proses interaksi sosial

32
INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang akan terjadi disetiap saat dan disetiap tempat. Interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang akan terjadi disetiap saat dan disetiap tempat. Terjadinya interaksi sosial karena manusia pada hakikatnya merupakan mahluk sosial (homosocius). Terjadinya interaksi sosial kerana manusia pada hakikatnya merupakan mahluk sosial (homosocius). Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dan sebagainya. KAJIAN PERHUBUNGAN INTERAKSI YANG BERLAKU DALAM SATU UNIT KELOMPOK Setiap anggota dalam sesebuah kelompok pada kebiasaanya akan melakukan proses interaksi samada antara anggota dengan anggota dari dalam kelompok yang sama atau anggota dengan kelompok yang lain. Untuk menunjukkan dan mengetahui bagaimana proses interaksi berlaku antara anggota dalam kelompok, dan apakah ciri-ciri interaksi dan kesudahan yang berlaku dalam kelompok tersebut, maka satu tinjauan dilakukan untuk mengetahui dengan lebih mendalam kepentingan interaksi dan proses interaksi yang berlaku dalam sesebuah kelompok. TARIKH : 07 FEB 2010

Upload: najwanhayati

Post on 20-Jun-2015

2.627 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES INTERAKSI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang akan terjadi disetiap saat dan

disetiap tempat. Interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang akan terjadi disetiap

saat dan disetiap tempat. Terjadinya interaksi sosial karena manusia pada hakikatnya

merupakan mahluk sosial (homosocius). Terjadinya interaksi sosial kerana manusia pada

hakikatnya merupakan mahluk sosial (homosocius).

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan

kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk

hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang

menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan

sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-

mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum,

dan sebagainya.

KAJIAN PERHUBUNGAN INTERAKSI YANG BERLAKU DALAM SATU UNIT KELOMPOK

Setiap anggota dalam sesebuah kelompok pada kebiasaanya akan melakukan proses

interaksi samada antara anggota dengan anggota dari dalam kelompok yang sama atau

anggota dengan kelompok yang lain. Untuk menunjukkan dan mengetahui bagaimana proses

interaksi berlaku antara anggota dalam kelompok, dan apakah ciri-ciri interaksi dan kesudahan

yang berlaku dalam kelompok tersebut, maka satu tinjauan dilakukan untuk mengetahui dengan

lebih mendalam kepentingan interaksi dan proses interaksi yang berlaku dalam sesebuah

kelompok.

TARIKH : 07 FEB 2010

MASA : 11.15 -11.45 MALAM

TEMPAT : UP TOWN SG.PETANI, KEDAH

KELOMPOK KAJIAN: PENJUAL KASUT

Page 2: PROSES INTERAKSI SOSIAL

RAJAH SOSIOGRAM INTERAKSI PENJUAL KASUT

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan sebagai

proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun

antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-

kelompok manusia terjadi anatara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya

tidak menyangkut peribadi anggota-anggotanya.

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat.

Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan

dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila

terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila

manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak

berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.

. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam kelompok kajian setelah kajian selama 30 minit

dilakukan, apabila PK-A telah mendominasi interaksi dalam proses interaksi yang berlaku dan

Page 3: PROSES INTERAKSI SOSIAL

seterusnya menjadi pemimpin atau ketua dalam kelompok tersebut. Selain itu, PK-B pula

kebanyakannya hanya berinteraksi jika terdapatnya penyoalan atau perkara yang perlu

diterangkan kepada kelompok pembeli yang diwakili oleh BKM-A, BKM-B dan BKM-C.

Manakala PK-A masih menjadi ketua dan menguasai interaksi yang berlaku dalam kelompok

PK dan BKM. Selain itu, dapat diperhatikan bahawa setiap ahli dalam kelompok BKM, ketiga

tiga ahli tersebut akan menjalankan interaksi jika hanya jika persoalan ditanya daripada

kelompok penjual kasut iaitu kelompok PK Setelah diperhatikan, diakhir kajian didapati bahawa

individu dari kelompok penjual kasut iaitu PK-A tetap menguasai interaksi tersebut sehingga

pembelian dapat dibuat oleh ahli kelompok pembeli iaitu BKM-A.

