proses transportasi sel

20
Proses Transportasi sel : Difusi,Osmosis dan Transport Aktif Abstrak Sel merupakan unit struktural dan fungsional makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Berdasarkan pada jumlah penyusunnya ada yang bersifat uniseluler dan juga multiseluler. Makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniselular, misalnya bakteri dan amoeba. Tumbuhan ,hewan, dan manusia merupakan organisme multiselular. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma serta organel serta nukleus. Salah satu fungsi dari membran sel ialah mengatur lalu lintas ion/senyawa yang akan keluar masuk sel ( transportasi sel). Pada umumnya, membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat yang molekulnya kecil atau berbentuk ion, tetapi bersifat impermeable terhadap zat polar dan makromolekul. Transportasi sel bisa terjadi secara pasif (tidak memerlukan energi selular) seperti difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis serta secara aktif (memerlukan energi selular) seperti pompa NaK, endositosis dan eksositosis. Kata Kunci : membran sel, transportasi sel, difusi, osmosis, transpor aktif Abstract Cell is the structural and functional unit of living things. Cells were able to perform all the activities of life and most of the chemical reactions take place to sustain life 1

Upload: michellelie

Post on 03-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proses Transportasi sel : Difusi,Osmosis dan Transport Aktif

TRANSCRIPT

Proses Transportasi sel : Difusi,Osmosis dan Transport Aktif

AbstrakSel merupakan unit struktural dan fungsional makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besarreaksi kimiauntuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.Berdasarkan pada jumlah penyusunnya ada yang bersifat uniseluler dan juga multiseluler. Makhluk hidup tersusun atas sel tunggalatau disebutorganisme uniselular, misalnyabakteridanamoeba. Tumbuhan ,hewan, danmanusia merupakanorganisme multiselular. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma serta organel serta nukleus. Salah satu fungsi dari membran sel ialah mengatur lalu lintas ion/senyawa yang akan keluar masuk sel ( transportasi sel). Pada umumnya, membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat yang molekulnya kecil atau berbentuk ion, tetapi bersifat impermeable terhadap zat polar dan makromolekul. Transportasi sel bisa terjadi secara pasif (tidak memerlukan energi selular) seperti difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis serta secara aktif (memerlukan energi selular) seperti pompa NaK, endositosis dan eksositosis. Kata Kunci : membran sel, transportasi sel, difusi, osmosis, transpor aktif

AbstractCell is the structural and functional unit of living things. Cells were able to perform all the activities of life and most of the chemical reactions take place to sustain life in cells. Based on the number of constituent there are unicellular and multicellular. Living things are composed of a single cell or organism called uniselular, such as bacteria and amoeba. Plants, animals, and humans are multicellular organisms Cell consists of the cell membrane, cytoplasm and organelles and the nucleus. One of the functions of the cell membrane is to regulate traffic ion / compound to be in and out of the cell (cell transport). In general, the cell membrane is permeable to substances that form ions or small molecules, but it is impermeable to polar substances and macromolecules. Cell transport can occur passively (does not require cellular energy) such as diffusion, facilitated diffusion and osmosis and active (require cellular energy) as pump NaK, endocytosis and exocytosis. Keywords: cell membrane, cell transport, diffusion, osmosis, active transport2.1. PendahuluanSel merupakan unit dasar dari makluk hidup. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma beserta organel dan nukleus . Berdasarkan pada jumlah penyusunnya ada yang bersifat uniseluler dan juga multiseluler. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya inti, sel dibedakan menjadi sel prokariotik (tidak mempunyai membran inti) dan sel eukariotik (mempunyai membran inti) Sel berfungsi untuk mengatur seluruh proses dalam tubuh mikroorganisme. Membran sel merupakan membran ganda yang terdiri dari lipid, protein dan karbohidrat. Salah satu fungsi dari membran sel ialah mengatur lalu lintas ion/senyawa yang akan keluar masuk sel ( transportasi sel). Transportasi sel bisa terjadi secara pasif (tidak memerlukan energi selular) seperti difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis serta secara aktif (memerlukan energi selular) seperti pompa NaK, endositosis dan eksositosis.

