proyek

7
PERKIRAAN PENEYEBAB WELL KICK PADA SUMUR XXX DAN XXX 1.SWAB 1.1. SWABBING KETIKA TRIPPING OUT (PENYEBAB YANG PALING BESAR) 1. Terlalu cepat mencabut rangkaian pipa bor. 2. Rongga annulus terlalu kecil dan drill collar terlalu panjang. 3. Sifat-sifat lumpur yang kurang baik. 4. Trip margin/ over balance kurang . 5. Lalai /tidak memeperhatikan pengisian lubang. 1.2. MENDETEKSI SWABB MEMPERGUNAKAN PUMP TYPE TRIP TANK Dengan alat inilah paling baik untuk mencegah swabb karena : lubang bor dapat dijaga selalu penuh setiap saat, yang berarti tekanan hidrostatik lumpur dapat dipelihara secara terus menerus volume pengisian lubang dapat dikontrol sambil mencabut batang bor karena memakai tangki ukuran kecil maka ketelitian pengontrolan pengisian lubang dapat diamati dengan baik. 1.3. CARA MENCEGAH TERJADINYA SWABB Melihat secara langsung permukaan lumpur dalam lubang atau mengamati dengan baik saat cabut 10 stand pertama. Melakukan short trip Mencabut drill stem sistem kering (pull dry) Mempergunakan active triptank

Upload: a

Post on 24-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Proyek

TRANSCRIPT

PERKIRAAN PENEYEBAB WELL KICK PADA SUMUR XXX DAN XXX1.SWAB1.1.SWABBING KETIKA TRIPPING OUT (PENYEBAB YANG PALING BESAR)1. Terlalu cepat mencabut rangkaian pipa bor. 2. Rongga annulus terlalu kecil dan drill collar terlalu panjang. 3. Sifat-sifat lumpur yang kurang baik. 4. Trip margin/ over balance kurang .5. Lalai /tidak memeperhatikan pengisian lubang.1.2.MENDETEKSI SWABB MEMPERGUNAKAN PUMP TYPE TRIP TANKDengan alat inilah paling baik untuk mencegah swabb karena : lubang bor dapat dijaga selalu penuh setiap saat, yang berarti tekanan hidrostatik lumpur dapat dipelihara secara terus menerus volume pengisian lubang dapat dikontrol sambil mencabut batang bor karena memakai tangki ukuran kecil maka ketelitian pengontrolan pengisian lubang dapat diamati dengan baik.1.3.CARA MENCEGAH TERJADINYA SWABB Melihat secara langsung permukaan lumpur dalam lubang atau mengamati dengan baik saat cabut 10 stand pertama. Melakukan short trip Mencabut drill stem sistem kering (pull dry) Mempergunakan active triptank Mengontrol pengisian lubang bor dengan tertib1.4. PENGONTROLAN PENGISIAN LUBANG SAAT TRIPPING OUT Mengontrol pengisian lubang bor dimaksudkan untuk memeriksa secara langsung terjadi swabb atau tidak. Apabila volume lumpur yang diisikan lebih kecil dari volume yang seharusnya dan terdapat kecederung terus semakin mengecil volume lumpur ang diisikan berarti terjadi swabb. Apabila ada tanda-tanda terjadi swabb seperti diatas maka yang sebaiknya / harus dilakukan adalah menurunkan kembali bit sampai ke dasar lubang dan melakukan sirkulasi untuk memperbaiki kondisi lumpur. Dari pengalaman di lapangan, sebagaian besar swabbing terjadi pada saat sedang mencabut string di "freshly drilled hole", karena pada bagian ini kemungkinan ada mud cake yang tebal dan belum pernah terkikis bit waktu dicabut. Walau demikian tidak berarti apabila setelah mencabut 10 stand tidak menunjukkan gejala swabb pasti akan aman, tidak akan terjadi kick karena swabb. Karena ada kemungkinan lubang yang menyempit karena mud cake tebal atau shale yang mengembang yang terletak jauh dari dasar lubang, maka saat drill collar melalui lapisan tersebut dapat terjadi swabb. Oleh karena itu untuk 10 stand pertama pencabutan rangkaian pipa bor perlu dilakukan pemeriksaan dengan teliti terjadi swabb atau tidak dan bila terjadi swabb maka secepatnya rangkaian batang bor harus diturunkan kembali ke dasar lubang untuk selanjutnya memperbaiki kondisi/properties lumpur. Walau demikian tidak berarti apabila setelah mencabut 10 stand tidak menunjukkan gejala swabb pasti akan aman, tidak akan terjadi kick karena swabb. Karena ada kemungkinan lubang yang menyempit karena mud cake tebal atau shale yang mengembang yang terletak jauh dari dasar lubang, maka saat drill collar melalui lapisan tersebut dapat terjadi swabb. Oleh karena itu untuk 10 stand pertama pencabutan rangkaian pipa bor perlu dilakukan pemeriksaan dengan teliti terjadi swabb atau tidak dan bila terjadi swabb maka secepatnya rangkaian batang bor harus diturunkan kembali ke dasar lubang untuk selanjutnya memperbaiki kondisi/properties lumpur.

