pt smelting gresik _ identitasdanstatus

Upload: putri-dewi-novianti

Post on 05-Feb-2018

308 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 PT Smelting Gresik _ Identitasdanstatus

    1/5

    3/8/2015 PT Smelting Gresik | identitasdanstatus

    https://identitasdanstatus.wordpress.com/2011/12/06/pt-smelting-gresik/ 1/5

    identitasdanstatus

    DEC6 2011

    PT Smelting Gresik

    PT Smelting Gresik adalah Pabrik pengolahan biji tembaga menjadi tembaga murni, dengantingkat kemurnia sampai 99,99%. terletak di kabupaten gresik jawa timur. proses pengolahanyag dilakukan disini adalah dengan menggunakan metode mitsubishi proses yangdikembangkan pada tahun 1970-1980 yang merupakan metode paling modern dalampengolahan tembaga. dan hanya ada 5 pabrik di dunia ini yang menggunakan mitsubishiproses ini. dan salah satunya adalah di PT Smelting Gresik ini.

    Proses pengolahan di PT. Smelting Gresik terdiri dari 2 proses, yaitu proses Pyrometalurgydan

    Electrometalurgy. Pada proses smelter di PT Smelting, mereka menggunakan Mitshubishiproses, dimana proses ini adalah proses yang bekerja secara kontinyu. Karena proses kontinyu

    tersebut, semua proses berjalan secara tertutup, dan dengan begitu proses ini dapatmengurangi polusi dan pencemaran lingkungan. Proses kontinyu ini memiliki 3 tahapan

    http://-/?-https://identitasdanstatus.wordpress.com/
  • 7/21/2019 PT Smelting Gresik _ Identitasdanstatus

    2/5

    3/8/2015 PT Smelting Gresik | identitasdanstatus

    https://identitasdanstatus.wordpress.com/2011/12/06/pt-smelting-gresik/ 2/5

    furnace, yaitu Smelting furnacelalu berlanjut ke Slag Cleaning furnacedan terakhir baru ke

    converting furnace. Ketiganya dihubungkan oleh launder yang tertutup yang akan dilewatioleh molten material yang ditransfer dari satu furnace ke furnace selanjutnya dengan

    memanfaatkan gravitasi.

    Gambar 1. Tiga rangkaian furnace dalam Mitshubishi Process letaknya bertingkat-tingkat

    Pada Smelting furnace, yang dimasukkan adalah konsentrat kering, flux berupa pasir silikat,batubara, slag hasil converting furnace dan recycling dust. Semuanya dimasukkan dengansistempneumatic conveying. Konsentrat dengan komposisi Cu: 30%, S: 30%, Fe: 25%, Gangue

    inerals15% akan dimasukkan kedalamnya melalui apa yang disebut lance pipe. Lance pipe iniberguna pula untuk memberikan semacam aliran kuat yang mengakibatkan molten metal akanseperti teraduk secara alamiah. Pada proses di smelting furnace, konsentrat tadi akan teroksidasidan melting dengan reaksi eksotermik. Reaksi eksotermik akan menghasilkan panas nantinyaakan dikumpulkan dan akan dijual dalam bentuk uap. Molten metal yang masih tercampurdengan slag akan di transfer ke furnace selanjutnya, yaitu Slag Cleaning furnace.

    Proses pada Slag Cleaning furnaceadalah molten metal berisi matte dan slag ditransfer dariSmelting furnace melalui launder akan dipanaskan oleh dua buah set elektroda. Dengan prosesyang terjadi, maka matte yang disana mengandung Cu sebanyak 68% akan terpisah denganslag dengan memanfaatkan prinsip perbedaan berat jenis. Slag akan overflow, kemudian akandikirrim ke industri semen sebagai bahan campuran pembuatan semen. Sedangkan matte akanberlanjut ke converting furnace melalui launder.

    Ada hal yang perlu diperhatikan di slag cleaning furnace, yaitu kita harus menjaga agar tidakterbentuknya Fe O . Terbentuknya Fe O akan mengakibatkan terbentuknya lapisan diantaraslag dengan matte. Lapisan Fe O mengakibatkan matte tidak dapat terpisah menjadiunderflow. sehingga molten metal yang berasal dari Smelting furnace akan ikut terbuangakibat adanya lapisan itu. Pada Converting furnace, matte yang dialirkan melalui launder darislag cleaning furnace akan dicampur dengan limestonedan slag hasil converting furnace akandireaksikan dengan udara yang kaya oksigen. Dari hasil reaksi itu akan menghasilkan blistercopperdengan kandungan 98.5% Cu dan slag yang mengandung 14% Cu. Blister copperakanterpisah berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis. Blister copper akan diteruskan ke anodefurnace dengan mengunakan system switching launder. Dan slag akan dikembalikan ke prosessmelting furnace untuk diolah kembali.

