rancang bangun sistem distribusi hasil produksi obat … · produksi obat masih bersifat semi...

13
CERITA Vol 6 No 1 Februari 2020 26 Online ISSN : 2655-2574 Print ISSN : 2461-1417 RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI HASIL PRODUKSI OBAT UNTUK MENJAMIN KUALITAS DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PELANGGAN Turki Salim 1 , Muhamad Yusup* 2 , Dewi Listiani Sukamto 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja Email : 1 [email protected], *2 [email protected], 3 [email protected] Abstraksi Perusahaan farmasi di Indonesia yang bergerak dalam bidang manufaktur saat ini terus mengalami perkembangan, mereka mengolah bahan obat menjadi bahan obatan-obatan, sepeti tablet, syirup, kapsul dan lain-lain. Pada saat ini sistem manajemen distribusi dan produksi obat masih bersifat semi komputerisasi, karena masih menggunakan Ms. Excel, yang dapat menyebabkan terjadinya penumpukan berkas-berka, selain itu dimungkinkan data-data tersebut akan hilang atau rusak, dan ketika dilakukan pencarian data-data, membutuhkan waktu yang cukup lama lama. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dibangun sebuah sistem untuk mengolah sistem manajemen distribusi dan produksi obat, untuk membantu perusahaan agar lebih mudah mengakses data-data obat sampai surat jalan secara terkomputerisasi, sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efesien waktu, serta mendapatkan hasil kerja maksimal dan keakuratan data dalam input data pada bagian yang bersangkutan. Hal tentunya dapat dicapat dengan berbagai metode yang penulis gunakan, mulai dari penggunaan uml untuk memberikan gambaran rancangan sistem, kemudian MySql sebagai aplikasi pengolah data pada database, sebagai bahasa pemrograma nmenggunakan php. Kata kunci: Distribusi, Hasil Produksi Obat, Kualitas Abstract Pharmaceutical companies in Indonesia that are engaged in manufacturing currently continue to develop, they process medicinal ingredients into pharmaceuticals, such as tablets, syrup, capsules and others. At present the distribution and production management system of drugs is still semi-computerized, because it still uses Ms. Excel, which can cause file-to-file buildup, besides that it is possible that the data will be lost or damaged, and when searching for data, it takes a long time. To overcome this need to be built a system to process the drug distribution and production management system, to help companies more easily access drug data to computerized travel documents, so as to increase the effectiveness and time efficiency, and get maximum work results and data accuracy in data input in the relevant section. It certainly can be found with various methods that use penuls, starting from the use of uml to provide an overview of system design, then MySql as a data processing application in the database, as a programming language using php. Keywords: Distribution, Drug Production Results, Quality 1. PENDAHULUAN Seiring perkembangan ilmu farmasi yang semakin terus berkembang diharapkan dapat menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang meliputi pengawasan mutu, manajemen mutu, produksi, higienis, dokumentasi, ketentuan umum, inspeksi diri dan audit mutu, serta penanganan keluhan terhadap obat, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak,

Upload: others

Post on 24-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 26

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI HASIL

    PRODUKSI OBAT UNTUK MENJAMIN KUALITAS

    DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN

    PELANGGAN

    Turki Salim1, Muhamad Yusup*

    2, Dewi Listiani Sukamto

    3

    1,2,3Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja

    Email : [email protected],

    *[email protected],

    [email protected]

    Abstraksi

    Perusahaan farmasi di Indonesia yang bergerak dalam bidang manufaktur saat ini

    terus mengalami perkembangan, mereka mengolah bahan obat menjadi bahan obatan-obatan,

    sepeti tablet, syirup, kapsul dan lain-lain. Pada saat ini sistem manajemen distribusi dan

    produksi obat masih bersifat semi komputerisasi, karena masih menggunakan Ms. Excel, yang

    dapat menyebabkan terjadinya penumpukan berkas-berka, selain itu dimungkinkan data-data

    tersebut akan hilang atau rusak, dan ketika dilakukan pencarian data-data, membutuhkan

    waktu yang cukup lama lama. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dibangun sebuah sistem

    untuk mengolah sistem manajemen distribusi dan produksi obat, untuk membantu perusahaan

    agar lebih mudah mengakses data-data obat sampai surat jalan secara terkomputerisasi,

    sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efesien waktu, serta mendapatkan hasil kerja

    maksimal dan keakuratan data dalam input data pada bagian yang bersangkutan. Hal tentunya

    dapat dicapat dengan berbagai metode yang penulis gunakan, mulai dari penggunaan uml

    untuk memberikan gambaran rancangan sistem, kemudian MySql sebagai aplikasi pengolah

    data pada database, sebagai bahasa pemrograma nmenggunakan php.

