rahadiyan argya abidi, b200130097, kelas c akuntansi

6
NAMA : RAHADIYAN ARGYA ABIDI KELAS : C AKUNTANSI NIM : B200130097

Upload: wendy6467

Post on 23-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

trsshjhjh .glgg hvjjjhjgg .vjjjvjvguky vvuyfytf jvvkv vvfkvkyku vvvkv hvjvjvjhv ,jhvjhvjvjv hhyvjvj jhvjh

TRANSCRIPT

Page 1: Rahadiyan Argya Abidi, b200130097, Kelas c Akuntansi

NAMA : RAHADIYAN ARGYA ABIDI

KELAS : C AKUNTANSI

NIM : B200130097

Page 2: Rahadiyan Argya Abidi, b200130097, Kelas c Akuntansi

TABEL APBNP 2014 DAN RAPBN 2015

Page 3: Rahadiyan Argya Abidi, b200130097, Kelas c Akuntansi

TABEL II.1PENDAPATAN NEGARA DAN PENERIMAAN PAJAK, 2014-2015

(miliaran rupiah)

Uraian2 0 14

A PBNP2 0 15

RA PBN

I Pen dapat an Dalam Negeri1. Pen erim aan Perpajakan

a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri1 ) Pendapatan Pajak Penghasilan a) Pendapatan PPh Migas

b) Pendapatan PPh No nmigas2) Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai3 ) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan5) Pendapatan Cukai6) Pendapatan Pajak Lainny a

b. Pendapatan Pajak Perdagangan I nternasio nal1 ) Pendapatan Bea masuk2) Pendapatan Bea keluar

2. Pen erim aan Negara Bu kan Pajaka. Penerimaan Sumber Day a A lam

1 ) Penerimaan Sumber Day a A lam Migas1 ) Pendapatan Miny ak Bumi2) Pendapatan Gas Bumi

2) Penerimaan Sumber Day a A lam No n migas a) PendapatanPertambangan Minerbab) PendapatanKehutanan c) PendapatanPerikanan d) PendapatanPanas Bumi

b. PendapatanBagian Laba BUMN1 ) Perbankan2) No n Perbankan c. PNBP Lainny a

d. Pendapatan BLUI I Pen erim aan Hibah

1 .63 3 .0 5 3 ,41.2 46.10 7 ,01 .1 89.826,6

5 69.866,783 .889,8

485 .97 6,947 5 .5 87 ,2

21 .7 42,91 1 7 .45 0 ,2

5 .1 7 9,65 6.280 ,43 5 .67 6,020 .60 4,4

3 86.946,4241 .1 1 4,621 1 .668,2

1 5 4.7 5 0 ,45 6.91 7 ,829.446,4

23 .5 99,75 .0 1 7 ,0

25 0 ,05 7 9,7

40 .0 0 0 ,08.7 91 ,5

3 1 .20 8,584.968,420 .863 ,42 .3 2 5 ,1

1 .7 5 8.864,21.3 7 0 .82 7 ,21 .3 1 9.3 23 ,4

63 6.0 3 1 ,782.91 2,8

5 5 3 .1 1 9,05 24.97 2,2

26.684,11 25 .946,3

5 .689,15 1 .5 0 3 ,83 7 .20 3 ,91 4.299,9

3 88.03 7 ,023 6.698,8

20 6.80 3 ,41 5 6.3 5 4,7

5 0 .448,729.895 ,424.5 99,7

4.462,025 0 ,05 83 ,7

41 .0 0 0 ,08.7 91 ,5

3 2.20 8,588.260 ,4

22.0 7 7 ,83 .43 1,8

Ju m lah (rupiah) 1.63 5 .3 7 8,5 62 .2 96,0

KOMENTAR:

Page 4: Rahadiyan Argya Abidi, b200130097, Kelas c Akuntansi

Pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan pada 2015 dipatok mengalami peningkatan 10% dibanding target dalam  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)

tahun 2014 yang sebesar Rp1.246,1 triliun.

Secara khusus pada 2015 penerimaan pajak oleh pemerintah ditaksir akan mencapai Rp1.370,8 triliun atau naik sekitar Rp124,7 triliun. Penerimaan pajak naik pada tahun 2015 bisa jadi

karena Presiden RI yang baru menerapkan ekonomi kreatif sehingga dapat diprediksi bahwa calon wirausaha mau bergerak membangun ekonomi. Jadi, pemerintah bila mau bekerja lebih keras,

defisit RAPBN sebesar RP. 257, 6 Triliun itu dapat dilakukan dengan cara menaikkan pajak bagi para miliuner di Indonesia (millionaire tax) dan/atau perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi

di Indonesia. Di samping itu, defisit anggaran juga bisa ditutup dengan melakukan penghematan pada pos-pos anggaran kementrian dan lembaga Negara yang tidak penting serta melakukan

rasionalisasi gaji dan tunjangan para pejabat Negaradinaikkan agar tidak ada ketimpang tindihan dalam status sosial di masyarakat. Apalagi dengan pengurangan dana untuk subsidi bbm

menjadikan belanja Negara berkurang sehingga deficit mampu ditekan untuk tahun 2015 nanti.

Adapula bahwa penerimaan pajak lebih besar dari penerimaan Negara bukan pajak. Karena pihak Negara hanya berperan sedikit dalam pembangunan SDA dibandingkan dengan pihak

swasta. Negara hanya mendapatkan sebagian kecil melalui pajak atau pembagian laba dari penyertaan modal. Penerimaan negara akhrinya makin besar bertumpu pada pajak, yang artinya adalah

bertumpu pada pungutan terhadap rakyat. Pada APBN 1998/1999 penerimaan negara relatif masih imbang antara penerimaan pajak dan non pajak (SDA Migas dan Non Migas). Tapi sejak tahun

2002, pemerintahan meningkatkan sumber penerimaan pajak diatas 70 % . Tahun 2006 sebesar 75,2 %, tahun 2013 78 % dan APBN 2014 penerimaan pajak mencapai 84%. Itu artinya, pungutan

atau beban terhadap rakyat makin besar dari tahun ke tahun.