psikologi

Upload: tikasilvani

Post on 10-Jan-2016

174 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi

TRANSCRIPT

  • PENGARUH IKLIM KELAS DAN LINGKUNGAN

    KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

    SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI

    PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN

    KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI

    PERKANTORAN

    DI SMK PGRI 2 SALATIGA

    SKRIPSI

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Juliyana Ratna Sari

    NIM 7101409206

    JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

    skripsi pada:

    Hari : Rabu

    Tanggal : 21 Agustus 2013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. Ade Rustiana, M.Si. Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.

    NIP. 196801021992031002 NIP. 197810072003122002

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

    Dra. Nanik Suryani, M.Pd.

    NIP. 195604211985032001

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari : Selasa

    Tanggal : 3 September 2013

    Penguji

    Drs. Marimin, M. Pd.

    NIP. 195202281980031003

    Anggota I Anggota II

    Drs. Ade Rustiana, M.Si. Nina Oktarina, S.Pd,M.Pd.

    NIP. 196801021992031002 NIP. 197810072003122002

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Ekonomi

    Dr. S. Martono, M.Si.

    NIP.196603081983011001

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil

    karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau

    keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

    terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain,

    maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Semarang, Agustus 2013

    Juliyana Ratna Sari

    NIM. 7101409206

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Waktu mengubah semua hal, kecuali

    kita. Kita mungkin menua dengan

    berjalannya waktu, tetapi belum tentu

    membijak. Kita lah yang harus

    mengubah diri kita sendiri(Bagus

    Pradipta)

    Persembahan

    Skripsi ini kupersembahkan untuk:

    1. Kedua orang tuaku beserta

    keluarga besarku yang selalu

    mendoakan dan memberi

    semangat kepadaku.

    2. Guru dan dosenku yang

    senantiasa dirahmati Allah SWT,

    terima kasih atas bimbingannya.

    3. Almamaterku

  • vi

    PRAKATA

    Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala nikmat yang telah

    diberikan kepada makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Iklim Kelas Dan Lingkungan

    Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi

    Perkantoran Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi

    Perkantoran Di SMK PGRI 2 Salatiga. Sholawat serta salam semoga tetap

    tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang telah mengantarkan umatnya

    kepada zaman yang terang benderang.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak

    yang mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu

    penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

    yang telah memberi kesempatan menuntut ilmu di UNNES.

    2. Dr. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan

    menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.

    3. Dra. Hj. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan pendidikan ekonomi yang telah

    memberi ijin penelitian.

    4. Dr. Ade Rustiana, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Iyang telah memberikan

    bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    5. Nina Oktarina, S.Pd, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    6. TU Fakultas Ekonomi yang telah melayani administrasi.

  • vii

    7. Heriyanta, S.Pd, Kepala SMK PGRI 2 Salatiga yang memberi ijin untuk

    mengadakan penelitian di SMK PGRI 2 Salatiga.

    8. Kuntoro, S.Pd, selaku guru pengampu Kompetensi Kejuruan Administrasi

    Perkantoran yang telah membantu selama penelitian.

    9. Siswa-siswi kelas X-AP SMK PGRI 2 Salatiga atas kerjasama dan

    kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.

    10. Sahabat dan teman-temanku: mahasiswa prodi PAP Angkatan 2009 dan

    Wisma Paradise Kost yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

    11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung

    dan berperan dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

    Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti selanjutnya

    serta dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.

    Semarang, Agustus 2013

    Penyusun

  • viii

    SARI

    Juliyana Ratna Sari. 2013.Pengaruh Iklim Kelas dan Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran

    Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran Di SMK

    PGRI 2 Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Ade Rustiana, M. Si.

    Pembimbing II: Nina Oktarina, S.Pd. M. Pd.

    Kata Kunci : Iklim Kelas, Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar.

    Motivasi belajar adalah daya penggerak yang memberikan kekuatan dan

    mengarahkan aktivitas seseorang untuk melakukan usaha dalam mencapai suatu

    tujuan. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa ada dua yaitu faktor

    intrinsik dan ekstrinsik. Faktor yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor

    ekstrinsik, yaitu iklim kelas dan lingkungan keluarga.

    Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1)Bagaimana gambaran tentang

    iklim kelas, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar siswa? (2)Adakah

    pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar siswa? (3)Adakah pengaruh

    lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa? (4) Adakah pengaruh iklim

    kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa?. Tujuan penelitian

    ini untuk mengetahui:(1) gambaran umum tentang iklim kelas, lingkungan

    keluarga, dan motivasi belajar siswa, (2) pengaruh iklim kelas terhadap motivasi

    belajar siswa,(3) pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa,

    (4) pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa.

    Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga jurusan

    Administrasi Perkantoran yang berjumlah 95 siswa. Metode pengumpulan data

    menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis

    regresi berganda dengan bantuan program SPSS release 16.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linear berganda

    diperoleh persamaan: Y = 0,655 + 0,552X1 + 0,468X2. Uji F diperoleh Fhitung =

    12,601, sehingga H3 diterima. Secara parsial (uji t) variabel iklim kelas (X1)

    diperoleh t hitung = 3,718 , sehingga H1 diterima. Variabel lingkungan keluarga

    (X2) diperoleh t hitung = 2,133 , sehingga H2 diterima. Secara simultan (R2) iklim

    kelas dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

    sebesar 19,8%. Besarnya kontrubusi secara parsial (r2) yang diberikan variabel

    iklim kelas terhadap motivasi belajar sebesar 13,03% , sedangakan variabel

    lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar sebesar 4,70%. Simpulan

    penelitian ini adalah ada pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap

    motivasi belajar siswa baik secara simultan maupun parsial. Saran penelitian ini

    adalah guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik

    untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sebagai seorang siswa anak perlu

    memiliki sikap terbuka kepada orang tuanya mengenai kesulitan belajar yang

    dialaminya, dan siswa yang memiliki sikap mudah putus asa perlu diberikan

    penghargaan-penghargaan untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

  • ix

    ABSTRACT

    Juliyana Ratna Sari. 2013. Influence Class Climate and Family Environment for Student Motivation Programs Administration Subjects Vocational Competency In

    Office Administration at SMK PGRI 2 Salatiga. Final Project. Economic Education Department. Economics Faculty. Semarang State University. Advisor I:

    Dr. Ade Rustiana, M. Si. Advisor II: Nina Oktarina, S.Pd. M.Pd.

    Keywords: ClassClimate, Family Environment, StudentMotivation.

    Student motivation is the driving force that gives strength and direct the

    activities of a person to do business in achieving a purpose.Factors that affect

    student motivation there are two, intrinsic and extrinsic factors. Intrinsic factors

    such as passion, desire and aspirations. Extrinsic factors such as the appreciation

    conducive learning environment, and engaging learning activities. Factors that

    were examined in this study are an extrinsic factor, namely class climate and

    family environment.

    The research problemis: (1) How thedescription of the classclimate, family

    environment, and learning motivation? (2) Is there any influence of class climate

    for students motivation? (3) Is there any influence of family environment for

    student motivation? (4) Is there any influence of class climate and family

    environment for students motivation?. The purpose of this study to determine: (1)

    overview of class climate, family environment, and student motivation, (2)

    influence of class climate for students motivation, (3) influence of family

    environment for student motivation, (4) class climate and the influence of family

    environment for student motivation.

    The study population was a class X student of SMK PGRI 2 Salatiga

    majoring in Office Administration, amounting to 95 students. Methods of data

    collection using questionaires and documentation. Analysis of data using multiple

    regression analysis with SPSS release 16.

