qbd3 pb-28 chareza lutfi ramadhan 1306405383

8
Nama : Chareza Lutfi Ramadhan NPM : 1306405383 Fakultas : Farmasi Kelas : PB 28 Mata Kuliah RIK : Pengelolaan Bencana Lembar Tugas Mandiri QBD 3: Pengelolaan bencana Indonesia merupakan negara dengan potensi terjadinya bencana yang sangat tinggi, beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan dan lahan. Seiring dengan banyaknya bencana yang terjadi di mana mana, diperlukan suatu upaya penanggulangan dan pengelolaan organisasi bencana. Upaya ini dilakukan agar bencana dapat teratasi dengan baik, sehingga dampak negatif dari bencana dapat dikurangi. Upaya pengelolaan organisasi bencana dapat dibedakan berdasarkan skala terjadinya suatu bencana, yaitu pengelolaan organisasi bencana pada skala lokal, nasional, dan internasional. 1. Jelaskan pengelolaan bencana pada skala lokal, nasional, dan internasional Pengelolaan bencana dilaksanakan sesuai dengan skala bencana yang terjadi, yaitu skala lokal, nasional, dan internasional. Perbedaan pengelolaannya terjadi hanya pada jumlah bantuan yang dibutuhkan, baik itu kebuthan tenaga kesehatan, obat-obatan dan bahan pokok. Dalam pengelolaan seluruh skala bencana tetap harus

Upload: chareza-lutfi

Post on 17-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengben qbd 3

TRANSCRIPT

Page 1: Qbd3 Pb-28 Chareza Lutfi Ramadhan 1306405383

Nama : Chareza Lutfi RamadhanNPM : 1306405383Fakultas : FarmasiKelas : PB 28Mata Kuliah RIK : Pengelolaan Bencana

Lembar Tugas Mandiri

QBD 3: Pengelolaan bencana

Indonesia merupakan negara dengan potensi terjadinya bencana yang sangat tinggi,

beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung

berapi, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan dan lahan. Seiring dengan banyaknya

bencana yang terjadi di mana mana, diperlukan suatu upaya penanggulangan dan pengelolaan

organisasi bencana. Upaya ini dilakukan agar bencana dapat teratasi dengan baik, sehingga

dampak negatif dari bencana dapat dikurangi. Upaya pengelolaan organisasi bencana dapat

dibedakan berdasarkan skala terjadinya suatu bencana, yaitu pengelolaan organisasi bencana

pada skala lokal, nasional, dan internasional.

1. Jelaskan pengelolaan bencana pada skala lokal, nasional, dan internasional

Pengelolaan bencana dilaksanakan sesuai dengan skala bencana yang terjadi, yaitu

skala lokal, nasional, dan internasional. Perbedaan pengelolaannya terjadi hanya pada

jumlah bantuan yang dibutuhkan, baik itu kebuthan tenaga kesehatan, obat-obatan dan

bahan pokok. Dalam pengelolaan seluruh skala bencana tetap harus memerhatikan 3

aspek yang penting dalam penanganan bencana:

o pra bencana

o saat tanggap darurat

o pasca bencana

Ketiga aspek dalam penanganan bencana ini sering berhubungan dan disebut sebagai

siklus bencana (Disaster Cycle). Perbedaan yang mendasar tentang pengelolaan

bencana pada skala lokal, nasional, dan internasional adalah dalam melaksanakan

koordinasi dan pengendalian kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan baik

pada tahap sebelum, saat, sesudah bencana terjadi yang mencakup kegiatan

pencegahan, penjinakan, penyelamatan, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Page 2: Qbd3 Pb-28 Chareza Lutfi Ramadhan 1306405383

Contoh organisasi bencana pada skala local dan nasional adalah rumah sakit, klinik,

puskesmas, PMI, SAR, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD (Badan

Penanggulangan Bencana Daerah), TNI (pelatihan pembuatan tandu, tali menali),

PMI (pelatihan pertolongan pertama, bantuan pernapasan), Tim Sar/ Search and

Rescue (Pencarian korban dan penyelamatan), Pemadam Kebakaran, Departemen

Sosial (pelatihan pembangunan pengungsian), polisi (penertiban), dan BNPB (Badan

Nasional Penanggulangan Bencana).