    3 4 3 43 4

  • 7/21/2019 PT Smelting Gresik _ Identitasdanstatus

    3/5

    3/8/2015 PT Smelting Gresik | identitasdanstatus

    https://identitasdanstatus.wordpress.com/2011/12/06/pt-smelting-gresik/ 3/5

    Gambar 2. Layout Smelter Process pada PT Smelting Gresik

    Pada proses smelting, concentrate yang dimasukkan adalah konsentrat kering. Untuk membuatkonsentrat kering, pada PT. Smelting Gresik terdapat Concentrat dryer, dimana medianya jugaada yang berasal dari hasi lain proses pengolahan seperti hot airhasil dari acid plant, dan gasbuangan dari anode furnace. Keduanya ditambah oleh natural gas sebagai media untukmengeringkan konsentrat. Pada concentrate dryerterdapat bag filteryang fungsinya untukmenangkap dustyang nantinya berguna untuk proses pengolahan di smelting furnace.Kemudian, slag-slag yang dihasilkan juga tidak dibuang begitu saja, pada proses mitshubishi,ada 2 kali proses yang menghasilkan slag, yaitu Slag cleaning furnacedan Converting furnace.Keduanya keluar dengan cara overflow akibat perbedaan berat jenis. dan setelah keluar darifurnace, keduanya akan diproses granulasi di slag granulation. Dan nantinya slag dari smeltingfurnace akan di kirim ke industri semen, sedangkan slag converting furnace akan diolah kembalidi smelting furnace.

    Proses pada anode furnace, dimana material input berupa blister copperyang ditransfermenggunakan launder yang switching. Pada anode furnace, proses yang terjadi pada blisteradalah oksidasi dan reduksi. Proses ini bertujuan agar terproduksi refinery copperyang akansiap di casting pada proses selanjutnya. Proses oksidasi terjadi dengan meniup udara dan

    oksigen pada furnace ini dan bertujuan untuk mengurangi kadar sulfur hingga 0.05%,sedangkan proses reduksinya dengan cara meniupkan agen pereduksi adalah bertujuan untukmengurangi kadar oksigen sampai angka 0.15%.

    Dengan banyaknya proses diatas yang menghasilkan gas, maka PT. Smelting Gresik memilikipengolahan gas hasil dari pengolahan logam. Pada smelting dan converting furnace, adabeberapa pengolahan gas hasil proses. Yang pertama adalah gas akan melewati waste heat boiler,ini bertujuan untuk mengambil panas sehingga menghasilkan uap. Nantinya uap ini akanberada di tangan konsumen. Kemudian gas tersebut akan melewati electrostatic precipitatoryangberguna untuk menangkap dust yang terikut ke gas. Kemudian dust ini akan dimasukkan

    kembali saat smelting furnace. Selanjutnya gas akan di alirkan ke acid plantyang selanjutnyaakan diproses menjadi produk yang punya nilai ekonomi yaitu asam sulfat. Sedangkan padaanode furnace, gas pada saat oksidasi akan dikirimkan langsung ke acid plant untuk dibuat asamsulfat, sedangkan pada proses holding dan reduksi akan dikirim ke concentrate dryeruntuksebagai media mengeringkan konsentrat.

  • 7/21/2019 PT Smelting Gresik _ Identitasdanstatus

    4/5

    3/8/2015 PT Smelting Gresik | identitasdanstatus

    https://identitasdanstatus.wordpress.com/2011/12/06/pt-smelting-gresik/ 4/5

    Gambar 3. Anode Copper pada Hazelett Process

    Tahap akhir smelter pada PT Smelting Gresik yang menggunakan metode Mitsubishi processadalah casting. PT Smelting Gresik menggunakan teknologi casting dari inggris yangdinamakan Hazelett Caster. Proses ini berlangsung dalam 2 tahap dimana pertama-tama refined

    copperakan di tuang secara kontinyu kedalam copper stripoleh sebuah Hazelett Twin Belt Caster.Lalu, continuous copper striptadi akan dipotong menjadi potongan anoda oleh hydraulic shearingachine. Maka keluarlah hasil smelter PT Smelting Gresik berupa Anoda tembaga. Dan akan

    dilanjutkan ke proses refining.

