pt bank nationalnobu - nobubank.com tahunan 2010 ... bank dengan undang-undang no.40 tahun 2007...

94

Upload: trinhque

Post on 13-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun
Page 2: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 2

PT Bank Nationalnobu

Laporan Tahunan 2010 Annual Report 2010

Disiapkan dan disusun untuk memenuhi

Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001

Tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank

Page 3: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 3

Daftar Isi

Sekilas NobuBank

� Riwayat singkat 4

� Visi, Misi dan Nilai-Nilai Bank 5

� Struktur Kepemilikan Bank 6

� Sekilas PT Kharisma Buana Nusantara 8

Sambutan Dewan Komisaris 10

Laporan Direksi 11

Susunan Pengurus 12

Struktur Organisasi 14

Ikhtisar Keuangan 15

Laporan Manajemen 16

� Umum 16

� Total Asset 16

� Penghimpunan Dana 17

� Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 18

� Total Asset Produktif 18

� Kredit per Sektor Ekonomi 19

� Pendapatan Bunga Bersih 19

� Pendapatan Operasional Lainnya 20

� Beban Operasional Lainnya 20

� Pendapatan dan Beban Non Operasional 21

� Laba Bersih 21

Sumber Daya Manusia 22

Manajemen Risiko 23

Good Corporate Governance 27

Jaringan Kantor 37

Produk dan Layanan 38

Rencana & Strategi ke depan 39

Laporan Auditor Independen

Page 4: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 4

Sekilas PT Bank Nationalnobu

Riwayat Singkat

PT Bank Nationalnobu (dahulu PT Bank Alfindo) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1990

berdasarkan Akta Notaris No.86 dari Notaris Drs.Entjoen Mansoer Wiriaatmadja, SH, notaris di Jakarta.

Anggaran Dasar Bank telah diubah melalui notaris yang sama dengan Akta No.129 tanggal 10 April 1990 dan

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-2610.HT.01.01.TH.90

tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.80 Tambahan No.3865 tanggal

5 Oktober 1990.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Notaris No.30

tanggal 13 Oktober 2010 dari Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran

Dasar tersebut mengenai :

i. Pemberhentian seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lama, untuk selanjutnya mengangkat

anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru;

ii. Perubahan tempat dan kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Barat menjadi berkedudukan di

Jakarta Selatan;

iii. Perubahan nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.000;

iv. Peningkatan modal dasar Bank dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 520.000.000.000 dan peningkatan

modal ditempatkan/disetor dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 130.000.000.000;

v. Perubahan Anggaran Dasar Bank disesuaikan dengan perubahan pemegang saham dan peningkatan

modal dasar dan modal ditempatkan.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No.AHU-52906.AH.01.02 Tahun 2010, tanggal 10 Nopember 2010.

Bank memperoleh izin usaha beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No.949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990 dan saat ini Bank berstatus sebagai Bank Non

Devisa.

Page 5: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 5

Visi Menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan kontribusi positif pada perekonomian dan

perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan nasabah.

Misi � Menjalankan fungsinya sebagai Bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dengan

memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menunjang pembangunan

ekonomi nasional dan membantu meningkatkan daya saing dan kompetensi dunia UKM dalam era

globalisasi.

� Memberikan pelayanan prima kepada nasabah yang didukung tenaga kerja profesional dengan

melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Nilai-nilai Perusahaan � Kepercayaan

� Integritas

� Kemitraan

Page 6: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 6

Struktur Kepemilikan Kepemilikan Bank (Sebelum Akuisisi)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank pada tanggal 7 Desember 2007 yang

dinyatakan dengan Akta No.4 Notaris Sri Rachma Chandrawati Hardiyanto Hoesodo, SH, para pemegang saham

menyetujui hal-hal berikut :

I. Peningkatan modal dasar Bank dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000;

II. Peningkatan modal disetor dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000 yang seluruhnya

diambil oleh PT Gunawan Sejahtera;

III. Penyesuaian Anggaran Dasar Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No.AHU-07468.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 15 Februari 2008

PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM PERSENTASE JUMLAH

( LEMBAR ) KEPEMILIKAN ( RUPIAH )

PT.Gunawan Sejahtera 92.800 92.8 92,800,000,000

Alfi Gunawan 7.200 7.2 7,200,000,000

Jumlah 100.000 100 100,000,000,000

KEPEMILIKAN

PT Gunawan Sejahtera yaitu Alfi Gunawan 75.75%

ULTIMATE SHAREHOLDERS

Kepemilikan Bank (Setelah Akuisisi)

Berdasarkan Akta Notaris No.33 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH,

saham Bank telah diakuisisi oleh PT Kharisma Buana Nusantara sebesar 60% dan oleh Nio Yantony sebesar 40%.

Selanjutnya, pada tanggal yang sama juga dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank

yang telah dinyatakan melalui Akta Notaris No.34 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny.Poerbaningsih Adi

Warsito, SH, tentang penegasan susunan pemegang saham setelah proses akuisisi, sebagai berikut :

I. PT Kharisma Buana Nusantara sebanyak 60.000 saham dengan nilai nominal Rp 60.000.000.000;

II. Nio Yantony sebanyak 40.000 saham dengan nilai nominal Rp 40.000.000.000.

JUMLAH SAHAM PERSENTASE JUMLAH

( LEMBAR ) KEPEMILIKAN ( RUPIAH )

PT Kharisma Buana Nusantara 60,000 60.00 60,000,000,000

Nio Yantony 40,000 40.00 40,000,000,000

Jumlah 100.000 100.00 100,000,000,000

KEPEMILIKAN

PT Kharisma Buana Nusantara yaitu Mochtar Riady 99.99%

ULTIMATE SHAREHOLDERS

PEMEGANG SAHAM

Pada tanggal 13 Oktober 2010, para pemegang saham Bank melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa (RUPSLB) yang dinyatakan dengan Akta Notaris No.30 dari Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH.

Adapun hasil keputusan sebagai berikut :

I. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lama, untuk

selanjutnya mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru;

II. Mengubah tempat dan kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Barat menjadi berkedudukan di

Jakarta Selatan;

III. Mengubah nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.000;

Page 7: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 7

IV. Meningkatkan modal dasar Bank dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 520.000.000.000 dan

meningkatkan modal ditempatkan/disetor dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 130.000.000.000.

Penambahan setoran modal sebesar Rp 30.000.000.000 dilakukan secara tunai oleh PT Kharisma Buana

Nusantara;

V. Melakukan perubahan Anggaran Dasar Bank untuk disesuaikan dengan perubahan pemegang saham

dan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No.AHU-52906.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 10 Nopember 2010.

PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM PERSENTASE JUMLAH

( LEMBAR ) KEPEMILIKAN ( RUPIAH )

PT Kharisma Buana Nusantara 90,000,000 69.2 90,000,000,000

Nio Yantony 40,000,000 30.8 40,000,000,000

Jumlah 130.000.000 100.0 130,000,000,000

KEPEMILIKAN

PT Kharisma Buana Nusantara yaitu Mochtar Riady 99.99%

ULTIMATE SHAREHOLDERS

Page 8: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 8

Sekilas PT Kharisma Buana Nusantara

PT Kharisma Buana Nusantara (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4

Januari 2005 dari Robert Purba, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-04382.HT.01.01.TH.2005 tanggal 21

Pebruari 2005. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta

Notaris No. 17 tanggal 22 Oktober 2009 dari Unita Christina Winata, SH, Notaris di Jakarta mengenai

peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000, peningkatan modal

ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 60.000.000.000, dan penggantian susunan pengurus.

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui

Surat Keputusan No. AHU-60499.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam

bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat,

jasa dan perbengkelan.

Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Gedung Citra Graha Lantai 10, Jalan Jendral Gatot Subroto

Kavling 35-36, Jakarta Selatan.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 Oktober 2009 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, susunan pengurus

Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris : Mochtar Riady

Direksi

Direktur : Nio Yantony

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Perusahaan Anak memiliki 37 karyawan tetap (tidak diaudit)

dan pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan tidak memiliki karyawan tetap (tidak diaudit).

Struktur Perusahaan Anak

Perusahaan Anak Domisili Kegiatan Usaha

Utama

Tahun Operasi

Operasional

Persentase

Kepemilkan

(%)

Kepemilikan Langsung

PT Bank Nationalnobu

Jakarta

Perbankan

1990

69,231

PT Bank Nationalnobu

Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH,

Perusahaan mengakuisisi 60.000 saham PT Bank Nationalnobu (“Perusahaan Anak”) dari PT Gunawan Sejahtera.

Harga per lembar saham adalah Rp 1.000.000. Jumlah nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp

60.484.200.000 dengan kepemilikan 60% dari jumlah saham Perusahaan Anak yang diterbitkan.

Page 9: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 9

Perusahaan Anak bergerak dalam bidang industri perbankan yang didirikan pada tanggal 13 Pebruari 1990 di

Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16

Agustus 1990, Perusahaan Anak memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum.

Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 30 tanggal 13 Oktober 2010 dari Notaris Ny.

Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan setuju untuk menambah setoran modal di Perusahaan Anak secara

tunai sebesar Rp 30.000.000.000. Atas penambahan setoran modal tersebut, Perusahaan memiliki secara

langsung sebanyak 90.000.000 saham Perusahaan Anak atau setara dengan 69,231% (Terdapat perubahan nilai

nominal saham dari Rp. 1.000.000,- menjadi Rp. 1.000,-).

Page 10: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 10

Sambutan Dewan Komisaris

Salam sejahtera bagi kita semua.

Tahun 2010 telah ditandai dengan dimulainya era perdagangan bebas kawasan ASEAN dan China yang

merupakan era dimana suatu negara bukan lagi menjadi suatu individu yang terpisah secara regional dan global,

namun adalah bagian yang tak terpisahkan dari global market. Kita juga mencatat peristiwa penting di Tahun

2010 lalu dimana untuk pertama kalinya Badan Pusat Statistik mencatat adanya deflasi di Bulan Maret 2010

sebesar 0,14% akibat penurunan indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun ditutup

di level 6,96% dimana laju core inflation terjaga di level 4,28%. GDP Indonesia tumbuh sebesar 6,1% melebihi

tahun sebelumnya yang berada di angka 4,5% (2009).

Bagi NobuBank, Tahun 2010 adalah tahun dimana kami menyelesaikan proses akuisisi oleh pemilik

saham baru yang menjadikan Tahun 2010 menjadi tahun yang lebih bersifat konsolidatif. Kurun waktu ini kami

manfaatkan untuk menginventarisir pemenuhan ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagai bank umum, dan

terlebih lagi sebagai langkah persiapan untuk memulai sebuah lembaran baru di Tahun 2011 mendatang. Tahun

2010 telah menjadi tonggak baru dalam perjalanan NobuBank yang akan menjadi penguat bagi perjalanan Bank

mewujudkan visi dan misi yang diamanahkan oleh pemegang saham baru. Di Tahun 2010 NobuBank me-

redefinisi tujuan yang hendak dicapai Bank yang kemudian dituangkan dalam serangkaian target-target dalam

jangka pendek, menengah dan panjang yang akan diraih. Selain target yang bersifat kuantitatif, tentunya kami

juga menetapkan target kualitatif yang ingin kami capai sejalan dengan harapan kami untuk mampu

menghadirkan layanan jasa perbankan yang berkualitas bagi masyarakat luas.

Kami menyadari bahwa meskipun Tahun 2010 lebih bersifat konsolidatif bagi NobuBank, kinerja bisnis

kami tidak begitu saja kami lupakan. Dengan sumber daya manusia yang masih terbatas yang kami miliki, kami

bersyukur bahwa dalam masa konsolidasi ini Bank tetap mampu membukukan laba sebesar Rp. 1.834 juta. Hal

ini adalah wujud komitmen Manajemen Bank yang bertekad untuk selalu mampu melakukan peningkatan

kinerja meski di tengah berbagai keterbatasan. Bank juga mencatatkan 0% Non Performing Loan (NPL) di akhir

Tahun 2010 ini yang menunjukkan concern kami yang mendalam atas risk profiling nasabah sebagai bagian dari

kebijakan manajemen risiko yang ditetapkan Bank.

Sejalan dengan pemenuhan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007

tentang Perubahan Atas PBI No.7/15/PBI/2005 mengenai Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, kami juga

telah melakukan langkah penguatan struktur permodalan Bank di Tahun 2010 ini dalam Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan Luar Biasa (RUPSLB) dengan meningkatkan modal disetor menjadi Rp. 130 miliar. Selain

struktur permodalan, selama kurun waktu 2010 ini Dewan Komisaris makin memperkuat perannya khususnya

sebagai pengawas kebijakan, strategi dan manajemen risiko.

Kami mengucapkan terimakasih kepada jajaran Dewan Direksi dan karyawan yang selama Tahun 2010

ini telah menunjukkan etos kerja yang tinggi dimana dengan komitmen dan integritasnya mengawal proses

akuisisi dan proses konsolidasi internal dengan baik. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bank

Indonesia yang selama ini telah memberikan bimbingan dan arahan kepada NobuBank selama proses akuisisi

dan konsolidasi, dan kami tetap mengharapkan kerjasama yang sinergis dalam perjalanan NobuBank di masa

mendatang.

Jakarta, Mei 2011

Sodikin Arsjad

Komisaris

Page 11: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 11

Laporan Direksi

Salam sejahtera bagi kita semua.

Bagi NobuBank, Tahun 2010 adalah tahun dimana kami harus melakukan langkah koordinasi internal

secara menyeluruh sejalan dengan proses akuisisi oleh pemegang saham baru yang sedang berlangsung.

Langkah koordinasi ini adalah langkah dimana kami menetapkan fondasi-fondasi utama yang kokoh guna

memulai langkah ekspansi usaha di Tahun 2011. Konsolidasi internal ini penting bagi kami untuk menjamin

akselerasi bisnis yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Tahun 2010 ini NobuBank meredefinisi visi

dan misi Bank dan bertekad untuk mampu menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan

kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan

kepuasan nasabah. Visi besar ini kami tuangkan dalam rincian target yang terstruktur dan terukur yang

pencapaiannya kami persiapakan di Tahun 2010 ini. Target ini kami susun sebagai jawaban kami atas tantangan

dunia perbankan yang makin kompleks yang memaksa setiap pelakunya untuk semakin sensitif membaca

perkembangan jaman dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang muncul secara efektif dan efisien.

Hal utama yang menjadi perhatian kami dalam Tahun 2010 adalah pengembangan infrastruktur berupa

system teknologi informasi yang menjadi back bone dari penyelenggaraan bisnis perbankan. Kami yakin bahwa

teknologi informasi yang handal adalah salah satu factor kunci dalam pengembangan layanan kepada nasabah di

era digital ini. BankVision kami pilih berdasarkan reputasi dan pengalaman panjang yang mereka miliki dalam

mengelola core banking system di berbagai bank ternama di Indonesia. BankVision sesuai bagi NobuBank yang

masih dalam taraf awal pengembangan, namun handal pula untuk pengembangan yang lebih kompleks di masa

yang akan datang seiring dengan pengembangan e-channel yang direncanakan Bank. Selain itu, kami juga

menginventarisir, memperbaiki dan membangun berbagai prosedur operasi standard (SOP) yang penting

sebagai pedoman setiap divisi dalam melakukan aktivitasnya yang tentunya mengacu pada peraturan yang

berlaku.

Manajemen tetap berkomitmen untuk menjaga kinerja bisnis Bank selama masa konsolidasi ini dengan

tetap mencetak kinerja keuangan yang baik. Angka kinerja keuangan NobuBank di Tahun 2010 sedikit

mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan laba bersih yang berhasil dicetak

sebesar Rp. 1.834 juta, naik 0,71% dari perolehan laba Tahun 2009. Kinerja NobuBank juga Nampak pada rasio-

rasio keuangan yang berhubungan dengan permodalan dan rentabilitas yang cukup baik,seperti rasio kecukupan

modal (CAR) sebesar 489,58%, rasio ROE sebesar 1,95%, rasio ROA sebesar 2,0%, rasio NIM sebesar 5,92% dan

rasio BOPO sebesar 68,74%. Kinerja ini tidak lepas dari Dewan Komisaris yang selalu melakukan pengawasan

khususnya dalam kebijakan, strategi dan manajemen risiko sehingga dalam melaksanakan tugasnya, Direksi

selalu berpegang teguh pada aspek kehati-hatian (prudence).