    Kata kunci: Distribusi, Hasil Produksi Obat, Kualitas

    Abstract

    Pharmaceutical companies in Indonesia that are engaged in manufacturing currently

    continue to develop, they process medicinal ingredients into pharmaceuticals, such as tablets,

    syrup, capsules and others. At present the distribution and production management system of

    drugs is still semi-computerized, because it still uses Ms. Excel, which can cause file-to-file

    buildup, besides that it is possible that the data will be lost or damaged, and when searching for

    data, it takes a long time. To overcome this need to be built a system to process the drug

    distribution and production management system, to help companies more easily access drug

    data to computerized travel documents, so as to increase the effectiveness and time efficiency,

    and get maximum work results and data accuracy in data input in the relevant section. It

    certainly can be found with various methods that use penuls, starting from the use of uml to

    provide an overview of system design, then MySql as a data processing application in the

    database, as a programming language using php.

    Keywords: Distribution, Drug Production Results, Quality

    1. PENDAHULUAN

    Seiring perkembangan ilmu farmasi yang semakin terus berkembang diharapkan dapat

    menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang meliputi pengawasan mutu,

    manajemen mutu, produksi, higienis, dokumentasi, ketentuan umum, inspeksi diri dan audit

    mutu, serta penanganan keluhan terhadap obat, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak,

    mailto:[email protected]:[email protected]*2mailto:[email protected]

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 27

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    kualifikasi dan validasi [7]. Pembangunan sarana distribusi hasil produksi farmasi adalah

    sebagai salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan guna untuk mencapai

    terpenuhinya kebutuhan ketersediaan farmasi yang tepat dan untuk menjamin kualitas produk

    [8].

    Pada saat ini sistem proses produksi obat masih bersifat semi komputerisasi. Jumlah

    seluruh data yang ada di bagian produksi obat tidak sedikit, hal ini memungkinkan adanya

    penumpukan berkas-berkas dan kemungkinan data-data tersebut akan hilang atau rusak,

    sehingga ketika ingin mencari data-data tersebut membutuhkan waktu yang lama, bahkan

    terkadang hal ini mempengaruhi kualitas hasil produksi. Untuk mengatasi hal tersebut maka

    dibutuhkan adanya sistem yang akan mengolah data proses produksi obat. Dengan sistem ini

    maka diharapkan dapat bermanfaat dan dapat mempermudah dalam melakukan pencatatan data

    serta mempermudah dalam mencari data tertentu dengan lebih mudah dan cepat.

    Suatu sistem yang terotomatisasi dapat membantu petugas dalam menyelesaikan

    kewajibanya dangan lebih cepat sehingga mengurangi tingkat keterlambatan yang akan

    mengganggu stabilitas perusahaan[1][9].Distribusi artinya proses yang menunjukkan

    penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya

    orang yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau

    memakai barang/jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut

    distributor[2][10]Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,

    membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.

    Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup kesegala

    bidang yang berhubungan dengan penerapan teknologi informasi. Setiap perusahaan swasta

    maupun pemerintahan sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang relevan, akurat, cepat,

    dan efisien [3] Ketersediaan informasi yang cepat dan akurat serta didukung dengan penerapan

    sistem yang optimal menjadi kelebihan sendiri harus dimiliki setiap perusahaan

    [4][12]Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan

    pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan

    peran suatu sistem informasi berbasis komputer. [5][16] Monitoring adalah kegiatan memantau

    yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan

    memantau perubahan proses dan output project.[6][17].

    2. METODE PENELITIAN

    Metode penelitian merupakan suatu tata cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian rangka

    untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi terhadap data yang telah

    didapatkan tersebut. yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

    dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi [18]. Suatu penelitian mempunyai

    rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah

    yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti untuk apa data

    dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk dianalisa

    dalam pembuatan laporan [11][19].

