raden adipati ario danoesuegondo: biografi dan peran...

98
i RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN KEAGAMAAN DI MAGELANG 1876-1939 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Oleh : DEDI MAISURI 216-14-014 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

i

RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO:

BIOGRAFI DAN PERAN KEAGAMAAN DI MAGELANG

1876-1939

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora

Oleh :

DEDI MAISURI

216-14-014

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dedi Maisuri

NIM : 216-14-014

Fakultas : Ushulluddin, Adab dan Humaniora

Jurusan : S1 Sejarah Peradaban Islam

Menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis benar-benar hasil karya ilmiah

sendiri, bukan merupakan jiplakan (plagiat) dari karya orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam penelitian ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik penulisan ilmiah.

Salatiga, 28 Maret 2018

Yang menyatakan

Dedi Maisuri

NIM. 216-14-014

Page 3: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

iii

Page 4: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

iv

Page 5: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

v

MOTTO

Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita ditulis dengan tinta yang tak

dapat terhapus lagi.

(Thomas Carlyle)

Page 6: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

vi

ABSTRAK

Dedi Maisuri, 2018. Raden Adipati Ario Danoesuegondo: Biografi dan Peran

Keagamaan di Magelang 1876-1939.Skripsi. Jurusan Sejarah Peradaban

Islam Fakultas Ushuluddin Adab, dan Humaniora. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. 2018. Pembimbing: Haryo Aji Nugroho, S. Sos., MA.

Kata kunci: Raden Adipati Ario Danoesuegondo, Bach Chaiban, Magelang.

Penelitian ini berusaha membahas tentang biografi Raden Adipati Ario

Danoesuegondo tahun 1876-1939 M. penelitian ini juga berusaha mengangkat peran

keagamaan, politik serta sosial dari Raden Adipati Ario Danoesuegondo dalam

pemerintahan Kabupaten Magelang. Dalam penelitian ini juga akan dipaparkan

mengenai perkembangan Islam jauh sebelum Raden Adipati Ario Danoesuegondo

menjabat sebagai bupati dan awal mula pembentukan admistratif kabupaten

Magelang.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan menggunakan empat tahapan

metode sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan

metode tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa (1) Kabupaten Magelang

dibentuk oleh pemerintah Kolonial Inggris pada masa pengangkatan Danoeningrat I

(keturunan Bach Chaiban) hingga masa Raden Adipati Ario Danoesuegondo

memerintah. (2) Raden Adipati Ario Danoesuegondo merupakan keturunan dari

bupati ketiga yang memerintah Magelang. (3) Raden Adipati Ario Danoesuegondo

selain aktif dalam gerakan keagaaman di Magelang juga mempunyai pengaruh dalam

bidang politik dan sosial.

Page 7: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

vii

ABSTRACT

Maisuri, Dedi.2018. Raden Adipati Danoesuegondo: the biography and Religious

Roles in the Magelang Regency in years 1879-1939 AD. Thesis, History of

Islamic Civilization Major,Ushuluddin, Adab and Humaniora Department of

State Institue of Islamic Studies Salatiga (IAIN Salatiga).2018.

Counselor : Haryo Aji Nugroho, S. Sos., MA.

Keyword: Raden Adipati Ario Danoesuegondo, Bach Chaiban, Magelang.

This research tried to discuss about thee biography of Raden Adipati Ario

Danoesuegondo in year 1876-1939 AD. In this research, researcher tried to raise the

religious, politic and also social roles of Raden Adipati Ario Danoesuegondo in the

reign of Magelang regency. Moreover, this research would describe about the

development of Islam before Raden served as the regent of Magelang regency.

Besides that, researcher also discussed about the beginning of administrative

formation of Magelang regency.

This research was descriptive analysis. This research used 4 stages of

historical method. There were heuristic, verification, interpretation, and also

historiography. Based on this method, researcher concluded that 1) Magelang regency

was formed by the British Colonial government during the lifting of Danoeningrat I

(the descendant of Bach Chaiban) until the reign of Raden Adipati Ario

Danoesuegondo. 2) Raden Adipati Ario Danoesuegondo is the descendant of the

third regent of Magelang regency. 3) Raden Adipati Ario Danoesuegondo other than

active in the religious field, he also has influenced in the field of politic and social in

the Magelang regency.

Page 8: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Nama

ا

ة

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ز

ش

س

Alif

ba‟

ta‟

tsa

jim

ha

kha

dal

zal

ra‟

zai

sin

Tidak dilambangkan

b

t

ts

j

h

kh

d

z|

r

z

s

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengantitik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

Page 9: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

ix

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

و

و

ء

ي

syin

shad

dlad

tha

zha

„ain

ghain

fa

qaf

kaf

lam

mim

nun

waw

ha‟

hamzah

ya

sy

sh

dl

th

zh

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

'

Y

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik

ge

ef

qi

ka

„el

„em

„en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap

Ditulis Muta'addidah يتعددة

Page 10: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

x

Ditulis „iddah عدة

C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h

حكة

عهة

كساية األونيبء

شكبة انفطس

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

'illah

Karāmah al-auliyā'

Zakāhal-fithri

D. Vokal Pendek

__ ___

فعم

_____

ذكس

_____

يرهت

fathah

kasrah

dhammah

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

fa'ala

i

żukira

u

yażhabu

E. Vokal Panjang

Page 11: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

xi

Fathah + alif

جاهلية

Fathah + ya‟ mati

تنسى

Kasrah + ya‟ mati

كريم

Dhammah + wawumati

فروض

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

jāhiliyyah

ā

tansā

i

karim

ū

furūd

F. Vokal Rangkap

Fathah + ya‟ mati

بينكم

Fathah + wawumati

قول

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof

ااتى

اعدت

نئ شكستى

Ditulis

ditulis

ditulis

a’antum

u’iddat

la’insyakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

Page 12: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

xii

Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan

huruf "al".

انقسا

انقيبس

انسبء

انشس

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

al-Qur’ān

al-Qiyās

al-Samā’

al-Syam

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوى انفسوض

اهم انسة

Ditulis

Ditulis

żawi al-furūd

ahl al-sunnah

Page 13: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

xiii

KATA PENGANTAR

هللا انسح انسحيىثسى

د انههى صم عهى سيدب يح

Alhamdulillah penulis curahkan syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana

telah memberikan nikmat, taufik dan hidayah, serta inayahnya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini tanpa ada halangan suatuapapun serta

membuat penelitian skripsi ini harus berhenti. Sholawat dan salam senantiasa penulis

panjatkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan

hidayah kepada kita semua hingga dapat keluar dari zaman jahiliyah hingga menuju

zaman terang benderang dan senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumil kiyamah

amin.

Skripsi ini ditulis untuk memperoleh gelar sarjana Humaniora dari jurusan

Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Salatiga.

Proses penyusunan telah melibatkan banyak pihak, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih

kepada pihak-pihak yang bersangkutan.

Pertama-tama rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Rahmat

Hariyadi, MPd selaku Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Benny Ridwan, M.Hum

selaku Dekan Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora, Bapak Haryo Aji Nugroho,

S. Sos, MA. Selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam dan selaku

pembimbing Skripsi yang banyak memberikan kritik dan saran terhadap penulisan

Skripsi ini sehingga membuat skrispi ini menjadi lebih baik, bapak Adif Fahrizal

Arifyadiputra. MA. Serta seluruh staf pengajar Jurusan Sejarah Peradaban Islam yang

Page 14: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

xiv

telah memberi ilmu pengetahuan selama kuliah, walaupun namanya tidak disebutkan

satu persatu, terima kasih juga ilmu yang didapat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, Bapak

Fauzan dan Ibu Titik Tutiyah yang telah mendidik dan membimbing selama

bertahun-tahun, dan terus memberi motivasi kepada penulis serta selalu sabar menanti

keberhasilan penulis. Penulis juga berterima kasih kepada Romo KH. M. Nasikhun

selaku pengasuh Pondok As- Syafi‟iyah NU. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima

kasih kepada Kakak tercinta Evi Ngaviyah dan Ahmad Maghfur serta Adikku

tersayang Ikhsan Ngafwa dan segenap keluarga besar dan tidak lupa juga kepada

Adinda Mei Rina Dewi yang telah menemani selama penelitian.

Penulis juga berterima kasih pula kepada semua teman-teman Jurusan Sejarah

Peradaban Islam, teman-teman Komunitas Kota Tua Magelang, teman-teman

keluarga besar Padepokan Bangsal Kesatria yang telah memberikan semangatnya

kepada penulis dan menyusun laporan penelitian Skripsi ini. Serta semua pihak yang

bersangkutan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dari

segi moril material demi kelancaran penyelesaian laporan penelitian skripsi ini.

Semoga mereka terbalaskan semua jasa-jasanya dengan balasan yang lebih

baik lagi. Penulis berharap, skripsi ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku penulis

dan penyusun dan umumnya bagi para pembaca.

Salatiga 28 Maret 2018

Penyusun

DEDI MAISURI

NIM.216-14-14

Page 15: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………......... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………..…….……….... ii

HALAMAN PENGESAHAN …...……………………………………………...…. iii

HALAMAN MOTTO …………....………………………………………………... iv

ABSTRAK …………....………………………………………………………........ v

PEDOMAN TRANSLITERASI ………....………………………………………... vii

KATA PENGANTAR ………….................……………………………………….. xii

DAFTAR ISI …………………………....………………………………………..... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………........ 1

B. Rumusan Masalah……………………………………….............................. 4

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………........ 5

D. Kajian Pustaka…………………………………………………………........ 5

E. Kerangka Konseptual…………………………………………………......... 8

F. Metode Penelitian……………………………………………………........... 10

G. Sistematika Penulisan…………………………………………………......... 19

BAB II : TERBENTUKNYA WILAYAH ADMINISTRATIF KABUPATEN

MAGELANG

A. Awal mula pembentukan Kabupaten Magelang ……......………………..... 21

B. Keluarga Danoeningrat dinasti Penguasa Magelang ..…………………....... 26

BAB III: BIOGRAFI R.A.A. DANOESUEGONDO SANG BUPATI

MAGELANG

A. Masa Kecil R.A.A. Danoesuegondo …………………………………......... 38

B. Masa Pendidikan R.A.A. Danoesuegondo ………………………….…....... 41

C. Masa Menjabat R.A.A. Danoesuegondo…..………………………….......... 43

Page 16: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

xvi

BAB IV : R.A.A. DANOESUEGONDO DALAM KEAGAMAAN DI

MAGELANG

A. Gambaran Islam di daerah Magelang sebelumR.A.A Danoesuegondo......... 48

B. Keterlibatan R.A.A. Danoesuegondo dalam syiar Islam ...........…………... 50

C. Peran Politik R.A.A. Danoesuegondo …………………....…………........... 57

D. Peran Sosial R.A.A. Danoesuegondo …………………........................…… 62

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan...…………………………………………………………… 66

B. Saran …………....……………………………………………………....….. 68

DAFTAR PUSTAKA …………………….......………………………………....… 69

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M. Selama

kurang lebih 800 tahun lamanya Islam baru bisa diterima oleh masyarakat Jawa

karena pada saat itu kepercayaan masyarakat tentang animisme dan dinamisme

telah mendarah daging. Masyarakat mempercayai bahwa dunia ini ada yang

menjaga, ada yang memelihara dan ada pula yang merusaknya dengan simbol

Dewa Trimurti.1

Kepercayaan ini telah berlangsung berabad-abad lamanya mulai dari

kerajaan Kutai Kartanegara hingga Majapahit. Pada masa kerajaan Kutai

Kertanegara sampai dengan Majapahit merupakan waktu yang sangat lama untuk

pendoktrinan sebuah ajaran agama yaitu Hindu dan Budha. Oleh sebab itu,

kepercayaan yang dianut oleh masyarakat tentang Dewa dan Dewi merupakan

kepercayaan yang keras dan sulit untuk diubah karena sistem doktrin nenek

moyang dan para leluhur sebagai doktrin fanatisme.2

Proses masuknya Islam di Indonesia dari perspektif perkembangan

nampaknya dapat dikompromikan bahwa Islam di Jawa mengalami tiga tahap.

Pertama, masa awal masuknya Islam ke wilayah Indonesia terjadi pada abad VII

M. Kedua, masa penyebaran keberbagai pelosok dilaksanakan pada abad VII

1 Haris Dariyono.2006.Dari majapahit menuju pondok pesantren. (Tulungagung: Surya Alam

Mandiri). hlm. 106.

2 Ibid. hlm. 107-108.

Page 18: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

2

sampai XIIII M. Ketiga, masa perkembangan yang terjadi mulai abad XIII M

dan seterusnya. Sedangkan sejarah Jawa akhir abad ke-15 hingga abad ke-16

mempunyai arti penting bagi perkembangan Islam. Setidaknya hal ini bisa dilihat

dari dua sisi. Pertama, sebagai masa peralihan dari sistem politik Hindu Budha

yang berpusat di pedalaman Jawa Timur ke sistem sosial politik Islam yang

berpusat di pesisir Jawa Tengah. Kedua, sebagai puncak Islamisasi di Jawa yang

dilakukan oleh para wali.3

Menurut Graff, seperti yang di kutip Nur Syam berdasarkan atas studinya

terhadap cerita Islamisasi di Nusantara dapat dibedakan menjadi tiga tahap

metode penyebaran Islam, yaitu oleh pedagang muslim dalam jalur perdagangan

yang damai, oleh para da‟i dan orang suci (wali) yang datang dari India dan Arab

yang sengaja mengislamkan masyarakat.4 Artinya usaha penyebaran Islam di

Indonesia khususnya pulau Jawa dengan berbagai usaha sehingga dapat masuk

diberbagai lini.

Salah satu teori tentang penyebaran Islam adalah dilakukan oleh penguasa.

Tidak bisa dipungkiri bahwasanya ketika seseorang menguasai sebuah wilayah

maka secara tidak langsung orang tersebut akan menguasai semua lini yang ada

di daerah tersebut, baik secara sosial agama, politik, perekonomian, dan juga

hukum. Nampaknya penyebaran inilah yang sangat mendominasi di daerah

3 Dewi Evi Anita, Walisongo: Mengsilamkan Tanah Jawa, Wahana Akademika, vol. 1. No.2,

Oktober 2014. hlm.264.

4 Nur Syam.2005.Islam Pesisir. (Yogyakarta: LkiS). hlm. 63.

Page 19: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

3

Magelang, yang membuat peneliti tertarik dengan proses politiknya Magelang

bisa dikuasai Islam dengan cepat.

Alasan lain sebab peneliti tertarik untuk meneliti R.A.A. Danoesuegondo

karena peneliti sendiri merupakan salah seorang dari putra daerah tersebut secara

tidak langsung peneliti merasa terpanggil untuk mengetahui lebih dalam tentang

sejarah lokal yang berkaitan dengan sosok kharismatik R.A.A. Danoesuegondo

tersebut. Kuntowijoyo mengatakan bahwa salah satu alasan pemilihan topik

karena kedekatan Emosional yang artinya peneliti berasal dari daerah yang sama

dengan tempat atau tokoh yang akan diteliti dalam rangka berbakti pada tempat

kelahiran.5

Selain itu, menurut peneliti dengan mengetahui sejarah para leluhur,

merupakan sebuah batu loncatan sekaligus cermin masa lalu di mana kesejarahan

yang jelek jangan sampai terulang di masa sekarang maupun mendatang, dan

yang baik harapanya bisa mengulangnya di masa sekarang maupun di masa yang

akan datang.

Alasan berikutnya yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian

terhadap R.A.A. Danoesuegondo yaitu pada masa inilah Magelang dikatakan

memulai peradaban maju baik di bidang politk, Islam dan Sosial, bahkan R.A.A.

Danoesuegondo adalah trach terakhir dari dinasti Bach Chaiban. Hal itulah yang

ingin peneliti ungkap lebih mendalam, dengan menggunakan metode ilmiah dan

5 Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Tiara Wacana). hlm. 70.

Page 20: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

4

kajian sejarah, sehingga dapat menjadi suatu pengetahuan yang baru dan dapat

dipertanggungjawabkan secara akademis.

Peneliti mengambil tahun 1876 dikarenakan pada tahun 1876 R.A.A.

Danoesuegondo dilahirkan pada tahun tersebut hingga mengalami masa

keemasan, salah satunya menjadi bupati di Magelang . Untuk pembatasan waktu

penulis mengambil hingga tahun 1939 karena pada tahun inilah bupati kelima

Raden Adipati Ario Danoesuegondo berakhir dari jabatannya sebagai bupati di

Magelang. Melalui peran bupati Raden Adipati Ario Danoesuegondo inilah

penulis mempunyai tujuan untuk mejadikan bahan penelitian skripsi dengan

judul Raden Adipati Ario Danoesuegondo: Biografi dan peran keagamaan di

Magelang tahun 1876-1939.

