proses produksi logam

Upload: m-hafiz-kirgy-pratama

Post on 17-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pengantar proses manufaktur

TRANSCRIPT

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Manufaktur

    Teknik manufacturing merupakan perancangan proses produksi sebuah

    produk. Teknik produksi atau manufaktur mempelajari semua hal yang

    berhubungan dengan proses produksi, termasuk beberapa fungsi dibawah ini

    (Turner, 2000:53), yaitu :

    1. Mengevaluasi dapat tidaknya suatu produk diproduksi.

    2. Memilih jenis dan menentukan parameter dari proses produksi tersebut,

    seperti komponen yang digunakan, alat potong, kedalaman pemotongan dan

    lain-lain.

    3. Merancang peralatan pembantu pekerjaan yang berfungsi untuk ,emja,in dan

    mengatur posisi dari benda kerja pada saat berlangsungnya proses produksi.

    4. Mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk produksi sebuah komponen dari

    sebuah produk.

    5. Menjamin qualitas dari produk yang diproduksi.

    Disamping beberapa fungsi diatas terdapat beberapa aktifitas yang termasuk

    operasi produksi yang berhubungan dengan perencanaan dan control produksi

    adalah membuat analisa persediaan an membuat perencanaan kebutuhan

    komponen.

  • 27

    Saat ini perkembangan danperubahan teknik produksi ini sangat cepat. Untuk

    meningkatkannya lagi merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Dimasa

    yang akan datang seorang engineer akan menghabiskan 5%-25% dari waktunya

    untuk mempelajari teknologi baru. Komputerisasi, sistem pengendalian yang

    terintegrasi dan koordinasi kegiatan manufaktur merupakan area yang sangat

    cepat mengalami perubahan.

    2.2 Interaksi Desain Produk Produksi.

    Rekayasa proses adalah teknik yang memperhatikan desain dari proses

    produksi yang digunakan dalam proses manufaktur sebuah produk, terdapat 6

    urutan langkah yang harus dilakukan (Turner 2000:56) yaitu :

    1. Menentukan struktur produk yang harus dibuat.

    2. Menaksir kemampuan proses produksi dari masing-masing komponen.

    3. Mencatat senua proses masing-masing komponen.

    4. Mengevaluasi biaya yang ditimbulkan oleh masing-masing alternative

    produksi.

    5. Menentukan urutan tiap-tiap operasi yang harus dilakukan.

    6. Mendokumentasikan proses tersebut.

    Desain Produk memerlukan seseorang yang mengembangkan dan

    mengevaluasi kemampuan suatu komponen untuk diproduksi sesuai dengan

    fungsinya. Karakteristik komponen tersebut, ukuran, bentuk kekuatan, keandalan,

  • 28

    keamanan dan lain-lain, dievaluasi dengan menggunakan ilmu fisika, kekuatan

    suatu material, tribologi, dan seterusnya serta seringkali menggunakan analisis

    computer. Rekayasa manufactur (Manufacturing Engineering) membuat dan

    mengevaluasi biaya untuk memproduksi sebuah komponen dan menggunakan

    pengetahuannya terhadap biaya, kemampuan dan keterbatasan berbagai metode

    pengolahan yang tersedia untuk memproduksi komponen tertentu disamping

    terhadap alat potong, mesin, tingkat keahlian tenaga kerja, kesamaan proses

    dengan komponen lain dan lain sebagainya (Turner 2000: 54).

    Dalam berbagai operasi produksi, beberapa variasi dalam ukuran

    komponen yang diproduksi dapat saja terjadi karena berbagai hal, misalnya

    karena alat yang digunakan, kesalahan operator, dan variasi material. Rentang

    ukuran komponen yang masih diijinkan yang tidak akan mengurangi fungsi

    komponen dan keandalannya disebut sebagai toleransi produk.toleransi ini

    merupakan variasi pada masing-masing produk yang masih dapat diterima.

    Perancang komponen, yaitu orang yang paling mengerti tentang fungsi dari

    produk tersebut, akan menginginkan toleransi sekecil-kecilnya untuk menjamin

    produk tersebut dapat berfungsi sebaik-baiknya. Orang teknik produksi, orang

    yang sangat peduli dengan biaya produksi, menginginkan toleransi yang sebesar-

    besarnynya karena akan memberikannya banyak pilihan dalam menentukan

    proses produksi yang akan digunakan untuk memproduksi komponen tersebut.

