ptk pa kurdianto ok

101
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MEMINIMALKAN KESULITAN BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII – E SMP NEGERI 3 PURWADADI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS Oleh: Mokhamad Kurdianto,S.Pd NIP. 19831125 200902 1 003200902 1 003 Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Penetapan Angka Kredit Kenaikan Pangkat Dalam Jabatan Fungsional Guru SMP NEGERI 3 PURWADADI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURWADADI NOVEMBER 2014

Upload: yeni-ratna-ediie

Post on 04-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vvvvv

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MEMINIMALKAN KESULITAN BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 3 PURWADADI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS

Oleh:

Mokhamad Kurdianto,S.Pd NIP. 19831125 200902 1 003200902 1 003

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Penetapan Angka Kredit Kenaikan Pangkat Dalam Jabatan Fungsional Guru

SMP NEGERI 3 PURWADADIDINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURWADADINOVEMBER 2014

1

HALAMAN PENGESAHANLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Judul PenelitianMEMINIMALKAN KESULITAN BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 3 PURWADADI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS

2. Identitas Penelitia. Nama Lengkapb. Jenis Kelaminc. Pangkat/gol/NIP.d. Asal Sekolahe. Alamat Kantor dan No. Telp.f. Alamat Rumah dan No. Telp.Mokhamad Kurdianto,S.PdLaki-lakiPenata Muda Tk.I / III b / 19831125 200902 1 003200902 1 003SMP NEGERI 3 PURWADADIJL. Raya Parapatan-Dusun Pagon Desa Pagon Kecamatan Purwadadi

3. Lama Penelitian3 Bulan September s.d. November 2014

4. Biaya Mandiri

MengetahuiPurwadadi,15 November2014Kepala SekolahPeneliti,

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003 Menyetujui,Koordinator PerpustakaanSMP Negeri 3 Purwadadi

Asut Sutarsa,SE NIP. 19720210 201001 1 004

ABSTRAK

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari, bahwa tidak menarik dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, hanya sedikit sekali siswa yang menyukainya, ini terbukti dengan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa selalu rendah.Untuk mengubah pandangan tersebut diperlukan suatu cara yang bisa membuat siswa tertarik untuk mempelajari matematika. Belajar merupakan proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan dan sikap sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya, dengan demikian orang yang belajar merupakan orang yang mengalami sendiri proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran matematika harus dapat dikemas dalam bentuk yang menyenangkan dan melibatkan semua siswa secara aktif, sehingga siswa memperoleh sendiri pengetahuan yang harus dimilikinya.Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan kesulitan belajar siswa dalam bidang studi matematika, kegiatannya dilaksanakan dalam proses pembelajaran, dengan memaksimalkan keaktifan siswa, guru hanya sebagai fasilitator dan motifator. Dalam pembelajaran konstruktivis siswa belajar dengan mengalami sendiri dan membangun pengetahuan sendiri dari pengalaman yang dialaminya, dan pada akhirnya belajarnya bermakna, bila belajarnya bermakna maka kesulitan belajar siswa teratasi.Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, Refleksi. Sedangkan pendekatan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang peneliti buat secara berstruktur sehingga siswa bisa membangun pengetahuannya sendiri dengan jalan menyelesaikan LKS secara berkelompok. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dengan nilai tes, observasi dan angket, dimana fungsi dari data yang telah diperoleh sebagai berikut: Nilai tes untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan Angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan ini penulis tentukan sebagai berikut: Siswa dinyatakan berhasil dalam pembelajaran yang peneliti lakukan jika: (1) Nilai hasil test mencapai 67,55, (2) Nilai afektif dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran mencapai 13, (3) Nilai angket untuk mengetahui respons siswa dalam pembelajaran mencapai 26.Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi siswa yang dinyatakan berhasil dalam pembelajaran dari siklus I s.d. siklus III pada tiga penilaian yang penulis tetapkan terhadap penelitian tindakan ini mengalami peningkatan (jumlahnya semakin banyak).Dari hasil peneleitian diperoleh gambaran, siswa memperoleh 67,55 pada silus I sebesar 16 siswa (40 %), siklus II sebesar 27 siswa (67,5 %) dan siklus III sebesar 34 siswa (85 %). Dari hasil observasi diperoleh gambaran adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu pada siklus I sebesar 17 siswa (42,5 %), siklus II sebesar 26 siswa (65 %) dan siklus III sebesar 34 siswa (85 %). Adapun hasil dari angket tentang respoons siswa terhadap pembelajaran diperoleh gambaran pada siklus I I sebesar 19 siswa (47,5 %), siklus II sebesar 27 siswa (72,5 %) dan siklus III sebesar 35 siswa (87,5 %).Dalam pembelajaran persamaan garis lurus dengan pendekatan kostruktivis dapat meminimalkan kesulitan belajar siswa terbukti dengan meningkatnya hasil belajar dari siklus I s.d. siklus III hasilnya selalu meningkat dengan kata lain anak yang mengalami kesulitan belajar berkurang, sedangkan dari hasil observasi yang diperoleh peningkatan aktivitas, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Adapun dari angket diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan pendekatan kostruktivis meningkatkan respons siswa dalam pembelajaran, dan memacu siswa untuk belajar mengkonstruksi sendiri materi pelajaran yang sedang dipelajari dan bila mengalami kesulitan siswa dibantu teman sekelompoknya yang terlebih dahulu memahami materi yang dipelajari dan bila dalam suatu kelompopk tidak ada yang bisa menyelesaikan kesulitan yang dihadapi langsung bertanya pada guru.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga seluruh proses penelitian sampai penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan tepat sampai dengan waktu yang telah terjadwalkan.Penelitian ini dapat terlaksana berkat dukungan, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penelitian ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Drs. Sunaryo selaku Kepala SMP Negeri 3 Purwadadi tempat terlaksananya penelitian, yang telah memberikan arahan pada penulis dalam pelaksanaan penelitian.2. Istri dan anak-anaku yang aku sayangi,3. Bapak Dede Suhendar, S.Pd. dan Ibu Nia Kurniati, S.Pd. sebagai mitra peneliti yang bersedia membantu mengumpulkan data dalam pelaksanaan penelitian tindakan hingga selesai.Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat khususnya sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan pembelajaran matematika di SMP.

Purwadadi, November 2014 Penulis

DAFTAR ISI

halamanHALAMAN SAMPUL LAPORAN PENELITIAN .........................................HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ABSTRAK ........................................................................................................KATA PENGANTAR ......................................................................................DAFTAR ISI .....................................................................................................DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ...............................................................B. Rumusan Masalah ........................................................................C. Tujuan Penelitian .........................................................................D. Manfaat Hasil Penelitian ..............................................................E. Difinisi Operasional .....................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Pembelajaran Matematika ............................................................B. Elemen belajar Konstruktivis .......................................................C. Pengaruh Konstruktivis dalam Pembelajaran Matematika ..........D. Teori Pembelajaran dengan Pendekatan Konstruktivis ................

BAB III PELAKSANAAN PENELITIANA. Setting Penelitian .........................................................................B. Rencana Penelitian .......................................................................C. Pelaksanaan Penelitian..................................................................D. Alat Pengumpulan Data ...............................................................E. Kriteria Keberhasilan Penelitian ..................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian Tindakan ............................................................1. Hasil Penelitian Siklus I .........................................................2. Hasil Penelitian Siklus II ........................................................3. Hasil Penelitian Siklus III.......................................................B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I ....................................2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II ...................................3. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus III .................................

BAB V SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ......................................................................................B. Saran .............................................................................................

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................iiiiiivvivii

12334

5667

1011122121

2424262830303335

3839

40

DAFTAR LAMPIRAN

41424346627072757677781. Instrumen observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran..2. Angket siswa ...................................................................................................3. Silabus..............................................................................................................4. Rencana Pembelajaran ....................................................................................5. Lembar Kerja Siswa........................................................................................6. Kisi-kisi soal tes akhir siklus ..........................................................................7. Soal tes Siklus .................................................................................................8. Data nilai test akhir siklus ...............................................................................9. Data nilai afektif hasil observasi .....................................................................10. Data nilai hasil angket siswa ...........................................................................11. SKBM Matematika kelas VIII ........................................................................

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahSampai saat ini pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang amat sulit untuk dipelajari, sehingga hasil yang diperoleh siswa masih sangat jauh dari yang diharapkan. Sebagai gambaran dari hasil ulangan harian materi sebelumnya siswa yang memperolah nilai 67,55, sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal sebesar 24 % ( 9 siswa dari 40 siswa). Sementara itu matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan secara nasional, maka seluruh kompetensi yang ada harus dikuasai siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa mencapai Standar Ketuntasan Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu harus diupayakan meminimalkan kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dihadapi siswa.Penyebab kesulitan belajar yang dihadapi siswa sangatlah komplek, yang datang dari siswa sendiri misalkan kurangnya pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa, masalah sosial dan lain-lain. Adapun kesulitan belajar siswa disebabkan oleh guru misalnya, guru dalam proses pembelajaran tidak mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran secara aktif, siswa hanya disuruh menghafal rumus-rumus, menerima konsep-konsep yang ada tidak melakukan sendiri. Sehingga hasilnya kurang bermakna dan tidak terekam dengan baik pada otak siswa.

