rancang bangun game edukasi belajar menulis untuk …

8
RANCANG BANGUN GAME EDUKASI "BELAJAR MENULIS" UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS MOBILE NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ruruh Sawitri 12.11.6124 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI "BELAJAR MENULIS"

UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS MOBILE

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Ruruh Sawitri

12.11.6124

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2016

1

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI "BELAJAR MENULIS" UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS MOBILE

Ruruh Sawitri1), Dhani Ariatmanto2),

1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : [email protected]), [email protected])

Abstract - Game is one of the entertainment that is often played when bored and tired. Game bertujan to entertain and are preferred as well as in the interest of all circles.

Game "Learning to Write" is a game genre Edugames with the purpose of education to learn to recognize letters and numbers.

This game is made with Game Maker Studio and use the programming language Game Maker Language (GML), being able to provide access to the creator (beginner or already proficient) to make your own games. In making this game an element that is used in the form of characters and backgrounds created with Adobe Photoshop, Adobe Audition and prepare sound effects with importation some sound effects into Game Maker Studio. Keywords: Game, edugame, Game Maker Studio 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya perkembangan era digital saat ini, penggunaan game bukan hanya sebagai media hiburan saja melainkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Kemajuan zaman memberikan dampak teknologi yang begitu pesat seperti smartphone dengan sistem operasi android karena lebih mudah dalam berbagi informasi serta harga yang ditawarkan cukup terjangkau.[1] Game juga dirasa sebagai salah satu media yang banyak digemari mulai dari kalangan anak-anak hingga usia dewasa.

Game merupakan suatu permainan dimana di dalamnya terdapat aturan cara bermain (rule play) tertentu yang bisa dimainkan oleh pemain untuk mendapatkan skor atau untuk menentukan menang atau kalah suatu permainan. Banyak game yang beredar di masyarakat yang bertujuan untuk hiburan semata dikarenakan pengembang hanya membuat suatu game untuk para penikmat game dan melupakan waktu yang berjalan. Oleh karena itu game jenis ini kurang cocok di gunakan oleh anak-anak.

Berdasarkan hal tersebut, pemilihan topic dengan judul “RANCANG BANGUN GAME EDUKASI “BELAJAR MENULIS” UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS MOBILE” di nilai tepat. Adapun jenis game edukasi yang cukup mudah untuk di mainkan anak usia dini dari

umur 3 sampai 6 tahun. Adanya game ini bisa menjadi alternative untuk memudahkan dalam belajar dan menambah minat mahasiswa untuk mengembangkan game. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan adanya pembatasan masalah, maka penulis mencoba untuk menerapkan dan mencoba untuk membuat rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana merancang dan membangun Game Edukasi “Belajar Menulis” untuk anak usia dini Berbasis Mobile?

2. Bagaimana membuat game “belajar menulis” sebagai media alternatif dalam pembelajaran anak ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam laporan ini penulis membatasi rancang bangun game belajar menulis. Batasan Masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Game dimainkan single player. 2. Aplikasi Game “Belajar Menulis” di buat

khusus anak usia 3 sampai 6 tahun. 3. Game ini bergenre Edugames. 4. Aplikasi ini bersifat offline. 5. Dalam pembuatan game menggunakan

software Game Maker Studio, Adobe Photoshop, SDK Manager, dan Native Development Kit (NDK).

6. Game ini dapat berjalan di smartphone dengan minimal processor 1ghz, dan RAM minimal 512MB.

7. Game yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Game Maker Language (GML).

8. Game ini hanya dimainkan pada perangkat Android dengan OS Ice Cream Sandwich keatas.

9. Sistem aplikasi yang digunakan pada smartphone dengan platform android dan resolusi layar yang di gunakan 788x480px .

10. Batasan fitur dalam pembuatan game ini meliputi: - Memiliki menu belajar dan menu

bermain - Menu belajar berisi materi belajar

pengenalan huruf dan angka untuk anak .

2

- Menu bermian berisi tiga permainan seperti latihan dan kuis.

- Pemain dapat melihat petunjuk dan game memiliki skor di akhir permainan.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Merancang dan membangun game

edukasi “Belajar Menulis” untuk Android dengan menggunakan software Game Maker Studio.

2. Sebagai media alternatif dalam belajar sehingga anak tertarik untuk bermain. Sebagai syarat kelulusan Strata 1 di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

1.5 Definisi Game

Game merupakan suatu permainan dimana di dalamnya terdapat aturan cara bermain tertentu dan bersifat menyenangkan. Pengertian game diantaranya adalah [2] :

Menurut Romi Satria Wahono,Game adalah aktivitas terstruktur atau semi terstruktur yang biasanya bertujuan untuk hiburan dan kadang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan. Karakteristik game yang menyenangkan, memotivasi, membuat kecanduan, dan kolaboratif membuat aktivitas ini digemari oleh banyak orang.

