public speaking
TRANSCRIPT
Dasar metode Training
Kita dengar, kita lupa
Kita lihat, kita ingat
Kita melakukan, kita paham
Proses Belajar manusia dari lahir, kita belajar :
1 % melalui rasa, saat pertama kali bayi merasakan susu ibu.
2 % melalui sentuhan, saat bayi disentuh oleh ibunya.
3 % melalui bau 11 % melalui pendengaran 83 % melalui penglihatan
Semua indera yang dimiliki sebaiknya digunakan secara optimal. Karena manusia ingat :
10 % dari apa yang dibaca 20 % dari apa yang didengar 30 % dari apa yang dilihat 50 % dari apa yang dilihat dan didengar 80 % dari apa yang dikatakan 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan
Pembelajaran Orang Dewasa Menurut penelitian, orang dewasa belajar dengan lebih efektif
melalui cara visual dan interaktif. Konsep diri dan hubungan guru-murid adalah hub. Yg membantu,
hub. Timbal balik dlm proses pembelajaran. Pengalaman; Komunikasi multi arah yg dibagi oleh semua (shared
by all), Pengalaman dari setiap orang dinilai sebagai sumber belajar. Proses dlm memilih materi belajar; Siswa mengelompokkan diri
mereka sendiri berdasar pd kepentingan; fasilitator membantu siswa untuk mendiagnosa kebutuhan training
Kelompok peserta adalah penemu dan pemecah masalah; belajar saat ini dgn bekerja pada masalah sekarang
Ada 8 Patokan dlm Traiming : Ketahuilah kemampuan peserta, sehingga bisa menentukan apa
yang akan dipelajari dan berapa lama prosesnya. Aturlah urutan materi secara sistematis sehingga mudah diikuti. Menunjukkan kesalahan bisa meningkatkan pemahaman Peserta cepat lupa setelah training. Untuk itu lakukan pengulangan
di lingkungan kerja Tunjukkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti training Training lebih efektif dengan praktek daripada hanya pasif
mendengar Pengetahuan akan mudah diterima bila tidak bertentangan dengan
kebiasaan lama
Berpikirlah besar dan Anda akan hidup besar
Bangun kepercayaan dan Hancurkan ketakutan. Anda akan hidup besar
dalam kebahagiaan. Anda akan hidup besar dalam prestasi.
Bertumbuhlah menjadi besar dengan berpikir besar !
Taklukkan kebiasaan mencela diri. Berkonsentrasilah pada aset atau kelebihan anda. Anda lebih baik daripada yang Anda duga
Gunakan kata-kata yang menjanjikan kemenangan, harapan, kebahagiaan, kesenangan ; Hindari kata-kata yang menimbulkan gambaran tidak menyenangkan berupa kegagalan,kekalahan,kesedihan.
Bentangkan visi Anda. Lihat apa kemungkinannya,bukan hanya apa yang ada. Praktekkan menambah nilai pada benda,pada orang, dan pada diri sendiri.
Dapatkan pandangan yang besar mengenai pekerjaan Anda. Jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele. Fokuskan perhatian Anda
pada sasaran yang besar.
Sembuhkan diri Anda dari dalih,penyakit kegagalan
Dalih Kesehatan Dalih Intelegensia Dalih Usia Dalih Nasib
Apa yang diperlukan untuk membuat pidato yang baik?
Berkonsentrasilah pada hal-hal besar yang menjadikan seseorang pembicara yang baik ; Pengetahuan tentang apa yang akan anda bicarakan dan keinginan kuat untuk menyampaikannya kepada orang lain.
Sebelum pidato, kita harus mengetahui lebih dahulu apa yang akan kita sampaikan dan tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak kita. Singkatnya, kita memerlukan topik (pokok bahasan) dan tujuan .
Dr. Conwell di dalam membangun pidato-pidatonya adalah sebagai berikut :
1. Berusahalah agar para pendengar anda menjadi asyik dan bangkitkanlah perasaan percaya kepada para pendengar.
2. Menyebutkan fakta-faktanya
3. Membangun argumen-argumennya
4. Membangkitkan daya untuk bertindak, daya untuk berbuat
Untuk membantu Anda menemukan topik. Ada
beberapa sumber-sumber topik sebagai berikut :
Pengalaman Pribadi Hobby dan ketrampilan Pengalaman pekerjaan atau profesi Pelajaran sekolah atau kuliah Pendapat pribadi Peristiwa hangat dan pembicaraan publik Masalah abadi; Agama, pendidikan, persoalan masyarakat, dan problem pribadi Kilasan biografi orang-orang terkenal. Kejadian khusus Minat khalayak
Untuk menemukan topik yang baik dipergunakan ukuran yang berikut ini:1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan
Anda.
2. Topik harus menarik minat Anda.
3. Topik harus menarik minat pendengar.
4. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar.