2.2. Identifikasi Istilah yang tidak diketahui1. Sel : bagian atau bentuk terkecil dr organisme, terdiri atas satu atau lebih inti, protoplasma, dan zat-zat mati yg dikelilingi oleh selaput sel;2. Metabolisme : pertukaran zat pd organisme yg meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dl badan yg memungkinkan berlangsungnya hidup;3. Transportasi sel : perpindahan partikel melalui membran sel, masuk atau keluar sel

2.3. Rumusan Masalah1. Amir mendapat tugas tentang sel dan transportasi sel2. Amir diminta untuk menjelaskan dan mncari contoh lain tentang transportasi sel

2.4. Analisis MasalahlipidMembran sel

sitoplasmaMembran selmelaluikarbohidratStruktur & fungsi sel

nukleusprotein

TRANSPORTASI SEL

Pompa NaKosmosis

AktifPasif

Endositosissederhana

Eksositosisterfasilitasidifusivesikel

Saluran ion

2.5. Hipotesis1. Didalam sel terjadi berbagai macam transportasi sel.

2.6. Sasaran Pembelajaran1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai struktur, fungsi dan organel sel.2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai transportasi sel: jenis dan contoh.

2.7. Pembahasan Masalaha. Struktur Sel TubuhStruktur sel tubuh manusia memnpunyai suatu membran plasma luar, suatu nukleus yang mengandung satu atau lebih nukleoulus , dan berbagai organel di dalam sitoplasma. Organel-organel sitoplasma yang telah banyak diketahui peranannya antara lain mitokondria, retikulum endoplasma , ribosom, lisosom, badan mikro dan badan golgi. 2a. Membran sel atau membran plasmaMembran sel yang juga dikenal sebagai membran plasma atau biomembran adalah selaput tipis, halus dan elastis yang menyelubungi permukaan sel hidup . Pada umumnya, membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat yang molekulnya kecil atau berbentuk ion, tetapi bersifat impermeable , yang mampu melewatkan spesi tertentu dan menahan spesi yang lain. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa membran sel dibentuk oleh dua lapisan lipida ampiatik dan protein ; antara lapisan yang satu dengan lapisan yang lain dihubungkan oleh gaya-gaya nonkovalen yang saling menunjang. Membran sel mengandung polisakarida dan kolesterol dalam jumlah kecil. 2Semua membran sel merupakan susunan cair sehingga mampu berperan sebagai pelarut protein membran. Selain itu, membran bersifat asimetris, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam mengandung komponen yang berbeda. Membran sel bukan hanya sekadar pembungkus sel atau pembatas sel dengan lingkungannya, tetapi ikut berperan dalam pengaturan isi sel. Beberapa peran membran sel yang penting adalah (a) pengatur keluar masuknya zat dari dalam dan luar sel; (b) tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia; dan (c) penghubung transfer energi antara bagian dalam dan luar sel. Kecepatan transpor spesi-spesi tersebut selain ditentukan oleh gaya- gaya pendorong yang bekerja , juga ditentukan oleh mobilitas spesi-spesi tersebut selain yang bersangkutan di dalam membran . Gaya pendorong tersebut dapat berupa gradien konsentrasi , gradien tekanan , gradien potensial listrik, atau gradien temperatur antara dua sisi membran. 2Dalam membran sel termasuk membran plasma, membran organel, dan vesikula intraseluler terdiri dari bahan yang sama. Komponen utama dari semua membran seluler adalah protein dan lipid.

