psikologi gizi
DESCRIPTION
saTRANSCRIPT
MAKALAH PSIKOLOGIPengaruh Gizi terhadap Psikologis Anak
Di susun oleh:1. Tasya Adinda 15034100082. Azri Adillah 15034100113. Hanis Annisa 15034100174. Hibatullah Imanuna 15034100185. Rio Ganda 1503410062
D IV GIZI 2015/2016POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MALANGJL. BESAR IJEN 77C MALANG 65112
Pengaruh Gizi terhadap Psikologis Anak
A. Pengaruh Gizi
Gizi adalah bahan makanan yang mengandung zat-zat tertentu yang diperlukan
oleh tubuh manusia dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan demikian,
kehidupan manusia di dunia ini tidak akan berlangsung lebih lama apabila tidak
tersedia bahan makanan. Disamping itu makanan merupakan kepentingan yang utama
bagi kelangsungan hidup manusia, Allah SWT. Menyediakan berbagai bahan
makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tubuh manusia
utamanya mendorong perkembangan kecerdasan otak, disamping itu gizi dapat pula
menciptakan daya tahan tubuh manusia. Dengan kata lain bahwa dengan pemenuhan
gizi yang cukup baik dan seimbang maka kita dapat terhindar dari serangan penyakit
seperti: infeksi, salesma, batuk, demam dll.
Adapun (fungsi gizi) merupakan sebagai alat pembantu mencerdaskan kehidupan
anak, dimana gizi yang baik dan cukup yang dikonsumsi oleh ibu selama hamil maka
dapat membentuk sel-sel otak dan organ lainnya secara sempurna, sehingga tumbuh
menjadi seorang anak yang sehat dan cerdas, begitu pula sebaliknya anak yang
kekurangan mendapat gizi selama dalam kandungan maka pertumbuhan tidak akan
normal.Sejalan yang dikatakan oleh Dra. Liliek Sarifah dan Sudaryati dalam bukunya
Ilmu Gizi sebagai berikut :
1. Nasi atau bahan makanan pokok penggantinya sebagai sumber zat tenaga, lauk
pauk sebagai bahan makanan sumber zat pembangun, sayur dan buah
merupakan bahan makanan sumber zat pengatur dan susu ialah makanan yang
mengandung sumber zat pembangun, tenaga dan zat pengatur.
2. Di samping ketiga zat tersebut di atas, dianjurkan untuk ibu hamil dan anak
agar banyak mengkomsumsi sayur-sayuran sebab sayur merupakan pelancar
makanan sehingga mudah ditelan serta dapat memberikan rasa segar dan
nyaman utamanya sayur berwarna
B. Pengaruh gizi bagi perkembangan psikologi anak
Adapun fase perkembangan dan pertumbuhan dimulai sejak bertemunya
sel telur dengan sperma dalam kandungan sang ibu, kemudian lahir sampai
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan ini menyangkut bidang jasmani dan
rohani. Pada waktu dilahirkan,anak telah merupakan satu kesatuan psycho-psysis
sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam kandungan
ibu. Istilah pertumbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi
sebenarnya mempunyai arti dan makna yang agak berlainan, pertumbuhan
mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental,
sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan hal yang baru. Jadi
peristiwa pembuahan sel telur dengan sperma dalam kandungan ibu sampai
menjadi anak adalah peristiwa perkembangan.
Dalam proses perkembangan Rohani terjadi perubahan yang terus
menerus, tetapi perkembangan itu tetap merupakan suatu kesatuan di antara masa-
masa perkembangan yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa
remaja, dan masa dewasa. Suatu hal yang menggembirakan adalah adanya ahli
psikologi yang mengemukakan tentang masa sebelum lahir. Hal ini sangat
bermanfaat walaupun pokok bahasannya masih terbatas pada bidang kesehatan
dan pendidikan. Dengan memperhatikan perkembangan sebelum lahir, berguna
untuk mengarahkan perkembangan pada masa bayi mendatang.
Perlu juga diketahui, ada dua dampak dari gizi yang memengaruhi tumbuh-
kembang anak, yaitu:
1. Dampak psikologis mencakup tiga aspek, di antaranya:
Psikodinamik (teori Freud)
Bahwa pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan
dasar melalui oral. Nah, fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan
kepuasan dalam pemenuhan oral saat makan. Adapun dampak psikodinamik
yang diperoleh bayi adalah berupa kepuasan.
