kata pengantar - kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip dit. pukpes...

44

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 2: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

i

KATA PENGANTAR

Direktorat Pupuk dan Pestisida mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pupuk dan pestisida pertanian.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, pada Tahun 2013 total

anggaran yang dikelola Direktorat Pupuk dan Pestisida sebesar Rp.

88.670.200.000,- terdiri dari kegiatan perencanaan dan penyusunan kebijakan

pupuk, fasilitasi pengelolaan pupuk dan pestisida, fasilitasi pengembangan pupuk

organik, pendampingan penyaluran bantuan langsung pupuk menunjang upsus

kedelai dan alat pengolah data dan komunikasi direktorat pupuk dan pestisida.

dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 realisasi anggaran kegiatan

fasilitasi pupuk dan pestisida sebesar Rp. 87.312.826.874,- atau 98,47%.

Disamping itu, Direktorat Pupuk dan Pestisida juga mengelola dana Subsidi

Pupuk sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2012 tentang APBN Tahun 2013 dan UU

No. 15 Tahun 2013 tentang APBN Perubahan Tahun 2013 sebesar

Rp. 15,83 Triliun. Realisasi keuangan dari kegiatan ini sampai dengan

31 Desember 2013 sebesar Rp. 14,51 Triliun atau 91,70% untuk pembayaran

kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan bulan November 2013,

sedangkan penyaluran bulan Desember belum bisa diperhitungkan karena masih

dalam proses verifikasi. Untuk pembayaran subsidi penyaluran bulan Desember

tersebut sudah disiapkan anggaran dalam rekening dana cadangan a.n Menteri

Keuangan sebesar Rp. 1.315.095.187.744,- sesuai surat dari Direktur Jenderal

Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Nomor RHS-429/PB/2013 tanggal

27 Desember 2013 perihal pemberitahuan rekening dana cadangan subsidi pupuk

tahun anggaran 2013. Sedangkan Realisasi keuangan kegiatan pengawasan

pupuk dan pestisida dengan melakukan analisa sampel pupuk dan pestisida

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 55.000.000,- dan terealisasi sebesar

Rp. 33.191.200,- atau 60,35%.

Page 3: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

ii

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan dipakai sebagai bahan

pertimbangan dalam rangka merencanakan dan memperbaiki pelaksanaan

kegiatan fasilitasi penyediaan pupuk dan pestisida di masa mendatang.

Jakarta, Desember 2013

Direktur Pupuk dan Pestisida,

Ir. Suprapti NIP. 19571024 198403 2 001

Page 4: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

iii

DAFTAR ISI Hal.

Kata Pengantar…………………………………………………………….. i Daftar Isi…………………………………………………………………….. iii BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi................................

1.3 Organisasi……………………………...................................

1.4 Dukungan Sumber Daya Manusia.......................................

1.5 Dukungan Anggaran Direktorat Pupuk dan Pestisida.........

1

1

2

3

3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA......................... 4

2.1 Rencana Strategis...............................................................

2.1.1 Tujuan dan Sasaran...................................................

2.1.2 Arah Kebijakan...........................................................

2.1.3 Program dan Kegiatan................................................

2.2 Rencana Kinerja Tahun 2013..............................................

2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2013...........................................

4

4

5

5

6

6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT PUKPES............ 8

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran............

3.2 Pencapaian Kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida...........

3.2.1 Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi....................

3.2.2 Kegiatan Penyaluran Subsidi Kapur Aktif……………

3.2.3 Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida………..

3.2.4 Kegiatan Pengembangan UPPO dan RPPO………..

3.3 Evaluasi Kinerja...................................................................

3.4 Dukungan Sumber Daya Manusia.......................................

3.5 Akuntabilitas Keuangan Direktorat Pupuk dan Pestisida.....

3.5.1 Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi....................

3.5.2 Kegiatan Penyaluran Subsidi Kapur Aktif……………

3.2.3 Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida………..

3.2.4 Kegiatan Pengembangan UPPO dan RPPO………..

3.6 Hambatan dan Kendala.......................................................

3.7 Upaya dan Tindak Lanjut.....................................................

8

9

9

12

12

13

15

17

19

20

21

21

22

22

24

BAB IV PENUTUP.................................................................................. 26

LAMPIRAN................................................................................ 27

Page 5: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

iv

Page 6: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam beberapa dekade terakhir ini, kondisi prasarana dan sarana pertanian

dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang

sangat dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian, seperti antara lain

meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar,

pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, perubahan iklim global, kecilnya

status kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, dan

kurangnya penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat

(jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu, dan harga).Pembangunan pertanian

khususnya dalam target peningkatan produksi dan produktivitas pertanian

kedepan masih diperlukan adanya dukungan prasarana dan sarana pertanian

antara lain, melalui penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6

(enam) tepat.

Beberapa kegiatan utama yang telah dilaksanakan dalam pengelolaan pupuk

dan pestisida tahun 2013 antara lain: (1) perencanaan dan penyusunan

kebijakan pupuk, (2) fasilitasi pengelolaan pupuk dan pestisida, (3) fasilitasi

pengembangan pupuk organik, (4) pendampingan bantuan langsung pupuk

menunjang upsus kedelai, dan (5) alat pengolah data dan komunikasi

direktorat pupuk dan pestisida.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Direktorat Pupuk dan Pestisida dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian 61/Permentan/OT.140/10/2010tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan,

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pupuk dan pestisida pertanian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pupuk dan Pestisida

menyelenggarakan fungsi :

Page 7: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

2

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyediaan pupuk organik

dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta pengawasan

pupuk dan pestisida;

b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyediaan pupuk organik dan

pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta pengawasan

pupuk dan pestisida;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyediaan

pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik, dan pestisida

serta pengawasan pupuk dan pestisida;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan pupuk

organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta

pengawasan pupuk dan pestisida;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pupuk dan Pestisida.

1.3. Organisasi

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Pupuk dan Pestisida terdiri dari

4 Sub Direktorat yaitu Sub Direktorat Pupuk Organik dan Pembenah Tanah,

Sub Direktorat Pupuk Anorganik, Sub Direktorat Pestisida serta Sub

Direktorat Pengawasan Pupuk dan Pestisida.

