rajip sidik 1305833 tugas 1 kabupaten sukabumi

51
POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN SUKABUMI Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya dengan dosen pengempu mata kuliah Dr. Hj. Sumartini. M.P Oleh: RAJIP SIDIK 1305833 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016

Upload: rajipsidik

Post on 11-Jul-2016

249 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

ekonomi sumber daya alam

TRANSCRIPT

POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN

SUKABUMI

Makalah

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya dengan

dosen pengempu mata kuliah Dr. Hj. Sumartini. M.P

Oleh:

RAJIP SIDIK

1305833

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-

Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah dengan judul “Potensi dan

Pengembangan Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi” merupakan makalah yang

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kulaih Ekonomi Sumber Daya.

Penulisan makalah di harapkan bisa memberikan pengetahuan mengenai potensi dan

pengembangan sumber daya alam kabupaten Sukabumi. Penulis dalam menyelesaikan

makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada ibu Dosen dan seluruh pihak

yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat dan menambah Ilmu Pengetahuan bagi kita semua.

Bandung, 21 Maret 2016

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................... iii

BAB I.................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN................................................................................................................................4

2.1. Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Sukabumi...............................................................4

2.2. Tata Ruang Kabupaten Sukabumi......................................................................................5

2.3. Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi...........................................................12

2.4. Kontribusi dan Pemanfaatan Sumber Daya Terhadap Pendapatan Daerah.......................21

2.5. Pengembangan Sumber Daya Alam di kabupaten Sukabumi...........................................24

BAB III............................................................................................................................................26

PENUTUP.......................................................................................................................................26

3.1. Kesimpulan......................................................................................................................26

3.2. Saran.................................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................29

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Penentuan Hirarki………………………………………………………..8

Tabel 2. Penentuan Hirarki Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi……………………......9

Tabel 3. Rencana Pola Ruang Kabupaten Dirinci Menurut Luas…………………………11

Tabel 4. Perusahaan PMA Dan PMDN Menurut Sektor Di Kabupaten Sukabumi Tahun

2014………………………………………………………………………………………..15

Tabel 5. Jumlah Produksi Pertambangan Bahan Galian Per Bulan Di Kabupaten Sukabumi

Tahun 2014 (Ton)………………………………………………………………………….16

Tabel 6. Penjualan KWH dan Pendapatan Per Bulan Pada PLN Cabang Sukabumi Tahun

2014 ……………………………………………………………………………………….19

Tabel 7. Jumlah Distribusi Air Minum Menurut Jenis Konsumen Dan Pendapatan di

Kabupaten Sukabumi Tahun 2014………………………………………………………...20

Tabel 8. Data Pemakaian Sumber Air PDAM Kab. Sukabumi 2014……………………...21

Tabel 9. PDRB Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2014 (Triliyun Rp)…………………..22

Tabel 10. PDRB Kabupaten Sukabumi Atas Dasar Harga Berlakun dan Konstan Tahun

2010 dan 2014 (Juta Rupiah)………………………………………………………………23

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Produksi Padi Sawah, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar di Kabupaten

Sukabumi Tahun 2011-2014 (Ton)………………………………………………………..12

Gambar 2. Grafik Banyaknya Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau di Kabupaten Sukabumi

Tahun 2012-2014………………………………………………………………………….14

Gambar 3. Sebaran bahan galian di kabupaten Sukabumi………………………………...17

Gambar. 4 Peta Sebaran Potensi Panas Bumi Kabupaten Sukabumi……………………..18

Gambar. 5 Peranan Kelompok Sektor Ekonomi Kabupaten Sukabumi Tahun 2014……..24

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten yang terletak di wilayah propinsi Jawa

Barat. Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6o 57’ – 7o 25’

Lintang Selatan dan 106o 49’ – 107o 00’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.162 km2

atau 11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa.

Kabupaten Sukabumi memiliki bentuk tipografi meliputi permukaan yang

bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah bagian utara dan tengah. Bila

diamati kabupaten Sukabumi memiliki potensi sumber daya alam yang cukup kaya, potensi

sumber daya pertanian terutama tersebar di bagian Utara aliran Sungai Cimandiri. Kondisi

ini tidak bisa terlepas dari keberadaan Gunung Gede-Pangrango di sebelah Utara dan

Gunung Salak di sebelah Barat. Selain karena didukung kondisi lembah dan lereng di kedua

gunung tersebut yang melandai ke arah Selatan juga karena kondisi hutannya yang

memberi daya dukung iklim dan tata air yang baik sehingga daerah pertanian relatif lebih

subur dibandingkan daerah pertanian bagian selatan aliran sungai Cimandiri. 

Dalam sejarahnya, sejak dulu daerah Utara terkenal sebagai penghasil komoditi

perkebunan berupa karet dan teh yang sempat memegang peranan penting dalam

perekonomian negara di masa lampau. Sementara adanya dukungan tata air yang sangat

baik, menyebabkan daerah utara berkembang menjadi daerah persawahan, usaha tani sayur

mayur, peternakan dan budidaya ikan air tawar yang cukup potensial. Potensi sumber daya

pertanian lain yang juga terdapat di Kabupaten Sukabumi adalah kehutanan.

Sebaran kawasan hutan di Kabupaten Sukabumi terdapat di beberapa kecamatan,

dengan pengelompokan besar terdapat di Sukabumi-Sukaraja bagian Utara, Cicurug,

Parungkuda, Parakansalak, Kalapanunggal, Cisolok, Palabuhanratu, Ciemas, Surade,

Jampangkulon, Kalibunder, Lengkong, Tegalbuleud, Cidolog, Sagaranten dan Nyalindung

(http://bappeda-kabsmi.blogspot.co.id/)

1

Adapun Potensi geologi pertambangan Kabupaten Sukabumi antar lain sumber panas

bumi di daerah Gunung Salak dan Cisolok, bahan tambang dan bahan galian emas, perak,

batu-bara, pasir kwarsa, marmer, pasir besi, bentonit, teras, batu gamping, tanah liat dan

lain-lain. Potensi sebagian sumber daya tambang tersebut tersebar di bagian selatan aliran

sungai Cimandiri (sukabumikab.bs.go.id).

