psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/2015/lap kinerja dit. pukpes ta... · perumusan...

66

Upload: hadat

Post on 20-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 i ___________________________

KATA PENGANTAR

Direktorat Pupuk dan Pestisida mempunyai tugas melaksanakan Penyiapan,

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pupuk dan pestisida

pertanian.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, total anggaran yang dikelola Direktorat

Pupuk dan Pestisida pada tahun 2014 sebesar Rp. 175.513.500.000,- terdiri dari

kegiatan perencanaan dan penyusunan kebijakan pupuk, pembinaan kegiatan

pengawasan pupuk dan pestisida , fasilitasi pengembangan pupuk organik serta alat

pengolah data Direktorat Pupuk dan Pestisida. Sampai dengan 31 Desember 2014

realisasi anggaran kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida adalah sebesar

Rp. 172.946.474.054,- atau 98,5 %.

Disamping itu, Direktorat Pupuk dan Pestisida juga mengelola dana Subsidi Pupuk

sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.

23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2014 sebesar Rp. 21.047.254.086.000. Sampai dengan bulan Desember 2014

realisasi keuangan kegiatan ini sebesar Rp. 19..894.445.412.867 atau 94,52 % untuk

pembayaran kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan bulan November

2014, Sedangkan untuk penyaluran bulan Desember belum bisa diperhitungkan

karena masih dalam proses verifikasi. Sebagaimana ketentuan yang berlaku,

terhadap tagihan subsidi bulan Desember 2014, pembayaran subsidi pupuk akan

dilakukan sampai minggu kedua bulan Februari 2015 melalui mekanisme

pencadangan subsidi pupuk. Berdasarkan sisa pagu kegiatan subsidi pupuk,

pencadangan subsidi diusulkan sebesar Rp. 1.152.808.673.133,-.

Laporan ini diharapkan dapat memberi manfaat dan dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam rangka perencanaan dan perbaikan pelaksanaan kegiatan

fasilitasi penyediaan pupuk dan pestisida di masa mendatang.

Jakarta, Desember 2014

Direktur Pupuk dan Pestisida,

Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc NIP. 19600329 198403 1 001

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 iii ___________________________

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2. Kedudukan Tugas dan Fungsi ....................................................... 2 1.3. Organisasi ...................................................................................... 2 1.4. Dukungan Sumber Daya ................................................................ 3 1.5. Dukungan Anggaran Direktorat Pupuk dan Pestisida ................... 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ......................................... 5 2.1. Rencana Strategis............................................................................ 5 2.1.1. Tujuan dan Sasaran ............................................................. 5 2.1.2. Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Pupuk dan Pestisida................................................................................. 6 2.1.3. Program Direktorat Pupuk dan Pestisida.............................. 7 2.1.4. Indikator Kinerja Program Direktorat Pupuk dan Pestisida. 7 2.2. Rencana Kerja Tahun 2014 ............................................................. 8 2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ....................................................... 9 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA... 10 3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran........................ 10 3.2. Pencapaian Kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida ...................... 11 3.2.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi ............................ 12 3.2.2. Kegiatan Penyusunan Permentan Alokasi Pupuk Ber – Subsidi Tahun 2015 ........................................................... 15 3.2.3. Kegiatan Penyusunan Tentang HPP Pupuk Bersubsidi Tahun 2014......................................................................... 16 3.2.4. Kegiatan Sosialisasi Permentan Tahun 2015 Tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2015 .............................. 17 3.2.5. Kegiatan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi ..................... 18 3.2.6. Kegiatan Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Pe- nyaluran Pupuk Bersubsidi................................................. 19 3.2.7. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik Me- lalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) .................... 21 3.2.8. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida .................... 22 3.2.9. Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pupuk.......... 23 3.2.10. Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pestisida .... 24

3.3. Evaluasi Kinerja .............................................................................. 28 3.3.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi ............................ 28 3.3.2. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Pupuk ..................... 30 3.3.3. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Pestisida ................ 31 3.3.4. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik Me- lalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)..................... 32

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 iii ___________________________

3.4. Dukungan Sumber Daya Manusia .................................................. 33 3.5. Akuntabilitas Keuangan Direktorat Pupuk dan Pestisida............... 35 3.5.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi............................... 37 3.5.2. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida ...................... 38 3.5.3. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik Me- lalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) ....................... 38 3.6. Hambatan dan Kendala ................................................................... 38 3.6.1. Penyaluran Pupuk Bersubsidi ............................................... 38 3.6.2. Pengawasan Pupuk dan Pestisida ........................................ 38 3.6.3. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik Me- lalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) ........................ 40 3.7. Upaya dan Tindak Lanjut ................................................................ 40 3.7.1. Meningkatkan Penyaluran Pupuk Bersubsidi ..................... 40 3.7.2. Meningkatkan Pengawasan Pupuk dan Pestisida ............. 41 3.7.3. Meningkatkan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik Melalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) .................. 42

BAB !V. PENUTUP ............................................................................................... 43

BAB V. LAMPIRAN .............................................................................................. 45

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 iv ___________________________

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pupuk dan Pestisida....... 8 Tabel 2. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ............................................................. 9 Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Pupuk dan Pestisida ................................... 11 Tabel 4. Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Direktorat Pupuk Dan Pestisida................................................................................................. 26 Tabel 5. Rencana dan Realisasi Penyediaan dan Penyaluran Pupuk Ber- subsidi Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014............................................ 30 Tabel 6. Target dan Realissai Analisa Sampel Pupuk 2011 – 2014 .................. 31 Tabel 7. Target dan Realisasi Analisa Sampel Pestisida 2011 - 2014 ............. 32 Tabel 8. Target dan Realisasi UPPO dan RPPO Tahun 2011 – 2014 .............. 32 Tabel 9. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Pangkat ................................................................................................ 33 Tabel 10. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Sebaran Pejabat Eselon II dan IV ........................................................ 35 Tabel 11. Distribusi Pegawai Direktorat Berdasarkan Sebaran Pegawai Per Golongan ............................................................................................. 35 Tabel 12. Anggaran dan Realisasi Anggaran Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 .......................................................................................... 36 Tabel 13. Data Perkembangan Realisasi Pupuk Bersubsidi Anggaran Kegiatan Subsidi Pupuk Tahun 2014 .................................................................. 37

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam beberapa dekade terakhir ini, kondisi prasarana dan sarana

pertanian dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan

lingkungan yang sangat dinamis serta persoalan mendasar sektor

pertanian, seperti antara lain meningkatnya jumlah penduduk, tekanan

globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya kemajuan teknologi dan

informasi, perubahan iklim global, kecilnya status kepemilikan lahan,

terbatasnya akses petani terhadap permodalan, dan kurangnya

penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat

(jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu, dan harga). Pembangunan

pertanian khususnya dalam target peningkatan produksi dan

produktivitas pertanian kedepan masih diperlukan adanya dukungan

prasarana dan sarana pertanian antara lain, melalui penyediaan pupuk

pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat.

Beberapa kegiatan utama yang telah dilaksanakan dalam pengelolaan

pupuk dan pestisida tahun 2013 antara lain: (1)Perencanaan dan

Penyusunan Kebijakan Pupuk, (2) Pembinaan Kegiatan Pengawasan

Pupuk dan Pestisida, (3) Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik (4)

Alat Pengolah Data dan Komunikasi.

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tersebut diatas serta pertanggungjawaban tugas

pokok dan fungsi, pengelolaan sumber daya, kebijakan dan program

Direktorat Pupuk dan Pestisida dan juga memenuhi instruksi Presiden

RI No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

maka dilaksanakan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Direktorat Pupuk dan Pestisida. Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini didasarkan atas Rencana

Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan

Kinerja (PK) yang telah ditandatangani oleh Direktorat Pupuk dan

Pestisida dengan Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

2

1.2. Kedudukan Tugas dan Fungsi

Direktorat Pupuk dan Pestisida dibentuk berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pupuk dan pestisida pertanian.

Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat Pupuk dan Pestisida

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyediaan pupuk

organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida

serta pengawasan pupuk dan pestisida;

b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyediaan pupuk organik dan

pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta

pengawasan pupuk dan pestisida;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

penyediaan pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk

anorganik, dan pestisida serta pengawasan pupuk dan pestisida;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan

pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan

pestisida serta pengawasan pupuk dan pestisida;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pupuk dan Pestisida.

1.3. Organisasi

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Pupuk dan Pestisida

terdiri dari 4 Sub Direktorat yaitu Sub Direktorat Pupuk Organik dan

Pembenah Tanah, Sub Direktorat Pupuk Anorganik, Sub Direktorat

Pestisida serta Sub Direktorat Pengawasan Pupuk dan Pestisida.

Secara lengkap struktur Organisasi Direktorat Pupuk dan Pestisida

dapat dilihat pada bagan berikut

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

3

1.4. Dukungan Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan fasilitasi pupuk dan

pestisida tahun 2014 didukung oleh sumberdaya manusia yang

seluruhnya berjumlah 56 orang. Secara rinci jumlah pegawai Direktorat

Pupuk dan Pestisida berdasarkan golongan dan pangkatnya yaitu :

Golongan II sebanyak 5 orang, golongan III sebanyak 43 orang,

golongan IV sebanyak 7 orang dan tenaga harian lepas sebanyak 7

orang.

1.5. Dukungan Anggaran Direktorat Pupuk dan Pestisida

Untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan fasilitasi pupuk dan

pestisida tahun 2014, telah dialokasikan anggaran melalui DIPA APBN

Nomor: SP DIPA-018.08-0/AG/2014 tanggal 05 Desember 2013

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

4

sebesar Rp. 175.513.500.000,-. Selain melalui dana sektoral Tahun

2014, Direktorat Pupuk dan Pestisida juga mengelola dana Subsidi

Pupuk sesuai UU Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan

Belanja Negara Tahun 2014 sebesar Rp. 21.047.254.086.000,-.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

5

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2011 - 2014

Visi

Dalam merumuskan visi dan misi Direktorat Pupuk dan Pestisida

sebagai landasannya adalah Visi dan Misi Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian periode 2011-2014, yakni

mewujudkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

sebagi motor penggerak tersedianya prasarana dan sarana pertanian,

untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.

Misi

Untuk mencapai Visi tersebut Direktorat Pupuk Pestisida mengemban

Misi sebagai berikut :

a. Memfasilitasi penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan

pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu,

mutu dan harga).

b. Meningkatkan pengawasan atas penyediaan, penyimpanan dan

penggunaan pupuk dan pestisida.

c. Meningkatkan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida.

d. Mendorong peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam

penyediaan dan pengawasan pupuk dan pestisida.

2.1.1. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Tujuan pengembangan dan penyediaan prasarana dan

sarana pertanian pada aspek pupuk dan pestisida sesuai

azas enam tepat tahun 2011-2014 adalah sebagai berikut :

1. Memfasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor

pertanian dalam rangka mendorong penerapan

pemupukan berimbang spesifik lokasi serta penggunaan

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

6

pupuk organik untuk memperbaiki kualitas lahan

pertanian.

2. Mengawasi peredaran dan penggunaan pupuk dan

pestisida yang ramah lingkungan.

3. Menfasilitasi penyediaan pupuk organik insitu melalui

pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).

b. Sasaran

Sasaran pelaksanaan pembangunan dan program kerja

Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2011 – 2014 adalah

sebagai berikut :

1. Tersalurnya pupuk bersubsidi.

2. Terlaksananya pengawasan atas peredaran dan

penggunaan pupuk secara berimbang dan pestisida

yang ramah lingkungan.