Gambar 1. Struktur membran sel 3

Pada kebanyakan membran sel, lipid adalah jenis makromolekul yang paling banyak. Terdapat tiga jenis lipid pada membran sel: fosfolipid, kolesterol dan glikolipid. Fosfolipid merupakan jenis lipid yang paling banyak pada membran sel. Fosfolipid bersifat amfipatik yaitu hidrofilik atau bagian polar pada kepala dan bagian hidropobik adalah hidrokarbon asam lemak. Kolesterol merupakan komponen sel yang mengandung gugus hidroksil polar seperti halnya cincin steroid hidropobik dan hidrokarbon yang melekat. Kelompok hidroksil polarnya adalah dekat kelompok kepala polar dari fosfolipid, sementara cincin steroid dan ekor hidrokarbon berorientasi sejajar dengan mereka yang fosfolipid. Glikolipid adalah karbohidrat yang menempel pada lipid , glikolipid ditemukan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan fosfolipid dan kolesterol. Glikolipid berfungsi untuk membentuk mantel karbohidrat dan terlibat dalam interaksi antar sel. 4Protein berfungsi dalam biologis membran. Jenis- jenis protein dalam membran plasma bervariasi tergantung pada jenis sel. Terdapat protein transmembran, protein lipid anchored dan protein perferal . Protein transmembran terletak dalam lapisan membran dengan struktur yang memanjang dari lingkungan ke dalam sitosol. Semua protein transmembran mengandung komponen hidrofilik maupun hidrofobik. Protein lipid anchored adalh protein berlabuh lipid yang melekat secara kovalen ke bagian lipid tanpa memasuki bagian inti dari dua lapisan membran. Kedua protein transmembran dan protein berlabuh lipid adalah protein membran intregral. Protein periferal terletak pada sisi membran sitosolik dan hanya secara tidak langsung melekat pada membran lipid . 4

b. Inti Sel atau nukleusInti sel atau nukleus merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai pusat pengendali aktivitas sel. Inti sel diperlukan untuk mengontrol reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, dan pembelahan sel. Tanpa inti sel, sel tidak mampu berkembang biak dan memperbaiki dirinya yang rusak. Pada umumnya organel ini mempunyai bentuk bulat dan letaknya ditengah sel. Inti sel tersusun atas (a) selaput atau membran inti; (b) nukleoplasma atau plasma inti; (c) nukleolus atau anak inti; dan (d) benang-benang kromatin atau butiran-butiran kromatin.Membran inti atau membran nukleus merupakan selaput tipis yang elastis dan membungkus nukleus . Membran ini merupakan dua membran yang terpisah dengan jarak 200-300 amstrong. Tidak mengandung mukopolisakarida seperti pada membran plasma, tetapi pori berupa celah atau saluran- saluran halus. Melalui celah ini, berbagai senyawa dapat mengalir dari nukeoplasma ke sitoplasma atau sebaliknya. 2Dalam nukleoplasma terdapat butiran-butiran kromatin yang penyebarannya tidak merata dan sering membentuki kelompok. Kromatin dibedakan atas kromatin periferal yaitu kelompok kromatin yang penyebarannya tidak merata dan sering menempel pada membran inti, dan kromatin integral, yaitu kelompok kromatin yang tenggelam dalam nukleoplasma . Kromatin integral dapat membentuk pulau-pulau di area nukeoplasma atau berkelompok mengelilingi nukleolus. 2 Dalam nukleud DNA terorganisasi menjadi kromosom, struktur yang membawa informasi genetik yang terbuat dari materi yang disebut kromatin 4

c. Sitoplasma dan organel-organelnyaBagian terbesar dalam sel adalah sitoplasma yaitu tempat berlangsungnya hampir semua reaksi enzimatik dalam metabolisme sel. Komponen utama penyusun sitoplasma adalah: (a) sitosol yaitu fase cair yang konsistensinya hampir menyerupai gel dan mempunyai komposisi yang kompleks; (b) substansi-substansi simpanan seperti tetesan lemak, protein, glikogen, yang ditimbun dan sewaktu-waktu dapat saling berhubungan dan membei kekuatan mekanik pada sel; (d) organel-organel sel , yaitu benda-benda kecil yang mempunyai bentuk dan fungsi yang khusus yang berperan dalam proses metabolisme . Mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, lisosom, badan mikro, dan badan golgi adalah organel-organel sitoplasma yang telah yang diketahui peranannya. 2

