laporan fieldtrip praktikum teknologi produksi tanaman … · tujuan fieldtrip pada praktikum...
TRANSCRIPT
LAPORAN FIELDTRIP PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN OBAT & AROMATIK
“ UPT MATERIA MEDIKA BATU ”
Nama : Amul Heksa Bajafitri
NIM : 125040201111131
Kelompok : Senin 7.30, SDL 2
Asisten : Asti Kartika
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1. PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Materia Medica
Materia Medica Batu merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Batu. Tugas pokok
BMM adalah penyuluhan dan pengelolaan Tanaman Obat meliputi Tanaman Obat
Tradisional dan Tanaman Obat yang mengandung bahan baku obat.
Materia Medica Batu yang terletak di Jl. Lahor No. 87 Batu. Materia Medica Batu
terletak di lingkungan Desa Pesanggrahan yang letak lokasinya berbatasan dengan
Kelurahan Ngaglik di wilayah Kota Batu. Berdasarkan letak geografisnya Balai
Materia Medica terletak pada ketinggian ± 875 mdpl dengan suhu ± 20 – 25 C.
Materia Medica Batu memiliki luas tanah dan bangunan seluas 2.1 Ha. Selain itu,
Materia Medika Batu juga mempunyai dua lahan lain yang digunakan untuk
penanaman tanaman obat yaitu yang terletak di di belakang RS Paru Batu seluas satu
hektar dan di daerah Kejayan Pasuruan.
Materia Medica didirikan sejak tahun 1960 oleh almarhum Bapak R.M.Santoso
yang juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medikus Tawang Mangu yang
sekarang berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional. Berdirinya UPT Materia Medica diawali dari hasil pengamatan
beliau bahwa tidak semua tanaman obat yang ada di Indonesia dapat dikoleksi pada
satu daerah saja. Hal ini disebabkan karena adaptasi tanaman terhadap lingkungannya
terutama terhadap iklim sangatlah berbeda, mengingat bahwa Indonesia secara garis
besar terdiri dari tipe iklim basah, daerah sedang dan daerah kering, maka kebun
Tawang Mangu yang berdiri sejak tahun 1948 merupakan daerah iklim sedang
sampai basah. Sedangkan untuk tanaman daerah sedang sampai kering perlu adanya
kebun koleksi lain yang bisa mewakili tipe iklim tersebut.
Dari hasil pengamatan Beliau karesidenan Malang adalah daerah yang cocok
untuk didirikan kebun koleksi tanaman obat dari tipe iklim sedang sampai kering.
Sebagai realisasi dari gagasan beliau itu untuk mendirikan kebun koleksi tanaman
obat didaerah sedang dan kering di wilayah Batu dan Nongko Jajar, karena waktu itu
Nongkojajar adalah daerah yang sulit transportasinya, maka ditetapkan Batu sebagi
kebun koleksi sampai sekarang dan dikenal sebagi Balai Materia Medica Pengelolaan
kebun percobaan ini dilakukan oleh yayasan Farmasi yang bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Jawa Timur. Sebelum kebun percobaan ini jadi, tahun1963 Bapak RM
Santoso meninggal dunia.
Untuk kelangsungan Balai Materia Medica oleh Bapak Dr.Modarso selaku
Inspektur Kesehatan Jawa Timur ditunjuk Bapak R.Soehendro (Kepala Dinas
Perkebunana Rakyat Kab. Malang) sebagi pejabat sementara Pimpinan Kebun Balai
Materia Medica sampai mendapatkan pimpinan yang baru. Tahun 1964 BMM
mendapat pimpinan baru yaitu Ir.NV.Darmago, beliau diangkat oleh Dinas Kesehatan
Jawa Timur sebagi tenaga tetap di Kebun Materia Medica hingga tahun 1970. Tahun
1970 atas permohonan sendiri Ir.NV Darmago meletakan jabatannya, kemudian
selaku pipmpinan kebun Materia Medica dipegang oleh Ir.Wahyu Soeprapto.
Pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status dari milik swasta menjadi milik
pemerintah yaitu Dinas Kesehatan daerah Tingkat I Jawa Timur Direktorat Farmasi
Jawa Timur.
Tahun 2000 hingga April 2005 selaku Pelaksana Teknis Materia Medica Batu
dipegang oleh Dra.Hj. Siti Hidjrati Arlina. Selanjutnya April 2005 secara definititif
Materia Medica dipimpin oleh Bapak B.Soegito,SKM.Kes hingga 31 April 2008.
Mulai 1 Mei 2008 hingga 31 Desember untuk sementara kepala Materia Medica
dipegang oleh Bu Etty Retno, Apt. (Sebagai PLt). Sejak 1 Januari 2009 hingga
sekarang yang mejadi kepala UPT Materia Medica adalah Drs. Husin RM., Apt,
Mkes. Setelah tahun 1978 dengan berfungsinya Direktorat Daerah Farmasi Jawa
Timur menjadi sub Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang sekarang
menjadi Badan POM, maka pengelolaan Materia Medica Batu diserahkan kepada
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur hingga sekarang.
1.2 Visi dan Misi Materia Medika
Visi: “Menjadikan UPT Materia Medica terdepan dalam bidang pengembangan
Tanaman Obat Asli Indonesia (TOI), khususnya di Jawa Timur dan umumnya di
Indonesia Timur”.
Misi:
Meningkatkan promosi pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan baku obat
alam Indonesia.
Mengembangkan monografi dan standart mutu, baik simplisia maupun
ekstrak.
Membantu penyusunan farmakope herbal Indonesia.
Mengembangkan penelitian dasar tanaman obat alam Indonesia.
Memperkokoh jaringan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri
terkait.
2. TUJUAN
2.1 Tujuan Pendirian Materia Medica
Tujuan pendiriaam Materia medika dibedakan menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus, yaitu:
a. Tujuan Umum :
Membangun STO dalam skala regional dan sebagai alat dan sarana untuk
memperkenalkan dan menggalakkan budi daya serta penggunaan tanaman obat asli
Indonesia untuk tujuan pemeliharaan kesehatan dan peningkatan perekonomian
masyarakat.
b. Tujuan Khusus :
Membangun sarana untuk percontohan dan penelitian tanaman obat asli
Indonesia, menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan di bidang obat bahan alam
serta pengembangan wisata TOGA
2.2 Fungsi Materia Medica
Pembangunan Sentra Tanaman Obat UPT MATERIA MEDIKA dirancang untuk
dapat berfungsi sebagai :
Museum dan etalase tanaman obat Indonesia, seperti tanaman obat yang hampir
punah atau langka, tanaman obat yang telah dilakukan penelitian secara ilmiah
terbukti khasiatnya
Sarana untuk melakukan applied research seperti penelitian budidaya tanaman
obat baik secara in-situ atau ex-situ sehingga dapat menghasilkan tanaman obat
dengan mutu, khasiat dan keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, penelitian budidaya tanaman obat yang terbukti kemanfaatannya dan
tanaman obat tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,
Tempat dan alat untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di
bidang obat bahan alam seperti pelatihan budi daya tanaman obat bagi calon
pelatih di Daerah, produsen/petani tanaman obat dan pihak lain yang berminat,
pelatihan teknologi ekstraksi, meracik, dan sebagainya,
Sarana dan alat dalam rangka untuk memperkenalkan, memotivasi dan
menumbuhkan minat di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum,
sehingga pada tahap selanjutnya yang bersangkutan dapat ikut secara proaktif
melakukan budidaya dan pemanfaatan tanaman obat Indonesia,
Penyediaan informasi mengenai tanaman obat
Sarana promosi dan wisata TOGA Indonesia
2.3 Kegiatan Materia Medica
Kegiatan Materia Medica antara lain yaitu memberikan informasi tumbuhan
obat, penyuluhan, perpustakaan, penyediaan bibit, penyediaan simplisia, penyediaan
produk olahan, rujukan diklat pengelolaan tumbuhan obat, wisata ilmiah tumbuhan
obat dan penelitian tanaman obat. Adapun program kerja yang dilakukan Materia
Medica antara lain:
Pelayanan informasi Tanaman Obat Alam Indonesia (obat tradisional).