    2.1 Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada tahapan ini penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penelitian untuk

    mendapatkan data dan informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai pihak yang terkait dan

    berhubungan dengan tema penelitian yang berhasil penulis rumuskan.

    a. Metode Wawancara (Interview Research) Penulis melakukan wawancara produksi obat yang mengolah data obat dan produksi,

    penulis mendapatkan informasi berkaitan dengan penelitian penulis.

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 28

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    b. Metode Studi Pustaka (Studi Literature)

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam

    metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan

    mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan. Buku dan data tersebut digunakan

    penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

    2.2 Metode Analisis Data Pada penelitian ini, metode analisa dilakukan dengan langkah-langkah melakukan

    pengamatan dan analisa terhadap sistem yangberjalan saat ini, serta menentukan UML (Unified

    Modeling Language) yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram.

    3. PEMBAHASAN

    Untuk dapat menggambarkan prosedur secara keseluruhan diperlukan bebrapa tahapan

    analisa sebagai bentuk pengumpulan informasi guna mendapatkan model yang sesuai dengan

    kebutuhan dan mampu memberikan solusi dengan cepat secara efektif dan efisien, mulai dari

    tahapan pengumpulan informasi dan kebutuhan, analisa dokumen, merancangan hubungan antar

    dokumen sampai dengan merancanga model diagram database dan model rancangan sistem

    [20]. Beberapa tahapan yang dimaksud sampai dengan model ranangan yang diciptakan dapat

    dilihat pada gambar 1,2,3,4,5.

    3.1 Use Case Diagram Prosedur Berjalan

    Gambar 1. Use Case Diagram Berjalan

    Berdasarkan gambar use case Diagram (gambar 1) yang berjalan saat ini sistem yang

    mencakup seluruh kegiatan pada sistem sistem manajemen distribusi dan produksi obat.

    Terdapat 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu produksi, quality control, dan quality

    assurance yang berfungsi membuat order, menerima surat bon, memeriksa obat, membuat surat

    release, di tolak, gudang, di terima, dan suratjalan.

    Terdapat juga 8 (delapan) use case yangmerupakan proses yang terjadipada sistem

    berjalan yaitu membuat obat yang melibatkan produksi, menerima surat bon, memeriksa obat,

    membuat surat release, di tolak dan di terima yang melibatkan quality control, gudang yang

    melibatkan produksi, dan surat jalan yang melibatkan quality assurance.

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 29

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    3.2 Activity Diagram Prosedur Berjalan

    Berdasarkan gambar activity diagram (gambar 2) yang berjalan saat ini sistem mencakup

    seluruh kegiatan sistem manajemen distribusi dan produksi obat.Sistem ini melibatkan 3 (tiga)

    Actor yaitu, produksi yang menangani membuat bon dan gudang, kemudian menerima surat

    bon, memeriksa obat, membuat surat release, di tolak, dan di terima yang dilakukan oleh quality

    control, kemudian surat jalan yang dilakukan quality assurance.

    3.3 Sequence Diagram Prosedur Berjalan

    Berdasarkan gambar sequence diagram (gambar 3) yang berjalan saat ini terlihat 3 (tiga)

    actor yang melakukan kegiatan diantaranya: produksi, quality control, dan quality assurance,

    yang akan menyelesaikan 8 message yaitu, membuat obat, memeriksa surat bon, memeriksa

    obat, membuat surat release, di tolak, di terima, dibalikan kegudang, dan penginputan surat

    jalan.

    Rancangan diatas (gambar 1, 2, 3) merupakan gambaran prosedur yang berjalan dimana

    pada tahapan ini melibatkan beberapa dokumen seperti membuat bon, periksa obat, membuat

    surat release. Dimana membuat obat dibuat oleh produksi yang berfungsi untuk mengetahui

    obat apa saja yang akan di pesan dan jumlahnya. Periksa obat yang dibuat oleh quality control

    yang befungsi untuk mengetahui apakah ada obat yang reject atau tidak dan tanggal kadaluarsa.

    Membuat surat release dibuat oleh quality assurance yang berfungsi untuk mengetahui apakah

    ada obat yang reject atau tidak.