Beberapa wilayah yang memiliki potensi sumber daya tambang tersebut diantaranya

adalah Wilayah Cibadak (meliputi batu bara, kaolin, marmer, batu apung, tras, batu hijau

dan batu sirap), Wilayah Palabuhanratu (batu gips, marmer, batu sela, dan batu sirap),

wilayah Jampangtengah (fosfat, mangan, lilin, batu merah dan batu sirap), dan wilayah

Jampangkulon (besi, titan, mas, batu gips, tembaga dan asbes).

Melihat potensi sumber daya alam yang begitu melimpah di kabupaten sukabumi,

penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai berbagai macam potensi sumber

daya alam yang ada di kabupaten Sukabumi beserta pengaruhnya terhadap perekonomian

dan pendapatan daerah kabupaten Sukabumi. Untuk itu penulis akan memaparkan kajian

tersebut dalam makalah ini dengan judul “Potensi dan Pengembangan Sumber Daya Alam

di Kabupaten Sukabumi”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari pemaparan di atas, maka dapat diidentifikasi rumusan masalahnya sebagai

berikut:

1.2.1. Bagaimana gambaran secara umum wilayah kabupaten Sukabumi?

1.2.2. Bagaimana tata ruang dan pemanfaatan ruang kabupaten Sukabumi?

1.2.3. Bagaimana potensi Sumber Daya Alam di kabupaten Sukabumi?

1.2.4. Bagaimana kontribusi dan pemanfaatan Sumber Daya Alam di kabupaten

Sukabumi?

1.2.5. Bagaimana pengembangan Sumber Daya Alam di kabupaten Sukabumi?

2

1.3. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tulisan ini bertujuan untuk:

1.3.1. Untuk mengetahui gambaran secara umum wilayah kabupaten Sukabumi.

1.3.2. Untuk mengetahui tata ruang dan pemanfaatan ruang kabupaten Sukabumi.

1.3.3. Untuk mengetahui potensi Sumber Daya Alam di kabupaten Sukabumi.

1.3.4. Untuk mengetahui kontribusi dan pemanfaatan Sumber Daya Alam di

kabupaten Sukabumi.

1.3.5. Untuk mengetahui pengembangan Sumber Daya Alam di kabupaten

Sukabumi.

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 95

km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta).

Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6o57’ - 7o25’ Lintang

Selatan dan 106o49’ - 107o00’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.162 km2 atau

11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa. Bentuk topografi

wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di

daerah selatan dan bergunung di daerah bagian utara dan tengah.

Dengan ketinggian berkisar antara 0 - 2.960 m. Dengan adanya daerah pantai dan

gunung-gunung antara lain Gunung Salak dan Gunung Gede yang masing-masing

mempunyai puncak ketinggian 2.211 m dan 2.958 m menyebabkan keadaan lereng sangat

miring (lebih besar dari 35o) meliputi 29 persen dari luas Kabupaten Sukabumi. Adapun

potensi geologis Kabupaten Sukabumi yang sudah dimanfaatkan antara lain sumber panas

bumi di daerah Gunung Salak dan Cisolok bahan tambang dan bahan galian emas perak,

batu-bara, pasir kwarsa, marmer pasir besi, bentonit, teras, batu gamping tanah liat dan lain-

lain.

Wilayah Kabupaten Sukabumi sampai akhir dengan pertengahan tahun 2013 meliputi

47 kecamatan, 5 kelurahan dan 381 desa. Saat ini ibukota Kabupaten Sukabumi berada di

Kecamatan Palabuhanratu, meskipun beberapa kantor pemerintahan masih ada yang

berdomisili di Kecamatan Cisaat, Kecamatan Cibadak bahkan di wilayah Kota Sukabumi.

Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi menurut data hasil proyeksi penduduk pada tahun

2014 mencapai 2.422.133 jiwa yang terdiri dari 1.229.168 laki-laki dan 1.192.945

perempuan dengan Rasio jenis kelamin sebesar 103,04 yang berarti bahwa dalam 100

penduduk perempuan terdapat sekitar 103 laki-laki. Kepadatan penduduk Kabupaten

Sukabumi adalah sebesar 582 orang per Km2.

4

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Sukabumi, sector pertanian masih

merupakan sektor yang paling dominan. Selain itu sektor ini masih menyerap jumlah

tenaga kerja yang besar pula. Sub sektor perkebunan di Kabupaten Sukabumi memiliki

potensi yang cukup besar, terutama perkebunan kelapa, teh, karet, cengkeh dan pala. Secara

umum areal tanaman perkebunan di Kabupaten Sukabumi masih didominasi oleh

perkebunan rakyat.

Pada tahun 2014 populasi hampir semua ternak besar mengalami peningkatan

dibanding tahun sebelumnya, walaupun tidak terlalu signifikan. Demikian juga jumlah

ternak kecil seperti kelinci dan kambing mengalami peningkatan dibanding tahun

sebelumnya. Semua jenis Unggas seperti ayam pedaging dan ayam kampung (Buras)

mengalami kenaikan populasi dibanding tahun lalu kecuali itik.

Luas kawasan hutan negara yang dikelola Perum Perhutani Unit III KPH Sukabumi

adalah sebesar 58.495,53 ha yang terdiri dari hutan produksi 57.828,10 ha dan hutan

lindung sebesar 667,43 ha. Hutan produksi terluas berada di BKPH Lengkong. Jumlah

nelayan yang menjadikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu sebagai fishing

base ada sekitar 4.072 orang dan kapal/perahu yang digunakan berjumlah 814 buah.

Meskipun gibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah nelayan dan jumlah

perahu/kapal mengalami penurunan, akan tetapi hasil ikan laut yang ditangkap mengalami

peningkatan.

