puskesmas mergangsan kota yogyakarta

73
PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA Jl. Tamansiswa Gg Brajapermana MG II/1168 Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

PUSKESMAS MERGANGSAN

KOTA YOGYAKARTA

Jl. Tamansiswa Gg Brajapermana MG II/1168 Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta

Page 2: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

1

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan

nasional, sebab dengan keberhasilan pembangunan kesehatan, derajat kesehatan masyarakat

yang optimal bisa terwujud. Kondisi tersebut mempunyai peran yang sangat penting dalam

meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mewujudkan kondisi tersebut dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan nasional, Puskesmas sebagai ujung tombak upaya kesehatan strata pertama, memiliki

fungsi yang sangat penting. Fungsi penting tersebut antara lain:

1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam

hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif

memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program

pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas berupaya

agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran,

kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut

menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini puskesmas

menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan

masyarakat.

Fungsi Puskesmas kembali ditegaskan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 46

Tahun 2012 pasal 9 yang menyebutkan UPT Puskesmas mempunyai fungsi pelayanan

kesehatan strata pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan.

Dalam menjalankan fungsinya, puskesmas mempunyai keterkaitan dengan sistem

kesehatan nasional, sistem kesehatan daerah dan sistem pemerintahan daerah:

1. Dengan sistem kesehatan nasional, sebagai sarana kesehatan strata I

2. Dengan sistem kesehatan daerah, sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten

atau kota.

BAB

I PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

Page 3: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

2

3. Dengan sistem pemerintah daerah, sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang

merupakan unit struktural pemerintah kota bidang kesehatan terhadap kecamatan.

4. Dengan sesama sarana pelayanan kesehatan, sebagai mitra dengan berbagai sarana pelayanan

kesehatan swasta dan sebagai pembina diberbagai sarana yang bersumberdaya masyarakat.

Oleh karena itu, dalam menjalankan fungsi dan kedudukannya, Puskesmas dituntut

untuk bisa menjaga atau meningkatkan mutu layanan dan menjalankan tertib administrasi

pengelolaan keuangan. Kedua hal tersebut seringkali tidak bisa berjalan secara harmonis, karena

di bidang layanan kesehatan seringkali diperlukan tindakan yang cepat dan tepat. Hal itu

memerlukan dukungan sistem keuangan yang fleksibel.

Penerapan Pola Pengelolaan keuangan BLUD yang sudah diterapkan sejak bulan Nopember

tahun 2013 dengan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, memberikan manfaat untuk

Puskesmas dalam meningkatkan layanan kepada Masyarakat. BLUD dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual

tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada

prinsip efisiensi dan produktivitas. Jadi puskesmas BLUD bukan merupakan alat untuk

mendapatkan pendapatan daerah, namun dibentuknya BLUD untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat secara optimal. pola pengelolaan keuangan BLUD yang

memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang

sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan

umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan

keuangan daerah pada umumnya.

Page 4: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

3

A. Keadaan Geografis

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Mergangsan terletak di Kecamatan

Mergangsan Kota Yogyakarta. Puskesmas Mergangsan menempati lokasi di Kelurahan

Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta yang beralamat di Jalan Taman Siswa

Gang Brajapramana MG II / 1168 RT 68 RW 22 Yogyakarta .

Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas Mergangsan telah mengalami

beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga

peningkatan jumlah sumber daya manusianya.

Kecamatan Mergangsan merupakan daerah perkotaan, yang mempunyai tiga wilayah kelurahan,

yaitu; Brontokusuman, Keparakan dan Wirogunan. Kecamatan Mergangsan masuk dalam

wilayah Kota Yogyakarta dengan batas wilayah sebagai berikut:

1. Luas Wilayah

Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan adalah seluruh wilayah Kecamatan

Mergangsan yang meliputi 3 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Brontokusuman : luas wilayah 80.015 m2

2. Kelurahan Keparakan : luas wilayah 52.747 m2

3. Kelurahan Wirogunan : luas wilayah 74.994 m2

Di Wilayah Puskesmas Mergangsan terdiri dari 60 RW dan 218 RT dengan rincian

sebagai berikut :

1. Kelurahan Brontokusuman : 23 RW dan 84 RT

2. Kelurahan Keparakan : 13 RW dan 58 RT

3. Kelurahan Wirogunan : 24 RW dan 76 RT

2. Batas Wilayah

Batas wilayah Kecamatan Mergangsan adalah sebagai berikut :

a. Utara : Kecamatan Pakualaman dan Kecamatan Gondomanan

b. Timur : Kecamatan Umbulharjo

c. Selatan : Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

d. Barat : Kecamatan Matrijeron, Kraton dan Gondokusuman

BAB

Ii

GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM

Page 5: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

4

Kondisi wilayah Kecamatan Mergangsan merupakan daerah daratan rendah di wilayah

perkotaan dan dilintasi oleh sungai Code.

B. Sejarah Puskesmas Mergangsan

Puskesmas Mergangsan sejak tanggal 15 April 2014 berada di dua lokasi. Rawat

jalan berada di jalan Taman Siswa Gang Braja Permana MG II/1168 RT 22 RW 11

Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta, sedangkan Rawat Inap

Puskesmas Mergangsan berada di Rumah Pemulihan Gizi (RPG) tepatnya di Jalan Mayjen

Sutoyo Nomor 32 Mantrijeron Kota Yogyakarta. Sebelumnya Puskesmas Mergangsan

berada di Jalan Kolonel Sugiono Nomor 98 Kelurahan Brontokusuman Kecamatan

Mergangsan Kota Yogyakarta. .

Awal berdiri pada tanggal 28 Pebruari 1966 dengan nama Klinik Bersalin

Tresnowati. Pada tanggal 1 Oktober 1987 Klinik Bersalin Tresnowati menjadi RSUD Kota

Yogyakarta dengan type kelas D, meliputi pelayanan dasar umum, gigi dan kebidanan. Pada

tahun 1988 pelayanan RSUD Kota Yogyakarta pindah dengan gedung baru di jalan

Wirosaban yang sering disebut dengan Rumah Sakit Wirosaban. Sedangkan gedung lama

berganti nama menjadi Puskesmas Mergangsan dengan perawatan.

Semula Puskesmas Mergangsan hanya memberikan pelayanan dasar berupa poli

umum, poli gigi, poli KIA/KB, imunisasi kemudian sejak tahun 2007 mulai melakukan

diversifikasi layanan kesehatan berupa layanan penunjang baik radiologi, laboratorium,

konsultasi gizi, sanitasi, Psikologi, layanan kegawat daruratan serta Rawat Inap Poned untuk

persalinan. Pada tahun 2008 menjadi UPT Puskesmas Mergangsan dengan struktur

organisasi yang baru berdasarkan Perwal Nomor 74 Tahun 2008. Saat ini Perwal tersebut

diubah menjadi Perwal Nomor 46 Tahun 2012.

Pada Tahun 2013 Puskesmas Mergangsan menjadi Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) UPT Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta berdasarkan Perwal Nomor 442/

KEP/ 2012. Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di UPT Puskesmas Mergangsan

Kota Yogyakarta dilaksanakan pada bulan November 2013. Selanjutnya pada tahun yang

sama tepatnya 26 November 2013 Puskesmas Mergangsan mendapat Sertifikat ISO 9001:

2008. Setahun kemudian tepatnya 12 November 2014 diadakan audit eksternal ISO 9001 :

2008 dan hasilnya Puskesmas Mergangsan masih bisa mempertahankan Sertifikat ISO

9001: 2008 yan telah didapatkan. Demikian juga pada tahun 2015, pada tanggal 5 November

2015 diadakan audit eksternal ISO 9001 : 2008 dan hasilnya Puskesmas Mergangsan masih

bisa mempertahankan lagi Sertifikat ISO 9001: 2008 yan telah didapatkan. Pada tanggal 15

Desember 2014 Pustu Joyonegaran ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena

pertimbangan lokasi Pustu Joyonegaran yang dekat dengan lokasi Puskesmas Induk dan

keterbatasan SDM.

Page 6: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

5

Pada tanggal 01 Januari 2016 pelayanan rawat inap persalinan di Puskesmas

Mergangsan ditutup berdasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Nomor

445/ 9464 tertanggal 30 Desember 2015. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di

Puskesmas Mergangsan pada tanggal 3 Oktober 2016 dilakukan penilaian akreditasi oleh

Tim Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), hasilnya Puskesmas

Mergangsan memperoleh Status Akreditasi Madya.

C. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk dan jumlah KK menurut jenis kelamin :

1. Jumlah Penduduk

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Kecamatan Mergangsan Tahun 2016

NO KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Brontokusuman 5.142 5.552 10.694

2 Keparakan 4.805 5.135 9.940

3 Wirogunan 5.516 5.798 11.314

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta Tahun 2016

2. Jumlah Kepala Keluarga

Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga

Kecamatan Mergangsan Tahun 2016

NO KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Brontokusuman 2.521 839 3.360

2 Keparakan 2.341 833 3,174

3 Wirogunan 2.716 946 3.662

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta Tahun 2016

3. Jumlah Penduduk Miskin

Tabel 3. Jumlah Penduduk Miskin

Kecamatan Mergangsan Tahun 2016

NO KELURAHAN KK JIWA

1 Brontokusuman 574 1.896

2 Keparakan 839 2.696

3 Wirogunan 519 865

JUMLAH 1.885 7.146

Sumber : Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2016

Page 7: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

6

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Kecamatan Mergangsan Tahun 2016

NO PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Tidak/ Belum Sekolah 1.870 1.962 3.832

2 Belum Tamat SD/ Sederajat 1.728 1.740 3.468

3 Tamat SD/ Sederajat 1.354 1.778 3.132

4 SLTP/ Sederajat 1.943 2.138 4.081

5 SLTA/ Sederajat 4.824 4.876 9.700

6 Diploma I/II 87 167 254

7 Akademi/ Diploma III/ Sarjana Muda

731 931 1.662

8 Diploma IV/Strata I 2.609 2.663 5.272

9 Strata II 273 211 484

10 Strata III 44 19 63

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta Tahun 2016

D. Sarana Kesehatan

Sarana dan Prasarana

Pelayanan yang ada di Puskesmas Mergangsan adalah jasa pelayanan kesehatan

dasar dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif. Puskesmas Mergangsan terdiri dari

satu Puskesmas Induk, merupakan Puskesmas Rawat Jalan dan tidak punya Puskesmas

Pembantu (Pustu).

Jenis pelayanan yang terdapat di Puskesmas Mergangsan yaitu :

- Poliklinik Umum (Balai Pengobatan Umum)

- Poliklinik Anak

- Poliklinik Lansia

- Poliklinik Gigi (Balai Pengobatan Gigi)

- Poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB

- Laboratorium

- Farmasi

- Klinik Konsultasi Gizi dan Konseling ASI/ Menyusui

- Klinik Konsultasi Psikologi

- Klinik Konsultasi berhenti Merokok

- Klinik Konsultasi Kesehatan Lingkungan.

- Klinik Konsultasi Psikologi

- Puskesmas LKB (Layanan Komprehensif Berkelanjutan)

- Layanan Umum dan UGD Buka Minggu

Page 8: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

7

Sarana dan Prasarana Puskesmas Mergangsan :

Lantai 1 terdiri dari 15 ruangan, yaitu :

NO NAMA RUANGAN JUMLAH

1 Ruang Pendaftaran dan Kasir 2

2 Rekam Medik 1

3 Ruang Pelayanan Obat 1

4 Ruang Pelayanan Umum 1

5 Ruang Pelayanan Lansia 1

6 Ruang Gawat Darurat 1

7 Ruang Pelayanan Anak 1

8 Ruang Pelayanan Psikologi 1

9 Ruang Pelayanan Gigi 1

10 Ruang Laboratorium 1

11 Ruang Pelayanan KIA & KB 1

12 Ruang Konsultasi Gizi 1

13 Ruang Laktasi 1

14 Ruang Tunggu Pasien 3

15 Kamar Mandi 2

Lantai 2 terdiri dari 10 ruangan, yaitu :

NO NAMA RUANGAN JUMLAH

1 Ruang Kepala Puskesmas 1

2 Ruang Tata Usaha 1

3 Ruang Meeting 1

4 Ruang Konsultasi Kesling/Promkes 1

5 Aula 1

6 Ruang server 1

7 Musholla 1

8 Gudang 1

9 Dapur 1

10 Kamar Mandi 2

Wilayah Kecamatan Mergangsan mempunyai sarana kesehatan, antara lain :

a) Jumlah Puskesmas : 1 unit

b) Jumlah Puskesmas Pembantu : 0 unit

c) Jumlah Rumah Sakit : 1 unit

d) Jumlah Rumah Persalinan : 1 unit

e) Jumlah Kendaraan Pusling : 1 unit

Page 9: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

8

f) Jumlah Ambulance : 2 unit

g) Dokter Praktek : 17 dokter

h) Apotik : 5 unit

i) Bidan Praktek : 2 bidan

E. Sumber Daya Manusia

Susunan Organisasi dan Pejabat Pengelola

Page 10: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

9

Sumber Daya Manusia yang ada di Puskesmas Mergangsan berjumlah 54 orang dengan

perincian sbb:

No Jenis tenaga Jumlah PNS Naban Teknis

1 Kepala Puskesmas 1 1 - -

2 Ka.Sub.Bag. Tata Usaha 1 1 - -

3 Dokter Umum 4 3 - 1

4 Dokter Gigi 2 2 - -

5 Perawat 5 4 - 1

6 Perawat Gigi 3 2 - 1

7 Bidan 4 4 - -

8 Analis 2 1 1 -

9 Apoteker 1 1 - -

10 Asisten Apoteker 2 1 - 1

11 Nutrisionis 2 1 - 1

12 Sanitarian 1 1 - -

13 Perekan Medik 1 1 - -

14 Staf 9 5 1 3

15 Psikolog 1 - - 1

16 Surveilans Kelurahan 3 - 3

17 Pengemudi 1 1 - -

18 Akuntan 1 - - 1

19 Cleaning Service 2 - - 2

20 Jaga siang 1 - - 1

21 Jaga Malam 1 - - 1

Jumlah 54 33 5 13

Page 11: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

10

Sebagai pemberi Layanan Kesehatan Strata Pertama,bisnis Puskesmas adalah bisnis

kepercayaan ( Trusty Business/ Value Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya

organisasi ini tergantung pada besarnya kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan

Puskesmas. Saat ini untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat sebagai pelanggan /

pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat dengan tingginya harapan masyarakat

terhadap layanan Puskesmas.

Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadang menimbulkan kekurang fleksibilitas

dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan semakin menurunnya kemampuan dana

pemerintah dalam penganggaran, memacu Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk

mencari jalan keluar, oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas

pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu langkah strategis yang harus

ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah

dengan secara aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara profesional dan mandiri.

Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam

Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga pelayanan sosial milik pemerintah baik di

Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis menjadi Badan

Layanan Umum ( BLU ) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi

dalam pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan pemerintah tersebut, puskesmas dapat

diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan

produktifitas harus menjadi bagian dari sosial managemen, hal inilah yang nantinya dapat

dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial manajemen di Puskesmas pemerintah

Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas Mergangsan akan

lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan,

disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna

menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.

Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di

lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Mergangsan dalam bentuk penyusunan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Mergangsan sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

BAB

IiI

KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK BBIISSNNIISS PPUUSSKKEESSMMAASS

Page 12: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

11

Gambaran Singkat Bisnis

Kegiatan Utama Puskesmas Mergangsan adalah dalam usaha pelayanan kesehatan

perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan

penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core bisnis adalah pelayanan pengobatan dasar

serta penunjang medis.

Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap competitor layanan sejenis

di Kota Yogyakarta, Puskesmas Mergangsan berusaha memenangkan persaingan dengan cara

menjaga mutu layanan; Leader dalam SDM dan Sarana Prasarana, dan terjangkau oleh semua

lapisan masyarakat.

Keseimbangangan semua komponen pendukung penyedia layanan kesehatan akan

memperkuat pelayanan yang optimal. Semua pihak harus mempunyai visi yang sama dalam

menyelenggrakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat terwujudlah derajad kesehatan

masyarakat yang proposional.

Rencana srategi bisnis sebagai pedoman bagi seluruh personil organisasi Puskesmas

Mergangsan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk lima tahun

mendatang melalui pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan sebagai implementasi

dari misi Puskesmas Mergangsan.

Strategi bisnis yang optimal akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi

masyarakat di Kecamatan Mergangsan serta memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP) melalui pengukuran kinerja Puskesmas Mergangsan sebagai wujud

pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan

pembangunan kesehatan daerah.

Page 13: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

12

Analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang

terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT. Analisis

SWOT didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai

kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).

Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat

ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kinerja organisasi pada masa yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan

memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang

dihadapi.

Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis

SWOT dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Anatomi Kuadran

a) Kuadran I

Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara agresif

sangat terbuka karena organisasin memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu.

Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:

1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang lebih

agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar / pangsa pasar).

2) Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan pasar

(membuka pasar baru / segmentasi pasar).

Aggressive Maintenance

Selective Maintenance

Peluang

Stable Growth

Conglomerat Diversification

Turn Arround Giurella

Kelemahan

I GROWTH

II STABIL

Rapid Growth

III DEFENSIF

IV DIVERSIFIKASI

Ancaman

Nice Concentric diversification

Kekuatan

Y

X

BAB

Iv

AANNAALLIISSAA IISSUUEE SSTTRRAATTEEGGIISS

Page 14: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

13

3) Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan

produk-produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang telah ada maupun

penciptaan produk baru.

b) Kuadran II

Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh apabila

secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada.

Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan,

pemberlakuan tarif yang kompetitif (pricing policy), dan sebagainya.

c) Kuadran III

Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sangat

kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai

kelemahan yang dimiilikinya.

d) Kuadran IV

Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan

upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk

unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan

beberapa ancaman yang menghadang, dan semakin ekstensif terutama dengan

diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang tidak terkecuali bisnis kesehatan.

A. Analisis Internal dan Eksternal

1. Analisis Internal (SW)

a. Sumberdaya Manusia

No Obyek Yang dianalisa

Kekuatan

( S )

Kelemahan

( W )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Jumlah pegawai belum sesuai analisa jabatan V

2 76% berstatus PNS V

3 IGD, Poli Umum, Gigi dilayani dokter /

dokter gigi V

4 100% Bidan D3 V

5 80% Paramedis D3 V

6 Tenaga Fungsional lain lengkap V

7 Staf Administrasi lengkap V

8 Tenaga keamanan (satpam) ada V

9 Tenaga teknis pemeliharaan kurang V

10 Sikap terhadap perubahan V

11 Kedisiplinan V

12 Komitmen pegawai terhadap Puskesmas V

Page 15: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

14

JUMLAH 1 10 9 -3 0 0

TOTAL 20 - 3

NILAI 17

b. Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan

No Obyek Yang dianalisa

Kekuatan

( S )

Kelemahan

( W )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Pelayanan Dasar sesuai standart V

2 Pelayanan UKP V

3 Pelayanan pengembangan ada V

4 Pelayanan inovasi (Abipraya , Konsul

Psikologi, ) ada V

5 Administrasi Pelayanan Jaminan V

6 Waktu tunggu lama V

7 Pelayanan UKM berjalan cukup baik V

JUMLAH 2 12 -2 -3

TOTAL 14 -5

NILAI 9

c. Sarana Prasarana

No Obyek Yang dianalisa

Kekuatan

( S )

Kelemahan

( W )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Lahan strategis V

2 Lahan luas V

3 Mudah dijangkau V

4 Penataan ruang (termasuk ruang pelayanan)

belum optimal V

6 Alat medis dalam jenis dan jumlah lengkap V

7 Perawatan alat cukup V

8 Sarana fisik cukup V

9 Sarana transportasi cukup V

10 Inventaris kantor kurang V

11 Simpus optimal V

12 Soft ware dan perangkat hukum lengkap V

JUMLAH 3 6 6 -1 -4 -3

TOTAL 20 -8

NILAI 12

d Dana

No Obyek Yang dianalisa

Kekuatan

( S )

Kelemahan

( W )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Target pendapatan V

2 Adanya dana Hibah, BOK V

JUMLAH 6

TOTAL 6 0

NILAI 6

Page 16: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

15

Rangkuman Analisis SW (faktor internal)

No Obyek Yang dianalisa Penilaian

Kekuatan Kelemahan Nilai

1 Sumber Daya Manusia 23 -4 19

2 Jenis pelayanan dan mutu pelayanan 14 -5 9

3 Sarana prasarana 20 -8 13

4 Dana 6 0 6

JUMLAH 65 -20 45

2. Analisis Eksternal (OT)

a. Sosial budaya masyarakat / Sumber Daya Manusia

No Obyek Yang dianalisa

Peluang (

O )

Ancaman

( T )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Jumlah penduduk relatif banyak V

2 Jumlah Pasangan Usia Subur banyak V

3 Jumlah Balita banyak V

4 Jumlah Peserta JKN jiwa V

5 Budaya gotong royong V

6 Budaya PHBS kurang V

7 Budaya paternalistik V

8 Adat merti Code / Dewa Brata V

9 Kecamatan sehat V

10 Kelurahan Siaga V

11 Hubungan Lintas sektoral cukup baik V

12 Dukungan Kader dan TOMA cukup

baik V

13 Dukungan LSM cukup baik

(Padmaya, Tagana, dll) V

JUMLAH 0 2 30 0 -4

TOTAL 32 -4

NILAI 28

b. Sarana dan Prasarana

No Obyek Yang dianalisa Peluang ( O ) Ancaman ( T )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Bangunan inti merupakan bagunan baru V

2 Parkir Luas V

3 Bantuan sarana dan prasarana dari pihak

lain yang tidak mengikat V

4 Belum ada sarana IPAL -1

JUMLAH 4 -1

Page 17: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

16

TOTAL 4 -1

NILAI 3

c. Ekonomi

No Obyek Yang dianalisa

Peluang ( O

)

Ancaman

( T )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Tingkat pendapatan masyarakat V

2 Fluktuasi harga bahan pokok, Obat dan

Alkes V

3 Kenaikan harga BBM dan Gas V

JUMLAH 3 -2

TOTAL 3 -2

NILAI 1

d. System peraturan dan kebijakan

No Obyek Yang dianalisa

Peluang

( O )

Ancaman

( T )

1 2 3 -1 -2 -3

1 UU no 8 thn 1999 ttg Perlindungan Konsumen. V

2 UU no 1 thn 2004 ttg Perbendaharaan Negara V

3 UU no 29 thn 2004 ttg Praktek Kedokteran V

4 PP no 23 thn 2005 ttg Pengelolaan keuangan

BLU V

5 Permendagri no 61 thn 2007 ttg Pedoman

teknis pengelolaan keuangan BLUD V

6

Permendagri no 59 thn 2007 ttg Perubahan

Permendagri nomor 13 thn 2006 ttg

pengelolaan keuangan daerah

V

7 Keputusan Menkes No

128/Menkes/SK/II/2004 V

8 SE Mendagri no 900/2759/SK thn 2008 V

9 Perda no 3 thn 2010 ttg Tarif retribusi

pelayanan Puskesmas V

10 Standarisasi harga V

11 Kebijakan sirkulasi anggaran (APBD, BOK,

Jamkes) V

12

Perbedaan peraturan pertanggungjawaban yang

berbeda antara pusat dan daerah (BOK,

Jamkesmas)

V

Page 18: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

17

2. Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)

a. Pesaing

Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT

JUMLAH 2 21 -2 -6

TOTAL 23 -8

NILAI 15

No Obyek Yang dianalisa

Peluang

( O )

Ancaman

( T )

1 2 3 -1 -2 -3

1 Terdapat 2 Institusi layanan kesehatan

pesaing (RS) V

2 Terdapat 4 Klinik Swasta V

3 Terdapat 7 Apotik Swasta V

4 Terdapat 1 pengobatan tradisional V

5 Promosi oleh pesaing V

6 Kerjasama operasional dengan pesaing V

7 Lokasi RS dan antar Puskesmas relatif

dekat V

JUMLAH 2 -5 -2

TOTAL 2 -7

NILAI -5

No Obyek Yang dianalisa Penilaian

Peluang Ancaman Nilai

1 Sosial budaya / SDM 32 -4 28

2 Sarana dan Prasarana 2 -2 0

3 Ekonomi 3 -2 1

4 System peraturan dan kebijakan 23 -8 15

5 Pesaing 2 -7 -5

JUMLAH 62 -23 39

Peluang

45 (39,45)

Kekuatan Kelemahan 39

Ancamann

Page 19: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

18

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Mergangsan di Kuadran I, atau pada

kuadran Agressive tumbuh

Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda

terhadap posisi Puskesmas Mergangsan sebagai berikut :

a. Faktor internal

Hasil Identifikasi Faktor Internal

No

.

Bidang

identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

1. Pelayanan 1. Tersedianya

pelayanan

kegawatdaruratan,

homecare, dan UKM.

2. Tersedianya

pelayanan

Puskesmas Buka

minggu

3. Sarana Penunjang

Pelaya nan cukup

tersedia.

1. Pelayanan laboratorium

dan layanan kesehatan

belum 24 jam.

2. Organisasi dan

SDM

1. Puskesmas sebagai

unit pelaksana teknis

daerah.

2. Sebagian besar

kualifikasi SDM

sesuai kompetensi

3. Jumlah tenaga medis

dan paramedis cukup

1. Resistensi perubahan bagi

sebagian SDM

2. Reward dan punishment

belum optimal

3. Keuangan 1. Adanya subsidi dari

Pemerintah

2. Adanya kewenangan

menarik retribusi

pelayanan

1. Sistem pembayaran

retribusi belum optimal

2. Sistem pengelolaan dan

sirkulasi keuangan belum

optimal.

4. Sarana / prasarana 1. Lahan pengembangan

cukup luas.

1. Pemanfaatan lahan belum

optimal

Page 20: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

19

2. Sarana/prasarana

penunjang memadai.

3. Jumlah dan macam

alat cukup.

