psl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/ps1 27...7. peraturan menteri kesehatan...

65
PSl 27 Jakaa i I I _ PORAN AKHIR PENELITIAN .� Judul Penelitian: STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUA- BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011 Ketua Pelaksana Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI JAKARTA 2011 L

Upload: others

Post on 22-Sep-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

PSl 27

Jakarta

i

I

I _ PORAN AKHIR PENELITIAN .�

Judul Penelitian:

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS

CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUA--R- BIASA (KLB)

DI INDONESIA TAHUN 2011

Ketua Pelaksana

Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM

BAD AN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHA TAN

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

JAKARTA 2011

L

Page 2: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

LAPORAN AKHIR PENELITIAN Anggaran DIPA 2011

Judul Penelitian:

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VlRUS

CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DI INDONESIA T AHUN 201 1 .

Ketua Pelaksana

Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH .. MCTM

SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

JAKARTA 2011

Page 3: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011

Abstrak

Penelitian epidemiologi virus chikungunya dilaksanakan tahun 2011, sesuai dengan

judul dari penelitian bahwa responden yang akan dipilih adalah didaerah yang

melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa, sepanjang tahun 2011 sebanyak 6 provinsi

yang mempunyai kasus dimana saat pemberitahuan dilapangan masih ada klinis

chikungunya. Dari ke enam provinsi diperoleh responden sebanyak 11 l-orang yang

merupakan klinis chikungunya. Pada pemeriksaan dengan menggunakan PCR terhadap

virus chikungunya sebanyak 30 (27 %) dari seluruh responden ternyata positive. Gejala

klinis berupa sakit pada sendi dialami oleh semua penderita, sendi yang dikeluhkan oleh

penderita adalah sendi lutut (93.3 %), sendi tangan (90%), sendi pergelangan kaki

(73.3%), dan sendi jari tangan (63.3%). Bila dilihat lama demam yang dialami oleh

penderita terlihat bahwa 90% positive antara 1 s/d 3 hari, dan sisanya 10 % lama

demam 4 s/d 7 hari, dan tidak satupun ditemukan positive pada responden yang sudah

menderita demam lebih dari 7 hari, dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

waktu pengambilan specimen untuk pemeriksaan virus adalah pada saat viremia sedang

berlangsung. Lima dari 6 Provinsi yang diambil sampelnya (Bali, Banten, Jawa Tengah,

Jawa Timur dan NTB) ditemukan virus chikungunya Asian Genotype, sedangkan sampel

dari Kalimantan Barat virus yang teridentifikasi adalah VirusCentral!East African

Genotype.Penelitian ini adalah merupakan penelitian �hikungunya yang pertama sekali

mendeteksi adanya virus chiku11gunya pada bebrapa provinsi dalam waktu yang

bersamaan.

Key words: Chikungunya, virus genotyping, Indonesia.

Page 4: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

KEMENTERIAN KESEHATAN RI: SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

:-m.n Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 iLJ::ak Pos 1226 Jakarta 10012

Telepoil. (021) 42881758, 42881763, 42881762, 42881745 Fax (021) 42881754

= IMBANG

=· GINGAT

KEPUTUSAN

KEPALA PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN . NOMOR: HK. 03.05/111/962/2011

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PENELITIAN TAHUN 2011

KEPALA PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

: a. bahwa untuk melaksanakan kegiatan penelitian pada �usat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, perlu ditunjuk Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a terseb4t diatas, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan tentarig Pembentukan Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011 sejumlah tujuh belas penelitian;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemer 3495);

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan ·Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4130);

3. Pernturan Peinerintah RI No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Tehnologi Kekayaan !ntelektual serta hasil Penelitian dan P�ngembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nornor 43, Tambahan Lembaran Negara Norn or 4497):

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791/Menkes/SKNll/1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

6. �eputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan:

. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembehtukan dan Organisasi Kementerian Negara.

7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

8. Keputusan Kemer1terian Kesehatan RI No.03.05/4/220/2001 tanggal 7 Januari 2011 tentang Penetapan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran. Pejabat yarig melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji SPP, Pejabat Penandatanganan SPM, Bendahara Penerima dan Pengeluaran pada Kantor Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Jakarta;

-ERHATIKAN 1. Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan tahun 2011 dengan No.0683/024-11.1.01100/2011, tanggal 20 Desember 201 O;

2. Perjanjian Pelaksanaan Penelitian pada Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dengan No. PR.03.011111/876/2011 samp�i dengan Nemer: No. PR.03.0 1/111/912/2011, tanggal 14 Februari 2:311

Page 5: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

KEMENTERIAN KESEHATAN RI SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 Telepon (021) 4288p58, 42881763, 42881762, 42881745 Pos 1226 Jakarta 10012 ·

.... ____ _!ax (�21) 42881754

-.ETAPKAN ;s.ATU

.=..:::UA

·- GA

·3.JMA

-embusan Yth:

M E MU T U S KAN

\

1) Mernbentuk Tim Pelaksana Penelitian Siornedis dar. Teknologi Dasar Kesehatan Tahun 2011 sebagaimana tercanturn dalam lampiran keputusan ini;

2) Kepada Tim Pelaksana Penelitian pada Pusat Siomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Sadan Litbang Kesehatan Tahun Anggaran 2011, dapat diberikan honorarium set:iagaimana tersebut dalam.lampiran 2 Keputusan ini: -

·-

Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011 rnempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melaksanakan Penelitian pada Pusat Siomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan Tahun 2011, dengan susunan Tim seperti pada lampiran surat keputusan ini;

2) Menyerahkan Laporan Kemajuan Penelitian, Laporan Pelaksanaan Penelitian dan Laporan Akhir Penelitian kepada Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan. ·

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim bertanggungjawab kepada Kepala Pusat Biomedis

·

dan Teknologi Dasar Kesehatan serta wajib menyampaikan laporan akhir penelitian sebagai pertanggungjawaban kegiatan;

Biaya pelaksanaan kegiatan serta honor Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011 dibebankan pada anggaran DIPA Pusat Biomedis dan Tekno!ogi Dasar Kesehatan Tahun 2011;

Keputusan ini mulai berlaku sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2011 dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan dan perubahan SE!bagaimana mestiny"a.

Jakarta 17 Februari 2011

Sekretaris Jenderal Kemenkes RI; 2. lnspektur Jenderal Kemenkes RI . 3. Ketua Sadan Pemeriksa Keuangan; .!. Kepala Sadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 5. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: 5. Sekretaris Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

Kanwil Ditjen Anggaran Kemenkeu·R1 OKI Jakarta; 8. Para Kepala Pusat di Lingkungan Sadan Litbang Kesehatan; 9_ Kepala Sagian Tata Usaha Pusat Siomedis dan Teknologi Dasar Kesehat;m; :1 Kepala Bidang Biomedis, Pusat Siomedis dan Teknologi Dasar·Kesehatan;

Kepala Bidang Teknologi Dasar Kesehatan, Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan; Bendaharawan Pengeluaran Pusat Biomedis dan Teknologl Dasar Kesehatan; Masing-masing yang bersangkutan untuk dilaksanakan.

2

Page 6: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

�-, KEMENTERIAN KESEHATAN RI

- "l'

SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN HU':>

k�Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 .:ll Pos 1226 Jakarta 10012

Telepon (021)42881758,42881763,42881762,42881745 ____ Fax (���) 42881754

Lampiran 1 Keputusan Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Nornor HK.03.05/111/962/2011 Tanggal : 17 Februari 2011

1 . Ors. Ondri Dwi Sarnpurno, M.Si .. Apt Peneliti Pertama

2. dr. Masri Sembiring Maha, DTMH., MCTM

3. dr. Reni Herman, M.Biomed

4. Nur lka Hariastuti, MS

5. drg. Rudi Hendro Putranto

6. dr. Yenny Risnati, M.Biomed

7. dr. Mursina·1,

8. Subangkit, S.Si

9. Kartika Dewi Puspa :-: Si

10. Sutarman, SKM., M.kes

11. Sukarni, SKM

� 2. dr. Akhmad Ahadi

13. dr. Yuzar 18 lsmutoto

j4_ Santono

• 5. Tri Wiwin Darsih, S.Sos

15_ Jhon Master Saragih

17. lmu Rahman

5

Peneliti Pertama/Ketua PeJaksana

Peneliti Pertama

Peneliti Pertama

Peneliti Non Fungsional

Peneliti Non Fungsional

Peneliti Non Fungsional

Pene!iti Non Fungsional

·· Peneliti Non Fungsional

· Peneliti Non Fungsional

Peneliti Non Fungsional .

Peneliti Non Fungsional

Peneliti Non Fungsional

Pembantu Peneliti

Pembantu Peneliti

Pembantu Peneliti

Page 7: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

KEMENTERIAN KESEHATJ\N RI SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

� ?ercetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 Pos 1226 Jakarta 10012

Telepon (021) 42881758, 42881763, 42881762, 42881745 Fax (02�). 42881754

.. -'.JU L PENELITIAN

Lampiran 2 Keputusan Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Nomor HK.03.051111/962/2011 Tanggal : 17 Februari 2011

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUN.Y A PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA T AHUN 2011

- .

JUMLAH HONOR TIM PELAKSANA PENELITIAN TAHUN 2011

Peneliti Pertama

Peneliti Pertama

Peneliti Non Fungsional

Pembantu Peneliti

= Sekfetariat Penelitian

Jumlah honor yang diterima per-Jam, per·minggu =Rp sebesar �·

Jumlah honor yang diterima per-Jam , per·minggu =Rp ·

sebesar

Jumlah honor yang diterima per-Jam , per-minggu =Rp sebesar

Jumlah honor yang diterima per-Jam, per·minggu ==Rp sebesar

Jumlan honor yang diterima setiap bulfln sebesar =Rp

6

30.000

30.000

27.500

20.000

260.000

Page 8: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011

Abstrak

Penelitian epidemiologi virus chikungunya dilaksanakan tahun 2011, sesuai dengan

judul dari penelitian bahwa responden yang akan dipilih adalah didaerah yang

melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa, sepanjang tahun 2011 sebanyak 6 provinsi

yang mempunyai kasus dimana saat pemberitahuan dilapangan masih ada klinis

chikungunya. Dari ke enam provinsi diperoleh respondE?p sebanyak 1 1 1 orang yang

merupakan klinis chikungunya. Pada pemeriksaan/ffe�n� menggunakan PCR terhadap V-­

virus chikungunya sebanyak 30 (27 %) dari seluruh responden ternyata positive. Gejala

klinis berupa sakit pada sendi dialami oleh semua penderita, sendi yang dikeluhkan oleh

penderita adalah sendi lutut (93.3 %), sendi tangan (90%), sendi pergelangan kaki

(73.3%), dan sendi jari tangan (63.3%). Bila dilihat lama demam yang dialami oleh

penderita terlihat bahwa 90% positive antara 1 s/d 3 hari, dan sisanya 1 O % lama

demam 4 s/d 7 hari, dan tidak satupun ditemukan positive pada responden yang sudah

menderita demam lebih dari 7 hari, dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

waktu pengambilan specimen untuk pemeriksaan virus adalah pada saat viremia sedang

berlangsung. Lima dari 6 Provinsi yang diambil sampelnya (Bali, Banten, Jawa Tengah,

Jawa Timur dan NTB) ditemukan virus chikungunya Asian Genotype, sedangkan sampel

dari Kalimantan Barat virus yang teridentifikasi adalah VirusCentra//East African 41�1 ... (

Genotype.Penelitian ini adalah merupakan penelitian chikungunya yang pertama s7Kali

mendeteksi adanya virus chikungunya pada be�rapa.

provinsi dalam waktu yang

bersamaan. "/

Key words: Chikungunya, virus genotyping, Indonesia.

Page 9: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Ringkasan Laporan Penelitian.

Penelitian Study Epidemiologi Molekuler Virus Chikungunya penyebab Kejadian Luar

Biasa (KLB) di Indonesia tahun 201 1. (dr Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM)

Latar Belakang

Kejadian Luar Biasa Penyakit chikungunya diderita Gloleh setiap tahunnya diberbagai v I

daerah di Indonesia. Daerah yang melaporkan adanya kasus Chikungunya juga bertambah

setiap tahunnya, pengobatan khusus untuk penyakit ini sampai saat ini juga belum ada,

diharapkan pencegahan dengan imunisasi merupakan salah satu solusi yang terbaik dimasa

mendatang. Untuk mengetahui jen[s virus Chikungunya yang beredar di Indonesia

merupakan data yang dibutuhkan sehingga vaksin yang dipakai dapat berpotensi seperti

yang diharapkan.

Tujuan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis virus yang beredar di Indonesia.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah mendapatkan genotype virus yang beredar di Indonesia

dimana dapat digunakan sebagai referensi dalam mendisain vaksin chikungunya dikemudian

hari.

Metodologi

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan survei didaerah-daerah yang

melaporkan adanya kejadian Luar Biasa Chikungunya. Spec:imen yang diperoleh diperiksa

dengan RT-PCR, dari hasil RT- PCR yang positive disequensing dengan menggunakan

primer CHIKV isolate S27-African Prototype. Kemudian nukleotida yang diperoleh di

bandingkan dengan Virus genotype lainnya melalui Gen Bank, hasil yang diperoleh bahwa

dari 6 Provinsi asal sampel sebanyak 5 provinsi (Bali, Banten, Jawaw Timur. Jawa Tengah

dan Nusa Tenggara Barat) merupakan virus Chikungunya jenisAsian Genotype,sedangkan

sampel yang diperoleh dari Provinsi Kalimantan barat merupakan jenis virus clhikungunya

Central/East African Genotype, denga n demikian ada dua jenis genotype virus chikungunya

yang beredar padar Indonesia.

