publikasi media kerjasama kementerian kelautan dan...

14
PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

PUBLIKASI MEDIA

KERJASAMA KEMENTERIAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Page 2: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

MEDIA ON-LINE

Page 3: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

http://www.surabaya.tribunnews.com

KKP-BPS Garap Pendataan Garam Nasional

SURYA Online, SURABAYA-Kementerian Kelautan

dan Perikanan (KKP) menggandeng Badan Pusat

Statistik (BPS) untuk melakukan Pendaataaan Garam

Nasional.

Kerjasama KKP dan BPS ini ditandai dengan

penndatanganan Beriita Acara oleh Dirjen Kelautan

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K),

Sudirman Saad, Kepala Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, KKP,

Suseno Sukoyono dan

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis

(21/3/2013).

Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama KKP dan BPS mengenai

penyediaan data dan informasi sektor kelautan dan perikanan nomor 05/MEN-

KP/KB/V/2010 nomor 01/KS/19/-V/2010 tanggal 19 Mei 2010. Kesepakatan itu

ditandatangani Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala BPSS saat itu.

Sebagai bentuk konkret dari kerjasma ini pihak KKP dan BPS menyelenggarakan pelatihan

untuk peningkaatan kapasitas SDM di bidang dataa dan statistik. Ada dua angkatan

pendidikan yang diikuti 74 peserta pada November 2012. Tahun ini kembali ada dua

angkatan yang diikuti 80 orang dalam pelatihan yang dijalankan 22 Maret dan 5 April 2013.

"Selama ini data yang ada hanya dari KKP tapi seringkali diributkan, kalau naanti data garam

nasional dikeluarkan BPS harusnya bis dijadikan cuan bbbersamaa dalam pengambilan

kebijakan," ujar Sudirman.

Penulis : Dyan Rekohadi

Page 4: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

KKP Kerja Sama Pendataan Garam dengan BPS Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Badan Pusat

Statistik (BPS) melakukan pendataan garam nasional

guna memprediksi angka produksi komoditas tersebut

di Tanah Air. Kepala Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP)

KKP Suseno di Surabaya, Kamis mengemukakan

upayanya menjalin kerja sama dengan BPS juga dipicu

pentingnya ketersediaan data dan statistik dalam

pengambilan berbagai kebijakan.

"Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia mengingat luas laut mencapai

70 persen dari wilayahnya. Bahkan, jumlah pulau sekitar 17.504 dan garis pantai sepanjang

81.497 Kilometer persegi yang merupakan terpanjang di dunia," ujarnya, dalam Pelatihan

Tenaga Pendamping Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat. Menurut dia, dari berbagai potensi

yang sangat besar itu garam termasuk di dalamnya sehingga penyuluh kelautan dan perikanan

memiliki peranan penting sebagai pencatat data kelautan dan perikanan di lapangan.

"Namun, tantangan dalam pengembangan program SDM kelautan dan perikanan adalah

sistem pendataan bidang kelautan dan perikanan di pusat dan daerah yang masih perlu

dibenahi," katanya. Oleh karena itu, jelas dia, strategi penyelenggaraan pelayanan

pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan dan perikanan bisa dengan meningkatkan SDM

berbasis data kebutuhan mitra teknis pusat dan kabupaten/kota. "Kini penyuluh kelautan dan

perikanan telah dibekali fasilitas 'SMS Gateway' guna melakukan pencatatan data di

lapangan. Melalui fasilitas ini, para penyuluh dibekali dengan telepon seluler," katanya. Ia

optimistis, fasilitas itu dapat menjadi sarana mereka untuk melaporkan data dan informasi di

daerah secara berkala ke server di pusat yang ditangani oleh Pusat Penyuluhan Kelautan dan

Peirkanan BPSDM KP.

"Ada pula fasilitas Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan)

sehingga data dapat diperbarui setiap saat dan di manapun oleh admin yang ditentukan,"

katanya. Mengenai alasan KKP memilih BPS, tambah dia, karena BPS merupakan instansi

pemerintah yang berwenang dalam mengeluarkan data resmi secara nasional. Ruang lingkup

kesepakatan kerja sama meliputi pemanfaatan saranan dan prasarana pendataan garam

nasional, pemanfaatan tenaga lapangan pengumpul data garam nasional, serta pengolahan,

analisis, dan penyajian data garam nasional.

"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut Kesepakatan Bersama KKP dan BPS tentang

Penyediaan Data dan Informasi Sektor Kelautan dan Perikanan Nomor 05/MEN-

KP/KB/V/2010 dan Nomor 01/KS/19-V/2010 tanggal 19 Mei 2010 yang ditandatangani

Menteri KKP dan Kepala BPS," katanya. Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Statistik

BPS, Adi Lumaksono, melanjutkan, dalam waktu dekat pendataan terhadap garam akan

difokuskan pada berapa produksi garam di Tanah Air. Untuk merealisasinya BPS siap

menghitung luas lahan dan produktivitas garam nasional. "Jika statistik garam dapat

dikumpulkan maka ke depan produksi garam nasional dapat diumumkan kepada masyarakat.