Secara lengkap struktur Organisasi Direktorat Pupuk dan Pestisida dapat

dilihat pada bagan berikut

Sub Direktorat Pupuk Organik

dan Pembenah Tanah

Sri Hantoro, SP

DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA

Ir. Suprapti

Subbagian Tata Usaha

Warso, SP

Sub Direktorat Pupuk

An-organik

Made Gora Pandi, SP, M. Si

Sub Direktorat Pestisida

Ir. Agus Sutaryanto, MM

Sub Direktorat Pengawasan

Pupuk dan Pestisida

Ir. Lancas Silaban, MM

Seksi Tanaman Pangan

Anis Minarwati, SP

Seksi Tanaman Pangan

Hamid Sangadji, SP

Seksi Pestisida Kimia

Lolitha Tasik Taparan, S.Si

Seksi Pengawasan Pupuk

Ir. Sakrir, MM

Seksi Hortikultura dan

Perkebunan

Endah Susilawati, SP

Seksi Pestisida Hayati

Budi Hanafi, ST

Seksi Hortikultura dan

Perkebunan

Sry Pujiati, SP

Seksi Pengawasan

Pestisida

Ir. Syafrizal

Page 8: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

3

1.4. Dukungan Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan fasilitasi pupuk dan pestisida

tahun 2013 didukung oleh sumberdaya manusia yang seluruhnya berjumlah

57 orang. Secara rinci jumlah pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida

berdasarkan golongan dan pangkatnya yaitu : Golongan II sebanyak 5 orang,

golongan III sebanyak 44 orang, golongan IV sebanyak 8 orang dan tenaga

harian lepas sebanyak 6 orang.

1.5. Dukungan Anggaran Direktorat Pupuk dan Pestisida

Untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan fasilitasi pupuk dan pestisida

tahun 2013, telah dialokasikan anggaran melalui DIPA APBN Nomor: DIPA-

018-08.1.633656/2013 tanggal 5 Desember 2012 sebesar Rp.

88.670.200.000,- . Selain melalui dana sektoral Tahun 2013, Direktorat Pupuk

dan Pestisida juga mengelola dana Subsidi Pupuk sesuai dengan UU No. 19

Tahun 2012 tentang APBN Tahun 2013 dan UU No. 15 Tahun 2013 tentang

APBN Perubahan Tahun 2013 sebesar Rp. 15,83 Triliun.

Page 9: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

4

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2011 - 2014

Visi

Sebagai pendukung dan penggerak tersedianya prasarana dan sarana

pertanian, untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.

Misi

a. Memfasilitasi penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan

pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu

dan harga)

b. Meningkatkan pengawasan atas penyediaan, penyimpanan dan

penggunaan pupuk dan pestisida

c. Meningkatkan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida

d. Mendorong peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam

penyediaan dan pengawasan pupuk dan pestisida

2.1.1. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pelaksanaan program pupuk dan pestisida adalah:

a. Memfasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor

pertanian dalam rangka mendorong penerapan pemupukan

berimbang spesifik lokasi serta penggunaan pupuk organik untuk

memperbaiki kualitas lahan pertanian.

b. Mengawasi peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida

yang ramah lingkungan.

c. Memfasilitasi penyediaan pupuk organik insitu melalui

pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan

Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO).

Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida adalah :

a. Tersalurnya pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian sesuai azas

6 (enam) tepat.

b. Terlaksananya pengawasan atas peredaran dan penggunaan

pupuk secara berimbang dan pestisida yang ramah lingkungan.

Page 10: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

5

c. Terbangunnya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan

Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO) sebagai sarana

penyediaan pupuk organik insitu oleh petani.

2.1.2. Arah Kebijakan

Kebijakan Direktorat Pupuk dan Pestisida difokuskan pada kegiatan

antara lain :

a. Penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian untuk

mendorong penerapan pemupukan secara berimbang guna

meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.

b. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida

ramah lingkungan.

c. Peningkatan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida pertanian.

2.1.3. Program dan Kegiatan

Program kerja Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah Perencanaan

dan Penyusunan Kebijakan Pupuk, Fasilitasi Pengelolaan Pupuk dan

Pestisida, Fasilitasi Pengembangan Pupuk Organik, Pendampingan

Bantuan Langsung Pupuk Menunjang Upsus Kedelai, dan Alat

Pengolah data Direktorat Pupuk dan Pestisida, dengan indikator

kinerja sebagai berikut :

a. Tersedianya pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia sesuai

azas 6 (enam) tepat;

b. Tersedianya pupuk bersubsidi untuk upaya khusus kedelai;

c. Ditetahuinya mutu pupuk dan pestisida yang beredar di Indonesia;

d. Terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan peredaran pupuk

dan pestisida yang ditemukan/dilaporkan ke Direktur Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian;

e. Terbangunnya dan terlaksananya pembangunan UPPO untuk

penyediaan kebutuhan pupuk organic secara insitu;

f. Terbangunnya Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO) untuk

penyediaan kebutuhan pupuk organic secara insitu.

Page 11: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

6

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2013

Rencana Kinerja Tahun 2013 Direktorat Pupuk dan Pestisida dirancang

guna mendukung 4 (empat) target sukses Kementerian Pertanian

terutama pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,

melalui :

a. Tersedianya pupuk dan pestisida di Seluruh Wilayah sesuai azas 6

(enam) tepat;

b. Efektifnya pengawasan pupuk dan pestisida;

c. Meningkatnya produksi pupuk organic secara insitu oleh petani.

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2013

Penetapan Kinerja merupakan kontrak kerja antaraDirektur Pupuk dan

Pestisida dengan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung Program Kementerian.

Adapun kontrak kerja yang ditetapkan Direktur Pupuk dan Pestisida

adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia sesuai

azas 6 (enam) tepat yaitu Urea sebanyak 4.100.000 ton; SP-36

sebanyak 850.000 ton; ZA sebanyak 1.000.000 ton; NPK sebanyak

2.400.000 ton; Organik sebanyak 900.000 ton (Sesuai Permentan

Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012). Alokasi tersebut akibat

adanya perubahan HPP kemudian di ubah sesuai Permentan

Nomor 123/Permentan/SR.130/11/2013 tanggal 29 November 2013

dengan rincian yaitu Urea sebanyak 3.860.101 ton; SP-36 sebanyak

805.396 ton; ZA sebanyak 1.075.000 ton; NPK sebanyak 2.131.224

ton; Organik sebanyak 739.329 ton.

b. Tersedianya pupuk bersubsidi untuk upaya khusus kedelai;

c. Ditetahuinya mutu pupuk dan pestisida yang beredar di Indonesia

sebanyak 100 sampel;

d. Terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan peredaran pupuk dan

pestisida yang ditemukan/dilaporkan ke Direktur Jenderal

Prasarana`dan Sarana Pertanian;

Page 12: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

7

e. Terbangunnya dan terlaksananya pembangunan UPPO untuk

penyediaan kebutuhan pupuk organik secara insitu sebanyak 360

unit;

f. Terbangunnya Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO) untuk

penyediaan kebutuhan pupuk organic secara insitu sebanyak 100

unit.

Page 13: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

8

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2013 ditetapkan

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu : (1) sangat

berhasil (capaian > 100 persen) , (2) berhasil (capaian 80 – 100 persen) , (3)

cukup berhasil (capaian 60 – 79 persen), (4) kurang berhasil (capaian < 60

persen) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan melalui pengukuran indikator kinerja.

Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan angka realisasi dengan angka

target.

