pt. bpr restu klaten makmurrestuklatenbpr.com/dokumen/sop/tata-kelola-2019.pdf · 2020. 7. 20. ·...
TRANSCRIPT
-
PT. BPR RESTU KLATEN MAKMUR
Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
PT. BPR Restu Klaten Makmur
Jl. Raya Solo – Yogyakarta, Jatirejo, Karanganom, Klaten Utara, Klaten Jawa Tengah – Indonesia Telepon : (0272)-326262
Website : www.restubpr.com
-
i
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Ruang Lingkup .......................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 3
BAB II PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN /GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) ...................................................................... 4
A. Jumlah Anggota Direksi ............................................................. 4
B. Pelaksanaan Tugas, Wewenang & Tanggung Jawab Direksi........ 5
C. Jumlah Anggota Komisaris......................................................... 7
D. Pelaksanaan Tugas, Wewenang & Tanggung Jawab Komisaris ... 8
E. Rekomendasi Dewan Komisaris .................................................. 9
F. Penanganan Benturan Kepentingan ........................................... 10
G. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern & Audit Ekstern ...... 10
H. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian
Intern ........................................................................................ 11
I. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) &
Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) atau Batas Maksi
mum Pemberian Kredit (BMPK) .................................................. 11
J. Rencana Strategis Bank ............................................................. 12
K. Transparasi Kondisi Keuangan Bank dan Non Keuangan
Bank .......................................................................................... 14
BAB III TRANSPARASI DALAM PELAKSANAAN PENERAPAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN (GCG) ........................................................ 15
A. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi ....................................................................................... 15
B. Hubungan Keuangan & Hubungan Keluarga Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi ................................................................ 15
-
ii
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
C. Frekwensi Rapat Dewan Komisaris............................................. 17
D. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) ........................ 18
E. Permasalahan Hukum ............................................................... 18
F. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan ................. 19
G. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial & Kegiatan Politik ......... 19
BAB IV KESIMPULAN UMUM SELF ASSESMENT PENERAPAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN (GCG) ........................................................ 21
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 22
LAMPIRAN HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESMENT)
-
1
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan (good corporate
governance) PT. BPR Restu Klaten Makmur tahun 2019 ini dibuat dan
disampaikan dalam rangka untuk memenuhi kewajiban dari Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) Restu Klaten Makmur sebagaimana diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan
Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bank
Perkreditan Rakyat.
BPR melalui jajaran Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen
untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (good corporate
governance) yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis sehari-
hari sesuai dengan nilai-nilai pokok yang tertuang dalam POJK maupun SE-
OJK diatas.
Penilaian GCG dilakukan dengan metode self-assessment berdasarkan
laporan-laporan dan bukti pendukung lainnya. Penilaian tersebut merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan
menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating).
Selain itu, laporan ini diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan
stakeholder guna mengetahui kinerja Bank, tingkat kepatuhan (compliance)
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika
yang berlaku secara umum pada industri perbankan serta pelaksanaan prinsip
dasar good corporate governance yaitu transparasi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi dan kesetaraan.
A. Latar Belakang.
Bank merupakan lembaga intermediasi yang berfungsi menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari definisi Bank tersebut di atas
-
2
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Bank dalam menjalankan
kegiatan usahanya bergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat
untuk bersedia menyimpan dananya pada Bank tersebut.
Dewasa ini kompleksitas kegiatan usaha Bank semakin meningkat seiring
perkembangan Teknologi Informasi serta perkembangan jenis produk dan
jasa. Peningkatan kompleksitas kegiatan usaha Bank memberikan dampak
yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang akan dihadapi oleh Bank,
sehingga untuk itu diperlukan kompetensi semua organ organisasi yang ada
pada Bank dalam melakukan upaya untuk memitigasi risiko kegiatan usaha
Bank.
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan
stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku
umum pada industri perbankan, Bank wajib melaksanakan kegiatan
usahanya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) antara lain adalah keterbukaan (transparency),
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independensi (independency) dan kewajaran (fairness), hal ini sebagaimana
diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 4/POJK.03/2015
Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 5/SEOJK.03/2016 Tentang Penerapan
Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat.
B. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penilaian sendiri (self-assesment) pelaksanaan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada PT. BPR Restu Klaten
Makmur untuk Tahun 2019 adalah meliputi :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Penanganan benturan kepentingan;
4. Penerapan fungsi kepatuhan;
-
3
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
5. Penerapan fungsi audit intern;
6. Penerapan fungsi audit ekstern;
7. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern;
8. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK);
9. Rencana Bisnis BPR;
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
B. Tujuan
Tujuan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
pada PT. BPR Restu Klaten Makmur antara lain adalah :
1. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik dalam segala kegiatan Bank, sejalan dengan
Visi, Misi dan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan oleh PT. BPR
Restu Klaten Makmur.
2. Menjaga agar kegiatan operasional Bank senantiasa mematuhi
peraturan internal dan eksternal bank, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah
Bank kepada Stakeholders.
4. Memperbaiki budaya kerja (corporate value) yang dimiliki oleh bank.
5. Mengelola sumber daya Bank secara lebih baik dan profesional.
6. Mendorong dan mendukung pengembangan Bank.
-
4
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
BAB II
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN /
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
A. Jumlah Anggota Direksi
Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota direksi telah
lengkap sesuai kententuan :
1. Jumlah Direksi sebanyak 2 (dua) orang dan dipimpin oleh Direktur
Utama dan semua Direksi berdomisili di kabupaten yang berbatasan
langsung dengan lokasi kantor pusat BPR berada.
2. Susunan komposisi direksi adalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Subandi, A.Md, CRBD Direktur Utama 01022016 sd 31012021
2 Suharta, SE, CRBD Direktur 01082017 sd 31072022
3. Semua Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan dan lulus
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
4. Direktur Utama serta Anggota Direksi lainnya berasal dari pihak yang
independen terhadap pemegang saham pengendali dan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya sehingga
tidak mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
5. Tidak ada anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu)
lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan lainnya.
6. Tidak ada Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama memiliki saham pada Bank.
7. Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan berupa Integritas,
Kompetensi & Reputasi Keuangan, dengan gambaran sebagai berikut :
a. Semua anggota direksi memiliki Integritas paling kurang
mencakup:
-
5
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
• Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain di
tunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku,
termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun
terakhir, baik selama yang bersangkutan menjabat maupun
sebelum dicalonkan;
• Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
• Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank
yang SEHAT;
• Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan
kepatutan (fit and proper test).
b. Semua Anggota Direksi memiliki Kompetensi paling kurang
mencakup :
Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan
dengan jabatannya;
Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau
bidang keuangan; dan
Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam
rangka pengembangan Bank yang sehat.
c. Semua Anggota Direksi memiliki Reputasi Keuangan paling kurang
mencakup :
Tidak memiliki kredit macet;
Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
B. Pelaksanaan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi.
Direksi PT. BPR Restu Klaten Makmur bertanggung jawab atas
pelaksanaan kepengurusan BPR. Untuk itu, direksi wajib mengelola BPR
sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana telah
-
6
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya, pada tahun 2019 Direksi PT. BPR Restu Klaten
Makmur telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Menjalankan pengelolaan BPR secara professional, konservatif dan
independen, dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential
banking principles), anggaran dasar BPR serta ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Merealisasikan pencapaian target/sasaran kinerja keuangan BPR
sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana kerja tahun 2019 melalui
proses kegiatan operasional yang berlandaskan pada prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang “baik dan sehat” pada seluruh jenjang
organisasi BPR.
3. Melaksanakan tata kelola BPR dengan memperhatikan aspek
kecukupan jumlah SDM BPR dan kompetensinya. Hal ini tercermin dari
pemisahan tugas dan tanggung jawab antar bagian/unit kerja yang
menangani operasional (team support), bisnis (team business) dan
penunjang operasional lainnya.
4. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS sebagaimana
diatur di dalam ketentuan perundang-undangan dan anggaran dasar
BPR.
5. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi yang diterima dari
audit internal, audit eksternal, hasil pengawasan dewan komisaris dan
hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Tindak lanjut tersebut
dalam bentuk rencana tindak (action plan) dengan tenggat waktu
(deadline) yang wajar, monitoring yang ketat dan hasilnya dilaporkan
kepada stakeholders terkait.
6. Menyampaikan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat
waktu kepada dewan komisaris dalam rangka efektifitas pengawasan
aktif sebagaimana ketentuan dalam manajemen risiko BPR.
