ptiriasis ruba
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
1/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Pendahuluan
Pitiriasis rubra pilaris (PRP), pertama kali ditemukan oleh tarral tahun
1828 dan diperkenalkan oleh beisner pada tahun 1889.2
PRP, ialah kelainan yang menahun dengan plak eritematosa,
berskuama dan papul keratotik folikularis. PRP merupakan penyakit herediter
, dapat dimulai pada masa anak-anak dan merupakan dominan autosomal.
Diperkirakan salah satu etiologinya karena kekurangan vitamin A, dugaan
lain adalah gangguan kinetik sel epidermis (keratinisasi meningkat dan
proliferasi sel epidermis).
2
Gejala klinis berupa pada bentuk herediter ditandai dengan meluasnya
penyakit bertahap dan perlahan-lahan, mempunyai kecenderungan menetap
seumur hidup. Pada keadaan didapat, perjalanan penyakit secara progesif
cepat, mungkin mengalami fase remisi.2
Ujud kelainan kulit (UKK), umumnya dimulai dengan munculnya
eritema dan skuama pada muka atau kulit kepala, yang kemudian terjadinya
eritema dan penebalan di telapak tangan dan kaki. Eritema dan skuama
dapat meluas ke seluruh permukaan kulit, kuku menunjukkan penebalan dan
perluasan dapat sampai di mukosa mulut.2
- Halaman - 1
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
2/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
Diagnosa banding dikaitkan dengan keratosis folikularis. Pengobatan
dengan pemberian suplemen vitaminA, sehari per os selama beberapa
bulan, memberikan hasil yang baik. Pengobatan topikal dengan asam salisil,
kemudian diberi salf kortikosteroid, atau dapat diobati dengan krim asam
retinoat. Dianjurkan pula penggunaan metroteksat, karena diduga
mempunyai kemampuan menghambat sintesis DNA dan pembelahan sel.2
I.2.Tujuan
1. Memahami gejala klinis dan histopatologis Ptiriasis rubra pilaris.
2. Memahami diagnosis dan penanganan Ptiriasis rubra pilaris.
- Halaman - 2
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
3/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Definisi
Merupakan penyakit papuloskuamous kronik yang idiopatik dengan
karakteristik etiologi berupa plaque bersisik berwarna kemerah-merahan,
keratoderma palmoplantar, dan papul keratotik folikularis. Kelainan ini dapat
bersifat progresif menjadi eritroderma dengan area/batas yang jelas yang
juga disebut dengan islands of sparing. 2,4,5
II.2. Klasifikasi Pitiriasis Rubra Pilaris
Griffiths membagi PRP kedalam 5 kategori, yaitu :
A. Tipe dewasa klasik
Merupakan PRP paling sering terjadi, terbilang lebih dari 50% dari
semua kasus PRP. Onset berlangsung secara akut, dan memiliki bentuk
khusus termasuk ditemukannya eritroderma dengan sparing islands.
Keratoderma palmoplantar, dan hiperkeratosis folikular. PRP tipe ini
mempunyai prognosis baik. Dilaporkan sekitar 80% penderita memiliki
periode remisi rata-rata selama 3 tahun.5,6,7
B. Tipe dewasa atipikal
- Halaman - 3
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
4/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
Pada tipe ini ditemukan sekitar 5% dari semua kasus. Karakteristik
ditandai dengan bentuk lesi iktiosis, perubahan area yang esksematous,
alopesia dan mempunyai durasi yang lama (20 tahun atau lebih). 5,6,7
C. Tipe juvenil klasik
Padabentuk ini ditemukan sekitar 10% dari semua kasus. Merupakan
tipe yang mirip dengan tipe I, dimana onset berlangsung dalam 2 tahun
kehidupan. Periode remisi mungkin dapat lebih singkat dari onset tipe I
(dalam 1 tahun).5,6,7
D. Tipe juvenil sirkumskripta
Pada bentuk ini ditemukan sekitar 25% dari semua kasus. Tanda
karakteristik ditemukan hiperkeratosis folikular dan eritema pada lutut dan
siku. Periode remisi pada beberapa laporan mengalami perbaikan setelah
usia belasan tahun. Pada bentuk ini jarang menjadi progresif.5,6,7
E. Tipe juvenil atipikal
Pada bentuk ini, ditemukan sekitar 5 % dari semua kasus. Banyak
faktor familial PRP termasuk kedalam tipe ini. Pada bentuk ini berawal dari
usia muda, dan berkembang menjadi bentuk kronis. Tanda karakteristik
adanya hiperkeratosis folikular yang mencolok, seperti scleroderma yang
kemudian berubah menjadi bentuk pohon palem atau tapak sepatu, dan
kadang ditemukan eritema.5,6,7
- Halaman - 4
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
5/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
F. PRP yang berhubungan dengan virus HIV
Pada penderita ini ditemukan nodul-nodul berbentuk sistik dan lesi
menyerupai jerawat (acneiform) yang pustular. Elongasi plak olikular atau
liken spinulosus. Pada penderita kebanyakan resisten dengan pengobatan
