puskesmas

13
LAMPIRAN Daftar pertanyaan Keperawatan Profesional 1. Sekarang ini apa saja issue legal yang terjadi terutama dalam keperawatan profesional? 2. Dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan masih banyak sekali kekurangan terutama dalam praktik keperawatan profesional, menurut anda apa yang menjadi prioritas dalam pembenahan? 3. Apa issue dan tantangan yang sering terjadi dalam praktek keperawatan di tempat kerja anda? 4. Bagaimana upaya pembenahan atau upaya minimalisasi yang di lakukan? 5. Apakah di tempat kerja anda pernah terjadi malpraktek? 6. Apa contoh kasus malpraktek yang pernah terjadi? 7. Seandainya terjadi malpraktek itu kesalahannya terjadi pada siapa? 8. Kenapa bisa seperti itu? Apa alasannya? 9. Bagaimana cara antisipasi agar tidak terjadi malpraktek? 10. Upaya pembenahan apa yang bisa dilakukan untuk menangani kejadian malpraktek tersebut? 11. Apakah anda pernah melakukan informed consent?

Upload: rahmadhani-nuzul-putri

Post on 04-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhh

TRANSCRIPT

Page 1: Puskesmas

LAMPIRAN

Daftar pertanyaan Keperawatan Profesional

1. Sekarang ini apa saja issue legal yang terjadi terutama dalam keperawatan

profesional?

2. Dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan masih banyak sekali kekurangan

terutama dalam praktik keperawatan profesional, menurut anda apa yang menjadi

prioritas dalam pembenahan?

3. Apa issue dan tantangan yang sering terjadi dalam praktek keperawatan di tempat

kerja anda?

4. Bagaimana upaya pembenahan atau upaya minimalisasi yang di lakukan?

5. Apakah di tempat kerja anda pernah terjadi malpraktek?

6. Apa contoh kasus malpraktek yang pernah terjadi?

7. Seandainya terjadi malpraktek itu kesalahannya terjadi pada siapa?

8. Kenapa bisa seperti itu? Apa alasannya?

9. Bagaimana cara antisipasi agar tidak terjadi malpraktek?

10. Upaya pembenahan apa yang bisa dilakukan untuk menangani kejadian malpraktek

tersebut?

11. Apakah anda pernah melakukan informed consent?

12. Apakah di tempat anda bekerja sering dilakukan informed consent?

13. Tantangan apa yang dihadapi dalam penyampaian informed consent?

14. Bagaimana prosedur pemberian informed consent?

Page 2: Puskesmas

Narasumber : Ibu Hartati, perawat puskesmas gatak

1. Yang sering menjadi permasalahan saat ini saya rasa Kepatuhan perawat pada prosedur tindakan yang masih kurang, pendokumentasian tindakan yang juga belum diterapkan dengan baik

2. Sesuai dengan semboyan kita ya “tuliskanlah apa yang kamu lakukan dan lakukanlah apa yang kamu tuliskan” .Yang menjadi prioritas utama dan sangat penting menurut saya adalah tentang dokumentasi keperawatan yang belum bisa terlaksana secara maksimal, khusunya di lingkup layanan kesehatan level paling bawah seperti di puskesmas ini, selain karena kurangnya kualitas SDM dari perawat sendiri, secara kuantitas disini juga menurut saya kurang karena di setiap shift jaga ada 2 perawat jaga dan 1 bidan yang bertanggung jawab pada seluruh puskesmas, disini ada 22 kamar rawat inap dan igd , sehingga untuk memberikan layanan saja terkadang sampai kewalahan,belum lagi kalau ada perawat yang harus mengantar rujuk, dan akibatnya proses pendokumentasian sering dilupakan.

3. Tantangan yang sering terjadi adalah seperti yang saya katakan tadi, bahwa pendokumentasian atau pembuatan askep disini masih sangat kurang, ya ada satu dua yang menuliskan tetapi tidak optimal, disini kami mengandalkan buku daftar injeksi dan lab namun untuk dokumentasi di les pasien belum atau jarang dilakukan sehingga peluang terjadi kesalahan pemberian tindakan cukup besar, yang kedua masih ada rasa senioritas, ada juga masalah dari masyarakat yang belum paham dengan prosedur tindakan, sebagai pemberi layanan kesehatan kita harus memprioritaskan pasien mana yang harus lebih dulu ditangani mengingat jumlah personil yang amat terbatas, namun masyarakat sering marah karena sepemahaman mereka siapa yang datang lebih cepat dialah yang pertama ditangani.