    Dengan semakin banyaknya pilihan, akan memungkinkan untuk melakukan

  • 29

    pengurangan biaya produksi, kadang, desainer produk juga memberikan toleransi

    produk yang sangat ketat karena dia tidak peduli dengan biaya yang dibutuhkan

    untuk memproduksi produk dengan toleransi yang sangat ketat atau tidak

    kemampuan suatu mesin untuk memproduksi suatu konfigurasi yang tidak biasa.

    Seringkali, orang teknik produksi akan mengansumsikan bahwa toleransi yang

    sangat ketat an konfigurasi yang tidak biasa ini adalah suatu yang penting

    (padahal sebenarnya tidak). Hal ini hanya akan menambah biaya produksi yang

    sebenarnya tidak penting.

    Idealnya, seorang ahli teknik produksi seharusnya mendesain produk dari

    awal untuk mengetahui dapat tidaknya suatu produk diproduksi. Jika interaksi

    antar desainer dengan orang teknik produksi dapat dilakukan dari awal, maka

    seharusnya orang teknik produksi dapat menginformasikan dari awal biaya yang

    dibutuhkan untuk membuat sebuah komponen kepada desainer produk. Dengan

    informasi ini, seorang desainer akan dapat terhindar dari biaya produksi yang

    tinggi. (Turner 2000:55)

    2.3 Computer Aided Design.

    Dengan menggunakan Computer Aided Desain (CAD) pada grafik

    terminal, seorang engineer bisa mendapatkan ukuran komponen, menganalisa

    tegangan dan faktor-faktor lainnya, melakukan simulasi performansi mekanik,

    dan jika diinginkan secara otomatis membuat gambar teknik. Proses akan

  • 30

    mengahasilkan basis data desain, yang terdiri dari data geometri (ukuran) dan data

    non-geometri seperti bills of material, kebutuhan peralatan, dan data-data lain

    yang berguna bagi pengguna esain data basis. Sedangkan kategori dari computer

    aided design (Turner 2000:344) adalah sebagai berikut :

    1. Pengembangan Desain Desain Gambar dibuat pada terminal grafik dari

    elemen geometri dasar, seperti garis, tutuk, kerucut, lingkaran yang

    ditambahkan, dikurangi, dipotongkan, atau ditransformasikan dalam bentuk

    lainnya membentuk ikuran geometris yang diinginkan.

    2. Analisis Desain - Jika desain telah selesai dikerjakan, engineer sekarang

    membuat rangkaian analisa. Paket analisa yang diterima dari stasiun kerja

    grafik digunakan untuk menghitung bagian-bagian desain (berat, volume,

    pusat-pusat gravitasi, area permukaan dan lain-lain) dan untuk menganalisa

    tegangan, bagian-bagian dari transfer tekanan, dan factor menarik lainnya.

    Software untuk menganalisa elemen langsung merupakan salah satu paket

    yang sering disediakan untuk melakukan analisis desain. Dengan

    menggunakan teknik ini komponen dibagi-bagi menjadi jaringan dari

    elemen-elemen sederhana yang digunakan oleh komputer untuk menghitung

    tekanan, pembelikkan, dan karakteristik structural lainnya. Dalam

    pengertian ini engineer dapat memperhatikan bagaimana komponen yang

    diajukan dapat diatur dan dimodifikasi jika perlu untuk mendapatkan sifat-

  • 31

    sifat yang diinginkan. Dalam hal ini, engineer mengabaikan biaya

    pembuatan model fisik dan prototype.

    3. Simulasi Desain Prosedur analisis desain yang telah dijelaskan diatas

    dapat dikembangkan menjadi model sistem yang lengkap dan performansi

    produk total dapat dievaluasi. Soft ware untuk simulasi dan animasi

    digunakan untuk mempelajari pola pergerakan komponen dan untuk

    menganalisa mekanisme yang lebih lengkap.