    Gambar 2. Activity Diagram Berjalan

    Gambar 3. Squence Diagram Berjalan

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 30

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    3.4 Class Diagram

    Gambar 4. Class Diagram

    Bedasarkan gambar class diagram (gambar 4) yang berjalan saat ini sistem yang

    mencakup seluruh kegiatan pada sistem manajemen distribusi dan produksi obat. Terdapat 17

    (tujuh belas) class yaitu, produk, distributor, users, dan form yang merupakan tabel master,

    entri_bon, adjustment, karantina, release, input_rak_gudang, dan delivery_order sebagai table

    transaksi, serta table detail_sj yang tercipta karena adanya tbl_entri_bon_detail,

    tbl_adjustment_detail, tbl_karantina

    Berdasarkan gambar class diagram (gambar 4) yang berjalan saat ini sistem yang

    mencakup seluruh kegiatan pada sistem pelaporan hutang dagang. Terdapat 10 (sepuluh) class

    yaitu user, barang, supplier yang merupakan tabel master dan po, surat_jalan, invoice,

    faktur_pajak, tanda_terima_invoice sebagai tabel transaksi, serta tabel detail_sj yang tercipta

    karena adanya tabel surat_jalan, tabel detail_po yang tercipta karena adanya tabel po dan

    merupakan tabel histori.

    Berdasarkan gambar class diagram (gambar 4) diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa

    tingkat hubungan po dan surat_jalan yaitu one to many (1:M), tingkat hubungan supplier dan po

    one to many (1:M), tabel detail_po tercipta karena adanya tingkat hubungan many to many

    (M:M) antara tabel podan tabel barang.tabel detail_sj tercipta karena adanya tingkat hubungan

    many to many (M:M) antara tabel barang dan tabel surat_jalan.Tingkat hubungan user dan po

    yaitu one to many (1:M).Tingkat hubungan surat_jalan dan invoice yatu many to one (M:1),

    tingkat hubungan invoice danfaktur_pajak yaitu one to one (1:1). Tingkat hubungan

    faktur_pajak dantanda_terima_invoice yaitu one to one (1:1).

    3.5 Use Case Diagram Usulan

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 31

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    Gambar 5. Use Case Diagram Usulan

    Berdasarkan gambar use case diagram usulan (gambar 5) terlihat jelas bahwa terdapat

    18(delapan belas) use case yang terdiri dari 5 (lima) use case utama yaitu login, home, master,

    transaksi, laporan. Use case master memiliki 4 (empat) yang terdiri dari user yang terhubung

    dengan actor user, barang, supplier berhubungan dengan actor user dan actor supplier. Use case

    transaksi memiliki 4 (empat) yang terdiri dari po, surat jalan, invoice, tanda terima invoice, yang

    terhubung dengan actor user dan supplier.Use case report memiliki 4 (empat) yang terdiri dari

    hutang ke supplier, jatuh tempo hutang, presentasi jatuh tempo, estimasi pembayaran yang

    terhubung dengan actor user dengan pimpinan.

    Use diagram sebagai bentuk rancangan sistem yang akan diciptakan (gambar 5 dan 6)

    merupakan desain model tampilan utama yang berorintasi pada kebutuhan menu pada aplikasi

    yang disiapkan, selain itu untuk kebutuhan penyimpanan informasi data agar dapat digunakan

    secara histori juga digambarkan dalam bentuk class diagram (gambar 4) lengkap dengan

    informasi field dan type data sesuai kebutuhan penyimpanan data.

    3.6 IMPLEMENTASI

    3.6.1 Rancangan Basis Data Untuk dapat menggamarkan bentuk basis data secara utuh, peneliti penggunakan aplikasi

    microsoft access sebagai bentuk gambaran dasar, dan pada akhirnya bentuk rancangan basis

    data ini dapat disesuaikan menggunakan apa saja sesuai kebutuhan.

    a. Tabel Master: Produk Primary Key : Kode_Produk

    Foreign Key : -

    Structure Tabel : {Kode_Produk, Kode_Baru, Nama_Produk, Karton, Kemasan,

    Satuan,

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 32

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    Batch_Size, Reg_No, Jenis, Satuan_Jenis, Divisi, Hs_Kode,

