public speaking modul 1 edisi 2.pptx

22
UT Korea 2015 PUBLIC SPEAKING SKOM 4312 Modul 1

Upload: api-279768340

Post on 20-Dec-2015

111 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

UT Korea

2015

PUBLIC SPEAKING SKOM 4312

Modul 1

Page 2: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Modul 1 : Public Speaking

OVERVIEW :

Kegiatan Belajar I :

- Pengantar Public Speaking

Kegiatan Belajar II :

- Sejarah Public Speaking

Page 3: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Kegiatan belajar I :Pengantar Public Speaking

Kekuatan Public Speaking:

1. Mengembangkan diri pribadi2. Mempengaruhi dunia sekitar3. Meningkatkan karier

Page 4: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

B. Persamaan Public Speaking (PS) dan berbicara di depan umum

Persamaan :

1. Penyampaian pesan PS maupun percakapan sama-sama disusun mengikuti logika, sistematis dan tahap demi tahap

2. Menyesuaikan isi pembicaraan dengan rekan bicara

3. Pesan disampaikan dengan tujuan mendapatkan dampak positif

4. Dalam PS ataupun pembicaraan, pembicaraan harus dapat menyesuaikan pembicaraan sesuai dengan reaksi lawan bicara

Page 5: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

C. Perbedaan Public Speaking (PS) dan berbicara di depan umum

Perbedaan :

1. Pesan di PS lebih tersturktur

2. Public Speaking menggunakan tata bahasa yang lebih tersturktur daripada percakapan

3. Public Speaking memerlukan metode penyampaian yang berbeda dari hanya sekedar berbicara

Page 6: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

D. Mengembangkan kepercayaan diri saat Public Speaking

1. demam panggung adalah wajar

2. Manfaatkan kecemasan untuk menghasilkan presentasi yang luar biasa

3. Lakukan latihan dengan baik

4. Gunakan kekuatan visualisasi diri

5. Ketahuilah bahwa grogi tidak terlihat

Page 7: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Lihat beberapa contoh pidato yang merubah dunia di modul !!!!

Page 8: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Kegiatan Belajar 2 : Sejarah Public Speaking

Page 9: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Sejarah dan Perkembangan Retorika

I. Pengertian Retorika

Retorika berasal dari bahasa Inggris, Rhetoric, dan bersumber dari kata latin, Rhetorica, yang berarti ilmu bicara.

Retorika atau public speaking atau berbicara di depan umum.

Secara sempit: mengenai berbicara

Secara luas: tentang penggunaan bahasa lisan dan tulisan

Sunarjo (1983): Pengertian retorika dapat dilihat dari:

1. Tinjauan filosofis

2. Tinjauan ilmu komunikasi

Page 10: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

1. Sebagai Tinjauan Filosofis

Aristoteles mengemukakan bahwa emosi manusia bervariasi dan bagaimana seorang orator atau pembicara dapat mempengaruhinya.

Retorika: Seni yang memiliki nilai-nilai tertentu. Nilai itu adalah kebenaran dan keadilan yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan dalam masyarakat.

Fungsi Retorika:

a. Pengetahuan yang mendalam tentang retorkia dan latihan-latihan yang dilakukan bisa mencegah retorika digunakan sebagai alat penipuan

b. Retorika sangat berguna sebagai sarana untuk menyampaikan instruksi

c. Retorika sama halnya dengan dialektik yang dapat memaksa orang untuk berpikir dan mengajukan pertanyaan

Page 11: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

2. Tinjauan Menurut Ilmu Komunikasi

Dalam ilmu komunikasi, retorika dan public speaking, tidak terlalu dibedakan pengertiannya.

a. Public speaking atau retorika adalah suatu komunikasi, dimana komunikator berhadapan langsung dengan massa atau berhadapan dengan komunikan atau audiens dalam bentuk jamak.

