proudly present restrukturisasi &...

31
Proudly present Proudly present Proudly present Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutan Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.BWMahardhika.com

Upload: trinhnhi

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Proudly presentProudly presentProudly presentProudly present

Restrukturisasi & Kebangkrutan

Budi W. Mahardhika

Dosen Pengampu MK081-331-529-764

www.BWMahardhika.com

Page 2: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

RESTRUKTURISASI DAN RESTRUKTURISASI DAN RESTRUKTURISASI DAN RESTRUKTURISASI DAN

KEBANGKRUTANKEBANGKRUTANKEBANGKRUTANKEBANGKRUTAN

Page 3: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

Perusahaan tidak selalu berjalan sesusai

dengan rencana. Pada situasi tertentu, perusahaan

mungkin akan mengalami kesulitan keuangan

yang ringan seperti mengalami kesulitan

likuiditas (tidak bisa membayar gaji pegawai,

bunga hutang).

Jika tidak diselesaikan dengan benar,

kesulitan kecil tersebut bisa berkembang menjadi

kesulitan yang lebih besar, dan bisa sampai pada

kebangkrutan.

Page 4: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

1. Pengertian dan Definisi Kesulitas Keuangandan Kebangkrutan

Definisi yang pasti mengenai istilah-istilah tersebut sulitdirumuskan. Pengertian kebangkrutan sendiri bisa dilihat daripendekatan aliran dan pendekatan stock.

Dengan pendekatan stock, perusahaan bisa dinyatakanbangkrut jika total kewajiban melebihi total aktiva. Jikaperusahaan mempunyai hutang Rp1 milyar, sedangkan total asetnya hanya Rp500 juta, maka perusahaan tersebut sudah bisadinyatakan bangkrut.

Dengan pendekatan aliran, perusahaan akan bangkrut jikatidak bisa menghasilkan aliran kas yang cukup. Dari sudutpandang stock, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut meskipunmungkin masih menghasilkan aliran kas yang cukup, ataumempunyai prospek yang baik di masa mendatang.

Page 5: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Kesulitan usaha merupakan kondisi kontinum mulai darikesulitan keuangan yang ringan (seperti masalah likuiditas),sampai pada kesulitan keuangan yang lebih serius, yaitu tidaksolvabel (hutang lebih besar dibandingkan dengan aset) Kesulitanmendefinisikan kesulitan keuangan mempunyai banyak implikasi.

Jika perusahaan mencapai tahap tidak solvabel, pada dasarnyaada dua pilihan, yaitu likuidasi (kebangkrutan) atau reorganisasi.

Likuidasi dipilih jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkandengan nilai perusahaan kalau diteruskan.

Reorganisasi dipilih kalau perusahaan masih menunjukkanprospek yang baik, sehingga nilai perusahaan kalau diteruskanlebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan kalaudilikuidasi.

Page 6: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

2. Penyebab Kesulitan Keuangan

Penyebab kesulitan keuangan dan kebangkrutan cukupbervariasi. Jenis industri sendiri mempengaruhi penyebabkegagalan usaha. Ada sektor usaha yang relatif mudahdikerjakan, ada yang sulit. Kegagalan bisnis juga bervariasitergantung umur usaha.

3. Alternatif Perbaikan Kesulitan Keuangan

Jika perusahaan mencapai tahap tidak solvabel, pada dasarnyaada dua pilihan, yaitu likuidasi (kebangrkutan) atau reorganisasi.Likuidasi jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan nilaiperusahaan kalau diteruskan. Reorganisasi kalau perusahaanmasih menunjukkan prospek yang baik, sehingga nilaiperusahaan kalau diteruskan lebih besar dibandingkan dengannilai perusahaan kalau dilikuidasi.

Page 7: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Pemecahan Secara Informal:1) Dilakukan apabila masalah belum begitu parah

2) Masalah perusahaan hanya bersifat sementara, prospek

masa depan masih bagus.

