proses produksi

Upload: ikhbar-abdurohman

Post on 11-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Proses Produksi pada Pabrik Gula

TRANSCRIPT

PROSES PRODUKSIPada pelaksanaan proses produksi gula di pabrik, mulai dari bahan baku tebu sampai menjadi gula dilakukan proses secara berurutan dari awal sampai akhir. Proses produksinya melalui berbagai tahapan sebagai berikut.1. Stasiun Gilingan2. Stasiun Pemurnian3. Stasiun Penguapan4. Stasiun Kristalisasi

1. Stasiun GilinganStasiun Gilingan merupakan suatu kegiatan pemerahan tebu untuk memisahkan nira (sari tebu) secara maksimal dengan kehilangan gula dalam ampas yang sangat minimal. Pada Stasiun Gilingan terdapat proses secara bertahap melalui alat atau mesin guna mendapatkan nira yang maksimal. Tahapan-tahapannya sebagai berikut.a. Crane TebuCrane Tebu ini berfungsi sebagai alat yang mengangkat tebu dari lori atau truk ke meja tebu yang di atur oleh operator. Crane Tebu ini berjumlah dua. Masing-masing Crane Tebu memiliki kemampuan maksimal mengangkat tebu seberat 8 ton. Cara kerja dari Crane Tebu ini yaitu operator akan mengikat tebu dengan rantai yang terhubung dengan Crane Tebu dan menekan tombol kontrol untuk mengangkut tebu ke atas meja tebu. Selanjutnya operator menekan tombol untuk melepaskan katrol pengikat sehingga tebu terlepas di meja tebu.b. Meja Tebu (Cane Feeding Table)Meja Tebu berfungsi sebagai tempat penampungan tebu siap giling yang diangkat oleh Crane Tebu dari lori atau truk sebelum masuk ke Pisau Tebu I melalui Perata Tebu (Cane Leveller) dan Krepyak Tebu (Cane Carrier). Perata Tebu (Cane Leveller) digunakan untuk meratakan tebu pada Meja Tebu agar pengaturan pemasukan tebu ke Krepyak Tebu (Cane Carrier) dapat berjalan secara teratur. Krepyak Tebu (Cane Carrier) merupakan alat untuk membawa tebu dari meja tebu menuju Pisau Tebu I. Pada Meja Tebu ini berjumlah dua yang saling berhadapan yang terpisah oleh Cane Carrier dan masing-masing Meja Tebu memiliki Perata Tebu (Cane Leveller). Meja Tebu ini dapat menampung tebu maksimal seberat 8 ton.c. Pisau Tebu IProses selanjutnya setelah dari Meja Tebu, tebu di bawa oleh Cane Carrier ke Pisau Tebu I yang berfungsi sebagai alat untuk mencacah dan memotong tebu hingga menjadi potongan-potongan yang kecil agar mudah dalam proses pemerahannya. Hasil cacahan tebu pada Pisau Tebu I masih tergolong kasar karena jarak pisau dengan Cane Carrier lebar yang jaraknya 50 cm.

d. Pisau Tebu IIPada alat ini fungsinya sama dengan Pisau Tebu I, yang membedakan jarak Pisau dengan Cane Carrier jaraknya lebih dekat sekitar 2,5 cm. Hasil cacahan tebu pada Pisau Tebu II lebih halus dari sebelumnya.e. Hammer ShredderHammer Shredder merupakan alat yang berfungsi sebagai alat pengahancur tebu menjadi ukuran yang lebih kecil agar memudahkan pemerahan nira pada gilingan secara optimal. Hasil dari alat ini berupa serabut tebu yang akan diproses lanjut pada Gilingan I melalui Elevator.f. Gilingan IGilingan merupakan alat pemerahan nira tebu (serat tebu) sehingga terpisah dari ampas. Pada Glingan I bertujuan untuk memerah ampas pertama kali dan nira hasil perahan ini dinamakan Nira Perahan Pertama (NPP). Nira tersebut dialirkan ke bak nira mentah gilingan, sedangkan ampas dari Gilingan I dilanjutkan ke Gilingan II.g. Gilingan IIPada Gilingan II, ampas dari Gilingan I dimasukkan ke Gilingan II melalui Cakar Ampas I (Intermediate Carrier I) yang sudah di campuri air imbibisi dari nira perahan Gilingan IV. Intermediate Carrier merupakan alat untuk membawa ampas antar gilingan seperti elevator yang memiliki cakar-cakar untuk mengangkut ampas tebu. Air imbibisi merupakan air maupun campuran nira pada ampas yang akan masuk ke alat gilingan. Air imbibisi ini bersuhu 80C yang berasal dari bak air imbibisi yang dipompa melalui pipa penyemprotan dengan debit yang telah ditentukan. Tujuan dari pemberian air imbibisi yang bersuhu 80C ini untuk mempercepat pencampuran dan pelarutan nira dengan air yang masih tertinggal dalam ampas secara maksimal. Ampas akhir diharapkan mengandung gula yang rendah karena jika hal itu tercapai maka proses pemerahan berjalan dengan baik. Nira pada Gilingan II dialirkan ke bak nira mentah gilingan melalui penyaringan dan ampas dari gilingan II dilanjutkan ke Gilingan III.h. Gilingan IIIPada Gilingan III, ampas dari Gilingan II dibawa dengan Intermediate Carrier II (IMC II) ke Gilingan III dan diberi air imbibisi sebelum diperas di gilingan IV.i. Gilingan IVPada Gilingan IV, ampas dari Gilingan III sudah diberi imbibisi air panas dan digiling pada Gilingan IV. Hasil nira digunakan untuk imbibisi Gilingan II dan ampas dari Gilingan IV dibawa ke ketel melalui Conveyor untuk bahan bakar ketel (Boiler). Conveyor merupakan alat untuk mengangkut atu memindahkan barang ke satu tempat ke tempat yang lain. Ketel (Boiler) merupakan alat untuk menghasilkan uap air yang akan digunakan sebagai pemanasan atau tenaga gerak. Nira yang terdapat di Gilingan I dan II dipompa menuju saringan nira mentah sehingga nira akan tersaring dan terpisah dari kotoran. Selanjutnya nira tersaring dipompa menuju timbangan nira mentah dan diproses lanjut pada Stasiun Pemurnian.