1

Page 10: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Daftar lsi Laporan Penelitian

Hal I . Lampiran Keputusan (SK Penelitian) . . . ......... . . . ............................ . ................. . . . . . . . . . . . . . i

II. Abstrak . . . .. . . . . . . . . ........................... . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . ............................. . . . . . . . . . . ......... . . . . . ii

Ill. Ringkasan Laporan . . . . . . . . . . . . ............ . . . . . .... . ... . . . ........ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......... iii IV. Laporan penelitian

a. Pendahuluan

i. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................... . . ........................... . . . . . . . . . . 1

ii. Rumusan Masalah

1. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ................................ . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . ........... 2

2. Manfaat .... . . . . . ...... . . . . . . . . . ..... . . . . .................. . . . ......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......... 3

b. Metode Penelitian

i. Kerangka konsep penelitian . . . . . . . . . . ........... . . . .................. . . ................................... 3

ii. Tempat dan Waktu .......... ............ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............ .. . . . . . . . . ......... ......... ............. 3

iii. Desain Penelitian .. . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . .............................. ........................................ .. 4

iv. Jen is Penelitian ...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...................................................... 4

v. Populasi dan Sampel ..................................... ............... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .......... 4

vi. Variabel dan Cara Pengumpulan Data ...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........... ......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

vii. • Bahanan Cara Kerja ........ . .................................... ........ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... 5 - 8

viii. Definisi Operasional . . . . . . . . ... ............. . ........ . . . . . ... ...... . . . .................................... . . .... 8

ix. Analisa Data .... ................ . . . .............. .......................... . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . ................ 8

x. Pertimbangan Etik .................... . . . . ............... . . . .......... . . . . . .. . . . . . . . . . . . . ....................... 9

xi. Hasil penelitian ......................... ..... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . ... . . . .................... 9 - 26

xii. Diskusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................ . . . . . . . ... ......... . . . • ...................................... 27-30

xiii. Kesimpulan dan saran . . . . . . . . .................. . . . . ............................................. ... 30 - 31

xiv. Kesulitan yang dihadapi .......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

xv. Ucapan Terima Kasih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 32

c. Daftar Kepustakaan . . . . . . . . ........ ......... . . . . . . . . . . . . . . ....... ... ... . ................. . . . . . . . . . . . . ...... . . . 33

d. Daftar Lampiran

Page 11: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Daftar lsi Lampiran

I. Lampiran 1 '-clata peneliti

II. Lampiran 2 quesioner penelitian

Ill. Lampiran 3 naskah persetujuan keikut sertaan responden

IV. Lampiran 4 jadwal kegiatan

V. Lampiran 5 surat persetujuan komisi Etik Litbangkes

VI. Lampiran 6 surat ijin penelitian dari Depdagri

VII. Lampiran 7 hasil elektroforesis pemeriksaan PCR

VIII. Lampiran 8 hasil pemeriksaan Sequensing

Page 12: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Judul penelitian

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011

I. Latar belakang

Penyakit chikungunya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh adanya

infeksi virus Chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk, biasanya menyerang segala

usia, dengan gejala demam disertai sakit pada sendi, kadang-kadang dijumpai bintik

merah menyerupai penyakit demam berdarah. Penyakit ini tersebar di Afrika/�an Asia,

di Asia sendiri dilaporkan sering terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti India,

Phlipina�an Indonesia. Virus Chikungunya ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty

dan beberapa nyamuk jenis lain seperti Aedes Albopictus dan Mansoniasp1•2• Penyakit

chikungunya pada umumnya tidak menyebabkan kematian, tetapi biasanya penderita

penyakit chikungunya tidak dapat beraktivitas seperti biasanya sehingga menyebabkan

kehilangan jam kerja yang lebih dominant3. Chikunguya juga dilaporkan dapat

menyebabkan enchepalitis4• Sampai saat ini pengobatan khusus dan lmmunisasi untuk

pencegahan penyakit chikungunya belum tersedi� Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia

menunjukkan positif lgG anti body seperti Yogyakarta tahun 1999 (positif lgG antibody

pada kasus sebesar 68 - 74% dan pada control dimana tidak dilaporkan adanya KLB

ditemukan 28-32%), Bogor 2001 (63% padakasus), Bandung 2003 (1 00%)11•12• Data

surveillance penyakit di Indonesia menunjukkan bahwa hampir setiap tahunnya terjadi

KLB dipelbagai daerah di Indonesia dimulai sejak tahun 1982 di Provinsi Jambi,

kemudian antara tahun 1983 dan 1985 penyakit chikungunya sudah menyebar ke

Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa

Tenggara Timur dan Papua. Dalam dua tahun berturut-turut (2008 - 2009) dilaporkan

terjadi KLB di berbagai daerah yang sama yaitu: OKI Jakarta, Prop.; Banten, Bangka

Belitung, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau dan

Sumatra Barat, sedangkan pada daerah lain yang dilaporkan terjadi KLB selain daerah

diatas adalah Kalimantan Selatan, Lampung (2008), dan Aceh serta Jambi (tahun

2009).5•6

Diagnosis laboratorium chikungunya adalah berdasarkan deteksi antibody

spesifik terhadap virus chikungunya dan atau pemeriksaan deteksi terhadap virus

chikungunya itu sendiri dengan menggunakan metode RT - PCR. Metode RT - PCR

Page 13: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

lebih sensitif bila dibandingkan dengan deteksi serologi3• 10• Dikarenakan wabah yang

cenderung meningkat dari tahun ke tahun, ternyata pemeriksaan terhadap serologi dan

deteksi virus dirasakan masih kurang, diperlukan juga data tambahan mengenai

karakteristik genetik virus chikungunya tersebut (genotype) yang berasal dari Indonesia

dengan metode sekuensing.

Di Dunia dilaporkan bahwa terdapat tiga Clade jenis virus chikungunya yaitu

Asian Phylogroup, West African Phy/group dan East Central South African Phy/ogroup.

Semua genotype virus chikungunya tersebut berpotensi menyebabkan wabah atau

KLB. Genotype Asian Phylogroup dialaporkan menyebabkan wabah di India (1963-

1973), Thailand (1962-1996), Filipina (1 985), Indonesia (1985), dan Malaysia (1 988)

sedangkan Genotype East Central South African Phylogroup menyebabkan banyak

wabah di daerah India dan daerah Madagaskar7•8. Genotype West African Phy/group

dilaporkan menyebabkan kasus chikungunya impor di Eropa dan Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan hasil penelitian Volk SM, dkk (2010), virus chikungunya yang

sudah terdeteksi adalah CHIKV Asian Genotype (sampel berasal dari Ambon dan

Jakarta, dikoleksi tahun 1 983 dan 1985).15

Sampai saat ini belum ada data yang terbarukan mengenai genotyping

(Mapping Genotype) terhadap virus chikungunya di Indonesia. Data genotype terakhir

dilaporkan pad a tahun 201O15. Oleh karena minimnya data tersebut maka pola

transmisi virus chikungunya dari satu daerah dan daerah lainnya belum diketahui

secara jelas. Selain itu dari aspek virologik tentunya akan didapatkan data

perbandingan antara virus chikungunya penyebab KLB di Indonesia dengan virus

chikungunya yang ada di dunia. Sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dan kajian lebih lanjut untuk .dapat memberantas penyakit

chikungunya.

II. Rumusan masalah.

1. Permasalahan : minimnya data genotype Vrus penyebab KLB di Indonesia.

2. TUJUAN

a. Tujuan Umum:

Mengetahui karakterisktik genetik virus chikungunya yang beredar di berbagai

daerah di Indonesia pada saat KLB terjadi.

b. Tujuan khusus:

Menegakkan diagnosis dari penyakit Chikungunya dengan isolasi virus. 2

Page 14: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Mengidentifkasikan genotype virus Chikungunya yang beredar di Indonesia.

Mendapatkan pohon Filogenetik Virus Chikungunya.

3. MANFAAT

a. Membantu desain diagnostik secara motekular untuk deteksi virus

chikungunya di Indonesia

b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam mendesain vaksin Chikungunya.

Ill. Metodologi penelitian

a. Kerangka konsep penelitian

CHIK Virus

CHIK Virus

CHIK Virus

Genotype virus yang beredar

b. Tempat dan waktu pelaksanaan

Lokasi penelitian : Sample yang akan diambil dalam penelitian ini adalah daerah

yang melaporkan adanya KLB. Provinsi Bali (Kab Jembrana), Provinsi Banten

(Kota Tanggerang), Provinsi Jawa Tengah (Kab. Karanganyar), Jawa Timur (Kab.

Ngawi), Kalimantan Barat (Kab. Kubu Raya), dan Nusa Tenggara Barat (Kota

Mataram dan Lombok Barat).

3

Page 15: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

c ..

d.

e.

Desain penelitian

Desain Penelitian{surveilans, tanpa intervensi. ' J i I

lnklusi sampel : i.�endeyita � 1 5 tahun baik yang dirawat dirumah maupun di

Rumah sakit dengan ge!ala demam akut (suhu �38 OC) disertai sakit pada sendi,

dengan onset dibaw�/113 hari. J

Ekslusi sampel

penelitian

l\ P;en<;l,erita I orang tua menolak untuk berpartisipasi dalam

I ' I . I � \

Jenis penelitian : Potong li�tang.

Populasi sampel

Sampel diperoleh sebanyak 1 1 1 responden dari 6 provinsi , sesuai

dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan.

Sampel diambil dari Pasien dengan sangkaan menderita Chikungunya

didaerah yang dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh dinas kesehatan

setempat, baik yang dirawat dirumah maupun yang dirawat di Rumah sakit, atau

·sampel yang diperoleh dari investigasi KLB oleh petugas PusliVDinkes daerah

(khusus untuk sampel yang didapat dari investigasi KLB oleh petugas

PusliVDinkes daerah akan dipilih yang sesuai dengan kriteria inklusi, untuk

melengkapi questioner bila memungkinkan responden yang terpilih didatangi

untuk wawancara ulang).

Penelitian ini bersifat deskriptif survei pemetaan maka semakin banyak

daerah maka semakin lengkap pemetaan tersebut, masing-masing daerah akan

diambil 1 0 kasus (Dalam perencanaan dialokasikan terutama untuk 9 daerah

yang dalam 2 tahun berturut-turut mengalami KLB; OKI Jakarta, Banten, Babel,

Sumut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar).

Spesimen berupa darah vena dari penderita. Pengambilan specimen

dilakukan oleh petugas (perawat, laboran) yang sudah berpengalaman di rumah

sakiUPuskesmas.

f. Variabel

Sampel diperoleh dengan cara survei langsung ke masyarakat yang

sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan specimen darah: diambil sebanyak 3

4

Page 16: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

ml dengan syringe atau wing needle dari vena di lengan anak, oleh petugas yang

sudah sangat berpengalaman dalam pengambilan darah.

Darah kemudian disentrifugasi untuk memisahkan serumnya. Serum

diperiksa dengan uji ELISA terhadap virus chikungunya di Puslitbang Biomedis

dan Farmasi Jakarta.

Serum yang didapat juga dilakukan RT-RT - PCR serta dilanjutkan

dengan pemeriksaan sequensing dari virus tersebut, hasil yang didapat akan

dibandingkan dengan database di Gen Bank.

Selain dari pengambilan darah dilakukan juga wawancara dengan

menggunakan qwesioner yang sudah tersedia. ldentifikasi faktor-faktor sosiologi,

demografi dan geografi akan dilakukan dengan questioner oleh petugas rumah

sakit (dokter, perawat) atau petugas dari dinas kesehatan setempat.

Variabel:

1. Dependen

Jenis virus Chikungunya dari Pasien.

2. I ndependen

Data tempat tinggal dari pasien dan nyamuk diperoleh (Provinsi).

Gejala Klinis

Faktor risiko :

Populasi nyamuk yang ada disekitar tempat tinggal pasien.

Musim

g. Bahan dan prosedur kerja

1 . Ekstrasi (isolasi) RNA

Serum atau bagian tubuh nyamuk diekstraks i sehingga didapatkan RNA virus

dengan menggunakan QiAmp viral RNA (qiagen) cat.52904 melalui prosedur

berikut:

a) Dipipet sebanyak 560 µ I Buffer AVL yang sudah mengandung Carrier

RNA ke dalam 1 .5 m l microcentrifuge tube dan ditambahkan 140 µ I isolat

virus. Dicampur secara homogen dengan cara di vortex selama 15 detik

kemudian diinkubasikan pada suhu (1 5-250C) selama 10 minutes.

5

Page 17: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

b) Diputar/sentrifus selama 5 detik kemudian ditambahkan 560 µI ethanol

absolute kemudian si vortek selama 1 5 detik dan diputar kembali selama 5

detik.

c) Dari larutan diatas diambil sebanyak 630 µI kemudian dimasukkan ke

dalam QIAamp spin column untuk kemudian diputar pada ·8000 rpm (6000

x g) selama 1 menit.

d) Spin column yang mengandung filtrate diambil kemudian ditempatkan

pada collection tube yang baru, lalu diulangi lagi prosedur tahap no.3

e) Diganti collection tube dengan yang baru kemudian ditambahkan 500 µI

buffer AW1 dan disentrifus pada 8000 rpm (6000 x g) selama 1 menit

f) Diganti collection tube dengan yang baru kemudian ditambahkan 500 µI

buffer AW2 dan dise11trifus pada 14.000 rpm (20.000 x g) selama 3 menit

g) Tahap akhir ekstraksi, Colecction tube diganti diganti dengan 1 .5ml

microcentrifuge. Kemudian ditambahkan 60 µt buffer AVE dan didiamkan

selama 1 menit. Dan disentrifuge pada 8000 rpm (6000 x g) selama 1

men it

h) Didapatkan lysat sebanyak 60 ul dalam 1.5ml microcentrifuge tube

2. RT- PCR

Dalam tabung reaksi steril 1 ,5 ml, disiapkan reagen RT-RT - PCR mix dengan

menambahkan komponen-komponen dibawah ini :

Komponen Volume (µI) 1 rx

Rnase free water 5.5

RNA mix 12.5

Primerf 0.5

Primer r 0.5

Platinum taq 1

a) Selalu menyiapkan sekurang-kurangnya 1 atau 2 lebih dari reaksi yang

dibutuhkan.

b) Tambahkan kedalam tabung yang telah diisi master mix tersebut dengan

template RNA sebanyak 5 µ I .

6

Page 18: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

c) Tabung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam mesin thermal cycler

dengan program sebagai berikut :

1. Hot start b. 94°C 5 min

1 . 3-step cycling, 35 cycle

c. 9'4°C 45 det

d. 56°C 45 det

e. 72°C 1 min

1. Final extension f. 72°C 1 0 min

d) Hasil RT - PCR masing-masing sebanyak 1 O µI kemudian dicampur

dengan loading dye 1 µI .

e) Masukkan ke dalam well gel agarosa ( 1 ,5% atau 2%) di dalam

elektroforesis chamber. Salah satu well diisii dengan marker 100 bp

sebanyak 1 0 µI.

f) Nyalakan power supply pada posisi 100 volt selama 45 men it.

g) Hasil etektroforesis dilihat dengan menggunakan lampu UV.

h) Primer sekuens yang digunakan adalah:

Primers used for PCR amplification of CHIKV R.J'\JA

Primer 5' -> 3' sequence Genome

position* (bp)

DVRCltl:.-F ACCGGCGTCTACCCATTCATGT i 023 7-10258 DVRChk-R GGGCGGGTAGTCCATGTTGTAGA 10544-10566

*According to the CHIKV isolate S27-African prototype sequence

(accession no. AF369024)

Sekuensing (Genotyping)

Hasil RT - PCR kemudian diisolasi kembali DNAnya dengan menggunakan

Qiamp RT - PCR Product purification. Untuk kemudian dilakukan proses

sekuensing dengan menggunakan alat genetic analyzer ABI 331 O xi.

7

Page 19: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Analisis Sekuen

Hasil sekeunsing yang didapat dianalisis dengan menggunakan software

Bioedit dan MEGA (Molecular Evolutionary Genetic Ana lysis) Ver. 4.0

sehingga didapatkan gambaran pohon philogenetik.

h. Definisi operasional

a) Sekuensing, teknik penentuan urutan asam amino atau urutan nukleotida dari

DNA atau RNA dengan menggunakan sequencer.

b) MEGA Versi 4 merupakan perangkat lunak (Software) yang telah terintegrasi

untuk analisis genetika termasuk membuat pohon filogenetik, analisis gene

dengan database berbasis web, memperkirakan tingkat evolusi molekuler dan

pengujian hipotesis evolusi

c) Bioedit Versi 7.0 adalah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk

editor alignment sekuens dengan fitur-fitur yang mudah digunakan membuat

keselarasan dan manipulasi urutan nukleotida sehingga menjadi relatif cepat

dan lebih mudah

d) KLB Chikungunya didefinisikan sebagai berikut, ditemukan lebih dari 1 kasus

demam chikungunya atau lebih yang mengelompok (cluster) dalam satu

RW/dukuh/sekolah/kelompok pengungsi dalam kurun waktu 3 minggu

berturut-turut dalam suatu wilayah dan mempunyai hubungan epidemiologis.

i. Analisa data

Data hasil sekuensing dianatisis dengan software Bioedit versi 7.0 dan MEGA

(Molecular Evolutionary Genetic Analysis) Ver. 4.0 sehingga didapatkan gambaran

susunan nukleotida dan juga pohon philogenetik.

