psikologi

9
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau  bias, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu.. Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai), dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten). Pada umumnya sikap lahir akibat adanya hubungan dan integritas antara  perawat dan pasien, namun tidak dapat ditentukan sikap apa yang akan diambil. Sebagai suatu problematika, terkadang seorang perawat dapat memutuskan untuk mengambil sikap negatif sebagai cara mengatasi masalah yang dialaminya. Sikap negatif adalah bentuk pelampiasan, atau cara lainnya yang digunakan oeleh  perawat sebagai tindakan yang tidak profesional. Jika mengacu pada proses keperawatan, perawat digambarkan harus mampu membuang dan bahkan menghilangkan hal-hal yang dapat mengacu kepada sikap negatif. Dewasa ini menentukan untuk memilih bersikap positif merupakan tantangan yang sangat besar bagi perawat, hal ini terjadi karena tingginya royalitas dalam berfikir negatif dan masih belum tercapainya rasa untuk melayani  pasien secara seutuhnya. Walaupun tidak semua perawat bersikap negatif, namun tidak dipungkiri bawha sebagian perawat pasti pernah bersikap negatif kepada  pasiennya. Sikap negatif sebenarnya adalah hal tentang peluapan emosi seorang  perawat yang timbul karena adanya gangguan, seperti adanya permasalahan dalam keluarga, tingginya tingkat stressor, faktor kelelahan, adanya rasa tidak percaya diri, tidak adanya bina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat serta masih banyak lagi lainnya yang bisa menciptakan sikap negatif pada perawat dan  juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada pasien. Banyak hal yang dapat dipelajari seorang perawat guna menghilangkan atau sekedar mengurangi sikap negatif. Perawat sebagai pelayan kesehatan dan juga  penampung luapan emosi pasien seharusnya mempunyai wadah untuk membantunya tetap berpikir postif dan menjaganya tetap pada tujuan dasar  perawat yaitu berpikir kritis. Karena pada kenyataannya nanti, perawat tidak hanya akan menemukan pasien yang ramah, sopan serta lembut, akan tetapi juga terdapat pasien yang egois, tempramental, serta bermacam-macam sifat lagi pada  pasien yang pasti akan ditemui perawat kelak. Maka jika dlihat dari beberapa  pernyataan tentang sikap negatif, dapat ditentukan bahwa bukan hanya perawat

Upload: brilian-samuel-dehes

Post on 14-Jul-2015

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 1/9

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau

  bias, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dankeyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu.. Secara garis besar sikap

terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan

dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak 

sesuai), dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Pada umumnya sikap lahir akibat adanya hubungan dan integritas antara

 perawat dan pasien, namun tidak dapat ditentukan sikap apa yang akan diambil.

Sebagai suatu problematika, terkadang seorang perawat dapat memutuskan untuk 

mengambil sikap negatif sebagai cara mengatasi masalah yang dialaminya. Sikap

negatif adalah bentuk pelampiasan, atau cara lainnya yang digunakan oeleh

  perawat sebagai tindakan yang tidak profesional. Jika mengacu pada proseskeperawatan, perawat digambarkan harus mampu membuang dan bahkan

menghilangkan hal-hal yang dapat mengacu kepada sikap negatif.

Dewasa ini menentukan untuk memilih bersikap positif merupakantantangan yang sangat besar bagi perawat, hal ini terjadi karena tingginya

royalitas dalam berfikir negatif dan masih belum tercapainya rasa untuk melayani pasien secara seutuhnya. Walaupun tidak semua perawat bersikap negatif, namun

tidak dipungkiri bawha sebagian perawat pasti pernah bersikap negatif kepada pasiennya. Sikap negatif sebenarnya adalah hal tentang peluapan emosi seorang

 perawat yang timbul karena adanya gangguan, seperti adanya permasalahan dalam

keluarga, tingginya tingkat stressor, faktor kelelahan, adanya rasa tidak percaya

diri, tidak adanya bina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat serta

masih banyak lagi lainnya yang bisa menciptakan sikap negatif pada perawat dan

 juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada pasien.

Banyak hal yang dapat dipelajari seorang perawat guna menghilangkan atau

sekedar mengurangi sikap negatif. Perawat sebagai pelayan kesehatan dan juga

  penampung luapan emosi pasien seharusnya mempunyai wadah untuk membantunya tetap berpikir postif dan menjaganya tetap pada tujuan dasar 

  perawat yaitu berpikir kritis. Karena pada kenyataannya nanti, perawat tidak hanya akan menemukan pasien yang ramah, sopan serta lembut, akan tetapi juga

terdapat pasien yang egois, tempramental, serta bermacam-macam sifat lagi pada  pasien yang pasti akan ditemui perawat kelak. Maka jika dlihat dari beberapa

 pernyataan tentang sikap negatif, dapat ditentukan bahwa bukan hanya perawat

Page 2: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 2/9

 

yang dapat bersikap negatif kepada pasien, tetapi juga sebaliknya pasien juga

dapat bertindak dan bersikap negatif kepada perawat.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.  Tujuan Umum 

Untuk memperoleh gambaran tentang sikap negatif pada

  perawat pada kehidupan sosial dan pribadinya serta lingkungan

tempatnya bekerja.