Peneliti mengambil materi persamaan garis lurus, karena kebanyakan siswa selama peneliti menyampaikan materi ini banyak mengalami kesulitan, dengan hasil yang kurang membanggakan. Padahal banyak soal-soal yang berhubungan dengan materi telah dibahas, setelah konsep-konsep yang berhubungan dengan materi penulis berikan. Untuk mengantisipasi permasalahan di atas, perlu diupayakan suatu pembelajaran yang meminimalkan kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar siswa dapat diupayakan dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga belajarnya bermakna. Bila belajarnya bermakna diharapkan kesulitan belajar siswa berkurang dan pada akhirnya ada peningkatan hasil belajarnya.Adapun usaha yang akan dilakukan untuk mengupayakan belajar bermakna pada mata pelajaran matematika dengan Pembelajaran Konstruktivis. Pembelajaran Konstruktivis memungkinkan siswa untuk membangun pengetahuaannya sendiri yang diperoleh dari pengalaman yang dialaminya dan dapat pula menghubungkan dengan pengalaman yang lalu (Pengetahuan Prasyarat) yang dimilikinya.

B. Rumusan MasalahMasalah yang diangkat dari penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan Pendekatan Konstruktivis dapat meminimalkan kesulitan belajar materi persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Purwadadi.

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Purwadadi dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya, yang ditunjukkan pada indikator :1. Umum :Meningkatkan mutu pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Purwadadi yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang memperoleh hasil belajar matematika yang optimal.2. Khusus : Meningkatnya respon siswa dalam aktivitas dan kreativitasnya dalam pembelajaran. Sekurang-kurangnya 65 % perolehan hasil belajar matematika individu siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Purwadadi di atas SKBM yang telah ditentukan.

D. Manfaat Hasil PenelitianHasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :1. Siwa : mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.2. Guru : menambah wawasan dan informasi untuk memilih bentuk-bentuk pendekatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan, agar dalam pembelajaran mendapatkan hasil yang maksimal.

E. Difinisi OperasionalAdapun difinisi operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : Kesulitan belajar artinya hambatan belajar yang dialami oleh siswa dalam memahami materi yang dipelajari dalam proses pembelajaran. Pendekatan konstruktivis artinya suatu cara yang dipergunakan dalam proses pembelajaran dengan membangun sendiri pengetahuan yang akan diperoleh siswa melalui pengalaman belajar yang dialaminya. Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan dalam matematika yang variabelnya mempunyai pangkat 1 dan grafiknya berupa garis lurus.

4

6

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika1. PengertianDepartemen Pendidikan Nasional, 2003, Matematika berasal dari bahasa latin MANTHANEIN atau MATHEMA yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut WISKUNDE atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

2. TujuanTujuan pembelajaran matematika menurut DepPenNas 2003 adalah:a) Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.b) Mengembagkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba.c) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

d) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan (DepPenNas, 2003).53. Ruang LingkupDepartemen Pendidikan Nasional, 2003, Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika.

B. Elemen belajar KonstruktivisPembelajaran matematika akan bermakna bagi siswa apabila mereka aktif dalam proses pembelajaranan membangun (mengkonstruksi) sendiri materi pembelajaran yang mereka perlukan. Menurut Zakorik (dalam CTL, 2003: 7) ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktek pembelajaran konstruktivis.1. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (ACTIVATING KNOWLEDGE)2. Memperoleh pengetahuan baru (ACQUIRING KNOWLEDGE) dengan cara mempelajari secara keseluruhan data, kemudian memperhatikan detailnya.3. Pemahaman pengetahuan (UNDERSTANDING KNOWLEDGE) yaitu dengan cara menyusun (a) konsep sementara (hipotesis), (b) melakukan SHARING kepada orang lain agar mendapat tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu, (c) konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.4. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (APPLYING KNOWLEDGE).5. Melakukan refleksi (REFLECTING KNOWLEDGE) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut.

C. Pengaruh Konstruktivis dalam Pembelajaran MatematikaDalam pembelajaran matematika pengaruh konstruktivisme menurut Lambas, dkk, (2004: 14) meliputi:1. Pengaruh konstruktivisme terhadap proses pembelajaran siswa.Bagi konstruktivisme, belajar adalah kegiatan aktif siswa dalam membangun pengetahuan barunya, siswa mencari sendiri arti dari yang mereka pelajari dan bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya, mereka sendiri yang membuat penalaran dengan apa yang dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkan apa yang telah diketahui dengan pengalaman dan situasi baru.2. Pengaruh konstruktivisme terhadap proses mengajar guru.Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi merupakan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersifat kritis dan mengadakan justifikasi.

D. Teori Pembelajaran dengan Pendekatan KonstruktivisKesulitan belajar siswa merupakan suatu hal yang harus segera dapat diatasi, dicari penyebab dan jalan keluarnya. Kegagalan siswa dalam pembelajaran adalah kegagalan guru dalam pendidikan. Karena pengetahuan bukannya seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah-kaidah yang siap diambil dan diingat sejalan dengan itu.Piaget (dalam Nurhadi, dkk., 2003 : 36) berpendapat, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-beda. Pengalaman sama bagi beberapa orang akan dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda. Setiap pengalaman baru dihubungkan dengan kotak-kotak (struktur pengalaman) dalam otak manusia tersebut.Sejalan dengan pendapat di atas, dalam pembelajaran agar siswa diberi kesempatan membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Dalam buku CTL yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional (2002: 11) siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide. Guru tidak mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa, siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri.8Pendapat di atas diperkuat oleh Nurhadi (2002: 26) menyatakan landasan filosofi CTL adalah konstruktivis, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahan belajar tidak hanya sekedar menghafal, siswa harus mengkonstruksikan

pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan.Pengetahuan terus berkembang, penemuan-penemuan baru banyak yang ditemukan sehingga pembelajaran tidak pernah berakhir dan harus selalu diikuti perkembangannya. Nurhadi, Burhanudin Yasin, Agus Gerrad Senduk (2003 : 10) berpendapat teori konstruktivis memandang secara terus-menerus memeriksa informasi-informasi baru yang berlawanan dengan aturan-aturan lain dan memperbarui aturan-aturan tersebut jika tidak sesuai lagi. Teori konstruktivis menuntut siswa berperan aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Karena penekanannya pada siswa yang aktif maka strategi konstruktivis sering disebut pengajaran yang berpusat pada siswa (STUDENT-CENTERED INSTRUCTION). Di dalam kelas yang pengajarannya berpusat pada siswa, peran guru adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan di kelas.Dari pendapat-pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran dapat mengoptimalkan pengalaman belajar. Siswa menemukan konsep-konsep atau dalil matematika sendiri, maupun melalui diskusi kelompok dengan guru sebagai fasilitator, sehingga dapat meminimalkan kesulitan belajar siswa.

9

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN

A. Setting PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Purwadadi, yang pelaksanaannya dimulai 11 September 2014 sampai dengan 11 Nopember 2014 yang melibatkan seorang guru matematika sebagai peneliti, 2 guru (teman sejawat) untuk membantu mengambil data sebagai observator dalam pelaksanaan penelitian. Adapun subyek penelitian adalah 40 siswa kelas VIII E yang keadaan siswa dalam kelas tersebut heterogen.Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dengan rincian sebagai berikut : siklus I, dengan dalam 3 x Tatap Muka (TM); siklus II dengan 2 x TM, siklus III dengan 2 x TM. Adapun materi yang dibahas dalam 3 siklus tersebut adalah :1. Siklus I membahas materi : mengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel, mengenal pengertian dan menentukan gradien persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk.2. Siklus II membahas materi : menentukan persamaan garis lurus pada sebuah titik dengan gradien tertentu dan persamaan garis melalui dua titik.3. Siklus III membahas materi : menentukan syarat dua garis sejajar, dua garis berpotongan tegak lurus, dan menentukan koordinat titik potong dua garis yang berpotongan.

10

12B. 11C. Rencana PenelitianPenelitian tindakan kelas ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas, sehingga disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari 3 siklus masing-masing siklus meliputi : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi A, Suhardjono, Supardi (halaman 73) PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat bahasan utama kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut :

PermasalahanPerencanaan tindakan IPelaksanaan tindakan IRefleksi IPengamatan/ pengumpulan data IPermasalahan baru hasil refleksiPerencanaan tindakan IIPelaksanaan tindakan IIRefleksi IIPengamatan/ pengumpulan data IISiklus ISiklus IIApabila permasalahan belum terselesaikan refleksiDilanjutkan ke siklus berikutnya

D. Pelaksanaan PenelitianPelaksanaan Siklus I1. Perencanaan Penelitiana. Melakukan pertemuan awal dengan 2 guru teman sejawat selaku observer untuk membicarakan persiapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama penelitian.b. Mengkaji kurikulum 2006 untuk menentukan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.c. Menyusun silabus.d. Merancang rencana pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.e. Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan pertama.f. Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.g. Mempersiapkan lembar pengamatan observasi.h. Menyusun lembar kerja siswa.i. Menyusun soal-soal tes akhir siklus.j. Menyusun angket.

2. Tindakana. Membagi siswa kelas VIII E menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 5 siswa per kelompok.b. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 2 observer.c. Peneliti mengawali proses pembelajaran dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki oleh siswa yang berhubungan dengan meteri yang akan dibahas.d. Peneliti membagikan LKS, untuk dikerjakan secara kelompok, dari kerja kelompok tersebut diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri berdasar pengalaman belajarnya, dengan bimbingan seperlunya dari guru.e. Observer melakukan observasi dengan memakai lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.f. Pada akhir pembelajaran, peneliti meminta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya sesuai dengan topik yang diberikan peneliti.g. Peneliti membantu untuk membetulkan jawaban siswa jika masih ada yang salah.h. Peneliti bersama siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.i. Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.j. Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.