Variabel sosiologi, demografi, geografik dan gejala klinis dianalisa dengan

menggunakan SPSS Versi 16. Data dianalisis secara diskriptif.

Hasil sekeunsing yang didapat dianalisis dengan menggunakan software

Bioedit dan MEGA (Molecular Evolutionary Genetic Analysis) Ver. 4.0 sehingga

didapatkan gambaran pohon philogenetik. Analisis penyebaran secara

epidemiologik dilakukan dengan menggunakan Quantum GIS.

8

Page 20: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

j. Pertimbangan etik

lzin penelitian akan dimintakan dari Dep. Dalam Negri dan Pemda setempat

(Dinas Kesehatan Kab/Ko1a dan Propinsi)

Dikarenakan penelitian ini menggunakan specimen yang berasal dari manusia

maka Ethical Clearance akan dimintakan dari Komisi Etik Badan Litbang

Kesehatan.

k. Hasil e�_l)elitian.

a) Data umum tentang responden yang diperoleh dari lapangan.

Dari hasil survey yang dilakukan dilapangan terhadap responden dengan

sangkaan penderita chikungunya sesuai dengan inklusi kriteria yakni

Penderita � 1 5 tahun baik yang dirawat dirumah maupun di Rumah sakit

dengan gejala demam akut (suhu �38 OC) disertai sakit pada sendi, dengan

onset dibawah 3 hari. Dari hasil yang ditemukan dilapangan diperoleh hasil

bahwa penderita chikungunya dengan jenis kelamin perempuan sebanyak

60% dan Laki-laki 40%, dari segi usia responden dibagi berdasarkan usia

produktifitas, usia produktif ditemukan sebanyak 73.9%, usia tua sebanyak

15.3% dan usia sekolah 10.8%. Lama responden menderita demam 1-3 hari

sebanyak 66.7%, 4 sampai 7 hari sebanyak 26.5%, dan menderita demam

lebih dari 7 hari sebanyak 6.9%). Data dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah.

TABEL 1 . Data demografi responden.

Jenis kelamin Laki-Laki Perempuan

Umur < 17 thn

17s/d 55thn > 56 thn Lama menderita demam

1 -3 hr 4-7 hr

>7 hr

9

Responden

jlh (n=1 1 1 ) %

44 40

66 60

1 2 10.8

82 73.9

17 1 5.3

68 66.7

27 26.5

7 6.9

Page 21: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

b) Data riwayat penyakit chikungunya dilingkungan responden berada.

Berdasarkan pengakuan responden bahwa didaerah tempat tinggal dan

sekitarnya sebanyak 46.1 % responden mengaku bahwa penyakit ini baru

terjadi tahun ini, sedangkan responden sebanyak 45.1 % mengatakan bahwa

penyakit seperti yang dideritanya muncul setiap tahunnya didaerahnya,

sedangkan sebanyak 8.8% mengaku penyakit ini timbul beberapa tahun lalu.

Kepadatan nyamuk saat survei dilakukan diakui oleh responden tidak terlalu

banyak sebesar 55.9%, sedangkan 41.4% responden mengatakan bahwa

jumlah nyamuk lebih banyak dari biasanya pada saat penyakit ini berjangkit

didaerah-nya, sisanya sebanyak 2. 7% mengatakan tidak terlalu

memperhatikannya. Musim pada saat dilakukan survei dimasing-masing daerah

sebanyak 57.7 % responden mengatakan bahwa didaerahnya pada saat survei

dilakukan sedang musim hujan, dan sisanya 42.3 % mengatakan musim pada

saat disurvei adalah musim kemarau.

Dari semua responden yang disurvei sebanyak 62.2% bertempat tinggal tidak

jauh dari persawahan, 21.6% berada didekat daerah rawa-rawa, sedangkan

responden yang bertempat tinggal jauh dari sawah dan rawa-rawa sebanyak

16.2%. Sebagian besar (92.7%) dari responden tidak melakukan perjalanan

• keluar daerah dalam 2 minggu terakhir , hanya 7.3% diantara responden yang

melakukan perjalanan keluar kota. Dalam survei ini juga ditanyakan apakah

responden mempunyai gejala yang sama dengan tetangga dan seberapa jauh

dari rumah responden, dari pengakuan responden sebanyak 53.2% mempunyai

gejala serupa dengan yang diderita responden dan tempat tinggal tetangga

tersebut berada sebanyak 64.3 % mengatakan banya berjarak Os/d 10 meter,

15.2% berjarak 1 1 s/d 50 meter, dan hanya 0.9% yang mengetahui menderita

penyakit yang sama dengan jarak > 50 meter. Data dapat dilihat pada tabel 2.

10

Page 22: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

TABEL 2. Data riwayat penyakit chikungunya dan lingkungan tepat tinggal

responden.

Respond en

jlh (n=1 1 1 ) % Riwayat penyakit chikungunya didaerah bersangkutan

Baru Tahun lni 47 46.1

Setiap Tahun ada kasus 46 45.1

Lainnya 9 8.8

Jumlah Nyamuk menurut responden pada saat survey

Tidak terlalu banyak 65 55.9

Lebih banyak dari biasanya 46 41.4

Lainnya 3 2.7

Musim Saat Survei dilakukan

Hujan 64 57.7

Kemarau 47 42.3

Daerah Tempat tinggal responden

Dekat Persawahan 69 62.2

Dekat Rawa-rawa 24 2 1 .6

Lainnya 1 8 16.2

Riwayat bepergian 2 minggu terakhir

Tidak keluar kota 102 92.7

Ada keluar kota 8 7.3

Mempunyai tetangga dengan gejala klinis yang sama dengan responden

Ya Ada 59 53.2

Tidak ada 52 46.8

Jarak rumah responden dengan tetangga dgn gejala klinis yang sama

0 s/d 1 0 mtr 72 64.3

11 s/d 50 mtr 17 15.2

> 50 Mtr 1 0.9

c) Data keluhan responden.

Hampir semuanya responden mengeluhkan sakit pada persendian (99.1%).

Kalau dirinci sendi yang dirasakan sakit oleh responden secara berturut-turut

adalah: sendi lutut (87.4%), kemudian sendi pergelangan kaki (76.6%), sendi

11

Page 23: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

tangan (71.2 %),dan sendi jari tangan (56.8%). Sedangkan keluhan sulit untuk

berjalan dikeluhkan oleh sebanyak 67.4% responden. Keluhan lainnya yang

dialami oleh responden adalah sebanyak 82 % mengeluhkan sakit kepala,

nafsu makan kurang (73%), demam disertai menggigil (57.7%), responden

mengeluhkan muntah sebesar 55.9%, mengeluhkan sakit perut sebanyak

39.1%,dan sebanyak 27 % mengatakan penglihatan terganggu. Responden

juga memberitahukan bahwa gejala yang dialami sama dengan gejala yang

dialami oleh tetangga sebanyak 93.6% sedangkan gejala yang sama dialami

oleh anggota keluarga responden hanya sebanyak 53.2 %. Data dapat dilihat

seperti tabel 3 dibawah.

TABEL3. Data keluhan responden.

Responden

Gejala Klinis jl h (n=111) %

Mengigil 41 57.7

Sakit Kepala 91 82.0

Penglihatan terganggu 24 27.0

Nafsu Makan Menurun 81 73.0

Muntah 62 55.9

Sakit Perut 43 39.1

Sakit Pada Persendian 1 1 0 99.1

Sakit sendi Jari tangan 63 56.8

Sakit pada Sendi tangan 79 71 .2

Sakit pada Sendi Lutut 85 87.4

Sakit Sendi Pergelangan Kaki 85 76.6

Sulit berdiri dan berjalan 75 67.4

Keluhan seperti orang sekitar

Serumah 59 53.2

Tetangga 103 93.6

d) Data umum responden dengan pemeriksaan RT - PCR positif chikungunya.

Dari data umum responden dengan pemeriksaan RT - PCR Positive diperoleh

hasil dengan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 64.3% dan

laki-laki sebanyak 35.7%. Sedangkan bila dilihat dari usia responden dengan

hasil RT - PCR positive. usia produktif (17s/d55 thn) sebanyak 64.3% diikuti

dengan usia tua (>56 Thn) sebesar 21.4%, dan usia sekolah (<17 Thn) 12

Page 24: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

sebanyak 14.7%. Sedangkan lama demam yang diderita oleh responden

dengan hasil pemeriksaan RT - PCR positive 89.3 % menderita demam 1 s/d 3

hari, dan 10.7% dengan demam 4 s/d 7 hari, sedangkan demam lebih dari 7

hari tidak ada yang positive RT - PCR. Data dapat dilihat dalam tabel 4

dibawah.

TABEL 4. Data demografi responden.dengan hasil RT - PCR positive.

RT - PCR Positive

Jenis kelamin jlh (N=28) %

Laki-Laki 1 0 35.7

Perempuan 1 8 64.3

Umur

< 17 thn 4 14.3

1 7s/d 55thn 1 8 64.3

> 56 thn 6 21.4

Lama menderita demam

1-3 hr 25 89.3

4-7 hr 3 10.7

>7 hr 0 0

e) Data riwayat penyakit chikungunya dilingkungan responden dengan hasil RT -

PCR positive.

Berdasarkan pengakuan responden bahwa didaerah tempat tinggal dan .

sekitarnya sebanyak 46.4% mengatakan bahwa penyakit seperti yang

dideritanya muncul setiap tahunnya didaerahnya, dan sebanyak 28.6 %

responden mengaku bahwa penyakit ini baru terjadi tahun ini, sedangkan

seperempat sisanya (25 %) mengaku penyakit ini timbul beberapa tahun lalu.

Kepadatan nyamuk saat survei dilakukan diakui o1eh responden sebanyak

60.7 % bahwa nyamuk lebih banyak dari biasanya, sedangkan 35.7%

mengatakan jumlah nyamuk menurutnya tidal< lebih banyak dari biasanya,

dan sisanya sebanyak 3.6% mengatakan tidak terlalu mempe�hatikannya.

Sebanyak dua pertiga dari responden mengatakan bahwa musim pada saat

dilakukan survei adalah musim penghujan sedangkan sepertiga dari

responden menjawab musim kemarau.

13

Page 25: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Dari semua responden yang disurvei sebanyak tiga per empat adalah

bertempat tinggal tidak jauh dari persawahan, sedangkan responden yang

bertempat tinggal dekat dengan daerah rawa-rawa hanya dua (7 .1 %)

responden, sedangkan sisanya 17 .9% bertempat tinggal jauh dari

persawahan maupun daerah rawa-rawa. Sebagian besar (78.6%) dari

responden tidak melakukan perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu

terakhir, hanya sebanyak 7.1% (dua orang) diantara responden yang

melakukan perjalanan keluar kota. Dalam survei ini juga ditanyakan apakah

responden mempunyai gejala yang sama dengan tetangga dan seberapa jauh

dari rumah responden, menurut pengakuan responden sebanyak 60.7 %

mempunyai tetangga yang gejala klinisnya sama seperti yang dialami

responden, dan jarak dari rumah responden dengan tetangga tersebut 78.6%

adalah 0 s/d 1 0 meter, 7 .1 % berjarak 1 1 s/d 50 meter, dan tidak ada dari

pengakuan responden tetangga yang jaraknya lebih dari 50 meter dari

rumahnya mempunyai gejala yang sama. Data dapat dilihat pada tabel 5.

TABEL 5. Data riwayat penyakit chikungunya dan lingkungan tepat tinggal

responden dengan hasil RT - PCR positive.

Riwayat penyakit chikungunya didaerah bersangkutan

Baru Tahun lni

Setiap Tahun ada kasus

Lainnya

Jumlah Nyamuk menurut responden pada saat survey

Tidak terlalu banyak

Lebih banyak dari biasanya

Lainnya

Musim Saat Survei dilakukan

Hujan

Kemarau

Daerah Tempat tinggal responden

Dekat Persawahan

Dekat Rawa-rawa

Lainnya

14

Responden RT - PCR(+)

jlh (n=28)

8

13

7

10

17

1

22

6

21

2

5

%

28.6

46.4

25.0

35.7

60.7

3.6

78.6

21.4

75.0

7.1

1 7.9

Page 26: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

·Riwayat bepergian 2 minggu terakhir

Tidak keluar kota 22 92.9

Ada keluar kota 2 7.1

Apakah responden mempunyai gejala yang sama dengan orang lain sekitar

Satu rumah 17 60.7

Tetangga 27 96.4

Jarak rumah responden dengan tetangga dgn gejala klinis yang sama

0 s/d 1 0 mtr 22 78.6

11 s/d 50 mtr 2 7 .1

> 50 Mtr 0 0

f) Data gejala klinis yang dikeluhkan oleh responden dengan pemeriksaan RT -

PCR positive.

Dari semua responden setelah diperiksa dengan RT - PCR positive semuanya

(100%) megeluhkan sakit pada persendian, bila ditelusuri sendi yang

dikeluhkan oleh responden terlihat bahwa sebanyak 92.9% mengeluhkan

sakit pada sendi lutut dan sendi tangan, kemudian diikuti oleh sakit pada

sendi pergelangan kaki sebesar 75% dan sakit pada sendi jari tangan sebesar

64.3%. Sedangkan sebanyak 57. 1 % mengeluhkan sulit berdiri dan berjalan.

Keluhan lainnya berupa sakit kepala (78.6%), nafsu makan menurun (71.4%),

muntah (60.7%). demam disertai menggigil (39.3%), dan seperempat dari

penderita chikungunya mengeluhkan sakit perut. Data dapat dilihat pada tabel

6 dibawah.

15

Page 27: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

TABEL 6. Data keluhan responden dengan RT - PCR positive.

Responden RT - PCR (+)

Gejala Klinis jlh (n=28 ) %

Mengigil 1 1 39.3

Sakit Kepala 22 78.6

Penglihatan terganggu 5 17.9

Nafsu Makan Menurun 20 71.4

Muntah 17 60.7

Sakit Perut 7 25.0

Sakit Pada Persendian 28 100

Sakit sendi Jari tangan 1 8 64.3

Sakit pada Sendi tangan 26 92.9

Sakit pada Sendi Lutut 26 92.9

Sakit Sendi Pergelangan Kaki 21 75.0

Sulit berdiri dan berjalan 1 6 60.0

g) Data responden dengan klinis chikungunya dan penderita chikungunya.