3. Terbangunnya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

sebagai sarana penyediaan pupuk organik insitu oleh

petani.

2.1.2. Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Pupuk dan

Pestisida

a. Arah Kebijakan

1. Penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian

untuk mendorong penerapan pemupukan secara

berimbang guna meningkatkan produktivitas dan kualitas

hasil pertanian.

2. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan

pestisida ramah lingkungan.

3. Peningkatan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida

pertanian.

4. Penyediaan pupuk organik secara insitu.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

7

b. Strategi.

Strategi yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan visi

dan misi Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah sebagai

berikut :

1. Penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi,

dengan mendorong penggunaan pupuk majemuk dan

pupuk organik melalui pemberian subsidi harga pupuk

dan bantuan langsung pupuk serta bantuan sarana

pengolah pupuk organik di tingkat petani.

2. Meningkatkan pengawasan pupuk dan Pestisida, yaitu

dengan mendorong peran pemerintah daerah dalam

pengawasan pupuk dan pestisida melalui peningkatan

kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).

3. Pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

sebagai sarana penyediaan pupuk organik secara insitu

oleh dan untuk petani.

2.1.3. Program Direktorat Pupuk dan Pestisida

Program kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida yaitu

penyediaan pupuk dan pestisida yang memenuhi azas 6

(enam) tepat, melalui kegiatan :

1. Penyaluran pupuk bersubsidi

2. Bantuan Langsung Pupuk (BLP)

3. Terbangunnya rumah kompos melalui Unit Pengolah Pupuk

Organik(UPPO).

2.1.4. Indikator Kinerja Program Direktorat Pupuk dan Pestisida

Indikator kinerja Program Direktorat Pupuk dan Pestisida

adalah :

1. Tersedianya rumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pupuk

dan pestisida pertanian dan non pertanian.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

8

2. Terlaksananya penyediaan dan penyaluran pupuk

bersubsidi.

3. Terlaksananya Pengawasan peredaran dan penggunaan

pupuk dan pestisida.

4. Terlaksananya Pelayanan Pendaftaran Pupuk dan

Pestisida.

5. Terbangunnya rumah kompos melalui Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO).

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2014

Rencana Kinerja Tahun 2014 Direktorat Pupuk dan Pestisida dirancang

guna mendukung 4 (empat) target sukses Kementerian Pertanian

terutama pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan.

melalui :

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pupuk dan Pestisida

TA. 2014

Sasaran Strategis  Indikator Kinerja Target satuan

Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi 

1. Jumlah Pupuk Bersubsidi 7.778.000 Ton

2. Jumlah terbit Permentan    tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015  1 Permentan

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014 1 Keputusan

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015   33 Provinsi

5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi 1 Pedoman

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2015 16 Provinsi

Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani

Jumlah terbangunnya rumah kompos melalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) 830 Unit

Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 

1. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia 50 Sampel

2. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia 50 Sampel

Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida 

1. Jumlah pendaftaran pupuk 200 Ijin

2. Jumlah pendaftaran pestisida  200 Ijin

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

9

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2014

Penetapan Kinerja merupakan kontrak kerja antara Direktur Pupuk dan

Pestisida dengan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung Program Kementerian.

Adapun penetapan kinerja yang ditetapkan Direktorat Pupuk dan

Pestisida TA. 2014 sebagai berikut :

Tabel 2. Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pupuk dan Pestisida TA. 2014

Sasaran Strategis  Indikator Kinerja Target satuan

Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi 

1. Jumlah Pupuk Bersubsidi 9.550.000 Ton

2. Jumlah terbit Permentan    tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015  1 Permentan

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014 1 Keputusan

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015   33 Provinsi

5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi 1 Pedoman

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2015 16 Provinsi

Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani

Jumlah terbangunnya rumah kompos melalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) 830 Unit

Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 

1. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia 50 Sampel

2. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia 50 Sampel

Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida 

1. Jumlah pendaftaran pupuk 200 Ijin

2. Jumlah pendaftaran pestisida  200 Ijin

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2014 ditetapkan

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu : (1) sangat

berhasil (capaian > 100 persen) , (2) berhasil (capaian 80 – 100 persen) ,

(3) cukup berhasil (capaian 60 – 79 persen), (4) kurang berhasil (capaian

< 60 persen) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan melalui pengukuran indikator

kinerja. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan angka realisasi

dengan angka target.

Pengukuran kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida pada tahun 2014

diukur berdasarkan realisasi fisik yang dicapai dibandingkan dengan

target/sasaran dan indikator kinerja.

Sasaran strategis yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah :

a. Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi

b. Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani.

c. Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida.

d. Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida.

Indikator kinerja yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah :

a. Jumlah pupuk bersubsidi.

b. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun

2015.

c. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014.

d. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang

alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015.

e. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran

pupuk bersubsidi.

f. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk

bersubsidi Tahun 2014.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

11

g. Jumlah terbangunnya Rumah Kompos melalui Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO).

h. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia.

i. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia.

j. Jumlah pendaftaran pupuk.

k. Jumlah pendaftaran pestisida.

3.2. Pencapaian Kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida

Pencapaian sasaran strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida ditentukan

melalui capaian indikator kinerja. Pengukuran capaian kinerja dilakukan

dengan cara membandingkan angka realisasi kinerja dengan angka

target kinerja pada Penetapan Kinerja. Capaian kinerja Direktorat Pupuk

dan Pestisida sebagaimana Tabel 3 berikut :

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun

2014

Sasaran Strategis  Indikator Kinerja  Target  satuan  Realisasi % 

Capaian 

Terfasilitasinya Penyaluran pupuk Bersubsidi 

1. Jumlah Pupuk Bersubsidi  9.550.000  Ton     8.858.069   92,75 

2. Jumlah terbit Permentan  tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015  1  Permentan  1  100,00 

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014  1  Keputusan  1  100,00 

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015   33  Provinsi  33  100,00 

5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi  1  Pedoman  1  100,00 

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2015  16  Provinsi  16  100,00 

Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani 

Jumlah terbangunnya rumah kompos melalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)  830  Unit  830  100,00 

Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 

1. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia  50  Sampel  50  100,00 

2. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia  50  Sampel  50  100,00 

Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida 

1. Jumlah pendaftaran pupuk  200  Ijin  350  175,00 

2. Jumlah pendaftaran pestisida  200  Ijin  562  281,00 

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

12

3.2.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah pupuk yang

pengadaan dan penyalurannya ditataniagakan dengan harga

eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di lini IV.

Sasaran kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah

diterapkannya pemupukan berimbang spesifik lokasi di tingkat

petani, untuk mendukung peningkatan produktivitas dan produksi

serta memperbaiki kualitas hasil komoditas pertanian.

Pupuk yang disubsidi adalah Urea, ZA, SP-36, NPK dan pupuk

organik yang diproduksi oleh BUMN Pupuk. Rincian jumlah pupuk

yang disubsidi berdasarkan Permentan Nomor

122/Permentan/SR.130/11/2013 adalah sbb: Urea 3.418.000 Ton,

SP-36 760.000 Ton, ZA 800.000 Ton, NPK 2.000.000 Ton dan

Organik 800.000 Ton. Kemudian ditetapkan Permentan Nomor

103/Permentan/SR.130/8/2014 tentang Perubahan atas

Permentan Nomor 122/Permentan/SR.130/11/2014 tanggal 26

November 2013 dengan alokasi pupuk urea sebanyak 4.100.000

ton, SP-36 sebanyak 850.000 ton, ZA sebanyak 1.050.000 Ton,

NPK 2.550.000 Ton dan Organik 1.000.000 Ton.

Perubahan Permentan Nomor 122/Permentan/SR.130/11/2013

menjadi Permentan Nomor. 103/Permentan/SR.130/8/2014

disebakan adanya perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2013 menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan untuk mencukupi

kebutuhan pupuk sampai dengan Desember 2014.

Alokasi anggaran subsidi pupuk tahun 2014 berdasarkan DIPA

Nomor : SP DIPA-999.07.1.98149/2014 ditetapkan sebesar

Rp.21,047,254 Milyar yang terdiri dari kegiatan subsidi pupuk

sebesar Rp. 18.047,254 Milyar dan kegiatan kurang bayar tahun

2013 sebesar Rp. 3.000 Milyar.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

13

Hasil Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi tahun 2014

untuk semua jenis pupuk berdasrkan realisasi fisik sampai posisi

24 Desember 2014 adalah : 8.858.069 ton dari target 9.550.000

ton atau 92,75 %.

Realisasi keuangan untuk penyaluran pupuk bersubsidi

merupakan realisasi penyerapan sementara, sampai dengan

tagihan subsidi bulan November yakni mencapai Rp. 19.894,45

Milyar atau 94,52 %, terdiri dari subsidi pupuk sebesar Rp.

16.894,45 Milyar dan kegiatan kurang bayar sebesar Rp. 3.000

Milyar atau 100%. Sebagaimana ketentuan yang berlaku,

terhadap penyaluran bulan Desember belum bisa

diperhitungkan karena masih dalam proses verifikasi. Untuk

pembayaran subsidi pupuk penyaluran bulan Desember,

pembayaran subsidi pupuk akan dilakukan sampai dengan

minggu kedua bulan Februari 2015 melalui mekanisme

pencadangan subsidi pupuk. Berdasarkan sisa pagu kegiatan

subsidi pupuk, pencadangan subsidi diusulkan sebesar Rp.

1.152,81 Milyar, sehingga realisasi final subsidi pupuk akan

diketahui setelah pelaksanaan pencairan melalui mekanisme

pencadangan.

Adapun rincian realisasi baik fisik dan keuangan per jenis pupuk

adalah sebagai berikut :

Target Pupuk Urea sebanyak 4.100.00 Ton terealisasi

3.979.765 Ton (97,07%), dengan pagu anggaran sebesar Rp.

6.039,86 Milyar terserap Rp. 5.693,79 Milyar (94,27 %) yang

dilakukan melalui pola transfer uang.

Target Pupuk SP-36 sebanyak 850.000 Ton terealisasi 795.179

Ton (93,55%), dengan pagu anggaran sebesar Rp 2.577,20

Milyar terserap Rp. 2.380,54 Milyar (92,37 %) yang dilakukan

melalui pola transfer uang.

Target Pupuk ZA sebanyak 1.050.000 Ton terealisasi 971.824

Ton (92,55%), dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.402,87

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

14

Milyar terserap Rp. 1.397,10 Milyar (99,59% ) yang dilakukan

melalui pola transfer uang.

Target Pupuk NPK sebanyak 2.550.000 Ton terealisasi

2.372.539 Ton (93,04%), dengan pagu anggaran sebesar Rp

6.899,83 Milyar terserap Rp 6.575,47 Milyar (95,30%) yang

dilakukan melalui pola transfer uang.

Target Pupuk Organik sebanyak 1.000.000 Ton terealisasi

738.763 Ton (73,88% ), dengan pagu anggaran sebesar Rp

1.127,49 Milyar terserap Rp 847,53 Milyar (75,17 % ) yang

dilakukan melalui pola transfer uang.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, secara umum kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi

(Urea, SP-36, ZA, NPK dan Organik) sampai dengan bulan

Desember 2014, dalam kategori Berhasil. Hal ini dikarenakan

penilaian capaian melalui metode scoring dalam kisaran 80 –

100%.

Realisasi fisik penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan

posisi 24 Desember 2014, untuk pupuk Urea, SP-36, ZA,

NPK dalam kisaran 80 – 100 % atau dalam katagori Berhasil,

sedang untuk Organik dalam kisaran 60 - 79 % atau dalam

katagori Cukup Berhasil.