Indonesia juga memiliki sistem nasional penanggulangan bencana yang mencakup

beberapa aspek, antara lain.

1. Legalisasi.

Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun

2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Produk hukum di bawahnya antara lain

Peraturan Pemerintah , Peraturan Presiden, Peraturan Kepala Kepala Badan, serta

peraturan daerah.

2. Kelembagaan.

Secara formal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan

lembaga pemerintah di tingkat pusat. Sementara itu, focal point penanggulangan

bencana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD). Dari sisi non formal, dibentuk untuk memperkuat

penyelenggaran penanggulangan bencana di Indonesia. Di tingkat nasional,

terbentuk Platform Nasional (Planas) yang terdiri unsur masyarakat sipil, dunia

usaha, perguruan tinggi, media dan lembaga internasional. Pada tingkat lokal, kita

mengenal Forum PRB Yogyakarta dan Forum PRB Nusa Tenggara Timur.

3. Pendanaan

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendanaan sangatlah penting dalam suatu

kegiatan termasuk pengelolaan bencana. Semakin besar bencana yang dihadapi

maka semakin besar pula dana yang dibutuhkan.

Selanjutnya pada pengelolaan organisasi bencana pada skala internasional, dapat

dilakukan beberapa hal sebagai berikut.

Page 3: Qbd3 Pb-28 Chareza Lutfi Ramadhan 1306405383

Kerjasama dengan Organisasi Internasional.

Contoh.

1. Center of Coordination for the Prevention of Natural Disasters in Central

America (CEPREDENAC) yang menangani pengurangan bencana dan

analisis masalah.

2. International Council of Voluntary Agencies (ICVA) untuk struktur

relawan bencana.

3. Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR), dan Asia

Pacific Disaster Response Fund for Mount Merapi Disaster Response.

4. European Community Humanitarian Office (ECHO) yang

menanggulangi bencana dan krisis pada lebih dari 60 negara.

Pendanaan.

Pendanaan ini didapatkan baik dari donasi internasional negara-negara

maupun dari Bank Dunia (World Bank).

2. Jelaskan masalah yang dapat terjadi dalam pengelolaan bencana di skala lokal,

nasional, dan internasional

Perbedaan yang terjadi dalam bencana skala lokal, nasional, dan internasional juga

melibatkan tingkat masalah yang dihadapinya. Masalah yang pertama adalah dampak

yang ditimbulkannya memengaruhi seberapa banyak populasi dan lokasi tempat

terjadinya bencana.

Dalam menjalankan program penanganan bencana, harus diketahui risiko masalah

yang terjadi di suatu negara tempat bencana tersebut terjadi.

Kemungkinan bahaya dan perubahan sistem dalam penanganan bencana dapat

berubah secara konstan tergantung dari informasi dan proses perkembangan

negara tersebut seperti perkembangan kota, perubahan tata kota, dan instalasi dari

industri baru.

Keterbatasan bantuan, dapat berupa keterbatasan sumber daya manusia,

keterbatasan peralatan atau sarana penolong, serta suplai makanan yang kurang.

Sistem Kesehatan dan medis yang belum sigap dan terstruktur dengan baik dalam

penanganan bencana.

Page 4: Qbd3 Pb-28 Chareza Lutfi Ramadhan 1306405383

Transportasi, sarana dan prasarana yang buruk, dapat berupa tempat pengungsian

yang kurang memadai, tidak sigap dalam melakukan evakuasi korban, dan lain-

lain.