Pengukuran kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida pada tahun 2013 diukur

berdasarkan realisasi fisik yang dicapai dibandingkan dengan target/sasaran

dan indikator kinerja.

Sasaran strategis yang ditetapkan pada tahun 2013 adalah :

a. Terfasilitasinya penyaluran pupuk bersubsidi;

b. Efektifnya pengawasan pupuk dan pestisida;

c. Meningkatnya produksi pupuk organic secara insitu oleh petani.

Indikator kinerja yang ditetapkan pada tahun 2013 adalah :

a. Tersedianya pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia sesuai azas 6

(enam) tepat;

b. Tersedianya pupuk bersubsidi untuk upaya khusus kedelai;

c. Ditetahuinya mutu pupuk dan pestisida yang beredar di Indonesia;

d. Terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan peredaran pupuk dan

pestisida yang ditemukan/dilaporkan ke Direktur Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian;

e. Terbangunnya dan terlaksananya pembangunan UPPO untuk penyediaan

kebutuhan pupuk organic secara insitu;

f. Terbangunnya Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO) untuk penyediaan

kebutuhan pupuk organic secara insitu.

Page 14: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

9

3.2. Pencapaian Kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida

Untuk mengetahui sejauhmana tingkat pencapaian kinerja Direktorat Pupuk

dan Pestisida secara lebih terinci akan dibahas berikut ini.

3.2.1. Kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi

Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan

dan penyalurannya ditataniagakan dengan harga eceran tertinggi (HET)

yang ditetapkan di penyalur resmi di lini IV. Sasaran kegiatan

Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah diterapkannya pemupukan

berimbang spesifik lokasi di tingkat petani, untuk mendukung

peningkatan produktivitas dan produksi serta memperbaiki kualitas hasil

komoditas pertanian.

Pupuk yang disubsidi adalah Urea, ZA, SP-36, NPK dan pupuk organik

yang diproduksi oleh BUMN Pupuk. Rincian jumlah pupuk yang

disubsidi berdasarkan Permentan No. 69/Permentan/SR.130/11/2012

adalah sbb: Urea sebanyak 4.100.000 ton; SP-36 sebanyak 850.000

ton; ZA sebanyak 1.000.000 ton; NPK sebanyak 2.400.000 ton; Organik

sebanyak 900.000 ton. Kemudian ditetapkannya Permentan Nomor

123/Permentan/SR.130/11/2013 tentang Perubahan atas Permentan

Nomor 69/ Permentan/SR.130/11/2012 tanggal 29 November 2013

dengan alokasi pupuk urea sebanyak 3.860.101 ton; SP-36 sebanyak

805.396 ton; ZA sebanyak 1.075.000 ton; NPK sebanyak 2.131.224

ton; Organik sebanyak 739.329 ton.

Perubahan Permentan Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 menjadi

Permentan Nomor 123/Permentan/SR.130/11/2013 disebabkan karena

pada bulan Juni 2013 telah terbit hasil audit HPP Pupuk Subsidi Tahun

2012 sebagai dasar pembayaran subsidi pupuk final tahun 2012,

dimana terjadi kenaikan HPP. Perubahan HPP tersebut sesuai dengan

rekomendasi Tim Litbang KPK agar menggunakan HPP pupuk

bersubsidi yang mendekati riil dalam pembayaran subsidi pupuk,

untuk menghindari beban bunga yang harus dibayar pemerintah.

Berdasarkan rekomendasi Tim Litbang KPK tersebut, akibatnya

Volume pupuk berkurang dari 9,25 juta ton (HPP 2011) menjadi

8,014 juta ton.

Page 15: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

10

Guna mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi pada MT Oktober –

Desember 2013, Menteri Pertanian telah bersurat kepada Menteri

Keuangan agar dengan penyesuaian HPP tersebut, kebutuhan pupuk

subsidi dapat dipenuhi dengan berpedoman pada Permentan Nomor

69/Permentan/SR.130/11/2012. Namun sesuai Surat Dirjen Anggaran

a/n Menteri Keuangan kepada Menteri Pertanian Nomor S-

89/MK.2/2013 tanggal 11 November 2013, penyaluran pupuk subsidi

agar berpedoman pada anggaran yang tersedia dan perubahan

HPP harus disertai dengan perubahan/pengurangan volume

(Perubahan volume pupuk harus mendapat persetujuan Komisi IV

DPR –RI).

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan penyesuaian

perhitungan subsidi pupuk dengan pemberlakuan kembali HPP Tahun

2011 audited untuk pembayaran tagihan subsidi pupuk bulan Oktober

sd Desember 2013 sehingga volume pupuk yang dapat disediakan

untuk tahun 2013 sebanyak 8,61 juta ton sebagaimana ditetapkan

dalam Permentan Nomor 123/Permentan/SR.130/11/2013 tanggal 29

November 2013.

Hasil Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi pada tahun 2013

adalah:

Target Pupuk Urea sebanyak 3.860.101 Ton terealisasi 3.878.794 Ton

(102,48%) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 5.490,42 Milyar

terserap Rp. 4.836,12 Milyar (88,08%) yang dilakukan melalui pola

transfer uang.

Target Pupuk SP-36 sebanyak 805.396 Ton terealisasi 820.186 Ton

(101,84%) dengan pagu anggaran sebesar Rp 2.008,55 Milyar

terserap Rp. 1.857,88 Milyar (92,50)%) yang dilakukan melalui pola

transfer uang.

Target Pupuk ZA sebanyak 1.075.000 Ton terealisasi 1.044.810 Ton

(97,19%) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.412,09 Milyar

terserap Rp. 1.210,17 Milyar (85,70% ) yang dilakukan melalui pola

transfer uang.

Page 16: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

11

Target Pupuk NPK sebanyak 2.131.224 Ton terealisasi 2.259.106 Ton

(106%) dengan pagu anggaran sebesar Rp 5.965,21 Milyar terserap

Rp 5.768,97 Milyar (96,71%) yang dilakukan melalui pola transfer

uang.

Target Pupuk Organik sebanyak 739.329 Ton terealisasi 760.363 Ton

(102,85%) dengan pagu anggaran sebesar Rp 951,79 Milyar terserap

Rp 840,49 Milyar (88,31% ) yang dilakukan melalui pola transfer uang.

Berdasarkan kriteria pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran,

kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi (Urea, SP-36, NPK, ZA dan

Organik) sampai dengan bulan Desember 2013 dalam kategori

Berhasil. Hal ini dikarenakan penilaian capaian melalui metode

scoring dalam kisaran 80 – 100 %.

Realisasi fisik penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan tanggal 27

Desember 2013 dalam kisaran 80 – 100 % untuk pupuk ZA,

sedangkan untuk pupuk Urea, SP-36, NPK dan organik mencapai

lebih dari 100 %.

Realisasi keuangan penyaluran pupuk bersubsidi untuk semua jenis

pupuk dalam kisaran 80 – 100 %, sehingga masuk kategori Berhasil.

