psak i bayu-danang-gwen-kharly.pdf

33
SEMINAR AKUNTANSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (PSAK 1 DAN IAS I) AGUS BAYU SANTOSO (2) DANANG AFUAH SETIAJI (4) GWEN ADHITYA AMALKHAN (9) KHARLY OKTAPERDANA (13)

Upload: kharlyoktaperdana

Post on 15-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

SEMINAR AKUNTANSI

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (PSAK 1 DAN IAS I)

AGUS BAYU SANTOSO (2) DANANG AFUAH SETIAJI (4) GWEN ADHITYA AMALKHAN (9) KHARLY OKTAPERDANA (13)

Page 2: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

PENDAHULUAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 adalah pernyataan standar akuntansi yang

memuat penyajian laporan keuangan. PSAK 1 terkini adalah hasil revisi pada tahun 2013, yang sebelumnya

telah direvisi pada tahun 2009. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan

bertujuan umum (general purpose financial statement) yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar

dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan

entitas lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan

persyaratan minimal isi laporan keuangan.

Makalah ini akan membahas mengenai substansi PSAK 1 Tahun 2013 berikut dengan perubahan

dari PSAK 1 Tahun 2009 dan akan dibahas juga mengenai perbedaan PSAK 1 dengan IAS 1 yang merupakan

standar acuan yang digunakan oleh IAI untuk membuat SAK. Selanjutnya makalah ini membahas

implementasi PSAK 1 Tahun 2013 untuk dapat memperkaya pengetahuan para pengguna makalah ini. Kritik

dan saran akan sangat membantu untuk perbaikan pada makalah-makalah kami berikutnya.

Page 3: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

PSAK 1 DAN IAS I

TUJUAN

Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements)

agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain.

Pernyataan ini mengatur:

persyaratan bagi penyajian laporan keuangan

struktur laporan keuangan

persyaratan minimum

isi laporan keuangan.

RUANG LINGKUP

Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan

umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan

penyajian laporan keuangan entitas syariah.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Laporan keuangan menyajikan informasi :

aset;

liabilitas;

ekuitas;

pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;

kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan

arus kas.

DEFINISI

Page 4: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Laba rugi adalah total penghasilan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen penghasilan

komprehensif lain.

Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut “laporan keuangan) adalah laporan keuangan

yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.

Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasiikasi ke laba rugi periode berjalan yang

sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode

sebelumnya.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan

Standar Akuntansi Keangan Ikatan Akuntan Indoneisa serta peraturan pasar modal untuk entitas yang

berada di bawah pengawasannya.

Tidak praktis, Penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat

menerapkannya setelah melakukan segala upaya yang rasional.

Total penghasilan komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari

transaksi dan peristiwa lain, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik.

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode;

d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi

penjelasan lain; dan informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana

ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas

menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos

pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

sesuai dengan paragraf 40A-40D.

KETENTUAN LAPORAN KEUANGAN

Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama.

Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

KARAKTERISTIK UMUM

Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Page 5: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

o Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK

o Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) tidak

sesuai PSAK

Kelangsungan usaha

o Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika

terjadi pelanggaran asumsi

Dasar akrual

Material dan agregasi

Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK

Frekuensi pelaporan Tahunan

Informasi komparatif Periode sebelumnya

Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi

KETENTUAN PENYAJIAN 10A

Entitas dapat menyajikan suatu laporan tunggal laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan

laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan dalam dua bagian. Bagian tersebut disajikan

bersama, dengan bagian laba rugi disajikan terlebih dahulu dikuti secara langsung dengan bagian

penghasilan komprehensif lain. Entitas dapat menyajikan bagian laba rugi dalam suatu laporan laba rugi

terpisah. Jika demikian, laporan laba rugi terpisah tersebut akan langsung mendahului laporan yang

menyajikan penghasilan komprehensif, yang dimulai dengan laba rugi.

INFORMASI KOMPARATIF MINIMUM 38,38A, 38B

Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang

dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya

diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

Entitas menyajikan, minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan

perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait. Dalam beberapa kasus, informasi

naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada

periode berjalan.