Penelitian tanaman obat dan tanaman yang mengandung bahan baku obat, yang
berkaitan dengan budidaya dan identifikasi kandungan bahan aktif. Untuk tujuan
ini, materia medica mempunyai 2 laboratorium utama, yaitu Lab. Fitokimia dan
Lab. Kultur Jaringan Tanaman.
Pembinaan kepada kelompok tani dan PKK berkaitan dengan pemanfataan dan
budidaya tanaman obat. Materia medica aktif mengadakan penyuluhan ke
beberapa daerah, misal penyuluhan di Kota Mojokerto dan di Kabupaten Malang
Selatan.
Pelayanan contoh ekstrak dan simplisia tanaman obat tradisional yang
terstandarisasi. Materia medica menyediakan berbagai macam simplisia (kering
dan serbuk), serta ekstrak.
Pelayanan konsultasi kesehatan terhadap pemanfaatan tanaman obat
Pelaksanaan budidaya tanaman obat
Balai Materia Medica menjadi percontohan IKOT Jawa Timur
Wisata ilmiah tanaman obat. Kami juga menerima kunjungan dari beberapa
sekolah, perguruan tinggi, kelompok PKK, dll.
2.4 Tujuan Fieldtrip
Tujuan fieldtrip pada praktikum Teknologi Produksi Tanaman Obat dan
Aromatik ke Materia Medica, Batu, Jawa Timur adalah untuk mengetahui jenis-jenis
tanaman obat yang berkhasiat bagi kesehatan serta prospek dan peluangnya.
3. PEMBAHASAN
3.1 Fungsi dan prospek tanaman obat di Materia Medica
1. Kumis Kucing
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon stamineus Benth.
Kumis kucing merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Kumis
kucaing dapat digunakan untuk mengobati kencing batu, infeksi kandung kemih
mencegah Pengendapan Batu Ginjal, memperlancar pengeluaran air seni, rematik,
encok, masuk angin, diabetea syphilis dan hipertensi. Karena berkhasiat dan
bunganya yang cantik, maka sekarang banyak orang menanam kumis kucing sebagai
obat sekaligus sebagai tanaman hias.
Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini berupa daun dan bagian batang
mudanya. Kandungan ortosifonin dan garam kalium merupakan komponen utama
yang membantu larutnya asam urat, fosfat dan oksalat dalam tubuh manusia, terutama
dalam kandung kemih, empedu maupun ginjal sehingga dapat mencegah terjadinya
endapan pada kandung kemih, empedu dan ginjal. Kandungan saponin dan tanin di
daunnya juga dapat mengobati keputihan (Anonimous, 2015a).
2. Lidah Buaya
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Lidah buaya sebagai tanaman kesehatan bermanfaat untuk : menyuburkan
rambut, mengobati luka bakar atau tersiram dengan air panas serta mengobati radang
paru-paru, tenggorokan, dan lambung. Bagian yang dimanfaatkan adalah daunya
beserta daging daunnya. Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase,
catalase, cellulase, carboxy peptidase, dan sejumlah asam amino arginin, asparagin,
asam aspartat, alanin, serin, valin, glutamat,treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin,leusin
dan esoleusin yang sangat di butuhkan oleh tubuh (Sutomo, 2009).
Tanaman lidah buaya saat ini banyak dicari orang sebagai konsumsi sehari-
hari atau obat-obatan. Lidah buaya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
bahan baku industri di Indonesia dan negara maju. Produk yang dihasilkan dari lidah
buaya dapat berupashampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya malahan
sekarang telah dijual dalam bentuk minuman koktail dan nata de coco. Peluang
ekspor lidah buaya cukup besar karena permintaan negara maju terus meningkat.
