puailiggoubat edisi 236

24
Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai HARGA ECERAN RP 3000 No. 236 Tahun X 15-31 Maret 2012 Tabloid Alternatif Dwimingguan MANIVEST KM NADE RATA-RATA 43 ORANG TAK SESUAI BESTEK, ASRAMA SISWI SMP SIOBAN DOBONGKAR KABINET BARU YURI, 148 PEJABAT DIMUTASI 8 MENTAWAI NEWS 9 MENTAWAI NEWS 11 MENTAWAI NEWS

Upload: puailiggoubat-mentawai

Post on 24-Mar-2016

280 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tabloid Puailiggoubat edisi 236, 15-31 Maret 2012

TRANSCRIPT

PuailiggoubatUntuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai H

AR

GA

EC

ER

AN

RP

30

00

No. 236Tahun X

15-31 Maret 2012

Tabloid Alternatif Dwimingguan

MANIVESTKM NADERATA-RATA43 ORANG

TAK SESUAIBESTEK, ASRAMASISWI SMP SIOBANDOBONGKAR

KABINET BARUYURI,148 PEJABATDIMUTASI

8MENTAWAI NEWS 9MENTAWAI NEWS 11MENTAWAI NEWS

COVER DEPAN: FOTO:FATRIS/PUAILIGGOUBAT

DESAIN: SYAFRIL

Uggla

PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri

PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog

PEMIMPIN REDAKSI: Imran Rusli

DEWAN REDAKSI: Roberta SarogdogImran Rusli

REDAKTUR: Rus Akbar

WARTAWAN DAERAH:Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut),

Bambang Sagurung (Sikabaluan),Rapot Pardomuan (Sipora)

Irman Jhon (Sikakap),

DISTRIBUTOR DAERAH:Arsenius Samaloisa (Sioban)

Gerson (Siberut Selatan)Bambang (Siberut Utara)Juanda (Siberut Barat)

ALAMAT REDAKSI DAN USAHA:Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang.

Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528REKENING:

Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, PadangNo.2105.0210.0207-1

PENCETAK:PT Riau Graindo, Pekanbaru

(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan).

PuailiggoubatTerbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140

TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan(sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima

suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi Sawit Lagi

Lama tak terdengar aktivitasnya, ternyata investorperkebunan kelapa sawit makin serius mempersiapkanrencana mereka untuk membuka perkebunan kelapa sawit

di Kabupaten Kepulauan Mentawai.Dengan kelompok atau personal yang berkepentingan sama

upaya mewujudkan perkebunan dan pabrik kelapa sawit diMentawai terus digulirkan. Baik oknum dari kalangan pejabatpemerintahan, DPRD, aparat kepolisian, tokoh masyarakat(pemuda, adat, agama, sosial), sampai preman yang hanyapeduli keuntungan sesaat terus merapatkan barisan untukmenggolkan rencana yang sudah memakan banyak biaya

tersebut.Reaksi dari masyarakat tak kalah hangat. Warga di Rogdok

(Siberut Selatan), Saliguma,Saibi (Siberut Tengah) dan Peipei(Siberut Barat Daya) menyatakan siap dengan panah dan parangkalau sawit jadi mengangkangi tanah ulayat mereka.

Apakah kasus Mesuji atau Maligi dan lainnya akan terulangdi Mentawai? Waktu saja yang akan menjawab, yang pastikami di redaksi harus siap-siap mempublikasikan perkembanganyang terjadi--apapun itu--untuk Anda para pembaca.

Salam

Teret kalaggo telu nene’ sia ka Pa-marintah Kecamatan Siberut Utara takpei ara lelek akek pagalaijat sakidBensin kelek Premium sisaliu akekHET(harga eceran tertinggi) ka agensamba kapengecer . Kalulut sia kaPamarintah Kecamatan tak pei arasilokSK sibailiu siparon sia masilelek akeknenda ka lapangan. – 7

Kalulut onu sabeu bailiu abak sipasiab-bit 11 sirimanua siei pangabli ka PantaiBarat Siberut, ka kecamatan SiberutBarat Sumatera Barat malukkek. Epatsia arakua malimai. – 10

YCM(Yayasan Citra Mandiri) Mentawaimasironakek pupaatuananda pasambaMA(Masyarakat Adat) Mentawai, keletuitcok samba tuarep pagalaijatmasitataake polak ra siberikabagasiteuakenen pamarintah samba investorsimaigi bulagat. – 14

Catatan:Biaya Iklan sudah termasuk PPn 10 persen sesuai Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.

Penaggung Jawab IklanRus Akbar

Tarif iklan Puailiggoubat

2PuailiggoubatNO. 236, 15 - 31 Maret 2012

Redaksi menerima tulisan berupa artikeluntuk dimuat di kolom Masoppit. Kirimkankarya kamu ke redaksi Puailiggoubat JalanKampung Nias I No. 21 Padang atau melalui

emai [email protected] [email protected]. Setiap karya

yang dimuat akan diberikan royaliti.Ayo kirimkan karyamu.

Ta’a n mauju momoi pasibukakatPerkebunan sawit lionia 74 ngaribuhektar ka Mentawai sibailiu akekmasyarakat seedda ruanga rubeijat,samba tak masanang. Sia leu bulatmatonem bagadda kalulut sawitmasibara akek lek pagolukat sipa-sisaila sangamberi purimanuaijatda.Nene tek sitiboira samasyarakat kaPuailiggoubat katelu desa sibarakatelu kecamatan. – 3

Bangun TowerJangkauan Luas

Yth. Bapak Bupati Mentawai diTuapeijat. Koran Puailiggoubat,tanggal 15-29 Februari 2012, me-muat tentang telkomsel mini diSipora Selatan yang katanya menge-cewakan (hal 9). Jika Telkomselmini sudah mengecewakan bagai-mana dengan kndisi tower telkom-sel yang berskala besar? Di sipora

selatan bisa dibangun, sementarakecamatan lain bagaimana?

Saran: Daripada menggunakantelkomsel mini, lebih baik diba-ngun saja tower yang bisa men-jangkau semua pelosok agar tidakada lagi keluhan dari masyarakatmentawai dan wisatawan yangmegunjungi Mentawai

J. Samaloisa.085264809865

7PuailiggoubatNO. 229, 15 - 31 Desember 2011

3 PuailiggoubatNO. 236, 15 - 31 Maret 2012

bunan sawit di wilayah mereka. . “Kami warga di Rogdog seluruhnya

sangat menolak perkebunan sawit yangakan masuk di dusun kami karena kamitidak ingin kehilangan tanah kami” UjarSelester Saguruwjuw salah satu tokoh ma-syarakat di Dusun Rogdok Sabtu (10/3).

Raimundus Samalelep (42), wargalainnya menambahkan, “Kami meng-khawatirkan jika sawit masuk sesamakami pasti akan saling membunuh karenamempertahankan tanah.”

“Tak hanya itu, lanjut Raimundus,kalau sawit masuk kami akan kesulitanuntuk mencari obat-obat tradisonal,kemudian ternak-ternak kami akanmusnah, “ ungkapnya.

“Dan kami tidak mau kasus pem-

Patrisius Sanene

W arga Dusun Rogdok, DesaMadobag, Kecamatan SiberutSelatan misalnya, menolak

SAWIT AKAN DIHADAPI DENGANPANAH DAN PARANG

MASYARAKAT PATAH ARANGSemakin dekat realisasidibukanya perkebunan

sawit seluas lebih kurang74 ribu hektar di

Mentawai membuatmasyarakat setempat—

yang kini telah terbelah—resah. Mereka yakin akan

terjadi konflik terbukayang akan mempengaruhi

semua aspek kehidupan.Berikut gambaran sikap

masyarakat yangPuailiggoubat dapatkan

dari 3 desa di 3kecamatan.

Surat Panolakan Sawit Warga Rogdog TakDihiraukan Bupati

ROGDOK - Surat Penolakan Sawit yang berasal dari beberapa suku diDusun Rogdog Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan yang dituju-kan kepada Bupati Mentawai, baik waktu masih dijabat Edison Salele-lubaja, maupun putra Madobag Yudas Sabaggalet, tak direspon.

Surat penolakan sawit yang dilayangkan 11 suku sejak 2010 laludianggap angin lewat saja oleh bupati. “Kami ada beberapa sukuyang pernah mengirimkan kepada bupati yakni suku Sarogdog,Sailuluni, Saguruwjuw, Tasiguru’, Samalelet, Saibokklo, Sakulok,Sauddeinu’, Samanggea’, Sasiriottoi, dan Salakkoba’. Dan sampaisekarang belum direspon,” kata Raimundus warga Rogdog.

Raimundus juga menceritakan kepada Puailiggoubat tentang pe-ngalamannya ketika bekerja di perusahaan sawit, “ Saya pernahkerja di sebuah perusahaan tahun 80-an, waktu itu ada kawan sayahampir dimatikan sama orang perusahaan karena rebutan lahanplasma dan ini yang sangat saya kwatirkan jika terjadi di Mentawai,kalau bupati belum juga mencabut izin,” katanya Sabtu (10/3) diDusun Rogdog.

Hingga saat ini Raimundus menilai sikap Bupati Yudas Sabaggaletbelum jelas tentang penolakannya di pemerintahan maupu secara pri-badi. “Kita menilai sikap Bupati masih tanda tanya besar karena be-lum kami dengar dia menolak atau menerima, kalau dia menolak ke-napa belum ada berita pencabutan izinnya sampai sekarang?” tambahnya.

“Kalau Bupati mendahulukan rakyat pasti dia sudah cabut izin jaditidak tidak sekedar buat slogan ketika berkampanye kemarin” tutupRaimudus (42). trs

PURO - Warga Dusun Puro, DesaMuara Siberut, Kecamatan SiberutSelatan bersikeras menolak rencanadibukanya perkebunan sawit di wila-yahnya. Tak hanya menolak tapi wargaPuro juga siap menyambut investorsawit dengan panah dan tombak.

Heronimus Tatebburuk, KepalaDusun Puro I mengatakan. “Kami siap

Warga Puro Siap Sambut Investor Sawit dengan Panahmenyambut sawit dengan panah dantombak untuk mempertahankan tanahdan tanaman kami, karena tidak adajalan lain.”

“Kami sangat-sangat tidak setujudan tidak sedikit tertarik dengan sawitmeskipun itu masih rencana” katanya.

“Karena,” lanjut Heronimus,“sawit itu malah akan menimbulkan

terjadinya perampasan tanah, kemudianakan banyak terjadi konflik, lebih baikkami menanam tanaman yang ramahlingkungan, karena kami sudah tahusetiap sosialisai mereka hanya paparkanhal yang baik-baiknya saja.”

Selain itu Heronimus (30) meng-kwatirkan banyak hal jika sawit tetapmasuk. “Saya mengkwatirkan masadepan anak-anak kami karena jika sawitsudah masuk kami akan kehilangantanah dan kami tidak bisa berikan makankepada keluarga kami,” ungkapnya.

Tak hanya masalah tanah. “Budayajuga akan hilang kemudian makanantradisional juga seperti sagu, pisang,keladi, akan musnah, kemudian jugaobat-obatan akan sangat jauh lagididapatkan bahkan pencemaran airuntuk air minum warga pun akan terjadi”tambah Heronimus

Lanjut Heronimus, “Kami sudahkirim 5 kali surat penolakan kepadabupati tapi tak digubris, bahkan kamisurati presiden” katanya pada Puailig-goubat Minggu (11/3) di rumahnya.

Heronimus menilai pemerintahmemberikan opsi yang salah danterkesan memaksakan masyarakatuntuk menyerahkan tanahnya. “Kalaupemerintah ingin mensejahterakan kamikenapa pemerintah memaksa masya-rakat untuk menyerhakan tanah dankenapa sawit satu-satunya opsi yangdiberikan pemerintah,” ungkapnya.

“Keliru jika pemerintah tidakmengakui tanah adat karena bupatisendiri orang Mentawai” tambah Hero-nimus.

Farizal Satoutou anggota AliansiMasyarakat Adat Nusantara (AMAN)Mentawai mengatakan sikap BupatiYudas Sabaggalet belum jelas terhadaprencana masuknya perkebunan sawityang menerima atau menolak. “Sampaisekarang belum tahu Sikap jelas BupatiMentawai terhadap rencana masuknyasawit dan terkesan diam saja”

“Kami sudah siap perang kalausawit itu masuk,” tutup Farizal.

Bentuk Tim

Kepala Dusun Puro I Heronimusmengaku dia dan warga sudahmembentuk tim penolakan sawit.“Saya dan warga telah membentuk tim

bantaian yangsangat brutal diMesuji terulangdi Men-tawai.”lanjutnya lagi.

“Sekarangsaja untuk men-cari kayu sudahsedikit jauh, apalagi kalau sudahmasuk kelapa sa-wit yang jelaskami menolak sa-wit jika pun ituterjadi kami akansambut merekadengan panah’’tutup Raimun-dus yang di wa-wancarai Sabtu(10/3).***

keras rencana akan dibukanya perke-

untuk melakukan penolakan sawit,”katanya.

Ia mengaku kecewa terhadappemerintah karena surat penolakan yangdisampaikan masyarakat ternyata takdigubris, perusahaan sawit tak mengu-rungkan niatnya beroperasi di Siberut. Ia berharap masyarakat adat di daerahlain di Siberut tetap kukuh mem-pertahankan tanah adatnya dari eksploi-tasi perusahaan perkebunan sawit.

“Saya berharap, rekan-rekan sesa-ma orang Mentawai tak membiarkantanahnya diambil begitu saja olehperusahaan perkebunan sawit, kalau diPuro, kami sudah bulat memperta-hankan tanah kami” tegasnya. trs, gsn

DEMO - Sejumlah mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Mentawai Gugat Sawit (GEMMAGUS)berunjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat meyuarakan penolakan dibukanyalahan perkebunan sawit di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

DEMO - Mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Mentawai Gugat Sawit(GEMMAGUS) Longmarch menolak dibukanya lahan perkebunan sawit diKabupaten Kepulauan Mentawai.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

WARGA SAIBI JUGA TOLAK SAWITPenolakan terhadaprencana akan dibukanya

perkebunan sawit diMentawai juga menguat

di Saibi Samukop,Kecamatan Siberut

Tengah, Warga Gotapbahkan akan menerapkan

hukum rimba kalaurencana itu dilanjutkan,

tapi di Peipei warga yakinbisa dapat Rp5 miliar dari

sawit.

Melki Sanene’ warga Desa SaibiSamukop yang di wawancarai Puai-liggobat Senin (12/3 di rumahnyamengatakan sawit bukanlah opsi yangcocok untuk meningkatkan kesejah-teraan masyarakat karena sawit malahakan menuai konflik antar keluarga.

“Masuknya sawit bukanlah halyang mudah karena persoalan tanahsuku, karena kalau di Mentawai kepe-milikan tanah tidak perorangan, “katanya.

“Jika tanah sudah di tangan peru-sahaan maka tanah itu tidak akankembali, lalu apa yang akan kita berikanuntuk menghidupi anak-anak cucu kita”tambahnya

Vincensius Ndraha, warga MuaraSiberut yang sedang berada di Saibi me-nambahkan, “Aneh kalau pemerintahtidak tahu tentang tanah adat karenapemerintah orang Mentawai sendiri,jadi saya rasa mereka pura-pura tidak

tahu saja,” katanya “Ada UU yang berbunyi,” lanjut

Vincensius yang akrab disapa Encu,

“tanah, air udara dikuasai oleh negara,kalau begitu pemilik tanah yang sudahratusan tahun diwariskan turun temurun

mau dike manakan samapemerintah, inilah buktipemerintah maumerampas tanah adat,”tegasnya.

Melki Sanenemenambahkan, “Kalau diMentawai itu tidak adabatas tanah secara tertulistapi bukan berarti orangMentawai tidak tahubatas tanahnya masing-masing, batas-batastanah tersebut biasanyaberupa sungai atautumbuhan seperti durian,dan orang Mentawaimengakui batas tanahseperti itu, kemudiansecara tertulis itulah yang

tidak diperjuangkan oleh pemerintahpadahal bupatinya orang Mentawaisendiri,” tutupnya***

Jika Sawit Ngotot Masuk Warga GotabBerlakukan Hukum Rimba

GOTAB - Warga Dusun Gotab, Desa Saliguma, Kecamatan SiberutTengah tolak keras rencana perkebunan sawit yang akan masuk keMentawai.

Demi mempertahankan tanah adatnya masyarakat Gotapmengancam jika sawit tetap masuk maka akan berlaku hukumrimba. “Kalau perkebunan sawit akan tetap masuk maka kami akansambut dengan hukum rimba karena tidak ada jalan lain” ungkapSalomo warga dusun Gotab Senin (12/3) di rumahnya.

Lanjut Salomo, “Kami tidak mau tanah kami dirampas olehorang yang tidak pernah ada hak atas tanah kami karena jika sawitmasuk di mana lagi tumpuan hidup kami? Apalagi tanaman kamisudah digusur,” katanya.

“Yang jelas kami sudah siap sambut dengan panah dan tombakkami” tutup Salomo. trs

PEI-PEI - Rencana masuknya perkebu-nan sawit di Dusun Peipei, DesaTaileleu, Kecamatan Siberut BaratDaya masih menjadi pro kontra ditengah masyarakat.

Petrus Saleleusik, salah satu wargaPei-pei bercerita kepada Puailiggoubat Selasa (13/3) di rumahnya. Ia pernah diundang ke Palembang dan Pekanbaruuntuk study banding tentangperkebunan sawit .”Saya salah satuyang pernah ke Palembang, cuma kamidiajak ke tempat yang bagus-bagusbagusnya saja, itu pun kami sekedarlewat saja untuk melihat perkebunan sawit yang ada di sana,” katanya.

“Meskipun saya sudah melihatperkebunan sawit di Palembang danPekanbaru itu yang baik-baiknya sajatapi saya tetap menolak kedatangankelapa sawit di Mentawai, karena kalausaya melihat tanah di Mentawai itu sawittidak cocok,” katanya lagi.

Kekwatiran yang ditakutkan olehPetrus Saleleusik jika sawit masukmaka warga akan kehilangan tanah adatselamanya. “ Di Mentawai itu tidakcocok sawit karena mendapatkan tanahdi Mentawai tidak segampang yangdipikirkan pemerintah, kemudian kitaakan kehilangan tanaman, akan kesulitanmendaptkan obat tradisional, “ jelasnya.

Lanjut, Petrus, “Tanah di Menta-wai itu punya tanah suku jadi tidaksembarangan caplok dan bikin peta olehperusahaan atau pun pemerintah sekalipun. Jadi kalau dilihat pemerintah atauperusahaan itu tidak tahu malu membuatpeta perkebunan sawit tanpa konfirmasidulu kepada pemilik tanah padahal itubukan tanahnya,” tambah Petrus

Sementara salah satu warga Pei-peiyang tak maumenyebutkan namanyamengatakan, “Sawit itu menguntungkanuntuk 5 hektar saja kita sudah dapatRp 5 miliar” katanya pada Puailiggoubattanpa menjelaskan hitungannya

trs

Pro Kontra Sawit di Dusun Pei-pei

Konflik Lahan Sawit di Riau Semakin MarakTerjadi di Tahun 2012

Pada Januari hingga pertengahan Februari ini, sudah terjadi 11konflik antara masyarakat dan perusahaan di Riau. Hal itudiungkapkan oleh Sekretaris Jendral Jaringan Masyarakat GambutRiau (JMGR), Irsyadul Halim, Rabu (22/2) siang.

Dikatakannya, dari total 11 konflik tersebut sembilan titik diantaranya terjadi di perkebunan sawit. Dan lima di antaranyaterjadi di lahan gambut. Sementara, untuk tahun 2011 lalu,JMGR mencatat, sedikitnya, konflik yang terjadi di Riau tersebardi 20 titik.

“Tersebar di beberapa kabupaten misalnya Bengkalis, Inhil,dan lainnya,” kata pria yang akrab disapa Halim ini.

Ia memperkirakan, konflik antara masyarakat dan perusahaan,khususnya sawit masih akan terus terjadi pada 2012 ini.Pasalnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33Tahun 2007 Tentang revitalisasi Perkebunan, kemungkinanperluasan kebun sawit akan terus berlangsung. Hal itu, lanjutnya,tentu saja akan memancing konflik dengan masyarakat lokal.Tribun Pekanbaru.com - Rabu, 22 Februari 2012

PEKANBARU - Dua tahun terakhir,tercatat 141 korban akibat konflikagraria, khususnya antara wargatempatan dengan perusahaan kepalasawit di Riau. Dari jumlah itu, seorangpetani tewas akibat mempertahankanlahan mereka yang dicaplok perusahaansawit di Kabupaten Kuantan Singingi.

Demikian diungkapkan KoordinatorForum Nasional Serikat Petani KepalaSawit (SPKS) Mansuetus Darto dalamdiskusi dengan Wahana LingkunganHidup Indonesia (Walhi) dan JaringanMasyarakat Gambut Riau (JMGR) diPekanbaru, Rabu (22/2). Menurutnya,konflik agraria di perkebunan kelapasawit seakan tidak pernah surut daritahun ke tahun. Apalagi Riau merupakanwilayah yang memiliki posisi secara

nasional penghasil CPO (crude palmoil). Hampir 40 persen CPO nasionaldipasok dari Riau, namun daerah ini jugatercatat sumber konflik paling besardalam kebun sawit.

“Kita menyayangkan sikap Peme-rintah Provinsi (Pemprov) maupunPemerintah Kabupaten/kota di Riauyang tidak segera merespon konflikagraria antara warga petani denganperusahaan-perusahaan perkebunankelapa sawit,” tukasnya.Padahal, imbuhDarto, Direktorat Jenderal Perkebunantelah menyurati Kepala Daerah untuksegera menyelesaikan konflik lahanperkebunan di daerahnya masing-masing.

Hal senada diungkapkan SekjenJaringan Masyarakat Gambut (JMG)

Riau, Irsyadul Halim. Dikatakannya,dalam kurun waktu Januari-Pebruari diRiau terjadi sebanyak 11 kasus konfliklahan perkebunan sawit.Kasus terakhirkonflik antara puluhan sekuriti PTMazuma Agro Indonesia (MAI) diban-tu puluhan BKO Brimob Polda Suma-tera Utara (Sumut) dengan warga DesaBatang Kumu, Kecamatan Tambusai,Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Darikejadian itu, enam warga mengalami lukatembak peluru karet oknum Brimobsutersebut. ”Konflik lahan atau konflikagraria di Riau ini jika tidak segeraditangani akan menjadi “bom waktu”,”ungkap Halim lagi.

Analisadaily.com, Kamis, 23Februari 2012.

141 Korban Akibat Konflik Lahan Sawit diRiau

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012SAJIANUTAMA 4

sawit yang akan masuk di kawasantersebut.

Patrisius Sanene’

W arga desa Saibi Samukop Ke-camatan Siberut Tengah tolakkeras rencana perkebunan

LIMBAH - Limbah dari pabrik sawit juga sangat mematikan dan merusak ekosistem sungaidi mana limbah itu dibuang

FOTO:INT/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 SAJIANUTAMA5

makanan, kosmetik – dan sekarangindustri energi – mengakibatkan dampaktersebut sepertinya akan tetap bertahan,karena Indonesia mendorong lajuperluasan kebun kelapa sawit di seluruhnusantara. Setelahseratus tahun tanamanini berada di Indonesia, jelas sekalimengapa perluasan perkebunan ini harusberhenti sekarang.

Seabad sudah perkebunan kelapasawit di Indonesia, sejak pembukaankebun komersial pertama di pantai timurSumatera (Deli) dan Aceh pada tahun1911. Indonesia kini menjadi produsenterbesar minyak sawit dunia dengankebun sawit seluas 8.036.431 hektaryang tersebar di hampir seluruh provinsidi Indonesia.

Ledakan kelapa sawit benar-benarmulai terjadi pada tahun 1990-an, tetapilandasannya telah dipersiapkan satudekade sebelumnya. Selama tahun 1980-an, Bank Dunia dan ADB mendanaibeberapa proyek perkebunan kelapasawit, beriringan dengan dukungan untukprogram transmigrasi pemerintah Indo-nesia.