    The results showed that the multiple linear regression analysis obtained by

    the equation: Y = 0.655 + 0.552 X1 + 0.468 X2. F test obtained F value = 12.601,

    so H3 is accepted. Partial (t test) class climate variables (X1) obtained t = 3.718,

    so that H1 is accepted. Family environment variables (X2) obtained t = 2.133, so

    that H2 is accepted. Simultaneously (R2) class climate and family environment

    influence students motivation by 19.8%.Magnitude kontrubusi partially (r2) given

    class climate variables on motivation to learn by 13.03%, while the family

    environment variables on motivation to learn by 4.70%. Conclusions this study is

    the influence of class climate and environment class family on the students

    motivation either simultaneously or partially.This study is the suggestion of

    teachers should use media that is more attractive to increase students' motivation,

    as a young student needs to have an open attitude to his parents about the learning

    difficulties they experienced, and students who have an easy attitude desperate

    need to be given accolades for improving learning motivation.

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii

    PERNYATAAN .............................................................................................. iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

    PRAKATA ....................................................................................................... vi

    SARI ................................................................................................................. viii

    ABSTRACT ..................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

    BAB IPENDAHULUAN ............................................................................ .... 1

    1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

    1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

    1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9

    1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11

    2.1. Konsep Belajar ............................................................................ 11

    2.1.1. Pengertian Belajar ........................................................... 11

    2.1.2. Unsur-unsur Belajar ........................................................ 12

    2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar..................... 13

  • xi

    2.2. Motivasi Belajar .......................................................................... 14

    2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 14

    2.2.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar ................................................ 15

    2.2.3. Macam-macam Motivasi................................................. 16

    2.2.4. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 17

    2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ...... 18

    2.2.6. Indikator Motivasi Belajar ............................................... 19

    2.3. Iklim Kelas .................................................................................. 20

    2.3.1. Pengertian Iklim Kelas ..................................................... 20

    2.3.2. Ciri-ciri Iklim Kelas yang Kondusif ................................ 20

    2.3.3. Iklim Kelas yang Baik..................................................... 22

    2.3.4. Tujuan Penciptaan Iklim Kelas ....................................... 23

    2.3.5. Indikator Iklim Kelas ...................................................... 24

    2.4. Lingkungan Keluarga .................................................................. 26

    2.4.1. Pengertian Lingkungan Keluarga .................................... 26

    2.4.2. Fungsi Keluarga ............................................................... 27

    2.4.3. Faktor-faktor dalam Keluarga .......................................... 27

    2.4.4. Indikator Lingkungan Keluarga ....................................... 29

    2.5. Penelitian Terdahulu ................................................................... 30

    2.6. Kerangka Berfikir ....................................................................... 31

    2.7. Hipotesis ..................................................................................... 34

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 35

    3.1. Populasi ....................................................................................... 35

  • xii

    3.2. Variabel Penelitian ...................................................................... 35

    3.2.1. Variabel Bebas ................................................................ 35

    3.2.2. Variabel Terikat .............................................................. 36

    3.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 36

    3.3.1. Kuesioner .......................................................................... 37

    3.3.2. Dokumentasi ..................................................................... 37

    3.4. Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 38

    3.4.1. Validitas ............................................................................ 38

    3.4.2. Reliabilitas ........................................................................ 40

    3.5. Teknik Analisis Data ................................................................... 41

    3.5.1. Analisis Deskriptif Persentase .......................................... 41

    3.5.2. Regresi Linear Berganda .................................................. 44

    3.5.3. Uji Hipotesis ..................................................................... 45

    3.5.3.1. Uji Simultan (Uji F) ........................................... 45

    3.5.3.2. Uji Parsial (Uji t) ................................................ 45

    3.5.3.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2) ................ 46

    3.5.3.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2) ..................... 46

    3.5.4. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 46

    3.5.4.1. Uji Multikolinearitas .......................................... 47

    3.5.4.2. Uji Heteroskedastisitas ....................................... 47

    3.5.4.3. Uji Normalitas .................................................... 48

    3.5.4.4. Uji Linear ........................................................... 48

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 50

  • xiii

    4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 50

    4.1.1. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Penelitian ................... 50

    4.1.1.1. Deskriptif Variabel Iklim Kelas (X1) .......................... 50

    4.1.1.2. Deskriptif Variabel Lingkungan Keluarga (X2) ......... 55

    4.1.1.3. Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y) .................... 60

    4.1.2. Regresi Linear Berganda ........................................................... 65

    4.1.3. Uji Hipotesis .............................................................................. 67

    4.1.3.1. Uji Simultan (Uji F) .................................................... 67

    4.1.3.2. Uji Parsial (Uji t) ......................................................... 68

    4.1.3.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2) ....................... 70

    4.1.3.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)........................ 71

    4.1.4. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 72

    4.1.4.1. Uji Multikolinearitas ............................................ 72

    4.1.4.2. Uji Heterokedastisitas .......................................... 73

    4.1.4.3. Uji Normalitas ...................................................... 75

    4.1.4.4. Uji Linearitas ........................................................ 77

    4.2. Pembahasan ......................................................................................... 79

    BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 84

    5.1. Simpulan ............................................................................................... 84

    5.2. Saran ..................................................................................................... 85

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1Data Administrasi Siswa ............................................................................. 7

    3.1Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................................ 39

    3.2 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ....................................................... 41

    3.3 Kriteria Iklim Kelas.................................................................................... 43

    3.4 Kriteria Lingkungan Keluarga ................................................................... 44

    3.5 Kriteria Motivasi Belajar............................................................................ 44

    4.1 Distribusi Jawaban Variabel Iklim Kelas ................................................... 50

    4.2 Distribusi Jawaban Indikator Suasana Pembelajaran di Kelas .................. 52

    4.3 Distribusi Jawaban Indikator Hubungan Antar Warga Kelas .................... 53

    4.4 Distribusi Jawaban Indikator Aktifitas Belajar Mengajar .......................... 53

    4.5 Distribusi Jawaban Indikator Kondisi Fisik, Kerapian, dan Kebersihan

    Ruang Kelas .............................................................................................. 54

    4.6 Distribusi Jawaban Indikator Kedisiplinan Siswa didalam Kelas.............. 55

    4.7 Distribusi Jawaban Variabel Lingkungan Lingkungan Keluarga .............. 56

    4.8 Distribusi Jawaban Indikator Cara Orang tua Mendidik............................ 57

    4.9 Distribusi Jawaban Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga .................. 58

    4.10 Distribusi Jawaban Indikator Suasana Rumah ......................................... 59

    4.11 Distribusi Jawaban Indikator Kondisi Ekonomi Keluarga....................... 59

    4.12 Distribusi Jawaban Variabel Motivasi Belajar ......................................... 60

    4.13 Distribusi Jawaban Indikator Tekun Menghadapi Tugas......................... 62

    4.14 Distribusi Jawaban Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan ...................... 62

  • xv

    4.15 Distribusi Jawaban Indikator Menunjukkan Minat terhadap Bermacam-

    macam Masalah ...................................................................................... 63

    4.16 Distribusi Jawaban Indikator Cepat Bosan dengan Tugas yang Rutin .... 64

    4.17 Distribusi Jawaban Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri ................. 65

    4.18 Regresi Linear Berganda .......................................................................... 66

    4.19 Uji Simultan (Uji F) ................................................................................. 67

    4.20 Uji Parsial (Uji t) ...................................................................................... 69

    4.21 Koefisien Determinasi Simultan (R2)....................................................... 70

    4.22 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................................................... 71

    4.23 Uji Multikolinearitas ................................................................................ 73

    4.24 Uji Glejser ................................................................................................ 75

    4.25 Uji Normalitas .......................................................................................... 77

    4.26 Uji Linearitas ............................................................................................ 78

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 33

    4.1 Diagram Variabel Iklim Kelas ................................................................... 51

    4.2 Diagram Variabel Lingkungan Keluarga ................................................... 56

    4.3 Diagram Variabel Motivasi Belajar ........................................................... 61

    4.4 Grafik Scatterplot ....................................................................................... 74

    4.5 Grafik Normal P-Plot ................................................................................. 76

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Surat Permohonan Pengisian Angket Kepada Siswa .................................. 89

    2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................................... 90