    4. Peninjauan kembali dan Evaluasi Desain Setelah selesai dianalisis dan

    disimulasikan, beberapa aspek dari keakuratan desain dapat diperiksa dalam

    terminal grafik CAD. Pemeriksaan yang dapat langsung ikut campur dalam

    peninjauan ulang desain membantu mengurangi resiko dua/ lebih komponen

    dalam sistem assembly menempati tempat yang sama dalam waktu yang

    sama. Pemeriksaan rutin bentuk dan dimensi disediakan untuk menolong

    mengurangi kemungkinan kesalahan ukuran. Paket-paket soft ware saat ini

    telah banyak tersedia yang membantu menetapkan kemampuan produksi

    dari desain.

    5. Pembuatan konsep secara otomatis Sebagian besar sistem CA sesyai

    dengan perintah yang diberikan, akan secara otomatis membuat cetakan

    gambar teknik untuk digunakan dalam perencanaan proses dan dalam sistem

    manufacturing. Beberapa keistimewaan yang dapat secara otomatis

    membuat konsep sisrtem adalah pemberian ukuran secara otomatis (telah

  • 32

    disebutkan sebelumnya), pembentukan pandangan potongan tertentu,

    penggarisan silang, memberikan skala pada gambar, an pandangan sudut.

    6. Perbaikan dan Modifikasi Desain Rancangan engineering selanjutnya

    dimodifikasi. Basis data CAD akan mengijinkan desain diperbaiki untuk

    modifikasi, pengembangan analisa lebih lanjut, dan seterusnya. Jika tipe

    group technology dari klasifikasi komponen dan sistem pemberian kode

    telah dimasukkan dalam sistem CAD/CAM, desainer dapat menggunakan

    sistem klasifikasi dan pemberian kode untuk memperbaiki desain komponen

    yang telah ada yang akan menimbulkan kemungkina desain baru. Mungkin

    esain yang telah ada dapat dimodifikasi untuk mendapatkan fugsi-fungsi

    yang dibutuhkan dari komponen baru.

    Sistem CAD terdiri dari soft ware dan hard ware. Hard ware CAD

    biasanya terdiri dari computer, satu atau lebih terminal desain grafik, key boar

    (alphanumeric, numerical keypad, dan function keypad), lembar catatan digital,

    pulpen bercahaya, peralatan penyimpanan disket yang besar, dan fasilitas untuk

    menentukan koordinat suatu titik. Komputer mungkin merupakan bagian utama

    yang melayani kumpulan berbagai terminal desain, yang mungkin berbentuk

    komputerkecil yang melayani 4 sampai 6 terminal desain, atau stasiun kerja

    desain CAD yang berdiri sendiri. Software CAD umumnya terdiri dari paket

    grafik computer khusus dan berbagi variasi program software, sesuai dengan tipe

    dari manufaktur yang terlibat, konisi dari lini produk, dan kebutuhan konsumen.

  • 33

    2.4 Manajemen Proyek

    Ketika kita memikirkan sebuah tim proyek, dengan segera kita mengingat

    tentang sebuah tim olah raga. Konsep tentang relasi dalam tim, seperti

    mempunyai kejiwaan pada tim, sering sekali diperlihatkan dalam konsep tim olah

    raga keseharian, seperti pelatih selalu memberi petunjuk kepada atletnya, bila

    sedang makan bersama mereka memperbincangkan berbagai macam strategi

    untuk mengalahkan lawan.

    Sangat disayangkan pengertian tim dalam bidang olah raga tidak sama

    dengan pengertian tim dalam proyek, karakteristik tim dalam olah raga adalah

    jelas, yaitu peraturan dalam sebuah pertandingan yaitusangat jelas yaitu menang,

    agarmenang seorang atlet harus jujur, inti dari permainan secara tim sangat jelas,

    harus dapat bersatu dalam tim memenangkan sebuah pertandingan.

    Proyek pada kenyataannya mempunyai karakteristik yang kabur, kadang

    hanya sedikit saja peraturan-peraturan yang jelas dalam menjalankan sebuah

    proyek, tujuan dari sebuah proyek kadang sering sekali kabur dari tujuan

    awalnya, biasanya diakibatkan karena proyek tersebut mempunyai berbagai

    macam tujuan yang saling bertabrakan satu sama lain, struktur anggota proyek

    kadang berubah karena anggota dari tim tersebut sangat dibutuhkan untuk

    pekerjaannya yang normal. Peraturan antar anggota pun tidak jelas.

