proyek merupakan suatu kegiatan tertentu dimaksudkan untuk mencapai tujuan
DESCRIPTION
evaluasi proyekTRANSCRIPT
Makalah Evaluasi Proyek
TUGAS MAKALAH SIKLUS PROYEK DAN ASPEK DALAM EVALUASI
PROYEK
Dosen : Drs.La Hanu,M.Si
Disusun Oleh :
DEWI KARTIKA
HENDANG SINAGA
MUTIARA SHIFA
KELAS EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Di ajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Evaluasi Proyek.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini..
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, 18 Februari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proyek merupakan suatu kegiatan tertentu dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Biasanya proyek merupakan kegiatan yang khas secara nyata berbeda dengan kegiatan
investasi bukan merupakan kegiatan rutin dari suatu program yang dilaksanakan.ada yang
disebut dengan siklus proyek dan tahapan –tahapan pada proyek.dimakalah ini pembahasan
tentang siklus proyek dan tahapan-tahapan padaproyek
B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang sistem
bus simple as possible dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua para pembaca.
1.Proyek
1.1Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan tertentu dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Biasanya proyek merupakan kegiatan yang khas secara nyata berbeda dengan kegiatan
investasi bukan merupakan kegiatan rutin dari suatu program yang dilaksanakan.
Dengan mempertimbangkan kegunaan dari kerangka acuan proyek dalam proses
pembangunan, proyek dapat pula diartikan sebagai suatu “potongan waktu” (time slice) dari
program jangka panjang untuk suatu daerah, komoditas atau suatu fungsi perluasan
usaha. Untuk lebih jelasnya tetang kegiatan proyek yang merupakan potongan waktu dari
program jangka panjang untuk suatu daerah,
1.2. Tujuan Analisa Proyek
Untuk perusahaan swasta atau perusahaan pemerintah, tujuan umumnya
adalah memaksimalkan pendapatan netto, meskipun kedua-duanya memiliki tujuan penting
lainnya selain menghasilkan keuntungan maksimum juga memperluas kegiatan-kegiatan
yang mampu mengurangi resiko, tetapi masyarakat sebagai satu keseluruhan sebagai bagian
dari proyek mempunyai tujuan pokok yaitu meningkatkan pendapatan.
Selain tujuan umum diatas, tujuan dari analisa manfaat biaya adalah untuk
menentukan pilihan investasi. Karena sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan adalah
terbatas, maka perlu sekali diadakan pemilihan diantara berbagai macam peluang usaha
(proyek). Kesalahan dalam pemilihan proyek dapat mengakibatkan pengorbanan dari sumber-
sumber yang langka. Karena itu perlu diadakan perhitungan percobaan sebelum melaksanakan
proyek untuk menentukan hasil dari berbagai alternatif dengan jalan menghitung biaya dan
kemanfaatan yang dapat diharapkan dari proyek.Untuk pertanian kita dapat mengambil manfaat netto sebagai tujuan maksimum,
banyaknya kenaikan keluarga tani yang dapat hidup diatas rata-rata kelompoknya sebagai akibat dari penyertaan petani dalam proyek.
Analisa proyek mencoba untuk menentukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat yang
akan timbul dengan usulan proyek dan membandingkan kedua-duanya dalam situasi tanpa
proyek.
Pedekatan tidak sama dengan perbandingan dalam keadaan “sebelum” dan “sesudah” proyek . perbandingan antara sebelum dan sesudah proyek tidak menghitung perubahan-perubahan produksi yang akan muncul tanpa pelaksanaan proyek, sehingga mengarah pada suatu laporan yang salah mengenai pengertian manfaat investasi proyek.
1.3. Kegiatan Proyek
Proyek yang dipersiapkan secara rumit dalam kerangka kerja perencanaan pembangunan,
meningkatkan dan memberikan arti bagi usaha pembangunan secara luas. Kerangka proyek itu
sendiri merupakan suatu alat analisa yang akan memberikan gambaran mengenai biaya-biaya
yang harus dikeluarkan setiap tahun sehingga penyediaan sumber daya dapat tersedia sesuai
rencana (kebutuhan). Kerangka proyek memungkinkan untuk memecahkan masalah-masalah
organisasi dan administrasi yang mungkin dihadapi, memungkinkan penekanan terhadap susunan
administratif jika masalah ini merupakan gambaran mengenai sensitivitas hasil (return) terhadap
investasi jika masalah manajerial timbul.
Kerangka kegiatan proyek dalam memanfaatkan sumber daya dikelompokkan kedalam lima
macam kegiatan.
1). Proyek Inovasi TeknologiKegiatan ini menyangkut proyek-proyek yang bertujuan memodernisasi usaha-usaha produksi melalui produktivitas berbagai cabang usaha yang ada, umumnya merupakan proyek pengenalan teknologi misalnya penggunaan saprodi, penggunaan alat-alat produksi yang lebih efisien.