2. Tata ruang bangunan

kurang representatif

b. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional adjugement terhadap

empat bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan

ancaman yang dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional adjugement yang

dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Identifikasi Faktor Eksternal

No

.

Bidang

identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)

1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan

pelayanan kesehatan

berkembang

2. Adanya peluang

rujukan masuk

pelayanan psikologi

3. Adanya peluang

rujukan masuk

Pelayanan

Laboratorium

4. Peluang diversifikasi

produk pelayanan

1. Tuntutan Pelayanan

prima dari masyarakat

2. Adanya pesaing

pelayanan sejenis yang

lebih menjanjikan

3. Semakin banyaknya

institusi pelayanan

kesehatan swasta

2. Organisasi dan

SDM

1. Peluang kerja sama

dengan pihak III

2. Perubahan status

sebagai pelaksana

PPK-BLU

3. Adanya kepercayaan

institusi lain bekerja

sama untuk program

diklat

1. Rekrutment pegawai oleh

pemerintah

2. Adanya keinginan

pegawai mencari

kesejahteraan pada

institusi lain

3. Keuangan 1. Peluang perubahan

pola pengelolaan

1. Subsidi pemerintah

semakin berkurang

Page 21: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

20

keuangan lebih

mandiri dan fleksibel

2. Peluang

pengembangan UBS

(Unit Bisnis Strategis)

3. Masih adanya subsidi

pemerintah untuk

pembiayaan

masyarakat miskin

2. Pola tarif kurang

menguntungkan

3. Terdapat piutang dengan

tempo yang tidak

menentu

4. Sarana / prasarana 1. Pengembangan

fasilitas

2. Kerja sama

pemanfaatan

sarana/prasarana

dengan pihak III

3. Bantuan peralatan

dari pemerintah dan

pihak III

1. Status lahan dapat

diambil alih oleh

pemerintah

2. Kerusakan Sarana /

prasarana

3. Sarana/prasarana

tertinggal perkembangan

IPTEK

c. Pembobotan

Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik

internal maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh bidang

tersebut terhadap kinerja Puskesmas. Adapun bobot masing-masing faktor / bidang

adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan = 35% (0,35)

2. Organisasi dan SDM = 25% (0,25)

3. Keuangan = 20% (0,2)

4. Sarana/prasarana = 20% (0,2)

Adapun pembobotan subfaktor (indikator) akan ditentukan kemudian setelah

dilakukan adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel

penghitungan.

Sedangkan skor rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 1—5

sebagai berikut:

Skor 5 = sangat kuat

Skor 4 = kuat

Skor 3 = cukup

Skor 2 = lemah

Page 22: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

21

Skor 1 = sangat lemah

Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk

weakness (kelemahan) dan threat (ancaman) bernilai negatif.

d. Penentuan Posisi

1. Nilai Kekuatan (strength)

No. Uraian Bobot Rating

(C)

Nilai (D)=

AXBXC Faktor (A) Subfaktor (B)

1. Pelayanan 0,35

1. Tersedianya pelayanan kegawat

daruratan dan homecare dan UKM 0,35 0,25 5 0,437

2. Pelayanan Laboratorium dengan

fotometer. 0,35 0,15 4 0,210

3. Sarana Penunjang Pelayanan

cukup tersedia. 0,35 0,15 4 0,210

Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,451

2 Organisasi dan SDM 0,25

1. Puskesmas sebagai unit pelaksana

teknis daerah. 0,25 0,3 5 0,375

2. Sebagian besar kualifikasi SDM

sesuai kompetensi. 0,25 0,2 4 0,200

3. Jumlah tenaga medis dan

paramedis cukup 0,25 0,3 4 0,300

Jumlah 2.1 s/d 2.3 0,875

3 Keuangan 0,2

1. Adanya subsidi dari Pemerintah 0,2 0,6 5 0,600

2. Adanya kewenangan menarik

retribusi pelayanan 0,2 0,4 5 0,400

Jumlah 3.1. s/d 3.2 1,000

4 Sarana/prasarana 0,2

1. Lahan pengembangan cukup luas. 0,2 0,4 5 0,400

2. Sarana/prasarana penunjang

memadai. 0,2 0,3 4 0,240

3. Jumlah dan macam alat cukup 0,2 0,3 4 0,240

Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

Page 23: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

22

2. Nilai Kelemahan (weakness)

No. Uraian Bobot Rating

(C)

Nilai (D)=

AXBXC Faktor (A) Subfaktor (B)

1. Pelayanan 0,35

1. Pelayanan laboratorium yang

belum 24 jam. 0,35 0,30 2 0,210

Jumlah 1.1 0,210

2. Organisasi dan SDM 0,25

1. Resistensi perubahan bagi

sebagian SDM 0,25 0,2 3 0,150

2.Reward dan punishment belum

optimal 0,25 0,2 3 0,150

Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,300

3 Keuangan 0,20

1. Sistem pembayaran retribusi

belum optimal. 0,20 0,3 3 0,180

2. Sistem pengelolaan dan sirkulasi

keuangan belum optimal. 0,20 0,3 3 0,180

3. Sudah ada tenaga akuntan. 0,20 0,2 3 0,120

Jumlah 3.1 s/d 3.4 0,480

4. Sarana/prasarana 0,20

1. Pemanfaatan lahan belum optimal 0,20 0,3 4 0,240

2. Tata ruang bangunan kurang

representatif 0,20 0,3 3 0,180

Jumlah 4.1 s/d 4.2 0,420

3. Nilai Peluang (opportunity)

No. Uraian Bobot Rating

(C)

Nilai (D)=

AXBXC Faktor (A) Subfaktor (B)

1. Pelayanan 0,35

1. Jenis kebutuhan pelayanan

kesehatan berkembang 0,35 0,25 4 0,350

2. Adanya peluang rujukan masuk

pelayanan psikologi 0,35 0,25 4 0,350

3. Adanya peluang rujukan masuk

Pelayanan Laboratorium 0,35 0,15 4 0,210

4. Peluang diversifikasi produk

pelayanan 0,35 0,2 4 0,280

Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,400

Page 24: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

23

2. Organisasi dan SDM 0,25

1. Peluang kerja sama dengan pihak

III 0,25 0,3 4 0,300

2. Perubahan status sebagai

pelaksana PPK-BLU 0,25 0,4 5 0,500

3. Adanya kepercayaan institusi lain

bekerja sama untuk program diklat 0,25 0,3 4 0,300

Jumlah 2.1 s/d 2.3 1,100

3. Keuangan 0,2

1. Peluang perubahan pola

pengelolaan keuangan lebih

mandiri dan fleksibel

0,2 0,4 4 0,320

2. Peluang pengembangan UBS

(Unit Bisnis Strategis) 0,2 0,4 5 0,400

3. Masih adanya subsidi pemerintah

untuk pembiayaan masyarakat

miskin

0,2 0,2 4 0,160

Jumlah 3.1. s/d 3.3 0,880

No. Uraian Bobot Rating

(C)

Nilai (D)=

AXBXC Faktor (A) Subfaktor (B)

4. Sarana/prasarana 0,2

1. Pengembangan fasilitas 0,2 0,4 5 0,400

2. Kerja sama pemanfaatan

sarana/prasarana dengan pihak III 0,2 0,3 4 0,240

3. Bantuan peralatan dari

pemerintah dan pihak III 0,2 0,3 4 0,240

Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

4. Nilai Ancaman (threat)

No. Uraian Bobot Rating

(C)

Nilai (D)=

AXBXC Faktor (A) Subfaktor (B)

1. Pelayanan 0,35

1. Tuntutan Pelayanan prima dari

masyarakat 0,35 0,30 2 0,210

2. Adanya pesaing pelayanan sejenis

yang lebih menjanjikan 0,35 0,40 3 0,420

3. Semakin banyaknya institusi

pelayanan kesehatan swasta 0,35 0,30 2 0,210

Jumlah 1.1 s/d 1.3 0,840

Page 25: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

24

2. Organisasi dan SDM 0,25

1. Rekruetment pegawai oleh

pemerintah 0,25 0,6 2 0,300

2. Adanya keinginan pegawai

mencari kesejahteraan pada

institusi lain

0,25 0,4 3 0,300

Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,600

3. Keuangan 0,2

1. Subsidi pemerintah semakin

berkurang 0,2 0,4 4 0,320

2. Pola tarif kurang menguntungkan 0,2 0,4 3 0,240

3. Terdapat piutang dengan tempo

yang tidak menentu. 0,2 0,2 1 0,040

Jumlah 3.1 s/d 3.3 0,600

4. Sarana/prasarana 0,2

1. Status lahan dapat diambil alih

oleh pemerintah 0,2 0,3 1 0,060

2. Kerusakan Sarana / prasarana 0,2 0,4 3 0,240

3. Sarana/prasarana tertinggal

perkembangan IPTEK 0,2 0,3 3 0,180

Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,480

Rekapitulasi Hasil Perhitungan SWOT

No

. Faktor

Kekuatan

(S)

Kelemahan

(W)

Peluang

(O)

Ancaman

(T)

1. Pelayanan 1,451 0,210 1,400 0,840

2. Organisasi dan SDM 0,875 0,300 1,100 0,600

3. Keuangan 1,000 0,480 0,880 0,600

4. Sarana/prasarana 0,880 0,420 0,880 0,480

Jumlah 4,206 1,410 4,260 2,520

Selisih (S-W) dan (O-T) 2,796 1,740

Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (2,796) dan

selisih (O-T) sebesar (1,740). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan

selisih antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk

menggambarkan posisi Puskesmas. Dengan demikian diperoleh titik koordinat [X , Y ] yaitu

[(2,796), (1,740)] sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi

demikian berarti menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau sebagai

market leader. Dengan diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 26: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

25

Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT

Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat

kearah sumbu datar, sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga

pertumbuhan sehingga bisa ke arah kuadran II

Penjelasan Analisis Eksternal dan Internal

Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal. Strategi organisasi

dalam mencapai target mengedepankan aspek Pelayanan, Pengerahan SDM, Organisatoris,

Keuangan dan Promosi. Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja

adalah mengembangkan partisipasi aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan,

dan pembagian tugas sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki.

Artinya dalam penempatan tenaga semacam paramedic, dilihat dari kompetensi dan

kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan yang sesuai. Selain

itu kebijakan lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan. Guna

memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh

dengan cara pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam

pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu pelanggan,

selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk peningkatan

pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai pelayanan prima,

yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos

Kekuatan

45

1,740) Ancaman Peluang

2,796

Kelemahan

Page 27: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

26

kerja yang tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja

juga ditempuh inovasi layanan dan cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut

terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sebagai produk unggulan puskesmas

Mergangsan, mempunyai fasilitas rawat jalan buka 7 hari dalam seminggu, pemeriksaan

laboratorium.

Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini, lintas

program dan lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri

sehingga nyaman ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan pasien maupun specimen,

sehingga tercipta pelayanan pasien yang paripurna dan akhirnya informasi semua kegiatan

puskesmas Mergangsan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pendekatan strategi pelayanan prima tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang

antara lain sebagai berikut :

1. Kondisi Internal

a. Pelayanan

Puskesmas yang merupakan pusat pelayanan masyarakat, dalam

menyelenggarakan upaya kesehatan mengacu kepada PERMENKES RI No 75 tahun

2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas yang sebagai pusat

penyelenggaraan kesehatan strata pertama,menyelenggarakan:

1. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yanng bersifat individu.

Pelayanan tersebut antara lain poli umum, poli gigi, poli lansia, poli KIA dan KB,

laboratorium, radiologi, layanan konsultasi psikologi, sanitasi serta gizi. Selain itu

puskesmas Mergangsan juga mempunyai layanan rawat inap khusus persalinan.

Semua pelayanan yang dimiliki puskesmas Mergangsan tersebut diharapkan dapat

berjalan optimal, sehingga dapat menunjang visi dan misi yang telah ditetapkan

oleh puskesmas.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat

publik yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah

penyakit di masyarakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat ini meliputi; promosi kesehatan, pemberantasan

penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,

usaha kesehatan sekolah.

b. Organisasi

Puskesmas Mergangsan merupakan lembaga teknis daerah, secara

kelembagaan sebagai UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara

Page 28: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

27

umum tidak banyak berperan dalam menentukan kebijakan kesehatan di Kota

Yogyakarta, karena kewenangan ada pada Dinas Kesehatan.

Secara organisatoris, dari sudut pandang eselonisasi, lebih banyak sebagai

pelaksana teknis, sehingga masih mempunyai kelemahan dalam bargaining dengan

pemerintah dalam hal pencarian dana-dana, dan sumber daya lainnya. Dengan

keterbatasan tersebut puskesmas dalam melakukan pelayanan kesehatan mengalami

berbagai hambatan. Sebagai contoh dalam hal penambahan tenaga, puskesmas

Mergangsan yang notabene terdapat kekurangan tenaga, akan susah untuk

perekrutan tenaga baru, dikarenakan penambahan tenaga baru harus melalui jalur

pengajuan ke dinas kesehatan, dan untuk realisasi harus menunggu waktu yang

cukup lama,untuk adanya penambahan tenaga pegawai negeri sipil. Pelayanan

puskesmas harus tetap berjalan, sedangkan untuk tenaga yang diperlukan,belum

dapat terpenuhi secara cepat.

c. Sumber Daya Manusia

Faktor sumber daya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter berperan

utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan,

mengedepankan kecepatan pelayanan dan kelangsungan. Dengan demikian strategi

yang diambil yaitu dengan menyediakan dokter umum untuk setiap hari

pelayanannya. Tenaga non medis juga sangat diperlukan untuk mendukung

kelancaran pelayanan 24 jam puskesmas Mergangsan. Tenaga non medis yang

diperlukan yaitu, tenaga teknis untuk peralatan serta perlengkapan pendukung

pelayanan puskesmas Mergangsan.