Public speaking atau retorika dibedakan dengan komunikasi massa. Alasannya, komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang menggunakan media massa, sedang public speaking atau retorkia adalah komunikasi langsung dengan massa.

b. Public speaking atau retorika digolongkan pada komunikasi massa. Alasannya bahwa public speaking atau retorika harus dibedakan dengan pidato-pidato lain. Public Speaking adalah bentuk komunikasi berupa pembicaraan yang diucapkan seseorang di depan orang banyak/massa mengenai sesuatu masalah sosial.

Karakteristik Public speaking atau retorika:

1. Diucapkan di depan orang banyak/massa

2. Topiknya menyangkut orang banyak dan menyangkut masalah sosial. Inilah perbedaan public speaking dan pidato-pidato yang disampaikan di depan kelompok kecil/terbatas.

Page 12: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

c. Tujuan Public speaking atau retorika: Menyadarkan dan membangkitkan orang banyak atau mengenai masalah sosial sehingga tidak perlu menggunakan suatu uraian ilmiah rasional. Terutama berusaha mempengaruhi audiens atau komunikan.

Yang perlu diperhatikan: teknik pemakaian bahasa secara efektif dalam pemilihan kata untuk mempengaruhi komunikan sesuai dengan kondisi dan situasi komunikan tersebut.

d. Retorika dan pidato, dibedakan sebagai berikut:

1. Retorika atau public speaking adalah salah satu bentuk komunikasi dengan audiens yang cukup banyak.

2. Pidato dapat terjadi dalam suatu kelompok komunikasi kecil seperti ceramah atau kelas ataupun kelompok besar seperti pemberian informasi (kata sambutan) sebelum dimulainya seminar skala internasional.

3. Tidak terdapat perbedaan mendasar antara retorika dan pidato. Pengertian retorika menurut Aly(1994): Prinsip-prinsip mengenai komposisi yang persuasif dan efektif serta keterampilan yang harus dimiliki seorang ahli pidato (orator), prinsip mengenai prosa pada umumnya, seni komposisi verbal beserta cara-cara yang digunakan dalam prosa atau puisi.

Page 13: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Sejarah Retorika

Retorika sebagai seni dipelajari sejak abad ke-5 sebelum masehi. Kaum Sufis di Yunani dahulu mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk mengajarkan pengetahuan tentang politik dan pemerintahan dengan penekanan utama pada kemampuan berpidato.

Lalu berkembanglah seni pidato dengan memutarbalikkan kenyataan untuk membujuk khayalak.

Retorika dilaksanakan di negara-negara yang menganut demokrasi langsung seperti Yunani dan Romawi.

Fungsi retorika di era tersebut:

1. Mencapai kebenaran atau kemenangan seseorang atau golongan dalam masyarakat

2. Meraih kekuasaan

3. Sebagai alat persuasi

Page 14: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Tokoh-tokoh di Bidang Retorika:

1. Georgias (guru retorika pertama): Kebenaran suatu pendapat hanya dapat dibuktikan jika tercapai kemenangan dalam pembicaraan.

Sekolahnya menekankan pada bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromptu (berbicara tanpa persiapan)

2. Protagoras (pengajar bersama Georgias): Kemahiran berbicara bukan untuk kemenangan, melainkan demi keindaha bahasa.

3. Socrates: Retorika adalah kebenaran dan dialog adalah tekniknya. Teknik deduksi: kesimpulan-kesimpulan untuk hal-hal yang khusus setelah menuelidiki hal-hal yang berlaku pada umumnya.

4. Isocrates: Sekolah retorika dengan fokus pada pidato-pidato politik.

5. Plato: Retorika penting untuk persiapan menjadi pemimpin. Sebagai model pendidikan, sarana mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan mempengaruhi rakyat.

Page 15: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

6. Aristoteles: retprola sebagai filsafat bukan seni. Retorika membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktian menggunakan logika. 5 kanon retorika:

Inventio (penemuan), dispositio (penyusunan), elocutio (gaya), memoria (memori), pronuntiatio (penyampaian).

