pungki tri rahmawati program studi manajemen …eprints.ums.ac.id/40159/16/02. naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
PUNGKI TRI RAHMAWATI B 100120377
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya
organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kota Surakarta. Jenis penelitian merupakan
penelitian kuantitatif, dengan populasi seluruh karyawan PDAM kota Surakarta
dan pengambilan sampel menggunakan tehnik cluster random sampling atau acak
sederhana. Teknik pengumpulan data penelitian melalui kuesioner dengan skala
linkert.
Berdasarkan hasil hasil analisis regresi berganda diperoleh
formulasi Y= 7,242 + 0,348 x1 + 0,377 x2 + e . dimana Y merupakan variabel
kinerja karyawan, x1 merupakan budaya organisai dan x2 adalah gaya
kepemimpinan, kedua konstanta variabel masing-masing adalah positif sehingga
dikatakan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Uji t penelitian
menunjukan variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki
pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Hasil uji F dapat
dianalisis bahwa ketiga variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan, dimana nilai F hitung sebesar 19,326 dan tingkat signifikansi
0,000<0,05. Uji terakhir penelitian adalah uji determinasi dengan nilaiR2 sebesar
0,337, berarti variabel bebas memiliki kontribusi terhadap variabel kinerja
karyawan sebesar 33,70 %, sisanya dijelaskan oleh varibel lain diluar model.
Kata kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan
.
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan
persaingan bisnis semakin ketat, banyak perusahaan di Indonesia
mewajibkan karyawannya untuk meningkatkan keunggulannya di segala
bidang dalam pencapain kinerja yang maksimal. Keberhasilan perusahaan
sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Kinerja merupakan prestasi
kerja , yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan
standar kerja yang ditetapkan (Dessler, 1992). Setiap perusahaan akan
berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kinerja merupakan
suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.
Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai
peran yang strategis didalam organisasi. Kinerja sumber daya manusia
atau karyawan dalam suatu perusahaan dapat di pengaruhi oleh berbagai
faktor yang di antaranya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan.
Sebagai mahluk sosial, karyawan tidak terlepas dari berbagai nilai
dan norma yang ada di perusahaan. Budaya organisasi dapat
mempengaruhi cara karyawan bertingkah laku, cara menggambarkan
pekerjaannya, cara bekerja dengan koleganya, dan cara memandang masa
depan dengan wawasan yang luas ditentukan oleh norma, nilai dan
kepercayaannya. Setiap individu yang tergabung di dalam sebuah
organisasi memiliki budaya yang berbeda, disebabkan mereka memiliki
latar belakang budaya yang berbeda, namun semua perbedaan itu akan
dilebur menjadi satu di dalam sebuah budaya yaitu budaya organisasi,
Variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah gaya
kepemimpinan. Organisasi akan selalu membutuhkan seorang pemimpin
untuk keberhasilan organisasi atau perusahaannya. Sistem manajemen
sebaik dan secanggih apapun tidak akan dapat berjalan kalau tidak ada
orang yang berani menggerakkan dan memimpin proses manajemen
tersebut. Oleh karena itu fungsi manajemen memerlukan fungsi
kepemimpinan dan begitu sebaliknya fungsi kepemimpinan juga
memerlukan fungsi manajemen.
Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha
milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat
umum. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka semakin bertambah
pula kebutuhan air bersih masyarakat. Setelah diamati banyak keluhan dan
kritik yang disampaikan masyarakat terkait pelayanan yang kurang
memuaskan. Hal ini terjadi tidak lepas karena adanya faktor budaya
organisasi dan gaya kepemimpinan.
Kemajuan dan keberhasilan organisasi sangat tergantung pada
para kinerja karyawan. Sejauh mana karyawan tersebut mampu dan mau
bekerja keras, kreatif,inovatif, loyal, disiplin, jujur dan bertanggung jawab
akan menentukan prestasi organisasi. Oleh karena itu untuk mengetahui
sejauh mana kinerja para karyawan, pimpinan organisasi perlu mengetahui
bagaimana sikap dan perilaku karyawannya. Mengingat pentingnya
masalah tersebut, dan untuk menyikapi kondisi tersebut diatas, maka
dilakukan penelitian yang berkaitan dengan budaya organisasi dan gaya
kepemimpinan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2001:67), kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Robbins (1996), mengatakan kinerja merupakan
suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria
tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
Menurut Gibson (1996) kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain:
1) Faktor individu, yaitu kemampuan dan keterampilan (mental
dan fisik), latar belakang (pengalaman, keluarga, dst), dan
demografis (umur, asal usul, dll).
2) Faktor organisasi, adalah sumber daya, kepemimpinan,
imbalan (kompensasi), struktur organisasi, dan diskripsi
pekerjaan (job description).