2.2. Tata Ruang Kabupaten Sukabumi

4

5

Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan laut Kabupaten Sukabumi tidak terlepas

dari kebijakan tata ruang di atasnya, yaitu mengacu pada kebijakan pembangunan yang

tertuang pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi. Berikut ini diuraikan

kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi yang terkait dengan pengembangan

5

wilayah pesisirnya. Rencana pengelolaan kawasan adalah rencana alokasi penggunaan

ruang yang disusun berdasarkan berbagai kondisi eksisting. Di Kabupaten Sukabumi,

rencana pengelolaan kawasan difokuskan pada 2 kawasan, yaitu kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

a) Kawasan Lindung

Kategori kawasan lindung yang terkait dengan perencanaan wilayah laut dan

pesisir di Kabupaten Sukabumi diantaranya adalah :

1) Kawasan Perlindungan Setempat

Dalam lingkup perencanaan wilayah pesisir dan laut di Kabupaten

Sukabumi, kawasan perlindungan setempat digolongkan ke dalam kawasan

sempadan pantai dan kawasan sempadan sungai.

a. Kawasan sempadan pantai. Lokasi yang termasuk dalam kawasan sempadan

pantai ini adalah di sepanjang pantai utara wilayah Kabupaten Sukabumi

yang meliputi Kecamatan Kecamatan Cisolok, Cikakak, Plabuhan Ratu,

Simpenan, Ciemas, Ciracap, Cibitung, Surade dan Kecamatan Tegalbuled.

b. Kawasan sempadan sungai. Lokasi daerah yang tercakup sebagai kawasan

sempadan sungai ini adalah daerah di sepanjang Sungai Cilatuh, Cimandiri,

dan sungai cidadap.

2) Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Kawasan suaka alam dan cagar budaya dikategorikan ke dalam kriteria

kawasan pantai hutan bakau dan kawasan ruang terbuka hijau.

a. Kawasan pantai berhutan bakau. Lokasi yang termasuk kawasan pantai

berhutan bakau adalah Kecamatan Ciemas dan Ciracap.

b. Kawasan ruang terbuka. Dalam lingkup perencanaan pesisir dan laut,

wilayah yang dikategorikan sebagai kawasan ruang terbuka hijau ini

meliputi seluruh kawasan perlindungan pantai di sepanjang pesisir, terutama

di Kecamatan Ciemas.

3) Kawasan Rawan Bencana

6

Sebagai wilayah perencanaan berkarakter pesisir dan laut, maka kategori

kawasan rawan bencana digolongkan pada daerah rawan abrasi dan akresi

dapat dilakukan langkah-langkah dengan penanaman tanaman bakau

(mangrove). Kecamatan yang berpotensi terkena bahaya tsunami adalah

Kecamatan Ciracap, Tegal Buleud dan Kecamatan Plabuhan ratu.

b) Kawasan Budidaya

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi, penetapan kawasan ini

dititikberatkan pada usaha untuk memberikan arahan pengembangan berbagai

kegiatan budidaya sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada dengan

memperhatikan optimasi pemanfaatannya.

1) Kawasan Pertanian

Kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah. Lokasi yang sesuai

diperuntukkan sebagai kawasan ini di wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi

adalah di Kecamatan Ciracap, Ciemas,Cikakak, dan Kecamatan Cisolok.

2) Kawasan Budidaya Non Pertanian

a. Kawasan Perikanan . Lokasi yang sesuai adalah di sepanjang pantai yang

terdapat di Wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi, terutama di kecamatan

Cisolok, Cikakak, Pelabuhan Ratu dan Simpenan, Kecamatan Surade,

Cibitung, dan Kecamatan Tegal Buleud

b. Kawasan Perindustrian. Lokasi bagi peruntukan kawasan ini diarahkan pada

Kecamatan simpenan

c. Kawasan Pariwisata. Lokasi bagi peruntukan kawasan ini diarahkan pada

Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Cibitung,Ciracap, dan Kecamatan

Cisolok.

d. Kawasan Permukiman

Lokasi bagi peruntukan kawasan permukiman ini dibedakan atas:

Permukiman Kota

7

Kawasan permukiman kota mencakup wilayah pengembangan kota (untuk

ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai RUTRK-RDTRK

maupun yang belum).

Permukiman Pedesaan

Kawasan ini mencakup perkampungan yang ada dan arahan bagi

perluasannya Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan

untuk mengembangkan kawasan permukiman yang terkait dengan kegiatan

budidaya pertanian yang meliputi pengembangan desa-desa pusat

pertumbuhan.

Klasifikasi fungsi hirarki wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi sesuai dengan kriteria

penentuan hirarki diatas adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kriteria Penentuan Hirarki

Hirarki I

Kota dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan pertama dan

sebagai pusat pelayanan dengan skala pelayanan seluruh

kecamatan di wilayah pesisir kabupaten sukabumi

Hirarki II

Kota dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan kedua dan

sebagai pusat pelayanan perdesaan dengan skala palayanan di

beberapa perdesaan

Hirarki III

Kota dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan ke tiga dengan

skala pelayanan lokal serta menunjang kota dengan hirarki di

atasnya

Dilihat dari ketersediaan sarana prasarana, aksesibilitas dan mobilitas serta

sumberdaya yang ada di wilayah pesisir kabupaten sukabumi maka dapat disimpulkan

bahwa Wilayah pesisir kabupaten sukabumi terbagi menjadi 3 hirarki yang memiliki fungsi

yaitu dapat diliahat dari tabel dibawah ini:

8

Tabel 2

Penentuan Hirarki Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi

Hirarki I

Daerah

Pelayanan

Hirarki II

Daerah

Pelayanan

Hirarki III

Fungsi

Kecamatan

Pelabuhan Ratu

dengan fungsi

pengembangan:

pariwisata,

transportasi laut

(pelabuhan), pusat

pelabuhan

perikanan

samudera dan

pusat penelitian.

Kecamatan

Cikakak

Kecamatan

Cisolok

pengembangan: sebagai pusat

pelayanan pemerintahan,

pariwisata, pusat perikanan

(moluska dan teripang).

Kecamatan

Simpenan

Kecamatan

Ciemas

pengembangan: sebagai pusat

industri pengolahan perikanan.

Kecamatan

Ciracap

Kecamatan

Surade,

Cibitung, dan

Tegal Buled

pengembangan: sebagai

kawasan lindung (hutang

mangrove), pusat pelelangan

ikan, pusat pertambangan

(mineral, bahan galian dll),

suaka alam dan cagar budaya.

