Download - PSAK I bayu-danang-gwen-kharly.pdf
SEMINAR AKUNTANSI
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (PSAK 1 DAN IAS I)
AGUS BAYU SANTOSO (2) DANANG AFUAH SETIAJI (4) GWEN ADHITYA AMALKHAN (9) KHARLY OKTAPERDANA (13)
PENDAHULUAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 adalah pernyataan standar akuntansi yang
memuat penyajian laporan keuangan. PSAK 1 terkini adalah hasil revisi pada tahun 2013, yang sebelumnya
telah direvisi pada tahun 2009. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan
bertujuan umum (general purpose financial statement) yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar
dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan
entitas lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan
persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Makalah ini akan membahas mengenai substansi PSAK 1 Tahun 2013 berikut dengan perubahan
dari PSAK 1 Tahun 2009 dan akan dibahas juga mengenai perbedaan PSAK 1 dengan IAS 1 yang merupakan
standar acuan yang digunakan oleh IAI untuk membuat SAK. Selanjutnya makalah ini membahas
implementasi PSAK 1 Tahun 2013 untuk dapat memperkaya pengetahuan para pengguna makalah ini. Kritik
dan saran akan sangat membantu untuk perbaikan pada makalah-makalah kami berikutnya.
PSAK 1 DAN IAS I
TUJUAN
Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements)
agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain.
Pernyataan ini mengatur:
persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
struktur laporan keuangan
persyaratan minimum
isi laporan keuangan.
RUANG LINGKUP
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan
umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas syariah.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan menyajikan informasi :
aset;
liabilitas;
ekuitas;
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
arus kas.
DEFINISI
Laba rugi adalah total penghasilan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen penghasilan
komprehensif lain.
Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut “laporan keuangan) adalah laporan keuangan
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.
Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasiikasi ke laba rugi periode berjalan yang
sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode
sebelumnya.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keangan Ikatan Akuntan Indoneisa serta peraturan pasar modal untuk entitas yang
berada di bawah pengawasannya.
Tidak praktis, Penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat
menerapkannya setelah melakukan segala upaya yang rasional.
Total penghasilan komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari
transaksi dan peristiwa lain, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode;
d. laporan arus kas selama periode;
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi
penjelasan lain; dan informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana
ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos
pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
sesuai dengan paragraf 40A-40D.
KETENTUAN LAPORAN KEUANGAN
Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama.
Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
KARAKTERISTIK UMUM
Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
o Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK
o Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) tidak
sesuai PSAK
Kelangsungan usaha
o Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika
terjadi pelanggaran asumsi
Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK
Frekuensi pelaporan Tahunan
Informasi komparatif Periode sebelumnya
Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi
KETENTUAN PENYAJIAN 10A
Entitas dapat menyajikan suatu laporan tunggal laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan dalam dua bagian. Bagian tersebut disajikan
bersama, dengan bagian laba rugi disajikan terlebih dahulu dikuti secara langsung dengan bagian
penghasilan komprehensif lain. Entitas dapat menyajikan bagian laba rugi dalam suatu laporan laba rugi
terpisah. Jika demikian, laporan laba rugi terpisah tersebut akan langsung mendahului laporan yang
menyajikan penghasilan komprehensif, yang dimulai dengan laba rugi.
INFORMASI KOMPARATIF MINIMUM 38,38A, 38B
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya
diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.
Entitas menyajikan, minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan
perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait. Dalam beberapa kasus, informasi
naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada
periode berjalan.
INFORMASI KOMPARATIF - TAMBAHAN
Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif
minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari
laporan keuangan lengkap. Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang
berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.
Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga
menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan). Namun
demikian, entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan arus
kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas
disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait
dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PENYAJIAN KEMBALI, RETROSPEKTIF ATAU REKLASIFIKASI
Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode sebelumnya sebagai
tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali
retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material
atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
a. akhir periode berjalan;
b. akhir periode sebelumnya; dan
c. awal periode
INFORMASI PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain
dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif
lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan
dikelompokkan, sesuai dengan SAK:
a. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Perubahan definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan
nonpengendali (non-controlling interest)
Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai
pengurang laba LK konsolidasian
Minimum line item Penyajian Neraca untuk nilai material disajikan secara terpisah, namun jika
tidak material dijelaskan dalam kelompok namun tetap ada penjelasan terpisah.
a. aset tetap;
b. properti investasi;
c. aset tidak berwujud;
d. aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g) dan (h));
e. investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
f. persediaan;
g. piutang dagang dan piutang lainnya;
h. kas dan setara kas;
i. total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk
dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58;
j. utang dagang dan utang ainnya;
k. provisi;
l. liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)).
m. liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
n. liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
o. kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan
p. modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan
tersebut relevan.