  • 34

    Sebuah kunci kesuksesan dalam satu proyek profesional adalah bagaimana

    menciptakan semangat kebersamaan tim dalam lingkungan tim tersebut. Keadaan

    normal dalam satu tim, sebagai contoh, kedekatan antar tim, pengenalan tim

    terhadap lingkungan, kemampuan dari pimpinan tim dan anggota saling

    memotivasi, hal-hal tersebut yang jarang kita temui dalam suatu proyek (Frame,

    1994: 73)

    2.5. Ekonomi Teknik

    Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek

    ekonomi dalam teknik, yang terdisi dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan

    manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan

    untu menganalisis penggunaan-penggunaan alternative terhadap asset-aset fisik

    dan operasi suatu organisasi. (L. Grant, 1994:6)

    2.5.1. Tujuan Perusahaan

    Perusahaan secara keseluruhan, baik sekla kecil menengah maupun

    besar sesungguhnya memiliki tujuan primer yang sama, yaitu menghasilkan laba,

    meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, managemen dan karyawa,

    berkesinambungan, bertumbuh, dan menyediakan produk spesifik untuk

    menjawab kebutuhan tertentu masyarakat. Sejalan dengan itu, Levy dan Sarnat (

    1990:2 ) merinci tujuan perusahaan menjadi delapan macam yaitu :

  • 35

    1. Memaksimalkan laba

    2. Memaksimalkan penjualan

    3. Mempertahankan eksistensi perusahaan

    4. Mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan

    5. Mencapai pangsa pasar tertentu

    6. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan

    7. Kedamaian internal atau adanya pertentangan diantara jajaran

    management

    8. Memaksimalkan kesejahteraan management

    Tanpa mengurangi maksud dan tujuan perusahaan yang telah

    dikemukakan diatas, pada dasarnya, tujuan umum perusahaan dibagi menjadi :

    1. Tujuan memaksimalkan laba

    2. Tujuan memaksimalkan nilai perusahaan

    Tujuan memaksimalkan laba biasanya dihubungkan dengan skala waktu

    jangka pendek, yaitu bagaimana mendayagunakan kapasitas perusahaan yang

    tersedia saat ini seoptimal mungkin, diikuti dengan pengendalian biaya seefektif

    mungkin, sehingga laba yang diperoleh adalah maksimal. Disamping itu, keadaan

    yang dihadapi oleh pengambil keputusan atau management tergolong kondisi

    yang pasti. Lain halnya dengan tujugan maksimalisasi nilai perusahaan. Tujuan

    ini merupakan sasaran jangka panjang, yaitu bagaimana memperbaiki kinerja

  • 36

    perusahaan sehingga kinerja baik yang itu mendorong naiknya harga saham

    dibursa dan pada akhirnya menaikkan nilai perusahaan.

    Tidak dapat diingkari bahwa tujuan menghasilkan laba adalah tujuan

    mendasar semua perusahaan. Bahkan kinerja manajemen selalu diukur dari

    kemampuannya untuk memperoleh laba. Laba usaha, selain berguna sebagai

    sumber internal dari kegiatan pembentukan moda, juga merupakan sumber yang

    akan dipakai untuk menetapkan deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang

    saham perusahaan.

    Maksimalisasi laba tersebut dapat dielaborasi secara fungsional sebagai

    berikut :

    Laba : Hasil penjualan Biaya Tetap Biaya Variabel

    Misalkan P = a bQ, maka

    2)(

    aQaQPQQbQaPQ

    ==

    2.5.2. Investasi

    Investasi adalah kebutuhan modal yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam

    pendirian perusahaan dimana modal yang dibutuhkan merupakan modal awal

    dalam mendirikan sesuatu seperti investasi perusahaan, investasi benda bergerak,

    investasi benda tidak bergerak dan sebagainya.

    Istilah modal (capital) menyatakan kekayaan dalam bentuk uang atau

    barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak kekayaan.