Legislasi pendukungnya memasti-kan bahwa para keluarga miskin dariJawa, Bali dan Madura dipindahkan keKalimantan, Sumatra dan ‘pulau-pulauluar’ yang dijadikan sasaran lainnyauntuk membuka wilayah hutan danmenjadi sumber buruh murah bagiperusahaan industri perkebunan, semen-tara insentif finansial ditawarkan kepadaperusahaan-perusahaan kelapa sawit.

Pada akhir masa Suharto di tahun1998, jumlah total area yang ditanamiperkebunan kelapa sawit diperkirakantelah mencapai 2,5 juta hektar. Industrikelapa sawit menjadi semakin dido-minasi oleh konglomerat raksasa –beberapa di antaranya masih mendo-minasi dewasa ini. Empat kelompokIndonesia – Astra, Salim, Sinar Mas danRaja Garuda Mas – mengendalikan duapertiga perkebunan swasta pada tahun1997.

Pada abad yang baru perluasan

SEABAD PERKEBUNANKELAPA SAWIT DI INDONESIA

Pembangunan kelapa sa-wit di Indonesia telah me-

nyebabkan konflik, pe-langgaran hak asasi ma-nusia dan pencurian ta-

nah masyarakat; pemba-ngunan itu juga telah me-

micu kebakaran besaryang menghancurkan hu-tan, memberikan penga-

ruh signifikan terhadapperubahan iklim dankesehatan manusia.

Down to Earth

N amun permintaan interna-sional yang terus menerusakan minyak sawit untuk

pesat terus berlanjut dengan mengor-bankan mata pencaharian masyarakatdan hutan. Keprihatinan atas dampak-nya menyebabkan terbentuknya MejaBundar Kelapa Sawit Berkelanjutan(RSPO) dan hanya setahun lalu MinyakSawit Berkelanjutan Indonesia tetapibagi masyarakat yang tinggal di wilayahyang diincar oleh pengembang perke-bunan, inisiatif-inisiatif ini belummenghasilkan perbaikan yang pentingdan menyeluruh sebagaimana dibutuh-kan untuk melindungi hak atas tanah danmata pencaharian.

Ekspor dan pasarSebagian besar dari produksi mi-

nyak sawit Indonesia ditujukan untukekspor. Walau nilai ekspor tersebut naikturun, volumenya menunjukkan pening-katan tajam dalam beberapa tahunterakhir.

India (33%), Cina (13%) dan Belan-da (9%) merupakan negara tujuan utamaminyak sawit Indonesia. Menurut datadari Bank Dunia, Cina dan Indiadiperkirakan mengonsumsi sekitar 27%

Sumber: Statistik Perkebunan2008-2010

dari 47,26 juta ton minyak sawit duniadi tahun 2009/2010.

Dibandingkan dengan minyak sayurlain seperti, kedelai, rapeseed dan bijibunga matahari, minyak sawit saat inipaling diminati. Di tahun 2009, minyaksawit memasok sekitar 32% dari 129,5juta ton kebutuhan minyak sayur dunia.

Kebutuhan untuk mengurangiketergantungan pada bahan bakar fosil

dan meroketnya harga minyak ikutmendorong tingginya permintaan akanminyak sayur, selain untuk keperluanbahan dasar kebutuhan pangan dankosmetik. Sekarang minyak sayur

Sumber: http://soystats.com/2010/page_35.htm

sebagai bahan baku agrofuel mulaidiminati sebagai pengganti bahan bakarfosil.

Hal ini memberi sebuah insentif bagi Indonesia untuk mempertahankan

posisinya sebagai produsen minyaksawit terbesar dunia, memperluasperkebunan kelapa sawit dan menjaminpasokan minyak sawit ke pasar interna-sional. Dari 10,25 juta hektar lahantambahan yang ditujukan untuk pe-ngembangan agrofuel hingga tahun2015, 4 juta hektar akan ditujukan bagikelapa sawit.

Selain atas permintaan bahan bakarnabati, perluasan kebun sawit jugadipromosikan oleh pemerintah Indone-sia sebagai salah satu jawaban terhadapperubahan iklim. Kementerian Perta-nian berencana untuk melakukanperluasan kebun sawit di lahan non-hutan seluas 868.675 hektar hinggatahun 2014, sebagai bagian dari upayamitigasi perubahan iklim (lihat tabelPertambahan wilayah perkebunankelapa sawit pada lahan non-hutan(APL)

Konflik di Perkebunan Kelapa SawitCerita sukses Indonesia sebagai

produsen terbesar sawit dunia denganperhitungan keuntungan besar yangdiperoleh melalui penjualan minyaksawit tidak diikuti oleh kisah sukses yangsama untuk masyarakat lokal, masya-rakat adat serta petani sawit. Malah,pengembangan dan perluasan kebunberdasarkan sistem saat ini menyebab-kan pemiskinan, pelanggaran HAM,kerusakan lingkungan dan konflik –terutama terkait lahan.

Proses pengambilalihan lahanmasyarakat biasanya dilakukan denganmenggunakan salah satu atau keduapendekatan ini: bujukan dan kekerasan.Pendekatan pertama menunjukkanperusahaan yang terkait mencobamembujuk masyarakat untuk menye-rahkan lahan mereka.

Untuk melakukannya, perusahaantersebut memberikan janji-janji tentangpeningkatan kesejahteraan denganmenyediakan lapangan kerja bagimasyarakat desa, tentang pemberianupah yang layak, menjadikan parapetani sebagai petani plasma denganhasil yang menguntungkan di kebunperusahaan, dan tentang pembangunaninfrastruktur dan berbagai kemudahanyang diperlukan oleh desa, sepertisekolah, sarana kesehatan, dan jalan.Pada kenyataannya hampir semua janjitersebut tidak dipenuhi.

Ketika bujukan ini tidak bisamembuat masyarakat bersedia menye-rahkan lahannya, maka biasanya perusa-haan akan menggunakan cara paksaanatau kekerasan, misalnya melakukantekanan melalui aparat desa atau kepo-

Tahun Volume (ton) Nilai(dolar AS) 2006 1.745.954 4.139.286 2007 15.200.733 9.078.283 2008 18.141.006 4.110.229 2009 21.151.127 1.605.431

2010*) 20.615.958 2.626.595

* Angka sementaraSumber: Biro Pusat Statistik

Ke halaman 6

RAWA - Rawa seperti ini pun bisa kering kalau ditanami sawit

FOTO:INT/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012SAJIANUTAMA 6

membuka lahan hutan untuk mem-bangun perkebunan berskala besar. Dari176 perusahaan yang dituduh memba-kar hutan untuk membuka lahan padasaat itu, 133 di antaranya adalahperusahaan perkebunan.

Hampir 4 juta hektar lahan pertani-an, lebih dari 3 juta hektar hutan dataranrendah dan 1,5 juta hektar hutan gambutdan rawa dibakar pada 1997/1998.Diperkirakan 75 juta orang terkenadampaknya melalui asap, kabut, dan apiitu sendiri. Kerugian ekonomi diperki-rakan antara 4,5 miliar dolar AS hingga10 miliar dolar AS.

Perluasan kelapa sawit masih akanterus berlanjut. Menurut Sawit Watchdan FPP, tahun 2006 saja pemerintahdaerah telah menargetkan 20 miliarhektar lagi hingga tahun 2020.

Sejumlah besar kawasan hutan danlahan gambut menjadi target untukpengembangan dalam rencana-rencana diPapua, Riau, Kalimantan, Aceh dandaerah-daerah lainnya. Satu skemaperkebunan raksasa yang direncanakandi wilayah perbatasan Indonesia –Malaysia di Kalimantan Timur danKalimantan Barat meliputi 1,8 jutahektar lahan, yang sebagian besarnyaadalah hutan. Rencana perkebunankelapa sawit menargetkan total 3,5 jutahektar di provinsi tersebut.

Kalimantan Tengah jugamemperlihatkan andilnya dalamdeforestasi untuk perkebunan kelapasawit. Laporan FWI tahun 2007menyebutkan bahwa dari 2.367.487hektar yang dialokasikan, lebih darisepertiganya masih tertutup hutan. Disini, perkebunan dibuka di lahangambut, dengan 14% dari 3 juta hektarlahan gambut provinsi tersebut sudahberubah menjadi kelapa sawit.

Papua dan Aceh juga menjadi targetuntuk perluasan lebih lanjut. Pada 2006Aceh memiliki lebih dari seperempat jutahektar tanaman tersebut dan pemerintahprovinsi yang baru tengah merencanakanpada awalnya 185.000 hektar lagi di 17

kabupaten.Sementara itu, setahun sebelumnya,

Jakarta telah menyatakan bahwa454.468 hektar tersedia untuk pengem-bangan kelapa sawit baru di Aceh. Tahun2007, diumumkan target antara 1 hingga5 juta hektar untuk Papua yang sebagianbesarnya diperkirakan akan dilakukandi 9,3 juta hektar wilayah Papua yangtergolong sebagai ’hutan konversi’.

Emisi Karbon

Selain dampak terhadap hak asasimanusia, kesehatan, mata pencahariandan keanekaragaman hayati, dampakperubahan iklim dari pengembangankelapa sawit sangatlah besar, khususnyakarena banyak pengembangan kelapasawit berlokasi di wilayah lahan gambut yang kaya karbon. Emisi dari deforestasihutan dan pengurasan atau pengeringanlahan gambut bertanggung jawab atasperingkat Indonesia sebagai salah satupenghasil emisi gas rumah kaca terbesardunia.

Kebakaran hutan di tahun 1997/

lisan, atau menggunakan jasa premanuntuk menakut-nakuti masyarakat.

DTE telah menyoroti banyaknyakasus penyiksaan yang terkait denganpengembangan kelapa sawit selama duadekade terakhir. Masyarakat harusmelarikan diri dari desa mereka untukmenghindari penangkapan oleh aparatkepolisian karena menolak menyerahkanlahannya sementara yang lainnyaterjerumus ke dalam situasi yangmemperlakukan mereka hanya sedikitlebih baik dari budak pekerja.

Sebuah investigasi tahun 2007 olehKelompok Krisis Internasional meng-ungkapkan masalah kronis yang terjadidi perkebunan yang sudah ada di BovenDigul, Papua, terkait hak-hak lahan,akses ke sumber daya alam dan mem-banjirnya para pekerja non-Papua. Padatahun yang sama Institusi Advokasi danHAM Papua melaporkan bagaimanaketegangan meledak menjadi bentrokkekerasan di daerah yang sama. Tahun2010 Sawit Watch mencatat lebih dari663 masyarakat yang berkonflik denganlebih dari 172 perusahaan dan 106 orang

Gelombang pertama deforestasiterjadi setelah dikeluarkannya Undang-undangKehutanan tahun 1967 danpemberian konsesi hutan (HPH) 20tahun kepada perusahaan-perusahaanpenebangan kayu. Pada tahun 1969-1974, hampir 11 juta hektar konsesiHPH diberikan hanya di provinsiKalimantan Timur saja. Pembukaanhutan untuk daerah transmigrasi,industri ekstraktif, pertanian dan, didaerah pesisir pantai, budi dayaperairan, juga berdampak sangat burukpada hutan.

Kemudian muncullah kelapa sawit.Perkiraan hutan yang dibuka untukperkebunan kelapa sawit bervariasi tapitak diragukan bahwa tanaman ini,bersama dengan kayu pulp, bertanggungjawab atas sejumlah besar deforestasiselama dua abad terakhir. Sementaraperkebunan kelapa sawit semakinbertambah luas, dari sekitar 3 juta hektarpada pergantian abad ini hingga seluashari ini (lebih dari 8 juta hektar),perusahaan-perusahaan membuka lebihbanyak hutan dan merebut lahan milik

1998 saja menghasilkan lebih dari 700MT CO2, atau 40% dari total emisi duniadari pembakaran bahan bakar fosil padatahun tersebut.

Pada 2006 IFCA memperkirakanemisi kelapa sawit dari pembukaanhutan antara tahun 1982 dan 2005sebesar 2.117 Mt CO2 (emisi di ataspermukaan saja), tapi mencatat bahwaemisi lebih lanjut telah disebabkan oleh’pengembangan kelapa sawit gadungan’yang digunakan untuk memperoleh izinpenebangan kayu.

Menurut penelitian yang dilakukanoleh Patrick Anderson dan TorryKuswardono pada tahun 2008, izin-izintelah dikeluarkan untuk konversi sekitar4 juta hektar hutan gambut menjadiperkebunan kelapa sawit dan kayu pulpdi Riau, Kalimantan Tengah, Jambi,Papua dan Papua Barat. Konsekuensidari pembukaan dan pengeringan hutan-hutan ini adalah bertambahnya emisitahunan CO2 Indonesia sebesar satumiliar ton lagi dan terus berlanjut padatingkat tersebut untuk beberapa dekade.

Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 Sumatra 81.225 45.725 45.725 45.725 45.725 Kalimantan 163.150 69.350 69.350 69.350 69.350 Sulawesi dan sekitarnya 11.650 9.650 9.650 9.650 9.650 Papua dan sekitarnya 32.550 20.300 20.300 20.300 20.300

Sumber: Roadmap Strategi Pertanian Menghadapi perubahan iklim, 2010

Pertambahan wilayah perkebunan kelapa sawit pada lahannon-hutan (APL)

ditangkap akibat konflik-konfliktersebut.

Kebun Kelapa Sawit dan DeforestasiTahun lalu Kementerian Kehutanan

Indonesia mengakui bahwa hanya 48 jutahektar hutan negara berada dalamkondisi baik, dari total 130 juta hektaryang diklasifikasikan sebagai hutan.

Perhitungan Forest Watch Indonesia(FWI) berdasarkan pencitraan satelitmenyebutkan angka tutupan hutan(primer dan sekunder) sebesar87.552.134,49 hektar pada tahun 2009atau 31,13 persen dari luas daratannegara. Ini 46% lebih sedikit dari tahun1950 ketika 162,29 juta hektar menutupi84% area daratan.

masyarakat adat dan masyarakat lokal.Pada 2006, penelitian yang

dilakukan Aliansi Iklim Hutan Indonesia(IFCA) dan Kementerian Kehutananmemperkirakan bahwa 70% dari 6 jutahektar perkebunan kelapa sawit padasaat itu telah dikembangkan dengan caramembuka hutan. Penelitian independenoleh Sawit Watch dan FPP pada 2006memberikan angka yang lebih tinggi: 18juta hektar telah dibuka untukperkebunan kelapa sawit – walau hanyasepertiga dari jumlah ini yang benar-benar telah ditanami.

Pengembang perkebunan juga beradadi balik bencana kebakaran hutan tahun1997/1998. Pembakaran hutan dinilaisebagai pilihan paling murah untuk

BENTROK - Bentrok penjaga kebun sawit takbisa dihindari dalam setiap aksi anti sawit

DIBABAT - Hutan dibabat untuk perkebunan sawit, keragaman hayati hilangsemua kini didominasi sawit

DEMO - Kelompok anti sawit dalam salah satu aksi demo-int

FOTO:INT/PUAILIGGOUBAT

FOTO:INT/PUAILIGGOUBAT

FOTO:INT/PUAILIGGOUBAT

7 PuailiggoubatNO. 236, 15 - 31 Maret 2012

“Kita memang belum melakukanpenertiban pedagang yang menjualbensin di luar dari HET yang ditentukankabupaten karena kita masih menungguSK dari bupati sebagai kekuatan hukumdi lapangan,” katanya.

Dikatakan Seminar, teknis di lapa-ngan juga belum diketahui bagaimanabentuk penertiban bagi agen danpengecer di lapangan nantinya sehinggauntuk tidak melakukan tindakan gega-bah, pihaknya menunggu SK dan teknis

Kecamatan Tunggu SKPenertiban BBM

Hingga Maret pihakKecamatan Siberut Utara

belum melakukanpenertiban terkait dengan

penjualan bensin jenispremium di luar dari HET(harga eceran tertinggi) di

tingkat agen danpengecer. Pasalnya pihak

kecamatan belummenerima SK sebagai

kekuatan hukum dilapangan.

Bambang Sagurung

H al ini disampaikan Seminar Si-ritoitet, Camat Siberut UtaraSelasa (6/3).

Asal Bisa Nonton TV, BBM Rp25 ribu perLiter Tak Masalah

MASABA-Warga Dusun Masaba, Desa Simatalu, KecamatanSiberut Barat ternyata haus hiburan modern seperti nonton televisi,terbukti saat salah satu tukang yang mengerjakan proyekposkesdes membeli televisi warga berbondong menonton layar kacatersebut. Namun setelah tukang itu habis kontrak televisi yangmenjadi hiburan warga setempat dibawanya.

Melihat kondisi tersebut Ruli, salah seorang warga, membelialat elektronik tersebut lengkap dengan antena parabolanya. Tentuuntuk menyalakan televisi tersebut harus memakai genset danuntuk menghidupkannya perlu premium. Tak masalah, Ruli membelisemuanya. Maklum uangnya banyak karena rajin menabung.

Harga premium di Simatalu itu berkisar Rp20 ribu sampai Rp25ribu perliter.

“Kalau harga normalnya Rp20 ribu tapi kalau bensin langkaharganya mencapai Rp25 ribu perliter, untuk bisa menonton sayaharus mengeluarkan uang Rp40 ribu satu malam dan televisi bisahidup selama lima jam,” katanya.

Untunglah, banyak warga lainnya seperti Ruli. Jadi tak hanyaRuli yang melakukan pengorbanan soal minyak tersebut, KorneliusLamek Saeppunuk juga ikut menyumbangkan bensin untuk hiburanmasyarakat, tanpa menghiraukan harga bensin yang membumbungtinggi. “Saya menyumbangkan bensin bukan hanya untuk saya,melainkan untuk kita semua,” katanya.

Selain Lamek, beberapa warga melakukan hal yang sama,bahkan mereka mengeluarkan bensin dari mesin pompong merekayang dipakai untuk alat transportasi mereka demi menontontelevisi. “Saya kalau kehabisan stak minyak dan yang lain tidakmau memberikan minyak, sisa pemakaian saya dalam tangki mesinpompong saya ambil untuk mesin genset,” kata Jeremias Tatoleuru.

Maka warga Masaba bisa nonton televisi tiap malam dan yangpaling mereka suka tentu saja sepak bola, sinetron, gossip artisdan berita. ds

Warga Minta Jembatan Maileppet Dibeton

MAILEPPET-Jembatan di Desa Maileppet Kecamatan SiberutSelatan saat ini kondisinya makin rusak. Jembatan yang berjumlah4 unit berlantai kayu itu kini sudah banyak bolong dan yang masihutuh sudah lapuk menunggu patah.

Tahun lalu, warga telah berswadaya memperbaiki beberapalantai jembatan yang telah patah, namun karena faktor cuaca danbeban jembatan sebagai jalur utama pelabuhan dari Maileppet keMuara Siberut, Puro dan Muntei, lantai itu tak bertahan lama.Jembatan yang rusak itu sangat rawan kecelakaan, terbuktibeberapa kendaraan sering terperosok dalam lubang jembatan.

Idris Siregar, Kepala Desa Maileppet menyebutkan permintaanuntuk segera melakukan perbaikan jembatan telah disampaikankepada pemerintah berkali-kali. “ Bahkan kami sudah minta agarjembatan dibeton saja agar lebih tahan, namun belum adarealisasinya,” katanya.

Terakhir, pada musyawarah perencanaan pembangunan baiktingkat desa maupun kecamatan, permintaan itu juga disampaikan.“Mudah-mudah kali ini ditanggapi” harapnya. gsn

di lapangan. “SK-nya sedang dibuatkan.Kalau ini sudah ada dan kita sudah tahu tu-gas kita maka kita akan jalan,” tegasnya .

Untuk saat ini di Sikabaluan sebagaipusat kecamatan harga bensin masihberkisar Rp8 ribu hingga Rp10 ribu perliternya. Namun untuk ditingkat agen

yang ada di Pokai harga masih Rp6 ribuper liternya. Namun penjualannyaterbatas karena stok yang mereka terimasaat turun dipangkalan langsung dijualkepada pedagang yang ada di Sikabaluan,Mongan Poula, Malancan, Pokai, dandaerah pantai barat.***

MUARA SIBERUT-Meskipun SKBupati Mentawai 188-45-2 tahun 2012dengan penetapan tarif Bahan BakarMinyak (BBM) yang telah ditetapkandalam rapat 21 Desember 2011 lalutentang penetapan Harga Eceran Terting-gi (HET) Rp6 ribu, tapi SK tersebuttak digubris oleh para pedagang BBMeceran maupun pemilik pangkalan.

Pantauan Puailiggoubat Jumat (9/3) di Desa Muara Siberut KecamatanSiberut Selatan masih saja terjual mahaldi setiap kios dengan kisaran hargaberbeda-beda yakni di sekitar Muaradijual seharga Rp10 ribu sedangkanDusun Puro II mencapai Rp12 ribu perliternya.

SK Bupati Tentang Pemerataan Harga BBM TakDianggap

Benedik, salah satu pembeli BBMmengaku kecewa dengan SK BupatiYudas Sabaggalet yang telah dikeluarkanbeberapa bulan belakangan, “Sayasangat kecewa dengan SK Bupati itu,karena sama aja palsu, harga BBM ajatidak turun-turun,” katanya ketikamembeli BBM di tempat yang sama.

Ermi salah satu pemilik kios peda-gang eceran yang berada di sekitar balaidi Muara Siberut mengaku ia menjualBBM karena di pangkalan sendiri masihdi jual mahal. “Kita jual harga sepertiini karena harga beli minyak di pang-kalan masih mahal, jadi kita tidak maurugi,” katanya Jumat (9/3)

“Pangkalan yang ada di tempat

Zebua, kemudian di tempat Nuryatiyang pemiliknya Rasyidin Saiful itu kitadapatkan saja masih harga mahal,”tambahnya.

Bupati Yudas Sabaggalet yang di-konfirmasi Kamis (15/3) via handphonemengatakan “Masih adanya harga BBMyang masih mahal karena BBM yangdijual itu BBM yang non subsidi, jadikita sudah suruh orang cek ke Siberutternyata masih ada yang jual BBM yangnon subsidi di pangkalan,” katanya.

Untuk menindaklanjuti hal tersebutkata Yudas akan dilakukan penambahanquota untuk BBM subsidi , “Kita akanlakukan penambahan quota jumlahBBM bersubsidi,” tutupnya. trs

SAIBI-Gara-gara masuk pemberitaanPuailiggoubat, terkait masih mahalnyaBBM di Saibi Samukop KecamatanSiberut Tengah, salah satu pengecerminyak di Dusun Pangasaat, HermantoTobing berhenti menjual minyak. Halini terungkap ketika Puailiggoubatmembeli minyak premium dua literuntuk mesin pong-pong, (7/3) ternyata

Diberitakan Puailiggoubat, Pengecer BBM Merajuktidak jual minyak lagi.

“Kita tidak jual minyak lagi, inikarena gara-gara kita masuk koran,sudah satu minggu kita tidak mau lagijual minyak,” kata istri HermantoTobing.

Karena tidak dapat membeli ketempat Tobing, Puailiggoubat cobamembeli ketempat pengecer di Muara

milik Mikael Sapojai dan ternyata masihjual minyak dengan harga Rp 12.000perliter. Faktanya harga minyak Maretini di Desa Saibi Samukop semakin tinggidan bervariasi. Bensin murni dariRp10.000 menjadi Rp12.000 perliter,bensin campur dari Rp12. 000 peliterkini mencapai Rp13.000-Rp15000perliter. rr

BBM - Pekerja pangkalan BBM di Pokai, Siberut Utara, menurunkan drumBBM dari becak pengangkut

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012MENTAWAINEWS 8

Kabinet Baru YURI,148 Pejabat Dimutasi

Untuk kedua kalinya da-lam tahun ini pemerin-

tahan YURI (Yudas –Rijel), menggulirkan mu-

tasi. Sebanyak 148pejabat dimutasi.

kan besar-besaran dalam sejarah Kabu-paten Kepulauan Mentawai. Di selur-uh badan, dinas, kantor serta bagiandilakukan pergantian pejabat.