Untuk tenaga kerja medis pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh dengan

cara kerjasama dengan pihak lain .

d. Sarana Prasarana

Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-prasarana

yang mencukupi, terutama untuk pelayanan rawat jalan.

Kehandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung dalam

kinerja Puskesmas. Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan

menyediakan sarana prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional

sudah tidak terkendala sarana.

Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya untuk alat-alat medis

dengan teknologi tinggi yang berpotensi menghambat kinerja adalah biaya

pemeliharaan, yang umumnya mahal, dan kadang tidak tersedia suku cadangnya.

e. Standard Prosedur Operasional

Dalam melakukan pelayanan yang optimal, Puskesmas Mergangsan telah

mempunyai Prosedur standar kerja, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk Teknis. Adanya

standard prosedur tersebut memudahkan setiap unit puskesmas dalam menjalankan

Page 29: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

28

pelayanan, sesuai dengan standard profesi dan kode etik profesi, sehingga pelayanan

berjalan sesuai visi misi puskesmas Mergangsan.

f. Keuangan

Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis habis pakai, jasa pelayanan,

bahan makan pasien, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain

sebagainya. Untuk itu selain dibiayai dari dana pendapatan puskesmas sendiri,

puskesmas masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Sirkulasi keuangan di puskesmas Mergangsan, dalam pengelolaannya mengalami

berbagai kendala. Kendala tersebut antara lain, untuk pencairan dana operasional

puskesmas, tidak bisa tepat waktu sesuai kebutuhan yang harus mengikuti aturan

sirkulasi anggaran dari pemerintah daerah untuk pencairannya.

2. Kondisi Eksternal

Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undangan;

kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan

nasional; perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :

a. Undang-undang dan peraturan

1. Permendagri

Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan

keuangan, semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan.

Dalam format aturan tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan

kegiatan berdasarkan kewenangan dan kemampuan daerah. Namun dalam

kenyataannya, pemerintah daerah sangat restriksi dengan program dan kegiatan

yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak program dan

kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk dalam

penganggaran. Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja.

2. Permenkeu

Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan

pertanggungjawaban daerah diatur dalam BAB XV Pasal 324, Pasal 325, Pasal

326, Pasal 327, Pasal 328 dan Pasal 329.

Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 ahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara telah membuka koridor baru kepada

departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/kota yang bertugas memberikan

pelayanan publik seperti layanan kesehatan, pendidikan, pengelolaan kawasan,

lisensi untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel melalui

Page 30: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

29

pembentukan Badan Layanan Umum yang diatur lebih lanjut dalam PP 23

tahun 2005.

b. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah

Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat ini belum

begitu jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai dengan

Peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2007, Puskesmas masih dalam koridor

lembaga teknis daerah.

Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri

Keuangan tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara tegas

untuk instansi vertical.

c. Kondisi Ekonomi Daerah

Secara umum, ekonomi daerah Kota Yogyakarta tergolong daerah yang

memiliki kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan

pelayanan inovatif mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan.

d. Sosial Budaya Masyarakat

Warga Masyarakat Kota Yogyakarta, memiliki type atau berkarakteristik

tradisionil, sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan

sangat dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih

kurang mendukung dalam pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran

masyarakat.

e. Perkembangan Teknologi Kesehatan

Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih. Untuk

institusi pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba mengadakan

alat-alat kesehatan karena didukung pendanaan yang memudahkan inovasi dan

diversifikasi pelayanan kesehatan. Sementara Puskesmas umumnya masih terbatas

dalam memperoleh alat-alat kesehatan .

f. Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk

perangkat kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun

dalam pemeliharaan, software, petugas informasi dan pemeliharaannya

membutuhkan dana yang besar. Kebanyakan SDM Puskesmas masih terbatas.

Pengembangan teknologi informasi puskesmas untuk pelaksanaan system informasi

puskesmas dengan mengupayakan pelaksanaan SEMAR yakni system elektronik

rekam medis mergangsan dengan harapan mengoptimalkan pemanfaatan simpus

untuk layanan rekam medis.

g. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs

Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan

bahan habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara

Page 31: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

30

langsung berdampak pada kinerja puskesmas, namun ada kekawatiran adanya

pengurangan pendanaan dari berbagai sumber pendapatan puskesmas, yang

kemudian akan mengubah prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap mata usang

asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang

untuk kesehatan dari luar negeri dikarenakan pengenaan Pajak Barang mewah

untuk alat kesehatan yang di impor dari luar negeri.

Dengan melihat posisi bisnis puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa

pada posisi tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus

kekuatan sehingga puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu

mengerahkan semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum optimal

menjadi maksimal. Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif dengan mengakomodir isue-isue yang relevan yang

sesuai dengan Visi dan Misi Strategi yang diterapkan antara lain :

1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.

2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat :

3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.

4. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan lintas program, lintas sektoral serta

pihak terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan

Page 32: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

31

1. Memberikan pelayanan sesuai standar, peduli, responsif dan berkeadilan

2. Memberikan pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan

3. Mendorong dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

4. Mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit menular yang berpotensi wabah

5. Mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit tidak menular

1

“Menjadi Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan

kesehatan dasar yang bermutu, merata dan terjangkau serta mampu menggerakkan masyarakat hidup bersih dan mandiri

BAB

v

VVIISSII MMIISSII DDAANN SSTTRRAATTEEGGIISS

Page 33: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

32

Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan

Tujuan Dan Strategi

Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.

Meningkatkan kerjasama yang baik dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat

1

2

3

4

Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan

5

Page 34: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

33

Meningkatkan profesionalisme

pelayanan

Strategi

1 Meningkatnya jumlah masyarakat yang

menjadikan puskesmas sebagai Puskesmas

pilihan utama masyarakat kecamatan

Mergangsan

2

3

Meningkatnya kualitas sumber daya petugas.

Meningkatnya kualitas pelayanan medis,

penunjang medis dan administratif

Meningkatkan pemahaman

konsep paradigma sehat di

masyarakat

Strategi

1 Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat

2 Meningkatkan penanganan masalah

kesehatan masyarakat dengan paradigma

sehat

Meningkatkan dukungan

sumber daya masyarakat

Strategi

1 Meningkatnya peran serta masyarakat untuk

mencapai derajad kesehatan

2 Terselenggaranya community deal

Meningkatkan kerjasama yang

baik dengan lintas program,

lintas sektor dan pihak terkait

untuk meningkatkan kualitas

pelayanan

Strategi

1

Meningkatnya pelayanan kesehatan secara

terpadu

TUJUAN PERTAMA

TUJUAN KEDUA

TUJUAN KETIGA

TUJUAN KEEMPAT

Page 35: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

34

Meningkatkan sarana dan

prasarana sesuai standar

kesehatan

Strategi

1 Meningkatnya pelayanan kesehatan secara

aman, nyaman dan lancar sesuai dengan

standar kesehatan

TUJUAN KELIMA

Page 36: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

35

Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik berupa

penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap melakukan penilaian kinerja.

Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tambah dalam

penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan.

Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang

telah didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan

maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam suatu

wilayah kabupaten/ kota. Oleh karenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk

dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas.

Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing

Puskesmas kemungkinan tidak sama di seluruh Puskesmas, melainkan hanya berdasarkan

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan . Sedangkan kegiatan

kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di kabupaten/ kota, hanya akan

dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.

Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-

upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan :

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :

a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan

jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota.

b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan atau

penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam pelaksanaan

pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,meliputi :

a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan

penilaian kinerja,

b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :

a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.

b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar

pelayanan yang telah ditetapkan.

c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan.

Dimana masing masing program/ kegiatan mempunyai indikator mutu tersendiri,

sebagai contoh cakupan layanan kia sesuai standar.

BAB

vI

PPRROOGGRRAAMM SSTTRRAATTEEGGIISS

Page 37: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

36

d. Penilaian out-come pelayanan antara Iain melalui pengukuran tingkat kepuasan

pengguna jasa pelayanan Puskesmas.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 Tahun 2016 tentang

standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator

kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun 2017-2022 yang mencakup pelayanan

kesehatan dasar dengan 12 indikator standart pelayanan minimal.

Berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum, rumusan Program Strategis berpedoman pada Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra SKPD).

Pengembangan Program yang direncanakan untuk waktu mendatang digambarkan sebagai

berikut:

1. Sesuai PP 74/2012 Ps 11 ayat (3.a), maka perumusan program dan kegiatan PPK BLU,

hanya terdiri dari 1 (satu) program, 1 (satu ) Kegiatan , 1 (satu ) out put dan jenis belanja.

2. RSB BLUD Unit Kerja Puskesmas disusun berdasarkan Renstra SKPD Dinas Kesehatan ,

dimana jumlah program dan kegiatan sudah ditetapkan. RSB merupakan jabaran kongkrit

dari indikator , target indikator, dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Strategi SKPD

Dinas Kesehatan sebagai berikut :

a. Program :

Pelayanan Kesehatan Dasar

b. Indikator Program:

Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan di Puskesmas

c. Target Indikator Program :

Tahun 2017 : 77

Tahun 2018 : 78

Tahun 2019 : 79

Tahun 2020 : 80

Tahun 2021 : 80,05

Tahun 2022 : 81

c. Kegiatan 1:

Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Mergangsan

Out Put Kegiatan :

Operasional Pelayanan Kesehatan Perorangan

d. Kegiatan 2:

Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mergangsan

Out Put Kegiatan :

- Laporan penyelenggaraan managemen Puskesmas mergangsan

Page 38: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

37

- Laporan penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan

- Laporan penyelenggaraan upaya pelayanan gizi dan kesehatan keluarga

- Laporan penyelenggaraan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

- Laporan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

Sesuai dengan fungsi Puskesmas, UPT Puskesmas Mergangsan sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan

kesehatan strata pertama maka pokok-pokok kegiatan dalam melaksanakan program nasional

sebagai sebagai berikut : ( Program disesuaikan dengan PMK ttg Puskesmas yang terbaru)

1. Program Promosi Kesehatan :

a. Perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Penyuluhan kesehatan pada masyarakat dan sekolah

2. Program Kesehatan Lingkungan :

a. Wilayah Kawasan sehat

b. Higiene & Sanitasi TTU & TPM

c. Pemukiman, Perumahan & Bangunan sehat

d. Penyehatan air

3. Program Kesehatan Ibu & Anak, Keluarga Berencana ( KB ).

a. Cakupan K1 & K 4.

b. Cakupan Fe Bumil.

c. Cakupan Vit A ibu menyusui.

d. Cakupan pertolongan persalinan.

e. Cakupan keluarga berencana.

f. Pelayanan Ranap Bersalin.

g. P 4 K (Program Perencanaan Pertolongan Persalinan & Pencegahan Komplikasi)

h. Imunisasi Balita & WUS

4. Program Gizi :

a. Kunjungan SKDN

b. Cakupan D/S,N/D,K/S

c. Konsultasi Gizi.

d. PMT Bayi & Balita gizi kurang & buruk.

5. Program Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M)

a. P2M & Imunisasi

b. SKD KLB (Sistem Kewaspadaan Dini KLB)

c. Surveilance penyakit

d. Pencegahan penyakit tidak menular

6. Program Pengobatan :

a. Pelayanan pengobatan

b. Pelayanan Kesehatan Tradisional

Page 39: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

38

c. Pelayanan Kesehatan Lansia

d. Pelayanan Kesehatan Mata

e. Pelayanan Kesehatan Jiwa

7. Program Pengembangan Puskesmas Gondomanan adalah :

a. Pelayanan Kesehatan Tradisional

b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

c. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

d. Kesehatan Olah Raga

e. Kesehatan Mata

f. Kesehatan Jiwa

g. Posyandu Lansia

h. Posyandu Balita

i. Konsultasi Psikologi

j. Klinik berhenti merokok

k. Kekerasan pada perempuan & kekerasan pada anak

l. Konsultasi Gizi

m. Konsultasi Kesehatan Lingkungan

8. Program pengembangan yang dilaksanakan secara terpadu di Puskesmas

Merganmgsan lain :

a. Melaksanakan Puskesmas Santun Lansia

b. Meningkatkan pelaksanaan pelayanan yang terpadu antar bagian, misalnya

deteksi dini penyakit (General cek up), Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS),

klinik konsultasi berhenti merokok, klinik konsultasi gizi dan klinik konsultasi

psikologi

c. Melaksanakan pelayanan konsultasi obat dan meningkatkan PIO (Pelayanan

Informasi Obat)

d. Meningkatkan pelayanan penyuluhan KTD (kehamilan tidak diinginkan) &

Kespro( Kesehatan reproduksi) tingkat remaja, penyuluhan kekerasan terhadap

perempuan dan anak (KtPA).