Pembayaran penyaluran pupuk bersubsidi tersebut masih sampai

dengan penyaluran bulan November, sedangkan penyaluran bulan

Desember belum bisa diperhitungkan karena masih dalam proses

verifikasi. Untuk pembayaran subsidi penyaluran bulan Desember

tersebut sudah disiapkan anggaran dalam rekening dana cadangan

a.n Menteri Keuangan sebesar Rp. 1.315.095.187.744,- sesuai surat

dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI

Nomor RHS-429/PB/2013 tanggal 27 Desember 2013 perihal

pemberitahuan rekening dana cadangan subsidi pupuk tahun

anggaran 2013.

Kontribusi kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi bagi peningkatan

produksi padi adalah jaminan ketersediaan pupuk yang dapat

menjaga/meningkatkan produktivitas padi di areal sawah yang

mendapatkan pupuk.

Page 17: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

12

3.2.2. Kegiatan penyaluran subsidi kapur aktif

Subsidi Kapur Aktif dimaksudkan untuk membantu petani tanaman

pangan (kedelai) agar dapat meningkatkan produktivitas dan produksi

untuk mendukung target produksi dan swasembada kedelai. Kegiatan

pengadaan dan penyaluran Kapur Aktif bersubsidi dilaksanakan oleh

PT. Pertani (Persero). Target pembeli kapur aktif bersubsidi

diutamakan petani/kelompok tani tanaman pangan (kedelai). Sampai

dengan tanggal 31 Desember 2013, PT Pertani (Persero) belum

menyampaikan surat tagihan pembayaran subsidi kapur aktif kepada

Direktorat Pupuk dan Pestisida sehingga belum bisa dilakukan

verifikasi dokumen.

3.2.3. Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Dalam rangka pengawasan pupuk dan pestisida Direktorat Pupuk dan

Pestisida menargetkan melakukan pengujian sampel pupuk sebanyak

50 contoh dan pestisida sebanyak 50 contoh.

Realisasi kegiatan pengawasan pupuk dan pestisida pada tahun 2013

adalah analisa sampel pupuk sebanyak 50 contoh dan analisa sampel

pestisida sebanyak 50 contoh dari target masing-masing 50 contoh

untuk pupuk dan pestisida, sehingga realisasi fisik berdasarkan target

adalah sebesar 100% untuk analisa pupuk dan pestisida (kategori

capaian berhasil). Sedangkan realisasi keuangan untuk melakukan uji

analisa mutu pupuk dan pestisida tidak mencapai 100%, dimana

analisa pupuk hanya mencapai 43,16% (Kategori capaian kurang

berhasil) dan anailsa pestisida hanya mencapai 74,67% (kategori

capaian cukup berhasil).

Kontribusi dari kegiatan pengawasan pupuk dan pestisida adalah

untuk menjamin mutu dan efektivitas pupuk dan pestisida yang

dipergunakan oleh petani sehingga produksi pertanian akan

meningkat.

Page 18: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

13

3.2.4. Kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

dan Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO)

Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan Rumah

Pengolah Pupuk Organik (RPPO) merupakan kegiatan bantuan sosial

yang diberikan kepada masyarakat tani sebagai salah satu upaya

memperbaiki kesuburan lahan untuk meningkatkan produktivitas

pertanian. Dengan memberikan fasilitasi bantuan berupa Unit

Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan Rumah Pengolah Pupuk

Organik (RPPO) diharapkan petani dapat memproduksi dan dan

menggunakan pupuk organik insitu secara optimal.

Fasilitasi yang diberikan dalam kegiatan UPPO antara lain bangunan

rumah kompos, bangunan bak fermentasi, alat pengolah pupuk

organik (APPO), kendaraan roda 3, bangunan kandang ternak

komunal dan ternak sapi, sedang untuk RPPO yang difasilitasi adalah

bangunan rumah kompos, bangunan bak fermentasi, alat pengolah

pupuk (APPO) dan kendaraan roda 3.

Pembangunan UPPO dan RPPO diarahkan pada lokasi yang memiliki

potensi sumber bahan baku pembuatan kompos, terutama limbah

organik/limbah panen tanaman, kotoran ternak/limbah ternak dan

sampah organik rumah tangga pada kawasan sentra produksi

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan.

Pada tahun 2013 target untuk pembangunan UPPO adalah 360 unit

dan pembangunan RPPO 130 unit. Secara keseluruhan sampai awal

bulan Desember target telah tercapai 100 %, sehingga masuk dalam

katagori berhasil.

Kontribusi kegiatan UPPO adalah untuk memenuhi kebutuhan pupuk

organik anggota kelompok tani, mendukung kegiatan SRI di lokasi

setempat dan masyarakat sekitar.

Page 19: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

14

Tersedianya pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia sesuai azas 6 (enam) tepat

Urea 3,860,101 3,878,794.00 100.48 5,490.42 4,836.120 88.08 Berhasil

SP-36 805,396 820,186.00 101.84 2,008.55 1,857.880 92.50 Berhasil

ZA 1,075,000 1,044,810.00 97.19 1,412.09 1,210.170 85.70 Berhasil

NPK 2,131,224 2,259,106.00 106.00 5,965.21 5,768.970 96.71 Berhasil

Organik 739,329 760,363.00 102.85 951.79 840.490 88.31 Berhasil

8,611,050 8,763,259.00 101.77 15,828.06 14,513.630 91.70 Berhasil

Pupuk = 50 sampel Pupuk = 50 sampel 100% 25,000,000.00 10,791,200.00 43.16 Kurang Berhasil

Pestisida = 50 sampel Pestisida = 50 sampel 100% 30,000,000.00 22,400,000.00 74.67 Cukup Berhasil

1

Jumlah

2Tersedianya pupuk bersubsidi untuk

upaya khusus kedelai

Tabel 1. Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Direktorat Pupuk dan Pestisida

No Indikator Kinerja Target (Ton) Realisasi Fisik (Ton) *) %Anggaran Tersedia

(Rp.Milyar)

Realisasi Keuangan

(Rp.Milyar) **)% Capaian

66,960,000,000.00

4

Terselesaikannya kasus-kasus

penyimpangan peredaran pupuk

dan pestisida yang ditemukan

/dilaporkan ke Direktur Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian

3Diketahuinya mutu pupuk dan

pestisida yang beredar di Indonesia

Terbangunnya dan terlaksananya

pembangunan UPPO untuk

penyediaan kebutuhan pupuk

organik secara insitu

360 359 99.72 66,980,000,000.00

Berhasil

Keterangan : *) Realisasi Fisik Sampai dengan 27 Desember 2013

**) Realisasi Keuangan sampai dengan penyaluran pupuk bersubsidi sampai bulan November 2013

Belum Bisa diukur karena masih dalam tahap monitoring

Kasus - kasus pupuk dan pestisida ada di dalam lampiran

99.97 Berhasil

6

Terbangunnya dan terlaksananya

pembangunan RPPO untuk

penyediaan kebutuhan pupuk

organik secara insitu

130 130 100.00 13,000,000,000.00 13,000,000,000.00 100.00

5

Page 20: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

15

3.3. Evaluasi Kinerja

Berdasarkan hasil penyajian data dan informasi pengukuran capaian kinerja

masing-masing sasaran strategis dapat diintepretasikan keberhasilan

akuntabilitas kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida secara keseluruhan.

Hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan dengan indikator yang

ditetapkan, secara keseluruhan dapat mencapai target.

Direktorat Pupuk dan Pestisida berada di bawah struktur organisasi

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian mulai tahun 2011

sehingga pertanggungjawaban kegiatan di Direktorat Pupuk dan Pestisida

tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1. Kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi.

Kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian

dilakukan di 33 provinsi yang bertujuan untuk mendorong

penerapan pemupukan berimbang guna meningkatkan produktivitas

dan kualitas hasil pertanian. Pupuk yang disubsidi adalah Urea, ZA,

SP-36, NPK dan pupuk organik yang diproduksi oleh BUMN Pupuk.

Rincian jumlah pupuk yang disubsidi pada tahun 2011 berdasarkan

Permentan No. 06/Permentan/SR.130/2/2011 adalah sbb: Urea

5.100.000 Ton, SP-36 750.000 Ton, ZA 850.000 Ton, NPK

2.350.000 Ton dan Organik 703.986 Ton. Dengan adanya SK

Mentan No. 3293/Kpts/SR.130/7/2011 tanggal 8 Juli 2011 terdapat

penghematan anggaran subsidi sebesar Rp 814.470.000.000,-

sehingga alokasi pupuk bersubsidi diubah melalui Permentan

Nomor 86/Permentan/SR.130/12/2011 menjadi: Urea 4.954.238

Ton, SP-36 750.000 Ton, ZA 975.000 Ton dan NPK 2.350.000 Ton

dan Organik 703.986 Ton. Sedangkan pada tahun 2012

berdasarkan Permentan No. 87/Permentan/SR.130/12/2011 adalah

sbb: Urea 5.100.000 Ton, SP-36 1.000.000 Ton, ZA 1.000.000 Ton,

NPK 2.593.920 Ton dan Organik 835.000 Ton.

Pada tahun 2013 Rincian jumlah pupuk yang disubsidi berdasarkan

Permentan No. 69/Permentan/SR.130/11/2012 adalah sbb: Urea

sebanyak 4.100.000 ton; SP-36 sebanyak 850.000 ton; ZA

sebanyak 1.000.000 ton; NPK sebanyak 2.400.000 ton; Organik

sebanyak 900.000 ton. Kemudian ditetapkannya Permentan Nomor

123/Permentan/SR.130/11/2013 tentang Perubahan atas

Page 21: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

16

Permentan Nomor 69/ Permentan/SR.130/11/2012 tanggal 29

November 2013 dengan alokasi pupuk urea sebanyak 3.860.101

ton; SP-36 sebanyak 805.396 ton; ZA sebanyak 1.075.000 ton; NPK

sebanyak 2.131.224 ton; Organik sebanyak 739.329 ton. Realisasi

penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2011 sampai dengan tahun

2013 terlihat pada tabel berikut:

3.3.2. Kegiatan pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan

pestisida ramah lingkungan.

Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan analisa sampel pupuk

dan pestisida yang diambil dari beberapa Provinsi di seluruh

Indonesia kemudian dilakukan analisa sampel pupuk dan pestisida

tersebut di Laboratorium. Target analisa sampel pupuk dan

pestisida masing-masing sebanyak 50 contoh pada tahun 2011

sampai 2013. Tabel target dan realisasi analisa sampel pupuk dan

pestisida tahun 2011 sampai 2013 sebagai berikut:

2011 2012 2013 1) 2011 2012 2013

2)

1 Urea Target (ton) 4,954,238 5,100,000 3,860,101.00 6,704.40 5,063.30 5,490.42

Realisasi (ton) 4,302,143.55 4,095,548.724 3,878,794.00 5,793.33 5,063.30 4,836.12

Persentase 86.84 80.30 100.48 86.41 100.00 88.08

2 SP-36 Target (ton) 750,000 1,000,000 805,396.00 1,565.88 1,870.03 2,008.55

Realisasi (ton) 719,721.46 855,490.700 820,186.00 1,502.65 1,870.03 1,857.88

Persentase 95.96 85.55 101.84 95.96 100.00 92.50

3 ZA Target (ton) 975,000 1,000,000 1,075,000.00 1,029.86 1,160.12 1,412.09

Realisasi (ton) 942,415.90 1,000,034.590 1,044,810.00 995.44 1,160.12 1,210.17

Persentase 96.66 100.00 97.19 96.66 100.00 85.70

4 NPK Target (ton) 2,350,000 2,593,920 2,131,224.00 5,373.54 5,147.08 5,965.21

Realisasi (ton) 1,760,252.78 2,136,915.823 2,259,106.00 4,065.32 5,147.08 5,768.97

Persentase 74.90 82.38 106.00 75.65 100.00 96.71

5 Organik Target (ton) 703,986 835,000 739,329.00 888.87 717.94 951.79

Realisasi (ton) 369,467.21 724,032.150 760,363.00 467.82 717.94 840.49

Persentase 52.48 86.71 102.85 52.63 100.00 88.31

Target (ton) 9,733,224.00 10,528,920.00 8,611,050.00 15,562.55 13,958.48 15,828.06

Realisasi (ton) 8,094,000.90 8,812,021.987 8,763,259.000 12,824.56 13,958.48 14,513.63

Persentase 83.16 83.69 101.77 82.41 100.00 91.70

Tabel 2 Rencana dan Realisasi Penyediaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2011; 2012; dan 2013

2) Realisasi Keuangan sampai dengan penyaluran pupuk bersubsidi bulan November 2013

Keterangan: 1) Realisasi fisik sampai dengan tanggal 27 Desember 2013

No Jenis Pupuk

Jumlah

Fisik (Ton) Keuangan (Rp. M)

Tabel 3 Rencana dan Realisasi Analisa Sampel Pupuk dan Pestisida Tahun 2011; 2012; dan 2013

No Sampel 2011 2012 2013

1 Pupuk Target (contoh) 50 50 50

Realisasi (contoh) 48 56 50

Persentase (%) 96.00 112 100

2 Pestisida Target (contoh) 50 50 50

Realisasi (contoh) 49 52 50

Persentase (%) 98.00 104 100

Page 22: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

17

3.3.3. Kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

dan Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO).