    Expired, Rendemen_1, Rendemen_2, HNA}

    Tabel 1.TabelProduk

    b. Tabel Master: Distributor Primary Key : Kode_Distributor

    Foreign Key : -

    Structure Tabel : { Kode_Distributor, Nama_Distributor, Nama, Alamat, Kota,

    Telephone,

    Kode_Jenis}

    Tabel 2.Tabel Distributor

    c. Tabel Master: Users Primary Key : no_user

    Foreign Key : -

    Structure Tabel : {no_user, user_login, nama, password, akses, profile}

    Tabel 3.Tabel Users

    d. Tabel Master: Form Primary Key : id_form

    Foreign Key : -

    Structure Tabel : { id_form, views, nama_form, jns_form, ket_form}

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 33

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    Tabel 4.Tabel Form

    e. Tabel Transaksi: Entri_Bon Primary Key : -

    Foreign Key : Kode_Entri_Bon

    Structure Tabel : { Kode_Entri_Bon, Tgl_Produksi, Keterangan}

    Tabel 5.TabelEntri Bon

    f. Tabel Transaksi: Adjustment Primary Key : Kode_Adjustment

    Foreign Key : -

    Structure Tabel : { Kode_Adjustment, Tgl_Adjustement, Periode, Expired_Date,

    Type,

    Keterangan}

    Tabel 6.Tabel Adjustment

    g. Tabel Transaksi: Karantina Primary Key : -

    Foreign Key : Kode_Karantina

    Structure Tabel : {Kode_Karantina, Tgl_Karantina, Status, Keterangan}

    Tabel 7.TabelKarantina

    h. Tabel Transaksi: Delivery Order Primary Key : Kode_Distributor

    Foreign Key : Kode_Release, dan Kode_Produk

    Structure Tabel : { Kode_Delivery_Order, Tgl_Delivery_Order, Kode_Distributor,

    Supir,

    Via, Keterangan}

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 34

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    Tabel8.Tabel Delivery Order

    3.7 Grafik SistemProduksiObat

    Gambar 6.SistemProduksiObat

    Grafik diatas (gambar 6) merupakan grafik sistem produksi obat berdasarkan jenis obat

    dan kemasan. Grafik diatas bisa diambil berdasarkan Datewarehouse, sebagaimana di

    definisikan “Doing Data Warehouse (DW) to your business or system is not only think about the

    trend only, but how to understand the DW knowledge itself and how to implement it” [14]. Dan

    bagaimana cara mengukurnya “Measures are a standard unit used to express the size, amount,

    or degree of something, qualities are often difficult to be measured as it needs to have some

    certain parameter or elements, and those parameters must be quantifiable and verifiable” [15].

    3.8 Diagram HIPO

    Gambar 7. HIPO

    Untuk menggambarkan stuktur menu dari sistem yang dirancang dapat digambarkan

    dengan diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output).Untuk menyediakan suatu struktur

    guna memahami fungsi-fungsi dari program.Terlihat dari diagram HIPO diatas (gambar 7)

    terdapat 1 (satu) fungsi utama (digram 0) dan 3 (tiga) fungsi dibawahnya, yaitu fungsi menu

    master (diagram 1), menu transaksi (diagram 2) dan menu report (diagram 3). Didalam fungsi

    menu master (diagram 1) terdapat 3 (tiga) fungsi sub menu yaitu fungsi menu pengelolaan data

    user (diagram 1.1), pengelolaan data suplier (diagram 1.2) dan pengelolaan data barang

    (diagram 1.3). Didalam fungsi menu transaksi (diagram 2) terdapat 4 (empat) fungsi fungsi sub

    menu yaitu fungsi menu pengelolaan data po (diagram 2.1), pengelolaan data surat jalan

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 35

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    (diagram 2.2), pengelolaan data invoice (diagram 2.3) dan pengelolaan data tanda terima

    invoice (diagram 2.4). Didalam fungsi report (diagram 3) terdapat 4 (empat) fungsi sub menu

    yaitu fungsi menu pengelolaan data tagihan supplier (diagram 4.1), pengelolaan jatuh tempo

    hutang (diagram 4.2), pengelolaan presentasi jatuh tempo (diagram 4.3) dan pengelolaan data

    estimasi pembayaran (diagram 3.4).