Adapun rumusan program strategis UPT Puskesmas Mergangsan berpedoman pada

Keputusan Walikota, SKPD Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Nomor 105 Tahun 2017

tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Dinas Kesehatan

Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022, adalah sebagai berikut :

Page 40: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

39

PROGRAM STRATEGIS UPT PUSKESMAS MERGANGSAN BERDASARKAN DOKUMEN RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017-2022

Visi Menjadi Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan terjangkau serta mampu menggerakkan masyarakat hidup bersih dan mandiri. Misi

1. Memberikan pelayanan sesuai standar, peduli, responsif dan berkeadilan 2. Memberikan pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan 3. Mendorong dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 4. Mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit menular yang berpotensi wabah 5. Mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit tidak menular

PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

HASIL Indikator Program / keluaran

2017 2018 2019 2020 2021 2022

TAR

GET

Rp. (Juta) TAR

GET

Rp. (Juta) TAR

GET

Rp. (Juta) TAR

GET

Rp. (Juta) TAR

GET

Rp. (Juta) TAR

GET

Rp. (Juta)

Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan

Upaya kesehatan Perorangan

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

Indeks kepuasan layanan kesehatan Puskesmas

77 44.977.616.015 78 42.437.902.806 79 43.711.039.890 80 45.022.371.087 80,5 46.373.042.210

81

47.784.233.488

Operasional Pelayanan Kesehatah Perorangan Puskesmas Gondomanan

12 bulan

982.881.224 12

bulan 987.482.122

12 bulan

896.506.586 12

bulan 1.026.401.783

12 bulan

1.057.193.837

12 bulan

1.088.909.852

Page 41: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

40

PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

HASIL KELUARAN

2017 2018 2019 2020 2021 2022

TARGET Rp. (Juta) TARGET Rp. (Juta) TARGET Rp. (Juta) TARGET Rp. (Juta) TARGET Rp. (Juta) TARGET Rp. (Juta)

Upaya

Kesehatan

Masyarakat

Puskesmas

Mergangsan

Laporan

penyelenggaraan

Puskesmas MG

1

Dokumen 745.732.579

1

Dokumen 698.588.900

1

Dokumen 719.546.567

1

Dokumen 741.132.964

1

Dokumen 763.366.953

1

Dokumen 786.267.962

Laporan

Penyelenggaraan

Upaya

Pelayanan

Kesehatan

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

Laporan

Penyelenggaraan

upaya pelayanan

gizi dan

kesehatan

keluarga

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

Laporan

Penyelenggaraan

Upaya

Pemberdayaan

Masyarakat dan

promosi

kesehatan

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

Laporan

Pengendalian

Penyakit dan

Penyehatan

Lingkungan

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

1

Dokumen

Page 42: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

41

Asumsi-Asumsi

Dalam perencanaan strategis, dipengaruhi oleh beberapa asumsi sebagai dasar untuk

evaluasi, penyusunan program kegiatan dan penganggaran. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas

Mergangsan tahun 2017 - 2022 didasarkan atas asumsi-asumsi yang bersifat makro dan mikro.

Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan ekonomi; (2) Tingkat

Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.

A. Asumsi Makro

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 tahun belakangan ni menunjukkan signifikansi

yang bagus, terutama menunjukkan kebangkitan dari keterpurukan kondisi ekonomi

Indonesia. Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dipredikisikan akan terus

berkembang sehingga mampu lagi berswasembada dan menjadi macan asia.

Contoh

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan

inflasi, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya

kebutuhan kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan,

sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi

konsumsi kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan

menyebabkan meningginya unit cost layanan kesehatan.

Dalam %

Page 43: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

42

Pertumbuhan Ekonomi yang positif diharapkan menciptakan iklim usaha dan jasa

yang kondusif, sehingga masyarakat dapat tercukupi kebutuhannya disemua bidang usaha

dan jasa. Semakin meningktnya pertumbuhan ekonomi meningkat pula semua usaha dan

penyedia layanan jasa, termasuk pula penyedia layanan kesehatan,dalam hal ini

puskesmas. Puskesmas yang merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat srata

pertama harus dapat berbenah dan meningkatkan semua pelayanannya, sehingga

kebutuhan layanan masyarakat yang tinggi, dapat terpenuhi dengan pelayanan kesehatan

dari puskesmas.

2. Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi Indonesia sejak tahun setelah 2016 relatif terkendali sehingga

membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik. Dengan pertumbuhan ke a

Faktor inflasi yang mencapai dua digit pada tahun 2017 cukup berperan pada

kenaikan nominal PDRB perkapita. Meski secara nominal terjadi kenaikan PDRB

perkapita yang cukup tinggi, namun secara riel terjadi perlambatan pertumbuhan PDRB

perkapita. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dilihat dari daya beli masyarakat,

dengan daya beli masyarakat yang tinggi maka pertumbuhan ekonomi pun dapat

dikategorikan baik. Adanya daya beli masyarakt yang baik maka iklim usaha dan jasa

akan berkembang dengan baik, Tingkat inflasi yang tidak terkontrol akan merusak iklim

usaha dan jasa di masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi pun akan terhambat.

3. Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika sangat rentan

dengan isu-isu negatif tentang Indonesia, dan terkait erat dengan harga harga saham.

Mimpi buruk tidak berharganya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika dialami pada

Page 44: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

43

tahun 1997 s/d tahun 2002. kemudian berangsur-angsur membaik pada level Rp. 8.000,00

per dollar Amerika sampai dengan ahun 2005. Kemudian turun lagi nilai rupiah, dan

terakhir pada level Rp. 9.300 / US$.

Dengan adanya krisis global pada tiga tahun terakhir, perekonomian Indonesia tetap

dapat bertahan, karena pasar ekonomi Indonesia bertumpu pada skala kecil atau

domestik. Nilai tukar rupiah pada tahun 2008 Rp 10.900,00, pada tahun 2009 Rp 9.430,

00 dan akhirnya pada tahun 2010 ada pada level Rp 8.650 / US$.

Pergerakan perkembangan ekonomi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin

meningkat yang berakibat mendorong untuk meningkatnya nilai ekspor yang mendukung

perkembangan ekonomi Indonesia.

Sumber data : Bank Indonesia

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Tahun 2014-2016 dapat

dilihat pada grafik dibawah ini.

Page 45: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

44

4. Efek Global Warming

Global warming yang lebih dikenal masyarakat dengan efek pemanasan global

ikut mempunyai pengaruh terhadap proses pelayanan kesehatan. Pemanasan global yang

berkelanjutan dapat menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim, serta kerusakan alam,

dimana akan sangat berpengaruh terhadap derajad kesehatan masyarakat. Derajad

kesehatan masyarakat yang menurun berdampak pada beban layanan kesehatan.

5. Laju Pertumbuhan Penduduk

Indonsia menempati ranking keempat dari jumlah penduduk Dunia, dan

menghadapi laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1 persen, jauh lebih tinggi

dari Negara RRC yang hampir 0 persen.

Untuk Kota Yogyakarta, Jumlah Penduduk di Kota Yogyakarta pada tahun 2016 sekitar

500.921 jiwa. Jumlah pegawai Negeri aktif di Kota Yogyakarta sekitar 8.500 orang.

Kunjungan pasien puskesmas Mergangsan dari dalam kota sebanyak 54.459 pasien.

Prosentase kunjungan pasien dalam kota puskesmas Mergangsan pada tahun 2016 yaitu

sebanyak 13%.

Gambaran pelanggan potensial kunjungan Puskesmas Mergangsan dalam kota sebanyak

54.459 orang pasien pada tahun 2016, yaitu dari 19% PNS, 19% KK Miskin, 16%

Jaminan lain-lain dan sisanya dari masyarakat umum.

Gambaran pertumbuhan penduduk Indonesia

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

Page 46: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

45

Data Badan Pusat Statistik DIY 2018

Asumsi Makro lainnya difokuskan pada kebijakan, peraturan perundang-undangan pusat

maupun daerah.

1. Peraturan Pemerintah / Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Dalam negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan pemerintah daerah,

dan Satuan Kerja Perangkat Daerah, merubah pola pengelolaan keuangannya mulai dari

perencanaan, sampai pertanggungjawabannya, sehingga dimungkinkan waktu

Page 47: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

46

pelaksanaan kegiatan mundur dari yang sudah dijawdalkan. Kemudian adanya wacana

baru badan Layanan Umum Daerah, turut andil dalam dinamika kinerja Puskesmas

Daerah. Karena bagaimanapun juga, sebagai layanan publik harus turut berubah sesuai

kondisi yang menyertai.

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan

daearh. Untuk maksud tersebut perlu sistem keuangan daerah yaitu akuntansi keuangan

daerah. Akuntansi keuangan daerah adalah sistem informasi keuangan daerah yang

menghasilkan laporan bagi berbagai pihak yang berkepentingan

2. Peraturan Daerah

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi keuangan daerah adalah merupakan prinsip, dasar, konvensi,

aturan dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan

keuangan daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan,

pengukuran, dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan

pembiayaan serta pelaporan keuangan daerah.

Laporan keuangan daerah (termasuk laporan keuangan SKPD) merupakan laporan

pertanggungjawaban bupati (kepala SKPD) atas kegiatan keuangan dan sumberdaya

ekonomis yang dipercayaka serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan

kebijakan akuntansi keuangan daerah. Dalam peraturan pengelolaan keuangan dan sistem

akuntansi yang diterapkan. Sistim pencatatan keuangan berdasarkan akrual (acrual base)

yaitu asumsi akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lain pada saat

kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam

catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang

bersangkutan.

Sedangkan entitas pelaporan adalah pemerintah daerah dan seluruh SKPD yang menurut

peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

berupa laporan keuangan termasuk Puskesmas Mergangsan.

Dalam kebijakan akuntansi keuangan Daerah Kota Yogyakarta laporan keuangan yang

pokok terdiri dari :

1) Laporan Realisasi Anggaran

Yaitu laporan realisasi anggaran yang menyajikan iktisar sumber, alokasi, dan

pemakaian sumberdaya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang

Page 48: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

47

menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu

periode pelaporan.

2) Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan mengenai

aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai

sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo

kas pada tanggal pelaporan.

4) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan alat laporan keuangan meliputi pejelasan naratif atau rincian dari

angka yang tertera dalam realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Kota Yogyakarta adalah anggapan yang

diterima sebagai suatu kebenaran tanpa dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat

diterapkan. Sejalan dengan itu, asumsi dasar yang diterapkan di Puskesmas Mergangsan

meliputi :

Subsidi Pemerintah untuk belanja Operasional Puskesmas

Dalam Peraturan Daerah No.3 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan

Puskesmas, pada pasal 19 ayat (1) dinyatakan bahwa semua pendapatan Puskesmas

dikembalikan ke Puskesmas untuk biaya operasional Puskesmas.

Selain itu puskesmas masih mendapatkan subsidi untuk obat, alat kesehatan, dan sarana

prasarana penunjang lainnya. Namun pada kenyataannya penggunaaan dana operasional

puskesmas mengalami kesulitan dalam penggunaannya, karena dalam pelayanan medis

memerlukan fleksibilitas pelayanan puskesmas. Fleksibilitas yang dimaksud yaitu, apabila

terdapat kebutuhan yang segera terpenuhi, namun sebenarnya kebutuhan tersebut tidak

termasuk dalam perenc\anaan operasional puskesmas, kebutuhan tersebut tidak bisa

terpenuhi.

Untuk kebutuhan, yang diperlukan sejak awal tahun baru bisa dicairkan pada bulan

berikutnya, padahal pada awal tahun tersebut, puskesmas tetap harus menjalankan pelayanan

kesehatan.

B. Asumsi Mikro

1. Volume Pelayanan

Jumlah kunjungan pasien baru dari wilayah kecamatan Mergangsan pada tahun

2016 adalah 5188 orang, sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Mergangsan sebanyak

37.088 orang, jadi utilitas pelayanan sebesar 13,9%. Untuk Jumlah kunjungan pasien

Page 49: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

48

baru dari wilayah Kota Yogyakarta pada tahun 2010 adalah 10.313 orang, dari jumlah

penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 501.246 orang, jadi utilitas pelayanan sebesar 23

%.

Asumsi jumlah penduduk kecamatan Mergangsan yang bermasalah kesehatan

diperkirakan sebanyak 35% dari total jumlah penduduk. Dari asumsi tersebut, secara

kuantitatif minimal ada 12.981 jumlah kunjungan ke Puskesmas. Berdasarkan data pasien

baru tahun 2015 dan tahun 2016 semester satu, rata-rata kunjungan pasien baru dari

dalam wilayah Kecamatan Mergangsan sebesar 232 orang per bulan, untuk wilayah Kota

Yogyakarta 566 orang per bulan.