Pada TA. 2013 Direktorat Pupuk dan Pestisida telah memfasilitasi

masyarakat tani Pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO) sebanyak 360 unit yang tersebar di 26 provinsi, 135

kabupaten dan untuk pembangunan Rumah Pengolah Pupuk

Organik (RPPO) sebanyak 130 unit yang tersebar di 18 provinsi, 94

kabupaten. Dari target tersebut, realisasi keuangan mencapai 100

% baik untuk Pengembangan UPPO maupun RPPO, sedang untuk

realisasi fisik untuk Pengembangan UPPO 99, 27 % dan RPPO

100 %. Realisasi fisik UPPO tidak mencapai target 100 %, karena

ada 1 (satu) unit UPPO di kabupaten Tabanan Provinsi Bali

mengembalikan uang yang sudah ditransfer, ke kas negara karena

ketidak sanggupan kelompok tani untuk melaksanakan kegiatan

pengembangan UPPO sebagaimana ketentuan teknis dalam

pedoman yang telah ditetapkan.

3.4. Dukungan Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan fasilitasi pupuk dan pestisida

tahun 2013 didukung oleh sumberdaya manusia yang seluruhnya berjumlah

57 orang. Secara rinci jumlah pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida

berdasarkan golongan dan pangkatnya yaitu : Golongan II sebanyak 5 orang,

golongan III sebanyak 44 orang, golongan IV sebanyak 8 orang dan tenaga

harian lepas sebanyak 7 orang. Direktorat Pupuk dan Pestisida dipimpin oleh

Direktur (Eselon II) dengan 4 (empat) Subdirektorat yang masing-masing

dipimpin pejabat Eselon III, dan 1 (satu) Subbagian Tata Usaha yang

dipimpin pejabat Eselon IV. Selain itu Direktorat Pupuk dan Pestisida dibantu

oleh tenaga harian lepas sebanyak 6 orang. Distribusi Pegawai Direktorat

Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Pangkat dan Golongan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 23: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

18

Direktorat Pupuk dan Pestisida dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian 61/Permentan/OT.140/10/2010tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan,

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang pupuk dan pestisida pertanian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pupuk dan Pestisida

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyediaan pupuk organik dan

pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta pengawasan

pupuk dan pestisida;

b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyediaan pupuk organik dan

pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta pengawasan

pupuk dan pestisida;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyediaan

pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik, dan pestisida serta

pengawasan pupuk dan pestisida;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan pupuk

organik dan pembenah tanah, pupuk anorganik dan pestisida serta

pengawasan pupuk dan pestisida.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pupuk dan Pestisida.

Susunan organisasi Direktorat Pupuk dan Pestisida terdiri atas:

a. Subdirektorat Pupuk Organik dan Pembenah Tanah, terdiri atas:

1) Seksi Tanaman Pangan

2) Seksi Hortikultura dan Perkebunan

b. Subdirektorat Pupuk An-Organik

IV III II I

1 Direktur 1 - - - 1

2 Subdit Pupuk An-Organik 1 10 0 0 11

3 Subdit Pengawasan Pupuk dan Pestisida 3 9 1 0 13

4 Subdit Pupuk Organik dan Pembenah Tanah 2 10 0 0 12

5 Subdit Pestisida 1 8 1 0 10

6 Subbagian Tata Usaha 0 7 3 0 10

7 Tenaga Harian Lepas - - - - 6

63Jumlah

Golongan Pegawai

Tabel 4. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Pangkat dan Golongan

No Struktur Organisasi Total (Orang)

Page 24: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

19

1) Seksi Tanaman Pangan

2) Seksi Hortikultura dan Perkebunan

c. Subdirektorat Pestisida

1) Seksi Pestisida Kimia

2) Seksi Pestisida Hayati

d. Subdirektorat Pengawasan Pupuk dan Pestisida

1) Seksi Pengawasan Pupuk

2) Seksi Pengawasan Pestisida

e. Subbagian Tata Usaha

Adapun distribusi pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida berdasarkan

Sebaran Pejabat Eselon III dan IV terlihat dalam tabel berikut:

Distribusi pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida berdasarkan sebaran

pegawai per golongan terlihat dalam tabel berikut:

3.5. Akuntabilitas Keuangan Direktorat Pupuk dan Pestisida

Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Pupuk dan Pestisida TA

2013 dibiayai dana APBN yang tertuang dalam DIPA Satuan Kerja

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Total anggaran yang

dikelola Direktorat Pupuk dan Pestisida sebesar Rp. 88.670.200.000,-

(Rincian dalam tabel 7).

Selain melalui dana sektoral Tahun 2013, Direktorat Pupuk dan Pestisida

juga mengelola dana Subsidi Pupuk Tahun 2013 dan SLP Tanaman

Kedelai sesuai DIPA Nomor: DIPA-999.07.1.984149/2013 (Revisi ke 02)

No Pejabat Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Eselon III 4 Orang 0 Orang 4 Orang

2 Eselon IV 4 Orang 4 Orang 8 Orang

12 Orang

Tabel 5. Distribusi Pegawai Direktorat Pupuk dan Pestisida Berdasarkan Sebaran Pejabat

Eselon III dan IV

Jumlah

Tabel 6 Distribusi Pegawai Direktorat Berdasarkan Sebaran Pegawai Per Golongan

No Golongan A B C D E Jumlah

1 Golongan I - - - - - 0

2 Golongan II - - 5 - - 5

3 Golongan III 12 15 10 7 - 44

4 Golongan IV 3 4 1 - - 8

57Jumlah

Page 25: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

20

tanggal 22 Agustus 2013 dengan nilai subsidi sebesar

Rp. 17.930.831.260.000,-.

Secara rinci target dan realisasi keuangan dari kegiatan utama yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

3.5.1. Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Realisasi keuangan kegiatan panyaluran pupuk bersubsidi dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 17.930.831.260.000,- sesuai DIPA Nomor: DIPA-

999.07.1.984149/2013 (Revisi ke 02) tanggal 22 Agustus 2013. Realisasi

sampai dengan akhir Desember mencapai Rp. 16.301.736.072.256,-

sehingga sisa dana yang tersedia sebesar Rp. 1.629.095.187.744,- dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 8. Data Perkembangan Realisasi Anggaran Kegiatan Subsidi Pupuk TA.2013

Realisasi keuangan kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi TA 2013

sebesar Rp. 14.513.610.557.256,- merupakan penyaluran pupuk bersubsidi

sampai dengan bulan November 2013. Sedangkan volume/jumlah pupuk

bersubsidi yang disalurkan bulan Desember 2013 belum bisa dihitung

mengingat belum dilakukan verifikasi dokumen penyaluran, sehingga

diusulkan permintaan penyediaan dana cadangan untuk pembayaran

pupuk bersubsidi kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementarian

