qos pada wimax

Upload: raissa-ritami-r

Post on 14-Jul-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS KK15

Made Bani Kanti NadiXII TEL 2

SMK TELKOM Sandhy Putra 2

QOS Pada WIMAXMedium Access Control (MAC) pada WiMAX dapat menjalankan QoS dengan berbagai kebutuhan bandwidth dan aplikasi. Sebagai contoh

aplikasi voice dan video memerlukan waktu tunda (latency) yang rendah tetapi masih bisa mentolelir beberapa error. Sebaliknya aplikasi-aplikasi data pada umumnya sangat sensitif terhadap error. Sedangkan latency bukan menjadi pertimbangan kritis. Kemampuan

mengalokasikan besarnya bandwidth pada suatu kanal pada saat yang tepat merupakan konsep mekanisme penting pada standar WiMAX untuk menurunkan latency dan meningkatkan QoS. Aspek lain yang tersedia pada QoS yang terdapat di WiMAX adalah kemampuan mengatur kecepatan data (data

rate

manageability) dimana

ditentukan

oleh

analisis link antara dan SS. Kuat sinyal antara BS dan SS akan menetukan kecepatan data yang mampu dikirim ke sisi pelanggan. Besar kecilnya kecepatan data tersebut didasarkan pada jenis modulasi yang tersedia (apakah 64 QAM, 16 QAM, QPSK atau BPSK). Biasanya semakin jauh pelanggan (SS) dari BS, maka kecepatan datanya akan semakin kecil. Modulasi 64 QAM merupakan modulasi terbaik untuk mendukung kecepatan data yang paling besar. WiMAX juga dapat mengoptimalkan kecepatan data di sisi user dengan cara menentukan tipe modulasinya. Bila user-nya cukup dekat ke BS, maka modulasinya dapat ditentukan 64 QAM sedangkan yang lebih jauh 16 QAM atau QPSK. Namun demikian WiMAX dapat menentukan tipe modulasinya mana yang berlaku secara otomatis tergantung dari kualitas link antara BS dan SS. Selain itu juga dapat dibedakan sisi UL (uplink) maupun DL (downlink). Pada WiFi, sebagaimana OSI (Open System Interconection) Layer, adalah standar pada lapis kedua, medium access control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMAX menggunakan metode akses yang berbasis algoritma

penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada kualitas layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMAX yang menggunakan algoritma penjadualan, apabila sebuah terminal telah mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya. Perubahan parameter QoS dapat diminta oleh SS dan BS dengan sambungan masih tetap terjaga. Kemampuan ini memungkinkan WiMAX menjalankan layanan Bandwidth

on Demand(BoD). Berdasarkan jenisnya, QoS pada MAC ini dapat dikelompokkan menjadiempat jenis yaitu: unsolicated grant service (UGS), real time polling (rtPS), non real time

polling (nrtPS) dan best effort (BE).

UGS digunakan untuk layanan yang membutuhkan jaminan transfer data dengan prioritas paling utama. Dengan demikian layanan dengan kriteria UGS ini memiliki karakteristik :

- Seperti halnya layanan CBR (Constant Bit Rate ) pada ATM, yang dapat memberikan transfer data secara periodik dalam ukuran yang sama (burst). - Untuk layanan-layanan yang membutuhkan jaminan real time. - Efektif untuk layanan yang sensitif terhadap jitter seperti layanan pada TDM (Time

Division Multiplexing).- Maksimum dan minimum bandwidth yang ditawarkan sama. - Contohnya untuk aplikasi VoIP, T1/E1 atau ATM CBR.

Untuk kelas Real Time Polling Service (rtps) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

- Efektif untuk layanan yang sensitif terhadap throughput latency namun dengan toleransi yang lebih longgar bila dibandingkan dengan UGS. - Garansi kecepatan dan syarat delay telah ditentukan.

- Contohnya MPEG video, VoIP, video conference. - Parameter service: commited burst, commited time

Untuk Non-Real-Time Polling Service (nrtPS) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

- Efektif untuk aplikasi yang membutuhkan throughput yang intensif dengan garansi minimal pada latency-nya. - Layanan non real time dengan regular variable size burst. - Layanan mungkin dapat di-full bandwidth (bandwidth yang tersedia dipakai secara

keseluruhan) namun dibatasi pada kecepatan maksimum yang telah ditentukan.- Garansi kecepatan diperlukan namun delay tidak digaransi. - Contohnya aplikasi seperti video dan audio streaming. - Parameter layanan: committed burst, committed time excess burst.

Sedangkan untuk kelas tipe Best Effort (BE) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

- Untuk trafik yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data (best effort). - Tidak ada jaminan (requirement) pada kecepatan atau delay-nya. - Contohnya aplikasi internet (web browsing), email, FTP.

Dengan kemampuan memberikan QoS yang beragam, maka akan sangat menguntungkan baik bagi operator (service provider) maupun pelanggan. Bagi operator dapat memberikan diversifikasi layanan dan tarif berdasarkan tipe QoS yang dikirim ke pelanggan. Selain itu kualitas layanan yang diberikan ke pelanggan juga lebih terjamin karena masingmasing tipe QoS sangat sesuai dengan layanan tertentu. Sedangkan bagi pelanggan dapat memilih layanan sesuai dengan pertimbangan kebutuhan (misalkan biaya, tipe layanan yang akan diperoleh menyangkut throughput-nya).