    Proses akhir dari pengolahan tembaga di PT Smelting adalah proses refinery yangmenggunakan ISA Process. Pada proses ini, tembaga hasil dari smelter yaitu berupa anodaakan di elektrorefining dengan proses elektrolisis menggunakan Stainless Steel (SS) Blanksebagai katodanya, sedangkan elektrolitnya adalah CuSO -H SO -H O. proses ini nantinyadiharapkan akan diperoleh katoda tembaga dengan kandungan 99.99% dari anoda yang

    kandungannya sekitar 99% serta memisahkan logam berhgarga seperti Au Ag dan Pt menjadiSlime. Prinsip prosesnya adalah Anode copper dan SS Blank akan diletakkan di sebuah selelektrorefining, lalu dialiri arus DC sehingga tembaga pada anoda akan terlarut dan kemudianakan terdeposit ke Katoda. Prosesnya adalah sebagai berikut:

    1. Copper anodeakan diletakkan diantara SS Blank yang terceelup didalam larutan elektrolit,2. SS Blankakan ditarik setelah 7 hari untuk mengambil sekitar 50 kg katoda x 2 sisi, lalu

    dibenamkan kembali hingga hari ke 20 dan diambil hingga 100 kg x 2 sisi per SS blank. Dansetelah 20 hari, anoda diganti dengan yang baru, sedangkan scrap anoda tadi akan

    dikembalikan ke proses smelter. Dan larutan elektrolit akan dibersihkan kembali.3. Pelat tembaga yang terdeposit pada SS akan dipisahkan lalu dicuci di CWSM (CathodeWashing and Stripping Machine)

    4. Plat Katoda akan dipacking untuk selanjutnya siap di di distribusi ke konsumen.

    Gambar 4. Proses ISA

    Itulah proses yang terjadi di PT Smelting Gresik. Proses itu bisa dianggap sebagai prosespengolahan tembaga yang paling ramah lingkungan. Beberapa faktor yang menunjang Prosesdiatas menjadi proses yang ramah lingkungan adalah :

    1. Proses Mitshubishi berlangsung tertutup. Dengan begitu hasil sampingan dari proses akanlebih mudah dikontrol dan tidak begitu saja keluar hingga mencemari lingkungan

    2. Tata ruang Plant yang terintegrasi dengan beberapa plant untuk mengolah hasil sampingansehingga hasil samping tidak begitu saja dibuang, tetapi dapat diproses hinggamenghasilkan sesuatu yang punya nilai ekonomis. Beberapa hasil yang dikirim ke plant lain

    4 2 4 2

  • 7/21/2019 PT Smelting Gresik _ Identitasdanstatus

    5/5

    3/8/2015 PT Smelting Gresik | identitasdanstatus

    https://identitasdanstatus.wordpress.com/2011/12/06/pt-smelting-gresik/ 5/5

    adalah Uap ke power plant untuk menghasilkan listrik, Gas SO yang dikirim keAcid plantuntuk dijadikan Asam Sulfat, Scrap tembaga hasil smelting furnace ke pabrik semen, anodeslimehasil dari refinery yang punya nilai tinggi karena didalamnya terdapat Au, Ag dan Pt.

    3. Selain terintegrasi dengan plant lain, beberapa hasil sampingan juga bisa dapat dijadikanbahan baku ataupun bahan tambahan selama proses pengolahan, misalnya slag padaconverting furnaceyang dikirim kebali ke smelting furnaceuntuk diolah kembali.

    4. AdanyaWaste Water Treatment Plant(WWTP) yang difungsikan untuk mengolah limbah

    dari proses sebelum dibuang. Dari plant inipun dapat dihasilkan gypsum yang bisa dijual.Dan dengan adanya treatment sebelum dibuang, maka limbah yang dibuang dapatdikontrol kandungannya agar tidak mencemari lingkungan.

    Edit and Arrange by: teguhimamburhanudinSumber: PPT PT. Smelting Gresik, http://nurazizoctoviawan.blogspot.com/2010/08/proses-pengolahan-tembaga-di-pt.html (http://nurazizoctoviawan.blogspot.com/2010/08/proses-pengolahan-tembaga-di-pt.html)

    By teguhburhan Posted in Materials Science

    Blog at WordPress.com. | The iTheme2 Theme.

    Follow

    Follow identitasdanstatus

    Build a website with WordPress.com

    2

    https://wordpress.com/?ref=lofhttp://void%280%29/https://wordpress.com/themes/itheme2/https://wordpress.com/?ref=footer_bloghttps://identitasdanstatus.wordpress.com/category/materials-science/http://nurazizoctoviawan.blogspot.com/2010/08/proses-pengolahan-tembaga-di-pt.html