Keuangan sebesar Rp. 1.315.095.187.744,-. Anggaran yang disediakan

dalam rekening Dana Cadangan atas nama Menteri Keuangan tersebut

No Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

1 7,443,209,000 6,438,813,924 86.51

Perencanaan danpenyusunan kebijakan pupuk 1,263,159,000 845,560,049 66.94

fasilitasi pengelolaan pupuk dan pestisida 6,180,050,000 5,593,253,875 90.50

2 80,693,551,000 80,612,697,350 99.90

3 345,000,000 91,165,600 26.42

4 188,500,000 170,150,000 90.27

88,670,260,000 87,312,826,874 98.47FASILITASI PUPUK dan PESTISIDA

Data sampai dengan 31 Desember 2013

Tabel 7 Daftar Pagu Anggaran per-Subdit dan Realisasinya

Unit Eselon III

Laporan Kegiatan dan Pembinaan

Unit pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

Pendampingan Penyaluran Bantuan Langsung Pupuk

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Sudah Terbayarkan % Telah Diverifikasi Jml Sd Akhir Desember %

(1) (2) (3) (4) (5) = (4:3) (6) (7) = (4+6) (8) = (7:3) (9) = (3-7) (10)

1 Subsidi Pupuk Tahun 2013 15,828,705,745,000 12,851,232,951,827 81.19 1,662,377,605,429 14,513,610,557,256 91.69 1,315,095,187,744 1,315,095,187,744

2 Kurang Bayar 2010 84,228,013,000 84,228,013,000 100.00 - 84,228,013,000 100.00 - -

3 Kurang Bayar 2011 1,703,897,502,000 1,703,897,502,000 100.00 - 1,703,897,502,000 100.00 - -

4 SLP Tanaman Kedelai 314,000,000,000 - - - - - 314,000,000,000 1,017,344,000

TOTAL 17,930,831,260,000 14,639,358,466,827 81.64 1,662,377,605,429 16,301,736,072,256 91.69 1,629,095,187,744 1,316,112,531,744

NO. Uraian Pagu (Rp.)Perkembangan Realisasi (Rp.)

Sisa (Rp.)Usulan Pencadangan

(Rp.)

Page 26: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

21

merupakan sisa dana pembayaran subsidi pupuk tahun 2013. Mengingat

sisa dana pembayaran subsidi tersebut lebih kecil dari usulan penempatan

dana cadangan subsidi pupuk TA 2013 yang disampaikan oleh produsen

pupuk bersubsidi, maka apabila ada kekurangan pembayaran subsidi

pupuk tahun 2013 akan disediakan pada tahun anggaran berikutnya.

3.5.2. Kegiatan Penyaluran Subsidi Kapur Aktif

Realisasi keuangan kegiatan penyaluran subsidi kapur aktif sampai dengan

31 Desember 2013 belum terealisasi karena PT. Pertani (Persero) belum

menyampaikan surat tagihan kepada Direktorat Pupuk dan Pestisida,

sehingga belum bias dilakukan verifikasi dokumen penyaluran subsidi kapur

aktif. Untuk itu Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selaku

Kuasa Pengguana Anggaran kegiatan subsidi kapur aktif menyampaikan

surat perihal permintaan penyediaan dana cadangan subsidi pupuk tahun

2013 nomor 1452/KU.050/B5/12/2013 tanggal 17 Desember 2013 kepada

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan untuk

menyediakan anggaran dalam rekening dana cadangan atas nama Menteri

Keuangan sebesar Rp. 1.017.344.000,- untuk kegiatan subsidi SLP

tanaman kedelai. Permintaan penyediaan dana cadangan tersebut disetujui

oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan sesuai

surat nomor RHS-429/PB/2013 tanggal 27 Desember 2013.

3.5.3. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Realisasi keuangan kegiatan pengawasan pupuk dan pestisida dengan

melakukan analisa sampel pupuk dan pestisida dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 55.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 33.191.200,- atau

60,35%, dengan sisa anggaran sebesar Rp. 21.808.200,-. Realisasi

keuangan tidak mencapai 100% dikarenakan biaya uji analisa mutu pupuk

relatif kecil dari target yang sebesar Rp. 500.000,-/sampel. Biaya uji analisa

mutu pupuk tergantung dari jenis pupuk dan kandungan unsur dalam pupuk

yang akan dianalisa. Semakin sedikit unsur yang terkandung dalam suatu

jenis pupuk, semakin murah biaya analisanya. Lain halnya dengan biaya

analisa uji mutu pestisida yang hanya tergantung dari kandungan bahan

aktif dalam suatu formulasi pestisida. Setiap formulasi pestisida biasanya

Page 27: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

22

mengandung satu atau dua bahan aktif, sehingga perhitungan biaya analisa

mutu pestisida lebih mudah dan hampir seragam.

3.5.4. Kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan

Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO)

Realisasi keuangan kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan

Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO) dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 79.980.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 79.960.000.000,- atau

sebesar 99,97 %. Sisa anggaran sebanyak Rp. 20.000.000,- direncanakan

untuk pembelian roda 3 yang dialokasikan di Rumah Kompos Kementerian

Pertanian. Hal ini tidak dapat dilakukan karena MAK dari kegiatan tersebut

adalah bansos.

3.6. Hambatan dan kendala

Penyerapan pupuk bersubsidi tidak mencapai alokasi yang ditetapkan. Hal

dapat disebabkan:

Penyaluran pupuk bersubsidi dengan sistem tertutup, menggunakan

RDKK, merubah pola penebusan dan penyaluran pupuk bersubsidi,

baik dalam jumlah maupun waktu, sesuai dengan jadwal tanam;

Belum tervalidasinya rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK)

yang disusun oleh kelompok tani/Gapoktan;

Perencanaan kebutuhan pupuk yang dibangun secara buttom up belum

diperkuat dengan kompilasi database yang akurat;

Akibat keterlambatan penyediaan pupuk;

Keterbatasan modal usaha tani.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam rangka peningkatan

pengawasan pupuk dan pestisida adalah :

Koordinasi antar instansi terkait maupun dengan stake holders lain

belum optimal.

RDKK belum sepenuhnya tersusun dengan baik.

Kinerja KP3 di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota belum

optimal disebabkan seringnya pergantian petugas/pejabat yang terkait.

Penerapan sanksi hukum yang diberikan pada pelaku penyimpangan

pupuk dan pestisida belum optimal.

Sosialisasi tentang pupuk dan pestisida yang terdaftar belum optimal.

Page 28: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

23

Kesulitan dalam mengelola/memusnahkan stok pestisida yang tidak

layak pakai (ilegal, palsu, kadaluwarsa).

Petugas pengawas, KP3 dan PPNS pupuk dan pestisida belum dapat

bekerja secara optimal.

Penyimpangan-penyimpangan yang sering tejadi pada pupuk adalah

peredaran pupuk palsu, penyaluran pupuk bersubsidi ke yang bukan

peruntukannya.