Hal ini dengan jelas dapat diperhatikan bahawa proses interaksi antara kelompok PK

dan BKM yang melakukan proses interaksi tawar-menawar tersebut berlaku disebabkan oleh

beberapa faktor yang membawa kepada berlakunya proses interaksi antara setiap ahli dalam

kelompok PK iaitu PK-A dan PK-B degan ahli dari kelompok BKM, iaitu BKM-A, BKM-B, dan

BKM-C. dan antara kelompok dengan kelompok. Peranan ahli dalam kelompok amat penting.

Hal ini kerana, mengelak dari berlakunya penyingkiran (ALIEN) terhadap ahli yang terlibat

dalam proses interaksi sosial ini. Hal ini dapat dilihat dalam interaksi sosial yang dijalankan

antara kelompok PK dan BKM ini, dimana ahli dari kelompok BKM iaitu BKM-C telah mengalami

proses penyingkiran atau “alienasi”. Perkara ini terjadi apabila BKM-C hanya berinteraksi jika

terdapatnya pertanyaan dari ahli dalam kelompok tersebut. BKM-C menjadi ahli yang pasif

dalam proses interaksi yang berlaku antara dua kelompok BKM dan PK tersebut.

Faktor- Faktor Berlakunya Proses Interaksi

Imitasi

Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk

mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.

CONTOH : PK-A dan PK-B memulakan interaksi dengan melakukan laungan suara yang

kuasa untuk menarik minat pelanggan terhadap produk jualannya.

Page 4: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu

sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

CONTOH: PK-A memberikan pendapat kepada ahli-ahli kelompok BKM mengenai jaminan

dan keistimewaan kasutnya. Dan sikapnya yang sentiasa berinteraksi untuk

meyakinkan kelompok BKM.

Identifikasi

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang

untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi,

karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

CONTOH: Faktor ini dapat dilihat apabila ahli BKM-A turut memberikan respon kepada

segala promosi yang diutarakan PK-A, dan bertukar tukar pendapat bagi

mendapatkan kualiti dan harga yang baik. PK-B juga mempunyai faktor ini. Hal

ini kerana PK-B juga turut memyakinkan dan mempromosikan kasut tersebut

kepada ahli- ahli lain dalam kelompok pembeli BKM setelah mendapati PK-A

Berjaya menguasai interaksinya terhadap BKM-A.

Proses simpati

Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak

lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun

dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja

sama dengannya.

CONTOH : PK-B melakukan interaksi dengan BKM-C iaitu hanya menjadi ahli pasis dalam

proses interaksi antara kelompok itu berlaku.

Page 5: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan

antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.

Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :

Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu

antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antara kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat

pula bersifat langsung maupun tidak langsung.

Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-

perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian

memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango

(yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik,

kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu

berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi,

orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa

hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.

Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :

Adanya orang perseorangan

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya.

Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat

yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.

Ada orang perseorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya

Kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya

berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memkasa

anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.

Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Page 6: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan

parpol yang ketiga di pemilihan umum.Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata

tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang

bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sengangkan yang bersifat negatif mengarah

pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak perimer terjadi apabila yang

mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder

memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-hubungan

yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dan

sebagainya

Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku

orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan

apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian

memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok

manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu

kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.

Kehidupan yang Terasing

Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap

suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai dengan

ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan

terasing dapat disebaban karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari

hubungan dengan orang-orang lainnua. Padahal perkembangan jiwa seseorag banyak

ditentuan oleh pergaulannya dengan orang lain.

Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salat satu

indrany. Dari beberapa hasil penelitian, ternyata bahwa kepribadian orang-orang mengalami

banyak penderitaan akibat kehidupan yang terasing karena cacat indra itu. Orang-orang cacat

tersebut akan mengalami perasaan rendah diri, karena kemungkinan-kemungkinan untuk

Page 7: PROSES INTERAKSI SOSIAL

mengembangkan kepribadiannya seolah-olah terhalang dan bahkan sering kali tertutup sama

sekali.