    3. Uji Coba Angket Penelitian ......................................................................... 91

    4. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................. 96

    5. Angket Penelitian ........................................................................................ 107

    6. Tabulasi Data Hasil Penelitian .................................................................... 112

    7. Tabulasi Data Hasil Penelitian Deskriptif Persentase per Indikator dan

    Variabel Iklim Kelas .................................................................................. 121

    8. Tabulasi Data Hasil Penelitian Deskriptif Persentase per Indikator dan

    Variabel Lingkungan Keluarga .................................................................. 126

    9. Tabulasi Data Hasil Penelitian Deskriptif Persentase per Indikator dan

    Variabel Motivasi Belajar ........................................................................... 131

    10. Regresi Linear Berganda ........................................................................... 137

    11. Uji Hipotesis ............................................................................................. 138

    12. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 140

    13. Data Administrasi Siswa ........................................................................... 144

    14. Daftar Nama Responden ........................................................................... 151

    15. Surat Ijin Observasi ................................................................................... 154

    16. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 155

    17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................................... 156

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang Masalah

    Undang-Undang Pendidikan No 20 Tahun 2003 pasal 1 menjelaskan

    bahwa Pendidikan Nasional adalah usaha secara sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

    aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

    keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang

    diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Sehingga pendidikan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting untuk

    melakukan tugas-tugasnya dengan terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien

    dalam proses pembangunan. Pendidikan yang berperan dalam penyiapan sumber

    daya manusia memang harus segera dibenahi untuk menghasilkan sumber daya

    manusia yang berkualitas.

    SMK adalah Sekolah Menengah Kejuruan dengan tujuannya yaitu

    mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai

    dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan

    potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan

    teknologi. Salah satu program keahlian di SMK PGRI 2 Salatiga adalah program

    Keahlian Administrasi Perkantoran, dalam Program Administrasi Perkantoran

    terdapat mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran atau

    disingkat dengan KKAP. Kompetensi kejuruan administrasi perkantoran ini

    merupakan mata pelajaran produktif yang meliputi standar kompetensi

  • 2

    mengoperasikan perangkat lunak dan mengoperasikan aplikasi presentasi.

    Kompetensi ini penting karena sebagai bekal bagi siswa.

    Proses belajar mengajar merupakan inti kegiatan di sekolah, dengan proses

    belajar mengajar yang baik dapat menentukan kualitas lulusan suatu sekolah.

    Proses belajar mengajar ini melibatkan bagaimana peran guru dalam pembelajaran

    dan keterlibatan sisa sebagai obyek pembelajaran. Salah satu komponen berhasil

    atau tidaknya proses belajar mengajar ditentukan dengan motivasi belajar.

    Sardiman (2010:74) menjelaskan bahwa motivasi akan menyebabkan

    terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan

    bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk

    kemudian bertindak melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya

    tujuan, kebutuhan atau keinginan.

    Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, memegang

    peranan penting dalam memberikan gairah untuk semangat dalam belajar.

    Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik

    tetapi mengandung usaha untuk mencapi tujuan belajar, dimana terdapat

    pemahaman dan pengembangan dari belajar. Dengan motivasi belajar, setiap

    siswa memotivasi dirinya untuk belajar bukan hanya untuk mengetahui tetapi

    lebih kepada memahami hasil pembelajaran tersebut.

    Motivasi belajar menurut Uno (2012:23) dapat timbul karena faktor

    intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

    harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

    penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang

    menarik.

    Kedua faktor tersebut mempengaruhi dan berproses menumbuhkan

    motivasi belajar siswa. Faktor tersebut bersifat saling mendominasi, dimana ada

    siswa yang memiliki motivasi belajar karena pengaruh intrinsik yang kuat

  • 3

    sehingga kemauan belajarnyalebih terdorong karena faktor dalam dirinya.

    Sementara itu siswa yang memiliki motivasi belajar karena pengaruh ekstrinsik

    lebih dominan, kemauan belajarnya tergantung pada faktor dari luar dirinya, yaitu

    rangsangan dari luar yang menyebabkan siswa memiliki motivasi belajar. Dalam

    mengarahkan motivasi belajar, faktor ekstrinsik yang akan diteliti dalam

    penelitian ini yaitu iklim kelas dan lingkungan keluarga.

    Iklim kelas merupakan bagian dari sekolah atau institusi yang dapat

    mempengaruhi motivasi belajar. Terciptanya suasana belajar yang kondusif dapat

    menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Hoy & Miskel dalam

    Hadiyanto (2004:3) sebagaimana dikutip Silalahi (2008:1) menyatakan bahwa

    iklim kelas merupakan kualitas lingkungan kelas yang terus menerus dialami oleh

    guru yang mempengaruhi tingkah laku siswa dalam menciptakan proses

    pembelajaran yang kondusif. Rahmat (1985:1) dalam Silalahi (2008:2)

    menyebutkan bahwa iklim kelas ditandai dengan munculnya: 1) sikap saling

    terbuka, 2) terjalinnya hubungan antar pribadi yang akrab, 3) sikap saling

    menghargai satu dengan yang lain, 4) menghormati satu sama lain, dan 5)

    mendahulukan kepentingan bersama.

    Pada iklim kelas yang positif, siswa akan merasa nyaman ketika memasuki

    ruang kelas, mereka mengetahui bahwa akan ada yang memperdulikan dan

    menghargai mereka, dan mereka percaya bahwa akan mempelajari sesuatu yang

    berharga. Namun sebaliknya, pada iklim kelas negatif, siswa akan merasa takut

    apabila berada didalam kelas dan ragu apakah mereka akan mendapat pengalaman

    yang berharga.

  • 4

    Hasil penelitian yang dilakukan Juniman Silalahi, terkait dengan pengaruh

    iklim kelas terhadap motivasi belajar menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

    signifikan antara iklim terhadap motivasi belajar. Dimana implikasinya adalah

    semakin rendah iklim kelas dibangun, maka rendah pula motivasi belajar yang

    ditampilkan oleh siswa. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi iklim kelas

    dibangun semakin tinggi motivasi belajar yang ditampilkan.

    Anderson, dkk (2004:2) dalam jurnalnya yang berjudul Classroom Climate and

    Motivated Behaviour in Secondary Schools menyatakan bahwa:

    The results show that the social environment of classrooms signicantly impact students motivated behaviour. Specically, an important dimension of classroom climate is afliation, which measures the level of friendship that students feel for each other, as expressed by getting to know each other, helping each other with

    homework, and enjoying working together (Trickett & Moos, 1974).

    Jurnal tersebut menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Anderson, dkk menyebutkan bahwa secara signifikan iklim kelas mempengaruhi

    motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

    berlangsung dikelas, dimana setiap siswa dikelompokkan untuk mengerjakan

    tugas, mereka satu sama lain saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang

    diberikan oleh guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim kelas dan cara guru

    mengajar dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

    Selain iklim kelas, faktor lain yang akan diteliti dalam penelitian ini terkait

    dengan motivasi belajar siswa yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga

    dalam peneltian ini adalah lingkungan tempat suatu kelompok sosial kecil yang

    umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif

    tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi dimana anak

    memperoleh pendidikan pertama kali.

  • 5

    Munib (2012:72) keluarga adalah yang pertama dan utama, karena

    sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, lembaga inilah yang

    pertama ada. Pola pendidikan orang tua yang baik dan suasana keluarga yang

    harmonis, menjadikan keadaan psikologis anak terkontrol. Hal ini akan

    mendukung proses belajar anak akan berjalan lancar, tenang, bersemangat, untuk

    belajar dan anak akan merasa diperhatikan dan juga termotivasi untuk belajar.

    Aspek yang harus dicapai sebagai cermin mutu sumber daya manusia

    adalah motivasi belajar yang tinggi pada setiap jenjang pendidikan. Hal tersebut

    tidak bisa lepas dari peran orang tua yang memiliki wewenang secara kodrati

    sebagai pendidik di lingkungan keluarga.