Cara:

a) Perpanjangan (extension): dilakukan dengan memperpanjangjatuh tempo hutang-hutang

b) Komposisi (Composition): dilakukan dengan mengurangibesarnya tagihan, misal klaim hutang diturunkan menjadi 60%.Kalau hutang awal besarnya Rp1 juta, maka hutang yang barumenjadi Rp600.000 (60% × Rp1 juta)

c) Likuidasi: jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan nilai goingconcern, perusahaan bisa dilikuidias secara informal.

Page 8: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Pemecahan Secara Formal:

Dilakukan apabila masalah sudah parah, kreditur danpemasok dana lainnya ingin mempunyai jaminan keamanan dankeadilan. Pemecahan secara formal melibatkan pihak ketiga yaitupengadilan.

Cara:

a) Apabila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi,dilakukan Reorganisasi, dengan merubah struktur modal menjadistruktur modal yang layak. Perubahan bisa dilakukan melaluiperpanjangan, perubahan komposisi, atau keduanya

b) Apabila nilai perusahaan < Nilai perusahaan dilikuidasi, likuidasilebih baik dilakukan. Likuidasi dengan menjual aset-asetperusahaan, kemudian didistribusikan ke pemasok modal dibawah pengawasan pihak ketiga.

Page 9: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3.1. Perbaikan Informal (Penyelesaian Suka Rela)

Jika prospek perusahaan di masa mendatang cukup baik,

kesulitan keuangan bersifat sementara, maka restrukturisasi perlu

dilakukan.

Jika kesulitan tersebut bersifat permanen, maka kebangkrutan

atau likuidasi merupakan pilihan yang lebih baik.

Jika kesulitan perusahaan bersifat permanen, maka nilai

perusahaan yang dilikuidasi akan lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai perusahaan jika dijalankan terus.

Page 10: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3.1.1. Restrukturisasi

Cara yang bisa dilakukan adalah mengurangi beban-bebanyang menghimpit perusahaan.

Extension. Melalui perpanjangan, kreditor bersedia memperpanjangmasa jatuh tempo hutangnya. Sebagai contoh, hutang yang padamulanya jatuh tempo dalam lima tahun, sekarang diperpanjangmenjadi sepuluh tahun.

Komposisi (Composition). Komposisi dilakukan melalui perubahannilai hutang lama. Sebagai contoh, hutang lama sebesar Rp100diturunkan nilainya menjadi Rp60. Meskipun nilai hutang turun,kreditor masih bisa menerimanya karena nilai tersebut lebih tinggidibandingkan dengan nilai hutang jika perusahaan dilikuidasi.

Page 11: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3.1.2. Likuidasi

Dalam beberapa situasi likuidasi informal juga

bisa dilakukan. Jika nilai perusahaan dilikuidasi

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan

yang going concern (berjalan terus), maka

perusahaan sebaiknya dilikuidasi.

Likuidasi informal mempunyai kelebihan

dibandingkan dengan likuidasi formal, karena lebih

cepat dan bisa menghemat biaya pengadilan,

sehingga nilai likuidasi yang diperoleh bisa lebih

tinggi dibandingkan dengan nilai yang diperoleh jika

likuidasi dilakukan melalui pengadilan.

Page 12: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3.2. Perbaikan Formal

Perbaikan formal melibatkan pihak ketiga seperti pengadilan.

Melalui pihak ketiga, pihak-pihak yang terlibat dalam

kebangkrutan bisa memperoleh perlindungan dari pihak lainnya.

Pengadilan berusaha agar pihak-pihak yang berkaitan memperoleh

perlakuan yang adil selama proses perbaikan tersebut.

3.2.1. Keuntungan Perbaikan Formal

Ada dua alasan secara teoritis yang mendorong perusahaan

menggunakan jalur resmi, yaitu:

1. Permasalahan Common Pool, dan

2. Permasalahan Hold Out.

Page 13: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Common Pool. Misalkan suatu perusahaan mempunyai nilai

hutang nominal sebesar total Rp20 milyar, yang berasal dari 10

kreditor dengan besar masing-masing adalah sama (Rp2 milyar).

Nilai pasar perusahaan tersebut jika bertahan adalah Rp15 milyar.

Jika dilikuidasi, aset perusahaan bisa dijual menghasilkan kas

sebesar Rp10 milyar. Misalkan kondisi perusahaan memburuk

sehingga tidak bisa membayar salah satu hutangnya, maka kreditor

tersebut bisa menuntut agar perusahaan dibangkrutkan.

