prosesing benih

Upload: heru-pralambang-indra-irawan

Post on 12-Jul-2015

392 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

*PROSESING BENIH* Dalam Hal ekstraksi benih (cara basah) Dengan Mengambil Contoh timun sebagai bahan dari Prosesing Benih Writed by Heru Pralambang I.I

Bab .1 Pendahuluan A. Latar BelakangNegara Republik Indonesia merupakan negara agraris, yang mayoritas masyarakat sekitar mata-pencaharian sebagai petani. Indonesia memilliki penduduk sebanyak 238 juta jiwa (www.datastatistik-indonesia.com). Sebagian besar penduduk Indonesia dipulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali makanan pokoknya adalah nasi, serta untuk wilayah kepulauan Nusa Tenggara Timur makanan pokoknya adalah jagung.

Dalam hal perbenihan tanaman , masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan benih yang diimpor dari luar negeri. Oleh karena itu, dengan adanya motivasi yang akan diberikan, dapat menghasilkan suatu sumber daya yang berkualitas, baik dari segi manusia, maupun dari segi sumber daya alam yang tersedia. Penjelasan ini lebih ditekankan pada proses ekstraksi benih (cara basah), yang terkait dalam program pemuliaan tanaman.

B. Tujuan Penulisan1. Agar masyarakat maupun siswa-siswi tau bagaimana proses dari ekstraksi benih (cara basah), 2. Agar masyarakat maupun siswa-siswi dapat mengenal apa potensi yang dimiliki Negara Indonesia dalam bidang pertanian, khususnya pada program perbenihan tanaman, 3. Agar masyarakat maupun siswa-siswi lebih mengenal apa potensi dari perbenihan tanaman dalam hal memproduksi benih unggul dan berkualitas

Bab .2 Metodologi A. Waktu dan TempatPada proses ekstraksi benih (cara basah) ini, akan dijelaskan bagaimana cara mengekstraksi benih, apa saja bahan dan peralatan yang diperlukan. Waktu dan tempat penelitian yang saya lakukan adalah : 1.) Waktu : Pagi hari, pukul 06.30

2.) Tempat : Ruang kelas 1, SMKN-7 P.Raya

B. Alat dan Tempat Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses ekstraksi benih adalah :a) 1 kg timun, b) Pisau belah, c) Talenan, d) Unit penimbang, e) Ember plastik, f) Toples, dan g) Saringan

C. Langkah Kerjaa. Setiap alat dan bahan yang akan digunakan dalam prosesing benih timun secara basah, b. Kumpulkan timun yang telah masak fisiologis dalam suatu tempat dan wadah tertentu, c. Belah dua ujung timun dan kemudian belah melintang (vertikal) lalu masukan dalam wadah/drum yang telah diisi air bersih, d. Setelah semua timun dimasukkan dalam wadah, tutup wadah tersebut dan biarkan kurang lebih 3-5 hari. Selama perendaman/proses fermentasi, harus diaduk (supaya kulit/daging terkelupas), e. Setelah 3-5 hari, lakukan pencucian dengan menggunakan tampah/nyiru berikut air dalam drum berulang-ulang sampai air bersih dan benih tidak licin, f. Selama pencucian akan terpisah biji yang beruas dan biji hampa, g. Jemur/keringkan benih yang sudah bersih hingga mencapai kadar air yang ditentukan

Bab .3 A. Hasil Pengamatan/Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan, telah dihasilkan suatu benih yang mempunyai kuantitas dan kualitas baik. Hali ini dapat dilihat dari proses pengerjaan yang dilakukan, sebagaimana yang telah dijelaskan tadi. Benih yang berkualitas, harus memenuhi kriteria benih unggul. Salah satunya dengan melihat kondisi benih, berat benih, dan benih diambil dari induk yantg tidak cacat. Hal ini perlu diperhatikan, untuk mendapatkan hasil benih yang berkualitas.

B. KesimpulanDari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, dengan meningkatkan produksi perbenihan tanaman dapat menambah penghasilan masyarakat dan bagi siswa-siswi dapat menambah pengetahuan dalam bidang pertanian. Diharapkan masyarakat maupun siswa-siswi dapat terus melestarikan program perbenihan tanaman di Indonesia. Hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan yang luas dalam bidang pertanian, khususnya dalam proses ekstraksi benih.