    Siahaan (1991:85) menyatakan bahwa orang tua memegang peranan

    penting untuk meningkatkan perkembangan anak dan prestasi belajar anak. Tanpa

    dorongan dan rangsangan orang tua, maka perkembangan dan prestasi belajar

    anak akan mengalami hambatan dan akan menurun sampai rendah. Pada

    umumnya orang tua kurang menyadari betapa pentingnya peranan mereka dalam

    meningkatkan prestasi belajar anak-anak mereka.

    Keluarga merupakan sumber motivasi bagi siswa dalam belajar. Faktor-

    faktor dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh terhadap motivasi antara lain

    adalah cara orang tua mendidik, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

    Penelitian yang dilakukan oleh Risma Putri Pranitasari, jurusan

    Manajemenpada tahun 2010 mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan

    lingkungan sekolah terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas XI jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Tegal secara parsial lingkungan keluarga

    berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi sebesar 36,4%. Lingkungan

    sekolah secara parsial berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi sebesar

    37,4%. Sehingga kesimpulannya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan

    sekolah dapat memberikan motivasi yang baik dalam belajar siswa dan

    berdampak positif terhadap prestasi siswa disekolah.

  • 6

    Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMK PGRI 2 Salatiga

    terkait dengan pengajaran guru pada standar kompetensi mengaplikasikan

    perangkat lunak memiliki iklim kelas cukup baik, pada standar kompetensi

    mengoperasikan perangkat lunak siswa lebih banyak melakukan kegiatan

    pembelajaran didalam laboratorium komputer administrasi perkantoran. Hal ini

    dikarenakan pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

    lebih banyak melakukan praktek pembelajaran menggunakan komputer, sehingga

    akan lebih mudah melakukan proses pembelajaran di laboratorium.

    Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran yaitu Bapak Kuntoro,

    S.Pd yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2013 diketahui bahwa suasana

    pembelajaran di kelas sudah cukup baik seperti tersedianya 25 komputer dengan

    kondisi baik yang bisa digunakan siswa ketika praktek komputer serta tersedianya

    LCD dan printer di laboratorium komputer yang dapat menunjang kegiatan

    pembelajaran. Selain itu, kebersihan kelas juga merupakan indikasi untuk

    menciptakan iklim kelas yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan

    beberapa siswa, ruang kelas tempat pembelajaran sudah nyaman dan tenang serta

    tidak bising, karena letak sekolah yang berada ditengah perumahan warga

    masyarakat sehingga tidak terganggu dengan suara-suara bising seperti suara yang

    ditimbulkan jika sekolah berada tepat dipinggir jalan. Terjalinnya hubungan yang

    baik antara guru dengan murid, begitu juga sebaliknya membuat suasana

    pembelajaran menjadi menyenangkan dan harmonis.

    Lingkungan keluarga siswa SMK PGRI 2 Salatiga berasal dari latar

    belakang ekonomi yang beragam. Mata pencaharian orangtua siswa rata-rata

  • 7

    adalah petani, buruh, pedagang dan sopir dan lain-lain. Hanya beberapa siswa saja

    yang orangtuanya bekerja sebagai pegawai negeri sipil, hampir sebagian dari

    jumlah siswanya berasal dari golongan ekonomi menengah. Hal tersebut dapat

    dilihat dari data administrasi siswa.

    Tabel 1.1

    Data Administrasi Siswa

    No. Keterangan Pekerjaan Orang

    tua

    Penghasilan/bulan

    Petan

    i

    PN

    S

    Buru

    h

    Lain

    -lain

    > 3

    00.0

    00

    300.0

    00-

    600.0

    00

    600.0

    00-

    900.0

    00

    rtabel untuk N

    = 30 dengan rtabel 0,361 pada taraf signifikansi 5%. Kemudian terdapat 1 butir soal

    yang tidak valid karena memiliki rhitung< rtabel untuk N = 30 dengan rtabel 0,361

    pada taraf signifikansi 5%, yaitu nomor 11.

    Pernyataan yang valid seluruhnya digunakan untuk memperoleh data,

    sedangkan untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan karena indikator

    pada penyataan yang tidak valid sudah dapat terwakili oleh pernyataan-pernyataan

    yang valid.

    3.4.2. Reliabilitas

    Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

    cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

    instrumen tersebut sudah baik(Suharsimi 2006:178). Reliabilitas artinya dapat

    dipercaya, dapat diandalkan.

  • 41

    Uji reliabelitas dapat digunakan dengan menggunakan SPSS for windows

    release 16 dengan memilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Scale, lalu

    pilih Reliability Analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui

    Cronbachs Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbachs

    Alpha> 0,70 (Ghozali 2011:47).

    Tabel 3.2

    Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen

    No. Variabel Cronbach

    Alpha

    Syarat Minimal

    Cronbach Alpha

    Keterangan

    1. Iklim Kelas 0,807 0,70 Reliabel

    2. Lingkungan

    Keluarga

    0,808 0,70 Reliabel

    3. Motivasi Belajar 0,854 0,70 Reliabel

    Sumber: Hasil penelitian pengolahan data tahun 2013

    Berdasarkanhasil uji reliabilitas variabel iklim kelas, lingkungan keluarga

    dan motivasi belajardiperoleh hasil koefisien reliabilitas dengan N = 30,

    Cronbach Alpha>0,70 maka dapat dijelaskan bahwa angket tersebut reliabel dan

    dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam penelitian.

    3.5.Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah

    hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun teknik analisis data

    yang digunakan adalah:

    3.5.1 Analisis Deskriptif Persentase

    Penelitian ini akan menggunakan tabel statistik yang menunjukkan angka

    kisaran teoritis dan sesungguhnya, rata-rata standar deviasi dengan rumus:

  • 42

    Dimana:

    DP : Deskriptif persentase

    : Nilai yang diperoleh

    N : Jumlah seluruh nilai

    (Ali 1993:186)

    Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel

    iklim kelas, lingkungan keluarga dan motivasi belajar. Variabel tersebut terdiri

    dari beberapa indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut

    dikembangkan menjadi instrumen (angket).

    Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

    1. Mengumpulkan angket yang telah diisi responden dengan memeriksa

    kelengkapan.

    2. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif.

    3. Membuat tabulasi.

    4. Memasukkan dalam rumus deskriptif persentase.

    5. Membuat tabel rujukan dengan cara sebagai berikut:

    a. Menetapkan persentase tertinggi

    DP =

    x 100%

  • 43

    b. Menetapkan persentase terendah

    =

    c. Menetapkan rentangan persentase

    = persentase tertinggi- persentase terendah

    = 100% - 20%

    = 80%

    d. Menetapkan skala interval

    = 5

    e. Interval

    = rentangan persentase : skala interval

    = 80% : 5

    = 16%

    Berikut adalah tabel dan kriteria dari perhitungan di atas:

    Tabel 3.3

    Kriteria Iklim Kelas

    No. Interval Kriteria

    1 85% - 100% Sangat Tinggi

    2 70% - 86% Tinggi

    3 54% - 69% Sedang

    4 37% - 53% Rendah

    5 20% - 36% Sangat Rendah

  • 44

    Tabel 3.4

    Kriteria Lingkungan Keluarga

    No. Interval Kriteria

    1 85% - 100% Sangat Tinggi

    2 70% - 86% Tinggi

    3 54% - 69% Sedang

    4 37% - 53% Rendah

    5 20% - 36% Sangat Rendah

    Tabel 3.5

    Kriteria Motivasi Belajar

    No. Interval Kriteria

    1 85% - 100% Sangat Tinggi

    2 70% - 86% Tinggi

    3 54% - 69% Sedang

    4 37% - 53% Rendah

    5 20% - 36% Sangat Rendah

    3.5.2. Regresi Linear Berganda

    Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

    antara variabel independen dengan variabel dependen, yaitu Iklim kelas (X1) dan

    Lingkungan keluarga (X2) terhadap Motivasi Belajar (Y).