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dewan Komisaris dan seluruh karyawan yang telah menjadi

bagian tak terpisahkan dari keluarga besar NobuBank atas dukungan kinerja selama Tahun 2010. Kami juga

mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah menjadi mitra kami untuk bersama-sama

mewujudkan industri perbankan yang sehat. Semoga NobuBank semakin mampu memberikan kontribusi positif

bagi industri perbankan dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Jakarta, Mei 2011

Telijani Tjandra

Direktur Utama

Page 12: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 12

Susunan Pengurus

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No.30 tanggal 13 Oktober

2010 dari Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan dan

menyetujui perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Bank. Pengangkatan Komisaris Utama Prof. DR. Adrianus

Mooy masih dalam proses persetujuan dari Bank Indonesia, adapun anggota Dewan Komisaris Drs. Sodikin

Arsjad telah memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)

sesuai Surat Persetujuan Bank Indonesia Nomor 30/1476/UPB3/AdB3 tanggal 09 Oktober 1997. Bank memiliki 3

(tiga) orang Direktur yang telah mendapat persetujuan Bank Indonesia dan 2 (orang) yang masih dalam proses

persetujuan Bank Indonesia. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 yang

menjabat dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia yaitu sebagai berikut :

Dewan Komisaris

� Komisaris : Drs. Sodikin Arsjad

Dewan Direksi

� Direktur Utama : Telijani Tjandra Tan

� Direktur : Winda Trihanny

� Direktur : Efen Lingga Utama

Drs. Sodikin Arsjad

Komisaris

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon pada tahun 1934. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Indonesia, dan telah mengikuti berbagai seminar management dan investasi saham. Memulai karir

dari Staff Keuangan Kementerian Pertahanan dari tahun 1951 – 1954. Pada tahun 1954 –1956, sebagai staff di

Direktorat Pembendaharaan Kementerian Keuangan. Menjadi guru di SMA Negeri I dari tahun 1956 – 1964 dan

diangkat menjadi Staff Direktur di Badan Pimpinan Umum (BPU) Perusahaan Bangun Negara sejak Tahun 1964.

Bergabung dengan PT Departemen Store Sarinah sebagai Koodinator Keuangan pada tahun 1965 – 1966. Mulai

tahun 1978 sampai sekarang menjabat sebagai pimpinan di Partner KAP Arsjad & CO. dan sejak Tahun 1997

hingga sekarang menjadi Komisaris Bank.

Telijani Tjandra Tan

Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, lahir pada Tahun 1960 dan menyelesaikan pendidikan formal pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1985. Karier di dunia perbankan dimulai ketika bekerja sebagai

Internal Auditor di BCA group hingga tahun 1990 dan kemudian pada tahun yang sama bergabung dengan Bank

Nationalnobu (dahulu Bank Alfindo) dengan jabatan Assistant Vice President di bidang audit. Pada tahun 1993,

diangkat sebagai Direktur Operasional dan terakhir dipercaya sebagai Direktur Utama Bank sejak tahun 2003

hingga sekarang.

Winda Trihanny

Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Riau pada tahun 1966 dan menyelesaikan pendidikan formal di

Universitas Kristen Krida Wacana Tahun 1992 dengan mengambil jurusan Akuntansi. Memulai kariernya di

Tahun 1986 dengan bekerja di PT Siola Indonesia, sebuah perusahaan plastik, sampai dengan tahun 1992. Karier

di dunia perbankan dimulai pada Tahun 1992 sebagai Staff Accounting di Bank Modern, kemudian bergabung

Page 13: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 13

dengan Bank Harda International pada tahun 1994 sebagai Head Accounting. Di Bank yang sama pada tahun

1998 telah dipercaya menjabat sebagai direktur. Bergabung dengan Bank sebagai Direktur Kepatuhan sejak

tahun 2000 hingga sekarang.

Efen Lingga Utama

Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pangkal Pinang pada tahun 1965, dan menyelesaikan pendidikan formal

terakhir di Fakultas Ekonomi (S1) Universitas Jayabaya Jakarta. Awal karier dijalani di perusahaan Astra Auto

2000 pada tahun 1980-1990 sebagai Sales Representative. Menapaki karir di dunia perbankan pada tahun 1990-

1993 di Bank Surya sebagai Assistant Manager, kemudian di Bank Artha Graha pada tahun 1993-1997, dengan

jabatan terakhir sebagai Deputy Manager. Dilanjutkan bergabung dengan Bank Harda pada tahun 1997-2003

sebagai Branch Manager, dan kemudian ditunjuk sebagai Direktur Marketing Bank dari tahun 2003 hingga

sekarang.

Page 14: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 14

Struktur Organisasi

Dewan Komisaris

Komite Audit . Komite Pemantauan Risiko &

Komite Renumerasi dan Nominasi

Direktur Utama / Direktur Operasional

Direktur Marketing

Direktur Kepatuhan, Risiko &

Personalia

SKAI

Komite Manajemen Risiko, Komite Kredit. Komite IT dan

ALCO

Sekretaris

Adm Kredit

Legal

UKPN

Unit Kerja Kepatuhan

UKMR

Pengawasan Kredit

Pimpinan KPO

Operasional

Umum

Marketing

Treasury

Akunting

EDP

Page 15: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 15

Ikhtisar Keuangan

POS - POS TERTENTU 2010 2009 2008 2007 2006

NERACA

- Total Aset 132,839 90,604 89,771 88,712 19,443

- Total Kewajiban 14,799 4,398 5,386 8,169 7,962

- Ekuitas 118,040 86,206 84,385 80,543 11,481

- Kredit Yang Diberikan 15,137 1,229 1,979 4,154 8,058

- CKPN Aset Keuangan dan PPA Non Prod (552) (406) (146) (169) (83)

- Pinjaman yang diterima - - - - -

- Dana Pihak Ketiga ( DPK ) 14,405 3,555 4,306 7,657 7,552

LABA RUGI

- Total Pendapatan Bunga 6,810 6,742 8,048 2,403 2,526

- Total Biaya Bunga 647 248 337 557 570

Pendapatan Bunga Bersih 6,163 6,494 7,711 1,846 1,956

- Total Pendapatan Operasional Lainnya 58 44 65 95 249

- Total Biaya Operasional Lainnya 3,918 3,645 2,939 2,824 2,984

- Beban (Pendapatan) Pengh.Aktiva Prod 147 259 (21) 85 (3)

- Beban (Pendapatan) Non Ops - Bersih 1 7 36 27 (38)

- Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak Penghasilan 2,155 2,627 4,822 (995) (738)

- (Beban) / Manfaat Pajak Penghasilan (321) (806) (980) 57 73

- Laba ( Rugi ) bersih 1,834 1,821 3,842 (938) (665)

- Laba Bersih per Saham

RASIO KEUANGAN 2010 2009 2008 2007 2006

RASIO KINERJA

- Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 489.58% 2529.42% 1854.59% 1380.92% 124.16%

- Aset produktif bermasalah dan aset non 0.60% 0.87% 0.00% 0.01% 0.00%

produktif bermasalah terhadap total aset

produktif dan aset non produktif

- Aset produktif bermasalah terhadap 0.00% 0.00% 0.00% 0.14% 0.00%

total aset produktif

- Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 0.12% 0.01% 0.03% 0.06% 0.52%

aset keuangan terhadap aset produktif

- NPL gross 0.00% 0.00% 0.00% 0.14% 0.00%

- NPL net 0.00% 0.00% 0.00% 0.14% 0.00%

- Return on Asset (ROA) 2.00% 2.88% 5.27% -3.36% -3.55%

- Return on Equity (ROE) 1.95% 2.14% 4.72% -5.69% -5.71%

- Net Interest Margin (NIM) 5.92% 7.38% 8.63% 7.03% 11.18%

- BOPO 68.74% 61.41% 40.82% 141.11% 129.08%

- Loan to Deposit Ratio (LDR) 105.08% 34.57% 45.96% 54.25% 106.70%

KEPATUHAN ( COMPLIANCE )

- Persentase pelanggaran BMPK

a. Pihak terkait - - - - -

b. Pihak tidak terkait - - - - -

- Persentase Pelampauan BMPK

a. Pihak terkait - - - - -

b. Pihak tidak terkait - - - - -

- Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah 11.25% 8.95% 7.89% 8.34% 6.78%

- Posisi Devisa Neto (PDN) - - - - -

( Persentase )

( Jutaan Rp )

Page 16: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 16

Laporan Manajemen � Umum

Sepanjang tahun 2010, perekonomian global masih dalam tahap pemulihan, sebagai lanjutan dari dampak

krisis di tahun-tahun sebelumnya. Negara-negara maju umumnya mencatat pertumbuhan ekonomi yang

moderat, sementara di beberapa negara lain termasuk Indonesia, perekonomiannya tumbuh dengan lebih

baik yaitu sebesar 6,1%. Hal ini didukung oleh permintaan pasar domestik yang relatif stabil. Seiring dengan

tingkat inflasi yang berada pada kisaran 6,96%, suku bunga Bank Indonesia di kisaran 6,50% masih

memberikan ruang gerak bagi perbankan untuk menjalankan fungsi intermediasinya, baik pengumpulan dana

dari masyarakat maupun pemberian pinjaman.

Di tengah proses akuisisi yang masih merupakan kelanjutan dari periode sebelumnya, PT Bank Nationalnobu

(NobuBank) tetap mampu membukukan laba bersih pada tahun buku 2010 sebesar Rp 1.834 juta dan

meningkatkan penyaluran kredit secara terukur dengan memperhitungkan risiko secara kehati-hatian.

Berdasarkan hasil review atas kinerja selama tahun 2010, maka Bank masih sepenuhnya belum dapat

mencapai target yang direncanakan, baik dari segi pemberian kredit maupun penghimpunan dana pihak

ketiga. Hal ini lebih disebabkan karena manajemen baru selesai menjalankan proses akusisi pada akhir

September 2010. Namun demikian, rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan permodalan dan

rentabilitas masih dapat terjaga dengan cukup baik, seperti rasio CAR sebesar 489,58%, rasio ROE sebesar

1,95% , rasio ROA sebesar 2,0%, rasio NIM sebesar 5,92% dan rasio BOPO sebesar 68,74%. Pencapaian kredit

mencapai 78,61% atau sebesar Rp 15.137 juta dari total kredit yang direncanakan sebesar Rp 19.257 juta,

sedangkan untuk dana pihak ketiga tercapai sebesar 49,65% atau sebesar Rp 14.405 juta dari yang

direncanakan sebesar Rp 29.016 juta. Selama Tahun 2010 tidak terjadi pelanggaran BMPK dan tidak ada

kredit non performing.

Secara keseluruhan selama tahun 2010 berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan, peringkat komposit

Bank berada pada peringkat “Sehat”. Hal ini dimungkinkan antara lain karena tingkat risiko yang ada pada

Bank masih tergolong rendah.

� Total Aset

Total Aset Bank pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 132.839 juta terdapat kenaikan sebesar Rp 42.235 juta

atau 46,61% dari Rp 90.604 juta pada tahun 2009

Tabel Komposisi Aset

Keterangan

Jutaan Rp % Jutaan Rp %

Kas 629 0.47 513 0.56

Penempatan pada Bank Indonesia 90,159 67.87 2,846 3.14

Penempatan pada Bank Lain (setelah dikurangi 577 0.44 279 0.31

CKPN) pada tahun 2010 Rp 6 juta dan pada

tahun 2009 Rp 3 juta

Surat berharga 24,432 18.39 83,760 92.45

Kredit (setelah dikurangi CKPN) pada tahun 2010 14,986 11.28 1,223 1.35

Rp 151 juta dan tahun 2009 Rp 6 juta

Aset tetap ( net ) 613 0.46 679 0.75

Aset lain-lain 1,443 1.09 1,304 1.44

Jumlah 132,839 100 90,604 100

2010 2009

Page 17: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 17

Berikut adalah grafik yang menyajikan data mengenai komposisi Aset pada akhir tahun 2010.

� Penghimpunan Dana

Dana Pihak Ketiga di akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 14.405 juta, naik sebesar Rp 10.850 juta atau

305,20 % dibandingkan dengan akhir tahun 2009 sebesar Rp 3.555 juta. Dapat dikemukakan bahwa Dana

Pihak Ketiga dari pihak terkait di akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2.960 juta , naik sebesar Rp 2.124 juta

atau 254,07% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 836 juta. Kenaikan tersebut berasal dari giro

sebesar Rp 2.800 juta dan Rp 160 juta dari tabungan.

Tabel Komposisi Dana Pihak Ketiga

KETERANGAN

( Jutaan Rp ) % ( Jutaan Rp ) %

Giro 4,627 32.12 1,238 34.82

Tabungan 1,321 9.17 419 11.79

Deposito 8,457 58.71 1,898 53.39

Jumlah 14,405 100.00 3,555 100.00

2010 2009

Berikut adalah grafik yang menyajikan data mengenai komposisi Dana Pihak Ketiga pada akhir tahun 2010

32.12%

9.17%

58.71%

KOMPOSISI DANA PIHAK KETIGA TAHUN 2010

( DLM JUTAAN RUPIAH )

- GIRO - TABUNGAN - DEPOSITO

KOMPOSISI ASET TAHUN 2010 ( DLM JUTAAN RUPIAH )

629

90,159

577

24,43 2

14 ,9 86 613

1,443

- KAS - PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA- PENEMPATAN PADA BANK LAIN - SURAT BERHARGA- KR EDIT - ASET TETAP (NET)- ASET LAIN LAIN

Page 18: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 18

� Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Transaksi yang dilakukan Bank dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dilaksanakan dengan

persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Sifat hubungan istimewa dari transaksi-

transaksi tersebut adalah dengan Perusahaan terkait, karyawan kunci dan keluarga dari manajemen. Jumlah

transaksi yang dilakukan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2.960 juta atau 20,55% dari total kewajiban

dana pihak keriga sebesar Rp 14.405 juta dan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.124 juta atau 254,07%

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 836 juta atau 23,52% dari total dana pihak ketiga sebesar Rp 3.555 juta.

Tabel Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

KETERANGAN

( Jutaan Rp ) % ( Jutaan Rp ) %

GIRO :

- PT Kharisma Buana Nusantara 2,800 60.51 - -

- Dewan Komisaris, Direksi dan

Pejabat Eksekutif Bank 86 1.86 282 22.78

2,886 62.37 282 22.78

TABUNGAN :

- Dewan Komisaris, Direksi dan 47 3.56 - -

Pejabat Eksekutif Bank

- Perorangan 27 2.04 68 16.23

74 5.60 68 16.23

DEPOSITO :

- Perorangan - - 486 25.61

- - 486 25.61

Jumlah 2,960 20.55 836 23.52

2010 2009

� Total Aset Produktif

Komposisi aset produktif sebagian besar dalam bentuk surat berharga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan

Fasbi (Fasilitas Diskonto Bank Indonesia) yang tercatat sebesar Rp 112.778 juta pada akhir tahun 2010, naik

Rp 26.519 juta atau 30,74 % dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 86.259 juta. Untuk aset produktif kredit

yang diberikan pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 15.137 juta, naik sebesar Rp 13.908 juta atau 1.131,65 %

dibanding dengan tahun 2009 sebesar Rp 1.229 juta dan aset produktif giro pada bank lain pada akhir tahun

2010 sebesar Rp 583 juta ,naik sebesar Rp 301 juta atau 106,74 % dibanding dengan tahun 2009 sebesar Rp

282 juta.

Tabel Komposisi Aset Produktif

Keterangan

Jutaan Rp % Jutaan Rp %

SBI dan Fasbi 112,778 87.77 86,259 98.28

Kredit 15,137 11.78 1,229 1.40

Giro Pada Bank Lain 583 0.45 282 0.32

Jumlah 128,498 100.00 87,770 100.00

2010 2009

Page 19: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 19

Grafik dibawah ini menyajikan data mengenai komposisi aset produktif pada akhir tahun 2010

� Kredit per Sektor Ekonomi

Dari total kredit yang diberikan pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 15.137 juta , penyebarannya masih belum

merata dan masih di dominasikan pada satu sektor tertentu yaitu sektor perindustrian sebesar Rp 9.775

juta, sektor lainnya sebesar Rp 4.882 juta, sektor jasa sosial masyarakat Rp 248 juta, sektor pengangkutan

Rp 133 juta dan yang terakhir sektor perdagangan sebesar Rp 99 juta.

Tabel Klasifikasi penyaluran kredit per sektor ekonomi

SEKTOR EKONOMI

Jutaan Rp % Jutaan Rp %

Perindustrian 9,775 64.58 497 40.44

Perdagangan 99 0.65 200 16.27

Pengangkutan 133 0.88 87 7.08

Jasa sosial masyarakat 248 1.64 250 20.34

Pertanian,perikanan - - 195 15.87

Lain-lain 4,882 32.25 - -

Jumlah 15,137 100.00 1,229 100.00

2010 2009

Grafik dibawah ini menyajikan data mengenai klasifikasi sektor ekonomi pembiayaan Bank pada akhir tahun

2010

64.58%

0.65%

0.88%

1.64%

32.25%

KREDIT YANG DIB ER IKAN MENURUT SEKTOR EKONOM I TAHUN 2010

- PERINDUSTRIAN - PERDAGANGAN

- PENGANGKUTAN - JASA SOSIAL MASYAR AKAT

- LAIN-LAIN

87.77%

11.78%

0.45%

KOMPOSISI ASET PRODUKTIF TAHUN 2010

( DLM JUTAAN RUPIAH )

- SBI & FASBI - KREDIT - GIRO PADA BANK LAIN

Page 20: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 20

� Pendapatan Bunga Bersih

Pendapatan bunga bersih pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 6.163 juta, turun sebesar Rp 331 juta atau

5,10 % dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 6.494 juta. Turunnya pendapatan bunga disebabkan

tingkat suku bunga diskonto SBI yang cenderung menurun dengan rata-rata 5,50% - 6,20% pada tahun 2010

dibandingkan dengan 6,00 % - 8,25% pada tahun 2009 meskipun pendapatan bunga kredit pada tahun 2010

sebesar Rp 364 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 97 juta atau 36,33% dibandingkan tahun 2009 sebesar

Rp 267 juta.