Sedangkan pengertian game edukasi menurut Randel game sangat berpotensi untuk menumbuhkan kembali motivasi belajar anak yang mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Randel pada tahun 1991 tercatat bahwa pemaikan game sangat bermanfaat pada materi-materi yang berhubungan dengan matematika, fisika dan kemampuan berbahasa(seperti studi sosial, biologi dan logika).

1.6 Sejarah Game Game pertama kali ditemukan oleh Thomas T.

Goldsmith Jr dan Estle Ray Mann. Penemuan ini dipatenkan pada januari 1947 yang mendasari perkembangannya saat ini adalah ketika mereka menemukan Chatode-Ray Tube sebuah tabung vacum yang digunakan sebagai media untuk membuat simulasi kecepatan tembakan dan arah tembakan sebuah roket. Pada Februari 1951,Christoper Strachey memulai pengembangannyakearah pemrograman yang mulai menggunakan memoridimana aplikasi diterapkan untuk kebutuhan pilot. Penemuan bar uterus berkembang

hingga tahun 1959 namun era perkembangan game konsol dimulai setelah masa ini.

1.7 Definisi Android

Android merupakan sistem operasi berbasis linux yang bersifat terbuka (open source) dan dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone dan computer tablet. Android dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan financial dari google yang kemudian dibeli pada tahun 2005. Android dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance.

1.8 Game Development Life Cycle(GDLC)

Game Development LifeCycle (GDLC) merupakan metode yang digunakan dalam mengembangkan sebuah game dan berikut definisi dan tahapan GDLC [3].

Game adalah jenis perangkat lunak dengan tujuan untuk memberikan hiburan. Namun, selama praktek pembangunan permainan yang sebenarnya, hanya dengan mengadopsi siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) tidak cukup, sebagai pengembang menghadapi beberapa tantangan selama siklus hidupnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengembangan game menggunakan jenis tertentu pendekatan yang disebut permainan siklus hidup pengembangan (GDLC) untuk mengarahkan pengembangan game. Langkah-langkah yang ditunjukkan pada Gambar yaitu:

Gambar 1. GDLC Phase

1.9 Game Design Document

Game Design Document (GDD) adalah sebuah dokumen desain yang deskriptif mengenai desain game. GDD dibuat dan diedit oleh tim pengembang dan itu terutama digunakan dalam industri video game. Dokumen ini dibuat oleh developer team, yang terdiri dari kolaborasi antara desainer dan programmer yang digunakan untuk proses pengembangan game. Ketika game diserahkan dari game publisher untuk dikerjakan oleh developer, maka GDD harus dibuat dan adanya perjanjian yang disetujui oleh publisher dan developer. Developer harus mematuhi GDD yang sudah dibuat selama pengembangan game.

3

Sebuah GDD dapat berupa teks, gambar, diagram, dan media lainnya yang bisa menggambarkan tujuan game. Beberapa GDD bisa berisi prototype fungsional dari game yang akan dibuat. Meskipun dianggap suatu kebutuhan oleh banyak perusahaan, GDD tidak mengatur bentuk standard / standard form. Misalnya, pengembang dapat memilih untuk menyimpan GDD sebagai dokumen deskripsi saja atau sebagai tool pendukung pembuatan game. Tujuan dari GDD adalah untuk tegas menggambarkan nilai jual game, target konsumen, game yang disajikan, art, level design, story, karakter, user interface, asset, dan sebagainya. Singkatnya, setiap bagian dari game yang membutuhkan pengembangan harus dimasukkan oleh developer.[4]

1.10 Jenis – jenis Game Design Document

Berikut jenis-jenis Game Design Document dan fungsinya[5] :

1. High Concept Document 2. Game Treatment Document 3. Character Design Document 4. World Design Document 5. Flowboard 6. Story and Level Progression Document 7. Game Script

1.11 Komponen Game Design Document

Berikut komponen-komponen dari Game Design Document [6]:

1. Game Overview, berisi tentang konsep game, genre, target audience dan gameplay.

2. Level Design, mendesain setiap levelnya, termasuk fitur, tingkat kesulitan, dan tema dari setiap level.

3. World Design, berisi tentang perancangan dunia game, tema game dan setting kejadian dalam game tersebut.

4. User Interface, berisi tentang screen description, sound efek, audio musik, dan merancang interaksi user.

5. Content Design, berisi tentang merancang karakter dalam game.

6. Sysem Design, berisi tentang merancang pengaturan dalam game.

2. Pembahasan

2.1 Analisis Identifikasi Masalah

Perkembangan game sudah semakin pesat, dan menjadi alternatif hiburan bagi kalangan anak-anak hingga dewasa. Namun banyak game yang beredar di masyarakat yang bertujuan untuk hiburan semata dikarenakan pengembang hanya membuat suatu game untuk para penikmat game dan melupakan waktu yang berjalan. Oleh karena itu game jenis ini kurang cocok di gunakan oleh anak-anak.