INFORMASI KOMPARATIF - TAMBAHAN

Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif

minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

Page 6: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari

laporan keuangan lengkap. Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang

berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.

Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga

menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan). Namun

demikian, entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan arus

kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas

disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait

dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PENYAJIAN KEMBALI, RETROSPEKTIF ATAU REKLASIFIKASI

Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode sebelumnya sebagai

tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali

retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan

keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material

atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:

a. akhir periode berjalan;

b. akhir periode sebelumnya; dan

c. awal periode

INFORMASI PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain

dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif

lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan

dikelompokkan, sesuai dengan SAK:

a. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan

b. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

Perubahan definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan

nonpengendali (non-controlling interest)

Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai

pengurang laba LK konsolidasian

Page 7: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Minimum line item Penyajian Neraca untuk nilai material disajikan secara terpisah, namun jika

tidak material dijelaskan dalam kelompok namun tetap ada penjelasan terpisah.

a. aset tetap;

b. properti investasi;

c. aset tidak berwujud;

d. aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g) dan (h));

e. investasi dengan menggunakan metode ekuitas;

f. persediaan;

g. piutang dagang dan piutang lainnya;

h. kas dan setara kas;

i. total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk

dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan

PSAK 58;

j. utang dagang dan utang ainnya;

k. provisi;

l. liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)).

m. liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;

n. liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang

dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

o. kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan

p. modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan

tersebut relevan.

Penyajian dalam line sendiri atau dalam notes tergantung dari materialitas informasi tersebut.

Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang

o Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka pendek

Pos Dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi

yang terpisah. Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan

dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas. Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas.

Pemisahan jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas

bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas, jika nilainya digabung.

Page 8: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

ASET LIABILITAS

Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek

Aset tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang

EKUITAS

Hak Non Pengendali

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

Aset Lancar

Klasifikasi aset lancar, jika:

mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya,

dalam siklus operasi normal;

memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;

mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan; atau

kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau

penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode

pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

Liabilitas Lancar

Klasifikasi liabilitas lancar, jika:

mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;

memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;

liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode

pelaporan; atau

tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya

12 bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.

Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode

pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat

untuk membiayai kembali.

Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka

liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan

Page 9: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah

tanggal pelaporan.

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.

Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif

Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan

berdasarkan sifat

Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi

Minimum line item untuk komponen laporan laba rugi komprehensif untuk memberikan informasi

kepada pengguna:

o pendapatan;

o biaya keuangan;

o bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan

metode ekuitas;

o beban pajak;

o suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:

laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan

keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan

dalam rangka operasi yang dihentikan;

o laba rugi;

o setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat

(selain jumlah dalam huruf (h));

o bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat

dengan menggunakan metode ekuitas;

Laba komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode

berjalan

o Selisih revaluasi aset tetap

o Perubahan nilai investasi available for sales

o Dampak translasi laporan keuangan

Page 10: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Informasi dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif : Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai

material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab

pengungkapan terpisah:

o penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya

o restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap liabilitas diestimasi atas

biaya restrukturisasi;

o pelepasan aset tetap;

o pelepasan investasi;

o operasi yang dihentikan;

o penyelesaian litigasi; dan

o pembalikan liabilitas diestimasi lain.

Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi

berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih

andal dan relevan.

Dapat dibuat dalam dua laporan :

o Laba sebelum laba komprehensif

o Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih

Page 11: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Ilustrasi Laporan Laba Rugi Digabung

Page 12: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf
Page 13: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Ilustrasi Laporan Laba Rugi Dipisah

Klasifikasi Beban – Menurut Sifat

Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri. Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah

karena tidak perlu alokasi beban menurut fungsi.

Klasifikasi Beban – Menurut Fungsi

Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara terpisah dari beban lain. Jika klasifikasi

berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk

beban penyusutan, amortisasi dan imbalan kerja.

Page 14: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Dampak Penerapan PSAK 1 2013 Pada Laporan Keuangan

Page 15: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik

entitas induk dan pihak non pengendali

Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif.

Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos pendapatan

komprehensif dan transaksi dengan pemilik

Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam

catatan atas laporan keuangan

LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas Akan dibahas lebih jauh pada PSAK 2. Berikut ini adalah contoh format Laporan Arus

Kas:

Page 16: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf
Page 17: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas laporan keuangan

o Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dasar

pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;

o Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam

laporan keuangan;

o Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi

informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan (pengelolaan modal)

Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis

Page 18: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas

laporan keuangan

Pengungkapan lain

o Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.

o Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.

Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi

bersama LK:

o Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor

o Keternagan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama

o Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha

o Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas

PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013

Latar Belakang Perubahan

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan

penyajian informasi komparatif.

Sinkronisasi dengan IAS : format

Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang semua standar.

Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini.

Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1

Perubahan PSAK 1 Tahun 2013

Judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain.

Informasi komparatif minimun dan tambahan

Penyajian laporan dalam dua bagian: Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.

Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode

berikutnya setelah penghentian pengakuan dengan OCI (misal surplus revaluasi aset) yang tidak

akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.

Pemisahan pajak pengasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan direklasifikasikan ke

laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi.

Page 19: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain – PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan

Tersendiri

Matriks perubahan

Hal PSAK 1 / 2013 PSAK 1 / 2009

Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan Komprehensif Lain

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Definisi Memberikan definisi

Laba rugi, Pemilik, material,

Penyesuaian Reklasifikasi, tidak

praktis, Total penghasilan

Komprehensif

Tidak memberikan definisi tersebut

Komponen Laporan

keuangan

• Laporan posisi keuangan

• Laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain

• Laporan perubahan ekuitas

• Laporan arus kas

• Catatan atas laporan keuangan

• Informasi kompratif

• Laporan posisi keuangan

• Laporan laba rugi komprehensif

• Laporan perubahan ekuitas

• Laporan arus kas

• Catatan atas laporan keuangan

Informasi komparatif Menambahkan persyaratan

penyajian dan pengungkapan:

• Informasi komparatif

minimum

• Informasi komparatif

tambahan

Tidak terdapat pengaturan tersebut

Penyajian

penghasilan

komprehensif lain

Disajikan berdasarkan kelompok:

1. Pos-pos yang akan

direklasifikasi ke laba rugi

2. Pos-pos yang tidak akan

direklasifikasi ke laba rugi

Disajikan dalam kelompok

Penghasilan komprehensif lain

Page 20: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Perbedaan PSAK 1 dengan IAS 1

Ruang lingkup – tidak berlaku untuk entitas Syariah (par 2)

Menghilangkan kemungkinan penggunaak untuk entitas sektor publik (par 5)

Tambahan aturan regulator pasar modal sbagai suatu acuan untuk entitas yang berada di bawah

pengawasanya dalam definisi SAK (par 7)

Menghilangkan kalimat memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen

laporan keuangan – untuk keseragaman (par 10)

Tanggung jawab laporan keuangan – karena peraturan hanya mengatur untuk sebagian entitas.

Perbedaan fomart, aset tetap setelah aset lancar dan ekuitas setelah liabilitas

Penyimpangan dari SAK tidak diadopsi karena tidak sesuai konteks Indonesia

Aset biologis

Tanggal efektif, ketentuan transisi dan penarikan IAS 1 2003.

Untuk PSAK 1 Tahun 2009 dengan IAS 1 (2009), sebelum direvisi, perbedaan keduanya antara lain

terdapat pada aspek-aspek berikut ini:

No Deskripsi IAS 1 (2009) PSAK 1 (2009)

1 Ruang lingkup Tidak diatur. Tidak berlaku untuk entitas

syariah dan entitas sektor publik.

2 Definisi SAK Tidak menyebutkan. Menambah peraturan regulator

pasar modal untuk entitas di

bawahnya.

3 Judul komponen laporan

keuangan

Entitas diperkenankan

menggunakan judul lain untuk

komponen laporan keuangan.

Tidak diperkenankan

menggunakan judul lain untuk

komponen laporan keuangan

agar seragam.