Disisi lain biaya bunga juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2010 sebesar Rp 647 juta,

naik sebesar Rp 399 juta atau 160,89% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 248 juta, kenaikan ini

terutama pada bunga deposito sebesar Rp 591 juta pada tahun 2010,naik sebesar Rp 392 juta atau 196,98%

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 199 juta. Kenaikan biaya bunga ini karena kenaikan total dana pihak

ketiga sebesar 305,20%.

Tabel Pendapatan dan Beban bunga

POS - POS

Jutaan Rp % Jutaan Rp %

Pendapatan Bunga :

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 4,994 73.33 6,247 92.66

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) 1,417 20.81 197 2.92

Kredit 364 5.35 267 3.96

Penempatan pada bank lain-jasa giro 3 0.04 3 0.04

Provisi dan komisi 32 0.47 28 0.42

Jumlah Pendapatan Bunga 6,810 100.00 6,742 100.00

Beban Bunga :

Bunga Bank Lain (Call Money) - - - -

Deposito 591 91.34 199 80.24

Giro 32 4.95 24 9.68

Tabungan 24 3.71 25 10.08

Jumlah Beban Bunga 647 100.00 248 100.00

Pendapatan Bunga Bersih 6,163 6,494

2010 2009

� Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2010 sebesar Rp 58 juta naik sebesar Rp 14 juta atau 31,82%

dari tahun 2009 sebesar Rp 44 juta.

Tabel Pendapatan Operasional Lainnya :

POS - POS

Jutaan Rp % Jutaan Rp %

Pendapatan Operasional Lainnya :

Provisi dan Komisi 41 70.69 43 97.73

Pendapatan Operasional Lainnya 17 29.31 1 2.27

Jumlah Pendapatan Operasional 58 100.00 44 100.00

2010 2009

� Beban Operasional Lainnya

Beban operasional lainnya pada tahun 2010 sebesar Rp 4.065 juta naik sebesar Rp 161 juta atau 4,12%

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 3.904 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh beban

personalia sebesar Rp 310 juta atau 15,63% dan beban lainnya naik sebesar Rp 6 juta atau 300%, sedangkan

Page 21: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 21

beban cadangan kerugian penurunan nilai mengalami penurunan sebesar Rp 112 juta atau 43,24%, beban

administrasi dan umum dan beban promosi juga turun masing-masing sebesar Rp 27 juta atau 1,70% dan Rp

16 juta atau 23,53%.

Tabel Beban Operasional Lainnya :

POS - POS

Jutaan Rp % Jutaan Rp %

Beban Operasional Lainnya :

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 147 3.61 259 6.64

Beban Administrasi dan Umum 1,564 38.47 1,591 40.75

Beban Personalia 2,294 56.43 1,984 50.82

Beban Promosi 52 1.28 68 1.74

Beban Lainnya 8 0.20 2 0.05

Jumlah Beban Operasional Lainnya 4,065 100.00 3,904 100.00

2010 2009

� Pendapatan dan (Beban) Non Operasional

Pendapatan dan Beban Non Operasional bersih pada tahun 2010 sebesar (Rp 1 juta) turun sebesar Rp 6 juta

atau 85,71% dibandingkan tahun 2009 sebesar (Rp 7 juta).

Tabel Beban Operasional Lainnya :

POS - POS 2010 2009

Jutaan Rp Jutaan Rp

Pendapatan dan Beban Non Operasional

Pendapatan Non Operasional - 23

Beban Non Operasional 1 30

Pendapatan dan Beban Non Operasional Bersih (1) (7)

� Laba Bersih

Laba bersih pada tahun 2010 sebesar Rp 1.834 juta naik sebesar Rp 13 juta atau 0,71% dibandingkan tahun

2009 sebesar Rp 1.821 juta.

POS - POS 2010 2009

Jutaan Rp Jutaan Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.155 2.627

Beban Pajak Penghasilan 321 806

Laba Bersih 1.834 1.821

Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) 14,11 18,21

1700

1725

1750

1775

1800

1825

Tahun 2010 Tahun 2009

18341821

Laba Bersih (dlm Jutaan Rp)

Page 22: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 22

Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai nilai yang sangat penting dalam membentuk citra suatu

perusahaan. Upaya untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan kompetensi yang tinggi

dilakukan dengan cara :

• Mempekerjakan manajemen yang profesional dan independen serta memiliki latar belakang yang baik dan

berpengalaman dalam pengembangan Bank.

• Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis karyawan Bank melalui pelatihan internal

maupun secara eksternal.

• Mempererat kerjasama secara grup/tim dalam meningkatkan jasa pelayanan kepada nasabah serta

peningkatan kesejahteraan karyawan.

• Memperbaiki tingkat produktivitas karyawan dengan memperkenalkan proses transaksi perbankan yang

lebih efisien.

Pada akhir tahun 2010 jumlah karyawan sebanyak 37 orang dibandingkan dengan akhir tahun 2009 yang

berjumlah 31 orang. Jumlah karyawan tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan bisnis

pada tahun yang bersangkutan yaitu dengan komposisi berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan dan umur

sebagai berikut :

Keterangan

Jumlah % Jumlah %

Jenjang Jabatan

Direksi 3 8.11 3 9.68

Manager 6 16.22 3 9.68

Supervisor 4 10.81 4 12.90

Pelaksana 24 64.86 21 67.74

Jumlah 37 100.00 31 100.00

Jenjang Pendidikan

Sarjana 11 29.73 11 35.48

Akademi 5 13.51 2 6.45

SLTA 21 56.77 18 58.07

Jumlah 37 100.00 31 100.00

Jenjang Umur

s/d 30 tahun 4 10.81 5 16.13

31 s/d 45 tahun 25 67.57 21 67.74

46 s/d 55 tahun 8 21.62 5 16.13

Jumlah 37 100.00 31 100.00

20092010

Page 23: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 23

Manajemen Risiko

Penerapan dan pelaksanaan Manajemen Risiko pada Bank telah berjalan sejak diterbitkannya Peraturan Bank

Indonesia No.5/8/PBI/2003 Tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Hal ini

merupakan usaha Bank untuk menghindari dan meminimalisir risiko-risiko yang dapat menghambat atau

mengancam laju usaha Bank serta mengakibatkan kerugian, baik itu kerugian untuk saat ini maupun kerugian di

kemudian hari. Bank menyadari bahwa hal-hal tersebut akan semakin kompleks dengan adanya perubahan, baik

perubahan dari lingkungan internal maupun perubahan dari lingkungan eksternal, di mana perubahan tersebut

dapat mempengaruhi Bank dalam menjalankan strategi usahanya serta mempengaruhi pula salah satu tujuan

Bank yaitu menjadi Bank yang mematuhi ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance. Secara umum

Penerapan Manajemen Risiko pada Bank telah berjalan baik dan memadai serta mencakup seluruh risiko yang

melekat pada Bank.

Sebagai pelengkap penerapan Manajemen Risko, diperlukan adanya standar Sistem Pengendalian Risiko yang

digunakan sebagai penunjang yang efektif dan handal serta menjadi dasar bagi kegiatan operasional Bank yang

sehat dan aman. Sistim Pengendalian Risiko yang efektif dan handal akan dapat membantu pengurus didalam

menjaga asset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,

meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.

Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank telah mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh seluruh unit kerja

yang ada, sesuai dengan volume serta komplektisitas usaha. Risiko-risiko yang dikelola oleh Bank mencakup 8

(delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, dan Risiko Kepatuhan,

Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategis.

Adapun pelaksanaan proses penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko

(SKMR), aktivitasnya meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, sistem informasi, pemantauan risiko dan

penetapan limit, serta pengendalian risiko. Untuk aktivitas pengendalian risiko, Satuan Kerja Manajemen Risiko

dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk memastikan bahwa sistim pengendalian telah berjalan

efektif, handal, aman serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Satuan Kerja Manajemen Risiko telah memastikan pelaksanaan proses Manajemen Risiko berjalan lancar dan

memberikan gambaran profil risiko kepada manajemen secara berkala.

Tugas atau wewenang dan tanggung jawab yang dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah :

� Menginventarisir dan mengidentifikasi risiko-risiko (risk issues) dari seluruh cabang dan unit kerja.

� Menyampaikan risk issues yang signifikan baik aktual maupun potensial kepada Komite Manajemen Risiko

untuk dilakukan pembahasan.

� Menetapkan proses dan metodologi pengukuran risiko dengan model pengukuran yang sesuai dengan

volume dan kompleksitas usaha Bank.

� Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan dalam proses pengukuran risiko.

� Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko.

� Merekomendasikan besaran atau maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara Bank kepada Komite

Manajemen Risiko dan unit kerja operasional.

� Memantau implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite

Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi.

Page 24: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 24

� Mengevaluasi usulan aktivitas dan/atau produk baru yang diajukan atau dikembangkan unit kerja tertentu

yang ada pada Bank.

� Melaksanakan stress test secara periodik.

� Serta bersama-sama unit kerja terkait mengembangkan budaya risiko.

Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi dengan produk yang beragam serta

pertumbuhan jumlah nasabah yang semakin meningkat, Bank Nationalnobu telah berusaha untuk

mengimplementasikan Manajemen Risiko dalam seluruh jenjang organisasinya, untuk mendukung pertumbuhan

bisnis. Pelaksanaan Manajemen Risiko tersebut ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan nasabah serta

mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia dan Basel II. Dalam mengimplementasikan penerapan Manajemen

Risiko menuju Basel II yang telah diterapkan pada tahun 2010, Bank Nationalnobu mengawalinya dengan

penyusunan action plan penerapan PSAK 50/55 dan dalam proses pembahasan baik dari sistem teknologi,

proses bisnis, infrastruktur dan persiapan Sumber Daya Manusia. Adapun langkah-langkah yang telah

diupayakan selama tahun 2010 oleh Bank Nationalnobu adalah praktek manajemen risiko yang efektif,

meningkatkan budaya risiko kepada seluruh unit kerja, meningkatkan sumber daya manusia yang saat ini dimiliki

Bank, optimalisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Intern.

Demikian juga penerapan aplikasi risiko yang akan terus dikembangkan guna memperoleh hasil yang lebih

akurat.

� Risiko Kredit

Merupakan risiko yang terjadi akibat tidak dipenuhinya kewajiban debitur atau counterparty. Tujuan penerapan

manajemen risiko kredit untuk memaksimumkan pendapatan bank sesuai risiko yang telah ditetapkan, yaitu

dengan menjaga agar besaran risiko kredit tetap berada di dalam batasan parameter yang sudah disetujui, serta

mengembangkan strategi pengelolaan risiko kredit.

Bank Nationalnobu mengelola risiko kredit pada level transaksional dan level portofolio. Aktivitas ini meliputi

proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan kontrol terhadap risiko kredit serta memastikan ketentuan

kebutuhan modal.

Dalam mengelola risiko kredit, Bank terus memperhatikan prinsip kehati-hatian sebagai ladasan utama dalam

memberikan kredit baru maupun penambahan fasilitas dan terhadap counterparty. Serta dalam pengelolaan

tersebut bank juga telah memperhitungkan kecukupan pencadangan penghapusan, kemungkinan atas kredit

yang tidak tertagih, melakukan kajian terhadap kebijakan dan limit risiko, melakukan pemantauan terhadap

potofolio kredit, dan melakukan stress test yang digunakan untuk mengantisipasi risiko.

� Risiko Pasar

Risiko pasar dapat didefinisikan sebagai risiko kerugian baik yang dapat terjadi segera maupun yang terjadi

secara bertahap, akibat fluktuasi dari harga (suku bunga dan nilai tukar mata uang) instrumen keuangan,

produk, atau transaksi yang tercatat dalam portofolio Bank, baik transaksi tunai maupun off balance sheet.

Sesuai status Bank Nationalnobu sebagai Bank Non Devisa, maka Bank didalam memperhitungkan risiko pasar

hanya yang menyangkut risiko suku bunga atau mengacu pada potensial loss akibat volatilitas suku bunga.

� Risiko Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan Bank untuk mendanai peningkatan asset dan memenuhi setiap kewajiban yang

jatuh tempo, baik dalam mata uang lokal maupun mata uang asing (valas). Risiko likuiditas adalah risiko dimana

Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah atau counterparty dalam mata uang yang

Page 25: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 25

diperjanjikan pada waktunya. Sesuai dengan status Bank Nationalnobu, likuiditas adalah yang menyangkut

likuiditas dalam mata uang Rupiah.

Risiko likuiditas timbul secara alamiah sebagai akibat dari mismatch struktur aktiva dan pasiva Bank. Bank

mengelola risiko likuiditasnya agar dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo dan menjaga tingkat

likuiditas yang optimal.

Tujuan Bank untuk memelihara likuiditas adalah :

a. Untuk dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu.

b. Setiap saat dan pada kondisi apapun senantiasa memelihara tingkat likuiditas yang memadai.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas serta mengingat setiap transaksi finansial atau komitmen mempunyai

implikasi terhadap likuiditas, maka Bank mengelola kondisi likuiditas secara berhati-hati.

Tingkat likuiditas Bank diukur dengan besarnya sumber dana yang dimiliki Bank baik dalam Sertifikat Bank

Indonesia, giro bank lain, antar bank call money terhadap dana pihak ketiga Bank. Dan Bank juga

memperhatikan cash flow dan suku bunga pasar uang yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan limit

risiko likuiditas.

� Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan kelompok risiko yang sulit untuk dijabarkan dengan angka/nominal, namun dapat

menimbulkan dampak yang besar terhadap kinerja Bank sehingga memerlukan perhatian yang sama besar

dengan risiko yang bersifat kuantitatif lainnya. Meskipun lebih sulit untuk dijabarkan dengan angka, risiko

operasional tidak dapat dipisahkan dengan risiko-risiko kuantitatif lainnya.

Secara transaksional, risiko operasional melekat pada setiap aktivitas fungsional Bank, seperti perkreditan,

treasury, pendanaan dan instrumen hutang, jasa-jasa, teknologi sistim informasi serta pengelolaan sumber daya

manusia.

Bank Nationalnobu didalam mengelola serta memperhitungkan risiko operasional lebih banyak menggunakan

proses self assessment, dengan tetap memperhitungkan kerugian yang timbul karena diakibatkan kesalahan-

kesalahan baik human error maupun system error, serta terus memperhatikan risk appetite guna mengtisipasi

kebiasaan-kebiasaan risiko yang mugkin dapat terjadi dan meminimalkan terulangnya kembali kejadian

tersebut. Bank Nationalnobu juga telah menyusun kebijakan dan prosedur yang bertujuan untuk meminimalisir

kerugian yang terjadi dan memantau secara ketat potensi risiko yang berhubungan dengan seluruh aspek

operasional.

� Risiko Kepatuhan

Merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lain yang berlaku.

Risiko kepatuhan merupakan salah satu yang keseluruhan data-datanya sulit untuk dapat dijabarkan dengan

angka, dan agar Bank dapat tetap mengukur risiko kepatuhan digunakan proses self assessment terhadap

Page 26: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 26

seluruh aktivitas fungsional, serta dengan tetap pula mengacu kepada kebijakan-kebijakan atau pedoman-

pedoman yang berlaku.

� Risiko Hukum

Merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya

tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti

tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Berkaitan dengan Risiko hukum hingga saat ini tidak terdapat permasalahan hukum yang menggangu aktivitas

bisnis Bank. Pada bagian lain, Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang

berkaitan dengan hukum serta memperhatikan Peraturan/Ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan

perbankan. Selain itu Bank juga telah melengkapi struktur organisasinya dengan membentuk Unit Legal yang

diharapkan akan dapat menangani permasalahan-permasalahan hukum/legal dimasa yang akan datang.

� Risiko Reputasi

Risiko ini antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau

persepsi negatif terhadap Bank.

Sampai dengan saat ini belum pernah terdapat publikasi yang bersifat negatif terhadap Bank, baik publikasi

negatif yang berasal dari keluhan nasabah maupun atas tuntutan hukum karyawan, serta publikasi terkait

Teknologi Informasi termasuk pula kegagalan sistem. Bank telah melengkapi kebijakan dan prosedur yang

berkaitan dengan pengaduan nasabah serta intermediasi perbankan. Selain itu Bank juga telah menunjuk

personil yang akan menangani pengaduan nasabah serta intermediasi perbankan.

� Risiko Strategis

Merupakan risiko yang disebabkan antara lain oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak

tepat maupun pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap

perubahan eksternal.

Dalam hal ini, meskipun Bank belum lama menyelesaikan proses akuisisi akan tetapi Bank telah memiliki rencana

pengembangan sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank. Ditunjang pula dengan kecepatan

manajemen Bank dalam melakukan penyesuaian atas perubahan eksternal.

Direksi mempunyai komitmen yang kuat dalam mewujudkan Visi dan Misi Bank melalui pengembangan Sumber

Daya Manusia, Teknologi Informasi maupun infrastruktur lainnya. Hal ini tercermin dalam ruang lingkup struktur

organisasi yang baru serta penempatan Sumber Daya Manusia yang kompeten sesuai dengan bidangnya.

Profil Risiko

Laporan profil risiko Bank secara periodik disampaikan kepada Bank Indonesia setiap triwulanan dan telah

disesuaikan dengan volume dan kompleksitas usaha Bank yaitu mencakup 8 (delapan) jenis risiko diatas dan

telah mencakup seluruh aktivitas fungsional serta efektivitas sistem pengendalian risiko Bank.