B. Rumusan Masalah

Setelah dijelaskan ruang lingkup persoalan yang termasuk dalam

penelitian, maka dapat ditetapkan pokok masalahyang menjadi fokus kajian

dalam penelitian ini. Sehingga fokus permasalahan akan menajadi lebih jelas dan

akan lebih mudah merumuskannya.

1) Bagaimana latar belakang pembentukan kabupaten Magelang pada

tahun 1811?

2) Bagaimana riwayat hidup R.A.A. Danoesuegondo?

Page 21: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

5

3) Bagaimana peran R.A.A. Danoesuegondo bagi perkembangan

peradaban Islam di Magelang selama kepemimpinannya sebagai

bupati Magelang tahun 1908-1939?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah:

1. Menguraikan pembentukkan wilayah administratif Kabupaten

Magelang pada tahun 1811.

2. Mendiskripsikan riwayat hidup R.A.A Danoesuegondo.

3. Menjelaskan peran R.A.A. Danoesuegondo dalam perkembangan

peradaban Islam di Magelang selama kepemimpinannya sebagai

bupati Magelang tahun 1908-1939.

D. Kajian Pustaka

Penulis menemukan beberapa pustaka yang pernah ditulis, pertama yaitu

buku W. C. Van den Berg, dalam bukunya Hadramaut dan Koloni Arab di

Nusantara, yang di terbitkan oleh INIS menjelaskan tentang kiprah orang-orang

Hadramaut yang mensyiarkan agama Islam di Nusantara. Selain dari itu Van den

Berg menyoroti saat banyaknya imigran Hadramaut yang berdatangan , tetapi

dalam buku Van den Berg tidak menjelaskan bagaimana keturunan dari Sayyid

Page 22: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

6

Abd ar-Rahman bin Muhammad Bach Chaiban melakukan misi pengembangan

Islam di wilayah Jawa abad ke-20.6

Dalam buku Islam dan Keturunan Arab dalam pemberontakan melawan

Belanda, juga di kemukakan hal yang sama hanya sedikit menyinggung tentang

peran Hadramaut tidak secara jelas menguraikan tentang keluarga Bach

Chaiban.7 Dalam buku karya Karel Steenbrink yang diterjemahkan oleh Yosef

Maria Florisan, juga menjelaskan peran orang Hadramaut dari keluarga Bach

Chaiban R.A.A. Danoesuegondo yang mana Danoesuegondo mengajukan

keberatan atas subsidi pemerintah yang belimpah ruah demi kepentingan misi.8

Sama halnya dengan tulisan Karel Steenbrink dalam bukunya Berbareng

Bergerak, Soewarsono, menjelaskan ikut sertanya R.A.A. Danoesuegondo salah

satu keluarga dari Bach Chaiban dari Hadramaut dalam organisasi Indie

Weerbaar, tetapi dalam penulisannya tidak dijelaskan mengenai bagaimana peran

serta kontribusi dari R.A.A. Danoesuegondo mengenai peran dalam

keagamaannya.9 Gamal Komandoko juga menjelaskan dalam buku Budi Utomo

Awal Kebangkitan Kesadaran Bangsa10

, penjelasan dalam buku ini berkaitan

dengan peran R.A.A. Danoesuegondo yang pernah berkiprah dalam organisasi

6 Van den berg.1989.Hadramaut dan Koloni Arab dan Nusantara, (Jakarta: INIS). hlm. 149.

7 Hamid Al Gadri.1984.Islam dan keturunan Arab dalam pemberontakan melawan Belanda.

(Bandung: IKAPI). hlm. 59.

8

Karel Steenbrink.2006.Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-1942, (Yogyakarta:

Ledalero). hlm. 107-108.

9

Soewarsono.2000.Berbareng Bergerak sepengal riwayat dan pemikiran Semaoen,

(Yogyakarta:LKIS). hlm.32

10

Gamal Komandoko.2008.Boedi Oetomo Awal kebangkitan kesadaran bangsa, (Jakarta:

Medpress). hlm. 16.

Page 23: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

7

Budi Utomo. Tidak secara khusus menjelaskan bagaimana peran R.A.A.

Danoesuegondo dalam peran sosial, politik dan keagamaan.

Pustaka selanjutnya R.Ay. Sri Woelan Persudi, dalam buku Sejarah dan

Silsilah Keluarga Besar Danoeningrat, menjelaskan secara singkat bagaimana

keluarga Bach Chaiban datang dari Hadramaut ke Nusantara membawa misi

untuk menyebaran agama Islam. Dalam buku tersebut juga menjelaskan

keluarga Bach Chaiban dimana dari keturunan pertama sampai kelima menjabat

sebagai bupati Magelang.11

Dalam buku Notes on Java‟s Regent Families

karangan Heather Satherland menguraikan catatan beberapa peran bupati di

Jawa sampai dengan silsilah keluarga dari bupati. Heather Sutherland tidak

secara jelas menguraikan bagaimana kiprah bupati yang ada di Jawa khususnya

di wilayah Magelang.12

Pustaka selanjutnya dari tesis Tri Indah Lestari dari UGM Yogyakarta

dengan judul Pariwisata di Magelang pada masa Kolonial (1926-1942). Tesis ini

menjelaskan dengan jelas tentang keadaan tempat pariwisata Magelang dan

peralihan bupati. Tesis tidak menjelaskan adanya peran bupati, hanya sebatas

peralihan kekuasaan dalam kurun waktu yang ditentukan saja. Tesis ini juga

tidak menjelaskan tentang adanya kiprah bupati baik dalam bidang keagamaan,

11 Sri Woelan Persudi.1999.Sejarah dan Silsilah keluarga besar Danoeningrat. hlm. 5-7.

12

Heather Sutherland, Notes on Java’s Regent Families, part II. hlm. 6-7.

Page 24: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

8

politik hingga sosial khususnya mengenai bupati R.A.A. Danoesuegondo. Dari

sinilah letak perbedaan antara kedua tulisan tersebut.13

E. Kerangka Konseptual

Untuk memahami penelitian dalam skripsi ini penulis menggunakan konsep

peranan yang dimana menggunakan pendekatan biografi dalam melakukan

penelitian ini.

Setiap biografi seharusnya mengandung empat hal, yaitu (1) kepribadian

tokohnya, (2) kekuatan sosial yang mendukung, (3) lukisan sejarah zamannya,

dan (4) keberuntungan dan kesempatan yang datang. Pertama, kepribadian

sangat ditonjolkan bagi mereka yang menganut Hero in History.14

Bahwa sejarah

adalah kumpulan dari biografi. Kedua, Marxisme sangat mendukung anggapan

bahwa kekuatan sosiallah yang berperan, bukan perorangan. Ketiga, melukiskan

zaman yang memungkinkan seseorang muncul lebih penting dari pada pribadi

atau kekuatan sosial yang mendukung. Keempat, para tokoh muncul berkat

adanya faktor luck, coincidence, atau chance dalam sejarah.15

Sehubungan dengan kepribadian tokoh, sebuah biografi perlu memperhatikan

adanya latar belakang keluarga, pendidikan, lingkungan sosial-budaya, dan

perkembangan diri.16

Dengan demikian, perlu adanya konsep ataupun teori

13

Indah Tri Lestari.Pariwisata di Magelang pada Masa Kolonial (1926-1942), Tesis,

Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2010. hlm. 17.

14

Kuntowijoyo.2003.Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana). hlm. 203.

15

Ibid. hlm. 204.

16 Ibid. hlm. 207.

Page 25: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

9

pembahasan mengenai peran bupati Magelang yang akan dibahas dalam skripsi

ini.

Pendekatan pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

biografi kolektif (prosopography), yaitu pendekatan yang berusaha memahami

dan mendalami kepribadian sekelompok orang yang mempunyai karakteristik

latar belakang yang sama dengan mempelajari kehidupan meraka. Latar belakang

yang sama yang berarti meliputi zaman (rentang waktu, abad, tahun), persamaan

nasib, kedudukan ekonomi, persamaan pekerjaan, persamaan pemikiran, dan

peristiwa yang sama. Dalam praktik penelitian ada dua pendekatan terhadap

biografi kolektif, yaitu pendekatan elitis dan pendekatan massa. Pendekatan elitis

bertujuan untuk mengungkap kehidupan tokoh-tokoh sejarah yang terkenal,

sedangkan pendekatan massa mengungkap kehidupan massa yang tidak dikenal.

Penulis disini menggunakan pendekatan elitis yang bertujuan mengungkap

kepribadian R.A.A. Danoesuegondo berdasarkan latar belakang lingkungan

sosial kultural di mana R.A.A. Danoesuegondo dibesarkan.

Pendekatan kedua yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah

peranan sosial yang dikemukakan Erving Goffman. Menurut teori ini, peranan

sosial adalah salah satu konsep sosiologi yang paling sentral yang didefinisikan

dalam pengertian pola-pola atau norma-norma perilaku yang diharapkan dari

orang yang menduduki posisi tertentu dalam struktur sosial.17

Peranan yang

dilakukan oleh seseorang dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi unsur-

17

Peter Burke.2001.Sejarah dan Teori Sosial, terj. Mestika Zed dan Zulfami (Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia). hlm. 69.

Page 26: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

10

unsur yang meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat sebagai organisasi, dan dapat dikatakan sebagai

individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.18

Teori tersebut digunakan

penulis dalam mengungkapkan peranan yang dilakukan oleh R.A.A.

Danoesuegondo sebagai bupati Magelang tahun 1908 sampai 1939.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian secara terminologi terdiri dari dua kata metode dan

penelitian. Kata metode pada awalnya berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos

yang berarti cara atau jalan menuju, sedangkan penelitian yaitu suatu proses

pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis guna untuk

memperoleh suatu informasi untuk tujuan tertentu. Metode penelitian secara

umum menurut Sugiyono19

adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan menjadi

suatu pengetahuan tertentu sehingga dalam gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Jadi metode penelitian

adalah suatu cara untuk menemukan suatu bukti dan mengolahnya menjadi suatu

pengetahuan baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

18

Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada).

hlm. 213.

19

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D

(Bandung: alfabeta). hlm. 6.

Page 27: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

11

Ilmu sejarah memiliki metode penilitian sendiri. Menurut Gilbert J.

Garragan, S.J.20

, metode penelitian sejarah yaitu seperangkat asa dan aturan yang

sistematik yang di desain guna membantu secara efektif mengumpulkan sumber-

sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan menyajikan secara sintesis hasil-

hasil yang dapatkannya dalam bentuk tertulis.

Metode penelitian itu terdiri dari empat tahap utama yang pertama, yaitu:

pengumpulan data (Heuristik), kritik sumber (Verifikasi), analisa (Interpretasi),

dan penulisan (Historiografi).21

1. Heuristik

Pengumpulan data atau heuristik merupakan langkah awal dalam melakukan

penelitian sejarah. Heuristik adalah teknik untuk memperoleh dan

mengumpulkan data-data yang didapat berupa data tertulis. Data sejarah yang

berupa data tertulis dapat diperoleh dengan cara dokumentasi. Penulis

menggunakan sumber berupa manuskrip, majalah, koran, dokumen-dokumen dan

internet yang berkaitan langsung dan tidak langsung, sumber lainnya berupa

sember lisan yang dalam penelitian ini masih dapat dijangkau. Dalam hal

pencarian sumber penulis mencari ke berbagai perpustakaan diantaranya,

Perpustakaan UGM, Perpustakaan Kota Magelang, Perpustakaan dan Arsip

Kabupaten Magelang, Perpustaaan IAIN Salatiga, Perpustakaan UIN Yogyakarta

20

Gilbert J. Garragan, S.J. 1957. A Guide to Historical Method. (New York.Fordham

Univercity Press). hlm. 33.

21

Philippe carrard, 1992. Poetics The New History. Frenchhistorical Discourse From

Braudel To Chartier, (London : the johns Hopkins university Press, Baltimore). hlm. 2-4.

Page 28: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

12

, Perpustakaan dan Arsip Jawa Tengah, Perpustakaan dan Arsip Temanggung,

penulis juga mencari sumber ke keluarga yang masih berkaitan dengan R.A.A.

Danoesuegondo, serta mencari arsip ke daerah Tuguran yang masih mempunyai

nasab hingga Danoeningrat I.

Sumber-sumber primer yang didapatkan sebagai berikut:

a. Sumber Tulisan

Sumber Primer :

1. Manuskrip tulisan aksara Jawa R.A.A. Danoesuegondo manuskrip ini

menjelaskan situasi dan kondisi Magelang pada masa kedudukan

Belanda. Manuskrip ini didapatkan dari salah satu keluarga R.A.A.

Danoesuegondo.

2. Majalah Midelpunt Van den tuin Van Java terbitan tahun 1936.

Menjelaskan bagaimana kedudukan Belanda di Magelang serta peran

bupati Danoeningrat I dalam menjalankan misinya sebagai bupati.

Majalah ini penulis dapatkan dari internet yang sudah terdigitalisasi

dan dipublikasikan dengan akses bebas dengan alamat web

http://colonialarchitecture.eu/islandora/object/uuid%3Afa1be609-cfb6-

4a6b-90b7-cceec5cb12fb/datastream/PDF/view. yang diakses pada

tanggal 20 Oktober 2017 pukul 19:20.

3. Majalah Locale Belangen terbitan 16 Oktober 1929, majalah ini

menjelaskan tentang pengangkatan beberapa dewan rakyat yang

Page 29: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

13

diletakkan di beberapa wilayah di Jawa. Majalah ini penulis dapatan

dari internet yang sudah terdigitalisasi dan dipublikasikan dengan

akses bebas dengan alamat web

http://colonialarchitecture.eu/islandora/object/uuid%3Adb0935a9-

08d5-4ac1-ab39-c8a582fe7c39/datastream/PDF/view yang diakeses

pada tanggal 03 Januari 2018 pukul 17:47.

4. Koran terbitan Nedherlandchs doonderdag 15 Agustus 1935. Isi dalam

koran adalah menjelaskan bagaimana Raden Ario Adipati

Danoesuegondo dalam perjalanan Volkraad di negeri Belanda. Koran

ini penulis dapatan dari internet yang sudah terdigitalisasi dan

dipublikasikan dengan akses bebas dengan alamat web

http://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:010226354:mpeg21:pdf yang

diakses pada tanggal 20 Desember 2017 pukul 21:40.

5. Majalah Indie Weerbaar terbitan tahun 1917 karya W.V. Remrev. Isi

dalam majalah adalah menjelaskan bagaimana peran serta keterkaitan

dari perwakilan-perwakilan dari Jawa pada masa sidang Volksraad.

Majalah ini penulis dapatan dari internet yang sudah terdigitalisasi dan

dipublikasikan dengan akses bebas dengan alamat web

http://lessmuseum.bibliotheekarnhem.nl/books/mppdfbestanden/LM01

274.pdf diakses pada tanggal 20 November 2017 pukul 01:45.

6. Sumatra Post terbitan tahun 1939. Koran tersebut menjelaskan

mengenai adannya dugaan penyelewengan penyalahgunaan gas desa

Page 30: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

14

pada wilayah sehingga pemerintahan kolonial Belanda pada waktu itu

memberitakan bahwa R.A.A. Danoesuegondo harus di berhentikan.

Koran ini penulis dapatkan dari internet yang sudah terdigitalisasi dan

dipublikasikan dengan akses bebas dengan alamat Sumatra Post.13

Februari 1939.

https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=danoesoegondo+regent

&coll=ddd&page=1&facets%5Bspatial%5D%5B%5D=Nederlands-

Indi%C3%AB+%7C+Indonesi%C3%AB&identifier=ddd%3A010227

036%3Ampeg21%3Aa0145&resultsidentifier=ddd%3A010227036%3

Ampeg21%3Aa0145.

28 Maret 2018 16.41 WIB.

7. Majalah Maandblad voor Midden Java terbitan tahun 1935. Majalah

ini berisi mengenai pendirian Masjid Magelang yang dilakukan oleh

bupati Danoeningrat serta pembahasan mengenai perombakan besar

Masjid oleh Danoesuegondo. Majalah ini penulis dapatkan dari

Komunitas Kota Tua Magelang.