Lima orang camat definitif diangkatyakni Ren Yeni Kepala Bidang Pendi-dikan dan Pelatihan pada Badan Kepe-gawaian Daerah menjadi camat di SiporaUtara, Hiram yang menjabat sebagaiKepala Bidang Kedaruratan dan Logis-tik pada Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) menjadi Camat diSipora Selatan.

Duddy Sinaga Kepala KantorLingkungan Hidup menjadi Camat PagaiUtara dan dua orang yang berlatarbelakang Bidang Pendidikan diangkatjuga menjadi Camat yani Pir Paulussebelumnya adalah Sekretaris padaDinas Kebudayaan Pariwisata Pemudadan Olah raga menjadi Camat di SiberutBarat Daya serta L. Lumban Raja yangsebelumnya Kepala Cabang DinasPendidikan di Siberut Selatan menjadiCamat Siberut Selatan.

Sementara itu Martauli yangsebelumnya plt Camat Sipora Utaradimutasi menjadi Kabid Pendapatanpada DPPKAD, Hati Sama Hura plt

Seminar Siritoitet Camat Siberut Utaradimutasi menjadi Kabag KesejahteraanRakyat di Sekre-tariat Daerah, Daulat Camat Sikakap menjadi Kepala BidangSumber Daya Masyarakat danTeknologi Tepat Guna pada BadanPemberdayaan Masyarakat Perempuandan Keluarga Berencana (BPMP-KB).

Kepala kantor yang diangkat yaituMutiara Sitorus yang sebelumnyamenjabat sebagai Kabid Pariwisata padaDinas Kebudayaan Pariwisata Pemudadan Olahraga menjadi kepala KantorKepustakaan dan Kearsipan, sementaraSri Harianto Kabid Pendidikan AnakUsia Dini pada Dinas Pendidikan

Mentawai menjadi Kepala KantorLingkungan Hidup.

Empat orang pelaksana tugas jugaditunjuk yakni dr Warta menjadi pltKepala Dinas Kesehatan, Sumadi pltKepala Dinas Pekerjaan Umum meng-gantikan Meijonter Limbong yangdimutasi menjadi Kabid Pencegahan danKesiapsiagaan pada BPBD, Maifrizalplt kepala DPPKAD menggantikanRoger Saleleubaja yang dimutasi menjadiSekretaris Dinas Kebudayaan Pariwi-sata Pemuda dan Olah Raga, serta PritaWardhani plt Kepala Bappeda.

Mutasi cukup membuat beberapaorang pejabat terlihat lesu, dan ada jugabermuka ceria. Banyak pejabat yangdimutasi kali ini yang turun eselon danada juga yang naik dan tetap. Tidaksedikit yang lesu karena telah memilikieselon IIIa turun ke eselon IIIb, eselonIIIb turun ke eselon IVa dan jugasebaliknya serta dari jabatan sekretaristurun ke Kabid, dan jabatan Kabid turunke Kasi atau Kasubag.

Namun beberapa pejabat yang turuneselon yang tidak mau sebutkan namamengatakan “Sebagai PNS harus siapmenerima jabatan apapun walau turuneselon,” katanya. Pejabat yang biasamemakai mobil dinas, kini terlihat naikmotor dan bahkan ada yang jalan kakike kantornya yang kebetulan dekat.Sebaliknya pejabat yang selama inidiojekkan oleh suami, kini memakaimobil dinas.***

Camat Sipora Selatanmenjadi KabidKedaruratan danLogistik pada BPBD,Marlaeni Camat SiberutBarat Daya menjadiKabid Kebudayaan pa-da Dinas KebudayaanPariwisata Pemuda danOlah raga.

Elter Saleleubaja pltCamat Pagai Utara men-jadi Kabid Sumber DayaAir pada DinasPekerjaan Umum, danAsril Plt Camat SiberutSelatan menjadi KabagPublikasi dan Informasipada Sekretariat DPRD.

Sementara itu

FKPD Sipora Selatan Ajukan DataPembangunan ke Pemkab Mentawai

SIOBAN - Berdasarkan hasil diskusi FKPD (Forum KomunikasiPembangunan Desa) yang berlangsung Jumat dan Sabtu tanggal 17-18 Februari 2012 di Desa Nemnem Leleu akan mengajukan 44 jenispembangunan untuk 7 desa di wilayah Kecamatan Sipora Selatan.

Ketua Forum Komunikasi Pembangunan Desa Parulian Samalinggaipada Puailiggoubat mengatakan, surat Rekomendasi FKPD ini akan diantarkan Rabu (7/3), harapannya, bupati dapat mempertimbangkanhasil evaluasi program pembangunan desa tersebut. “Besok kamiakan mengantarkan hasil evaluasi program desa ini langsung kepadabapak bupati agar menjadi data acuan pengambilan kebijakanpembangunan yang dirasa layak oleh masyarakat kami, khususnya diKecamatan Sipora Selatan,” ungkapnya Senin (5/3).

Di antara usulan yang disampaikan itu adalah pengurusan KartuTanda Penduduk, Kepala Keluarga, Akta Kelahiran diserahkan dikecamatan sebagai perwakilan. Status huntara (hunian sementera)harus segera diperjelas sekaligus jaminan hidup selama di huntara,upah tukang di huntara segera diselesaikan baik tukang maupunbahan. Penambahan nilai bantuan di setiap desa, pemilihanpenggantian Ketua UPK PNPM serta Fasilitator PNPM.

Selanjutnya penerimaan putra-putri Mentawai untuk TNI dan polisibaik Catam (Calon Tamtama) Bintara setiap tahunnya. Poinberikutnya bantuan beasiswa bagi perguruan tinggi, penambahantenaga guru agama SD, SMP, dan SMA diutamakan putra-putriMentawai, pemekaran Desa Sioban menjadi dua desa dan jugapengusulan pemekaran Kecamatan Sipora Selatan menjadi duakecamatan (kecamatan Sioban ibu kecamatannya Simatorai Monga,Kecamatan Subbulat ibu kotanya Subbulat). imj

SAIBI - Pemerintah Kecamatan SiberutTengah mengadakan Pembinaan Apara-tur Desa Saibi Samukop di aula KantorCamat Siberut Tengah Kamis, (23/2)

Jamaludin staf Kecamatan SiberutTengah yang memberikan pelatihanmengatakan pembinaan ini bertujuanuntuk meningkatkan kapasitas aparaturpemerinta Desa.

Materi yang diberikan kepadapeserta mengenai kop surat mengacutentang peraturan tata Dinas No 3 tahun2011, konsep surat, Poksi masing-masing Kaur pemerintahan Desa berda-sarkan Peraturan Daerah No 2 Tahun2010 dan Perancangan Peraturan Desa.

”Ini kita terapkan supaya KaurPemerintahan Desa paham terhadapPoksinya dan segala administrasi diDesa, selama ini yang lebih mengetahuiitu adalah Sekretaris dan Kepala Desa,jika mereka tidak di tempat tentunyaada Kaur Pemerintahan Desa, dan

Kecamatan Siberut Tengah Bina Aparatur DesaSaibi Samukop

mengenai Peraturan Desa, dalam 2 tahunbelum ada Perdes yang dibuat dan itukita terapkan dalam rancangan Peres,”terangnya.

Pelatihan Aparatur Desa tersebutberlangsung satu hari diikuti seluruh

aparat Pemerintahan Desa Saibi Samu-kop,dan untuk Desa Saliguma pembi-naan aparatur ini diadakan Maret inisedangkan di Desa Cimpungan padaApril mendatang.

rr

tersebut berlangsung di aula BappedaKabupaten Kepulauan Mentawai,Kamis (14/3) pukul 15.30 -18.15 WIB,

Pejabat yang dilantik Bupati YudasSabaggalet itu terdiri dari 25 orang eselonIIIa yang menjabat sebagai sekretaris,camat, kepala kantor, 44 orang eselonIIIb yang menjabat sebagai kepala bidang(Kabid) di berbagai instansi, serta72orang eselon IVa dan 7 orang eselon IVbyang menjabat sebagai kepala sub bagian(Kasubag) dan kepala seksi (Kasi) diberbagai instansi.

Pelantikan pejabat kali ini tergolongramai. Puluhan staf dari berbagai kantorjuga menyaksikan acara pelantikan inidari luar gedung oleh karena ruang aulatelah dipenuhi oleh pejabat yang akandilantik serta kepala SKPD yangmenghadirinya. Jajaran staf terlihatmenguping pembacaan nama-namapejabat yang dilantik dan ada juga yangmenulis.

Mereka juga ingin mengetahui siapapejabat yang akan menjadi atasanmereka.

Mutasi kali ini sepertinya peromba-

Rapot Pardomuan Simanjuntak

Acara pelantikan 148 orangpejabat di lingkungan PemkabKepulauan Mentawai

BACAKAN SK - Kepala BKD Delau Lubis Sabelau membacakan SK Pelantikan dalam seremonirotasi pejabat Mentawai 14 Maret di Tuapeijat

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

PELANTIKAN - Suasana Pelantikan pejabat baru Mentawai di aula kantorbupati, Rabu (14 Maret 2012)

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 MENTAWAINEWS9

Bupati Mentawai Rijel Samaloisa Senin(20/2) bersama dengan SekretarisDaerah Kabupaten Kepulauan Menta-wai dengan jajaran Pemkab lainnya,Dinas Perhubungan Mentawai telahterlihat selalu melakukan penjualan danpengecekan tiket penumpang sebelumkapal diberangkatkan.

Ada juga selebaran yang dikeluar-kan agar para calon penumpang memb-eli tiket jika mau menumpang di kapalPemkab. Namun manivest penumpangsebelum pengecekan yang dilakukanWabup, tidaklah lebih dari 50 orangsetiap berlayar. Saat Wabup melakukanpengecekan, jumlah penumpang dalammanivest hanya 36 orang walau kapaltelah dipenuhi oleh sekitar 150 orangcalon penumpang saat itu.

Temuan Wabup ini tidaklah jauhbeda dengan kenyataan manivestpenumpang selama tahun 2011. “Rata-rata jumlah penumpang kapal Nadesetiap berlayar selama tahun 2011adalah 43 orang,” jelas Firman staf PTAsimi Cabang Mentawai di ruangkerjanya yang sekaligus tempat tinggal-nya di sekitar dermaga Tuapejat (7/3).

Kata Firman, kapasitas penumpangkapal Nade maksimal 53 orang sesuaiizin berlayar. Oleh karenanya tidakboleh melebihi angka 53 itu. Namunoleh karena kebutuhan, maka pihaknyatidak dapat berbuat apa-apa jika jumlahpenumpang melebihi kapasitas. “Yangdilaporkan dalam manivest hanya rata-rata 43 orang,” ungkapnya.

Manivest KM Nade Rata-Rata43 Orang

Kini masyarakatMentawai tak bisa

sembarangan naik kapalantar pulau KM Nade,

ada pegawasan ketatmenyangkut jumlah

penumpang danpembayaran tiket.

Rapot Pardomuan Simanjuntak

B erbuntut dari pengecekanmanivest penumpang KM.Nade yang dilakukan Wakil

Ke Mana Uang Hasil PenjualanTiket?

Sementara itu petugas syahbandardi Tuapeijat yang dicoba konfirmasisehari sebelumnya enggan memberikanketerangan. “Data manivest ada, tetapisaya tidak berani memberikan kete-rangan,” katanya mengelak. “Lebih baikca-ri data dari yang lain saja,” katanya lagi.

Kata Firman, PT Asimi terikatkontrak penjualan tiket dengan DinasPerhubungan Mentawai. Oleh karenanyasetiap kapal milik Pemkab melakukanpelayaran, maka pihaknyalah yangmenjual tiket serta melaporkan penjualantiket kepada dinas perhubungan untukdisetor ke kas daerah.

Dari harga tiket yang dijual, tidakseluruhnya disetor ke kas daerah, akantetapi masih ada potongan lain. Daritotal Rp 42 ribu tiket dari Tuapeijat keSikakap, yang disetor ke kas daerahadalah Rp 36 ribu. “Setelah dikurangipotongan maka yang disetor Rp36 ribu,”ungkap Firman.

Sesuai penjelasan Firman sambilmembuka arsip di dalam rak kantornya,bahwa kapal Nade pada bulan Januaridan Februari berlayar secara bergantiandengan Kapal Beriloga. Namun padabulan Maret tidak berlayar membawapenumpang karena digunakan untukmengantar bantuan dan kalaupun adayang menumpang tetapi tiket tidakdijual. Kapal itu berlayar penuh setiapjadwalnya pada bulan Mei, Juni, Juli,November dan Desember.

Sedangkan pada bulan April danbulan Agustus hanya setengah bulansaja, dan pada bulan September danOktober tidak berlayar karena docking.Dengan manivest yang dilaporkan hanyarata-rata 43 orang, maka bisa ditaksirberapa uang tiket yang tidak dilaporkandan tidak diketahui ke mana menguap-nya.

Firman juga mengatakan bahwamanivest kapal Pulau Simasin adalah110 orang, dan kapal ini digunakan untukpelayaran dari Tuapeijat ke Padang dan

sebaliknya. Dalam seminggu kapal inimelayani pelayaran 2 trip atau 4 kalipelayaran, yakni Tuapeijat –Padang 1trip dan Padang Sikabaluan 1 trip pulangpergi (PP). Namun ia tidak merinciberapa rata-rata manivest yang dilapor-kan setiap berlayar dan apakah amprahbarang juga dilaporkan atau tidak.

Sedangkan kapal Subbulat sebelum-nya bermanivest maksimal 80 orangnamun setelah docking dan sebelumrusak awal April tahun lalu, manivestyang diizinkan hanya 45 orang.

Hendri Dori Satoko Ketua DPRDMentawai yang dikonfirmasi di ruangkerjanya Kamis (14/3) mengatakanbahwa pihaknya mengapresiasi penge-cekan yang dilakukan Pemkab Men-tawai terhadap manivest penumpang.Dikatakannya bahwa dinas perhu-bungan telah melakukan penjualan dan

pengecekan tiket penumpang sebelumkapal berangkat.

Namun ia katakan bahwa DPRDmelalui komisi B akan melakukan followup terhadap temuan manivest penum-pang yang hanya 36 orang itu. Terkaitmanivest yang rata-rata 43 orang Hendrimenegaskan akan mengecek kebenaraninformasi itu. “Kami akan mengecekinformasi itu,” katanya.

Di sisi lain anggota DPRD lainnyamengatakan bahwa mereka telah menga-gendakan akan mengadakan uji petikterkait kapal dan manivest penumpangpada akhir April mendatang sesuaiagenda mereka.

Pendapatan Asli Daerah dari sektorperhubungan dan pariwisata yang sangatkecil, menurut Hendri Dori disebabkantidak adanya keseriusan penanganan.“PAD rendah dikarenakan ketidak-seriusan penanganan dan menganggaptidak merupakan masalah,” katanya.

Sektor pariwisata juga tidak banyakmenyumbang PAD bagi daerah. Daridata yang diperoleh dari DPPKAD,pendapatan dari sumbangan pihak ketigapemanfaatan selancar adalahRp56.970.000 dan itu pun merupakanpendapatan tahun 2010 yang terlambatdisetor ke kas daerah yang artinya PADsektor pariwisata tahun 2011 nihil.

Menanggapi PAD sektor pariwisatayang Rp 0, Hendri Dori mengatakanbahwa keadaan itu disebabkan adanyaaturan yang tidak memperbolehkandaerah memungut PAD dalam bentuksumbangan pihak ketiga. Untuk itutahun ini dikatakannya DPRD akanmenyelesaikan pembahasan Ranperdaretribusi untuk peningkatan PADMentawai.***

PADANG - Saat ini pemerintah harusmenambah satu armada lagi yang serupadengan KMP Ambu-Ambu, karenakondisinya saat ini kapal milik ASDPtersebut sudah tidak sanggup lagimelayani penumpang yang sudahmelebih kapasitas.

Seperti pada hari Minggu (12/2)yang terjadi saat rute dari Padangmenuju Tuapeijat, Sipora Utara, wargaharus berdesakan mencari tempat tidurdi dalam kapal. Saking tidak muatnyapenumpang di dek kapal, warga yangmenuju ke Padang terpaksa harus tidur

Penumpang Membludak Bikin Tak Nyamandi kabin kapal. Ada yang tidur di sampingkendaraan roda dua, bahkan ada yangtidur di bawah truk barang. Bahkansebagian penumpang lainnya harus tidurdi atas atap kapal ambu-ambu, kalau hu-jan turun penumpang terpaksa basahkuyup.

Alpilus Samaloisa, salah satu pe-numpang, mengatakan kepadatan pe-numpang di kapal itu penumpang lebihnyaman dan aman dibanding kapal lain.“Saya merasa lebih aman menumpagikapal ini, dan ongkosnya juga masihdapat dijangkau, sehingga saya menunggu

jadwal palayarannya. Namun belum adatempat tidur yang belum layak,”ungkapnya.

Pemkab Mentawai sudah menya-dari hal ini, dalam beberapa kesempatanWabup Rijel Samaloisa mengatakanPemkab memang akan menambaharmada kapal untuk melayani pening-katan jumlah penumpang Padang –Mentawai – Padang. “Kita memang akansegera menambah paling tidak satu kapallagi untuk melayani peningkatan kebutu-han masyarakat,” katanya saat keredaksi Puailiggoubat Januari lalu. imj

Irigasi Tetes Sotboyak Tak Menetes

SOTBOYAK-Irigasi Tetes yang ada yang dibangun tahun 2011 di DesaSotboyak Kecamatan Siberut Utara hingga Maret belum membantumasyarakat mengaliri sawah warga.

Menurut keterangan yang dirangkum dari warga, penyebab tidakmengalirnya air karena beberapa titik persambungan pipa dalamtanah terputus, serta tidak baik sehingga tanah dan potongan kayumasuk dan menghambat saluran air.

Berdasarkan pantauan Puailiggoubat di lokasi persawahan warga,di bak penampungan terlihat paralon untuk mengairi ke persawahanbelum terpasang. Hanya ada belahan bambu yang dipasang olehwarga, begitu juga air dalam bak penampungan tidak ada.

Persoalan tidak selesai pembangunan irigasi Tetes ini sempatmencuat dalam Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan)tingkat Kecamatan Siberut Utara pada Jumat (24/2). DimanaPemerintah Desa Sotboyak mengharapkan irigasi Tetes dapatdiselesaikan dengan melanjutkan pembangunannya. Saat ini sawahwarga di Desa Sotboyak saat ini hanya mengharapkan berkah darihujan. bs

KM NADE - Penumpang di KM Nade yang berdiri karena basah tak terlindungi

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012MENTAWAINEWS 10

11 Nelayan Terhempas Badai,4 Terdampar Kelaparan

Gelombang besarmembuat perahu yang

membawa 11 orangnelayan yang sedangmemancing di Pantai

Barat Siberut, KecamatanSiberut Barat Sumatera

Barat terbalik. Empatorang sempat dinyatakan

hilang.

orang hilang terbawa arus laut yangkuat,” katanya, Jumat (9/3)

Sulitnya komunikasi di daerah itubaru Jumat pagi diketahui ada empat

orang yang hilang diperairan baratSumatera tersebut.“Keempat orangyang hilang itu ada-lah Domaik, Marce,Goleng dan Boni,kita belum menge-tahui berapa usia-nya, tapi semuanyadari Dusun Saikoan,”katanya.

Sementara kataArse, Ketujuh nela-yan yang diselamat-kan dibawa kapal keMalilimok Desa Ka-turei, KecamatanSiberut Barat Daya.“Karena tidak ada

puluhan mil dari lokasi kejadian,”ungkapnya.

Sementara Kepada Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Kepulauan Mentawai,Tarminta Sakerebau mengatakan timBPBD sudah dikerahkan ke arah Taileleumencari korban tenggelam yang di dugasudah terseret ke arah Barat Daya pulauSiberut.

“Kita mengerahkan satu unit kapalmilik Pemkab Mentawai yaitu KM.Aloyta dan dua unit perahu boat untukmencari korban yang hilang,” ujarnya.

Namun keesokan harinya, empatnelayan yang dinyatakan hilang sejakRabu pekan lalu akhirnya ditemukanselamat. Kini, mereka sudah berada dirumah masing-masing di Dusun Saikoat,Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat,Kabupaten Kepulauan Mentawai,Sumatera Barat.***

PADANG - Terkait tindak lanjut daridugaan korupsi PSDH (Provisi SumberDaya Hutan) di Dinas KehutananMentawai tahun 2003-2004 yangmerugikan negara Rp1,5 miliar yangmelibatkan mantan Bupati MentawaiEdison Saleleubaja serta sejumlahpejabat yang telah menerima aliran danatersebut, kini sudah memasuki tahappersidangan. .

Dari hasil pemeriksaan sejumlahsaksi yang menerima aliran dana

Sidang Mantan Bupati Mentawai MasihMenunggu Pemberkasan Dakwaan

tersebut, kemudian masuk pada tahappemberkasan, kini proses hukum yangdisuguhkan kepada Edison Saleleubajamulai mengantarkan dirinya ke tahappersidangan.

Ikwan Ratsudy, Kasi PeneranganHukum Kejati Sumbar yang dikontakPuailiggoubat Kamis (15/3) menjelas-kan rencana sebelumnya persidanganmantan Bupati Mentawai direncanakanakan dilaksanakan sekitar awal Maretnamun Ikwan mengatakan masih dalam

tahapan pemberkasan surat dakwaanoleh JaksaPenuntut Umum (JPU)

“Rencana awal memang bulanMaret ini tapi sekarang masih menun-ggu pemberkasan surat dakwaan olehJPU (Tipikor)” ungkapnya.

Lanjut, Ikwan, “ Untuk penemuanbaru nanti kita akan dengarkan nanti dipersidangan, persidangan akan tetapdirencanakan pada bulan Maret inijuga,” katanya via handphone.

trs

Siswa SMPN 2 Siberut Selatan MasihMenumpang di SDN 07 Madobag

MADOBAG - Siswa SMPN 2 Siberut Selatan (sebelumnya SMPN 3Satu Atap Madobag) yang berada di Desa Madobag KecamatanSiberut Selatan masih menumpang di SDN 07 Desa Madobag karenagedung SMPN 2 lama tersebut masih rusak akibat gempa tektonik 30Sepetember 2009 lalu.

Kondisi gedung yang terdiri dari 3 ruangan tersebut sangat tidaklayak pakai, namun 1 ruangan pada posisi tengah masih bisadigunakan meskipun siswa dan guru-guru yang mengajar di dalamnyaharus waspada jika sewaktu-waktu plavon terjatuh.

Arosokhi Mendrofa, Kepala SDN 07 Madobag ketika berbincangdengan Puailiggoubat Sabtu (10/3) di rumahnya mengatakan gedungSMPN 2 Siberut Selatan tersebut belum ada perbaikan sejak gempa2009 lalu, “Karena gedung itu masih belum diperbaiki untuk semen-tara mereka melakukan proses PBM di sekolah kami,” katanya.

Sistem penggunaan gedung SD tersebut dibagi menjadi 2 shiftyang masuk pagi dan ada juga yang masuk siang, “Untuk pagidigunakan oleh murid SD kemudian siangnya baru SMP yang masuk,”ungkapnya.

Sejak terjadi gempa hingga saat ini siswa SMPN tersebut masihmenumpang di SDN 07 Madobag yang juga posisi kedua gedungtersebut masih bersebelahan.

“ Kita lihat saja sampai sekarang masih belum ada perbaikan,kadang menggunakan ruangan yang satu itu masih trauma, tapirencananya juga akan dibangun gedung baru tapi tempatnyaterpisah” kata Arosoki. trs

Gempa 5,3 SR Guncang Mentawai

PADANG - Gempa berkekuatan 5,3 SR mengguncang KabupatenKepulauan Mentawai, Selasa (6/3/2012) pukul 18:36:23 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir,gempa berpusat di 0.83 LS - 100.11 BT, 24 kilometer Barat DayaKota Pariaman dengan kedalaman 22 Kilometer. Gempa tidakberpotensi tsunami.