4. Belum ada upaya secara nyata ya , tapi kami sudah meminta untuk diusulkan penambahan jumlah perawat, sehingga ada tim perawat jaga UGD dan rawat inap itu terpisah, sehingga proses pemberian pelayanan kesehatan bisa dilakukan secara optimal

5. Alhamdulillah tidak pernah,

6. namun ada sebuah pengalaman beberapa waktu lalu ada warga datang jam 2 pagi dengan keluhan sesak napas . Dia mengaku baru dibedah oleh seorang oknum perawat dari rumah sakit x, karena kami juga tidak mau ambil resiko , kami merujuk pasien tersebut untuk kembali ke oknum yang melakukan operasi , namun ternyata si pasien mengaku takut datang ke rumah sakit x, dari sini kami tarik kesimpulan bahwa ada oknum perawat yang melakukan praktek secara illegal dan ironisnya si pasien tahu bahwa si oknum tidak punya izin praktek namun tetap menyetujui tindakan

Page 3: Puskesmas

7. Sebenarnya tergantung kasusnya bagaimana, kalau seperti pengalaman tadi, tentunya letak kesalahan ada di kedua belah pihak, baik perawat maupun klien

8. Saya pikir itu sifatnya individual ya , tapi yang dominan mungkin alasan materi

9. Kalau menurut saya yang pertama dengan peningkatan kualitas sdm perawat , lalu mungkin bisa dengan meberikan apresiasi atau reward kepada tenaga kesehatan secara lebih nyata ya, karena sampai saat ini saya rasa hal itu masih kurang,. Misalnya saja UU kita yang sampai saat ini belum juga disahkan, bisa juga kita lihat dari perbandingan anggaran dari segi kesehatan, pendidikan dan keamanan , alokasi untuk kesehatan itu paling sedikit.

10. -

11. Iya, sudah

12. Kalau inform concern sudah berjalan dengan cukup baik, kami selau melakukan inform concern

13. Kalau tantangannya mungkin misalnya saja yang sering terjadi ada pasien masuk, lalu kami memberikan infom concent tentang biaya , tetapi keluarga klien seringh meremehkan dengan menganggap itu bisa diurus belakangan, maka diawal mereka hanya asal tanda tangan, lalu saat sudah berjalan justru mereka protes kenapa disuruh membayar padahal mereka punya jamkesmas misalnya, akhirnya semua jadi rancu dan sering menjadi masalah, padahal keluarga pasien telah menandatangani inform concent diawal dengan pernyataan bahwa lembar persetujuan tidak dapat diganggu gugat.

14. Ya misalnya pasien adalah anak-anak kami berikan inform concent pada orang tuanya, misalnya pasien telah menikah ya kami berikan inform concent pada pasien sendiri atau bila pasien tidak mampu mengambil keputusan sendiri, kami tanaykan ke suami atau istri terlebih dahulu untuk selanjutnya mungkin bisa diputuskan oleh pihak keluarga

Page 4: Puskesmas

Daftar pertanyaan Keperawatan Profesional

Narasumber : Perawat Rumah Sakit Swasta

1. Sekarang ini apa saja issue legal yang terjadi terutama dalam keperawatan

profesional?

Jawab :”Kayaknya yang sedang rame dibicarakan adalah surat ijin praktek perawat

yang belum di acc oleh menteri kesehatan”

2. Dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan masih banyak sekali kekurangan

terutama dalam praktik keperawatan profesional, menurut anda apa yang menjadi

prioritas dalam pembenahan?

Jawab : “Mutu dalam pemberian pelayanan terhadap pasien secara komprehensif ”

3. Apa issue dan tantangan yang sering terjadi dalam praktek keperawatan di tempat

kerja anda?

Jawab : “Bekerja tidak profesional hanya berdasarkan kebiasaan”

4. Bagaimana upaya pembenahan atau upaya minimalisasi yang di lakukan?

Jawab : “Kita bekerja harus sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan”

5. Apakah di tempat kerja anda pernah terjadi malpraktek?

Jawab : “Untuk sementara waktu ini belum pernah terjadi malpraktek dan mudah-

mudahan tidak akan terjadi”

6. Apa contoh kasus malpraktek yang pernah terjadi?

Jawab : -

7. Seandainya terjadi malpraktek itu kesalahannya terjadi pada siapa?

Jawab : “Mungkin saja kesalahan pada dokter yang mendiagnosa”

8. Kenapa bisa seperti itu? Apa alasannya?

Page 5: Puskesmas

Jawab : “Mungkin saja kurang teliti dalam pemeriksaan dan anamnese pertama kali,

makanya harus didukung dengan pemeriksaan penunjang lainnya untuk lebih

menegakkan diagnosa”

9. Bagaimana cara antisipasi agar tidak terjadi malpraktek?

Jawab : “Jelas harus bekerja dengan hati-hati, profesional dan yang pasti sesuai

dengan SOP”

10. Upaya pembenahan apa yang bisa dilakukan untuk menangani kejadian malpraktek

tersebut?