8. Majalah Vooruit terbitan bulan November 1935. Pembahasan isi dalam

majalah adalah mengenai pendirian negeri Magelang serta perjalanan

renovasi Masjid Magelang pada awal berdiri hingga renovasi yang

dilakukan R.A.A. Danoesuegondo. Majalah ini penulis dapatkan dari

H. Hasan yang masih mempunyai keterkaitan dengan keluarga

Danoeningrat yang ada di Tuguran Magelang.

Page 31: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

15

Sumber sekunder adalah kesaksian siapapun yang bukan merupakan saksi

mata, yakni seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Sumber

sekunder yang digunakan berupa buku-buku, karya ilmiah dan beberapa

sejarawan atau peneliti yang mengadakan pembahasan terhadap masalah yang

sama atau mempunyai kedekatan yang sama dengan pendukung. Adapun sumber

sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain:

Buku Van Den Berg Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, buku

Hamid Algadri Islam dan Keturunan Arab, buku Karel Steenbrink Orang-orang

Katolik di Indonesia 1808-1942, buku Sri Woelan Persudi Sejarah dan Keluarga

Danoeningrat, buku Heather Satherland “Notes on Java‟s Regent.

2. Kritik sumber adalah usaha dan upaya penyelidikian apakah jejak-

jejak yang ditemukan, setelah heuristik benar adanya, betul–betul dapat

dijadikan bahan penulisan. Kritik sumber ada dua macam, yaitu :

a) Kritik Eksternal

Kritik ekstern menurut Helius Sjamsudin22

, kritik eksternal adalah

melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber

sejarah. Apakah fakta peninggalan atau dokumen itu merupakan yang

sebenarnya, bukan palsu. Berbagai tes dapat dipergunakan untuk menguji

keaslian tersebut, misalnya meneliti otensitas sumber dengan meneliti

keaslian buku meliputi sumber tanggal waktu dan pengarangnya. Dari sejauh

ini, yang penulis gunakan untuk kritik eksternal itu mepiluti kualitas suatu

22 Helius Sjamsuddin. 2012. Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : Ombak ). hlm. 104

Page 32: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

16

sumber dan bentuk serta kondisi suatu sumber secara kasat mata. Dan ada

beberapa sumber yang penulis kritik dengan menyamakan data-data

arkeologisnya.

b) Kritik Internal

Setelah mendapat suatu dokumen dan dengan diuji melalui kritik

eksternal maka selanjutnya dilakukan dengan Kritik internal, menurut

Daliman23

adalah kegiatan menguji jejak-jejak masa lampau sehingga

diketahui kebenarannya. Meskipun dokumen itu asli, tetapi apakah

mengungkapkan gambaran yang benar, bagaimana mengenai penulis dan

penciptanya, apakah ia jujur, adil dan benar-benar memahami faktanya, dan

banyak lagi pertanyaan yang bisa muncul seperti diatas. Maka sejarawan bisa

memandang data tersebut sebagai bukti sejarah yang sangat berharga untuk

ditelaah secara serius. Untuk kritik internal dokumen ini, penulis mengujinya

dengan mempertimbangkan aspek isi dari semua sumber yang diperoleh dari

lapangan tentang R.A.A. Danoesuegondo serta Islam di Magelang pada masa

Belanda. Info tentang R.A.A Danoesoegondo tidak bisa semua terlacak dari

sumber primer yang penulis dapatkan. Penulis terpaksa harus menggunakan

sumber sekunder diantaranya wawancara dengan informan yang tidak

sezaman dengan R.A.A Danoesuegondo. Wawancara dilakukan dengan

Wulandari merupakan cicit dari R.A.A Danoesoegondo kemudian wawancara

dengan KH Mastur salah satu menantu KH Sirad.

23 A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta : Ombak). hlm. 73.

Page 33: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

17

3. Analisis Sumber (Interpretasi)

Tahap ketiga adalah interpretasi atau penafsiran sejarah. Menurut

Daliman, interpretasi adalah menafsirkan atau memberi makna terhadap fakta-

fakta ataupun bukti-bukti sejarah untuk kemudian dilanjutkan ke proses

historiografi.24

Dalam tahap ini dilakukan analisis berdasarkan data-data yang

diperoleh, yang akhirnya dihasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penulisan

yang utuh, atau disebut dengan historiografi. Setelah penulis

mengkomunikasikan hasil penelitiannya, maka disebut tulisan atau karya

sejarah. Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta

tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari

berbagai fakta yang ada, kemudian perlu disusun agar mempunyai bentuk dan

struktur. Fakta yang ada ditafsirkan, sehingga ditemukan struktur logisnya

berdasarkan fakta yang ada, selanjutnya untuk menghindari suatu penafsiran

yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis,

interpretasi yang bersifat deskriptif saja belum cukup. Dalam perkembangan

terakhir, sejarawan masih dituntut untuk mencari landasan penafsiran yang

digunakan dan berusaha menganalisis peristiwa tersebut. Agar menjadi sebuah

penelitian yang menarik, peneliti harus menyajikannya dengan penelitian

berbasis deskriptif analitis. Setelah peneliti mendapatkan sumber dan

melakukan kritik, semua sumber yang dianggap relevan dengan penelitian

tentang R.A.A. Danoesuegondo ini, peneliti melakukan interpretasi dengan

kaidah-kaidah yang sesuai dengan prosedur. Sebagai contoh setelah

24

Ibdi. hlm. 73.

Page 34: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

18

memperoleh majalah Indie Weerbaar peneliti melakukan kritik baik internal

maupun eksternal setelah itu melakukan penafsiran dengan berdasarkan

prosedur yang berlaku.

4. Historiografi (Penulisan Sejarah)

Setelah melakukan proses interpretasi dan analisis, proses kerja

mencapai tahap akhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah. Proses

penulisan dilakukan agar fakta-fakta yang sebelumnya terlepas satu sama lain

dapat disatukan, sehingga menjadi satu perpaduan yang logis dan sistematis

dalam bentuk narasi kronologis. Menulis sejarah merupakan suatu kegiatan

intelektual dan ini suatu cara yang utama untuk memahami sejarah.25

Historiografi atau penyajian adalah lukisan sejarah, gambaran sejarah

tentang peristiwa masa lalu yang disebut sejarah. Penyajian penelitian ini

hendaknya mampu memberikan gambaran mengenai proses penelitian dari

awal sampai penarikan kesimpulan. Historiografi merupakan tahap akhir

dalam penulisan sejarah. Pada tahap ini penulis sejarah memerlukan

kemampuan-kemampuan tertentu untuk menjaga standar mutu citera sejarah.

Tahap ini merupakan tahap akhir untuk menyajikan semua fakta ke dalam

bentuk tulisan skripsi yang berjudul Raden Adipati Ario Danoesuegondo:

biografi dan peran keagamaan di Magelang tahun 1876-1939.

25

Paul Veyne, Writing History. 1984. Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina

moore-rinvolucri, Middletown,connect,(Wesleyan Univercity Press). hlm. 121.

Page 35: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

19

G. Sistematika Penulisan

Sistematika ini disusun sebagai penjabaran dari daftar isi atau outline.

Dalam Bab I peneliti akan menguraikan tentang Latar Belakang Masalah,

Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Ruang Lingkup, Kajian Pustaka,

Kerangka Konseptual, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. Itu semua

merupakan proposal yang berisi gambaran dan penjabaran secara singkat

tentang penelitian yang akan peneliti lakukan.

Bab II menguraikan tentang sejarah singkat Magelang, yang meliputi

sejarah pembentukan kabupaten Magelang dan bagaimana sejarah Keluarga

Danoeningrat dinasti penguasa Magelang.

Bab III memaparkan biografi serta peran R.A.A. Danoesuegondo dari

sejak kecil dan masa pendidikan serta menguraikan akhir peranan dalam

menjabat sebagai bupati Magelang.

Bab IV menguraikan R.A.A. Danoesuegondo dalam syiar agama Islam.

Secara khusus mengenai Islam di Magelang masa sebelum bupati R.A.A.

Danoesuegondo dan membahas keterlibatan R.A.A. Danoesuegondo dalam

Syiar Islam di Magelang serta menjelaskan peran R.A.A. Danoesuegondo

dalam bidang politik dan sosial.

Bab V berisi penutup yang memuat Keimpulan dan Saran.

Page 36: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

20

BAB II

TERBENTUKNYA WILAYAH ADMINISTRATIF KABUPATEN

MAGELANG

A. Awal Mula Pembentukan Kabupaten Magelang

Daerah Magelang saat ini berada di tengah-tengah wilayah provinsi Jawa

Tengah.26

Wilayah Magelang berada di bagian tengah kawasan eks Karesidenan

Kedu. Pada zaman kolonial daerah ini masih dikelilingi oleh empat Gunung, yaitu

Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan

dialiri oleh sungai Elo dan sungai Progo sehingga menyajikan pemandangan

indah bagi orang-orang asing yang tinggal di daerah ini. Orang-orang Belanda

menyebut Magelang dengan sebutan “Mooi Magelang” (Bila diterjemahkan

bebas Moi Magelang berarti Magelang indah).27

Pada awal abad ke-17 wilayah Magelang saat itu masih menjadi wilayah

Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Panembahan Senopati,

kemudian menjadi wilayah Kesultanan Yogyakarta setelah ditandatangani

Perjanjian Giyanti yang pada tanggal 13 Februari 1755 M oleh pihak Kolonial

Belanda, Paku Buwono III dan Pangeran Mangkubumi. Dalam perjanjian tersebut

26

Pemerintah Kota Magelang.1936. Magelang, Middelpunt van den Tuin van Java,

Pemerintah Kota Magelang 1936. hlm. 2.

27

Ibid. hlm. 1.

Page 37: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

21

Kerajaan Mataram dibagi dua, yaitu Kesunanan Surakarta dan Kesultanan

Yogyakarta.28

Istilah Magelang sendiri baru mulai dibicarakan orang pada permulaan abad

ke-19 M, dahulu wilayah ini disebut dengan “Kebondalem”29

yang diperintah

oleh seorang “Demang” nama Kebondalem masih dapat ditemui di suatu wilayah

perkampungan yang ada di kelurahan Petrobangsan. Sisa Kebondalem di

antaranya kebun kopi (menjadi kampong Botton Kopen di Kelurahan Magelang),

kebun kemiri (menjadi Kampung Kemirikerep di kelurahan Kemirirejo) dan nama

(Kampung Megarsari) di kaki Bukit Tidar.30

Pada Januari 1807 Herman Willem Deandels diangkat menjadi Gubernur

Jenderal, Herman Willem Deandels dikenal sebagai Gubernur yang keras dan

tangan besi sehingga menyebabkan bentrokan dengan Sultan Hamengku Buwono

II. Deandels membagi wilayah pemerintahannya dalam wilayah yang dikepalai

oleh seorang Residen. Satu wilayah memiliki beberapa kabupaten, yang dikepalai

oleh seorang bupati.31

Pada awal tahun 1811 Gubernur Jendral Deandels diserang armada Inggris

yang dipimpin oleh Lord Minto yang merupakan Gubernur Jendral Inggris di

28

Indah Tri Lestari.2010.Pariwisata di Magelang pada Masa Kolonial (1926-1942), Tesis,

Universitas Gajah Mada Yogyakarta. hlm. 17.

29 Kebondalem artinya kebun raja karena wilayah ini merupakan kebun milik raja Susuhunan

Surakarta.

30

Pemerintah Kota Magelang.1936. hlm. 3. 31

Indah Tri Lestari, Pariwisata di Magelang pada masa kolonial. hlm. 18.

Page 38: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

22

India. Penyerangan ini menimbulkan lahirnya perjanjian Tuntang32

yang isinya

pemerintah Kolonial Hindia Belanda menyerahkan wilayah Hindia Belanda

kepada pemerintah Kolonial Inggris. Setelah memenangkan perang Lord Minto

ditarik kembali ke India dan digantikan oleh Gubernur ahli pemerintahan yaitu

Jenderal Thomas Stamford Raffles. Kedatangan Raffles di pulau Jawa mendapat

tantangan dari para raja di tanah Jawa. Untuk meredam tantangan dari para raja,

Raffles mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis dalam bidang pemerintahan.

Seperti wilayah pulau Jawa dibagi menjadi enam belas Karesidenan yang

dipimpin seorang Residen (orang asing) dan di bawahnya ada kabupaten-

kabupaten yang dikepalai oleh bupati (pribumi), serta kebijakan sewa tanah.33

Kebijakan ini menjadi dasar pengangkatan dan pergantian bupati di beberapa

wilayah. bupati era keraton atau versi kerajaan yang tidak mau loyal akan diganti

oleh Raffles.

Kebijakan ini ditentang oleh Raja Mataram Sultan Sepuh34

Hamengkubuwono II yang tidak mau tunduk kepada Inggris, Keraton menyebut

perang ini sebagai Geger Sepei yang menimbulkan kekalahan di pihak kesultanan

Mataram. Sultan Sepuh pun dibuang Inggris ke Amboina35

dan mengangkat putra

32

Berlangsungya perjanjian itu di desa Tuntang yang saat ini daerah tersebut berada di bawah

kecamatan Tuntang,kabupaten Semarang. Disebut dengan perjanjian Tuntang karena perjanjian itu

dilangsungkan di Tuntang. Tempat ini dipilih karena merupakan tempat peristirahatan para pembesar

Hindia Belanda.

33

M.C. Riclefs.2008. Sejarah Indonesia Modern, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta). hlm. 243.

34

Yang disebut Sultan Sepuh yaitu Gusti Raden Mas Sundoro atau Sultan Hamengkubuwana

II yang memerintah tahun 1812 di periode pertama.

35

Amboina wilayah yang sekarang menajadi daerah Ambon.

Page 39: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

23

Sultan Sepuh yaitu Raden Mas Surojo sebagai Sultan di Kesultanan Yogyakarta,

dan termasuk Keraton Surakarta yang juga memiliki nasib sama,36

Dimana kraton

yang kalah berperang dengan Inggris kompensasinya harus menyerahkan wilayah

Magelang ke pemerintahan Inggris.

Pada tahun 1811 Magelang dijadikan sebuah ibu Negara atau disebut

Kabupaten. Kepala pemerintahan di wilayah Magelang pun dipilih langsung oleh

Inggris. Bupati pertama pada waktu itu adalah Alwi‟ yang merupakan salah satu

keturunan dinasti Bach Chaiban dari Hadramaut. Setelah menjabat Alwi

mendapat gelar Mas Ngabei Danoekromo.37

Semenjak pengangkatan Danoekromo, maka Kabupaten Magelang telah

resmi berdiri di bawah pimpinan Inggris, Inggris menetapkan penguasa dan

membagi wilayah-wilayah di Indonesia dengan harapan agar lebih mudah

melakukan sistem pengaturan pemerintahan, hal ini telah di jelaskan oleh Petter

Carey, Inggris mengalami masalah yang sangat rumit. Berbagai masalah tersebut

diantaranya dari kondisi keuangan yang sangat buruk karena budaya yang

ditinggalkan oleh Belanda yaitu budaya korupsi, membuat Raffles harus

36

Purwowijoyo.1985.Babad Ponorogo¸jilid VII, (Ponorogo: Dinas pariwisata dan Seni

Budaya). hlm. 45.

37 Majalah “Magelang Vooruit”, 1935. hlm. 3.

Page 40: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

24

mengubah strategi dari monopoli perdagangan menjadi politik hegemoni dengan

mengadakan Cultuurestelsel. 38

Hal itu lah yang sangat menyita waktu Raffles sehingga akhirnya

melahirkan pemerintahan baru di bawah karisidenan yang dinamakan sebagai

Kabupaten. Kabupaten ini mempunyai sejarah yang sangat panjang karena setelah

daerah dibentuk tidak langsung bisa menapalkan seseorang menjadi seorang

penguasanya, akan tetapi ada beberapa hal tertentu yang harus diperhitungkan

supaya penapalan pemimpin ini tidak menjadi penghambat bagi Inggris

dikemudian hari. Penapalan keluarga Danuningrat ini pun juga melewati proses

yang sama.

Pada tahun 1812 Kedu diberikan kepada pemerintah Hindia Belanda oleh

pemerintah Kolonial Inggris. Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 30

November 1813 memberikan gelar Raden Tumenggung Danoenoningrat kepada

Mas Ngabehi Danoekromo. Penetapan gelar ini tercantum dalam Besluit

Goebernemen pada tanggal 30 November 1813.39

Dalam sistem pemerintahan Kolonial Belanda, berlaku sistem yang bersifat

dualistik. Seluruh Hindia Belanda dibagi menjadi wilayah-wilayah yang dikepalai

oleh seorang Residen. Wilayah dibagi beberapa Afdeeling40

yang masing-masing

38

Cultuurestelsel adalah kebijakan sistem tanam paksa. Peter Carey.2016. Kuasa Ramalan,

Pangeran Diponegoro dan akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855, (Jakarta: Gramedia). hlm. 442-

444. 39

Majalah “Magelang Vooruit”, 1935. hlm.18 40

Afdeeling adalah sebuah wilayah administratif pada masa pemerintahan Kolonial Belanda

setingkat Kabupaten.