Penyajian dalam line sendiri atau dalam notes tergantung dari materialitas informasi tersebut.
Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
o Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka pendek
Pos Dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi
yang terpisah. Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan
dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas. Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas.
Pemisahan jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas
bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas, jika nilainya digabung.
ASET LIABILITAS
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Aset tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS
Hak Non Pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
Aset Lancar
Klasifikasi aset lancar, jika:
mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya,
dalam siklus operasi normal;
memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan; atau
kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.
Liabilitas Lancar
Klasifikasi liabilitas lancar, jika:
mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;
memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode
pelaporan; atau
tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya
12 bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.
Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode
pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat
untuk membiayai kembali.
Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka
liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan
pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah
tanggal pelaporan.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif
Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan
berdasarkan sifat
Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
Minimum line item untuk komponen laporan laba rugi komprehensif untuk memberikan informasi
kepada pengguna:
o pendapatan;
o biaya keuangan;
o bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas;
o beban pajak;
o suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:
laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan
dalam rangka operasi yang dihentikan;
o laba rugi;
o setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat
(selain jumlah dalam huruf (h));
o bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas;
Laba komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode
berjalan
o Selisih revaluasi aset tetap
o Perubahan nilai investasi available for sales
o Dampak translasi laporan keuangan
Informasi dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif : Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai
material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab
pengungkapan terpisah:
o penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya
o restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap liabilitas diestimasi atas
biaya restrukturisasi;
o pelepasan aset tetap;
o pelepasan investasi;
o operasi yang dihentikan;
o penyelesaian litigasi; dan
o pembalikan liabilitas diestimasi lain.
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi
berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih
andal dan relevan.
Dapat dibuat dalam dua laporan :
o Laba sebelum laba komprehensif
o Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih
Ilustrasi Laporan Laba Rugi Digabung
Ilustrasi Laporan Laba Rugi Dipisah
Klasifikasi Beban – Menurut Sifat
Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri. Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah
karena tidak perlu alokasi beban menurut fungsi.
Klasifikasi Beban – Menurut Fungsi
Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara terpisah dari beban lain. Jika klasifikasi
berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk
beban penyusutan, amortisasi dan imbalan kerja.
Dampak Penerapan PSAK 1 2013 Pada Laporan Keuangan
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan pihak non pengendali
Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif.
Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos pendapatan
komprehensif dan transaksi dengan pemilik
Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan
LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas Akan dibahas lebih jauh pada PSAK 2. Berikut ini adalah contoh format Laporan Arus
Kas:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan
o Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dasar
pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;
o Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam
laporan keuangan;
o Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi
informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan (pengelolaan modal)
Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis
Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas
laporan keuangan
Pengungkapan lain
o Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.
o Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.
Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi
bersama LK:
o Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor
o Keternagan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama
o Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha
o Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas
PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013
Latar Belakang Perubahan
Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan
penyajian informasi komparatif.
Sinkronisasi dengan IAS : format
Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang semua standar.
Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini.
Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1
Perubahan PSAK 1 Tahun 2013
Judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain.
Informasi komparatif minimun dan tambahan
Penyajian laporan dalam dua bagian: Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.
Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode
berikutnya setelah penghentian pengakuan dengan OCI (misal surplus revaluasi aset) yang tidak
akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Pemisahan pajak pengasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan direklasifikasikan ke
laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi.
Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain – PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan
Tersendiri
Matriks perubahan
Hal PSAK 1 / 2013 PSAK 1 / 2009
Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Definisi Memberikan definisi
Laba rugi, Pemilik, material,
Penyesuaian Reklasifikasi, tidak
praktis, Total penghasilan
Komprehensif
Tidak memberikan definisi tersebut
Komponen Laporan
keuangan
• Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
• Informasi kompratif
• Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
Informasi komparatif Menambahkan persyaratan
penyajian dan pengungkapan:
• Informasi komparatif
minimum
• Informasi komparatif
tambahan
Tidak terdapat pengaturan tersebut
Penyajian
penghasilan
komprehensif lain
Disajikan berdasarkan kelompok:
1. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi
2. Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Disajikan dalam kelompok
Penghasilan komprehensif lain
Perbedaan PSAK 1 dengan IAS 1
Ruang lingkup – tidak berlaku untuk entitas Syariah (par 2)
Menghilangkan kemungkinan penggunaak untuk entitas sektor publik (par 5)
Tambahan aturan regulator pasar modal sbagai suatu acuan untuk entitas yang berada di bawah
pengawasanya dalam definisi SAK (par 7)
Menghilangkan kalimat memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen
laporan keuangan – untuk keseragaman (par 10)
Tanggung jawab laporan keuangan – karena peraturan hanya mengatur untuk sebagian entitas.
Perbedaan fomart, aset tetap setelah aset lancar dan ekuitas setelah liabilitas
Penyimpangan dari SAK tidak diadopsi karena tidak sesuai konteks Indonesia
Aset biologis
Tanggal efektif, ketentuan transisi dan penarikan IAS 1 2003.
Untuk PSAK 1 Tahun 2009 dengan IAS 1 (2009), sebelum direvisi, perbedaan keduanya antara lain
terdapat pada aspek-aspek berikut ini:
No Deskripsi IAS 1 (2009) PSAK 1 (2009)
1 Ruang lingkup Tidak diatur. Tidak berlaku untuk entitas
syariah dan entitas sektor publik.
2 Definisi SAK Tidak menyebutkan. Menambah peraturan regulator
pasar modal untuk entitas di
bawahnya.
3 Judul komponen laporan
keuangan
Entitas diperkenankan
menggunakan judul lain untuk
komponen laporan keuangan.
Tidak diperkenankan
menggunakan judul lain untuk
komponen laporan keuangan
agar seragam.
4 Tanggung jawab laporan
keuangan
Tidak diatur. Diatur mengenai tanggung
jawab atas laporan keuangan.
5 Penyimpangan SAK Mengatur penerapan
penyimpangan dari suatu
Standar Akuntansi Keuangan.
Tidak diadopsi dan tidak
diperkenankan.
6 IAS yang belum diadopsi - Aset biolojik tidak diadopsi.
7 Tanggal efektif Mensyaratkan penerapan dini. Penerapan dini ditiadakan
karena proses adopsi bertahap.
8 Ketentuan transisi - Tidak diadopsi karena tidak
relevan.
9 Ilustrasi penyajian
laporan keuangan
Format Penyajian sesuai IAS 1. Format penyajian sesuai PSAK 1.
International Accounting Standard 1: Presentation of Financial Statements or IAS 1
IAS 1 adalah standar pelaporan keuangan internasional yang diadopsi oleh International Accounting
Standards Board (IASB). Standar ini juga memberikan pedoman penyajian laporan keuangan dan
menetapkan persyaratan minimum konten mereka; berlaku untuk semua laporan keuangan bertujuan
umum yang didasarkan pada International Financial Reporting Standards (IFRS).
IAS 1 pada awalnya dikeluarkan oleh International Accounting Standards Committee pada tahun 1997,
menggantikan tiga standar tentang persyaratan pengungkapan dan penyajian, dan standar akuntansi
komprehensif pertama mengenai standar penyajian keuangan. Standar ini diadopsi oleh IASB pada
tahun 2001, dan pada 2012 standar terakhir diubah pada bulan Juni 2011, perubahan tersebut efektif
mulai 1 Juli 2012.
Amandemen Terbaru
IAS 1 diubah pada tahun 2007 untuk mencerminkan perubahan dalam terminologi yang juga
mepengaruhi standar akuntansi lainnya. Perubahan meliputi berikut ini.
Istilah sebelum amandemen Istilah setelah amandemen
Balance sheet Statement of financial position
Cash flow statement Statement of cash flows
Income statement Statement of comprehensive income
IASB mengubah pernyataan lagi pada tahun 2011, menambahkan persyaratan bahwa item
dalam other comprehensive income dikelompokkan berdasarkan potensi reclassifiability mereka untuk
laba dan rugi, di antara beberapa perubahan lain. Perubahan tersebut, ketika diusulkan sebelumnya,
menyebabkan Institute of Chartered Accountants in England and Wales menyarankan bahwa
pendekatan membuat "perubahan kecil menjadi satu standar" dapat memiliki efek negatif.