Hirarki I

Kecamatan Pelabuhan Ratu memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat

pariwisata, Pusat pelabuhan perikanan samudera, pusat taransportasi laut

(pelabuhan),dan pusat penelitian dengan skala pelayanan skala regional yaitu seluruh

Kabupaten Sukabumi.

9

Hirarki II

Kecamatan Cikakak memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan pariwisata, pusat

perikanan (moluska dan teripang) wilayah pelayanan pada hirarki III yaitu

Kecamatan Cisolok.

Kecamatan Simpenan dengan fungsi sebagai pusat industri pengolahan perikanan,

dengan wilayah pelayanan pada hirarki III yaitu Kecamatan Ciemas.

Kecamatan Ciracap dengan fungsi sebagai kawasan lindung (hutang mangrove),

pusat pelelangan ikan, pusat pertambangan (mineral, bahan galian dll), suaka alam

dan cagar budaya dengan wilayah pelayanan pada hirarki III yaitu Kecamatan Surade,

Cibitung, dan Tegal Buled.

c. Sistem Transportasi

Sistem transportasi di Kabupaten Sukabumi adalah sistem angkutan jalan raya. Kelas

yang ada saat ini meliputi jalan Provinsi dan Kabupaten. Kebijakan pengembangan telah

ditetapkan untuk masa yang akan datang adalah :

1) Peningkatan jalan sebagai jalur wisata menuju lokasi pariwisata andalan

2) Peningkatan jalan sebagai jalur lintasan yang menghubungkan ke tiap-tiap

ibukota kecamatan di Kabupaten Sukabumi

3) Peningkatan jalan menuju kawasan strategis sebagai faktor pendukung

kecamatan di kawasan prioritas strategis.

4) Pengembangan jalur angkutan umum yang menghubungkan kota-kota

kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

5) Pengembangan pelabuhan Ratu sebagai pusat pelayanan dengan skala regional.

d. Sistem Jaringan Listrik dan Telekomunikasl

Untuk sarana kebutuhan listrik di Kabupaten Sukabumi didasarkan pada Standar

Pedoman Teknik Perencanaan Tata Ruang Wilayah yaitu 90 watt/jiwa/hari. Dengan

berdasarkan pada standar tersebut dan perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2012

kebutuhan listrik di Kabupaten Sukabumi mencapai 377.084.117 watt/jiwa/hari.

e. Sistem Jaringan Persampahan

10

Rencana penyediaan TPA di Kabupaten Sukabumi untuk 10 tahun

mendatang perlu mendapatkan perhatian. Pertu tidaknya pembangunan TPA baru, hal ini

akan dipertimbangkan berdasarkan jumlah timbunan sampah. Namun ada 3 hal yang

perlu diperhatikan dalam pembangunan TPA, yaitu: Sanitary Landfill, Mesin pembakaran

dengan unit kecil di tiap keturahan, dan Bio Fertilizer.

f. Sistem Drainase

Program yang perlu dilaksanakan dalam perencanaan jaringan drainase adalah:

1) Peningkatan pemanfaatan jaringan drainase yang sudah ada.

2) Perbaikan untuk jaringan drainase yang mengalami kerusakan dengan

pembersihan gorong-gorong dan fasilitas pintu air, pengerukan sungai.

3) Pembangunan jaringan drainase baru untuk menampung aliran air dari air hujan

dan permukiman penduduk yang semakin meningkat.

Untuk lebih jelasnya berikut ditampilkan tabel rencana pola ruang kabupaten Sukabumi.

Tabel 3. Rencana Pola Ruang Kabupaten Dirinci Menurut Luas

Sumber: www.pu.go.id

11

Keterangan :

PLB : Pertanian Lahan Basah

PLK : Pertanian LAhan Kering

Tata ruang wilayah Kabupaten Sukabumi dalam jangka panjang diproyeksikan sebagai

kawasan “paru-paru” Jawa Barat. Mengingat, 40 persen dari luas wilayah Kabupaten

Sukabumi yang mencapai 412.799,54 hektar,masih berupa lahan hutan lindung. Lahan

hutan lindung tersebut, di antaranya meliputi kawasan hutan lindung Taman Nasional

Gunung Halimun-Salak (TNGHS) serta kawasan cagar alam Balai Konservasi Sumber

Daya Alam (BKSDA) yang berada di sejumlah titik. “Penataan paru-paru Jabar sudah

diamanatkan dalam tata ruang Provinsi Jabar dan pemerintah pusat (http://bappeda-

kabsmi.blogspot.co.id).

2.3. Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi

a. Pertanian

1. Tanaman Pangan

Luas panen padi sawah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

2013, sedangkan produksinya mengalami sedikit penurunan, hal ini kemungkinan

disebabkan karena adanya musim kemarau yang relatif lebih panjang.

Gambar 1. Grafik Produksi Padi Sawah, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar di

Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2014 (Ton)

12

Sumber: BPS Kab. Sukabumi 2015

Dari gambar grafik di atas, kita bisa lihat pertanian di kabupaten Sukabumi

hasil produksinya sangat tinggi sekali terutama untuk hasil pertanian padi sawah.

Posisi kedua yang memiliki produksi terbesar yaitu ubi kayu, disusul ubi jalar dan

padi lading, terkahir ditutup oleh hasil produksi jagung yang memiliki hasil

produkstivitas yang rendah. Dalam struktur perekonomian Kabupaten Sukabumi,

sektor pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan. Selain itu sektor ini

masih menyerap jumlah tenaga kerja yang besar pula. Sistem pengairan yang

dipakai di Kabupaten Sukabumi masih menggunakan sistem irigasi tadah hujan.