Page 41: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

25

meliputi satu kabupaten dan dikepalai oleh Asisten Residen, yang bertugas

mengawasi bupati sebagai penguasa pribumi.

B. Keluarga Danoeningrat dinasti penguasa Magelang

Hubungan keturunan Arab dengan keluarga ningrat di Pulau Jawa

menimbulkan pertanyaan, untuk memahami keadaan ini perlu diketahui bahwa

orang Arab yang pertama datang di kepulauan Indonesia berasal dari Teluk Persia

dan pantai Laut Merah. Hubungan antar kepulauan ini yang paling ramai adalah

pada zaman Kerajaan Bani Abbas dengan ibu kota Baghdad (sekitar tahun 800-

1300 M). Jalur pada waktu itu adalah dari Teluk Persia, Cina, dan Indonesia.

Baghdad adalah kota terbesar di dunia pada masa itu; pusat ilmu, kebudayaan,

dan perdagangan dunia Islam. Para pedagang yang datang ke kepulauan Indonesia

adalah penguasa besar dengan menggunakan kapal-kapal mereka untuk

berdagang di pesisir utara pulau Jawa (Semarang). Faktor inilah yang

menyebabkan mereka dengan mudah diterima di kalangan ningrat di Indonesia.

Perjalanan hijrah telah mengiringi sejarah manusia. Salah satunya orang

hadramaut ke pulau Jawa yang kemudian menetap dan membuat sebuah

perkumpulan di suatu tempat yang mereka datangi.41

Dalam hijrahnya orang

Hadramaut ke pulau Jawa memiliki peranan yang sangat penting bagi penyebaran

agama Islam maupun pembaharuan dalam bidang pemerintahan. Umumnya

41

Al-Habib Alwi bin Thahir al-Haddad.2001.Sejarah Masuknya Islam di Timur Jawa,

(Jakarta: Lentera Basritama). hlm. 152.

Page 42: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

26

orang-orang Hadramaut yang melakukan perpindahan, mereka tersebar di

berbagai daerah di kepulauan Jawa.

Dalam buku Hamid Algadri Islam dan Keturunan Arab dalam

pemberontakan melawan Belanda dikemukakan beberapa contoh asimilasi

keluarga Arab yang berasal dari pantai Laut Merah dan Teluk Persia dengan

masyarakat pribumi.42

Baaaginya keturunan Arab sudah berasimilasi dengan

pribumi sejak berabad-abad. Ditambahkan pula bahwa banyak terjadi perkawinan

antara wanita keluarga bupati, seperti di daerah Lasem dan Wiradesa43

dengan

keturunan Arab.44

Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa orang Arab

masuk kekepulauan Indonesia melalui jalur perdagangan, hubungan itulah yang

menyebabkan banyak kerajaan di pantai utara Jawa didirikan oleh orang

keturunan Arab, dan mereka inilah yang memainkan peranan yang sangat penting

dalam penyebaran agama Islam.45

Stamford Raffles menjelaskan dalam bukunya

History of Java, kebanyakan orang Arab yang bermukim hingga sekarang

merupakan perpaduan antara orang Arab dan penduduk asli, dan diantaranya

adalah juga pemuka agama atau ulama. Pelabuhan utama tempat kedatangan

42

Hamid Algadri.1996. Islam dan Keturunan Arab dalam pemberontakan melawan Belanda (

Bandung: Mizan). hlm. 56-57.

43

Daerah Lasem adalah daerah yang saat ini berada di wilayah Rembang sedangkan Wiradesa

adalah daerah yang berada di Pekalongan.

44

Ibid, hlm. 59.

45

Ibid, hlm. 94.

Page 43: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

27

mereka adalah di Gresik tempat ajaran Islam pertama kali masuk ke Jawa.

Kebanyakan dari orang-orang Arab sudah bercampur dengan penduduk asli.46

Dalam hubungan yang telah diuraikan di atas, orang-orang Arab membaur

di kalangan pribumi dalam melakukan misinya yang dilakukannya dalam

berdagang dan menyebarkan agama Islam. Dalam tulisannya van den Berg

mengemukakan tentang sejarah keluarga Bach Chaiban. Sayyid47

Abd ar-

Rachman bin Muhammad Bach Chaiban datang dari Hadramaut pada abad XVIII

ke Cirebon.48

Sayyid Abd ar-Rachman bin Muhammad Bach Chaiban kemudian

melakukan perkawinan dengan Ratu Ayu Katiyah putri dari salah seorang sultan

Cirebon yaitu Maulana Malik Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).49

Tidak lama

setelah menikah Sayyid Abd ar-Rahcman Bach Chaiban berpindah ke kota

Surabaya untuk mengelola sebuah masjid di Surabaya. Bersama dengan Ratu Ayu

Katiyah dan keluarganya, mereka kemudian hijrah ke desa Krapyak yang letaknya

tidak jauh dari kota Pekalongan. Di Krapyak Sayyid Abd ar-Rahcman

Muhammad Bach Chaiban mengelola sebuah pesantren.50

46

Thomas Stamford Raffles.2015. History of Java Cet IV (Yogyakarta: Narasi). hlm. 74.

47

Golongan Sayyid adalah keturunan al-Husain, cucu Nabi Muhammad. Kata Sayyid (jamak:

Habaib).

48

Van den Berg.1989. Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara,(Jakarta:INIS). hlm. 149. 49

Sri Woelan P.1999. Sejarah dan Silsilah Keluarga Besar Danoeningrat, (Jakarta:Tanpa

penerbit). hlm. 4.

50

Pesantren yang di catatan dalam sumber buku tidak disebutkan nama, hanya saja dalam

catatan tersebut Sayyid Abd-ar-Rahman Muhammad bin Bach Chaiban pernah mengelola sebuah

pesantren di Krapyak Pekalongan.

Page 44: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

28

Kiprah dari keluarga Sayyid Abd ar-Rahcman Muhammad Bach Chaiban

juga tidak berhenti di desa Krapyak Pekalongan, terbukti keluarga Sayyid Abd ar-

Rachman Muhammad Bach Chaiban sebagai ulama di Krapyak mengirim utusan

dari salah satu keluarga untuk berlabuh ke Yogyakarta. Sayyid Ahmad putra dari

Sayyid Muhammad Said bin Bach Chaiban inilah yang kemudian ditugaskan

menjadi guru agama Islam di Keraton Yogyakarta. Setelah beberapa lama

bertugas menjadi guru agama Islam di Keraton,51

Sayyid Ahmad bin Muhammad

Bach Chaiban menikah dengan putri Raden Adipati Danurejo I yang silsilahnya

sampai pada Brawijaya V, sedangkan Sayyid Ahmad silsilahnya sampai pada

Sultan Cirebon hingga Nabi Muhammad.52

Pernikahannya dengan putri Raden Adipati Danurejo itu dikaruniai tiga

putra, Putra sulung Hasyim, yang diberi gelar Raden Wongsorejo, putra yang

kedua „Abd Allah, hanya menambahkan nama gelar di belakangnya serta putra

ketiga Alwi.53

Dari ketiga putra Sayyid Ahmad inilah Alwi yang kemudian hari

diangkat oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk menjadi bupati Magelang yang

sebelumnya menjabat sebagai bupati Kepatihan di Yogyakarta.

Heather Sutherland menguraikan dalam buku Notes on Java‟s Regent

Families bahwa, sebelum diangkat menjadi bupati di Magelang, Alwi‟

51

Raden Adipati Danurejo adalah seorang pejabat administrator Kesultanan Yogyakarta.

52

Heather Sutherland, Notes on Java’s Regent Families, part II, hlm. 6-7.

53

Sri Woelan P.1999.Sejarah dan Silsilah Keluarga besar Danoeningrat. hlm. 7-8.

Page 45: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

29

(Danoeningrat I) sempat menjabat sebagai Bupati Kepatihan di Yogyakarta.54

Pada tahun 1813 Alwi‟ diangkat menjadi bupati Magelang oleh pemerintah

Kolonial Inggris dengan gelar Danoekromo.55

Sebagai seorang pejabat pemerintah Raden Alwi Bin Muhammad Bach

Chaiban (Danoeningrat I) terlibat dalam perang tahun 1825 antara Pangeran

Diponegoro dengan pemerintah Hindia Belanda. Sesuai yang diuraikan dalam

buku Kabupaten Magelang dari masa ke masa, bahwa pada saat perang Jawa

hampir seluruh masyarakat Kedu merupakan pendukung Pangeran Diponegoro.

Akan tetapi wilayah Kedu selatan yang dipimpin Danoeningrat I yang pada waktu

itu wilayah Kedu berada di bawah kekuasaan Kolonial Belanda. Juga dikatakan

bahwa terdapat barisan besar dari arah Kedu yang dipimpin Raden Adipati

Danoeningrat I. Akibat dari peristiwa ini pada tanggal 28 September 1825 Raden

Adipati Danoeningrat I meninggal dalam pertempuran perang Jawa. Perang ini

juga mengakibatkan seorang opsir Belanda bernama Hilmer terluka terkena

peluru, termasuk serdadu Belanda tewas. Bupati Magelang Raden Tumenggung

Danoeningrat I meninggal dan di makamkan di Kauman Payaman, sebelah utara

Magelang.56

54

Dalam buku Sejarah dan Silsilah Keluarga Besar Danoeningrat Bupati Kepatihan adalah

sebuah jabatan yang tidak sama dengan bupati pada umumnya namun bupati kepatihan adalah gelar

pegawai pemerintahan yang ada di Kesultanan Yogyakarta.

55

Heather Sutherland, Notes on Java’s Regent Families. hlm. 5.

56

Pemerintah Kabupaten Magelang, Kabupaten Magelang dari masa ke masa. hlm. 14-16.

Page 46: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

30

Sri Woelan Persudi menuliskan dalam bukunya, pada saat keadaan

Magelang masih di bawah kekuasaan pemerintah Kolonial, pemerintah Kolonial

selanjutnya mengangkat anak dari „Alwi bin Muhammad Bach Chaiban

(Danoeningrat I), atas pernikahannya dengan R. Ay. Kadar Tawang. Putra

pertama dari „Alwi bin Muhammad Bach Chaiban bernama R. Hamdani yang

memerintah pada tahun 1825-1862 dengan gelar Raden Tumenggung

Danoeningrat II.57

R.A.A. Danoeningrat II menjabat sebagai bupati Magelang ke

dua selama kurang lebih 37 tahun terhitung dari sejak 1825-1862. Beberapa tahun

kemudian beliau merubah gelar Raden Tumenggung Danoeningrat II menjadi

R.A.A (Raden Adipati Ario Danoeningrat II).58

Dalam beberapa sumber yang

penulis dapatkan, bupati Danoeningrat II melakukakan pernikahan dengan salah

satu putri sulung Raden Tumenggung Wiryodinegoro59

, atas pernikahannya itu

R.A.A. Danoeningrat II dikaruniai 20 anak60

, salah satu putranya bernama Raden

Said yang kemudian menjadi bupati Magelang.

57

Sri Woelan P.1999.Sejarah dan Silsilah Keluarga besar Danoeningrat. hlm. 8.

58

R.A.A adalah gelar tertinggi bagi seorang bupati yang menjabat sebagai pejabat pemerintah

waktu kolonial Belanda.

59

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Danoeningrat II mempunyai beberapa istri, akan

tetapi penulis hanya mendapatkan bukti bahwa salah satu istri dari Danoeningrat II adalah putri sulung

dari bupati Batang ke 3 Raden Tumenggung Wiryodinegoro.

60

Dari ke-20 keturunan itu adalah R. Ayu Danuprawiryo, R.Ay. Danuwikromo (asisten

residen Krasak), R. Said al. Raden Adipati Danoeningrat III (Bupati Magelang ketiga), R.Ay.

Danuwinoto, R. Danuwiryo, R. Danutirto, R.Ay. Danuwijoyo, R.Ay. Danusentono, R.Ay.

H.Ali, R.Ay. Danudikromo, R.Ay. Sareb Jen, R.Ay. Danuhadisuryo (istri asisten Wedono

Secang), R.Ay. Danuwardoyo, R. Danuatmoko (asisten Wedono Banyumas), R. Danuwilogo

(kolektor Karanganyar Kebumen), R. Danudikoro (Lurah Secang), R.Ay. R.T. Wongsodirejo

(Istri Bupati Keraton Yogyakarta), R.Ay. Kustiah Sastroamijoyo (asisten Wedono Jetis

Parakan), dan keturunan yang terakhir adalah Rr. Saliyatin.

Page 47: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

31

Pada tahun 1862 R.A.A. Danoeningrat II mengajukan surat kepada

Pemerintah Hindia Belanda yang mana isi dari surat tersebut adalah permohonan

berhenti dari jabatannya karena faktor usianya yang sudah tua. Dari surat

permohonan tersebut Pemerintah Hindia Belanda menyetujui permohonan yang

diajukan oleh R.A.A. Danoeningrat II. Setelah selesai dari masa pengundurannya

sebagai bupati Magelang, R.A.A. Danoeningrat II meninggal pada tahun 1867,

jenazahnya di makamkan di samping makam Danoeningrat I yang ada di

Payaman.61

Seperti yang telah diuraikan di atas, pemerintah Hindia Belanda

selanjutnya mengangkat anak dari bupati Magelang yang ke 2 pada tahun 1862.

Pengangkatan bupati Magelang berlanjut dengan diangkatnya Raden Said62

dengar gelar Raden Tumenggung Danukusumo.63

Kemudian setelah Raden

Tumenggung Danukusumo menjabat sebagai bupati Magelang gelar beliau

dirubah menjadi Raden Adipati Danoeningrat III. Keberhasilannya Danoeningrat

61

Silsilah dari keturunan Sayyid „Abd ar-Rahcman bisa dilihat dari buku Sejarah dan Silsilah

Keturunan Danoeningrat. Sri Woelan P.1999.Sejarah dan Silsilah keluarga besar Danoeningrat. hlm.

8.

62

Raden Said (Danoeningrat III) mempunyai 5 orang istri. Dari 5 orang istri itulah Raden

Said memiliki 13 orang putra dan putri Masing-masing diantaranya : H. Raden Ali, Raden.

Ay.Danudiprojo, Raden Ay. Danuutoyo, R. Purwokusumo, R. Ay. Cokrodiputro, R.A.A.

Danoeningrat, Raden Ahmad, Raden Muhammad, Raden Yasir, R. Ay. Johari Joyodiputro, R. Ayu

Juwaeriyah (Ibrahim Danusudirjo), R. Ay. Aliyah (R. Moh. Toyib), Raden Husen. Sementara putra

Raden Said yang bernama Raden Ahmad menjadi bupati Magelang keempat dan Raden Muhammad

menjadi bupati kelima, sedangkan Raden Hasan Danoeningrat menjadi bupati di Purworejo.

63

Pengangkatan gelar yang di berikan oleh bupati memiliki kesamaan dengan gelar-gelar para

bangsawan atau raja-raja Jawa, berbagai catatan penulis temukan dalam beberapa sumber, akan tetapi

bukti yang menunjukan pengangkatan gelar, penulis tidak bisa menemukan.

Page 48: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

32

III dalam pemerintahan adalah dibangunya kabupaten Magelang dan

pembangunan jembatan dijalan raya antara Kota Magelang dan Purworejo.64

Perjalanan Danoeningrat III menjadi bupati Magelang relatif singkat

dibandingkan dengan bupati sebelumnya, Danoeningrat III menjabat sebagai

bupati Magelang selama 16 tahun. Catatan dalam buku Sejarah dan Silsilah

Keluarga Besar Danoeningrat, Akhir dari jabatan bupati Danoeningrat III pada

tahun 1878. Pada tahun yang sama itulah Danoeningrat III wafat dan kemudian

jabatan bupati selanjutnya berlanjut ke putranya yang bernama Raden Ahmad.

Setelah Danoeningrat III wafat, pemerintah Hindia Belanda mengangkat

Raden Ahmad pada tahun 1879 menjadi bupati Magelang. Dalam masa jabatanya

sebagai bupati Raden Ahmad bergelar Raden Tumenggung Danoekusumo. Hal ini

tidak sama dengan bupati sebelumnya yang menggunakan gelar Danoeningrat.65

Raden Tumenggung Danoekusumo kemudian memperoleh gelar yang ke dua

kalinya. Gelar kedua ini Danoekusumo dapatkan sewaktu Danoekusumo masih

memerintah sebagai bupati Magelang dengan gelar Raden Adipati Danoekusumo.