Realisasi keuangan pupuk bersubsidi untuk pupuk urea , SP –

36, ZA, NPK dan Organik dalam kisaran 80 – 100 %, sehingga

masuk katagori Berhasil , sedang untuk organik dalam kisaran

60 – 79 % atau dalam katagori Cukup Berhasil.

Kontribusi kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi bagi

peningkatan produksi padi adalah jaminan ketersediaan pupuk

yang dapat menjaga/meningkatkan produktivitas padi di areal

sawah yang mendapatkan pupuk.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

15

3.2.2. Kegiatan Penyusunan Permentan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Tahun 2015

Dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, pupuk

sangat berperan penting dalam peningkatan produktivitas dan

produksi komoditas pertanian. Untuk meningkatkan kemampuan

petani dalam penerapan pemupukan berimbang diperlukan

subsidi pupuk. Berdasarkan hal tersebut diatas dan agar dalam

pelaksanaan subsidi pupuk dapat berjalan lancar dan berhasil

baik, maka Menteri Pertanian perlu menetapkan Kebutuhan dan

dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk

Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2015 yang dituangkan dalam

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

130/Permentan/SR.130/11/2014, yang diterbitkan pada tanggal

tanggal 27 Nopember 2014.

Hasil Capaian Kinerja

Kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2015 dialokasikan sebanyak

9,55 juta ton yang terdiri dari Pupuk Urea sebanyak 4,10 juta ton;

Pupuk SP-36 sebanyak 0,85 juta ton; Pupuk ZA sebanyak 1,05

juta ton; Pupuk NPK sebanyak 2,55 juta ton dan Pupuk Organik

sebanyak 1,00 juta ton.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, realisasi fisik kegiatan Penyusunan Permentan Alokasi

Pupuk Bersubsidi Tahun 2015 sampai diterbitkannya Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 130/Permentan/SR.130/11/2014

tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2015 tanggal

27 Nopember 2014 terealisasi 100 %.. Sedang realisasi

keuangannya mencapai 81,57 %, sehingga baik fisik dan

keuangannya dalam katagori Berhasil.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

16

3.2.3. Kegiatan Penyusunan Keputusan tentang HPP Pupuk

Bersubsidi 2014.

Dana subsidi pupuk Tahun Anggaran 2014 telah dialokasikan

sebagaimana Pasal 14 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2014. Sehingga Menteri Pertanian berwenang untuk

menetapkan Harga Pokok Penjualan Pupuk Bersubsidi yang

digunakan sebagai dasar penghitungan dan pembayaran subsidi

pupuk kepada Produsen Pupuk sesuai Pasal 2 Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 209/PMK.02/2013. Sehubungan

dengan hal-hal tersebut diatas dan untuk kelancaran

pelaksanaan subsidi pupuk Tahun Anggaran 2014, perlu

menetapkan Harga Pokok Penjualan Pupuk Bersubsidi untuk

Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014 yang dituangkan dalam

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 406/Kpts/SR.130/3/2014,

yang diterbitkan pada tanggal 17 Maret 2014.

Hasil Capaian Kinerja

Harga Pokok Penjualan Pupuk Bersubsidi (dalam Rupiah per

ton) untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014 adalah Pupuk

Urea PT. Pupuk Sriwidjaya Palembang 2.797.739; PT.

Petrokimia Gresik 4.231.283; PT. Pupuk Kujang 3.224.724; PT.

Pupuk Kalimantan Timur 3.784.072; PT. Pupuk Iskandar Muda

5.572.877. Pupuk SP-36 PT. Petrokimia Gresik 5.391.054.

Pupuk ZA PT. Petrokimia Gresik 3.153.593; Pupuk NPK PT.

Petrokimia Gresik 5.939.566; PT. Pupuk Kujang 4.438.779; PT.

Pupuk Kalimantan Timur 5.153.562 dan Pupuk Organik PT.

Pupuk Sriwidjaya Palembang 1.583.353; PT. Petrokimia Gresik

1.934.332; PT. Pupuk Kujang 1.754.794; PT. Pupuk Kalimantan

Timur 1.770.997; PT. Pupuk Iskandar Muda 1.893.761.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, realisasi fisik kegiatan Penyusunan keputusan tentang

HPP pupuk bersubsidi 2014 sampai diterbitkannya Keputusan

Menteri Pertanian Nomor 406/Kpts/SR.130/3/2014 tentang

Penetapan Harga Pokok Penjualan Pupuk Bersubsidi untuk

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

17

Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014 tanggal 17 Maret 2014

mencapai 100 % atau dalam kategori Berhasil. Sedang untuk

realisasi keuangannya mencapai 90,90 % atau katagori

Berhasil.

3.2.4. Kegiatan Sosialisasi Permentan tahun 2015 tentang Alokasi

Pupuk Bersubsidi Tahun 2015.

Dalam rangka pelaksanaan subsidi pupuk Tahun Anggaran 2015

dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor

130/Permentan/SR.130/11/2014 tentang Kebutuhan dan Harga

Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian

Tahun Anggaran 2015 tanggal 27 Nopember 2014, perlu

ditindaklanjuti dengan segera disusun dan diterbitkannya

Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota yang akan dijadikan

dasar/payung hukum bagi Produsen pupuk dalam melaksanakan

penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di masing-masing

wilayah.

Hasil Capaian Kinerja

Surat Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh

Indonesia; Nomor 905/HK.140/B.5/11/2014 Hal Penyampaian

Permentan No. 130/Permentan/SR.130/11/2014 tanggal 28

Nopember 2014 sudah didistribusikan ke 33 Provinsi dan 470

Kabupaten/Kota.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, secara fisik realisasi kegiatan Sosialisasi Permentan

tahun 2015 tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2015

sampai didistribusikan Surat Dirjen kepada Gubernur dan

Bupati/Walikota di seluruh Indonesia mencapai 100 % atau

dalam kategori Berhasil. Sedang realisasi keuangannya

mencapai 68,85 % atau katagori Cukup Berhasil.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

18

3.2.5. Kegiatan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi dan

Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

Fasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian

oleh Pemerintah yang dimulai sejak tahun 2003 diharapkan

dapat mendukung kebijakan Pemerintah dalam peningkatan

Ketahanan Pangan Nasional dan surplus produksi padi 10 juta

ton beras tahun 2014. Untuk tahun 2014 alokasi pupuk

bersubsidi ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 122/Permentan/SR.130/11/2013 tentang Kebutuhan dan

Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor

Pertanian TA 2014. Berdasarkan Keputusan tersebut telah

dilakokasikan volume masing-masing pupuk antara lain pupuk

Urea sebanyak 3.418.000 ton, SP-36 =760.000 ton, ZA =

800.000 ton, NPK = 2.000.000 ton dan Pupuk Organik = 800.000

ton. Penyaluran pupuk bersubsidi tersebut diserahkan kepada

Produsen Pupuk dengan wilayah tanggungjawab masing-masing

produsen diatur oleh PT. Pupuk Indonesia (Persero).

Pembayaran atas penyaluran pupuk bersubsidi mengacu kepada

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

209/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan dan

Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk, dimana pembayaran

subsidi pupuk kepada Pelaksana Subsidi Pupuk berdasarkan

laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran subsidi

pupuk yang memuat paling sedikit meliputi rencana dan realisasi

penyaluran pupuk bersubsidi kepada kelompok tani/petani.

Mencermati rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa

Keuangan terhadap pelaksanaan pengadaan dan penyaluran

pupuk bersubsidi tahun 2012 diantaranya dengan menyusun

prosedur rekonsiliasi atas penyaluran pupuk bersubsidi antara

Dinas Pertanian dengan Distributor dan atau Kios Pengecer.

Terhadap realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tersebut perlu

dilakukan verifikasi dan validasi oleh Tim Verifikasi dan validasi

secara berjenjang dari Kios Pengecer ke Kelompok Tani mulai

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

19

tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai tingkat

Pusat. Laporan hasil verifikasi dan validasi oleh Provinsi

dilakukan Verifikasi oleh Tim Verifikasi yang ditetapkan oleh

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selaku Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA).

Penyempurnaan sistem pembayaran subsidi pupuk dengan

melibatkan aparat pemerintah melalui Tim Verifikasi yaitu

dengan melakukan verifikasi penyaluran pupuk bersubsidi oleh

Kios Pengecer kepada Kelompok Tani/Petani diharapkan subsidi

pupuk yang dibayarkan lebih akuntabel dan tepat sasaran.

Konsekuensi dari ketentuan tersebut menuntut sistim

administrasi penjualan ditingkat kios pengecer yang lebih tertib

dan sempurna, yang selama ini merupakan titik awal

permasalahan penyaluran pupuk yang akan mempengaruhi

proses verifikasi.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, secara fisik realisasi kegiatan Penyusunan Petunjuk

Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk

Bersubsidi, dalam kategori Berhasil. Sedang realisasi keuangan

mencapai 98,18 % atau katagori Berhasil.

3.2.6. Kegiatan Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Penyaluran

Pupuk Bersubsidi Tahun 2014

Kebijakan Pemerintah dalam penetapan sasaran surplus

produksi padi sebanyak 10 juta ton tahun 2014 telah diikuti

dengan program pengadaan pupuk yang mampu dibeli oleh

petani melalui pupuk bersubsidi. Pada tahun 2014 pemerintah

telah menyediakan pupuk subsidi sebanyak 7,778 juta Ton

dengan nilai Rp 18,04 Triliun. Agar pelaksanaan penyaluran

pupuk bersubsidi dapat dilaksanakan secara tepat maka

pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menerbitkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

122/Permentan/SR.130/11/2013 tentang Kebutuhan dan Harga

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

20

Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian

Tahun Anggaran 2014.

Jumlah pupuk bersubsidi sebanyak 7,778 juta ton tersebut

diperkirakan hanya akan mencukupi kebutuhan sampai dengan

akhir Oktober 2014. Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan

bulan Desember 2014 pemerintah melalui Undang - Undang

Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2013 Tentang APBN TA. 2014 dapat

menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai rencana kebutuhan

maksimal sebanyak 9,55 juta ton. Perubahan alokasi tersebut

ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

103/Permentan/SR.130/8/2014 tentang Perubahan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 122/Permentan/SR.130/11/2014

tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014.

Berdasarkan peraturan tersebut telah dialokasikan volume

masing-masing pupuk antara lain pupuk Urea sebanyak

4.100.000 ton, SP-36 = 850.000 ton, ZA = 1.050.000 ton, NPK =

2.550.000 ton dan Pupuk Organik = 1.000.000 ton.

Penyaluran pupuk bersubsidi tersebut dilakukan oleh Produsen

Pupuk dengan wilayah tanggungjawab masing-masing produsen

diatur oleh PT. Pupuk Indonesia (Holding Company).

Pembayaran atas penyaluran pupuk bersubsidi mengacu kepada

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor

209/PMK.02/2013 tentang tatacara Penyediaan, Pencairan dan

Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk, dimana pembayaran

subsidi pupuk kepada Pelaksana Subsidi Pupuk berdasarkan

laporan pertanggungjawaban pengguna anggaran subsidi pupuk

yang memuat paling sedikit meliputi rencana dan realisasi

penyaluran pupuk bersubsidi kepada kelompok tani / petani.

Mencermati rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) terhadap pelaksanaan pengadaan dan

penyaluran pupuk bersubsidi, tahun 2014 dilakukan verifikasi

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

21

dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi secara berjenjang

mulai tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi yang

dilakukan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk dengan Keputusan

Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Provinsi,

Kabupaten/Kota.