2). Proyek Perluasan Penggunaan Sumber Daya
Mencakup proyek yang bertujuan memberikan tambahan kegunaan bagi sumber daya yang ada
kedalam usaha produktif, misalnya irigasi, membuat dam, pembukaan lahan konversi dari areal
hutan.
3). Proyek Perbaikan Status Golongan Tertentu
Proyek ini berorientasi pada perubahan status ekonomi golongan tertentu dengan usaha
bermacam-macam, golongan ini digolongkan sebagai golongan kekurangan modal, didalamnya
dapat termasuk inovasi teknologi gizi masyarakat dan lain-lain.
4). Proyek Perbaikan Penangan Pascapanen
Terutama yang berkaitan dengan kegiatan pascapanen yang bertujuan memperbaiki mutu dan
produktivitas dari barang-barang yang memiliki kelanjutan dari usaha primernya, meningkatkan
pendapatan produsen, mengurangi fluktuasi harga barang musiman dengan penyediaan tempat
penyimpanan seperti cool storage. Semua usaha yang bertujuan memperbaiki mutu.
5). Proyek Pembinaan Kelembagaan
Tergolong dalam proyek kelembagaan yang menunjang dan dapat menjamin peningkatan
produksi. Pembinaan berkaitan dengan perkreditan yang menunjang inovasi teknologi.
Suatu proyek tidak begitu saja dilaksanakan tapi diseleksi dengan memprioritaskan
proyek-proyek yang paling menguntungkan. Dalam pemilihan proyek yang tepat ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan diantaranya:
1. Derajat intensitas penggunaan faktor-faktor produksi, bila faktor produksi lebih banyak tersedia
maka akan lebih menguntungkan dalam pelaksanaan proyek.
2. Besarnya investasi, manfaat yang akan diterima harus lebih banyak dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan.
3. Pentahapan dari penggunaaan investasi, penggunaan investasi yang dilaksanakan apakah dalam
waktu sekaligus atau bertahap disesuaikan dengan ketersediaan dana, biasanya investasi pada
awal lebih sukar pengembaliannya daripada bertahap.
4. Cukup menggunakan sumber daya domestik, atau implikasi dari penggunaan sumber daya luar
negeri.
5. Mudah atau tidak pelaksanaannya.
6. Dampak terhadap masyarakat yang terkena proyek, apakah masyarakat golongan ekonomi lemah
atau sebagaian kecil dari mereka, dampak terhadap APBN atau pengaruh terhadap pendapatan
nasional.
1.4. Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek membuat rumusan-rumusan dan tindakan-tindakan yang perlu untuk
mencapai hasil. Proyek memberi suatu cara yang penting, yang dengan proyek tersebut investasi
dan pengeluaran-pengeluaran untuk pembangunan/kegiatan lainnya dapat direalisasikan.
Perencanaan pembangunan yang baik membutuhkan proyek-proyek yang baik pula,
demikian juga proyek yang baik memerlukan perencanaan yang baik.
Perencanaan yang baik tergantung dari tersedianya informasi mengenai adanya investasi
yang potensial dan pengaruhnya terhadap perumbuhan dan tujuan-tujuan nasional. Perencanaan
yang realistis memberikan informasi mengenai jumlah pengeluaran yang akan digunakan dalam
kegiatan proyek dari sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap jenis investasi.
Pemilihan usaha sebagian besar didasarkan kepada indikator-indikator nilai, biaya dan
hasil-hasilnya. Penilaian ini sering diukur melalui harga-harga pasar yaitu harga barang dan jasa
yang sebenarnya terjadi dipasar.
Proyek yang dipersiapkan secara cermat dalam kerangka perencanaan, meningkatkan dan
memberikan arti bagi usaha pengembangan secara luas. Kerangka proyek itu sendiri merupkan
suatu alat analisa.
Perencanaan kegiatan proyek akan melewati suatu tahapan kegiatan, dalam hal ini
berbagai unsur perlu dipersiapkan dan diuji untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu
persiapan suatu usaha (project preparation) dapat dilihat sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
pada akhirnya harus ditunjang dengan sejumlah penelaahan (study) dan dokumen-dokumen
untuk mengambil keputusan (decision), apakah suatu rencana investasi dapat dilaksanakan atau
tidak. Tahapan-tahapan penelaahan (study) perencanaan adalah sebagai berikut:
1.4.1. Tahap Identifikasi
Pada tahap ini ditentukan tujua dari rencana investasi yang dapat berupa:
1. Membangun usaha baru.
2. Memperbesar kapasitas produksi.
3. Diversifikasi produksi.
1.4.2. Tahapan Seleksi Pendahuluan
Berdasarkan obyek yang ditentukan, apa yan menjadi tujuan telaahan (studi) dilakukan
pengumpulan data yang berkaitan dengan proyek antara lain:
1. Dimana sumber bahan baku/bahan mentah dapat diperoleh dengan mudah dan berapa tingkat
harganya.