Pada masyarakat berkasta, dimana gerak sosial vertikal hampir tak terjadi, terasingnya

seseorang dari kasta tertentu (biasanya warga kasta rendahan), apabila berada di kalangan

kasta lainnya (kasta yang tertinggi), dapat pula terjadi.

BENTUK-BENTU INTERAKSI SOSIAL

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan

(competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict).

Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut

hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti

kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai

bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak

perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama

yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai

pada akomodasi. Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut

mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

Proses-proses yang Asosiatif

Kerja Sama (Cooperation)

Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk

mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang

apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran

bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim

yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam

perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja

sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.

Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-

group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah

kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.

Page 8: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang

menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat

yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk

memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-

kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam

kerjasama yang berguna”

Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi

nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :

Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta

Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil

perintah atasan atau penguasa

Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu

Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur

dari sistem sosial.

Terdapat 5 bentuk kerjasama :

Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong

Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-

jasa antara 2 organisasi atau lebih. Contohnya:

Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam

kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara

untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang

bersangkutan

Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai

tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk

sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai

struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama

Page 9: PROSES INTERAKSI SOSIAL

adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah

kooperatif.

Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya

pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dan sebagainya

Akomodasi

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujuk pada suatu keadaan dan

yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu

keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia

dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk

meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para

sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama

artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau

kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk

mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan

pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan

kepribadiannya.

Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :

Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat

perbedaan paham

Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara

temporer

Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah

akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada

masyarakat yang mengenal sistem berkasta.

Page 10: PROSES INTERAKSI SOSIAL

mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk Akomodasi

Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya

paksaan

Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi

tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang

berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak

yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.

Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai

kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan

pertentangannya.

Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

Hasil-hasil Akomodasi

Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat - Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah

berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten

yang akan melahirkan pertentangan baru.

Menekankan Oposisi - Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan

suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain

Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda

Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan

yang berubah

Page 11: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Perubahan-perubahan dalam kedudukan

Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya

benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-

usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau

kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan

tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan

bersama.

Proses Asimilasi timbul apabila:

Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya

orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan

intensif untuk waktu yang lama sehingga

kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing

berubah dan saling menyesuaikan diri.

Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi

yang asimilatif) bila memiliki syarat-syarat berikut:

Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak

yang lain tadi juga berlaku sama

interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-

pembatasan

Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer

Page 12: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola

tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang

mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus

dicapai dan dikembangankan.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :

Toleransi

kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi

sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat

persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

perkawinan campuran (amaigamation)

adanya musuh bersama dari luar

Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi

Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat

kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan

itu seringkali menimbulkan faktor ketiga

perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi

perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi

daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.

Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah

dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi

Page 13: PROSES INTERAKSI SOSIAL

In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group

Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada

kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.

Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan

minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa

faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-

pertentangan pribadi.

Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola

adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi.

Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu

penting dan menonjol.

Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya

dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya

ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat

diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai

tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap

hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-

proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu :

Persaingan (Competition)

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana

individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang

kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan

maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam

prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan

mempunya dua tipe umum :

Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini

dinamakan rivalry.

Page 14: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing

untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

Bentuk-bentuk persaingan :

Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan

jumlah konsumen

Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan,

pendidikan, dst.

Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam

kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang

mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.

Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn

ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :

Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif

Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa

medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.

Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan

berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai

dengan kemampuannya.

Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)

Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini :

Kerpibadian seseorang

Page 15: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan

memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.

Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan

saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai

keserasian.

Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan

mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.

Kontraversi (Contravetion)

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara

persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan

Howard Becker ada 5 :

yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan

menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana

yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-

maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian

pada pihak lain, dst.

yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain

yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.

yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.

Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan,

provokasi, intimidasi, dan sebagainya.

Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :

Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah

mengalami perubahan yang sangat cepat

Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.

Page 16: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan

minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam

lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dan sebagainya

Tipe Kontravensi :

Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :

Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)

Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity

struggle)

Antagonisme keagamaan

Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar

belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya

Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.

Pertentangan (Pertikaian atau conflict)

Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-

ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan

pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu

pertentangan atau pertikaian. Sebab musabab pertentangan adalah :

Perbedaan antara individu

Perbedaan kebudayaan

perbedaan kepentingan

perubahan sosial.