Tidak ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut, namunmembuat warga panik. “Meski getarannya kecil, warga juga panik,namun tak ada yang mengungsi, ujar Trilinda (32), warga SiberutSelatan. trs

TUAPEIJAT - Lagi-lagi pengguna jasaPLN di Tuapeijat mengeluh akibatpemadaman bergilir tiap hari, sehinggasejumlah aktivitas masyarakat penggunalistrik terganggu, bahkan sebagian kantorpemerintah yang belum ada mesingengset tidak dapat bekerja maksimal.

Berdasarkan informasi yang dirang-kum Puailiggoubat, pemadaman bergilirini sudah terjadi akhir bulan Februari.Pemadaman bergilir dijadwalkan, hariSelasa (21/2) dari Kilometer 4 hingga keKilometer 0 aliran listrik dimatikan padapukul 16.00 WIB dan kembali menyalapukul 23.00 WIB. Rabunya (22/2) disekitar Kilometer 4 gantian mati daripada pagi hari sampai pukul 12.00 WIB.

Pada hari yang sama di sekitarKilometer 0 dimatikan pada pukul 15.00

WIB, baru hidup pada pukul 23.00WIB, di jam yang sama di Kilometer 2hingga Kilometer 4 dipadamkan. Listrikbaru menyala keesokan harinya pada(23/2) pukul 07.00 WIB, sementaragiliran di Kilometer 7 dipadamkan.

Dampak pemadaman bergilir inisejumlah usaha foto copy mengeluh,seperti usaha foto cofy Jelita diKilometer 0 mereka tidak dapat mene-rima kondisi tersebut, sebab denganmesin gengset yang tersedia tak mampumengoperasikan mesin usahanya, wargayang ingin memfotokopikan surat-suratharus menunggu jadwal PLN hidup.Sedangkan beberapa instansi peme-rintah Mentawai tidak dapat bekerjanormal sebab peralatan di kantornyatidak dapat difungsikan.

Marsaulina ibu rumah tangga diKilometer, akibat jadwal PLN seringpadam membuat pembayaran membeng-kak. “Kalau listrik sering tak teraturmenyalakan memperkencang putaranmeteran, sebab elektronik seperti kulkasyang lupa colokannya dicabut, saatlampu menyala,” ujarnya. (23/2)

Kata Marsaulina, dengan kondisi itumeteran yang belum stabil saat lampudihidupkan, meteran berputar dengankencang mengisi arus elektronik yangbelum sempat tercabut. Secara otomatisbiaya pemakaian arus listrik meningkat.“Biasanya saya membayar rata-rataRp70 ribu perbulan, namun kondisi saatini ia bisa membayar Rp80 ribu sampaiRp100 ribu,” keluhnya.

imj

PLN Tuapeijat Mulai ‘Nakal’

tempat bersandar kapal terpaksa mere-ka di bawah ke Malilimok yang jaraknya

adalah warga Dusun Saikoan, DesaSimatalu,. Ada 11 orang sedangmemancing di laut pada Rabu, (7/3)memakai sampan dayung pada malamhari, ketika mereka memancing tiba-tibaombak besar datang dan membalikanmereka.

“Beruntung saat itu ada kapalnelayan bernama Lintas Jaya Duamelintas menyelamatkan tujuh orangkawanan nelayan tersebut, sementara 4

Rus Akbar

M enurut staf Camat SiberutBarat, Arsenius Sirirui, 11orang yang tenggelam ini itu

NELAYAN - Nelayan Sikabaluan, Siberut Utara dengan hasil tangkapannya

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 MENTAWAINEWS11

Tak Sesuai Bestek, AsramaSiswi SMP Sioban Dibongkar

Satu unit asrama siswiSMP di Dusun Paddarai,Desa Sioban, Kecamatan

Sipora Selatan yangdibangun pertengahan

November 2011, senilaiRp348.009.300 akan

dibongkar oleh karenatidak sesuai bestek.

pembangunan ini diketahui setelahrangka-rangka bangunannyaberdiri. Namun kata Kaspar kalaumembongkar itu merepotkan.“Mengingat terlalu merepotkan,bisa jadi dana dan bentuk bangunanyang sudah terlanjur berdiri akankita tetapkan dan sisa dananya akankita alihkan ke mobiler sepertitempat tidur, meja dan kursi.Semua mobilernya kita isi untukperlengkapan di bangunan itujuga,” katanya (5/3).

Sementara itu Sekretaris UPK(Unit Pengelola Kegiatan) M.Karis menga-takan rekanan sudahmenanggapi melalui surat bahwaia tidak bersedia melanjut-kanpekerjaan disebabkan biaya tidakada. “Maka dari itu kita akan

kegiatan pembangunan asramaini,”ungkapnya.

M. Karis juga mengatakan kesala-han mengerjakan pembangunan, beliautidak dapat mengikuti kegiatan PNPM-MP selanjutnya dan kelanjutanpekerjaan asrama siswi SMP ini jugabesar kemungkinan akan ditukar, namunitu melihat hasil musyawarah tersebut.

Sedangkan Kepala Desa SiobanParulian Samalinggai menjelaskanapapun persoalannya pembangunan iniharus diselesaikan sebab pembangunanini adalah tempat penampungan paraanak yang melanjutkan pendidikannyadi tingkat SMP maupun SMA terutamadari tujuh desa wilayah KecamatanSipora Selatan.

“Jadi jangan main-main,” tegasnya. Asrama itu sebenarnya dibangun duaunit, namun satu uni yang lari daribesteknya.***

PADANG-Irwandi, mandor pekerjaanpembangunan huntara (hunian semen-tara) Sipora Selatan dari PT. WaskitaKarya belum membayarkan upah pe-kerja yang memborong senilai Rp 125juta. Menurut Linton Munthe salahseorang tukang, sejak 24 Juli 2011 laluIrwandi mandor pekerjaan huntara telahmenerima uang senilai Rp514,5 juta dariZunaidi, kepala proyek pembangunanhuntara, uang itu dipakai biaya pekerjaanhuntara sebanyak134 unit di Km 3-4dengan nilai Rp3,8juta per unit. “Uangyang diterima Irwandi telah dipergu-nakannya sebanyak Rp346,2 juta untukbiaya beli bahan bangunan, itu di luarupah tukang,” katanya. (27/2)

Bangunan huntara yang berukuranlebar 4 meter dan panjang 6 di meterditambah teras depan sepanjang 1,2

MONGANBOSUA - Jalan di bukitTattanen, Dusun Monganbosua, DesaBosua, Kecamatan Sipora Selatan sering terjadi kecelakaan, sebab kondisijalannya terlalu menanjak dan licinsehingga pada saat pengendara sepedamotor mau turun bisa hilang kontrolsehingga terjatuh.

Di bukit tersebut sudah menelankorban nyawa dan cacat seumur hidup,meski demikian namun sikap pemerin-tah saat ini belum ada gelagat untukmembangun jalan yang lebih aman.

Seperti yang dialami Reinal limatahun silam ia harus kehilangan satumata. Saat ia melewati jalan tersebut dariMonganbosua menuju Bosua dengansepeda dayung tiba di bukit Tattanen iaterjatuh mata sebelah kiri tertusuk kayuhingga buta sebelah.

Hal yang sama dialami Mentriwarga yang sama, pernah terjatuh di

tempat yang sama akibatnya pahasebelah kanannya tertusuk bambu, kinikondisi kakinya sudah dapat beraktifitasnamun tidak sekokoh sebelumnya.

Ayub (23) warga Dusun MonganBosua juga senasib dengan mereka, iaterjatuh dengan sepeda motor ketikamau turun dari bukit yang sama, Ayubtergeletak di batang pisang sehingga iapingsan tidak sadarkan diri, lalu Mertu-anya Antonius yang semotor dengan dialangsung mengurusi dan membawanyapulang.

“Saya hilang kontrol saat mau turundari bukit, ketika saya terjatuh dunia inilangsung gelap saya tidak tahu bagai-mana prosesnya saya di bawa kerumah,saya sadar setelah berada di rumah,paling terasa sakit di bagian dadasehingga saya susah bernapas,” jelasnyaMinggu (26/2).

Sementara korban nyawa menurut

Kepala Dusun Sao, Adi Tiawarmanadalah warganya bernama Eni Sababalat(25) ia tewas di tempat itu ketikaterjatuh pada awal Januari 2012 ini.

Kata Adi, ia terkejut karena ramai-ramai warga Dusun Monganbosuamengantarkan Eni yang sudah tidakbernyawa lagi. “Kami sempat kagetwaktu itu. mereka bertujuan berobat kePoskesdes Bosua, eh tanpa disangkapulang sudah jadi mayat,” katanya.

Warga Bosua tentunya berharapkepada pemerintah Kabupaten Kepu-lauan Mentawai melirik hal ini dansecepatnya melakukan pembenahan.Permohonan yang di buat oleh masyara-kat sudah dilayangkan sejak akhirJanuari lalu. “Kami berharap pemerintahsecepatnya mengambil tindakan agarjalannya menjadi agak landai karena inimenyangkut keselamatan dan nyawamanusia,” pungkasnya. imj

Upah Tukang Pembangun Huntara Sipora Selatan Rp125 Juta Belum Dibayarmeter dan lebar 3 meter diborongkan ketukang Rp2,1 juta per unit (melencengdari kontrak) kalau dikalikan denganjumlah 134 unit, jumlahnya Rp281,4juta. Namun upah yang dituntut paratukang hanya bernilai Rp168,3 juta.

Sementara yang diterima paratukang Desember 2011 lalu baru senilaiRp43,31 juta dan sisanya sebanyakRp125 juta akan dibayarkan dengancara transfer melalui rekening BankNagari Padang atas nama Guga VawerMunthe, namun hingga Kamis (8/3) uangtersebut belum juga ditransfer.

Dengan tertundanya pembayaranupah tukang, lima orang perwakilan paratukang yakni, Linton Munthe, Jeko Nia,Antonius, Janusman dan Sese KatetBaga, Kepala Desa Sagitcik mendatangikantor PT. Waskita Karya di Jalan

Warga Bosua Bertumbangan di Bukit Tattanen

upah tukang selambat-lambatnya di-mulai 7 hari setelah rapat digelar.

Ketua TPK Kaspar Aritonang padaPuailiggoubat menjelaskan, kesalahan

Rehabilitasi 2 Lokal SMPN I Siberut SelatanTerlupakan

MUARA SIBERUT - Rehabilitasi 2 lokal belajar SMPN I SiberutSelatan yang batal dilakukan pada 2010 terlupakan kelanjutannya.

Muhammad Iksan, Plt.Kepala SMPN I Siberut Selatanmenjelaskan rencana rehabilitasi gedung yang dirusak gempa ituharusnya sudah terlaksana 2010 namun karena keterlambatan aturanpelaksanaan pekerjaan, semua batal. “Dinas saat itu tak berani ambilrisiko karena waktu yang sudah mepet, saat itu sudah November, jaditak mungkin lagi,” ungkapnya.

Hingga memasuki 2012, rehabilitasi 2 ruang belajar takterealisasi. Untuk mengatasi kekurangan 2 lokal belajar, sekolah initerpaksa mengalihfungsikan ruang pustaka dan labor menjadi ruangbelajar. “Agar proses belajar lancar, pustaka dan labor untuksementara dijadikan ruang belajar” ujarnya. gsn

Ahmad Yani No 19 Padang pada 25Januari 2012 untuk menagih upah kerjayang belum dibayar Irwandi, setelahmendatangi kantor tersebut pihakperusahaan tidak membayarkan uangyang ditagih sebab uangnya sudahdibayarkan ke Irwandi.

“Sisa upah tukang sebanyak Rp125juta belum kami terima hingga saat ini,waktu kami mendatangi kantor pelaksa-na proyek, kami tidak mendapat apa-apa malah menghabiskan uang pribadi

untuk biaya hidup selama pengurusanini,” ungkap Linton Munthe, Senin (27/2).

Pengiriman uang lewat rekeningBank Nagari yang di janjikan Irwandimelalui surat kuasa kepada Linton sisaupah tahap III belum dikirimkanIrwandi. “Sudah cukup lama uang upahtukang ini tertunda pembayarannya, jadisekarang saya tinggal menunggubagaimana tindakan ketua kelompok danpara anggota tukang lainnya, yang jelas

uang ini selalu kami tuntut,” katanya.Guga Vawer Munthe pemilik

rekening Bang Nagari Padang jugamerupakan anak Linton saat dihubungipuailiggoubat melalui via telepon Kamis(8/3) mengatakan, pihak perusahaanbelum menghubunginya. “Rencanabesok saya akan ke kantornya untukmenanyakan bagaimana dan kapan lagiakan di bayarkan,” katanya.

Irwandi sendiri tak diketahui dimana keberadaannya. imj

menga-dakan rapat di tingkat desa lagiuntuk membicarakan kelanjutan

SMP ini seharusnya berukuran 14 X13,22 meter tapi kenyataannya 13 X14,22 meter,mengakibatkan kekurangankekurangan volume bangunannya.Melihat kondisi itu aparat desa, TPKdan UPK serta pemenang tender mela-kukan rapat di kantor Desa Sioban, (15/2).

Hasil rapat, menyetujui bangunanyang tidak sesuai gambar dalam bestekharus dibongkar oleh pemenang tender

Irman Jhon

D engan nomor kontrak SPPB10/UPK/PNPM-MPd/SIP-SEL/VI-2011, asrama siswi

ASRAMA - Asrama putri SMPN Sioban, Sipora Utara yang sedang dalam prosespembangunan terancam dibongkar lagi karena disinalir tak sesuai bestek

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

12PuailiggoubatNO. 236, 15 - 31 Maret 2012

Lambatnya kemajuan Mentawaiselama 12 tahun terakhir disinyalirsalah satunya disebabkan oleh

infrastruktur jalan dan jembatan yang sangattak memadai. APBD Mentawai yangmencapai Rp600 miliar setiap tahunsepertinya tak efektif digunakan, karenasekitar Rp400 miliarnya hanya jadi SILPAyang tesimpan di Bank Nagari. Rp200 miliaryang terpakai hanyahabis untuk gaji,tunjangan, SPPD dan biaya makan minumpara pejabat dan PNS Mentawai.

Kebudayaan sungai yang selama inimenjadi anutan hidup orang Mentawai,ternyata sekarang makin tidak cocok dengandinamika perubahan yang melanda kabupatenini. Sampan, pompon dan speedboat tidakselalu bisa diandalkan, terutama di musim

kemarau, begitupun pertimbangan waktu danjarak yang habis terbuang untuk mengikutikontur sungai-sungai tersebut yang tentu sajatak mempertimbangkan kepentingan manusiayang memanfaatkannya.

Kini masyarakat berharap pemerintah barudi Mentawai lebih concern (manaruhperhatian) pada pembangunan infrastrukturjalan dan jembatan yang dinilai lebih praktisdan hemat (biaya, tenaga, waktu, emosi,fisik).

Mereka percaya jalan yang berkualitasakan membawa kemakmuran dan kemajuanlebih bagi anak cucu mereka kelak/

Teks: Imran Rusli.Foto: Irman Jhon, Rapot Pardomuan

Jalan Tattanen pemakan korban, di Dusun Mongabosua, DesaBosua, Sipora Selatan, turunannya curam dengan jurang dalamdi salah satu sisi jalan

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Jalan dari Sioban menuju Silak Oinan, Sipora Selatan

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Jembatan dan gorong-gorong yang terbengkalai di DusunKatiet, Desa Bosua, Sipora Selatan

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Menyeberangi muara Rokot, SiporaSelatan, harus cermati pasang surut

FOTO

:IRMA

N JO

HN/P

UAILI

GGOU

BAT

13PuailiggoubatNO. 236, 15 - 31 Maret 2012

Wartawan Puailiggoubat Irman Jhon berusaha lolos dari pagutan lumpur saat menuju Sagitci, SiporaSelatan

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Jalan di Rokot yang masih dalam pengerjaan terkait rehabilitasi Bandara Rokot

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Tak ada jembatan penyeberangan di Rokot pengendara bergantian menggotongsepeda motor untuk menyeberang ke Sioban

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Sebagian jalan yang sudah dicor pada proyek jalan Sioban

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Jembatan gantung penghubung Dusun Mongansibagaudengan Nemnemleleu, Sipora Selatan

FOTO

:IRMA

N JO

HN/P

UAILI

GGOU

BAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012MENTAWAINEWS 14

posisi tawar masyarakat adat Mentawaimampu mengawal proses pembuatandan pelaksanaan kebijakan serta berhasilmengelola kekayaan alamnya secara adildan berkelanjutan semakin dimantapkandengan merumuskan program kerjadalam bentuk SP (Strategic Planning)2013 hingga 2018 yang dilaksanakan diKayu Tanam Kabupaten Padang Paria-man Provinsi Sumbar Senin (27/2)hingga Rabu (29/2).

Kegiatan diikuti 28 orang pesertayang dibantu 2 fasilitator Lili Hasanudindan Chalid Muhammad. Manfaat daripenyelenggaraan SP yakni membantumemperjelas masa depan organisasi,membantu mengembangkan dalammengambil keputusan organisasi, dasaruntuk pengembangan program secaraefektif dan berkelanjutan, mempertim-bangkan ketersediaan dan alokasi sumberdaya dalam melaksanakan program danmembantu menentukan pencapaianprogram. SP bertujuan untuk meru-muskan rencana strategis YCM 2013-2018.

Perumusan SP dilakukan untukmenghitung segala kemungkinan peruba-han orientasi organisasi yang disebabkansejarah berdirinya yakni berkaitan waktudan kondisi organisasi tersebut di

bangun yang mungkin berbeda denganwaktu kekinian yang berdasarkanasumsi masa kini untuk prediksi masadepan.

Selama ini telah banyak keber-hasilan program YCMM yang telahdicapai yang didasarkan fakta-fakta dandetail berupa pengembangan AMA-PM(Aliansi Masayrakat Adat PeduliMentawai) berhasil sampai tahun ke II,adanya anggota AMA-PM yang menja-di tokoh di kampung masing-masingdalam bentuk terpilih sebagai anggotakomite sekolah, kepala desa, kepaladusun, angota BPD dan sebagainya. Selain itu, tekanan terhadap eksploitasisumber daya alam berkurang.

Puailiggoubat yang menjadi mediakampanye YCM Mentawai berhasilmempengaruhi beberapa kebijakanpublik seperti anggaran APBD dengan

menyalurkan aspirasi masyarakat dalammengkritik kebijakan pemerintah yangtidak berpihak kepada masyarakat.Program penguatan budaya Mentawaiyang dilakukan YCM Mentawai mulaidiadopsi oleh pemerintah walau barusebatas seremonial.

”Kalau Mentawai sekarang inisudah bisa dikatakan sudah mengenalYCM Mentawai, kalau ada masalahmisalnya E-KTP, mereka datang menga-du ke Puailiggoubat untuk diberitakan.Dari sisi tekanan, kita bisa dikatakansudah berhasil. Kalau di tingkat Pemda,melihat wartawan kita saja merekasudah ‘takut’. Kemudian soal mulok,mereka berharap agar ini tidak munculdari YCM Mentawai,” ujar KortaniusSabeleake

Namun dari sekian keberhasilan yangtelah dicapai, YCM Mentawai sebagai

lembaga masih mengalami beberapaprogram yang terhambat berupa man-degnya pengembangan AMA-PM padatahun ke III, penguatan ekonomi AMA-PM belum maksimal, mulok tentangbudaya Mentawai belum diterapkandalam kurikulum ajar di sekolah-sekolahdi Mentawai, gagal dalam membangunekonomi kerakyatan guna kemandirianmasyarakat adat.

Tak tercapainya beberapa hasil yangingin diraih disebabkan beberapa faktoryakni sumber daya manusia atau staf diYCM Mentawai tersedot oleh programtambahan sehingga menjadi hambatanuntuk mencapai tujuan utama. Kurang-nya kunjungan pengurus AMA-PM kebasis-basis menjadi faktor yang mem-perlambat penguatan masyarakat adatMentawai.

“Kalau saya berpendapat, masya-rakat kita itu tidak lagi percaya dengankita, apa yang kita pikirkan untukprogram jangka panjang, mereka berpikiritu tidak masuk akal. Sehingga advokasiyang dilakukan YCM Mentawai kurangberdampak pada masyarakat Menta-wai” tambah Korta.

Pilihan PrioritasMenambahkan kata Korta, Indra

Gunawan Sanenek, staf YCM Menta-wai, menyebutkan pilihan-pilihanprioritas selama ini tidak terkontroldengan baik. Ia berharap ke depan YCMMentawai harus mampu melihat melihatsumber daya yang ada. “Kelemahan kitaadalah, program yang kita buat selamaini kurang mempertimbangkan sumberdaya,” katanya.

Misal soal pendidikan, kemudiandalam perjalanan proses, sering muncultambahan-tambahan program yang tidakterprogram sebelumnya” ungkapnya.

Beberapa faktor eksternal juga ikutmempengaruhi, seperti anggapanpemerintah lokal yang memandangYCM Mentawai dengan ide-idenyasebagai ancaman keberlangsungankekuasaan politik segelintir elitbermasalah di Mentawai yang rakus danbobrok. Padahal hanya menjadi lawanpada ketidakbenaran bukan melawanpemerintah.

Harapan dan sekaligus tantangan kedepan yang akan diperjuangkan YCMMentawai agar masyarakat adatMentawai terlibat dalam penentuanpengambilan kebijakan di daerahmenyangkut aspek politik, sosial,budaya, ekonomi dan pengelolaan SDA(Sumber Daya Alam) yang adil danberkelanjutan yakni menjadikan muloksebagai media bagi siswa untuk mengenaldan bangga dengan budayanya.

Menyelaraskan antara Puailig-goubat sebagai mata dan Radio Sura FMsebagai telinga dan program YCMMentawai sebagai kaki dan tangan dalampenguatan penguatan masyarakat adat.Memperdalam analisis infiltrasi budayaeksternal, apa dasar pemikiran yangmenjadikan capaian program kebijakanberakhir pada perda, perumusan strategipengorganisasian AMA-PM agar makinberkualitas dengan memberikanpercontohan lang-sung yang nampakbagi masyarakat dalam pembangunanekonomi sebagai alat bukan tujuan.

Puailiggoubat Menghambat?Namun dari beberapa diskusi yang

terjadi dalam SP tersebut muncultanggapan bahwa kritikan yang dituang-kan dalam Puailiggoubat menjadipenghambat kerja-kerja di lapangan.“Pemerintah tak mau terima agenda kitakarena tersinggung perbuatan busuknyadiekspos oleh Puailiggoubat” kataSelester Saguruwjuw, anggota dewanpembina YCM Mentawai.

Lalu bagaimana? “Yang kita berita-kan hanya kebijakan pemerintah saja,tak ada yang ditambah atau dikurangi,kalau memamng bijak kebijakan itu tentubagus keluarnya, sebaliknya kalau jelekmenurut ukuran kepantasan publik yaburuklah keluarnya, tergantung aksipemerintah saja, kita tak punya masalahdengan pemerintah, apalagi kalaudikatakan bermusuhan, tak mungkinseperti itu karena pers adalah mitrapemerintah dalam membangun danmemberdayakan masyarakat,” kataImran Rusli, Pemimpin RedaksiPuailiggoubat.

YCMM Mantapkan PerjuanganBersama Masyarakat Adat Mentawai

YCM (Yayasan CitraMandiri) Mentawai

semakin memantapkanlangkah untuk berjuang

bersama MA(Masyarakat Adat)

Mentawai, terutamadengan semakin kuatnyatrend penggusuran tanahadat oleh pemerintah daninvestor bermodal besar.

