protozoa

19
BAB I PENDAHULUAN I.I Tujuan 1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan protozoa. 2. Observasi morfologi dan struktur hewan-hewan protozoa. 3. Mengelompokan hewan-hewan protozoa ke dalam classis yang berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri. 4. Observasi dan identifikasi ciri khas setiap classis. I.II Dasar Teori Protozoa berasal dari kata proto yang berarti pertama, dan zoon berarti hewan. Protozoa adalah hewan pertama yang hidup di permukaan bumi, yang selanjutnya disebut hewan bersel satu karena seluruh tubuhnya hanya terdiri dari satu sel saja. Filum protozoa ada yang hidup soliter dan atau berkoloni, bentuk tubuhya bermacam-macam, bulat, memanjang, oval atau tidak beraturan. Inti sudah dapat dibedakan, berjumlah satu atau lebih. Alat gerak berupa silia, flagel atau pseupodium. Beberapa memiliki cangkang/cangkok sebagai pelindung tubuh, dengan menggunakan mikroskop ukuran sedang dapat kita amati bagian-bagian tubuhya, antara lain nucleus, makro dan mikro nucleus, sitoplasma, vakuola berdenyut, vakuola makanan, bintik mata, kloroplas, sitostom dan alat gerak. Karakteristik Protozoa diantaranya sebagi berikut : Bersel satu, berkoloni, simetris tubuh tidak ada, bilateral, radial atau spherical Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda Inti jelas, satu atau lebih, tidak memiliki organ atau jaringan

Upload: adella-anfidina-putri

Post on 26-Jun-2015

1.370 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Protozoa

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Tujuan

1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan protozoa.

2. Observasi morfologi dan struktur hewan-hewan protozoa.

3. Mengelompokan hewan-hewan protozoa ke dalam classis yang berbeda berdasarkan

persamaan dan perbedaan ciri.

4. Observasi dan identifikasi ciri khas setiap classis.

I.II Dasar Teori

Protozoa berasal dari kata proto yang berarti pertama, dan zoon berarti hewan. Protozoa adalah

hewan pertama yang hidup di permukaan bumi, yang selanjutnya disebut hewan bersel satu karena

seluruh tubuhnya hanya terdiri dari satu sel saja. Filum protozoa ada yang hidup soliter dan atau

berkoloni, bentuk tubuhya bermacam-macam, bulat, memanjang, oval atau tidak beraturan. Inti sudah

dapat dibedakan, berjumlah satu atau lebih. Alat gerak berupa silia, flagel atau pseupodium. Beberapa

memiliki cangkang/cangkok sebagai pelindung tubuh, dengan menggunakan mikroskop ukuran sedang

dapat kita amati bagian-bagian tubuhya, antara lain nucleus, makro dan mikro nucleus, sitoplasma,

vakuola berdenyut, vakuola makanan, bintik mata, kloroplas, sitostom dan alat gerak.

Karakteristik Protozoa diantaranya sebagi berikut :

Bersel satu, berkoloni, simetris tubuh tidak ada, bilateral, radial atau spherical

Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda

Inti jelas, satu atau lebih, tidak memiliki organ atau jaringan

Pergerakan dengan flagella, cilia, atau pseudopodia atau dengan sel itu sendiri

Beberapa species memiliki pelindung/cangkok, banyak diantaranya yang membentuk kista

Hidup bebas, komensalisme, atau parasitisme

Nutrisi : holozoik (memakan organisme hidup lain), saprozoik (memakan organism yang sudah

mati), holofitik atau autotrof (dapat mebentuk makanan sendiri melalui fotosintesis), saprofitik

(menyerap zat yang terlarut di sekitarnya)

Reproduksi vegetative dengan binary fission atau multiple fission sedangkan generatifnya

melalui persatuan gamet, konyugasi atau autogami.

Page 2: Protozoa

Struktur tubuh

Tubuh Protozoa yang hanya satu sel itu, bentuknya bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan

ada yang tetap. Bentuk tetap ini disebabkan telah memiliki pelliculus (kulit) dan beberapa mempunyai

cangkang kapur.

Sitoplasma Protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa species yang kecil

berwarna. Dua bagian sitoplasma biasanya dibedakan atas bagian pinggiran yang ektoplasma dan bagian

sentral yang lebih padat dan bergranula disebut endoplasma..

Nukleus Protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga lebih. Bentuk nucleus bulat, oval,

ginjal dan menasbih. Struktur nucleus pada prinsipnya ada yang vasikular dan granular. Pada nucleus

vasikuler, kromatin terkonsentrasi dalam sebuah massa atau butir, sedang yang granula berkhromatin

tersebar secara merata dalam butir melalui seluruh nucleus.