3. PengamatanTahap ini dilaksanakan pada waktu tindakan sedang berjalan dari hasil pengamatan yang penulis dan observator yang telah dilakukan diperoleh bahwa :a. Siswa masih banyak yang kurang aktif terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, 25 siswa dari 40 siswa yang menjadi subyek penelitian.b. Kerja kelompok masih belum terlaksana dengan baik sehingga banyak siswa yang masih bekerja secara individu dan beberapa siswa mengalami kesulitan tidak berani bertanya.c. Siswa masih kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.d. Beberapa siswa mengalami kesulitan untuk menentukan tabel persamaan garis lurus dan menentukan koordinat titik dalam membuat grafik persamaan garis lurus tersebut.

4. RefleksiBerdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus I, maka peneliti mengatasi masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus I tersebut.a. Peneliti menyelidiki kenapa dalam pembelajaran masih banyak siswa yang kurang aktif. Ternyata dari sebagian siswa memang belum paham pada tugas yang diberikan, tetapi tidak berani untuk bertanya pada teman yang lain atau pada guru, sehingga peneliti memberikan arahan perlunya kerja kelompok dalam pembelajaran adalah untuk memecahkan bersama kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran dengan bantuan tutor sebaya (teman di kelompoknya).b. Peneliti memberi dorongan (motivasi) pada siswa bahwa mengemukakan pendapat (gagasan) di depan kelas itu sangat penting untuk membangun percaya diri dan tidak boleh takut salah.c. Memberikan penjelasan pada siswa yang salah dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan memberi penjelasan tentang hal-hal yang belum dipahami yang telah ditemukan dalam penganatan.d. Menentukan kesamaan pandangan terhadap tindakan awal pada siklus pertama hasilnya akan dijadikan bahan untuk merevisi rencana tindakan kedua.

Pelaksanaan Siklus II1. Perencanaan Penelitiana. Mendiskusikan dan memantapkan rencana pembelajaran yang telah disepakati sebelumnya dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I.b. Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan pertama.c. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran yaitu tentang menentukan persamaan garis lurus pada sebuah titik dengan gradien tertentu dan persamaan garis melalui dua titik.d. Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.e. Mempersiapkan lembar observasif. Menyusun lembar kerja siswa.g. Menyusun soal-soal tes akhir siklus.h. Mempersiapkan angket yang akan dibagikan pada akhir siklus setelah tes dilaksanakan.

2. Tindakana. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 2 observer.b. Peneliti mengawali dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa dari hasil pembelajaran pada siklus I untuk memantapkan pengetahuannya dan menjelaskan tentang menentukan persamaan garis lurus pada sebuah titik dengan gradien tertentu dan persamaan garis melalui dua titik.c. Membagikan LKS, untuk dikerjakan secara berkelompok dengan bimbingan seperlunya dari guru.d. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, peneliti membantu membetulkan jawaban siswa jika ada yang salah.e. Peneliti bersama dengan siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.f. Melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditetapkan dan membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.g. Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.h. Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.

3. Pengamatan TindakanDari hasil pengamatan yang telah penulis laksanakan bersama dengan observator, ditemukan hal-hal sebagai berikut :a. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran yang telah berlangsung, 14 siswa dari 40 siswa sebagai subyek penelitian.b. Pelaksanaan kerja kelompok sudah lebih baik dan kesulitan dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan bantuan teman sekelompoknya.c. Kepercayaan diri siswa mulai timbul sehingga banyak siswa yang ingin mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan.d. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami materi yang sedang dipelajari yaitu tentang menentukan persamaan garis lurus melalui dua titik. 4. RefleksiDari hasil pengamatan pada siklus II, maka peneliti mengatasi masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus II.a. Untuk mengatasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran diberi motivasi lagi bahwa belajar itu penting untuk mempersiapkan masa depan dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.b. Ada tutor sebaya yang muncul dalam kelompok diambil dari siswa yang pandai untuk membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran.c. Memberi motivasi lagi untuk siswa-siswa yang masih kurang berani dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya.d. Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa tentang persamaan garis lurus melalui 2 titik.e. Peneliti bersama observator menentukan persamaan pandangan terhadap tindakan awal pada siklus II hasilnya dijasikan bahan untuk merevisi rencana tindakan ketiga.

Pelaksanaan Siklus III1. Perencanaan Penelitiana. Mendiskusikan dan menetapkan rencana pembelajaran yang telah disepakati sebelumnya dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus II.b. Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan pertama yaitu tentang menetukan syarat dua garis sejajar, dua garis berpotongan tegak lurus dan menentukan titik potong 2 garis yang berpotongan.c. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran.d. Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.e. Mempersiapkan lembar observasi.f. Menyusun lembar kerja siswa.g. Menyusun soal-soal tes akhir siklus.h. Mempersiapkan angket yang akan dibagikan pada akhir siklus setelah tes dilaksanakan.

2. Tindakana. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 2 observer.b. Peneliti mengawali dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa dari hasil pembelajaran pada siklus II untuk memantapkan pengetahuannya.c. Membagikan LKS, untuk dikerjakan secara berkelompok dengan bimbingan seperlunya dari guru.d. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, peneliti membantu membetulkan jawaban siswa jika ada yang salah.e. Peneliti bersama dengan siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.f. Observer melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.g. Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.h. Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.

3. Pengamatan TindakanDari hasil pengamatan pada siklus III yang telah penulis laksanakan bersama observator ditemukan hal-hal sebagai berikut :a. Siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran ada 2 siswa dari 40 siswa yang merupakan subyek penulisan.b. Pelaksanaan kerja kelompok sangat baik, dan adanya kesulitan dalam pembelajaran bisa dilaksanakan dengan tutor sebaya.c. Kepercayaan diri siswa semakin mantap hal ini ditengarai dengan keinginan siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas saling berebutan.d. Beberapa siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi tentang menentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan suatu garis yang diketahui malalui suatu titik yang ditentukan.

4. RefleksiDari hasil pengamatan pada siklus III maka peneliti mengatasi masalah-masalah yang timbul. a. Untuk mengatasi 2 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran penulis dekati ternyata 2 siswa tersebut mempunyai masalah sosial ekonomi dan kehidupan keluarga yang kurang harmonis sehingga berpengaruh pada pembelajarannya.b. Adanya tutor sebaya dalam pembelajaran sangat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.c. Timbulnya percaya diri dari siswa untuk mempresentasikan tugas-tugas yang diberikan.d. Memberi penjelasan kembali kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang disampaikan.e. Menentukan kesamaan pandangan terhadap tindakan pada siklus III untuk menentukan keberhasilan penelitian.

E. Alat Pengumpulan DataDalam penelitian ini ada 3 kelompok data yang akan dievaluasi.1. Hasil tes akhir siklus untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa.2. Hasil observasi ada 2 sasaran :a. Siswa untuk mengetahui/melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi 5 aspek : Perhatian/keseriusan Ketepatan mengumpulkan tugas Kelengkapan buku catatan Keaktifan bertanya/menjawab Menghargai pendapat orang lainb. Guru untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dan skenario pembelajaran yang direncanakan di kelas.3. Hasil angket yang diberikan siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian1. Peneliti membuat instrumen penilaian kognitif dengan menetapkan 5 butir indikator untuk penilaian keberhasilan siswa dalam pembelajaran, dengan rentang nilai 1 20. Skor terendah seorang siswa = 1 x 20 = 20 Skor tertinggi seorang siswa = 5 x 20 = 100Hasil nilai siswa dijumlah dan bisa dirumuskan keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Bila nilai siswa 67,55 siswa dinyatakan berhasil (tidak mengalami kesulitan) dalam belajar, jika nilai siswa < 67,55 maka siswa dinyatakan belum berhasil dalam belajar (mengalami kesulitan) dan perlu diremidi. Batas nilai keberhasilan yang ditentukan berdasar Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah dibuat guru bidang studi matematika kelas VIII sebesar 67,55.Penelitian tindakan ini berhasil jika nilai siswa dalam test akhir siklus yang nilainya 67,55 jumlahnya semakin lama semakin banyak dari siklus I ke siklus II kemudian ke siklus III atau siswa yang mengalami kesulitan belajar semakin berkurang.