Gerson Merari Saleleubaja

K omitmen perjuangan YCM(Yayasan Citra Mandiri)Mentawai dalam menguatkan

Ke halaman 15

STRATEGIC PLANNING - Suasana sperumusan strategic planning YCM Mentawai di Kayu Tanam, Padang Pariaman

FOTO:FATRIS/PUAILIGGOUBAT

STRATEGIC PLANNING - Suasana sperumusan strategic planning YCM Mentawai di Kayu Tanam, Padang Pariaman

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 MENTAWAINEWS15

ProgramUntuk menuju sasaran program,

YCM Mentawai telah merumuskankerja-kerja yang akan dilakukan mulai2013-2018 yang dimulai denganmembenahi kelembagaan agar memilikitata kelola kelembagaan, kapasitas SDM,sumber pendanaan dan saran kerja yangbaik untuk mampu menjalankan programsecara inovatif dan akuntable yangdiukur dalam bentuk meningkatnyakapasitas serta tersedianya SDM dalampengelolaan program dan jaringan, disertifikasi sumber-sumber pendanaandan meningkatnya akuntabilitas,berfungsinya aturan kelembagaan,mekanisme pengambilan kebijakan danpengaturan kewenangan sesuai SOP.

Hal-hal yang akan dilakukan berupapenyusunan mekanisme rekrutmen danpenempatan staf, pelatihan, review danperbaikan struktur kelembagaan,evaluasi kinerja staf, perencanaan,monitoring dan evaluasi (PME),penggalangan dana publik dan donor,membangun unit usaha dan auditinternal, reward dan punishment.

Pada tujuan peningkatan intensitasdan kualitas keterlibatan MA untukmemanfaatkan ruang yang tersediadalam proses pembuatan pelaksanaan

kebijakan publik agar berkembangnyarelasi dan dialog yang intens denganberbagai pihak terkait penyusunan danpelaksanaan kebijakan publik, mening-katnya kapasitas MA untuk terlibatdalam proses pembuatan dan pelaksa-naan kebijakan serta berkembangnyapenghargaan dan dukungan dari berbagai

pihak terhadap nilai-nilai budaya danperjuangan hak-hak MA perlu dilakukanriset kebijakan, workshop, dialog, lobbykebijakan, kampanye, lobby. Pelatihanperencanaan desa, pendidikan politik,pembuatan modul-modul pelatihan,pengorganisasian, penguatan kelemba-gaan adat, pelatihan kader, membangun

maupun kekuatan massa.“Kalau kita lihat di APBD (sekwan),

keterlibatan MA itu memang masihkurang. Kalau partisipasinya yang kitadorong, maka skema rancangan programitu mungkin yang perlu kita perbaiki.Justru tanpa perda” ujar Rifai Lubis,Koordinator Divisi Hukum dan Kebi-jakan YCM Mentawai.

Dari sisi ekonomi, YCM Mentawaiperlu membangkitkan optimisme rakyatuntuk menguatkan ekonomi lokal danspirit kedaulatan pangan, mendorongpemanfaatan ruang yang dikuasai rakyatdengan tanaman-tanaman produktifyang ramah lingkungan dan ramah sosial termasuk memfasilitasi rakyat untukmendapat akses bibit dan konsultanpertanian, membuat demplot percon-tohan untuk pertanian berkelanjutan,mengoptimalkan keterlibatan masyar-akat dalam musrenbang dengan programekonomi rakyat yang didanai pemer-intah. Dan yang paling penting yaknimenghadang laju kerusakan Mentawaidari dari model ekonomi yang merusakdan eksploitatif.

Pada perjuangan di sisi buda-ya,YCM Mentawai harus mengambilperan mendorong Bumen masuk dalamMulok, mendorong mekanisme penye-lesaian konflik-konflik masyarakat adatmelalui mekanisme adat dan harus adakajian hukum tentang hak-hak masya-rakat adat. Dari sisi internal lembaga,keputusan yang diambil harus melaluikontrol yang ketat agar pelaksanaanprogram berjalan maksimal.

Dalam SP juga keluar mandat yakniYCM Mentawai sebagai lembaga tidakboleh mendukung parpol namun tetapmemberikan dukungan kepada kaderterbaik YCM Mentawai yang maubergabung dalam parpol.

Pada nilai-nilai fundamental yangdianut yakni demokratis yakni proses-proses pengambilan keputusan dilaku-kan dengan menghargai kesetaraansemua komponen organisasi yang adadengan tetap menghormati hak-hak danwewenang dan kewajiban masing-masing komponen.***

PADANG - Tabloid AlternatifPuailiigoubat mendapat nilai plussebagai program yang suksesmengampanyekan seluruh kegiatandan mengkritisi kebijakan pemerintahyang tak berpihak terhadap publik,demikian terungkap dalam refleksicapaian program yang disampaikanstaf YCMM pada SP (StrategicPlanning) 2013 hingga 2018 yangdilaksanakan di Kayu TanamKabupaten Padang PariamanProvinsi Sumbar Senin (27/2) hinggaRabu (29/2).

Kortanius Sabeleake, KetuaDewan Pengurus YCMMmengatakan Puailig-goubat selama ini

Puailiggoubat Tolak Tawaran Rp 1 Miliarmenjadi tempat pengaduan masyarakatterkait masalah sosial, politik dankebijakan yang mereka alami.“Masyarakat telah menjadikan TabloidPuailiggoubat sebagai media untukmenyampaikan aspirasi mereka,”ujarnya.

Lanjutnya, dari sisi tekanan dankritik terhadap kebijakan pemerintahyang tak berpihak terhadap kepentinganmasyarakat, Puailiggoubat dipandangsudah memainkan perannya sebagaimedia publik. “Oknum pemerintahyang melakukan penyelewengan takutjika berhadapan dengan wartawanPuailiggoubat” tambahnya.

Kini ‘gangguan’ itu bertambah pula

dengan kehadiran Radio Sura FMyang tak kalah kritisnya.

Roberta Sarokdok, DirekturYCMM bahkan menyebutkanbahwa ada pihak tertentu yangpernah menawarkan uang Rp1 miliaragar Puailiggoubat ditutup. “Merekamerasa kepentingannya terganggudan penyelewengannya terhadapuang rakyat diekspos” ungkapnya.Sayang Puailiggoubat tak semurahitu. Kewajiban kepada masyarakatMentawai itu tak ternilai, masa mauditukar dengan Rp1 miliar saja,” tegasImran Rusli, Pemimpin RedaksiPuailiggoubat. gsn

Kortanius Sabeleake Roberta Sarokdok

dan memperkuat aliansi taktis danstrategis.

Selain itu, goal yang mau dicapaiyakni berkembangnya konsep dan modelpengelolaan yang berdasarkan nilai-nilaiadat dan kearifan lokal serta memperolehdukungan dari pemerintah dengan adanyakonsep PSDA yang berdasarkan nilai-nilai adat dan kearifan lokal, MAmemiliki kapasitas dalam PSDA yangberdasarkan nilai adat dan kearifan lokal,MA menerapkan model PSDA yangberkelanjutan dan tersedianya pasaralternatif bagi MA .

YCM Mentawai juga perlu mela-kukan beberapa harus aktif mengo-munikasikan gagasan-gagasan perjuanganhak masyarakat adat pada parlemen diMentawai dan juga membangun komuni-kasi dengan individu-individu parlemendan pemerintah. Menempatkan orang-orang yang berkomitmen pada posisipolitik dengan mekanisme yang kuatbuat organisasi agar mendapatkandukungan penuh. YCM perlu melakukankajian-kajian menyeluruh terhadapsituasi geo politik Mentawai secarareguler dan memperbesar tekanan-tekanan politik baik melalui media

STRATEGIC PLANNING - Suasana sperumusan strategic planning YCM Mentawai di Kayu Tanam, Padang Pariaman

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

STRATEGIC PLANNING - Suasana sperumusan strategic planning YCM Mentawai di Kayu Tanam, Padang Pariaman

FOTO:FATRIS/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012MENTAWAINEWS 16

kat untuk membincangkan hal peralihanlokasi dermaga ini, sehingga saya jugakaget, kok dermaga dibangun di lokasitanahnya Linton, sementara yangdisurvei dan yang disepakati masyarakatbukan di situ,” terang Adi.

Kata Adi, sudah unit pembangunandermaga di wilayah Desa Bosua yaknidermaga kayu di Dusun Monganbosuadibangun dua tahun lalu kini kondisinyasudah mulai hancur dan dermaga betondi Dusun Sao yang dibangun di perairandangkal pada November 2011 lalu, ke-dua pembangunan dermaga tersebut sa-

ngat disayangkan oleh karena dibanguntidak sesuai pada lokasi yang telah disurvei.

“Padahal dermaga kayu di DusunMonganbosua seharusnya dibangunpada lokasi survei ini, akibat daripengalihan yang tidak jelas menjadibangunan mubazir,” tambah Adi

Sementara Linton Munte mantanKepala Dusun Sao, pada Puailiggoubat,Senin (7/2) di rumahnya mengatakantahun lalu salah satu staf KecamatanSipora Selatan Sergius datang membawasurat penghibahan lokasi yang harusditandatangani pemilik tanah, Karena

lokasi di muka perkampungan lagibermasalah, ia menawarkan tanahnyayang tidak jauh dari lokasi rumahnyadan surat penghibahan tanah pun iatanda tangani.

“Memang pengalihan lokasi derma-ga ini tidak saya bawa ke forum sebabsituasinya sudah mendesak. Dari padapembangunannya tidak jadi atau dialih-kan ke dusun lain terpaksa sayamenghibahkan tanah saya, yang jelaspembangunan ini sudah masuk, dan sayajuga tidak menerima apa-apa dariperusahaan yang membangun dermaga

ini,” jelasnya. Linton juga menilai pembangunan

dermaga ini belum bisa dimanfaatkankarena panjangnya hanya 76 meter kapalatau apapun jenisnya belum aman buatmenyandar akibat dangkalnya lokasi.“Tapi yang saya dengar-dengar masihada lanjutannya untuk menyambungsekitar 20 hingga 30 meter lagi agarsampai di kedalaman yang aman buatkapal,” pungkasnya.

Sementara Romi pengawas proyeksaat dikonfirmasikan ia memberikanketerangan berbelit-belit, ia hanyamenyebutkan 2 nama perusahaan yangmengerjakan pembangunan dermagadangkal yaitu CV. Makaroni dan CV.Areu Primata dan nama kontraktor yangdisebutkannya Sudir dan Ucok.

Kalau masa kontraknya sudahhabis sejak akhir Januari lalu, untungdua kali di adendum dengan waktu 4Minggu sehingga masih dapat melanjut-kan pekerjaan hingga sekarang.

Sementara Kadis PerhubunganMentawai Eliza Murti yang dihubungiPuailiggoubat Kamis (23/2) mengatakandermaga Sao itu akan diperbaiki. “Der-maga Sao itu kita akan kita perbaiki lagi,dan rencananya kita juga akan monito-ring di sana, dan ini juga demi lancarnyahubungan transportasi di sana” katanya,tapi tak dijelaskan akan diperbaikibagaimana, apakah akan dipindahkanlokasinya atau bagaimana.***

Ternyata Dermaga Sao DibangunTidak di Lokasi Survei

SAIBI - Puskemas di Desa SaibiSamukop, Kecamatan Siberut Tengahterancam tak berpintu, pasalnya tukangmengancam akan mengangkat pintutersebut karena kontraktor PT. TuahSakato dan CV. Awali Mandiri tidakmemberikan gaji tukang sebanyak Rp6,5juta.

Tirus Sauddeinuk (37) tukang yangmengerjakan pintu Puskesmas padaPuailiggoubat (2/3) mengatakan sampaisaat ini sebanyak 13 pintu Puskesmasyang selesai di kerjakan dengan hargaRp500 ribu per lembar atau total Rp6,5juta belum dibayar sama sekal

”Saat ini belum di bayar sama sekalipadahal pintunya sudah siap danterpasang karena ini sudah lama, kalautidak di bayar juga tidak ada kata lainsaya akan bongkar pintu Puskesmasitu,” geramnya.

Lanjut Tirus, uang sebanyak itubukan hanya miliknya tetapi pekerja danupah pengadaan kayu untuk bahanpintu. “Semuanya itu bukan uang sayaseluruhnya tetapi masih ada uang kayu

tukang sinso untung saja tukang sinsoitu masih keluarga saya, kalau tidak sayajuga akan di tuntutnya,” katanya.

Menurut Tirus, awal kejadiannyapada tahun 2010, dimana PT. TuahSakato sebagai kontraktor, memberikantender pembuatan pintu kepada Tirussebanyak 13 buah, setelah selesaidikerjakan dan terpasang, PT. TuahSakato putus kontrak dan pergi begitusaja tanpa membayar upah pintu itu.

”Saat putus kontrak, saya ada diPadang, saya baru tahu setelah anggotasaya memberi kabar lewat telepon,bahwa upah tukang mereka belum PTTuah Sakato, rencananya akan kita sitabarang-barang mereka, tapi ternyatasemua barangnya sudah keburu dibawa,” jelas Tirus.

Ketika, Tirus menghubungi pihakPT. Tuah Sakato lewat telepon, Budipelaksana harian dari mereka berjanjiakan datang membayar upah mereka.“Namun setelah saya tunggu-tunggu diatidak datang dan saya pun balik ke Saibitanpa ada yang membayar upah itu,”

jelas tirus. Pada tahun 2011 pemerintah kabu-

paten datang ke Saibi Samukop untukmelihat kondisi bangunan Puskesmasbelum selesai. “CV. Awali Mandirimelanjutkan pembangunan Puskemas,Germin dari Dinas Kesehatan menga-takan upah pengerjaan pintu itu akan dibayar nanti oleh CV. Awali Mandiri,”ungkap Tirus.

Sementara CV. Awali Mandiri pihakkedua yang melanjutkan pembangunanPuskesmas hingga tahun 2012 ini, ketikapuailiggoubat konfirmasi, Jolly Sanenekpelaksana harian kerja mengatakanmengenai upah pengerjaan pintuPuskesmas bukanlah tanggung jawabtim mereka. “Upah tukang pintu itubukan urusan kami,waktu kamimelanjutkan pembangunan Puskesmasini tidak ada dari dinas kesehatan itumemberi kami uang untuk membayarupah ini,” katanya.

“Lain pasal jika Iwan-TuahSakato—memberi upah itu ke kita dankemudian tidak kita bayar baru kita bisa

PU Segera Wujudkan Air Bersih di SiberutUtara

SIKABALUAN - Untuk tahun 2012 ini pihak Dinas Pekerjaan UmumMentawai akan melakukan perencanaan pembangunan sarana airbersih yang bersumber dari air terjun Sinungunung yang terletak diDusun Sirilanggai, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara.

Camat Siberut Utara, Seminar Siritoitet pada Puailiggoubat,Selasa (6/3) mengatakan tahun ini pihak PU akan melakukanperencanaan air bersih tersebut. “Kita berharap dengan adanyaperencanaan ini ada tindak lanjut untuk pembangunannnya ke depansehingga air bersih di Siberut Utara khususnya di Sikabaluan tidaksulit lagi,” katanya.

Seminar menambahkan, salah satu faktor tidak banyaknyapengunjung datang ke Siberut Utara karena sulitnya mendapatkan airbersih, baik untuk mandi maupun untuk air minum. “Jadi denganadanya pembangunan ini ke depan tidak ada alasan lagi. Memangkalau kita lihat untuk air minum dan mandi masyarakat hanyamengharapkan dari hujan saja karena air yang ada di Sikabaluan asindan berwarna merah seperti teh,” katanya. bs

Upah Tak Dibayar, Tukang Ancam Bongkar Bangunandituntut,” katanya.

Terkait ada ancaman dari tukangakan membongkar pintu itu CV. AwaliMandiri menurut Jolly itu terserah

tukang. “Kalau mereka ngotot untukmembongkar silakan saja yang jelas kitatidak punya utang sama tukang,” tutupJolly. rr

DERMAGA:Dermaga Sao, Sipora Selatan yang salah tempat, dibangun di perairan dangkal

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Proyek pembangunandermaga di Dusun Sao,

Desa Bosua, KecamatanSipora Selatan ternyata

tidak pada lokasi yangdisurvei pada tahun

sebelumnya, akibatnyadermaga yang dibangun

sepanjang 76 meterberada di daerah yang

dangkal.

Irman Jhon - Patrisius Sanene’

melakukan survei dan uji kelayakanlokasi pembangunan derma-ga, memakai alat yang maka dapatlah lokasinya.“Menurut tim survei lokasi dermagayang baru itu adalah pada lurusan jalangedung GKLM (Gereja Kristen KuteranMentawai) atau di depan kampungSao,” katanya. (26/2)

Lanjut Adi, saat survei ia ikutmendampingi, dari keterangan mereka,memastikan lokasi pembangunan derma-ga itu di depan perkampungan, sebabselain kondisi dasar tanahnya mendu-kung, pemutaran kapal ketika maukeluar masuk pun cukup aman.

Namun Adi tidak tahu penyebabpembangunan dermaga tersebut dilaku-kan tidak pada lokasi yang sudahdisepakati warga setempat. “LintonMunteh Kepala Dusun sebelumnya,tidak pernah mengumpulkan masyara-

K epala Dusun Sao Adi Tiawar-man Saumanuk mengatakan,ketika tim dari pusat turun

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 MENTAWAINEWS17

Upah Tak Dibayar Tukang TahanKunci Pustaka SDN 01 Saibi

Meski sudah selesaidibangun sejak 2011,

pustaka SDN 01 SaibiSamukop Kecamatan

Siberut Tengah, belumbisa dipakai. Kuncinyaditahan tukang karena

upah mereka belumdibayar kontraktor.

kemudian pasir 6,5 kubik Rp 1,3 juta,lobrik 600 petak senilai Rp1,2 juta,selanjutnya papan lobrik sebanyak 15lembar dengan harga Rp225 ribu,kemudian pintu 1 unit seharga Rp500

ribu, lalu jendela 7 unit seharga Rp700ribu.

Upah buruh angkut semen sebanyak40 sak sebanyak Rp300 ribu dan biayapenjemputan Cap untuk 20 liter

minyak tanah senilai Rp160 ribu dan10 liter bensin campur Rp150 ribu.“Total upah keseluruhan yang belumterbayar Rp7.625.000,” terangnya.

Lanjut Tirus, upah bahan-bahan

belum dibayar, dan bahannya milinya,soal upah tukang yang ia datangkan dariPadang belum dibayar si Cap, solusinyaia terpaksa menjual emas saya,” katanya.

Akibat tak dibayarnya upah, Tirusnekad untuk menahan kunci pustaka.“Kalau belum dibayar, kunci pustakasaya tahan, sampai si Cap bayar upahini,” ungkapnya.

Kepala SDN 01 Parmenas Sakerumengatakan setelah selesai dibangunpustaka ini belum dipakai sama sekali,selain persoalan upah, serah terima jugabelum dilakukan. “Serah terima jugabelum dari si pemborong, pustaka inibelum bisa di pakai padahal anak-anakbutuh sekali membaca,” katanya.

Untuk penyelesaian tersebut pihaksekolah telah melapor Cabang DinasPendidikan. “Kita sudah sampaikan keDinas Cabang Pendidikan dan sempatjuga ke BPK tapi sampai saat ini belumada penyelesaiannya,” kata Parmenas.

Padahal isi pustaka sudah lengkap,kemudian mobilernya dan buku serta 1unit komputer dan 1 unit laptop sertadokumennya sudah ditandatanganibersama Bappeda.***

SAIBI - CV. Awali Mandiri melarangDinas Kesehatan mengoperasionalkanfasilitas Puskesmas di Desa Saibi,Kecamatan Siberut Tengah pada Maretini karena masih dalam proses finishingdan pemeliharaan hingga Juni men-datang.

Jolly Senenek, Pelaksana HarianKerja CV Awali Mandiri, Maret ini padatahap finishing dan pemeliharaan, masapemeliharaan tesebut dalam kontrakselama 6 bulan dari tanggal 18 Desember2011 sampai 3 Juni 2012. “Kalaudioperasionalkan Maret ini tentu tidakakan bolehkan Dinas Kesehatan mem-

buka Puskesmas itu,” tersebut. Alasan Jolly, karena segala isi di

dalam Puskesmas masih dalam tanggungjawab CV. wali Mandiri. “Isi di dalamPuskesmas itu tanggung jawab kita,kalau nanti di pakai dan di dalamnyaada yang rusak atau pecah itu haruskami jaga, kita tidak mau rugi, karenaada upah pemeliharaan, dan kita tidakakan biarkan itu terjadi, puskesmastidak boleh di pakai dulu,” tegasnya.

Tapi kalau Dinas Kesehatan tetapakan memakai Puskesmas ini harus adakesepakatan yang kuat. “Boleh dipakaitetapi dinas kesehatan harus berko-

mitmen dulu dengan kita, tentangpertanggung jawaban isi didalam Pus-kesmas, bila perlu kita buat beritaacaranya untuk soal ini,” ujar Jolly.

Seperti yang diberitakan sebe-lumnya, Dinas Kesehatan akan dioper-asionalkan Maret ini, hal itu terungkapsaat Dinas Kesehatan datang untukpembersihan Puskesmas tersebut pada(10/2), saat itu CV. Awali Mandiri tidakmemperbolehkan Dinas Kesehatanmasuk membersihkan di dalam Puskes-mas, pihak kontraktor tidak memberikunci karena status pengerjaannyasedang tahap finishing dan pemeliharaan.rr

Pemborong Larang Puskemas Saibi Dipakai

SAIBI - CV Awali Mandiri kontraktorpembangunan SMP Siberut Tengah yangdikerjakan tahun 2011 dengan volume10 x 36 meter diputuskan pemerintahKabupaten Kepulauan Mentawai.

Jolly Sanenek, Pelaksana KerjaHarian CV. Awali Mandiri mengatakanpengerjaan bangunan SMP tidak bisa dilanjutkan karena kontrak diputussehingga tidak bisa di selesaikan 100persen. “Penyelesaian tidak bisa dilaku-kan, sampai Maret ini, bangunan sekolahyang tidak selesai satu lokal, belum

Malancan Sambut Pembangunan DenganGoro Desa

MALANCAN - Masyarakat Desa Malancan Kecamatan Siberut Utaramenyambut pembangunan yang masuk diwilayahnya denganmelakukan gotong-royong bersama, baik pembersihan jalan maupunlingkungan.

Kata Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen, ia maupembangunan maka caranya harus lakukan gotong-royong agarpemerintah memberikan perhatian. “Kalau jalan dan lingkungan tidakbersih maka pemerintah akan punya pikiran bahwa masyarakat tidakmau dan tidak mendukung pembangunan yang ada,” katanya. (10/3)

Hal yang sama juga disampaikan Ligi Loer salah seorang stafDesa Malancan. “Gotong-royong itu perlu, terlebih untuk memeliharabangunan dan lingkungan yang ada sehingga nantinya lingkunganterlihat bersih dan sehat,” katanya.

Seperti halnya di Dusun Sirilanggai, gotong-royong diarahkanpada pembersihan lingkungan dusun terutama Bandar dan badanjalan serta juga pembersihan badan jalan penghubung Sirilanggai-Malancan. bs

CV Awali Mandiri Putus Kontrak, SMP Siberut Tengah Terbengkalaiterpasang keramik, pengecatan untuk 3lokal tuntas,” katanya padaPuailiggoubat. (3/3)

Kata Jolly, penyebab putus kon-trak lantaran tidak selesai sesuai denganperjanjian salah satunya timbunan tanahdi lokal, kami harus menunggu supayatanah benar-benar keras dan jika dipaksakan pemasangan keramik ituberesiko. “Kalau dipaksakan tanah akanturun dan keramik akan pecah, hanyaitu saja yang menyulitkan kami,” kataJolly.

Setelah putus kontrak, CV. AwaliMandiri didenda dan semuanya sudahdibayar. “ Putus kontrak dan di denda100 juta lebih sudah kita bayar kepadaperpajakan,yang jelas kita tidak punyahutang lagi, tukang juga tidak ada masalahupahnya sudah kita bayar,” ungkapJolly lagi.

Untuk penyelesaian pembangunansekolah tersebut rencananya diselesai-kan tahun ini, “Rencananya penyele-saiannya sekolah tersebut akan direnca-nakan tahun ini dan kita belum tahu pasti

apakah kita juga yang akan dilibatkandalam kelanjutan pembangunan ini,”katanya.