4 Tanggung jawab laporan

keuangan

Tidak diatur. Diatur mengenai tanggung

jawab atas laporan keuangan.

Page 21: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

5 Penyimpangan SAK Mengatur penerapan

penyimpangan dari suatu

Standar Akuntansi Keuangan.

Tidak diadopsi dan tidak

diperkenankan.

6 IAS yang belum diadopsi - Aset biolojik tidak diadopsi.

7 Tanggal efektif Mensyaratkan penerapan dini. Penerapan dini ditiadakan

karena proses adopsi bertahap.

8 Ketentuan transisi - Tidak diadopsi karena tidak

relevan.

9 Ilustrasi penyajian

laporan keuangan

Format Penyajian sesuai IAS 1. Format penyajian sesuai PSAK 1.

International Accounting Standard 1: Presentation of Financial Statements or IAS 1

IAS 1 adalah standar pelaporan keuangan internasional yang diadopsi oleh International Accounting

Standards Board (IASB). Standar ini juga memberikan pedoman penyajian laporan keuangan dan

menetapkan persyaratan minimum konten mereka; berlaku untuk semua laporan keuangan bertujuan

umum yang didasarkan pada International Financial Reporting Standards (IFRS).

IAS 1 pada awalnya dikeluarkan oleh International Accounting Standards Committee pada tahun 1997,

menggantikan tiga standar tentang persyaratan pengungkapan dan penyajian, dan standar akuntansi

komprehensif pertama mengenai standar penyajian keuangan. Standar ini diadopsi oleh IASB pada

tahun 2001, dan pada 2012 standar terakhir diubah pada bulan Juni 2011, perubahan tersebut efektif

mulai 1 Juli 2012.

Amandemen Terbaru

IAS 1 diubah pada tahun 2007 untuk mencerminkan perubahan dalam terminologi yang juga

mepengaruhi standar akuntansi lainnya. Perubahan meliputi berikut ini.

Istilah sebelum amandemen Istilah setelah amandemen

Balance sheet Statement of financial position

Cash flow statement Statement of cash flows

Income statement Statement of comprehensive income

Page 22: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

IASB mengubah pernyataan lagi pada tahun 2011, menambahkan persyaratan bahwa item

dalam other comprehensive income dikelompokkan berdasarkan potensi reclassifiability mereka untuk

laba dan rugi, di antara beberapa perubahan lain. Perubahan tersebut, ketika diusulkan sebelumnya,

menyebabkan Institute of Chartered Accountants in England and Wales menyarankan bahwa

pendekatan membuat "perubahan kecil menjadi satu standar" dapat memiliki efek negatif.

Tujuan dan Fitur

IAS 1 menetapkan tujuan laporan keuangan sebagai penyediaan informasi yang berguna tentang posisi

keuangan, kinerja keuangan dan arus kas dari suatu entitas, dan mengkategorikan informasi yang

diberikan menjadi aset, kewajiban, pendapatan dan beban, kontribusi oleh dan distribusi kepada

pemilik, dan arus kas. Standar memuat seperangkat pernyataan, misalnya laporan posisi keuangan dan

laporan laba rugi, yang bersama-sama menyusun laporan keuangan.

Standar ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general

purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode

sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

IAS 1 juga menguraikan tentang fitur berikut dari laporan keuangan:

Disajikan secara wajar dan sesuai dengan IFRS;

Disusun berbasis kelangsungan usaha;

Disusun dengan menggunakan metode akrual;

Memiliki material classes yang disajikan secara terpisah;

Tidak meng-offset aset dan kewajiban;

Disiapkan setidaknya setiap tahun;

Termasuk perbandingan dengan periode sebelumnya; dan

Disajikan secara konsisten di seluruh periode.

Struktur dan Isi

Pernyataan ini mengatur:

Persyaratan bagi penyajian laporan keuangan

Struktur laporan keuangan

Persyaratan minimum isi laporan keuangan.

Ruang Lingkup

Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan

umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan

penyajian laporan keuangan entitas syariah.

Page 23: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,

dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggung jawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan

menyajikan informasi :

Aset;

Liabilitas;

Ekuitas;

Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;

Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan

Arus kas.

Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :

Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);

Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;

Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;

Laporan Arus Kas selama periode;

Catatan atas Laporan Keuangan, berisi informasi ringkasan kebikakan akuntansi penting dan

informsi penjelasan lain.

Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan

suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan

keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama

Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan,

Karakteristik Umum

Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap IFRS;

Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap IFRS.

Kepatuhan terhadap IFRS memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi).

Kelangsungan usaha;

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika

terjadi pelanggaran asumsi.

Page 24: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Akuntansi berbasis akrual;

Material dan agregasi;

Saling hapus (Offseting) > Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu IFRS;

Frekuensi pelaporan > tahunan;

Informasi komparatif > periode sebelumnya;

Konsistensi penyajian > penyajian dan klasifikasi.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan posisi keuangan minimal memuat daftar-daftar item yang menyajikan jumlah tentang:

a) Property, plant and equipment;

b) Investment property;

c) Intangible assets;

d) Financial assets (tidak termasuk jumlah dalam (e), (h) and (i));

e) Investments accounted for using the equity method;

f) Biological assets;

g) Inventories;

h) Trade and other receivables;

i) Cash and cash equivalents;

j) The total of assets classified as held for sale and assets included in disposal groups classified as held

for sale in accordance with ifrs 5 non-current assets held for sale and discontinued operations;

k) Trade and other payables;

l) Provisions;

m) Financial liabilities (tidak termasuk jumlah dalam (k) and (l));

n) Liabilities and assets for current tax, as defined in ias 12 income taxes;

o) Deferred tax liabilities and deferred tax assets, as defined in ias 12;

p) Liabilities included in disposal groups classified as held for sale in accordance with ifrs 5;

q) Non-controlling interest, presented within equity; and

r) Issued capital and reserves attributable to owners of the parent.

Entitas harus menyajikan baris item tambahan, judul dan subtotal dalam Laporan

Posisi Keuangan saat penyajian tersebut relevan untuk memahami posisi keuangan entitas. Ketika

entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, karena

klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan, tidak akan mengklasifikasikan aset pajak

tangguhan (kewajiban) sebagai aset lancar (kewajiban).

Pembedaan Lancar/tidak lancar

Page 25: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Entitas harus menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, sebagai

klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan kecuali ketika penyajian berdasarkan likuiditas

memberikan informasi yang dapat diandalkan dan lebih relevan. Ketika pengecualian yang berlaku,

suatu entitas harus menyajikan semua aset dan kewajiban dalam urutan likuiditas. Metode presentasi

manapun yang diadopsi, suatu entitas harus mengungkapkan jumlah diharapkan direalisasi atau

diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap aset dan kewajiban yang menggabungkan

jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan:

Tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan, dan

Lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Aset lancar

Entitas harus mengklasifikasikan aset lancar jika:

Mereka mengharapkan untuk merealisasi aktiva tersebut, atau bermaksud untuk menjual atau

mengkonsumsinya, dalam siklus operasi normal;

Memegang aset terutama untuk tujuan dijual;

Mereka mengharapkan untuk merealisasikan aset dalam waktu dua belas bulan setelah periode

pelaporan; atau

Aset adalah uang tunai atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi dari dipertukarkan atau

digunakan untuk melunasi kewajiban untuk setidaknya dua belas bulan setelah pelaporan periode.

Entitas harus mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar.

Kewajiban lancar

Entitas harus mengklasifikasikan kewajiban lancar jika:

Mereka mengharapkan untuk melunasi kewajiban dalam siklus operasi normal;

Memegang kewajiban terutama untuk tujuan dijual;

Kewajiban tersebut akan dilunasi dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau

Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban untuk setidaknya dua

belas bulan setelah periode pelaporan.

Entitas harus mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai tidak lancar.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan dan CALK

Entitas mengungkapkan, baik dalam Laporan Posisi Keuangan atau dalam CALK, hal-hal sebagai berikut:

Sub-klasifikasi lebih lanjut dari baris item yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai

dengan operasi entitas.

Penjelasan tentang masing-masing kelas saham.

