public speaking
TRANSCRIPT
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
Secara etimologi / kosa kata / suku kata/ asal kata.
Public speaking berasal dari kata:
Public artinya : kepada siapa kita akan berbicara (umum / khalayak).
Sepeaking : Menyampaikan pesan atau onformasi (berbicara).
Jadi secara etimologi public speaking adalah berbicara di depan umum.
Secara terminologi
- Public speaking adalah tata cara melakukan bicara / berbicara secara
runtun / berkesenambungan dan terencana di depan umum dengan tujuan
tertentu.
- Public speaking adalah rangkaian cara berpikir dan pengumpulan seluruh
talenta manusia atas pengalaman masa lalu, masa sekarang dan masa
yang akan datang kemudian dipadukan dengan etika, pola berperilaku,
ilmu pengetahuan, teknologi , budaya, analisa keadaan dan faktor lainnya
lalu dikemas dalam bentuk kalimat atau ucapan yang mengandung makna
strategi komunikasi dibaliknya untuk mencapai sebuah tujuan.
PUBLIC SPEAKINGOleh : Tyno Watowuan
Dibawakan di LDK HIMALA UVRI makassar
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
Ada perbedaan Talk dan Speak:
“Talk” itu tidak perlu dipelajari. Secara khusus, kecuali kalau kita
mempunyai gangguan dalam berbicara. Berbicara ini sudah bisa kita lakukan
sejak kita usia kurang lebih 1 tahun. Entah itu hanya berkata “ma..ma..ma..”
“papa..paa.” “maam..maam” dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu
kemampuan kita berbicara. Lain lagi dengan berbicara (speak). Yang
memang butuh latihan untuk melakukannya karena tujuannya adalah (salah
satunya) mewujudkan tujuan komunikasi.
Ketika seseorang melakukan kegiatan public speaking maka orang tersebut
disebut sebagai public speaker.
Beberapa orang yang menggunakan kegiatan public speaking misalnya:
Orator
Ahli pidato
Presenter / penyaji suatu program yang berkaitan dengan media
masa elektronik.
Motivator / figur yang diyakini dapat memberikan suntikan
semangat kepada seseorang dalam melaksanakan pekerjaan mereka
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
atau membina seorang pekerja dalam melaksanakan tugas dengan
pekerjaan yang lebih baik.
Tujuan kegiatan public speaking ( 3 ) :
1. Sebagai pemberi informasi
Dimana pada tahap ini seseorang memberikan pesan yang ingin
disampaikan.
2. Sebagai orang yang berusaha mempengaruhi (influence/mempengaruhi)
yakni untuk mengarahkan atau membentuk sikap seseorang sesuai
dengan apa yang diinginkan sang influencer.
Di itahap ini khalayak menjadi patuh pada apa yang disampaikan oleh
penyampai pesan.
Contoh : pada kasus ini kita dapat lihat pada berita aktual yang akhir-
akhir ini banyak dibahas yaitu modus penipuan dengan
mengatasnamakan instansi lain / pihak lain.
Pada praktek ini sang public speaker berusaha untuk mengarahkan
khalayak atau melakukan pengkelarifikasian masalah.
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
3. Sebagai orang yang berusaha agar orang lain ikut berpartisipasi
(Participated) yakni pesan yang disampaikan bertujuan untuk diikuti atau
menjadi panutan bagi orang lain yang mendengar dan mengamati.
Dalam Melaksanakan Public Speaking maka dikenal Alur kegiatan Public
Speaking yang tersusun yakni :
1. Canalizing Ideas ( menyiapkan informasi atau pesan) - dalam tahap ini,
seorang public speaker terlebih dahulu menyiapkan pesan atau informasi
yang akan disampaikan.
Hal ini dilakukan untuk mensiasati tidak adanya kerancuan pesan karena
tidak ada fokus masalah yang akan disampaikan.
2. Planning Design (merencanakan rancangan tata cara) - pada tahap ini
seorang public speaker mrencanakan rancangan tata cara penyampaian
pesan.
Yakni dengan menentukan akan memulai dengan bahasa apa, dengan
gaya berbicara seperti apa, dan apakah hal-hal tersebut telah sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai atau belum.
3. Mapping your route (Membuat bagan dari informasi atau pesan) -
pada tahap ini seorang public speaker merencanakan bagan
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
penyampaian pesan. Yakni menentukan terlebih dahulu apa yang akan
dilakukan diawal, tengah hingga akhir. Baik dari pembukaan, joke
(lelucon) sebagai selingan hingga kata-kata mutiara pembangkit
semangat atau pembuka inspirasi.
