pud

37
PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL Pembimbing : dr. Mathius S. Gasong Sp OG oleh : Amita Shindu Kusuma

Upload: shintamariana

Post on 21-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perdarahan uterus disfungsional

TRANSCRIPT

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

Pembimbing :dr. Mathius S. Gasong Sp

OG

oleh : Amita Shindu Kusuma

GANGGUAN FUNGSI UTERUSGANGGUAN FUNGSI UTERUS( HORMONAL )( HORMONAL )

BUKAN KARENABUKAN KARENA

--KEL. ANATOMI/ ORGANIK GENITALIAKEL. ANATOMI/ ORGANIK GENITALIA--GGAN PEMBEKUAN DARAH AKIBATGGAN PEMBEKUAN DARAH AKIBAT KEL. SISTEMIK KEL. SISTEMIK--TxTx HORMON EKSOGEN HORMON EKSOGEN

PENDAHULUAN

• Hampir semua wanita pernah mengalami gangguan menstruasi selama masa hidupnya

• Gangguan menstruasi kelainan siklus yang memanjang atau memendek atau perdarahan yang abnormal.

• Masalah ini dihadapi oleh wanita usia remaja, reproduksi dan klimakterik

• Perdarahan uterus pada kasus ginekologi disebabkan :- polip endometrium, - mioma uteri, - keganasan atau akibat pengaruh hormonal.

tidak ditemukan adanya kelainan organik dan anatomi perdarahan uterus disfungsional

SIKLUS MENSTRUASI

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL

• Perdarahan uterus abnormal (jumlah, frekuensi, atau lamanya) di dalam maupun diluar siklus haid, disebabkan gangguan fungsional mekanisme kerja poros hipotalamus – hipofisis – ovarium – endometrium tanpa adanya kelainan organik alat reproduksi, medikasi, penyakit sistemik maupun kehamilan.

• Dapat terjadi antara menarche dan menopause. Prevalensi tinggi pada remaja dan premenopause (masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium). >50% terjadi pada perimenopause, 30% pada usia remaja, 20% pada wanita usia reproduksi

• PUD dapat terjadi pada siklus haid yang ovulatorik, anovulatorik, maupun dalam keadaan folikel persisten.

ETIOLOGI PUD

AnovulasiOvulasi inadequat

Hormonal imblance

• Estrogen and Progesteron withdrawal• Endometrial lysosomes disturbance• Inadequat regeneration and epithelalization

Lokal Failure in vasoconstriction due Increase PGE2/PGF2α ratio• Failure formation trombotic plug• Excessive fibrinolysis• Increase in endometrial lysosomal enzyme with excessive formation prostanoids• Failure in vascular endothelial Proliferation• Delay in endometrial reegeneration

KLASIFIKASI

• PUD ringan: kadar hemoglobin 8 gr/dl

• PUD sedang: hemoglobin 4-8 gr/dl

• PUD berat: hemoglobin < 4gr/dl

KLASIFIKASI

• Perdarahan Uterus Disfungsional pada perimenarche

• Perdarahan Uterus Disfungsional pada masa reproduksi

Perdarahan Uterus Disfungsional pada masa perimenopause

KLASIFIKASI PUD

Perdarahan uterus disfungsional dapat dibagi :• perdarahan anovulatorik (yang tersering)• perdarahan ovulatorik

PATOFISIOLOGI

• Schröder pada tahun 1915, setelah penelitian histopatologik pada uterus dan ovarium pada waktu yang sama, menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan METROPATIA HEMORAGIKA terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Akibatnya, terjadi hiperplasia endometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus-menerus.

PATOFISIOLOGI

1. PUD yang terjadi pada siklus ovulatorik

2. PUD yang terjadi pada siklus anovulatorik

3. PUD yang terjadi pada folikel persisten

KRITERIA DIAGNOSIS

• Terjadinya perdarahan pervaginam yang tidak normal (lamanya, frekuensi, maupun jumlahnya) yang terjadi di dalam maupun di luar siklus haid

• Tidak ditemukan adanya kehamilan, kelainan pada organ-organ genitalia (eksterna maupun interna), maupun kelainan hematologi (khususnya faktor pembekuan darah)

• Usia terjadinya– Perimenars ( usia 8 – 16 tahun)– Masa reproduksi ( usia 16 – 35 tahun)– Perimenopause ( usia 45 – 65 tahun)

GEJALA DAN TANDA

1. Perdarahan uterus disfungsional tipe anovulasi:– Jumlah dan lamanya tidak dapat diduga.– Datangnya tidak dapat diduga.– Tidak terdapat kontraksi otot rahim sehingga tidak

terdapat rasa nyeri– Intervalnya tidak sesuai dengan siklus menstruasi.

2. Perdarahan uterus disfungsional tipe ovulasi:– Terdapat gejala sindrom premenstrual, yaitu:

mamae tegang dan mungkin depresi.– Terdapat dismenore– Perdarahan yang terjadi tidak teratur.– Jumlahnya bervariasi.

DIAGNOSIS• Anamnesa

Dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding

PENATALAKSANAAN

Tujuan penatalaksanaan perdarahan uterus disfungsional adalah:

1. Perbaikan keadaan umum

Pada perdarahan yang banyak harus segera diatasi dengan transfusi darah. Pada keadaan perdarahan ringan dapat diatasi dengan diberikan hematinik (zat besi,vitamin B12, asam folat).

2. PENGHENTIAN PERDARAHAN

A. Terapi hormonal

Terapi hormonal pada PUD siklus ovulatorik

• Terapi hormonal pada PUD siklus anovulatorik

• Terapi hormonal pada PUD folikel persisten

3. Mengembalikan keseimbangan fungsi hormon reproduksi

Pengobatan hormonal ini diberikan untuk 3 siklus haid

PROGNOSIS

• Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 %.

TERIMA KASIH