Penjelasan hakikat dan tujuan masing-masing cadangan dalam ekuitas.

Page 26: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Sebuah entitas tanpa modal, seperti kemitraan atau kepercayaan, menunjukkan perubahan selama

periode dalam setiap kategori ekuitas bunga, dan hak-hak, preferensi dan batasan yang menyertai

setiap kategori kepemilikan saham.

Jumlah direklasifikasi masuk dan keluar dari masing-masing kategori (kewajiban keuangan atau

ekuitas), dan waktu serta alasan reklasifikasi itu.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Entitas harus menyajikan semua item pendapatan dan beban yang diakui dalam periode:

Dalam sebuah pernyataan tunggal laba rugi komprehensif, atau

Dalam dua pernyataan: pernyataan menampilkan komponen laba rugi (laporan terpisah

pendapatan komprehensif) dan pernyataan kedua diawali dengan laporan laba rugi dan

menampilkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).

Minimal, laporan laba rugi komprehensif harus mencakup baris item yang menyajikan

jumlah selama periode berikut:

(a) Pendapatan;

(b) Biaya keuangan;

(c) Bagian dari laba atau rugi perusahaan asosiasi dan joint venture dicatat dengan metode ekuitas;

(d) Beban pajak;

(e) Jumlah tunggal yang terdiri dari total:

Laba atau rugi setelah pajak dari operasi dihentikan dan

Laba atau rugi setelah pajak yang diakui pada pengukuran nilai wajar dikurangi biaya penjualan

atau pelepasan aset atau pelepasan kelompok yang merupakan operasi yang dihentikan;

(f) Laba atau rugi;

(g) Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lainnya yang diklasifikasikan apa adanya (tidak

termasuk jumlah di (h));

(h) Setiap bagian dari pendapatan komprehensif lain dari perusahaan asosiasi dan joint venture yang

dicatat dengan metode ekuitas; dan

(i) Jumlah laba komprehensif.

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba atau

rugi periode berjalan:

a) Laba atau rugi selama periode berasal dari:

Kepentingan nonpengendali, dan

Pemilik entitas induk.

b) Jumlah laba komprehensif untuk periode berasal dari:

Page 27: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Kepentingan nonpengendali, dan

Pemilik entitas induk.

Entitas harus mengakui semua item pendapatan dan biaya dalam periode di laba rugi kecuali IFRS

mensyaratkan atau mengizinkan sebaliknya. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan yang

berkaitan dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lainnya, termasuk penyesuaian

reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi komprehensif atau CALK. Entitas mengungkapkan

penyesuaian reklasifikasi terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika item

pendapatan atau beban adalah material, suatu entitas harus mengungkapkan sifat dan jumlah mereka

secara terpisah. Entitas harus menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba atau rugi menggunakan

klasifikasi berdasarkan salah satu antara sifat atau fungsinya dalam entitas, yang mana memberikan

informasi yang handal dan lebih relevan.

Laporan Perubahan Ekuitas

Entitas harus menyajikan laporan perubahan ekuitas, mencakup informasi berikut:

a) Jumlah laba komprehensif selama periode, yang menunjukkan secara terpisah total jumlah

diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan non-pengendali;

b) Untuk setiap komponen ekuitas, efek aplikasi retrospektif atau penyajian kembali retrospektif

diakui sesuai dengan IAS 8; dan

c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

yang secara terpisah mengungkapkan perubahan yang dihasilkan dari:

Laba rugi;

Pendapatan komprehensif lain; dan

Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, menunjukkan secara terpisah

kontribusi oleh dan distribusi kepada pemilik dan perubahan kepemilikan pada

anak yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol.

Entitas harus menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam catatan, jumlah

dividen diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode tersebut, dan jumlah yang terkait dari

dividen per saham.

Laporan Arus Kas

Informasi arus kas memberikan pengguna laporan keuangan dasar untuk menilai kemampuan entitas

untuk menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas untuk memanfaatkan arus kas tersebut.