Page 14: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Hold-Out. Misalkan pada contoh di atas perusahaan berhasilmeyakinkan kreditor agar dilakukan restrukturisasi. Hutang yanglama (yang besarnya Rp2 milyar untuk setiap kreditor), digantidengan hutang baru yang nilainya lebih rendah, misal Rp1,4milyar untuk setiap kreditor. Jika kreditor menyetujui usulantersebut, total hutang menjadi Rp14 milyar. Karena nilaiperusahaan jika jalan terus adalah Rp15 milyar, maka pemegangsaham memperoleh sisa sebesar Rp1 milyar.

Perusahaan dengan demikian tidak perlu dilikuidasi, tetapimasih bisa berjalan terus. Kreditor secara keseluruhan jugadiuntungkan (dibandingkan jika bangkrut), karena nilai Rp14milyar lebih besar dibandingkan dengan Rp10 milyar (jikadibangkrutkan dan dilikuidasi).

Page 15: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Jika menggunakan jalur kebangkrutan formal, peraturanperundangan akan menetapkan peraturan-peraturan untukmencegah problem-problem tersebut. Contoh, kecenderungansalah satu pihak untuk membangkrutkan perusahaan dan memintapelunasan secara sepihak dan hanya untuk dia, akan dibatasi olehperaturan.

Peraturan juga diharapkan bisa mencegah persoalan hold-out.Sebagai contoh, peraturan bisa menetapkan persetujuanrestrukturisasi jika sebagian besar dari kreditor, atau untuk kelaskreditor tertentu, menerima rencana restrukturisasi. Kreditor yangtidak setuju dengan restrukturisasi (atau yang menunda, atau yanghold-out), akan menerima jumlah yang sama dengan kreditor yangmenerima rencana restrukturisasi. Dengan cara ini, peraturanmemaksa kreditor untuk menerima restrukturisasi perusahaan.

Page 16: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3.2.2. Reorganisasi

Jika nilai perusahaan going concern lebih tinggi dibandingkandengan nilai perusahaan dilikuidasi, maka pilihanreorganisasi/restrukturisasi layak dilakukan. Dalam situasi ini,operasi perusahaan akan diteruskan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan, terutama perbaikan struktur modalnya. Trustee(kurator) bisa ditunjuk untuk menjalankan reorganisasi tersebut.

Rencana reorganisasi didasarkan pada prinsip keadilan dankelayakan. Prinisip keadilan berarti semua pihak harusdiperlakukan secara adil (fair). Prinsip kelayakan berarti rencanatersebut harus layak (bisa) dilakukan. Sebagai contoh, jikaperusahaan mempunyai beban hutang terlalu tinggi sedangkankemampuan penjualan sangat kecil, maka reorganisasi tidak layakdilakukan.

Page 17: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Langkah-langkah Reorganisasi.

1. Menentukan Nilai Perusahaan

Penilaian yang sering digunakan, dan yang termasuk cukupsederhana, adalah menghitung nilai perusahaan berdasarkantingkat kapitalisasi. Misalkan kurator atau pihak penilaimemperkirakan perusahaan setelah direorganisasi mampumenghasilkan pendapatan bersih pertahunnya adalah Rp10milyar. Tingkat kapitalisasi untuk perusahaan yang serupa adalah20%. Nilai perusahaan tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.

Nilai perusahaan = Rp10 milyar / 0,2 = Rp50 milyar

Pihak lain bisa sampai pada angka yang berbeda. Perbedaansangat mungkin terjadi karena sangat sulit menghitungpendapatan bersih di masa mendatang

Page 18: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

2. Menentukan Struktur Modal yang Baru

Struktur modal tersebut bertujuan mengurangi beban tetap (bunga)agar perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel. Untukmengurangi beban tetap tersebut, total hutang biasanya akandikurangi.

3.2.3. Likuidasi

Kas yang diperoleh dari likuidiasi aset perusahaan akandidistribusikan dengan urut-urutan tertentu, misal (dari yangpaling berhak memperoleh pertama, sampai yang paling terakhirmemperoleh hak).