Penyimpangan-penyimpangan yang sering pada pestisida yaitu

peredaran pestisida yang telah habis masa berlaku izin pendaftaran,

pestisida yang telah diperpanjang izinnya tetapi di lapangan masih

beredar dengan izin lama, pelanggaran label dengan memperluas

sasaran penggunaan yang tidak sesuai dengan izin pendaftaran,

pestisida palsu, pewadahan kembali, penjualan bebas pestisida

terbatas, penggunaan pestisida terbatas oleh petani/pengguna yang

tidak bersertifikat.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pembangunan Unit

Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan Rumah Pengolah Pupuk Organik

(RPPO)

Lambatnya respon Dinas Pertanian/Dinas Peternakan/Dinas

Perkebunan untuk mengusulkan Penetapan Tim Teknis dan Penetapan

Kelompok Penerima manfaat.

Kurang matangnya Dinas dalam melakukan CPCL lokasi kegiatan.

Proses administrasi di daerah/kabupaten agak lambat.

Beberapa kelompok calon penerima kegiatan setelah di verifikasi lapang

tidak jelas keberadaannya.

Beberapa lokasi tidak sesuai kriteria teknis sebagaimana dalam

pedoman teknis.

Keterlambatan Ditjen Peternakan dalam penetapan 100 unit lokasi

RPPO kerjasama dengan Ditjen PSP.

Judul proposal yang diajukan tidak sesuai dengan kegiatan yang

diusulkan.

Page 29: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

24

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut

Dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan, upaya-

upaya yang dilakukan dan dalam mengatasi permasalahan yang timbul

ditindaklanjuti dengan berbagai upaya seperti:

3.7.1. Meningkatkan penyaluran pupuk subsidi

Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pengawalan

dan pengawasan pupuk bersubsidi secara intensif, dan

melakukan pembinaan dalam penyusunan RDKK yang tepat

dan benar.

3.7.2. Meningkatkan pengawasan pupuk dan pestisida

Melakukan pembinaan dan pengawasan pupuk dan pestisida

secara optimal dan intensif baik oleh pengawas pusat,

pengawas provinsi dan pengawas kabupaten/kota serta

instansi yang berkompeten di bidang pengawasan pupuk dan

pestisida, dengan mendalami dan mencermati ketentuan-

ketentuan maupun peraturan perundang-undangan yang

berlaku di bidang pupuk dan pestisida.

Peran aktif Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dalam

penyempurnaan database RDKK, melalui pertemuan secara

rutin dengan produsen pupuk dan kelembagaan penyuluhan

guna menyusun RDKK sehingga penyaluran pupuk bersubsidi

sesuai data riil dan dapat dipersiapkan lebih awal dan akurat.

Untuk mengatasi stok pestisida yang tidak layak pakai yang

ada di gudang Dinas Pertanian, perlu dikoordinasikan dengan

Bapedal setempat dalam pelaksanaan pemusnahannya agar

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Dalam menangani kasus-kasus pupuk dan pestisida ditingkat

lapang perlu dukungan dan peran aktif Komisi Pengawasan

Pupuk dan Pestisida (KP3) Provinsi maupun Kabupaten/Kota

serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagai ujung

tombakdi lapangan. Sehingga terjalin koordinasi antar

pemerintah pusat, daerah, stakeholder dan masyarakat

dalammerumuskan langkah-langkah operasional pelaksanaan

pengawasan pupuk dan pestisida.

Melakukan perbaikan dan menyempurnakan sistim

pengawasan sekaligus membentuk dan mengefektifkan

pelaksanaan tugas pengawas di provinsi dan kabupaten/kota.

Page 30: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

25

Meningkatkan kemampuan dan memberdayakan PPNS secara

maksimal serta peningkatan kerjasama antara kepolisian,

kejaksaan dan pengadilan dalam penegakan hukum di

Indonesia.

Mengoptimalkan kinerja KP3, PPNS dan meningkatkan

koordinasi antara pusat, provinsi, dengan KP3 kabupaten/kota

sesuai tugas, fungsi dan wewenangnya serta mendorong

terbentuknya KP3 di provinsi dan kabupaten/kota.

3.7.3. Meningkatkan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO) dan Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO)

Mengoptimalkan koordinasi dengan kabupaten

CPCL lokasi kegiatan dilakukan lebih matang

Kelompok yang diajukan sebagai calon lokasi kegiatan harus jelas

keberadaannya (terdaftar di kabupaten).

Proposal hendaknya dibuat berjenjang, diketahui semua pihak,

sehingga mempermudah koordinasi dan pembinaan

Page 31: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

26

BAB IV

PENUTUP

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pupuk dan Pestisida, maka

dalam rangka mendukung pencapaian empat target sukses Kementerian Pertanian

(swasembada berkelanjutan dan pencapaian swasembada, diversifikasi pangan,

peningkatan daya saing dan nilai tambah ekspor, dan peningkatan kesejahteraan

petani), telah disusun Rencana Strategis dan Program Kerja Direktorat Pupuk dan

Pestisida Tahun 2011 – 2014 sebagai acuan dalam Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

untuk mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan

peternakan. Pencapaian sasaran dilaksanakan secara bertahap setiap tahun melalui

berbagai program dan kegiatan yang meliputi aspek Pembinaan Pengembangan

Pupuk Organik dan Pembenah Tanah, Pembinaan Pengembangan Pupuk

Anorganik, Pembinaan Penggunaan Pestisida dan Pengawasan Pupuk dan

Pestisida.

Direktorat Pupuk dan Pestisida dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya, telah memberikan beberapa keberhasilan antara lain peningkatan

penyaluran pupuk bersubsidi dan peningkatan pengawasan pupuk dan pestisida.

Namun demikian, mengingat pengelolaan pupuk dan pestisida juga menjadi

kewenangan berbagai instansi lain serta implementasi di lapangan sepenuhnya

dilaksanakan pemerintah daerah sejalan dengan kebijakan otonomi daerah, maka

sangat diperlukan koordinasi yang intensif, baik antar instansi terkait di pusat dan

daerah maupun antara pusat dan daerah.

Strategi pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahun 2013 antara

lain meningkatkan koordinasi penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi bersama

instansi terkait dan produsen pupuk, memantapkan sistim distribusi pupuk pola

tertutup menggunakan RDKK yang akurat, mendorong pemupukan berimbang

melalui penggunaan pupuk majemuk dan pupuk organik, meningkatkan kemampuan

petugas daerah di bidang pupuk dan pestisida serta partisipasi mendukung fasilitasi

petugas pengawas.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran hasil kinerja Direktorat

Pupuk dan Pestisida selama tahun 2013, dan dapat dijadikan sebagai bahan

evaluasi dalam mengambil langkah-langkah strategis dan operasional serta

penyusunan pelaksanaan kegiatan yang akan datang.

Page 32: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida

____________________________________________________Direktorat Pupuk dan Pestisida

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ___________________________

27

LAMPIRAN

Page 33: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 34: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 35: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 36: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 37: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 38: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 39: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 40: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 41: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 42: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 43: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida
Page 44: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP DIT. PUKPES 2013.pdf · Rumah Pengolah Pupuk Organik (RPPO). Sasaran pelaksanaan program pupuk dan pestisida