Tujuan dan Fitur
IAS 1 menetapkan tujuan laporan keuangan sebagai penyediaan informasi yang berguna tentang posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas dari suatu entitas, dan mengkategorikan informasi yang
diberikan menjadi aset, kewajiban, pendapatan dan beban, kontribusi oleh dan distribusi kepada
pemilik, dan arus kas. Standar memuat seperangkat pernyataan, misalnya laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi, yang bersama-sama menyusun laporan keuangan.
Standar ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general
purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
IAS 1 juga menguraikan tentang fitur berikut dari laporan keuangan:
Disajikan secara wajar dan sesuai dengan IFRS;
Disusun berbasis kelangsungan usaha;
Disusun dengan menggunakan metode akrual;
Memiliki material classes yang disajikan secara terpisah;
Tidak meng-offset aset dan kewajiban;
Disiapkan setidaknya setiap tahun;
Termasuk perbandingan dengan periode sebelumnya; dan
Disajikan secara konsisten di seluruh periode.
Struktur dan Isi
Pernyataan ini mengatur:
Persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
Struktur laporan keuangan
Persyaratan minimum isi laporan keuangan.
Ruang Lingkup
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan
umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas syariah.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggung jawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan
menyajikan informasi :
Aset;
Liabilitas;
Ekuitas;
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
Arus kas.
Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :
Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);
Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;
Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;
Laporan Arus Kas selama periode;
Catatan atas Laporan Keuangan, berisi informasi ringkasan kebikakan akuntansi penting dan
informsi penjelasan lain.
Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan
suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama
Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan,
Karakteristik Umum
Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap IFRS;
Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap IFRS.
Kepatuhan terhadap IFRS memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi).
Kelangsungan usaha;
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika
terjadi pelanggaran asumsi.
Akuntansi berbasis akrual;
Material dan agregasi;
Saling hapus (Offseting) > Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu IFRS;
Frekuensi pelaporan > tahunan;
Informasi komparatif > periode sebelumnya;
Konsistensi penyajian > penyajian dan klasifikasi.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan minimal memuat daftar-daftar item yang menyajikan jumlah tentang:
a) Property, plant and equipment;
b) Investment property;
c) Intangible assets;
d) Financial assets (tidak termasuk jumlah dalam (e), (h) and (i));
e) Investments accounted for using the equity method;
f) Biological assets;
g) Inventories;
h) Trade and other receivables;
i) Cash and cash equivalents;
j) The total of assets classified as held for sale and assets included in disposal groups classified as held
for sale in accordance with ifrs 5 non-current assets held for sale and discontinued operations;
k) Trade and other payables;
l) Provisions;
m) Financial liabilities (tidak termasuk jumlah dalam (k) and (l));
n) Liabilities and assets for current tax, as defined in ias 12 income taxes;
o) Deferred tax liabilities and deferred tax assets, as defined in ias 12;
p) Liabilities included in disposal groups classified as held for sale in accordance with ifrs 5;
q) Non-controlling interest, presented within equity; and
r) Issued capital and reserves attributable to owners of the parent.
Entitas harus menyajikan baris item tambahan, judul dan subtotal dalam Laporan
Posisi Keuangan saat penyajian tersebut relevan untuk memahami posisi keuangan entitas. Ketika
entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, karena
klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan, tidak akan mengklasifikasikan aset pajak
tangguhan (kewajiban) sebagai aset lancar (kewajiban).
Pembedaan Lancar/tidak lancar
Entitas harus menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, sebagai
klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan kecuali ketika penyajian berdasarkan likuiditas
memberikan informasi yang dapat diandalkan dan lebih relevan. Ketika pengecualian yang berlaku,
suatu entitas harus menyajikan semua aset dan kewajiban dalam urutan likuiditas. Metode presentasi
manapun yang diadopsi, suatu entitas harus mengungkapkan jumlah diharapkan direalisasi atau
diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap aset dan kewajiban yang menggabungkan
jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan:
Tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan, dan
Lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Aset lancar
Entitas harus mengklasifikasikan aset lancar jika:
Mereka mengharapkan untuk merealisasi aktiva tersebut, atau bermaksud untuk menjual atau
mengkonsumsinya, dalam siklus operasi normal;
Memegang aset terutama untuk tujuan dijual;
Mereka mengharapkan untuk merealisasikan aset dalam waktu dua belas bulan setelah periode
pelaporan; atau
Aset adalah uang tunai atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi dari dipertukarkan atau
digunakan untuk melunasi kewajiban untuk setidaknya dua belas bulan setelah pelaporan periode.