Game edukasi atau game dengan genre pendidikan merupakan game yang bertujuan untuk menumbuhkan dan membangun motivasi belajar pada anak terhadap materi pembelajaran yang berupa perangkat lunak/software.

Saat ini game edukasi memiliki banyak jenisnya seperti acak kata, puzzle, teka-teki silang, mencockkan gambar dan lain-lain. Kemampuan mendasar utama yang harus di kuasai anak adalah mengenal, dan menulis huruf serta angka untuk dapat memahami mata pelajaran yang di berikan di sekolah. Kemampuan menulis ini dapat di asah sejak anak usia dini. Belajar menulis biasanya tidak menggunakan buku pelajaran karena anak belum bisa membaca dan menulis. Walaupun membaca dan menulis tidak dimulai dengan buku tetapi tetap menggunakan tulisan.

Pentingnya suatu perangkat lunak berupa aplikasi yang memberikan pembelajaran menulis kepada anak dengan berbasis mobile dan media layar sentuh sebagai sarana interaksi sentuhan jari sehingga anak dapat merasa senang serta tidak bosan untuk belajar menulis. Dari uraian diatas identifikasi masalah yang ada sebagai berikut :

1. Anak masih mengalami kesulitan dalam belajar menulis baik angka maupun huruf.

2. Anak membutuhkan media pembelajaran menulis yang lebih interaktif yang di sertai dengan gambar, suara, dan efek animasi agar tidak bosan dan jenuh.

2.2 Gambaran Umum

Game edukasi saat ini sangat beragam, beragam macam game di buat untuk memenuhi kebutuhan dalam media pembelajaran oleh user, di mana di dalam materi yang ditampilkan sangat beragam seperti mengenal hewan, tumbuhan, menulis angka, huruf, bentuk, warna dan lain sebagainya.

Game edukasi yang berkembang saat ini tidak hanya menampilkan dari isi konten, di lihat dari sistem operasi game edukasi seperti belajar menulis tidak hanya

4

di gunakan di personal computer akan tetapi bisa di gunakan pada gadget dan smartphone.

Untuk menganalisa kelemahan dan peluang peneliti mengambil satu aplikasi di playstore yaitu Belajar Menulis dimana dalam aplikasi tersebut peneliti menganalisa kelemahan yang dapat di perbaiki untuk menunjang pembelajaran anak yang lebih interaktif.

Untuk mempermudah penulis dalam pembuatan Game Edukasi Belajar Menulis di butuhkan secara lengkap apa yang di perlukan untuk merealisasikan Game Edukasi Belajar Menulis seperti analisis kebutuhan fungsional dan non fungsional.

2.3 Perancangan Game 2.3.1 Filosofi

Game “Belajar Menulis” adalah sarana atau media untuk pembelajaran anak dalam belajar mengenal dan menulis huruf serta angka secara mudah serta menghibur. Game di rancang dengan dua metode yaitu belajar dan bermain, pada game ini anak tidak hanya diajarkan mengenal huruf dan angka tetapi juga diajarkan untuk menuliskan huruf atau angka dengan benar dan diharapkan game ini mampu menjadi media edukasi alternatif dalam belajar.

2.3.2 High Concept Document

2.3.2.1 Background

Game “Belajar Menulis” hanya memiliki satu latar belakang yaitu taman yang mempunyai keunikan dan colourfull graphic sehingga menyenangkan an sangat disukai oleh anak-anak untuk dimainkan mulai dari object, animasi, background, music, dan sound effect.

2.3.2.2 Kontrol Game

Pada game ini terdapat dua buah menu yang digunakan yaitu menu belajar dan bermain. Pada menu belajar terdapat tiga metode belajar yaitu pada menu angka yang menampilkan angka satu per satu, menu per huruf yang menampilkan huruf huruf besar dan huruf kecil satu per satu, dan menu semua huruf yang menampilkan semua huruf kapital dan huruf kecil.

Pada menu bermain terdapat tiga permainan yaitu tebak gambar yaitu berupa kuis dimana pemain dapat mengontrol dan memperhatikan jawaban yang dipilih, jika benar maka skor akan bertambah 10 dan jika salah

skor tidak bertambah.Menu selanjutnya yaitu Ayo Menulis, menulis huruf dan angka sesuai petunjuk yang ada, jika benar skor akan bertambah 10 dan jika salah akan mengulang dari awal. Menu berikutnya yaitu Pasang Gambar, pemain harus mencocokkan gambar sesuai dengan soal jawaban dan harus di selesaikan sebelum waktu habis Dan pada setiap permainan di menu bermain masing-masing terdapat petunjuk yaitu suara dan tulisan untuk dapat melanjutkan permainan.