standar. Namun kemungkinan berespon pada antiretroviral therapies.5.6.7
II.3. Epidemiologi
Di amerika serikat dilaporkan dari 3.500-5.000 pasien yang menderita
PRP, hanya didapatkan satu penderita saja. Morbiditas penderita dengan
PRP dapat disebabkan oleh keratodermapalmoplantar, distrofi kuku. Tetapi
angka morbiditas banyak dihubungan dengan penderita yang mengalami
eritroderma.8,10
PRP dapat mengenai semua jenis ras, angka kejadian menurut jenis
kelamin pria dan wanita tidak berbeda, dan angka kejadian menurut umur,
pada PRP tipikal yang dimulai pada masa kanak diduga diturunkan secara
autosomal dominan. Pada kasus-kasus didapat (acquired) PRP diduga
dimulai pada dekade pertama dari kelangsungan hidup seseorang. Namun
seperti ditulis sebelumnya bahwa angka kejadian PRP dapat mengenai
semua umur.8,10
II.4. Patofisiologidan Etiologi
- Halaman - 5
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
6/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
Patofisiologi dan etiologi PRP masih Idiopatik. Pada bentuk familial
munculnya kelainan diduga dihubungkan dengan keturunan (autosomal
dominan).4
II.5. Gejala Klinis
A. Pada kulit
Tanda khas PRP dengan ditemukannya plak (plaque) dengan sisik
(squamaI) berwarna merah-oranye berbentuk seperti ikan salmon dengan
batas tegas.
Sering ditemukan munculnya area yang berbentuk seperti
pulau-pulau.
Adanya hiperkeratosis folikular pada aspek dorsal pada daerah
proksimal jari-jari, siku dan pergelangan tangan.
Palmoplantar keratoderma terjadi pada kebanyakan penderita
dan adanya kecenderungan berwarna oranye. Rasa nyeri pada celah-
celah retakan kulit dapat menjadi berat pada penderita.
Pruritus meskipun bukan simptom utama, dapat ditemukan pada
tahap awal dari penyakit.2,7,9,10
B. Pada kuku
Perubahan kuku termasuk discoloration kuning-kecoklat-
coklatan pada daerah distal, hiperkeratosis subungual, penebalan
lapisan kuku dan splinterhemorrhagik.
- Halaman - 6
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
7/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
Pitting nail, dapat dijumpai namun bukan tanda khas.9
C. Membran mukosa
Perubahanpadamembran mukosa adalah penampakan area difus
berwarna keputih-putihan pada mukosa bukal, plak berwarna keputi-
putihan dan dapat dijumpai adanya erosi.9
D. Pada mata
Penderita dengan PRP yang luas dapat menyebabkan terjadinya
ektropion.8,9
E. Pada kaki
Bentuk kelainan kulit pada kaki berupa warna kemerahan (pacth),
bersisik (squama) dan berbentuk seperti ikan salmon yang tersebar atau
pacth berwarna merah-oranye dengan sisik-sisik. Folikel menjadi plaque
dengan keratin yang disekitarnya ada karakteristik berwarna merah-
oranye.8,9
F. Pada lengan
Gambaran klinis pada lengan berupa infeksi kulit berat dengan
karakteristik keratoderma palmoplantar dan pacth berbentuk seperti ikan
salmon dengan sisik. Folikel rambut dengan penebalan keratin betul-betul
dipertimbangkan sebagai tanda khas, khususnya folikel yang dikelilingi
dengan warna khas merah-oranye.2,4,8,9
- Halaman - 7
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
8/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
G. Pada dada
Gambaran klinis pada dada dengan kondisi kulit yang khas
sebagai pacth eritema berbentuk ikan salmon (palmoplantar
keratoderma). Tanda khas dengan ditemukannya plugging folikel rambut
dengan keratin.2,4,8,9
II.6. Histopatologis
Pemeriksaan histopatologis sedapatnya diusahakan agar lesi yang
akan diperiksa merupakan lesi primer yang belum mengalami garukan atau
infeksi sekunder. Jaringan yang diambil di daerah folikel rambut kemudian
dimasukkan ke dalam formalin 10% atau formalin buffer, supaya menjadi
keras dan sel-selnya mati. Selanjutnya dilakukan pewarnaan rutin dengan
menggunakan Hemaktosilin-Eosin (HE). Ada pula yang menganjurkan
pewarnaan Orsein dan Giemsa.5,7
Pada pemeriksaan histopatologis ditemukan penebalan stratum
korneum dengan inti-inti sel tak terlihat (hiperkeratosis), penebalan stratum
korneum dengan inti-inti sel masih terlihat (parakeratosis) di sekeliling folikel,
penebalan lapisan spinosum (akantosis) yang tidak teratur, lapisan basal
mengalami degenerasi mencair. Terdapat pula sebukan sel radang menahun
pada dermis bagian atas, terutama disekitar folikel rambut dan pembuluh
darah superfisial.5,7
II.7. Komplikasi
- Halaman - 8
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
9/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
PRP dapat menyebabkan rasa nyeri dan disabling palmoplantar
keratoderma.
