raffi ahmad pidanakan dokter bnn
DESCRIPTION
qhuiTRANSCRIPT
![Page 1: Raffi Ahmad Pidanakan Dokter BNN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf9239550346f57b94c059/html5/thumbnails/1.jpg)
Raffi Ahmad Pidanakan Dokter BNN
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kuasa hukum Raffi Ahmad berencana membawa
kasus pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan dokter Badan Narkotika Nasional (BNN)
ke ranah pidana.
Sebab, pelanggaran yang dilakukan dokter BNN tidak hanya melanggar kode etik
kedokteran, tapi juga sudah memasuki tindak pidana.
"Ada beberapa wilayah laporan kami yang menurut Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia (MKDKI) masuk ranah pidana," ujar Dion Pongkor, salah satu tim kuasa hukum
Raffi Ahmad, Kamis (11/4).
Dia mengatakan, lima dokter yang dilaporkan ke MKDKI akan diberikan sanksi etik apabila
dinyatakan bersalah. Namun, lanjut dia, hal itu tidak menghalangi adanya kemungkinan
hukuman pidana bagi dokter yang bersalah. "Kita akan kaji lagi," tambah dia.
Hari ini, tim kuasa hukum Raffi Ahmad menghadiri sidang perdana yang digelar MKDKI
terkait kasus dugaan pelanggaran kode etik kedokteran yang diduga dilakukan oleh dokter
dari BNN terhadap Raffi. Namun, pada sidang itu, Raffi tidak dihadirkan oleh BNN.
Ada dua pokok aduan yang disidangkan. Pertama, mengenai tindakan dokter yang melakukan
pemeriksaan tanpa seizin Raffi.
![Page 2: Raffi Ahmad Pidanakan Dokter BNN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf9239550346f57b94c059/html5/thumbnails/2.jpg)
Kedua, mengenai tindakan dokter Kusman dari BNN yang telah mengumumkan ke publik
mengenai hasil pemeriksaan medis Raffi. Bahkan menyebut Raffi memiliki riwayat gangguan
mental dan pecandu narkoba. Menurut Dion, tindakan dokter Kusman itu telah melanggar
kode etik kedokteran.
Reporter : Halimatus Sa'diyah
Redaktur : Mansyur Faqih
Source:http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/04/11/ml36ew-raffi-ahmad-
pidanakan-dokter-bnn
Pada kasus dokter yang menangani kasus raffi ahmad telah melanggar kode etik
kedokteran indonesia pasal 12 yakni “setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.”
Selain tindakan dokter juga bertentangan dengan sumpah dokter poin 4 yang berbunyi “saya
akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya.”
Tindakan dokter pada kasus raffi ahmad jelas tidak sesuai dengan kode etik
kedokteran serta sumpah dokter yang telah diikrarkan pada saat selesai menempuh studi
pendidikan dan profesi dokter. Tidak dibenarkan seorang dokter untuk memberitahukan
mengenai informasi keadaan pasien kepada orang lain tanpa persetujuan dari pasien. Terdapat
pengecualian dokter dapat memberitahukan mengenai keadaan terkait pasien ketika dokter
diminta untuk menjadi saksi ahli pada suatu kasus hukum peradilan. Namun pada kasus ini
dokter tidak berperan sebagai saksi ahli dan pembeberan informasi ini bukan dihadapan
sebuah peradilan hukum sehingga jelas tindakan tersebut salah. Kesalahan ini ditambah lagi
dengan tindakan dokter yang membeberkan keadaan pasien kepada media massa secara luas.
Oleh karena itu, dokter pada kasus raffi ahmad jelas telah melakukan pelanggaran sumpah
dokter dan kode etik kedokteran.