2. Peneliti membuat instrumen penilaian afektif dengan menetapkan 5 butir indikator penilaian minat, dengan rentang nilai 1 4, untuk mengetahui keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Skor terendah seorang siswa = 1 x 5 = 5 Skor tertinggi seorang siswa = 4 x 5 = 20Hasil skor siswa dijumlah dan bisa dirumuskan dalam salah satu kategori : 5 8 : tidak aktif 9 12 : kurang aktif 13 16 : aktif 17 20 : sangat aktifPenelitian tindakan ini berhasil jika keterlibatan siswa secara aktif pada pembelajaran dari siklus I ke siklus II kemudian ke siklus III jumlahnya semakin lama semakin meningkat. Siswa dinyatakan telah mengikuti pembelajaran secara aktif jika nilai hasil observasi mencapai 13.3. Peneliti membuat angket dengan menetapkan 10 butir indikator dengan rentang skor 1 4. Skor terendah seorang siswa = 1 x 10 = 10 Skor tertinggi seorang siswa = 4 x 10 = 40Hasil skor siswa dijumlah dan bisa dirumuskan dalam salah satu kategori : 10 18 : tidak menyenangkan 19 25 : kurang menyenangkan 26 33 : menyenangkan 34 40 : sangat menyenangkanPenelitian tindakan ini berhasil jika respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dari siklus I ke siklus II kemudian ke siklus III semakin lama semakin banyak siswa yng menyenangi.Siswa dinyatakan meningkat responnya terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis jika nilai hasil angketnya mencapai 26.23

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Tindakan 1. Hasil Penelitian Siklus Ia) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal test akhir siklus IDari hasil pemeriksaan test yang dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran ada 16 siswa dari 40 siswa (40 %) telah tuntas dalam memahami materi dalam pembelajaran dengan rata-rata hasil test yang telah dicapai 61,75.Tabel 4.1 hasil belajar matematika siklus I (nilai tes)No.NilaiNo.NilaiNo.NilaiNo.Nilai

1234567891060606580407570756065111213141516171819207050405075708050404521222324252627282930705580756040707055603132333435363738394080756055506540756540

Nilai rata-rata = = 61,75b) Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai beserta indikatornya dan menggali pengetahuan prasyarat yang24dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas, kemudian membagikan LKS untuk dikerjakan siswa secara berkelompok.Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan beserta observator terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, tampak pada tabel berikut.Tabel 4.2 hasil observasi siklus I tentang keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

No.Bentuk Keterlibatan SiswaFrekuensiProsentase %

1234Tidak aktifKurang aktifAktifSangat aktif1013982532,522,520

Dari tabel tampak bahwa dari 40 siswa kelas VIII E yang aktif dalam pembelajaran 17 siswa

c) Respon siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

Dari hasil pemeriksaan angket yang dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus I tentang respons siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis tampak pada tabel berikut :Tabel 4.3 angket siklus I respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

No.Respons SiswaFrekuensi Prosentase (%)

1234Tidak menyenangkanKurang menyenangkanMenyenangkanSangat menyenangkan91210922,5302522,5

Dari tabel tampak bahwa respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis sebesar 19 siswa dari 40 siswa kelas VIII - E2. Hasil Penelitian Siklus IIa) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal test akhir siklus IIDari hasil pemeriksaan test yang dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran ada 27 siswa dari 40 siswa (67,5 %) telah tuntas dalam memahami materi pada pembelajaran pada siklus II dengan rata-rata hasil test yang telah dicapai 73,25. hal tersebut dapat dilihat dari tabel hasil belajar matematika siklus II di bawah ini.Tabel 4.4 hasil belajar matematika siklus IINo.NilaiNo.NilaiNo.NilaiNo.Nilai

1234567891075707075608580757070111213141516171819207550506080709070406021222324252627282930756085807050757060703132333435363738394080807065607550858040

Nilai rata-rata = = 73,25b) Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

Sebelum membagikan LKS untuk dikerjakan secara kelompok, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai beserta indikatornya dan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti bersama kolaborator terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, tampak pada tabel berikut :

Tabel 4.5 hasil observasi siklus II keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

No.Bentuk Keterlibatan SiswaFrekuensiProsentase %

1234Tidak aktifKurang aktifAktifSangat aktif68161015204025

Dari tabel tampak bahwa siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran 26 siswa

c) Respon siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

Dari hasil pemeriksaan angket yang dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus II tentang respons siswa pada pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis tampak pada tabel berikut :

Tabel 4.6 angket siklus II respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

No.Respons SiswaFrekuensi Prosentase (%)

1234Tidak menyenangkanKurang menyenangkanMenyenangkanSangat menyenangkan56131612,51532,540

Dari tabel tampak bahwa respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis sebesar 29 siswa

3. Hasil Penelitian Siklus IIIa) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal test akhir siklus IIIDari hasil pemeriksaan test yang dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran ada 34 siswa dari 40 siswa (85 %) telah tuntas dalam memahami materi pada pembelajaran pada siklus III dengan rata-rata hasil test yang telah dicapai sebesar 76,63. hal tersebut dapat dilihat dari tabel hasil belajar matematika siklus II di bawah ini.Tabel 4.7 hasil belajar matematika siklus IIINo.NilaiNo.NilaiNo.NilaiNo.Nilai

123456789107575709070100809070751112131415161718192075606570757010070507021222324252627282930807090857070858065703132333435363738394080757075708060857550

Nilai rata-rata = = 74,63b) Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

Sebelum membagikan LKS untuk dikerjakan secara kelompok, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai beserta indikatornya dan menggali pengetahuan prasyarat serta lebih memantapkan pengetahuan yang dimiliki siswa, yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.Dari hasil pengamatan yang peneliti laksanakan bersama kolaborator terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, tampak pada tabel berikut :

Tabel 4.8 hasil observasi siklus III keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

No.Bentuk Keterlibatan SiswaFrekuensiProsentase %

1234Tidak aktifKurang aktifAktifSangat aktif1118162,512,54540

Dari tabel tampak bahwa siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran 34 siswa

c) Respon siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

Dari hasil pemeriksaan angket yang dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus III tentang respons siswa pada pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis tampak pada tabel berikut :

Tabel 4.9 angket siklus III respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis

No.Respons SiswaFrekuensi Prosentase (%)

1234Tidak menyenangkanKurang menyenangkanMenyenangkanSangat menyenangkan-51520-12,537,550

Dari tabel tampak bahwa respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis sebesar 35 siswaB. Pembahasan Hasil Penelitian1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus Ia. Dari tabel hasil belajar matematika siklus I dari soal-soal yang telah dikerjakan, siswa yang tuntas dalam pembelajaran yang nilainya mencapai 67,55 sebanyak 16 siswa atau prosentasenya mencapai 40 %.b. Dari tabel hasil observasi siklus I dapat dibaca bahwa dalam pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif masih kurang terlibat, prosentasenya 47,5%.c. Dari tabel hasil angket siklus I dapat diketahui bahwa respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis masih dianggap kurang menyenangkan, prosentasenya 47,5 %.d. Hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I adalah : Pada umumnya siswa masih kurang paham tentang absis nama lain dari sumbu x dan ordinat nama lain dari sumbu y yaitu suatu garis atau salib sumbu pada bidang cartesius. Ada beberapa siswa yang masih kurang paham untuk menentukan koordinat titik yang terdapat pada salib sumbu cartesius, sehingga menentukannya dibalik ordinat dulu baru absis. Menentukan letak titik pada sumbu x dan sumbu y dari titik pangkal jaraknya tidak sama, sehingga membuat grafik persamaan garis lurusnya menjadi tidak lurus. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan untuk menentukan gradien pada persamaan garis lurus yang telah ditentukan. Sebagian siswa termotivasi untuk aktif dan kreatif di dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di LK, sebagian siswa lagi masih kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa berusaha untuk melaksanakan diskusi dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di LK, meskipun ada sebagian siswa yang pasif. Hasil dari kerja kelompok yang dilakukan siswa masih ada yang melenceng dari masalah yang ada. Siswa masih kurang keberanian dan kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya ke depan. Penguasaan materi prasyarat siswa kurang, sehingga kegiatan diskusi agak terlambat.e. Alternatif pemecahan masalah tentang hal-hal yang ditemukan dalam tindakan pada siklus I : Menjelaskan kembali tentang salib sumbu cartesius yang terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu x yang disebut juga dengan absis dan sumbu y yang disebut dengan ordinat. Menjelaskan tentang cara menentukan koordinat titik yang terdapat pada salib sumbu cartesius dan menentukannya tidak boleh dibalik, sumbu x dahulu baru sumbu y, misal koordinat A (x,y) bukan A(y,x). Memberikan penjelasan bahwa untuk menentukan titik pada salib sumbu cartesius jaraknya harus sama, dari 0 ke 1, 1 ke 2, 2 ke 3, dan seterusnya. Memberikan penjelasan kembali bahwa untuk menentukan gradien dari suatu persamaan garis lurus yang telah ditentukan, persamaan garis lurus tersebut harus dirubah bentuknya menjadi persamaan garis yang semua unsur selain variabel y diletakkan sebelah kanan setelah tanda sama dengan dan koefisien y dijadikan 1 maka koefisien x adalah gradien persamaan garis tersebut. Memotivasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dengan jalan mendekati siswa tersebut dan menumbuhkan semangat belajar mereka agar bisa aktif dalam pembelajaran. Untuk siswa yang pasif dicari penyebabnya agar siswa tersebut mempunyai semangat untuk mengikuti pembelajaran secara aktif. Untuk membenarkan hasil pembelajaran yang salah ditanyakan dulu pada siswa yang lain agar dibenarkan, jika masih saja salah maka guru yang akan meluruskan jawaban yang salah tersebut. Guru memotivasi siswa untuk mengungkapkan pendapatnya di depan dengan berani dan percaya diri karena hal tersebut sangat diperlukan untuk siswa di masa yang akan datang, apabila ada kegagalan guru akan memberikan bimbingan seperlunya untuk kesempurnaan pendapat itu. Jika materi prasyarat siswa kurang, maka akan diulang lagi untuk menggali kembali pengetahuan prasyarat yang mendukung topik yang diberikan dengan tanya jawab.