Sekitar 20.554 ha sistem pengairan melalui irigasi tadah hujan dan 19.019 ha

melalui sistem irigasi non PU, sisanya adalah sistem irigasi lainnya. Lahan tanah

kering di Kabupaten Sukabumi, sebagian besar digunakan untuk hutan negara yaitu

sekitar 73.728 ha, disusul tegal/kebun sekitar 70.958 ha dan perkebunan

68.460ha.Tanaman PanganLuas panen dan produksi padi sawah dan gogo

mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Untuk tanaman palawija yang

mengalami peningkatan drastis adalah tanaman ubi jalar pada luas panen dan

produksi yang dihasilkannya.Sedangkan jagung, ubi kayu, dan berbagai macam

tanaman kacang tidak mengalami perubahan yang berarti dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya.

Untuk tanaman sayuran tahun 2011produksi yang terbesar dihasilkan oleh

adalah cabe besar, buncis, ketimun, kacang panjang, tomat dantanaman

Petsai/Sawi.PerkebunanSub sektor perkebunan di Kabupaten Sukabumi memiliki

potensi yang cukup besar, terutama perkebunan kelapa, teh, pala dan cengkeh.

13

Pada tahun 2010 ini produksi tanaman perkebunan pada umumnya tetap stabil di

banding tahun lalu. Secara umum areal tanaman perkebunan di Kabupaten

Sukabumi masih didominasi oleh perkebunan rakyat.

2. Peternakan

Pada tahun 2014 populasi peningkatan dibanding tahun sebelumnya, walaupun

tidak terlalu signifikan. Demikian juga jumlah ternak kecil seperti kelinci dan

kambing mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Semua jenis

Unggas seperti ayam pedaging dan ayam kampung (Buras) mengalami kenaikan

populasi dibanding tahun lalu kecuali itik.

Gambar 2. Grafik Banyaknya Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau di

Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2014

Sumber: BPS Kab. Sukabumi 2015

14

Berdasarkan gambar grafik diatas, ternak besar dari tahun 2012 ke tahun

2013 mengalami penurunan, terlihat dari kuantitas sapi potong, sapi perah, dan

kerbau dari tahun 2012-2013 yang turun secara signifikan. Namun dari tahun 2013-

2014 kuantitas ternak besar tidak terlihat perubahan, bahkan terlihat stagnan

perkembangannya.

b. Industri, Penggalian, dan Energi

Sektor industri pengolahan merupakan kontribusi terbesar setelah sektor pertanian,

kehutanan dan perikanan, dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda

motor, di Kabupaten Sukabumi. Pembangunan sektor industri di Kabupaten Sukabumi

diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh. Yang

pada saatnya nanti akan menjadi landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang dengan

kekuatan sendiri. Perusahaan Industri formal menurut jenis industri di Kabupaten

Sukabumi pada tahun 2014 berhasil menyerap investasi sebesar 102,39 milyar rupiah dan

menyerap sejumlah 5.695 orang tenaga kerja.

Sedangkan Industri Non formal pada tahun 2014 berhasil menyerap investasi sebesar

619,21 milyar dengan penyerapan tenagakerja sebanyak n43.661 orang tenaga kerja.

Jumlah perusahaan PMA dan PMDN sebanyak 496 perusahaan yang terdiri dari 16 PMA

dan 480 PMDN. Sektor industri merupakan area yang banyak perusahaan PMA nya

dibandingkan denga sektor lain, yaitu sejumlah 9 perusahaan PMA. Berikut adalah tabel

Jumlah Perusahaan PMA Dan PMDN Menurut Sektor Di Kabupaten Sukabumi Tahun

2014.

Tabel 4. Perusahaan PMA Dan PMDN Menurut Sektor Di Kabupaten Sukabumi

Tahun 2014

15

Sumber: BPS Kab. Sukabumi 2015

Dari tabel di atas, kita bisa lihat bahwa PMDN kontribusinya maish unggul disbanding

PMA. Untuk itu pemerintah mesti memeperlebar PMDN dibanding PMA itu sendiri.

Adapun untuk Hasil Penggalian, Pada tahun 2014 di Kabupaten Sukabumi adalah

antara lain : Pasir Beton, Batu Kapur, Batu Split, Batu Bronjol, Kuarsa, Tanah Liat

Merah, Zeolite, Bentolite, Pasir Besi, Pasir Pasang, dan Pasir Batu. Produksi bahan

galian terbanyak adalah pasir kuarsa sebanyak 170.125,81 ton, disusul kemudian oleh

pasir beton sebanyak 118.621 ton. Berikut adalah tabel Jumlah Produksi Pertambangan

Bahan Galian Per Bulan Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2014 (Ton).

Tabel 5. Jumlah Produksi Pertambangan Bahan Galian Per Bulan Di Kabupaten

Sukabumi Tahun 2014 (Ton).

16

Sumber: BPS Kab. Sukabumi 2015

Berikut adalah gambar sebaran bahan galian di kabupaten Sukabumi

Gambar 3. sebaran bahan galian di kabupaten Sukabumi

Sumber: Bappeda.Sukabumikab.go.Id

Potensi geologi pertambangan Kabupaten Sukabumi yang teridentifikasi Hasil Kajian

Bahan Galian Gol. C dan Logam Kerjasama Distamben dengan LPM UNPAD (Tahun

2001) meliputi Mineral Logam (Besi, Timbal, Emas, Mangan, Perak, Tembaga, dan Seng),

Mineral Bukan Logam (Batugamping, Lempung, Zeolit, Fospat, Bentonit, Feldspar,

Kaolin, Batu Apung, Batu sela (Damar), Batubara Muda, Serpentin, Perlit, Dolomit,

Kalsit), serta batuan (Tras, Pasir, Sirtu, Marmer, Diabas, Gabro,Toseki, Andesit, Pasir

17

kuarsa, Obsidian, Granit, dan Rijang). Peta sebaran bahan galian unggulan non logam, dan

estimasi cadangan dapat dilihat gambar di atas.