Page 27: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 27

Good Corporate Governance

I. ASPEK-ASPEK CAKUPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Dewan Komisaris & Direksi

a. Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi

Dewan Komisaris

Posisi akhir Desember 2010, Bank memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen, sesuai Akta

Notaris No.30 tanggal 13 Oktober 2010 dari Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di

Jakarta. Pengangkatan Komisaris Utama Prof. DR. Adrianus Mooy masih dalam proses persetujuan

dari Bank Indonesia, adapun anggota Dewan Komisaris Drs. Sodikin Arsjad telah memenuhi

persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai

Surat Persetujuan Bank Indonesia Nomor 30/1476/UPB3/AdB3 tanggal 09 Oktober 1997. Namun

seiring dengan telah selesainya proses akuisisi, Bank berkomitmen untuk mematuhi ketentuan

Pelaksanaan Good Corporate Governance dan akan menambah jumlah Dewan Komisaris menjadi

4 (empat) orang.

Masing-masing Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik.

Anggota Dewan Komisaris juga tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat

kedua dengan anggota Direksi maupun Komisaris lainnya dan merupakan pihak independen

terhadap Pemegang Saham Pengendali. Selain itu, Anggota Komisaris tidak merangkap jabatan

sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain.

Adapun anggota Dewan Komisaris yang telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and

Proper Test) dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Komisaris : Drs. Sodikin Arsjad (Independen)

Direksi

Pada posisi akhir Desember 2010, Bank memiliki 3 (tiga) orang Direktur yang telah mendapat

persetujuan Bank Indonesia dan 2 (orang) yang masih dalam proses persetujuan Bank Indonesia.

Anggota Direksi orang yang seluruhnya berdomisili di Indonesia serta berasal dari pihak yang

independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Adapun rincian Anggota Direksi yang telah

lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan telah mendapat persetujuan

Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

Direktur Utama : Telijani Tjandra

Direktur : Efen Lingga Utama

Direktur : Winda Trihanny

Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham pada

Bank dan atau pada suatu perusahaan lain.

Seluruh Anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua

dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris. Seluruh anggota

Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain.

Page 28: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 28

b. Tugas dan Tanggung Jawab

Dewan Komisaris

Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (untuk selanjutnya disebut GCG) Dewan

Komisaris :

• Telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

• Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG pada sebagian kegiatan usaha atau tingkat

organisasi sesuai dengan skala, volume serta kompleksitas usaha Bank.

• Telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta

memberikan nasihat kepada Direksi, termasuk mengarahkan, memantau serta mengevaluasi

kebijakan strategis Bank.

• Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan

kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil

pengawasan otoritas lainnya.

• Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara

optimal.

• Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal

penyediaan dana kepada pihak terkait, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Bank dan atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi

pengawasan.

• Sampai dengan akhir Desember 2010, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang-

undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang

dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

• Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan etika kerja,

waktu kerja, dan rapat.

Direksi

Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, Direksi :

• Telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

• Telah bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank.

• Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam

Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada sebagian

tingkat organisasi, sesuai dengan volume, skala dan kompleksitas usaha Bank.

• Menyediakan data dan informasi secara cukup lengkap, akurat, kini dan tepat waktu

kepada Komisaris.

• Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil

pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lain.

• Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS.

• Belum mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang

kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.

• Telah membentuk SKAI, SKMR dan Satuan Kerja Kepatuhan (dibentuk pada Maret 2011)

• Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan

kecuali untuk proyek yang bersifat khusus.

• Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika

kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat.

Page 29: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 29

c. Rekomendasi Dewan Komisaris

Rekomendasi dari Dewan Komisaris telah diimplementasikan dan dilaksanakan oleh Direksi

semaksimal mungkin sesuai dengan materi rekomendasi.

2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite

a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite

Sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan GCG dan telah selesaianya proses akuisisi, Bank

berkomitmen membentuk 3 (tiga) Komite, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko

dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

b. Tugas dan tanggung jawab Komite

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka

tugas dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut:

• Komite Audit

� Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit serta

pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian

intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

� Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap :

� Pelaksanaan tugas SKAI.

� Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar

yang berlaku.

� Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.

� Pelaksanaan tindaklanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

� Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan

Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS

• Komite Pemantau Risiko

� Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan

kebijakan tersebut.

� Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan

Kerja Manajemen Risiko.

� Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang evaluasi dan pemantauan

manajemen risiko.

• Komite Remunerasi dan Nominasi

� Terkait dengan kebijakan remunerasi

� Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi

Page 30: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 30

� Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi

bagi Dewan Komisaris dan Direksi (disampaikan pada RUPS) serta kebijakan

remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai (disampaikan kepada Direksi).

� Terkait dengan kebijakan nominasi

� Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur

pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada

Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

� Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau

Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada RUPS.

� Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota

Komite GCG.

c. Frekuensi rapat Komite

Pelaksanaan rapat Komite-Komite diselenggarakan minimal 4 kali setahun,. namun apabila

dianggap perlu, frekuensi rapat dapat ditambah sesuai dengan kondisi yang ada.

3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern

Fungsi Kepatuhan

Direktur Kepatuhan mengupayaan hal-hal sbb. :

a) Memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, melalui :

• menetapkan langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian;

• memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan;

• memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang

dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang.

b) Mencegah Direksi agar tidak menempuh kebijakan atau menetapkan keputusan yang

menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c) Direktur kepatuhan telah secara berkala melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya

kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

d) Penunjukan Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam kaitannya dengan penerapan fungsi kepatuhan, Bank akan menjalankan aktivitas sebagai berikut

:

a) Menyediakan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif.

b) Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada

Bank Indonesia dan pihak terkait.

c) Melaksanakan training Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

kepada seluruh pegawai Bank.

d) Memantau pelaksanaan proses pengkinian data nasabah.

e) Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti Pencucian Uang

dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Fungsi Audit Internal

Direksi Bank akan mengupayakan hal-hal sbb. :

Page 31: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 31

• Terciptanya struktur pengendalian intern, dan menjamin terselenggaranya fungsi audit intern

Bank dalam setiap tingkatan manajemen.

• Tindak lanjut temuan audit intern Bank sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris.

• Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit intern Bank.

Dalam kaitannya dengan fungsi Audit Internal, Bank akan melaksanakan hal-hal sbb. :

• Memiliki Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), serta :

- Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter);

- Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI);

- Menyusun panduan audit intern.

• Kelembagaan SKAI independen terhadap satuan kerja operasional.

• Melakukan kaji ulang secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya

terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun (terakhir per 28 Agustus 2008 oleh KAP

Liasta Surbakti & Rekan).

• Menyediakan sumber daya yang memadai.

Fungsi Audit Eksternal

Penerapan fungsi Audit Eksternal telah berjalan sebagaimana mestinya yang dapat dilihat dari hal-hal

sbb. :

a. Bank selalu menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Bank Indonesia.

b. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama oleh Bank tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku

berturut-turut. Selama lima tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Bank adalah :

- Junarto, Tjahjadi BAP (periode tahun 2004, 2005 dan 2006).

- Kanto Tony Frans & Darmawan (periode tahun 2007)

- Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (periode tahun 2008 dan 2009)

- Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (periode tahun 2010)

c. Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik sekurang-kurangnya

memenuhi aspek-aspek :

• Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk

• Legalitas perjanjian kerja

• Ruang lingkup audit

• Standar profesional akuntan publik, dan

• Komunikasi Bank Indonesia dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk.

Akuntan Publik yang ditunjuk, telah :

• Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada bank tepat waktu.

• Mampu bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan

perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.

4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistim Pengendalian Intern

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sbb. :

• Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko.

• Mengevaluasi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko.

• Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Page 32: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 32

Direksi melaksanakan penerapan manajemen risiko sbb. :

• Kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit telah

dilakukan secara memadai sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank.

• Kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko belum dilaksanakan secara optimal, karena

kompleksitas usaha Bank yang terbatas.

• Menyediakan sumber daya secara memadai untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko yang

sesuai.

• Peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia pengelola risiko belum dilakukan secara

optimal.

Sistim Pengendalian Intern Bank dilaksanakan sbb.:

• Telah diterapkan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko.

• Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilaksanakan

metode sederhana yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Bank termasuk sistem

informasi manajemen risiko yang mencukupi.

• Menerapkan sistem pengendalian intern secara melekat pada setiap unit kerja serta tingkat

organisasi.

5. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana Besar

Untuk masalah penyediaan dana telah dilakukan hal-hal sbb. :

• Telah disusun kebijakan, sistem dan prosedur yang tertulis dan jelas untuk penyediaan dana

kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar berikut, monitoring dan penyelesaian

masalahnya.

• Kebijakan dan prosedur tertulis belum dilakukan evaluasi ulang karena seluruh penyediaan dana

telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

serta memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku serta telah

memperhatikan kemampuan permodalan dan diversifikasi portofolio penyediaan dana.

• Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah

disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.

• Per 31 Desember 2010, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar adalah

sbb.:

Nominal

(Rp juta)

A. Kepada pihak terkait 0 0

B. Kepada debitur inti :

- Individu 10 15.128

- Group 0 0

Penyediaan Dana Debitur

6. Rencana Strategis Bank

Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk Rencana Bisnis (business plan) sesuai dengan visi

dan misi Bank. Rencana Bisnis tersebut telah disusun secara realistis, komprehensif serta

memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal.

Rencana bisnis tersebut disusun oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Page 33: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 33

Rencana Bisnis disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sbb. :

• Berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank.

• Memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha

Bank

• Memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip perbankan yang sehat

Dalam hal ini Dewan Komisaris juga telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana

Bisnis Bank secara periodik.

7. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank

Bank telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian

sbb. :

a) Laporan Triwulanan

Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui Harian Jakarta, yang berkedudukan

sesuai dengan Kantor Pusat Bank di Jakarta.

b) Laporan Tahunan

1) Laporan Keuangan

Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia

serta pihak-pihak yang berkepentingan lain.

2) Laporan Non Keuangan

Laporan Pelaksanaan GCG tahun 2010 disampaikan kepada

a. Bank Indonesia

b. YLKI

c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia

d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas)

e. LPPI

f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan

g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.

Bank belum memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi keuangan

serta non keuangan Bank melalui media internet. Direncanakan homepage tersebut akan dilengkapi

dengan segera pada tahun mendatang.

II. KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi di Bank, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan

Bank serta Perusahaan lain adalah sbb. :

Dewan Komisaris :

Seluruh Anggota Komisaris tidak memiliki saham baik pada Bank, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank

lain maupun di perusahaan lainnya.

Dewan Direksi :

Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Bank, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain

maupun perusahaan lainnya.

Page 34: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 34

III. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA

Seluruh anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan

hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang

Saham Pengendali Bank.

IV. KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN

Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi, antara lain meliputi :

a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain

tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan

b) Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk

tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat

dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sbb. :

orang jutaan orang jutaan

rupiah rupiah

1 1 50 3 1,021

2

*

a. dapat dimiliki - - - -

b. tidak dapat dimiliki - - - -

Total 1 50 3 1,021

* Equivalen Rp

Remunerasi (gaji, bonus, tun-jangan

rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain

dalam bentuk non-natura).

Fasilitas lain dalam bentuk natura

(perumahan, transportasi, asuransi

kesehatan, dsb)

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris DireksiJenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang

dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, adalah sbb. :

Jumlah Jumlah

Direksi Komisaris

diatas Rp. 2 milyar

diatas Rp 1 milyar s/d Rp. 2 milyar

diatas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 milyar

Rp. 500 juta ke bawah 3 1

*) yang diterima secara tunai

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1

tahun *)

V. SHARES OPTION

Anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi serta Pejabat Eksekutif Bank tidak memiliki shares option atau

opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam

Page 35: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 35

rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat

Eksekutif Bank, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran

Dasar Bank.

Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

Harga Opsi

(rupiah)Jangka waktu

Jumlah saham

yang dimiliki

(lembar saham)

Keterangan/Nama

Jumlah Opsi

yang diberikan

(lembar saham)

yang telah

dieksekusi

(lembar saham)

VI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio disini adalah sbb. :

1) Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang

sebagai imbalan dari perusahaaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan

dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,

termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah

dilakukannya.

2) Yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap Bank sampai batas pelaksana.

3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan.

Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan

adalah sebagai berikut :

a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 300%

b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 175%

c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 100%

d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 500%

VII. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Rapat Dewan Komisaris telah dilaksanakan baik secara formal maupun informal. Sesuai dengan

ketentuan tentang pelaksanaan GCG maka Dewan Komisaris akan menyelenggarakan pertemuan

sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun.

VIII. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (FRAUD)

Selama periode tahun 2010, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus,

pegawai tetap maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional

yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan (dampak penyimpangan serta kerugiannya

lebih dari Rp 100.000.000,-).

Page 36: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 36

NIHIL

Internal Fraud dalam

1 tahun Thn

sebelumnya

Thn

berjalan

Thn

sebelumnya

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Pegawai Tetap Pegawai tdk tetap

Thn

sebelumnya

Thn

berjalan

Thn

berjalan

IX. PERMASALAHAN HUKUM

Selama periode tahun 2010, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang

dihadapi maupun yang telah diajukan melalui proses hukum.

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai keuatan hukum yang tetap)

Dalam Proses penyelesaian

Total Nihil Nihil

Permasalahan HukumJumlah

X. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Selama periode tahun 2010, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di

Bank.

Nihil

KeteranganNo

Nama dan Jabatan yang

Memiliki Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan

Pengambil KeputusanJenis Transaksi

Nilai Transaksi (jutaan

Rp)

XI. BUY BACK SHARES DAN OBLIGASI BANK

Selama periode tahun 2010, tidak terdapat transaksi buy back shares atau buy back obligasi yaitu upaya

mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham

atau obligasi tersebut.

XII. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK DAN SOSIAL

Selama periode tahun 2010, Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan politik atau untuk kegiatan

Sosial.

Page 37: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 37

Jaringan Kantor

Kantor Pusat

Kawasan Bisnis Granadha

The Plaza Semanggi

Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930

Kantor Pusat Operasional

Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG

The Plaza Semanggi

Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930

Telp. 021-25535128, Fax. 021-25535130

Central Back Office

Karawaci Office Park

Blok M No. 27-29

Lippo Karawaci 15811

Tangerang

Kantor Cabang :

Cinere

Jl.Cinere Raya No.15

Depok, Jawa Barat

Phone : (021) 7535766

Fax : (021) 7535835

Jatinegara

Jl.Jatinegara Barat No.181-A

Jakarta Timur

Phone : (021) 8190424

Fax : (021) 8197930

Mangga Dua

Jl.Arteri Mangga Dua Blok C No. BC-025

Jakarta Barat

Phone : (021) 6013982-6252267

Fax : (021) 60139835

Page 38: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 38

Produk dan Layanan

Bank Nationalnobu melakukan kegiatan operasi komersial pada bulan Agustus 1990 serta sampai saat ini

memberikan jasa pelayanan komersial bank umum dengan produk pelayanan meliputi antara lain :

Penghimpunan Dana :

� Giro

� Tabungan

� Deposito Berjangka

Fasilitas Kredit-Tunai :

� Kredit Investasi

� Kredit Modal Kerja

� Kredit Usaha Kecil

� Kredit Konsumsi :

o Kredit Pemilikan Mobil

o Kredit Pemilikan Rumah

Jasa Pengelolaan Dana :

� Pasar Uang

Jasa Lainnya :

� Kliring

� Pengiriman Uang

� Inkaso

� Bank Garansi

Page 39: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

2010

NobuBank | Annual Report 39

Rencana & Strategi 2011

NobuBank menjadikan Tahun 2010 sebagai tahun dimana kami mempersiapkan fondasi yang kokoh

guna melangkah pada sebuah perjalanan baru. Perjalanan baru yang kami maksud adalah perjalanan kami

menapaki tahapan pertumbuhan yang kami harapkan membawa kami pada visi dan misi yang ingin kami

wujudkan dalam industri perbankan nasional. Tahun 2010 menjadi tahun penting bagi NobuBank karena sejauh

mana persiapan yang telah kami lakukan akan menentukan seberapa jauh kami mampu melangkah dan

seberapa cepat kami mampu melakukan akselerasi pertumbuhan untuk mencapai target yang ingin kami raih.

Tahun 2010 telah berlalu dan yang tersisa kini adalah tantangan yang menghadang di Tahun 2011 serta

tahun-tahun berikutnya. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang

berkualitas membuat inovasi menjadi kata kunci dalam setiap gerak dan langkah Bank. Kami yakin hanya bank

yang mampu berinovasi dalam produk dan efisiensi operasi yang mampu bertahan dan memimpin kompetisi.

Bersaing dengan bank-bank yang telah established saat ini tentunya membutuhkan effort yang maksimal, namun

posisi out off the league membuat posisi NobuBank menjadi menguntungkan, karena dengan demikian kami

dapat mengkapitalisasi keterbatasan kami melalui sistem operasi yang efisien sehingga mampu memberikan

manfaat yang lebih bagi nasabah.

Sebagai bank yang ingin tumbuh berkembang dan memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi positif

pada perekonomian nasional, maka NobuBank telah mempersiapkan diri untuk memulai tahapan-tahapan

pengembangan yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang akan menjadi pedoman kami selama

kurun waktu 1 hingga 3 tahun mendatang. Secara khusus, tahapan jangka pendek satu tahun akan

berkonsentrasi pada implementasi sistem dan pembukaan cabang baru guna memperluas jaringan distribusi

pelayanan.