Bahkan, bisa menjadi tolok ukur bagaimana pentingnya impor garam dari sejumlah negara,"

katanya.(*)

Page 5: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

www.beritajatim.com

Kementerian Kelautan dan BPS Kerjasama Pendataan Garam Nasional

Reporter : Renni Susilawati

Surabaya (beritajatim.com) - Sadar potensi pesisir pantai di 42 kota dan kabupaten di Indonesia memiliki

potensi garam yang cukup besar.

Bahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

mencatat tahun 2012 lalu, produksi garam surplus hingga 1,2 juta ton. Namun sayangnya data surplus ini tetap

membuat kebijakan meng-impor garam tak berhenti.

Sadar akan produksi garam harus menjadi pusat perhatian

dan terekspose untuk semua kalangan, KKP menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan Pendaataaan Garam Nasional.

Tujuannya untuk mengetahui data produksi riil demi memudahkan pemerintah membuat kebijakan

kedepan.

Kerjasama KKP dan BPS ini ditandai dengan penanda-tangan MoU oleh Dirjen Kelautan Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K), Sudirman Saad, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, KKP, Suseno Sukoyono serta Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Adi

Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013).

"Setiap data yang dikeluarkan BPS, pasti berdampak terhadap inflasi maupun deflasi di masyarakat.

Dan kami harapkan hal yang sama juga terjadi di bisnis garam, sehingga lebih menggeliat lagi dan petani garam bisa terselamatkan dari rendahnya harga panen," jelas Sudirman.

Dan untuk menyelenggarakan pendataan terhadap garam ini BPS pun menggelar pelatihan untuk

peningkaatan kapasitas SDM di bidang dataa dan statistik. Ada dua angkatan pendidikan yang diikuti

74 peserta pada November 2012. Tahun ini kembali ada dua angkatan yang diikuti 80 orang dalam pelatihan yang dijalankan 22 Maret dan 5 April 2013.

"Hal ini kami lakukan, agar data tentang produksi garam berasal dari sumber yang sama yakni BPS.

Selama ini datanya meski ada dua yakni di KKP dan kementrian perdagangan," tandasnya.[rea/ted]

Page 6: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

www.antarajatim.com

BPS Siapkan 8.000 Penyuluh Sukseskan Sensus Garam

Surabaya (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik menyiapkan 8.000 penyuluh guna menyukseskan Sensus Garam pada tahun ini. "Ribuan penyuluh tersebut meliputi 3.312 orang penyuluh swadaya, 3.188 orang penyuluh berstatus PNS/CPNS, dan 1.500 penyuluh yang berpredikat PPTK," kata Deputi Bidang Statistik BPS, Adi Lumaksono di Surabaya, Kamis. Mereka akan ditempatkan di 40 kabupaten/kota yang berada di sembilan provinsi.

"Di Jatim, lokasi sensus garam di Kabupaten Sampang, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pasuruan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Tuban," ujarnya. Ia menjelaskan, Sensus Garam merupakan program kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa pendataan terhadap garam, dengan fokus mengukur produksi garam di Indonesia. "Sensus Garam untuk mengetahui luas lahan dan produktivitas garam nasional. Ini untuk mengetahui secara riil produksi garam nasional," ucapnya. Selain itu, hasil Sensus Garam dapat digunakan sebagai indikator pengambilan berbagai kebijakan, di antaranya perlu atau tidaknya impor garam. "Semoga saja dengan program kerja sama ini, percepatan penyediaan data garam nasional dapat segera terwujud," kata Adi Lumaksono. (*)

Page 7: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

http://surabaya.detik.com

Target Swasembada Garam, Pemerintah Kerahkan 8 Ribu Penyuluh

Surabaya - Pemerintah siapkan, 8 ribu penyuluh perikanan untuk mendampingi para petani garam di 40 kabupaten/kota penghasil garam terbanyak se-Indonesia. Tujuannya untuk mencapai swasembada ekspor garam pada 2014 mendatang. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, ribuan penyuluh yang disiapkan juga bertujuan untuk meningkatkan produksi garam negeri dengan komposisi 50% KW1 dan 50% KW2 plus KW3. "8 ribu penyuluh perikanan yang akan mendampingi para petani garam telah kami bekali fasilitas SMS gateway