2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus IIa. Dari tabel hasil belajar matematika yang telah dikerjakan siswa pada siklus II, siswa yang mengalami tuntas belajar sebesar 17 siswa atau prosentasenya sebesar 67,5 %, ada kenaikan sebesar 27,5 % dari siklus I.b. Dari tabel hasil observasi siklus II dapat dibaca bahwa dalam pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif mengalami peningkatan sebesar 17,5 % dari siklus I yaitu sebesar 47,5 % sedang siklus II sebesar 65 %.c. Dari tabel hasil angket siklus II dapat diketahui bahwa respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis mengalami sedikit kemajuan karena siswa sudah banyak yang menyenangi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yaitu sebesar 72,5 % berarti mengalami peningkatan sebesar 25 % dari siklus I.d. Hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II adalah : Beberapa siswa dalam menentukan persamaan garis lurus melalui 2 titik masih banyak melakukan kesalahan pada perkalian silang yang harus mereka selesaikan. Siswa antusias sekali dalam kegiatan pembelajaran dengan kelompoknya untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan yang muncul dalam LK, meskipun ada beberapa siswa yang tidak mengikuti kerja kelompok (pembelajaran) secara aktif. Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas tidak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Hal ini disebabkan materi yang dipelajari cukup padat dan sulit, serta banyak pengetahuan prasyarat sebagai penunjang materi persamaan garis lurus belum dipahami anak dengan baik sehingga perlu pemantapan dan perlu digali kembali dari siswa, juga soa-soal yang rumit yang membutuhkan kemampuan tinggi untuk menyelesaikannya. Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalm proses pembelajaran dan responnya juga rendah.e. Alternatif pemecahan masalah tentang hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II : Menjelaskan kembali dan menambah latihan dengan membantu mengerjakan anak-anak yang masih kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal menentukan persamaan garis lurus melalui dua titik sampai mereka bisa mengerjakan. Mendekati siswa yang tidak aktif untuk memotivasi betapa pentingnya (berguna) menjadi siswa yang mengerti dengan baik pelajaran yang dipelajari. Guru mengidentifikasi seluruh pengetahuan prasyarat yang perlu digali kembali dari siswa, dan memprediksi waktu yang tepat untuk menyelesaikan suatu topik, serta memberi sedikit bimbingan sebagai pembuka jalan untuk menyelesaikan soal-soal yang rumit pada kegiatan kerja kelompok. Mendekati siswa yang kurang aktif dan responnya juga rendah untuk diminta keterangan apa yang menyebabkan siswa tersebut seperti itu, lalu diberi motivasi untuk membangkitkan semangat belajar mereka.3. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus IIIa. Dari tabel hasil belajar matematika yang telah dikerjakan siswa pada siklus III, siswa yang mengalami tuntas belajar sebesar 34 siswa atau prosentasenya sebesar 85 %, ada kenaikan sebesar 12,5 % dari siklus II dan 45 % dari siklus I.b. Dari tabel hasil observasi siklus III dapat dibaca bahwa dalam pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif sebesar 85 % mengalami peningkatan sebesar 20 % dari siklus II dan 42,5 % dari siklus I.c. Dari tabel hasil angket siklus III dapat diketahui bahwa respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis mengalami kemajuan karena siswa sudah banyak yang menyenangi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yaitu sebesar 87,5 % berarti mengalami peningkatan sebesar 15 % dari siklus II dan 40 % dari siklus I.d. Hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus III adalah : Beberapa anak masih mengalami kesulitan untuk menentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis lain melalui suatu titik meskipun mereka tahu bahwa syarat dua garis sejajar mempunyai gradien yang sama. Beberapa anak masih mengalami kesulitan untuk menentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis yang lain melalui suatu titik meskipun mereka tahu bahwa syarat dua garis tegak lurus perkalian gradiennya -1. Siswa semakin antusias dalam kegiatan pembelajaran dengan kelompoknya untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan yang muncul dalam LK, siswa terlihat aktif untuk menyelesaikan LK yang telah dibagikan.e. Alternatif pemecahan masalah tentang hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus III : Menjelaskan kembali bahwa untuk menentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis yang telah ditentukan dicari dulu gradien garis yang ditentukan tersebut kemudian melalui titik yang diturunkan, dimasukkan dalam rumus untuk menentukan persamaan garis tersebut. Menjelaskan kembali bahwa untuk menentukan persamaan garis yang tergak lurus garis lain melalui suatu titik, dicari dulu gradien garis yang telah ditentukan sebut saja m1, kmudian dicari gradien lain sebut saja m2 dengan rumus m1 x m2 = -1. kemudian m2 dengan titik yang ditentukan dimasukkan rumus menentukan persamaan garis malalui suatu titik dengan gradien tertentu yaitu m2.f. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa secara klasikal terdapat peningkatan respons siswa dan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dalam bentuk kerja sama kelompok baik pada siklus I, II maupun III. Begitu juga respons siswa pada pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis juga menigkat baik pada siklus I, II maupun III. Juga diikuti dengan peningkatan hasil belajar matematika siswa. Adapun prosentase besarnya penignkatan hasil belajar, keterlibatan siswa secara aktif dan respons siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis telah dibahas pada pembahasan hasil penelitian siklus I, II maupun III.g. Dari data hasil penelitian tindakan kelas nampak bahwa semua unsur yang penulis teliti yaitu, nilai test matematika akhir siklus, nilai afektif dari observasi tentang keterlibatan secara aktif dalam proses pembelajaran maupun dari nilai angket semua mengarah pada peningkatan hasil yang semakin lama semakin baik dari siklus I ke siklus II kemudian ke siklus III. Hal itu menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kostruktivis materi persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Purwadadi, dapat meminimalkan kesulitan belajar siswa. 37

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

A. SimpulanDari hasil pengamatan lapangan di SMP Negeri 3 Purwadadi ditemukan bahwa hasil belajar individual siswa kelas VIII E rendah (sekitar 23 % s.d 40 %). Siswa yang hasil belajarnya memperoleh nilai 67,55 sesuai dengan SKBM yang ditetapkan. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, tindakan yang dipakai adalah pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.Setelah penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama tiga siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :a). Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar kelompok.b). Terdapat peningkatan rata-rata hasil ulangan akhir siklus.c). Adanya peningkatan jumlah siswa yang mendapat nilai 67,55 dari satu siklus ke siklus yang lain.d). Adanya peningkatan respons siswa terhadap pembelajaran.e). Pembelajaran dengan pendekatan konstuktivis dapat meminimalkan kesulitan belajar siswaf). Secara klasikal, peningkatan hasil belajar matematika siswa sangat bergantung dari keterlibatan guru dalam malakukan analisis materi pelajaran dan bagaimana guru berperan dalam mendampingi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

38B. SaranBerdasarkan dari hasil yang penulis capai dalam penelitian ini maka dapat penulis sarankan :1. Terhadap Guru : Sehubungan dengan hasil penelitian ini diharapkan kepada guru-guru untuk dapat melanjutkan kegiatan serupa dengan mengajak guru-guru lain baik pada sekolah yang sama maupun pada sekolah yang lain guna meningkatkan mutu pendidikan. Pada suatu proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan metode/pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan melakukan analisis materi pelajaran yang akan disampaikan serta berperan dalam mendampingi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.2. Terhadap Kepala Sekolah.Peningkatan profesionalisme guru dapat ditingkatkan melalui kerja sama kolaboratif antara guru-guru mata pelajaran sejenis. Diharapkan kepala sekolah dapat memfasilitasi dan dapat mendorong guru-guru untuk menyampaikan secara terbuka hambatan-hambatan dan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran untuk ditindaklanjuti dalam suatu tindakan kelas.39

40DAFTAR RUJUKAN

Arikunto S, Suhardjono, Supardi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara.

Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). 1994. Garis-garis Besar Program Pengajaran, Jakarta : Depdikbud.

Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud.

Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. 2003. Standar Kompetensi, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Lambas, dkk, 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Buku 3, Modul 25, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL), Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Nurhadi, Yasin B, Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK, Malang : Penerbit UM.

Sungkowo. 2003. Pendekatan Kontekstual, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

42

Instrumen Observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaranKelompokNama SiswaPerhatian / KeseriusanKetepatan pengumpulan tugasKelengkapan buku catatanKeaktifan bertanya, menjawabMenghargai pendapat orang lain

12341234123412341234

I1ALDI WIGUNA

2AHMAD FAUJI

3ANDIKA DEWANTO PUTRA

4ARIF MUHAIMIN

5ASEP HILAL FIRDAUS

II1CICI NURMALA SARI

2DIDAN RAMADHAN

3DIKI HERWANSYAH

4ETI CICIH HETI

5FACHRY ALI PRATAMA

III1HAERY ISKANDAR

2HERLINA ANGGRAENI

3IRNA FITRIANA

4ISMI NURLAELA

5IVAN JULIANDO

IV1IWAN KURNIAWAN

2DELIA FITRIAWATI

3LINA JULIANTI

4FERRY HARDIATNA

5PRAMUDITA

V1PUTRI KINANTI

2RATNA KOMALA

3RENA KUSDIANTI

4RENO ARIYANTO

5HERLAN HINDRI WIJAYA

VI1SIDAN ARI SENA

2SIGIT APRIAN

3SILVIA AYU ANTIKA

4SITI SAADAH

5SRI LAELA FITRIANI

VII1SUSILAWATI

2UDING HIDAYAT

3UMAR KUDUS

4WARYO

5JAINUDIN

VIII1EGIT EKA WAHYUDI

2ASEP JEJEN

3RUHYAT

4SUBAKTI DWIJAYA PUTRA

5SELVIANI

Purwadadi,Pengamat / Observator(......................................)NIP.Keterangan :5 8 : Tidak berminat9 12 : Kurang berminat13 16 : Berminat17 20 : Sangat berminat

41

ANGKET SISWA

Petunjuk Pengisian :1. Bacalah perttanyaan ini dengan baik dan teliti.2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda anggap benar menurut pendapat anda