7. Menyampaikan kebijakan BPR yang bersifat strategis dalam bidang
kepegawaian kepada seluruh SDM / pegawai BPR.
-
7
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
8. Mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan tugasnya dalam
pengelolaan BPR kepada dewan komisaris dan pemegang saham
melalui forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
C. Jumlah Anggota Komisaris.
Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris telah
lengkap sesuai kententuan :
1. Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) orang dipimpin oleh Komisaris
Utama, seluruh Dewan Komisaris berdomisili di propinsi Jawa Tengah.
2. Pada tahun 2019 telah terjadi pergantian Dewan sebagaimana berikut:
No Jabatan Sebelum Sesudah
1 Komisaris Utama Ir. Constantinus,MM Novian Chandra Dewantara
2 Komisaris Irma Wardhani, SE Priyangga Wahyu Wibowo
3. Susunan Dewan Komisaris sampai dengan akhir Desember 2019
adalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Novian Chandra Dewantara Komisaris Utama 15102019 sd 14102024
2 Priyangga Wahyu Wibowo Komisaris 15102019 sd 14102024
4. Semua Dewan Komisaris telah bersertifikasi dan telah memenuhi
persyaratan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test);
5. Seluruh Dewan Komisaris berasal dari pihak yang independen terhadap
pemegang saham pengendali yakni tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank sehingga
tidak mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen;
6. Dewan Komisaris merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris
pada BPR Restu Artha Abadi dan Restu Tawangmangu Jaya, yang
merupakan BPR dalam satu Group;
7. Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan berupa Integritas,
Kompetensi & Reputasi keuangan, dengan gambaran sebagai berikut :
a. Dewan Komisaris memiliki Integritas paling kurang
-
8
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
mencakup :
Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan
dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk
tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir;
Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank
yang sehat;
Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan
kepatutan (fit and proper test).
b. Komisaris memiliki Kompetensi paling kurang mencakup :
Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan
dengan jabatannya;
Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan
dan/atau bidang keuangan; dan
Kemampuan untuk melakukan pengawasan dalam rangka
pengembangan Bank yang sehat.
c. Semua Anggota Komisaris memiliki Reputasi Keuangan paling
kurang mencakup :
Tidak memiliki kredit macet;
Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan
dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
D. Pelaksanaan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris PT. BPR Restu Klaten Makmur bertanggung jawab atas
pelaksanaan kepengurusan BPR. Untuk itu, dewan komisaris wajib
mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas,
-
9
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
wewenang dan tanggungjawabnya, pada tahun 2019 Dewan Komisaris PT.
BPR Restu Klaten Makmur telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan
RUPS;
2. Dewan Komisaris telah melakukan tugas pengawasan terhadap
kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan bank serta
memberikan nasehat kepada Direksi;
3. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
secara independen;
4. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan
GCG dalam setiap kegiatan usaha bank;
5. Dewan Komisaris telah meminta direksi menindaklanjuti hasil temuan
Audit Internal, OJK dan pengawas otoritas lainnya
6. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional bank, kecuali dalam hal ; penyediaan dana
kepada pihak terkait, memberikan persetujuan pada ranahnya
komisaris terutama yang berkaitan dengan penyimpangan-
penyimpangan dalam operasional dan kredit serta hal-hal lain yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan
perundangan yang berlaku.
E. Rekomendasi Dewan Komisaris.
Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi sehubungan
dengan tugas dan tanggungjawabnya, antara lain sebagai berikut :
1. Penunjukkan Auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik), yang mana
pada periode akuntansi tahun 2019 telah ditunjuk Kantor Akuntan
Publik Sodikin & Harijanto untuk melakukan audit atas laporan
keuangan BPR tahun 2019.
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis
Bank Tahun 2019 serta Mengesahkan Rencana Bisnis Bank tahun
2020.
-
10
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
F. Penanganan Benturan Kepentingan.
Sampai saat ini bank belum pernah menangani benturan kepentingan
dikarenakan tidak terdapat transaksi atau kebijakan yang mengandung
benturan kepentingan dan sampai saat ini bank selalu berusaha untuk
menghindari transaksi yang mengandung potensi benturan kepentingan.
G. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern.
1. Fungsi Kepatuhan
Pada tahun 2019 Direksi terus mendorong dan meningkatkan fungsi
dari Pejabat Eksekutif yang menjalankan fungsi kepatuhan yang
independen terhadap tugas-tugas operasional Bank.
Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan (YMF Kepatuhan)
dalam pelaksanaannya, telah berupaya untuk memastikan agar Bank
dalam operasionalnya melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan
prosedur operasional (SOP), peraturan-peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan Bank Indonesia, maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku lainnya.
2. Fungsi Audit Internal.
Pelaksanaan fungsi audit internal yang dilaksanakan oleh auditor
internal, dalam melaksanakan tugasnya telah berjalan cukup baik dan
efektif. Dalam melakukan pemeriksaan audit intern telah berpedoman
pada pedoman budaya anti fraud, seperti SOP Internal, Ketentuan dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia serta
peraturan-peraturan yang terkait lainnya. Audit Internal dalam
melaksanakan pemeriksaannya berupa Audit Bulanan (yang mencakup
hasil pemeriksaan Harian, dan Mingguan) dan Audit Triwulanan
berupa sampling lapangan.
Audit Internal menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris serta tembusan pada Direktur Yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
-
11
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
3. Fungsi Audit Eksternal.
a. Bank telah menunjuk kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan untuk melaksanakan Audit Laporan
Keuangan secara Independen.
b. Penunjukkan KAP sesuai dengan keputusan RUPS yang
memberikan delegasi kepada Dewan Komisaris untuk melakukan
penunjukan.
c. KAP yang ditunjuk (dalam hal ini KAP Sodikin & Harijanto) telah
menyampaikan hasil audit kepada bank secara tepat waktu dan
mampu bekerja secara independen.
H. Penerapan Manajemen Risiko, termasuk Sistem Pengendalian Intern.
Dalam menerapkan Manajemen Risiko bank telah memiliki kebijakan
berupa surat keputusan direksi dalam penetapan limit risiko (batas
kewenangan) disetiap level SDM yang secara periodik dikaji oleh Direksi
dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris. Untuk meningkatkan kualitas
penerapan manajemen risiko pada setiap lini bisnis maka bank telah
menyusun pedoman (SOP) mengenai Managemen Risiko.
I. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) atau Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK).
1. Bank tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan Penyediaan Dana kepada
pihak terkait melampaui ketentuan BMPK.
2. Bank telah memintakan kepada pihak-pihak terkait untuk mengisi
formulir penyediaan dana.
3. Bank sudah memenuhi ketentuan mengenai BMPK.
4. Bank telah menyampaikan secara berkala (bulanan) Laporan BMPK
kepada Otoritas Jasa Keuangan secara online.
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan group untuk posisi Desember
2019 adalah sebgai berikut :
-
12
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
No Penyediaan Dana Jumlah
Keterangan Rek. Nominal (Jt-an Rp.)
1 Kepada pihak terkait 3 1.360.914 Penempatan
dana dalam
bentuk Deposito
Berjangka dan
Tabungan
2 Kelompok Peminjam 0 0
J. Rencana Strategis Bank.
1. Rencana Jangka Pendek
Bank telah memiliki Rencana Strategis dalam bentuk Rencana Bisnis
Jangka Pendek yang telah disusun sesuai dengan Visi dan Misi BPR,
Rencana Bisnis telah disusun secara realitas, komprehensif, terukur
serta memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian.
Beberapa faktor penting yang menjadi perhatian dalam pengembangan
Rencana Bisnis di tahun 2019 adalah :
a. Kondisi ekonomi makro yang mulai membaik setelah ditahun
sebelumnya mengalami perlambatan yang berdampak pada
perlambatan pertumbuhan kredit BPR, namun di tahun 2019
kondisi itu telah mulai membaik khususnya pada semester II/2019
sehingga, sehingga penilaian terhadap produktifitas SDM perlu
ditingkatkan guna mengejar ketertinggalan / deviasi target atas
pos-pos yang terjadi dibulan sebelumnya.
b. Terus menjaga kualitas kredit, karena dengan terjaganya kualitas
kredit maka akan berdampak pada meningkatnya pendapatan
operasional perusahaan.
c. Persaingan pasar perbankan yang semakin ketat, terutama dengan
hadirnya Financial Technology (FinTech).
d. Program pemerintah mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan
suku bunga sangat kecil dan cenderung terus mengalami
penurunan tentunya akan berpotensi merebut pasar yang selama
ini di garap oleh BPR.