3. Andong Merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa Linn.
Andong merah memiliki kandungan kimia Steroida; Saponin; Polisakarida
yang berkhasiat untuk Hemostatik Antibengkak. Bagian yang diman faatkan untuk
obat berupa daunnya. Tanaman itu digunakan sebagai obat herbal untuk TBC paru
dengan batuk darah, wasir berdarah, nyeri lambung, ulu hati, air kemih berdarah.
Andong merah juga dapat meredakan nyeri haid yang berlebih.
Andong merah merupakan produk komoditas yang memiliki nilai ekonomi
cukup tinggi dan banyak dicari pasar, selain karena berkhasiat untuk mengobati
berbagai jenis penyakit, tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang
diminati oleh masyarakat (Anonimous, 2015b).
4. Kecubung Hutan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Brugmansia
Spesies : Brugmansia suavaolens
Tanaman kecubung ini mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa
alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin Ketiga alkaoida ini
bersifat antikolinergik. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan
sebagai obat karena mengandung alkaoid. Sampai saat ini kecubung digunakan oleh
industri farmasi sebagai sumber utama hysciamin yang berkhasiat memberi efek
menenangkan kejang-kejang, khususnya perut. Daunnya mengandung hyasciamin
dan scopolamine yang berkhasiat mengobati asma, encok (linu tulang), dan penyakit
kulit. Kecubung bisa tumbuh liar di hutan namun bisa juga menjadi tanaman hias di
pekarangan (Anonimous, 2015c).
5. Jahe Merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaleceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber Officinale var Rubrum
Jahe merah mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis
lainnya terutama jika ditinjau dari segi kandungan senyawa kimia dalam rimpangnya.
Di dalam rimpang jahe merah terkandung zat gingerol, fenol, oleoresin, dan minyak
atsiri yang tinggi, sehingga lebih banyak digunakan sebagai bahan baku obat. Jahe
banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional yang berfungsi sebagai obat
pencernaan dan perut kembung, sakit kepala, kerongkongan, mulas dan batuk kering
(Rukmana, 2001).
Saat ini peluang usaha budidaya jahe merah memiliki prospek yang cerah
karena manfaatnya juga mulai dikembangkan kearah dunia farmasi. Banyak juga
produk turunan dari jahe merah yang bisa menjadi komoditas yang bernilai ekonomis.
Jahe merah masih terus dibutuhkan karena menjadi bahan utama untuk berbagai
perindustrian dan perdagangan meliputi herbal, olahan makanan, minuman,
kesehatan, suplemen, farmasi, kosmetika, sirup, tablet dan seterusnya baik dalam
bentuk produk setengah jadi maupun produk jadi. Saat ini, harga jahe merah di
pasaran dalam negeri saja dijual dengan harga fantastis; sekitar 25 ribu- 40 ribu per
kilo gramnya.
6. Talas
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta
Talas mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan dari metabolisme
sekunder seperti alkaloid, glikosida, saponin, minyak essensial, resin, gula dan asam-
asam organik. Umbi talas memiliki efek farmakologis anti pembengkakan
(antiswelling). Penggunaan talas sebagai obat tradisional yaitu untuk pembuatan
bubur akar rimpang talas yang dipercaya sebagai obat encok. Selain itu cairan akar
rimpang sebagai obat bisul, sementara getah daunnya sering digunakan untuk
menghentikan pendarahan karena luka dan sebagai obat untuk bengkak. Pelepah dan
tangkai daun yang dipanggang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi gatal-gatal.
Pelepah daun juga diyakini mampu mengobati gigitan kalajengkingTalas juga
menjaga kolesterol darah tetap rendah. Mengonsumsi talas dapat mencegah risiko
gangguan jantung dan tekanan darah tinggi (Wijaya, 2013).
Talas mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan karena berbagai
manfaat dan dapat dibudidayakan dengan mudah sehingga potensi talas ini cukup
besar. Tanaman talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki
peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku
industri tetapi juga untuk pakan ternak. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi yang
tinggi karena hampir sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk
dikomsumsi manusia.
7. Cakar Ayam / Ande-Ande Lumut
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Ordo : Selaginellales
Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella
Spesies : Selaginella doederleinii Hieron.
