pundi anam

6
DIARE DIARE Anamnesis - Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsentrasi tinja, lender dan/darah dalam tinja - Muntah,rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air kecil terakhir, demam, sesak, kejang, kembung - Jumlah cairan yang masuk selama diare - Jenis makanan dan minuman yang diminum selama diare, mengonsumsi makanan yang tidak biasa - Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum Pemeriksaan fisik - Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital - Tanda utama: keadaan umum gelisah/cengeng atau lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen menurun - Tanda tambahan: ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa bibir, mulut, dan lidah - Berat badan - Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, seperti nafas cepat dan dalam (asidosis metabolic), kembung (hipokalemia), kejang (hipo atau hipernatremia) - Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan criteria berikut: o Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% berat badan) Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan Keadaan umum baik, sadar Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa mulut dan bibir basah Turgor abdomen baik, bising usus normal Akral hangat

Upload: pundi-pandan-putri-pinanti

Post on 05-Feb-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anam

TRANSCRIPT

Page 1: Pundi Anam

DIARE

DIARE

Anamnesis

- Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsentrasi tinja, lender dan/darah dalam tinja

- Muntah,rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air kecil terakhir, demam, sesak, kejang, kembung

- Jumlah cairan yang masuk selama diare- Jenis makanan dan minuman yang diminum selama diare, mengonsumsi makanan yang

tidak biasa- Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum

Pemeriksaan fisik

- Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital- Tanda utama: keadaan umum gelisah/cengeng atau lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor

kulit abdomen menurun- Tanda tambahan: ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa bibir, mulut, dan lidah- Berat badan- Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, seperti nafas cepat dan dalam

(asidosis metabolic), kembung (hipokalemia), kejang (hipo atau hipernatremia)- Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan criteria berikut:

o Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% berat badan) Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan Keadaan umum baik, sadar Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa

mulut dan bibir basah Turgor abdomen baik, bising usus normal Akral hangat

o Dehidrasi ringan sedang/tidak berat (kehilangan cairan 5-10% berat badan) Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan Keadaan umum gelisah atau cengeng Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang,

mukosa mulut dan bibir sedikit kering Turgor kurang, akral hangat

o Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% berat badan) Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan Keadaan umum lemah, letargi atau koma

Page 2: Pundi Anam

Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering

Turgor sangat kurang, akral dingin Pasien harus rawat inap

Pemeriksaan penunjang

- Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali apabila ada tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasis

- Hal yang dinilai pada pemeriksaan tinja:o Makroskopis: konsistensi, warna, lender, darah, bauo Mikroskopis: leukosit, eritrosit,parasit, bakterio Kimia: PH, clinitest, elektrolit (Na, K, HCO3)

- Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai adanya gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit

Tata laksana

- Lintas diare: (1)cairan, (2) seng, (3)nutrisi, (4)antibiotic yang tepat, (5) edukasi- Tanpa dehidrasi

o Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan 5-10 mL/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur<1 tahun sebanyak 50-100mL, umur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL, dan umur di atas 5 tahun semaunya. Dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai kemauan anak. ASI harus terus diberikan.

o Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain (tidak mau minum, muntah terus-menerus, diare frekuen dan profus)

- Dehidrasi ringan sedango Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB dalam 3

jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap diare cair

o Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi makanan walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badan. Status dievaluasi secara berkala.

o Berat badan 3-10 kg: 200 mL/kgBB/hario Berat badan 10-15 kg: 175 mL/kgBB/hari

Page 3: Pundi Anam

o Berat badan >15 kg: 135 mL/kgBB/hario Pasien dipantau di Puskesmas/Rumah Sakit selama proses rehidrasi sambil memberi

edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orang tua- Dehidrasi berat

o Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat 100 mL/kgBB dengan cara pemberian:

o Umur kurang dari 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70 mL/kgBB dalam 5 jam berikutnya

o Umur di atas 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70 mL/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya

o Masukkan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai dengan 5 mL/kgBB selama proses rehidrasi

- Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolito Hipernatremia (Na>155 mEq/L)

Koreksi penurunan Na dilakukan secara bertahap dengan pemberian cairan dekstrose 5% ½ salin. Penurunan kadar Na tidak boleh lebih dari 10 mEq per hari karena bias menyebabkan edema otako Hiponatremia (Na<130 mEq/L)

Kadar natrium diperiksa ulang setelah rehidrasi selesai, apabila masih dijumpai hiponatremai dilakukan koreksi sbb:Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125 - kadar Na serum x 0,6 x berat badan; diberikan dalam 24 jam

o Hiperkalemia (K>5 mEq/L)Koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% sebanyak 0,5-1 mL/kgBB iv secara perlahan-lahan dalam 5-10 menit; sambil dimonitor irama jantung dengan EKG.

o Hipokalemia (K<3,5 mEq/L)Koreksi dilakukan menurut kadar kalium.

Kadar K 2,5-3,5 mEq/L, berikan KCl 75 mEq/kgBB per oral per hari dibagi 3 dosis

Kadar K<2,5 mEq/L, berikan KCl melalui drip intravena dengan dosis:3,5 – kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam dalam 4 jam pertama3,5 – kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 + 1/6 x 2 mEq x BB dalam 20 jam berikutnya

- SengSeng terbukti secara ilmiah terpercaya dapat menurunkan frekuensi buang air besar dan volume tinja sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak, sengZink elemental diberikan selama 10-14 hari meskipun anak telah tidak mengalami diare dengan dosis:

Page 4: Pundi Anam

Umur di bawah 6 bulan: 10 mg per hariUmur di atas 6 bulan: 20 mg per hari

- Nutrisi ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang. Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan. Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering (lebih kurang 6x sehari), rendah serat, buah-buahan diberikan terutama pisang.

- Medikamentosao Tidak boleh diberikan obat anti diareo Antibiotik

Antibiotic diberikan bila ada indikasi, misalnya disentri (diare berdarah) atau kolera. Pemberian antibiotic yang tidak rasional akan mengganggu keseimbangan flora usus sehingga dapat memperpanjang lama diare dan Clostridium difficile akan tumbuh yang menyebabkan diare sulit disembuhkan. Selain itu, pemberian antibiotic yang tidak rasional dapat mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotic. Untuk disentri basiler, antibiotic diberikan sesuai dengan data sensitivitas setempat, bila tidak memungkinkan dapat mengacu kepada data publikasi yang dipakai saat ini, yaitu kotrimoksazol sebagai lini pertama, kemudian sebagai lini kedua. Bila kedua antibiotic tersebut sudah resisten maka lini ketiga adalah sefiksim.

o Antiparasit Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis merupakan obat pilihan untuk amuba vegetative

- Edukasi Orangtua diminta untuk membawa kembali anaknya ke Pusat Pelayanan Kesehatan bila ditemukan hal sebagai berikut: demam, tinja berdarah, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum membaik dalam 3 hari. Orangtua dan pengasuh diajarkan cara menyiapkan oralit secara benar.Langkah promotif/preventif: (1)ASI tetap diberikan, (2)kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum makan, (3)kebersihan lingkungan, buang air besar di jamban, (4)imunisasi campak, (5)memberikan makanan penyapihan yang benar, (6)penyediaan air minum yang bersih, (7)selalu memasak makanan.