2.  Tujuan Khusus 

Untuk mendapatkan hasil tentang hal-hal yang menyebabkan sikap negatif 

  pada perawat, dampak dari sikap negatif perawat, serta cara mengatasi

sikap negatif perawat dalam pelayanan kesehatan. Bagaimana menentukan

cerminan perawat terhadap sikap negatif sebagai suatu hal dan tindakan

serta pikiran yang melanggar acuan proses keperawatan

Page 3: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 3/9

 

BAB II

Tinjauan Pustaka

A.  Konsep Dasar

Sikap adalah pengorganisasian yang relatif berlangsung lama dari proses

motivasi, persepsi dan kognitif yang relatif menetap pada diri individu dalam

 berhubungan dengan aspek kehidupannya. Sikap individu ini dapat diketahui dari

  beberapa proses motivasi, emosi, persepsi dan proses kognitif yang terjadi pada

diri individu secara konsisten dalam berhubungan dengan obyek sikap. Secara

historis sikap (atitude) digunakan pertama kali oleh  Herbet Spencer tahun 1862

yang diartikan sebagai mental seseorang. Sejumlah ahli psikologi seperti  LouisThurstone, Rensis Likert, Charles Osgood menyatakana bahwa sikap adalah suatu

  bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mana dapat memihak (favorable)maupun tidak memihak (unfavorable) pada suatu objek tertentu. Sedangkan ahli

 psikologi sosial seperti Chave, Bogardus, dan Gordon Allpord menganggap sikapsebagai kesiapan (kecenderungan potensial) untuk bereaksi pada suatu objek 

dengan cara-cara tertentu.Sikap terbentuk dari tiga komponen utama:

1.   K omponen afektif , komponen ini berhubungan dengan perasaan dan emositentang seseorang atau sesuatu. Sebagai contoh kita bisa saja suka atau

tidak suka

2.   K omponen kognitif , sikap tentunya mengandung pemikiran atau

kepercayaan tentang seseorang atau suatu objek.3.   K omponen perilaku, sikap terbentuk dari tingkah laku seseorang dan

 perilakunya.

a.  Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaluasi

Oskamp (1991) mengemukakan bahwa sikap dipengaruhi oleh proses

evaluatif yang dilakukan individu. Oleh karena itu, mempelajari sikap berarti

 perlu juga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaluatif, yaitu:

a.  Faktor-faktor Genetik dan fisiologik: Sebagaimana dikemukakan bahwa

sikap dipelajari, namun demikian individu membawa ciri sifat tertentuyang menentukan arah perkembangan sikap ini. Di lain pihak, faktor 

fisiologik ini memainkan peranan penting dalam pembentukan sikapmelalui kondisi-kondisi fisiologik, misalnya usia, atau sakit sehingga harus

mengkonsumsi obat tertentu. Misalnya waktu masih muda, individumempunyai sikap negatif terhadap obat-obatan, tetapi setelah menderita

sakit sehingga secara rutin harus mengkonsulsiobat-obatan tertentu.

Page 4: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 4/9

 

Contoh lain semasa muda, individu suka music rock & roll yang suaranya

keras, namun setelah tua lebih suka music klasik.

 b.  Pengalaman Personal: Faktor lain yang sangat menentukan pembentukansikap adalah pengalaman personal atau orang yang berkaitan dengan sikap

tertentu. Pengalaman personal yang langsung dialami memberikan

  pengaruh yang lebih kuat daripada pengalaman yang tidak langsung.

Menurut Oskamp, dua aspek yang secara khusus memberi sumbangan

dalam membentuk sikap. Pertama adalah peristiwa yang memberikan

kesan kuat pada individu ( salient incident ), yaitu peristiwa traumatik yang

merubah secara drastis kehidupan individu, misalnya kehilangan anggota

tubuh karena kecelakaan. Kedua yaitu munculnya objek secara berulang-

ulang (repeated exposure). 

c.  Kelompok sebaya atau kelompok masyarakat memberi pengaruh kepada

individu. Ada kecenderungan bahwa seorang individu berusaha untuk sama dengan teman sekelompoknya (A  jzen menyebutnya dengan

normative belief ).