-
13
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
e. Suku bunga simpanan dari Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)
yang cenderung naik, membuat kecenderungan pola masyarakat
dalam berinvestasi lebih memilih dalam bentuk Deposito
Berjangka, sehingga berdampak pada beban bunga deposito yang
semakin meningkat.
Memperhatikan hal-hal tersebut, maka pengembangan usaha yang
akan dijadikan strategi PT. BPR Restu Klaten Makmur untuk jangka
pendek difokuskan pada :
a. Meningkatkan penyaluran kredit dengan fokus kepada segmen
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan target pertumbuhan sebesar
12 % dengan rasio LDR dikisaran 90 %
b. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan difokuskan pada
dana murah yaitu meningkatkan tabungan, khususnya tabungan
yang memiliki fitur hadiah seperti Tabungan Arisan, Tabungan
Double Untung, Tabungan Qurban, Tabungan Hari Raya dan
produk tabungan lain yang telah direncanakan dalam Rencana
Bisnis BPR dan akan diluncurkan ditahun 2019 juga seperti,
Tabungan Umroh, Tabungan Wisata dan Tabungan Berjangka
SaTU Fortuna dengan hadiah mobil dan sepeda motor.
c. Terus meningkatkan kemampuan, integritas, profesionalisme,
dan produktivitas SDM sehingga diharapkan seluruh SDM yang
ada dapat lebih optimal secara produktifitas.
d. Terus mengoptimal Core Banking System (CBS) yang baru serta
terus menyelaraskan perkembangan teknologi khususnya sistem
IT yang berbasis SAK ETAP dan sesuai dengan aturan dan
peraturan otoritas yang berlaku. e. e. Meningkatkan pendapatan dan melakukan upaya-upaya efisiensi
sehingga rasio BOPO dan ROA dapat terus ditingkatkan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
f. Terus meningkatkan kegiatan monitoring dan penagihan kredit
secara lebih intensif.
g. Implementasi Tata Kelola (GCG) untuk kepentingan internal dan
-
14
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
eksternal.
2. Rencana Jangka Menengah & Rencana Jangka Panjang.
BPR telah menyusun pembuatan Rencana Bisnis BPR (RBB) untuk
jangka menengah dan panjang, sebagaimana ketentuan yang diatur
dalam Peraturan OJK Nomor 37/POJK.03/2016 Tentang Rencana
Bisnis BPR.
K. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank.
1. Bank telah melaporkan kepada OJK tentang laporan penyelesaian
pengaduan nasabah.
2. Laporan Tahunan BPR telah disusun dan disampaikan kepada pihak
Otoritas Jasa Keuangan.
3. Bank telah mempublikasikan Laporan Keuangan Publikasi secara
tepat waktu di papan pengumuman BPR dan di media cetak untuk
posisi akhir Desember.
-
15
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
BAB III
TRANSPARASI DALAM PELAKSANAAN PENERAPAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN (GCG)
A. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Seluruh Dewan Komisaris dan seluruh anggota Direksi PT. BPR Restu
Klaten Makmur tidak memiliki saham pada PT. BPR Restu Klaten Makmur
dan Lembaga Keuangan lainnya.
Sedangkan anggota komisaris atas nama Irma Wardhani, SE, CRBC
pemilik saham pada PT. BPR Restu Klaten Makmur sebesar 50% pada
periode tahun 2019 telah digantikan oleh Priyangga Wahyu Wibowo yang
merupakan pihak independen dan tidak memiliki keterkaitan dengan para
pemegang saham, anggota dewan komisaris serta anggota direksi yang ada.
B. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
1. Hubungan Keuangan.
a. Anggota Dewan Komisaris PT. BPR Restu Klaten Makmur, tidak
memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya
dan Direksi.
b. Seluruh anggota Direksi PT. BPR Restu Klaten Makmur tidak
memiliki hubungan keuangan dalam hal menerima penghasilan,
bantuan keuangan, atau pinjaman dari Pemegang Saham
Pengendali Bank.
2. Hubungan Keluarga.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank berasal dari
kalangan profesional, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Bank tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
berupa hubungan baik vertikal maupun horizontal, termasuk mertua,
menantu dan ipar dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau
anggota Direksi Bank dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
-
16
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
3. Paket atau kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan
Komisaris dan Direksi.