Penanganan bencana juga memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak seperti

komunitas ilmuwan, komunitas relawan, ahli lingkungan, pekerja lapangan, pusat

komando dan lain-lain

3. Jelaskan kesiapan (mitigasi dan kesiapsiagaan) menghadapi bencana  pada skala

lokal, nasional, dan internasional

Semakin besar skala suatu pengelolaan bencana, maka semakin besar juga persiapan

yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana tersebut. Hal yang penting untuk

persiapan pengelolaan bencana pada bencana yang menimbulkan korban dalam

jumlah yang besar baik itu skala lokal, nasional, dan internasional adalah kesehatan

lingkungan saat terjadi bencana, seperti:

Pre Hospital Emergency care.

Pencarian korban, penyelamatan dan juga pertolongan pertama,

sehingga dibutuhkan adanya sistem tim kesehatan yang baik ( pertolongan

pertama, triasi, emergensi, persediaan obat-obatan).

Sanitasi

Biasanya masalah yang mungkin timbul terkait manajemen penyediaan

air, perlindungan sumber air dari infeksi dan kontaminasi melalui sumber

air: air hujan, air permukaan, air sungai, air danau, air rawa, air tanah,

sumur gali., pertimbangan memilih sumber air

Jalur penghantaran infeksi yang terkait air meliputi: penghantaran

infeksi bawaan air, bilasan air, oleh vektor seperti serangga yang terkait

air, transmisi toxin. Maka dari itu, perlu disiapkan indikator keamanan

kualitas air bersih dan air minum terhadap infeksi kontaminan yang dapat

memenuhi penilaian, kecukupan, dan pengolahan air bersih.

Pangan

Page 5: Qbd3 Pb-28 Chareza Lutfi Ramadhan 1306405383

Peran makanan dan kebersihannya dalam kesehatan masyarakat baik di

tingkat produksi, pengiriman, penyebaran, penyimpanan sampai pada

tahap konsumsi oleh korban bencana. Selain kualitas, kuantitas pangan

yang cukup sangat diperlukan, maka salah satu upayanya perlu disiapkan

dapur umum beserta tenaga kerja di dapur umum dan kualitas fasilitas

pendukung seperti keadaan tempat dan tata letak yang strategis.

Tempat pengungsian

Tidak dapat dipungkiri bencana terkadang merenggut tempat tinggal

baik sementara maupun selamanya maka dari itu pada saat bencana

diperlukan tempat pengungsian sebagai tempat tinggal sementara korban

bencana, namun terkadang pengungsi yang banyak dan tempat yang tidak

dipersiapkan untuk menjadi tempat tinggal sementara bisa menjadi suatu

masalah, maka dari itu perlu adanya persiapan tentang tempat tinggal

sementara.

Pengendalian vektor ketika bencana

Diperlukan pengendalian beberapa jenis vektor untuk pencegahan

penyakit seperti yang ditularkan oleh nyamuk dengan

Pengelolaan sampah padat ketika bencana

Terkait masalah jumlah dan jenis sampah, perlu adanya perencanaan

dan pemanfaatan sampah dengan pengolahan dengan penyiapan tmpat atau

lokasi penyimpanan dan pengumpulan sampah yang sesuai.

Sumber daya ketenagaan saat terjadi bencana

Keperluan pemenuhan tenaga meliputi tenaga para relawan baik dari

kalangan medis, TNI, teknisi, dan masyarakat umum.

Page 6: Qbd3 Pb-28 Chareza Lutfi Ramadhan 1306405383

Daftar Pustaka

Koenig KL, Schultz CH. Koenig and Schultz’s Disaster Medicine Comprehensive Principles and

Practices. Cambridge: Cambridge University Press; 2010. P8-10

Pan American Health Organization. NATURAL DISASTER Protecting the Public’s Health. 2000. Chapter 2

Naskah Departemen tentang Penanggulangan Bencana. Pan American Health Organization. 2000.Natural Disasters : Protecting the public's

health.Washington, D.C

Purwana R. Manajemen kedaruratan kesehatan lingkungan dalam kejadian bencana. Jakarta:Rajawali pers; 2013.