1. Apakah matematika merupakan pelajaran yang kamu senangi ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan2. Apakah matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan untuk dipelajari ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan3. Apakah kamu senang belajar secara individu ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan4. Apakah kamu senang belajar secara berkelompok ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan5. Apakah kamu pernah mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?a. Selalu mengalami kesulitanc. Kadang-kadang mengalami kesulitanb. Jarang mengalami kesulitand. Tidak pernah mengalami kesulitan6. Apakah kamu senang bila pada waktu proses pembelajaran guru mendominasi di kelas ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan7. Apakah kamu senang bila pada waktu proses pembelajaran kamu terlibat langsung secara aktif ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan8. Apakah kamu senang jika dapat menemukan cara sendiri dalam memecahkan masalah matematika ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan9. Apakah kamu senang jika dalam proses pembelajaran guru hanya membantu belajar jika kamu mengalami kesulitan ?a. Tidak senangc. Senangb. Kurang senangd. Sangat senang 10. Apakah kamu senang dengan pendekatan pembelajaran yang pada materi ini ?a. Tidak menyenagkanc. Menyenangkanb. Kurang menyenangkand. Sangat menyenangkan42

SILABUS

Mata Pelajaran: MatematikaKelas: VIIIStandar Kompetensi: 4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

NOKOMPETENSI DASARINDIKATORMATERI POKOK(Uraian Materi)STRATEGI PEMBELAJARANALOKASI WAKTUJENIS TAGIHANINSTRUMEN PENILAIANSUMBER, BAHAN DAN ALAT

TT MUKAPENGALAMAN BELAJARBENTUKCONTOH

4.6Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus Mengenal persama-an garis lurus da-lam berbagai ben-tuk dan variabel.

Menyusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat kartesius.

Persamaan garis lurus : y = c x = c y = mx y = mx + c ax + by + x = 0

Menggambar grafik/garis

Belajar mandiriDiskusi kelasLatihan rangkum

Belajar mandiriDiskusi kelasLatihan rangkum

1. Mengetahui bahwa titik-titik yang terdapat pada garis yang sejajar sumbu y mempunyai absis sama.2. Mengetahui bahwa titik-titik yang terdapat pada garis yang sejajar sumbu x mempunyai ordinat sama.3. Menemukan hubungan-hubungan antara absis dan ordinat dari titik yang terdapat pada garis yang tidak sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat.

4. Mengetahui bahwa meng-gambar garis dapat dilaku-kan dengan :a. Membuat tabel yang menyatakan hubungan antara ordinat (y) dan absis (x)b. Menentukan titik potong garis dengan sumbu x dan sumbu y

Tes lisan

Tes tulis

Tes tulis

Jawaban singkat

UOUNO

UNO

1. yx3OSebutkan persa-maan garis di bawah ini.

2. Gambarlah garis yang melalui titik O(0,0) dan A(1,4)3. Tentukan persa-maan garis pada soal di atas.

4. Gambarlah garis dengan persama-an di bawah ini :a. y = x + 2b. x + 2y + 4

Kurikulum 2004 MP. Matematika

Bk. Matematika untuk kelas VII smt. 1 Oleh tim MGMP MTK kab. Purwadadi

LKS Matematika kls VIII smt 1. team MGMP Mat Kab. Purwadadi

Papan tulis ber-petak

NOKOMPETENSI DASARINDIKATORMATERI POKOK(Uraian Materi)STRATEGI PEMBELAJARANALOKASI WAKTUJENIS TAGIHANINSTRUMEN PENILAIANSUMBER, BAHAN DAN ALAT

TT MUKAPENGALAMAN BELAJARBENTUKCONTOH

4.7

Menentukan persamaan dan koordinat titik potong dua garis Mengenal penger-tian dan menen-tukan gradien per-samaan garis lurus dalam berbagai bentuk

Menentukan persa-maan garis melalui dua titik dan sebuah titik dengan gradien tertentu

Menentukan koor-dinat titik potong dua garis

Gradien garis lurus

Persamaan garis lurus II : melalui dua titik yang diketahui melalui sebuah titik dan gradien yang diketahui

Dua garis : berpotongan sejajar berpotongan tegak lurus

Diskusi kelasLatihan Rangkum

Belajar mandiriDiskusi kelasLatihan Rangkum

Belajar mandiriDiskusi kelasLatihan Rangkum5. Menemukan bahwa kecon-dongan/kemiringan garis ditentukan oleh 2 faktor :a. komponen yb. komponen x

6. Mengetahui rumus persa-maan garis, jika : Melalui dua titik yang diketahui Melalui sebuah titik dengan gradien yang diketahui

7. Menemukan syarat dua garis yang sejajar8. Menemukan syarat dua garis yang berpotongan tegak lurus9. Menentukan koordinat titik potong dua garis yang berpotongan melalui gambar

Tes tulisUl. Harian

Tes tulis

Tes tulis

UNOUNO

UNO

UNO

5. yxTentukan gradien garis berikut ini.

6. Tentukan gra-dien garis yang melalui titik A(1,2) dan B(3,6).

7. Tentukan persa-maan garis jika diketahui :a. melalui A(1,3) dan B(2,1)b. melalui A(3,1) dan gradiennya 2

8. Tentukan persa-maan garis yang melalui titik A(1,4) dan seja-jar garis y=2x+19. Tentukan persa-maan garis yang melalui titik P(2,1) dan tegak lurus garis y=x-4Kurikulum 2004 MP. Matematika

Bk. Matematika untuk kelas VII smt. 1 Oleh tim MGMP MTK kab. Purwadadi

LKS Matematika kls VIII smt 1. team MGMP Mat Kab. Purwadadi

Papan tulis ber-petak

NOKOMPETENSI DASARINDIKATORMATERI POKOK(Uraian Materi)STRATEGI PEMBELAJARANALOKASI WAKTUJENIS TAGIHANINSTRUMEN PENILAIANSUMBER, BAHAN DAN ALAT

TT MUKAPENGALAMAN BELAJARBENTUKCONTOH

Menggunakan konsep persamaan garis lurus untuk memecahkan masalah

Persamaan garis lurus

Belajar mandiriLatihan Rangkum

Menjawab masalah matema-tika (garis berat segitiga) dan masalah sehari-hari dengan menggunakan kon-sep persamaan garis lurus

Ul. Harian

UNO10. Diketahui dua garis dengan per-samaan y = 2x - 3 dan y = x - 2

11. Diketahui segi-tiga ABC, dengan A(2,3) B(-1,-3) dan C(3,-7)

Bk. Matematika untuk kelas VIII smt. 1 Oleh tim MGMP MTK kab. Purwadadi

Kurikulum 2004 MP. Matematika

Bk. Matematika untuk kelas VII smt. 1 Oleh tim MGMP MTK kab. Purwadadi

LKS Matematika kls VIII smt 1. team MGMP Mat Kab. Purwadadi

Papan tulis ber-petak

434446

Satuan Pendidikan :SMP

Nama Sekolah :SMPN 4 Purwadadi

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas :VIII / 1

Materi Pokok:Persamaan garis lurus

Standar Kompetensi :4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem persamaan, serta menggunakaannya dalam pemecahan masalah

A. 1. Kompetensi Dasar :4.6. Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus.2. Indikator :* Mengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel.3. Pengalaman Belajar : Mengetahui bahwa titik yang terdapat pada garis yang sejajar sumbu Y mempunyai absis sama. Mengetahui bahwa titik-titik yang terdapat pada garis yang sejajar sumbu X mempunyai ordinat yang sama. Menemukan hubungan antara absis dan ordinat dan titik-titik yang terdapat pada garis yang tidak sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat.

B. Kelengkapan.1. Buku Penunjang.2. LKS

C. Kegiatan PembelajaranStrategi: pendekatan konstruktivis.Model: pembelajaran kooperatif.Metode : tanya jawab, pemberian tugas, diskusi.

1. Pendahuluan.a. Memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan relasi yang telah dibahas sebelumnya yang merupakan model fungsi.b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :a. Guru menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dibahas.b. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama kelompok, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan.c. Saat kerja kelompok guru mengadakan penilaian kinerja (performa) untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran, dibantu observer.d. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.e. Guru memberikan bantuan pada siswa untuk membetulkan hasil diskusi siswa bila ada yang salah.f. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.g. Guru mengecek hasil pekerjaan siswa.

3. Penutup.a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas.b. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan dirumah.

Purwadadi,2015Mengetahui,Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 4 Purwadadi

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003

Satuan Pendidikan :SMP

Nama Sekolah :SMPN 4 Purwadadi

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas :VIII / 1

Materi Pokok:Persamaan garis lurus

Standar Kompetensi :4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem persamaan, serta menggunakaannya dalam pemecahan masalah

A. 1. Kompetensi Dasar :4.6. Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus.2. Indikator :* Menyusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat kartesius.3. Pengalaman Belajar : Mengetahui bahwa menggambar garis dapat dilakukan dengan :a. Membuat tabel yang menyatakan hubungan antara ordinat (Y) dan absis (X).b. Menentukan titik potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y.

B. Kelengkapan.1. Buku Penunjang.2. LKS

C. Kegiatan PembelajaranStrategi: pendekatan konstruktivis.Model: pembelajaran kooperatif.Metode : tanya jawab, pemberian tugas, diskusi.

1. Pendahuluan.a. Membahas PR yang sulit.b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :a. Guru melalui tanya jawab menggali pengetahuan prasyarat siswa tentang tabel dan pembuatan grafik.b. c. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama kelompok, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan terhadap pembelajaran dibantu observer.d. Guru bersama observer mengadakan penilaian tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.f. Guru memberikan bantuan pada siswa untuk membetulkan hasil diskusi siswa bila ada yang salah.g. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.h. Guru mengecek hasil pekerjaan siswa.