Tanaman S. doederleinii Hieron. dilaporkan mengandung alkaloid, saponin
dan phytosterol. Tanaman ini dimanfaatkan berupa herba dan berkhasiat untuk
menghilangkan panas dan lembab, melancarkan aliran darah, antitoksik,
antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan menghilangkan bengkak.
Selain itu S. doederleinii Hieron. juga berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi
saluran nafas, radang paru, hepatitis, diare, keputihan, tulang patah, pendarahan
dansebagai anti kanker (Dalimarta, 1999).
Tumbuhan Cakar Ayam pada mulanya tumbuhan liar. Namun kini tumbuhan
ini dikembangbiakkan di pot setelah orang tahu ada khasiat yang dikandungnya.
Sayang, masih belum banyak yang tertarik mengusahakannya dalan skala luas.
Karena keunikan daunnya yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya,
tanaman ini memiliki peluang untuk dijadikan sebagai tanaman hias juga.
8. Daruju
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Acanthus
Spesies : Acanthus ilicifolius L.
Daun, akar dan biji mengandung saponin, flavonoida dan polifenot, di
samping itu bijinya juga mengandung alkaloida. Daruju berkhasiat sebagai obat
radang hati (hepatitis) akut dan kronis, pembesaran hati dan limpa, pembesaran
kelenjar limpa, termasuk pembesaran kelenjar limpa pada tuberkulosis (TBC) kulit,
gondongan, sesak napas, cacingan, nyeri lambung, sakit perut, kanker, terutama
kanker hati. Daruju juga memiliki prospek yang sangat baik industri-industri
pengolahan obat herbal anti kanker (Anonimous, 2015d).
9. Sambang Colok Merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Carryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Aeva
Spesies : Aeva sanguinolenta L.
Kandungan yang terdapat dalam daun sambang colok yaitu mengandung
senyawa alkaloid, minyak atsiri, dan flavonoid. Daun sambang colok dalam
pengobatan biasa digunakan sebagai obat haid kurang teratur, obat untuk
menghilangkan rasa nyeri haid, obat kencing kurang lancar, obat kencing nanah, obat
kurang darah, obat keputihan, obat cacing , obat radang rahim. Tanaman ini kini
dikembangkan baik industri-industri pengolahan obat herbal sebagai anti kanker
(Restanti, 1992).
10. Gondoruso
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Justicia
Spesies : Justicia gendarussa Burm.
Tanaman gandarusa memiliki kandungan kimia antar lain Justicin, minyak
atsiri, kalium dan alkaloid yang agak beracun. Gandarusa memiliki efek analgetik,
diuretik, dan antispermatozoa. Daunnya mengandung alkaloid. Hasil ekstrak
tanaman gandarusa telah dibuktikan mampu sebagai kontrasepsi buat pria. Tanaman
ini mengobati Memar, keseleo, rematik, tulang patah dan melancarkan peredaran
darah (Anonimous, 2015e)
11. Kaki Kuda / Pegagan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica L.
Tanaman pegagan merupakan herba berkhasiat untuki antirematik, antitoksik,
pembersih darah, menghentikan perdarahan (hemostatis), mengurangi tekanan darah
tinggi,gangguan syaraf, infeksi batu saluran kencing, kencing keruh, susah kencing,
pembengkakan hati, campak, bisul, mata merah, batuk darah, muntah darah, batuk
kering, mimisan, demam, radang amandel, sakit tenggorokan ,bronchitis, dll. Zat
yang terkandung dalam tanaman pegagan antara lain asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic
acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta
garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Kebanyakan
pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan
teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat
jerawat, maupun body lotion (anonimous, 2015f)
12. Ekor Kucing
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Acalypha
Spesies : Acalypha hispida Burm.
Bunga ekor kucing berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis)
dan peluruh kencing (diuretik).Selain itu dapat juga digunakan untuk pengobatan:
disentri, radang usus, luka bakar, dan tukak (ulkus) di kaki. Akar dan daun berkhasiat
untuk mengatasi bercak putih dikulit karena kehilangan pigmen (vitiligo), disentri,
batuk darah (hemoptitis), luka berdarah, dan sariawan. Daun mengandung senyawa
aktif acalyphin, flavonoid, saponin dan tanin. Sedangkan pada bunga mengandung
saponin dan tannin (Anonimous, 2015g).