Distrofi kuku dan dapat terjadi perdarahan.
Reaksi eritroderma, dapat terjadi gangguan perbedan beberapa
susunan dan struktur kulit. Termasuk psoriasis, eksema, limpoma,
drugsreaction. Karakteristik oleh eritema generalisata dan squamasi,
kerontokan rambut, onycholysis.
Gejala-gejala sistemik termasuk malaise, kelelahan, anoreksia,
demam dan dan menggigil.
penderita dengan eritoderma munkin dapat menderita limpadenopati,
hepatomegali, splenomegali dan abnormalitas elektrolisit, dehidrasi, cardiac
failure pada penderita-penderita dengan kondisi jantung buruk.
3,5,7
BAB III
- Halaman - 9
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
10/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
TERAPI PITIRIASIS RUBRA PILARIS
III.1. Medikamentosa
Kategori pengobatan : Retinoid. Pada studi dari 12 penderita oleh
Dickens, bahwa 80% penderita mempunyai perbaikan yang berarti dari
sediaan oral. Namun karena efek samping berupa teratogenik, obat tersebut
digantikan dengan acitretin. Perbaikan klinis diharapkan dalam 4-6 bulan. 3
Nama obat
Acitretin (Soriatane) -- Retinoic acid analog, seperti etretinate danisotretinoin. Etretinate adalah metabolit utama dan telah diujisecara klinik efek mirip dengan etretinate. Mekanisme aksi belumdiketahui.
Dosis dewasa 0.5-1.0 mg/kg/d PO
Dosis anak Tidak ditentukan
KontraindikasiReaksi hipersensitivitas; kehamilan, menyusui, gangguan fungsihati dan ginjal
interaksi
Meningkatkan toksisitas MTX (avoid concomitant use);mengganggu efek dari microdosed progestin minipill;coadministration with alcohol may enhance sintesis of etretinate,pemanjangan half-life dari acitretin (>120 d)
kehamilan X merupakan kontra indikasi
Kategori obat : Immunosuppressive agents. Merupakan imunodulatori efek,
yang menghambat aktivitas sistem imun.3
Nama obat Methotrexate (Folex, Rheumatrex) antimetabolit yang dapatmenghambat dihidrofolat reduktase, dengan demikian dapat
- Halaman - 10
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
11/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
menghalangi sintesis DNA dan reproduksi sel. Dilaporkankeberhasilan dengan penggunaan MTX. Penggunaan sesuaidengan pedoman dalam terapi psoriasis. Perbaikan dapatterlihat dalam 6 minggu dan respon komplit setelahpengobatan 3-4 bulan. Gejala relap dapat timbul selamapengobatan.
Dosis dewasa2.5-7.5 mg PO pemberian 3 dosis/minggu; 10-25 mg/mingguPO/IM
Dosis anak 5-15 mg/m
2
/minggu PO/IM atau terbagi dalam 12 jam setiappemberian
Kontraindikasi
Riwayat hipersensitivitas; alcoholism; insufisiensi hepar;riwayat imunodefisiensi; diskariasis darah (hipoplasia tulangbelakang, leukopenia, trombositopenia, anemia berat);kehamilan dan menyusui; penyakit ginjal; penyakit paru
interaksi
Oral aminoglykosida oral dapat menurunkan absorbsi dan leveldarah pada pengobatan oral MTX; interaksi dengan etretinatedapat meningkatkan efek hepatotoksiksitas; asam folik atau
derivatnya yang terkandung dalam beberapa vitamin dapatmenurunkan respon tersebut ; interaksi denganNSAIDs dapatberespon fatal; indometasin dan phenilbutazone dapatmeningkatkan level plasma; dapat menurunkan phenitoin levelserum; probenecid, salisilat, procarbazine, and sulfonamid,termasuk TMP-SMZ, dapat meningkatkan efek dan toksisitas.