• Bila dilihat hasil responden dari klinis cikungunya dengan penderita

chikungunya berdasarkan jenis kelamin baik klinis cikungunya maupun

penderita chikungunya terlihat bahwa perempuan lebih banyak dari laki-laki

(59.5 klinis dengan 64.3 % kasus. dan 40.5 dengan 35.7%). Distribusi usia

responden klinis dan kasus chikungunya juga tidak terlihat berbeda jauh

dimana usia produktif lebih banyak dari usia, tua dan usia sekolah (usia

produktif 73.9 dan 64.3%,usia tua 15.3 dan 21 .4%, serta usia sekolah 10.8

dan 14.3 %). Distribusi hari lamanya demam yang diderita baik klinis maupun

penderita chikungunya juga tidak berbeda secara signifikan dimana baik klinis

maupun penderita chikungunya demam 1 - 3 hari paling banyak di ikuti 4 - 7

hari, hanya saja pada penderita tidak ditemukan demam lebih dari 7 hari

sedangkan ada pada klinis chikungunya. Data terjangkitnya penyakit didaerah

tempat tinggal responden berada terlihat bahwa menurut pengakuan

responden dengan klinis chikungunya sama banyaknya antara yang

mengatakan baru terjadi tahun ini dengan yang mengatakan penyakit tersebut

terjadi hampir setiap tahunnya ( 46.1 dan 45.1 %), sedangkan separoh dari

penderita chikungunya yang mengatakan bahwa penyakit tersebut terjadi

setiap tahunnya (46.4%), sedangkan masing-masing seperempatnya yang

16

Page 28: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

mengatakan terjadi setiap tahunnya dan yang mengatakan terjadinya penyakit

didaerah tersebut tidak tentu (28.6 dan 25%).

Bila dilihat dari pendapat responden dengan kepadatan nyamuk pada saat

survei dilakuakan terlihat perbedaan antara klinis chikungunya dengan

penderita chikungunya, dimana menurut responden dengan klinis

chikungunya pendapat hampir terbagi dua (55.9 dan 41 .4%) antara yang

mengatakan tidak terlalu banyak dengan yang mengatakan bahwa jumlah

nyamuk pada saat ini lebih banyak dari biasanya, sedangkan pada penderita

chikungunya dua pertiga (60.7%) dari responden mengakui bahwa pada saat

survei dilakukan jumlah nyamuk lebih besar-dari biasanya. Berkaitan dengan

musim pada saat survei dilakukan terlihat bahwa hampir separoh responden

disurvei pada saat musim hujan dan separoh pada musim kemarau (55.9 dan

41 .4%), sedangkan bila pada penderita chikungunya ternyata lebih banyak

pada musim penghujan (78.6 dengan 21 .4%). Daerah tempat tinggal

responden dengan klinis duapertiganya tinggal didekat persawahan,

sedangkan sepertiganya tinggal didaerah rawa-rawa dengan yang jauh dari

persawahan, sedangkan daerah tempat tinggal penderita terlihat bahwa tiga

perempatnya tinggal didaerah persawahan dan sisanya tinggal didaerah

lainnya dan dekat dengan rawa-rawa. Riwayat bepergian keluar kota dalam 2

minggu terakhir antara klinis dan penderita chikungunya terlihat sama dimana

pada umumnya responden tidak melakukan perjalanan keluar kota. Jarak

antara rumah responden dengan tetangga yang mempunyai gejala sama

seperti yang dialami oleh responden pada umumnya tidak berjauhan baik

pada klinis maupun penderita chikungunya, hanya saja pada penderita tidak

ada tetangga yang jaraknya lebih dari 50 meter yang mempunyai gejala sama

seperti yang dia alami.

Gejala klinis spesifik dari klinis chikungunya dan penderita chikungunya pada

dasarnya tidak jauh berbeda, tetapi yang paling menonjol adalah keluhan

sakit pada sendi dimana hampir semua dikeluhkan oleh klinis chikungunya

sedangkan penderita semuanya mengeluhkan sakit pada persendian.

Keluhan sakit sendi lainnya adalah sakit pada sendi lutut, pergelangan tangan

kemudian diikuti oleh persendian kaki dan jari tangan, sepertiga baik dari

klinis maupun penderita chikungunya mengeluhkan sulit berdiri dan berjalan.

Data dapat dilihat pada tabel 7,8,9, dan figure 1 ,2. Detail hasil pemeriksaan

dapat dilihat pada lampiran hasil elektroforesis sampel Chikungunya.

17

Page 29: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

TABEL 7. Data demografi responden klinis chikungunya dengan hasil

RT - PCR positive.

Responden

Klinis Chikungunya RT - PCR(+) n =28(%) Jenis kelamin n=11 1(%)

Laki-Laki

Perempuan

Umur

< 1 7 thn

1 7s/d 55thn

> 56 thn

Lama menderita demam

1-3 hr

4-7 hr

>7 hr

40.5 35.7

59.5 64.3

10.8 14.3

73.9 64.3

15.3 21 .4

6 1 .3 89.3

24.3 10.7

6.3 0.0

TABEL 8. Data riwayat penyakit chikungunya dan lingkungan tepat tinggal

responden klinis chikungunya dengan hasil RT - PCR positive

Reseonden

Klinis RT - PCR Riwayat penyakit chikungunya didaerah Chikungunya (+) bersangkutan n=111(%) n = 28

%

Baru Tahun lni 46.1 28.6

Setiap Tahun ada kasus 45.1 46.4

Lainnya 8.8 25.0

Jumlah Nyamuk menurut responden pada saat survey

Tidak terlalu banyak 55.9 35.7

Lebih banyak dari biasanya 41.4 60.7

Lainnya 2.7 3.6

Musim Saat Survei dilakukan

Hujan 57.7 78.6

Kemarau 42.3 2 1 .4

18

Page 30: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Daerah Tempat tinggal responden

Dekat Persawahan 62.2 75.0

Dekat Rawa-rawa 21.6 7.1

Lainnya 16.2 17.9

Riwayat bepergian 2 minggu terakhir

Tidak keluar kota 91.9 78.6

Ada keluar kota 7.2 7.1

Jarak rumah responden dengan tetangga dgn gejala klinis yang sama

0 s/d 1 0 mtr 64.9 78.6

1 1 s/d 50 mtr 1-5:0- 7.1

> 50 Mtr 0.9 0.0

TABEL9. Data specifik keluhan responden klinis chikungunya dengan hasil

RT- PCR positive.

RT - PCR Klinis Chikungunya Positive n

Gejala Klinis n=11 1(%) =28(%)

Sakit Persendian 99,1 100

Sendi Jari tangan 56,8 64,3

Sendi tangan 71 ,2 92,9

Sendi Lutut 87,4 92,9

Sendi Pergelangan Kaki 76,6 75

Sulit berdiri dan berjalan 67,6 60

19

Page 31: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Figure 1 . Grafik riwayat hari demam Klinis Chikungunya dengan Kasus

Chikungunya (RT - PCR positive)

• Kl in is Chikungunya n:=ll1(%)

It PCR Positive n =28(%)

---------··--

r----�

I 1 - 3 h r 4-7hr >7hr 1.. .. . .... ......... ·-· •..... . .Jama.m�nder.lta. dem.am_ ..... .. _

Figure 2. grafik keluhan klinis chikungunya dengan kasus chikungunya.

120 -r-�--·-··---··-... -. ...... ---·-·,.·-··-----==-----------1 ! 100 '

80

60 -

20

20

m KlinisChikungunya n:=lll(%)

• PCR Positive n =2S(%)

Page 32: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

h) Dari enam provinsi yang melaporkan adanya KLB chikungunya pada tahun

20 1 1 diperoleh sampel masing masing dari Provinsi Bali (Kata Denpasar)

sebanyak 17 sampel, Provinsi Banten (Kata Tanggerang) 5 sampel, Provinsi

Jawa Tengah (Kab. Banjar Negara) 23 sampel, Provinsi Jawa Timur (Kab

Ngawi) 20 sampel, Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Kubu Raya) 22 Sampel,

dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kata Mataram dan Kab.Lombok Barat) 24

sampel dengan total jumlah sampel sebanyak 1 1 1 sampel. Dari sejumlah

sampel yang diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan dengan RT - PCR,

ternyata yang ditemukan positive dari masing-masing provinsi adal.ah Provinsi

Bali (Kab. Jembrana) sebanyak 8 (47.1 %) sampel, Provinsi Banten (Kata

Tanggerang) 2 (40%) sampel, , Provinsi Jawa Timur (Kab Ngawi) 4 (20%)

sampel, Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Kubu Raya) 2 (9.1%) sampel, dan

Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kata Mataram dan Kab.Lombok Barat) 12

(50%), dan tidak satupun sampel dari Provinsi Jawa Tengah (Kab.

Karanganyer) yang diperoleh positive. Data dapat dilihat dalam Tabel 1 O dan

Figure 3.

TABEL 10. Data pemeriksaan RT - PCR positive berdasarkan daerah

specimen diperoleh.

Uji RT - PCR

Provinsi Positive Negative Res�onden {n} n (%} n (%)

Bali 17 8 (47.1) 9 (52.1)

Banten 5 2 (40.0) 3 (60.0)

Jawa Tengah 23 0 23(100)

Jawa Timur 20 4 (20.0) 1 6 (80.0)

Kalimantan Barat 22 2 (9.1) 20 (90.9)

NTB 24 1 2 (50.0) 12 (50.0)

21

Page 33: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Figure 3. hasil pemeriksaan RT - PCR berdasarkan asal specimen.

120 ; I

100 -.!-----··-·--·-··-------·- ·---------- ·-····------··---····- - --·······-··

f ! 80 � ,. ... _ ................. --·-···-··-· ···'"·-.... -.. . I I 60 �---

1 40 ,-

20 1-0 !

i) Hasil Pemeriksaan genotyping Virus Chikungunya.

• Negative(%) !fl Positive(%)

Dari hasil pemeriksaan specimen dengan RT- PCR positive dilanjutkan

dengan melakukan identifikasi Virus Chikungunya dengan metode

sequensing dan hasil yang akan didapat adalah jenis dari Virus dengan

genotypenya. Hasil dari nukleotida yang diperoleh akan dicek melalui Gen

Bank untuk diketahui genotypenya serta melihat hasil Phylogenetik. Dari

28 sampel dengan RT - PCR positive.

ditemukan 26 sampel virus

chikungunya (CHIKV) dengan genotype Asian, yang berasal dari 4

Provinsi yaitu Bali, Banten, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan kedua specimen dari Kalimantan Barat merupakan

Central/East African genotype

Lengkapnya dapat dilihat pada susunan nucleotida Figure 4, 5 dan 6 serta

Phylogenetik figure 7.dibawah .

22

Page 34: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Figure 4. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia.

,f'"" l""l,"'I'"' 111111'11111111111111111'1 '·'"l'ftl I ""111"1""1''" I'"' 11111I111111111 I'' I

-:, rn 10 JO jij lO bO 10 iO �o OOJ 'chi!si J�����: Bali' iWiij@�j"'Ji�C�Mnli.IGCG.l.i.GCACA�GGJ.GMGrCCGM�GC.l.l».CAGMTr!GCAiCAGCATID.Gm�ACCGCATCC(t'J.2CAGC?AA OOl. Chi! s/ J !llbr ana. Bali. Illl/Wll/��l OO&.chlb/J1m1raoa.Bali.IUA/Wll/00D 00�. chits/ J eaiDr ana.Bali. I!IAf Wll/�Oi 00�. Chils/ J �r aoa.Bali. Il!ViOU/00 � Oil. Chih/ J enOI aoa.Bali, IUA/i011/01J OH .chib/Je!Drana. Bali, IW1Ul/011

'1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l l t l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l t l l l l l l l l ll t l l l l t 1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l l l I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 I I ! 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 r 1 1

'

1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1G1 1 1

:I I H I 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 H I I I H 1 1 1 1 1 1 1 t I 1 1 1 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I t ( I 1 1 1 I I l l I I H I I l l I t I H I I I l l I 1 1 1 1 1 1 1 1 I

,1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l t l l l l l l l t l l l • l l l f l l l l l l l l l l f l l 1 l 1 • 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6l�.chiJ.s/JdranaJ1li.IW1Ull/6H ,. ... , . . . · , " ... · · · , , . . . , , .. , · .. · .. · , ... ... · , ... .. · . . . · . . . · · . . . . . · . . . · · .. · · · . . . . . . . , , . . . · · · · , ... · · ·

OU.Chi�s/10!1ho� bmt.lliB.Dll/Wll/OH ,.,, · .. . · , , . . . . · . . . · · .. · , · · · , , . . . . . , , .. · .. · · .. · .. · , · .. , .. · , .. · · .. · .. · , . . . · .. · , · · .. · " · · · · .. , · · · · · · ·

��t.chiRs/lllhol bar�t1�iB1IN.Viij11/��� j, 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • 1 • 1 • • • • , 1 1 1 1 1 1 • 1 1 1 1 • • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • •• 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • • • l .J I I • • 1 1 1 • , , 1 1 • • , I 1 • • I ,

��b.�hlRs/lombol_barat11rI'B,IMA/i�ll/��� �· · , , . , , 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • • • • • t 1 • · . 1 • • 1 • • • • • I • • • 1 1 1 • • I • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • • •1• 1 1 1 1 1 , ·1• 1 1 • • 1 1 1 1 1 • 1 1 1 1 · • • 1 1 1 1 1 1 • . I

011.Chi!s/l!llbol narat.i'Ti. INA/Wll/On '. , · .. . , . . . . . . · . . . · . . . , ... · · .. · .. ·, · .. , .. ·, . . . . . · · .. , . . . · ... · . . . . . . · · . . . . . . . · . . . . · . . . . , ... .. . , .. · ..

01!.Chib/lDliDok narat.li'li.Ili.1}1011/0li · , . . . . · . . . · .. · .. , · . . . · .. · , , · · · .. · · .. · · · · . . . · · .. · .. , , .. , , .. · · .. , .. , , . . . , . . . · · . . . · . . . · · . . . · .. , , .. · · ·

Oli.Chi!s/ltmbo�_bmt.llli.Ill.l}Wll/051 :, . . . . , ... ·, ·, ... · ... · ... · , . . . . . . . . . . , .. , . . . , · .. , .. ,, .. ,, .. , .. ,, ·, ·, .. , , · , , · · ... · .. , · . . . . , .. · · .. · ·,

ij�J.Chlls/l(Ql!Jo!_barat.Hr�.wi�ll/�5J 11 1 11 1 1 1 1 t 1 1 1 ' 1 1 1 ' HI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ' " ' ' 1 1 1 1 1 1 1 I I 1 1 1 1 1 ' I I 1 1 1 I I " ' ' 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 H 1 1 1 1 1 1 ' 1

ij)b.Chiks/Mitaran.llrB.nV1011/0l6 6�1.Chlb/Mataror!.NTi.IW1m/Ol1 Ol�. cr�b/M1tar am.N11B. IN.JJ1m/�l� 061. Cm!s/Katmm. N'IB, !NA/Wl!/ij61 O�, Cm!s}Katmm, Wl'B. !ll/Wll/Ob!