1.Biaya administrasi yang berkaitan dengan urusan likuidasi,termasuk biaya pengacara, kurator (trustee)

2.Klaim dari kreditor (hutang) yang muncul dari kegiatan bisnismulai dari saat kasus dibawa ke pengadilan sampai ke saat trustee(kurator) diangkat

Page 19: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3. Gaji pegawai yang diperoleh dalam waktu 90 hari sesudah (within)petisi kebangkrutan. Jumlah ini dibatasi sampai $2.000 per-pegawai

4. Premi pensiunan pegawai untuk masa kerja dalam 120 hari petisikebangkrutan diajukan. Klaim ini dibatasi $2.000 per-pegawaidikalikan jumlah pegawai

5. Uang muka dari pelanggan yang membeli barang tetapi belummemperoleh barangnya

6.Pajak pendapatan sampai tiga tahun sebelum kebangkrutan, pajakproperti sampai setahun sebelum kebangkrutan, dan semua pajakpendapatan yang masih ditahan oleh perusahaan

7. Kreditor umum

8. Saham preferen

9. Saham biasa.

Page 20: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Klaim untuk setiap kelas harus dibayarkan penuh, sebelum

klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

dari likuidasi formal adalah likuidasi aset yang teratur dan adil

kepada pihak-pihak yang terlibat.

Kelemahan likuidasi semacam itu adalah proses yang lambat

dan lebih mahal dibandingkan dengan likuidasi informal.

Likuidasi formal bisa dihindari jika kreditor dan perusahaan bisa

sampai pada kesepakatan untuk melakukan penyelesaian secara

informal.

Page 21: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3.2.4. Contoh Likuidasi & Reorganisasi (Restrukturisasi)

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk reorganisasi.

1.Menghitung Nilai Perusahaan: Misalkan pihak pengadilan dankurator mengestimasi penjualan di masa mendatang bisa mencapaiRp75 juta pertahun. Marjin keuntungan (profit margin) yang bisadicapai diperkirakan sekitar 10%. Dengan kata lain keuntunganyang diperkirakan diperoleh perusahaan tersebut adalah sekitarRp7,5 juta pertahun.

2.Menghitung Tingkat Kapitalisasi atau Tingkat Multipel, dan NilaiPerusahaan: Misalkan saja tingkat kapitalisasi perusahaan yangsejenis adalah sekitar 12%. Maka, Nilai = 7,5 juta / 0,12 =Rp62,50 juta

Page 22: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Teknik multipel (seperti PER) juga bisa digunakan. Misalkan

saja rasio PER (Price Earning Ratio) untuk perusahaan lain adalah

sekitar 8 kali. Pihak penilai menganggap rasio tersebut cukup

wajar untuk perusahaan tersebut. Dengan menggunakan tehnik

tersebut nilai perusahaan adalah:

Nilai perusahaan = Rp7,5 juta × 8 = Rp60 juta

Tentu saja tehnik atau cara yang berbeda akan menghasilkan

angka yang berbeda. Misalkan saja pihak kurator menentukan nilai

perusahaan adalah Rp60 juta.

Page 23: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

3. Menentukan Struktur Modal yang Baru

Karena jumlah Rp60 juta tersebut lebih rendah dibandingkantotal klaim (total pasiva), maka struktur modal yang baru perluditentukan. Struktur modal yang baru diharapkan lebihmeringankan beban tetap perusahaan.

4. Prediksi Kebangkrutan

Ada beberapa indikator yang bisa dipakai untuk memprediksikebangkrutan. Indikator tersebut bisa berupa indikator internal(dari dalam perusahaan) dan indikator eksternal (dari luarperusahaan). Beberapa contoh indikator internal perusahaanadalah aliran kas perusahaan, strategi perusahaan, laporankeuangan, trend penjualan, kemampuan manajemen.

Page 24: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Indikator eksternal bisa diambil dari pasar keuangan,informasi dari pihak yang berkaitan seperti pemasok, dealer, dankonsumen. Sebagai contoh, dealer (misal sepeda motor) bisamemonitor seberapa besar minat konsumen terhadap sepeda motormerek tertentu, atau memonitor merek sepeda motor apa saja yangpaling laris dan paling tidak laris.