  • 37

    Investasi perusahaan tewrdiri darijumlah modal sendiri dan jumlah pinjaman

    bank. Jumlah modal sendiri merupakan biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk

    mendirikan perusahaan, jumlah modal tersebut dibagi-bagi menjadi lembaran-

    lembaran saham yang dijual kepada para investor yang berminat. Sedangkan

    jumlah pinjaman bank dilakukan jika yang dimiliki tidak mencukupi, sehingga

    perlu untuk melakukan peminjaman ke bank untuk mendirikan perusahaan

    tersebut.

    2.5.3. Kerangka Untuk Memaparkan Ekonomi Teknik

    1. Menemukan dan mementukan alternatif

    Keputusan ada diantara alternatif, lebih disukai bahwa alternatif itu

    didefinisikan dengan jelas dan bahwa kegunaan dari semua alternative itu

    dievaluasi.

    2. Perlunya mempertimbangkan konsekuensi

    Keputusan-keputusan harus berdasarkan kepada konsekuensi dari nerbagai

    alternative yang diharapkan. Semua konsekuensi semacam ini akan terjadi I

    masa mendatang.

    3. Hal krisis dari suatu konsekuensi pada siapa

    Sebelum menetapkan prosedur untuk formulasi proyek dan evaluasi proyek

    penting untuk menentukan pandangan siapa yang akan diambil.

    4. Kemampuan membandingkan

  • 38

    Dalam membandingkan alternative, disukai untuk membuat konsekuensi yang

    seimbang satu sama lain sejauh masih dapat dilaksanakan, ialah konsekuensi

    harus dinyatakan dalam angka-angka itu. Di dalam keputusan ekonomi, satuan

    uang adalah satu-satunya satuan yang memenuhi spesifikasi sebelumnya.

    5. Tidak relevannya hal-hal yang umum pada alternatif.

    Hanya perbedaan diantara alternative-alternatiflah yang relevan dalam

    perbaningan mereka.

    6. Pemisahan keputusan-keputusan

    Sejauh masih dapat dilakukan, keputusan-keputusan yang dapat dipisahkan

    harus dibuat secara terpisah.

    7. Pentingnya kriteria keputusan

    Disukai untuk mempunyai sebuah kriteria untuk pengambilan keputusan, atau

    mungkin beberapa kriteria.

    8. Pilihan criteria primer

    Kriteria primer yang digunakan di dalam pilihan diantara alternatif-alternatif

    investasi yang diusulkan dalam bentuk asset fisik harus di[ilih dengan tujuan

    membuat pemakaian terbaik dari sumber-sumber daya yang terbatas.

    9. Kriteria sekunder yang digunakan pada konsekuensi yang dinyatakan dalam

    bentuk moneter.

  • 39

    Bahan perkiraan yang paling telitipun mengenai konsekuensi moneter dalam

    memilih alternative yang berlainan hamper pasti tidak tepat. Sering berguna

    bagi seorang pengambil keputusan untuk menggunakan criteria sekunder yang

    mencerminkan tidak adanya kepastian yang berhubungan dengan semua

    perkiraan-perkiraan masa mendatang.

    10. Data yang tak dapat desederhanakan tentang persoalan investasi

    Keputusan-keputusan diantara alternative investasi harus memberikan bobot

    pada setiap perbedaan yang diharapkan dalam konsekuesi yang tidak dapat

    desederhankan menjadi bentuk uang maupun terhadap konsekuensi yang telah

    dinyatakan dalam bentuk uang.

    11. Pentingnya sebuah segi pandangan sistem

    Terdapat efek-efek samping yang cenerung tidak dipertimbangkan jika

    keputusan individu dibuat. Untuk mempertimbangkan efek-efek demikian

    secara cukup memadai, mungkin perlu untuk memeriksa antar hubungan

    diantara sejumlah keputusan sebelum tiap kepusan individu dapat dibuat.

    2.6 Alat Analisa Pemulihan Investasi

    2.6.1 Metode Pemulihan Investasi (Payback Method)

    Metode pemulihan investasi ( payback Method ) adalah metode analisa

    kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan menurut

    jangka waktu pemulihan modal yang diinvestasikan, biasanya dinyatakan dalam

  • 40

    satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal. Masa pemulihan modal ini

    dihitung dengan mempergunakan dua macam acuan, yaitu

    1. Metode arus komulatif

    2. Metode arus rata-rata

    Metode arus komulatif dipakai sebagai alat penilai kelayakan jika arus kas

    proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun selama usia ekonomis

    proyek. Sedang metode ekonomi arus rata-rata dipakai jika arus kas proyek

    seragam, atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek.