Page 17: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara

kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa

akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:

Pertentangan pribadi

Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya

perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan

Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan

kepentingan

Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu

masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat

Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan

kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara

Akibat-akibat bentuk pertentangan

Tambahnya solidaritas in-group

Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu,

akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.

Perubahan kepribadian para individu

Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia

Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial

disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.

Page 18: PROSES INTERAKSI SOSIAL

KELOMPOK SOSIAL

Definisi dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial

Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang

saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Berikut ini adalah engertian

kelompok sosial dari beberapa ahli. Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan

atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara

mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Paul B. Horton dan Chester L.

Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran

akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Menurut George Homans, kelompok adalah

kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk

membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.

Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial

apabila memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut.

b. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada

kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.

c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.

d. Memiliki kepentingan bersama.

e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :

a. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia

yang lain.

b. Memiliki struktur sosial

Page 19: PROSES INTERAKSI SOSIAL

c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.

d. Memiliki faktor pengikat.

e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial

kecil dan kelompok sosial besar.

PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL

1. Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

a. Dorongan untuk mempertahankan hidup

b. Dorongan untuk meneruskan keturunan

c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

2. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

a. Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan

b. Kesatuan Religius

c. Kesatuan Teritorial (Community)

d. Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)

C. Klasifikasi Kelompok Sosial

Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota. Istilah ini dipopulerkan

oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.

Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih

sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja

diantara para anggota kelompok.

Page 20: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks

dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling

ketergantungan antaranggota.

Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.

Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies

a. Gemeinschaft (Paguyuban)- Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan

erat dan intim.

b. Gesellschaft (Patembayan)- Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara

dan semu.

Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri

a. In-Group

b. Out-Group

Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.

a. Kelompok Primer

Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan

memiliki perasaan kebersamaan.

b. Kelompok Sekunder

Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan

yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.

Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan

a. Kelompok Formal

Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja

diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional

yang berhubungan.

Page 21: PROSES INTERAKSI SOSIAL

b. Kelompok Informal.

Kelompok informal adalah kelompok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat

erat dan intim

DINAMIKA KELOMPOK

Pengertian Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi

atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah

kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.

Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih

individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain

dan berlangsung dalam situasi yang dialami.

Fungsi Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam

sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi

persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan

orang lain.)

2. Memudahkan segala pekerjaan.

(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan

mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat,

efektif dan efesian.

(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai

keahlian)

4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat

(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang

sama dalam masyarakat)

Page 22: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok

Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun

memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam

kelompok tersebut.

Kelebihan Kelompok

• Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi &

pendapat anggota yang lain.

• Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya

dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok

• Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah

disepakati kelompok.

Kekurangan Kelompok

Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau

jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas

pertemuan.

Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan

• Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya

terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan

kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan

• Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat

yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.

• Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling

membutuhkan bantuan.

Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa

kelompok, yaitu:

a) Anggota Psikologis

Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma

Page 23: PROSES INTERAKSI SOSIAL

b) Anggota Marginal

Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak

ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.

c) Anggota Pemberontak

Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima

norma yang ada.

Page 24: PROSES INTERAKSI SOSIAL

KESIMPULAN

Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau

motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. Seperti yang terlihat

dalam rajah berikut:

Interaksi dalam kelompok adalah perkara yang amat penting dalam pembentukan

kelompok. Hal ini kerana, dari kajian yang dijalankan, interaksi yang baik antara ahli

dalam kelompok dan interaksi yang berkesan, berhemah dan baik pertuturannya

diantara kelompok dengan kelompok dapat mengeratkan serta menjadikan interaksi

tersebut sebagai salah satu medium yang membawa kepada pengembangan kelompok.

Hal ini kerana, pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi

yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk

memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang

terjadi akan membentuk sebuah kelompok.

PerasaanPerasaan

MotivasiMotivasi

TujuanTujuan

InterakasiInterakasi

PembentukanPembentukan

Perpecahan

Penyesuaian

Perubahan

Page 25: PROSES INTERAKSI SOSIAL

Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-

masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang tidak berkesan

yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan

lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat

sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota

kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah

terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi malah menjadi lebih

kukuh dan dinamika.