Psikososial (teori Erikson)
Dampak psikososial yang didapat adalah tercapainya rasa percaya dan tidak
percaya. Dalam konteks ini, makanan dapat merupakan stimulasi yang dapat
meringankan rasa lapar anak. Adapun pemuasan yang konsisten terhadap rasa
lapar dapat memengaruhi kepercayaan anak pada lingkungannya, terutama
keluarga.
Maturasi organik (teori Piaget)
Perkembangan organik yang dialami anak melalui makanan adalah
pengalaman mendapatkan stimulasi sensoris, seperti rasa atau pengecapan,
penciuman, pergerakan, dan perabaan. Melalui aktivitas makan, anak
sekaligus meningkatkan keterampilannya seperti memegang cangkir atau
gelasnya, sendok serta keterampilan koordinasi gerak seperti menyuap dan
menyendok makanan.
2. Dampak fisiologis
Asupan gizi yang tepat untuk anak, mulai dari usia bayi, batita, prasekolah, usia
sekolah bahkan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik yaitu anak
akan bertambah berat dan bertambah tinggi badannya.
Kemudian, ada tiga fungsi pemberian makan yang perlu diketahui, yaitu:
Fungis fisiologis. Artinya memberikan nurisi sesuai kebutuhan agar tercapai
tumbuh-kembang yang optimal.
Fungsi psikologis, yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional
ibu dan bayi sejak awal.
Fungsi sosial-edukasi. Yaitu melatih anak mengenal makanan serta
keterampilan makan.
C. Faktor faktor yang mempengaruhi janin di dalam kandungan
a. Faktor interen
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai sejak anak (janin) masih
berada dalam kandungan. Dalam setiap pertumbuhan dan perkembangan anak
biasanya mendapat pengaruh- pengaruh dari si ibu yang mengandunganya, adapun
pengaruh dari si ibu dalam masa prenatal yaitu :
1. Dari faktor fisik si ibu yang mengandungnya
Dalam hal ini berdasarkan pada bagaimana kondisi fisik ibu yang mengandung,
bagaimana kesehatannya, gizi makanannya, serta umur ibu yang mngandunganya.
Karena ibu yang kurang sehat, berpenyakit, kemudian gizi makanannya yang kurang,
umur terlalu muda semuanya itu akan berpengaruh pada anak yang akan dilahirkan.
2. Faktor fsik ibu yang mengandung
Suasana emosional sang ibu mempunyai pengaruh tertentu pada si anak yang
dikandungnya. Apabila sang ibu susah, gelisah, atau mengalami tekanan emosi maka
akan mengganggu kesehatan jasmani seperti (kurang makan, kurang minum) sehingga
akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan anak (janin) yang
dikandungnya.
b. Faktor eksteren
Faktor eksteren adalah salah faktor yang turut mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak atau janin yang ada dalam kandungan, adapun faktor
eksteren yang dimaksud adalah :
1. Makanan
Faktor makanan seorang ibu yang sedang hamil atau mengandung sangat
menentukan dan mempengaruhi bagi perkembangan bagi bayi yang dikandungnya.
Oleh sebab itu faktor makanan ini merupakan suatu yang sangat esensial bagi seorang
ibu yang sedang hamil.
2. Susunan Psikologis
Suasana psikologis dari seorang ibu pada waktu mengandung seperti; susah,
senang, gembira, takut dan lain sebagainya semuanya ini turut mempengaruhi jiwa si
anak dalam kandungan. Demikian pula kesehatan ibu sewaktu mengandung atau
hamil, maka akan mempengaruhi sikap bayi yang akan lahir, demikian pula bila
hubungan Rumah Tangga retak, maka dirasakan pula pada si Ibu karena suatu beban
yang berat. Dengan sikap ibu yang demikian akan turut mempengaruhi bayi atau janin
yang dikandungnya. Maka kedua faktor inilah yang merupakan faktor penentu dalam
perkembangan dan pertumbuhan bayi atau janin dalam kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://health.kompas.com/read/2013/10/16/0850391/
Apa.Dampak.Gizi.Bagi.Fisik.dan.Jiwa.Anak.