5. Topik harus terang ruang-lingkup dan pembatasannya.
6. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
7. Topik harus ditunjang dengan bahan yang lain.
Tujuan umum pidato biasanya dirumuskan dalam tiga hal :
memberitahukan( informatif )
mempengaruhi (persuasif)
menghibur (rekreatif)
Berpidato berarti mengunakan bahasa lisan, dalam ilmu retorika harus memenuhi tiga kriteria yaitu;
Kata-kata yang digunakan harus jelas. Kata-kata yang digunakan harus tepat. Kata-kata yang digunakan harus menarik.
Kata-kata yang digunakan harus tepat.
Hindari kata-kata klise, kata yang terlalu sering dipergunakan atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman.
Gunakan bahasa pasaran secara berhati-hati. Hati-hati dalam penggunaan kata-kata pungut, kata-kata asing
sebaiknya dihindari, kalau tidak ditemukan istilah indonesianya. Seringkali kata-kata asing itu hanya dapat dipahami dalam lingkungan terbatas.
Hindari kata-kata vulgarisme dan kata-kata yang tidak sopan.
Jangan menggunakan penjulukan dan jangan menggunakan eufemisme yang berlebih-lebihan.
Kata-kata harus jelas ini berarti bahwa kata-kata yang dipilih tidak boleh menimbulkan arti ganda ( ambigues),
tetap dapat mengungkapkan gagasan secara cermat
1. Gunakan istilah yang spesifik (tertentu)
2. Gunakan kata-kata yang sederhana.
3. Hindari istilah-istilah teknis
4. Berhemat dalam penggunaan kata-kata.
5. Gunakan perulangan atau pernyataan kembali gagasan yang sama dengan kata yang berbeda.
Selain harus jelas dan pantas, kata-kata juga harus menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut perhatian.
Beberapa petunjuk di bawah ini . 1. Pilihlah kata-kata yang menyentuh langsung diri
khalayak, bahasa lisan sebaiknya bergaya percakapan, langsung dan komunikatif. Kata-katanya menyangkut pengalaman dan menyentuh kepentingan mereka
2. Gunakan kata berona, kata yang dapat melukiskan sikap dan perasaan, atau keadaan.
3. Gunakan bahasa yang figuratif, bahasa yang dibentuk begitu rupa sehingga menimbulkan kesan yang indah. Untuk itu biasanya digunakan gaya bahasa.
4. Gunakan kata-kata tindak ( action words )
Cara membuka pidato : Langsung menyebutkan pokok persoalan. Melukiskan latar belakang masalah. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang menjadi pusat perhatian
khalayak. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar. Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka. Memulai dengan pernyataan yang mengejutkan. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan. Menyatakan kutipan. Menceritakan pengalaman pribadi. Mengisahkan cerita faktual, fiktif atau situasi hipotetis. Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya. Membuat humor.
Cara Menutup Pidato
1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan.2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang
berbeda.3. Mendorong khalayak untuk bertindak.4. Mengakhiri dengan klimaks 5. Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, peribahasa, atau ucapan ahli6. Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan. 7. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara.8. Memuji dan menghargai khalayak
9. Membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu.
Membangun kredibilitas
Pertama, otoritas dibentuk karena orang melihat latar belakang pendidikan dan pengalaman.
Komponen kedua kredibilitas adalah good sense.Pendengar menyukai gagasan yang dikemukakan oleh pembicara yang dipandang objektif.
Komponen ketiga kredibilitas adalah good character ( Akhlak yang baik ), kejujuran, integritas, ketulusan
Komponen Kredibilitas keempat adalah good will. Para pendengar akan tertarik kepada anda, bila mereka tahu bahwa anda berbicara untuk kepentingan mereka .
Komponen kelima adalah dinamisme.Dinamisme adalah ekspresi fisikal dari komitmen psikologis anda terhadap topik.
Ada tips singkat bagi anda. Kapan saja anda berpidato, ingat P-3 :
Poise artinya kepercayaan diri, ketenangan, dan kredibilitas
Pause artinya hentian yang tepat, menunjukkan penggunaan suara(olah vokal) yang baik.
Pose seperti dalam ucapan anak muda ”berpose” adalah penampilan anda di hadapan khalayak.
N. Faqih Syarif HasyimHp 081330447814
Jl. S. Parman IV A No. 8 Waru Sidoarjo031.8552392
S1 Unair dan IAIN Sunan Ampel Surabaya
Aktivitas/pekerjaan:1. Direktur Operasional PT ASB Jatim.2. Penyusun Konsep Qolbu Re-engineering3. Trainer/Motivator dan Fasilitator pelatihan
manajemen & motivasi4. Konsultan Manajemen dan
pengembangan diri.5. Komisaris Quantum Spirit ( QS ) Training
Surabaya.
wassalam