Kunjungan Pasien Ke Puskesmas Mergangsan

Page 50: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

49

2. Inovasi Pelayanan

Inovasi pelayanan diperlukan suatu penyedia layanan kesehatan untuk tetap bisa

memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, inovasi pelayanan disini termasuk

peningkatan SDM serta peningkatan sarana pelayanan. Dalam upaya meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat, serta memnuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, ada

beberapa inovasi pelayanan mulai dari Poli Umum, Poli Gigi Penunjang Medis dan

Konsultasi.

Untuk Poli Umum, di puskesmas Mergangsan sudah terdapat fasilitas nebulizer,

spirometer, BMI dan Homecare. Layanan Umum dibuat 3 Poli layanan untuk antara lain

Page 51: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

50

Poli Anak, Poli Umum dan Poli Lansia. Pengembangan inovasi Poli Anak diharapkan

dapat meningkatkan Layanan bagi Anak dan Remaja. Poli gigi juga telah mengalami

inovasi yaitu; tambal pakai sinar (light curing), pemakaian cytojack untuk proses

penyuntikan. Penunjang medis di puskesmas Mergangsan yaitu laboratorium dan

radiologi, laboratorium di puskesmas Mergangsan telah menggunakan fotometer.

Inovasi juga menyentuh pada psikologis pasien. Puskesmas Mergangsan yang telah

mempunyai pelayanan psikologi klinik, menerapkan penyembuhan psikologis pasien,

disamping penyembuhan medis, klinis.

Inovasi Layanan ANC terpadu hari minggu merupakan inovasi layanan kia puskesmas

Mergangsan dalam meningkatkan layanan untuk ibu hamil di wilayah mergangsan.

3. Total Pendapatan

Dalam rencana strategi ini, total pendapatan Puskesmas Mergangsan berasal dari

Pendapatan fungsional, dan anggaran dari pemerintah daerah serta dari pemerintah pusat.

Total pendapatan fungsional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas

pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja. Pendapatan dari

Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji

pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai

pendapatan untuk operasional dan Investasi.

4. Total Biaya

Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional

berupa biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya

untuk pembelian sarana prasarana, serta pengembangan.

Total pendapatan fungsional Puskesmas Mergangsan dipakai untuk biaya pegawai dan

biaya belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya

operasional Puskesmas tahun selanjutnya.

5. Total Output

Total output dari kegiatan Puskesmas Mergangsan yaitu, kunjungan pasien 4953

terlayani, pendapatan fungsional tahun 2017 naik 5% . Dengan target tersebut

diharapkan pelayanan Puskesmas Mergangsan selalu meningkat dari tahun sebelumnya,

sehingga Puskesmas Mergangsan dapat memenangkan persaingan menjadi tujuan

layanan kesehatan utama, khusunya di Kecamatan Mergangsan. Pelayanan yang optimal

akan membuat pemakai jasa layanan kesehatan puskesmas Mergangsan meningkat dan

terpenuhi kebutuhan pelayanan kesehatannya.

Page 52: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

51

6. Unit Cost

Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan

menerapkan subsidi silang. Unit cost disusun setiap tahun dan dipakai dasar untuk tarif

pelayanan tahun berikutnya. Prinsip analisis unit cost memakai sistim ABC (Activity

Based Costing), dengan harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi,

dan margin yang diharapkan.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dihadapkan pada

isu-isu strategis yang dapat berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikannya. Isu-isu

strategis yang dihadapi oleh puskesmas dan yang akan ditangani melalui pelaksanaan visi dan

misi puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Mergangsan yang masih rendah.

2. Masih terdapat kematian ibu bersalin, bayi serta balita gizi buruk.

3. Wilayah kerja yang merupakan endemis penyakit menular seperti DBD, TBC, diare, Ispa dan

HIV.

4. Penduduk yang sangat padat, dan sebagian tinggal di daerah aliran sungai.

5. Banyaknya perguruan tinggi dan RS / fasilitas kesehatan lain, di wilayah kerja Puskesmas

Mergangsan.

6. Masih ada SDM yang belum memenuhi standar kebutuhan.

7. Adanya upaya kesehatan masyarakat yang berbasis pada masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Mergangsan.

Amanat dari Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

memberikan fleksibilitas dalam Pola Pengelolaan Keuangan kepada Instansi Pemerintah yang

mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan umum kepada masyarakat, yang kemudian

diatur dalam PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

merupakan penerapan pengelolaan keuangan berbasis kinerja pada instansi Pemerintah. Peraturan

Pemerintah (PP) nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian

ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 61 tahun 2007

memberikan Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2014 menyebutkan bahwa Puskesmas adalah

Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta

mempunyai kewajiban menyusun rencana strategis bisnis selama 5 (lima) tahun sebagai pedoman

dalam penyusunan rencana kerja Puskesmas Mergangsan dalam kurun waktu tiap tahun selama 5

(lima) tahun, sebagaimana diamanatkan pada Undang–undang nomor 25 Tahun 2004 tentang

Page 53: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

52

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan daerah yang dimaksud adalah dokumen

Perencanaan Jangka Menengah Daerah yang merupakan manifestasi kontrak politik Walikota

Yogyakarta terpilih yang harus didukung dengan rencana kerja yang sistematis dari masing-

masing unit kerja, sebagaimana tersebut dalam Undang-undang Nomor 32 tentang Pemerintahan

Daerah, pasal 150 ayat (3) huruf (b) dan (c).

Melalui perencanaan strategis dapat diperoleh informasi tentang visi, misi, strategi dan

sasaran serta aktivitas organisasi serta cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan

memperhatikan tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas yang

selanjutnya disebut Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta

merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program–program

pembangunan Kesehatan yang merupakan penjabaran dari kebijakan Puskesmas untuk mencapai

hasil yang terukur sesuai dengan visi dan misi Puskesmas Mergangsan yang akan dilaksanakan

langsung oleh Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta maupun dengan mendorong peran aktif

masyarakat untuk kurun waktu tahun 2017 – 2022.

Melalui program jangka menengah 5 (lima) tahunan yang telah tertuang dalam rencana

strategis bisnis Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta 2017 – 2022 dan ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Puskesmas Mergangsan diharapkan mampu menjadi pedoman dalam

menyusun Rencana Kerja Puskesmas Mergangsan untuk kurun waktu tiap 1 (satu) tahun.

Adapun Renstra Puskesmas Mergangsan Tahun 2017 – 2022 merupakan penjabaran dokumen

perencanaan RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 2017 – 2022 dari visi, misi

dan program Kepala Daerah, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP

Daerah dengan memperhatikan RPJMD, serta Sistem Kesehatan Nasional. Renstra Puskesmas

Mergangsan Kota Yogyakarta dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Puskesmas

Mergangsan Kota Yogyakarta sebagai pedoman dalam penyusunan RBA Puskesmas

Mergangsan Kota Yogyakarta yang mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran.

A. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Disusunnya Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta

adalah sebagai pedoman bagi seluruh personil organisasi Puskesmas Mergangsan dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk lima tahun mendatang

melalui pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan sebagai implementasi dari

misi Puskesmas Mergangsan.

2. Tujuan

Tujuan disusunnya RENSTRABISNIS PUSKESMAS MERGANGSAN ini yaitu :

a) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Mergangsan;

b) Memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) melalui

pengukuran kinerja Puskesmas Mergangsan sebagai wujud pertanggungjawaban dalam

Page 54: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

53

pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan kesehatan

daerah

c) Menjadi dasar bagi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Puskesmas Mergangsan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Yogyakarta (LAKIPDA).

Page 55: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

54

Rencana kerja BLUD Puskemas Mergangsan dibuat, berdasarkan rencana strategis

Puskesmas Mergangsan Tahun 2017 - 2022 yang merupakan penjabaran dokumen perencanaan

RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 2017 - 2022 dari visi, misi dan strategi

dan program Kepala Daerah, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP

Daerah dengan memperhatikan RPJMD, serta Sistem Kesehatan Nasional. Renstra Puskesmas

Mergangsan Kota Yogyakarta dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Puskesmas

Mergangsan Kota Yogyakarta sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategi Bisnis

(RSB). RSB tersebut digunakan untuk menyusun RKA Puskesmas dan mengacu pada Kebijakan

Umum Anggaran

Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri Dalam Negeri

Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun 2003 tentang pedoman

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang merupakan

perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi, Misi dan Strategi yang dijabarkan

kedalam Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi dengan tolok ukur

kinerja hasil yang diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.

Hasil capaian kinerja Puskesmas Mergangsan yang dapat dicapai sampai dengan saat ini

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersumber pada internal maupun dari

eksternal. Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah mengembangkan

partisipasi aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan dan pembagian tugas sesuai

dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Untuk memelihara dan

meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara

pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam

pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu pelanggan,

selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk peningkatan

pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai pelayanan prima, yaitu

strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang

BAB

vII

PPEENNGGUUKKUURRAANN CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA

Page 56: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

55

tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh

inovasi layanan dan cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua

lapisan masyarakat.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2017 – 2022 menggunakan metode

Balanced Scorecard. Pemakaian metode ini dinilai paling tepat, karena dalam metode ini

puskesmas sebagai lembaga non profit, dapat melakukan bisnis secara etis. Dimana puskesmas

tidak hanya mencari keuntungan saja, tetapi juga berupaya untuk memenuhi kepuasan pengguna,

melakukan pengembangan SDM, dan mempunyai proses kegiatan yang bermutu.

Dengan berbasis pada konsep Balance scorecard, indikator yang digunakan untuk menilai

keberhasilan puskesmas tersusun atas empat perspektif:

1. Perspektif Pemberdayaan dan pengembangan SDM

Perspektif ini menggambarkan bahwa semua SDM merupakan komponen penting dalam

puskesmas yang harus diberdayakan. Mutu proses pelayanan kesehatan hanya bisa

ditingkatkan jika semua SDM mempunyai komitmen dan profesional dalam bidangnya.

2. Perspektif Pelayanan

Perspektif ini menggambarkan rumitnya pelayanan dipuskesmas, yaitu bahwa

dipuskesmas membutuhkan manajamen pelayanan yang baik, serta integrasi berbagai

layanan.

3. Perspektif kepuasan pengguna atau pelanggan

Perspektif ini menggambarkan bahwa kepuasan pengguna akan meningkatkan

kemampuan keuangan puskesmas secara berkesinambungan, karena bentuk kepuasan

pengguna adalah kesetiaan terhadap puskesmas dan rekomendasi kepada orang lain untuk

memakai jasa layanan puskesmas.

4. Perspektif keuangan

Perspektif ini menggambarkan bahwa keuangan merupakan hal yang penting untuk

mendukung puskesmas dalam melaksanakan semua misi puskesmas. Aspek keuangan

yang semakin mantap akan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan

meningkatkan kualitas SDM.

Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi, Misi

dan Strategi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan

memudahkan dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah

atau lima tahun kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem

pengukuran kinerja yang terdiri atas tiga komponen yaitu :

1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data

kinerja dan cara pengukuran kinerja

Page 57: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

56

2. Evaluasi Kinerja

Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang

dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan

pelaksanaan program kegiatan dimasa yang akan datang

3. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program

dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam rencana strategis bisnis.

Peta Rencana Strategis Bisnis

Secara umum peta recana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis

yang menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang disusun

didasarkan pada empat perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan tujuan strategis

apa yang akan dicapai oleh Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lintas program dan

lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri sehingga nyaman

ditempati.

Penilaian kinerja Puskesmas Mergangsan tahun 2017 (dengan berpedoman pada buku Pedoman

Penilaian Kinerja Puskesmas, terbitan Ditjend.Binkesmas Depkes R.I. Tahun 2006 )

menunjukkan hasil cakupan rata-rata untuk pelayanan kesehatan mencapai 81,5%, rata-rata nilai

manajemen puskesmas mencapai 8,23 dan nilai rata-rata dari kegiatan mutu pelayanan mencapai

9.14 sehingga hasil akhir penilaian kinerja Puskesmas Mergangsan termasuk dalam kelompok

puskesmas dengan tingkat kinerja Cukup Baik. Nilai ini juga selaras dengan hasil pengukuran

Indeks Kepuasan Masyarakat ( Keputusan Menpan R.I. Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 ) tahun

2017 semester I yang mencapai 80,37 (kategori Baik) dan semester II mencapai 80,61 (kategori

Baik)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penilaian kinerja puskesmas Mergangsan antara lain :

a. Cakupan Pelayanan Kesehatan :

Cakupan pelayanan kesehatan yang belum memenuhi kriteria baik yaitu N/D dan masih

adanya Bayi/Balita gizi buruk. Kegiatan lainnya seperti hasil penimbangan balita masih

belum mencapai target - hal ini banyak dipengaruhi oleh pola asuh pada anak yang

kurang memperhatikan penyediaan dan pemberian makanan yang bergizi.

Dalam bidang pelayanan kesehatan capaian kegiatan yang juga masih dibawah target

adalah cakupan Keluarga Berencana, hal ini dikarenakan banyak pasangan yang tidak

ingin anak tetapi tidak mau menggunakan alat kontrasepsi. Untuk penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD), angka bebas jentik masih rendah, karena perilaku masyarakat

yang kurang rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Page 58: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

57

b. Pelaksanaan Manajemen Puskesmas

Manajemen Puskesmas yang masih banyak menjadi masalah adalah ketenagaan/ Sumber

Daya Manusia ( SDM), hal ini dikarenakan belum semua Petugas membuat rencana

kerja bulanan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta kurangnya tenaga

bila dibandingkan dengan analisa penghitungan kebutuhan pegawai yang telah dibuat.