Entitas harus mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar.
Kewajiban lancar
Entitas harus mengklasifikasikan kewajiban lancar jika:
Mereka mengharapkan untuk melunasi kewajiban dalam siklus operasi normal;
Memegang kewajiban terutama untuk tujuan dijual;
Kewajiban tersebut akan dilunasi dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban untuk setidaknya dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
Entitas harus mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai tidak lancar.
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan dan CALK
Entitas mengungkapkan, baik dalam Laporan Posisi Keuangan atau dalam CALK, hal-hal sebagai berikut:
Sub-klasifikasi lebih lanjut dari baris item yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai
dengan operasi entitas.
Penjelasan tentang masing-masing kelas saham.
Penjelasan hakikat dan tujuan masing-masing cadangan dalam ekuitas.
Sebuah entitas tanpa modal, seperti kemitraan atau kepercayaan, menunjukkan perubahan selama
periode dalam setiap kategori ekuitas bunga, dan hak-hak, preferensi dan batasan yang menyertai
setiap kategori kepemilikan saham.
Jumlah direklasifikasi masuk dan keluar dari masing-masing kategori (kewajiban keuangan atau
ekuitas), dan waktu serta alasan reklasifikasi itu.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas harus menyajikan semua item pendapatan dan beban yang diakui dalam periode:
Dalam sebuah pernyataan tunggal laba rugi komprehensif, atau
Dalam dua pernyataan: pernyataan menampilkan komponen laba rugi (laporan terpisah
pendapatan komprehensif) dan pernyataan kedua diawali dengan laporan laba rugi dan
menampilkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).
Minimal, laporan laba rugi komprehensif harus mencakup baris item yang menyajikan
jumlah selama periode berikut:
(a) Pendapatan;
(b) Biaya keuangan;
(c) Bagian dari laba atau rugi perusahaan asosiasi dan joint venture dicatat dengan metode ekuitas;
(d) Beban pajak;
(e) Jumlah tunggal yang terdiri dari total:
Laba atau rugi setelah pajak dari operasi dihentikan dan
Laba atau rugi setelah pajak yang diakui pada pengukuran nilai wajar dikurangi biaya penjualan
atau pelepasan aset atau pelepasan kelompok yang merupakan operasi yang dihentikan;
(f) Laba atau rugi;
(g) Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lainnya yang diklasifikasikan apa adanya (tidak
termasuk jumlah di (h));
(h) Setiap bagian dari pendapatan komprehensif lain dari perusahaan asosiasi dan joint venture yang
dicatat dengan metode ekuitas; dan
(i) Jumlah laba komprehensif.
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba atau
rugi periode berjalan:
a) Laba atau rugi selama periode berasal dari:
Kepentingan nonpengendali, dan
Pemilik entitas induk.
b) Jumlah laba komprehensif untuk periode berasal dari:
Kepentingan nonpengendali, dan
Pemilik entitas induk.
Entitas harus mengakui semua item pendapatan dan biaya dalam periode di laba rugi kecuali IFRS
mensyaratkan atau mengizinkan sebaliknya. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan yang
berkaitan dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lainnya, termasuk penyesuaian
reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi komprehensif atau CALK. Entitas mengungkapkan
penyesuaian reklasifikasi terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika item
pendapatan atau beban adalah material, suatu entitas harus mengungkapkan sifat dan jumlah mereka
secara terpisah. Entitas harus menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba atau rugi menggunakan
klasifikasi berdasarkan salah satu antara sifat atau fungsinya dalam entitas, yang mana memberikan
informasi yang handal dan lebih relevan.
Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas harus menyajikan laporan perubahan ekuitas, mencakup informasi berikut:
a) Jumlah laba komprehensif selama periode, yang menunjukkan secara terpisah total jumlah
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan non-pengendali;
b) Untuk setiap komponen ekuitas, efek aplikasi retrospektif atau penyajian kembali retrospektif
diakui sesuai dengan IAS 8; dan
c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
yang secara terpisah mengungkapkan perubahan yang dihasilkan dari:
Laba rugi;
Pendapatan komprehensif lain; dan
Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, menunjukkan secara terpisah
kontribusi oleh dan distribusi kepada pemilik dan perubahan kepemilikan pada
anak yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol.