Pengimplementasian BankVision, sebagai Core Banking System yang baru untuk menggantikan sistem

yang lama adalah menjadi hal penting yang menjadi fokus kami di Tahun 2011. Kehandalan dan reliabilitas

sistem ini akan menjadi prasyarat mutlak pengembangan layanan di masa datang khususnya yang berkaitan

dengan electronic channeling. Kami juga melakukan pembentukan Central Back Office, sebuah kantor fungsional

yang berfungsi sebagai pusat operasional dan pengawasan seluruh jaringan kantor dimana seluruh aktifitas

operasional Bank dapat dikendalikan secara terpusat, sehingga diharapkan mampu memitigasi risiko-risiko

operasional yang mungkin timbul sejalan dengan pembukaan jaringan kantor di seluruh Indonesia.

Dalam hal pengembangan jaringan kantor cabang, maka kami akan mengawalinya dengan

pengoperasian 3 kantor baru di area Karawaci - Tangerang, Kemang dan Bandung yang akan dilanjutkan

merevitalisasi kantor-kantor lama dan menambah 6 kantor cabang baru. Guna meningkatkan kemudahan akses

bagi nasabah untuk bertransaksi perbankan, maka kami juga menjalin kerjasama dengan penyedia jasa fasilitas

perbankan ATM Bersama sekaligus kami juga berencana menempatkan beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

pada jaringan cabang dan lokasi strategis lainnya.

Guna mendukung pembukaan jaringan kantor cabang baru, maka penambahan dan pengembangan

sumber daya manusia (SDM) menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Untuk itu akan dipersiapkan sarana

pelatihan dan pengembangan SDM yang terstruktur agar kebutuhan sumber daya manusia yang terstandar dan

berkualitas dapat terpenuhi. Selain itu agar mampu menyelenggarakan aktivitas perbankan yang prudent dan

accountable, maka kami juga melengkapi sistem dengan serangkaian kebijakan dan prosedur, termasuk di

dalamnya penyempurnaan program Anti Pencucian Uang (APU).

Dari sisi bisnis, pengembangan nasabah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan menjadi fokus kami

disamping mengembangkan produk pendanaan (funding) retail seperti Tabungan. Dalam fase ini kami juga akan

menjajaki untuk mengembangkan electronic channels seperti diantaranya internet banking dan mobile banking.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut kami yakin bahwa kami mampu memulai perjalanan kami di Tahun

2011 dengan penuh optimisme.

Page 40: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun
Page 41: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun
Page 42: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun
Page 43: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun
Page 44: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

R/121.AGA/11.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

d1/March 30, 2011 1

paraf:

PT BANK NATIONALNOBU

NERACA Per 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh) ASET Catatan 2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Kas 2.b, 2.c, 2.g, 4 628.843.575 512.586.525 920.555.900

Giro pada Bank Indonesia 2.b, 2.c, 2.h, 5 1.813.033.623 347.079.657 407.315.598

Giro pada Bank Lain

(Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai masing-masing sebesar Rp 5.826.392

Rp 2.817.750 dan Rp 4.178.403

per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008) 2.b, 2.c, 2.h, 6 576.812.777 278.956.819 413.661.921

Penempatan pada Bank Indonesia

(Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi

masing-masing sebesar Rp 654.228.205

Rp 1.249.167 dan Rp 2.566.148

per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008) 2.b, 2.c, 2.i, 7 88.345.771.795 2.498.750.833 2.497.433.852

Efek-efek

(Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi

masing-masing sebesar Rp 568.241.427

Rp 239.598.017, dan Rp 337.603.850

per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008) 2.c, 2.j, 8 24.431.758.573 83.760.401.983 81.350.396.150

Kredit yang Diberikan

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa -- -- --

Pihak Ketiga

(Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai masing-masing sebesar Rp 151.374.958,

Rp 5.798.385 dan Rp 16.263.639

per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008) 2.c, 2.k, 9 14.986.120.830 1.223.414.593 1.962.417.175

Aset Pajak Tangguhan 16.c 204.060.369 140.072.152 68.359.470

Aset Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing

masing sebesar Rp 2.604.181.960, Rp 2.530.582.640

dan Rp 2.481.182.996 per 31 Desember 2010, 2009

dan 2008) 2.l, 10 612.961.321 679.535.641 781.388.619

Agunan yang Diambil Alih

(Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai masing-masing sebesar Rp 387.325.000,

Rp 387.325.000 dan Rp 116.197.500

per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008) 2.m,11 387.325.000 387.325.000 658.452.500

Biaya Dibayar Dimuka 2.n,12 54.226.061 83.923.670 149.220.448

Aset Lain-lain 2.n, 13 797.934.907 691.857.956 561.806.282

JUMLAH ASET 132.838.848.831 90.603.904.829 89.771.007.915

Page 45: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

R/121.AGA/11.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

d1/March 30, 2011 2

paraf:

PT BANK NATIONALNOBU

NERACA (Lanjutan) Per 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Kewajiban

Kewajiban Segera 2.o,14 60.466.618 52.206.547 221.144.878

Simpanan Nasabah 2.b, 2.p, 15

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2.x,26 2.960.172.788 835.864.271 852.950.128

Pihak Ketiga 11.444.240.381 2.719.758.907 3.452.422.650

Hutang Pajak 2.v, 16.a 65.811.356 742.078.717 795.099.288

Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 2.f, 27 7.937.077 9.951.615 10.421.678

Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 2.w, 17 107.591.852 -- --

Beban yang Masih Harus Dibayar

dan Kewajiban Lain-lain 18 152.652.181 38.189.843 53.947.730

Jumlah Kewajiban 14.798.872.253 4.398.049.900 5.385.986.352

Ekuitas

Modal Saham

Nilai nominal Rp 1.000 per saham per 31 Desember 2010;

2010; Rp 1.000.000 per saham per 31 Desember 2009

dan 2008

Modal Dasar - 520.000.000 saham per 31 Desember

2010; 100.000 saham per 31 Desember 2009

dan 2008

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -

130.000.000 saham per 31 Des 2010

100.000 saham per 31 Des 2009 dan 2008 19 130.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000

Saldo Rugi (11.960.023.422) (13.794.145.071) (15.614.978.437)

Jumlah Ekuitas 118.039.976.578 86.205.854.929 84.385.021.563

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 132.838.848.831 90.603.904.829 89.771.007.915

Page 46: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

R/121.AGA/11.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

d1/March 30, 2011 3

paraf:

PT BANK NATIONALNOBU LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 2010 2009 2008

Rp Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Bunga 2.b, 2.q, 20 6.777.811.241 6.713.851.914 8.015.458.014

Provisi dan Komisi 2.r 32.027.781 27.687.501 32.949.999

Jumlah Pendapatan Bunga 6.809.839.022 6.741.539.415 8.048.408.013

Beban Bunga

Bunga 2.b, 2.q, 21, 26 646.792.295 248.055.020 336.933.561

Jumlah Beban Bunga 646.792.295 248.055.020 336.933.561

Pendapatan Bunga - Bersih 6.163.046.727 6.493.484.395 7.711.474.452

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit 2.s 41.316.315 43.510.185 61.641.599

Lain-lain 17.252.937 901.947 4.120.178

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 58.569.252 44.412.132 65.761.777

PEMBENTUKAN (PEMULIHAN) CADANGAN

KERUGIAN PENURUNAN NILAI 2.f, 22 146.570.677 258.831.530 (21.380.674)

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Umum dan Administrasi 2.u, 23 1.624.691.907 1.660.506.457 1.311.350.427

Tenaga Kerja 2.t, 24 2.294.086.437 1.983.738.908 1.628.779.603

Jumlah Beban Operasional Lainnya 4.065.349.021 3.903.076.895 2.918.749.356

LABA OPERASIONAL 2.156.266.958 2.634.819.632 4.858.486.873

(BEBAN) PENDAPATAN

NON OPERASIONAL - BERSIH 25 (1.431.900) (7.343.988) (36.097.500)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.154.835.058 2.627.475.644 4.822.389.373

(BEBAN) / MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

Kini 2.v, 16.b (384.701.625) (878.354.960) (734.462.300)

Tangguhan 2.v, 16.c 63.988.216 71.712.682 (246.307.606)

(320.713.409) (806.642.278) (980.769.906)

LABA BERSIH 1.834.121.649 1.820.833.366 3.841.619.467

Page 47: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

R/121.AGA/11.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

d1/March 30, 2011 4 paraf:

PT BANK NATIONALNOBU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan Modal (Defisit) Jumlah

Ditempatkan Saldo Laba Ekuitas

dan Disetor

Penuh

Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2007 30.000.000.000 70.000.000.000 (19.456.597.904) 80.543.402.096

Reklasifikasi Tambahan

Modal Disetor 70.000.000.000 (70.000.000.000) -- --

Laba Bersih -- -- 3.841.619.467 3.841.619.467

SALDO PER 31 DESEMBER 2008 100.000.000.000 -- (15.614.978.437) 84.385.021.563

Laba Bersih -- -- 1.820.833.366 1.820.833.366

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 100.000.000.000 -- (13.794.145.071) 86.205.854.929

Tambahan Modal Disetor 19 30.000.000.000 -- -- 30.000.000.000

Laba Bersih -- -- 1.834.121.649 1.834.121.649

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 130.000.000.000 -- (11.960.023.422) 118.039.976.578

Tambahan Modal

Disetor

Page 48: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

R/121.AGA/11.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

d1/March 30, 2011 5 paraf:

PT BANK NATIONALNOBU LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 2010 2009 *) 2008 *)

Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Bunga 20 6.809.839.022 6.741.539.415 8.048.408.013

Pembayaran Bunga 21 (646.792.295) (248.055.020) (336.933.561)

Provisi & Komisi selain kredit 41.316.315 43.510.185 61.641.599

Pembayaran Kepada Karyawan (2.186.494.585) (1.983.738.908) (1.959.098.614)

Penerimaan (Pengeluaran) Lainnya (1.654.159.157) (1.775.835.223) (1.248.339.919)

Pembayaran Pajak Penghasilan 16 (384.701.625) (878.354.960) (734.462.300)

Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan

Kewajiban Operasi 1.979.007.675 1.899.065.489 3.831.215.218

Perubahan Aset dan Kewajiban yang Digunakan

untuk Operasi:

Kredit yang Diberikan (13.762.706.237) 739.002.582 2.156.672.309

Agunan yang Diambil-alih -- 271.127.500 --

Aset Lain-lain (106.076.951) (130.051.674) (518.758.596)

Kewajiban Segera 8.260.071 (168.938.331) 165.499.968

Simpanan Nasabah 10.848.789.991 (749.749.600) (3.351.173.050)

Hutang Pajak (676.267.361) (53.020.571) 742.308.666

Kewajiban Lain-lain 114.462.338 (15.757.887) (19.655.865)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Operasi (1.594.530.474) 1.791.677.508 3.006.108.650

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil Penjualan Aset Tetap 10 -- 24.264.888 --

Perolehan Aset Tetap 10 (7.025.000) (7.530.000) (234.750.000)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Investasi (7.025.000) 16.734.888 (234.750.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Tambahan Modal Disetor 19 30.000.000.000 -- --

Kas Bersih yang Diperoleh dari

Aktivitas Pendanaan 30.000.000.000 -- --

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 28.398.444.526 1.808.412.396 2.771.358.650

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 87.397.775.817 85.589.363.421 82.818.004.771

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 115.796.220.343 87.397.775.817 85.589.363.421

*) Disajikan Kembali (lihat Catatan 2.a dan 31)

Page 49: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

R/121.AGA/11.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

d1/March 30, 2011 6 paraf:

PT BANK NATIONALNOBU LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 2010 2009 *) 2008 *)

Rp Rp Rp

Kas dan Setara Kas terdiri dari:

Kas 628.843.575 512.586.525 920.555.900

Giro pada Bank Indonesia 1.813.033.623 347.079.657 407.315.598

Giro pada Bank Lain 576.812.777 278.956.819 413.661.921

Penempatan pada Bank Indonesia - jangka waktu

jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak

tanggal perolehan 88.345.771.795 2.498.750.833 2.497.433.852

Sertifikat Bank Indonesia - jangka waktu jatuh

tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal

perolehan 24.431.758.573 83.760.401.983 81.350.396.150

Jumlah Kas dan Setara Kas 115.796.220.343 87.397.775.817 85.589.363.421

INFORMASI TAMBAHAN

Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi

Arus Kas:

Akrual Pendapatan Bunga yang Masih

Harus Diterima 31.200.731 -- 6.044.406

Reklasifikasi Tambahan Modal Disetor Lainnya

Menjadi Modal Saham -- -- 70.000.000.000 *) Disajikan Kembali (lihat Catatan 2.a dan 31)

Page 50: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

7

paraf:

1. U m u m

1.a. Pendirian Bank

PT Bank Nationalnobu (dahulu PT Bank Alfindo) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Pebruari 1990 berdasarkan Akta Notaris No. 86 dari Notaris Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, SH, notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Bank telah diubah melalui notaris yang sama dengan akta No. 129 tanggal 10 April 1990 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Notaris No. 30 tanggal 13 Oktober 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut mengenai: (i) Pemberhentian seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lama, untuk selanjutnya

mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru; (ii) Perubahan tempat dan kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Barat menjadi

berkedudukan di Jakarta Selatan; (iii) Perubahan nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.000; (iv) Peningkatan modal dasar Bank dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 520.000.000.000 dan

peningkatan modal ditempatkan/disetor dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 130.000.000.000. (iv) Perubahan Anggaran Dasar Bank disesuaikan dengan perubahan pemegang saham dan

peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-52906.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 10 Nopember 2010.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan KH Moh. Mansyur No. 34, Jakarta. Bank mempunyai 1 (satu) kantor pusat non operasional dan 4 (empat) kantor cabang.

1.b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 30 tanggal 13 Oktober 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Prof. DR. Adrianus Mooy *

Komisaris Drs. Sodikin Arsyad

Direksi

Direktur Utama Telijani Tjandra Tan

Direktur Winda Trihanny

Direktur Efen Lingga Utama

Direktur Januar Angkawidjaja *

Direktur Drs. Winardi Darmansa *

* Pada tanggal 31 Desember 2010 belum mendapat persetujuan dari Bank Indonesia

Page 51: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

8

paraf:

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Maret 2008 yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 13 tanggal 18 Maret 2008 dari Notaris Sri Rachma Chandrawati Hardiyanto Hoesodo, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan dan menyetujui perubahan Dewan Komisaris Bank, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Rainer MAG. Silhavy *

Komisaris Febrina Listyani Widiyanto*

Komisaris Sodikin Arsyad

Komisaris Independen Farid Harianto*

Direksi

Direktur Utama Telijani Tjandra Tan

Direktur Winda Trihanny

Direktur Efen Lingga Utama

* Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 belum mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh dewan komisaris dan direksi adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Direksi 1.021.057.750 990.216.059 988.365.904

Dewan Komisaris 46.771.850 43.391.626 86.695.200

1.067.829.600 1.033.607.685 1.075.061.104

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 37 orang, 31 orang dan 32 orang.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting

2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan PSAK, khususnya PSAK No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2001, peraturan serta pedoman BAPEPAM No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008

Page 52: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

9

paraf:

tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.

Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non performing” yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.

Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Bank menggunakan metode langsung untuk pelaporan arus kas. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Perubahaan tersebut sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, ”Akuntansi Perbankan” efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan, laporan keuangan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dilakukan penyajian kembali (lihat Catatan 31).

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

2.b. Aset dan Kewajiban Keuangan

(i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai

Page 53: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

10

paraf:

“Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar melalui laba rugi.

(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan

dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”.

(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali :

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”.

Page 54: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

11

paraf:

(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

(E) Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler).

(ii) Kewajiban Keuangan Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (A) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

(A) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.

Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Bank tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Page 55: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

12

paraf:

(B) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

2.c. Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan back to back deposito), dan kredit konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

Page 56: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

13

paraf:

2.d. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

2.e. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan

Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Instrumen Keuangan Klasifikasi Standar Pengukuran Awal

Aset Keuangan

Kas Pinjaman Diberikan dan Piutang

Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia

Pinjaman Diberikan dan Piutang

Penempatan pada Bank Lain dan pada Bank Indonesia

Pinjaman Diberikan dan Piutang

Efek-efek Dimiliki hingga Jatuh Tempo

Kredit yang Diberikan Pinjaman Diberikan dan Piutang

Tagihan Lainnya Pinjaman Diberikan dan Piutang

Kewajiban Keuangan

Simpanan Nasabah Kewajiban lainnya

Kewajiban lainnya Kewajiban lainnya

Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut :

a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

Page 57: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

14

paraf:

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

2.f. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

(i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut:

a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas

estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut; atau

d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.

Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. Untuk mempermudah penagihan kepada debitur, maka tagihan bunga untuk kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan tetap dicatat didalam Kewajiban Kontinjensi – Bunga Dalam Penyelesaian.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Page 58: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

15

paraf:

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan discounted cashflow dilakukan hanya apabila arus kas masa datang atas aset keuangan tersebut memang benar-benar masih ada, dapat dibuktikan dan dapat dijaga akurasi realisasinya, dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.

Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual

Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Page 59: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

16

paraf:

(iii) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Non-keuangan Sebelum Berlaku PSAK 55 (Revisi 2006)

Sebelum 1 Januari 2010, seluruh aset produktif dan non produktif wajib dibentuk cadangan kerugian yang lebih dikenal dengan istilah “Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non Produktif” sebesar ketentuan minimum dari BI. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.

Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik yang bersifat committed.

Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Klasifikasi Persentase Minimum Penyisihan Dasar Perhitungan

Lancar 1 % Tanpa faktor pengurang Dalam Perhatian Khusus 5 % Setelah dikurangi nilai agunan Kurang Lancar 15 % Setelah dikurangi nilai agunan Diragukan 50 % Setelah dikurangi nilai agunan Macet 100 % Setelah dikurangi nilai agunan

Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.

Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.

Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum.

Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Direksi, estimasi kemampuan membayar peminjam berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.

Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh PBI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar.

Page 60: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

17

paraf:

Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000, agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen.

Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.

Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif masih dihitung dan dibentuk sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tersebut.

Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti aset yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.

Dalam peraturan tersebut, klasifikasi aset yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:

Klasifikasi Batas Waktu Minimum Penyisihan

Lancar Sampai dengan 1 tahun -- Kurang Lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15 % Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50 % Macet Lebih dari 5 tahun 100 %

Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:

Klasifikasi Batas Waktu Minimum Penyisihan

Lancar Sampai dengan 180 hari -- Macet Lebih dari 180 hari 100 %

Kolektibilitas dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai seluruh aset produktif dan non-produktif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masih ditentukan berdasarkan PBI tersebut.

2.g. Kas Kas meliputi kas kecil dan kas besar.

2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian.

Page 61: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

18

paraf:

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).

GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010.

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.

Sebelum dan sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro yang ditempatkan, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

2.i. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penempatan dalam bentuk BI Intervensi.

Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, penempatan pada BI disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada BI disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian dan penempatan pada BI dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan.

2.j. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.b.(i) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Sebelum 1 Januari 2010, efek-efek disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian.

2.k. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Page 62: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

19

paraf:

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.b.(i).(B) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengukuran Awal Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah biaya dan pendapatan transaksi.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

2.l. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan dan aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah.

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah biaya yang material sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.

Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) sedangkan aset tetap lainnya menggunakan metode saldo menurun ganda dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Masa manfaat

(Tahun)

Bangunan 20

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 8

Kendaraan 8

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya menambah nilai manfaat aset secara signifikan dikapitalisasi.

Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

2.m. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan.

AYDA diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value), yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan.

Page 63: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

20

paraf:

Biaya pemeliharaan atas AYDA yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset yang diambil alih dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

2.n. Aset Lain-lain dan Biaya Dibayar Dimuka

Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah estimasi pajak penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor, uang muka renovasi, dan tagihan bunga.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).

2.o. Kewajiban Segera

Kewajiban segera adalah kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

2.p. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu.

Simpanan dari nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.b.(ii).(B) untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan nasabah sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan disajikan sebesar saldo simpanan.

2.q. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Penghasilan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya, yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat penghasilan tersebut diterima.

Page 64: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

21

paraf:

2.r. Pendapatan Provisi dan Komisi Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, penghasilan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, atau penghasilan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penghasilan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.

2.s. Pendapatan Selain Jasa Perbankan Lainnya Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi, tabungan, dan giro.

2.t. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.

2.u. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank. Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

2.v. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan kewajiban menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan.

2.w. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Bank dalam suatu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Bank. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan Projected Unit Credit Method.

Page 65: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

22

paraf:

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

Pada tahun 2008 dan 2009, Bank telah memenuhi seluruh hak karyawan dan seluruh karyawan dipekerjakan sebagai karyawan kontrak.

2.x. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara lain: a. perusahaan di bawah pengendalian Bank b. perusahaan asosiasi; c. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; d. karyawan kunci dan anggota keluarganya. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.

2.y. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

3. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)

Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini: Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006).

Page 66: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

23

paraf:

Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010. Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan CKPN transisi. Tidak ada perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan. Penurunan Nilai Secara Kolektif Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (lihat Catatan 2.f). Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. Pada periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Bank menggunakan metode kolektibilitas untuk menilai penurunan nilai secara kolektif, sesuai PBI No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penerapan ini dilakukan selama masa transisi sampai dengan 31 Desember 2011.

4. Kas

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Rupiah 628.843.575 512.586.525 920.555.900

Jumlah 628.843.575 512.586.525 920.555.900

5. Giro pada Bank Indonesia

Rp Rp Rp

1.813.033.623 347.079.657 407.315.598

1.813.033.623 347.079.657 407.315.598

2009 20082010

Jumlah

Rupiah

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.

Page 67: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

24

paraf:

Persentase GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

(%) (%) (%)

Utama 11,57 8,95 7,88

Sekunder 155,49 2.122,89 --

Rupiah

6. Giro pada Bank Lain

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 582.639.169 281.774.569 417.840.324

Jumlah 582.639.169 281.774.569 417.840.324

Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (5.826.392) (2.817.750) (4.178.403)

Jumlah - Bersih 576.812.777 278.956.819 413.661.921

Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Saldo Awal 2.817.750 4.178.403 3.673.044

Pembentukan selama Tahun Berjalan 16.039.927 7.915.491 18.385.475

Pemulihan selama Tahun Berjalan (13.031.285) (9.276.144) (17.880.116)

Saldo Akhir 5.826.392 2.817.750 4.178.403

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

7. Penempatan pada Bank Indonesia

Rincian penempatan pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) 89.000.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

Dikurangi: Bunga yang Belum Diamortisasi (654.228.205) (1.249.167) (2.566.148)

Jumlah - Bersih 88.345.771.795 2.498.750.833 2.497.433.852

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) bulan.

Page 68: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

25

paraf:

Tingkat bunga penempatan pada Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2009 berkisar antara 5,50% - 6,20%; 6,00% - 8,25% dan 9,00% - 9,50%. Bank tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 karena Bank tidak memiliki penempatan di bank lain, kecuali pada Bank Indonesia.

8. Efek-efek

2010 2009 2008 2010 2009 2008

(%) (%) (%) Rp Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Sertifikat Bank Indonesia 6,45 7,63 10,25 25.000.000.000 84.000.000.000 81.688.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi (568.241.427) (239.598.017) (337.603.850)

Jumlah - Bersih 24.431.758.573 83.760.401.983 81.350.396.150

JumlahTingkat Bunga

Rata-rata per Tahun

Nilai wajar dari efek-efek yang diperdagangkan dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau premium dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Jenis Efek ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Jumlah

Rp Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Sertifikat Bank Indonesia -- 25.000.000.000 25.000.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi -- (568.241.427) (568.241.427)

Jumlah -- 24.431.758.573 24.431.758.573

2010

Jenis Efek ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Jumlah

Rp Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Sertifikat Bank Indonesia 84.000.000.000 -- 84.000.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi (239.598.017) -- (239.598.017)

Jumlah 83.760.401.983 -- 83.760.401.983

2009

Jenis Efek ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Jumlah

Rp Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Sertifikat Bank Indonesia 81.688.000.000 -- 81.688.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi (337.603.850) -- (337.603.850)

Jumlah 81.350.396.150 -- 81.350.396.150

2008

Page 69: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

26

paraf:

9. Kredit yang Diberikan

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit

Lancar Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga

Rupiah

Modal Kerja 906.292.305 -- -- -- -- 906.292.305

Investasi 14.231.203.483 -- -- -- -- 14.231.203.483

Jumlah 15.137.495.788 -- -- -- -- 15.137.495.788

Dikurangi:

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (151.374.958) -- -- -- -- (151.374.958)

Jumlah - Bersih 14.986.120.830 -- -- -- -- 14.986.120.830

2010

Lancar Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga

Rupiah

Modal Kerja 579.838.460 649.374.518 -- -- -- 1.229.212.978

Jumlah 579.838.460 649.374.518 -- -- -- 1.229.212.978

Dikurangi:

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (5.798.385) -- -- -- -- (5.798.385)

Jumlah - Bersih 574.040.075 649.374.518 -- -- -- 1.223.414.593

2009

Lancar Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga

Rupiah

Modal Kerja 1.068.725.620 795.537.168 -- -- -- 1.864.262.788

Konsumsi 59.898.927 54.519.099 -- -- -- 114.418.026

Jumlah 1.128.624.547 850.056.267 -- -- -- 1.978.680.814

Dikurangi:

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (11.286.245) (4.977.394) -- -- -- (16.263.639)

Jumlah - Bersih 1.117.338.302 845.078.873 -- -- -- 1.962.417.175

2008

Page 70: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

27

paraf:

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi

Lancar Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga

Rupiah

Perdagangan, Restoran

dan Hotel 99.595.599 -- -- -- -- 99.595.599

Industri 9.774.643.634 -- -- -- -- 9.774.643.634

Pengangkutan, Pergudangan

dan Komunikasi 132.749.738 -- -- -- -- 132.749.738

Jasa Sosial Masyarakat 247.917.987 -- -- -- -- 247.917.987

Lain-lain 4.882.588.830 -- -- -- -- 4.882.588.830

Jumlah 15.137.495.788 -- -- -- -- 15.137.495.788

Dikurangi : Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (151.374.958) - - - - (151.374.958)

Jumlah - Bersih 14.986.120.830 -- -- -- -- 14.986.120.830 Jumlah

2010

Lancar Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga

Rupiah

Perdagangan, Restoran

dan Hotel 199.797.103 -- -- -- -- 199.797.103

Industri 98.031.482 399.388.178 -- -- -- 497.419.660

Pengangkutan, Pergudangan

dan Komunikasi 86.847.607 -- -- -- -- 86.847.607Pertanian, Perburuan dan

Sarana Pertanian 195.162.268 -- -- -- -- 195.162.268

Jasa Sosial Masyarakat -- 249.986.340 -- -- -- 249.986.340

Jumlah 579.838.460 649.374.518 -- -- -- 1.229.212.978 Dikurangi : Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (5.798.385) -- -- -- -- (5.798.385)

Jumlah - Bersih 574.040.075 649.374.518 -- -- -- 1.223.414.593

2009

Lancar Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga

Rupiah

Perdagangan, Restoran

dan Hotel 741.735.381 192.153.618 -- -- -- 933.888.999

Industri 72.343.347 196.182.895 -- -- -- 268.526.242

Jasa 253.309.485 102.193.359 -- -- -- 355.502.844

Jasa Sosial Masyarakat 1.337.407 305.007.296 -- -- -- 306.344.703

Lain-lain 59.898.927 54.519.099 -- -- -- 114.418.026

Jumlah 1.128.624.547 850.056.267 -- -- -- 1.978.680.814 Dikurangi : Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (11.286.245) (4.977.394) - - - (16.263.639)

Jumlah - Bersih 1.117.338.302 845.078.873 -- -- -- 1.962.417.175

2008

Page 71: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

28

paraf:

c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008Rp Rp Rp

Rupiah

≤ 1 Tahun 906.292.305 1.229.212.978 1.673.687.250> 1 - 3 Tahun 7.812.945.903 -- 246.834.419> 3 - 5 Tahun 6.418.257.580 -- 58.159.145

Jumlah 15.137.495.788 1.229.212.978 1.978.680.814

Dikurangi : Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (151.374.958) (5.798.385) (16.263.639)

Jumlah - Bersih 14.986.120.830 1.223.414.593 1.962.417.175

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Rupiah

≤ 1 Tahun 906.292.305 1.229.212.978 1.821.199.783

> 1 - 3 Tahun 7.812.945.903 -- 157.481.031

> 3 - 5 Tahun 6.418.257.580 -- --

Jumlah 15.137.495.788 1.229.212.978 1.978.680.814

Dikurangi : Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (151.374.958) (5.798.385) (16.263.639)

Jumlah - Bersih 14.986.120.830 1.223.414.593 1.962.417.175

Berdasarkan klasifikasi kredit yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai

Klasifikasi Risiko Kredit Jumlah Kredit Jumlah

yang Diberikan

(%) Rp Rp

Lancar 100,00 15.137.495.788 151.374.958

Jumlah 100,00 15.137.495.788 151.374.958

2010

Portofolio Kredit yang Diberikan

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai

Klasifikasi Risiko Kredit Jumlah Kredit Jumlah

yang Diberikan

(%) Rp Rp

Lancar 47,17 579.838.460 5.798.385

Dalam Perhatian Khusus 52,83 649.374.518 --

Jumlah 100,00 1.229.212.978 5.798.385

2009

Portofolio Kredit yang Diberikan

Page 72: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

29

paraf:

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai

Klasifikasi Risiko Kredit Jumlah Kredit Jumlah

yang Diberikan

(%) Rp Rp

Lancar 57,04 1.128.624.547 11.286.245

Dalam Perhatian Khusus 42,96 850.056.267 4.977.394

Jumlah 100,00 1.978.680.814 16.263.639

2008

Portofolio Kredit yang Diberikan

Per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, tidak terdapat Non Performing Loan (NPL) yang dimiliki Bank.

Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Saldo Awal 5.798.385 16.263.639 34.574.996

Pembentukan selama Tahun Berjalan 153.401.363 7.767.490 6.299.813

Pemulihan selama Tahun Berjalan (7.824.790) (18.232.744) (24.611.170)

Saldo Akhir 151.374.958 5.798.385 16.263.639

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Bunga

Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 15,70%, 17% dan 16% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

b. Batas Maksimum Pemberian Kredit

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

c. Kelonggaran tarik

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 masing-masing sebesar Rp 793.707.695, Rp 995.787.022 dan Rp 1.201.312.750 (lihat Catatan 27).

Page 73: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

30

paraf:

10. Aset Tetap

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Tanah 375.909.985 -- -- 375.909.985

Bangunan 474.625.915 -- -- 474.625.915

Kendaraan 557.440.000 -- -- 557.440.000

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.802.142.381 7.025.000 -- 1.809.167.381

3.210.118.281 7.025.000 -- 3.217.143.281

Akumulasi Penyusutan

Bangunan 393.203.358 10.267.187 -- 403.470.545

Kendaraan 421.981.300 39.821.393 -- 461.802.693

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.715.397.982 23.510.740 -- 1.738.908.722

2.530.582.640 73.599.320 -- 2.604.181.960

Nilai Buku 679.535.641 612.961.321

2010

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Tanah 375.909.985 -- -- 375.909.985

Bangunan 474.625.915 -- -- 474.625.915

Kendaraan 587.365.000 -- 29.925.000 557.440.000

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.824.670.715 7.530.000 30.058.334 1.802.142.381

3.262.571.615 7.530.000 59.983.334 3.210.118.281

Akumulasi Penyusutan

Bangunan 382.142.850 11.060.508 -- 393.203.358

Kendaraan 406.753.396 45.152.904 29.925.000 421.981.300

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.692.286.750 28.904.678 5.793.446 1.715.397.982

2.481.182.996 85.118.090 35.718.446 2.530.582.640

Nilai Buku 781.388.619 679.535.641

2009

Page 74: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

31

paraf:

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Tanah 375.909.985 -- -- 375.909.985

Bangunan 474.625.915 -- -- 474.625.915

Kendaraan 388.315.000 199.050.000 -- 587.365.000

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.788.970.715 35.700.000 -- 1.824.670.715

3.027.821.615 234.750.000 -- 3.262.571.615

Akumulasi Penyusutan

Bangunan 370.661.550 11.481.300 -- 382.142.850

Kendaraan 355.719.581 51.033.815 -- 406.753.396

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.646.461.403 45.825.347 -- 1.692.286.750

2.372.842.534 108.340.462 -- 2.481.182.996

Nilai Buku 654.979.081 781.388.619

2008

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 73.599.320, Rp 85.118.090 dan Rp 108.340.462 dicatat sebagai beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23).

Per 31 Desember 2010, kendaraan, bangunan dan peralatan dan perlengkapan kantor telah diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.350.000.000 begitu pula untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian.

Pada tahun 2009, Bank menjual kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor dengan total nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 59.983.334, Rp 35.718.446 dan Rp 24.264.888 dengan harga jual sebesar Rp 42.900.000. Atas penjualan kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor tersebut, Bank mencatat keuntungan sebesar Rp 18.635.112 (Iihat Catatan 25).

11. Agunan yang Diambil Alih

Beberapa kredit yang diberikan oleh Bank harus direstrukturisasi atau dihapusbukukan atau diambil alih agunannya. Atas agunan yang diambil alih dari penyelesaian kredit dicatat dalam akun “Agunan yang Diambil Alih" (AYDA). Rincian agunan yang diambil alih berdasarkan nama nasabahnya adalah sebagai berikut:

No. Jenis Agunan 2010 2009 2009

Rp Rp Rp

1. Tanah dan Bangunan 654.650.000 654.650.000 654.650.000

2. Tanah 120.000.000 120.000.000 120.000.000

Jumlah 774.650.000 774.650.000 774.650.000

Dikurangi: Penyisihan Penghapusan (387.325.000) (387.325.000) (116.197.500)

Jumlah-Bersih 387.325.000 387.325.000 658.452.500

Page 75: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

32

paraf:

Kolektibilitas AYDA adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Kurang Lancar -- -- 774.650.000

Diragukan 774.650.000 774.650.000 --

Jumlah 774.650.000 774.650.000 774.650.000

Dikurangi: Penyisihan Penghapusan (387.325.000) (387.325.000) (116.197.500)

Jumlah - Bersih 387.325.000 387.325.000 658.452.500

Perubahan dalam penyisihan penghapusan AYDA adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Saldo Awal 387.325.000 116.197.500 116.197.500

Pembentukan Selama Tahun Berjalan -- 271.127.500 --

Saldo Akhir 387.325.000 387.325.000 116.197.500

Tidak ada penambahan maupun penjualan AYDA oleh Bank selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

12. Biaya Dibayar Dimuka

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Sewa 37.500.000 66.666.661 116.666.665

Asuransi 4.938.469 4.864.337 6.479.556

Lain-lain 11.787.592 12.392.672 26.074.227

Jumlah 54.226.061 83.923.670 149.220.448

13. Aset Lain-lain

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Estimasi Pajak Penghasilan

yang Dapat Diklaim (lihat Catatan 16.b) 539.102.391 362.944.396 --

Uang Muka Renovasi 163.405.000 286.952.572 533.634.125

Perlengkapan Kantor 64.226.785 37.881.251 22.127.751

Tagihan Bunga 31.200.731 4.079.737 6.044.406

797.934.907 691.857.956 561.806.282Jumlah

Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat. Estimasi pajak penghasilan yang dapat diklaim merupakan kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan atas tahun pajak 2010 dan 2009.