    Karakteristik metode ini adalah :

    1. Kriteria kelayakan

    a. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak jika masa

    pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek

    b. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika

    masa pemulihan lebih lama daripada usia ekonomis proyek

    yang bersangkutan.

    Berdasarkan criteria di atas, untuk golongan (a) proyek sedang

    golongan (b) tidak diterima

    2. Kelebihannya

    a. Model mudah menggunakannya dan menghitungnya

    b. Sangat berguna untuk memilih proyek yang didasarkan atas

    masa pemulihan modal yang tercepat

  • 41

    c. Informasi masa pemuliahan modal dapat dipakai sebagai alat

    predikasi resiko ketidakpastian di masa mendatang, dimana

    proyek yang memiliki masa pemulihan modal yang lebih

    singkat diidentifikasi sebagai proyek yang memiliki masa

    pemulihan modal yang relative lama akan memiliki pula resiko

    mendatang yang lebih besar.

    d. Masa pemulihan modal dapat dipakai sebagai alat untuk

    menghitung tingkat balikan proyek ( internal rate of return

    atau IRR )

    3. Kekurangannya

    a. Mengabaikan nilai waktu dari uang atau investasi

    b. Mengabaikan arus kas sesudah periode pemulihan modal

    dicapai.

    c. Mengabaikan nilai sisa proyek

    2.6.2 Metode Tingkat Laba Akunting Rata-Rata

    Metode tingkat laba akunting rata-rata ( average rate of return ) adalah

    metode yang dipakai untuk menilai kelayakan investasi berdasarkan tingkat

    balikan akunting investasi. Metode ini mempergunakan laba akuntansi sebgai

    dasar perhitungan kelayakan dan hal ini membedakannya dengan metode lainnya

  • 42

    yang menggunakan arus kas sebagai dasar analisis kelayakan. John J. Clark et.al

    ( 1979 ) merinci jenis analisis ini dalam empat metode :

    a. 100.

    income Annual Investmenton Return Annual xInvestmentOriginal

    =

    b. 100.

    Income Annualtinvestemen average ofreturn Annual xtInvestemenOriginal

    =

    c.

    2.

    .....Re.InvestemtOriginal

    InvestmentOriginalIncomeTotalInvestmentAverageOnturnAverage =

    d.

    100..

    Investment Original - Investment Total InvestmentOn Return Book Average xInvestmentAverageWeight

    =

    dimana

    ==

    n

    BVInvestmentAverageWeight

    n

    I 1..

    dengan n = jumlah periode atau tahun

    BVi = book value, nilai buku tahun k-1

    I = 1,2, .

    2.6.3 Metode Nilai Sekarang

  • 43

    Metode ini adalah metode penilaian kelayakan investasi yang

    menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melaui

    pemotongan arus kas dengan memakai factor pengurang ( diskon ) pada tingkat

    biaya modal tertentu yang diperhitungkan. Dalam skripsi ini penulis

    menggunakan metode NPV dengan alasan bahwa dengan metode ini akan lebih

    mudah menghitungmya karena semua komponen penghitung ada semua,

    disamping itu jg karena kelebihan dari metode ini.

    ttt iAPV+= )1(

    PVt = nilai sekarang dari arus kas periode ke-t

    At = arus kas nominal pada periode ke-t

    i = tingkat bunga yang diperhitungkan

    t = periode 1,2,3 ..