    Analisis regresi yang dipergunakan menggunakan rumus:

    Dimana:

    : Variabel terikat (Motivasi Belajar)

    : Konstanta

  • 45

    : Nilai Koefisien Variabel bebas X1 (Iklim kelas)

    : Nilai Koefisien Variabel bebas X2 (Lingkungan Keluarga)

    e :Standar eror

    3.5.3. Uji Hipotesis

    3.5.3.1. Uji Simultan (Uji F)

    Uji ini digunakan untuk menguji keberartian persamaan regresi berganda.

    Dari perhitungan nilai t akan terjadi kemungkinan sebagai berikut:

    1. Jika nilai signifikansi F < 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf

    kurang dari 5 % maka Ho ditolak, yang berarti iklim kelas dan lingkungan

    keluarga secara simultan mempengaruhi motivasi belajar.

    2. Jika nilai signifikansi F > 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf

    lebih dari 5% maka Ho diterima, yang berarti iklim kelas dan lingkungan

    keluarga secara simultan tidak mempengaruhi motivasi belajar.

    3.5.3.2. Uji Parsial (Uji t)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara iklim

    kelas, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar. Dari perhitungan nilai t akan

    terjadi kemungkinan sebagai berikut:

    a. Jika nilai signifikansi t < 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf

    kurang dari 5 % maka Ho ditolak, yang berarti iklim kelas dan lingkungan

    keluarga secara parsial mempengaruhi motivasi belajar.

    b. Jika nilai signifikansi t > 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf

    lebih dari 5% maka Ho diterima, yang berarti iklim kelas dan lingkungan

    keluarga secara parsial tidak mempengaruhi motivasi belajar.

  • 46

    3.5.3.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2

    )

    Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

    kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

    determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel

    independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

    mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi

    yang dibutuhkan untuk mempredeksi variabel dependen (Ghozali 2011:97).

    Hasil perhitungan R2digunakan untuk mengukur ketetapatan yang paling

    baik dari analisis regresi linear berganda. Apabila R2 mendekati 1 (satu) maka

    dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variabel bebas

    terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila R2 mendekati 0 (nol) maka dapat

    dikatakan semakin lemah model tersebut dalam menerangkan variabel bebas

    terhadap variabel terikat.

    3.5.3.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

    Koefisien determinasi parsial (r2)digunakan untuk mengetahui masing-

    masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstanta terhadap variabel terikat.

    Koefisien determinasi parsial masing-masing variabel digunakan untuk

    mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel tersebut. Besarnya

    pengaruh iklim kelas (X1) terhadap motivasi belajar (Y), dan lingkungan keluarga

    (X2) terhadap motivasi belajar (Y) dengan cara mengkuadratkan r yang diperoleh.

    3.5.4. Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahuimodel

    regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini

  • 47

    memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik yang dipakai dalam

    penelitian ini antara lain:

    3.5.4.1. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka

    problem multikolinearitas (Santoso 2000:203). Syarat model regresi berganda

    dapat digunakan, apabila tidak ada hubungan yang sempurna antar variabel

    bebasnya.

    Pengujian multikolineritas dapat dilihat dengan menggunakan program

    SPSS for windows release 16. Dari nilai Variance Inflation Factor dan nilai

    Tolerance. Nilai Variance Inflation Factor dan Variance Inflation Factor dapat

    kita lihat pada tabel Coefficients. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi

    multikolineritas apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 (Ghozali

    2011:105).

    3.5.4.2. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

    model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan ke

    pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke

    pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut

    heteroskedastisitas (Santoso 2000:208).

    Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan program

    SPSS for windows release 16. Dasar dalam pengambilan keputusan (Ghozali

    2011:139) antara lain:

  • 48

    1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

    yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

    mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

    2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

    angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    3.5.4.3. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi, variabel

    dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

    tidak (Santoso 2000:200). Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau

    mendekati normal.

    Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik normal P-Plot. Dasar

    pengambilan keputusan (Ghozali 2011:163) yaitu:

    1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

    diagonal, menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

    asumsi normalitas.

    2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal

    tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

    memenuhi asumsi normalitas.

    3.5.4.4. Uji Linear

    Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan

    benar atau tidak (Ghozali 2011:166). Uji linearitas garis regresi dimaksudkan

    untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berbentuk linear atau tidak. Jika

    data berbentuk linear, maka penggunaan analisis regresi linear pada pengujian

  • 49

    hipotesis dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika tidak linear maka harus

    digunakan analisis regresi non linear. Hasil uji linearitas data iklim kelas dan

    lingkungan keluarga dapat dilihat dari uji F menggunakan bantuan program SPSS

    v16 for Windowsdengan cara memilih Analye lalu Compre Means pilih Means,

    masukkan variabel dependen ke kotak Dependent List dan variabel lain ke kotak

    Independent List, pilih OK lalu beri tanda centang pada pilihan Test for Linearity,

    Continue, dan OK. Jika sig F pada ANOVA lebih besar dari 0,05 maka hipotesis

    tentang hubungan linear dapat diterima.

  • 50

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian

    4.1.1. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Penelitian

    Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data dari

    masing-masing variabel penelitian yaitu dua variabel bebas atau variabel

    independen, diantaranya iklim kelas (X1), lingkungan keluarga (X2), dan satu

    variabel terikat atau variabel dependen yaitu motivasi belajar siswa (Y) pada kelas

    X jurusan Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan

    Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga.

    4.1.1.1. Deskriptif Variabel Iklim Kelas (X1)

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk variabel iklim

    kelas, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata

    sebesar 83,13% yang terdapat pada interval 70%-85%. Berdasarkan analisis

    deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari pernyataan

    masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.1

    Distribusi Jawaban Variabel Iklim Kelas

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 35 36,84 83,13 %

    2 70% - 86% Tinggi 58 61,05

    3 54% - 69% Sedang 2 2,11

    4 37% - 53% Rendah 0 0,00

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

  • 51

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan bahwa iklim kelas dalam kategori sangat tinggi sebesar 36,84%,

    kemudian kategori tinggi sebesar 61,05%, dan kategori sedang sebesar 2,11%.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:

    Gambar 4.1

    Diagram Variabel Iklim Kelas

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    1. Deskriptif Indikator Suasana Pembelajaran di kelas

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    suasana pembelajaran di kelas, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata sebesar 79,65% yang terletak pada interval 68%-

    84%. Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi.

    79,65 %

    77,33%

    72,21%

    75,79%

    79,44%

    68

    70

    72

    74

    76

    78

    80

    82

    Suasana

    pembelajaran

    di kelas

    Hubungan

    antar warga

    kelas

    Aktifitas

    belajar

    mengajar

    Kondisi fisik,

    kerapian dan

    kebersihan

    ruang kelas

    Kedisiplinan

    siswa di dalam

    kelas

    Iklim Kelas

  • 52

    Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera

    pada tabel berikut:

    Tabel 4.2

    Distribusi Jawaban Indikator Suasana Pembelajaran di Kelas

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-Rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 36 37,89 79,65

    2 70% - 86% Tinggi 40 42,11

    3 54% - 69% Sedang 18 18,95

    4 37% - 53% Rendah 1 1,05

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan suasana pembelajaran di kelas dalam kategori sangattinggi sebesar

    37,89% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 42,11%, sedangkan kategori

    sedang sebesar 18,95% dan kategori rendah sebesar 1,05%.

    2. Deskriptif Indikator Hubungan Antar Warga Kelas

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    hubungan antar warga kelas, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 77,33% yang terletak pada interval 68%-84%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi.

    Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera

    pada tabel berikut:

  • 53

    Tabel 4.3

    Distribusi Jawaban Indikator Hubungan Antar Warga Kelas

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-Rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 36 37,89 77,33

    2 70% - 86% Tinggi 29 30,53

    3 54% - 69% Sedang 26 27,37

    4 37% - 53% Rendah 4 4,21

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan hubungan antar warga kelas dalam kategori sangat tinggi sebesar

    37,89% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 30,53%, sedangkan kategori

    sedang sebesar 27,37% dan kategori rendah sebesar 4,21%.

    3. Deskriptif Indikator Aktifitas Belajar Mengajar

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    aktifitas belajar mengajar, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 72,21% yang terletak pada interval 68%-84%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi.

    Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera

    pada tabel berikut

    Tabel 4.4

    Distribusi Jawaban Indikator Aktifitas Belajar Mengajar

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 11 11,58 72,21

    2 70% - 86% Tinggi 56 58,95

    3 54% - 69% Sedang 21 22,11

    4 37% - 53% Rendah 7 7,37

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

  • 54

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan aktifitas belajar mengajar dalam kategori sangat tinggi sebesar

    11,58% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 58,95%, sedangkan kategori

    sedang sebesar 22,11% dan kategori rendah sebesar 7,37%.

    4. Deskriptif Indikator Kondisi Fisik, Kerapian dan Kebersihan Ruang

    Kelas

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    kondisi fisik, kerapian dan kebersihan ruang kelas, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata sebesar 75,79% yang

    terletak pada interval 68%-84%. Berdasarkan analisis deskriptif persentase

    termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa

    diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.5

    Distribusi Jawaban Indikator Kondisi Fisik, Kerapian dan Kebersihan

    Ruang Kelas

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 26 27,37 75,79

    2 70% - 86% Tinggi 46 48,42

    3 54% - 69% Sedang 16 16,84

    4 37% - 53% Rendah 7 7,36

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan kondisi fisik, kerapian dan kebersihan ruang kelas dalam kategori

    sangat tinggi sebesar 27,37% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 48,42%,

    sedangkan kategori sedang sebesar 16,84% dan kategori rendah sebesar 7,36%.

  • 55

    5. Deskriptif Indikator Kedisiplinan Siswa didalam Kelas

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    kedisiplinan siswa di dalam kelas, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata sebesar 79,44% yang

    terletak pada interval 68%-84%. Berdasarkan analisis deskriptif persentase

    termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa

    diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.6

    Distribusi Jawaban Indikator Kedisiplinan Siswa didalam Kelas

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 36 37,89 79,44

    2 70% - 86% Tinggi 39 41,05

    3 54% - 69% Sedang 18 18,95

    4 37% - 53% Rendah 2 2,11

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan kedisiplinan siswa di dalam kelas dalam kategori sangat tinggi

    sebesar 37,89% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 41,05%, sedangkan

    kategori sedang sebesar 18,95% dan kategori rendah sebesar 2,11%.

    4.1.1.2.Deskriptif Variabel Lingkungan Keluarga (X2)

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk variabel lingkungan

    keluarga, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata

    sebesar 74,53% yang terdapat pada interval 70%-85%. Berdasarkan analisis

    deskriptif persentase dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga termasuk

  • 56

    dalam kategori tinggi. Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh

    hasil seperti yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.7

    Distribusi Jawaban Variabel Lingkungan Keluarga

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85%- 100% Sangat Tinggi 4 4,21 74,53

    2 70% - 86% Tinggi 74 77,89

    3 54% - 69% Sedang 17 17,89

    4 37% - 53% Rendah 0 0,00

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan bahwa lingkungan keluarga dalam kategori sangat tinggi sebesar

    4,21%, kemudian kategori tinggi sebesar 77,89%, dan kategori sedang sebesar

    17,89%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:

    Gambar 4.2

    Diagram Variabel Lingkungan Keluarga

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    76,32%

    67,86%

    74,32%

    80,14%

    60

    62

    64

    66

    68

    70

    72

    74

    76

    78

    80

    82

    Cara orang tua

    mendidik

    Relasi antar anggota

    keluarga

    Suasana rumah Kondisi ekonomi

    keluarga

    Lingkungan Keluarga

  • 57

    1. Deskriptif Indikator Cara Orang tua Mendidik

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator cara

    orang tua mendidik, dengan rumus

    diperoleh persentase

    rata-rata sebesar 76,32% yang terletak pada interval 68%-84%. Berdasarkan

    analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari

    pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.8

    Distribusi Jawaban Indikator Cara Orang tua Mendidik

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 28 29,47 76,32

    2 70% - 86% Tinggi 46 48,42

    3 54% - 69% Sedang 12 12,63

    4 37% - 53% Rendah 9 9,47

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan cara orang tua mendidik dalam kategori sangat tinggi sebesar 29,47%

    kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 48,42%, sedangkan kategori sedang

    sebesar 12,63% dan kategori rendah sebesar 9,47%.

    2. Deskriptif Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator relasi

    antar anggota keluarga, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 67,86% yang terletak pada interval 54%-69%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori

  • 58

    sedang.Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang

    tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.9

    Distribusi Jawaban Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 7 7,37 67,86

    2 70% - 86% Tinggi 37 38,95

    3 54% - 69% Sedang 37 38,95

    4 37% - 53% Rendah 14 14,74

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Sedang

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan relasi antar anggota keluarga dalam kategori sangat tinggi sebesar

    7,37% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 38,95%, sedangkan kategori sedang

    sebesar 38,95% dan kategori rendah sebesar 14,74%.

    3. Deskriptif Indikator Suasana Rumah

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    suasana rumah, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-

    rata sebesar 74,32% yang terletak pada interval 70%-85%. Berdasarkan analisis

    deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi.Ditinjau dari pernyataan

    masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut:

  • 59

    Tabel 4.10

    Distribusi Jawaban Indikator Suasana Rumah

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 22 23,16 74,32

    2 70% - 86% Tinggi 51 53,68

    3 54% - 69% Sedang 14 14,74

    4 37% - 53% Rendah 7 7,37

    5 20% - 36% Sangat Rendah 1 1,05

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan suasana rumah dalam kategori sangat tinggi sebesar 23,16%

    kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 53,68%, sedangkan kategori sedang

    sebesar 14,74% kategori rendah sebesar 7,37% dan sangat rendah 1,05%.

    4. Deskriptif Indikator Kondisi Ekonomi Keluarga

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    kondisi ekonomi keluarga, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 80,14% yang terletak pada interval 70%-85%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi.Ditinjau

    dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera pada

    tabel berikut:

    Tabel 4.11

    Distribusi Jawaban Indikator Kondisi Ekonomi Keluarga

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 41 43,16 80,14

    2 70% - 86% Tinggi 37 38,95

    3 54% - 69% Sedang 15 15,79

    4 37% - 53% Rendah 2 2,11

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

  • 60

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan kondisi ekonomi keluarga dalam kategori sangat tinggi sebesar

    43,16% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 38,95%, sedangkan kategori

    sedang sebesar 15,79% dan kategori rendah sebesar 2,11%.