Kehamilan Pada kehamilan pemberian obat ini tidak aman.
Nama obat
Azathioprine (Imuran) -- Antagonis metabolisme purine danmenghambat sintesis DNA, RNA, dan protein. Dapatmenurunkan proliferasi sel imun , dengan hasil penurunanaktifitas imun. Dosis 50-200 mg/hari. Sekitar 50% pasienmempunyai remisi panjang. Penggunaan dengan hati-hati,karena berefek hepatotoksik dan supresi tulang belakang.
- Halaman - 11
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
12/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
Dosis dewasa1-2 mg/kg/hari PO/IV; alternatif, 1 mg/kg/hari PO selama 6-8;dosis ditingkatkan 0.5 mg/kg selama 4 minggu sampai responatau dosis mencapai 2.5 mg/kg/hari
Dosis anakDosis inisial : 2-5 mg/kg/hari PO/IVdosis maintenance: 1-2 mg/kg/hari PO/IV
KontraindikasiRiwayat hipersensitivitas; low levels dari TPMT; kehamilanatau masa menyusui
Interaksi
Peningkatan toksisitas dengan allopurinol; penggunanaan
bersama ACE inhibitor dapat menyebabkan leukopenia berat;dapat meningkatkan level metabolisme MTX dan menurunkanefek antikoagulan , penghambat neuromuskular dan siklosporin
Kehamilan Penggunaan pada kehamilan tidak aman
Pencegahan
Meningkatkan resiko neoplasia; perhatian pada penderitapenyakit hati dan gangguan ginjal; hematologik toksitias dapatterjadi. Efek merugikan yang lain termasuk supresi tulangbelakang, hipersensitivitas, gejala gastrointestinal , atau
hepatotoksik; jika terjadi leukopenia, perlu dipertimbangkan ceklevel TPMT (termasuk enzim metabolisme dari azatioprin)
Nama obatVitamin A (Palmitate-A 5000, Del-Vi-A) dapat memperbaiki 1dari 3 pasien yang diobati. Oral retinoid lebih efektif dari oralvitamin A.
Dosis dewasa 150,000-300,000 IU PO
Dosis anak Tidak ada laporan
kontraindikasi Riwayat hipersensitivitas
Interaksi Dapat meningkatkan toksisitas acitretin
Kehamilan Penggunaan aman pada kehamilan
Pencegahan Kehamilan kategori X dalam dosis melebihi RDA; penggunaanjangka panjang dengan dosis tinggi dapat menyebabkan efek
- Halaman - 12
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
13/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
hepatotoksik
III.2. prognosis
prognosis sesuai dengan perjalanan masing-masing tipe dari pitiriasis
rubra pilaris. Secara umum, bentuk familial dari penyakit ini dapat
berlangsung selama kehidupan, dan bentuk aquired dapat secara spontan
sembuh dalam 1-3 tahun.10
BAB IV
KESIMPULAN
PRP, ialah kelainan yang menahun dengan plak eritematosa,
berskuama dan papul keratotik folikularis. PRP merupakan penyakit herediter
, dapat dimulai pada masa anak-anak dan merupakan dominan autosomal.
Diperkirakan salah satu etiologinya karena kekurangan vitamin A, dugaan
lain adalah gangguan kinetik sel epidermis (keratinisasi meningkat dan
proliferasi sel epidermis). 2
Griffiths membagi PRP kedalam 5 kategori, yaitu : tipe dewasa klasik,
tipe dewasa atipikal, tipe juvenil klasik, tipe juvenil sirkumskripta, tipe juvenil
atipikal, PRP yang berhubungan dengan virus HIV.
- Halaman - 13
-
7/29/2019 ptiriasis ruba
14/14
TUGAS REFERAT KULIT DAN KELAMIN PTIRIASIS RUBRA PILARIS
Patofisiologi dan etiologi PRP masih Idiopatik. Pada bentuk familial
munculnya kelainan diduga dihubungkan dengan keturunan (autosomal
dominan).4
Kategori pengobatan : Retinoid, Immunosuppressive agents,
Azathioprine (Imuran) = Antagonizes purine, Vitamin A (Palmitate-A 5000).
prognosis sesuai dengan perjalanan masing-masing tipe. Secara
umum, bentuk familial dari penyakit ini dapat berlangsung selama kehidupan,
dan bentuk aquired dapat secara spontan sembuh dalam 1-3 tahun.
- Halaman - 14