Jawab : “Paling utama yang dibenahi adalah Sumber Daya Manusianya (SDM), SDM

harus disekolahkan lagi”

11. Apakah anda pernah melakukan informed consent?

Jawab : “Tentu saja pernah”

12. Apakah di tempat anda bekerja sering dilakukan informed consent?

Jawab : “Setiap tindakan pasien harus dilakukan Informed Consent, jadi tentu saja

kami sering melakukannya”

13. Tantangan apa yang dihadapi dalam penyampaian informed consent?

Jawab : “Kekurang pahaman dalam menerima penjelasan masalah Informed

Consent”

14. Bagaimana prosedur pemberian informed consent?

Jawab : “Pasien dan keluarga diberi penjelasan dan disuruh membaca Informed

Consent setelah jelas dan paham baru tanda tangan”

Page 6: Puskesmas

Wawancara : bapak Ilyas (Praktek Klinik)

Hasil wawancara :

1. Issue legal keperawatan profesional yang terjadi dilapangan biasanya

berhubungan tentang peraturan perundang undangan keperawatan. Kalau

peraturan perundang undangan itu mutakhir, jelas dan bagus diharapkan

keperawatan mempunyai payung hukumyang jelas sehingga tindakan yang harus

kita lakukan atau hindari jelas. Jadi batas batasan tindakan yang kita lakukan itu

jelas. Kita menunggu undang undang perawatan yg disahkan. Harus ada undang

undang yang memayungi kita. Jika belum turun kerja kita sebagai perawat belum

mantep dan belum profesional. Mungkin di luar negeri sudah ada hukumnya jadi

dapat jelas dan pasti melakukan keperawatan profesional.

2. Kekurangannya itu tidak adanya atau belum turunnya perundang undang yang

disahkan dan pembenahannya juga tentang pengesahan undang undang tersebut.

Selain undang undang itu, saya pikir semuanya tinggal inisiatif personalnya yang

mau belajar meningkatkan ilmu. Jika ilmu sudah cukup dari materi, ketrampilan

jika sudah cukup dan pengalaman kerja juga dapat berpengaruh Dan semua itu

saling mendukung dalam praktik keperawatan profesional.

3. Tantangan di klinik : perawatan standar, teknik kestirilan belum bagus karna alat

belum ada, belum komplit. Selain itu ruangan juga blum memiliki privasi yang

bagus,dan tempat tidur tidak sesuai karna dekat dengan tembok seharusnya tempat

tidur pasien ditengah sehingga perawat dapat memeriksa dari berbagai tempat,

penerangan lampu kurang, pintu kurang luas atau sempit. Sehingga jika ada

keadaan darurat kurang bgitu bagus.

Page 7: Puskesmas

4. Upaya pembenahan atau minimalisasi yang dilakukan yaitu sterilan dibakar atau

dimasak, karena ada alatnya, perawatan luka kotor yang penting prinsip alat

bersih.

5. Terjadi malprakt diklinik ini ya, alhamdulillah belum ada yang mengeluh dan

jangan sampai ada terjadi malpraktek itu. Saya sendiri alhamdulillah belum

pernah melakukan, jika saya tidak mampu pasien saya rujuk untuk menghindari

kejadian kejadian yang lebih buruk atau tidak diinginkan.

6. Di lingkungan kemarin juga ada kasus ibu melahirkan dengan ibu hipertensi

ditolong dirumah dan menyebabkan bayi meninggal dunia. Seharusnya tidak

boleh ditolong dirumah karena berbahaya dan harus segera dirujuk. Tetapi pada

kasus ini, pasien sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat tetapi, mungkin karena

terlambat atau bagaimana sehingga bayi meninggal di rumah sakit.

7. Kesalahan malpraktek itu terletak pada tenaga kesehatan yang bersangkutan.

8. Seharusnya tenaga kesehatan punya skill dan pengalaman yang banyak untuk

menghadapi kasus kasus ini, jika pasien harus dirujuk ya segera dirujuk jangan

ditunda tunda. Dan yang salah adalah tenaga medis tersebut sendiri karena tidak

memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni sehingga dia kurang tepat

menangani kasus tersebut dengan baik.

Page 8: Puskesmas

9. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi malprkatek yaitu bisa dengan tukar

pengalaman dengan sesama tenaga kesehatan, sering bertanya pada senior, dan

bisa juga dengan banyak belajar.

10. Upaya pembenahan yang bisa dilakukan untuk menangani malpraktek tersebut

dengan hati hati pada kasus yang merujuk ke malpraktek. Mengulang materi

pembelajaran, pengetahuan dan ketrampilan ditambah.

11. Ya, saya sering melakukang inform consent baik di klinik maupun di rumah.

12. Inform consent diklinik ini sering dilakukan, kepada pasien dimana harus kita

kasih penjelasan sehingga pasien tahu dan puas. Saya memang biasanya sering

mengobrol dengan pasien, dirumah juga saya melakukan inform concent.

13. Tantangan tidak ada, biasanya pasien menerima dan senang diberi penjelasan dan

itu juga bisa mendekatkan diri dengan pasien, dan itu membuat pasien menjadi

nyaman, dan berfikir bahwa tenaga kesehatan itu baik. Pasien juga harus punya

ilmu dan juga tidak bleng,.

14. Prosedure inform concent : adanya persetujuan dengan pasien. Tatap muka

dengan pasien, jangan terlalu terburu buru, memberikan penjelasan sejelas

jelasnya, jika pasien setuju maka melakukan tindakan sesuai prosedure. Selain

pengobatan itu juga ada pendidikan kesehatan tentang penyakit yang dideritanya.