IAS 7 menetapkan persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

CALK harus:

Page 28: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

spesifik yang digunakan;

b) Mengungkapkan informasi yang diperlukan oleh IFRS yang tidak disajikan di tempat lain di

keuangan laporan; dan

c) Memberikan informasi yang tidak disajikan di tempat lain dalam laporan keuangan, tetapi relevan

untuk memahami salah satu dari mereka.

Suatu entitas harus, sebisa mungkin, menyajikan CALK dalam cara yang sistematis. Entitas harus

menguji silang setiap item dalam laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif, dalam laporan

laba rugi komprehensif terpisah (jika disajikan), dan dalam laporan perubahan ekuitas dan arus kas

untuk setiap informasi terkait dalam CALK.

Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi penting:

a) Dasar pengukuran (atau basis) yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, dan

b) Kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk pemahaman tentang keuangan

laporan.

Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan atau catatan lain,

penilaian, selain dari yang melibatkan estimasi, yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan

kebijakan akuntansi entitas dan yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui

dalam laporan keuangan.

Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat tentang masa depan, dan sumber utama

lainnya ketidakpastian estimasi pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan

mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan kewajiban dalam

tahun buku berikutnya. Dalam hal aset dan kewajiban tersebut, catatan harus mencakup rincian:

a) Sifat mereka, dan

b) Jumlah tercatat mereka pada akhir periode pelaporan.

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas untuk mengelola modal.

Untuk instrumen keuangan puttable diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas, suatu entitas harus

mengungkapkan (sejauh tidak diungkapkan di tempat lain):

a) Ringkasan data kuantitatif tentang jumlah diklasifikasikan sebagai ekuitas;

b) Tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola kewajibannya untuk membeli kembali atau menebus

instrumen bila diperlukan untuk melakukannya oleh pemegang instrumen, termasuk setiap

perubahan dari periode sebelumnya;

c) Arus kas keluar yang diharapkan pada penebusan atau pembelian kembali dari kelas instrumen

keuangan tersebut; dan

Page 29: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

d) Informasi tentang bagaimana arus kas keluar yang diharapkan pada penebusan atau pembelian

kembali ditentukan.

Entitas mengungkapkan dalam CALK:

a) Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk

diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode tersebut, dan

jumlah terkait per saham; dan

b) Jumlah dividen preferen kumulatif yang belum diakui.

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, jika tidak diungkapkan di tempat lain di informasi yang

dipublikasikan dengan laporan keuangan:

a) Domisili dan bentuk hukum entitas, negaranya pendirian dan alamat kantor terdaftar (atau tempat

usaha utama, jika berbeda dari kantor terdaftar);

b) Deskripsi sifat operasi entitas dan kegiatan utamanya;

c) Nama induk dan induk utama dari kelompok; dan

d) Jika itu adalah entitas dengan hidup yang terbatas, informasi mengenai panjang hidupnya.

Page 30: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Perbandingan IFRS dan PSAK

Beberapa Perbedaan PSAK dan IFRS adalah sebagai berikut:

PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja;

Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis

tetap dipergunakan;

IFRS ada kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar;

IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis;

Pada IFRS ada perubahan istilah dan komponen laporan keuangan;

Penggunaan profesional Judgment.

Perbandingan PSAK 01 dengan IAS 01

Perbedaan PSAK 01 (Rev. 1998)

Penyajian Laporan Keuangan

IAS 01

Presentation of Financial

Statements

Neraca Memerlukan penyajian aset

lancar maupun aset tidak lancar

kecuali untuk industri tertentu

seperti bank

Penyajian bukan aset lancar

ataupun aset tidak lancar,hanya

bila penyajian likuiditas lebih

relevan dan dapat diandalkan

untuk item tertentu

Laporan Kinerja Keuangan Laporan laba rugi Laporan laba rugi komprehensif

Laporan Laba/Rugi Sama seperti IFRS. Tetapi ada

perbedaan rincian pada item

yang disajikan pada laporan

pendapatan yang diterima di

muka

Tidak memiliki format standar

meskipun pengeluaran harus

disajikan dengan memilih salah

satu dari dua format

laporan Arus kas Sama dengan IFRS tetapi dalam

beberapa entitas harus

menggunakan metode langsung

Pos standar tetapi ketentuan

terbatas pada isinya.