Vakuola yang terdapat dalam Protozoa dapat dibedakan atas vakuolla kontraktil, vakuola

makanan dan vakuola stasionari. Vakuola yang terakhir itu mengandung cairan yang terdapat dalam

tubuh protozoa. Vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa air tawar, tetapi tidak

terdapat pada sebagian besar Protozoa yang hidup parasit dan hidup dalam air laut. Fungsi vakuola

kontraktil kecuali sebagai alat ekskresi juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh.

Mitokondria terdapat dalam Protozoa pada bagian yang melakukan pernafasan secara aerobik.

Pada sebagian besar mitokondria mempunyai tubulus pada bagian dalamnya. Mitokondria erat

hubungannya dengan penggunaan energi untuk alat gerak, dan vakuola kontraktil.

Pada umumnya Protozoa paling sedikit terbungkus oleh membran yang mempunyai sedikit

granula seluas permukaannya. Membran memegang peranan dalam sistem pengangkutan enzim,

sehingga menimbulkan metabolisme yang efisien. Pada sebagian spesies, membran itu telah dilapisi

oleh lapisan lain, sehingga terbentuk atau kulit (pelliculus) yang tegar, sehingga protozoa yang

bersangkutan mempunyai bentuk yang tetap.

Klasifikasi

Klasifikasi hewan-hewan bersel satu inipun beraneka macam , masing-masing ahli memiliki

pendapat yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Barnes (1974) mengklasifikasi Filum Protozoa

berdasarkan alat gerak perbedaan-perbedaan organela lainnya. Klasifikasinya sebagai berikut

Subfilum : Sarcomastigophora

Page 3: Protozoa

Superkelas : Mastigophora/ Flagellata

Superkelas Mastigophora mencakup protozoa yang menggunakan flagel (bulu cambuk) dan

dianggap sebagai protozoa yang paling sedrehana (primitif). Superkelas ini di bedakan menjadi

dua yaitu, Phytomastigophorea (mempunyai 1 atau 2 flagel , ada kromoplas, holofitik)dan

Zoomastigophora(mempunyai flagel 1 atau lebih, tidak ada kromoplas, holozoic atau saprozoic).

Superkelas : Sarcodina/ Rhizopoda

Protozoa ini menggunakan psedopodia (kaki semu) sebagai organela gerak dan makan. Sarcodina

dibagi menjadi 4 group : amoeba, foraminifera, heliozoa dan radiolaria.

Subfilum : Sporozoa dan Cnidospora (Group Sporozoa)

Subfilum ini memiliki tahap menyerupai spora yang injektif pada beberapa anggota kedua

kelompok tersebut. Namun, pembagian yang sekarang menjadi dua subfilum merupakan usaha untuk

menentukan kedudukan yang lebih tua dari kedua kelompok tersebut, meskipun nama sporozoa tetap

digunakan bagi kedua kelompok tersebut.

Subfilum : Sporozoa, Kelas Telosporea, Sub kelas Gregarina

Hewan ini hidup di dalam tubuh cacing tanah baik secara intraselular maupun ekstraseluler.

Sporanya berbentuk seperti gelendong yang didalamnya mengandung 8 buah sporozoit.

Subfilum : Ciliphora, Kelas: Ciliatea/ Ciliata

Subfilum Cilliphora hanya memiliki satu kelas Ciliatea, semua anggotanya memililki silia (bulu

bergetar) sebagai alat gerak atau untuk menangkap makanan dan sebagian besar memiliki sitosome.

Ciri khas memiliki dua inti (makronukleus=vegetatif, mikronukleus=generatif). Reproduksi aseksualnya

dengan pembelahan transversal, sedangkan reproduksi seksual tanpa pembentukan gamet bebas. Hidup

di air laut dan air tawar , beberapa sifat ekto dan endokomensial dan parasit.

Perbandingan Kelas pada Filum Protozoa

Flagellata Psedopoda Cilliata Sporozoa

Dinding tubuh berupa

pellicile, bentuk relative

tetap.

Dinding tubuh

plasmolemma, bentuk

tubuh berubah-ubah.

Dinding tubuh berupa pellicile, bentuk relative

tetap.

Bergerak dengan

Flaggelum.

Bergerak dengan

Pseudopodium.Bergerak dengan Cillia.

Tidak memiliki alat

gerak, atau bergerak

dengan sel itu sendiri.