Potensi energi yang dimiliki di Kabupaten Sukabumi meliputi Energi Panas Bumi

yang berlokasi di Gn. Halimun Salak dengan potensi 600 MW dan telah termanfaatkan

sebesar 377 MW, Cisolok dengan potensi 45 MW, Cikundul, Cibuni Cidadap, dan

Simpenan. Energi Angin, lokasi potensi sebelah Baratdaya Kabupaten Sukabumi, meliputi

wilayah Simpenan, Ciemas, Ciracap, Waluran, Jampangkulon, Surade, Kalibunder,

Cibitung, Tegalbuleud dengan kecepatan 4 – 8 m/det, secara teknis kecepatan minimal

memutar turbin sekitar 2 m/det, secara ekonomis, kapasitas daya terbangkitkan minimal

sekitar 1 MW. Energi Air, dengan potensi Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH) yang

tersebar di Ubrug Warungkiara, Kabandungan, Simpenan, Lengkong, Pabuaran,

Curugkembar, Purabaya, Ciemas Cibitung, dan Cidolog. Berikut adalah gambar

pemetaannya.

Gambar. 4 Peta Sebaran Potensi Panas Bumi

Kabupaten Sukabumi

Sumber: Bappeda.Sukabumikab.go.Id

Keterangan:

18

a. Cianten - Gn.Endut

b. Kiara Beres – Gn. Salak

c. Kw Ratu – Gn. Salak

d. Awi Bengkok – Gn. Salak

e. Cisukarame

f. Cisolok

g. Jampang

Kemudian untuk jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun selalu mengalami

kenaikan, begitu juga untuk tahun 2013 ini, sementara itu Kwh yang terjual tahun 2014

naik dibanding tahun 2013, sehingga berpengaruh langsung pada meningkatnya

pendapatan PLN.

Tabel 6. Penjualan KWH dan Pendapatan Per Bulan Pada PLN Cabang Sukabumi

Tahun 2014.

19

Sumber : BPS Kab. Sukabumi 2015

Berdasarkan data di atas, pendapatan terbesar untuk penjualan KWH terjadi pada bulan

desember (77.866.823.780), November (76.419.388.005), dan terakhir oktober

(73.309.883.243).

Pelanggan Air minum yang terbesar pada tahun 2014 adalah pelanggan rumah tempat

tinggal sebesar 17.825 disusul kemudian dengan niaga kecil (831) dan sosial (258). Berikut

Adalah Penjualan Kwh dan Pendapatan Per Bulan Pada PLN Cabang Sukabumi Tahun

2014.

Tabel 7. Jumlah Distribusi Air Minum Menurut Jenis Konsumen Dan Pendapatan Di

Kabupaten Sukabumi Tahun 2014

Sumber : BPS Kab. Sukabumi 2015

Tabel 8. Data Pemakaian Sumber Air PDAM Kab. Sukabumi 2014

20

Sumber : BPS Kab. Sukabumi 2015

Berdasarkan data di atas, sumber pengairan di kabupaten sukabumi yang digunakan

terbanyak yaitu dari sungai yaitu 11.073.024 M3. Disusul dengan sumber mata air

(6.065.280 M3).

2.4. Kontribusi dan Pemanfaatan Sumber Daya Terhadap Pendapatan Daerah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 atas

dasar harga berlaku mencapai Rp 40,96 trilyun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

tercatat sebesar Rp 35,25 trilyun. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PDRB atas

dasar harga berlaku mengalami kenaikan sebesar Rp 3 trilliun atau meningkat sebesar 8,04

persen dari tahun sebelumnya. Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga konstan yang

mengalami kenaikan sebesar Rp 2 trilyun atau meningkat sebesar 5,48 persen dari tahun

sebelumnya.

Tabel 9. PDRB Kabupaten Sukabumi

Tahun 2010-2014 (Triliyun Rp.)

Sumber: BPS Kab. Sukabumi 2015

21

Tingkat perkembangan perekonomian Kabupaten Sukabumi sejak tahun 2010 hingga

tahun 2014 terus mengalami peningkatan. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun

2010 tercatat sebesar Rp 28,60 trilyun dan meningkat hingga Rp 12,37 trilyun di tahun

2014. Begitu pula dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan yang mengalami

peningkatan hingga sebesar Rp 35,25 trilyun di tahun 2014, pertumbuhan ini meskipun

tidak terlalu tinggi namun relatif cukup baik.

Total nilai tambah bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kelompok primer pada

tahun 2014 mencapai Rp 10,71 trilyun atau meningkat sebesar 6,82 persen dibanding tahun

2010. Adapun kelompok sektor sekunder dan kelompok tersier masingmasing

menghasilkan nilai tambah bruto sebesar Rp 9,08 trilyun dan Rp 15,45 trilyun, atau

mengalami kenaikan masing-masing sebesar 22,14 persen dan 25,28 persen dibanding

tahun 2010 . Sama halnya dengan kelompok primer, pada kelompok sekunder kenaikan

nilai tambah bruto masih lebih rendah dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya,

namun sebaliknya pada kelompok tersier yang mampu tumbuh pesat pada tahun ini hingga

ini jauh lebih tinggi disbanding kenaikan tahun sebelumnya, dimana kedua kelompok

sektor ini hanya mampu tumbuh tinggi.

Tabel 10. PDRB Kabupaten Sukabumi

Atas Dasar Harga Berlakun dan Konstan

Tahun 2010 dan 2014 (Juta Rupiah)

22

Sumber: BPS Kab. Sukabumi 2015

Untuk nilai tambah bruto atas dasar harga konstan, dimana faktor inflasi harga sudah

ditiadakan, nilai tambah bruto kelompok primer pada tahun 2010 sama dengan NTB harga

berlaku. Hal ini dikarenakan tahun 2010 dijadikan tahun dasar. Pada tahun 2014 NTB

kelompok primer yaitu sebesar Rp. 12,88 trilyun merupakan kedua diantara 3 kelompok.

Adapun tertinggi terdapat pada kelompok Tersier yaitu sebesar Rp. 17,84 trilyun.

Sedangkan kelompok Sekunder sebesar Rp. 10,25 trilyun.

Selama periode 2010-2014, struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kabupaten

Sukabumi telah bergeser dari kelompok lapangan usaha sekunder ke kelompok lapangan

usaha tersier yang terlihat dari besarnya kenaikan/penurunan peranan masing-masing

kelompok lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Sukabumi. Pada

tahun 2014, kelompok lapangan usaha tersier memberikan sumbangan paling besar 43,54

persen yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 40,37 persen.