a. MitokondriaDalam sel eukariot, mitokondria merupakan organel yang mengubah energi menjadi bentuk yang dapat digunakan sel untuk bekerja. Mitokondria ( mitochondria, tunggal mitokondrion) merupakan tempat respirasi selular , proses metabolik yang menghasilkan ATP dengan cara mengambil energi dari gula, lemak dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen. 5 Jumlah mitokondria di dalam sel beragam, mulai dari beberapa buah sampai lebih dari seribu per sel. Mitokondria berbentuk bulat, benang atau seperti tongkat dengan ukuran yang berkisar 0.2 sampai 5 mikrometer . Mitokondria mengandung sedikit DNA dan RNA. Tiap mitokondria dibungkus oleh dua buah sistem membran ganda, yaitu membran (dinding luar) dan membran (dinding dalam). Ruang antar membran yang sempit membatasi membran luar dengan membran dalam. Kedua membran itu ternyata mirip dengan membran plasma yaitu tersusun atas lipida amfipatik dan protein. 2Membran sebelah luar mempunyai permukaan halus, bersifat licin, dan mengelilingi keseluruhan mitokondria . Membran sebelah dalam membentuk lipatan membran diseberangnya. Beberapa enzim terdapat dalam membran ini. Rongga bagian dalam mitokondria terisi oleh matriks agar-agar yang semicair dan mengandung banyak enzim yang terlarut. 2Mitokondria merupakan pabrik energi sel. Dalam bantuan oksigen, enzim-enzim yang terdapat dalam nya bekerja sama mengkatalisis pembongkaran makronutrien organik sehingga terbentuk karbon dioksida , air, dan adenosin triposfat (ATP). ATP yang terbentuk berdifusi ke semua bagian sel untuk melangsungkan kerja seluler. DNA dan RNA terdapat juga dalam mitokondria yang berperan dalam reproduksi sel. 2

b. Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma adalah organel dalam sitoplasma yang berupa bangunan berbentuk ruanagan-ruanagan berdinding membran, serta saling berhubungan membentuk anyaman. Membran membran itu mempunyai struktur lipida amfipatik-protein, seperti halnya membran plasma dari sel tersebut. Dalam sel tersebut terdapat dua tipe retikulum endoplasma, yaitu (a) rerikulum endoplasma kasar ( rough endoplasmic reticulum ) yang permukannya tidak rata karena diselubungi ribosom dan (b) retikulum endoplasma halus (smooth endoplasmic reticulum) , yang permukannya halus karen tidak ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma kasar mendukung proses biosintesis protein yang terjadi pada ribosom yang menempel padanya. Biosintesis lemak dan karbohidrat terjadi pada retikulum endoplasma haluskarena aktivitas enzim-enzim pada bagian permukaan . Makin banyak retikulum endoplasma terdapat dalam sel, makin banyak protein (termasuk enzim) yang dapat disintesis. Retikulum endoplasma halus kemungkinan berperan dalam sintesis dan transportasi glikogen, lipida, dan streroid. 2

c. Kompleks golgiKompleks golgi atau badan golgi, yang kadang-kadang disebut badan golgi, ditemukan pertama kali pada 1898 oleh seorang dokter Italia bernama Camilio Golgi. Bentuknya seperti kantong-kantong pipih yang bertumpuk dan mempunyai tepi-tepi yang membengkak . Organel ini berlekatan dengan retikulum endoplasma sehingga ada yang beranggapan bahwa kompleks golgi merupakan bagian khusus dari retikulum endoplasma. 2Aparatus golgi terdiri dari kantung-kantung pipih bermembran-sisterna- yang terlihat seperti tumpukan pita bread ( roti pipih yang bisa dipotong untuk diberi isi) . 5Kompleks golgi berperan sebagai gudang sementara produk protein yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Didalam kompleks golgi , produk dari retikulum endoplasma tersebut dikumpulkan , dimodifikasi, dikemas, dan selanjutnya didistribusikan di luar sel. Karbohidrat dapat disintesis dalam kompleks golgi. Selanjutnya karbohidrat ini dikombinasikan dengan proten dalam gudang simpanan produk yang berasal dari retikulum endoplasma sehingga terbentuk glikoprotein. Protein majemuk yang terbentuk ini diperlukan oleh banyak sel. Kompleks golgi juga ikut berperan dalam pembentukkan kantung ekresi dan membran plasma. 2

d. RibosomMeskipun sangat kecil , ribosom mempunyai peranan yang sangat penting karena organel ini merupakan tempat terjadinya sintesis protein dalam sitoplasma. Didalam sel, ribosom terdapat bebas dalam sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma kasar. Ribosom yang terdapat bebas dalam sitoplasma berfungsi untuk mensitesis protein yang akan digunakan oleh sel sendiri, misalnya untuk pertumbuhan dan untuk pembelahan sel. Ribosom yang menempel pada selaput dinding retikulum endoplasma kasar mensitesis protein yang akan dikeluarkan dari sel oleh badan golgi. Dalam sitoplasma dapat dijumpai pula poliribosom atau poliosom, yaitu beberapa ribosom yang tersusun berderet satu dengan yang lain pada pita messenger RNA, yang juga berperan untuk sintesis protein. Ribosom mempunyai bentuk bulat yangdi susun oleh dua buah subunit, yaitu subunit besar dan kecil. 2