Memiliki inti dan pada Memiliki inti jelas, tak Memiliki inti dan pada Memiliki inti dan pada

Page 4: Protozoa

beberapa spesies

memiliki kloroplas yang

membuat beberapa

organismenya dapat

menghasilkan makanan

sendiri.

ada klorofil.

beberapa species

memiliki inti lebih dari

satu.

waktu melakukan

pembelahan ganda, inti

membelah berulang-

ulang, setiap inti

membentuk

pembungkusnya dan

akhirnya dihasilkan

individu anak yang

cukup banyak.

Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit

tidak ada.

Tidak memiliki vakuola

kontraktil, karena

hidupnya parasit.

Respirasi melalui permukaan tubuh.

Eksresi melalui permukaan tubuh.

Bagi yang memiliki

kloroplas dapat

membentuk

makanannya sendiri.

Pencernaan makanan

secara internal pada

vakuola makanan.

Pernernaan makanan pada vakuola makanan.

Merupakan hewan

saprofitik (menyerap zat

terlarut di sekitarnya).

Reproduksi Vegetatif

dengan pembelahan

biner secara

Longitudinal.

Reproduksi Vegetatif

dengan pembelahan

biner secara Orthodox.

Reproduksi Vegetatif

dengan pembelahan

biner secara

Transversal.

Reproduksi Vegetatif

dengan pembelahan

berganda sehingga

dihasilkan banyak

individu anak.

Page 5: Protozoa

I.III Rancangan Penelitian

Alat dan bahan :

1. Mikroskop a. Air rendaman jerami

2. Objek dan cover glass b. Air Sawah

3. Pipet c. Air Kolam

4. Kapas d. Air Selokan

e. Air Sungai

f. Cacing Tanah

Cara Kerja :

1. Air dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, diteteskan pada objek glass dengan

menggunakan pipet.

2. Sebelum objek glass ditutup dengan cover glass, tambahkan sedikit kapas untuk meminimalisir

pergerakan protozoa yang akan diamati.

3. Objek yang sudah siap, diletakkan dibawah mikroskop dan diamati dengan seksama.

4. Protozoa yang didapatkan diamati alat gerak dan cara pergerakan untuk mempermudah

klasifikasi.

Page 6: Protozoa

BAB II

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

II.I Tabel Hasil Pengamatan

No Nama spesies Alat

Gerak

Cara

Gerak

Vakuola

Makanan

Vakuola

Berdenyut

Inti Kloroplas Bintik

mata

Cytostom Cangkang

1 Amoeba proteus Kaki

semu

Amoe

boid

- - - -

2 Paramaecium

caudatum

Cilia Maju

rotasi

- - -

3 Nasula gracillis Cilia - - - -

4 Dipletus anser Cilia - - - -

5 Euglena viridis Flagel Maju -

6 Euglena desses Flagel Maju -

7 Euglena rubra Flagel Maju -

8 Euglena acus Flagel Maju -

9 Glaucoma sp. Cilia Maju

10 Arcella sp. Kaki

semu

Amoe

boid

- - - -

II.II Tabel Klasifikasi

No KlasifikasiGambar

Literature Manual

Page 7: Protozoa

1 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Sarcomastighopora

Classis : Sarcodina/Rhizopoda

Sub Classis : Rhizopoda

Ordo : Amoebida (Lobosa)

Genus : Amoeba

Species : Amoeba proteus http://www1.fccj.cc.fl.us

2 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Cilliophora

Classis : Cilliata

Sub Classis : Holotricha

Ordo : Gymnoestomatida

Genus : Paramecium

Species : Paramaecium caudatumhttp://www.animalpicturesarchive.com

3 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Cilliophora

Classis : Cilliata

Sub Classis : Holotricha

Ordo : Holotrichida

Genus : Nassula

Species : Nassula gracillis http://protist.i.hosei.ac.jp

4 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Cilliophora

Classis : Cilliata

Sub Classis : Holotricha

Ordo : Holotrichida

Genus : Dileptus

Species : Dileptus anser http://www.eol.org

Page 8: Protozoa

5 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Sarcomastogophora

Classis : Mastigophora

Sub Classis : Phytomastigina

Ordo : Euglenida

Genus : Euglena

Species : Euglena viridis

http://www.dr-ralf-wagner.de

6 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Sarcomastogophora

Classis : Mastigophora

Sub Classis : Phytomastigina

Ordo : Euglenida

Genus : Euglena

Species : Euglena desses

http://sites.google.com

7 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Sarcomastogophora

Classis : Mastigophora

Sub Classis : Phytomastigina

Ordo : Euglenida

Genus : Euglena

Species : Euglena rubrahttp://www.daviddarling.info

8 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Sarcomastogophora

Classis : Mastigophora

Sub Classis : Phytomastigina

Ordo : Euglenida

Genus : Euglena

Species : Euglena acushttp://www.photomacrography.net

Page 9: Protozoa

9 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Cilliophora

Classis : Cilliata

Sub Classis : Holotricha

Ordo : Holotrichida

Genus : Glaucoma

Species : Glaucoma sp.http://www.orgs.muohio.edu

10 Phylum : Protozoa

Sub Phylum : Sarcomastighopora

Classis : Sarcodina/Rhizopoda

Sub Classis : Rhizopoda

Ordo : Amoebida (Lobosa)

