momo june: yohan @ wimax in indonesia

11
1 Jakarta, 30 Juni 2008 Oleh : Yohan Suryanto

Upload: mobilemonday-indonesia

Post on 03-Jul-2015

1.773 views

Category:

Technology


3 download

DESCRIPTION

Presentation by Yohan Suryanto @ MobileMonday Indonesia June - "Potensi WiMAX di Indonesia" (in Bahasa Indonesia)

TRANSCRIPT

Page 1: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

1

Jakarta, 30 Juni 2008Oleh : Yohan Suryanto

Page 2: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

� Luas Indonesia 1,9 juta km2, penduduk sekitar 220 juta� Dengan pertumbuhan penduduk 1,38% pertahun, 20 tahun mendatang akan dihuni oleh 289 juta jiwa.� Penetrasi broadband internet akses saat ini masih rendah, sekitar 250 ribu atau 0,11% dari total populasi� Dalam waktu yang relatif singkat ( 20 tahun) perlu kapasitas akses broadband 25,8 Tbps untuk memberikan

akses digital kepada 258 juta jiwa dalam rangka mencapai kemakmuran bangsa seperti diamanatkan dalamPancasila sila ke-5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia), akses broadband internet yang memadaibagi seluruh lapisan masyarakat. Kemudahan akan akses informasi ini merupakan syarat mutlak yang diperlukan untuk pemerataan pendidikan, pemerataan kemakmuran, dan usaha membangun bangsa yang makmur dimasa-masa yang akan datang.

Peta Indonesia Abad XVII

2

Peta Indonesia Modern

Page 3: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

Why Why WiMAXWiMAX??

3

Page 4: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

� Meningkatkan penetrasi broadband internet aksesdalam jangka waktu yang relatif pendek (20 tahun)� Perkotaan :

� Densitas Populasi tinggi, Radius jangkauan rendah (2 km), indoor coverage, mengurangi kemacetan

� Pedesaan/Kecamatan� Radius jangkauan jauh ( 15 km), pemerataan akses internet� Radius jangkauan jauh ( 15 km), pemerataan akses internet

� Menumbuhkan Industri ICT dalam Negeri� Menunjang pemerataan informasi dengan nilai

ekonomis yang competitive� Memungkingkan layanan nomadik/mobile broadband

internet akses untuk berbagai keperluan masyarakat, mulai dari pendidikan, pertanian, perikanan, transportasi, pertahanan keamanan, kesehatan, hiburan dan lain-lain.

4

Page 5: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

� Operator Wimax di 2,3-2,5 GHz dan 3,3-3,5 GHz� Regulator� BTS and ASN Vendor for 2.3-2.5 GHz� BTS and ASN Vendor for 3,3-3,5 GHz� Global Roaming Partner� National Roaming Partner� Local laptop Manufacture and International Partner� Local laptop Manufacture and International Partner� Wimax CPE local manufacture and International Partner� Wimax Chipset lokal manufacture and International Parter� Wimax IOT Lab� Content Provider� Software house� CSN Software and Hardware local maker and International Partner � Asosiasi : Abwindo, Wimax Forum, Mastel, APJII, FKWBI� User : Consumer and Corporate

� Local Komponen Vendor : Antenna, Power system, etc

5

Page 6: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

� Alokasi frekuensi yang cukup lebar, potensial band 2,3-2,6 GHz (200 MHz) dan 3,3-3,5 GHz (200 MHz)

� Kebutuhan band frekuensi harus mempertimbangkan aspek kecukupan untuk memberikanlayanan akses broadband , sesuai dengan usulan definisi broadband yang disampaikan saatseminar “Menyongsong Implementasi BWA di Indonesia” tanggal 14 Mei 2008 di SaripanPacific, sebesar 1,5 Mbps per user. Kecukupan ini harus memperhatikan juga efisiensi jumlahBTS yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

� Jumlah operator BWA di Band 2,3-2,6 GHz dan 3,3-3,5 GHz masing-masing dibatasi sejumlah3-5 operator per region dengan alokasi masing-masing 30-60 MHz dengan suatu mekanismeseleksi yang elegan. Penyelenggara eksisting di band 2,3-2,6 GHz dan 3,3-3,5 GHz perlumendapatkan prioritas karena ijin alokasi yang sudah diberikan masih berlaku dan terbuktimendapatkan prioritas karena ijin alokasi yang sudah diberikan masih berlaku dan terbuktimereka melakukan pengembangan BWA dalam 5 tahun terakhir. Mengingat banyaknyapeminat di band ini dan untuk tujuan khusus, perlu dialokasikan 20 MHz untuk kepentingansharing antar pengguna tujuan khusus dan ISP.

� Adopsi standard Broadband Wireless Akses yang seragam untuk operator di band 2,3-2,6 GHz dan 3,3-3,5 GHz sehingga memungkinkan adanya sinkronisasi, interoperability dan roaming antar operator dan standard yang memungkinkan berkembangnya industri dalam negeri. Standard yang digunakan harus efisien dalam penggunaan frekuensi dengan jaminan QoS dankeamanan yang memadai. Adopsi standard ini mengarah pada Wimax 802.16-2005 (802.16e) yang merupakan addendum dari standard Wimax sebelumnya (802.16-2004 yang dikenaldengan 802.16d).

� Penerimaan PNBP yang tercermin dari BHP, upfront fee alokasi frekuensi, dan biayapenyelenggaraan operator yang mengimplementasikan BWA besarannya harus mencerminkanGDP Indonesia, target jumlah pelanggan yang diperkirakan dan menjadi pendorong untukpeningkatan penetrasi akses broadband internet di Indonesia.

6

Page 7: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

� Frequency allocation refer to ITU-T regulation Region 3

� Wimax area divided to 14 zona

� All frequency spectrum based on 5 MHz, 10 MHz and 20 MHz channel, and using TDD

� Frequency license for 1 block = 3 x 5 MHz (or 3 x 10 MHz)

� Plan Wimax allocation :

� 2,3 GHz, will be auctioned next year

� 2,5 GHz, 2 existing operator� 2,5 GHz, 2 existing operator

� 3,3 GHz, 3 or 4 existing operator

� 3,5 GHz, 5 existing operator

7

Page 8: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

� Frequency :� Satellite operator S-Band (2.5 GHz) dan Ext-C (3.5 GHz)

� Existing Broadband Wireless operator : ABWINDO (Association Broadband Wireless Indonesia) (Association Broadband Wireless Indonesia) established in 12 May 2006.

� Services :� Fixed and nomadic broadband internet access

� Mobile broadband internet access

� VoiP

� IPtv, payment system

8

Page 9: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

9

Page 10: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

10

Page 11: MoMo June: Yohan @ WiMAX in Indonesia

11