psikologi forensik, contoh kasus pembahasan
TRANSCRIPT
ASEP SAIFURROHMANBAGAS INDRA WCRISTIAN A SERMUMESDAMARA WIBOWO
PRESENTASI PSIKOLOGI FORENSIK
Polisi Bekuk Penculik Bocah Perempuan
Thursday, 19 May 2016, 09:14 WIBRed: HazliansyahAntara/Oky Lukmansyah
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/05/19/o7ejkt280-polisi-bekuk-pasutri-culik-bocah-perempuan
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Rokan Hulu, Provinsi Riau menyelidiki motif pasangan suami istri (pasutri) berinisial Ss dan Su atas tindakannya menculik seorang bocah perempuan berusia 11 tahun. Keduanya melakukan penculikan sebelum akhirnya berhasil diungkap petugas.
"Dari pengakuannya, mereka menculik anak itu karena ingin memiliki anak perempuan. Tapi motif lainnya masih kita dalami," kata Kepala Polres Rokan Hulu AKBP Pitoyo Agung dihubungi Antara dari Pekanbaru, kemarin.
Dia menjelaskan terungkapnya penculikan anak yang dilakukan Ss dan Su pada Selasa (17/5) berawal dari laporan ibu kandung bocah perempuan cantik itu pada 7 November 2015.
Saat itu, ibu korban, Tiar Mimbar Pandjaitan, melapor ke Kepolisian Sektor Bonai Darussalam setelah anaknya hilang dari rumah. Anak kandung Tiar berinsial S itu hilang saat ditinggal kerja.
Sebelum melaporkan kehilangan anaknya, Tiar sempat mencari dan menanyakan ke seluruh tetangga tempat dia tinggal di perumahan perkebunan kelapa sawit setempat. Akan tetapi hasilnya tetap nihil hingga dirinya melapor ke polisi.
Menurut Agung, Tiar merupakan ibu tunggal yang membesarkan anak semata wayangnya itu setelah suaminya meninggal beberapa waktu lalu.
Mendapat laporan itu, petugas kemudian melakukan penyelidikan. Hasilnya, diduga kuat bahwa pelaku penculikan tersebut merupakan pasangan suami istri Ss dan SU yang tidak lain merupakan tetangga korban.
Setelah melakukan penyelidikan mendalam, lanjutnya, petugas berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku. Menurutnya, kedua pelaku tersebut terus berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya diamankan di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Saat ini, anak tersebut telah dikembalikan ke keluarganya. "Anaknya ditemukan dalam keadaan sehat," ujarnya.
Sementara itu, kedua pelaku masih terus diperiksa intensif oleh penyidik Polres Rokan Hulua
DINAMIKA PSIKOLOGI (Analisa dari perspektif psikologi)
Tersangka1. Rasionalisasi2. Represi
Korban- Represi- Powerless
SaksiSaksi tidak saling mengenal, maka dalam proses
pemeriksaan saksi tidak akan merasa terganggu dalam hal mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Namun karena kondisi mental yan sedang terguncang saksi bisa jadi dapat memberikan tambahan pendapat palsu mengenai hal perkara tersebut. Salah satu motif adalah karena dendam.
PENYIDIK
• Pendekatan personal• menempatkan diri di hati terperiksa• tidak kaku• melakukan imitasi, sugesti, dan simpati• imitasi yaitu ingin merasa sama dengan orang lain atau
lingkungan sosialnya• sugesti yaitu mengambil suatu perilaku orang atau kelompok
dengan tanpa pertimbangan yang sadar• simpati yaitu tertarik pada orang lain secara sadar berdasarkan
perasaan dan bukan karena pikiran• motif pada diri terperiksa• Tricary aproach
PROSES INTEROGASI
TERSANGKAMaksimalisasi
SAKSIwawancara kognitif- untuk menghindari sugestibilitas akibat hipnosis- membuat saksi merasa santai dan meningkatkan perolehan kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan
KORBANKorban dipastikan mengalami trauma akibat dari perbuatan si pelaku sehingga diperlukan metode emotional approach untuk penyidik mendapat keterangan, disamping usia korban yang termasuk kategori anak anak. Selain itu korban di mungkinkan akan melakukan defense mechanism yaitu represi kecenderungan korban akan melupakan hal yang menyebabkannya merasa cemas dan gelisah