Penyempurnaan sistim pembayaran subsidi pupuk dengan

melibatkan aparat pemerintah melalui tim Verifikasi terhadap

penyaluran pupuk bersubsidi oleh Kios Pengecer kepada

Kelompok Tani/Petani tersebut dengan harapan subsidi pupuk

yang dibayarkan lebih akuntabel dan tepat sasaran. Konsekuensi

dari ketentuan tersebut menuntut sistim administrasi penjualan

ditingkat kios pengecer yang lebih tertib dan sempurna, yang

selama ini merupakan titik awal permasalahan penyaluran pupuk

yang akan mempengaruhi proses verifikasi.

Pada tahun 2014 dilaksanakan kegiatan verifikasi dan validasi

penyaluran pupuk bersubsidi di 16 provinsi. Berdasarkan kriteria

pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran, kegiatan ini

sampai Desember 2014 secara fisik terealisasii 100 %, sedang

realisasi keuangannya mencapai 91,03 %, sehingga baik fisik

dan keuangan masuk dalam katagori Berhasil.

3.2.7. Kegiatan Fasilitasi Pupuk Organik Melalui Pengembangan

Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

merupakan kegiatan bantuan sosial yang diberikan kepada

masyarakat tani sebagai salah satu upaya memperbaiki

kesuburan lahan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Dengan memberikan fasilitasi bantuan berupa Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) diharapkan petani dapat memproduksi

dan dan menggunakan pupuk organik insitu secara optimal.

Fasilitasi yang diberikan dalam kegiatan UPPO antara lain

bangunan rumah kompos, bangunan bak fermentasi, alat

pengolah pupuk organik (APPO), kendaraan roda 3, bangunan

kandang ternak komunal dan ternak sapi.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

22

Pembangunan UPPO diarahkan pada lokasi yang memiliki

potensi sumber bahan baku pembuatan kompos, terutama

limbah organik/limbah panen tanaman, kotoran ternak/limbah

ternak dan sampah organik rumah tangga pada kawasan sentra

produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat dan

peternakan. Pada tahun 2014 target untuk pembangunan

UPPO adalah 830 unit yang tersebar di 24 provinsi, 166

kabupaten. Secara fisik sampai bulan Desember target telah

tercapai 100 %, sedangkan realisasi keuangan mencapai

99,60 %, sehingga baik fisik maupun keuangan masuk dalam

katagori Berhasil.

Kontribusi kegiatan pengembangan Rumah Kompos melalui Unit

Pengolah Pupuk Organik (UPPO) adalah memenuhi kebutuhan

pupuk organik insitu oleh dan untuk petani, utamanya untuk

mendukung kegiatan SRI di lokasi setempat atau masyarakat.

Selain itu juga menyediakan fasilitasi terpadu untuk pengolahan

bahan organik (jerami, sisa tanaman, limbah ternak, sampah

organik) menjadi kompos (pupuk organik), memperbaiki

kesuburan dan produktivitas lahan pertanian serta melestarikan

sumberdaya lahan pertanian dan lingkungan.

3.2.8. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Dalam rangka pengawasan pupuk dan pestisida Direktorat

Pupuk dan Pestisida menargetkan melakukan pengujian sampel

pupuk sebanyak 50 contoh dan pestisida sebanyak 50 contoh.

Realisasi kegiatan pengawasan pupuk dan pestisida pada tahun

2014 adalah analisa sampel pupuk sebanyak 50 contoh dan

analisa sampel pestisida sebanyak 50 contoh dari target masing-

masing 50 contoh untuk pupuk dan pestisida, sehingga realisasi

berdasarkan target adalah sebesar 100% untuk analisa pupuk

dan 100% untuk analisa pestisida (katagori capaian Berhasil).

Realisasi keuangan untuk melakukan untuk melakukan uji

analisa mutu pupuk dan pestisida 90,90 % untuk pupuk dan

90,50 % untuk pestisida (kategori capaian Berhasil).

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

23

Kontribusi dari kegiatan pengawasan pupuk dan pestisida adalah

untuk menjamin mutu dan efektivitas pupuk dan pestisida yang

dipergunakan oleh petani sehingga produksi pertanian akan

meningkat.

3.2.9. Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pupuk

Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pupuk merupakan

kegiatan untuk melakukan evaluasi teknis terhadap permohonan

pendaftaran pupuk baik pupuk anorganik, pupuk organik, pupuk

hayati dan pembenah tanah yang masuk ke Kementerian

Pertanian. Kegiatan evaluasi teknis pendaftaran pupuk tersebut

ditujukan dalam rangka menjamin pupuk dan pembenah tanah

yang beredar memenuhi standar minimal mutu dan

efektivitasnya sehingga upaya perbaikan kualitas dan

peningkatan produksi lahan dapat tercapai, tidak mengganggu

kelestarian hidup dan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah memproses

permohonan pendataran pupuk dan pembenah tanah,

melakukan rapat bulanan dengan tim teknis pendaftaran pupuk,

melakukan supervisi laboratorium dan lembaga uji pupuk,

melakukan fasilitasi pelayanan pendaftaran pupuk dan

pembenah tanah, melaksanakan rencana penyempurnaan

Permentan Nomor 43 dan70 tahun 2011.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, secara fisik kegiatan fasilitasi pendaftaran pupuk

sampai dengan bulan Desember 2014 mencapai 350 produk

atau 175 %, dalam kategori Sangat Berhasil. Hal ini

dikarenakan penilaian capaian melalui metode scoring dalam

kisaran > 100%. Sedang untuk realisasi keuangannya

mencapai 48,3 %, sehingga masuk dalam katagori Kurang

Berhasil .

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

24

3.2.10. Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pestisida

Pendaftaran pestisida merupakan salah satu bagian bagian dari

pengelolaan pestisida yang bertujuan untuk mendapatkan nomor

pendaftaran dan izin pestisida melalui proses evaluasi atau

kajian ilmiah yang didasarkan pada efektivitas dan keamanan

lingkungan. Karena sifat pestisida yang berpotensi dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan

keanekaragaman hayati, menyebabkan resistensi, resurjensi,

timbulnya hama baru, serta gangguan kesehatan manusia dan

makhluk hidup lainnya, sehingga pestisida harus dikelola dengan

penuh kehati-hatian.

Pendaftaran pestisida untuk mendapatkan nomor pendaftaran

dan izin pestisida dilakukan melalui beberapa tahap yang

meliputi:

penyerahan dokumen persyaratan administrasi, teknis, dan

lainnya;

pemeriksaan dan penilaian dokumen oleh tim teknis; dan

evaluasi pendaftaran oleh Komisi Pestisida melalui rapat

pleno sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam

penerbitan nomor pendaftaran dan izin pestisida.

Permohonan pendaftaran pestisida dapat diterima apabila telah

memenuhi semua persyaratan administrasi maupun persyaratan

teknis sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 24/Permentan/ SR.140/4/2011 dengan melengkapi

semua keterangan yang diminta dalam formulir pendaftaran

pestisida. Apabila penggunaan pestisida terbukti menimbulkan

dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan/atau

kelestarian lingkungan hidup, baik terjadi di Indonesia maupun di

negara lain, izin dapat ditinjau kembali atau dicabut.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, secara fisik kegiatan pelayanan pendaftaran pestisida

sampai dengan bulan Desember 2014 berjumlah 562 produk,

dslsm katagori Sangat Berhasil. untuk pendaftaran pestisida

tetap baru dan tetap ulang. Sedang untuk realisasi keuangannya

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

25

mencapai 63,2 %, sehingga masuk dalam katagori Cukup

Berhasil .

Kegiatan pasca registrasi yang meliputi monitoring dan evaluasi

efikasi, resistensi, residu, dampak lingkungan akibat penggunaan

pestisida dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan kewenangan

masing-masing sektor dan/atau pemilik pestisida.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________ 10

Tabel 4. Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Direktorat Pupuk dan Pestisida 

Indikator Kinerja Target Satuan Realisasi Fisik % Capaia

n

Anggaran Tersedia (Rp.

Juta)Realisasi

Keuangan (Rp. Juta) % Capaian

1. Jumlah Pupuk Bersubsidi 9.550.000 Ton

8.858.070 92,75 Berhasil

18.047.250,0

0

16.894.430,00

93,61 Berhasil

Urea 4.100.000 Ton

3.979.765 97,07 Berhasil

6.039.860,00 5.693.790,00

94,27 Berhasil

SP - 36 850.000 Ton

795.179 93,55 Berhasil

2.577.200,00 2.380.540,00

92,37 Berhasil

ZA 1.050.000 Ton

971.824 92,55 Berhasil

1.402.870,00 1.397.100,00

99,59 Berhasil

NPK 2.550.000 Ton

2.372.539 93,04 Berhasil

6.899.830,00 6.575.470,00

95,30 Berhasil

Organik 1.000.000 Ton

738.763 73,88 Cukup

berhasil

1.127.490,00

847.530,00

75,17 Cukup

berhasil

2. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015 1 Permentan 1 100 Berhasil

42,00

34,26

81,57 Berhasil

3.Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014 1 Keputusan 1 100 Berhasil

69,50

63,17

90,89 Berhasil

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015 33 Provinsi 33 100 Berhasil

437,60

301,31

68,86

Cukup Berhasil

5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi 1 Pedoman 1 100 Berhasil

353,60

347,15

98,18 Berhasil

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2015 16 Provinsi 16 100 Berhasil

660,10

600,92

91,03 Berhasil

7. Jumlah terbangunnya rumah kompos melaui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) 830 Unit 830 100 Berhasil

166.000,00

166.000,00

100,00 Berhasil

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________ 11

8. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia 50 Sampel 50 100 Berhasil

913,03

829,95

90,90 Berhasil

9. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia 50 Sampel 50 100 Berhasil

369,87

334,62

90,47 Berhasil

10.Jumlah pendaftaran pupuk 200 Ijin 350 175 Sangat

Berhasil

340,08

164,41

48,34 Kurang

Berhasil

11.Jumlah pendaftaran pestisida 200 Ijin 562 281 Sangat

Berhasil

248,11

156,92

63,25 Cukup

berhasil

Catatan: Pembayaran pupuk bersubsidi yang dilakukan hanya bersifat sementara, berdasarkan dokumen yang diajukan oleh masing-masing produsen,

sedangkan realisasi pembayaran final dilakukan berdasarkan hasil Audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

28

3.3. Evaluasi Kinerja

Berdasarkan hasil penyajian data dan informasi pengukuran

capaian kinerja masing-masing sasaran strategis dapat

diintepretasikan keberhasilan akuntabilitas kinerja Direktorat

Pupuk dan Pestisida secara keseluruhan. Hasil pengukuran

capaian kinerja kegiatan dengan indikator yang ditetapkan, secara

keseluruhan dapat mencapai target.

Direktorat Pupuk dan Pestisida berada di bawah struktur

organisasi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

mulai tahun 2011 sehingga pertanggungjawaban kegiatan di

Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 dibandingkan dengan

tahun 2011 sampai 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

Kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor

pertanian dilakukan di 33 (tiga puluh tiga) provinsi yang

bertujuan untuk mendorong penerapan pemupukan

berimbang guna meningkatkan produktivitas dan kualitas

hasil pertanian. Pupuk yang disubsidi adalah Urea, ZA,

SP-36, NPK dan pupuk organik yang diproduksi oleh

BUMN Pupuk. Rincian jumlah pupuk yang disubsidi pada

tahun 2011 berdasarkan Permentan Nomor.