Kelompok lapangan usaha primer dan sekunder memberikan sumbangan masingmasing

sebesar 31,40 persen dan 25,03 persen. Kelompok lapangan usaha primer mengalami

penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 yang menyumbang sebesar 34,89 persen

sedangkan kelompok sekunder sebesar 24,74 persen.

Gambar. 5 Peranan Kelompok Sektor Ekonomi

Kabupaten Sukabumi Tahun 2014

(Persen)

23

Sumber: BSP Kab. Sukabumi 2015

Pada tahun 2014 kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi adalah

kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang memberikan kontribusi sebesar 23,35

persen. Kontributor terbesar kedua adalah kategori perdagangan besar & eceran dengan

konstribusi sebesar 20,30 persen. Sedangkan contributor ketiga adalah kategori Industri

Pengolahan yaitu sebesar 14,92 persen.

2.5. Pengembangan Sumber Daya Alam di kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi merupakan pemasok utama hasil pertanian ke kawasan Jakarta

dan sekitarnya. Selain sebagai produsen beras, Sukabumi juga menghasilkan banyak

produk hortikultura, daging, dan juga ikan. Sebagai kabupaten terluas di pulau jawa,

Sukabumi memiliki sumber daya yang lengkap seperti gunung, hutan, laut, sungai, dan

pantai. Adanya kelengkapan sumber daya alam ini membuat Sukabumi memiliki potensi

yang beragam untuk dikembangkan. Salah satu potensi yang ada adalah bidang pertanian,

dan lebih khusus lagi adalah hortikultura.

a. Buah-Buahan

Komoditas buah-buahan unggulan yang berada di Kabupaten Sukabumi adalah

manggis, pisang, durian, sirsak, papaya calina, semangka, buah naga, dan nanas. Sentra

penanaman buah manggis berada di kawasan CIGUCI (Cicantayan, Gunung guruh, CI

kembar). Adanya ekstensifikasi pada tahun 2013 membuat kebun manggis kini seluas 685

Ha. Pasar utama manggis SUkabumi adalah Cina. Tetapi ada juga yang diekspor ke

24

Australia, Selandia Baru, Timur Tengah, Hongkong, dan Eropa. Di dalam negeri, manggis

digunakan sebagai buah meja atau juga digunakan sebagai bahan obat.

Produksi pisang di Sukabumi mencapai 500 ton/hari. Produksi tersebut dapat dicapai

karena dilakukan secara intensif di 47 Kecamatan. Jenis pisang yang banyak diusahakan

adalah ambon, tanduk, raja, dan kepok. Sentra buah durian berada di Kecamatan Cikakak,

Cikidang, dan Ciemis. Di Cikakak, ada beberapa varietas lokal yang berpotensi menjadi

varietas unggul nasional. Durian Gandaria adalah salah satu varietas lokal yang harganya

dua kali lipat harga durian montong. 

Sentra Sirsak Ratu di kecamatan Pelabuahanratu. Sirsak Ratu memiliki rasa manis,

daging buah kering, dan pulen. Sentra Semangka adalah wilayah Sukabumi Selatan yaitu

Kecamatan CIracap dan Surade. Pada musim tanam luasnya dapat mencapai 200 Ha.

Musim panen raya terjadi pada bulan Oktober. Sentra penanaman papaya calina adalah

kecamatan Bantargadung dan Ngarak. Luas kebun papaya mencapai 20 Ha.

b. Sayuran

Sayuran unggulan adalah cabai, tomat, sawi putih, caisim, bawang daun, bawang

merah, labu siam, jagung manis, dan jagung semi. Wilayah utara pengembang sayuran

datarn tinggi adalah Kecamatan Kadudampit, Sukaraja, Goalpara, Gegerbitung,

kabandungan, dan Sukalarang. Luas tanaman cabai dan tomat mencapai 1200 Ha.

c. Biofarmaka

Tumbuhan obat yang menjadi unggulan di Sukabumi adalah temulawak, jahe, kunir,

kencur, dengan sentra di Kecamatan Ngarak 40 Ha, Ciemas 30 Ha, dan Cidolog 30 Ha.

Potensi ini mencapai 100 Ha. 

d. Tanaman Hias

Kawasan yang banyak dikembangkan adalah Sukabumi utara yang merupakan dataran

tinggi yang berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Salak. Agroklimat yang sesuai

berpotensi untuk pengembangan tanaman hias. Daerah penghasil tanaman hias adalah

Kecamatan SUkabumi, Sukaraja, Cidahu, dan Cicurug. Komoditas unggulan adalah

Draceana 5Ha, krisan 20Ha, sedap malam 5Ha, gladiol, dan garbera. Data dilansir dari

(http://www.anakagronomy.com)

25

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 95

km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta).

Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6o57’ - 7o25’ Lintang

Selatan dan 106o49’ - 107o00’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.162 km2 atau

11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa. Wilayah

Kabupaten Sukabumi sampai akhir dengan pertengahan tahun 2013 memiliki 47

kecamatan, 5 kelurahan dan 381 desa.

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Sukabumi, sector pertanian masih

merupakan sektor yang paling dominan. Selain itu sektor ini masih menyerap jumlah

tenaga kerja yang besar pula. Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi menurut data hasil

proyeksi penduduk pada tahun 2014 mencapai 2.422.133 jiwa yang terdiri dari 1.229.168

laki-laki dan 1.192.945 perempuan dengan Rasio jenis kelamin sebesar 103,04 yang berarti

bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 103 laki-laki.

Tata ruang wilayah Kabupaten Sukabumi dalam jangka panjang diproyeksikan sebagai

kawasan “paru-paru” Jawa Barat. Mengingat, 40 persen dari luas wilayah Kabupaten

Sukabumi yang mencapai 412.799,54 hektar,masih berupa lahan hutan lindung. Lahan

hutan lindung tersebut, di antaranya meliputi kawasan hutan lindung Taman Nasional

Gunung Halimun-Salak (TNGHS) serta kawasan cagar alam Balai Konservasi Sumber

Daya Alam (BKSDA) yang berada di sejumlah titik.

