pt tirta mahakam resources tbk
TRANSCRIPT
1. Company Profile
PT Tirta Mahakam Resources Tbk (Perusahaan) didirikan pada tahun 1981. Perusahaan
bergerak dibidang pengolahan kayu lapis dengan pabrik pengolahan yang berada di Samarinda
(Kalimantan Timur). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983 dengan
memproduksi regular plywood yang kemudian diikuti oleh serangkaian program-program
ekspansi, yang telah tumbuh dan berkembang menjadi produsen dari beragam jenis plywood
dengan spesialisasi floorbase plywood dan turunannya, serta berbagai special items plywood.
Perusahaan juga membangun pabrik pengolahan untuk mendaur ulang sisa potongan kayu bulat
untuk menghasilkan blockboard dan lamin ply yang dibangun pada tahun 1986, kemudian pabrik
fancy wood dan color floor masing-masing dibangun pada tahun 1992 dan 1997.
Perusahaan memiliki sebuah pabrik pengolahan kayu terpadu yang didirikan diatas tanah
seluas 180.130 m2. Pabrik pengolahan ini terletak di tepi Sungai Mahakam, Desa Bukuan,
Kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
Produk-produk utama yang dihasilkan yaitu: Floorbase, General Plywood,
Laminply/Multiply, Concrete Panel, Blockboard dan Moulding.
Pada tahun 2001, Perusahaan telah memindahkan unit usaha UV Color Floor dari Samarinda
ke pabrik baru yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur dengan luas area 73.382 m2.
2. Produk-produk yang dihasilkan antara lain:
Hand scraped:
Produk flooring yang permukaannya discrap secara manual dengan design tertentu yang
indah.
Wire brushed:
Produk flooring yang permukaannya melalui proses brushing dengan menggunakan sikat
besi yang mengikuti serat kayunya sehingga terlihat unik.
Distressed:
Produk flooring yang permukaannya diperlakukan khusus sehingga kelihatan antik.
Unfinished:
Produk flooring yang sudah dilapisi dengan veneer fancy yang permukaannya belum
dicoating/diberi lapisan warna.
Prefinished:
Produk flooring yang dilapisi bahan coating berkualitas tinggi yang terdiri dari berbagai
macam warna dan species veneer.
Pada bulan Desember 1999, Perusahaan menjadi Perusahaan Publik dengan mencatatkan
seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta).
3. Analisis Kinerja Keuangan
Penjualan Bersih
Penjualan bersih Perusahaan turun sebesar 0,8% dari Rp 621,7 milyar pada tahun 2009
menjadi Rp 617 milyar pada tahun 2010. Penurunan penjualan mungkin dikarenakan
kurangnya supply bahan baku kayu (UV Coating, Blockboard, Moulding, The Floor, dan
lain-lain).
Laba Usaha
Laba usaha turun sebesar Rp 685 juta dari Rp 991 juta menjadi Rp 306 juta atau turun
sebesar 69%. Penurunan ini mungkin diakibatkan karena penurunan volume penjualan
dan kenaikan harga pokok penjualan perusahaan dikarenakan kenaikan semua material
pendukung di tahun 2010.
Laba (Rugi) Bersih
Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp 9,9 milyar dibanding tahun 2009 yang
membukukan laba bersih sebesar Rp 12,4 milyar, hal ini disebabkan terutama oleh
naiknya beban produksi di tahun 2010 (beban tidak langsung yang naik sebesar Rp 29,7
milyar pada tahun 2010 yang sebelumnya hanya Rp 17,4 milyar).
Total Aset
Total Aset turun sebesar Rp 50,7 milyar dari Rp 627,9 milyar pada tahun 2009 menjadi
Rp 577,2 milyar pada tahun 2010 yang terutama disebabkan karena turunnya persediaan
Perusahaan di tahun 2010.
Total Kewajiban
Total kewajiban per 31 Desember 2010 mencapai Rp 443,8 milyar turun sebesar Rp 40,8
milyar di bandingkan dengan tahun lalu. Penurunan ini terutama karena adanya angsuran
pinjaman bank dan pembayaran hutang usaha.
Total Ekuitas
Total ekuitas turun sebesar Rp 9,9 milyar dari Rp 143,3 milyar pada tahun 2009 menjadi
Rp 133,4 milyar pada tahun 2010 sebagai akibat rugi bersih tahun 2010.
4. Solusi Bagi Perusahaan
Masalah kurangnya supply bahan baku kayu dapat diatasi dengan cara …
Segera melunasi angsuran pinjaman bank dan membayar hutang usaha.
Persediaan (pada akun suku cadang dan bahan pembantu) mengalami kenaikan dari tahun
2009 ke 2010 mungkin dikarenakan terlalu banyak perbaikan pada mesin sehingga
perusahaan sebaiknya mengganti mesin yang sudah usang.