Entitas harus menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam catatan, jumlah
dividen diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode tersebut, dan jumlah yang terkait dari
dividen per saham.
Laporan Arus Kas
Informasi arus kas memberikan pengguna laporan keuangan dasar untuk menilai kemampuan entitas
untuk menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas untuk memanfaatkan arus kas tersebut.
IAS 7 menetapkan persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
CALK harus:
a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
spesifik yang digunakan;
b) Mengungkapkan informasi yang diperlukan oleh IFRS yang tidak disajikan di tempat lain di
keuangan laporan; dan
c) Memberikan informasi yang tidak disajikan di tempat lain dalam laporan keuangan, tetapi relevan
untuk memahami salah satu dari mereka.
Suatu entitas harus, sebisa mungkin, menyajikan CALK dalam cara yang sistematis. Entitas harus
menguji silang setiap item dalam laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif, dalam laporan
laba rugi komprehensif terpisah (jika disajikan), dan dalam laporan perubahan ekuitas dan arus kas
untuk setiap informasi terkait dalam CALK.
Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi penting:
a) Dasar pengukuran (atau basis) yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, dan
b) Kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk pemahaman tentang keuangan
laporan.
Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan atau catatan lain,
penilaian, selain dari yang melibatkan estimasi, yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi entitas dan yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan.
Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat tentang masa depan, dan sumber utama
lainnya ketidakpastian estimasi pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan kewajiban dalam
tahun buku berikutnya. Dalam hal aset dan kewajiban tersebut, catatan harus mencakup rincian:
a) Sifat mereka, dan
b) Jumlah tercatat mereka pada akhir periode pelaporan.
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas untuk mengelola modal.
Untuk instrumen keuangan puttable diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas, suatu entitas harus
mengungkapkan (sejauh tidak diungkapkan di tempat lain):
a) Ringkasan data kuantitatif tentang jumlah diklasifikasikan sebagai ekuitas;
b) Tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola kewajibannya untuk membeli kembali atau menebus
instrumen bila diperlukan untuk melakukannya oleh pemegang instrumen, termasuk setiap
perubahan dari periode sebelumnya;
c) Arus kas keluar yang diharapkan pada penebusan atau pembelian kembali dari kelas instrumen
keuangan tersebut; dan
d) Informasi tentang bagaimana arus kas keluar yang diharapkan pada penebusan atau pembelian
kembali ditentukan.
Entitas mengungkapkan dalam CALK:
a) Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk
diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode tersebut, dan
jumlah terkait per saham; dan
b) Jumlah dividen preferen kumulatif yang belum diakui.
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, jika tidak diungkapkan di tempat lain di informasi yang
dipublikasikan dengan laporan keuangan:
a) Domisili dan bentuk hukum entitas, negaranya pendirian dan alamat kantor terdaftar (atau tempat
usaha utama, jika berbeda dari kantor terdaftar);
b) Deskripsi sifat operasi entitas dan kegiatan utamanya;
c) Nama induk dan induk utama dari kelompok; dan
d) Jika itu adalah entitas dengan hidup yang terbatas, informasi mengenai panjang hidupnya.
Perbandingan IFRS dan PSAK
Beberapa Perbedaan PSAK dan IFRS adalah sebagai berikut:
PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja;
Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis
tetap dipergunakan;
IFRS ada kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar;
IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis;
Pada IFRS ada perubahan istilah dan komponen laporan keuangan;
Penggunaan profesional Judgment.
Perbandingan PSAK 01 dengan IAS 01
Perbedaan PSAK 01 (Rev. 1998)
Penyajian Laporan Keuangan
IAS 01
Presentation of Financial
Statements
Neraca Memerlukan penyajian aset
lancar maupun aset tidak lancar
kecuali untuk industri tertentu
seperti bank
Penyajian bukan aset lancar
ataupun aset tidak lancar,hanya
bila penyajian likuiditas lebih
relevan dan dapat diandalkan
untuk item tertentu
Laporan Kinerja Keuangan Laporan laba rugi Laporan laba rugi komprehensif
Laporan Laba/Rugi Sama seperti IFRS. Tetapi ada
perbedaan rincian pada item
yang disajikan pada laporan
pendapatan yang diterima di
muka
Tidak memiliki format standar
meskipun pengeluaran harus
disajikan dengan memilih salah
satu dari dua format
laporan Arus kas Sama dengan IFRS tetapi dalam
beberapa entitas harus
menggunakan metode langsung
Pos standar tetapi ketentuan
terbatas pada isinya.