4.1. Prediksi Kebangkrutan dengan Rasio Keuangan

4.1.1. Analisis Univariate

Analisis univariate dilakukan dengan melihat variabel keuanganyang diperkirakan mempengaruhi atau berkaitan dengankebangkrutan, dengan menganalisis terpisah (untuk setiapvariabelnya).

Page 25: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

4.1.2. Analisis Multivariate

Analisis multivariate menggunakan dua variabel atau lebih secarabersama-sama ke dalam satu persamaan. Analisis ini bisa dipakaiuntuk menghilangkan kelemahan analisis univariate yangmempunyai kemungkinan konflik antar variabel. Untuk membuatmodel multivariat, kita perlu mendefinisikan variabel bebas danvariabel tidak bebas, seperti berikut ini (seperti model regresi).

Y = a + a1 X1 + …… + an Xn

Variabel tidak bebas (Y) biasanya berupa variabel dummy (0untuk perusahaan yang bangkrut atau 1 untuk perusahaan yangtidak bangkrut). Kemudian X1 sampai Xn (variabel bebas) adalahvariabel yang diperkirakan mempengaruhi kebangkrutan.

Page 26: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Model prediksi kebangkrutan multivariate yang cukup terkenal dan

menjadi pioner adalah model kebangkrutan yang dikembangkan

oleh Altman (1969). Model tersebut menggunakan tehnik statistik

analisis diskriminan, dan secara umum bisa dituliskan sebagai

berikut ini.

Z = a + a1 X1 + …… + an Xn

dimana Z merupakan skor kebangkrutan, sedangkan X1… Xn

adalah variabel bebas.

Page 27: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Model yang dikembangkan oleh Altman menghasilkan persamaan

sebagai berikut ini.

Zi = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5

dimana

X1 = (Aktiva lancar – Hutang Lancar) / Total Aktiva

X2 = Laba yang ditahan / Total Aset

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total aset

X4 = Nilai pasar saham biasa dan saham preferen / Nilai buku

total hutang

X5 = Penjualan / Total Aset

Page 28: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Penelitian yang dilakukan oleh Altman (1969) dengan

menggunakan data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa skor

kritis untuk model tersebut adalah 1,8. Jika suatu perusahaan

mempunyai skor di bawah 1,8, maka perusahaan tersebut

mempunyai probabilitas yang tinggi untuk bangkrut, dan

sebaliknya.

Bagaimana dengan di Indonesia, bisakah model tersebut

diterapkan? Salah satu perbedaan yang mencolok antara Indonesia

dengan Amerika menggunakan model yang dipakai oleh Altman

adalah sedikitnya perusahaan Indonesia yang go-public. Jika

perusahaan tidak go-public, maka nilai pasar saham tidak bisa

dihitung.

Page 29: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Untuk mengganti nilai pasar, Altman kemudian menggunakannilai buku saham biasa dan saham preferen sebagai salah satukomponen variabel bebasnya, dan kemudian mengembangkanmodel diskriminan kebangkrutan, dan memperoleh model sebagaiberikut.

Zi = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X4 + 0,998 X5

dimana X1 = (Aktiva lancar – Hutang Lancar) / Total Aktiva

X2 = Laba yang ditahan / Total Aset

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total aset

X4 = Nilai buku saham biasa dan saham preferen / Nilai buku

total hutang

X5 = Penjualan / Total Aset

Page 30: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Nilai Z kritis ditemukan sebagai 1,2. Hal tersebut berarti jika

suatu perusahaan mempunyai nilai Z di atas 1,2 maka perusahaan

diperkirakan tidak mengalami kebangkrutan, dan sebaliknya.

Model tersebut kemudian bisa digunakan baik untuk perusahaan

yang go-public maupun yang tidak go-public.

Page 31: Proudly present Restrukturisasi & Kebangkrutanfe.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pertemuan-MK-13... · klaim atas kelas yang dibawahnya bisa dibayarkan. Tujuan pokok

Nothing impossible as long as you have strong willingness to learn!