Masalah lain dalam bidang manajemen adalah lokakarya mini baik bulanan, triwulan,

tahunan yang pelaksanaannya harus menyesuaikan dengan kesibukan pegawai maupun

lintas sektor terkait.

c. Mutu Pelayanan Puskesmas

Hasil penilaian mutu pelayanan puskesmas menjadi kurang maksimal dikarenakan dalam

pelayanan KIA khususnya pelayanan pemeriksaan ibu hamil (Ante Natal Care/ ANC)

angka drop outnya cukup tinggi, yang disebabkan oleh tingginya mobilitas ibu hamil

yang ada, pada saat memasuki masa K4 banyak ibu hamil yang keluar dari wilayah

sehingga tidak tercatat di puskesmas, sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap

pelayanan puskesmas lebih banyak dikarenakan waktu tunggu yang lama dan kurang

jelasnya petugas pelayanan karena sebagian pegawai yang masih belum memiliki name

tag, yang seharusnya merupakan kelengkapan identitas pegawai.

Capaian penilaian kinerja yang masih kurang adapah pada cakupan pelayanan kesehatan

penunjang dan pengobatan.

PROYEKSI CAPAIAN KINERJA UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR

UPT PUSKESMAS MERGANGSAN

1. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN

JENIS KEGIATAN

CAPAIAN TARGET KINERJA SASARAN

2016 2017

2018

2019

2020

2021 Target Cakupan

% % % % % % % UPAYA KESEHATAN WAJIB

PROMOSI KESEHATAN 70 93,40 70 73 76 79 82

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

70 76.94

72

74

76

78

80

Bayi mendapat Asi Eksklusif 80 96,67 60 65 70 73 75

Mendorong terbentuknya UKBM 75 100 100 100 100 100 100

Penyuluhan Napza 50 100 60 70 80 90 100

KESEHATAN LINGKUNGAN 100 85,76 100 100 100 100 100

Penyehatan Air Bersih 100 82,36 100 100 100 100 100

Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman 100 85.47 100 100 100 100 100

Penyehatan Tempat Pembuangan Limbah 100 77.65 100 100 100 100 100

Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga

100 75.46 100

100

100

100

100

Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum 100 79.38 100

100

100

100

100

Pengendalian Vektor 100 100 100 100 100 100 100

JENIS KEGIATAN

CAPAIAN TARGET KINERJA SASARAN

2016 2017

2018

2019

2020

2021

Target Cakupan

Page 59: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

58

% % % % % % %

KESEHATAN KELUARGA TERMASUK KESEHATAN REPRODUKSI

95 100

95 95

95 95 95

Kesehatan Maternal dan Neonatal 95 98,25 96 97 98 99 100

Kesehatan Bayi 90 100 92 94 96 98 100

Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah 90 98,85 92 94 96 98 100

Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

100 100 100 100 100 100 100

Pelayanan Keluarga Berencana 70 71 72 73 74 75

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 100 86,81 89 92 95 98 100

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 100 86.81 89 92 95 98 100

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

100 90,09

92

94

96

98

100

TB Paru 100 100 100 100 100 100 100

Malaria 100 100 100 100 100 100 100

Kusta 100 100 100 100 100 100 100

Pelayanan Imunisasi 98 94,92 98 98 98 98 98

Diare 100 61.73 70 78 86 94 100

ISPA 100 82 86 90 94 98 100

Demam Berdarah Dengue (DBD) 95 55,17 63 70 79 86 95

Pencegahan dan Penanggulangan IMS dan HIV/AIDS

80 2.85

20

35

50

65

80

Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 100 100 100 100 100 100 100

Penyakit menular spesifik daerah filariasis 100 - 100 100 100 100 100

Leptospirosis 100 - 100 100 100 100 100

UPAYA PENGOBATAN 85 61.62 65 70 75 80 85

Pengobatan 85 38,78 40 45 50 55 60

Pemeriksaan Laboratorium 100 83.74 85 87 90 95 100

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 70 54,10 60 65 70 75 80

Upaya Kesehatan Usia Lanjut 70 100 80 90 100 100 100

Kesehatan Indera 100 100 60 70 80 90 100

Kesehatan Jiwa 15 28,57 25 40 55 75 85

Kesehatan Olah Raga - 10 20 30 40 50

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi 80 100 82 85 90 95 100

Perawatan Kesehatan Masyarakat 15 3,97 6 9 12 15 15

Bina Tanaman Tradisional 60 66,67 40 45 50 55 60

Bina Kesehatan Kerja 70 - 50 55 60 65 70

2. KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

JENIS KEGIATAN

CAPAIAN TARGET KINERJA SASARAN

2016 2017

2018

2019

2020

2021 Target Cakupan

% % % % % % % MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 10 7,43 8 9 10 10 10

Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahun lalu

10 4 7 9 10 10 10

Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas

10 7

8 9 10 10 10

Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas

10 7

8 9 10 10 10

Menyusun RPK secara terperinci dan lengkap

10 10

10 10 10 10 10

Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan 10 10 10 10 10 10 10 Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan(lintas sektor)

10 4

7 7 10 10 10

Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke 10 10 10 10 10 10 10

Page 60: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

59

kabupaten/kota tepat waktu

Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan

10 10

10 10 10 10 10

MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 10 8,8 9 9,5 10 10 10

Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan

10 10

10 10 10 10 10

Melaksanakan up dating daftar inventaris alat 10 4 7 7 9 10 10

Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan

10 10

10 10 10 10 10

Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan di gudang obat secara rutin

10 10

10 10 10 10 10

Menerapkan FIFO dan FEFO 10 10 10 10 10 10 10

MANEJEMEN KEUANGAN 10 8,5 9 9,5 10 10 10

Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam buku kas

10 10

10 10 10 10 10

Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala

10 7

8 9 10 10 10

MANAJEMEN KETENAGAAN 10 7 8 8,5 9 9,5 10

Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas 10 7 8 8,5 9 9,5 10

Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas

10 7

8 8,5 9 9,5 10

Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas,

10 7

8 8,5 9 9,5 10

wewenang dan tanggung jawab 10 7 8 8,5 9 9,5 10

Membuat penilaian DP3 tepat waktu 10 7 8 8,5 9 9,5 10

3. MUTU PELAYANAN KESEHATAN

JENIS KEGIATAN

CAPAIAN TARGET KINERJA SASARAN

2016 2017

2018

2019

2020

2021 Target Cakupan

% % % % % % %

Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 10 4 5 6 7 9 10

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 10 10 10 10 10 10 10

Penanganan Komplikasi Obstetri / Resiko Tinggi 10 10 10 10 10 10 10

Error rate pemeriksaan BTA 10 10 10 10 10 10 10

Kepatuhan terhadap standar ANC 10 10 10 10 10 10 10

Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru

10 10 10 10 10 10 10

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas

10 7

8

9

10

10

10

Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi:

Baik : nilai rata-rata ( >8,5 )

Sedang : nilai rata-rata ( 5,5 - 8,4 )

Kurang : nilai rata-rata ( <5,5 )

a. Kinerja Keuangan :

Pendapatan :

Page 61: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

60

TAHUN

ANGGARAN RENCANA REALISASI % KET

2015

2016

2017

1.510.000.000

1.599.400.000

1.636.480.000

1.611.147.089

1.579.357.225

1.718.695.965

106,70

98,75

105,02

TOTAL 4.745.880.000 4.909.200.279 103,44

b. Belanja :

TAHUN ANGGARAN

SUMBER DANA

UKP UKM

RENCANA REALISASI % RENCANA REALISASI %

2015

2016

2017

1.889.789.472

2.201.798.113

2.496.755.874

1.551.671.870

1.417.621.262

1.529.722.403

82,11

64,38

61,27

916.719.016

1.081.589.027

930.691.852

500.652.845

790.570.407

824.411.131

54,61

73,09

88,58

TOTAL 6.588.343.459 4.499.015.535 68,29 2.928.999.895 2.115.634.383 72,23

Page 62: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

61

A. PROYEKSI PENDAPATAN

Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam lima

tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup signifikan .

1. Proyeksi pendapatan

Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum terdiri

dari:

a. Pendapatan BLUD

Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD

yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang

tidak perlu dibayar kembali (Permendagri 61 tahun 2007) :

1) Pendapatan Jasa Layanan

Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 60 huruf a, berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang

diberikan kepada masyarakat.

Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis

(rawat jalan)

Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan

penunjang medis (laboratorium)

Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan konsultasi medis

(psikologi, gizi, sanitasi, KIA/KB/Imunisasi,PHBS).

2) Hibah

Pendapatan BLUD hibah dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat.

3) Hasil Kerjasama

Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari kerjasama

operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya.

4) Lain-lain yang sah

Lain-lain pendapatan BLUD yang sah antara lain:

a. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan;

b. hasil pemanfaatan kekayaan;

c. jasa giro;

d. pendapatan bunga;

e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;

BAB

vIII

PPRROOYYEEKKSSII KKEEUUAANNGGAANN

Page 63: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

62

f. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau

pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD;

g. hasil investasi.

b. APBD

Puskesmas sebagai alat dari Pemerintah Kota Yogya untuk pelayanan publik

dalam bidang kesehatan,bukan sebagai alat untuk mendapatkan pendapatan asli

daerah, sehingga puskesmas yang berbentuk BLUD tetap mendapatkan subsidi dari

Pemerintah Kota, apabila income dari puskesmas belum bisa mencukupi kebutuhan

layanan.

Bantuan APBD berupa; gaji pegawai, obat, alat kesehatan dan sarana prasarana

tertentu.

c. APBN

Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBN dapat berupa pendapatan yang

berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas

pembantuan dan lain-lain.

Proyeksi Target Pendapatan UPT Puskesmas Mergangsan

*) perhitungan pendapatan Jasa Layanan dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah

menggunakan rumus trend liner,

dengan rata-rata kenaikan 2%

**) perhitungan proyeksi target pendapatan dari APBD disesuaikan dengan target belanja

Renstra Dinas Kesehatan

Kota Yogyakarta Tahun 2017

Proyeksi Target Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

JENIS

PENDAPA

TAN

2017 2018 2019 2020 2021 2022

Pendapatan Jasa Layanan

1.615.610.000 1.680.892.000 1.714.509.840 1.748.800.037 1.783.776.038 1.819.451.558

Hibah - - - - - -

Hasil Kerjasama

- - - - - -

Pendapatan dari APBD

930.691.852

1.322.574.880

1.362.252.126

1.403.119.690

1.445.213.281

1.488.569.679

Lain-lain Pendapatan BLUD yang sah

20.870.000 15.271.000 15.576.420 15.887.948 16.205.707 16.529.822

TOTAL 2.567.171.852 3.018.737.880 3.092.338.386 3.167.807.675 3.245.195.026 3.324.551.059

Page 64: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

63

Apabila digambarkan secara grafik, maka proyeksi target pendapaan UPT Puskesmas

Mergangsan selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai berikut:

B. PROYEKSI BELANJA

Biaya BLUD merupakan biaya operasional dan biaya non operasional. Biaya

operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menjalankan

tugas dan fungsi. Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD

dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. (Permendagri 61 Tahun 2007).

Biaya operasional terdiri dari:

1. Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan langsung

dengan kegiatan pelayanan.

Biaya pelayanan terdiri dari:

a. biaya pegawai;

b. biaya bahan;

c. biaya jasa pelayanan;

d. biaya pemeliharaan;

e. biaya barang dan jasa; dan

f. biaya pelayanan lain-lain.

2. Biaya umum dan administrasi

Biaya umum dan administrasi mencakup seluruh biaya operasional yang tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan.

Biaya umum dan administrasi terdiri dari:

a. biaya pegawai;

b. biaya administrasi kantor;

c. biaya pemeliharaan;

Page 65: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

64

d. biaya barang dan jasa;

e. biaya promosi; dan

f. biaya umum dan administrasi lain-lain.

Biaya non operasional terdiri dari:

1. biaya bunga;

2. biaya administrasi bank;

3. biaya kerugian penjualan aset tetap;

4. biaya kerugian penurunan nilai; dan

5. biaya non operasional lain-lain.

Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi UPT Puskesmas Mergangsan sebagai pusat

penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat; pusat

pelayanan kesehatan strata pertama, maka perkiraan/proyeksi belanja selama kurun waktu lima

tahun berdasarkan data angaran belanja adalah sebagai berikut :

Proyeksi Belanja UPT Puskesmas Mergangsan

Proyeksi Belanja (Rp000,00)

Jenis

Belanja 2017 2018 2019 2020 2021 2022

UKP 2.496.755.874 1.989.925.897 2.049.623.674 2.111.112.384 2.174.445.756 2.239.679.128

UKM 930.691.852 1.322.574.880 1.362.252.126 1.403.119.690 1.445.213.281 1.488.569.679

Total 3.427.447.726 3.312.500.777 3.411.875.800 3.514.232.074 3.619.659.037 3.728.248.807

*) perhitungan proyeksi belanja disesuaikan dengan Renstra Dinas Kesehatan Kota

Yogyakarta Tahun 2017

Apabila digambarkan secara grafik, maka proyeksi belanja UPT Puskesmas Mergangsan

selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai berikut:

Page 66: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

65

C. KESEIMBANGAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Secara grafik akan terlihat bahwa penerimaan pendapatan tidak akan seimbang dengan

pengeluaran belanjanya dikarenakan belanja UKP diperoleh dari anggaran pendapatan +

SILPA BLUD.

Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja

UPT Puskesmas Mergangsan

D. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT

Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan biaya di atas kami

memproyeksikan besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan.

Proyeksi surplus defisit dapat dilihat pada proyeksi Laporan Operasional berikut ini:

Proyeksi Laporan Operasional (Rp000,00)

KOMPONE

N

2017 2018 2019 2020 2021 2022

PENDAPATA

N

PENDAPATA

N JASA

LAYANAN

Pendapatan

Jasa Layanan 1.692.263.130 1.680.892.000 1.714.509.840 1.748.800.037 1.783.776.038 1.819.451.558

HASIL

KERJASAM

A DENGAN

PIHAK LAIN

Hasil

Kerjasama

Dengan

Pihak Lain

Page 67: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

66

ANGGARAN

PENDAPATA

N DAN

BELANJA

APBD KOTA

APBD Kota-

Operasional 3.536.346.251 3.677.800.101 3.824.912.105 3.977.908.589 4.137.024.933 4.302.505.930

APBD Kota-

Investasi

APBN

APBN-

Operasional

LAIN-LAIN

PENDAPATA

N BLUD

YANG SAH

Lain-lain

Pendapatan

BLUD Yang

Sah

21.513.835 15.271.000 15.576.420 15.887.948 16.205.707 16.529.822

Jumlah

PENDAPATA

N

5.250.123.216 5.373.963.101 5.554.998.365 5.742.596.574 5.937.006.678 6.138.487.310

BIAYA

BIAYA

OPERASION

AL

BIAYA

PELAYANA

N

Biaya

Pegawai 2.245.339.024 2.290.245.804 2.336.050.721 2.382.771.735 2.430.427.170 2.479.035.713

Biaya Bahan 618.498.488 630.868.458 643.485.827 656.355.543 669.482.654 682.872.307

Biaya Jasa

Pelayanan 935.059.642 953.760.835 972.836.052 992.292.773 1.012.138.628 1.032.381.401

Biaya

Pemeliharaa

n

12.577.400 12.828.948 13.085.527 13.347.237 13.614.182 13.886.466

Biaya

Barang dan

Jasa

60.403.930 61.612.009 62.844.249 64.101.134 65.383.156 66.690.820

Biaya

Penyusutan

BIAYA

UMUM DAN

ADMINISTA

RSI

Page 68: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

67

Biaya

Pegawai 370.737.252 378.151.997 385.715.037 393.429.338 401.297.924 409.323.883

Biaya

Administrasi

Kantor

242.824.662 247.681.155 252.634.778 257.687.474 262.841.223 268.098.048

Biaya

Pemeliharaa

n

15.487.000 15.796.740 16.112.675 16.434.928 16.763.627 17.098.899

Biaya

Barang dan

Jasa

340.173.338 346.976.805 353.916.341 360.994.668 368.214.561 375.578.852

Biaya

Promosi 1.759.900 1.795.098 1.831.000 1.867.620 1.904.972 1.943.072

Biaya

Penyusutan 135.835.699 138.552.413 141.323.461 144.149.930 147.032.929 149.973.588

Jumlah

BIAYA 4.978.696.335 5.078.270.262 5.179.835.667 5.283.432.380 5.389.101.028 5.496.883.048

Surplus/Def

isit

271.426.881 295.692.839 375.162.698 459.164.194 547.905.650 641.604.262

E. PROYEKSI NERACA

Proyeksi Neraca (Rp000,00)

KOMPONEN 2017 2018 2019 2020 2021 2022

ASET

ASET LANCAR

KAS DAN

SETARA KAS

Kas BLUD di

Bank 1.049.249.436 1.216.236.323 1.412.756.284 1.632.869.690 1.868.741.298

2.110.228.152

Kas BLUD Di

Bendahara

Penerimaan

Kas BLUD Di

Bendahara

Pengeluaran

PIUTANG

USAHA

Piutang BPJS 5.330.000 5.489.900 5.654.597 5.824.235 5.998.962 6.178.931

Piutang APBD

Kab/Kota

(Jamkesda)

12.769.000 13.152.070 13.546.632 13.953.031 14.371.622 14.802.771

Piutang

Perusahaan

Kerjasama

Page 69: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

68

PERSEDIAAN

BHP Obat 157.990.197 162.729.903 167.611.800 172.640.154 177.819.359 183.153.939

Alat Tulis

Kantor 11.778.673 12.132.033 12.495.994 12.870.874 13.257.000 13.654.710

Persediaan

Bahan

Komputer

10.225.000 10.531.750 10.847.703 11.173.134 11.508.328 11.853.577

Persediaan

Bahan Cetakan 14.376.500 14.807.795 15.252.029 15.709.590 16.180.877 16.666.304

Persediaan Alat

Listrik Lainnya 322.500 332.175 342.140 352.404 362.977 373.866

Persediaan

Bahan

Kebersihan

Lainnya

4.565.900 5.022.490 5.173.165 5.328.360 5.488.210 5.652.857

ASET TETAP

PERALATAN

DAN MESIN

Peralatan dan

Mesin

Alat Alat Besar 8.140.000 8.140.000 8.140.000 8.140.000 8.140.000 8.140.000

Alat Angkutan 1.560.000 1.560.000 1.560.000 1.560.000 1.560.000 1.560.000

Alat Studio dan

Komunikasi 31.216.048 31.216.048 31.216.048 31.216.048 31.216.048 31.216.048

Alat-Alat

Kedokteran/Kes

ehatan

401.249.633 401.249.632 401.249.633 401.249.633 401.249.633 401.249.633

Alat-Alat

Laboratorium 76.940.817 84.634.899 76.940.817 76.940.817 76.940.817 76.940.817

Alat-Alat

Kantor dan

Rumah Tangga

474.251.781 474.251.781 474.251.781 474.251.781 474.251.781 474.251.781

GEDUNG DAN

BANGUNAN

Gedung Dan

Bangunan

Puskesmas

226.482.582 249.130.840 274.043.924 301.448.317 331.593.148 364.752.463

ASET TETAP

LAINNYA

Buku

Perpustakaan 631.200 408.000 408.000 408.000 408.000 408.000

AKUMULASI

PENYUSUTAN

Akumulasi

Penyusutan

Bangunan dan

Gedung

(4.910.109) (5.057.412) (5.209.135) (5.365.409) (5.526.371) (5.692.162)

Akumulasi

Penyusutan Alat (100.157.765) (103.162.498) (106.257.373) (109.445.094) (112.728.447)

(116.110.300)

Page 70: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

69

Besar

Akumulasi

Penyusutan Alat

Angkutan

(99.327.142) (102.306.956) (105.376.165) (108.537.450) (111.793.573) (115.147.38

1)

Akumulasi

Penyusutan Alat

Komunikasi dan

Studio

(19.040.300) (19.611.509) (20.199.854) (20.805.850) (21.430.025) (22.072.926)

Akumulasi

Penyusutan

Alat-alat

Kedokteran/Kes

ehatan

(2.162.616.374)

(2.227.494.865)

(2.294.319.711) (2.363.149.30

3) (2.434.043.782)

(2.507.065.095)

Akumulasi

Penyusutan Alat

Laboratorium

(265.892.603) (273.869.381) (282.085.463) (290.548.026) (299.264.467) (308.242.40

1)

Akumulasi

Penyusutan Alat

Pertanian

(4.000.000) (4.120.000) (4.243.600) (4.370.908) (4.502.035) (4.637.096)

Akumulasi

Penyusutan

Alat-alat Kantor

dan rumah

Tangga

(571.997.513) (589.157.438) (606.832.162) (625.037.126) (643.788.240) (663.101.88

7)

TOTAL ASET (740.862.539) (633.754.422) (513.032.915) (361.323.099) (193.988.881) (20.985.400)

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN

JANGKA

PENDEK

UTANG PAJAK

Utang Pph 21

Utang PPN

Utang Pph 22

Utang Pph 23

Utang Pph ps 4

ayat 2 (Final)

BIAYA YANG

MASIH HARUS

DIBAYAR

Biaya Yg Msh

Harus Dibayar –

Listrik

2.844.432 2.929.765 3.017.658 3.108.188 3.201.433 3.297.476

Biaya Yg Msh

Harus Dibayar –

Telepon

168.125 173.169 178.364 183.715 189.226 194.903

Biaya yang

masih harus

dibayar-js

77.803.020 80.137.111 82.541.224 85.017.461 87.567.984 90.195.024

Page 71: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

70

pelayanan

TOTAL

KEWAJIBAN 80.815.577 83.240.044 85.737.246 88.309.363 90.958.644 93.687.403

EKUITAS

EKUITAS TIDAK

TERIKAT

Ekuitas Awal 125.275.951 4.979.522.387 5.546.642.107 6.217.497.645 7.051.824.537 8.058.894.38

1

Surplus Dan

Defisit Tahun

Lalu

4.582.819.555 271.426.881 295.692.839 375.162.698 459.164.194 547.905.650

Surplus Dan

Defisit Tahun

Berjalan

271.426.881 295.692.839 375.162.698 459.164.194 547.905.650 641.604.262

Ekuitas Mutasi -

Aset Tetap (109.193.931) (112.469.749) (115.843.841) (119.319.157) (122.898.731)

(126.585.693)

Ekuitas Mutasi -

Akumulasi

Penyusutan

(3.092.106.107)

(1.140.630.020)

(1.391.869.965) (1.693.357.89

9) (2.055.143.419)

(2.489.286.044)

EKUITAS

TERIKAT

PERMANEN

TOTAL

EKUITAS 1.778.222.349 4.293.542.338 4.709.783.838 5.239.147.482 5.880.852.231

6.632.532.55

6

TOTAL

KEWAJIBAN

DAN EKUITAS

1.859.037.926 4.376.782.383 4.795.521.084 5.327.456.845 5.971.810.874 6.726.219.95

9

F. PROYEKSI ARUS KAS

Proyeksi Arus Kas (Rp000,00)

KOMPONEN 2017 2018 2019 2020 2021 2022

A. Arus Kas

Dari Aktivitas

Operasi

Arus Masuk 5.255.157.216 5.358.692.101 5.539.421.945 5.726.708.626 5.920.800.970 6.121.957.488

1. Pendapatan

Usaha Dari

Jasa

Layanan

1.697.297.130

1.680.892.000

1.714.509.840

1.748.800.037

1.783.776.038

1.819.451.558

2. Pendapatan

APBD/APB

N

3.536.346.251 3.677.800.101 3.824.912.105 3.977.908.589 4.137.024.933 4.302.505.930

3. Pendapatan

Usaha

Lainnya

21.513.835 15.271.000 15.576.420 15.887.948 16.205.707 16.529.822

Page 72: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

71

4. Penerimaan

Pajak

Arus Keluar 4.846.912.058 4.943.850.299 5.042.727.305 5.143.581.851 5.246.453.488 5.351.382.558

1. Biaya

layanan 2.967.486.310 3.026.836.036 3.087.372.757 3.149.120.212 3.212.102.616 3.276.344.669

2. Biaya

Umum dan

Administrasi

1.879.425.748 1.917.014.263 1.955.354.548 1.994.461.639 2.034.350.872 2.075.037.889

Arus Kas

Bersih dari

Aktivitas

Operasional

408.245.158 430.112.802 512.271.060 599.014.723 690.553.189 787.104.752

B. Arus Kas

Dari

Aktivitas

Investasi

Arus Keluar

Perolehan Aset

Tetap 219.271.596 263.125.915 315.751.098 378.901.318 454.681.581 545.617.898

Arus Kas Dari

Aktivitas

Investasi

(219.271.596) (263.125.915) (315.751.098) (378.901.318) (454.681.581) (545.617.898)

Jumlah Arus

Kas Bersih 188.973.562 166.986.887 196.519.962 220.113.405 235.871.608 241.486.854

Saldo Awal

Kas dan

Setara Kas

860.275.874 1.049.249.436 1.216.236.323 1.412.756.284 1.632.869.690 1.868.741.298

Saldo Akhir

Kas dan

Setara

KasKAS

1.049.249.436 1.216.236.323 1.412.756.284 1.632.869.690 1.868.741.298 2.110.228.152

Page 73: PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

Rencana Strategi Bisnis Tahun 2017 - 2022

72

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Mergangsan menjadi komitmen kinerja yang akan

dilaksanakan oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana

Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.

Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari Rencana

Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran

Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan karena

dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi untuk

mempertahankan customer loyality.

Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan

akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah juga kepada publik dalam bentuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP sehingga seluruh pihak dapat mengakses

akuntabilitas Puskesmas dengan mudah.

BAB

IX

PPEENNUUTTUUPP