Menggunakan metode
langsung atau metode
tidak langsung
Pos Luar biasa Item pos luar biasa masih harus
dilaporkan
Didalam IFRS dilarang
Penyajian Keuntungan dan
Kerugian yang diakui
Diakui adanya keuntungan dan
kerugian yang disajikan dalam
Menyajikan laporan keuangan
yang mengakui keuntungan dan
/Pendapatan
Komprehensif lainnya
laporan perubahan ekuitas
pemegang saham
kerugian dalam catatan
terpisah ataupun tidak pada
laporan perubahan ekuitas
pemegang saham
Hasil Presentasi Perusahaan
Asosiasi
Secara khusus tidak memerlukan
penunjukkan hasil saham
sesudah pajak
Menggunakan metode ekuitas
yang menunjukkan hasil saham
sesudah pajak
Pengungkapan Signifikan
Tentang Asosiasi
Pengungkapan yang kurang
dibandingkan dengan IFRS.
Informasi yang signifikan aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan
hasil yang tidak diperlukan
Memberikan informasi yang
rinci atau signifikan atas aktiva,
kewajiban, pendapatan dan
hasil
Tanggung Jawab Laporan
Keuangan
Manajemen
Tidak diatur
Komponen Laporan Keuangan Neraca, Laporan laba-rugi,
Laporan arus kas, Laporan
Laporan posisi keuangan,
Laporan laba-rugi
Perbedaan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan IAS No. 1 Tahun 2013
PERBEDAAN DENGAN IFRSs
ED PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi IAS 1 Presentation of Financial Statements per 1
Januari 2013 kecuali:
IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan penambahan
kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah, karena penyajian
laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
IAS 1 paragraf 5 yang menjadi PSAK 1 paragraf 05 tentang ruang lingkup dengan menghilangkan
kemungkinan penerapan bagi entitas sektor publik karena pelaporan keuangan entitas sektor
publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan Standar Akuntansi Keuangan.
IAS 1 paragraf 7 yang menjadi PSAK 1 paragraf 07 tentang definisi Standar Akuntansi Keuangan
dengan menambahkan peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya, karena untuk sinkronisasi dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal.
IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 11 dengan menghilangkan kalimat yang
memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan, supaya
menciptakan keseragaman untuk judul komponen laporan keuangan.
Tambahan di paragraf 16 tentang tanggung jawab atas laporan keuangan, karena peraturan
perundang-undangan tidak mengatur pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan untuk
semua entitas, tetapi hanya untuk sebagian entitas.
IAS 1 paragraf 19–22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan
tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Pengaturan IAS 1 paragraf 23–24
diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 21–22 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan
menghilangkan kalimat “but the relevant regulatory framework prohibits departure from the
requirement” dalam IAS 1 paragraf 23.
IAS 1 paragraf 54(f) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi.
IAS 1 paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif dengan meniadakan
penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat dilakukan dengan tepat jika
seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK
di Indonesia dilakukan secara bertahap.
IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena paragraf
tersebut tidak relevan.
IAS 1 paragraf 140 tentang penarikan IAS 1 (2003) karena hal tersebut tidak relevan.
Daftar Pustaka
http://accounting.binus.ac.id/2014/07/11/perbedaan-antara-psak-no-1-tahun-2013-degnan-psak-no-
1-tahun-2009/ (diakses pada 19 Oktober 2014)
http://afriiyan.blogspot.com/2012/06/ias-1-presentation-of-financial.html (diakses pada 19 Oktober
2014)
http://en.wikipedia.org/wiki/IAS_1 (diakses pada 19 Oktober 2014)
http://keshia3388.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada 19 Oktober
2014)
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-
15092014.pptx (diakses pada 17 Oktober 2014)
http://www.ifrs.org/IFRSs/IFRS-technical-
summaries/Documents/English%20Web%20Summaries%202013/IAS%201.pdf (diakses pada
19 Oktober 2014)