2. Darimana mesin-mesin/peralatan yang diperlukan dapat diperoleh.
3. Apakah ahli-ahli khusus diperlukan dalam proyek.
4. Modal yang tersedia.
5. Bagaimana saluran distribusi.
6. Apakah ada monopoli terhadap produk-produk yang akan diproduksi.
1.4.3. Tahap Pengujian (Apraisal)
1. Analisa pasar
Studi pasar ini harus lebih mendalam untuk mengetahui usaha yang direncanakan dapat
dilanjutkan atau tidak berkaitan dengan sumber bahan baku dan konsumen produk yang
dihasilkan.
2. Analisa teknis
Dalam analisa teknis, informasi yang diperlukan terdiri dari:
a. Informasi pasar
· Perkiraan penjualan
· Lokasi pemakai/konsumen
· Pelayanan yang dibutuhkan.
b. Informasi produk
· Desain dan spesifikasi produk
· Tingkatan kualitas
· Kebutuhan pelayanan.
c. Informasi material
· Spesifikasi material
· Pengadaan material
· Waktu penyerahan
· Tempat pelayanan
d. Analisa lainnya meliputi:
· Kemampuan dalam pengadaan modal
· Kemampuan dalam pengadaan tenaga kerja dan lain-lain.
3. Analisa Finansial
Langkah-langkah yang diperlukan dalam analisa finansial:
a. Rencana/target penjualan
b. Hasil/pendapatan
c. Biaya-biaya meliputi:
· Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya produksi.
· Biaya operasional, yaitu biaya yang digunakan pada proses produksi.
· Penyusutan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk cadangan pembelian investasi bahan baku.
· Pembayaran hutang/kredit.
· Dan lain-lain.
1.5. Aspek-Aspek Analisa ProyekUntuk dapat merencanakan dan menganalisa proyek yang efektif, harus
mempertimbangkan banyak aspek yang secara bersama-sama menentukan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Masing-masing aspek saling berhubungan dengan yang lainnya, dan suatu keputusan mengenai suatu aspek akan mempengaruhi putusan-putusan terhadap aspek-aspek lainnya. Seluruh aspek harus dipertimbangkan setiap saat dalam perencanaan proyek. Ada enam aspek yang perlu dilihat dalam analisa dan perencanaan proyek yaitu aspek teknis, kelembagaan, sosial, komersial, finansial dan ekonomi yang diuraikan sebagai berikut:
1.5.1.Aspek Teknis
Analisa secara teknis berhubungan dengan input (penyediaan faktor-faktor produksi) dan
output (produksi), secara teknis harus dapat dilaksanakan, tenaga teknis yang baik harus tersedia,
berapa banyak staf yang memadai untuk dapat beroperasinya kegiatan (pabrik).
1.5.2. Aspek Kelembagaan-Manajerial
Untuk dapat dilaksanakan, suatu proyek harus dihubungkan dengan kelembagaan-
kelembagaan yang ada ditempat proyek. Struktur organisasi yang dibuat harus dapat
mencerminkan efisiensi dan efektifitasnya, serta harus berjalan sesuai rencana.
1.5.3. Aspek Sosial
Yang dianalisa pada aspek sosial adalah budaya-budaya setempat, adat istiadatnya jangan
sampai berbenturan dengan pelaksanaan kegiatan, hal lain adalah masyarakat disekitar, apakah
dapat menjadi sumber tenaga sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial dan banyak lagi faktor-
faktor sosial lainnya.
1.5.4. Aspek Komersial
Yang termasuk aspek komersial adalah dari sudut input rencana-rencana yang cocok harus
dibuat untuk memperoleh input yang paling murah. Dari sudut output harus dibuat rencana
pemasaran yang paling menguntungkan, pasarnya dimana, seberapa besar porsi (share)
keseluruhan pasar yang akan dikuasai proyek.
Apakah produk untuk tujuan konsumsi domestik atau ekspor. Selain itu proyek juga harus
melihat masalah pengaturan usaha untuk memperoleh peralatan dan perbekalan proyek.
1.5.5. Aspek Finansial
Analisa finansial mencakup rencana anggaran belanja perusahaan, rencana pendapatan
dan keuntungan. Modal usaha yang digunakan apakah milik sendiri atau modal pinjaman, proyek
juga perlu dianalisa dengan standar-standar yang dapat memberi gamabaran layak tidaknya
untuk dikerjakan, juga penting dilihat kenaikan pendapatan atau “manfaat tambahan bersih” (net
incremental benefit) dari proyek.