06/Permentan/SR.130/2/2011 adalah sebagai berikut :

Urea 5.100.000 Ton, SP-36 750.000 Ton, ZA

850.000 Ton, NPK 2.350.000 Ton dan Organik

703.986 Ton. Dengan adanya SK Menteri Pertanian

Nomor 3293/Kpts/SR.130/7/2011 tanggal 8 Juli 2011

terdapat penghematan anggaran subsidi sebesar

Rp 814.470.000.000,- sehingga alokasi pupuk bersubsidi

diubah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

86/Permentan/SR.130/12/2011 menjadi : Urea 4.954.238

Ton, SP-36 750.000 Ton, ZA 975.000 Ton dan NPK

2.350.000 Ton dan Organik 703.986 Ton. Sedangkan

pada tahun 2012 berdasarkan Permentan Nomor.

87/Permentan/SR.130/12/2011 adalah sebagai berikut :

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

29

Urea 5.100.000 Ton, SP-36 1.000.000 Ton, ZA

1.000.000 Ton, NPK 2.593.920 Ton dan Organik

835.000 Ton. Pada tahun 2013 berdasarkan Permentan

Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 adalah sebagai

berikut : Urea sebanyak 4.100.000 Ton, SP-36 sebanyak

850.000 Ton, ZA sebanyak 1.000.000 Ton, NPK sebanyak

2.400.000 Ton dan Organik sebanyak 900.000 Ton,

yang kemudian dilakukan perubahan terhadap alokasi

pupuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

123/Permentan/SR.130/11/2013 tanggal 20 November

2013, dengan alokasi pupuk urea sebanyak

3.860.101 Ton, SP-36 sebanyak 805.396 Ton, ZA

sebanyak 1.075.000 ton, NPK sebanyak 2.135.224 ton

serta Organik sebanyak 739.329 ton.

Pada tahun 2014 rincian jumlah pupuk subsidi

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

122/Permentan/SR.130/11/2013 adalah Urea 3.418.000

Ton, SP-36 760.000 Ton, ZA 800.000 Ton, NPK

2.000.000 Ton dan Organik 800.000 Ton. Kemudian

ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

103/Permentan/SR.130/8/2014 tentang Perubahan atas

Permentan Nomor 122/Permentan/SR.130/11/2014

tanggal 26 November 2013 dengan alokasi pupuk urea

sebanyak 4.100.000 ton, SP-36 sebanyak 850.000 ton, ZA

sebanyak 1.050.000 Ton, NPK 2.550.000 Ton dan

Organik 1.000.000 Ton. Realisasi penyaluran pupuk

subsidi tahun 2011 sampai 2014 sebagaimana tabel 5.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

30

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 *)

1 Urea Target (ton) 4.954.238,00       5.100.000,00          3.860.101      4.100.000      6.704,40        5.063,30        5.490,42        6.039,87       

Realisasi (ton) 4.302.143,55       4.095.548,72          3.885.658      3.979.765      5.793,33        5.063,30        5.314,12        11.387,59     

Persentase 86,84                    80,30                        100,66           97,07              86,41              100,00           96,79              188,54          

2 SP‐36 Target (ton) 750.000,00          1.000.000,00          805.396         850.000         1.565,88        1.870,03        2.008,55        2.577,20       

Realisasi (ton) 719.721,46          855.490,70              824.055         795.179         1.502,65        1.870,03        2.008,55        2.380,54       

Persentase 95,96                    85,55                        102,32           93,55              95,96              100,00           100,00           92,37             

3 ZA Target (ton) 975.000,00          1.000.000,00          1.075.000      1.050.000      1.029,86        1.160,12        1.412,09        1.402,87       

Realisasi (ton) 942.415,90          1.000.034,59          1.070.419      971.824         995,44           1.160,12        1.412,09        1.397,10       

Persentase 96,66                    100,00                     99,57              92,55              96,66              100,00           100,00           99,59             

4 NPK Target (ton) 2.350.000,00       2.593.920,00          2.131.224      2.550.000      5.373,54        5.147,08        5.965,21        6.899,83       

Realisasi (ton) 1.760.252,78       2.136.915,82          2.277.873      2.372.539      4.065,32        5.147,08        5.965,21        6.575,47       

Persentase 74,90                    82,38                        106,88           93,04              75,65              100,00           100,00           95,30             

5 Organik Target (ton) 703.986,00          835.000,00              739.329         1.000.000      888,87           717,94           951,79           1.087,84       

Realisasi (ton) 369.467,21          724.032,15              800.360         738.763         467,82           717,94           951,79           847,53          

Persentase 52,48                    86,71                        108,25           73,88              52,63              100,00           100,00           77,91             

Target (ton) 9.733.224             10.528.920,00        8.611.050      9.550.000      15.562,55      13.958,47      15.828,06      18.007,61     

Realisasi (ton) 8.094.001             8.812.021,99          8.858.365      8.858.070      12.824,56      13.958,47      15.651,76      22.588,24     

Persentase 83,16                    83,69                        102,87           92,75              82,41              100,00           98,89              125,44          

*) Kondisi: Sampai dengan Tagihan Subsidi Bulan Nopember 2014

Tabel 5. Rencana dan Realisasi Penyediaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014

No Jenis Pupuk

Jumlah

Fisik (Ton) Keuangan (Rp. M)

3.3.2. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Pupuk

Keberhasilan program ketahanan pangan salah satunya

ditentukan oleh penyediaan sarana produksi pertanian

terutama ketersediaan pupuk di tingkat petani, karena

pupuk merupakan saran produksi pokok yang diperlukan

oleh pelaku kegiatan usaha tani.

Menyadari akan pentingnya peranan pupuk dalam

peningkatan produksi hasil pertanian dan menghadapi

pesatnya perkembangan rekayasa formula pupuk,

pemerintah berkepentingan untuk mengatur penyediaan

pupuk yang memenuhi standar mutu dan terjamin

efektivitasnya. Untuk itu, pemerintah telah

mengamanatkan kepada menteri Pertanian untuk

melaksanakan pendaftaran pupuk dan pengawasan pada

tingkat rekayasa formula. Pupuk yang dipasarkan untuk

keperluan sector pertanian harus memenuhi standar mutu

dan terjamin efektivitasnya serta wajib terdaftar di

Kementerian Pertanian. Sampai dengan akhir tahun 2014

jumlah pupuk yang terdaftar dan belum berakhir izinnya di

Kementerian Pertanian berjumlah 2.307 merk dagang

yang terdiri dari pupuk an-organik sejumlah 1.368 merk

dan 939 merk pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah

tanah.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

31

Untuk melindungi petani dari peredaran dan penggunaan

pupuk yang tidak memenuhi standar, sangat diperlukan

adanya pengawasan yang komprehensif mulai dari

pengadaan, peredaran serta penggunaannya.

Salah satu kegiatan pelaksanaan pengawasan pupuk

adalah dengan pengambilan sampel pupuk di tingkat

pengecer atau distributor, kemudian melakukan pengujian

sampel pupuk di laboratorium/lembaga uji yang ditunjuk

oleh Kementerian Pertanian atau laboratorium yang sudah

memiliki standar KAN (Komite Akreditasi Nasional)

sebanyak 50 contoh. Hasil analisa sampel pupuk terdapat

dalam tabel berikut ini :

Tabel 6. Target dan Realisasi Analisa Sampel Pupuk 2011 - 2014

Target Renstra 2011 - 2014

Realisasi Total Realisasi

% Capaian

2011 2012 2013 2014

200 50 50 63 50 213 106,5

3.3.3. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Pestisida

Permasalahan pestisida di lapangan tidak hanya sebatas

beredarnya pestisida illegal/tidak terdaftar, tetapi juga

pestisida palsu, tidak sesuai mutu, repacking dan habis

masa berlaku izinnya. Khusus untuk pestisida terbatas

pelanggaran yang umum terjadi adalah pengguna

pestisida terbatas maupun kios penjual pestisida terbatas

belum mengikuti pelatihan pestisida terbatas

sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri

Pertanian Nomor: 24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang

Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida.

Disadari keberadaan petugas pengawas, PPNS serta

Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) baik

provinsi maupun Kabupaten/Kota belum mampu

mengatasi permasalahan di lapangan. Hal ini disebabkan

karena belum optimalnya kinerja komisi tersebut serta

masih lemahnya pemahaman mekanisme pengawasan.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

32

Salah satu kegiatan pelaksanaan pengawasan pestisida

adalah dengan pengambilan sampel pestisida di tingkat

pabrik/distributor/pengecer, kemudian melakukan

pengujian sampel pestisida di lembaga uji mutu pestisida

yang ditunjuk oleh Kementerian Pertanian atau

laboratorium yang sudah memiliki standar KAN (Komite

Akreditasi Nasional) sebanyak 50 contoh. Hasil analisa

sampel pestisida terdapat dalam tabel berikut ini :

Tabel 7. Target dan Realisasi Analisa Sampel Pestisida 2011 - 2014

Target Renstra 2011 - 2014

Realisasi Total Realisasi

% Capaian

2011 2012 2013 2014

200 49 50 50 50 199 99,5

3.3.4 Kegiatan Fasilitasi Pupuk Organik Melalui

Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).

Kegiatan pengembangan Rumah Kompos melalui

Pengembangan UPPO merupakan kegiatan yang

memfasilitasi masyarakat tani untuk dapat memproduksi

dan dan menggunakan pupuk organik insitu secara

optimal. Pada tahun 2011 sampai 2012 kegiatan tersebut

merupakan tanggung jawab dari Direktorat Perluasan dan

Pengelolaan Lahan. Namun selanjutnya mulai tahun 2013

sampai saat ini (2014) kegiatan tersebut menjadi

tanggung jawab Direktorat Pupuk dan Pestisida. Adapun

target dan realisasi kegiatan UPPO tahun 2011 -2014

adalah sebagai berikut :

Tabel. 8. Target dan Realisasi UPPO dan RPPO Tahun 2011-2014

Kegiatan  Target  Renstra 2011 ‐ 2014 

Realisasi  Total  % 

   2011 2012 2013 2014  Realisasi Capaian

UPPO   

2.424   

1.134   

100   

359     

830    

2.423   

99,96 

Rumah Kompos 

  371 

  241 

  ‐ 

  130  

   ‐            371 

  100,00 

   

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

33

Dibandingkan dengan renstra capaian kegiatan

pengembangan rumah kompos melalui Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) dikatagorikan Berhasil.

Scoring dalam kisaran 80 – 100 %.

3.4. Dukungan Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan fasilitasi pupuk dan

pestisida tahun 2014 didukung oleh sumberdaya manusia yang

seluruhnya berjumlah 62 orang. Secara rinci jumlah pegawai

Direktorat Pupuk dan Pestisida berdasarkan golongan dan

pangkatnya yaitu : Golongan II sebanyak 5 orang, golongan III

sebanyak 43 orang, golongan IV sebanyak 7 orang dan tenaga

harian lepas sebanyak 7 orang. Direktorat Pupuk dan Pestisida

dipimpin oleh Direktur (Eselon II) dengan 4 (empat) Sub Direktorat

yang masing-masing dipimpin pejabat Eselon III, dan 1 (satu)

Subbagian Tata Usaha yang dipimpin pejabat Eselon IV. Selain itu

Direktorat Pupuk dan Pestisida dibantu oleh tenaga harian lepas

sebanyak 7 orang. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan

Pestisida Berdasarkan Pangkat dan Golongan dapat dilihat pada

tabel berikut:

IV III II I1 Direktur 1 - - - 1

2 Subdit Pupuk An-Organik 2 9 0 0 11

3 Subdit Pengawasan Pupuk dan Pestisida 1 8 1 0 10

4 Subdit Pupuk Organik dan Pembenah Tanah 2 11 0 0 13

5 Subdit Pestisida 1 8 1 0 10

6 Subbagian Tata Usaha 0 7 3 0 10

7 Tenaga Harian Lepas - - - - 7

62Jumlah

Golongan PegawaiTabel 9. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Pangkat dan Golongan

No Struktur Organisasi Total (Orang)

Direktorat Pupuk dan Pestisida dibentuk berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

34

dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang pupuk dan pestisida pertanian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pupuk dan

Pestisida menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyediaan pupuk

organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida

serta pengawasan pupuk dan pestisida;

b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyediaan pupuk organik

dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta

pengawasan pupuk dan pestisida;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

penyediaan pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk

anorganik, dan pestisida serta pengawasan pupuk dan

pestisida;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

penyediaan pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk

anorganik dan pestisida serta pengawasan pupuk dan

pestisida.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pupuk dan

Pestisida.