Masa pemerintahan Danoekusumo sebagai bupati Magelang dari tahun 1879

sampai dengan 1907. 66

64

Sri Woelan P.1999.Silsilah dan Sejarah keluarga besar Danoeningrat. hlm. 9.

65

Penulis tidak bisa menyebutkan mengapa jabatan bupati keempat tidak lagi menggunakan

gelar Danoeningrat, hanya saja dalam catatan beberapa sumber peralihan jabatan bupati sampai dengan

bupati kelima masih bernasab sampai Danoeningrat I.

66

Sri Woelan P.1999. Silsilah dan Sejarah keluarga besar Danoeningrat. hlm. 10.

Page 49: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

33

Jabatan bupati Magelang tidak selesai sampai pada bupati ke 4, pada awal

tahun 1811 bupati Magelang di pimpin oleh dinasti Bach Chaiban sampai dengan

kepemimpinan Danoekusumo hingga tahun 1907. Akhir dari Danoekusumo

sebagai bupati Magelang ternyata di lanjutkan oleh adik dari Danoekusumo yang

bernama Raden Muhammad. Dalam buku Sri Woelan, tanggal 6 Desember 1908

pemerintah Hindia Belanda mengangkat Raden Muhammad menjadi bupati

Magelang kelima.67

Pengangkatan Raden Muhammad oleh pemerintah Hindia

Belanda dianggap sudah luar biasa karena pada saat sebelum menjadi bupati,

Raden Muhammad menjabat sebagai asisten Wedono tanpa melalui Wedono dan

Patih.68

Beberapa catatan penulis temukan, bahwa pengangkatan bupati terakhir ini

memang dipandang baik untuk melanjutkan. Beberapa tahun setelah

pengangkatan oleh pemerintah Hindia Belanda Raden Muhammad menjadi

bupati, gelar Raden Muhammad diganti oleh pemerintah Hindia Belanda menjadi

Raden Adipati Ario Danoesuegondo tanpa melalui gelar Raden Adipati.69

Awal

tahun 1908 hingga sampai tahun 1939 R.A.A. Danoesuegondo menjabat sebagai

bupati, R.A.A. Danoesuegondo mendapatkan penghargaan dari beberapa

pemerintah luar. Catatan Sri Woelan menyebutkan Danoesuegondo mendapatkan

67

Ibid, hlm. 10.

68

Wedono adalah pembantu atau pimpinan wilayah daerah tingkat II (Kabupaten).

69

Gelar Adipati Ario adalah gelar tertinggi bagi seorang Bupati.

Page 50: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

34

gelar dari Kerajaan Thailand.70

Beberapa literatur menyebutkan bahwa R.A.A.

Danoesuegondo juga terlibat dalam beberapa kegiatan politik, keagaman dan

sosial. Dalam bidang politik R.A.A. Danoesuegondo pernah terlibat dalam

Volksraad pengakuan ini tercantum dalam Majalah Commite Indie Weerbaar

yang di adakan di Belanda.71

R.A.A. Danoesuegondo dalam masa jabatannya sebagai bupati Magelang

kelima dari tahun 1908 sampai tahun 1939 terhitung cukup lama kurun waktu

dari masa bupati yang sebelumnya, R.A.A. Danoesuegondo merupakan bupati

terakhir dari keluarga besar Danoeningrat, karena R.A.A. Danoesuegondo

digantikan oleh orang lain yang bukan dari anggota keluarga besar

Danoeningrat.72

Bupati R.A.A. Danoesuegondo memang tercatat dalam

keberhasilannya membangun pemerintahan Magelang dan selalu mementingkan

kepentingan rakyat.73

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam arus perjalanan bupati

Magelang selama lima periode di pegang oleh dinasti yang masih mempunyai

garis keturunan Arab.

Berikut daftar nama bupati Magelang sejak tahun 1810-1939:

70

Catatan tentang gelar yang diberikan oleh Kerajaan Thailand untuk R.A.A. Danoesuegondo

untuk sampai saat ini belum di dapatkan. Sri Woelan P.1999..Silsilah dan Sejarah keluarga besar

Danoeningrat. hlm, 10-11.

71

Remrev, Indie Weerbaar “Comite Indie Weerbaar”, (Nedherland: 1917). hlm. 3.

72

Sri Woelan P.1999.Silsilah dan Sejarah keluarga besar Danoeningrat. hlm. 10.

73

Majalah „Magelang Vooruit‟. hlm. 2.

Page 51: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

35

1. Raden Alwi bin Sayyid Muhammad Bach Chaiban (R.A.A. Danoeningrat

I)

2. Raden Handani bin Alwi Muhammad Bach Chaiban (R.A.A.

Danoeningrat II)

3. Raden Said bin Hamdani Muhammad Bach Chaiban (R.A.A.

Danoeningrat III)

4. Raden Ahmad bin Said Muhammad Bach Chaiban (R.A.A.

Danoekoesoemo IV)

5. Raden Muhammad bin Said Muhammad Bach Chiaban (R.A.A.

Danoesuegondo V).74

Dari daftar bupati di atas menunjukan bahwa Keluarga Danuningrat

dipandang mampu karena keluarga ini merupakan keluarga yang fleksible dalam

artian mudah menerima orang asing dan tidak menutup diri serta kemampuan

dalam berbahasa. Selain itu, keluarga Danuningrat memiliki dualisme keturunan

artinya keturunan dari Arab dan keturunan dari keluarga bangsawan di Jawa.

Sehingga dipandang sangat cocok untuk seorang penguasa di Kabupaten yang

baru itu.

74

Indah Tri Lestari, Pariwisata di Magelang pada Masa Kolonial. hlm. 20-22.

Page 52: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

36

BAB III

BIOGRAFI R.A.A.DANOESUEGONDO SANG BUPATI MAGELANG

A. Masa kecil Danoesuegondo

Raden Muhammad adalah nama kecil dari R.A.A Danoesuegondo, lahir di

Magelang pada tanggal 21 Agustus 1876 dari pasangan Raden Said dan Raden

Ayu Sumirah, bupati Magelang yang ketiga.75

Raden Muhammad kecil yang lahir

dan dibesarkan dalam kultur priyayi76

di lingkungan Kabupaten Magelang. Raden

Muhammad muda mempelajari sistem pemerintahan dan ilmu ketatanegaraan dari

sang ayah. Sang ayah mengajarkan Raden Muhammad bagaimana menjalankan

roda pemerintahan dan bagaimana cara bermasyarakat. Saat tumbuh dewasa Raden

Muhammad mengawali karirnya dengan diangkat menjadi asisten Wedono

sebelum diangkat sebagai bupati.77

Tidak ditemukan tahun berapa Raden Muhammad menikah hanya saja,

Raden Muhammad mempunyai empat orang istri78

diantaranya satu dari istri

padmi dan tiga orang selir. Menurut Koentjaraningrat padmi adalah istri yang

dinikahi dengan segala upacara adat perkawinan meskipun sudah mempunyai

75

Data tentang catatan mengenai kelahiran Danoesuegondo samapi sekarang belum diketaui

secara pasti hanya saja peneliti mendapatkan data pada nisan makam Danoesuegondo di kompleks

pemakaman Payaman, pada nisan makam tersebut tercatat tanggal kelahiran serta wafat

Danoesuegondo.

76

Dilihat dari silsilah keluarga R.A.A. Danoesuegondo termasuk golongan priyayi yang

notabenya masih keturunan bagsawan Arab. Dinamakan golongan priyayi karena Danoeningrat I

(Kakeknya) melakukan pernikahan dengan anak dari Danurejo I pada waktu itu.

77

Sri Woelan p. Sejarah dan silsilah keluarga besar Danoeningrat. hlm. 10.

78

Data mengenai tahun perkawinan dengan keempat istri sampai sekarang belum diketahui.

Page 53: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

37

beberapa orang selir. Jika dibandingkan dengan upacara perkawinan dengan istri

pertama, pernikahan dengan seorang selir jarang dirayakan dengan sesuatu pesta

yang meriah.79

Dari keempat istri diantaranya :

a) R. Ay. Sri Rejeki (Istri Padmi)

b) Ny. Sutari/Fatimah (Selir),

c) Ny. Suti (Selir),

d) Ny. Minah (Selir).

Walaupun Raden Muhammad mempunyai lebih dari satu istri, Raden

Muhammad dalam waktu lama belum juga dikarunai keturunan. Kemudian Raden

Muhammad mengangkat R. Ay. Sumiyati putri keenam dari Raden Purwokusumo

dan Raden Waluyo putra dari bupati R.A.A. Hasan Danoeningrat. Dari putra

R.A.A. Hasan Danoeningrat inilah Raden Muhammad memberikan nama Sugondo

pada belakang namanya menjadi Raden Waluyo Sugondo.80

Seiring berjalannya

waktu Raden Muhammad baru dikaruniai keturunan dari Ny. Sutari/Fatimah (selir)

dengan nama Raden Aj. Sidah Sudariyah. Karena Raden Aj. Sidah Sudariyah

sering kali mendrita sakit, kemudian Raden Muhammad menggantinya dengan

nama Raden Saidah Sudariyah.81

Menurut cicit Raden Muhammad bernama Wulandari bahwa semasa Raden

Muhammad belum menjabat sebagai bupati Magelang, beliau aktif melakukan

79

Koentjoroningrat.1984.Kebudayaan Jawa.(Jakarta: Balai Pustaka). hlm. 265.

80

Sri Woelan p. 1999.Sejarah dan silsilah keluarga besar Danoeningrat. hlm. 11.

81

Ibid. hlm. 11.

Page 54: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

38

pengamatan terhadap isu yang ada di sekitar masyarakat baik itu isu politik, sosial

dan agama.82

Dari ungkapan di atas kemungkinan bisa dilihat bahwa semangat

Raden Muhammad terbukti pada saat umur ke 32 tahun diangkat menjadi bupati

Magelang kelima pada tahun 1908 dengan gelar R.A.A. Danoesuegondo.83

Perjalanan hidupnya dirasa cukup gemilang pada saat pengangkatan

menjadi bupati karena jika dilihat dari struktur pemerintahan pada masa kolonial

Belanda, karesidenan dibagi menjadi beberapa kabupaten (regentschap).

Kabupaten dikepalai seorang Bupati dan diwakili oleh seorang patih. Satu

kabupaten dibagi menjadi beberapa kawedanan84

yang dikepalai oleh seorang

wedono. Adapun satu kawedanan dibagi menjadi beberapa Asisten atau Onder

Distrik (sekarang kecamatan) yang dikepalai oleh seorang asisten wedono

(sekarang camat).85

Dari uraian di atas R.A.A. Danoesuegondo pada pengangkatan sebagai

bupati Magelang menjadi sebuah peralihan yang bisa dikatakan istimewa karena

R.A.A. Danoesuegondo tanpa melalui pangkat Wedono dan Patih bisa menduduki

jabatan sebagai bupati.86

82

Wawancara dengan Ibu Wulandari cicit dari R.A.A. Danoesuegondo pada 20 Juli 2017

pukul 14:20.

83

Sri Woelan P.1999. Sejarah dan silsilah keluarga besar Danoeningrat, hlm. 10.

84

Kawedanan adalah wilayah administrasi pemerintahan yang berada di bawah kabupaten

dan di atas kecamatan yang berlaku pada masa Hindia Belanda dan beberapa tahun setelah Indonesia

merdeka yang dipakai di beberapa provinsi. http://id.m.wikipedia.org/wiki/ kawedanan. Diakses

tanggal 26 Maret 2018 pada pukul 07:41.

85

Sri Woelan P.1999. Sejarah dan silsilah keluarga besar Danoeningrat, hlm. 10.

86

Ibid. hlm. 10.

Page 55: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

39

B. Masa Pendidikan

Sejak lahir R.A.A Danoesoegondo hidup dan belajar di lingkup kabupaten.

Dari kecil R.A.A Danoesoegondo sudah belajar tentang pemerintahan langsung

dari ayahnya. Setiap hari melihat ayahnya menjalankan roda kepememimpinan

kabupaten Magelang membuat R.A.A belajar banyak tentang ilmu-ilmu

pemerintahan dan politik. Hal tersebut membuat R.A.A semakin tertarik untuk

memperdalam ilmunya kepada kakaknya, Raden Ahmad bupati keemat kabupaten

Magelang.

Dari sumber yang penulis dapatkan tidak ada yang menerangkan tentang

riwayat pendidikan formal yang pernah di tempuh Raden Muhammad, tetapi jika

dilihat dari masa hidupnya diperkirakan Raden Muhammad belajar di Hoofden

school87

. Hoofden School adalah sekolah pendidikan bagi calon pegawai bumi

putera pada masa Hindia Belanda tahun 1850an. Setelah lulus mereka

dipekerjakan dalam pemerintahan kolonial sebagai pamong praja. Hal tersebut

tidak menutup kemungkinan jika Raden Muhammad pernah belajar di sekolah

Hoofden School yang saat itu hanya ada di tiga wilayah saja yaitu Bandung,

Probolinggo dan Magelang. Jika dilihat dari silsilah keluarganya, R.A.A

Danoesoegondo memungkinkan jika pendidikannya berlanjut ke Hoofden School

menginggat Raden Muhammad berasal dari keluarga bupati yang mempunyai

kesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

87

Hoofden school kemudian bernama OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche

Abtenaren). https://id.m.wikipedia.org/wik/Opleiding_School_Vor_Inlandsche_Amtenaren. Diakses

tanggal 15 Maret 2018 pada pukul 19:30.

Page 56: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

40

Setelah ayahnya wafat R.A.A Danoesoegondo belajar kepada seorang kyai

besar dari Magelang yang bernama KH Sirad. Dengan KH Sirad R.A.A

Danoesoegondo belajar ilmu agama. Menurut sumber yang peneliti dapatkan

R.A.A Danoesoegondo selalu meminta KH Sirad untuk datang ke kediamannya.

KH. Mastur juga menambahkan bahwa bupati Magelang juga selalu memperdalam

pendidikan keagamaanya dengan KH. Sirad yang saat itu termasuk ulama

terkemuka di daerah Magelang. Hampir satu minggu sekali R.A.A.

Danoesuegondo melakukan belajar ngaji kepada KH. Sirad.88

Hal ini dikarenakan

pada saat itu juga R.A.A. Danoesuegondo menjabat sebagai bupati Magelang yang

tidak mempunyai cukup waktu untuk selalu melakukan aktivitas belajarnya. 89

C. Masa Menjabat Bupati Magelang

Berbicara keberhasilan R.A.A. Danoesuegondo, tentunya tidak lepas dari

silsilah panjang jajaran adipati penguasa Kabupaten Magelang. Menurut catatan

Peter Carey90

dijelaskan bahwa Kabupaten Magelang secara resmi dibentuk untuk

memudahkan Raffles dalam melakukan perubahan politik dari sistem hegemoni

oleh VOC kepada kultur culturestelsle (tanam paksa). Semenjak itu pula

88

KH Sirad merupakan ulama yang dikenal memiliki karomah. KH Sirad pernah belajar di

Mekkah bersama Kyai Dahlar pendiri Ponpes Watucongol Gunungpring Muntilan Magelang, dan KH

Hasyim Asy‟ari pimpinan Ponpes Tebuireng Jombang. Dari pelajaran yang diterima dari KH Sirad,

R.A.A Danoesogondo telah menulis sebuah kitab Jawa yang berisi tentang tata cara memelihara ikan

menurut hitungan Jawa.

89 Wawancara dengan KH. Mastur salah satu menantu KH Sirad pada tanggal 21 Maret 2018

pukul 15:45.

90

Peter Carey.2016.Kuasa Ramalan, Pangeran Diponegoro dan akhir Tatanan Lama di Jawa

1785-1855, (Jakarta: Gramedia). hlm. 440-441.

Page 57: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

41

kepemimpinan kepenguasaan kabupaten Magelang diserahkan kepada keluarga

Danoeningrat.

