psak 68 pengukuran nilai wajar
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Psak 68 Pengukuran Nilai Wajar
1/2
Page 1 of 2 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar No Dokumen:2014.04.68.01
PSAK 68: Pengukuran Ni lai Wajar
Definisi Nilai Wajar
PSAK 68 memberikan definisi seragam pada nilai wajar untuk transaksi yang mengharuskan
atau diperkenankan menggunakan pengukuran nilai wajar di PSAK lain.
Berikut ini adalah perbandingan definisi nilai wajar antara PSAK 68 dan PSAK lainnya:
Sebelumnya PSAK 68: Pengukuran Nil ai Wajar
Jumlah suatu aset dipertukarkan, atau liabilitas
diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi yang wajar.
Harga yang akan diterima untuk menjual suatu
aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran
Akses ke Pasar Utama
Entitas diharuskan untuk memiliki akses ke pasar utama atau ke pasar yang paling
menguntungkan. Selain itu, PSAK 68 mewajibkan entitas untuk mempertimbangkan karakter
aset dan liabilitas yang akan diukur, seperti kondisi dan lokasi aset, dan hambatan, jika ada,
dalam penjualan atau penggunaan aset.
Penerapan pada aset nonkeuangan
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang
akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Penerapan pada liabilitas dan instrumen ekuitas milik entitas sendiri
Pengalihan liabilitas atau instrument ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan hal sebagai
berikut:
(a) Liabilitas akan tetap terutang
(b) Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar
Teknik penilaian
Teknik penilaian menggunakan prinsip memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi dan meminimlkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
-
8/16/2019 Psak 68 Pengukuran Nilai Wajar
2/2
Page 2 of 2 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar No Dokumen:2014.04.68.01
Hirarki nilai wajar
Hirarki nilai wajar memberikan prioritas tertinggi kepada harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (input Level 1) dan prioritas
terendah untuk input yang tidak dapat diobservasi (input Level 3).
Berikut ini adalah hirarki nilai wajar:
***
***
Disclaimer
Materi ini tidak menggantikan atau merepresentasikan keseluruhan isi Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku di Indonesia. Materi ini hanya dibuat untuk berbagi pengetahuan
semata. Dilarang menggunakan materi ini untuk keperluan komersial.
Alf ri Nurarifi na, CPA
April 2014
Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan
kedua hal sebagai berikut:
(a) pasar utama atau jika tidak ada, pasar yang paling
menguntungkan; dan
(b) executable (transaksi dapat dilakukan pada harga
tersebut pada tanggal pengukuran)
Contoh: harga saham di bursa saham.
LEVEL 2
Input selain harga
kuotasian yang termasuk
dalam Level 1 yang dapatdiobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secaralangsung atau tidak
langsung.
Contoh:
Swap suku bunga received-fixed, pay-variable berdasarkan:- suku bunga swap antar bank (contoh: LIBOR)- kurva imbal hasil yang didenominasi dalam mata
uang asing
- tingkat bunga prima bank yang spesifik Opsi tiga tahun atas saham yang diperdagangkan Perjanjian lisensi Persediaan barang jadi di gerai ritel, dll
LEVEL 1
harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif
untuk aset atau liabilitas
yang identik yang dapat
diakses entitas pada
tanggal pengukuran
LEVEL 3
Input yang tidak dapat
diobservasi untuk aset atau
liabilitas
Contoh:
Long-dated currency swap Opsi tiga tahun atas saham yang diperdagangkan
(volatilitas historis)
Swap suku bunga (tidak mengikat) Liabilitas aktivitas purnaoperasi yang diambil alih
dalam kombinasi bisnis Unit Penghasil Kas: perkiraan keuangan contohnya
arus kas atau laba rugi) yang dikembangkanmenggunakan data milik entitas sendiri.
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]