e. Lisosom dan peroksisomOrganel dalam sitoplasma yang berupa kantung-kantung berselubung selaput tipis dan didalamnya terdapat enzim-enzim hidrolitik dikenal sebagai lisosom. Enzim-enzim ini disintesis dalam ribosom pada retikulum endoplasma kasar, kemudian enzim diserahkan kepada kompleks golgi; dari sini enzim ditransfer ke lisosom. Kelompok enzim hidrolitik ini mampu mencerna atau menghidrolisis makromolekul-makromolekul di dalam sel menjadi unit-unit penyusunnya. Lisosom yang seting disebut sistem pencernaan seljuga berperan dalam melondungi sel yang rusak. Enzim-enzim lisosom juaga dapat dikeluarkan dan bekerja diluar sel sehingga ikut membantu pemulihan jaringan. 2Badan mikro peroksisom merupakan rongga-rongga kecil seperti gelembung dan hanya memiliki membran tunggal di bagian luar . Peroksisom terdapat dalam sel hewan dan sel tanaman serta kaya akan kandungan protein. Matriks peroksisom mengandung beberapa enzim, dan enzim yang khas adalah katalase. Hidrogen peroksida sebagai produk metabolisme bersifat toksik terhadap kehidupan sel. Katalase akan merombak hidrogen peroksida ini menjadi air dan oksigen sehingga sel terlindung dari perusakan oleh peroksida. 2

f. SitoskeletonKerangka sel atau sitoskeleton adalah suatu filamen atau serabut protein. Sitoskeleton dibedakan atas (a) filamen aktin, yang mempunyai diameter 8nm; (b) mikrotubulus, yang mempunyai diameter 25nm; (c) filamen intermediet , yang mempunyai diameter 10nm. Sitoskeleton tidak hanya menjadi kerangka sel, tetapi juga memberikan kekuatan mekanik pada sel dan membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain. Protein penyusun serabut dapat berupa aktin, tubulin, atau vimentin.Mikrofilamen merupakan rantai ganda protein yang saling melilit dan struktur lantainya tersusun atas bola-bola aktin; oleh karena itu, jenis sitoskeleton ini dikenal sebagai filamen aktin atau srabut aktin. Mikrotubulus rantai mikrotubulus tersusun atas bola-bola tubulin. Filamen intermediet atau filamen antara adalah rantai molekul protein yang terbentuk untaian yang saling melilit dan struktur rantainya tersusun atas bola-bola vintemin. 2

b. Transportasi sel

Sejumlah zat harus dimasukkan ke dalam sel dan sejumlah zat lainnya harus dikeluarkan dari sel melalui membran plasma. Adanya perbedaan sifat kimia penyusun membran plasma, menyebabkan membran plasma bersifat selektif terhadap bahan-bahan yang akan masuk ke dalam dan ke luar sel. Membran plasma permeabel terhadap (a) air ; (b) gas-gas bermolekul kecil seperti oksigen, nitrogen atau karbondioksida, dan (c) molekul-molekul polar kecil yang tidak bermuatan, seperti urea dan etanol. Senyawa-senyawa tersebut mudah berdifusi melalui bagian hidrofobik membran plasma sehingga bebas melewatinya. Membran plasma impermeabel (tidak permeabel) terhadap zat-zat yang larut dalam air , seperti (a) molekul-molekul polar yang bermuatan seperti asam amino, glukosa-6 fosfat dan Adenosin trifosfat (ATP). 2Hampir semua molekul yang larut dalam ar , tetapi tidak dalam bagian hidrofobik matrik membran plasma sehingga tidak dapat menembus membran plasma.Kecepatan berdifusi molekul organik (nonelektrolit) ketika melalui membran plasma tergantung pada kelarutan zat tersebut dalam lipid. Makin mudah zat tersebut larut dala lipid , makin cepat difusinya melalui membran plasma. Transpor atau pengangkutan ion atau molekul melalui membran plasma dapat terjadi secara transpor aktif dan transpor aktif. 5a. Transpor pasifa.1. Difusi sederhana adalah pergerakan melalui membran plasma dari daerah berkonsentrasi lebih tinggi (hipertonis) menuju daerah berkonsentrasi yang lebih rendah (hipotonis), sampai akhirnya diperoleh distribusi molekul homogen. Kecepatan difusi akan semakin besar apabila selisih konsentrasi makin besar, jari jari molekul makin kecil, jarak makin pendek, dan pergerakan molekul makin cepat atau makin besar.