    4.1.1.3.Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y)

    Berdasarkan hasil perhitungan deskripsi untuk variabel motivasi belajar,

    dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata sebesar

    68,44% yang terdapat pada interval 54%-69%. Berdasarkan analisis deskriptif

    persentase dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori

    sedang. Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti

    yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.12

    Distribusi Jawaban Variabel Motivasi Belajar

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 5 5,26 68,44

    2 70% - 86% Tinggi 40 42,11

    3 54% - 69% Sedang 45 47,37

    4 37% - 53% Rendah 5 5,26

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Sedang

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan bahwa motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi sebesar 5,26%,

    kemudian kategori tinggi sebesar 42,11% kategori sedang sebesar 47,37% dan

    kategori rendah 5,26%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram sebagai

    berikut:

  • 61

    Gambar 4.3

    Diagram Variabel Motivasi Belajar

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian 2013

    1. Deskriptif Indikator Tekun Menghadapi Tugas

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator tekun

    menghadapi tugas, dengan rumus

    diperoleh persentase

    rata-rata sebesar 70,95% yang terletak pada interval 70%-85%. Berdasarkan

    analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari

    pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel

    berikut:

    70,95% 65,75%

    68,70% 65,89% 70,04%

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    Tekun

    menghadapi tugas

    Ulet menghadapi

    kesulitan

    Menunjukkan

    minat terhadap

    bermacam-macam

    masalah

    Cepat bosan

    dengan tugas yang

    rutin

    Lebih senang

    bekerja mandiri

    Motivasi Belajar

  • 62

    Tabel 4.13

    Distribusi Jawaban Indikator Tekun Menghadapi Tugas

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 25 26,32 74,32

    2 70% - 86% Tinggi 22 23,16

    3 54% - 69% Sedang 30 31,58

    4 37% - 53% Rendah 17 17,89

    5 20% - 36% Sangat Rendah 0 0,00

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan tekun menghadapi tugas dalam kategori sangat tinggi sebesar 26,32%

    kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 23,16%, sedangkan kategori sedang

    sebesar 31,58% dan kategori rendah sebesar 17,89%.

    2. Deskriptif Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator ulet

    menghadapi kesulitan, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 65,75% yang terletak pada interval 54%-69%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori sedang.

    Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera

    pada tabel berikut:

    Tabel 4.14

    Distribusi Jawaban Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 9 9,47 65,75

    2 70% - 86% Tinggi 25 26,32

    3 54% - 69% Sedang 37 38,95

    4 37% - 53% Rendah 23 24,21

    5 20% - 36% Sangat Rendah 1 1,05

    Jumlah 95 100,00 Sedang

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

  • 63

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan ulet menghadapi kesulitan dalam kategori sangat tinggi sebesar

    9,47% kemudian kategori tinggi yaitu sebesar 26,32% sedangkan kategori sedang

    yaitu 38,95% kategori rendah sebesar 24,21% dan kategori sangat rendah 1,05%.

    3. Deskriptif Indikator Menunjukkan Minat terhadap bermacam-macam

    masalah

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

    menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, dengan rumus

    diperoleh persentase rata-rata sebesar 68,70% yang

    terletak pada interval 54%-69%. Berdasarkan analisis deskriptif persentase

    termasuk dalam kategori sedang. Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa

    diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 4.15

    Distribusi Jawaban Indikator Menunjukkan Minat terhadap

    bermacam-macam Masalah

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 14 14,74 68,70

    2 70% - 86% Tinggi 32 33,68

    3 54% - 69% Sedang 33 34,74

    4 37% - 53% Rendah 13 13,68

    5 20% - 36% Sangat Rendah 3 3,16

    Jumlah 95 100,00 Sedang

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalahdalam

    kategori sangat tinggi yaitu 14,74%, kategori tinggi 33,68%, kategori sedang yaitu

    34,74%, kategori rendah sebesar 13,68% dan kategori sangat rendah 3,16%.

  • 64

    4. Deskriptif Indikator Cepat Bosan dengan Tugas yang Rutin

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator cepat

    bosan dengan tugas yang rutin, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 65,89% yang terletak pada interval 54%-69%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori sedang.

    Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera

    pada tabel berikut:

    Tabel 4.16

    Distribusi Jawaban Indikator Cepat Bosan dengan tugas yang Rutin

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 12 12,63 65,89

    2 70% - 86% Tinggi 36 37,89

    3 54% - 69% Sedang 25 26,32

    4 37% - 53% Rendah 21 22,11

    5 20% - 36% Sangat Rendah 1 1,05

    Jumlah 95 100,00 Sedang

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan cepat bosan dengan tugas yang rutin dalam kategori sangat tinggi

    sebesar 12,63% kemudian kategori tinggi yaitu 37,89% sedangkan kategori

    sedang yaitu 26,32% kategori rendah sebesar 22,11% dan kategori sangat rendah

    1,05%.

    5. Deskriptif Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri

    Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator lebih

    senang bekerja mandiri, dengan rumus

    diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 70,04% yang terletak pada interval 70%-85%.

    Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi.

  • 65

    Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera

    pada tabel berikut:

    Tabel 4.17

    Distribusi Jawaban Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri

    No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata

    1 85% - 100% Sangat Tinggi 15 15,79 70,04

    2 70% - 86% Tinggi 34 35,79

    3 54% - 69% Sedang 33 34,74

    4 37% - 53% Rendah 10 10,53

    5 20% - 36% Sangat Rendah 3 3,16

    Jumlah 95 100,00 Tinggi

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa paling banyak responden

    menyatakan lebih senang bekerja mandiri dalam kategori sangat tinggi sebesar

    15,79% kemudian kategori tinggi yaitu 35,79% sedangkan kategori sedang yaitu

    34,74% kategori rendah sebesar 10,53% dan kategori sangat rendah 3,16%.

    4.1.2. Regresi Linear Berganda

    Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

    besar pengaruh iklim kelas (X1) dan lingkungan keluarga (X2) terhadap motivasi

    belajar (Y). Penelitian ini menggunakanan alisis regresi linier berganda dengan

    menggunakan perhitungan SPSS for windows release 16. Hasil analisis tersaji

    dalam tabel berikut:

  • 66

    Tabel 4.18

    Regresi Linear Berganda

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) .655 9.650 .068 .946

    Iklim Kelas .552 .148 .359 3.718 .000

    Lingkungan

    Keluarga .468 .219 .206 2.133 .036

    a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Tabel analisis regresi linier berganda diatas menunjukkan persamaan

    regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,655 + 0,552X1 + 0,468X2+ e.

    Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

    1. Konstanta = 0,655

    Jika variabel iklim kelasdan lingkungan keluarga bernilai 0, maka

    variabel motivasi belajar menjadi 0,655.

    2. Koefisien X1= 0,552

    Jika variabel iklim kelas mengalami kenaikan sebesar 1%, sementara

    variabel lingkungan keluarga tetap, maka akan menyebabkan kenaikan

    motivasi belajar sebesar 0,552. Harga koefisien regresi positif menunjukkan

    bahwa pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar adalah pengaruh

    positif, artinya setiap kenaikan 1% iklim kelas, maka diikuti kenaikan

    motivasi belajar sebesar 0,522 pada konstanta 0,655 dan sebaliknya.

  • 67

    3. Koefisien X2 = 0,468

    Jika variabel lingkungan keluarga mengalami kenaikan sebesar 1%,

    sementara variabel iklim kelas tetap, maka akan menyebabkan kenaikan

    motivasi belajar sebesar 0,468. Harga koefisien regresi positif menunjukkan

    bahwa pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar adalah

    pengaruh positif, artinya setiap kenaikan 1% lingkungan keluarga, maka

    diikuti kenaikan motivasi belajar sebesar 0,468 pada konstanta 0,655.

    4.1.3. Uji Hipotesis

    4.1.3.1. Uji Simultan (Uji F)

    Pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk menguji

    keberartian pengaruh secara bersama-sama atau simultan dari variabel bebas,

    yaitu iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar.Dalam

    pengujian secara simultan ini digunakan uji F, apabila diperoleh nilai p value <

    0,05 maka Ha diterima, sedangkan apabila nilai p value > 0,05 maka Ha ditolak.

    Hasil uji F dapat dilihat dari tabel berikut ini:

    Tabel 4.19

    Uji Simultan (Uji F)

    ANOVAb

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1 Regression 1159.896 2 579.948 12.601 .000a

    Residual 4234.251 92 46.024

    Total 5394.147 94

    a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Iklim Kelas

    b. Dependent Variable: Motivasi Belajar

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

  • 68

    Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan dengan

    menggunakan program SPSS v16 for Windowsmenunjukkan bahwa Fhitung sebesar

    12,601dengan signifikansi 0,000,karena signifikansi kurang dari 0,05,

    menunjukkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh signifikan. Sehingga hipotesis

    3 (H3) yang diuji dalam penelitian ini, yaitu ada pengaruhiklim kelas dan

    lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas X Jurusan Administrasi

    Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

    di SMK PGRI 2 Salatiga diterima.

