rampung 2019, dorong pengembangan properti di timur · jalan lingkar luar timur (jllt) surabaya...
TRANSCRIPT
HALAMAN 47RADAR SURABAYA RABU, 31 MEI 2017
layouter: hadi
Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) Surabaya
Rampung 2019, Dorong Pengembangan Properti di TimurPemkot Surabaya terus
mengebut pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) di kawasan tepi Surabaya. Tahun ini, pemkot bahkan sudah meng gelontorkan dana Rp 250 miliar untuk melakukan pembebasan lahan.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan bah wa dana yang disiapkan itu meningkat hingga 150 persen. Sebab, tahun lalu pemkot hanya menyediakan dana sebesar Rp 100 miliar untuk pembebasan lahan JLLT dan JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat).
Karena itu, pemkot getol me laku kan pembebasan lahan. Er na menyatakan, pihaknya bah kan sudah berupaya mela ku kan pembebasan lahan sejak awal tahun ini. Pasalnya, pem kot me nar getkan seluruh pem bebasan lahan bisa tuntas pada tahun ini.
“Pembebasan kami target tuntas tahun ini. Tahun lalu dana pembebasan lahan Rp 100 miliar terserap seluruhnya. Kami yakin tahun ini juga sama. Kami memang terus fokus ke pe m bebasan lahan. Sebab, pembe ba san lahan ini lebih rumit ke tim bang pem ba ngunan fisik,”
ujar nya kepada Radar Surabaya, Senin (29/5).
Untuk pembangunan fisik, diharapkan mampu dilakukan pada tahun 2018. Dengan demikian, pemkot menargetkan pengerjaan JLLT bisa tuntas pada tahun 2019 nanti. “Jadi kami harap tahun 2019 sudah bisa digunakan. Itu sesuai dengan ke inginan bu Wali,” jelas Erna.
Sementara untuk pengerjaan fisik, Erna menyebut bakal dilakukan oleh pihak pemerintah pusat. Sedangkan pemkot hanya ber tugas melakukan pem be basan lahan. “Pembangunan fisik dikerjakan oleh pusat. Tapi nanti kalau dibutuhkan, pemkot juga siap membantu,” ujarnya.
Erna membeberkan, JLLT bakal membentang dari Kedung Cowek sampai ke Tol Tambak Su mur di Juanda. Jalan ini akan menyusuri pinggir pantai di kawasan timur Surabaya. Yakni, dari Kenjeran sampai ke pinggir pantai paling selatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sidoarjo.
“Nanti jalan itu panjangnya mencapai 16 km dengan lebar 4060 meter,” bebernya. Erna men jelaskan bahwa jalan tersebut juga bakal memiliki
TERUS DIKEBUT: Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT) yang menghubungkan Surabaya Timur dengan Bandara Internasional Juanda di kabupaten Sidoarjo.
fron tage road. FR tersebut akan berada di dua sisi jalan dengan lebarnya mencapai 1015 meter. Adanya FR ini sekaligus diharap kan mampu mengurai kepadatan lalu lintas.
Untuk pengerjaan fisik, lanjut nya, pemerintah pusat juga sudah menggandeng pihak pengembang. Total, ada 13 pengembang yang bakal me ng garap jalur sepanjang 16 kilo meter ini. “Ke depan, pengembang ha rus menyerah kan lahan yang sudah berupa prasarana, sa
rana, dan utilitas umum sesuai permintaan pem kot,” katanya.
Kabid Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya, Dewi Soeriyawati meyakini ke depan JLLT bakal memiliki pros pek yang bagus bagi pihak pengembang. Pasal nya, saat ini harga tanah di kawasan Su rabaya timur terus melejit. Pe ning katan ini sejak dibangunnya MERR, yang kemudian disusul rencana pembangunan JLLT.
“Kawasan itu sejak beberapa waktu lalu menjadi sasaran
pengembang. Mereka banyak membeli lahan di sana untuk dipakai kawasan hunian, ko mersial, dan sebagainya,” kata Dewi. Dalam merayu pembeli, pihak pengembang meng gu na kan JLLT sebagai senjata. Se bab, kawa san tersebit bakal men jadi salah satu lokasi stra tegsi di Surabaya di masa depan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida mengaku kawasan tersebut memang menggiurkan. Terlebih, saat ini lahan
di Surabaya terus menyempit. Ke depan, pem ba ngunan di kawasan tersebut bakal melesat.
“Salah satunya adalah pemba ngunan hunian vertikal. Sebab, penjualan hunian vertikal di Surabaya terus menanjak,” be bernya. Ia menambahkan, pem bangunan hunian itu harus di barengi dengan ka wasann ko mersil. Seperti ka wasan pusat perbelanjaan dan in dustri. “De ngan begitu, kawa san tersebut akan makin hidup,” jelasnya. (gus/jay)
foTo-foTo: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA
TAK ADA LAGI PINGGIRAN: JLLT (OERR) mendukung pembangunan jalur MERR yang lebih dulu eksis.