!1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

;1 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I t I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I l I I I I I I I I I I I I I I I J I I t I I t I I I I I I I I I I I I I I t I I I I '

!1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

i ; !1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 r

ijbb1Chlls/Ta�e£a�4Janten.IN>J��b .1 t • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • • • • I l l H I , H . . . , 1 1 • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 • H , " ' 1 1 4 1 • •T. 1 1 1 1 1 • 1 1 • . • 1 1 • . , , . 1 . . 1 1 1 1 1 1 •

Ob�.chils/Taruiem4,!1nten.lll!JO!ij " ... . .... , , . . . . . . . . . . . . , , , . . . . . , . . . . . . . , . . . . . . . . . , , ... , .. . . . . , . . . . . . T, . . . . . . . , ... . . . . . . . ... , , . . . . . ij(l,chib/Kuhu_rar1.K1lc1t.DW10ll/Oil ' ... ' .... G,' "' ' '" ' "" ' '" ' ' "' "' ' ": .. ' ' '" '" ' '" ''" '"' "' , G .. ' "' '"' '' """ .. T,"' ' "' '" �11.chi!s/Kuhu_Ra1aJalcar .nW1011/017

.· " . . . .. G ..... , . . . . . . . , ... , . . ..... , . . . . . . . , . . . . . . , .. , . . . . . . , . . . . . G . . ... .... , ..... , .... r . . . . . . . , .. .

0%.chl!slN�an.Jati.m,iWA/lOll/0% ' . . . . . . , . . . . . . · . . . , . . . , . . . . , . . . . . . . , .. , . . . , . " . . . . . . , , . . . . . . , . . . . . . . , . . . . . . . , . . . . . . . . . · · .. �,. · . .. · ·

!ij31Chlls/�a�.Jatim.J�/��ll/l�� ·

.I t • • • • Ill I H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 , • • I t • • • tt• I • • · 1 .. , 1 1 1 1 1 1 1 • 1 1 1 1 1 1 t , " ' , . . , • • t 1 1 1 • , •• , , • ' "' ' " ' ' 1 1 1 1f 1 1 1 1 1 1 1 1

rn1.chlb/�awi.Jatiii.m1m111rn1 '" ' '" ' ' ' ' '" ' '" ' ' " ' ' ' " ' ' " ' ' " '" ' '" ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' " ' ' '""' ' ' ' ' ' " ' ' " '' ' '" ' ' , . . . . !.. ' ' ' ,, '

!ij�lchlF.s/Nqavi.Jatin.nWLijll/1�� • • • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • 1 • 1 • • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • • I t 1 1 1 1 1 1 • 1 • • 1 I I t t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ,, t • •· • 1 •1 • I l l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ••• ,,1 1 I 1 1 1 1 1

23

Page 35: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Figure 5. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia .

. :J1''''1'''' 1111 11 1111 I 11'' 1 1111 l''''I irrt 1 1'11 11111 1 ''11 111 11 1' 1111''''1111'1''' '1''''1'''11''''111 fl � m � � � � � m �

Oh Chlk-s/j��r ana, e a h'·

-.I-NAJ,..,lO-ll-/0-03....;;,:

:

ArreAGCIMGC!'l:CGCG'!CCl11·AOCl.AGWAT!J.fATCAC�\i'!AGC!GCl'rA2GC!JJ.C6GCGACCArGCC�Cl.Gt!MGG.1.CC,CT!.IJ.l' iCA 004, chi ks/ Jellll ran1, e;Ji. IN!J2011/0D! 006. c�ib/ Jell.hr ana. B;li. Hl.i.}2011/006 008. chil s/ Jenbr ena. Bili, IIU./2011/00B 009, C�il sl Jenhrm, Bali, JN.1}1011/009 Oll. Chii sl J enbr ana. Bali, J!tl/20!1/0ll OH, Chii!/Jellbrana. Bali. Il!A/20!1/01! 016. Chiks/Jenbrm. Bali. llt\/2011/016

........ . .. . . .. . . ........... , ...... ... . . ... . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . , ..... , , ,,,, ,,, , , , , , , , ,,, ....... . , . 1 . . . . . . . , . . . . . . . . . . .. ....... . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . , , . . .... .. .. , . . , , . . . . . . . . . . . ......... . . . . . . . . . . . . .... .. . . . ......... . . . . . . . . . . .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . , ..... . , , . , , , , , , , ....... . , ,

:1 1 11 1�1141 1 1 1 1 1 l l l l l l l l l l l l l l II l l l 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l l I l l l l l l l l l l l l j l l ; 1 , . . . . . . .. . . , , , , , • • • • • • • • • , . i'''"'' " ' ' " • H l l l o t " " " ' ' ' ' " ' ' " " l l l " " " ' " " ' ' ' ' " ' ' ' " ' ' " ' " l + l l O l l l 1 " ' ' ' ' ' ' " ' ' ' ' ' ' ' ' 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , ,,.,, , , , , , .... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . , , , !o I I t I ot 0 . . < " I O ° ' " < I I I I " 0 0 I < 0 I H • ' ° . . H I It I t " > I " I O I I " I I " " < I 0t 0 0 0 I I I < 10 O 0 � t " I I I I I ti to 0 0 0 t I t

Oll.Chiks/ll:tllbok hmt.NrB.!!i.1/2011/0!L '. · · · · · " · . . . . . . . . . . . · · · · · · . . . . . · ·, . . . . . . . , , . , , ... , , , .. . , . . . ..... . , .. .... .. ..... .. .... . . . . ......... , 011.Chiki/lcaibok hmt.N!B, JNA/2011/0H '· · .. · · · · · . . . . . . . . . . . · " · · · . . . . . · · · · ·" · ... · · · • ... · · · · · " " " . . . . . · · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · " ..... .. . 046.Chiks/ll:tllbok bmt.Rl'B.IllA/2011/016 . . . . · · · · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , , ... , . , , ..... . . , ..... . . ......... .. . . . , .. . . . . .. 0!7.Chiks/11!11.bo�. bmt.NrB.IllA/lOll/OH · . . . . . · · · · .. · ........ · · · · , , . . . . ' " , , · , , . . . . . . . . . . . . , , .... ... , ... .. " , , ..... .... ........ . .. ...... .. O!B.Chi!s/lO!!hok_bmt.l'IB.IllA/2011/019 .'" " · · · · · · · · • · " " " " ' · · · · · . . . . . · · · · · . . . . · · · . . . . . · · · . . . . . . · · · .. · · · · · . . . . . · · · . . . . . . . . . . · · '" .... . 052.ChibllO!l.bok_bmtJTB.Ill!J2011/05Z ; . . . . . . . · · · ·" · .. · . . . . . . • · · · · . . . . . . . . . · , . . . . . . . . . . . . , , .. .... . . . . . . . . , , , ..... , . . . .... . . . . . . . . . . . . . .. 05).Chiks/lotl.bok bmt.nUll!J2Dll/055 -056. Chits/Mi tm11. N!B. IKIJ20Ll/056 051, Chib/M1tm11. !lrB.JKIJ2011/057 059. Chib/M; t1r1.111. Rl'B, IKIJ2011/059 061. Chih/M1t1r111. N!B, IKIJZOLl/061 06!. Chiks/M1t;r 111. llrB, IIU,/2011/0bl

... .. . . . . . . . . . . ......... . . . . ....... .. . . . . ... , , , , , , , , , , . . . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . ..... . . . . . . . . .... .. ·· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ··· · · · · · · · · · ·· · · · · · · · · · · · · · · · · · ··· ·· · · · · · · · · ...... .. . , , , , , , , , , ..... .... . . . . . . . . . .. . . . .... . , , , ,,, , , , , ,, , , ,, , , ,, , , , , , ,,, , , , , , , .... . . . . . . . . . . .... . ·,,, , , , , , , , , , , , , , , • • • • • • • , . , , , • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ,, •• , • • • • • • • • • • • • 1 1 1 1 • 0 1 1 1 1 1 1 0 1 t 1 0 0 • • · · · · · · · · · · 1 • • • • , , , , , l l t l l 1 1 f l l l f 1 0 1 1 t l l l • • • • • • • t t t l l • • • • • • • · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · • • • • • 1 1 1 • • · · · · · · · · · · · · · · ' ' ' ' ' !· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ··· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·

066.chib/r1ll!Jmrq.B1nten.IN!J066 : ......... . . . . . . . . . L ... . . . . . . . . . . . . . . . , . ..... . . .... , , , . . . . . . . . . . . . . , , , . . . . .. . , . ........ .. , . , .... . Oli8.Chih/Tan91rarq.B1nten.IfllJ068 ! . . . . . . . . . . . . . . . . . . r .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . ..... , , , .... , , , . . . . . . . . . .......... . . . . . . . . 015.ChiblRubu_ray1.K!lb1t.JJW2011/075 ! ......... · , ... , . . · . . . . . . . . . · · · ...... C . . . . ..... A . . . . C . . , , ..... , , , ..... , . , . . . . . . , .. ......... C . . . . . .. 017 .Chib/KubJJ Raya.Kalb;r.Jll!JZOll/077 i· · . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . · · · · .. ... C . . , , ..... A., .. C. , , , ..... , . , .... , , , , , .. , . . . . . . , ....... C . . . . . . . 096.chih/Nq1vi.J1tim.rnA/2011/096 � . ......... . .. . , , . , , . . . . . . . . . . . . . . . . c . . . . . . . . . , , , .. .. , , . ..... , .. .. . . . . . , . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. 105.Chih/llgawi.Jatim.IN.\/2011/105 �· .............. , , , . . . . . . . . . . . . . . . . . c .. ......... , .... , , , .... . , , , .. .. , , , , . . . ... , . . . , ......... , .... . 107.ChiisNiavi.Jatim.IN.\/2011/107 � . ... . . . . . . . . . . . . . . , ....... , ' ' ' ..... C .. , , , ...... , .. ... , , ..... , , , .... , , , , , .. .. . , . . . , ..... .... , , .. , . 10B.chi!i/l�avi.Jatim.IIW2011/108 ,2 . ....... ....... , , , .. . , . . . . . . . . . . . . . c . . . . . . . . . . . , .... . . , .... . . . . .. ... , . , , . . . . . . . . . , .. . . . . . . . . . . . . .

24

Page 36: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Figure 6. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia .

1

1 I' "'I'''' I'''' I''" I' I Pl 1111 I I' I I I I'' 11 I' I I I I '" I I'''' I ""I"" I"" I ' ' ' ' I"'' I"" I'''' I"'' I I

� liO 190 ZOO 210 220 230 210 110 260 110 003. Chi! s/ Jett! ran!' Bali. rn...,..!/1-0ll..,.../00-J """" 1lWIYC/Ji.G!�CAA'l'Gi'C P !CA(;{:Cir;,JJ:ACCl'f!CGACMf�rGS2G!ACAMGSCGAcmACAAWW.CicceoocCC 00 I, Chils/ J!!i�r ana, Bili. IllA/Wlt/OOl 006, Chils/Jemhran.;, Bali, m/1011/006 OOB. chi�s/ Jei�ran;. Bali. Illil/1011/008 009. Chils/ J Olibr 1n;Jali. !llA/1011/009

, , , , . . . . . . . . . . . . . . . . , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,t . . . . . . . . . . . . , , , , , , , , , , , . , , , ,, , , , , , , , , , , , , , , , , ,, , , , , ,, , ,,

013.Chi!s/J!!'ibr;na.Bali.JllA/1011/013 .......... . · · · . . . . · · · · · . . . . . . . . · · · · · .. · ... · · · · · . . . ... " · . .... . .. . · · . . . . . · · · · . . . . . . . . . . " · · . . . . . " .. Ol!.Chili/J!!'lbr1ns.Bali.I!!,!J1011/0H : . . . . . . . . . . · · · · · . . · . . , . . . . . . · , , , , , , , .. , .. , . , , , ...... , , . . . . . . .. . . . , , . . . . . . . , . . . . . .. . . . , , , , .. L .. , , ,

016.Chiis/Jenlmna.Bali.J!f.IJ2011/016 ' . . . · ... , . . · , , , . . . · ......... . . . , , . . . . . . . . , , , , , . . . . , , , , . . . . , . . . , , , . . . . . . , , , . . . . . , , , , , , , , . . . . A . . . , , . .

Oll. Chih/ltmhol_bmt.ftiB.Jll.\/2011/0!1 ! .... . . . . . . . , . . , .. , .......... , , , ........ , , , .. , ..... , , ..... , , , , , ..... , , , , , .... , , , ,, , .. , , ........ CG .. OH. chib/ltmhol_bmt.m.rllA/!011/m , .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . A . . . . . .. 0!6.Chils/lollliol bmt.h�B.IllA/1011/0!6 l, · , , " · , , .... , " ..... , , " , , .......... , , , ....... , , ..... . , , .. , ...... , , , , ... , , , , , . " " " .. , .. , , ... .. Oll.C�ih/l oaliok bmt.h'!B.Illl/W!l/0!1 · . . · · ... " " " " " " " , , , , , . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . , . . . . . , . , , , . . . . . . . . , , . . . . . , , , , , . . . . . . . . . , .A, . . . . .. OlB. Chits/lo!bok_bmt.A'fB. JllA/1fi!l/Ol8 ,' · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . · · · · . . . ...... , . . . '·" ...... · · · .. .. · · · · · ...... " · · . . . . . · · . . . . . . . . . . . · · .A.. ... ..

OlZ. Chib/lo!bok bu<t.JlfB. JNA/1011/051 · · · .............. ... · · · · · .. ... .... , . . . · . . . . . . · · · ...... , · ... ..... ·, · . . . . . . . · · ....... .... · · ...... · .. 015.chi�.s/lOl!bok b;rat.N!'B.I!f.i/1011/0ll ', . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · · . . . . . . . . · " · ·" · . . . . . . . "· . . . . . · . . . . . . . . . . · · . . . . . . · · ...... · ..... · · . . . . . . . · · ·

OS6.Chi�.s/Katm11.1f!B.INA/2011/05b ,. , ........ · .. . ... , , , , , . . . . . . . . , , , . , . . , . . . . . , , . . . . . . . , , , . . . . . . , . . , , . . . . . . . . , . . . . . , . . . , , , . . . A ... � .. m.chi!s/Katm11.!l!B.Iw./1011/051 ! .. ...... .. · · · · · · · · .. · . ... .. . . , , , , , . , , , . . , . , , , . . . . . , , . . . . . , , , , , , , . . . . . . , , . . . . . " , , , , , , , . . . . A . , , , , . .

Ol9.Chii1/Matm11.tl!B,l!l.l/!Oll/Ol9 ' . . . , , .. , , , , , , , , .. , . . . . . · .. , , , , , , . . . . . . , , , , , , , . . . . . , , . . . . , , , , , , . . . . . . . , , , . . . . , , , . . . . . . . . . . . A , , . . . . .

061.Chi\s/�atm11.f/!B. !l!.!JZOU/06l · .... , , . . . , . . . . . , , . . . . . . . , , . . . . . . . . . . . . , , . . . . . . . . . . . . . . , . . . . , . . . . . . . , , . . . . . . , , , , . . . . . . . . . , .A, , .... .

06l.Chib/K1tm.11.flr8.INA/111U06! · . . · · · · · ...... · . . . . . . · · · · · · · . . . . . . . . . . · . . ..... . · · . . . . . · · · · · . . . . . ' " · · . . . . . · · . . . . . . . . . . . · · .A.. . . · · ·

066.Chils/�1r�erar1�.Bmten.11Wi66 · · · · ................ · · · · · · . . . . . . . . · " · · ...... ;, · · . . . . · · . . . . . . . . . · · · ....... · ............ · · ,A. . . · · · ·

068.Chits/r;r�m�.ilanten.Illl/0!8 :· · · . . . . . . . . . . . . . . . · · · · . . . . . . . . · · · · · · · · ...... · " · " " · · · . . . . . . . . . · · . . . . . · · " ..... · · .. · · · · ·.A ... · · ..