7. Demosthenes (ahli pidato dan politik): semangat yang berkobar-kobar, kecerdasan pikiran, dan lain dari yang lain.

8. Marcus Tulius Cicero (Orator): mempunyai suara yang berat mengalun, kadang menggema, kadang halus merayu, kadang disertai cucuran air mata.

9. Plutarch: pidato yang disampaikan harus meyakinkan.

10. Tacitus (pahlawan romawi): retorika akan hilang nilainya dengan berkurangnya demokrasi. Retorika berbahaya saat adanya pengaruh tanpa kecapakan atau pengetahuan dan adanya pengaruh yang membenarkan yang salah.

Page 16: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Aliran Retorika Modern

Ditandai dengan munculnya Renaissance atau abad pencerahan sekitar tahun 1200-an. Menurut Jalaluddin Rahmat, ada 3 aliran dalam retorika modern:

1. Aliran Epistemologis

membahas teori pengetahuan, asal-usu, sifat, metode, dan batas-batas pengetauhan manusia. Mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif, yakni membahas proses mental.

a. Roger Bacon: Penggunaan rasio dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik. Rasio, imajinasi dan kemauan merupakan kajian psikologis yang menjadi fokus retorika modern.

b. George Campbell: Retorika diarahkan pada upaya mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan dan mempengaruhi kemauan.

c. Richard Whately: Memusatkan perhatian pada argumentasi. Bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Oleh karena itu menelaah proses berpikir khayalak sangat penting.

Page 17: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

2. Aliran Beles Lettres

Berasal dari bahasa Perancis yang artinya tulisan yang indah.

Mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadang mengabaikan segi informasinya. Tokoh: Hugh Blair yang menulis buku, Lectures on Rhetoric and Belles Letters. Ia menghubungkan antara retorika, sastra dan kritik sehingga memunculkan kajian cita rasa (taste), yakni kemampuan untuk memperoleh kenikmatan dari pertemuan dengan apa pun yang indah.

Aliran Epistemologis dan Belles Letters memusatkan perhatian pada persiapan pidato yang meliputi penyusunan pesan dan penggunaan bahasa.

3. Aliran Elokusionis

Aliran ini menekankan pada teknik penyampaian pidato. Tokoh: Gilbert Austin.

Petunjuk praktis penyampaian pidato:

- Tidak boleh melantur

- Mengarahkan mata langsung kepada pendengar

- Menjaga ketenangan

- Memulai berbicara dengan nada yang paling rendah. (Untuk mendiamkan gumaman dan menarik perhatian pendengar)

Page 18: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Abad Ke-20Pada abad ke-20, retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu perilaku, seperti psikologi dan sosiologi. Istilah retorika pun bergeser menjadi public speaking.

1. James A. Winans: Menggunakan psikologi modern dalam pidatonya. Menyarankan pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologis pada khayalak, seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama.

2. Charles Henry Woolbert: Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku, dimana proses penyusunan pidato adalah kegiatan pengorganisasian:

- Teliti tujuannya

- Ketahui khalayak dan situasinya

- Ketentuan proposis yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut

- Pillih kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis

3. William Norwood Brigance: Menekankan pada faktor keinginan sebagai dasar persuasi. 4 unsur persuasi yang mendapat perhatiannya: rebut perhatian pendengar, usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter anda, pikirkan keinginan audiens, kembangkanlah setiap gagasan seusia dengan sikap pendengar.

Page 19: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

PERKEMBANGAN RETORIKAA. Perkembangan Retorika Yunani

Berkembang pada era Yunani. Orang Yunani adalah perantau. Sebab Yunani terletak di semenanjung Balkan tidak subur.