    Sedangkan nilai sekarang total adalah :

    = +=n

    it

    t

    iA

    TPV1 )1(

    TPV = tingkat sekarang total

    tt

    iA

    )1( + = nilai sekarang arus kas A setiap periode ke-t

  • 44

    Apabila arus kas tahunan itu seragam, atau sama besarnya dari periode ke periode

    sampai akhir usia proyek, maka nilai sekarang tersebut dapat dihitung denan

    menggunakan factor pengurang komulatif

    ))1(1( niATPV += TPV = nilai sekarang arus kas total

    A = arus kas tahunan yang sama besarnya

    i = tingkat bunga

    Selanjutnya , nilai sekarang bersih ( Net Present value ) adalah

    TPVINPV += 0

    NPV = net present value ( nilai sekarang bersih )

    -I0 = nilai sekarang investasi inisial ( investasi periode awal )

    TPV = nilai sekarang total

    Karakteristik metode ini adalah

    a. Kriteria kelayakan

    1. Proyek layak jika NPV bertanda positif ( >0 )

    2. Proyek tidak layak jika NPV bertanda negative ( < 0 )

    b. Kelebihannya

  • 45

    1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang atau arus kas

    2. Memperhitungkan arus kas selama usia proyek

    3. Memperhitungkan nilai uang sisa proyek

    c. Kekurangannya

    1. Lebih sulit memakainnya dibandingkan dengan metode

    pertama dan kedua

    2. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang

    relevan selam usia proyek.

    3. Jika memiliki nilai investasi inisial yang berbeda, serta usia

    ekonomis yang berbeda juga, maka NPV yang lebih besar

    belum menjamin sebagai proyek yang baik

    4. Derajad kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas,

    melainkan juga dipengaruhi oleh factor usia ekonomis proyek.

    2.6.4 Profitabilty Index Method

    Metode ini adalah metode penilaian kelayakan investasi yang mengukur

    tingkat kelayakan incvestasi berdasarkan rasio antara nilai sekerang arus kas masuk

    total ( TPV ) dengan nilai sekarang investasi inisial ( Io )

  • 46

    0I

    TPVPI =

    dimana PI = indeks kemampulabaan

    TPV = nilai sekarang arus masuk total

    I0 = nilai sekarang pengeluaran investasi inisial

    Karakteristik metode ini adalah

    1. Kriteria proyek

    a. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak

    dipertimbangkan jika PI lebih besar daripada 1 ( PI > 1 )

    b. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika PI

    lebih kecil dari pada 1 ( PI < 1 )

    2. Kelebihannya

    a. Memperhitungkan nilai waktu dari uang atau arus kas

    b. Mempertimbangkan seluruh arus kas selama usia ekonomis

    proyek

    c. Memperhitungkan nilai sisa proyek

    d. Menyajikan data surplus/deficit arus kas terhadap nilai

    investasi inisial. Jika hasil bagi NPV dengan Io positif, maka

    dinilai surplus dan sebaliknya.

    3. Kekurangannya

  • 47

    Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga

    pemakainya memerlukan perhitungan ganda.

    2.6.5. Pemecahan Dengan Pay Back Method

    Untuk mempertajam pengertiannya maka disajikan dalam model

    AIT 0= dimana

    T = periode pemulihan modal

    I0 = investasi inisial

    A = arus kas tahunan yang seragam

    2.7. Biaya Siklus Hidup

    Dalam teknik istilah biaya siklus hidup (life-cycle cost) sering ditemukan.

    Istilah ini merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang

    maupun tidka berulang, sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa

    selama jangka waktu hidupnya. Siklus hidup diilustrasikan pada gambar 2.1

    Siklus hidup dimulai dari identifikasi kebutuhan atau keinginan ekonomis

    (keperluan) dan berakhir dengan kegiatan pengunduran atau pembuangan.

    Horizon waktunyalah yang harus diidentifikasi dalam konteks keadaan tertentu,

    apakah suatu jalan raya, suatu mesin jet untuk pesawat terbang komersial, atau

    suatu sel manufaktur fleksibel yang otomatis untuk suatu panrik. Siklus hidup

  • 48

    dapat dibagi menjadi dua periode waktu yang umum: fase akuisisi dan fase

    operasi.

    Fase akuisisi dimulai dengan dengan suatu analisis kebutuhan atau

    keinginan ekonomis, analisis yang diperlukan untuk membuat kebutuhan atau

    produk, struktur sistem, atau pelayanan menjadi eksplisit. Termasuk dalam

    kegiatan-kegiatan ini adalah pengembangan alternativf-alternatif yang layak, juga

    pengembangan maju dan kegiatan-kegiatan pengujian purwarupa (prototype

    testing activities) untuk mendukung perancangan pekerjaan awal, terjadi dalam

    periode ini.