Page 76: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

33

paraf:

14. Kewajiban Segera

2010 2009 2008Rp Rp Rp

Honorarium Tenaga Ahli 49.500.000 45.000.000 215.000.000

Lain-lain 10.966.618 7.206.547 6.144.878

Jumlah 60.466.618 52.206.547 221.144.878

15. Simpanan Nasabah

Pihak yang Pihak Ketiga Jumlah

Mempunyai

Hubungan Istimewa

Rp Rp Rp

Rupiah

Giro 2.885.914.063 1.741.073.440 4.626.987.503

Tabungan 74.258.725 1.246.438.179 1.320.696.904

Deposito Berjangka -- 8.456.728.762 8.456.728.762

Jumlah 2.960.172.788 11.444.240.381 14.404.413.169

2010

Pihak yang Pihak Ketiga Jumlah

Mempunyai

Hubungan Istimewa

Rp Rp Rp

Rupiah

Giro 282.523.262 955.608.851 1.238.132.113

Tabungan 67.568.972 351.749.890 419.318.862

Deposito Berjangka 485.772.037 1.412.400.166 1.898.172.203

Jumlah 835.864.271 2.719.758.907 3.555.623.178

2009

Pihak yang Pihak Ketiga Jumlah

Mempunyai

Hubungan Istimewa

Rp Rp Rp

Rupiah

Giro 217.029.065 809.722.427 1.026.751.492

Tabungan 81.560.490 525.076.914 606.637.404

Deposito Berjangka 554.360.573 2.117.623.309 2.671.983.882

Jumlah 852.950.128 3.452.422.650 4.305.372.778

2008

Page 77: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

34

paraf:

Saldo deposito berjangka berdasarkan periodenya: 2010 2009 2008

Rp Rp Rp

≤ 1 bulan 5.736.301.365 1.898.172.203 2.671.983.882

> 1 bulan - 3 bulan 2.720.427.397 -- --

Jumlah 8.456.728.762 1.898.172.203 2.671.983.882

Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

≤ 1 bulan 5.736.301.365 1.898.172.203 2.671.983.882

> 1 bulan - 3 bulan 2.720.427.397 -- -

Jumlah 8.456.728.762 1.898.172.203 2.671.983.882

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tanggal 13 Oktober 2008, besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per nasabah per bank sebesar Rp 2.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut (lihat Catatan 32). Tingkat bunga rata-rata per tahun atas giro sebesar 1,93%; 2,5% dan 1,5% masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Tingkat bunga rata-rata per tahun atas tabungan sebesar 4,0%; 4,0% dan 4,0% masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Tingkat bunga rata-rata per tahun atas deposito berjangka sebesar 6,48%; 6,0% dan 8,6% masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

16. Perpajakan

a. Hutang Pajak

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Pajak Penghasilan

Pasal 21 54.929.794 794.469 55.064.883

Pasal 23 - Bunga 10.881.562 5.005.494 5.572.105

Pasal 25 -- 356.241.669 --

Pasal 29:

Hutang Pajak Kini -- 17.092.689 734.462.300

SKP PPh Badan -- 362.944.396 --

Jumlah 65.811.356 742.078.717 795.099.288

Page 78: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

35

paraf:

b. Pajak Penghasilan Badan Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008Rp Rp Rp

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan

Menurut Laporan Laba Rugi 2.154.835.058 2.627.475.644 4.822.389.373

Perbedaan Waktu:

Penyisihan Kerugian Aset Keuangan dan

Aset Non Keuangan

Giro pada Bank Lain 3.008.642 -- --

Komitmen dan Kontinjensi (2.014.538) 298.806.178 35.899.151

Penyusutan Aset Tetap (6.090.164) (6.667.371) (46.732.175)

Cadangan Imbalan kerja 107.591.852 -- (330.319.011)

Jumlah 2.257.330.850 2.919.614.451 4.481.237.338

Perbedaan Tetap:

Pendidikan dan Seminar 75.000.000 18.529.783 --

Pajak Penghasilan dan Denda Pajak 13.629.308 80.634.655 --

Jamuan 7.272.475 7.398.090 3.009.800

Sumbangan 1.431.900 4.579.100 --

Honorarium Tenaga Ahli -- 108.753.000 --

Lain-lain 5.083.342 (2.526.542) 1.471.030

Jumlah 102.417.025 217.368.086 4.480.830Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan 2.359.747.875 3.136.982.537 4.485.718.168

Rugi Fiskal Awal Tahun -- -- (1.958.425.247)Penyesuaian Rugi Fiskal -- -- (20.751.391)Taksiran Laba Fiskal Akhir Tahun 2.359.747.875 3.136.982.537 2.506.541.530

Pembulatan 2.359.747.000 3.136.982.000 2.506.541.000

Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran

Bruto yang Memperoleh Fasilitas (a) 1.641.881.000 -- --

Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran

Bruto yang Tidak Memperoleh Fasilitas (b) 717.866.000 -- --

Taksiran Pajak Penghasilan

2010:

(50%*25%*a)+(25%*b) 384.701.625 -- --

2009:

28% x Rp 3.136.982.000 -- 878.354.960 --

2008:

10% x Rp 50.000.000 -- -- 5.000.000

15% x Rp 50.000.000 -- -- 7.500.000

30% x Rp 2.406.541.000 -- -- 721.962.300

384.701.625 878.354.960 734.462.300

Dikurangi: Kredit Pajak - PPh Pasal 25 560.890.734 861.262.271 --

Taksiran Hutang (Kelebihan) Pajak Penghasilan (176.189.109) 17.092.689 734.462.300

Page 79: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

36

paraf:

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal 31 Desember 2010 tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan Bank untuk tahun 2009 dan 2008. Berdasarkan surat dari Direktorat Jendral Pajak No. S-1468/WPJ.05/KP.0509/2009 tanggal 24 November 2009 mengenai pajak penghasilan pasal 25, Bank diharuskan melakukan setoran angsuran pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.224.206.667. Selama tahun 2009, Bank telah melakukan pembayaran sebesar Rp 861.262.271, sedangkan sisanya sebesar Rp 362.944.396 telah dilunasi pada tanggal 16 Mei 2010 sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 19 Januari 2010, dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah

Rp

KEP-00001/TUNDA/WPJ.05/KP.0503/2010 111.134.799

KEP-00002/TUNDA/WPJ.05/KP.0503/2010 196.242.198

KEP-00003/TUNDA/WPJ.05/KP.0503/2010 55.567.399

362.944.396

No. Keputusan

Jumlah

c. Aset Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan

Penyisihan Kerugian Aset Keuangan dan

Aset Non Keuangan 100.272.117 101.473.188 34.159.885

Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja 26.897.963 -- --

Cadangan Training 18.750.000 -- --

Penyusutan Aset Tetap 58.140.289 38.598.964 34.199.585

Aset Pajak Tangguhan - Bersih 204.060.369 140.072.152 68.359.470

17. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja

Pada tahun 2010, Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Ricky Leonard Jasatama sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).

Page 80: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

37

paraf:

Jumlah kewajiban berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

2010

Rp

Nilai Kini Kewajiban Vested 10.499.977

Nilai Kini Kewajiban Non Vested 97.091.875

Kewajiban yang Diakui di Neraca 107.591.852

Perubahan pada kewajiban yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:

2010

Rp

Saldo Awal --

Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan 107.591.852

Saldo Akhir 107.591.852

Pada tahun 2008, Bank memenuhi seluruh kewajiban untuk pembayaran hak karyawan sebagai bagian dari pengalihan kepemilikan saham. Selanjutnya seluruh karyawan bekerja dengan kesepakatan kontrak dengan Bank. Sehubungan dengan hal tersebut kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 menjadi nihil. Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

2010

Rp

Beban Jasa Kini 68.696.295

Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) 28.395.580

Beban Jasa Masa Lalu (Vested) 10.499.977

Jumlah Beban Imbalan Kerja 107.591.852

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Usia Pensiun Normal 55 Tahun

Tingkat Diskonto 8,90%

Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji 7,00%

Tingkat Mortalita Tabel Mortalita - CSO 1958

Tingkat Cacat Tetap 1% dari tingkat mortalita

Tingkat Pengunduran Diri 10% di usia 20 tahun dan menurun sampai usia 54 tahun

Metode Projected Unit Credit

Page 81: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

38

paraf:

18. Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Setoran Jaminan 41.951.389 12.229.170 17.666.671

Bunga Deposito yang Masih Harus Dibayar 35.689.792 8.612.173 13.102.109

Lain-lain 75.011.000 17.348.500 23.178.950

152.652.181 38.189.843 53.947.730Jumlah

19. Modal Saham

Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham

Ditempatkan

Persentase Jumlah

dan Disetor Penuh Pemilikan

(%) Rp

PT Kharisma Buana Nusantara 90.000.000 69,2 90.000.000.000

Nio Yantony 40.000.000 30,8 40.000.000.000

Jumlah 130.000.000 100,0 130.000.000.000

2010

Jumlah Saham

Ditempatkan

Persentase Jumlah

dan Disetor Penuh Pemilikan

(%) Rp

PT Gunawan Sejahtera 92.800 92,8 92.800.000.000

Alfi Gunawan 7.200 7,2 7.200.000.000

Jumlah 100.000 100,0 100.000.000.000

2009 dan 2008

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank pada tanggal 7 Desember 2007 yang dinyatakan dengan Akta No. 4 Notaris Sri Rachma Chandrawati Hardiyanto Hoesodo, SH para pemegang saham menyetujui hal-hal berikut:

(i) Peningkatan modal dasar Bank dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 100,000,000,000; (ii) Peningkatan modal disetor dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000 yang seluruhnya

diambil oleh PT Gunawan Sejahtera; (iii) Penyesuaian Anggaran Dasar Bank dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-07468.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 15 Pebruari 2008.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham No.1 tanggal 1 Pebruari 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Rachma Chandrawati Hardiyanto Hoesodo, SH, PT Gunawan Sejahtera (“GS”) dan Alfi Gunawan (“AG”) selaku pemegang saham Bank bermaksud menjual atau mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya kepada Nio Yantony dan Hendro Setiawan atau Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG (“RZB”) Austria.

Page 82: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

39

paraf:

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Maret 2008 yang dinyatakan dengan Akta No. 13 tanggal 18 Maret 2008, Notaris Sri Rachma Chandrawati Hardiyanto Hoesodo, SH, para pemegang saham Bank menyetujui hal-hal sebagai berikut:

(i) Persetujuan pengambilalihan / akuisisi seluruh saham milik GS (sejumlah 92.800 saham) dan AG (sejumlah 7.200 saham) oleh RZB dan Nio Yantony serta Hendro Setiawan dengan rincian:

RZB sejumlah 99.000 saham;

Nio Yantony sejumlah 500 saham yang berasal dari AG

Hendro Setiawan sejumlah 500 saham yang berasal dari AG (ii) Menyetujui pengunduran diri AG sebagai Komisaris Utama Bank dan menyetujui pengangkatan Rainer

MAG Silhavy selaku Komisaris Utama; (iii) Mengangkat Febrina Listyani Widiyanto selaku Komisaris dan Farid Harianto selaku Komisaris

Independen; (iv) Menyetujui perubahan nama Bank menjadi PT Bank First Union atau PT Bank Union atau nama yang

disetujui oleh para pemegang saham dengan memperhatikan keberatan dan tanggapan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Bank Indonesia.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-21052.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 25 April 2008.

Sesuai dengan RUPSLB Bank serta pengarahan dari Bank Indonesia atas perubahan di atas, maka pada tanggal 18 September 2008 telah dilakukan Rapat Direksi (selaku pemegang kuasa) yang dinyatakan dalam dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 66 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, SH. Berdasarkan rapat tersebut, Direksi menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Alfindo menjadi PT Bank Nationalnobu.

Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-71472.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008 serta persetujuan dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan No. 10/72/KEP.GBI/2008 tanggal 12 Nopember 2008. Keputusan tersebut telah digunakan untuk operasional Bank sejak tanggal 13 Nopember 2008.

Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, saham Bank telah diakuisi oleh PT Kharisma Buana Nusantara sebesar 60% dan oleh Nio Yantony sebesar 40%.

Selanjutnya, pada tanggal yang sama juga dilakukan RUPSLB Bank yang telah dinyatakan melalui Akta Notaris No. 34 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, tentang penegasan susunan pemegang saham setelah proses akuisisi, sebagai berikut:

(i) PT Kharisma Buana Nusantara sebanyak 60.000 saham dengan nilai nominal Rp 60.000.000.000; (ii) Nio Yantony sebanyak 40.000 saham dengan nilai nominal Rp 40.000.000.000.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, para pemegang saham Bank melakukan RUPSLB yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 30 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Adapun hasil keputusan antara lain:

(i) Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lama, untuk selanjutnya mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru;

(ii) Mengubah tempat dan kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Barat menjadi berkedudukan di Jakarta Selatan;

(iii) Mengubah nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.000; (iv) Meningkatkan modal dasar Bank dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 520.000.000.000 dan

meningkakan modal ditempatkan/disetor dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 130.000.000.000. Penambahan setoran modal sebesar Rp 30.000.000.000 dilakukan secara tunai oleh PT Kharisma Buana Nusantara.

(v) Melakukan perubahan Anggaran Dasar Bank untuk disesuaikan dengan perubahan pemegang saham dan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan.

Page 83: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

40

paraf:

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-52906.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 10 Nopember 2010.

20. Pendapatan Bunga

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Sertifikat Bank Indonesia 4.993.976.344 6.246.686.315 7.230.565.816

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1.417.071.322 197.297.563 236.451.999

Kredit 364.294.917 267.341.494 531.973.089

Lainnya 2.468.658 2.526.542 16.467.110

6.777.811.241 6.713.851.914 8.015.458.014 Jumlah

21. Beban Bunga

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Simpanan Nasabah

Deposito Berjangka 590.538.765 199.081.940 222.852.691

Giro 32.213.141 24.371.461 65.745.993

Tabungan 24.040.389 24.601.619 34.013.302

Deposito On Call -- -- 14.246.575

Simpanan dari Bank Lain

Call Money -- -- 75.000

Jumlah 646.792.295 248.055.020 336.933.561

Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 6.391.974; Rp 40.430.972 dan Rp 54.192.864 atau sebesar 0,99% ; 16,30% dan 16,08% dari seluruh beban bunga.

22. Pembentukan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Pembentukan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan dan non-keuangan terdiri dari:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Aset Keuangan

Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 9) 153.401.363 7.767.490 6.299.813

Giro pada Bank Lain (lihat Catatan 6) 16.039.927 7.915.491 18.385.475

Aset Non Keuangan

Estimasi Komitmen dan Kontinjensi (lihat Catatan 27) 7.384.834 11.995.697 11.213.863

Agunan yang Diambil Alih (lihat Catatatan 11) -- 271.127.500 --

Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (30.255.447) (39.974.648) (57.279.825)

Jumlah 146.570.677 258.831.530 (21.380.674)

Page 84: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

41

paraf:

23. Beban Umum dan Administrasi

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Pemeliharaan 451.219.841 421.520.206 263.332.920

Barang dan Jasa 416.448.220 382.656.471 333.550.914

Sewa Kantor 385.833.325 360.000.003 190.833.339

Honorarium Tenaga Ahli 99.500.000 108.753.000 175.425.003

Penyusutan (lihat Catatan 10) 73.599.320 85.118.090 108.340.462

Perjalanan Dinas 69.744.250 65.033.000 56.687.100

Iklan dan Promosi 51.770.310 68.450.502 89.745.998

Asuransi 28.909.458 18.770.944 45.772.731

Keanggotaan 18.800.000 18.800.000 18.800.000

Pajak 13.629.308 122.327.721 20.796.414

Lain-lain 7.965.400 1.678.430 5.055.746

Jamuan 7.272.475 7.398.090 3.009.800

Jumlah 1.624.691.907 1.660.506.457 1.311.350.427

24. Beban Tenaga Kerja

c 2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Gaji Pokok 1.740.345.747 1.504.832.728 1.544.446.273

THR/Bonus 302.561.338 425.406.180 82.000.000

Imbalan Kerja (lihat Catatan 17) 107.591.852

Pendidikan dan Pelatihan 101.587.500 11.500.000 2.333.330

Honorarium Komisaris 42.000.000 42.000.000 --

Jumlah 2.294.086.437 1.983.738.908 1.628.779.603

Termasuk dalam gaji, upah dan kesejahteraan karyawan selama tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 1.067.829.600, Rp 1.033.607.685 dan Rp 1.075.061.104.

25. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Laba Penjualan Aset Tetap (lihat Catatan 10) -- 18.635.112 --

Lain-lain - Bersih (1.431.900) (25.979.100) (36.097.500)

(1.431.900) (7.343.988) (36.097.500)Jumlah

Page 85: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

42

paraf:

26. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Simpanan Nasabah (lihat Catatan 15)

Giro

PT Kharisma Buana Nusantara 2.800.000.000 -- --

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat

Eksekutif Bank 85.914.063 282.523.262 217.029.065

2.885.914.063 282.523.262 217.029.065

Tabungan

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat

Eksekutif Bank 47.040.053 -- --

Perseorangan 27.218.672 67.568.972 81.560.490

74.258.725 67.568.972 81.560.490

Deposito Berjangka

Perseorangan -- 485.772.037 554.360.573

-- 485.772.037 554.360.573

Jumlah 2.960.172.788 835.864.271 852.950.128

Persentase dari Total Kewajiban 20,00% 19,01% 15,84%

Beban Bunga (lihat Catatan 21)

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat

Eksekutif Bank 4.532.060 3.501.551 1.544.178

Perseorangan 1.859.914 36.929.421 52.648.686

Jumlah 6.391.974 40.430.972 54.192.864

Persentase dari Beban Bunga 0,99% 16,30% 16,08%

Sifat hubungan istimewa dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Perusahaan terkait, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen.

Pihak Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa Transaksi

PT Kharisma Buana Nusantara Pemegang Saham Utama Simpanan Nasabah - Giro

27. Komitmen dan Kontinjensi

Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.

Page 86: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

43

paraf:

Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Kewajiban Komitmen

Fasilitas Kredit kepada Nasabah

yang Belum Digunakan 793.707.695 995.787.022 1.201.312.750

Kewajiban Komitmen - Bersih 793.707.695 995.787.022 1.201.312.750

Pada periode tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar Rp 7.937.077, Rp 9.951.615, dan Rp 10.421.678. Perubahan dalam estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Rp Rp

Saldo Awal 9.951.615 10.421.678 13.996.355

Pembentukan Selama Tahun Berjalan 7.384.834 11.995.697 11.213.863

Pemulihan Dalam Tahun Berjalan (9.399.372) (12.465.760) (14.788.540)

Saldo Akhir 7.937.077 9.951.615 10.421.678

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.

28. Kondisi Ekonomi

Pada saat ini, kondisi ekonomi Indonesia menunjukan indikasi perbaikan ekonomi seperti nilai tukar Rupiah yang cenderung stabil dan penurunan suku bunga yang signifikan. Namun kondisi ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh ketidakpastian kondisi sosial dan politik. Kondisi ekonomi tersebut juga dapat mempengaruhi kemampuan debitur-debitur bank di Indonesia, termasuk debitur-debitur Bank untuk melaksanakan kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Disamping penyisihan kerugian aset produktif dan estimasi kerugian komitmen kontijensi yang telah dibentuk Bank sejumlah Rp 165.138.427 pada tanggal 31 Desember 2010 masih terdapat kemungkinan tambahan kerugian yang akan diakui di masa depan setelah kerugian tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya. Untuk mengantisipasi kondisi ekonomi tersebut, Bank telah melaksanakan rencana kerja (business plan) untuk meningkatkan kinerja usaha Bank memenuhi seluruh ketentuan kehati-hatian. Strategi Bank yang diuraikan dalam rencana kerja tersebut, mencakup antara lain:

1. Rencana perbaikan aset, terutama kualitas kredit yang diberikan, maupun pencegahan terhadap timbulnya kredit bermasalah yang baru melalui pemisahan fungsi;

2. Perluasan kredit terutama pada kredit komersial; 3. Meningkatkan dan memperkuat sistem risiko manajemen untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar

dan risiko operasional; 4. Meningkatkan jaringan pelayanan dan kemampuan pemasaran produk.

Page 87: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

44

paraf:

Dalam menghadapi situasi perekonomian tersebut di atas, manajemen mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola atau melakukan kegiatan usaha, dan memilih untuk menjaga kestabilan likuiditas Bank. Langkah-langkah yang direncanakan ataupun yang telah diambil oleh Manajemen sebagai berikut:

1. Melakukan penjualan aset yang dikuasai Bank; 2. Melakukan ekspansi kredit secara selektif atas dasar penerapan prinsip kehati-hatian (prudential

policy); 3. Memprioritaskan investasi Bank pada Surat Berharga Bank Indonesia atau surat-surat berharga

lainnya secara selektif; 4. Merestrukturisasi organisasi dan karyawan tanpa mengurangi kualitas pelayanan kepada nasabah; 5. Meningkatkan mutu, profesionalisme dan merubah paradigma dalam peningkatan kualitas

pelayanan kepada nasabah baik melalui pelatihan maupun penerapan sistem baru.

Laporan keuangan Bank telah mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi sejauh dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan moneter, fiskal, dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi aset produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya dana dari nasabah, debitur, kreditur, deposan, dan pemegang saham ke dan dari Bank.

29. Manajemen Risiko

Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya selalu terdapat risiko bawaan dalam setiap kegiatan Bank, antara lain dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk itu Bank telah mengimplementasikan suatu Risk Management Framework terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapai Bank secara keseluruhan. Risiko Kredit Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Bank telah menyusun ketentuan mengenai Credit Risk Rating (CRR) serta telah dilakukan evaluasi dan roll out. Perhitungan default probability tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), modal (capital at risk), pricing, alokasi capital dan manajemen portofolio. Manajemen risiko kredit terdiri dari: pengendalian risiko kredit yang bertujuan membatasi kredit pada debitur dan usaha yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif dan pemberian kredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut efektif.

Page 88: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

45

paraf:

Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

Sektor Ekonomi Rp (%) Rp (%) Rp (%)

Perdagangan, Restoran dan Hotel 99.595.599 0,66 199.797.103 16,25 933.888.999 47,20

Industri 9.774.643.634 64,57 497.419.660 40,47 268.526.242 13,57

Jasa -- -- -- 0,00 355.502.844 17,97

Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi 132.749.738 0,88 86.847.607 7,07 -- 0,00

Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian -- 0,00 195.162.268 15,88 -- 0,00

Jasa Sosial Masyarakat 247.917.987 1,64 249.986.340 20,34 306.344.703 15,48

Lain-lain 4.882.588.830 32,25 -- 0,00 114.418.026 5,78

Jumlah 15.137.495.788 100,00 1.229.212.978 100,00 1.978.680.814 100,00

2010 2009 2008

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan pada waktunya. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Bank, kemudian mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen / kontinjensi. Pengelolaan likuiditas dan asset-liability meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada neraca maupun rekening administratif.

Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.

Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan alat likuid tingkat pertama yang memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan alat likuid tingkat pertama terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan Bank Indonesia pada tingkat yang optimal serta pemeliharaan surat-surat berharga berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga memelihara cadangan alat likuid tingkat kedua yang terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat-surat berharga berjangka panjang yang likuid seperti obligasi pemerintah, obligasi bank dan obligasi swasta non bank yang memiliki peringkat baik. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganekaragamkan cara pendanaan.

Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008:

Page 89: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

46

paraf:

Jumlah s/d 1 Bulan 1 s/d 3 Bulan 3 s/d 6 Bulan 6 s/d 12 Bulan > 12 Bulan

Kas 628.843.575 628.843.575 -- -- -- --

Giro Pada Bank Indonesia 1.813.033.623 1.813.033.623 -- -- -- --

Giro Pada Bank Lain 582.639.169 582.639.169 -- -- -- --

Penempatan Pada Bank Indonesia 88.345.771.795 88.345.771.795 -- -- -- --

Efek-efek 24.431.758.573 24.431.758.573 -- -- -- --

Kredit yang Diberikan 15.137.495.788 -- 81.367.535 654.975.924 169.948.846 14.231.203.483

Jumlah 130.939.542.523 115.802.046.735 81.367.535 654.975.924 169.948.846 14.231.203.483

Kewajiban Segera 60.466.618 60.466.618 -- -- -- --

Simpanan Nasabah 14.404.413.169 11.683.985.772 2.720.427.397 -- -- --

Jumlah 14.464.879.787 11.744.452.390 2.720.427.397 -- -- --

Aset - Bersih 116.474.662.736 104.057.594.345 (2.639.059.862) 654.975.924 169.948.846 14.231.203.483

2010

Jumlah s/d 1 Bulan 1 s/d 3 Bulan 3 s/d 6 Bulan 6 s/d 12 Bulan > 12 Bulan

Kas 512.586.525 512.586.525 -- -- -- --Giro Pada Bank Indonesia 347.079.657 347.079.657 -- -- -- --Giro Pada Bank Lain 281.774.569 281.774.569 -- -- -- --Penempatan Pada Bank Indonesia 2.498.750.833 2.498.750.833 -- -- -- --Efek-efek 83.760.401.983 83.760.401.983 -- -- -- --Kredit yang Diberikan 1.229.212.978 -- -- -- 1.229.212.978 --

Jumlah 88.629.806.545 87.400.593.567 -- -- 1.229.212.978 --

Kewajiban Segera 52.206.547 52.206.547 -- -- -- --Simpanan Nasabah 3.555.623.178 3.555.623.178 -- -- -- --

Jumlah 3.607.829.725 3.607.829.725 -- -- -- --

Aset - Bersih 85.021.976.820 83.792.763.842 -- -- 1.229.212.978 --

2009

Jumlah s/d 1 Bulan 1 s/d 3 Bulan 3 s/d 6 Bulan 6 s/d 12 Bulan > 12 Bulan

Kas 920.555.900 920.555.900 -- -- -- --

Giro Pada Bank Indonesia 407.315.598 407.315.598 -- -- -- --

Giro Pada Bank Lain 417.840.324 417.840.324 -- -- -- --

Penempatan Pada Bank Indonesia 2.497.433.852 2497433852 -- -- -- --

Efek-efek 81.350.396.150 81.350.396.150 -- -- -- --

Kredit yang Diberikan 1.978.680.814 -- -- -- 1.821.199.783 157.481.031

Jumlah 87.572.222.638 85.593.541.824 -- -- 1.821.199.783 157.481.031

Kewajiban Segera 221.144.878 221.144.878 -- -- -- --

Simpanan Nasabah 4.305.372.778 4.305.372.778 -- -- -- --

Jumlah 4.526.517.656 4.526.517.656 -- -- -- --

Aset - Bersih 83.045.704.982 81.067.024.168 -- -- 1.821.199.783 157.481.031

2008

Jatuh tempo untuk perhitungan maturity gap adalah sisa waktu hingga jatuh tempo kontrak sejak tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga.

Page 90: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

47

paraf:

Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan pasiva seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan kewajiban-kewajiban pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.

Sepanjang tahun 2010 Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi kewajiban jangka pendek, net cash flow dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.

Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan kewajiban, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain :

a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang b. Ketepatan pengelolaan aset dan kewajiban yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada

pada wilayah diseluruh Indonesia d. Penempatan dana pada portofolio surat berharga e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini g. Perbandingan target dengan realisasi Dana Pihak Ketiga

Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (Adverse movement).

Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko Surat Berharga (Bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit. Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.

Risiko Operasional Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.

Sesuai dengan tahap pengembangannya, pengendalian risiko operasional pada saat ini lebih ditekankan pada penyempurnaan kebijakan dan prosedur, peningkatan pengetahuan pekerja melalui pelatihan secara berkala, pengawasan internal serta peningkatan kesadaran dan biaya risiko pada seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank. Pada saat ini sedang disempurnakan fungsi, tugas dan tanggung jawab manajemen risiko operasional. Pemantauan risiko operasional yang selama ini dilakukan dengan memanfaatkan laporan audit intern secara bertahap akan digantikan dengan Data Base Bank yang disusun berdasarkan 6 (enam) kategori risiko yaitu: Proses Kredit, Proses Non Kredit, Proses Treasury, Human Fraud, Sistem/Teknologi Informasi dan External Events dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat konsolidasi secara sistematis dan sentralistis data risiko operasional. Data dalam data base merupakan bahan bagi analisis dan penetapan profil risiko operasional dan menjadi dasar bagi model prediktif risiko operasional.

Page 91: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

48

paraf:

30. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan secara kuantitatif nilai pos-pos aset dan kewajiban, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang (Aset Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR). Rasio KPMM merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Bank.

Bank Indonesia menetapkan rasio KPMM adalah 8%. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhatikan risiko pasar. Rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 489,58%; 2.529,42%; dan 1.854,59%.

Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio KPMM Bank masing-masing per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 sebagai berikut:

2010 2009 2008

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Modal Inti (Tier I)

Modal Disetor 130.000 100.000 100.000

Laba Bersih Tahun Sebelumnya -

Setelah Pajak Tangguhan (13.998) (15.755) (19.525)

Laba Bersih Tahun Berjalan -

Sebelum Pajak Tangguhan 917 911 1.921

Jumlah 116.919 85.156 82.396

Modal Pelengkap (Tier II)

Penyisihan Penghapusan Aset Produktif

(Maksimum 1,25% dari

Aset Tertimbang Menurut Risiko) 165 19 30

Jumlah 165 19 30

Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 117.084 85.175 82.426

Jumlah ATMR Risiko Kredit 17.142 3.367 4.444

Jumlah ATMR Risiko Operasional 6.773 -- --

Rasio KPMM (Risiko Kredit & Operasional) 489,58% 2529,42% 1854,59%

Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit,

Risiko Operasional dan Risiko Pasar) 489,58% 2529,42% 1854,59%

Rasio KPMM yang Diwajibkan 8% 8% 8%

Page 92: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

49

paraf:

31. Penyajian Kembali Atas Laporan Arus Kas

Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen dari kas dan setara kas telah diubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2.a. Oleh karenanya, laporan arus kas komparatif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan kembali sebagai berikut:

Sesuai yang Disajikan Setelah

Dilaporkan Kembali Disajikan

Sebelumnya Kembali

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Operasi (639.145.306) 2.430.822.814 1.791.677.508

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 36.234.888 (19.500.000) 16.734.888

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (602.910.418) 2.411.322.814 1.808.412.396

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 1.741.533.419 83.847.830.002 85.589.363.421

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 1.138.623.001 86.259.152.816 87.397.775.817

2009

Sesuai yang Disajikan Setelah

Dilaporkan Kembali Disajikan

Sebelumnya Kembali

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk

Aktivitas Operasi) (1.805.938.199) 4.812.046.849 3.006.108.650

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (234.750.000) -- (234.750.000)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (2.040.688.199) 4.812.046.849 2.771.358.650

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 3.782.221.618 79.035.783.153 82.818.004.771

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 1.741.533.419 83.847.830.002 85.589.363.421

2008

32. Perjanjian dan Perikatan Penting

a. Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (“LPS”) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp 2.000.000.000.

b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan a) Pada tanggal 1 Nopember 2010, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan

PT Visionet International untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan (management services) Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Oktober 2015 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

Page 93: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

50

paraf:

b) Pada tanggal 1 Nopember 2010, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Visionet International tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan (management services) sistem aplikasi perbankan bankvision dan Core IT Infrastructure. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Oktober 2015 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

33. Kejadian Setelah Tanggal Neraca

Pada tanggal 24 Januari 2011, Bank memindahkan lokasi Kantor Pusat dari Jalan KH Moh. Mansyur No. 34, Jakarta ke The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG, Jalan Jend. Sudirman Kav 50 Jakarta 12930.

34. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan

Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 23 Desember 2009, mengeluarkan beberapa PSAK

baru yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:

a) PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan b) PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus kas, c) PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim, d) PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri, e) PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, f) PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, g) PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, h) PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, i) PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, j) PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud, k) PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis, l) PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, m) PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, n) PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, o) PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi, p) PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, q) ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, r) ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, s) ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan, t) ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik, u) ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas – Kontribusi Non Moneter oleh Venturer, v) ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web, w) ISAK 17 – Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

b. IAPI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan

keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut: a) PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, b) PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, c) PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,

Page 94: PT Bank Nationalnobu - nobubank.com Tahunan 2010 ... Bank dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang ... indeks pada kelompok bahan makanan dan angka inflasi di akhir tahun

PT BANK NATIONALNOBU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

d1/March 30, 2011

51

paraf:

d) PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, e) PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, f) PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, g) PSAK 63 – Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiper Inflasi, h) ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, i) ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya, j) ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, k) ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang

Sahamnya.

Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

c. PPSAK yang telah dicabut DSAK IAI adalah sebagai berikut:

a) PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41, “Akuntansi Waran” dan PSAK 43, “Akuntansi Anjak Piutang”. b) PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”. c) PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan”, PSAK 42, “Akuntansi

Perusahaan Efek” dan PSAK 49, “Akuntansi Reksadana”. d) PPSAK 5: Pencabutan ISAK 6, “Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang

Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

Bank juga sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK baru tersebut dan pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” dan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” yang paling berpengaruh pada industri perbankan.

35. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 10 Maret 2011.

Direktur Utama

(..............................................)

Direktur Kepatuhan

(..............................................)