1.5.6. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu mengenai pengaruh (kontribusi yang nyata dari proyek terhadap
pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam
menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan. Sudut pandang yang diambil dalam analisa
ekonomi adalah masyarakat secara keseluruhan.
Dalam analisa ekonomi, berbeda dengan analisa finansial walaupun keduanya memiliki
obyek analisa yang sama. Dalam analisa ekonomi, pajak dan subsidi diperlukan sebagai
pembayaran transfer, harga yang digunakan adalah harga bayangan (shadow price) atau harga
buku (accounting price) bukan harga pasar. Bunga terhadap modal tidak pernah dipisahkan dan
dikurangkan dari hasil bruto karena bunga modal merupakan bagian dari hasil keseluruhan (total
return) terhadap modal yang tersedia untuk masyarakat secara keseluruhan.
1.6. Siklus Suatu Proyek1.2. Siklus Proyek
Meskipun jenis, ukuran dan kompleksitas proyek sangat bervariasi, akan tetapi
tahapan-tahapan penyelenggaraan proyek mengikuti suatu prosedur umum, yang dikenal dengan Siklus Proyek. Pada umumnya tahapan proyek mencakup identifikasi, formulasi, analisis, implementasi, operasi/utilisasi, dan evaluasi.
Gambar 2 Contoh ukuran Proyek
Menurut H.Kerzner dan H.J. Thanhain (1986)”Siklus Proyek merupakan kegiatan mulai dari awal kemudian bertambah macam dan intensitasnya sampai puncak, turun dan berakhir. Yang masing-masing tahap memiliki kegiatan-kegiatan khusus baik kompleksitas, ukuran, jadwal maupun biaya yang diperlukan.”
Siklus suatu proyek (Project Cycle) adalah seluruh rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Siklus proyek dapat dibagi menjadi: Identifikasi, Persiapan dan analisa, Penilaian (penaksiran), Pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi.
1.6.1. IdentifikasiUntuk memperoleh proyek yang potensial diperlukan identifikasi untuk mendapatkan segala informasi yang diperlukan, semakin banyak informasi dan data yang diperoleh semakin banyak pertimbangan yang dapat memberikan hasil yang baik, identifikasi meliputi, usul dan pendapat dari para ahli, sumber bahan-bahan yang diperlukan proyek, sektor-sektor yang diberi prioritas dan kondisi-kondisi yang menunjang kegiatan proyek.
1.6.2. Persiapan dan AnalisaProses ini meliputi semua pekerjaan yang perlu untuk membawa proyek tersebut bisa segera dilaksanakan: Studi kelayakan yang didasarkan atas data identifikasi, analisa finansial dan ekonomi, proyek yang dipilih terus dimantapkan untuk dilaksanakan.
1.6.3. Penilaian (Penaksiran)
Setelah suatu proyek dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah penilaian atau pengkajian
terhadap data atau hasil analisa dengan tujuan untuk memberikan kesempatan memeriksa
kembali tiap-tiap aspek dari suatu rencana proyek. Apabila hasil penilaian masuk akal (rasional)
maka proyek dapat dimulai, tetapi apabila ditemukan kekurangan yang cukup serius, maka perlu
merubah atau mengembangkan rencana yang sama sekali baru.
1.6.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan bagian yang terpenting dari siklus proyek. Pelaksanaan proyek
tidak lepas dari perencanaan karena dengan rencana yang baik memungkinkan untuk
dilaksanakan dan keuntungan yang diharapkan suatu proyek haruslah luwes karena mungkin saja
terjadi perubahan dari rencana yang disebabkan oleh kondisi ekonomi atau faktor-faktor lainnya.
Pelaksanaan suatu proyek dapat dibagi menjadi 3 (tiga) periode yaitu:
1. Penanaman modal utama ( untuk proyek pertanian 3 – 5 tahun).
2. Pengembalian modal dan
3. Periode keuntungan.
1.6.5. Evaluasi
Pada tahap ini analisis mempelajari elemen-elemen penyebab kesuksesan dan kegagalan
proyek. Evaluasi merupakan alat penting bagi manajer dalam proyek yang sedang
berjalan. Evaluasi dimulai dari perencanaan sampai akhir dari suatu proyek. Pelaksanaan
evaluasi dapat dilakukan oleh banyak pihak yang berbeda dan hasil evaluasi diharapkan adanya
rekomendasi yang telah dipertimbangkan secara cermat.
DAFTAR PUSTAKA
http://neckersajalah.blogspot.com/2013/01/evaluasi-proyek.htmlhttp://www.docstoc.com/docs/121663152/bab-x-manajemenhttp://fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/20/manajemen-proyek/