Pernyataan di atas juga tercatat dalam majalah Magelang Vooruit, bahwa

Kabupaten Magelang secara turun temurun dalam lima periode dipimpin dan

dikuasai oleh keluarga Danoeningrat. Bupati pertama Raden Alwi memerintah

sejak tahun 1813 sampai 1825, kepemimpinan yang kedua dilanjutkan oleh putra

dari Raden Alwi yaitu Raden Hamdani yang memerintah dari tahun 1826 hingga

tahun 1862, penguasa yang ketiga yaitu Raden Said yang memerintah dari tahun

1862 sampai 1878, setelah Raden Said wafat kepemimpinan Kabupaten Magelang

digantikan oleh putra sulungnya yang bernama Raden Ahmad dari tahun 1879-

1907. Beberapa tahun kemudian setelah Raden Ahmad wafat, kepemimpinan

dilanjutkan oleh adik Raden Ahmad yang bernama Raden Muhammad.91

Sistem kepemimpinan tersebut dalam teori monarki merupakan hal yang

biasa, karena seorang penguasa untuk bisa mengamankan kekuasaanya dan

mengangkat kesejahteraan keluarganya harus mengangkat pengganti dari putra

atau kerabat terdekatnya.92

Setelah diangkat menjadi bupati pada tahun 1908 Raden Muhammad

mendapat gelar kehormatan menjadi R.A.A. Danoesuegondo. Pengangkatan ini

dipilih secara langsung oleh pemerintah Kolonial Belanda yang ada di

91

Majalah, Magelang Vooruit. hlm. 2.

92

Riclefs.1991. Sejarah Indonesia Modern, (Yogyakarta: Gadah Mada University Press),

hlm. 24-25.

Page 58: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

42

Karesidenan Semarang, dengan jabatannya yang baru R..A.A. Danoesuegondo

mulai melakukan terobosan-terobosan dan pembangunan-pembangunan di

Magelang. Semasa pemerintahan R.A.A. Danoesuegondo kepemimpinannya di

wilayah Magelang terbukti secara kongkrit dapat memberikan kemajuan yang

sangat luar biasa di daerah Magelang.93

Selain dekat dengan masyarakat, R.A.A Danoesuegondo juga dikenal

sebagai seorang pemimpin yang dekat dengan para Kyai dan ulama. R.A.A.

Danoesuegondo dalam kiprah kepemimpinannya sebagai bupati Magelang

mendapat dukungan dari para kyai terkemuka saat itu, diantaranya Kyai Sirad dan

Kyai Dalhar. Selaras dengan apa yang dikatakan oleh Abdul Baqir Zein94

bahwa

pada tahun 1930-an bupati magelang R.A.A. Danoesuegondo juga mempunyai

hubungan erat dengan Kyai yang ada di sekitar wilayah Magelang. Beberapa kyai

tersebut diantaranya KH. Sirad Payaman dan Kyai Dalhar Watucongol. R.A.A.

Danoesuegondo dalam karir perjalanan hidupnya sebagai seorang pemimpin

membawa peran besar bagi perkembangan Islam, politik, sosial dan lain

sebagainya.

Disamping kedekatannya dengan para Kyai R.A.A. Danoesuegondo juga

mempunyai hubungan spiritual dengan para Kyai. Oleh karena itu, R.A.A.

Danoesuegondo juga menjalin relasi yang baik dalam hal keagamaan serta

memperhatikan eksistensi para Kyai-Kyai yang ada di Magelang,

93

Sri Woelan P.1999. Sejarah dan silsilah keluarga besar Danoeningrat, hlm. 10.

94

Abdul Baqir Zein.1999. Majid Masjid bersejarah di Indonesia, (Jakarta: Gema Insani

Press). hlm. 215.

Page 59: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

43

Dalam menjalankan roda pemerintahannya R.A.A. Danoesugondo dari

tahun 1908 sampai tahun 1939 di satu sisi memberikan keuntungan bagi

pemerintah Kolonial Belanda dan masyarakat. Karena kecakapannya dalam

memerintah, Belanda menaikkan pangkat R.A.A. Danoesuegondo dengan gelar

Adipati Ario tanpa melalui gelar Raden Adpati. Namun, hal ini tidak serta merta

menjadi alasan R.A.A. Danoesuegondo yang dikenal sebagai soerang tokoh

panutan masyarakat.

Akan tetapi, tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat Magelang

saat masa pemerintahan R.A.A. Danoesuegondo. Menurut sumber yang peneliti

dapatkan, pada tahun 1939 R.A.A. Danoesuegondo diberhentikan dari jabatannya

oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang berkedudukan di Bogor karena akibat

kecurangan yang di lakukannya pada saat itu.95

Pernyataan tersebut juga diperkuat

oleh berita tentang adanya dugaan penyelewengan terhadap kas desa yang terjadi

pada saat itu. Akibat dari peristiwa tersebut pimpinan pemerintah Kolonial tidak

menyukainya karena telah melanggar hukum yang ada di daerah tersebut. 96

Pemberhentian jabatan R.A.A. Danoesuegondo sebagai bupati memang

mengejutkan bagi masyarakat Magelang. Akan tetapi, menurut sumber yang

peneliti dapatkan meskipun terdapat kabar tentang pemberhentian R.A.A.

95

De Indische Courant. 4 Maret 1939.

96

Sumatra Post.13 Februari 1939.

https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=danoesoegondo+regent&coll=ddd&page=1&f

acets%5Bspatial%5D%5B%5D=Nederlands-

Indi%C3%AB+%7C+Indonesi%C3%AB&identifier=ddd%3A010227036%3Ampeg21%3Aa0145&re

sultsidentifier=ddd%3A010227036%3Ampeg21%3Aa0145.28 Maret 2018 16.41 WIB.

Page 60: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

44

Danoesuegondo sebagai bupati, Pemerintah Kolonial masih tetap akan membahas

sanksi pemberhentiannya, apakah diberhentikan secara hormat atau secara tidak

hormat.97

Catatan mengenai akhir perjalanan hidup dari R.A.A. Danoesuegondo

tidak diketahui secara pasti, akan tetapi pada tanggal 14 Desember 1957 R.A.A.

Danoesuegondo wafat pada usia 81 tahun. R.A.A. Danoesuegondo wafat dengan

meninggalkan 4 orang istri dan 3 orang putra. R.A.A. Danoesuegondo

dimakamkan di kompleks pemakaman Payaman yang tidak jauh dengan kompleks

pemakaman pendahulunya ( Danoeningrat I).

97

Het Niuws Van den Dag vor nedherlands Indie. 06-Feb-1939.

Page 61: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

45

BAB IV

R.A.A. DANOESUEGONDO DALAM SYIAR ISLAM DI MAGELANG

A. Gambaran Islam di Dearah Magelang sebelum RAA. Danoesuegondo

Islam tumbuh dan berkembang di daerah Magelang dimulai sejak

Kesultanan Islam di pulau Jawa, namun menurut beberapa riwayat jauh sebelum

Islam masuk di pulau Jawa di daerah Karesidenan Kedu dimasuki oleh beberapa

tokoh Islam seperti Sayyid Maulana al-Bakir atau yang sering disebut dengan

julukan Syekh Syubakir. Peneliti sejauh ini belum bisa memastikan akan

kebenaran pendapat tersebut, karena peneliti belum menemukan secara pasti bukti

singgahnya Sayyid Maulana al-Bakir di Karesidenan Kedu tepatnya di Magelang.

Ada beberapa peninggalan yang diyakini sebagai peninggalan atau petilasan dari

Syekh Maulana yang terletak di Gunung Tidar, walaupun begitu bagi peneliti

belum cukup bukti untuk menjadikan petilasan atau peninggalan tersebut sebagai

bukti atau fakta sejarah yang relevan.

Dengan berkembangnya waktu, baru abad ke-16 berdirilah Kesultanan

Mataram di bumi Mentaok yang merupakan bagian dari kawasan Karesidenan

Kedu dan tempatnya sangat berdekatan dengan Magelang, hal ini mengindikasikan

bahwa secara otomatis syiar Islam telah sampai di daerah Magelang.98

Banyak

masyarakat Magelang yang memeluk Islam dan melakukan praktek-praktek

peribadahan seperti halnya sholat, puasa, bersedekah walau masih terikat erat

98

Riclefs.1991.Sejarah Indonesia Modern, (Yogyakarta: UGM Press). hlm. 61.

Page 62: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

46

dengan tradisi dan kebudayaan Jawa. Hal ini, menurut Zamakhsari Dhlofier

bukanlah sebuah praktek syirik, akan tetapi hal ini merupakan metode dakwah

agar Islam mudah dan mampu menerima Islam lebih terbuka.99

Sistem pluralisme ini terbukti dengan banyaknya masyarakat Magelang

yang masuk Islam, bahkan Magelang sendiri awal abad ke-19 pernah menjadi

sentra kekuatan Pangeran Diponegoro yang melakukan pemberontakan dalam

Perang Jawa. Pangeran Diponegoro pernah membangun kekuatan besar di daearah

Magelang. Namun kekuatan besar yang di bangun oleh Pangeran Diponegoro

tidak berlangsung lama seiring dengan kekalahannya dalam perang Jawa melawan

pihak Belanda. Akan tetapi kekalahan tersebut tak menyurutkan semangat

Danoeningrat yang merupakan murid pangeran Diponegoro dalam

mengembangkan syiar Islam di Magelang yang tetap konsisten hingga periode

Danoesugondo.100

Pada awal Danoeningrat I diangkat menjadi bupati pertama di Magelang,

Danoeningrat memberikan pengaruh besar dalam Islam dengan dibangunya sebuah

masjid.101

Hal ini sebagai bukti nyata bahwa Islam mampu berkembang secara

tradisional di dalam masyarakat Magelang. Sistem penyebaran Islam di daerah

Magelang sama dengan penyebaran Islam di wilayah Indonesia lainnya yaitu

99

Zamakhsyari Dhofier.1982, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES). hlm. 96.

100

Riclefs.1991, Sejarah Indonesia Modern. (Yogyakarta: UGM Press). hlm. 181.

101

Wahyu Utami, Vini Windiasih, Hal-hal yang menarik di Magelang, tidak diterbitkan.

Page 63: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

47

dilakukan dengan cara damai dan lembut. Tidak ada paksaan dalam memeluk

Islam dan Islam masuk dengan santun melalui pluralitas dengan budaya Jawa.102

Sistem aliran Islam yang berkembang di masyarakat Indonesia mengalami

transformasi dari masyarakat agraris feodal pengaruh hindu budha ke arah

masyarakat Islam yang berpaham sufistik. Islam yang pada dasarnya adalah urban

dalam artian agama khusus orang-orang perkotaan menjadi proses Islamisasi di

Nusantara yang tradisonal. 103

Tidak jauh berbeda Islam yang berada di Magelang

sebelum pemerintahan R.A.A. Daneosuegondo. Islam di Magelang sudah terlebih

dahulu masuk dan berkembang baik secara struktural maupun secara natural.

B. Keterlibatan Danoesuegondo dalam Syiar Islam

Pada awal abad ke-20 ditandai dengan berdirinya organisasi Islam

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Islam dapat tumbuh dan berkembang

seiring dengan perkembangan zaman sehingga perluasan Islam lebih mudah

diterima oleh masyarakat khususnya masyarakat Magelang.

Pada awalnya, gerakan Islam modern ditandai dengan adanya pengaktifan

tekanan nilai-nilai sosial, ekonomi dan politik itulah mengapa Islam dianggap

belum mengancam kedudukan para penjajah sehingga para penjajah membiarkan

Islam terus berkembang di masyarakat.104

Di Magelang sendiri Islam telah

102

Ahmad Muzan.2011.Diaspora Islam Damai.(Wonosobo: Yayasan Masjid al-Mansur).

hlm. 20. 103

Ibid. hlm. 24. 104

Ibid. hlm. 112.

Page 64: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

48

berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan berdirinya pondok-pondok pesantren

dan masjid-masjid di daerah Magelang.

Dilain sisi pada tahun 1810 wilayah Magelang dipimpin oleh seorang

bupati dari keturunan dinasti Bach Chaiban (Hadramaut) dan merupakan bupati

pertama di kawasan tersebut. Bupati pertama ini pada tahun 1813 membuat

trobosan-trobosan baru dalam bidang keagamaan dengan membangun Masjid

pertama di Magelang.105

Tidak menutup kemungkinan jika dalam pembangunan

masjid pertama di Magelang ini Danoeningrat meneruskan dakwah Islam ketika

Islam sudah merambah masuk ke wilayah Magelang. Begitu juga dengan bupati

selanjutnya yang notabenya masih memiliki garis keturunan dengan bupati

pertama (Danoeningrat I), yang selalu memberikan perhatian terhadap

pembangunan-pembangunan khususnya pembangunan Masjid sebagai sentra

dakwah Islamiyah pada masanya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh R.A.A. Danoesuegondo, ketika bupati

Magelang kelima tersebut memerintah. R.A.A. Danoesuegondo menjadikan

Masjid sebagai sentra syiar Islam di wilayah Magelang. Seperti yang telah

diungkapkan Ayub Muhammad dalam bukunya Manajemen Masjid, Masjid

merupakan tempat kaum muslimin untuk membina keutuhan ikatan dan kegotong-

105

Masjid pertama yang dibangun oleh Danoeningrat bupati pertama Magelang adalah Masjid

Agung Magelang, masyarakat sekitar menyebutnya dengan Masjid Jami‟ (Kauman). Majalah

Magelang Vooruit. hlm. 2.

Page 65: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

49

royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama, Masjid merupakan tempat

kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.106

Selain menjadikan Masjid sebagai sentra dakwah Islamiyah,

Danoesuegodo juga memberikan perhatian khusus terhadap kelestarian Masjid

sebagai sarana pemersatu masyarakat Islam. Pada tahun 1934 R.A.A.

Danoesuegondo yang juga merangkap sebagai ketua pembangunan berhasil

merenovasi Masjid Agung Magelang yang didirikan oleh pendahulunya

(Danoeningrat I) dengan mendatangkan biro arsitek Herr H. Pluyter dari

Belanda.107

Perhatian R.A.A. Danoesuegondo terhadap pembenahan Masjid tidak

hanya sampai disitu. Sesuai sumber yang diungkapkan oleh KH Mastur, Masjid

Agung Payaman yang sampai sekarang masih berdiri adalah Masjid yang didirikan

oleh R.A.A. Danoesuegondo108

, masjid tersebut didirikan sebagai bentuk

keprihatinan atas masyarakat yang pada saat itu masih sulit untuk

menyelenggarakan keagamaan.109

Pada tahun 1930an R.A.A. Danoesuegondo juga

menjalin relasi dengan KH. Sirad Payaman yang merupakan ulama terkemuka di

wilayah Magelang. Dalam hubungannya dengan KH Sirad R.A.A. Danoesuegondo

106

Ayub Muhammad. 2007. Manajemen Masijd, (Jakarta: Gema Insani). hlm. 9.

107

Majalah Vooruit, hlm. 3.

108

Sejak kapan Masjid itu didirikan belum ada catatan yang dapat dijadikan acuan. Hanya

saja tercatat tahun 1937 dalam beduk yang ada di Masjid. Dan menurut KH. Mastur selain Masjid

didirikan sebagai bentuk kekhawatiran R.A.A. Danoesuegondo, masjid tersebut adalah bentuk hadiah

R.A.A. Danoesuegondo kepada KH. Sirad yang saat itu menjadi gurunya.

109

Situasi ini berkaitan dengan politik yang dilakukan Belanda saat berada di wilayah

Indonesia. kekhawatiran Belanda pada saat itu adalah dengan tumbuhnya organisasi pendidikan Islam.

Page 66: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

50

melaksankan pengajian pertama kali yang dilangsungkan di Masjid Agung saat

itu.110

Sesuai ungkapan Abdul Baqir, pada masa penjajahan, pengajian umum

adalah kegiatan langka dan tentu prestasi tersendiri. Di Masjid inilah pada tahun

1930-an pengajian umum atau majelis taklim yang pertama kali

diselenggarakan.111

Sesuai sumber yang diungkapkan cicit R.A.A. Danoesuegondo yang

bernama Ibu Wulandari bahwa R.A.A. Danoesuegondo dalam kiprah keagamaan

terbukti dengan adanya kitab berbahasa Arab pegon yang ditulis sendiri, begitu

juga dengan adanya kitab Jawa112

yang isinya menguraikan tentang bagaimana

memelihara ikan menurut hitungan Jawa. Menurutnya dalam menulis kitab-kitab

tersebut R.A.A. Danoesuegondo tidak asal menulis, secara pasti dibarengi dengan

tirakat dan tingkah laku yang sesuai agama Islam.113

Dari ungkapan tersebut bisa

dimungkinkan bahwa dalam perjalanan melakukan tirakatnya R.A.A.

Danoesuegondo tidak lepas dari peran KH. Sirad yang menjadi guru spiritualnya.