untuk pencatatan data di lapangan agar data dan informasi di daerah secara berkala bisa update ke server di Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan," kata Sudirman Saad, kepada wartawan di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013) malam. Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) KKP ini menjelaskan, para penyuluh juga difasilitasi Demonstrasi Plot (Demplot) berukuran 10 hektar per kabupaten/kota. Demonstrasi Plot (Demplot) ini sarana bagi penyuluh dan petani untuk menerapkan teknologi yang diterima dalam bentuk kegiatan nyata di lapangan. Sudirman mengungkapkan, 8 ribu penyuluh tersebut terdiri dari 3188 PNS/CPNS, 1500 PPTK dan 3312 swadaya. Mereka akan memberi penyuluhan meliputi bagaimana memetakan sawah, cara pemberian air hingga kapan petani garam siap panen. "Ini cara kami untuk mengarah ke swasembada dan ekspor garam di 2014 mendatang," kata Sudirman lagi. Untuk kualitas produk garam nasional pada tahun 2012 masih 20% KW1 dan 80% KW2 plus KW3. Oleh karena itu, Sudirman menarget, pada 2013 ini kualitas produksi garam bisa mencapai 50% KW1 dan 50% KW2 plus KW3. Ribuan penyuluh itu akan disebar ke 40 kabupaten/kota di 9 propinsi, diantaranya, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, Demak, Brebes, Pati, Jepara, Rembang, Gresik, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Pasuruan, Probolinggo, Tuban, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan dan Kabupaten Aceh Utara. Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik, Adi Lumaksono mengaku pihaknya akan bekerja sama dengan KKP untuk menyajikan data terkait produksi garam nasional, potensi laut Indonesia serta sensus petani yang selaras. Hal ini berkaitan dengan data yang dirilis BPS dengan KKP selalu bersinggungan. "BPS melakukan pengumpulan data secara sensus dan survei. Namun kami mengakui, pasti ada non sampling error sehingga menimbulkan angka berbeda dari angka yang dirilis KKP," pungkas Adi. (nrm/ze)

Page 8: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

www.bisnis-jatim.com

BPS Bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan

Targetkan Pendataan Garam Rampung 2014

SURABAYA – Kementerian Kelautan dan

Perikanan bekerja sama dengan Badan Pusat

Statistik (BPS) melakukan pendataan garam

nasional di 42 kabupaten/kota penghasil bahan

pengasin tersebut, yang ditargetkan rampung

pada 2014.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Suseno mengatakan hasil pendataan itu akan

dijadikan data resmi, untuk acuan pengambilan kebijakan tentang pergaraman antara lain

perlu tidaknya mengimpor garam.

Menurut dia, pengambilan kebijakan tentang garam membutuhkan ketersediaan data dan

statistik yang akurat, maka kami bersinergi dengan BPS yang memiliki kewenangan

mengeluarkan data resmi secara nasional.

“Pelaksanaan kesepakatan kerja sama [antara KKP dan BPS] mencakup kegiatan pendataan

garam nasional, pelatihan dan pendampingan tenaga lapangan pendukung pendataan,

verifikasi dan validasi data, penyusunan rancangan tabel, penyusunan program tabel,

pengolahan dan analisis,” ujarnya seusai penandatanganan kerja sama pendataan garam

nasional di Surabaya, Kamis (21/3) petang.

Data KKP menyebutkan wilayah penghasil garam di dalam negeri disebutkan sebanyak 42

kabupaten/kota di sembilan provinsi dengan areal tambak garam seluas 30.000 hektare.

Volume produksinya berkisar 60 ton – 70 ton per hektare per musim panen.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono menyebutkan pendataan garam akan

dimulai pertengahan tahun ini berupa pengumpulan statistik garam, sesudah dilakukannya

sensus pertanian pada 1 – 31 Mei mendatang. Selanjutnya, data resmi ditargetkan dapat

dikeluarkan pada 2014.

Menurut dia, pendataan meliputi luasan areal ladang garam secara nasional, produksi rata-

rata ladang garam per hektare dan berapa kali panen per tahun.

“Pada periode tertentu kami akan mengumumkan berapa produksi garam per tahun, termasuk

volume konsumsi rumah tangga maupun industri. Dengan demikian, akan dapat diketahui

bahwa Indonesia defisit garam atau tidak, apakah perlu impor garam atau tidak,” tutur Adi.

(gia)

Page 9: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

http://www.kominfo.jatimprov.go.id

KKP GANDENG BPS LAKUKAN PENDATAAN GARAM

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerjasama dengan Badan Pusat

Statistik (BPS) mengenai pendataan garam nasional. Kerjasama itu dilakukan melalui

Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K) KKP dan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) KKP dengan

Kedeputian Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS).