Putusnya kontrak CV awali Man-diri berdampak pada gaji tukang yangterpotong. Tirus Sauddeinuk(37)pekerja bangunan sekolah SMP menga-takan, akibat putus kontrak ini upahpekerja juga terpotong.”Kesepakatanupah kami awalnya Rp53.500.000

setelah putus kontrak, upah kamidipotong Rp9,000,000, padahal putuskontrak bukan urusan kami,” kesalnya.

Akan tetapi tukang tidak bisaberbuat apa-apa karena upah tersebutsudah dipotong “Karena sudah dipotongbagaimana lagi, tidak bisa kami tuntutkarena tidak mau bermasalah saja”tutupnya.

rr

dipasang. Hasil penelusuran Puailig-goubat penanggung jawab bangunan itubernama Cap, tapi tak diketahui namapanjangnya.

Tirus Sauddeinuk (37), kepalatukang bangunan pustaka pada Puai-liggoubat, Jumat (2/3) sejak selesainyapengerjaan pustaka tahun 2012 ini upahpara pekerja belum dilunasi pemborong.“Si Cap belum ada bayar upah kitasampai Maret, padahal pustaka sudahselesai, namun ia tidak datang-datang keSaibi sampai sekarang,” ujarnya.

Ia juga mengatakan ada beberapaupah yang belum di bayar di antaranya,papan satu kubik senilai Rp1,5 juta,papan les 3 lembar seharga Rp90 ribu,

Rinto Robertius Sanene’

N amun identitas kontraktorpustaka tersebut tidak dike-tahui, sebab plang proyek tak

PUSTAKA - Pustaka SDN 01 Saibi yang belum bisa dipakasi karena upah tukang belum dibayar kontraktor

FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

FOTO:RINTOPUAILIGGOUBAT

Meskipun pemerintahan baru diKabupaten Kepulauan Mentawaibelum pernah terdengar menyatakan

persetujuannya terhadap rencana akan masuk-nya perkebunan kelapa sawit segala besar,lengkap dengan pabrik pengolahan dan pela-buhan untuk pengapalannya, tapi masyarakayMentawai juga belum pernah mendengar peno-lakan mereka terhadap rencana tersebut.

Sementara izin lokasi yang telah dikeluar-kan oleh bupati sebelumnya masih berlakusampai 22 Maret 2012 dan sepertinya akandiperpanjang lagi untuk memberi kesempatannegosiasi kepada kedua belah pihak.

Dari dua indikator ini saja besarkemungkinan rencana pembukaan perkebunankelapa sawit dengan total luas 74.000 hektaryang melibatkan perusahaan raksasa sawitseperti Gozco Plantation dan lainnya akansegera terwujud di Mentawai.

Sesuai tradisi investasi bisnisperkebunan skala besar di mana-mana,investor dan pemerintah—pusat maupundaerah—memainkan pola kemitraan yangsangat intens dengan cirri-ciri sangat telengaskepada masyarakat adat penghuni bakallahan perkebunan tersebut. Masyarakat akandilemahkan dengan berbagai legalitas sepertisertifikat tanah, HGU (Hak Guna Usaha), UUPerkebunan yang akan didukung dan dijagasepenuhnya secara langsung oleh isntitusikepolisian dario Polsek setempat sampai kemarkas besar Polri di Jakarta.

Langkah pertama adalah memecahbelahmasyarakat. Segala unsur yang bisa membuatkohesifitas masyarakat terburai akandilaksanakan tanpa peduli akan dampakkerusakan jangka panjangnya. Kalau perluayah dibuat membenci anak, dan anak dibikinmengurangajari ibunya. Begitu seterusnyasampai ke tingkat yang lebih tinggi.

Investor dan pihak-pihak yang akanmendapat keuntungan dari dibukanyaperkebunan kelapa sawit ini tak akan segan-segan mengadu domba siapa saja atas dasarapa saja, asal tujuannya mewujudkan sebuahperkebunan kelapa sawit skala besar yangakan mengalirkan miliaran rupiah ke koceknyatercapai.

Masyarakat harus waspada dan tidak gam-pang terbujuk rayuan manis pihak investordan kaki tangan mereka. Perspektif jangkapanjang harus dipakai untuk melihat perban-dingan manfaat dan mudarat dari pembukaanperkebunan dan pabrik kelapa sawit tersebut.Hitung-hitungannya harus tepat dan proyektif.Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Uang memang sangat menggoda hasrat,tapi masa depan anak cucu harusdipertimbangkan dengan seksama. Uang takbertahan lama, sumber daya takberkeputusan yang dihasilkan oleh lahansekecil apapun akan bertahan sampai akhirhayat, bahkan sampai cucu buyut terakhir.

Tak ada yang melarang orang Mentawaimelepas lahannya untuk perkebunan kelapasawit, itu hak mereka, tapi pertimbanganperlu disampaikan, karena kita peduli padagenerasi Mentawai berikutnya, yang akanterseok-seok dalam kehinaan dan penderitaanselamanya sebagai buruh harian di kebunsawit milik orang lain.***

SuaraPuailiggoubat

Konflik Sawit Segera Terjadi?

18PuailiggoubatNO. 236, 15 - 31 April 201 2

Penyiksaan di PerkebunanKelapa Sawit

Down to Earth 87, Desember 2010Kisah Seorang PekerjaKebun Sawit Di Kalimantan:

“Semakin lama kami bekerja,semakin kami menambah hu-tang.”Itulah keluhan yangdiucapkan oleh pak Surosoyang merasakan bekerja diperkebunan kelapa sawit diKabupaten Bulungan, Kali-mantan Timur selama 4,5bulan. Wawancara ini dila-kukan di kantor Sawit Watchpada awal Nopember 2010.Pada saat yang bersamaanSawit Watch dan masyarakatkorban perkebunan kelapasawit tengah mempersiapkanlaporan ke Komnas HAM atasmasalah yang mereka hadapi.

Berawal dari keinginanuntuk merubah nasib, Surosowarga desa Mlarang, Kabu-paten Purworejo, Jawa tengahmemutuskan untuk mencobamendaftar menjadi pekerjakebun sawit melalui seorang“kontraktor”. Kontraktor iniadalah warga desa tetanggayang ditugasi oleh bos (de-mikian mereka memanggilpemilik kebun) untuk mencariorang sebanyak-banyaknya

Keinginan untuk menjadipekerja kebun sawit timbulkarena tergiur dengan ucapanyang disampaikan oleh bos,bahwa di Kalimantan itu mu-dah untuk mendapatkanuang. Kalau cuma Rp100.000per hari pasti bisa didapatdengan mudah dan itu hanyaberlaku untuk mereka yangmalas bekerja, kalau rajinpasti bisa mendapatkan lebihdari itu. Pertimbangan lainyang membuatnya inginberangkat adalah karena anaknya yang pertama akanmasuk sekolah lanjutan atas(SLTA) tentunya akan perlubiaya yang banyak.

Selain itu, mereka jugadijanjikan bahwa akan men-dapatkan upah kerja boro-ngan sebesar Rp400.000/ha,naik pesawat udara ke tempattujuan, disediakan fasilitassekolah, rumah ibadah dantempat tinggal yang nyaman.

Pekerjaan yang dilakukansebagai perintis di perkebu-nan juga tidak berat, merekahanya diminta untuk mem-babat kayu-kayu yang hanyasebesar ibu jari.

Ada13 orang dari desa Su-

berangkat ke Surabaya de-ngan menggunakan bus, terusnaik kapal laut menuju Sa-marinda. Sepanjang perjala-nan dari Purworejo ke Sura-baya mereka tidak menda-patkan makanan ataupun

bil perusahaan. Mereka diba-wa naik mobil ke kebun, danjaraknya terasa jauh sekali,sepertinya disengaja agarmereka tidak tahu jalan keluardari kebun.

Kenyataan tidaklah sepertiyang diceritakan. Lahan per-kebunan masih gundul, hanyaada sisa tebangan pohon. Me-reka juga harus membuat tem-pat tinggal mereka sendiri (bia-sanya disebut camp). Untukpenyediaan kebutuhan tempattinggal dan peralatan bekerja,seperti terpal (untuk tenda),lampu tempel, lampu petro-max, tikar untuk tidur, sarungtangan, parang, dsb disediakanoleh perusahaan tapi dihitungsebagai hutang yang akan dipo-tong ketika pembayaran hasilborongan nanti.

Baru tiga hari kerja di kebunSuroso sudah ingin berhentikarena tahu dibohongi. Sa-yangnya ia belum bisa keluarkarena jarak kebun ke jalanbesar cukup jauh. Pihak peru-sahaan melakukan penga-manan di setiap pos untukmemastikan tidak ada pekerjayang melarikan diri, karenaternyata seringkali pekerja diperkebunan ini melarikan diri.Ada yang berhasil dan adayang harus kembali lagi kekebun karena tertangkap olehpihak perusahaan.

Pekerjaan pertama merekaadalah merintis kebun, yaitumembersihkan lahan dari se-mak dan rumput sebelum dita-nami kelapa sawit. Satukelompok mereka terdiri dari 13orang yang berangkat bersama-sama dari kampung. Merekamengerjakan 1 blok lahan selu-as 60 ha selama ±48 hari de-ngan upah Rp12 juta. Berartipekerjaan mereka hanya di-hargai Rp200.000 per hektare.Dari jumlah tersebut Rp10 jutadipotong oleh perusahaan un-tuk pembayaran hutang dansisanya barulah dibagi di an-tara mereka. Jadi masing-ma-sing mereka hanya menda-patkan ±Rp150.000.

roso yang mendaftarkan dirike kontraktor, ditambah 7orang kerabat kontraktor yangikut serta menjadi pekerjakebun. Keberadaan kerabatkontraktor meyakinkan mere-ka bahwa pekerjaan ini baikuntuk mereka.

Dari Purworejo mereka

minuman. Mereka baru men-dapatkan makanan ketika dipelabuhan Tanjung Perak,Surabaya.

Setibanya di Samarinda,mereka naik mobil menujupelabuhan ke Bulungan terusnaik speed boat ke Sekatak.Disana sudah menunggu mo-

(2010) dan 12,49 juta (2011).

Program PNPMMPSiapa pun maklum bahwa peme-

rintah telah berupaya keras menekanangka kemiskinan dan pengangguran.Upaya itu diwujudkan melalui berbagaiprogram penanggulangan kemiskinanyang tersebar di kementerian danlembaga negara. Salah satunya adalahprogram nasional pemberdayaan ma-syarakat mandiri perdesaan (PNP-MMP). Cara yang gunakan PNPMMPyaitu menjadikan rumah tangga miskin(RTM) sebagai kelompok sasaran,dengan pemberian bantuan PNPMMPkiranya dapat berdampak positif dansignifikan terhadap pendapatan keluarga.Program ini didukung dengan pem-biayaan yang berasal dari alokasi ang-garan pendapatan dan belanja negara(APBN), alokasi anggaran pendapatandan belanja daerah (APBD), serta danahibah dari sejumlah lembaga pemberibantuan di bawah koordinasi Bank Du-nia. Pada 2011 lokasi dan alokasi ban-tuan langsung masyarakat (BLM)PNPMMP mencakup 32 provinsi, 393kabupaten/kota, dan 5.020 keca-matan dengan total BLM Rp8,2triliun. Sedangkan untuk tahundepan, pemerintah akanmengalokasikan danaPNPMMP Rp10 triliundan ditambah dana pen-dukungnya Rp1 miliar.

Upaya keras pe-merintah hingga me-naikkan alokasi ang-garan tersebut me-mang sebuah acunganjempol. Namun, apa-kah anggaran besarsudah maksimal dalammengurangi angka kemiskinan. Bilamelihat data dari LIPI, tentu masih jauhdari harapan. Oleh sebab itu, pemerintahharus menelaah kembali apakah bantuanyang diberikan selama ini telah sesuaidengan sasaran atau malah meng-hamburkan anggaran negara tanpa adahasil yang signifikan. Penulis mengkaji.ketidakefektifan penyaluran danaPNPMMP ini karena pengalokasiandana lebih besar untuk infrastruktur(80%) dari pada untuk pemberdayaanmasyarakat (20%). Padahal ketika danaPNPMMP lebih besar digunakan untukinfrastruktur seperti membangun jalan,gorong-gorong, dan talut tidak secaraotomatis pendapatan masyarakatbertambah melainkan hanya aksesmasyarakat menjual hasil panennya sajayang lebih mudah, dengan kata lainefeknya terhadap pertumbuhan eko-nomi tidak bersifat langsung dirasakanoleh masyarakat. Padahal, visi PNP-MMP yakni tercapainya kesejahteraandan kemandirian masyarakat miskin

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 PODIUM19

Sebagaimana tertuang dalam UUD1945 pasal 34 bahwa ’’fakirmiskin dan anak-anak telantar

dipelihara oleh negara’’. Dalam pasal 27ayat 2 juga disebutkan ’’tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan danpenghidupan yang layak’’.

Namun, penerapan konstitusitersebut ternyata belum maksimal bilakita lihat masih tingginya angka kemis-kinan di Indonesia. Untuk itu, demimewujudkan penghormatan, perlindu-ngan, dan pemenuhan hak-hak dasarmasyarakat miskin, secara progresifpemerintah harus mengambil langkahpenanggulangan dalam jangka panjang.Mengingat, daerah-daerah yang dipenuhioleh masyarakat miskin masih menyebardi seluruh wilayah Indonesia dari dusun-dusun, tepian hutan, sampai pinggiranpantai yang jauh dari akses informasi.Padahal jika kita perhatikan, Indonesiaadalah salah satu negara berkembangyang memiliki kekayaan sumber dayaalam (SDA) melimpah. Namun, ba-nyaknya SDA tidak lantas membuatsejahtera. Tapi sebaliknya, fenomenakemiskinan yang menghiasi setiapkehidupan masyarakat Indonesia.

SUDAH begitu banyak programpemerintah dalam penanggulangankemiskinan. Seperti, bantuan opera-sional sekolah (BOS), beras untukmasyarakat miskin (raskin), bantuanlangsung tunai (BLT), rumah tanggasangat miskin (RTSM), PNPMM, sertapenanggulangan kemiskinan berbasispemberdayaan usaha mikro dan kecildengan memberikan bantuan modal ataupembiayaan. Kenyataannya, masalahkemiskinan tidak juga sirna dari negeriini. Bahkan, Presiden SBY meme-rintahkan kepada seluruh Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II; lembagapemerintah non kementerian; sertagubernur, bupati dan wali kota melaluiInstruksi Presiden No. 3/2010 tentangProgram Pembangunan yang Berkea-dilan meliputi: (1) Program Pro Rakyat,(2) Keadilan untuk semua (Justice forAll), (3) Pencapaian Tujuan Pemba-ngunan Millennium (Millennium Deve-lopment Goals/MDGs).

Program-program tersebut digulir-kan pemerintah karena harapannyadapat menurunkan angka kemiskinanhingga 5 persen pada 2025. Akan tetapi,apa yang ditargetkan pemerintah seper-tinya jauh dari panggang api denganmelihat angka kemiskinan masih tercatatcukup fantastis hingga saat ini. Menurutdata dari Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia (LIPI), tingkat setengahpengangguran terus mengalami pening-katan dalam lima tahun terakhir, dari29,64 juta orang pada 2005 menjadi 32,8juta 2010. Pada 2011, jumlah setengahpengangguran diproyeksi LIPI mening-kat menjadi 34,32 juta orang. Sementaraitu, Tim Nasional Percepatan Penang-gulangan Kemiskinan (TNP2K) padaakhir Oktober 2011 mencatat jumlahpenduduk miskin Indonesia versi Badan

perdesaan. Kemandirian berarti mampumengorganisir diri untuk memobilisasisumber daya yang ada di lingkungannya,mampu mengakses sumber daya di luarlingkungannya, serta mengelola sumberdaya tersebut untuk mengatasi masalahkemiskinan.

Melihat anggaran yang akan diku-curkan pada 2012 tidaklah sedikit, makapenulis berharap kiranya dalam penga-lokasiannya perlu dirubah, minimal60% atau bahkan bisa mencapai 80%untuk pemberdayaan masyarakatmiskin dan sisanya untuk infrastruktur.Hal ini perlu dilakukan, dengan landasansampai saat ini jumlah penduduk miskindi Indonesia masih cukup menonjol.Karena selama ini dengan hanya dialo-kasikannya 20% untuk pemberdayaanmasyarakat miskin, ternyata upayaprogram penanggulangan kemiskinanmasih bersifat top down, temporal(jangka pendek) dan dilakukansecara parsial serta tidak bisaberkelanjutan sehinggaefektivitasnya untukpenang-

gulangan kemiskinan dipandang masihbelum optimal. Karenanya perlu adanyametodologi pengambilan kebi-jakandengan menjadikan anggaranpenanggulangan kemiskinan lebih besardari infrastruktur, sehingga kebijakan inibisa lebih partisipatif dan berkelanjutan.Dengan menjadikan masyarakat miskinturut serta secara langsung dalamberbagai aktivitas pengurangan kemis-kinan sesuai dengan keahlian dan sumberdaya alam yang ada. Karena itupemerintah harus berpijak pada pengem-bangan kearifan lokal, sehingga pember-dayaan masyarakat akan benar-benarmengarah pada konsep pembangunanekonomi yang merangkum nilai-nilaisosial yang mencerminkan ’’peoplecentered, participatory, empowering,and sustainable’’ (Chambers, 1995.Dalam Surabi, 2004:26) yang melihatbeberapa peluang alternatif untukmemberikan kesempatan kepada masya-rakat untuk mengembangkan SDA yangada dalam membantu perekonomianmereka sendiri. Dan hal itu bisa terlak-sana manakala pembagian anggaran

bukanlah satu-satunya cara untukmengatasi kemiskinan yang sudahsangat sistemik. Mengingat programPNPMMP bukan sekadar membagi-bagikan dana, tetapi di dalamnyaterkandung pembelajaran tentangdemokratisasi pada akar rumput,membangun dan membudayakan se-mangat kemitraan, serta berupayameningkatkan keberdayaan dan ke-mandirian masyarakat sebagai modalsosial bangsa untuk keluar dari kemelutkemiskinan. Oleh sebab itu, perlusebuah arahan yang konkret dalampenyaluran anggaran dana PNPMMP.Misalnya, pertama, bila pekerjaanmasyarakat seorang nelayan, maka danaPNPMMP dapat digunakan untuk

membeli perahu danmembangun rumpun

sebagai tempat ber-kembangnya ikan dengan kedalaman 8

hingga 15 meter se-cara permanen. De-

ngan adanya perahudan rumpun tersebut

nelayan akan lebih efektifdan optimal untuk menda-

patkan ikan. Sehingga usahadi sektor perikanan mampu meno-

pang pemenuhan kebutuhan hidupkeluarga nelayan , sedangkan peme-rintah akan mampu mengukur sejauhmana proses modernisasi perikanan

mempengaruhi terjadinya pola-risasi sosial-ekonomi dan peru-bahan tingkat kesejahteraankeluarga nelayan.

Kedua, mengarahkan danaPNPMMP untuk menyulapkawasan pesisir pantai sebagai

desa wisata, dari progam desawisata ini, tentunya akan berdampakbesar terhadap ekonomi masyarakatyang ada di sekitar lokasi kawasan desawisata, sebab dari desa wisata yang dibentuk tersebut, masyarakat akanberperan langsung menjadi pelaku usahadalam bidang pariwisata. Pengalokasianminimal 60% atau 80% untuk merom-bak rumah masyarakat menjadi tempatpenginapan (home stay), dan denganmenyediakan dua kamar bagi parawisatawan lokal maupun mancanegara.Masyarakat yang memiliki tempatpenginapan juga bisa langsung menye-diakan menu makanan yang dibutuhkanpara wisatawan. Selain itu, desa wisatayang dibentuk ini, tentunya akan lebihmudah mendongkrak pendapatan pelakuusaha kecil menengah (UKM) yangberada di daerah tersebut. Karenamasyarakat desa wisata bisa melakukanpengembangan diversifikasi usaha baikitu home industry, warung makanan,menyediakan counter HP, warungsembako dan lain-lain.

Dengan pengembangan diversifikasi

usaha tersebut maka semua yangdibutuhkan para wisatawan sudah bisadipenuhi oleh masyarakat desa wisata.Selanjutnya dana 40% atau 20% dia-rahkan untuk membangun infrastrukturseperti jalan untuk menuju kawasan desawisata.

Ketiga, mengoptimalkan kawasanperkebunan dan persawahan untukmendongkrak dana tambahan, mengi-ngat kedua kawasan tersebut tidak bisadirasakan hasilnya oleh masyarakatsetiap harinya. Oleh sebab itu, danaPNPMMP kiranya dapat dipergunakanmasyarakat untuk membeli ternakkambing atau mengembangkan usahatawon/lebah madu di kawasanperkebunan.

Karena dengan memelihara ternakkambing selain bisa dirasakan daging-nya, kotorannya bisa dimanfaatkanuntuk pupuk. Begitu juga tawon/lebah,karena besarnya manfaat madu terhadapkesehatan, sudah dapat dipastikanmasyarakat akan mendapatkan pengha-silan tambahan dengan menjual maduhasil budi daya.

Sedangkan kawasan persawahanbisa dimanfaatkan masyarakat untukmemelihara bebek. Dengan begitu, setiapharinya masyarakat mampu meng-hasilkan telur, bahkan bisa dibuatmenjadi telur asin dengan pengolahan secara home industry.

Jika metode penggunaan danaPNPMMP bersentuhan langsungdengan SDA yang ada seperti contohtersebut, maka otomatis mampu ber-dampak langsung dalam peningkatankesejahteraan masyarakat. Mengingatpemberdayaan masyarakat memilikiketerkaitan erat dengan sustainabledevelopment. Di mana, hal ini sebagaigerbong yang akan membawa masyara-kat menuju suatu keberlanjutan secaraekonomi, sosial dan ekologi yangdinamis. Pada akhirnya, harus disadaribahwa keberhasilan PNPMMP perluadanya kerja sama dari semua stake-holder. Baik pemerintah daerah maupunmasyarakat. Karena itu, diperlukansebuah pola kemitraan seperti mem-bangun kawasan desa wisata dengandinas pariwisata, pengoptimalan kawa-san perkebunan dan persawahan dengandinas peternakan. Begitu juga untukinfrastruktur dapat bermitra dengandinas pekerjaan umum.

Sungguh membahagiakan jika kebija-kan pengalokasian dana PNPMMPdapat diterapkan dengan metode pem-bagian 80% atau minimal 60% untukpemberdayaan masyarakat miskin dan20% untuk infrastruktur.

Sehingga, langkah tersebut dijadikanawal yang baik untuk mewujudkan cita-cita dan amanah para pendiri negara danbapak bangsa yaitu menyejahterakanrakyat. Semoga melalui kebijakan danberdasarkan sumber daya alam sertakeahlian masyarakat tersebut, prosespengentasan kemiskinan dapat terwu-jud. Semoga.***

Menyoal Kebijakan PNPM Mandiri Perdesaanoleh: Drs. Hi. Fauzan Syai’e

Anggota Komisi II DPR RI Dapil Lampung

Pusat Statistik (BPS)2007 tercatat 16,58 juta,15,42 juta (2008), 14,15juta (2009), 13,30 juta

diterapkan sepertiyang penulis ungkap-kan di atas.

Memberi ’’ikan’’

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012MENTAWAINEWS 20

Rumah Bantuan Kemenperadi Bukit Pamewa Terbengkalai

Warga Desa BukitPamewa (SP III) Sipora

Utara mendapatkanbantuan dengan nama

Bantuan StimulanPerumahan Swadaya

Tahun Anggaran 2011sebanyak 50 unit.

Perumahan ini adalahpembangunan baru dari

Kementerian PerumahanRakyat (Kemenpera).Tapi sampai sekarang

pembangunannya belumrampung.

pada bulan September tahun lalu telahdiadakan rapat dan sosialisasi pemba-ngunan perumahan itu di desa itu. Lahanyang digunakan untuk pembangunanrumah itu adalah dari Tanah Kas Desa(TKD) seluas 1,5 hektar yang sebelum-nya di plot seperti biasa di daerahtransmigrasi.