Pernyataan tersebut dipekuat oleh Sayyed Hossein Nasr dalam bukunya

The Garden of Truth yang mengungkapkan bahwa, guru spiritual adalah orang

110

Pengajian untuk pertama kalinya yang diselenggarakan di Masjid Agung Payaman

dilaksanakan pada hari selasa yang hingga kini pengajian tersebut masih eksis dilaksanakan.

Wawancara dengan KH. Mastur salah satu menantu KH Sirad pada tanggal 21 Maret 2018.

111

Abdul Baqir.1999.Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia.(Jakarta: Gema Insani Press).

hlm. 215-25.

112

Bukti adanya penulisan kitab-kitab oleh R.A.A. Danoesuegondo, penulis tidak bisa

menyebutkan nama kitab dan belum bisa menunjukan secara langsung karena hilang.

113

Wawancara dengan Ibu Wulandari cicit dari R.A.A. Danoesuegondo pada 20 Juli 2017

pukul 14:20 .

Page 67: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

51

yang sudah menjadi manusia sepenuhnya dan yang telah menyadari

pengetahuannya di dalamnya sendiri.114

Keterlibatan R.A.A. Danoesuegondo dalam Islam tidak hanya melalui

pembangunan Masjid dan hubungan erat dengan KH Sirad. Pada tahun 1935

R.A.A. Danoesugondo berhasil mengemban misi dakwahnya, dalam perannya

mensejahterakan masyarakat Islam di Magelang. Di dalam buku Orang-orang

Katolik di Indonesia, disebutkan bahwa :

Tahun 1930, terdapat suatu kebijakan pemerintah Kolonial mengenai

masalah politik dan sosial Hindia Belanda yang didominasi oleh stabilitas ekonomi

Hindia Belanda yang buruk. Hal ini disebabkan oleh harga-harga kebutuhan pokok

yang sangat rendah khususnya produk-produk mentah seperti gula, tembakau,

karet dan minyak sawit. Hal ini menyebabkan menurunnya jumlah kas kolonial

yang disebabkan oleh banyaknya pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah

kolonial.115

Disisi lain, beberapa Rumah Sakit dan klinik-klinik pemerintah Kolonial

juga ditutup dan dialihkan ke beberapa lembaga-lembaga yang mampu

mengelolanya dengan biaya pengeluaran yang lebih murah. Berbagai klinik dan

rumah sakit itu seharusnya diserahkan kepada lembaga-lembaga Islam, sesuai

dengan agama mayoritas penduduk Magelang. Namun dengan adanya beberapa

114

Sayyed Hosein Nasr.2010.The Garden of Truth Mereguk Sari Tasawuf, (Bandung: Mizan).

hlm. 40.

115

Karel Steenbrink.2006.Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-1942, (Yogyakarta:

Ledalero). hlm. 107-108.

Page 68: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

52

subsidi dari pemerintah membuat organisasi-organisasi Islam seperti

Muhammadiyah berhasil membuktikan bahwa mereka sanggup membangun

lembaga-lembaga kesehatan yang baik, seperti Rumah Sakit Muhammadiyah di

Yogyakarta. Pada saat sidang Volksraad tahun 1935 isu ini lagi-lagi diarahkan

kepada bupati Magelang, R.A.A.Danoesuegondo yang sejak tahun 1908 berkuasa

di Magelang, dimana terdapat basis misioaris nasrani yang berpusat di Muntilan.

116

Sebagai anggota baru Volksraad, R.A.A. Danoesuegondo mengajukan

keberatan atas subsidi pemerintah yang begitu besar demi kepentingan-

kepentingan kaum misionaris, yang sebetulnya juga dibiayai dengan uang pajak

yang dibayarkan oleh masyarakat Muslim. R.A.A. Danoesugondo menganjurkan

pengalihan subsidi itu kepada pemerintah daerah atau kepada organisasi-organisasi

Islam. Anjurannya ini tidak hanya ditentang oleh aksi gabungan utusan IKP

Hildebrand dan utusan Protestan Helsdingen. Para biarawan Yesuit juga secara

rahasia mengumpulkan informasi tentang biaya pendirian Masjid baru di wilayah

Magelang117

yang mereka cap sebagai tindakan yang disponsori pemerintah demi

kemajuan agama Islam. Informasi yang lebih terperinci juga dikumpulkan secara

hati-hati dan dijelaskan oleh para biarawan Yesuit di Muntilan, namun sejauh yang

116

Ibid. hlm. 106.

117

Pembangunan Masjid yang dimaksud adalah Masjid Agung Magelang (Masjid Jami)

Magelang.

Page 69: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

53

diketahui, hal itu tidak pernah benar-benar digunakan untuk melawan apa yang

dimaksud sebagai “fanatisme Islam” ala R.A.A. Danoesuegondo.118

Kebanyakan subsidi itu diperuntukan bagi dana Masjid, namun juga ada

sejumlah uang yang berasal dari khas desa. Pokok utama dalam perselisihan kasus

ini mengacu terhadap keberadaan wilayah-wilayah yang merupakan wilayah

Muslim ataupun tidak, dan apakah hanya keinginan kepala desa (yang

bertanggung jawab kepada seluruh bupati sebagai atasannya) atau kehendak warga

kampung itu sendiri untuk membangun masjid (yang lebih baik). Hingga sampai

tahap pembentukan Volksraad di tahun 1918, kaum Muslim belum juga

melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada

orang-orang Kristen pada tahun 1920 dan 1930-an.119

C. Peran Politik

Bermula dari pergerakan nasional yang telah eksis pada permulaan abad

ke-20, diantaranya Budi Utomo (1908), kemudian satu persatu gerakan tumbuh di

Hindia Belanda seperti Sarekat Dagang Islam (1912), Indische Partij (1912),

Muhammadiyah (1912), Nahdlatul Ulama (1926) dan lain sebagainya. Begitupun

dengan organisasi lokal dan regional, seperti rukun Minahasa (1912), Sarekat

Ambon (1920) juga berdiri ditengah arus perkembangan politik masyarakat Hindia

118

Ibid. hlm. 110.

119

Karel Steenbrink.2006. hlm. 107-108.

Page 70: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

54

Belanda.120

Seperti yang telah disinggung di atas, arus gerakan perjalanan

masyarakat bermula dari gerakan-gerakan yang telah disebutkan diantaranya Budi

Utomo yang lahir pada taggal 20 Mei 1908 dengan tujuan memberikan perhatian

pertama pada unsur pribumi dalam masyarakat Jawa, dengan harapan kelak di

kemudian hari melihat organisasi tumbuh berkembang menjadi perhimpunan yang

lebih universal sehingga akan menciptakan persaudaraan nasional.121

Usaha yang dilakukan Budi Utomo adalah melakukan pengembangan misi

perekrutan masa. Ketika Budi Utomo berkembang dan memulai kongres pertama

yang diselenggarakan di Yogyakarta, terlihat besarnya animo masyarakat Jawa

untuk mengikuti kongres tersebut, terbukti dalam kongres di Yogyakarta pertama

yang dihadiri oleh pejabat dan priyayi tinggi di antaranya Sri Pakualaman V,

Pangeran Ario Noto Dirojo, dan beberapa Bupati. Hal inilah yang membuktikan

bahwa sebenarnya keinginan masyarakat mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu

terlepas dari penjajahan pemerintah Kolonial Belanda yang sudah sangat lama (3,5

abad). 122

Buku Gamal Komandoko123

menyebutkan susunan kepengurusan Budi

Utomo pada kongres hari kedua dengan ditunjuknya Tjipto Mangunkusumo dan

120

Iin Nur Isnaniwati.2002. Muhammad Roem Karier Politik dan Perjuangannya, (1924-

1968), (Jakarta: IKAPI). hlm. 13-15.

121

Gamal Komandoko.2008. Boedi Oetomo Awal kebangkitan kesadaran bangsa, (Jakarta:

Medpress). hlm. 16.

122

Ibid. hlm. 60.

123

Ibid. hlm. 68.

Page 71: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

55

Surjodiputro sebagai komisaris diharapkan akan memberikan kemajuan dalam

kepengurusan Budi Utomo. Sebelum tanggal 10 Oktober 1909 akan diadakanya

kongres kedua. Tjipto dan Sorjodiputro mengundurkan diri pada bulan september

1909 dikarenakan akibat terjadinya perselisihan antar kepengurusan Budi

Utomo.124

Struktur kepengurusan Budi Utomo yang mengalami kekosongan pasca

ditinggalkan Tjipto dan Sorjodiputro. Kemudian kedudukan komisaris digantikan

oleh Bupati Magelang R.A.A. Danoesuegondo dan Bupati Jepara R.M.T.A.

Koesuoemo Oetojo.125

Pemilihan Oetojo dan R.A.A. Danoesuegondo dalam kepengurusan Budi

Utomo di pandang tepat oleh kepengurusan Budi Utomo, karena dua bupati itulah

yang dikenal berpikian maju. Oetojo adalah salah seorang tokoh penandatanganan

perhimpunan bupati sedangkan Danoesuegondo adalah anggota perhimpunan

bupati.126

Keberadaan mereka dalam kepengurusan itu diharapkan dapat

menyelesaikan konflik dan dapat menarik dukungan priyayi atas.127

Pada tanggal

10 sampai 11 Oktober 1909 kongres kedua yang diadakan di gedung Mataram

124

Salah satu akibat mundurnya Tjipto dan Surjodiputro seperti yang tercantum dalam

anggaran dasar. Dalam pasal 2 yang semula anggaran tersebut diperuntukan untuk membantu

perkembangan Jawa dan Madura. Kemudian Tjipto dan Surjodiputro mengusulkan anggaran dasar

tersebut tidak hanya membantu perkembangan Jawa dan Madura tetapi juga seluruh Hindia Belanda.

Akibat dari perbedaan pendapat tersebut Tjipto dan Surjodiputro kalah suara dengan pengurus yang

ada dalam kepengurusan Budi Utomo, seperti Wahidin. lihat (Gamal Komandoko,2008. Hal. 78.)

125

Koesoemo Uetojo memberikan jawaban atas kesanggupanya dua hari seteah dilayangkan

telegram kepadanya tanggal 8 Oktober 1909, sedangkan Danoesuedondo memberikan jawaban tanggal

9 Oktober 1909.

126

Data tentang kapan tahun periode R.A.A. Danoesuegondo dalam perhimpunan bupati

belum ditemukan catatan.

127

Gamal Komandoko. hlm. 84.

Page 72: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

56

Yogyakarta dihadiri lebih dari 300 orang. Kongres tersebut bukan hanya dihadiri

oleh kalangan orang Jawa melainkan juga orang Cina dan Orang Eropa.128

Sesuai apa yang dilakukan oleh para pengurus anggota Budi utomo dengan

masuknya R.A.A. Danoesuegondo dan Oetojo yang menggantikan Tjipto dan

Soerjodiputro dirasa berhasil dalam mengemban misi untuk kepentingan rakyat

pribumi. Hal ini dijelaskan oleh Gamal Komandoko,129

Pernyataan kepengurusan Budi Utomo termaktub dalam Pengurus Budi

Utomo : Badan Penguruss menegaskan, Budi Utomo mencari

pengayomnnya bupati. Ini berarti sebagian besar keanggotaan Badan

Pengurus akan diduduki oleh bupati, dan kapan saja sesuatu pendapat

akan diambil, pengurus juga akan mencari nasihat dan dukungan dari

bupati yang tidak duduk di kursi Badan Pengurus.130

Dari uraian di atas, sesuai apa yang dilakukan oleh para pengurus anggota

Budi utomo dengan masuknya R.A.A. Danoesuegondo dan Oetojo yang

mengantikan Tjipto dan Soerjodiputro dirasa berhasil dalam mengemban misi

untuk kepentingan rakyat pribumi. Hal ini dijelaskan, bahwa kongres kedua

128

Ibid. hlm. 87.

129

Ibid. hlm. 87-88.

130

Ibid. hlm. 86

Page 73: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

57

berjalan kering dan hambar. Tidak ditemui gairah dan bebas menyerang pendapat

diantara peserta kongres.131 132

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa kehadiran bupati

R.A.A. Danoesuegondo dan Oetojo dalam kepengurusan Budi Utomo memberikan

pengaruh cukup besar terbukti dengan adanya kongres kedua tanggal 10 Oktober

1909 di Gedung Mataram Yogyakarta.

Keberadaan R.A.A. Danoesuegondo dalam kiprah politik tidak hanya

sampai dengan organisasi kepengurusan Budi Utomo sebagai komisaris. Sebelum

pecahnya perang Dunia I, pemerintah Hindia Belanda mengutamakan

pembangunan pertahanan laut Hindia Belanda. Kekuatan pasukan darat seolah-

olah diabaikan, pemerintah kolonial kemudian menyadari jika terjadi serangan

militer ke Hindia Belanda.133

Sebagaimana yang diuraikan Soewarsono.134

Pada

tanggal 13 September 1914, telah diadakan rapat di Semarang yang dikenal

sebagai rapat seluruh Jawa135

. Masalah yang diajukan dalam rapat adalah

mengenai bagaimana sikap penduduk pribumi yang tepat terhadap pemerintah

pada saat genting yang ditimbulkan oleh pecahnya perang besar Eropa yang

berpengaruh pada rakyat Hindia Belanda.

131 Ibid. hlm. 87.

132

Ibid. hlm. 87-88.

133

Gagasan dibentuknya milisi pribumi itulah kemudian dinamakan Indie Weerrbaar. Gamal

Komandoko. Ibid. hlm. 104.

134

Soewarsono.2000. Berbareng Bergerak sepengal riwayat dan pemikiran Semaoen,

(Yogyakarta:LKIS). hlm. 32

135

Rapat ini membahas pengajian gagasan perlunya angkatan milisi pribumi untuk pertahanan

Hindia Belanda. Ibid. hlm. 32.

Page 74: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

58

Pada tanggal 31 Agustus 1916 diajukan sebuah usulan agar mengirimkan

delegasi ke negeri Belanda. Usulan agar mengirim delegasi disetujui oleh beberapa

wakil-wakil organisasi.136

Isu tentang adanya delegasi ke negeri Belanda untuk

mengajukan beberapa masalah kepada ratu Wilhelmina juga disebutkan dari

beberapa organisasi yang ada pada saat itu, tercantum nama R.A.A.

Danoesuegondo bupati Magelang yang mewakili Perhimpunan bupati.137

Uraian diatas senada dengan majalah Indie Weerbaar yang menungkapkan

bahwa dari delegasi itu terdiri dari :

a) Van Hinloopen Labberton sebagai ketua delegasi

b) Pangeran Ario Koesoemodiningrat mewakili perhimpunan daerah

Kerajaan

c) Raden Tumenggung Danoesuegondo mewakili perhimpunan bupati

d) M. Ng. Dwidjosewojo mewakili Budi Utomo

e) Abdoel Moeis dari Sarekat Islam.138

D. Peran Sosial

Berbicara tentang peranan sosial maka seorang pemimpin tidak lepas dari

peran-peran dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam menjalankan

pemerintahannya seorang pemimpin sangat tergantung dengan kondisi

136

Ibid. hlm. 32-33.

137

German Peace Move is Predicted, “Honolulu Star-Bulletin”, 18 July, 1917. hlm. 12.

138

W. V. Remrev, Indie Weerbaar. (Netherland: 1917). hlm. 2.

Page 75: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

59

masyarakatnya. Geertz membagi golongan masyarakat menjadi 3 kelompok yaitu

santri, priyayi dan abangan. Hal ini dilakukan Geertz sebagai langkah untuk

mengidentifikasian peran-peran sosial yang dilakukan dimasyarakat.139

Artinya

bahwa peranan sosial seorang pemimpin sangatlah menonjol karena sistem kasta

yang dimilikinya hanya bisa bertahan awet jika pemimpin tersebut melakukan

legitimasi kekuasaan yang berhubungan erat dengan peranan sosial.

Pengaturan kontinue atas orang-orang dalam kaitan hubungan yang

ditentukan dan dikendalikan oleh institusi, yakni norma dan perilaku yang

dimapankan secara sosial.140

Uraian ini menambah kuat pernyataan yang

dilakukan oleh Geertz bahwa sistem kasta secara mendalam akan dipengaruhi oleh

tindakan-tindakan peranan sosial. Tindakan sosial inilah yang dimaksudkan sangat

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap alur kepemimpinan seorang

pemimpin.

Sartono Kartodirjo pun turut memberikan sebuah pendapat persoalan

tentang pengaruh peranan sosial ini, gerakan sosial umumnya dibedakan dari

kegiatan kolektif yang terorganisir meliputi tentang demografis, pertumbuhan

penduduk, migrasi, urbanisasi, serta pengaturan daerah.141

Dari ungkapan sartono

inilah peneliti mengidentifikasi peranan-peranan sosial yang dilakukan oleh R.A.A

Danoesoegondo meliputi beberapa hal di atas.