3. Penutup.a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas.b. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan dirumah.

Purwadadi,2015Mengetahui,Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 4 Purwadadi

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003

Satuan Pendidikan :SMP

Nama Sekolah :SMPN 4 Purwadadi

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas :VIII / 1

Materi Pokok:Persamaan garis lurus

Standar Kompetensi :4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem persamaan, serta menggunakaannya dalam pemecahan masalah

A. 1. Kompetensi Dasar :4.6. Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus.2. Indikator :* Mengenal pengertian dan menetukan gradien persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk.3. Pengalaman Belajar : Mengetahui bahwa kecondongan/kemiringan garis ditentukan oleh 2 indikator:a. Komponen X.b. Komponen Y.

B. Kelengkapan.1. Buku Penunjang.2. LKS

C. Kegiatan PembelajaranStrategi: pendekatan konstruktivis.Model: pembelajaran kooperatif.Metode : tanya jawab, pemberian tugas, diskusi.

1. Pendahuluan.a. Membahas PR yang sulit.b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :a. Guru melalui tanya jawab menggali pengetahuan siswa tentang koordinat suatu titik dalam suatu garis lurus yang telah diketahui.b. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama kelompok, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan terhadap pembelajaran dibantu observer.c. Guru bersama observer mengadakan penilaian tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.e. Guru memberikan bantuan pada siswa untuk membetulkan hasil diskusi siswa, bila ada yang salah.f. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.g. Guru mengecek hasil pekerjaan siswa.

3. Penutup.a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas.b. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan dirumah.

Purwadadi,2015Mengetahui,Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 4 Purwadadi

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003

Satuan Pendidikan :SMP

Nama Sekolah :SMPN 4 Purwadadi

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas :VIII / 1

Materi Pokok:Persamaan garis lurus II Melalui dua titik yang diketahui Melalui sebuah titik dan gradien yang diketahui

Standar Kompetensi :4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem persamaan, serta menggunakaannya dalam pemecahan masalah

A. 1. Kompetensi Dasar :4.7. Menentukan persamaan dan koordinat tittik potong dua garis.2. Indikator :*Menentukan persamaan-persamaan garis melalui dua titik dan sebuah titik dengan gradien tertentu.3. Pengalaman Belajar : Mengetahui rumus persamaan garis jika :a. Melalui dua titik yang diketahui.b. Melalui sebuah titik dengan gradien yang diketahui

B. Kelengkapan.1. Buku Penunjang.2. LKS

C. Kegiatan PembelajaranStrategi: pendekatan konstruktivis.Model: pembelajaran kooperatif.Metode : tanya jawab, pemberian tugas, diskusi.

1. Pendahuluan.a. Membahas PR yang sulit.b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :a. Guru menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.b. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama kelompok, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan terhadap pembelajaran dibantu observer.c. Guru bersama observer mengadakan penilaian tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.e. Guru memberikan bantuan pada siswa untuk membetulkan hasil diskusi siswa, bila ada yang salah.f. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.g. Guru mengecek hasil pekerjaan siswa.

3. Penutup.a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas.b. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan dirumah.

Purwadadi,2015Mengetahui,Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 4 Purwadadi

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003

Satuan Pendidikan :SMP

Nama Sekolah :SMPN 4 Purwadadi

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas :VIII / 1

Materi Pokok:Dua garis : Berpotongan. Sejajar. Berpotongan tegak lurus

Standar Kompetensi :4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem persamaan, serta menggunakaannya dalam pemecahan masalah

A. 1. Kompetensi Dasar :4.7. Menentukan persamaan dan koordinat tittik potong dua garis.2. Indikator :*Menentukan koordinat titik potong dua garis.3. Pengalaman Belajar : Menemukan syarat dua garis sejajar. Menemukan syarat dua garis yang berpotongan tegak lurus. Menentukan koordinat titik potong dua garis yang berpotongan melalui gambar.

B. Kelengkapan.1. Buku Penunjang.2. LKS

C. Kegiatan PembelajaranStrategi: pendekatan konstruktivis.Model: pembelajaran kooperatif.Metode : tanya jawab, pemberian tugas, diskusi.

1. Pendahuluan.a. Membahas PR yang sulit.b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :a. Dengan tanya jawab guru menggali pengetahuan siswa tentang gradien suatu persamaan garis lurus yang telah diketahui, yang diperlukan untuk materi yang akan dibahas.b. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama kelompok, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan terhadap pembelajaran dibantu observer.c. Guru bersama observer mengadakan penilaian tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.e. Guru memberikan bantuan pada siswa untuk membetulkan hasil diskusi siswa, bila ada yang salah.f. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.g. Guru mengecek hasil pekerjaan siswa.

3. Penutup.a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas.b. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan dirumah.

Purwadadi,2015Mengetahui,Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 4 Purwadadi

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003

Satuan Pendidikan :SMP

Nama Sekolah :SMPN 4 Purwadadi

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas :VIII / 1

Materi Pokok:Persamaan garis lurus

Standar Kompetensi :4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem persamaan, serta menggunakaannya dalam pemecahan masalah

A. 1. Kompetensi Dasar :4.7. Menentukan persamaan dan koordinat tittik potong dua garis.2. Indikator :*Menggunakan konsep persamaan garis lurus untuk memecahkan masalah.3. Pengalaman Belajar : Menjawab masalah matematika.dan masalah sehari-hari dengan menggunakan konsep persamaan garis lurus.

B. Kelengkapan.1. Buku Penunjang.2. LKS

C. Kegiatan PembelajaranStrategi: pendekatan konstruktivis.Model: pembelajaran kooperatif.Metode : tanya jawab, pemberian tugas, diskusi.

1. Pendahuluan.a. Membahas PR yang sulit.b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :a. Dengan tanya jawab guru menggali pengetahuan prasyarat tentang mengkaitkan persamaan garis lurus, gradien, titik potong dua garis lurus untuk menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan dengan persamaan garis lurus.b. Guru memberikan contoh soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dikerjakan bersama-sama dengan siswa.c. Guru memberikan latihan soal penerapan yang dikerjakan secara kelompok, guru membantu siswa bila mengalami kesulitan.d. Guru bersama observer mengadakan penilaian tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, guru membantu membetulkan jawaban yang salah.

3. Penutup.a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas.b. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan dirumah.

Purwadadi,2015Mengetahui,Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 4 Purwadadi

Drs. SunaryoMokhamad Kurdianto,S.PdNIP. 19583019 197803 1 001NIP. 19831125 200902 1 003

LEMBAR KERJA SISWA

Standart Kompetensi.4. Memahami dan dapat melakukan operasi aljabar, fungsi persamaan garis dan sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar.Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus IndikatorMengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel. Pengalaman Minimal.1. Mengetahui bahwa titik-titik yang terdapat pada garis yang sejajar sumbu Y mempunyai absis yang sama.2. Mengetahui bahwa titik-titik yang terdapat pada garis yang sejajar sumbu X mempunyai ordinat yang sama.3. Menemukan hubungan antara absis dan ordinat dan titik-titik yang terdapat pada garis yang tidak sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat.

PERSAMAAN GARIS LURUS

L1.Y

3APada gambar disamping jika koordinat titik-titik adalah pasangan terurut (x,y) maka koordinat titik :A (..,..)B (..,..)C (..,..)D (..,..)E (..,..)F (..,..)

2B

1C

3X

-1D

-2E

-3F

Titik-titik yang terdapat pada garis lurus mempunyai absis yang sama yaitu .......... (X=......)Selanjutnya X = ........ disebut persamaan garis L dan.............disebut constanta C).

Tempat kedudukan titik (x,y) yang memenuhi X = C. adalah suatu garis lurus yang sejajar dengan sumbu............

2.

YPada gambar disamping jika koordinat titik-titik adalah pasangan terurut (x,y) maka koordinat titik :P (..,..)Q (..,..)R (..,..)S (..,..)T (..,..)U (..,..)

-2 -11234X

M

P QRSTU

Titik-titik yang terdapat pada garis lurus mempunyai absis yang sama yaitu .......... (Y=......)Selanjutynya Y = ........ disebut persamaan garis M dan.............disebut constanta C).

Tempat kedudukan titik (x,y) yang memenuhi Y = C. adalah suatu garis lurus yang sejajar dengan sumbu............

Tentukan persamaan garis berikut :a).

Y

Y

m

3

XX

-21

n

-2

kl

Persamaan garis k adalah..................Persamaan garis m adalah.................Persamaan garis l adalah..................Persamaan garis n adalah..................

3.

Yg

Pada gambar disamping jika koordinat titik-titik adalah pasangan terurut (x,y) apakah hubungan antara X dan Y pada titik-titik garis g pada gambar disamping?(..,..),(..,..),(..,..),(..,..), (..,..),(..,..),(..,..),(..,..)

4

3

2

1X

-4-3-2-1-11234

-2Selanjutnya Y = X disebut persamaan garis melalui titik tersebut

-3Gambar 2

-4

Tempat kedudukan titik (x,y) yang ditentukan oleh {(x,y)| y = x} adalah garis lurus dengan persamaan y=x yaitu garis yang melalui pankal dan membentuk sudut 45 terhadap sumbu X.

Dari tempat kedudukan garis y = x jika koordinatnya ditambah 3 maka himpunan titik-titiknya adalah : (-4,...), (-3,), (-2,), (-1.,), (0,),(1,),(2,), (3.,). Gambarlah himpunan titik-titik pada koordinat cartesius Gambar 2. Hubungan dengan garis Y = X adalah..................... Garis tadi melalui titik potong sumbu Y pada titik ................. Persamaan garisnya adalah Y = X + 3. garis ini sejajar dengan garis ................ dan memotong sumbu Y di titik (0,...)