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Dirjen KP3KP, Sudirman Saad,

Kepala BPSDM KP, Suseno dan Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono, di

Surabaya, Kamis (21/3). Penandatanganan MoU pendataan garam nasional merupakan tindak

lanjut dari kesepakatan bersama KKP dan BPS mengenai Penyediaan Data dan Informasi

Sektor Kelautan dan Perikanan Nomor 05/MEN-KP/KB/V/2010 dan Nomor 01/KS/19-

V/2010 tanggal 19 Mei 2010.

Kepala BPSDM KP, Suseno mengatakan, salah satu tantangan dalam program

pengembangan SDM kelautan dan perikanan adalah sistem pendataan bidang kelautan dan

perikanan di pusat dan daerah yang masih perlu dibenahi. Strategi penyelenggaraan

pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kelautan dan perikanan adalah dengan

peningkatan kompetensi SDM berbasis data kebutuhan mitra teknis pusat dan

kabupaten/kota.

Saat ini, penyuluh kelautan dan perikanan telah dibekali fasilitas SMS gateway

dalam melakukan pencatatan data di lapangan. Melalui fasilitas ini, maka para penyuluh

tersebut dibekali dengan telepon seluler dan mereka melaporkan data dan informasi di daerah

secara berkala ke server di pusat, yang ditangani oleh Pusat Penyuluhan Kelautan dan

Perikanan, BPSDM KP.

Selain itu terdapat pula fasilitas Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan

dan Perikanan (SIMLUH KP). Melalui SIMLUH KP, maka data-data tersebut dapat diupdate

setiap saat dan di mana saja oleh admin yang telah ditentukan. Sehingga data yang update

dapat diperoleh dengan mudah setiap saat.

Untuk mendukung ketersediaan data tersebut, maka sinergi dengan BPS sangat

diperlukan, terlebih BPS merupakan instansi pemerintah yang berwenang dalam

mengeluarkan data resmi secara nasional. Karena itu pelaksanaan kesepakatan kerja sama ini

meliputi kegiatan pendataan garam nasional; pelatihan dan pendampingan tenaga lapangan

pendukung pendataan; dan verifikasi dan validasi data, penyusunan rancangan tabel,

penyusunan program tabel, pengolahan dan analisis.

Ruang lingkup kesepakatan kerjasama meliputi pemanfaatan sarana dan prasarana

pendataan garam nasional; pemanfaatan tenaga lapangan pengumpul data garam nasional;

serta pengolahan, analisis, dan penyajian data garam nasional. Untuk meningkatkan kapasitas

SDM di bidang data dan statistik, BPSDM KP, melalui Pusat Pelatihan Kelautan dan

Perikanan, bekerja sama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BPS,

menyelenggarakan pelatihan dua angkatan yang diikuti sebanyak 74 orang peserta pada bulan

November 2012.

Page 10: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

Tahun ini, pelatihan tersebut diselenggarakan mulai tanggal 22 Maret 2013 dan 5

April 2013 bagi dua angkatan yang diikuti oleh 80 orang penyuluh perikanan sebagai

pesertanya. Tujuan pemberian pelatihan ini adalah untuk membantu unit kerja Eselon I

lingkup KKP dalam mencatat data dan statistik mengenai kelautan dan perikanan untuk

memperoleh data yang valid.

Dengan diselenggarakannya kesepakatan kerjasama antara Ditjen KP3K dan BPSDM KP

dengan BPS ini, diharapkan dapat tercapainya tujuan kesepakatan kerjasama, yaitu

percepatan penyediaan data garam nasional. Dengan demikian, ketersediaan data resmi

mengenai garam secara nasional dapat segera terwujud untuk mendukung berbagai

pengambilan kebijakan yang tepat bagi kesejahteraan masyarakat.

Perlu diketahui, Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas

laut mencapai 70% dari wilayahnya, jumlah pulau sekitar 17.504 pulau, garis pantai

sepanjang 81.497 km2 yang merupakan terpanjang di dunia, memiliki potensi sumber daya

kelautan dan perikanan yang luar biasa, dengan beragam jenis biota laut, ikan, serta

keindahan panorama lautnya.

Salah satu potensi yang sangat besar itu adalah garam, mengingat garis pantai yang

sangat panjang tersebut, yang telah menjadi kebutuhan masyarakat luas secara nasional.

Untuk mendukung kebutuhan garam nasional, KKP telah mencanangkan program

Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR). Dalam pengambilan berbagai kebijakan,

termasuk mengenai garam, maka ketersediaan data dan statistik sangat diperlukan. (jal)

Page 11: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap

MEDIA CETAK

Page 12: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap
Page 13: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap
Page 14: PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ...bpsdmkp.kkp.go.id/.../Kerjasama_KKP_dengan_BPS_Tentang_Pendat… · Lumaksono di Hotel Meritus Surabaya, Kamis (21/3/2013). "Setiap