2.KEGAGALAN ALAT Kadang-kadang blowout dapat disebabkan oleh peralatan tidak dapat berfungsi untuk menutup sumur dengan benar.

Hal ini dapat dikarenakan; Kerusakan / kehausan BOP. Rusak pada saat moving. Tidak dilakukan pengujian , inspeksi dengan teliti tertib sesuai ketentuan. Spesifikasi alat yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.3.HUMAN ERROR3.1. HUMAN ERROR1. Rig crew tidak melakukan penutupan sumur dengan prosedur yang benar 2. Rig crew tidak melakukan operasi killing sumur dengan prosedur yang benar 3. Peralatan rusak pada saat penutupan3.2.TIGA ALASAN MENDASAR TERJADINYA HUMAN ERROR1. Tidak ada prosedur operasi yang sudah mapan di lapangan. Tanpa ada sebuah prosedur yang harus diikuti , sangat sulit untuk mengambil keputusan / tindakan pada situasi darurat.2. Prosedur kerja telah ada tetapi tidak ditunjang oleh team crew yang berpengalaman . Untuk mengatasi itu crew harus di didik dan dilatih (di drill) pada tingkat tugasnya.3. Tidak ada pedoman Rencana Darurat (contingency plant) yang selalu diperbaiki menyesuaikan keadaan yang telah lewat.

4.GEJALA KICK4.1.GEJALA PADA SAAT DRILLINGa. Drilling break, torsi naik &drag.b. Membesarnya aliran di mud flow line.c. Volume lumpur di tangki bertambah. d. Sumur Mengalir pada saat pompa berhenti. e. Tampak adanya gas atau minyak di tangki. f. Jumlah unit gas yang membesar.g. Shale density turun dan ukuran cutting besar dan tajam. h. Tekanan pompa turun dan kecepatan bertambah Berat string bertambah.4.2.GEJALA WELL KICK SAAT TRIPPING OUTa. Volume pengisian lubang lebih sedikit dari yang seharusnya. b. Permukaan drilling fluid tetap penuh. c. Drilling fluid mengalir dan volume di tangki bertambah.4.3.GEJALA WELL KICK SAAT TRIPPING INa. Volume fluida ditangki bertambah lebih banyak dari yang seharusnya atau terjadi hilang lumpur. b. Permukaan drillling fluid turun saat string turun.c. Drilling fluid mengalir dari sumur pada saat pemasukkan string berhenti.d. Volume fluida ditangki naik bertambah kembali.4.4. GEJALA PADA SAAT STRING DILUAR LUBANGa. Drilling fluid mengalir dari sumurb. Sumur ditutup tampak tekanan casing naik4.5.GEJALA KICK SAAT WELL LOGGINGa. Kick yang terjadi pada saat logging, diantaranya disebabkan swabbing yang terjadi karena logging sonde yang bekerja pada lubang bor yang kecil (sempit). b. Karena pada saat mencabut batang bor telah terjadi influx gas akibat swabbing, dan pada saat logging berlangsung gas bermigrasi ke atas, atau kombinasi kedua sebab tersebut di atas.c. Adapun gejala yang dapat dilihat terjadi kick saat logging adalah lumpur mengalir terus dari lubang bor ke mud flow line.d. Problem utama bila kick terjadi saat logging adalah kick terlambat ditangani dan akibatnya kick dapat menjadi besar sebelum orang memberi perintah atau memutuskan untuk menutup sumur.e. Apabila sumur mulai mengalir saat logging sonde masih di dalam lubang bor, yang penting harus dilakukan adalah memeriksa kedalaman sonde logging saat itu. Apabila sonde sudah dekat permukaan sebaiknya cabut sekalian sampai di atas lubang, tetapi bila logging sonde masih jauh di dalam lubang dan berbahaya untuk diteruskan mencabut, langkah yang harus diambil tutup sumur dengan Annular Preventer dan bila perlu potong kabel logging atau potong kabel logging dan tutup dengan ram preventer.