    4.1.3.2. Uji Parsial (Uji t)

    Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk menguji keberartian

    pengaruh dari masing-masing variabel bebas, yaitu iklim kelas dan lingkungan

    keluarga terhadap motivasi belajarsiswa kelas X Jurusan Administrasi

    Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

    di SMK PGRI 2 Salatiga.Pengujian secara parsial ini menggunakan uji t dengan

    kaidah Ha diterima jika p value< 0,05 atau jika menggunakan penentuan nilai

    kritis thitung > ttabel. Hasil analisis uji parsial dalam penelitian ini dapat dilihat

    berdasarkan tabel berikut ini:

  • 69

    Tabel 4.20

    Uji Parsial (Uji t)

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) .655 9.650

    .068 .946

    Iklim Kelas .552 .148 .359 3.718 .000

    Lingkungan Keluarga .468 .219 .206 2.133 .036

    a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    1. Pengujian Hipotesis 1(H1)

    Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan dengan

    menggunakan program SPSS v16 for Windowsmenunjukkan bahwa koefisien

    korelasi secara parsial untuk variabel iklim kelas (X1) dengan uji t diperoleh

    thitung = 3,718dengan signifikansi 0,000, karena signifikansi yang diperoleh

    kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut

    signifikan. Sehingga hipotesis 1 (H1) yang diuji dalam penelitian ini, yaitu

    ada pengaruh iklim kelasterhadap motivasi belajar siswa kelas X Jurusan

    Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian

    Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga diterima.

    2. Pengujian Hipotesis 2 (H2)

    Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan dengan

    menggunakan komputer program SPSS v16 for Windowsmenunjukkan bahwa

  • 70

    koefisien korelasi secara parsial untuk variabel lingkungan keluarga (X2)

    dengan uji t diperoleh thitung = 2,133dengan signifikansi 0,036, karena

    signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang

    diperoleh tersebut signifikan. Sehingga hipotesis 2 (H2) yang diuji dalam

    penelitian ini, yaitu ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi

    belajar siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran

    Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga

    diterima.

    4.1.3.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2)

    Uji R2dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau

    kontribusi yang diberikan oleh variabel independen yang mempengaruhi variabel

    dependen secara simultan. Hasil koefisien determinasi simultan dalam penelitian

    ini dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:

    Tabel 4.21

    Koefisien Determinasi Simultan (R2)

    Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1

    .464a .215 .198 6.784

    a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Iklim Kelas

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan dengan

    menggunakan program SPSS v16 for Windowsdiperoleh nilai Adjusted R2= 0,198

    = 19,8%, berarti iklim kelas dan lingkungan keluarga secara bersama-sama

  • 71

    mempengaruhi motivasi belajar sebesar 19,8% dan sisanya 80,2% dipengaruhi

    oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

    4.1.3.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

    Uji r2dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau

    kontribusi yang diberikan oleh variabel independen yang mempengaruhi variabel

    dependen secara parsial. Hasil koefisien determinasi parsial dalam penelitian ini

    dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:

    Tabel 4.22

    Koefisien Determinasi Parsial (r2)

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardiz

    ed

    Coefficient

    s

    t Sig.

    Correlations

    B Std. Error Beta

    Zero-

    order Partial Part

    1 (Constant) .655 9.650

    .068 .946

    Iklim Kelas .552 .148 .359 3.718 .000 .420 .361 .343

    Lingkungan

    Keluarga .468 .219 .206 2.133 .036 .312 .217 .197

    a. Dependent Variable: Motivasi

    Belajar

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    1. Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel iklim kelas

    (X1) terhadap variabel motivasi belajar (Y). Berdasarkan tabel di atas

    diperoleh nilai parsial variabel iklim kelas sebesar 0,361, kemudian

    dikuadratkan (r2) yaitu (0,361)

    2= 0,130321 = 13,03% artinya bahwa variabel

  • 72

    iklim kelas berpengaruh secara parsial terhadap variabel motivasi belajar

    sebesar 13,03%.

    2. Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel lingkungan

    keluarga (X2) terhadap variabel motivasi belajar (Y). Berdasarkan tabel di

    atas diperoleh nilai parsial variabel lingkungan keluarga sebesar 0,217,

    kemudian dikuadratkan (r2) yaitu (0,217)

    2= 0,047089 = 4,70% artinya bahwa

    variabel lingkungan keluarga berpengaruh secara parsial terhadap variabel

    motivasi belajar sebesar 4,70%.

    4.1.4. Uji Asumsi Klasik

    4.1.4.1. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolonieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

    antara variabel bebas yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang

    sempurna atau tidak. Model regresi yang bebas dari multikolonieritas memiliki

    nilai VIF (Variance Inflation Factor) dibawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,1.

    Berikut ini hasil pengolahan menggunakan program SPSS v16 for Windows:

  • 73

    Tabel 4.23

    Uji Multikolinearitas

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    Collinearity

    Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1 (Constant) .655 9.650 .068 .946

    Iklim Kelas .552 .148 .359 3.718 .000 .914 1.094

    Lingkungan

    Keluarga .468 .219 .206 2.133 .036 .914 1.094

    a. Dependent Variable:

    Motivasi Belajar

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Berdasarkan tabel diatas terlihat setiap variabel bebas yaitu masing-masing

    variabel mempunyai nilai tolerance 0,914 > 0,1 dan nilai VIF 1,094 < 10. Jadi

    dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas

    dalam model regresi ini. Artinya iklim kelas dan lingkungan keluarga tidak terjadi

    gejala multikolinearitas dalam model regresi.

    4.1.4.2. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi

    ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

    Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang

    acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi

    heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

    mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang terbentuktidak teratur

    dan menyebar diatas maupun dibawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan

    menggunakan program SPSS v16 for Windows:

  • 74

    Gambar 4.4

    Uji Heteroskedastisitas

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Grafik scatterplot diatas terlihat bahwa penyebaran residual adalahtidak

    teratur. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk

    pola tertentu. Titik-titik tersebut menyebar secara acak serta tersebar baik diatas

    maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi

    heteroskedastisitas pada model regresi ini.

    Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan cara uji statistik yang

    dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

    analisis uji glejser.Jika variabel independen signifikan secara statistik

    mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

    Sebaliknya jika variabel independen tidak signifikan secara statistik terhadap

    variabel dependen, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada indikasi

    heteroskedastisitas. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS v16 for

    Windows:

  • 75

    Tabel 4.24

    Uji Glejser

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) -1.419 5.969 -.238 .813

    Iklim Kelas .066 .092 .078 .723 .472

    Lingkungan

    Keluarga .082 .136 .066 .605 .547

    a. Dependent Variable: ABS_RES

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Hasil tampilan output SPSS diatas dengan jelas menunjukkan bahwa tidak

    ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

    variabel dependen nilai absolut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya

    lebih dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

    heteroskedastisitas.

    4.1.4.3. Uji Normalitas

    Berdasarkan teori statistika model linear hanya residu dari variabel

    dependen Y yang harus diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen X

    diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya.

    Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

    variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data

    yang mempunyai pola distribusi normal terlihat sebaran data yang bergerombol

    disekitar garis uji dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Hasil

    output SPSS v16 for Windowssebagai berikut:

  • 76

    Gambar 4.5

    Grafik Normal P-P Plot

    Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

    Pada grafik P-P Plot terlihat keberadaan titik-titik menyebar di sekitar

    garis diagonal dan mengikuti arah garis histogram menuju pola distribusi normal.

    Jadi model regresi ini memiliki distribusi normal, artinya variabel dependen Y

    memenuhi asumsi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis

    Kolmogorov Smirnov (KS) sebagai berikut:

  • 77

    Tabel 4.25

    Uji Normalitas

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 95

    Normal Parametersa Mean .0000000

    S