a.2. Difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) yang dibantu oleh protein pembawa . Protein pembawa itu sendiri adalah protein spesifik membran sel, yang diperkirakan memiliki sisi pengikat tertentu yang dapat disamakan dengan sisi aktif enzim. Difusi ini digunakan untuk ion atau molekul tertentu yang tidak dapat melewati membran plasma secara difusi aktif sederhana. Dengan cara difusi ini, beberapa zat yang suka larut dalam lipid dapat melewati membran dua lapis lipid. Ketika molekul glukosa ingin masuk ke dalam sel maka glukosa dilekatkan protein dulu baru gate protein transmembran bisa terbuka.

a.3. Difusi terfasilitasi dengan saluran ion. Pada membran sel terdapat saluran ion atau protein transmembran. Saluran ion akan terbuka apabila terdapat stimulus dari luar sel yang berupa protein. Apabila protein di terima oleh saluran ion, maka terbentuk saluran agar molekul bisa masuk ke dalam sel.

a.4. OsmosisOsmosis adalah suatu proses difusi molekul air melalui membran selektif permeabel. Suatu larutan hipotonik mengandung konsentrasi yang lebih rendah dari bahan terlarut, atau larutan, dibandingkan suatu larutan yang ada sebelumnya. Larutan hipertonik mengandung larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya. Larutan hipertonik mengandung larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya. Molekul air cenderung bergerak latutan hipertonik. Apabila komposisi cairan yang mengelilingi memiliki konsentrasi yang sama sebagai isotonik.Jika suatu sel tanpa dinding, misalnya sel hewan, direndam dalam lingkungan yang isotonik terhadap sel, tidak ada pergerakan netto air melintasi membran plasma. Air mengalir melintasi membran, namun dengan laju yang sama dalam kedua arah. Namun apabila sel tersebut ke dalam larutan yang hipertonik, maka sel akan kehilangan air ke lingkungan, mengerut dan mungkin mati. Namun apabila sel tersebut di ditempatkan dilarutan hipotonik maka air akan masuk ke dalam sel lebih cepat dibandingkan air yang keluar dari sel maka sel akan membengkak serta pecah.

b. Transpor AktifPada transpor aktif terjadi pemompaan materi (ion atu molekul) melewati membran dan melawan gradien konsentrasi. Ada persamaan dan perbedaan mekanisme kerja antara difusi dipermudah dan transpor aktif. Persamaan nya adalah kedua memakai jasa pembawa (karier) dalam mentranspor materi melewati membran. Perbedaannya adalah difusi dipermudah termasuk transpor pasif karena mengikuti gradien konsentrasi, sedangkan transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi. Pada transpor aktif memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi.

b.1. Pompa NaKMenurut Oleg Jardetzky, untuk dapat berperan sebagai pompa, protein pembawa harus memenuhi tiga syarat struktural sebagai berikut:1. Mempunyai rongga yang cukup besar untuk tempat materi yang akan dipompa atau ditranspor2. Dapat berubah dalam dua bentuk konformasi. Rongga bentuk konformasi yang pertama membuka ke bagian dalam dan rongga bentuk konformasi yang kedua membuka ke bagian luar.3. Untuk materi yang akan ditranspor , satu bentuk konformasi mempunyai afinitas yang lebih besar daripada bentuk konformasi yang lain.Transpor aktif memegang peranan penting dalam menjaga konsentrasi molekul di dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi molekul lingkungannya. Sebagai contoh, sel hewan memiliki konsentrasi ion K+ yang lebih tinggi dan memiliki konsentrasi ion Na+ lebih rendah. Membran biologis membantu memelihara keseimbanagan gradien dengan memompa ion Na+ ke luar sel dan ion K+ ke dalam sel.