Tempat kedudukan titik (x,y) yang memenuhi Y = X + C. (C = konstanta) adalah suatu garis lurus yang sejajar ....................... dan melalui titik (...,...)

4.

Y

X

ab

Himpunan pasangan berurut pada gambar :Garis a : {(-3,...), (-2,), (-1,), (-0.,), (1,),(2,), (3.,) }Jika koordinat titik-titik adalah pasangan berurut (x,y) maka hubungan antara X dan Y pada titik-titik garis a Y = ................ disebut persamaan garis melalui titik tersebut.Garis b : {(-3,...), (-2,), (-1,), (-0.,), (1,),(2,), (3.,) }Hubungna garis b dengan garis a adalah .................... garis b melalui titik potong sumbu Y pada titik .........Persamaan garis b adalah ...................

Tempat kedudukan titik (x,y) yang memenuhi Y = X + C. (C = konstanta) adalah suatu garis lurus yang sejajar ....................... dan melalui titik (0,...)

Tentukan persamaan garis berikut :a).

YLKS 2

3

X

1

b).

Y

3

X

-10

c).

Y

X

1

-3

Tentukan persamaan garis berikut :a).

YLKS 2

A(-1,2)

X

b).

Y

2

X

c).

Y

X

-1

-2

LEMBAR KERJA SISWA

Standart Kompetensi.4. Memahami dan dapat melakukan operasi aljabar, fungsi persamaan garis dan sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar.Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus IndikatorMenyusun tabel pasangan dam menggambar grafik pada koordinat kartesius. Pengalaman Minimal.Mengetahui bahwa menggambar garis dapat dilakukan dengan :a. Membuat tabel yang menyatakan hubungan antara ordinat (Y) dan absis(X).b. Menentukan titik potong garis dengna sumbu X dan sumbu Y. Problematika. Gambarlah grafik yang persamaan Y = X + 3Tabel akan lebih mudah dibuat jika memilih X = 0 untuk menentukan nilai Y dan Y=0 untuk menentukan nilai X.Y = X + 3 untuk X = 0 maka Y = X + 3 Y = ... + 3 Y = ...koordinat titik potong (0,...)

Y = X + 3 untuk Y = 0 maka Y = X + 3 ... = X + 3 Y = ...koordinat titik potong (...,0)

X0......

Y......0

(X,Y)(0,....)(....,0)

Tabel persamaan Y = X + 3

Grafik Y = X + 3

Y

X

Buat tabel dan grafik dari persamaan 2x + 4y = 8, x,y RJawab Tabel X0......

Y......0

(X,Y)(0,....)(....,0)

Grafik

Y

X

LEMBAR KERJA SISWA

Standart Kompetensi.4. Memahami dan dapat melakukan operasi aljabar, fungsi persamaan garis dan sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar.4.7. Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus IndikatorMengenal pengertian dan menentukan gradien persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk. Pengalaman Belajar Minimal.Menentukan bahwa kecondongan/kemiringan garis ditentukan oleh 2 faktor :d. Komponen Y.e. Komponen X. Problematika.A. seorang siswa menyandarkan penggaris 1 m pada beberapa benda yang berbeda (tembok, meja, kursi, dsb) siswa yang lain mengamati.

1 m1 m1.

1 m1 m

(i)(ii)(iii) (iv)a. Manakah penggaris yang kemiringannya paling tajam ?b. Manakah penggaris yang paling landai ?c. Apa yang mempengaruhi kemiringan penggaris tersebut ?

2. C SelanjutnyaPanjang AB disebut komponen XPanjang BC disebut komponen YGradien garis AC ditulis MAC A B MAC =

43A03.

Gradien 0A =

M0A =

Gradien garis melalui dua titik4.

YPerhatikan koordinat titik A(X1,Y1) dan B(X2,Y2) pada gambar di samping.Komponen X garis AB = AM = Komponen Y garis AB = BM = Gradient garis AB = MAB =

B(X2,Y2)

Y2

Y1M

A(X1,Y1)X

X1X2

Untuk sembarang titik A(X1,Y1) dan B(X2,Y2) maka :MAB = MBA = atau MAB = MBA =

5. Tentukan gradien garis 0A, 0B, 0C, 0D

YA

B

X

0

D

C

YBMAB = ?

X

A

69

LEMBAR KERJA SISWA

Standart Kompetensi.4. Memahami dan dapat melakukan operasi aljabar, fungsi persamaan garis dan sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar.4.8. Menemukan persamaan dan koordinat titik potong dua garis.

IndikatorSiswa dapat menentukan persamaan garis lurus melalui sebuah titik dengan gradien tertentu dan menentukan persamaan garis melalui dua titik.

Pengalaman Belajar Minimal.Menentukan gradien garis melalui dua titik, menentukan gradien garis melalui sebuah titik dengan gradien diketahui dan menentukan persamaan garis melalui dua titik yang diketahui.

Problematika.

YX0B(X2,Y2)A(X1,Y1)Menentukan persamaan garis yang melalui dua titik yang diketahui.1.

Gradien garis disamping adalah MAB MAB =

YX0Q(X2,Y2)P(X1,Y1)2.

Gradien garis disamping adalah MPQ MPQ = , MPQ = m = gradientSelanjutnya m = Dapat ditulis y-y1 = m (x-x1)

Bentuk y-y1 = m (x-x1) adalah persamaan garis melalui titik (x1,y1) dengan gradient m.

3. YX0B(X2,Y2)A(X1,Y1) Q(X,Y)Menentukan persamaan garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2)

Gradien garis disamping adalah MAB MAQ =atauMAB =Karena MAQ = MAB maka = Selanjutnya bentuk Adalah persamaan garis melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2)

4. Tulislah persamaan garis lurus jika diketahui :a. melalui titik (3,4) dengan gradien 2.b. melalui titik (2,1) dengan gradien 3.c. melalui titik (-1,4) dengan gradien -2.d. A(1,1) dan B(4,2)e. A(-2,3) dan B(1,-1)

LEMBAR KERJA SISWA

Standart Kompetensi.4. Memahami dan dapat melakukan operasi aljabar, fungsi persamaan garis dan sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar.4.8. Menemukan persamaan dan koordinat titik potong dua garis. IndikatorMenentukan koordinat titik potong dua garis. Pengalaman Belajar Minimal. Menentukan syarat dua garis sejajar. Menentukan syarat dua garis berpotongan tegak lurus. Menentukan koordinat titik potong dua garis yang berpotongan melalui gambar.

Problematika.1. Gradien garis yang saling sejajar.

Y

B(-5,6)E(4,6)

D(-3,3)

X

A(-9,0)0

k

C(-7,-3)m

l

Pada gambar di atas garis k, l dan m adalah garis yang saaling sejajar. Gradien dari masing-masing garis tersebut dapat ditentukan dengan memilih dua buah titik yang terletak pada garis itu dan diketahui koordinatnya sehingga :Gradien garis k = mAB = = mAB = ...........Gradien garis l = mCD = = mCD = ...........Gradien garis m = m0E = = m0E = ...........Jika gradien garis l adalah m, dan gradien garis 2 adalah m2 maka gradien garis-garis yang sejajar sama besar m1 = m2.2. Gradien garis-garis yang saling tegak lurus

YPada gambar di samping adalah garis p dan garis q yang saling berpotongan tegak lurus. Gradien garis p dan q adalah :Gradien garis p = mTR = = mTR = ...........

R(4,4)

S(-1,3)

T(2,1)

X

0

Gradien garis q = mST = = mST = ...........Jika gradien garis p adalah m dan gradien garis q adalah m2 maka gradien garis yang tegak lurus dengan garis p dan q adalah m1 m2 = .........3. Garis k yang ergradien 2, tegak lurus dengan garis l tentukan gradien garis ljawabmisal gradien garis k = ............ dan gradien garis l = ...........maka : mk x ml = ....... ......x ml = .......ml = .......ml = .......ml = .......

KISIKISI SOAL ULANGAN HARIAN/UMUM

TAHUN PELAJARAN: 2014-2015SATUAN PENDIDIKAN: SMP Negeri 3 PurwadadiMATA PELAJARAN: MatematikaALOKASI WAKTU: 2 x 40 MenitJUMLAH SOAL: 5BENTUK SOAL: a. Pilihan ganda No.........s/d......... b. Uraian No. 1 s/d 5KELAS: VIII

NO. URUTMATERIKOMPETENSI YANG DIUJIINDIKATORNO. SOALBENTUK SOAL

123456

Siklus I

Siklus II

Persamaan garis lurus

Persamaan garis lurus

Menentukan sifat-sifat persamaan garis lurus

Menentukan gradien persamaan garis lurus Menentukan persamaan garis lurus pada gambar yang telah ditentukan. Menentukan nilai absis atau ordinat pada garis dengan persamaan y = -x yang salah satu koordinatnya diketahui. Menggambar garis lurus yang koordinatnya ditentukan dan menuliskan persamaan garisnya. Menggambar garis lurus yang persamaannya telah ditentukan dengan terlebih dahulu membuat tabelnya.

Menentukan gradien garis lurus pada gambar yang telah ditentukan. Menentukan gradien garis yang melalui pangkal koordinat. Menentukan gradien garis lurus yang persamaannya telah ditentukan.1,4

2

3

5

1,3,5

2

4Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

NO. URUTMATERIKOMPETENSI YANG DIUJIINDIKATORNO. SO