    3.9 Rancangan Tampilan

    Gambar 8 Rancangan Layar Dasboard

    Terlihat pada tampilan layar diatas (gambar 8) merupakan tampilan layar utama yang

    terdiri dari menu master, menu transaksi dan menu laporan.

    Gambar 9 Rancangan Layar Utama

    Terlihat pada tampilan layar diatas (gambar 9) merupakan tampilan layar utama yang

    terdiri dari menu master, menu transaksi dan menu laporan, dimana menu transaksi memiliki

    sub menu entri bon, adjustment, karantina, release, input rak gudang, dan delivery order.

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 36

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    Gambar 10 Rancangan Layar Transaksi

    Terlihat pada tampilan layar diatas (gambar 10) merupakan tampilan layar utama yang

    terdiri dari menu master, menu transaksi dan menu laporan, dimana menu laporanmemiliki sub

    menu stokobat, entri bon, adjustment, karantina, release, input rakgudang, delivery order

    .

    3.10 Query Penciptaan Informasi Query function list_entri_bon:

    function list_entri_bon()

    { $sql="select * from tbl_entri_bon ";

    $this->sql=$sql; $i=0;

    $query=$this->mysqli->query($sql) or die ($this->mysqli->error());

    while ($result=$query->fetch_assoc())

    { $this->Kode_Entri_Bon[$i]=$result['Kode_Entri_Bon'];

    $this->Tgl_Produksi[$i]=$result['Tgl_Produksi'];

    $this->Keterangan[$i]=$result['Keterangan']; $i++;

    }

    return true; $this->mysqli->close(); }

    Query Menciptakan Laporan Presentasi Jatuh Tempo:

    function entri_bon_update()

    { $sql="update tbl_entri_bon

    Set Kode_Entri_Bon='".$this->Kode_Entri_Bon."',

    Tgl_Produksi='".$this->Tgl_Produksi."',

    Keterangan='".$this->Keterangan."',

    where Kode_Entri_Bon='".$this->Kode_Entri_Bon."'";

    $query=$this->mysqli->query($sql) or die ($this->mysqli->error());

    return true; $this->mysqli->close(); }

    4 KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisa dari rumusan masalah yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

    bahwa sistem distribusi obat yang berjalan saat ini masih menggunakan aplikasi manual dimana

    dalam pengelolaan datanya memakan waktu yang lama sehingga berdampak pada lamanya

    penyajian laporan serta adanya beberapa kesalahan yang menyebabkan ketidak akuratan.

    Tingginya tingkat manualisasi dalam sistem distribusi obat ini akan berakibat pada distribusi

    obat hasil produksi yang akan menurunkan kualitas dan menurunkan tingkat pelayanan kepada

    pelanggan. Untuk mengatasi semua ini, diperlukan sistem yang dapat menghasilkan laporan

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 37

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    sistem distribusi obat yang cepat dan akurat, sehingga tidak ada lagi keterlambatan atau

    kesalahan dalam penginputan data obat maupun laporan data obat. Hal ini dapat dicapat dengan

    menggunakan beberapa metode penyelesaian seperti menggunakan uml untuk menggabarkan

    rancangan sistem, MySql untuk pengolahan basis data dan php sebagai bahasa pemrograman.

    5 SARAN

    Adapun saran yang dapat diberikan peneliti sebagai gambaran untuk mengatasi pemecahan

    masalah yang terjadi pada sistem distribusi obat antara lain :

    1. Sistem distribusi obat yang belum terkomputerisasi sebaiknya segera direalisasikan agar sistem yang berjalan bisa segera terintegrasi dengan baik.

    2. Membuat sistem distribusi obat yang dapat mempermudahkan proses pencarian data-data penting sehingga bisa menghemat waktu yang mungkin kita pergunakan untuk

    mencari data tersebut.

    3. Pada pengembangan sistem distribusi obat ini diharapkan partisipasi dari PT Molex Ayus Pharmaceutical untuk memberikan dukungan agar dengan itu sistem ini dapat

    berjalan dengan baik

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Junaidi, J., Roji, A., & Munawar, K. (2015). Konsep Otomatisasi Sistem Pembayaran

    SPP Online Untuk Mengurangi Tingkat Keterlambatan. Proceedings Konferensi Nasional

    Sistem dan Informatika (KNS&I).