3) Faktor psikologis, ialah persepsi, sikap, kepribadian, pola
belajar, dan motivasi.
2. Budaya Organisasi
Robbins (2003) menyatakan bahwa budaya merupakan suatu
sistem makna bersama yang dianut oleh anggota – anggota organisasi yang
membedakan organisasi itu dari organisasi – organisasi lain. Beberapa
manfaat budaya organisasi dikemukakan oleh Robbins (2003) sebagai
berikut:
1) Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas.
2) Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota – anggota
organisasi.
3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan
kepentingan individu..
4) Menjaga stabilitas organisasi..
Menurut Robbins (2003) ada tujuh karakteristik dari budaya
organisasi, antara lain:
1) Inovasi dan keberanian resiko (Inovation and risk taking),
adalah sejauh mana organisasi mendorong karyawan
bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
2) Perhatian ke rincian. Sejauh mana karyawan diharapkan
memperlihatkan kecermatan, analisis, dan perhatian kepda
rincian.
3) Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokuskan pada
hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk
mencapai hasil itu.
4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek hasil pada orang – orang di dalam
organisasi itu.
5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan
sekitar tim – tim, bukannya individu – individu.
6) Keagresifan. Sejauh mana orang – orang itu agresif dan
kompetitif untuk menjalankan budaya organisasi sebaik-
baiknya.
7) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo sebagai kontras dari pertumbuhan
3. Gaya Kepemimpinan
Hani Handoko (1992), gaya kepemimpinan adalah
bagaimana seorang pemimpin dapat dengan tepat mengarahkan
tujuan perseorangan dan tujuan organisasi. Sedangkan menurut
Suit, Jusuf (1996), gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin
dalam menghadapi dan melayani staf atau bawahan yang biasanya
berbeda pada setiap individu dan dapat berubah-ubah untuk
terciptanya kesatuan dan persatuan dalam berfikir serta berbuat
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Robbins (2006) terdapat empat macam gaya
kepemimpinan yaitu sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpianan Kharismatik.
Adalah gaya kepemimpinan yang memicu para pengikutnya
dengan memperlihatkan kemampuan heroik atau luar biasa
ketika mereka mengamati perilaku tertentu pemimpin mereka
2. Gaya kepemimpinan transaksional.
Yaitu gaya kepemimpinan yang memandu atau memotivasi
para Pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas persyaratan peran dan tugas.
3. Gaya kepemimpinan transformasional.
Ialah gaya kepemimpinan yang menginspirasi para pengikut
untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu
membawa dampak yang mendalam dan luar biasa pada pribadi
para pengikut.
4. Gaya kepemimpinan visioner
Merupakan gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan dan
mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik
mengenai massa depan organisasi atau unit organisasi yang
tengah tumbuh dan membaik.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif, dengan populasi
seluruh karyawan PDAM Kota Surakarta dengan sampel 79 orang.
Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik
pengumpulan data penelitian melalui kuesioner dengan skala likert. Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisi regresi linier berganda, dengan
formasi:
Y = a + + + e
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
= Budaya Organisasi
= Gaya Kepemimpinan
β1, β 2 = koefisien regresi
= Eror
Dalam analisis ini teknik mencari regresi linier berganda dengan
menggunakan out put progam SPSS 20.00 pada tabel coefficients.
D. HASIL PENELITIAN
Dari uji validitas poin-poin pertanyaan semua variabel dinyatakan
valid, sehingga data dapat diolah atau dianalisis. Pada uji reliabilitas semua
variabel dinyatakan reliabel.
Berdasarkan uji asumsi klasik, uji multikolonieritas dalam penelitian
ini tidak mengalami multikolonieritas. Pada uji normalitas 0,285 > 0,05
sehingga data dinyatakan normal. Selanjutnya, Uji hetereokesdastisitas dalam
penelitian ini dapat disimpulkan tidak mengalami heterokesdastisitas.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = 7,242 + 0,348 x1 + 0,377 x2 + e . Dari hasil uji t, menunjukkan variabel
budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan
nilai probabilitas signifikan 0,001 < 0,05 yang menunjukkan hipotesis
diterima. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan nilai probabilitas signifikan 0,003 < 0,05 yang
menunjukkan hipotesis diterima.
Selanjutnya uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama diperoleh
adanya pengaruh yang signifikan antara budaya kerja dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai
sebesar 19,326 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Koefisien
determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,337 atau 33,7%. Sedangkan
sisanya sebesar 66,3% mendapat kontribusi dari variabel lain diluar model
yang tidak diteliti penulis.
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil peneltian tentang pengaruh budaya organisasi dan
gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Surakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil dari uji validitas yang telah dilakukan pada semua poin-poin
pertanyaan dari setiap variabel yang diteliti dinyatakan valid. Sehingga
semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner bisa digunakan.