2.3.2.4 Fokus Game

Focus utama game “Belajar Menulis” adalah pemain bisa menjawab pertanyaan seperti tebak gambar dan pemain bisa belajar menulis angka atau huruf dengan baik dan benar sesuai petunjuk.

2.3.2.5 Keunggulan Game

Keistimewaan dari game “Belajar Menulis” adalah pemain bisa belajar sekaligus bermain dalam satu aplikasi game dan pemain juga diajarkan cara menulis huruf atau angka dengan benar sesuai petunjuk yang ada, serta pemain juga bisa melakukan bermain dengan cara menjawab pertanyaan yang ada dan jika sudah selesai pemain bisa mengetahui nilai akhir permainan yang dimainkan.

2.4 Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahapan membangun dan mengembangan game Belajar Menulis sesuai naskah yang dibuat. Pada tahap implementasi kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan desain grafik yang akan digunakan dalam membangun game,pembuatan sound, dan material pendukung game lainya, kemudian semua file di import kedalam Game Maker Studio untuk digabungkan dan dibangun game yang akan dijadikan file apk.

2.4.1 Tampilan Loading Screen

Gambar 2. Tampilan Loading Screen

5

2.4.2 Tampilan Menu Utama

Gambar 3. Tampilan Menu Utama

2.4.3 Tampilan Menu Belajar

Gambar 4. Tampilan Menu Belajar

2.4.4 Tampilan Menu Belajar Angka

Gambar 5. Tampilan Menu Belajar Angka

2.4.5 Tampilan Menu Belajar Per Huruf

Gambar 6. Tampilan Menu Belajar Per Huruf

2.4.6 Tampilan Menu Belajar Semua Huruf

Gambar 7. Tampilan Menu Belajar Semua Huruf

2.4.7 Tampilan Menu Bermain

Gambar 8. Tampilan Menu Bermain

2.4.8 Tampilan Menu Bermain Tebak Gambar

Gambar 9. Tampilan Menu Bermain Tebak Gambar

2.4.9 Tampilan Menu Bermain Ayo Menulis

Gambar 10. Tampilan Menu Bermain Ayo Menulis

6

2.4.10 Tampilan Menu Bermain Pasang Gambar

Gambar 11. Tampilan Menu Bermain Pasang Gambar

3. Kesimpulan

Berdasarkan analisis, perancangan, dan implementasi dalam membangun game belajar menulis dapat di simpulkan bahwa :

1. Proses merancang dan membangun game edukasi “Belajar Menulis” untuk anak usia dini berbasis mobile adalah sebagai berikut :

a. Analisis Identifikasi Masalah dan Kebutuhan game yang diperlukan untuk perancangan dan implementasi aplikasi.

b. Metode perancangan yang digunakan adalah Game Design Document.

c. Tahap pengujian dilakukan dengan Alpha Testing dan Beta testing.

2. Proses membangun game edukasi “Belajar Menulis” sebagai media alternative dalam belajar sebagai berikut :

a. Mendesain game secara rinci yang terdiri dari rancangan game, background, sound efek, music latar, dan efek animasi pada game yang digunakan agar lebih lebih mudah di pahami.

Daftar Pustaka

[1] Dewi Anugraheni, Wulandari 2015. “Pembuatan Aplikasi Aksara Jawa, Tokoh Wayang, dan Tembang Jawa Macapat sebagai Media Pembelajaran Berbasis Andeoid, Amikom Resource Center

[2] Aeni, Wiwik Akhirul, M.Kom. 2009, Antara Game, Pendidikan dan HP (Game Mobile Learning Sebagai Wacana Pendidikan), http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/artikel-mobile-learning-isi.php?kodenya=2009-ac. diakses tanggal 9 OKtober 2015

[3] Rido Ramadan and Yani Widyani. 2013. Game Development Life Cycle Guidelines. Journal, School of Electrical Engineering and Informatic, Institut Teknologi Bandung, diakses tanggal 16 Oktober 2015

[4] https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/102564/jurnal_eproc/membangun-game-mobile-sebagai-assistive-technology-untuk-membantu-meningkatkan-fokus-pada-anak-penderita-attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd-dengan-metode-agile-development.pdf , diakses 12 November 2015 pukul 16.50

[5] Adams, Ernest, 2010. Fundamentals of Game Design . ISBN0321643372. hal 56-58, diakses tanggal 12 November 2015 pukul 17.00

Biodata Penulis

Ruruh Sawitri memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Dhani Ariatmanto memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) JurusanTeknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Master of Computer (M.Kom), lulus tahun 2012.Saat ini menjadi dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta,.