Genus : Arcella

Species : Arcella sp.http://en.wikipedia.org/wiki/Arcella

II.III Pembahasan Species

Amoeba proteus

Amoeba hanya dapat hidup aktif di dalam air atau di lingkungan yang lembab. Di dalam lingkungan

yang kering mereka akan mati. Tetapi beberapa macam spesies dapat hidup terus dengan cara

membungkus diri dengan selimut tebal dan membentuk siste. Dalam bentuk ini mereka dapat bertahan

terhadap keadaan kering dan tampa makanan. Kalau bertemu air mereka akan hidup normal kembali.

Amoeba bergerak menggunakan kaki-palsu atau pseudopodia. Beberapa jenis Amoeba hanya dapat

menonjolkan satu kaki sajapada waktu bersamaansedangkan jenis lain beberapa kaki palsu

sekaligus.Makanan Amoeba berupa hewan bersel satu lainnya atau tumbuhan renik.

Page 10: Protozoa

Amoeba adalah hewan yang seluruh tubuhnya hanya dibangun oleh satu sel saja. Seperti pada

hewan bersel satu lainnya sel inipun tidak berdinding sel. Sebelah luarnya hanya diliputi oleh selaput sel

yang tipis. Dengan demikian udara pernafasan masuk kr dalam tubuh cukup dengan cara difusi saja.

Disamping udara, air lingkungan tempat Amoeba hidup, masuk ke dalam tubuh secara bebas. Hal itu

dipermudah juga dengan konsentrasi garamdi dalam tubuh lebih tinggi daripada di dalam air

lingkungannya. Kalau tidak ada mekanisme lain yang mengatur konsentrasi garam di dalam tubuh, dapat

dibayangkan tubuh akan terisi air dan akhirnya pecah. Tapi dalam tubuh Amoeba tterdapat suatu alt

yang berfungsi membuang air yang berlebihandan sisa bahan metabolism yang sudah tidak diperlukan

lagi. Alat tersebut berupa rongga yang selalu hilang timbulpada selang waktu yang teratur seperti selang

denyut jantung pada manusia. Karena itu rongga tersebut dinamai rongga berdenyut. Inti dalam sel

Amoeba merupakan bagian terpenting karena mengatur kegiatan sel dan pembiakan.

Paramecium caudatum

Paramecium tergolong hewan bersel satu yang tubuhnya besar. Jika dilihat dibawah mikroskop

bentuknya terlihat seperti sandal, karena itu sering dinamakan hewan sandal. Seluruh permukaan

tubuhnya dipenuhi dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri utama untuk kelas Ciliata dan ordo

Holotrichida. Rambut getar tersebut sebenarnya merupakan tonjolan permukaan selaput sel.

Paramecium merupakan hewan yang tubuhnya tetap. Dekat bagian ujung tubuh yang lancip

terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang mulut-sel yang disebelah dalamnya berhubungan

dengan suatu corong, berakhir pada rongga makanan. Makanannya berupa makhluk bersel satu, mislnya

bakteri, Protozoa kecil, ganggang dan ragi. Sisa makanan yang tidak tercernakan dibuang melalui suatu

lubang yang bekerja sebagai anus hewan tinggi yang terletak tidak jauh dari dasar mulut sel. Rongga

berdenyut ada dua masing-masing terletak pada ujung depan dan belakang tubuh dan berfungsi

mengeluarkan sisa ampas metabolism dan air yang berlebihan dari dalam tubuh ke luar. Paramecium

mempunyai dua inti, yaitu inti makro dan inti mikro. Inti makro mengatur segala kegiatan hidup

sedangkan inti mikro berperan dalam hal pembiakan. Paramecium berkembang biak dengan jalan

pembelahan diri dan konyugasi.

Nassula gracilis

Nassula gracilis tergolong kedalan kelas Cilliata dan ordo Holotrichida yang bergerak menggunakan

rambut getar.