Langkah langkah pompa NaK sebagai berikut :1. Pengikatan Na+ yang berada di sitoplasma oleh protein pembawa . Pengikatan Na+ yang akan dipompa ke luar sel ini memicu fosforilasi protein pembawa oleh ATP.2. Fosforilasi oleh ATP mengakibatkan perubahan konformasi protein pembawa. Tempat pengikatan ion Na+ yang sebelumnya menghadap ke dalam sel akan berubah menghadap ke luar sel.3. Dengan perubahan konformasi ini, aktifitas Na+ terhadap protein pembawa menjadi rendah sehingga sehingga Na+ mudah dilepaskan atau dipompa ke luar sel. Sebaliknya afinitas K+ terhadap protein pembawa menjadi tinggi sehingga K+ dari luar membran sel diikat.4. Pengikatan K+ oleh protein pembawa ini memicu defosforilasi sehingga gugus fosfat dilepaskan. Pelepasan fosfat akan mengembalikan bentuk konformasi protein pembawa ke bentuk semula5. Pengembalian bentuk konformasi mengakibatkan afinitas K+ terhadap protein pembawa menjadi rendah , sehingga dapat dilepaskan ( dipompa) ke dalam sel6. Setelah K+ dilepas ke dalam se, Na+ yang ada di dalam sel (sitoplasma) segera diikat oleh protein pembawa untuk mengalami proses pemompaan seperti semula . Siklus terus berlangsung tanpa batas.

b.2. Transpor aktif melalui vesikel bisa terjadi dengan endositosit dan eksositosit.Eksositosit terjadi ketika sel menyekresikan molekul biologis tertentu melalui penyatuan (fusi) vesikel dengan membran plasma. Ketika membran vesikel dan membran plasma bersentuhan, molekul lipid pada kedua lapisan ganda menyusun ulang dirinya esndiri sehingga kedua membran berdifussi. Kandungan vesikel kemudian tumpah ke luar sel, smentara membran vesikel menjadi bagian dari membran plasma. Banyak sel sekresi menggunakan eksositosis untuk mengekspor produk, misalnya beberapa sel di pankreas membuat dan menyekresikan insulin ke dalam cairan ekstraseluler melalui eksositosit.4Endositosis terjadi saat sel mengambil molekul biologis dan partikel dengan cara membentuk vesikel baru dari membran plasma.Ada dua jenis endositosit: pinositosis ( mikromolekul atau droplet cairan masuk ke dalam sel melalui suatu proses) dan fagositosit ( makromolekul masuk ke dalam sel). Bagian dari membran mengelilingi mikromolekul atau droplet makromolekul membentuk suatu vesikel. Ketika vesikel sudah tidak ada, membran yang masih tertinggal menutup dengan sendirinya, setelah di dalam sitoplasma, vesikel melepaskan isinya dan molekul-molekul membran mengelilingi vesikel bergabung kembali dengan membran yang lainnya dalam sel. 4

KesimpulanDidalam tubuh manusia terdapat banyak sekali sel yang berfungsi untuk menjalankan proses kimia dalam tubuh. Membran sel merupakan suatu sarana dalam mengatur lalu lintas senyawa yang keluar masuk ke dalam sel. Membran sel terdiri dari membran lipid ganda serta protein. Struktur dalam membran sel memungkinkan zat zat mikro maupun makro masuk ke dalam sel baik dengan proses transportasi aktif maupun transportasi aktif. Transportasi sel ini digunakan sel digunakan untuk memberikan nutrisi dan oksigen selain itu, sel juga menghasilkan produk limbah seperti karbondioksida yang harus dieksresikan.

Daftar Pustaka1. www. Kamusbesarbahasaindonesia.org. Diunduh 15 Desember 2012.2. Sumardjo D. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan program strata I bioeksakta. Jakarta: EGC; 2008.3. Mustahib. Membran sel. Diuduh dari www.biologi.blogsome.com, 19 Desember 2012. 4. Priastini R, Hartono B, Hudyono J. Buku ajar biologi. Edisi ke-2. Fakultas kedokteran Ukrida, 2012. 5. Campbell N A, Reece J B. Biologi . Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga; 2008.

1