Dengan demikian, dalam konsep sikap terdapat beberapa hal penting, yaitu:

a.  Keterkaitan ide dengan emosi yang mengawali tindakan terhadap situasi

sosial tertentu (Triandis, 1971, p. 2)

 b.  Predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara konsisten dengan

sesuai atau tidak sesuai terhadap objek yang ditentukan (Fishbein &

A jzen, 1975, p. 6)

c. 

Kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasientitas tertentu dengan derajat suka atau tidak suka (Eagly & Chaiken,

1993, p.1)

b.  Pembentukan dan perubahan Sikap

Menurut Sarwito Wirawan Sarwono (2000), ada beberapa cara untuk membentuk atau mengubah sikap individu:

a.  Adopsi

Adobsi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui

kejadian yang terjadi berulang dan terus menerus sehingga lama-kelamaansecara bertahap hal tersebut akan diserap oleh individu, dan akanmemengaruhi pembentukan serta perubahan terhadap sikap individu.

 b.  Diferensiasi

Diferensiasi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena

sudah dimilikinya pengetahuan, pengalaman, inteligensi, dan

Page 5: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 5/9

 

  bertambahnya umur., diawali dari macam-macam pengetahuan dan

 pengalaman yang berhubungan dengan objek sikap.

c.  Integrasi

Integrasi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap yang terjadi

secara tahap demi tahap, di awali dari macam-macam pengetahuan dan

 pengalaman yang berhubungan dengan objek sikap tertentu sehingga pada

akhirnya akan terbentuk sikap pada objek tersebut.

d.  Trauma

Trauma adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui suatu

kejadian secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga meninggalkan kesanmendalam dalam diri individu tersebut.

e.  Generalisasi

Generalisasi adalah suatu cara pembentukkan dan perubahan sikap karena  pengalaman traumatik pada diri individu terhadap hal tertentu, dapat

menimbulkan sikap negatif terhadap semua hal yang sejenis atausebaliknya. Contoh: pengalaman seorang pasien terhadap tindakan seorang

 perawat yang tidak profesional dan tidak terpuji, akan menimbulkan sikap

negatif terhadap semua perawat.

B. Pembahasan

Banyak masalah yang dihadapi oleh individu yang terlibat dengan

  perawatan kesehatan berhubungan dengan sikap pasien atau klien. Mengubah

sikap pasien menjadi sikap sehat adalah tahap terpenting dalam berbagai program

kesehatan, terlebih-lebih peran seorang perawat dalam menangani pasien atau

kliennya. Dalam hal ini peran perawat sangat penting, tetapi akan menjadi suatu

masalah jika perawat menyalahkan pasien serta memiliki prasangka yang buruk 

sehingga menimbulkan sikap negatif dalam pelayanan kesehatan. Perasaan

negatif, keyakinan dan perilaku terhadap seseorang akan menimbulkan prasangka

dan dapat mempengaruhi kualitas pemberian pelayanan kesehatan.

1.  Hal-hal yang menyebabkan terjadinya sikap negatif perawat

terhadap pasienSikap negatif pada dasarnya terjadi bukan atas keinginan secara nyata oleh

  perawat atau pasien. Sikap negatif adalah suatu orientasi yang terjadi akibatkurangnya sosialisasi dan komunikasi serta tahap interaksi antara perawat dengan

Page 6: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 6/9

 

  pasien yang mengalami kekurangan atau keterbatasan yang penyebabnya

 bermacam-macam. Ada kalanya pasien bersikap enderung pasif dan rasional

akibat adanya gangguan dari diri sendiri, seperti traumatis yang dialami pasien.

Banyak hal yang menyebabkan perawat bersikap negatif. Suatu tindakan

negatif bisa terjadi kapanpun dan dimana saja, jika seorang perawat melakukan

atau bahkan menjadikan sikap negatif sebagai suatu acuan proses keperawatan

maka perawat tersebut belum bisa dinyatakan sebagai perawat yang profesional.

Adapun hal-hal yang menyebabkan terjadinya sikap negatif pada perawat adalah :

a.  Profesi perawat adalah suatu pekerjaan yang wajib memiliki tingkat

kesabaran yang tinggi. Ada kalanya perawat akan menemui pasien

yang bersikap arogan serta sentimen yang tinggi, sehingga membuat

  perawat memberikan pelayanan yang kurang memuaskan dan

cenderung acuh tak acuh.

b.   Negatifitas pada perawat yang terjadi akibat adanya gangguan dari

lingkungan atau misalnya keluarga dapat menimbulkan tindakankurang memuaskan perawat terhadap pasien. Misalnya, akibat adanya

masalah dalam keluarga perawat melampiaskan kemarahannya dengantindakan memarahi pasien yang apabila banyak bertanya.

c.  Sikap perawat yang menyalahkan, mengkritik, menyudutkan, dan

mempermalukan pasien dengan membuka rahasia pasien.

d.  Perawat menyepelekan keberadaan pasien karena tingkat status

ekonomi atau suku atau agama sehingga pasien tidak mendapatkan  pelayanan yang sewajarnya. Contoh : perawat yang seharusnya

memeriksa pasien 3 kali sehari tetapi hanya dilakukan 1 kali sehari.