015.Chils/i.ubu_r•y1Jalb1r.JK1/1011/011 '.C ........ T . ..... , , , , . ........ , .. , ... , .... , , , .... C . , , , .t. ... , , , ...... T,, . . . . . . . , , , , , , , ... A , , .CG .. 011.Chi!s/Kubu_!1y1.Rdlb1r.IN.l/1011/011 !.C ..... ,, .T,, , , , , , .... ..... , , , , . ........ , , , , , .... C,, ... T. , , , , , ..... , , ,r, ... , , , , , , , , , .... ... , , ... .. 0%.chi!i/h�avi.Jati.m.INA/1m/o96 , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · . . . . . . . · · . . . . . . · · · · . . . . . . . . . · · · · . . . . .. rn5.chi\s/t1qavi.J1tin.111.VZ01l/IOI 1 ... • • • • • • • • • • • • . . • ... . . • • • • • • ......... • • • • ..... • • • • . . . • • • • • ....... • • • ..... • • . . . . . . . . . . . · · .A. . . . . · ·

101.Cbl!JNjiVi.Jatin.n:1J1HV101 ., ' ' ' ' "'"'""'"""'' ' '" .......... ' ' ' ...... ' ' ' .... ' ' '" ..... ' ' ' ' ..... '' ........... ' ' ' ..... ai,' rnB.Chilsl11!ilil.J!tin.rnJ1m/IOB '" ' ' ............... ' ' ' ' ' ..... "' ' ' " ' " " "' ' ' ' .. ... ' ' " " " ... ' ' .. ... ' ' '' .. .. . . ... ' ' ' ' .. .... ' ' "

25

Page 37: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Figure 6. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia.

27

• 013.Chikst.Jembrana.Bali.INAJ201 1/013 • 1)41.Chiks/lombok barat.NTil.INA/2011/041 e 046.Chlks/lombok barat.NTil.INA/201 1/046 • 057.ChiksJMat.aram.NTS.INAf2011/057 e 003.Chiks/Jembrana.Bali.INAJ2011/003 • 004.Chiks/Jembrana.Bali.INA/20111004 • 1>48.Chlksllombok baral.NTil.INA/20111048 • Cl44.Chiksllombok baral.NT13.INA/2011/044 e 052.ChiksJlombok barat.NTB.INA/20111052

• 009.Chiks/Jembrana.Ba!i.INA/201 1/009 • CJ55.Clliksllombol< barat.NTil.INA/2011/055 • Cl56.Cti<ks/Malaram.NTil.INA/20111056 • ()59.Clliks/Malaram.NTil.INA/2011/059 • 016.ChlksrJembtana.SalUNA/20111016 • 008.Chiks/Jembrana. Bali.INA/20111008 • 064.Chiks/Mataram.NTB.INA/2011/064 e 01�.Chiks/Jembrana.Bali.INAJ2011/014 • 061.Chiks/Mataram.NTil.INA/20111061

21 e 047.Chif!isllombok t>cirat.NT6.INAJ2011/047 EU192143.slraio 0706aTw

ASIAN Genotype 21

74

100

39

• 006.ChlksJJembrana.Bali.INA/20111006 • 066.Chiks/Tangerang.Banten.INAJOOO

87 • 008.ChlkslTangerang.Banten.INAJOOa FN295483.isolate MY/05/37348

• 096.ChiksfNgawi,Ja:Urn.INN2011/096 • 108.Cti<ks/Ngawi.Jatim.INA/20111108

aa e 105.Chik.sfNiwawi.Jatim.INAf2011/105 • 107. Chlks/Ngawi.Jalim. INA/2011/107

00520751 .Isolate IND71CK1 00520754.lsolate IND65AP7 EF452493.strain AF15581

AF192699.isolate 3412f7B AF192894.isolale RSU1

AF192895.lsolate K15483 AF192895.lsolate 644188 AF 192897 .Isolate C03295 AF192900.lsolate SV045196

00520753.isolate 1NOOOMH4

20

90 AF192903.lsolate 16211 AF192904.isolale H2123

AF369024.slraln S27·Afiican AY549S83.isolate RCA

AYS-49575.lsolale chlk DRC007 AY5495SO.DRC1720 AY549579.lsolate DRC1719 EF051584 EF613344.isolate 8849

AF192906.isolate CAR256 EU244823.strain ITA07·RA 1

..

50 • 075.Chlks/Kutu raya.Kalbar.INA/20111075 e On.Chlks/Kubu Raya.Kalbar.INA/2011/077

00462747.isolate IMT/6470 53 OQ.451 150.strain MCF2006-0PY4

00462749.isolate IMTIAAl72 82 00443544. LR2006 OPY 1

EU244646.lsolate Madagasea( 004627 46. Isolate IMT/6382

Af192891.isolate PM2951

J AF192892.isola<e 37997 West Afrlcan Genotype AF192893.isolate lbH35

�--------------------- Af079456.0nyong-nyong -.Arus slmln SG650

26

CentraUEast African Genotype

Page 38: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

IV. Diskusi.

Data umum tentang responden yang diperoleh dari lapangan.

Dari 1 1 1 responden yang diikutkan dalam penelitian setelah dilakukan

pemeriksaan dengan menggunakan RT - PCR diperoleh positive sebanyak 28

responden (25.2%). Dari semua responden dengan klinis chikungunya ditinjau dari

jenis kelamin perempuan lebih banyak dari penderita laki-laki (59.5 dengan 40.5%),

demikian juga dengan responden yang hasil RT - PCRnya positive (64.3 dengan

35.7%). Kejadian ini dimungkinkan karena wanita lebih banyak aktive didalam/disekitar

rumah dibandingkan dengan laki-laki yang biasanya bekerja agak jauh dari tempat

tinggal, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hasil ini.

Kelompok usia dari responden dengan sangkaan chikungunya dengan

responden yang positve RT - PCR tidak jauh berbeda hanya saja kasus chikungunya

lebih banyak mengenai usia produktif (73.9% dan 64.3%) dibandingkan dengan usia

sekolah (10.8 dan 14.3%) dan usia tua (15.3 dan 2.4%). Hasil yang diperoleh ini yang

menyebcibkan penyakit. chikungunya menjadi masalah karena penderita akan

kehilangan jam kerja sehingga menyebabkan kerugian secara material.

Bila dilihat dari lama responden menderita demam pada saat dilakukan survei

pender�ta dengan demam antara 1 - 3 hari lebih banyak daripada klinis chikungunya

dengan hari demam yang sama tetapi bila demamnya lantara 4 - 7 hari terlihat klinis

chikungunya lebih banyak dari penderita, dan tidak satupun yang ditemukan positive

pada responden dengan demam lebih dari 7 hari, dari hasil ini terlihat bahwa masa

viremia sangat menentukan dalam pemeriksaan konfirmasi terhadap virus

chikungunya. Mungkin hasil yang diperoleh ini dapat merribantu untuk kapan dilakukan

pemeriksaan terhadap virus dan kapan dilakukan pemeriksaan untuk deteksi lgM atau

lgG.

Riwayat terjadinya penyakit didaerah responden berada, terlihat perbedaan

bahwa responden penderita (responden dengan hasil RT-PCR positive) lebih banyak

dari daerah yang setiap tahunnya terjadi KLB chikungunya dibanding dengan daerah

yang tidak terjadi setiap tahunnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan kemungkinan

sirkulasi virus didaerah itu terus terjadi sehingga mudah ditemukan diantara penderita

chikungunya dibandingkan dengan daerah yang tidak ada kasus setiap tahunnya,

kejadian ini perlu diteliti lebih jauh kebenarannya. Dari hasil yang diperoleh bahwa

daerah dengan tingkat jumlah nyamuknya lebih dari biasanya lebih banyak

penderitanya dibandingkan dengan daerah yang tidak terlalu banyak naymuknya, hasil

27

Page 39: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

I yang diperoleh memberi bukti bahJwa vektor memegang perana penting dalam

penyebaran penyakit chikungunya. / Daerah dengan musim hujan lebih banyak ditemukan positive dibandingkan

dengan daerah yang sedang kemarau, musim tidak berhubungan langsung dengan

penyakit chikungunya, tetapi musim berhubungan dengan kepadatai;tv6yamuk, dimana

jumlah nyamuk meningkat pada musim hujan dibandingkan musim kemarau.

Sebanyak tiga perempat dari penderita chikungunya bertempat tinggal dekat

dengan persawahan dan sisanya tinggal di daerah jauh dari persawahan atau rawa­

rawa dan sebagian kecil tinggal dekat dengan daerah rawa - rawa, dari hasil yang

diperoleh tampaknya daerah persawahan kurang cocok dengan tempat perindukan

nyamuk Aedes Agypty sp, kemungkinan vektor yang berperan adalah nyamuk jenis

lainnya.

Dari hasil wawancara bahwa sebagian besar penderita chikungunya tidak

melakukan perjalanan keluar kota membuktikan bahwa penderita terinfeksi didaerah

tempat tinggalnya dan bkan merupakan penyakit yang dibawa dari daerah lain.

Hasil pengakuan penderita yang mengatakan bahwa tiga perempatnya

mempunyai gejala serupa dengan tetangga yang rumahnya berdekatan menunjukkan

bahwe penyebaran penyakit terjadi disekitar tempat tingal responden, dari hasil yang

diperoleh terlihat bahwa terjangkitnya penyakit ini tidak melebihi desa tempat penderita

berada. Hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan hasil yang dilaporkan oleh

Porter dkk (2004), dimana desa sebagai kontrol dengan tidak ada laporan kasus

sangat sedikit ditemukan uji serologi positive dibandingkan dengan desa yang ada

laporan kasusnya.

Gejala klinis yang dikeluhkan oleh penderita mulai dari gejala yang tidak khas

seperti sakit kepala, nafsu makan menurun, demam disertai menggigil, mual/muntah,

dan penglihatan berkurang, adalah gejala yang sering dilaporkan sehingga gejalanya

menyerupai penyakit demam dengue, dari hasil yang diperoleh tidak jauh beroeda

dengan hasil yang dilaporkan oleh Theamboonlers dkk (2009). Gejala spesifik yang

hampir semua dikeluhkan adalah sakit pada sendi, bila dilihat dari sendi yang sakit

secara berturut - turut yang terbanyak adalah sendi lutut dan tangan, kemudian diikuti

sakit pada sendi pergelangan kaki, dan sendi jari tangan. Dan hampir dua pertiga dari

baik responden dengan klinis chikungunya maupun kasus chikungunya mengeluhkan

sulit berdiri maupun berjalan. Gejala klinis dari hasil penelitian ini tidak jauh berbeda

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lakshmi V dkk (2008) dimana

28

Page 40: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

menurut penelitian mereka dijumpai tiga gejala specifik yakni Oemam, Rash dan

gangguan pada sendi yang cukup berat.

Hasil yang diperoleh berdasarkan tempat atau provinsi mulai dari positive

banyak berturut - turut adalah NTB (12 dari 24 responden), Bali (8 dari 17

responden),Jawa Timur (4 dari 20 responden), Banten (2 dari 5 responden),

Kalimantan Barat (2 dari 22 responden), sedangkan dari 23 specimen yang diperoleh

dari Jawa Tengah tidak satupun yang positive, tidak ditemukannya satupun sampel

positive dari Jawa Tengah kemungkinan bahwa KLB yang terjadi bukan disebabkan

oleh chikungunya, mungkin infeksi lain yang mempunyai gejala serupa dengan klinis

chikungunya, untuk membuktikannya perlu pemeriksaan specimen dengan infeksi virus

lainnya seperti dengue salah satunya yang mempunyai gejala yang hampir mirip

dengan chikungunya.

Genotype yang ditemukan dalam penelitian ini adalah jenis Asian Genotype,dan

Central/East African Genotype. Dari hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan

hasil penelitian terdahulu, dimana seperti kita ketahui bahwa virus chikungunya dibagi

dalam 3 yaitu: Asian Genotype, West African Genotype dan Central/East African

Genotype.dari ketiga clade tersebut menurut laporan terdahulu bahwa yang beredar di

ASIA dan menyebabkan kejadian luar biasa adalah genotype Asian Genotype,

sedangkan Central/East African Genotype merupakan penyebab Kejadian luar selain

India adalah Madagaskar, dan Genotype West African Genotype dilaporkan penyebab

kasus Chikungunya impor didaerah Eropa dan Amerika. Namun bila dilihat lebih detail

virus yang beredar di Indonesia penyebab KLB yang terjadi di Indonesia

mempunyaijenisataukarakteristik virus tersendiriseperti yang terlihatpada Figure 4,5

dan 6. Virus chikungunya yang menyebabkan KLB di Propinsi Bali (Jimbaran) dan NTB

(Mataramdan Lombok Barat) memilikikesamaan yang sangatbesar yang

mungkinberasaldarinenekmoyang yang sama.

berasaldariJawa Ti mu rdan Bantenserta

Sedangkan �rus

Kalimantan

yang

Ba rat

menunjukkankeciriantersendiri. Dari hasil yang diperoleh dapat terlihat adanya variasi

genetik virus penyebabterjadinya KLB padasuatudaerah, seperti yang ditunjukkanpada

virus chikungunyapenyebab KLB yang berasaldariPropinsi NTB.

Galur virus chikungunya genotipe Asia yang diidentifikasi pada penelitian ini

sepertinya berbeda dengan galur virus Indonesia yang pernah dilaporkan di Ambon

pada tahun 1985 (CHK/lndonesia/RSU1/1985/AF192894) oleh Volk dkk (2010). Galur

virus chikungunya genotipe Asia yang menyebabkan KLB di Indonesia berkerabat

dekat dengan virus yang berasa! dari Indonesia yang pernah dilaporkan sebagai kasus

lmpor di Taiwan (CHK/lndonesia/0706aTw/2007/EU192143) dan juga bekerabat 29

Page 41: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

dengan virus yang berasa dari Malaysia

(CHK/Malaysia/MY.06.37348/2006/FN295483). Berbeda dengan galur virus genotipe

Asia, Virus chikungunya penyebab KLB yang berasal dari Kalimantan Barat sepertinya

berkerabat dekat dengan virus chikungunya yang berasal dari kepulauan Madagascar,

selain itu kemungkinan besar virus jenis Central/East African Genotypeditemukan di

Kalimantan Barat sedikit banyaknya berhubungan dengan hasil penelitian yang

dilakukan di Malysia oleh Sam IC dkk (2009) dimana dilaporkan virus yang beredar di

Malaysia adalah virus Asian Genotype,dan Central/East African Genotype, dan secara

geografis memang Kalimantan Barat berbatasan dengan negara Malysia.

Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa virus chikungunya (CHIKV)

yang beredar di Indonesia ada dua jenis yaitu Asian Genotype,dan Central/East African

Genotype.

V. Kesimpulan dan saran

a. Kesimpulan:

1 . Gejala klinis dari penderita chikungunya agak sulit dibedakan dengan

penderita dengue. Namun semua penderita chikungunya mengeluhkan sakit

pada persendian.

2. Kecenderungan penyakit ini menyerang usia produktive dibandingkan usia

sekolah atapun usia tua.