    Pada fase operasi, terjadi produksi, penyampaian, atau konstruksi dari

    barang-barang atau jasa akhir ddan pengoperasiannya atau penggunaannya oleh

    pelanggan. Fase ini berakhir dengan pengunduran dari pengoperasian atau

    pemakaian atau aktif, sering kali termasuk pembuangan asset-aset yang bersifat

    fisik. (DeGarmo 1997:29) Prioritas-prioritas untuk studi ekonomi teknik selama

    fase operasi adalah :

    1.Mencapai dukungan yang efisien dan efektif terhadap pengoperasian.

    2.Menentukan apakah (dan kapan) penggantian asset harus dilakukan.

    3.Memproyeksikan penetapan waktu untuk kegiatan-kegiatan pengunduran an

    pembuangan.

  • 49

    Gambar 2.1. Tahap-tahap siklus Hidup dan Biaya Relatifnya

    Gambar 2.1 menunjukkan profil biaya relatif untuk siklus hidup. Potensi

    terbesar untuk mencapai penghematan biaya siklus hidup adalah secara dini

    dalam fase akuisisi. Banyaknya biaya siklus hidup untuk suatu produk (sebagai

    contoh yang dapat dihemat tergantung pada banyak factor. Bagaimana pun,

    perancangan teknik dan analisis ekonomis yang efektif selama fase ini sifatnya

    kritis dalam memaksimumkan penghematan yang mungkin.

    Jadi, salah satu kegunaan konsep siklus hidup adalah untuk

    mengeksplesitkan efek-efek biaya-biaya yang saling berhubungan itu sepanjang

    Memerlukanpenaksiran,definisikeperluan

    Rancangan kon-septual (penda-huluan); pe-ngembanganmaju; pengujianpurwarupa

    Rancangan ter-inci; perencana-an produksiatau konstruksi;pengadaan fasi-litas dan sum-ber daya.

    Produksi ataukonstruksi

    Pemanfaatanuntuk operasiatau konsu-men; pemeli-haraan dan dukungan

    Pemensiunan dan pembu-angan

    WAKTU

    Biaya siklus hidupkomulatif

    Biaya siklus-hidupkomulatif yang dicadangkan

    Potensi penghematanbiaya siklus hidup

    FASE AKUISISI FASE OPERASI

  • 50

    rentang hidup suatu produk. Tujuan dari proses perancangan adalah untuk

    meminimalkan biaya siklus hidup.

    Biaya investasi (investment cost) adalah modal diperlukan untuk

    kebanyakan kegiatan-kegiatan dalam fase akuisisi. Pada kasus-kasus sederhana,

    seperti pembelian peralatan tertentu, suatu biaya investasi dapat terjadi dalam

    bentuk pengeluaran tunggal. Tetapi, dalam proyek konstruksi yang besar dan

    kompleks, terjadinya biaya ini mungkin melalui serangkaian pengeluaran selama

    periode waktu yang panjang. Biaya ini disebut juga investasi modal (capital

    investment). (DeGarmo 1997:33)

    2.8 Diagram Sebab Akibat

    Diagram yang dipergunakan untuk mengorganisasikan dan menunjukkan

    secara visual penyebab yang mungkin dari terjadinya masalah.

    Langkah pembuatan :

    1. Mengidentifikasi akibat

    Ditempatkan pada sisi kanan pada bagian luar kertas

    2. Mengidentifikasi penyebab masalah kemudian menempatkan pada

    diagram sebab akibat di sebelah kiri.

    3. Menentukan semua penyebab secara lebih terperinci.

    Dalam diagram sebab akibat dapat diketahui sumber masalah yang terjadi

    pada suatu kejadian dengan membuat jawaban pada inti masalah yang sebenarnya

  • 51

    berdasarkan 5 faktor yang sering tewrjadi maka untuk penanggulangan dapat

    digunakan 5W 1H (What, Why, When, Where, Who, How) Hal ini digunakan

    untuk usulan rencana perbaikan dari masalah yang terjadi.

    Gambar 2.2. Contoh Diagram Sebab Akibat

    Lingkungan Material

    Metode Mesin Manusia

    Masalah

  • 52