2.  Dampak dari Sikap Negatif Perawat Terhadap Pasien

Sikap negatif yang terjadi didalam diri perawat akan menimbulkan

 penilaian buruk dari pasien. Dampak atau akibat dari hal tersebut antara

lain:

a.  Pengalaman seorang pasien terhadap tindakan seorang perawat yang

tidak profesional dan tidak terpuji, akan menimbulkan rasa kurang

 percaya terhadap semua perawat. b.  Tindakan perawat yang terlalu cepat menarik sebuah kesimpulan tanpa

mengambil data-data yang akurat tentang apa yang dialami oleh pasiensehingga menimbulkan kesalahan diagnosa keperawatan.

c.  Tindakan perawat yang tidak memperhatikan pelayanan kepada pasiendapat menyebabkan trauma ringan atau berkepanjangan bagi pasien.

Contoh : seorang perawat melakukan kelalaian dalam proses perawatan

Page 7: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 7/9

 

sehingga bukannya memberi kesembuhan tetapi malah membuat

 pasien bertambah sakit.

d.  Menimbulkan citra negatif terhadap wadah pelayanan kesehatan

(rumah sakit).e.  Pasien yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan dapat

menuntut petugas kesehatan atau rumah sakit ke jalur hukum.

3.  Cara Mengatasi Sikap Negatif Seorang Perawat Dalam Pelayanan

Kesehatan

Sikap yang perlu dimiliki oleh seorang perawat agar terhindar dari

munculnya sikap negatif serta dapat memberikan pelayanan keperawatan

yang sesuai dengan harapan pasien, antara lain:

a.  Setiap perawat harus memiliki sikap yang ramah, terlebih terhadap

 pasien. b.  Setiap perawat harus memiliki sikap menaruh kasih sayang terhadap

sesama, terlebih bagi yang membutuhkan, serta tidak membedakan jabatan,suku, dan agama.

c.  Setiap perawat harus memiliki sikap yang dapat dapat memberikanrasa aman pada pasien, bukan menimbulkan kecemasan, kegelisahan,

dan takut.d.  Setiap perawat harus memiliki sikap menaruh perhatian terhadap

kebutuhan yang diperlukan oleh pasien.e.  Setiap perawat harus memiliki sikap yang dapat dipercaya karena

dengan kepercayaanlah harga diri dan kepribadian orang dapat dinilai.

f. 

Setiap perawat harus memiliki sikap untuk menghindari ucapan yangdapat menyinggung perasaan pasien.

g.  Setiap perawat harus memiliki sikap penuh pengertian dan

 pengabdian.

h.  Setiap perawat harus memiliki sikap dapat menahan diri jangan

sampai menyalahkan, mengkritik, menyudutkan, dan mempermalukan

  pasien maupun keluarganya yang dapat menambah beban

 penyakitnya.

Page 8: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 8/9

 

BAB III 

PE NUTUP

Kesimpulan

Sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau

 bias,asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan

keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu. Sikap negatif anak pada

usia sekolah tidak dapat kita abaikan karena akan berdampak dalam pembentukan

karakter pada saat mereka menjadi remaja serta dewasa. Banyak faktor-faktor 

yang mempengaruhi anak usia sekolah cenderung bersikap negatif yang akan

 berdampak buruk dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosialnya. Peran

orang tua sangat diperlukan untuk mencegah sikap negatif anak.

A.  Saran

Sebagai seorang yang memiliki lebih banyak pengetahuan tentang

kesehatan, sebaiknya bisa mengadakan atau memberikan penyulihan tentang

  perilaku sikap negatif anak kepada orang tua, sehingga para orang tua dapat

mengetahui sikap anak mereka serta bagaimana cara pencegahannya.

Page 9: psikologi

5/12/2018 psikologi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-55a4d3d4e4237 9/9

 

DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi (1989), Psikologi Pendidikan, Edisi IV. Penerbit Rajawali:

 Jakarta

W.Robinson, Paul, Tingkah Laku Negatif Anak . Penerbit Arcan , Jakarta

 Dinamika Sosial Ekonomi Volume 6 Nomor 1 Edisi Mei 2010, 4.