qanun penanaman modal: membuka jalan peningkatan investasi di nad

13
Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD TARI Seminar Series 26 April 2007

Upload: lisbet

Post on 22-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD. TARI Seminar Series 26 April 2007. Peluang Aceh dalam kerangka UU No.11/2006. Undang-Undang Pemerintahan Aceh menyatakan: - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Qanun Penanaman Modal:Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

TARI Seminar Series 26 April 2007

Page 2: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Peluang Aceh dalam kerangka UU No.11/2006

Undang-Undang Pemerintahan Aceh menyatakan:

“Penduduk di Aceh dapat melakukan perdagangan dan investasi secara internal dan internasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan” (Pasal 165, ayat 1), dan

“Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya, dapat menarik wisatawan asing dan memberikan izin yang terkait dengan investasi dalam bentuk penanaman modal dalam negeri, penanaman modal asing, ekspor dan impor dengan memperhatikan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku secara nasional“ (Pasal 165, ayat 2).

Page 3: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

UU Penanaman Modal dengan Qanun Investasi

• Secara prinsip UU PM memuat aturan yang bersifat umum, sementara qanun memuat legislasi yang rinci dalam mengimplementasikan regulasi investasi yang berlaku secara nasional

• UU PA memberikan peluang bagi Aceh untuk menyusun regulasi yang sedikit berbeda dari UU PM, misalnya dalam hal insentif yang ditawarkan atau peraturan mengenai tenaga kerja atau pengelolaan tanah, atau hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan SDA.

• Namun, UU PA juga menyatakan bahwa qanun investasi Aceh harus konsisten dengan UU PM

Page 4: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Key Points dalam UU Penanaman Modal 2007

• Diantara asas yang digunakan dalam penggalangan investasi adalah kepastian hukum, keterbukaan, perlakukan yang sama, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

• Pemberlakuan negative list, yaitu bidang-bidang investasi yang tertutup untuk penanam modal asing

• Adanya penekanan pada pemrosesan izin investasi secara pelayanan terpadu satu pintu (one stop shop)

• Dikaitkannya penanaman modal dengan pengembangan UMKM.

• Penanaman modal/investasi asing harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

• Pemberian fasilitas, terutama perpajakan dan keringanan bea masuk

• Wewenang yang lebih besar diberikan kepada BPKM

Page 5: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Mengenal Investor

Why invest? Beberapa motivasi dalam berinvestasi:

• Resources – investor mencari sumber daya, mis. SDA, bahan baku, tenaga kerja yang murah atau memiliki keahlian khusus. Ini merupakan alasan paling banyak untuk aliran FDI ke negara-negara berkembang.

• Markets – investor mencari pasar-pasar baru baik lokal maupun regional, memenuhi keperluan pengganti barang import, atau membuka pasar yang selama ini tertutup.

• Efisiensi – dalam rangka integrasi regional atau global, atau product rationalization.

• Pertanyaannya; motivasi apa yang dimiliki investor untuk masuk ke Aceh?

Page 6: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Key factors dalam menentukan lokasi

Calon investor akan melihat pada hal-hal berikut:

• Kerangka kebijakan (policy framework)

• Kemudahan berusaha dan memulai investasi

• Ketersediaan dan kualitas SDA

• Karakteristik dari pasar lokal

• Insentif fiskal (pajak)

• Upah dan kualitas tenaga kerja, biaya transportasi, dan harga faktor produksi lainnya

• Infrastruktur

• Ketersediaan bahan baku

Page 7: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Key factors dalam menentukan lokasi

Beberapa studi mengenai pemilihan lokasi tujuan FDI:

• Gao (2002) – Labor Quality

• Urata & Kawai (2000) – Supply-side factors low-wage labor, good infrastructure and good governance, demand-side factor sizable local market

• Hajkova, et.al (2006) – Taxation and business environment

• He, Canfei (2002) – Information cost and agglomeration economies (clustering of economic activities – China)

• Hilber & Voicu (2006) – Agglomeration economies (Romania)

Page 8: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Stable social and political environment

Stable economic and legal environment

Ease of doing business

Reliability and quality of infrastructure and utilities

Ability to hire technical professionals

Ability to hire management staff

Level of corruption

Cost of labor

Crime and safety

Ability to hire skilled laborers

National taxes

Cost of utilities

Roads

Access to raw materials

Availability & quality of university and technical training

Available land with all services in place

Local taxes

Access to suppliers

Labor relations and unionization

Air service

PercentLocation factor

Top 20 critical location factors

Source: Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), Foreign direct investment survey, January 2002

Page 9: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Kondisi dan kesiapan Aceh

Faktor-faktor yang harus ada Check (√)

Kerangka kebijakan (termasuk regulasi)

Kemudahan berusaha dan investasi

Ketersediaan dan kualitas SDA

Karakteristik dari pasar lokal

Infrastruktur

Upah dan kualitas tenaga kerja

Biaya transportasi

Harga faktor produksi lainnya

Insentif fiskal (pajak, dll)

Page 10: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Tinjauan Qanun Investasi Aceh

Secara sederhana, komponen yang harus ada dalam Qanun:

1. Ketentuan umum

2. Proses perizinan

3. Jaminan-jaminan

4. Insentif

5. Penyelesaian sengketa

6. Aturan peralihan

Page 11: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Tinjauan Qanun Investasi Aceh

Komponen Qanun vs RUU PM:

Butiran RUU PM Ranqanun

Ketentuan umum 13 items 34 items

Proses perizinan - Tidak dibedakan asing dan dalam negeri

- Semangat penyederhanaan melalui PTSP

- Dichotomy PMDN dan PMA

- Belum ada PTSP

Jaminan-jaminan - Kepastian hukum

- Perlakuan yang sama

- Tidak ada nasionalisasi atau pengambilalihan hak kepemilikan

- Hak repatriasi modal dan keuntungan

Tidak ada

Page 12: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Tinjauan Qanun Investasi Aceh

Komponen Qanun vs RUU PM:

Butiran RUU PM Ranqanun

Insentif & fasilitas Insentif pajak; PPh, PBB, PPN, keringan bea masuk barang modal & pendukung, percepatan penghitungan amortisasi, dan hak atas tanah.

Tidak begitu tegas/jelas, dan terbatas pada keringan bea masuk barang modal

Penyelesaian sengketa

Cukup jelas, dari tahap musyawarah mufakat sampai arbitrase

Tidak ada

Page 13: Qanun Penanaman Modal: Membuka jalan peningkatan Investasi di NAD

Kesimpulan

• Dengan UU PA, Aceh memiliki kesempatan untuk mengeluarkan regulasi investasi yang lebih baik.

• Namun, waktu merupakan musuh utama. Dengan semakin banyaknya minat calon investor ke Aceh, kebutuhan terhadap Qanun Investasi menjadi sangat mendesak

• Qanun investasi merupakan pembuka jalan, karena investor bisa mengetahui arah dan kerangka kebijakan investasi NAD

• Qanun juga bisa menjawab pertanyaan mengenai kepastian hukum, bentuk insentif yang ditawarkan serta bentuk penyelesaian sengketa yang mungkin timbul (dispute resolution mechanism)

• Qanun investasi bukanlah satu-satunya faktor yang akan mampu meningkatkan investasi. Masih ada beberapa faktor lain yang juga penting, a.l. infrastruktur, kemudahan berusaha, kualitas SDM, SDA, dll.