Paket atau kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi dewan
komisaris dan direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non natura
seperti gaji, tunjangan tetap, Tunjangan Hari Raya, Perjalanan Dinas,
Jasa Produksi dan tunjangan tetap lainnya selama tahun 2019 sebesar
Rp.1.008.313 ribu.
Sedangkan dalam bentuk natura, fasilitas yang diberikan kepada
komisaris dan direksi berupa premi BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan serta kendaraan dinas, dengan jumlah seluruhnya
sebesar Rp.155.174 ribu terlihat pada tabel berikut ini :
Jumlah Remunerasi
dan
Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Dewan Komisaris Direksi
Orang Nominal Orang Nominal
Remunerasi dalam bentuk non natura
(gaji dan penghasilan tetap lainnya,
Jasa Produksi, THR dan tunjangan
tetap lainnya.
2 348.334 2 659.979
Fasilitas lain dalam bentuk natura /
tidak dalam bentuk uang (Premi
BPJS, Transportasi / Mobil Dinas)
2 10.627 2 162.563
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket
remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran
tingkat penghasilan sebagai berikut :
Jumlah Remunerasi Per-Orang dalam 1 Tahun Jumlah
Komisaris
Jumlah
Direksi
Diatas 2 Milyar
Diatas 1 Milyar s.d 2 Milyar
Diatas 500 Juta s.d 1 Milyar
Rp.500 Juta ke bawah 2 Orang 2 Orang
-
17
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
4. Share Option.
Tidak terdapat opsi untuk membeli saham oleh anggota dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui
penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka
pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dan yang telah
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran
Dasar Bank.
5. Rasio gaji Tertinggi dan Terendah.
Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah komisaris, direksi &
pegawai disajikan perposisi 31 Desember 2019 adalah sbb. :
a. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 4.16 x
b. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1.33 x
c. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah = 1.10 x
d. Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi = 1.81 x
e. Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi = 3.00 x
C. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris.
1. Frekuensi rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris sebanyak 5
(lima) kali dalam tahun 2019 (bentuk rapat yang dihadiri langsung oleh
masing-masing komisaris).
2. Pembahasan rapat dewan komisaris ditahun 2019 antara lain sebagai
berikut :
No Topik Rapat Tanggal Peserta
1 Evaluasi Kinerja BPR Restu Klaten Makmur Tahun
2018 dan Plan Bisnis 2019
8 Januari
2019
2
Orang
2 Evaluasi Kinerja BPR Restu Klaten Makmur
triwulan I, penunjukan KAP untuk mengaudit
laporan keuangan tahun buku 2019, lain-lain
11 Maret 2019 2
Orang
3
Evaluasi kinerja semester I/2019, peningkatan
peran Audit Internal, Evaluasi Funding serta
penyusunan rekomendasi dewan komisaris atas
hasil pengawasan.
9 Juli 2019 2
Orang
-
18
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
4 Evaluasi Kinerja Januari - Oktober 2019,
Pelaksanaan APU/PPT serta Penerapan
Manajemen Risiko, Isu Strategis BPR, Hasil
pengawasan Dekom dan pembahasan RBB.
12 November
2019
2
Orang
3. Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Notulen
Rapat Dewan Komisaris.
D. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud).
Selama periode 2019 tidak terdapat penyimpangan internal / internal fraud
yang dilakukan oleh Direksi, Komisaris maupun Pegawai.
satuan
Internal Fraud Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh
Dalam 1 tahum
Direksi Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak
Tetap
Tahun
Sebelum
nya
Tahun
Laporan
Tahun
Sebelum
nya
Tahun
Laporan
Tahun
Sebelum
nya
Tahun
Laporan
Tahun
Sebelum
nya
Tahun
Laporan
Total Fraud 0 0 0 0 0 0 0 0
Telah
Diselesaikan 0 0 0 0 0 0 0 0
Dalam proses
penyelesaian di
internal BPR
0 0 0 0 0 0 0 0
Belum
diupayakan
penyelesaian
0 0 0 0 0 0 0 0
Telah ditinak
lanjuti melalui
proses hukum
0 0 0 0 0 0 0 0
E. Permasalahan Hukum.
Selama periode 2019 tidak terdapat permasalahan hukum baik secara
perdata maupun pidana yang dihadapi oleh PT. BPR Restu Klaten Makmur.