Susunan organisasi Direktorat Pupuk dan Pestisida terdiri atas:

a. Subdirektorat Pupuk Organik dan Pembenah Tanah, terdiri

atas:

1) Seksi Tanaman Pangan

2) Seksi Hortikultura dan Perkebunan

b. Subdirektorat Pupuk An-Organik

1) Seksi Tanaman Pangan

2) Seksi Hortikultura dan Perkebunan

c. Subdirektorat Pestisida

1) Seksi Pestisida Kimia

2) Seksi Pestisida Hayati

d. Subdirektorat Pengawasan Pupuk dan Pestisida

1) Seksi Pengawasan Pupuk

2) Seksi Pengawasan Pestisida

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

35

e. Subbagian Tata Usaha

Adapun distribusi pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida

berdasarkan Sebaran Pejabat Eselon III dan IV terlihat dalam

tabel berikut:

No Pejabat Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Eselon III 4 Orang 0 Orang 4 Orang

2 Eselon IV 3 Orang 6 Orang 9 Orang

13 Orang

Tabel 10. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Sebaran Pejabat Eselon III dan IV

Jumlah

Distribusi pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida berdasarkan

sebaran pegawai per golongan terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 11. Distribusi Pegawai Direktorat Berdasarkan Sebaran Pegawai Per Golongan

No Golongan A B C D E Jumlah

1 Golongan I - - - - - 0

2 Golongan II - - 5 - - 5

3 Golongan III 7 15 13 8 - 43

4 Golongan IV 3 3 - 1 - 7

55Jumlah

3.5. Akuntabilitas Keuangan Direktorat Pupuk dan Pestisida

Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Pupuk dan

Pestisida TA 2014 dibiayai dana APBN yang tertuang dalam DIPA

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian. Total anggaran yang dikelola Direktorat Pupuk dan

Pestisida sebesar Rp. 175.513.500.000,- (Seratus tujuh puluh lima

milyar lima ratus tiga belas juta lima ratus ribu rupiah). Rincian

realisasi anggaran dalam Tabel berikut:

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

36

Tabel 12. Anggaran dan Realisasi Anggaran Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun

2014.

NO KETERANGAN ANGGARAN REALISASI % SISA %

01.01.3993 FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA 175.513.500.000   172.946.474.054       98,5% 2.567.025.946         1,5%

1 006. Laporan kegiatan dan pembinaan [Base Line] 7.631.200.000       5.758.141.449           75,5% 1.873.058.551         24,5%

006.001 PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN PUPUK 3.496.064.000       2.626.974.331           75,1% 869.089.669            24,9%

11 PENYUSUNAN KEBIJAKAN PUPUK BERSUBSIDI 1.514.248.000       1.182.098.917           78,1% 332.149.083            21,9%

12 PERTEMUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN PUPUK TAHUN 2015 261.907.000           258.977.250               98,9% 2.929.750                 1,1%

13 FASILITASI PENGEMBANGAN RUMAH KOMPOS 74.000.000             70.684.800                 95,5% 3.315.200                 4,5%

14 FASILITASI PELAYANAN PENDAFTARAN PUPUK DAN PEMBENAH TANAH 340.084.000           164.409.228               48,3% 175.674.772            51,7%

16 FASILITASI KETATAUSAHAAN DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA 397.800.000           344.701.250               86,7% 53.098.750              13,3%

17 FASILITASI PERENCANAAN, PELAPORAN DAN EVALUASI DIREKTORAT P 305.100.000           223.330.100               73,2% 81.769.900              26,8%

18 PENGEMBANGAN SUMBERDAYA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA 602.925.000           382.772.786               63,5% 220.152.214            36,5%

006.002 PEMBINAAN KEGIATAN PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA 4.135.136.000       3.131.167.118           75,7% 1.003.968.882         24,3%

11 PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA 644.491.000           563.343.045               87,4% 81.147.955              12,6%

A Pelatihan Petugas  Pengawas  Pupuk dan Pestisida 113.016.000           101.605.311               89,9% 11.410.689              10,1%

B Koordinasi  Pengawasan Pupuk dan Pestisida 162.300.000           159.309.600               98,2% 2.990.400                 1,8%

C Pemberdayaan PPNS Pupuk Dan Pestisida Pusat 87.800.000             48.895.200                 55,7% 38.904.800              44,3%

D Diklat PPNS Pupuk dan Pestisida Kerjasama dengan Mabes  POLRI 281.375.000           253.532.934               90,1% 27.842.066              9,9%

12 PENGAWASAN PUPUK 1.807.925.000       1.430.867.736           79,1% 377.057.264            20,9%

A Pelaksanaan Pengawasan Pupuk 913.025.000           829.945.852               90,9% 83.079.148              9,1%

B Fasilitasi  Tim Pupuk 660.100.000           600.921.884               91,0% 59.178.116              9,0%

C Rekonsil iasi  dan Audit Penyaluran Pupuk Bersubsidi 234.800.000           ‐                                    0,0% 234.800.000            100,0%

13 PENGAWASAN PESTISIDA 369.870.000           334.623.400               90,5% 35.246.600              9,5%

A Pelaksanaan Pengawas Pestisida 369.870.000           334.623.400               90,5% 35.246.600              9,5%

14 FASILITASI DAN EVALUASI DOKUMEN PENDAFTARAN PESTISIDA 248.110.000           156.924.400               63,2% 91.185.600              36,8%

A Pendaftaran Pestisida 248.110.000           156.924.400               63,2% 91.185.600              36,8%

15 PEMBINAAN DAN EVALUASI PENGGUNAAN PESTISIDA 370.000.000           363.030.537               98,1% 6.969.463                 1,9%

16 FASILITASI KOMISI PESTISIDA 613.620.000           232.888.000               38,0% 380.732.000            62,0%

17 PERTEMUAN SOSIALISASI PERMENTAN TENTANG SYARAT DAN TATA CA 500.000                   ‐                                    0,0% 500.000                    100,0%

18 PERTEMUAN KOORDINASI LEMBAGA UJI PESTISIDA (MUTU, EFIKASI D 20.620.000             2.720.000                   13,2% 17.900.000              86,8%

19 RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PESTISIDA 60.000.000             46.770.000                 78,0% 13.230.000              22,1%

2 010. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)  167.391.800.000   166.742.803.605       99,6% 648.996.395            0,4%

010. 001 FASILITASI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK 167.391.800.000   166.742.803.605       99,6% 648.996.395            0,4%

11 PENGADAAN UPPO 166.000.000.000   166.000.000.000       100,0% ‐                                  0,0%

13 PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN UPPO DAN RP3O 1.391.800.000       742.803.605               53,4% 648.996.395            46,6%

3 996. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 490.500.000           445.529.000               90,8% 44.971.000              9,2%

996. 001 ALAT PENGOLAH DATA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA 490.500.000           445.529.000               90,8% 44.971.000              9,2%

11 PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA MENDUKUNG KETATAUSAHAAN D 161.000.000           151.505.500               94,1% 9.494.500                 5,9%

12 PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA MENDUKUNG SUBDIT POPT 96.500.000             86.012.500                 89,1% 10.487.500              10,9%

13 PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA MENDUKUNG SUBDIT PENGAWAS 109.000.000           100.837.000               92,5% 8.163.000                 7,5%

14 ALAT PENGOLAH DATA MENDUKUNG SUBDIT PUPUK ANORGANIK 92.000.000             80.861.500                 87,9% 11.138.500              12,1%

15 ALAT PENGOLAH DATA MENDUKUNG SUBDIT PUPUK PESTISIDA 32.000.000             26.312.500                 82,2% 5.687.500                 17,8%

Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Pupuk dan

Pestisida TA 2014 dibiayai dana APBN yang tertuang dalam DIPA

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian. Total anggaran yang dikelola Direktorat Pupuk dan

Pestisida sebesar Rp. 175.513.500.000,- . Rincian dalam Tabel

12.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

37

3.5.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Realisasi keuangan kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 21.047.254.086.000,-

sesuai DIPA Nomor : SP DIPA 99.07.1.984149/2014

tanggal 29 Januari 2014. Realisasi sampai dengan akhir

Desember mencapai Rp. 19.894.445.412.867,- sehingga

sisa dana yang tersedia sebesar Rp. 1.152.808.673.133,-

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 13. Data Perkembangan Realisasi Anggaran Kegiatan

Subsidi Pupuk TA. 2014

Realisasi keuangan kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi

TA 2014 sebesar Rp. 16.894.445.412.867,- merupakan

penyaluran pupuk bersubsidi dampai dengan bulan

Nopember 2014. Sedangkan volume/jumlah pupuk

bersubsidi yang disalurkan bulan Desember 2014 belum

bisa dihitung mengingat belum dilakukan verifikasi

dokumen penyaluran, sehingga diusulkan permintaan

penyediaan dana cadangan untuk pembayaran pupuk

bersubsidi kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan

Kementerian Keuangan sebesar Rp. 1.152.808.673.133,-.

Anggaran yang disediakan dalam rekening Dana

Cadangan atas nama Menteri Keuangan tersebut

merupakan sisa dana pembayaran subsidi pupuk tahun

2014. Mengingat sisa dana pembayaran subsidi tersebut

lebih kecil dari usulan penempatan dana cadangan subsidi

pupuk TA 2014 yang disampaikan produsen pupuk

bersubsidi, maka apabila ada kekurangan pembayaran

subsidi pupuk tahun 2014 akan disediakan pada tahun

anggaran berikutnya.

Sudah Terbayarkan % Telah Diverifikasi Jml sd Akhir Desember  %

(1) (2) (3) (4) (5) = (4:3) (6) (7) = (4)+(6) (8) = (7:3) (9) = (3) ‐ (7) (10)

1 Subsidi Pupuk Tahun 2014 18.047.254.086.000   13.801.443.195.501   76,47       3.093.002.217.366   16.894.445.412.867         93,61       1.152.808.673.133   1.152.808.673.133     

2 Kurang Bayar 2012 3.000.000.000.000     3.000.000.000.000     100,00     ‐                           3.000.000.000.000           100,00     ‐                           ‐                              

21.047.254.086.000   16.801.443.195.501   79,83       3.093.002.217.366   19.894.445.412.867         94,52       1.152.808.673.133   1.152.808.673.133     JUMLAH

No. Uraian Pagu (Rp) Sisa (Rp)Usulan Pencadangan 

(Rp)

Perkembangan Realisasi (Rp)

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

38

3.5.2. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Realisasi keuangan kegiatan pengawasan pupuk dan

pestisida dengan melakukan analisa sampel pupuk dan

pestisida dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 1.282.895.000,- dan terealisasi sebesar

Rp. 1.164.569.252,- atau 90,78 %.