Page 11: Protozoa

Dipletus anser

Dileptus memiliki morfologi tubuh yang unik, bagian tubuh belakangnya membentuk struktur seperti

paramecium, namun bagian depan tubuhnya memngecil, mengingatkan pada belalai gajah dalam

bentuk maupun pergerakannya, struktur ini dikenal dengan istilah proboscis. Tubuh dileptus umumnya

memiliki dua atau lebih vakuola pada bagian bawah tubuh. Dalam tubuh itu pula terdapat sejumlah

makronukleotida dan banyak mikronukleotida.

Dileptus anser memakan mahluk uniseluler lainnya atau bakteri. Biasanya mereka melakukan

aktivitas makan pada pagi hari antara jam 4- jam 9 pagi. Mereka makan dengan cara memasukkan

makananan ke dalam sitoplasma sel melalui proboscis. Saat terdapat rangsangan adanya makanan

proboscis akan menghampirinya dan cytosom yang berfungsi sebagai mulut akan memasukkan makanan

ke dalam sel untuk dilanjutkan denga pencernaan intraseluler. Seperti ciliate umumnya, Dileptus anser

dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual.

Arcella sp.

Arcella tergolong dalam kelas Sarcodina (Rhizopoda) yang bergerak menggunakan kaki semu. Tubuh

Arcella berbentuk seperti piring, satu permukaan cembung dan permukaan yang lainnya cekung atau

datar. Di tengah-tengah permukaan yang cekung terdapat lubang kecil tempat keluarnya kaki

palsuuntuk bergerak. Arcella mempunyai selaput sel yang kuat dan permukaan yang licin berwarna

kuning atau coklat.

Glaucoma scintillans

Di sekeliling tubuh Glaucoma terdapat cilia yang merupakan alat geraknya. Glaucoma memiliki dua

inti, yakni inti makro dan mikro. Inti makro mengatur segala kegiatan hidup sedangkan inti mikro

berperan dalam hal pembiakan. Vakuola kontraktil ada dua masing-masing terletak pada ujung depan

dan belakang tubuh dan berfungsi mengeluarkan sisa ampas metabolism dan air yang berlebihan dari

dalam tubuh ke luar.

Euglena ( Euglena viridis, Euglena desses, Euglena rubra, Euglena acus)

Hewan ini banyak dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warna hijau pada air kolam.

Hal ini disebabkan hewan tersebu memiliki kloroplas di dalam tubuhnya. Pada lapisan entoplasma

terdapat butir hijau daun, sehingga hewan ini dapat menyelenggarakan proses fotosintesi dengan

menghasilkan zat tepung (amilum)

Page 12: Protozoa

Euglena dapat bergerak maju ke depan secara spiral rotasi dengan menggunakan flagellumnya

atau merayap pada suatu dasar tabpa menggunakan flagellumnya atau secara euglenoid. Euglenoid

artinya bergerak dengan cara mengkerutkan tubuh, kemudian agak membulat dan akhirnya memanjang

lagi seperti posisi semula.

Sebagian besar hewan ini mendapatkan makanannya dari hasil fotosintesis (holophytic). Namun

bisa juga secara saprofic, berarti menyerap makanan melalui seluruh permukaannya dan makanan ini

berupa partikel-partikel hancuran makhluk yang telah mati.

Euglena berkembangbiakan dengan membelah secara binair longitudinal (membelah ke arah

memanjang), dimulai inti membelah menjadi dua kemudian diikuti oleh bagian tubuhnya dari arah

depan ke belakang. Di dalam kista hewan ini juga bisa membelah longitudinal dan sering dijumpai 2

samping 32 individu baru di dalam satu kista.

Page 13: Protozoa

BAB III

KESIMPULAN

Hewan bersel satu (protozoa) sangat beraneka ragam, umumnya mikroskopis, hidup di tempat-

tempat yang lembab (berair) bahakan di dalam tubuh organisme lain. Ada yang hidup bebas, komensal

dan ada pula yang parasit pada hewan lain. Klasifikasi menurut para ahli berbeda-beda, namun pada

umumnya klasifikasi hewan ini didasarkan pada alat gerak seperti yang diklasifikasikan oleh seorang ahli

zoologi, Barnes.

Page 14: Protozoa

DAFTAR PUSTAKA

Kastawi, Yusuf dkk. 2003. Common Text Book Zoologi Avertebrata. Malang: IMSTEP.

Sutarno, Nono dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Zoologi Invertebrata. Bandung. FPMIPA UPI.

Djuhanda, Tatang. 1980. Kehidupan Dalam Setetes Air. Bandung: ITB.