3. Daerah persawahan memungkinkan tempat perindukan nyamuk yang ideal

sehingga masyarakat yang tinggal disekitar persawahan lebilh berisiko

terinfeksi chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk dibandingkan dengan

penduduk yang tinggal dekat dengan rawa-rawa, namun demikian bukan

berarti tinggal jauh dari persawahan ataupun rawa-rawa terbebas dari

terinfeksinya penyakit chikungunya.

4. Musim berpengaruh terhadap munculnya penyakit chikungunya, terutama

musim penghujan.

5. Tetangga sekitar rumah lebih berisiko dibandingkan dengan tetangga yang

berbeda desa/jauh.

30

Page 42: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

6. Masa viremia sangat menentukan untuk jenis pemeriksaan yang akan

dilakukan, terutama dalam menemukan virus yang beredar dalam tubuh

manusia.

7. Ditemukan adanya variasi genetik virus penyebabterjadinya KLB baik dari

satu Provinsi dengan Provinsi lainnya maupun antara daerah dalam satu

provinsi.

8. Jenis virus yang beredar di Indonesia ada dua genotype yaitu Asian

Genotype,dan Central/East African Genotype.

b. Saran:

1 . Perlu dilakukan penelitian yang serupa di daerah lainnya seperti daerah

Sumatera, Sulawesi dan Papua, untuk bisa memetakan penyebaran virus

Chikungunya lebih detail dan dapat merupakan gambaran penyebaran

chikungunya di Indonesia.

2 . Perlu dilakukan penelitian berkala untuk melihat adanya mutasi virus terutama

didaerah - daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa setiap tahunnya dan

daerah yang timbul kasus baru yang sebelunya tidak pernah ada.

c. Kesulitan yang dihadapi.

1 . Pada dasarnya agak sulit Dinas Kesehatan Provinsi untuk mengelurkan

laporan W1 (KLB) pada permulaan kejadian sehingga beberapa kasus sudah

tidak dalam masa viremia lagi.

2. Laporan berjenjang dari Puskesmas sampai ·ke Dinas Kesehatan Provinsi

menyebabkan informasi yang diperoleh sudah terlambat.

3. Karena Fatality Rate yang rendah kalangan pemegang program biasanya

kurang memberikan prioritas terhadap penyakit ini.

4 . Data kesakitan dilapangan biasanya diperoleh dari masyarakat langsung

sehingga kadang-kadang sulit menentukan lokasi yang tepat, dan biasanya

sedikit informasi yang diperoleh dari Puskesmas, apalagi sipenderita tidak

datang berobat ke Puskesmas.

5. Keterlambatan anggaran turun menyebabkan dibeberapa daerah KLBnya

sudah berlalu.

3 1

Page 43: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

..

6. Daerah yang menjadi target berdasarkan laporan kasus dalam 2 tahun

berturut-turut ternyata pada saat dilakukan penelitian tidak terjadi KLB atau

kasus tidak ada sehingga lokasi penelitian terpaksa dialihkan ke provinsi lain.

d. Ucapa terima kasih.

Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas dukungan Dana melaui DIPA

2011 Litbang Depakes. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dinas

Kesehatan Provinsi Bali dan Kab. Jembrana, Dinas Kesehatan ProvinsiBanten

dan Kota Tanggerang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kab. Karang

Anyar, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kab. Ngawi, Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Barat dan Kab. Kubu Raya beserta Dinas Kesehatan

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kab. Lombok Barat dan Kota Mataram atas berkat

kerjasamanya dan bantuannya sehingga terselenggaranya penelitian ini. Tidak

lupa juga terimaksih ini ditujukan kepada Puslit Biomedis dan Pengembangan

Dasar Kesehatan atas diberinya kepercayaan kepada kami dalam melaksanakan

penelitian ini, dan juga tidak lupa kami ucapkan kepada semua anggota tim dalam

penelitian ini atas keikutsertaan dan partisipasinya sehingga penelitian ini dapat

terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

32

Page 44: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Daftar Pustaka

1 . Reiter, Paul; Fontenille, Didier; Paupy, Christophe; Aedes albopictus as an epidemic

vector of chikungunya virus: another emerging problem?. Lancet. Vol.6 August 2006

2. Jupp. P.G.; Mcintosh, B.M; Santos, Dos I, Moor, P.O. Laboratory Vector Studies on six

mosquito and one tick species with chikungunya virus. Transactions of the Royal

Society of Tropical Medicine and Hygiene. Vol 75. No. 1 , 1981

3. Mohan, A., 2006. Chikungunya fever: clinical manifestations and management. Indian

J. Med. Res. 124, 471-474

4. Das, T., et al., Chikungunya fever: CNS infection and pathologies of a re-emerging

arbovirus. Prog. Neurobiol. (2010), doi :10.1016/j .pneurobio.2009.12.006

5. Putranto,Rudi; Subangkit; Pratiwi; Eka; Laporan KLB Tahun 2008; Puslitbang Biomedis

dan Farmasi. 2008

6 . Putranto,Rudi; Subangkit; Pratiwi; Eka; Setiawaty, Vivi; lndalao, Irene L;Laporan KLB

Badanlitbangkes 2009

7. G. Pialoux, B. GaOzere, S. Jaureguiberry, M. Strobel, Chikungunya, an epidemic

arbovirosis, The Lancet Infectious Diseases, Volume 7, Issue 5, Pages 31 9-327

8. Yergolkar P, Tandale B, Arankalle V, et al. Chikungunya outbreaks caused by African

genotype, India. Emerg Infect Dis 2006; 12: 1 580-83

9. Powers AM, Brault AC, Tesh RB, Weaver SC. Re-emergence of chikungunya and

o'nyong-nyong viruses: evidence for distinct geographical lineages and distant

evolutionary relationships. J Gen Virol 2000; 8 1 : 471-79'.

10. Buku Pedoman Penyelidikan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (Pedoman

Epidemiologi Penyakit), DitJen P2M & PL 2004.

1 1 . Porter KR, Tan R, lstaryY,et al. A serological study of chikungunya virus transmission

in Yogyakarta, lndonesia:evidence for the first outbreak since 1982. SoutheastAsianJ

Trop Med Public Health 2004;35(2):408-15

12. Laras K, Sukri NC, Larasati RP, et al. Tracking the re-emergence of epidemic

chikungunya virus in Indonesia. Trans R Soc Trop Med Hyg 2005; 99(2):1 28-4 1 .

1 3 . Sam IC, Chan YF, Chan SY, et al. Chikungunya Virus of Asia and Central/East African

genotype in Malaysia, J. Clin.Virol 2009;46 (2): 180- 3

33

Page 45: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

14. Lakshmi V, Neeraja M, Subblaxmi MV. Clinical future and moleculerdiagnosis of

Chikungunya fever from south India. Clin.lnfect.Dis 2008;46(9):1436 - 42.

15. Volk SM, Chen R Tsetsarkin KA et al. Genome - scale phylogenetik analyses of

chikungunya virus reveal independent emergences of recent epidemics and various

evolutionary rates. J Virol 2010;84(13) :6497-504.

34

Page 46: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

BIODAT A KETUA PELAKSANA

1 . NAMA PENGUSUL (Lengkap dengan gelar kesarjanaan dan keahlian)

Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH., MCTM

Lampiran 1

2. A L A M A T (Yang paling mudah dihubungi lewat pos, telepon, faks. dan e-mail)

JI. Tomang Tinggi XV/12 Jakarta Barat

3. PENDIDIKAN PROFESIONAL (Gelar akademis, nama institusi / lembaga dan

tempat serta waktu I tanggal I tahun diperoleh)

Dokter, USU Medan 1989

DTMH, Mahidol University Thailand 2003

Master, Mahidol University Thailand 2004

4. RIWAYAT PEKERJAAN (Mulai dengan yang dijabat sekarang, diutamakan

pekerj?an yang berhubungan dengan pene l itian)

1 . Kepala Puskesmas Nanga Kemangai, Kab. Sintang Kalimantan Barat 1990 - 1993

2. Dokter Puskesmas Nanga Pinoh, Kab. Sintang Kalimantan Barat 1 994 - 1996

3. Peneliti Puslitbang Pemberantasan Penyakit 1996 - sekarang

5. PUBLIKASI (diutamakan publikasi yang berhubungan·atau terkait dengan materi

permasalahan penelitian yang diusulkan)

1 . Outcome and extent of disability following Japanese encephalitis in Indonesian

children. Int J Infect Dis.2009; Vol13(60), p389-93

2 . The first report o n human cases serologically diagnosed as Japanese Encephalitis

in Indonesia. Southeast Asian Journal of Trop. Med. Vol. 30 (4) p. 698 - 706.

3. Saluran Reproduksi pada Pengunjung KIA/KB di Beberapa Lokasi di Surabaya.

Jurnal Epidemiologi Nasional (1999}, 3(3), 1-7.

4. Resiko lnfeksi Virus Hepatitis B (HVB) pada Anak di Jakarta . . J. of the Indonesian

Public Health Association, Tahun XXVI, Nomor 7, 1998, pp. 402- 404

5. Penelitian Oemam Berdarah Dan Peran Serta Masyarakat, Majalah Kesehatan

Masyarakat No. 7 Tahun 1998

Page 47: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Lampiran 2

Questioner Penelitian.

Tanggal: . . . . .1. . . . . /2011

Questioner Chikungunya.

No Nomor Serum:

Nama

Umur/Jenis Kelamin

Alam at

Kabupaten

Propinsi

Pekerjaan

I. Keluhan penderita

1 . Apakah responden pada saat ini menderita demam.

a. t Ya t Tidak

b. Kalau ya

i . Sudah berapa lama : . . . . . . . . . . hari

11 . Apakah demam disertai dengan menggigil

.

2. Apakah responden mengalami sakit pada bagian kepala:

a. 1 Ya ! Tidak

3 . Apakah responden merasakan gangguan penglihatan/potophobia

a. t Ya ! Tidak

4. Apakah responden mengalami anoreksia/nafsu makan menurun

a. 1 Ya t Tidak

5. Apakah responden merasakan mual/mau muntah

a. 1 Ya tTidak

Page 48: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

6. Apakah responden mengalami sakit pada bagian perut

a . 1 Ya

7. Apakah sendi terasa sakit

a. 1 Ya

f Tidak

iTidak

b. Kalau ya (daerah yang terasa sakit):

1 Sendi pada jari

!Tangan

i Lutut

i Pergelangan kaki

8. Apakah sakit pada sendi tersebut sehingga responden sulit untuk berdiri/jalan:

a. 1 Ya t Tidak

9. Keluhan Lainnya: (sebutkan)

a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .

C . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . .

II. Lingkungan sekitar:

10. Apakah ada anggota keluarga/tinggal satu rumah dengan responden menderita

gejala yang sama dengan responden.?

a. 1 Ya !Tidak

10. Apakah disekitar rumah bapak/ibu ada yang menderita seperti keluhan bapak/ibu:

a. Jya

b. J tidak

Kalau ya.

1 . Tetangga ( Sebutkan jaraknya dari rum ah pasien . . . . . mtr)

2. Apakah penyakit tersebut sering menyerang daerah Bpk/lbu

i. 1 Baru tahun ini

ii. 1 Setiap Tahun

iii. t Tahun . . . ..

Page 49: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

1 1 . Apakah menurut responden pada saat ini jumlah nyamuk baik dirumah maupun

disekitar rumah lebih banyak dari biasanya?

a. 1 Ya i Tidak

1 1 . Rumah tempat tinggal Penderita:

a. Dekat dengan persawahan

b. Rawa-rawa

12. Musim pada saat ini:

a . 1 Hujan

b. 1 Kemarau.

13. Apakah resp.onden ada bepergian keluar kota dalam 2 minggu terakhir ini

a. Ya (kalau ya kemana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) b. Tidak

Page 50: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Lampiran 3

Naskah Persetujuan Responden.

NASKAH PENJELASAN UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN SUBYEK STUDY

EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR

BIASA (KLB) DI INDONESIA

Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, DepKes RI mengadakan study

epidemiologi molekuler virus Chikungunya penyebab KLB di Indonesia. Penyakit

chikungunya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh adanya infeksi virus .

Chikungunya ditularkan oleh nyamuk, biasanya menyerang segala usia, dengan gejala

demam disertai sakit pada sendi, kadang-kadang dijumpai bintik merah menyerupai penyakit

demam berdarah.

Study ini bertujuan memberikan data dasar dari virus chikungunya yang beredar di

Indonesia dalam kaitan akhir pembuatan vaccine Chikungunya di Indonesia.

Kegiatan ini akan dilakukan diberbagai daerah di Indonesia terutama daerah-daerah yang

dilaporkan mengalami Kejadian Luar biasa terhadap Chikungunya.

Bila saudara bersedia kami mengharapkan saudara mau menanda tangani pernyataan ikut

berpartisipasi dalam penelitian ini dengan sukarela dibawah ini.

Pernvataan bersedia turut berpartisipasi.

Saudara diminta dengan sukarela untuk turut berpartisipasi dalam penelitian kami yang

berjudul

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN

LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA

1 . Partisipasi saudara berupa kesediaan saudara untuk merelakan diambil darah vena

ditangan satu kali pengambilan sebanyak 3 cc (1 sendok Teh) untuk perneriksaan.

Pengambilan darah dilakukan oleh seorang analis kesehatan I perawat kesehatan yang

sudah berpengalaman.

2. Saudara hanya akan mengalami sedikit rasa tidak nyaman pada waktu pengambilan

darah, setelah itu akan segera merasa baik/sehat kembali. Untuk mengurangi rasa sakit,

akan diberi plester (tensoplast) pada lukanya sehingga tidak kelihatan bekas darahnya.

Page 51: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

3. Keuntungan yang akan saudara peroleh adalah mendapat pemeriksaan laboratorium

dengan gratis, berupa penyebab penyakit saudara apakah disebabkan oleh Virus

cikungunya atau bukan.

4. Kerahasiaan data dari saudara akan dijamin oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Dep.Kes.R. l .

5. Bila ada pertanyaan mengenai penelitian ini, anda dapat berhubungan dengan dr. Masri

Sembiring Maha DTMH, MCTM ,Telepon: 08121 058756 (sebagai penanggung jawab

kegiatan), dengan alamat Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi,

Sadan Litbangkes, Jln.Percetakan Negara 29, Jakarta. Telp.(021) 4245386 atau telp.

4261 088-ext.327

6. Bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan berhubungan dengan pengambilan darah

tersebut diatas dapat menghubungi dokter Puskesmas yang terdekat atau Dinas

Kesehatan setempat.

7. Partisipasi saudara adalah sukarela. Bila saudara tidak ingin berpartisipasi, saudara .tidak

akan terkena sanksi atau kehilangan hak sebagai pasien. Saudara berhak memutuskan

untuk tidak melanjutkan partisiapsi setiap saat, tidak akan ada sanksi ataupu n kerugian

yang harus saudari tanggung .

.

Saya setuju ikut berpartisipasi .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .!. . . . . . . . . ! . . . . . . . . . . . . . . . ./201 1 /2012

Nama: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I I

Tanda tangan/cap jari peserta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Nama dan tanda tangan saksi: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 52: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Lampiran 4 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

URAIAN KEGIATAN Pencapaian Tolok Ukur Per Triwulan (Target Kumulatif) Tolok Ukur

Uraikan secara berurutan Jangkah-langkah yang Triwulan I Triwulan II Triwulan Ill Triwulan IV akan dilakukan dalam rangka penelitian ini.