3.5.3. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik

Melalui Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO)

Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik terdiri 2

kegiatan yakni : (1) Pengadaan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) dan (2) Pendampingan Pengembangan

Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Realisasi

keuangan fasilitasi pengembangan pupuk organik

mencapai Rp. 166.742.803.605,- dari pagu anggaran

Rp. 167.391.800.000,- atau 99, 60 %.

3.6. Hambatan dan kendala

3.6.1. Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Penyerapan pupuk bersubsidi tidak mencapai alokasi

yang ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan:

Perencanaan subsidi pupuk tidak menggunakan HPP

yang mendekati riil;

Petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi

penyaluran pupuk bersubsidi kurang memadai;

Pemerintah daerah terlambat menetapkan alokasi

kebutuhan pupuk bersubsidi dan tidak menindaklanjuti

realokasi kebutuhan pupuk bersubsidi.

3.6.2. Pengawasan Pupuk dan Pestisida :

Koordinasi antar instansi terkait maupun dengan stake

holders lain belum optimal.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

39

Adanya otonomi daerah sering menyebabkan

terjadinya pergantian pegawai didaerah sehingga

koordinasi yang telah dilakukan tidak berjalan sesuai

harapan.

Belum optimalnya peran pengawasan oleh Komisi

Pengawasan pupuk dan Pestisida (KPPP) dan PPNS

di daerah karena ditemukan berbagai kasus

penyimpangan dalam penyediaan dan distribusi pupuk

subsidi.

Penerapan sanksi hukum yang diberikan pada pelaku

penyimpangan pupuk dan pestisida belum optimal.

Sosialisasi tentang pupuk dan pestisida yang terdaftar

belum optimal.

Kesulitan dalam mengelola/memusnahkan stok

pestisida yang tidak layak pakai (ilegal, palsu,

kadaluwarsa).

Petugas pengawas, KP3 dan PPNS pupuk dan

pestisida belum dapat bekerja secara optimal.

Penyimpangan-penyimpangan yang sering tejadi pada

pupuk adalah peredaran pupuk palsu, penyaluran

pupuk bersubsidi ke yang bukan peruntukannya.

Penyimpangan-penyimpangan yang sering pada

pestisida yaitu peredaran pestisida yang telah habis

masa berlaku izin pendaftaran, pestisida yang telah

diperpanjang izinnya tetapi di lapangan masih beredar

dengan izin lama, pelanggaran label dengan

memperluas sasaran penggunaan yang tidak sesuai

dengan izin pendaftaran, pestisida palsu, pewadahan

kembali, penjualan bebas pestisida terbatas,

penggunaan pestisida terbatas oleh petani/pengguna

yang tidak bersertifikat.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

40

3.6.3. Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik Melalui

Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

Lambatnya respon Dinas Pertanian/Dinas

Peternakan/Dinas Perkebunan untuk mengusulkan

Penetapan Tim Teknis dan Penetapan Kelompok

Penerima manfaat.

Kurang matangnya Dinas dalam melakukan CPCL

lokasi kegiatan.

Proses administrasi di daerah/kabupaten agak lambat.

Beberapa kelompok calon penerima kegiatan setelah

di verifikasi lapang tidak jelas keberadaannya.

Beberapa lokasi tidak sesuai kriteria teknis

sebagaimana dalam pedoman teknis.

Judul proposal yang diajukan tidak sesuai dengan

kegiatan yang diusulkan.

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut

Dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan,

upaya-upaya yang dilakukan dan dalam mengatasi permasalahan

yang timbul ditindaklanjuti dengan berbagai upaya seperti:

3.7.1. Meningkatkan Penyaluran Pupuk Subsidi

Perlu dibangunnya koordinasi antar Dinas Pertanian

terkait dengan Lembaga Penyuluh baik di tingkat

Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam pengawalan

perencanaan kebutuhan pupuk melalui penyusunan

RDKK, pengawalan penyediaan dan penyaluran

pupuk bersubsidi dengan skala prioritas pada

wilayah/kondisi pertanaman/kebutuhan untuk masing-

masing komoditas.

Perlu dorongan untuk mengoptimalkan peran Komisi

Pengawasan Pupuk dan Pestisida tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota sebagai wadah koordinasi Satuan

Kerja Dinas dan stakeholder (produsen dan lembaga

terkait) dalam pengawalan penyediaan dan

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

41

penyaluran pupuk bersubsidi di masing-masing

wilayah.

Perlu disepakatinya rencana kebutuhan pupuk yang

berbasis RDKK yang menajdi salah satu

pertimbangan dalam pengalokasian kebutuhan pupuk

bersubsidi untuk sektor pertanian per provinsi per

subsektor.

3.7.2. Meningkatkan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Melakukan pembinaan dan pengawasan pupuk dan

pestisida secara optimal dan intensif baik oleh

pengawas pusat, pengawas provinsi dan pengawas

kabupaten/kota serta instansi yang berkompeten di

bidang pengawasan pupuk dan pestisida, dengan

mendalami dan mencermati ketentuan-ketentuan

maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

di bidang pupuk dan pestisida.

Peran aktif Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dalam

penyempurnaan database RDKK, melalui pertemuan

secara rutin dengan produsen pupuk dan

kelembagaan penyuluhan guna menyusun RDKK

sehingga penyaluran pupuk bersubsidi sesuai data riil

dan dapat dipersiapkan lebih awal dan akurat.

Untuk mengatasi stok pestisida yang tidak layak pakai

yang ada di gudang Dinas Pertanian, perlu

dikoordinasikan dengan Bapedalda setempat dalam

pelaksanaan pemusnahannya agar sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Dalam menangani kasus-kasus pupuk dan pestisida

ditingkat lapang perlu dukungan dan peran aktif

Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3)

Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta Penyidik

Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagai ujung tombak di

lapangan. Sehingga terjalin koordinasi antar

pemerintah pusat, daerah, stakeholder dan

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

42

masyarakat dalam merumuskan langkah-langkah

operasional pelaksanaan pengawasan pupuk dan

pestisida.

Melakukan perbaikan dan menyempurnakan sistim

pengawasan sekaligus membentuk dan

mengefektifkan pelaksanaan tugas pengawas di

provinsi dan kabupaten/kota.

Meningkatkan kemampuan dan memberdayakan

PPNS secara maksimal serta peningkatan kerjasama

antara kepolisian, kejaksaan dan pengadilan dalam

penegakan hukum di Indonesia.

Mengoptimalkan kinerja KP3, PPNS dan

meningkatkan koordinasi antara pusat, provinsi,

dengan KP3 kabupaten/kota sesuai tugas, fungsi dan

wewenangnya serta mendorong terbentuknya KP3 di

provinsi dan kabupaten/kota.

3.7.3. Meningkatkan Fasilitasi Pengembangan Pupuk

Organik Melalui Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

Mengoptimalkan koordinasi dengan kabupaten

CPCL lokasi kegiatan dilakukan lebih matang

Kelompok yang diajukan sebagai calon lokasi

kegiatan harus jelas keberadaannya (terdaftar di

kabupaten).

Proposal hendaknya dibuat berjenjang, diketahui

semua pihak, sehingga mempermudah koordinasi dan

pembinaan.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

43

BAB IV

PENUTUP

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pupuk dan

Pestisida, maka dalam rangka mendukung pencapaian empat target

sukses Kementerian Pertanian (swasembada berkelanjutan dan

pencapaian swasembada, diversifikasi pangan, peningkatan daya saing

dan nilai tambah ekspor, dan peningkatan kesejahteraan petani), telah

disusun Rencana Strategis dan Program Kerja Direktorat Pupuk dan

Pestisida Tahun 2011 – 2014 sebagai acuan dalam Fasilitasi Pupuk

dan Pestisida untuk mendukung sub sektor tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan. Pencapaian sasaran

dilaksanakan secara bertahap setiap tahun melalui berbagai program

dan kegiatan yang meliputi aspek Perencanaan dan Penyusunan

Kebijakan Pupuk, Pembinaan Kegiatan Pengawasan Pupuk dan

Pestisida, Fasilitas Pengembangan Pupuk Organik serta Alat Pengolah

Data dan Komunikasi. Direktorat Pupuk dan Pestisida dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, telah memberikan beberapa

keberhasilan antara lain peningkatan penyaluran pupuk bersubsidi dan

peningkatan pengawasan pupuk dan pestisida. Namun demikian,

mengingat pengelolaan pupuk dan pestisida juga menjadi kewenangan

berbagai instansi lain serta implementasi di lapangan sepenuhnya

dilaksanakan pemerintah daerah sejalan dengan kebijakan otonomi

daerah, maka sangat diperlukan koordinasi yang intensif, baik antar

instansi terkait di pusat dan daerah maupun antara pusat dan daerah.

Strategi pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahun

2014 antara lain meningkatkan koordinasi penyediaan dan penyaluran

pupuk bersubsidi bersama instansi terkait dan produsen pupuk,

memantapkan sistim distribusi pupuk pola tertutup menggunakan

RDKK yang akurat, mendorong pemupukan berimbang melalui

penggunaan pupuk majemuk dan pupuk organik, meningkatkan

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

44

kemampuan petugas daerah di bidang pupuk dan pestisida serta

partisipasi mendukung fasilitasi petugas pengawas.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran hasil

kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida selama tahun 2014, dan dapat

dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam mengambil langkah-langkah

strategis dan operasional serta penyusunan pelaksanaan kegiatan yang

akan datang.

______________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ___________________________

45

LAMPIRAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

RKT DIT PUKPES TA. 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................. 2

1.3. Sasaran ..................................................................................... 2

1.4. Dasar Hukum ............................................................................ 3

BAB II ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ............................................. 4

2.1. Visi dan Misi .............................................................................. 4

2.2. Tujuan dan Sasaran .................................................................. 4

2.3. Strategi ...................................................................................... 5

2.4. Kebijakan dan Program .............................................................. 5

BAB III PERENCANAAN KEGIATAN ........................................................... 7

3.1. Kegiatan dan Penjabaran Kegiatan dalam Sub Kegiatan ......... 7

3.2. Cara Melaksanakan Kegiatan .................................................... 7

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 10

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN .................................................. 11

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 ii

RKT DIT PUKPES TA. 2014

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam beberapa dekade terakhir ini, kondisi prasarana dan sarana pertanian

dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat

dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian, antara lain meningkatnya

jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisisasi pasar, pesatnya kemajuan

teknologi dan informasi, perubahan iklim global, kecilnya status kepemilikan lahan,

terbatasnya akses petani terhadap permodalan, dan kurangnya penyediaan pupuk

pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu,

dan harga), serta masih rendahnya pemanfaatan potensi alat dan mesin

pertanian, maka pembangunan pertanian khususnya target peningkatan produksi

dan produktivitas pertanian kedepan masih diperlukan adanya dukungan

prasarana dan sarana pertanian, melalui pengelolaan lahan dan air, peningkatan

akses permodalan bagi petani, penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas

6 (enam) tepat serta peningkatan pemanfaatan dan fasilitasi penyediaan alat

mesin pertanian.

Program dan kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian yaitu penyediaan pupuk pestisida yang

memenuhi azas 6 (enam) tepat, difokuskan untuk mendukung pembangunan

empat sub sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan

peternakan. Selanjutnya berkaitan dengan aspek pengelolaan kinerja instansi,

telah dibangun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

serta pengelolaan sumberdaya pelaksana kebijakan dan program berdasarkan

suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Di dalam SAKIP terdapat komponen-

komponen yang harus dipenuhi antara lain: Perencanaan Kinerja, Pengukuran

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Evaluasi dan Pemanfaatan Informasi Kinerja.

