen untuk diunggah dan persetujuan dari pimpinan) ? 1 – 7 hari 8 – 14 hari 15 – 21 hari 22 – 30 hari Lainnya, sebutkan …………………….

21. Apabila berkas usulan sudah lengkap, selanjutnya adalah melakukan usulan ABK. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa perkiraan lama waktu yang diperlukan administrator untuk membuat usulan ABK? 1 hari 2 – 5 hari 6 – 9 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

22. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama perkiraan pengiriman berkas elektronik dan manual untuk usulan ABK ke unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

23. Apakah administrator masih melakukan verifikasi berkas usulan ABK? Ya Tidak Jika Tidak, lanjutkan pertanyaan nomor 25.

24. Jika Ya, berapa lama proses verifikasi berkas usulan ABK? 1 – 3 hari

Page 233: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

212 4 – 7 hari 8 – 11 hari 12 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

25. Dengan adanya prototipe Simpeg online ini, jika terjadi kekurangan berkas usulan ABK, apakah administrator perlu menginformasikan kekurangan berkas usulan ABK tersebut kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi? Ya Tidak Jika Tidak, beri alasannya …………..

26. Jika Ya, berapa lama proses pengiriman kembali kekurangan berkas ABK tersebut? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

27. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama perkiraan proses usulan ABK dapat selesai? (sejak proses pengusulan sampai Bapak/Ibu menerima Surat Keputusan (SK) ABK)? 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan Lainnya, sebutkan …………………….

D. Proses Tugas Belajar 28. Dengan adanya prototipe aplikasi Simpeg online ini, apakah pengelola

kepegawaian (administrator) perlu menginformasikan kepada pejabat fungsional yang akan tugas belajar? Ya Tidak

29. Setelah adanya prototipe aplikasi Simpeg online, diperkirakan berapa lama Bapak/Ibu dapat menyiapkan kelengkapan berkas usulan tugas belajar (termasuk proses scan dokumen untuk diunggah dan persetujuan dari pimpinan) ? 1 – 7 hari 8 – 14 hari 15 – 21 hari 22 – 30 hari Lainnya, sebutkan …………………….

30. Apabila berkas usulan tugas belajar sudah lengkap, selanjutnya adalah melakukan usulan tugas belajar. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama waktu yang diperlukan administrator untuk membuat usulan tugas belajar?

Page 234: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

213 1 hari 2 – 5 hari 6 – 9 hari 10 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

31. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama pengiriman berkas elektronik dan manual untuk usulan tugas belajar ke unit eselon yang menaungi instansi Bapak/Ibu? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

32. Apakah administrator masih melakukan verifikasi berkas usulan tugas belajar? Ya Tidak Jika Tidak, lanjutkan pertanyaan nomor 34.

33. Jika Ya, berapa lama proses verifikasi berkas usulan tugas belajar? 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 11 hari 12 – 15 hari Lainnya, sebutkan …………………….

34. Dengan adanya prototipe Simpeg online ini, jika terjadi kekurangan berkas usulan tugas belajar, apakah administrator perlu menginformasikan kekurangan berkas usulan tugas belajar tersebut kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi? Ya Tidak Jika Tidak, beri alasannya …………..

35. Jika Ya, berapa lama proses pengiriman kembali kekurangan berkas tugas belajar tersebut? 1 hari 2 – 3 hari 4 – 5 hari 6 – 7 hari Lainnya, sebutkan …………………….

36. Dengan menggunakan prototipe aplikasi Simpeg online ini, berapa lama perkiraan proses usulan tugas belajar dapat selesai? (sejak proses pengusulan sampai Bapak/Ibu menerima Surat Keputusan (SK) tugas belajar)? 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan Lainnya, sebutkan …………………….

Page 235: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN … · Dalam proses pengajuan dan pemrosesan kenaikan pangkat (KP) fungsional pembebasan sementara, dan aktif bekerja kembali membutuhkan

214

III. Pengujian terhadap Hasil Analisis dan Perancangan Sistem

1. Apakah prototipe aplikasi Simpeg online ini secara umum dapat digunakan oleh pengguna (pengguna umum dan pengelola kepegawaian)? Ya Tidak

2. Dengan adanya prototipe aplikasi Simpeg online ini, apakah sarana dan prasarana yang mendukung aplikasi tersebut tersedia di instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak

3. Apakah prototipe aplikasi Simpeg online ini diperlukan oleh Bapak/Ibu? Ya Tidak

4. Apakah prototipe aplikasi Simpeg online ini sudah memenuhi kebutuhan Bapak/Ibu dalam mempermudah proses administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar)? Ya Tidak

5. Apakah prototipe aplikasi Simpeg online ini dapat digunakan secara terus menerus pada setiap proses administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar) selanjutnya? Ya Tidak

6. Apabila ada perubahan persyaratan untuk administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar), apakah prototipe aplikasi Simpeg online ini masih dapat digunakan? Ya Tidak

7. Apabila dalam prototipe aplikasi Simpeg online ini terdapat kekurangan dan perlu adanya penambahan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian, apakah untuk proses penyempurnaannya tergantung pada vendor (pengembang sistem) tertentu? Ya Tidak

8. Apakah sistem dan prototipe aplikasi Simpeg online ini dapat diaplikasikan di semua jenis komputer yang terdapat pada instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak

9. Apakah sistem dan prototipe aplikasi ini dapat memberikan gambaran tentang kualitas pejabat fungsional dalam mencapai tujuan organisasi Bapak/Ibu? Ya Tidak

10. Menurut Bapak/Ibu, apakah sistem dan prototipe aplikasi Simpeg online ini dapat diaplikasikan secara efektif di instansi Bapak/Ibu? Ya Tidak

Tanda Tangan Responden

(……………………)

== TERIMA KASIH ==