13. Kedondong Laut
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : Araliaceae
Genus : Nothopanax
Spesies : Nothopanax fruticosum L.
Daun tumbuhan kedondong laut bermanfaat untuk menyembuhkan luka
dengan cara dicampur dengan garam. Akar dari kedondong laut digunakan sebagai
obat untuk meluruhkan air seni, obat sakit kepala, rematik, dan digunakan dalam
mengobati sistem saraf. Dari literatur diketahui, daun tumbuhan kedondong laut
mengandung flavonoida, steroida dan triterpenoida, saponin, tanin, asam p-hidroksi
benzoat, dan asam vanilat (Siburian, 2011).
14. Sembung Legi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteralesceae
Genus : Blumea
Spesies : Blumea balsamifera L.
Sembung Legi mengandung minyak atsiri (ngai kamfer), borneol, sineol,
limonene, asam palmitat, myristin, dimetiletil klorasetofenon, tannin, pirokatekin, dan
glikosida. Metabolit aktif lain dari daun sembung yaitu, seskuiterpen dalam bentuk
ester, flavonoid, ichtyothereol asetat, cryptomeredio, lutein, dan beta karoten.
Kegunaan di masyarakat antara lain : daun sembung dimanfaatkan sebagai tanaman
obat yang berkhasiat untuk mengobati reumatik sendi, persendian sakit setelah
melahirkan, nyeri haid, datang haid tidak teratur, influenza, demam, sesak napas
(asma), batuk, bronchitis, perut kembung, diare, perut mules, sariawan, nyeri dada
akibat penyempitan pembuluh darah koroner, dan, kencing manis (Piliang, 2011).
15. Iris
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Iridaceae
Genus : Iris
Spesies : Iris tectorum Max
Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bunga Iris antara lain iridin,
tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron. Tanaman ini berkhasiat sebagai obat
untuk radang tenggorokan (pharyngitis), gusi bengkak, hepatitis, gangguan
pencernaan (dispepsia), mual dan perut kembung (meteorismus), radang ginjal
(nephritis). sembelit/susah buang air besar (konstipasi), rematik, luka memar, radang
kulit bernanah (pioderma), dan bisul (furunculus). Bagian yang dimanfaatkan berupa
herba (Anonimous, 2015h)
3.2 Pembuatan Instan
3.2.1 Alat
Panci stainlees
Blender
Pisau dan talenan/tatakan
Gelas Ukur
Ayakan / saringan
Pengaduk kayu
Kompor
3.2.2 Bahan
½ kg temulawak
1 kg gula pasir
1 lembar daun pandan
800cc air
3.2.3 Cara Pembuatan
Rimpang temulawak dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian
diiris tipis.
Irisan temulawak kemudian diblender dan ditambahkan air. Jika telah selesai,
hasilnya disaring dan diperas sehingga diperoleh sari temulawak.
Sari temulawak dimasukkan ke dalam panci dan dipanaskan menggunakan api
sedang sambil diaduk-aduk.
Sari temulawak selanjurnya ditambahkan gula sambil terus di aduk sampai
larut.
Setelah gula larut, Sari temulawak disaring kembali kemudian dipindahkan ke
panci yang lebih besar sambil dimasukkan pandan.
Sari temulawak masih terus dipanaskan dengan api sedang dan diaduk sampai
berubah bentuk menjadi kristal atau granul.
Setelah berubah bentuk kristal atau granul dari sari temulawak tadi diayak
hingga halus.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Materia Medica yang berlokasi di di Jl. Lahor
No. 87 Batu merupakan badan penyuluhan dan pengelolaan Tanaman Obat yang
dibawahi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Materia media telah berdiri sejak
tahun 1960 dan mengalami berkali-kali pergantian pimpinan.