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja

berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan

indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 1

RKT DIT PUKPES TA. 2014

yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu substansi dari penyusunan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian indikator

kinerja.

Dalam SAKIP dokumen perencanaan yang harus diwujudkan secara

terintegrasi adalah rencana strategis, rencana kinerja dan penetapan kinerja.

Renstra memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah,

sedangkan rencana kinerja dan penetapan kinerja merupakan target dan

komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu. Rencana

kinerja merupakan penjabaran dari renstra memuat seluruh rencana atau target

kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah

indikator kinerja strategis yang relevan. Selanjutnya, rencana kerja disusun sesuai

dengan ketersediaan alokasi anggaran, yang dituangkan dalam suatu penetapan

kinerja. Penetapan kinerja akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam

LAKIP.

1.2. Maksud dan Tujuan

RKT Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 dimaksudkan sebagai

penjabaran dari Rencana Strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida dan acuan

dalam penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaksanaan kinerja pembangunan

prasarana dan sarana pertanian.

Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan

Pestisida Tahun 2014 adalah memberi acuan bagi pelaksana kegiatan di lingkup

Direktorat Pupuk dan Pestisida yang meliputi aspek penyediaan pupuk,

pengawasan peredaran pupuk dan pestisida serta pelayanan pendaftaran pupuk

dan pestisida.

1.3. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari RKT Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun

2014 adalah tersusunnya RKT Direktorat Pupuk dan Pestisida sebagai arahan

pelaksanaan kegiatan di lingkup Direktorat Pupuk dan Pestisida dalam melakukan

pembinaan dan melaksanakan tugas pokoknya terkait merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis bidang prasarana dan sarana

pertanian, koordinasi, manajemen, dan administrasi.

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 2

RKT DIT PUKPES TA. 2014

1.4. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pupuk

dan Pestisida adalah:

1. Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2. SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida 2011-2014.

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 3

RKT DIT PUKPES TA. 2014

II. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

2.1. Visi dan Misi

Dalam merumuskan visi dan misi Direktorat Pupuk dan Pestisida sebagai

landasannya adalah visi dan misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian periode 2011-2014 adalah: mewujudkan Direktorat Jenderal Prasarana

dan Sarana Pertanian sebagai motor penggerak tersedianya prasarana dan

sarana pertanian, untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut di atas, Direktorat Pupuk dan

Pestisida mengemban Misi sebagai berikut:

1. Memfasilitasi penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan pestisida

sesuai azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu dan harga)

2. Meningkatkan pengawasan atas penyediaan, penyimpanan dan penggunaan

pupuk dan pestisida

3. Meningkatkan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida

4. Mendorong peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam penyediaan

dan pengawasan pupuk dan pestisida

2.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida yang meliputi pupuk dan

pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat, adalah sebagai berikut:

1. Memfasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian dalam

rangka mendorong penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi serta

penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian.

2. Mengawasi peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah

lingkungan.

3. Memfasilitasi penyediaan pupuk organik insitu melalui pengembangan Unit

Pengolah Pupuk Organik (UPPO).

Sasaran yang disusun dalam rencana kinerja Direktorat Pupuk dan

Pestisida tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 4

RKT DIT PUKPES TA. 2014

1. Tersalurnya pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di 33 provinsi.

2. Terlaksananya pengawasan atas peredaran dan penggunaan pupuk secara

berimbang dan pestisida yang ramah lingkungan.

3. Terbangunnya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebagai sarana

penyediaan pupuk organik insitu oleh petani.

2.3. Strategi

Strategi yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran

Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah sebagai berikut :

1. Strategi penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi

Mendorong penggunaan pupuk majemuk dan pupuk organik melalui

pemberian subsidi harga pupuk, serta bantuan sarana pengolah pupuk organik

di tingkat petani.

2. Strategi dalam meningkatkan pengawasan pupuk dan Pestisida

Mendorong peran pemerintah daerah dalam pengawasan pupuk dan pestisida

melalui peningkatan kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3)

2.4. Kebijakan dan Program

Kebijakan Direktorat Pupuk dan Pestisida, dalam rangka menunjang

pembangunan pertanian adalah:

1. Penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian untuk mendorong

penerapan pupuk berimbang guna meningkatkan produktivitas dan kualitas

hasil pertanian.

2. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida ramah

lingkungan.

3. Peningkatan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida.

Program Direktorat Pupuk dan Pestisida, dalam rangka menunjang

pembangunan pertanian adalah: Fasilitasi Pupuk dan Pestisida dengan indikator

kinerja utama adalah:

1. Jumlah pupuk bersubsidi

2. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 5

RKT DIT PUKPES TA. 2014

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015

5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk

bersubsidi

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi

Tahun 2014

7. Jumlah terbangunnya Rumah Kompos melalui Unit Pengolahan Pupuk

Organik (UPPO)

8. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia

9. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia

10. Jumlah pendaftaran pupuk

11. Jumlah pendaftaran pestisida.

Indikator kinerja untuk masing-masing aspek yang menjadi tanggung jawab

Direktorat Pupuk dan Pestisida mencakup aspek pupuk organik, pupuk anorganik,

pestisida, dan pengawasan pupuk dan pestisida.

III. PERENCANAAN KEGIATAN

3.1. Kegiatan dan Penjabaran Kegiatan dalam Sub Kegiatan

Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan oleh

satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari perencanaan sasaran

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 6

RKT DIT PUKPES TA. 2014

terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber

daya berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan

dan teknologi,dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber

daya tersebut.

Sesuai amanat reformasi perencanaan dan penganggaran, disebutkan

bahwa program merupakan tanggung jawab unit Eselon-I dan dalam bentuk

kegiatan yang menjadi tanggung jawab unit kerja di lingkupnya. Kegiatan

menghasilkan output yang mendukung pencapaian outcome program.

Kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah: Kegiatan Fasilitasi Pupuk

dan Pestisida. Dalam Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida terdapat empat sub

kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Fasilitasi penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.

2. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida.

3. Pelayanan Pendaftaran Pupuk dan Pestisida.

4. Pengembangan pupuk organik dengan fasilitasi pembangunan Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO)

3.2. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan-kegiatan dalam Fasilitasi Pupuk dan Pestisida diprioritaskan untuk

mendukung Program Pengembangan dan Penyediaan Prasarana dan Sarana

Pertanian sesuai yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah TA. 2014.

Sasaran strategis yang disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan Direktorat

Pupuk dan Pestisida tahun 2014 adalah:

1. Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi

2. Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani

3. Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida

4. Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 7

RKT DIT PUKPES TA. 2014

Untuk mencapai Indikator Kinerja Utama dari Direktorat Pupuk dan Pestisida

tahun 2014 maka upaya utama yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi

Tersedianya Pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia sesuai azas 6

(enam) tepat:

a. Urea : 3.418.000 Ton

b. SP-36 : 760.000 Ton

c. ZA : 800.000 Ton

d. NPK : 2.000.000 Ton

e. Organik : 800.000 Ton

2. Pendampingan Penyaluran Pupuk

Pendampingan Verifikasi Dan Validasi RDKK Pupuk Bersubsidi sebanyak 307

paket

3. Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3)

Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) sebanyak 471

paket

4. Pemberdayaan PPNS Pupuk dan Pestisida

Pemberdayaan PPNS Pupuk dan Pestisida sebanyak 38 paket

5. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

Terbangunnya dan terlaksananya pembangunan Unit Pengolahan Pupuk

Organik (UPPO) sebanyak 830 unit

6. Fasilitasi Pendafatran Pupuk dan Pembenah Tanah

Indikator kinerja utama dari Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014

untuk mendukung meningkatnya produktivitas pertanian melalui terlaksananya

penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian yang merupakan

sasaran strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun

2014 adalah fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi pada lahan sawah seluas

9.305.818 Ha.

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 8

RKT DIT PUKPES TA. 2014

IV. PENUTUP

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 9

RKT DIT PUKPES TA. 2014

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Pertanian Tahun

2014 merupakan suatu dokumen dari yang dipersyaratkan dalam Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah

satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan

strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP).

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014

merupakan rencana sebagai turunan dari rencana strategis yang berjangka waktu

satu tahun. Rencana kinerja memberikan gambaran lebih mendetail mengenai

sasaran dan strategi pencapaiannya. Dokumen ini memuat kegiatan yang

dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan.

Dokumen ini diharapkan dapat mempertegas posisi dan peranan Direktorat

Pupuk dan Pestisida di dalam Program Penyediaan dan Pengembangan

Prasarana dan Sarana Pertanian serta dapat menyatukan operasionalisasi dari

semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan fasilitasi pupuk dan

pestisida dalam jangka waktu satu tahun untuk mencapai suatu arah yaitu

terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan untuk

mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Program Penyediaan dan

Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan terletak pada kemampuan

menciptakan sinergisme dan keterpaduan pelaksanaan pembangunan melalui

pemantapan sistem dan metode perencanaan, peningkatan kualitas SDM,

penataan kelembagaan, dan peningkatan koordinasi antar instansi terkait. Dengan

demikian hal-hal yang terkait dengan aspek potensi, tantangan, dan hambatan

dapat diselesaikan dengan baik.

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 10

RKT DIT PUKPES TA. 2014

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Pupuk dan PestisidaTahun Anggaran : 2014

Sasaran StrategisTerfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi 1. Jumlah pupuk bersubsidi 7.778.000 Ton

2. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015

1 Permentan

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014

1 Keputusan

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2015

33 Provinsi

5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi

1 Pedoman

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi Tahun 2014

16 Provinsi

Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani

830 unit

Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 1 Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia

50 sampel

2 Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia

50 sampel

Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida 1 Jumlah pendaftaran pupuk 200 Ijin

2 Jumlah pendaftaran pestisida 200 Ijin

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

Indikator Kinerja Target

Jumlah terbangunnya Rumah Kompos melalui Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 11

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KANTOR PUSAT KEMENTERIAN PERTANIAN GEDUNG D JALAN HARSONO RM NOMOR 3 RAGUNAN PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN KODE POS 12550

TELEPON (021) 7816082, FAXSIMILE (021) 7816083

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangah di bawah ini :

Nama

Jabatan

: Dr. Ir. M uhrizal Sarwani, M.Sc

: Direktur Pupuk dan Pestisida

Selanjutnya disebut pihak pertama

: DR. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Nama

Jabatan : Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai format perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah

seperti yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan

pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Agustus 2014

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

1--M ~

Muhrizal Sarwani

PENETAPAN KINERJA

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi 1. Jumlah pupuk bersubsidi 9.SS0.000 Ton

2. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi 1 Permentan pupuk bersubsidi tahun 201S

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP 1 Keputusan pupuk bersubsidi 2014

4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan 33 Provinsi tahun 201S tentang alokasi pupuk . bersubsidi tahun 201S

s. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi 1 Pedoman dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi

6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi 16 Provinsi penyaluran pupuk bersubsidi Tahun 2014

Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh Jumlah terbangunnya Rumah Kompos melalui 830 unit petani Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 1 Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar so sampel di Indonesia

2 Jumlah sampel mutu pestisida yang so sampel beredar di Indonesia

Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida 1 Jumlah pendaftaran pupuk 200 Ijin

2 Jumlah pendaftaran pestisida 200 Ijin

Jumlah Anggaran : Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida: Rp. 283.222.150.000

Jakarta, Agustus 2014 Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktur Pupuk dan Pestisida

~ ~ Muhrizal Sarwani