2. Pada uji reliabilitas hasil yang diperoleh dari tiap-tiap variabel dinyatakan
reliabel.
3. Sedangkan hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov
menunjukkan data normal sehingga statistik prametris dapat digunakan.
4. Selanjutnya hasil pada uji multikolonieritas tidak ada masalah pada semua
model regresi yang diujikan karena tidak menunjukkan adanya korelasi
antar variabel.
5. Uji heterokedastisitas dengan metode Glegser dengan hasil perhitungan
semua model tidak konstan sehingga penelitian tidak mengalami
heterokedastisitas
6. Uji analisis regresi linier berganda yang mana hasilnya menunjukkan
adanya pengaruh positif dari budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan.
7. Melalui Uji t ditunjukan bahwa dalam model kedua variabel bebas yaitu
variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
8. Selanjutnya Uji F memperlihatkan hasil terjadinya pengaruh bersama-
sama yang signifikan dari seluruh varibel independen yaitu budaya
organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan
yang merupakan variabel dependennya.
9. Untuk pengujian hipotesis terakhir adalah uji determinasi menunjukkan
hasilnya sebesar 0, ,337 . Hal ini berarti variabel budaya organisasi dan
gaya kepemimpinan memiliki kontribusi terhadap variabel kinerja
karyawan sebesar 33,70 %, sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar
model.
F. SARAN
1. Karena semua variabel yang diteliti dalam penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan maka diharapkan bagi pimpinan
perusahaan PDAM Kota Surakarta untuk membuat kebijakan
perusahaan yang bisa mempertahankan indikator-indikator dari
kepemimpinan dan budaya organisasi yang ada sekarang dan diharapkan
di masa mendatang lebih ditingkatkan lagi dalam upaya
meningkatkan kinerja karyawannya.
2. Diharapkan bagi peneliti berikutnya agar kiranya menambah variabel
selain kepemimpinan dan budaya organisasi agar lebih memahami
variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain
kemampuan kerja, komunikasi, komitmen, semangat kerja,
karakteristik pekerjaan dan lain-lain.
.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara ,2000, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bandung. PT, Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta. Rineka Cipta.
Dessler,G.1992, Manajemen Personalia, Jakarta, Erlangga.
Cahyono, Ari, 2012, ” Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Dosen dan Karyawan Universitas Pawyatan
Daha Kediri”, Jurnal ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol 1, No 1.
Fuad Mas’ud. 2004, Survei Diagnosis Organisasional, Semarang, BP UNDIP.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS,
Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, Ivancevich, Donnely, 1996, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses,
Jakarta, Bina Rupa Aksara.
Handoko, T. Hani, 1992, Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE UGM.
Hasibuan, Malayu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi
Cetakan Keenam, Jakarta, PT Bumi Aksara
Hedriawan, 2014, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Dwimitra Multiguna Sejahtera di
kabupaten Konawe Utara provinsi Sulawesi Tenggara, Skripsi, Makasar,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin.
Hersey, Paul dan Ken Blanchard, 1995, Manajemen Perilaku Organisasi,
Penyalahgunaan Sumber Daya Manusia, Penerjemah : Agus Dharma
Jakarta, Erlangga.
Indriantoro, Nur dan Bambang Soepomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1, Cetakan Pertama, Yogyakarta,
BPFE
Kuncoro, Mudrajad, 2009, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3,
Jakarta, Erlangga .
Kusumawati, Ratna.2008, “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada RS Roemani Semarang), Undergraduate
thesis, Semarang, Universitas Diponegoro
Moeljono, Djokosantoso, 2003, Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi,
Jakarta, PT Elex Media Komputindo
Robbins, S.P., and Coulter, M, 1996, Management (5th ed.), New Jersey,
Prentice Hall, Inc.
-----------------. 2003, Perilaku Keorganisasian , Jilid 1 Edisi 9, Jakarta, PT
Indeks Kelompok Gramedia.
-----------------. 2006, Perilaku Organisasi, Edisi 10, Jakarta, PT Indeks Kelompok
Gramedia.
Sekaran, Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis 1, Edisi 4, Jakarta, Salemba
Empat.
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfabeta.
Suit, Jusuf, 1996, Aspek Sikap Mental dalam MSDM. Jakarta.Ghalia Indonesia.
Sumarno, Dede.2011, “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Moedal Semarang),
Skripsi,Semarang, Fakultas ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta .
PT Gramedia Pustaka Utama.
Wibowo. 2006. Manajemen Perubahan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Yulk, 1989, “Management Leadership : A Review of Theory and Research”,
Journal of Management, Vol.15 No.2, State University of New York at
Albany, , p.251-289.