Sistem kemasyarakatan orang Yunani yang disebut polis atau negara kota. Polis merupakan lembaga politik yang meliputi kekuasaan secara otonomi, swasembada, dan kemerdekaan. Ketiga faktor inilah yang melatarbelakangi kebebasan berpikir yang membantu munculnya filsafat.

Bahasa menjadi suatu hal penting bagi setiap personal yang akan ingin memasuki jajaran elit politil yunani

Page 20: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

I. Retorika Aristoteles

Aristoteles terkenal dengan karyanya Rhetorica. Aristoteles membagi pidato menjadi 3 jenis sesuai dengan karakteristik pendengarnya sebagai berikut:

1. Pidato Yudisian (legal) atau forensik: pidato mengenai perkara di pengadilan, apa yang telah terjadi dan tidak pernah terjadi. Pendengarnya adalah para hakim atau juri dalam masalah pengadilan.

2. Pidato deliberatif atau politik (suasoria): pidato yang berisi nasihat yang disampaikan. Pendengarnya anggota badan legislatif dan eksekutif.

3. Pidato Epideitik atau pidato demonstratif: pidato-pidato untuk pementasan, upacara-upacara ibadah maupun bukan yang beirsi kecaman atau pujian mengenai hal-hal yang terjadi sekarang.

Page 21: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

Dasar-dasar retorika menurut Aristoteles, terdiri dari berikut ini:

1. Retorika erat hubungannya dengan moral karena harus mengemukakan sesuatu yang benar. Kebenaran menjadi landasan retorika yang sejati. Moral dalam perkembangannya mempelajari psikologi.

2. Metode retorikanya mendasarkan diri pada analitika, yakni meneliti berbagai argumentasi dari proposisi yang benar dan dialektika, yaitu meneliti argumentasi dari proposisi yang diragukan kebenarannya. Analitika dan dialektika pada perkembangannya disebut logika. Inti dari logika adalah silogisme: memperoleh kesimpulan dari proposisi untuk meraih kebenaran.

3. Retorika sebagai sesuatu yang inheren diserapi semua orang, dimana dalam upaya mencari kebenaran dialog menjadi tekniknya.

4. Totalitas suatu pidato mencakup faktor ethos, pathos, dan logos.

Ethos: sumber kredibilitas komunikator atau kesadaran orator tampil sebagai pribadi yang dapat dipercaya oleh pendengar.

Pathos: merupakan segi emosional pembicara yang mendasar dan secara implisit terkandung di dalam isi pidato.

Logos: mencakup imbauan berdasarkan argumen yang luas.

Page 22: Public Speaking modul 1 edisi 2.pptx

II. Metode Retorika KlasikDalam metode retorika klasik dalam menyampaikan pidato ke publik:

a. Inventio atau Heuresis: Penelitian materi-materi. Kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan, menganalisis dan memilih materi yang cocok untuk suatu pidato. Harus mendidik, membangkitkan kepercayaan dan menggerakkan hati.

b. Dispositio atau Taxis atau Oikomia: Penyusunan dan pengurutan materi atau argumen dalam suatu pidato berdasarkan prinsip-prinsip masuk akal, kemampuan menganalisis penemuan-penemuan dan dapat membandingkan pemikiran dahulu dan sekarang.

c. Elocutio atau Lexis: Pengungkapan atau penyajian gagasan dalam bahasa yang sesuai berdasarkan pada hal-hal berikut: (1) Komposisi, kejelasan dan langgam bahasa dari suatu pidato, (2)Kerapian, kemurnian, ketajaman dan kesopanan dalam bahasa, (3) Kemegahan dan hiasan pikiran dengan upaya retorika.

d. Memoria atau Mneme: menghafalkan pidato. Latihan mengingat gagasan-gagasan dalam pidato yang disusun.

e. Actio atau hypokrisis: Menyajikan pidato. Faktor yang harus diperhatikan oleh pembicara dalam penyajian ini adalah suara, sikap dan gerak-gerik.