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah Selesai (telah mempunyai ketetapan hukum) 0 0
Dalam proses penyelesaian 0 0
Total 0 0
-
19
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
F. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan.
Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan dikarenakan
Bank senantiasa berupaya agar benturan kepentingan tidak terjadi pada
Pengurus Bank dan atau kalangan Pegawai Bank.
G. Pemberian Dana untuk kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik.
Berdasarkan ketentuan pada pasal 75 ayat (2) huruf (j) Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015 mengenai ketentuan Pemberian
Dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik, baik nominal maupun
penerima dana, hal ini sejalan dengan ketentuan regulasi mengenai
tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sehubungan dengan itu, PT BPR Restu Klaten Makmur juga menyadari
betapa pentingnya mengimplementasikan program CSR yang tidak sekedar
memenuhi ketentuan regulasi, akan tetapi mengejawantahkan nilai-nilai
luhur CSR sebagai wujud apresiasi perusahaan kepada masyarakat dan
lingkungan di sekitar wilayah operasional BPR, dengan saling berbagi dan
membangun nilai-nilai kebersamaan secara berkelanjutan. Adapun
kegiatan pemberian dana oleh BPR di tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Pemberian dana untuk kegiatan sosial.
Ditahun 2019 BPR Restu Klaten Makmur telah melakukan kegiatan
Corporate Social Resposibility (CSR) berupa :
a. Pemberian bantuan sembako kepada warga sekitar kantor di dusun
Jatirejo, kelurahan Karanganom, kecamatan Klaten Utara yang
dilaksanakan pada bulan Juli 2019.
-
20
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
b. Bantuan pembangunan tempat ibadah di Masjid Ar Rosyid, Jl.
Perintis Kemerdekaan, Jonggrangan, Jatirejo, Karanganom, Klaten
Utara, Klaten berupa uang tunai.
2. Pemberian dana untuk kepentingan politik.
Selama periode tahun 2019 PT. BPR Restu Klaten Makmur tidak
memberikan dana untuk kegiatan / kepentingan politik.
-
21
Laporan Penerapan Tata Kelola PT. BPR Restu Klaten Makmur Tahun 2019
BAB IV
KESIMPULAN UMUM SELF ASSESMENT PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Dari hasil penilaian sendiri atas Pelaksanaan GCG PT. BPR Restu Klaten
Makmur, ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan GCG BPR untuk periode
tahun 2019 memperoleh Nilai Komposit sebesar 2.01 (Dua poin nol satu)
dengan Predikat Komposit BAIK.
Adapun dasar pertimbangannya adalah karena Pelaksanaan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance secara umum telah dilaksanakan, meskipun masih
jauh dari kata sempurna. Sebagaimana dapat dilihat pada beberapa catatan di
bawah ini :
1. Bank telah memenuhi Ketentuan OJK tentang persyaratan Jumlah,
Komposisi, Kriteria dan Independensi serta Integritas, Kompetensi dan
Reputasi Keuangan dari Dewan Komisaris maupun Direksi yang ada.
2. Salah satu anggota direksi telah berfungsi sebagai Direksi Yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
3. Bank telah membuat Sistem Operasional & Prosedur (SOP) Tata Kelola
Perusahaan.
4. Bank telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, meskipun dalam pelaksanaannya masih
merangkap sebagai pejabat eksekutif yang menangani Manajemen Risiko
serta APU/PPT, hal ini karena keterbatasan jumlah SDM serta untuk
mengoptimalkan beban tenaga kerja yang ada.
5. Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
6. Tidak terjadi interal fraud pada periode 2019.
7. Adanya transparasi keuangan maupun non keuangan.
8. Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang disusun secara periodik
dan disesuaikan dengan Visi dan Misi Perusahaan.
9. Bank telah melakukan / memenuhi kewajiban pelaporan kepada OJK dan
lembaga lain dalam rangka transparasi kondisi keuangan dan non
keuangan.
-
BAB V
PEFIE}:T€TP
l,apcran Penerapan Tata Kelola pada PT. BPR Restu Klaten Makmur ini
tentunrva masih terdapat ban-vak kekurangan dan.jauh dari sempurrtra, lebil:-
iei:ih rii era peruirahan iingkungan "nisrris yang cepat dan semai