    [2] Lestari, Endang. 2009. Analisa Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Kenaikan

    Jabatan pada PT. X, Jurnal Sistem Informasi, 1, 141-150.

    [3] Junaidi, T. K. Y. N. D. (2013). Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk

    Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta:

    Universitas Ahmad Dahlan.

    [4] Purwanti, Endang. 2008. Assesment Pembelajaran SD. Jakarta : Depdiknas.

    [5] Junaidi, J., Effendy, M. Y., & Hartono, H. (2015). REKAYASA MODEL APLIKASI

    SISTEM PRODUCT KNOWLADGE UNTUK MENDUKUNG PENGAMBILAN

    KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN. CERITA

    Journal, 1(1), 46-55.

    [6] Henderi, H., Junaidi, J., & Kusuma, T. A. H. (2012). Dashboard Monitoring System

    Penjualan Dan Reward Mobile Kios PT. Telekomunikasi Seluler. Semantik, 2(1).

    [7] Junaidi, J., Arifin, R., & Septiani, A. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory

    Berbasis Desktop Menggunakan JSE. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan

    Informatika (KNS&I).

    [8] Hidayat, Wahyu, Riri Mahmuriyah, dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual

    Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI

    Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

    [10] Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas

    Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal

    Visioner & Strategis Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47 Universitas Malikussaleh.

  • CERITA

    Vol 6 No 1 – Februari 2020 38

    Online ISSN : 2655-2574

    Print ISSN : 2461-1417

    [11] Junaidi, J., Santoso, S., & Sunarya, L. (2008). Rekayasa Teknik Pemrograman

    Pencegahan Dan Perlindungan Dari Virus Lokal Menggunakan API Visual Basic. CCIT

    Journal, 1(2), 134-153.

    [12] Martono, A., & Junaidi, D. Y. IMULATION GAME BASED ON JARIMAGIC

    METHOD TO CALCULATE MORE QUICKLY FOR ELEMENTARY STUDENTS.

    [13] Junaidi, J., Cholisoh, N., & Hasanah, N. (2018). Rancang Bangun Sistem Manajemen

    Aset IT Untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan. SENSI

    Journal, 4(2), 220-231.

    [14] M. Subekti, Warnars Junaidi, H.L.H.S., Y. Heryadi, "The 3 steps of best data warehouse

    model design with leaning implementation for sales transaction in franchise

    restaurant", Cybernetics and Computational Intelligence (CyberneticsCom) 2017 IEEE

    International Conference on, 20–22 Nov 2017.

    [15] J. Junaidi, A. Julianto, N. Anwar, S. Safrizal, H.L.H.S. Warnars, K. Hashimoto,

    "Perfecting a Video Game with Game Metrics", Telkomnika, vol. 16, no. 3, pp. 1324-

    1331, June 2018

    [16] Zainuddin, A., Junaidi, J., & Putra, R. D. (2017). Design of E-Commerce Payment

    System at Tokopedia Online Shopping Site. Aptisi Transactions On Management, 1(2),

    143-155.

    [17] Junaidi, J., Sutrisno, S., & Janah, K. (2019). MODEL APLIKASI PURCHASING

    SYSTEM UNTUK MONITORING STOK DALAM MENGURANGI TINGKAT

    KERUGIAN. SENSI Journal, 5(1), 86-98.

    [18] AMALIA, Riski, et al. PEMODELAN APLIKASI INTEGRATED LEARNING

    SYSTEM BERBASIS MOBILE. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 2013, 1.1: 20-45.

    [19] Henderi, H., Nuraeni, Y., Junaidi, J., & Hidayat, R. (2010). IT GOVERNANCE: A

    STRATEGIC ALIGNMENT FOR INFORMATION TECHNOLOGY/BUSINESS. CCIT

    Journal, 4(1), 57-69.

    [20] Junaidi, J., Alfiah, F., Susanti, E., Kristinna, J., Ardiansyah, O. R., Pradipta, D., &

    Wulaningsih, W. (2015). MANFAAT MENGANALISIS PENGARUH SOSIAL MEDIA

    FACEBOOK TERHADAP KAMPANYE PARTAI POLITIK DI

    INDONESIA. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 4-5.