Sepengetahuannya pelaksana pem-bangunan ini adalah KSMPP namun iatidak tahu apa kepanjangannya, hanyasaja ia katakan KSMPP adalah sejeniskoperasi. Pembersihan Lokasi sesuaidata di kantornya dimulai pada 22

Oktober 2011 dan selanjutnya mulaidikerjakan dengan perataan lokasiperumahan dengan alat berat.

Bentuk rumah adalah semi perma-nen ukuran 6 x 6 meter, beratap senglengkap dengan jaringan listrik dan WC.“Kementerian perumahan rakyat hanyamembantu pengadaan bahan bangunansenilai Rp 15 juta/ unit, pekerjaanpembangunannya dilakukan oleh calonpenerima bantuan. “Rumah bantuan inistengah swadaya” kata salah seorangwarga yang ditemui di lokasi perumahanRabu (14/3).

meter 24 batang, papan 2x25 panjang 3meter 1,5 meter kubik, seng 2,5 kodi,seng plat 1,5 lembar, paku seng 1,5kotak, paku panjang 4" dan 2" masing-masing 2 kg, holowbrick 240 buah,semen 5 sak, pasir 2 kubik, batu 3 kubik,

kloset 1 buah, dan pipa paralon 1batang.

Dikatakan Sugeng bahwa semenmaksimal adalah 10 sak per unit rumahdan semua bahan diambil di rumahkepala desa. “Kami mengambil bahanbangunan di rumah kepala desa,”terangnya.

Dari 50 unit rumah yang dibantu,sesuai keterangan dari Sekdes masih adayang belum dikerjakan sama sekalisebanyak 7 unit. Kondisi bangunan yangada di lokasi terlihat ada yang sudahberdinding tapi tak punya jendela, adayang masih rangka, dan ada juga yangbaru pondasi saja.

Untuk pembangunan perumahanyang dilakukan Sugeng, ia terpaksamenambah bahan seperti papansetengah kubik, kayu pecahan 1 kubik,seng 5 lembar, perkayuan untuk pintudan jendela setengah kubik sertabeberapa kilogram paku. Sementara itukepala desa Bukit Pamewa MaudinNababan yang dicoba konfirmasi kekantornya serta rumahnya Rabu (14/3)tidak berada ditempat.***

SOTBOYAK - Pembangunan jalandarat di wilayah Kecamatan SiberutUtara terus dipacu, baik melalui programP2D Mandiri maupun melalui programPNPM-MP (Program Nasional Pem-berdayaan Masyarakat Mandiri Perde-saan). Seperti halnya pembangunan jalandari Desa Sotboyak menuju DusunBojakan Desa Bojakan KecamatanSiberut Utara yang belum terhubungsejak 2010 lalu, kini kembali dilanjutkanpembangunannya. Hal ini disampaikanCamat Siberut Utara, Seminar Siritoitet

Jalan Pokai- Sirilanggai Diperbaiki Tahun Ini

POKAI - Jalan dari Dusun Pokai Desa Sikabaluan menuju DusunSirilanggai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara sepanjang 7kilometer yang mulai retak dan berlubang hasi karya PT.ArupadhatuAdisesanti dari tahun 2008 – 2011, kini kembali dilakukanpeningkatan badan jalannya. Hal ini disampaikan Camat SiberutUtara, Seminar Siritoitet pada Puailiggoubat, Selasa (6/3).

”Untuk tahun ini ada dianggarkan peningkatan jalan dari Pokaimenuju Sirilanggai. Kita belum tahu berapa besar anggaranpeningkatan badan jalan tersebut, namun kita berharap hasilnyalebih baik dari pembangunan sebelumnya,” katanya.

Untuk mendapatakan hasil yang baik menurut Seminarpembangunan tersebut tidak hanya sekedar tender pada pemborong.“Pemborongnya jangan hanya asal-asalan karena akan berdampakpada hasil pembangunannya ke depan,” katanya.

Sementara Barnabas Saerejen Kepala Desa Malancanmengatakan bahwa untuk peningkatan jalan Pokai-Sirilanggaikedepan pengawasannya dilapangan lebih diperketat lagi. “Kita akanawasi pembangunannya nanti, karena kalau hasilnya tidak baguskita juga yang tak akan bisa menikmati hasilnya,” katanya. bs

Jalan Sikabaluan-Pokai Dilanjutkan

SIKABALUAN - Jalan utama kecamatan Siberut Utara dariSikabaluan menuju Pokai yang tidak rampung diselesaikanpembangunannya PT.Macaroni Laggei Simeru kembali dilanjutkanpembangunnya tahun 2012 ini.

Menurut Seminar Siritoitet pada Puailiggoubat, untuk tahun inipembangunan jalan utama kecamatan kembali dilanjutkan. “Kitaberharap nasibnya tidak seperti yang terjadi pada tahun lalu. Karenajalan utama ini merupakan potret jalan kecamatan,” kata Seminar.Selasa (6/3)

Sementara untuk kelanjutan pembangunan jalan dan taludtersebut akan dilakukan tender ulang bagi kontraktor. “Nilaikontraknya kita belum tahu. Yang jelas sisa dari anggaran yangsudah terpakai. Pemegang tendernya juga belum tahu. Kita berharapkedepan pembangunannya lebih baik lagi,” harapnya.bs

MONGAN POULA - Poskeswan (PosKesehatan Hewan) di Desa MonganPoula Kecamatan Siberut Utara sejakdibangun 2011 hingga saat ini belumditempati petugas kesehatan hewan.Sehingga bangunan tersebut masihterlihat sepi dan belum memberikanmanfaat bagi warga Mongan Poula.

Padahal warga Mongan Poulamengharapkan petugas secepatnya

Poskeswan Mongan Poula Tanpa Petugasditempatkan agar nantinya Poskeswantersebut tidak menjadi kantor mati, sertadikhawatirkan menjadi tempat maksiat.“Kita mengharapkan pada Dinas Perta-nian Peternakan dan perkebunan Menta-wai agar menyikapi hal ini,” kata SugengKepala desa Mongan Poula padaPuailiggoubat, Selasa (6/3).

Kata Sugeng, petugas kesehatanhewan sangat diperlukan untuk mengo-

bati penyakit ternak warga, sepertikejadian di Desa Malancan tahun 2011,dimana ratusan ayam dan bibi merekamati terserang penyakit. “Poskeswanitu dibangun bukan sekedar bangunankemudian ditinggalkan. Kalau hanyaseperti itu lebih baik tidak usah memba-ngun karena merugikan uang rakyatsaja,” tegasnya.

bs

Sotboyak-Bojakan Tembus Tahun Inipada Puailiggoubat Selasa (6/3).

”Untuk tahun ini kita akan lanjutkanpembangunannya agar terhubung nan-tinya sehingga masyarakat dari Desa Bo-jakan yang mau ke Sikabaluan lebihmudah dan cepat. Demikian jugasebaliknya,” katanya.

Katanya, untuk merampungkanpembangunan jalan itu pihak kecamatanmengalokasikan di Desa Sotboyaksebanyak 20 paket OMS (Organisasimasyarakat setempat) dan di DesaBojakan 10 paket OMS. “Kita berharap

dengan 30 paket OMS kedua desa yangkita berikan bisa menghubungkan jalantersebut,” harapnya.

Hal yang sama juga disampaikanViktor, PPTK P2D Mandiri KecamatanSiberut Utara. “Target kita semuawilayah Kecamatan Siberut Utara yangbisa dibangun jalur darat, agar tersam-bung secara pertahap. Dengan rampung-nya jalur darat ini nantinya kita berha-rap dapat mempercepat pertumbuhanekonomi masyarakat,” katanya.

bs

Mereka mengatakanbahwa bahan bangunanyang mereka terima melaluikepala desanya sangatlahminim dan jika ditaksirtidaklah mencapai Rp 15juta. Salah satu sumberyang tidak mau sebut namamengatakan, “Paling hanyaRp12 juta,” taksirnya.Perkiraannya itu pun dika-takannya sudah maksimal.

Sugeng salah seorangcalon penerima bantuanperumahan itu merincibahan bangunan yang telahia terima yaitu kayu ukuran5x10 panjang 4 metersebanyak 40 batang, tiang10 x 10 panjang 3 meter 11batang, 5 x5 panjang 4

Oinan tahun 2007 lalu, kejadiannyasepertinya mirip dengan apa yangterjadi di desa Bukit Pamewa ini. Kalaudi Goiso Oinan hanya 40 unit rumahyang dibangun kala itu dan tidak selesaiyang akhirnya diselesaikan dengandinding bambu, begitu juga halnyadengan yang terjadi di Desa BukitPamewa ini masih juga belum selesaidikerjakan. Sementara masyarakat calonpenerima bantuan ini telah menambahbahan bangunan rumah untuk bisaditempati.

Menurut Suparman Sekretaris DesaBukit Pamewa yang ditemui dikantornya Rabu (14/3) bantuan rumahini adalah anggaran APBN. Sebelumnya

Rapot Pardomuan Simanjuntak

S eperti halnya dengan bantuanpembangunan perumahan bagimasyarakat di Desa Goiso

RUMAH BANTUAN - Kondisi rumah bantuan stimulan perumahan swadaya KementerianPerumahan Rakyat di SP III (Desa Bukit Pamewa, Sipora Utara)

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 MENTAWAINEWS21

dalam anggaran itu tidak tuntas dikerjakan. Padahal targetnya tahun laluselesai, namun uang keburu habis.

Menurut Kepala Dusun Katiet,Bicar, penyebab tidak diselesaikanjembatan dan gorong-gorong tersebutadalah upah pekerja untuk membangundua unit penghubung itu sebanyak Rp8 juta sudah habis.

Dana PNPM Habis, Jembatan danGorong-gorong Tak Dibangun

Pembangunan jalan,jembatan dan gorong-

gorong di Dusun Katiet,Desa Bosua, Kecamatan

Sipora Selatan yangmenelan dana PNPM-MP

2011 sebanyak Rp318juta, ternyata tidak

rampung semuanya,karena volume pekerjaanlebih besar daripada yang

direncanakan.

Irman Jhon

D i mana jembatan sepanjang 7meter dan gorong-gorongsebanyak 1 meter termasuk

“Bagai mana pekerjaanya bisaselesai sementara upah pekerja sudahtidak ada lagi, saya tidak mau menghu-kum warga saya dengan cara menyuruhmereka menyelesaikan pekerjaannya,sementara upahnya belum jelas,”

katanya Minggu (26/2).Bahkan Bicar pada 23 Februari lalu

sudah menyurati Ketua TPK (TimPelaksana Kegiatan) Jeko Nia mengenaikelanjutan pembangunan jembatan dangorong-gorong tersebut. Ia bahkan

menawarkan pekerjaan pembangunan inidilanjutkan, sementara untuk upahpekerja akan diganti dengan semen yangsudah menumpuk di belakang gedunggereja Mongan Bosua. “Nanti gajinyadiganti dengan ukuran per sak semen,”ungkapnya.

Setelah dua hari surat dilayangkan,Jeko Nia pun mendatangi rumah kepaladusun untuk menjawab tawaran terse-but. “Ketua datang dengan menyetujuiapa yang saya tawarkan, kini sayatinggal membicarakannya kemasyarakatkalau mereka bersedia maka pekerjaankami lanjutkan,” ungkapnya.

Sementara Adi Tiawarman, Sekre-taris TPK mengatakan saat ini TPKsedang terlilit utang sama penyuplaisemen sebanyak Rp26 juta. Namun iajuga menjelaskan koordinasi Ketua TPKdengan sekretaris tidak lancar.

Di tempat terpisah, M.Karis,Sekretaris UPK (Unit Pengelola Kegia-tan) menjelaskan penyebab tidak

tuntasnya program tersebut dikarenakankelebihan volume jalan yang di bangundi Dusun Sao. “Seharusnya jalan itudibangun sepanjang 1.017 meter namunberubah menjadi 1.236 meter, adakelebihan 219 meter, itulah penyebabtidak dibangunnya jembatan dan gorong-gorong, dananya sudah terserap ke jalanitu, ini juga kelalaian Ketua TPK tidakmempedomani kontrak yang sudah kitaberikan,” terangnya.

Ia memperkirakan, dana yangterserap di jalan 219 meter itu mencapaiRp60 juta sampai Rp70 juta. LanjutKaris, untuk tahun 2011 lalu DesaBosua mendapat dua program PNPMyaitu jalan di Sao sepanjang 1.017 meterdan jalan di Dusun Katiet mengarah keMongan Bosua sepanjang 1. 000 meterdi jalan tersebut sudah masuk pembuat-an jembatan dan gorong-gorong. “Ma-sing-masing program tersebut perpaketnya senilai Rp318 juta dan totalkeduanya Rp 636,” tutupnya.***

SIKABALUAN - Junaidi SakerebauKetua UPK (Unit Pengelola Kegiatan)PNPM-MP (Program Nasional Pem-berdayaan Masyarakat Mandiri Perde-saan) Kecamatan Siberut Utara menyu-rati pihak TPK (Tim Pelaksana Kegia-tan) yang ada di tingkat desa terkaitdengan batas penyelesaian programkegiatan tahun 2011 lalu.

”Sebenarnya batas dari programPNPM-MP tingkat kabupaten 30Maret. Namun kita dari UPK mela-yangkan surat batas penyelesaiannnya28 Maret agar ada tenggat waktu,”katanya pada Puailiggoubat, Jumat (9/3).

Lanjut Junaidi, dari hasil monito-ring di lapangan hanya Desa Sikabaluan

yang belum merampungkan kegiatantahun 2011. “Ada dua kegiatannyabelum rampung yaitu jalan pengungsianTamairang dan tambatan perahu. Untukdi Desa Mongan Poula seperti air bersihhampir rampung. Sementara desalainnya sudah serah terima,” katanya.

Ia juga mengatakan, sebenarnyaketerlambatan pembangunan jalan diTamairang tersebut tidak memiliki alasanyang jelas, persoalannya tidak ada faktoralam yang begitu berarti. “Kondisi

SIKABALUAN-Tahun ini, KecamatanSiberut Utara mendapat alokasi anggaranprogram P2D Mandiri sebanyak 100paket senilai Rp5 miliar, kalau dibandingtahun lalu hanya mendapatkan Rp3-4miliar. Dengan alokasi anggaran yang adaini kecamatan Siberut Utara mencobamerampungkan jalan antar desa yangbelum terhubung dan peningkatan badanjalan.

Untuk di Desa Mongan Pouladialokasikan sebanyak 10 paket OMS(Organisasi masyarakat setempat).“Masyarakatnya meminta untuk pe-ningkatan jalan lingkar dusun, namununtuk sementara kita gunakan untukpeningkatan jalan dari Sikabaluan-Mongan Poula saja dulu untuk melan-jutkan badan jalan jalur evakuasi yangdibangun tahun 2011 sepanjang 3,5

PNPM-MP 2011 Siberut Utara Terancam Langgar Deadlinegeografisnya tidak begitu mengganggu.Kita melihat karena kelalaian TPK sajadi lapangan yang tidak cepat melakukanpembangunan,” katanya.

Sementara untuk di Dusun Boseyaitu pembangunan tambatan perahucukup dimaklumi karena pekerja dapatdilakukan saat pasang surut saja.“Terkait dengan keterlambatan pemba-ngunan tambatan perahu ini kita sudahsampaikan pada tingkat fasilitatorkabupaten, dan ini pembangunannya

Siberut Utara Dapat Jatah P2D Rp5 Miliarkilomete. Untuk kekurangannya nantikita lihat pada perubahan anggaran,”jelas Seminar Siritoitet Camat SiberutUtara saat dikonfirmasi Puailiggoubat,Selasa (6/3) diruang kerjanya.

Sedangkan di Desa Malancandianggarkan sebanyak 30 paket OMS.Rencananya untuk peningkatan jalanDusun Sirilanggai serta menghubungkanjalan dari Dusun Sirilanggai ke DusunMalancan. “Dengan terhubungnya jalanini secara otomatis warga dari DusunMalancan bisa ke pusat kecamatandengan lewat jalur darat,” jelas Seminar.

Sementara untuk Desa Sotboyakdan Desa Bojakan dianggarkan 30 paketOMS. Terbagi 20 paket di Desa Sotbo-yak dan 10 paket di Desa Bojakan,pemerintah menargetkan jalur itu sudahbisa menjadi penghubung kedua desa

tersebut. ”Dengan akses jalan ini jarak

tempuh masyarakat lebih cepat dansingkat, karena kalau lewat jalur sungaibisa memakan waktu 1 hari dari Bojakanmenuju pusat kecamatan. Banyak jatahDesa Malancan karena ada tambahanusulan DPRD Mentawai ujarnya.

Sementara di Desa Sirilogui disiap-kan 20 paket OMS untuk pembangunandan peningkatan badan jalan. Namun diDesa Sikabaluan untuk tahun ini hanyadiberikan 10 paket, untuk di DusunBose 3 paket, Dusun Muara 4 paketdan di Dusun Pokai 3 paket. “UntukDusun Nang-nang tahun ini tidak kitaberikan karena melihat hasil kerja merekapada tahun 2011 lalu sangat menge-cewakan,” katanya.

bs

sampai rampung,” katanya.Sementara Camat Siberut Utara

Seminar Siritoitet mengatakan bilanantinya akhir Maret ini pembangunantahun 2011 belum rampung makaanggaran pembangunnya akan dikembalike kas daerah. “Sudah ada suratpenegasannya. Kita tidak mau tahuapakah ada ketekoran atau hal lainnya,yang jelasnya sisa anggaran yang adaharus dikembalikan pada akhir bulanMaret ini,” tegasnya. bsKecewa, Camat Tak Beri Nang-nang P2D

SIKABALUAN - Untuk tahun 2012 ini, Dusun Nang-nang DesaSikabaluan Kecamatan Siberut Utara tak mendapat alokasi anggaranP2D Mandiri, arena pada pelaksaan kegiatan P2D Mandiri tahun2011 lalu yaitu pembangunan jalan lingkar kecamatan dan jalanpeningkatan jalur evakuasi menuju Tamairang lambat diselesaikan,hasilnya juga tak memuaskan.

”Jujur saja, tahun kemarin kita memang kecewa pada pihak OMSyang mengerjakan P2D Mandiri di Dusun Nang-nang. Untuk tahun inikita tidak alokasikan dulu anggaran pembangunannya. Kita lihat duluuntuk tahun yang akan datang,” kata Seminar Siritoitet CamatSiberut Utara pada Puailiggoubat, Selasa (6/3).

Kata Seminar, tahun 2012 ini di Desa Sikabaluan ada alokasiP2D Mandiri selain di Dusun Nang-nang. Yaitu di Dusun Muarasebanyak 4 paket, Dusun Bose 3 Paket dan Dusun Pokai 3 paket.“Di Dusun Muara nantinya untuk melanjutkan badan jalan, didusunBose juga badan jalan serta di Dusun Pokai peningkatan badan jalandari Resort GKPM Pokai hingga jalur pelabihan karena kita lihatselama ini masyarakat lebih banyak jalur disana,” katanya

Sedangkan Jalan dari Desa Mongan Poula menuju DesaSikabaluan sebagai pusat Kecamatan sulit dilalui karena badan jalanyang sudah berlobang dan mengecil akibat ditutupi rumput yang adadikiri-kanan badan jalan. bila melewati badan jalan saat hujan makabanyak air yang tergenang. Ini juga diakibatkan karena Bandar jalanyang ada dikiri-kanan badan jalan tidak mengalir lagi sehingga saathujan turun dengan mudah air meluap diatas jalan. bs

RAPAT - Rapat usulan PNPM-MP Desa Maileppet, Siberut Selatan

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012MENTAWAINEWS 22

meter tahun 2011. Akan tetapi daftaranggota yang berjumlah 14 orang danjuga tanda tangan bendahara OMS-nyadipalsukan oleh Ketuanya Sa’banSinaga.

Mereka yang dipalsukan keanggo-taan dan tanda tangannya itu adalahPurnomo sebagai kepala tukang, SugengRiyanto sebagai mandor, Sanir benda-hara OMS serta 12 orang anggota yakniKeken, Nasib, Supriyanto, Mustafa,Munadi, Mawardi Lase, Utoyo, Ra-sum, Nasikun, Teguh, Saiman danSlamat.

Tanda tangan mereka dipalsukanpada amprah penerimaan upah padatermin terakhir pada tanggal 10 Desem-ber 2011. BASPK (Berita Acara Status

Pelaksanaan Kegiatan) yang dibuattanggal 13 Desember menyatakanpekerjaan telah 100 persen denganserapan dana mencapai Rp 44.974.800dibuat oleh ketua Sa’ban Sinaga danditandatangani oleh Frangky PPTK diKantor Camat Sipora Utara beserta per-setujuan Pengguna Anggaran Martauli.

Sugeng yang ditemui di kedia-mannya di SP III Selasa (13/3) menga-takan bahwa ia tidak pernah menerakantanda tangannya pada amprah pene-

rimaan upah yang dibuat oleh ketua,bahkan ia mengatakan semua anggotayang terdaftar dalam amprah itu adalahpalsu. “Semua tanda tangan anggota danbahkan bendahara dipalsukan olehketua,” ungkapnya. Ia juga mengatakanbahwa tidak ada satu orang pun anggotayang tercatat bekerja pada OMS itumengerjakan proyek rabat beton itu.Dikatakannya setelah mereka menda-patkan copian amprah penerimaanupah serta BASPK itu, mereka menga-

dakan rapat kecil dan melaporkan keCamat Sipora Utara.

Mereka juga mempertanyakan ke-pada kepala desanya, akan tetapi karenatidak ada tanggapan, mereka akhirnyamelaporkan kejadian itu ke PolresKepulauan Mentawai Senin (5/3).

Supratman Sekretaris Desa BukitPamewa yang ditemui di kantornyaRabu (14/3) menjelaskan bahwa dirinyasebagai Sekdes tidak mengetahui persoa-lan itu. Ia mengatakan bahwa urusanproyek itu bagusnya ditanya kepadaKades. Namun dua kali kepala desayang dicoba dikonfirmasi ke kantornyatidak pernah masuk walau masih jamkantor.

Purnomo kepala tukang yangkebetulan berada di kantor desa itu

mengakui bahwa tanda tangannya jugadipalsukan. Sudah 3 bulan ia berada diPadang, namun dinyatakan menerimadan menandatangani amprah upah.Bersama dengan Sekdes, Purnomomenjelaskan bahwa nama Keken sesuaidaftar tidak mereka ketahui siapa orangitu, Mawardi Lase telah 4 tahun tidakada di desa itu karena sudah kembali kekampungnya di Nias, demikian jugaSaiman sudah di Jambi, sedangkanMustofa adalah warga Tuapeijat sertaUtoyo adalah mahasiswa di Padang.Teguh adalah anaknya Purnomo, Mu-nadi adalah anak Nasikun, Nasib anakSanir sang bendahara serta Utoyo anakSa’ban sang Ketua OMS.

Sa’ban yang ditemui di kedia-mannya Jumat (16/3) mengatakanbahwa persoalan itu sudah selesai.“Persoalan sudah selesai,” katanya. Iamenambahkan bahwa penggugat telahberdamai dengan pihaknya di kantorPolres Mentawai Rabu (13/3).

Ia juga menambahkan persoalan ituhanyalah kesalahpahaman saja. “Tidakada yang dirugikan” tegasnya. Pencan-tuman nama mereka dalam daftar adalahpelengkap administrasi dan mengikutimodel administrasi yang mengharuskanadanya tabel HOK (Hari Orang Kerja).Sa’ban juga tidak mengakui adanyapemalsuan yang dilakukannya. “Inihanya kesalahpahaman saja,” elaknya.

Ada 4 OMS yang mengerjakanproyek jalan menuju perumahan bantu-an Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) dan Sugeng dan wargalainnya mensinyalir bahwa OMSlainnya juga ada kemungkinan dipal-sukan.***

Tiga ABG Sibudda Oinan Curi Celana Dalam

SAIBI - Tiga pelajar di Siberut Tengah asal Sibudda Oinan, DesaSaibi Samukop, ketahuan mencuri pakaian siswa SMP SiberutTengah Selasa (6/3).