Menggunakan metode

langsung atau metode

tidak langsung

Pos Luar biasa Item pos luar biasa masih harus

dilaporkan

Didalam IFRS dilarang

Penyajian Keuntungan dan

Kerugian yang diakui

Diakui adanya keuntungan dan

kerugian yang disajikan dalam

Menyajikan laporan keuangan

yang mengakui keuntungan dan

Page 31: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

/Pendapatan

Komprehensif lainnya

laporan perubahan ekuitas

pemegang saham

kerugian dalam catatan

terpisah ataupun tidak pada

laporan perubahan ekuitas

pemegang saham

Hasil Presentasi Perusahaan

Asosiasi

Secara khusus tidak memerlukan

penunjukkan hasil saham

sesudah pajak

Menggunakan metode ekuitas

yang menunjukkan hasil saham

sesudah pajak

Pengungkapan Signifikan

Tentang Asosiasi

Pengungkapan yang kurang

dibandingkan dengan IFRS.

Informasi yang signifikan aktiva,

kewajiban, pendapatan, dan

hasil yang tidak diperlukan

Memberikan informasi yang

rinci atau signifikan atas aktiva,

kewajiban, pendapatan dan

hasil

Tanggung Jawab Laporan

Keuangan

Manajemen

Tidak diatur

Komponen Laporan Keuangan Neraca, Laporan laba-rugi,

Laporan arus kas, Laporan

Laporan posisi keuangan,

Laporan laba-rugi

Perbedaan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan IAS No. 1 Tahun 2013

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

ED PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi IAS 1 Presentation of Financial Statements per 1

Januari 2013 kecuali:

IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan penambahan

kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah, karena penyajian

laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

IAS 1 paragraf 5 yang menjadi PSAK 1 paragraf 05 tentang ruang lingkup dengan menghilangkan

kemungkinan penerapan bagi entitas sektor publik karena pelaporan keuangan entitas sektor

publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan Standar Akuntansi Keuangan.

IAS 1 paragraf 7 yang menjadi PSAK 1 paragraf 07 tentang definisi Standar Akuntansi Keuangan

dengan menambahkan peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah

pengawasannya, karena untuk sinkronisasi dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal.

IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 11 dengan menghilangkan kalimat yang

memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan, supaya

menciptakan keseragaman untuk judul komponen laporan keuangan.

Page 32: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Tambahan di paragraf 16 tentang tanggung jawab atas laporan keuangan, karena peraturan

perundang-undangan tidak mengatur pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan untuk

semua entitas, tetapi hanya untuk sebagian entitas.

IAS 1 paragraf 19–22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan

tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Pengaturan IAS 1 paragraf 23–24

diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 21–22 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan

menghilangkan kalimat “but the relevant regulatory framework prohibits departure from the

requirement” dalam IAS 1 paragraf 23.

IAS 1 paragraf 54(f) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi.

IAS 1 paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif dengan meniadakan

penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat dilakukan dengan tepat jika

seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK

di Indonesia dilakukan secara bertahap.

IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena paragraf

tersebut tidak relevan.

IAS 1 paragraf 140 tentang penarikan IAS 1 (2003) karena hal tersebut tidak relevan.

Page 33: PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf

Daftar Pustaka

http://accounting.binus.ac.id/2014/07/11/perbedaan-antara-psak-no-1-tahun-2013-degnan-psak-no-

1-tahun-2009/ (diakses pada 19 Oktober 2014)

http://afriiyan.blogspot.com/2012/06/ias-1-presentation-of-financial.html (diakses pada 19 Oktober

2014)

http://en.wikipedia.org/wiki/IAS_1 (diakses pada 19 Oktober 2014)

http://keshia3388.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada 19 Oktober

2014)

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-

15092014.pptx (diakses pada 17 Oktober 2014)

http://www.ifrs.org/IFRSs/IFRS-technical-

summaries/Documents/English%20Web%20Summaries%202013/IAS%201.pdf (diakses pada

19 Oktober 2014)