proses sosial

7
Nama: Mar’atus Syarifah NIM: B0215038 Kelas: B Proses-Proses Sosial Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amasyarakat. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Proses interaksi didasari pada beberapa factor, antara lain: a. Imitasi: tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang. b. Sugesti: rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional c. Identifikasi: keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya) d. Simpati: suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan

Upload: maratus-syarifah

Post on 09-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

elly m setiadi

TRANSCRIPT

Nama: Mar’atus Syarifah

NIM: B0215038

Kelas: B

Proses-Proses Sosial Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi

kehidupan bersama.

Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling

mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam

amasyarakat.

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan

antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan

kelompok.

Proses interaksi didasari pada beberapa factor, antara lain:

a. Imitasi: tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah

laku dan penampilan fisik seseorang.

b. Sugesti: rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada

orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir

rasional

c. Identifikasi: keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain

yang ditiru (idolanya)

d. Simpati: suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena

penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang

dianut oleh orang yang menaruh simpati.

e. Empati: proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain.

Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.

Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial.

Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik, dapat juga melalui telepon,

telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti

pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang

tersebut.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk:

a. Antara orang-perorangan

b. Antara seseorang dengan suatu kelompok manusia, atau sebaliknya

c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya

Suatu kontak dapat bersifat primer maupun sekunder. Primer terjadi apabila yang

mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka. Sekunder terjadi apabila

terdapat perantara pada suatu hubungan.

Factor yang membuat seseorang menjadi terasing:

a. Sudah diasingkan dengan orang-orang sejak awal atau sejak kecil.

b. Cacat fisik maupuk mental

c. Perbedaan rasa tau kebudayaan.

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan, dan pertikaian,

dan differentiation.

Proses sosial dibagi menjadi dua, yaitu proses asosiatif dan proses disasosiatif.

Proses asosiatif, merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama.

Ada beberapa bentuk:

a. Kerjasama, interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Ada tiga bentuk

kerjasama:

i. Bargaining, suatu perjanjian mengenai tawar menawar atau pertukaran

barang dan jasa antar individu atau antar kelompok.

ii. Cooptation, suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam

kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai

salah satu cara untuk menghindari kekacauan.

iii. Coalition, kombinasi antar dua organisasi atau lebih yang mempunyai

tujuan yang sama.

iv. Joint venture, Kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu

dengan perjanjian pembagian keuntungan menurut porsi masing-masing

yang disepakati.

b. Akomodasi, merupakan proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar individu

dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi:

i. Coercion, yaitu penyelesaian konflik melalui suatu proses yang

dipaksakan.

ii. Compromise, yaitu pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi

tuntutannya, agar tercapai penyelesaian.

iii. Arbitration, yaitu penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dipilih

oleh kedua belah pihak yang bertikai.

iv. Mediation, yaitu penyelesaian suatu konflik dengan mengundang pihak

ketiga yang netral dan berfungsi sebagai penasihat.

v. Conciliation, yaitu usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai

dalam suatu perundingan agar diperoleh persetujuan bersama.

vi. Teoleration, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendirian

masing-masing pihak.

vii. Stalemate, pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan yang

seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam pertentangan.

viii. Adjudication, yaitu penyelesaian suatu konflik di pengadilan.

ix. Gencatan senjata, yaitu penanggulangan konflik untuk jangka waktu

tertentu sambil mengupayakan terselenggarakannya upaya-upaya

penyelesaian konflik.

c. Asimilasi, merupakan proses ke arah peleburan kebudayaan, sehingga masing-

masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.

Factor asimilasi:

i. Toleransi

ii. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

iii. Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang

iv. Keterbukaan golongan penguasa

v. Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya

vi. Perkawinan campuran

vii. Adanya musuh bersama dari luar

d. Akulturasi, merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan

menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya

kepribadian kebudayaan sendiri.

Disosiatif, merupakan bentuk interaksi yang menghasilkan sebuah perpecahan.

Bentuk-bentuk disosiatif:

a. Persaingan, suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial

tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa

menimbulkan ancaman atau benturan fisik. Persaingan ini dapat berbentuk

ekonomi, budaya, kedudukan, dan ras. Persaingan memiliki beberapa fungsi yaitu:

i. Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yag sama-sama menuntut

dipenuhi

ii. Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam masyarakat, paling utama

kepentingan dan nilai dengan menimbulkan konflik

iii. Menyeleksi individu dengan pantas memperoleh kedudukan dan peran yang

sesuai secara kemampuannya

Hasil suatu persaingan dapat berupa kepribadian seseorang, kemajuan, solidaritas,

dan disorganisasi.

b. Kontravensi, adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya

perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi memiliki beberapa tipe, yaitu:

i. Kontravensi antara masyarakat setempat

ii. Antagonism keagamaan

iii. Kontravensi intelektual

iv. Oposisi moral

c. Pertentangan, suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, biasa disertai ancaman atau

kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu,

kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan

terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan

disorganisasi sosial. Penyebab pertentangan bisa terjadi karena perbedaan

pendirian, kebudayaan, kepentingan, dan perubahan sosial. Pertentengan juga

dapat berbentuk pribadi, rasial, antar kelas sosial, politik, internasional, antar

golongan, perubahan kepribadian, harta benda, serta akomodasi, dominasi dan

takluknya salah satu pihak.

Sumber: Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.