Menurut Saiful Sagargara, salah satu guru SMP SiberutTengah yang menginterogasi, ketiga ABG tersebut adalah AS (15),BS (17) dan AS (16) setelah warga menemukan barang bukti tigatas berisi pakaian warga di kosnya di Dusun Masoggunei. “Anaksaya si Tia merengek-rengek tidak pergi ke sekolah karena bajunyadicuri dan ternyata merekalah pelakunya,” ujar seorang warga.

Kata Saiful setelah mereka diinterogasi akhirnya ketiga ABG itumengaku. “Pakaian yang mereka curi itu milik warga DusunPangasaat dan sebagian lagi milik guru-guru SMP, pakaian yangmereka curi itu berupa baju dalam dan luar, celana juga dari celanaluar dan dalam dan sebagian ada alat-alat untuk mandi dan semuaitu sudah di kembalikan kepada pemiliknya,” ujarnya.

Para pencuri ini mengaku mereka beraksi malam hari. Pihaksekolah belum bisa memastikan hukuman apa yang akandijatuhkan. “Karena mereka siswa kita, hukuman atau sanksi yangakan kita berikan belum kita putuskan, apakah siswa tersebut diskor atau di keluarkan, kepala sekolah tidak ada, tapi kita akanpanggil orang tua masing-masing untuk menyelesaikan hal ini,”kata Syaiful. rr

KULUMEN - Seorang ABG (anak barugede) Bujang, 12 tahun (bukan namasebenarnya) memerkosa balita berusia4 tahun, Bunga (nama samaran), diDusun Kuluman, Desa Simatalu,Kecamatan Siberut Barat, Kamis (23/2).

Menurut Bujang, kejadian ituberawal saat ia hendak pulang, di tengahjalan ia bertemu Bunga. Niat buruknyapun muncul. Ia mengajak Bunga kerumahnya dengan iming-iming makanan.“Saya membohongi Bunga agar mauikut, saya mengatakan, Bunga ayolahkita ke rumah saya ada makanan enakdi sana,” kata pelaku pada Puailig-goubat, Sabtu (25/2).

Sesampai di rumah, korban diperko-sanya, Bunga kesakitan dan menangis,usai melampiaskan nafsu bejatnya,Bujang mengancam korban agar tidakmemberitahukan pada orang lain.“Kalau kamu kasih tahu sama orang,kamu akan saya pukuli dan saya bacok,”kata Bujang menirukan ancamannya.

Sesampai Bunga di rumah, ibunyamelihat jalan anaknya agak pincang.Bunga mengatakan dia jatuh di sungai.

ABG Perkosa Balita di KulumenTak percaya cerita Bunga, ibunyamemukuli yang kemudian diikutibapaknya Mardona. Terakhir Bungadilempar ke bawah rumah.Karena takutdi pukuli lagi Bunga menceritakankejadian sebenarnya. Mardona memang-gil Bujang, tapi dia tak mengaku, keluar-ga Bunga lalu menenangan diri diMasaba, dusun tetangga.

Minggu pagi (26/2), Mardona turunke Kuluman bersama Filemon seorangguru SD Masaba, guna menyelesaikanpersoalan itu. Bujang mengaku danditulou (denda) berupa 7 jenis, duabatang kelapa, dua long ayam, satu ekorbabi betina dengan berat 50 kg, dua helaikain panjang, dua bidang sagu, dua buahperiuk dan dua buah parang.

Keluarga pelaku setuju, namunminta waktu, lalu mangkir dengan alasanpelaku masih remaja. “Kami tidak akanmembayar denda sebesar itu karenapelaku masih anak-anak,” jelas Taima-reddet Saubaisagu ketika dikonfirmasidi rumahnya, Selasa (28/2). Mardonamenyikapi hal itu dengan berkata. “Sayamau terima apapun keputusan kalian,tapi halnya ini belum selesai,” katanya.

Keluarga pelaku takut lalumembayar denda berupa 1 batangkelapa, 1 long ayam, 1 ekor babi kecil,1 helai kain panjang, dan satu bidangsagu.

Tetap ke PolisiMardona menegaskan semua denda

itu takkan cukup membayar pende-ritaan anaknya. Dia akan tetap memba-wa persoalan ini ke ranah hukum. ”Soaldenda, kami menyatakan tidak cukupmembayar penderitaan anak kami, olehkarena itu kami berharap pemerintahserta aparat kepolisian dapat menjalan-kan hukum sesuai dengan yang sebe-narnya,” ungkap Sunta ibu korban padaPuailiggoubat.

Kepala Desa Simatalu, RobertusSiribere juga tak akan tinggal diam dalampersoalan ini, dirinya akan berusahauntuk melanjutkan kasus ini ke kecama-tan untuk diteruskan ke kepolisian.“Sebagai kepala desa, saya tidak akantinggal diam, persoalan ini akan kitabawa kepada aparat berwajib,”pungkasnya.

ds

Ketua OMS Bukit PamewaPalsukan Tandatangan Anggota

OMS (Organisasi Masya-rakat Setempat) yang

mengerjakan proyek P2Dternyata tidak luput juga

dari aksi tipu menipu danpalsu memalsukan. OMSRemaja Mushola Arrah-

man di Desa Bukit Pame-wa atau yang sering dise-

but SP III memalsukankeanggotaan OMS serta

tanda tangan penerimaanupah.

Rapot Pardomuan Simanjuntak

O MS ini mengerjakan proyekjalan rabat beton sepanjang110 meter dengan lebar 3

MATERIALBANGUNAN

Materialpembangunan P2DMandiri diSikabaluan,Siberut Utara,yang akandikerjakan oilehOMS yang telahditunjuk

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun

Roberta Sarogdog

Pendidikan adalah kunci segalanya,Suksesnya pendidikan itu beradaditangan Guru, jika Pendidikan itu

buruk itu karena guru. Seperti kutipankalimat inisiator sekaligus KetuaYayasan Indonesia Mengajar AniesBaswedan bahwa kunci pendidikan adapada sosok guru yang mampumemberikan inspirasi dan pemberdayaanbagi para siswa didiknya.

“Indonesia mengajar gagasannyasederhana, pendidikan itu kuncinya guru,infrastruktur buruk masih bisa diatasitetapi jika gurunya baik apapuninfrastrukturnya pasti bisamenginspirasi,” kata Anies dalam acarapenandatanganan dengan produsenkomputer Acer.

Jika kita kaitkan dengan PelosokMentawai dan potret pendidikan yangkita miliki saat ini, itulah gambaran gurukita. Guru-guru mentawai yang sedangbertugas, tidak semua mengatakanbahwa mengajar adalah pengabdianseumur hidup, mandiri dan tidakmeminta dan tergantung kepemerintah,dan Pemerintah juga bekerjasamakarena solusi terbesar soal pendidikandari dilapangan atau pelosok daerahserta guru.

Soal pendidikan yang seharusnya jadisorotan kita juga ada dilapangan yangjauh dari Pusat Pemerintahann. Yangjuga perlu dan sangat penting untukdiperhatikan. Menyikapi soal pendidikandi wilayah daerah harus dibangun adalahkesadaran dan investasi SDMnya jugaadalah penting diperhatikan.

Tetapi pada kenyataannya diMentawai saat ini adalah perhatian kitamalah lebih dihal korupsi, mengajarkanmurid untuk berbohong, dan bertindaksewenang-wenang, hak muriddiselewengkan. Dan jangan salah bahwainilah bukti ketidak suksesan pendidikankita di Mentawai karena Gurunya yangbelum sukses.

Penerimaan Guru juga ternyatasangat penting untuk diseleksi, jika tidakberprinsip bahwa mengajar adalahpengorbanan seumur hidup, dan gurusukses juga adalah suksesnya murid,maka jangan biarkan guru itu mengajar.

Disiplin tinggi yang sangat pentingharus dipegang oleh Guru, karena muridlebih sukses jika melihat dari gurunyasetiap hari. Jika pembohongan dankorupsi yang di contohkan kepada anakdidiknya, maka anak didik pun akanmengikuti jejak gurunya. Murid Suksesjuga itu karena suksesnya guru.

Perhatian besar buat Pendidikan diMentawai, tindakan apapun yangdilakukan oleh guru jangan dibiarkan olehDinas yang berkaitan untuk bertindak.Karena kesuksesan pendidikan itu ada ditangan guru-guru.***

Suksesnya Pendidikankarena Guru

Puailiggoubat NO. 236, 15 - 31 Maret 2012 MENTAWAINEWS23

rapat dan mempertemukan seluruhaparat pemerintah Dusun se DesaSimatalu di Kantor Camat SiberutBarat Rabu (22/2).

Aban Barnabas Sikaraja, meng-himbau agar demokrasi PilkadesSimatalu tetap ditegakkan. “Sayaberharap siapapun yang menangharus diterima dengan lapang dada,jangan menimbulkan masalah,” ujar-nya.

Ia juga menjelaskan apapun yangterjadi harus sesuai dengan kemauanmasyarakat dan berharap agar tidakmelakukan pemilihan ulang.

Kepala desa terpilih RenatusSirisokut saat dimintai keteranganmengatakan akan menjalankanperannya sebagai kepala desa usaidilantik nanti. “Walaupun panitiamelakukan kecurangan dan tidakmenerima kemenangan saya. Sayatetap berjalan sebagaimana peransaya, yang saya pimpin nantikan

Kemelut PilkadesSimatalu Selesai

Kisruh Pilkades Sima-talu Senin (23/1) ak-

hirnya tuntas, RenatusSirisokut ditetapkan

sebagai pemenang.

Daud Siribere

H al itu tercapai setelah CamatSiberut Barat, Aban Bar-nabas Sikaraja melakukan

bukan panitia tapi masyarakat,”katanya.

Kemelut ini muncul usaiPilkades Simatalu di mana terjadidugaan penggelembungan hasilperolehan suara di TPS 7 DusunBojo, untuk kandidat nomor urut 5atas nama Zakaria dari 5 suara menjadi30 suara, terjadinya pembatasanpemilih Pilkades di TPS 4 Masabaoleh panita yang tidak melayani

pemilih bila terlambat sertapenyusunan kepanitiaan yang tidakmelibatkan dusun lain seperti DusunMasaba, Suruan, Limu, dan DusunSaikoat oleh Sekdes BenediktusSaurei.

Panitia pemilihan Kepala Desaini mayoritas orang dari DusunPaipaijet, warga mencurigai ada unsurpolitis. “Saya pikir dengan tidakadanya keterlibatan panitia dari dusun

calon yang di dukung-nya. “Bagipanitia itulah caranya untukmemenangkan dukungannya, tapisaya bersedia menjadi saksi atasperolehan suara di TPS 7 tersebut,karena saya tahu persis dan yangmenghitung perole-han suara itusaya,” tegas Ojjak Kerei.

Namun semuanya kini tak perlulagi, karena Camat tegas dan cepatbertindak.***

lain, panitia dicurigaiada unsur permainan,sebab kalau ada wargayang memilih bukanyang didukung panitiamereka bisa saja meng-gantinya karena tidakada orang lain menga-wasi,” kata Tak Oileutokoh masyarakat diDusun Masaba.

Dan hal ini terbuk-ti ada kejadian di TPS7 Bojo, karena yangmenang bukan calonyang di dukung panitia,maka oknum panitiamelakukan kecuranganuntuk memenangkan

ROGDOG - Warga Dusun Rogdog,Desa Madobag, Kecamatan SiberutSelatan dambakan rumah dinas un-tuk tenaga pengajar di daerah terse-but. Karena di Dusun Rogdog be-lum ada perumahan tetap untukpara guru.

Dusun Rogdog Dambakan Rumah Dinas Guru

ROGDOG - Selama 8 tahun te-rakhir, Dusun Rogdog, Desa Ma-dobag, Kecamatan Siberut Selatanbelum tersentuh pembangunan jalanbaru. Mayoritas jalan di DusunRogdog telihat tak rata, penuhbenjolan bebatuan dan berlumut.

Warga Rogdog Minta Jalan Disemen“Sejak 2004 hingga saat ini

belum ada pembangunan jalan baru,badan jalan yang terlihat sekarangini masih pembangunan sejak 2004,”ujar Damianus Sailuluni anggota Ba-dan Permusyawaran Desa MadobagMinggu (11/3) di Rogdog.

Selain itu jalan di Dusun Rog-dog tersebut sering membuat wargaRogdog terjatuh karena licin apalagipada saat hujan saat sedang mengen-darai kendaraan bermotor. “Adajuga yang jatuh karena jalan burukdan licin,” tambah dia.

“Kami berharap jalan yangsudah rusak di dusun Rogdog iniuntuk segera diperbaiki lagi, kemu-dian jalan yang masih terbengkalaisepanjang 3 Km segera disambunglagi,” tutup Selester Saguruwjuwwarga Rogdog. trs

“Saat ini tempat tinggal guru-guru di sini masih belum tetap danmasih tinggal di rumah sendiri, adasatu rumah dinas tapi hanya nemu-at 2 orang saja sedangkan guru yangada lebih dari itu.” ujar DamianusSailuluni anggota BPD Madobag.

Selain itu Mario sebagai KepalaSDN Rogdog menurut pengakuanwarga Rogdog jarang mengunjungisekolah tersebut, “Kepala sekolahitu jarang datang kesini, datangpaling cuma PP (Pulang Pergi) aja,”ujar Selester Saguruwjuw.

“Bagusnya kepala sekolahtersebut diganti sajalahh kalau ha-nya datang tidak lama kemudian per-gi lagi sama tidak ada artinya, guru-guru juga disini kecewa dengankepala sekolah yang jarang kunjungimereka” tambah Selester. trs

PURO - Sertifikat tanah yangpernah dijanjikan pemerintah untukwarga Dusun Puro Desa MuaraSiberut hingga saat ini belumdimiliki warga Puro meskipunMentawai sudah hampir 3 periodedipimpin oleh Putra DaerahMentawai. Akibatnya wargapindahan dari Luppa, Salappa, initak bisa hidup tenang.

“Sertifikat tanah yang dulu

Warga Puro Dambakan Sertifikat Tanahdijanjikan pemerintah sejakpembukaan lahan 1983 hinggamasyarakat menghuni daerah Puro1984 hingga saat ini belum jugadiberikan” ungkap BrunoTatebburuk sebagai Kepala SukuTatebburuk Minggu (11/3) di Puro

Farizal Satoutou, anggotaAMAN Mentawai wilayah DusunPuro mengatakan Bupati YudasSabaggalet pernah menjanjikan

kepada masyarakat Puro mengenaipersolan tanah di pemukimanmereka, “Waktu kampanyeberpasangan dengan Edison diapernah janji untuk tuntaskanmasalah tanah di Puro tapi sampaisekarang tidak jelas janjinya,”katanya minggu (11/3).

Selain itu tambah HeronimusKepala Dusun Puro I, “Sejak 1984pemerintah pernah menjanjikan

tanah 2 Ha untuk setiap keluargadi Dusun Puro tapi itu cumabohong dan tidak pernahdiberkan,” tambah dia.

Warga Puro berharap YudasSabaggalet yang kini telah menjadiBupati Kepulauan Mentawaimerealisasikan janjinya. Bupatiyang dikontak 2 kali Senin (19/3)tak menjawab panggilan telepon.trs

KEBAKTIAN - Warga Masaba, Simatalu, Siberut Barat sedang mengikuti kebaktiandi gereja

FOTO:IMRAN/PUAILIGGOUBAT

PuailiggoubatLingkunganNo. 236, 15 - 31 Maret 2012

24

dan burung murai batu yang adadi Kecamatan Siberut Utara tak la-gi menunggu masyarakat pencaribeo dan burung murai datang keSikabaluan untuk menjual, namun

pihak penampung yang langsungturun. “Biasanya mereka menjemputbeo dimasyarakat itu sehari menjelangkeberangkatan mereka mau ke Padang,”kata salah seorang sumber Puailig-goubat yang tidak mau dituliskannamanya.

Katanya, bila ada warga pencariburung beo yang mau menjual lang-sung ke Sikabaluan mereka meng-gunakan strategi baru berdasarkanpesan dari pihak penampung. “Mere-ka tak lagi menentengnya dengansangkar, namun kini bibuatkan sang-kar kecil yang muat dalam tas yangnantinya dapat mereka bawa denganmudah tanpa diketahui oleh oranglain,” tambahnya.

Sementara pihak penampung yangada di Sikabaluan membawa burungbeo dan murai batu tak lagi dengan ka-pal penumpang. “Mereka mengguna-kan kapal barang atau dengan speed-boat langsung dan sandar di bagianlokasi aman yang juga telah berkoor-dinasi dengan pihak penampung yangada di Padang,” katanya.

Jaringan handphone juga menjadipatokan mereka untuk mengelabui pe-tugas yang ada di Sikabauan. Seperti

Penampung burungbeo dan murai batu diKecamatan SiberutUtara kian merajalelamelakukan penjualanbinatang yangdilindungi Undang-undang RepublikIndonesia. Ini dipicukurang tegasnyaaparat penegak hukumdan instansi terkaitmenindak mereka.

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

B eberapa keterangan darimasyarakat bahwa pihakpenampung burung beo

akhir Februari lalu saat jaringanhandphone di Sikabaluan mati, itumenjadi peluang penampung beo danmurai batu untuk bergerak lebih leluasamenyelundupkan beo itu ke ke Padangdengan speedboat.

”Petugas atau masyarakat yangmau melaporkannya ke pihak petugasPadang tidak bisa karena tak adajaringan komunikasi. Itupun merekabergerak waktu itu dengan membawaratusan burung beo pada dini hari se-kitar pukul 02.00 WIB. Pihak staf BTNSwilayah II pun seakan tidak mau tahuakan persoalan ini untuk melakukanpelarangan dan pelaporan,” katanya.

Kusmiadi staf BTNS wilayah IImengatakan pihaknya selalu membe-rikan penegasan pada masyarakatakan larangan menangkap burung beodan murai batu tersebut namun dalambatas wilayah desa tempat tinggalnya.“Untuk bagian kita Desa Mongan Poulakita tetap mengingatkan masyarakatuntuk tidak berburu beo dan muraikarena bertentangan dengan aturanhukum yang ada.

Namun untuk penampung yangada di Sikabaluan kita tidak begitu tahuinformasinya karena pergerakan

mereka lebih rapi. “Kita mengharapkanrekan-rekan yang tinggal di Sikabaluanyang mengetahui ada indikasi atau la-poran terkait hal ini untuk tidak menyem-bunyikan dan mengabaikan untuk se-cepatnya dilaporkan ke Padang agarditindak,” katanya.

Camat Siberut Utara, SeminarSiritoitet mengakui akan lemahnyapengawasan terkait hal tersebut. “Sam-

pai saat ini belum ada tindakantegas dari pihak berwajib akanpencari dan penampung burungbeo dan murai. Kita berharaptindakan tegas dari pihak Polhutdan kepo-lisian. Namun yangmenjadi perta-nyaan kita kenapapihak kepolisian tak kunjungbertindak?” katanya, Selasa (6/3)di ruang kerjanya.***

Satwa langka yang telah sulitditemui di habitat aslinya karenapopulasinya hampir punah,

membuat Pemerintah menerbitkanperaturan perundang-undangan untukperlindungan satwa langka dari kepuna-hannya. Hal itu ditandai dengan diterbit-kannya Undang-Undang RI No. 5TAHUN 1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayati dan Ekosis-temnya. Yang mana Undang-undang inimenentukan pula kategori atau kawasansuaka alam dengan ciri khas tertentu, baikdidarat maupun diperairan yang mempu-nyai fungsi pokok sebagai kawasanpengamanan keanekaragaman satwalangka, serta ekosistemnya.

Didalam UU tersebut disebutkandalam pasal 40 ayat (2) jika melanggarPasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal33 ayat (3) seperti dikutip dibawah, dapatdipidana dengan pidana penjara palinglama 5 (lima) tahun dan denda palingbanyak Rp. 100.000.000,00 (seratus jutarupiah) .

Bunyi Pasal 21(1) Setiap orang dilarang untuk :a. mengambil, menebang, memiliki,

merusak, memusnahkan, memelihara,mengangkut, dan memperniagakan

tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup ataumati;

b. mengeluarkan tumbuhan yangdilindungi atau bagian-bagiannya dalamkeadaan hidup atau mati dari suatutempat di Indonesia ke tempat lain didalam atau di luar Indonesia.

(2) Setiap orang dilarang untuk :a. menangkap, melukai, membunuh,

menyimpan, memiliki, memelihara,mengangkut, dan

memperniagakan satwa yang dilin-dungi dalam keadaan hidup;

b. menyimpan, memiliki, memelihara,mengangkut, dan memperniagakansatwa yang dilindungi dalam keadaanmati;

c. mengeluarkan satwa yang dilindu-ngi dari suatu tempat di Indonesia ketempat lain di dalam atau di luar Indonesia;

d. memperniagakan, menyimpanatau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi ataubarang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannyadari suatu tempat di Indonesia ke tempatlain di dalam atau di luar Indonesia;

e. mengambil, merusak, memusnah-kan, memperniagakan, menyimpan atau

memiliki telur dan atau sarang satwa yangdillindungi.

Bunyi Pasal 40(1) Barang siapa dengan sengaja

melakukan pelanggaran terhadapketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 ayat (1) dan Pasal 33 ayat (1)dipidana dengan pidana penjara palinglama 10 (sepuluh) tahun dan dendapaling banyak Rp200.000.000,00 (duaratus juta rupiah).

(2) Barang siapa dengan sengajamelakukan pelanggaran terhadapketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal33 ayat (3) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 (lima) tahun dandenda paling banyak Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah).

(3) Barang siapa karena kelalai-annya melakukan pelanggaran terhadapketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 ayat (1) dan Pasal 33 ayat (1)dipidana dengan pidana kurungan palinglama 1 (satu) tahun dan denda palingbanyak Rp. 100.000.000,00 (seratus jutarupiah).

(4) Barang siapa karena kelalaian-nya melakukan pelanggaran terhadapketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Beo Makan Korban

Maraknya perburuan beo di Kecamatan Siberut Utara juga telahmenimbulkan korban jiwa. Sebut saja Bajak (nama samaran),seorang warga Desa Mongan Poula, Kecamatan Siberut Utara te-

was karena terjatuh saat menjerat hewan dilindungi tersebut, Selasa (6/3).Bajak baru ditemukan warga pada Kamis (8/3) dan menghembuskan

nafas terakhirnya, Jumat (9/3).Perburuan beo cukup menggiurkan karena harganya Rp150-Rp300

ribu per ekor. Sekali menjerat, warga bisa mendapat 2-5 ekor.“Warga memang banyak melakukan perburuan itu. Paling gencar mulai

awal tahun 2011 ini. Sebelumnya hanya burung murai batu, namunsekarang beo jadi primadona, “ kata Sugeng Kepala Desa Mongan Poulapada Puailiggoubat, Sabtu (10/3).

Kata Sugeng, pihak desa tak punya kekuatan untuk menghentikanaksi warga karena tak punya kekuatan hukum. “Kita malah mengharapkanperan dari pihak BTNS (Balai Taman Nasional Siberut) dan kepolisian.Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan adanya sosialisasidan larangan tegas akan perburuan burung beo dan murai tersebut,”katanya. bs

Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal33 ayat (3) dipidana dengan pidanakurungan paling lama 1 (satu) tahun dandenda paling banyak Rp50.000.000,00(lima puluh juta rupiah).

(5) Tindak pidana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)adalah kejahatan dan tindak pidanasebagaimana dimaksud pada ayat (3)dan ayat (4) adalah pelanggaran.

Peraturan-peraturan lainnya yangberhubungan dengan satwa selain

Undang-Undang No. 5 Tahun 1990,antara lain: 1. Peraturan PemerintahNo.13 tahun 1994 tentang PerburuanSatwa Buru.

2. Peraturan Pemerintah No.18tahun 1994 tentang PengusahaanPariwisata Alam di Zona PemanfaatanTaman Nasional, Taman Wisata Alam dandi Taman Hutan Raya.

3. Peraturan Pemerintah No.68tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alamdan Kawasan Pelestarian Alam, dsb. rus

Ancaman Pidana 10 Tahun Penjara dan Denda Rp200 juta