26

Sumber daya alam yang meliputi luas panen padi sawah mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun 2013, sedangkan produksinya mengalami sedikit penurunan,

hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya musim kemarau yang relatif lebih panjang.

Demikian juga jumlah ternak kecil seperti kelinci dan kambing mengalami peningkatan

dibanding tahun sebelumnya. Sektor industri pengolahan merupakan kontribusi terbesar

setelah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor di Kabupaten Sukabumi. Pembangunan sektor industri di

Kabupaten Sukabumi diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur ekonomi yang

seimbang dan kokoh. Yang pada saatnya nanti akan menjadi landasan yang kuat untuk

tumbuh dan berkembang dengan kekuatan sendiri.

Perusahaan Industri formal menurut jenis industri di Kabupaten Sukabumi pada tahun

2014 berhasil menyerap investasi sebesar 102,39 milyar rupiah dan menyerap sejumlah

5.695 orang tenaga kerja. Sedangkan Industri Non formal pada tahun 2014 berhasil

menyerap investasi sebesar 619,21 milyar dengan penyerapan tenagakerja sebanyak

n43.661 orang tenaga kerja. Jumlah perusahaan PMA dan PMDN sebanyak 496 perusahaan

yang terdiri dari 16 PMA dan 480 PMDN. Sektor industri merupakan area yang banyak

perusahaan PMA nya dibandingkan denga sektor lain, yaitu sejumlah 9 perusahaan PMA.

Adapun untuk Hasil Penggalian, Pada tahun 2014 di Kabupaten Sukabumi adalah

antara lain : Pasir Beton, Batu Kapur, Batu Split, Batu Bronjol, Kuarsa, Tanah Liat Merah,

Zeolite, Bentolite, Pasir Besi, Pasir Pasang, dan Pasir Batu. Produksi bahan galian

terbanyak adalah pasir kuarsa sebanyak 170.125,81 ton, disusul kemudian oleh pasir beton

sebanyak 118.621 ton. Kemudian untuk jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun selalu

mengalami kenaikan, begitu juga untuk tahun 2013 ini, sementara itu Kwh yang terjual

tahun 2014 naik dibanding tahun 2013, sehingga berpengaruh langsung pada meningkatnya

pendapatan PLN. Pelanggan Air minum yang terbesar pada tahun 2014 adalah pelanggan

rumah tempat tinggal sebesar 17.825 disusul kemudian dengan niaga kecil (831) dan sosial

(258).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 atas

dasar harga berlaku mencapai Rp 40,96 trilyun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

27

tercatat sebesar Rp 35,25 trilyun. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PDRB atas

dasar harga berlaku mengalami kenaikan sebesar Rp 3 trilliun atau meningkat sebesar 8,04

persen dari tahun sebelumnya. Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga konstan yang

mengalami kenaikan sebesar Rp 2 trilyun atau meningkat sebesar 5,48 persen dari tahun

sebelumnya.

Selama periode 2010-2014, struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kabupaten

Sukabumi telah bergeser dari kelompok lapangan usaha sekunder ke kelompok lapangan

usaha tersier yang terlihat dari besarnya kenaikan/penurunan peranan masing-masing

kelompok lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Sukabumi. Pada

tahun 2014, kelompok lapangan usaha tersier memberikan sumbangan paling besar 43,54

persen yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 40,37 persen.

Kelompok lapangan usaha primer dan sekunder memberikan sumbangan masing-masing

sebesar 31,40 persen dan 25,03 persen. Kelompok lapangan usaha primer mengalami

penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 yang menyumbang sebesar 34,89 persen

sedangkan kelompok sekunder sebesar 24,74 persen.

Dalam pengembangan sumber daya alam, kabupaten Sukabumi merupakan pemasok

utama hasil pertanian ke kawasan Jakarta dan sekitarnya. Selain sebagai produsen beras,

Sukabumi juga menghasilkan banyak produk hortikultura, daging, dan juga ikan. Sebagai

kabupaten terluas di pulau jawa, Sukabumi memiliki sumber daya yang lengkap seperti

gunung, hutan, laut, sungai, dan pantai. Adanya kelengkapan sumber daya alam ini

membuat Sukabumi memiliki potensi yang beragam untuk dikembangkan. Salah satu

potensi yang ada adalah bidang pertanian, dan lebih khusus lagi adalah hortikultura.

3.2. Saran

Melihat begitu banyaknya potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh kabupaten

sukabumi, baik dari segi pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan, dsb, maka

pemerintah kabupaten sukabumi harus terus meningkatkan pengoptimalan sumber daya

alam yang ada. Hal ini guna meningkatkan pendapatan daerah regional bruto kabupaten

28

sukabumi itu sendiri. Untuk itu mulai dari peningkatan sarana dan prasaran yang

menunjang harus diperhatikan, guna pengoptimalan sumber daa yang ada dapat

dimanfaatkan sepenuhnya. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia pun perlu

dilakukan, sebab dengan sumber daya manusa yang berkualitas maka dalam penggalian

sumber daya alam yang belum terekspos akan mudah ditemukan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi. (2013). Hasil Sensus Pertanian Tahun 2013.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi. (2015). Kabupaten Sukabumi dalam Angka

2015 . Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi. (2015). Produk Domestik Regional Bruto

Provinsi Aceh Tahun 2015. Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi. (2015). Produk Unggulan Peternakan Kabupaten

Sukabumi. Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Aceh. (2013). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Sukabumi 2012-2032. Pemerintah Provinsi kabupaten sukabumi.Badan

Pembangunan Daeah Kabupaten Sukabumi. (2015). Gambaran Umum Dan

Pencapaian Daerah. Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Hidayat, Meftah Arief. (2013). Potensi Dan Pengembangan Horticultural. [Online].

Diakses pada http://www.anakagronomy.com /2013/10/potensi-dan-pengembangan-

hortikultura.html

Situs Resmi Kabupaten Sukabumi. (2014). Potensi Pertanian Kabupaten Sukabumi.

Pemerintah kabupaten sukabumi

29