139

Zamakhsyari Dhofier.1982. Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES). hlm. 5.

140

David Kaplan, Robert Amener.1999. The teory of Culture, (Landung Simatupang: Pustaka

Pelajar Yogyakarta). hlm. 139.

141

Sartono Kartodirjo dkk.2016. Sejarah sosial, (Yogyakarta: Ombak). hlm. 3.

Page 76: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

60

Pertama R.A.A Danoesoegondo menandatangani sebuah organisasi-

organisasi kemasyarakatan yang ditujukan guna untuk memudahkan dan mengatur

sistem kemasyarakatan. Seperti membentuk sebuah organisasi para wanita yang

bergerak dibidang Pawiyatan Wanito pada tahun 1915. Proses seperti inilah yang

dimaksud atau yang dinamakan proses strukturasi hubungan sosial dalam

masyarakat yang komplek. Dari hubungan tersebut akan menimbulkan jaringan

sosial yang mencakup interdipendensi antara berbagai sektor atau fungsi

masyarakat yang dalam keseluruhanya mewujudkan suatu sistem. Maka dari itu

proses ini juga dapat dipertimbangkan sebagai pendekatan sistem. Intinya

masyarakat akan dibentuk sebuah organisasi-organisasi kecil untuk memudahkan

seorang pemimpin untuk mengatur rakyatnya.142

R.A.A. Danoesuegondo sangat menyadari bahwa walaupun wanita pada

saat itu hanyalah sebagai objek yang berlaku vakum atau tidak memiliki peran

penting dalam kehidupan masyarakat, maka dari itu R.A.A. Danoesuegondo

memperjuangkan hak asasi para wanita dengan memberikan ruang sebagai

aspirasinya di dalam sebuah organisasi tersebut. Pawiyatan wanito143

banyak

membahas persoalan-persoalan tentang wanita seperti cara berpakaian. Berpakaian

sesungguhnya bukan sekedar memenuhi kebutuhan biologis untuk melindungi

142

Ibid. hlm. 7.

143

Tidak ada data tentang catatan tertulis mengenai Pawiyatan Wanito hanya saja pawiyatan

Wanito tumbuh dan berkembang setelah berdirinya organisasi Putri Mardika di Jakarta dan beberapa

cabang lainnya. http://wawasansejarah.com/organisasi-wanita-indonesia/ diakses tanggal 27 Maret

2018 pada pukul 12:00.

Page 77: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

61

tunuh dari panas dan dingin. Jauh dari itu, berpakaian terkait dengan adat istiadat

pandangan hidup, peristiwa, status dan juga identitas diri.144

Selain membentuk organisasi kemasyarakatan R.A.A. Danoesuegondo juga

sangat memperhatikan kepada masyarakat dan relasinya. Majalah Magelang

Voorruit145

dijelaskan tentang pertemuan R.A.A. Danoesuegondo dengan Nessel

van Lisa dalam kunjungannya menjenguk masyarakat yang sedang menderita

sakit. Hal ini, membuktikan bahwa R.A.A. Danoesuegondo sangat berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan masyarakat yang berbasis sosial.

144

Jenifer Craik, The Face of Fashion. Cultural studies in Fashion, (Londen New York,

1994). hlm. 5.

145

Atas ketersediaan sumber penulis belum menemukan sebab penderita apa yang dialami

masyarakat saat itu. Majalah Vooruit. no. 2.

Page 78: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada awal abad ke 19 M, Magelang mulai dibicarakan banyak orang yang

sebelumnya Magelang berada di wilayah Karisedenan Kedu. Awal mula

pembentukan Magelang sendiri terjadi pada tahun 1811 saat Deandles kalah

akibat serangan dari Inggris yang dipimpin oleh Lord Minto. Akibat dari

serangan Inggris ini kemudian lahirlah Perjanjian Tuntang yang berisi pemerintah

Belanda menyerahkan wilayah Hindia Belanda ke tangan pemerintah Inggris. Di

bawah pemerintahan Inggris Karisedenan Kedu dibagi menjadi dua wilayah yaitu,

Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Magelang sendiri berada di

wilayah Kesultanan Yogyakarta. Pada masa pemerintahan Inggris, Raffles

membagi menjadi 16 wilayah Karisedenan yang dikepalai oleh seorang Residen

dan di bawahnya ada bupati. Pada tahun 1811 Magelang dijadikan sebagai

kabupaten dan dikepalai oleh bupati. Pemerintahan Inggris mengangkat Raden

Alwi merupakan salah satu keturanan Bach Chaiban untuk menjadi bupati

Magelang pertama, hingga berlanjut sampai ke Raden Muhammad (Raden

Adipati Ario Danoesoegondo).

R.A.A Danoesoegondo merupakan anak dari bupati ketiga, Raden Said.

R.A.A Danoesoegondo lahir di Magelang dan dibesarkan dilingkungan keluarga

Page 79: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

63

priyayi. Nama asli R.A.A Danoesoegondo adalah Raden Muhammad. Saat

beranjak dewasa R.A.A Danoesoegondo diangkat menjadi asisten Wedono dan

pada tahun 1908 diangkat sebagai buapti kelima menggantikan kakaknya yang

menjadi bupati keempat. R.A.A Danoesoegondo memiliki empat orang istri dan

tiga orang anak yang di antaranya Raden Ayu Sri Rezeki (isti Padmi), Ny Sutari

atau Fatimah (selir), Ny Suti (selir), Ny Minah (selir) dan ketiga anaknya yaitu,

Raden Ayu Sumiyati, Raden Waluyo dan Raden Ajeng Sidah. Pada tanggal 14

Desember 1951 R.A.A Danoesoegondo wafat dalam usia yang ke 81 tahun.

Selama menjabat sebagai bupati Magelang R.A.A Danoesoegnodo

mempunyai jasa yang besar bagi Magelang, diantaranya R.A.A Danoesoegondo

merenovasi Masjid Agung Magelang dan membangun sebuah Masjid Agung di

daerah Payaman. Selain itu R.A.A Danoesoegondo mengadakan pengajian bagi

masyarakat Magelang hingga sekarang masih berjalan setiap hari selama di

Masjid Agung Payaman. R.A.A Danoesoegondo pernah terlibat dalam organisasi

Volksraad. Pada tahun 1930 dikirim ke Hindia Belanda untuk menyampaikan

misi ke ratu Wilhemina. Dalam peran sosial R.A.A. Danoesuegondo selanjutnya

adalah pada tahun 1915 R.A.A Danoesoegondo meresmikan berdirinya organisasi

wanita di Magelang yang bernama Pawiyatan Wanito.

Page 80: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

64

B. Saran

Setelah Penulis melakukan penelitian di lapangan, penulis banyak

menemukan kesulitan-kesulitan yang dikarenakan kurangnya perhatian terhadap

jasa dan peninggalan-peninggalan Sejarah dari Raden Adipati Ario

Danoesuegondo. Sebagai saran untuk silsilah keluarga besar Danoeningrat dan

Keluarga dari keturunan Raden Adipati Ario Danoesuegondo untuk lebih

memperhatikan kesejarahan yang ada di wilayah Magelang. Tentunya yang

berkaitan dengan jasa dan peninggalan-peninggalan dari Raden Adipati

Danoesuegondo yang notabenya masih memiliki garis keturunan Bach Chaiban.

Page 81: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

65

Daftar Pustaka

A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta : Ombak, 2012.

Algadri, Hamid , Islam dan Keturunan Arab dalam pemberontakan melawan Belanda

Bandung: Mizan, 1996.

Amener, Robert dan David Kaplan, The teory of Culture, Landung Simatupang:

Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1999.

Al-Haddad, Al-Habib Alwi bin Thahir, Sejarah Masuknya Islam di Timur Jawa,

Jakarta: Lentera Basritama, 2001.

Berg, Van den, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, Jakarta:INIS, 1989.

Burke, Peter, Sejarah dan Teori Sosial, terj. Mestika Zed dan Zulfami Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2001.

Carrard, Philippe, Poetics The New History. Frenchhistorical Discourse From

Braudel To Chartier, London : the johns Hopkins university Press,

Baltimore, 1992.

Carey, Peter, Kuasa Ramalan, Pangeran Diponegoro dan akhir Tatanan Lama di

Jawa 1785-1855, Jakarta: Gramedia, 2016.

Craik, Jenifer , The Face of Fashion. Cultural studies in Fashion, Londen New York,

1994.

Dariyono, Haris, Dari majapahit menuju pondok pesantren. Tulungagung: Surya

Alam Mandiri, 2006.

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren, Jakarta: LP3ES, 1982.

Gilbert J. Garragan, S.J, A Guide to Historical Method. New York.Fordham

Univercity Press, 1957.

Isnaniwati, Iin Nur, Muhammad Roem Karier Politik dan Perjuangannya, (1924-

1968), Jakarta: IKAPI, 2002.

Kabupaten Magelang dari masa ke masa. (tidak diterbitkan).

Kartodirjo, Sartono dkk, Sejarah sosial, Yogyakarta: Ombak, 2016.

Komandoko, Gamal, Boedi Oetomo Awal kebangkitan kesadaran bangsa, Jakarta:

Medpress,2008.

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2003.

---------------------, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.

Page 82: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

66

M.C. Riclefs, Sejarah Indonesia Modern, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, .2008.

Muhammad, Manajemen Masijd, Jakarta: Gema Insani, 2007.

Muzan, Ahmad, Diaspora Islam Damai, Wonosobo: Yayasan Masjid al-Mansur,

2011.

Nasr, Ayub Sayyed Hosein, The Garden of Truth Mereguk Sari Tasawuf, Bandung:

Mizan, 2010.

Pemerintah Kota Magelang, Middelpunt van den Tuin van Java, Magelang, 1936.

Persudi, Sri Woelan, Sejarah dan Silsilah Keluarga Besar Danoeningrat, 1999.

Purwowijoyo, Babad Ponorogo¸jilid VII, Ponorogo: Dinas pariwisata dan Seni

Budaya, 1985.

Raffles, Thomas Stamford, History of Java Cet IV, Yogyakarta: Narasi, 2015.

Riclef, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadah Mada University Press, 1991.

Sjamsuddin, Helius, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak , 2012.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2010.

Soewarsono, Berbareng Bergerak sepengal riwayat dan pemikiran Semaoen,

Yogyakarta:LKIS, 2000.

Steenbrink, Karel, Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-1942, Yogyakarta:

Ledalero,2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D

Bandung: alfabeta, 2009.

Sutherland, Heather , Notes on Java’s Regent Families, part II.

Syam, Nur, Islam Pesisir. Yogyakarta: LkiS, 2005.

Veyne, Paul , Writing History, Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina

moore-rinvolucri, Middletown,connect,Wesleyan Univercity Press, 1984.

Zein, Abdul Baqir, Majid Masjid bersejarah di Indonesia, Jakarta: Gema Insani

Press, 1999

Sumber primer :

De Indische Courant. 4 Maret 1939.

German Peace Move is Predicted, “Honolulu Star-Bulletin”, 18 July, 1917. Remrev,

Indie Weerbaar “Comite Indie Weerbaar”, Nedherland: 1917.

W. V. Remrev, Indie Weerbaar. Netherlands: 1917.

Page 83: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

67

“Magelang Vooruit”, 1935.

Manuskrip tulisan tangan R.A.A. Danoesuegondo.

Magelang Midelpunt Van den Tuin van Java, 1936.

Het Niuws Van den Dag vornedherlands Indie. 06-Feb-1939.

Sumatra Post, 13 Februari 1939.

Jurnal :

Jurnal mengenai perkembangan Islamisasi di Jawa dan mengenai bagaimana

penyebaranya yang ditulis oleh Anita, Dewi Evi , Walisongo: Mengsilamkan

Tanah Jawa, Wahana Akademika, vol. 1. No.2, Oktober 2014.

Wawancara :

Wawancara dengan Wulandari (cicit dari R.A.A. Danoesuegondo), tanggal 20 Juli

2017 pukul 14:45.

Wawancara dengan KH Mastur (menantu KH Sirad), tanggal 21 Maret 2018 pukul

16:20.

Tesis :

Tesis mengenai perkembangan pariwisata di Magelang yang ditulis oleh Lestari,

Indah Tri , Pariwisata di Magelang pada Masa Kolonial (1926-1942),

Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2010.

Internet :

http://wawasansejarah.com/organisasi-wanita-indonesia/ diakses tanggal 27 Maret

2018 pada pukul 12:00.

https://id.m.wikipedia.org/wik/Opleiding_School_Vor_Inlandsche_Amtenaren.

Diakses tanggal 15 Maret 2018 pada pukul 19:30.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/. Diakses tanggal 26 Maret 2018 pada pukul 07:41.

Page 84: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

DAFTAR LAMPIRAN

NO Lampiran Foto

1 LAMPIRAN 1 Makam R.A.A. Danoesuegondo Payaman Magelang

2 LAMPIRAN 2 Makam Keluarga Danoeningrat Payaman Magelang

3 LAMPIRAN 3 Foto R.A.A. Danoesuegondo

4 LAMPIRAN 4 Manuskrip Aksara Jawa tulisan R.A.A. Danoesuegondo

5 LAMPIRAN 5 Foto R.A.A. Danoesuegondo bersama delegasi ke Negeri

Belanda

6 LAMPIRAN 6 Foto R.A.A. Danoesuegondo dan R. Ay. Danoesuegondo

7 LAMPIRAN 7 Masjid Agung Payaman

8 LAMPIRAN 8 Masjid Agung Magelang pada masa Danoeningrat

9 LAMPIRAN 9 Arsip Indie Weerbaar

10 LAMPIRAN 10 Arsip koran Het Nieuws van den dag

11 LAMPIRAN 11 Arsip Magelang Middelpunt van den tuin van Java

12 LAMPIRAN 12 Majalah Locale Belangen

13 LAMPIRAN 13 Koran De Sumatra Post 1939

Page 85: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran-lampiran

Lampiran 1

Makam R.A.A. Danoesuegondo

Payaman Magelang

Sumber: Koleksi pribadi

Page 86: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 2

Makam keluarga besar Danoeningrat

Payaman Magelang

Sumber: Koleksi pribadi

Page 87: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 3

Foto R.A.A. Danoesuegondo

Sumber: Koleksi keluarga R.A.A. Danoesuegondo

Page 88: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 4

Manuskrip Aksara Jawa R.A.A. Danoesuegondo

Sumber : Koleksi keluarga R.A.A. Danoesuegondo

Page 89: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 5

Foto R.A.A. Danoesuegondo bersama Delegasi ke Negeri Belanda

Sumber :KITLV

Page 90: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 6

R.A.A. Danoesuegondo dengan R. Ay. Danoesuegondo

Sumber: KITLV

Page 91: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 7

Masjid Agung Payaman

Sumber: Koleksi pribadi

Page 92: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 8

Renovasi Masjid Agung Magelang pada masa Danoeningrat

Sumber : Arsip Kabupaten Magelang

Page 93: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 9

Majalah Indie Weerbaar

Page 94: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 10

Koran terbitan Nedherlasch Indie “ Het nieuws van den dag”

Page 95: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 11

Buku Magelang Middelpunt van den tuin van Java

Page 96: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 12

Majalah Locale Belangen

Page 97: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

Lampiran 13

Sumber : Koran terbitan 1939 “ De Sumatra post”

Page 98: RADEN ADIPATI ARIO DANOESUEGONDO: BIOGRAFI DAN PERAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5027/1/skripsi jadi.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Kedua, sebagai

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

I. Data Pribadi

1. Nama : Dedi Maisuri

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 18 Mei 1994

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Status Pernikahan : Belum Kawin

6. Warga Negara : Indonesia

7. Alamat KTP : RT: 05/RW: 02 Tepus Windusari Magelang

8. Alamat Sekarang : Jl. Arwana. RT. 02/RW. 07 Grogol

Blotongan Sidorejo Salatiga

9. Nomor Telepon / HP : 085728543819

10. e-mail : [email protected]

[email protected]

11. Kode Pos : 56152

II. Pendidikan Formal :

Periode

(Tahun)

Sekolah / Institusi Alamat Jenjang

Pendidikan

2000 - 2006 SDN Wonoroto Wonoroto Windusari Magelang SD

2006 - 2009 Mts. Ma‟arif Wonoroto Windusari Magelang SMP

2009 -

2012 SMA Ponpes

Modern Selamat

Kendal SMA

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 28 Maret 20

DEDI MAISURI