Di lahan seluas 2 ha lebih milik Materia Medica yang dikunjungi ditanam
ratusan tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Beberapa yang dapat ditemui antara
lain Kumis Kucing, Lidah Buaya, Andong Merah, Kecubung Hutan, Jahe Merah,
Talas, Cakar Ayam, Daruju, Sambang Colok Merah, Gondoruso, Pegagan, Ekor
Kucing, Kedondong Laut, Sembung Legi, dan Iris. Masing-masing tanaman tersebut
berkhasiat menyaembuhkan berbagai macam penyakit yang berbeda-beda. Selain
sebagai tanaman obat beberapa diantaranya dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman
hias serta bahan baku industri.
4.2 Saran
Indonesia kaya akan sumber tanaman obat, sayangnya masyarakat umum
belum banyak mengetahui dan tertarik untuk mengembangkannya. Oleh karena itu,
tindakan pengenalan dan penyuluhan tanaman obat penting untuk terus dilakukan,
sehingga masyarakat luas dapat mengetahui dan merasakan manfaatnya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2015e. Gandarusa – Ciri-Ciri Tanaman Serta Khasiat dan Manfaatnya.
http://www.tanobat.com/gandarusa-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan
manfaatnya.html diakses 24 April 2014
Anonimous, 2015f. Pegagan / Daun Kaki Kuda, Ciri-Ciri Tanaman, Manfaat dan
Khasiatnya. http://www.tanobat.com/pegagan-ciri-ciri-tanaman-manfaat-dan
khasiatnya.html diakses 24 April 2014.
Anonimous, 2015g . Khasiat dan Manfaat Tanaman Ekor Kucing Untuk Vitiligo,
Luka Pendarahan dan Gusi Berdarah. http://khasiat-manfaat-tanamanobat
.blogspot.com/2013/10/khasiat-dan-manfaat-tanaman-ekor-kucing.html
diakses 24 April 2014.
Anonimous, 2015h. Manfaat Tanaman Iris. http://www.khasiattumbuhan
.com/2014/04/manfaat-tanaman-iris.html diakses 24 April 2014.
Anonimous. 2015a. Khasiat dan Manfaat Kumis Kucing. http://kumiskucing.org/
diakses 24 April 2014.
Anonimous. 2015b. http://mukhlisahendriastuti.blogspot.com/2012/06/tanaman
obat.html diakses 24 April 2014
Anonimous. 2015c. Kecubung – Ciri-Ciri Tanaman, Serta Khasiat dan Manfaatnya
http://www.tanobat.com/kecubung-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan
manfaatnya.html diakses 24 April 2014
Anonimous. 2015d. Daruju / Jaruju – Ciri-Ciri Tanaman Serta Khasiat dan
Manfaatnya. http://www.tanobat.com/daruju-jaruju-ciri-ciri-tanaman-serta
khasiat-dan-manfaatnya.html diakses 24 April 2014
Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Trubus Agriwidya.
Jakarta.
Piliang, L. K. (2011). Isolasi dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atrisi dari Daun
Sembung (Blumea Balsamifera) Di Daerah Sunggal Kotamadya Medan
Dengan Gc-Ms dan Uji Anti Bakteri. Universitas Sumatra Utara.
Restanti, A.R., 1992, Skrining Fitokimia dan Pemeriksaan Mikroskopi Daun
Sambang Colok (Aerva sanguinolenta Linn.), Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Rukmana, R. 2011. Usaha Tani Jahe. Kanisius. Yogyakarta
Siburian, N. 2011. Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan
Kedondong Laut (Nothopanax Fruticosum (L.) Miq). Universitas
Sumatra Utara.
Sutomo, Z.A. 2009. Kandungan Kimia dan Analisis Lidah Buaya. http://zean
chemistry.blogspot.com/2009/05/kandungan-kimia-dananalisis-lidah
buaya.html diakses 24 April 2014
Wijaya, A. 2013. Kandungan Gizi dan Manfaat Umbi Talas. http://permathic.
blogspot.com/2013/07/kandungan-gizi-dan-manfaat-umbi-talas.html diakses
24 April 2014.