4. Acquiring knowledge (penambahan isi informasi atau pesan) – pada
tahap ini yang merupakan tahap terakhir bagi seorang public speaker
yakni menambahkan isi pesan yang disesuaikan dengan tujuan
public speaking, baik ilmiah maupun bukan ilmiah. Dengan
melakukan kegiatan terakhir ini maka pesan yang disampaikan
diharapkan dapat lebih bermakna.
Strategi dan persiapan yang baik sebelum berbicara di depan public
Public Speaking merupakan rumpun keluarga Ilmu Komunikasi
(Retoeika, Komunikasi Efektif dll) dimana mencakup kemampuan seseorang
untuk dapat berbicara di depan publik, kelompok maupun perseorangan
perlu menggunakan strategi, teknik yang tepat. Berdebat, menyampaikan
pidato, memimpin rapat, Memoderatori atau memandu sebuah acara,
melakukan debat dalam diskusi, memimpin sessi presentasi atau diskusi.
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
1. Pengenalan Audiens
Pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan, menyusun,
dan menyajikannya dengan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan
pengetahuan kita tentang publik akan menjadi konkret.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-hal umum dan khusus yang perlu
diperhatikan, antara lain:
a. Hal umum
Jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama,
sosial-politik-ekonomi, dan adat budaya.
b. Hal khusus
- Perhatikan motivasi kedatangan audiens
- Perhatikan tingkat pengetahuan auidens
- Perhatikan kemungkinan reaksi atau sikap audiens.
2. Pengorganisasian Materi
Semakin banyak informasi yang didapatkan maka akan semakin baik persiapan
materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Mengetahui informasi yang dibutuhkan
- Mengetahui sumber informasi
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
- Memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang telah didapatkan
- Menyusun struktur materi.
3. Pengenalan Tempat
Seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu medan dimana ia
akan berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat
kondisi fisik secara keseluruhan
- Pastikan posisi saat akan berbicara
- Perhatikan outdoor (di luar ruangan) dan indoor (di dalam ruangan).
- Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti kelengkapan audio
visual.
4. Penampilan Fisik
Audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat kesan pertama
yang diberikan oleh pembicara. Maka dari itu, banyak hal yang harus
diperhatikan secara mendetil, antara lain:
- Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian
- Kenampakan fisik saat tampil, seperti :
Berdiri santai tetapi tegap dan kaki harus rapi dan terlihat sopan
Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan Tak ada kata panjang untuk hari esok
Keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang seproporsional
mungkin
Wajah terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang
#Pesan yang tersirat dari pembahasan public speaking ini :
Berbicara di depan publik saat ini telah menjadi kebutuhan semua orang,
karena di era kompetisi yang serba cepat seperti sekarang, semua profesi menuntut
kita untuk dapat berbicara di depan publik dan melakukan presentasi dengan baik.
Karena tulisan saja tak cukup kuat untuk berkata‐kata, maka kemampuan berbicara
(public speaking) menjadi sangat penting , karena ia dapat menguatkan arti dari
sebuah tulisan.
Analogi Sederhana :
Seorang guru kungfu begitu ahli dan mahir bermain kungfu. Suatu hari datang seorang anak
yang juga ingin belajar kungfu. Guru ini menerima ia menjadi muridnya. Setelah ngobrol-
ngobrol, sang guru memberikan dia sedikit teori dan buku tentang kungfu. Lalu ketika ia selesai
membaca buku kungfu itu, ia menghadap guru-nya dan berkata “ saya telah habis membaca
buku ini, maka sayapun mahir dan ahli bermain kungfu”. Gurunya hanya
tertawa……Bagaimana seorang murid bisa dikatakan ahli dan mahir bermain kungfu hanya
karena telah habis membaca buku kungfu? Praktek itu penting. Gerakan-gerakan kungfu ini
memang telah kau pelajari, tapi bila kau tak mempraktekannya, maka apalah gunanya? “jawab
guru tersebut.
Jadi, sama hal nya dengan public speaking ini. Kita boleh baca banyak buku, boleh datang ke
kursus atau pelatihan tentang public speaking. Tapi kalau tidak pernah praktek, ya buat apa??
Sia-sia!!