Penjajagan dianggap sudah selesai, sehingga tidak ada studi kepustakaan dan peninjauan Jumlah $atuan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Uumlah %

daerah untuk pemilihan lokasi.

I. Persiapan

1 . Pem buatan protocol 1 Pkt 1 100

2. Pengurusan Perijinan 1 Pkt 1 1 0 0

I I . Pelaksanaan

1 . Pengambilan Spesimen 198 spes 66 100 66 100 66 100 m

I 2. Pemeriksaan laboratorium

a. Ekstraksi RNA 198 spes 66 100 66 100 66 100

m

b. PCR 198 spes 66 100 66 100 66 100

m

c. Penentuan Sekuens Virus 198 spes 66 100 66 100 66 100

m . 1 1 1 .Pembuatan laporan

1 . Analisa Data 1 Pkt 1 100

2. Laporan Semester 4 Pkt 1 25 2 50 3 75 4 100

3. Laporan Akhir 1 Pkt 1 100 -- - -woo- c= =

Page 53: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

KEMENTERIAN KESEHA TAN Lampiran 5

BADAN PENELITIAN DAN PENGEtvmANGAN KESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226

Telepon: (021) 4261088 Faksimile: (021) 4243933 E-mail: [email protected]<L Website: http://www.litbang.depkes.go.id

PERSETUJUAN ETIK (ETHICAL APPROVAL ) Nomor : KE.o.1.oG/E:C /3-:\3 /�0 1 1

� bertanda tangan di bawah ini, _Ket:.:a Komis! Etik Penelitian Keseh3tan Sadan Utbang ::sehatan, setelah dilaksanakan pembahasan -·dan penilaian, dengan ini memutuskan

.·okol penelitian yang berjudul :

"Study Epidemio/ogi Moleku/er Virus Chikungunya Penyebab Kejadian Luar

Biasa (KLB) Di Indonesia Tahun 2011 "

:g mengikutsertakan manusia sebagai subyek penelitian, dengan Ketua Pelaksana I �liti Utama :

dr. Masri Sembiring Maha, DTMH., MCTM.

t disetujui pelaksanaannya. Persetujuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai :gan batas waktu p�laksanaan penelitian seperti tertera dalam protokol.

:cB akhir penelitian, laporan pelaksanaan penelitian harus diserahkan kepada KEPK­F0K. Jika ada perubahan protokol dan I atau perpanjangan penelitian, harus mengajukan iJrbali permohonan kajian etik penelitian (amandemen protokol).

Jakarta, B )>O\ '2..0 ll

Page 54: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 6

DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Jalan Medan Merdeka Utara No.7 Telp. 3450038 Jakarta 1 0 1 1 0

MEMBACA

�NGINGAT

'AEMPERHATIKAN

SURAT PEMBERIT AHUAN PENELITIAN

( s p p ) NOMOR : .4.4.9.19?./9.9.$. , ... :P.,J .... . . . . . .

Surat Kepala Badan Penelitian Dan Pengernbangan Kesehatan Pusat Biornedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kernenterian Kesehatan Republik Indonesia Nornor LB.02/III/2508/20 1 1 Tanggal 29 April 201 1 Perihal Permohonan Ijin Penelitian.

1 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kernenterian Dalam Negeri;

2. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor SD.6/2112 Tanggal 5 Juli 1972 tentang Kegiatan Riset dan Survei diwajibkan rnelapor diri kepada Gubemur Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk;

3 . Keputusan Direktur Jenderal Sosial Politik Nornor 14 Tahun 1981 tentang Surat Pemberitahuan Penelitian (SPP).

Proposal Penelitian Ybs.

MEMBERIT AHUKAN BAHW A : ·

� :rAMA Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM dkk

�-1.LAMAT JI. Percetakan Negara 23 Jakarta 10560.

? E K E R J A A N Peneliti

KEBANGSAAN Indonesia

l.JDUL PENELITIAN Study Epidemiologi Molekuler Virus Chikungunya Penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia Tahun 201 1.

3IDANG : Kesehatan

:JAERAH : Prov. DKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Slimut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar.

::.AMA PENELITIAN/ IBGIATAN Mei s.d. Oktober 201 1

� ATUS PENELITIAN Baru

3ENGIKUT PESERTA : Terlampir

�ENANGGUNG JAW AB : Drs. Ondri Dwi Samputna, M. Si., Apt.

SPONSOR

IAKSUD DAN TU.TUAN U ntuk mengetahui karakteristik genetik · virus chikungunya. yang

Page 55: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLJK INDONESIA

Lampiran 6

DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Jalan Medan Merdeka Utara No.7 Telp. 3450038 Jakarta 101 10

3M BACA

2NGINGAT

::::MPERHA TIKAN

SURAT PEMBERITAHUAN PENELITIAN

( s p p )

NOMOR : .4.4.9.1'.9.?}9.9.$.� ... :Q,..+. . . . . . . . . . .

: Surat Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Pusat Biomediis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik IncIOilesia Nomor LB.02/III/2508/20 1 1 Tanggal 29 April 20 1 1 Perihal Permohonan Ijin Penelitian.

: 1 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

2. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor SD.6/2/12 Tanggal 5 Juli 1972 tentang Kegiatan Riset dan Survei diwajibkan melapor diri kepada Gubernur Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk;

3 . Keputusan Direktur Jenderal Sosial Politik Nomor 14 Tahun 1 9 8 1 tentang Surat Pemberitahuan Penelitian (SPP).

Proposal Penelitian Ybs.

MEMBERITAHUKAN BAHWA :

-MA : Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM dkk

....AMAT : JI. Percetakan Negara 23 Jakarta 10560.

::: K E R J A A N : Peneliti

�ANGSAAN : Indonesia

"!>UL PENELITIAN : Study Epidemiologi Molekuler Virus Chikungunya Penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia Tahun 201 1 .

:JANG : Kesehatan

-.ERAH : Prov. DKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Sumut, Surnsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar.

--1A PENELITIAN/ .2GIA TAN : Mei s.d. Oktober 20 1 1

--.TUS PENELITIAN : Baru

.:.... ·01KUT PESERTA : Terlampir

_;ANGGUNG JA WAB : Drs. Ondri Dwi Sampurna, M. Si., Apt.

::NSOR

-.A.SUD DAN TUJUAN Untuk mengetahui karakteristik genetik virus chikungunya yang beredar di berbagai daerah di Indonesia pada saat KLB terjadi.

Page 56: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

2

AKAN MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT :

1 . Sebelum melakukan kegiatan Penelitian harus melaporkan kedatangannya kepada Gubernur c.q. Kaban Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat/ Badan Informasi, Komunikasi dan Kesbang setempat dengan menunjukkan surat pemberitahuan ini.

2. Tidak dibenarkan melakukan Penelitian yang tidak sesuai/tidak ada kaitannya dengan judul penelitian dimaksud.

3 . Harns mentaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahkan adat istiadat setempat.

4. Apabila masa berlaku Surat Pemberitahuan ini sudah berakhir, sedangkan pelaksanaan penelitian belum selesai, perpanjangan penelitian harusafajukan kembali kepada instansi pemohon.

5. Hasil kajian agar diserahkan 1 (satu) eksemplar kepada Ditjen Kesbang dan Politik u.p. Direktorat Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.

6. Surat Pemberitahuan ini akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku, apabila ternyata pemegang Surat Pemberitahuan ini tidak mentaati/mengindahkan ketentuan­ketentuan seperti tersebut diatas.

�embusan :

Dikeluarkan di Jakarta

Pada tanggal, 05 Mei 20 1 1

a.n. MENTERI DALAM NEGERI DIREKTUR JENDERAL

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK -,

._ ' · ,. . __ ' U b

'·. . s8K.Rli.t�s DITJEN,

._ . -- <c-C -" \>\\

' �; \ ;: .,:· j1. A: RACH:K.TAN, M.Sc. M.Si.

· '

.

PenJbin;a' Utaina Madya (IV /d) NIP. 19520918 198003 i 001

Yth. : Gubernur DKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Sumut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar.

· Yth. : Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta

Page 57: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Lampiran 7

Gambar Elektroforesis

(Hasil Pemeriksaan PCR terhadap Virus Chikungunya)

Page 58: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Page 59: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Page 60: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Page 61: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Page 62: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Page 63: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Filogenetic Virus Chikungunya 201 1 .

e 013.Clliks/JembraM.Bal.�2011/013 e 041.ChikSllom-bant.f'ml.INA/2011/041 e CMll.Chiksllom- bant.l'ml.INA/2011/046 • 057.Chil<s/Matanom.t-ml.�2011/057 e 003.Chiks/Jemt>tona.Bell.�20111003

• OCM. Chiks/Jem"1ana.8all.INA/2011/0CM

• 048.CIMk>llom- barat.l'ml,INA/20111048 e 044.Chlks/lombok bat111.NTB.INA/201110'4 e 052.Chiks/lombok bat11t.NT8.INA/20111052

• 009.Chlk•/Jeml>nlna.Ball.INA/20111009 • 055.Chlks/lombok ba<llt.NTB.INA/20111055

• 056.Chlks/Matoram.NTll.INA/20111058 • 059.Chiks/Mataram.NTll.INA/20111059 e 016.Chlks/Jembrano.Bali.INA/20111018

• OOB.Chiks/Jombraoa.Ball.INA/20111008 • 084.Chiks/Mataram.NTB.INA/2011108-4 e 014.Chiks/Jembrana.Bail.INA/20111014 e 081.ChikslM•to<llm.N'IB.INA/20111061

Lampiran 8

21 e 047.Chlks/lombol< bat1l.NT8,INA/20111tl<l7 EU192143.slrain 070611\N

ASIAN G•notype

21

100

39

• 006.Cnlks/Jombnlna.Bati.INA/20111006

• 066.Chlks/Tanget1ng.B1n1en.INA/08e o7 • 088.Chiks/Tangerong. Banten.INA/080 FN2954831sotate MY/06/37348

• 098.CtMks/Ngawl.Jollm.INA/201 1/098

• 108.Chiks/Ngawl.Jallm.INA/20111108 e 105.ChlkslNgawl.Jallm.INA/2011/105

• 1 07.Chlks/Nga-M.Jatlm.INA/20111107 00520751.l•olole IN071CH1 00520754.lsolate IN085AP7 EF4S2493.straln AF15$61

AF192899.lsollle 3412/78

AF192894.lsolale RSU1 AF192895.lsolalo H15483

A F192895.lsolato 844188 75 AF192897.lsolato C03295

75 AF192900.lsolato SV0.5196

00520753.lsolate INDOOMH4

20

90 AF192903.lsoiate 18211 AF1929tl<l.lsolate H2123

AF"369024.stnaln S27·Afr1can AY549583.l•olato RCA

AY549S75.lsolato ehik DRC007 AY549580.0RC1720 AY549579.lsolato ORC1719 EF051584

EF61:1344.lsolote 88-49

AF192907.1Solato A.0'1855 AF192906.lsotate CAR25e

EU244823.sl- ITA07-AA 1

56 llO • 075.Chiks/Kubu 19YLK11>ar.INAl2011/075

• on.Chiks/Kubu Raya.Kalba<.�2011ton 00482747.lsolate IMT�70

53 00451150.sttllln MCF2008-0PY 4

00482749.lsolato IMTIAAl72 "2 00«3544.LR2006OPY1

EU244848.11ol1le ModagHGll 00482748.lsolalo IMT/e382

AF19.2891.lsolato PM2951 ] AF192892.lsola1e 37997 W•st African G•notyp•

AF192693.lsolate lbH35 '----------------------AF0794S6.0nyong-nyong �rus strain SG650

Central/East African Genotype

Page 64: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

ASIAN Genotype

100 00520753.isdate INIXXMH4 �---------l

90 AF192903.isdate 18211

39 AF192904.isolale H2123

AF192005.isolate Ross 93

39

AF360024.strain S27.Afical

AY549583.isolale RCA

AY549575.isolate chik DRC007

69 AY549580.0RC1720

56 AYS49579.isolate DRC1719

63 EF051584 31 56

EF613344.isolate 8849

9 AF192907.isolate Ag41855

AF19m.isolate CAR256

20 Ell244823.strain ITA07-AA1

56

� I 075.0l'ks/Klbl rayaKalbar.i}W2()11/075

I on. Cliks/Ku!xJ Ray a. Kalbar. INA/2011/077

00462747.isolate IMT/6470

53 00451150.strain MCF2f.OO-OPY 4

00462749. isolate IMT/AAl72

82 00443544.LR2005 OPY1

EU244646.isolate Madagascar

00462748.isolate IMT/6.382

AF 192891.isolale PM2951 ] 100 AF192892.isaate 37007 West African Genotype

AF192893.isolate lbH35

'--------------AF0794$.0nyong-nyoog �rus strain SG650

Central/East African Genotype

Page 65: PSl i 27 - kemkes.go.idrepository.litbang.kemkes.go.id/745/1/PS1 27...7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNll l/201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

100

27

• 013. Chiks/Jembrana. Bali.INA/2011/013

• 041.Chiks/lombok barat.NiB.INA/2011/041

• 046.Chiks/lombok barat.NiB.INA/2011/046

• 057.Chiks/Mataram. NiB.INA/2011/057

• 003.Chiks/Jembrana.Bali.INA/2011/003

e 004.Chiks/Jembrana.Bali.INA/2011/004

• 048. Chiks/lombok barat. NIB. INA/201 1/048

e 044.Chiks/lombok barat.NIB.INA/20111044

e 052.Chiks/lombok barat.NTB.INA/20111052

• 009.Chiks/Jembrana. Bali.INA/2011/009

e 055.Chiks/lombok barat.NTB.INA/2011/055

• 056.Chiks/Matararn.NiB.INA/2011/056

• 059. Chiks/Matararn. NiB.INA/2011 /059

e 016.Chiks/Jembrana.Bali.INA/2011/016

• 008. Chiks/Jembrana. Bali.INA/2011/008

• 064.Chiks/Mataram. NiB.INA/2011/064

• 014. Chiks/Jernbrana. Bali.INA/20111014

• 061.Chiks/Mataram.NTB.INA/2011/061 21 e 047.Chiks/lombok barat.NiB.INA/2011/047

EU192143.strain 0706aTw

21

74

100 34

73

• 006.Chiks/Jembrana.Bali.INA/2011/006

• 066. Chiks/Tangerang. Banten.INA/066

87 e 068.Chiks/Tangerang.Banten.INA/068

FN295483.isolate MY/06/37348

e 096.Chiks/Ng�.Jatirn.INA/2011/096

• 108.Chiks/Ngav.1.Jatirn.INA/2011/108

88 • 105.Chiks/Ngawi.Jatirn.INA/2011/105

• 107.Chiks/Ngav.1.Jatim.INA/2011/107

00520751.isolate IND71CH1

00520754.isolate IND65AP7

EF452493.strain AF15561

AF192898.isolate 1455/75

82 AF192899.isolate 3412178

AF192894.isolate RSU1

AF192895.isolate H15483

AF192895.isolate 644188

75 AF192897.isolate C03295 75 AF192900.isolate SV045196

Central/East African Ge notype

AF192891.isolate PM2951 ] AF192892.isolate 37997 West African Genotype

AF192893.isolate lbH35

ASIAN Genotype

�------------------- AF079456.0nyong-nyong \4rus strain SG650

5